15
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 22 BAB II MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUK A. Produk 1. Pengertian Produk Produk adalah Manusia memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan barang dan jasa. Produk menurut Philip Kotler adalah: “segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan”. 1 Produk adalah:”suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dankebutuhan”.Produk sebagai: “segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasar yang bersangkutan”. 2 Produk yang ditawarkan tersebut meliputi: barang fisik, jasa, orang/pribadi, organisasi, dan ide. Konsep produk meliputi: barang, kemasan, merk, warna, label, harga,kualitas, pelayanan dan jaminan. Selama ini banyak penjual melakukan kesalahan dengan memberikan perhatian lebih banyak pada produk fisik dari pada manfaat yang dihasilkan dari produknya. Mereka menempatkan diri lebih dari 1 Kotler Philip , Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Jilid 2 Jakarta: PT Prenhallindo, 1998, 38 2 Tjiptono Fandy , Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing, 2006, 67

BAB II MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUK A. Produkdigilib.uinsby.ac.id/4610/5/Bab 2.pdf · BAB II MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUK ... B. Manajemen Operasional 1. ... Manajemen Operasi adalah

Embed Size (px)

Citation preview

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

BAB II

MANAJEMEN OPERASIONAL PRODUK

A. Produk

1. Pengertian Produk

Produk adalah Manusia memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka dengan

barang dan jasa. Produk menurut Philip Kotler adalah: “segala sesuatu yang

ditawarkan ke pasar untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan”.1 Produk

adalah:”suatu sifat kompleks, baik dapat diraba maupun tidak diraba, termasuk

bungkus, warna, harga, prestise perusahaan, pelayanan pengusaha dan pengecer,

yang diterima pembeli untuk memuaskan keinginan dankebutuhan”.Produk sebagai:

“segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari,

dibeli,digunakan/dikonsumsi pasar sebagai pemenuh kebutuhan/keinginan pasar

yang bersangkutan”.2Produk yang ditawarkan tersebut meliputi: barang fisik, jasa,

orang/pribadi, organisasi, dan ide.

Konsep produk meliputi: barang, kemasan, merk, warna, label,

harga,kualitas, pelayanan dan jaminan. Selama ini banyak penjual melakukan

kesalahan dengan memberikan perhatian lebih banyak pada produk fisik dari pada

manfaat yang dihasilkan dari produknya. Mereka menempatkan diri lebih dari

1Kotler Philip , Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol, Jilid 2

Jakarta: PT Prenhallindo, 1998, 38 2Tjiptono Fandy , Pemasaran Jasa, Malang: Bayumedia Publishing, 2006, 67

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

sebagai penjual dari pada memberikan pemecahan kebutuhan. Padahal

perusahaan harus berpusat pada kebutuhan pelanggan, bukan hanya pada

keinginanyang sudah ada. Hal ini dikarenakan produk merupakan alat untuk

memecahkan masalah konsumen.

Dalam merencanakan penawaran suatu produk, pemasar perlu memahami

lima tingkatan produk:3

a. Produk utama atau inti (core benefit), yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan

dan akan dikonsumsi pelanggan setiap produk.

b. Produk generic, produk dasar yang memenuhi fungsi produk paling

dasar/rancangan produk minimal dapat berfungsi.

c. Produk harapan (expected product) yaitu produk formal yang ditawarkan dengan

berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk

dibeli.

d. Produk pelengkap (equipmented product) yaitu berbagai atribut produk yang

dilengkapi/ditambahi berbagai manfaat dan layanan sehingga dapat menentukan

tambahan kepuasan dan dapat dibedakan dengan produk asing.

e. Produk potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang mungkin

dikembangkan untuk suatu produk dimasa datang.

3 Ibid, 69

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

24

2. Klasifikasi Produk

Klasifikasi produk biasanya dilakukan berdasarkan beberapa sudut

pandang, namun secara umum produk dapat dibagi dua yaitu:

a. Barang

Barang adalah “produk yang berwujudfisik mulus sehingga dapat bisa

dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,dan perlakuan fisik lainnya”.

Ditinjau dari daya tahannya,terdapat dua macam barang yaitu:4

1) Barang tahan lama (durable goods). Merupakan barang berwujud yang

biasanya bisa tahan lama dengan banyak pemakaian, atau umur ekonomisnya

untuk pemakaian normal satu tahun atau lebih.

Contoh: lemari es dan televisi.

2) Bahan tidak tahan lama (non durable goods). Merupakan barang berwujud

yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu kali pemakaian, atau umur

ekonomisnya dalam pemakaian normalkurang dari satu tahun. Contoh: sabun

mandi dan makanan.

b. Jasa

Jasa adalah “setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak

kepada pihak lain. Pada dasarnya jasa tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

kepemilikan apapun”. Produk jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau

4 Ibid, 70

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

25

tidak.Produk juga dapat diklasifikasikan berdasarkan konsumennya dan untuk

apa produk tersebut dikonsumsi.5

3. Pengertian Pengembangan Produk

Dalam persaingan yang semakin ketat, setiap perusahaan harus melakukan

pengembangan produk, sesuai pula dengan perkembangan teknologi dan

perubahan kebutuhan, selera konsumen. Penulis akan mengemukakan beberapa

pengertian pengembangan produk dari beberapa ahli.

Pengembangan produk adalah sebagai berikut :

“Pengembangan produk adalah semua kegiatan yang dilakukan oleh pabrikan atau

produsen dalam menentukan dan mengembangkan produknya, memperbaiki

produk lama, memperbanyak kegunaan dari produk yang sudah ada dan

mengurangi biaya produksi dan biaya pembungkus”.

Dapat disimpulkan bahwa pengembangan produk itu perusahaan membuat

produk yang baru atau berbeda dari produk yang telah dipasarkan perusahaan

tersebut.

5Kotler Philip , Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol,

Jilid 2 Jakarta: PT Prenhallindo, 1998, 44

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26

B. Manajemen Operasional

1. Pengertian Manajemen Operasional

Agar kita memahami tentang manajemen operasional maka perlu terlebih

dahulu kita paparkan tentang pengertian manajemen. Manajemen berasal dari kata

to manage yang berarti mengatur. Dalam hal mengatur akan timbul masalah,

problem, proses, dan pertanyaan tentang yang diatur, siapa yang mengatur,

mengapa harus diatur dan apa tujuan pengaturan tersebut. Manajemen juga

menganalisa, menetapkan tujuan/sasaran serta mendeterminasi tugas-tugas dan

kewajiban-kewajiban secara baik, efektif dan efisien. Jadi pengertian manajemen

adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan

sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.6

Definisi diatas hampir sama dengan definisi yang diungkapkan oleh Kusnadi

bahwa manajemen adalah setiap kerja sama dua orang atau lebih guna mencapai

tujuan bersama dengan cara seefektif dan seefisien mungkin.7

Manajemen operasional merupakan pembelajarandari suatu organisasi

dimana kita diharuskan untuk mengerti, menjelaskan,menebak, serta merubah suatu

organisasi dan pengaruh strategi dari proses transformasi atau perubahan. Dengan

kata lain, manajemen operasional merupakan efektifitas dan efisiensi manajemen

6 Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah (Jakarta: PT. Temprint, 1990) hlm 2

7 Kusnadi, dkk, Pengantar Manajemen (Malang: Universitas Brawijaya, 1999), hlm 3

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27

dari suatu proses perubahan atau transformasi. Menurut Constable, manajemen

operasi lebih difokuskan pada kebutuhan untuk produksi. Walaupun produk tersebut

merupakan produk manufakturmaupun jasa.8

Pada dasarnya manajemen operasional termasuk dalam manajemen

produksi, namun lebih difokuskan pada distribusi dan pada supply manajemen.

Manajemen operasional pada prinsipnya lebih fokus pada arus fasilitas yang

tersedia seperti tenaga kerja dan modal untuk menjamin bahwa mereka akan

bertemu dengan arus kebutuhan pasar. Hal ini juga difokuskan oleh desain

yangoriginal atau perluasan pada semua fasilitas dimana selama pengaruh

tersebutmerupakan sistem operasi.9

Inti dari manajemen operasi dapatdijabarkan sebagai berikut :10

a. Operasional bertanggung jawab pada penyediaan produk atau jasa dari suatu

organisasi Manajer operasional membuat keputusan mengenai fungsi operasi

dan hubungannya dengan fungsi yang lain.

b. Manajer operasional merencanakan dan memantau proses produksi dan

interfensi itu sendiri antara organisasi dan dengan pihak luar

Dalam Manajemen operasional membahas bagaimana membangun dan

mengelola oprasi suatu organisasi mulai dari perencanaan sistem operasi,

perancangan sistem operasi hingga pengendalian sistem operasinya. Manajemen

8 Tita Deitiana, “Manajemen Operasional strategi dan analisa”,(Bogor: Mitra Wacana Media, 2008), 3

9Ibid, 4

10 Ibid, 5

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28

Operasi sebagai ilmu sangat penting untuk dipelajari mengingat

Manajemen Operasi adalah satu dari tiga fungsi utama organisasi selain fungsi

pemasaran dan fungsi keuangan, dimana fungsi operasi sangat berhubungan

dengan fungsi lainnya termasuk kedua, mempelajari Manajemen Operasi adalah

untuk mengetahui bagaimana cara mempraduksi barang dan jasa.

Ketiga porsi dana organisasi terbesar ditanamkan untuk kegiatan operasi ,

sehingga kegiatan operasi merupakan bagian termahal dalam suatu organisasi.

Dengan demekian, untuk kepentingan operasi jangka panjang, pengetahuan

manajemen operasi sangat sangat penting untuk diketahui dan diterapkandalam

suatu organisasi.

Manajemen Operasi sebagai ilmu sangat dipengaruhi oleh

perkembangan dunia usaha. Oleh sebab itu aspek operasi organisasi jasa

merupakan hal penting yang juga harus dipelajari oleh mahasiswa sehingga

pengetahuan mahasiswa tidak terbatas pada aspek operasi organisasi manufaktur

saja.

2. Fungsi Manajemen Operasi dalam Organisasi

Perusahaan besar umumnya memberikan tugas suatu fungsi pada

departemen-departemen yang terpisah yang berarti menuntun tanggung jawab

masing-masing. Untuk menghasilkan barang dan jasa, seluruh organisasi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29

melakukan tiga fungsi. Fungsi-fungsi ini sangat diperlukan tidak hanya untuk

produksi tapi juga untuk kelangsungan hidup organisasi.11

a. Fungsi Pemasaran. Fungsi ini membuat adanya permintaan atau paling tidak

mendapatkan pesanan untuk pembuatan barang dan jasa.

b. Fungsi Produksi/Operasi. Fungsi ini menghasilkan produk

c. Keuangan /akutansi. Fungsi ini memantau apakah perusahaan berjalan

dengan baik membayar seluruh tagihan dan mencari sumber dana.

Institusi apapun, universitas, pemerintahan dan seluruh bisnis melakukan

fungsi ini.

Departemen operasi umumnya brtanggung jawab atas tranformasi input

menjadi barang jadi atau jasa. Pada organisasi yang kecil, pemilik bias jadi akan

mengelola sendiri satu atau lebih fungsi, misalnya pemasaran dan operasi.

Dalam melaksanakan tugasnya Manajer Operasi juga perlu memiliki

banyak bidang keahlian: analisis kualitatif untuk menyelesaikan masalah,

pengetahuan system informasi untuk mengelola data yang sangat banyak, konsep

perilaku organisasi untuk membantu mendisain pekerjaan dan mengatur

karyawan dan memahami bisnis internasional untuk memperoleh ide-ide tentang

pemilihan lokasi, teknologi dan manajemen persediaan.

11

Tita Deitiana, “Manajemen Operasional strategi dan analisa”,(Bogor: Mitra Wacana Media, 2008), 6 Ibd

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

30

3. Teori Peningkatan Mutu

Mutu memiliki pengertian yang bervariasi. Seperti yang dinyatakan Nomi

Pfeffer dan Anna Coote setelah mereka berdiskusi tentang konsep mutu dalam

jasa kesejahteraan, bahwa ”Mutu merupakan konsep yang licin”. Mutu

mengimplikasikan hal-hal yang berbeda pada masing-masing orang. Tak dapat

dipungkiri bahwasannya setiap orang setuju terhadap upaya peningkatan mutu

pendidikan. Mutu merupakan suatu ide yang dinamis, sedang definisi-definisi

yang kaku sama sekali tidak akan membantu.12

Mutu memilki dua konsep yang berbeda yakni antara konsep absolut dan

konsep relatif. Dalam konsep absolut sesuatu disebut berkualitas bila memenuhi

standar tinggi dan sempurna. Sedang dalam konsep relatif, mutu bukan

merupakan atribut dari produk atau jasa. Sesuatu dianggap bermutu jika barang

atu jasa memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Definisi mutu dalam konsep

relatif memiliki dua aspek, yaitu dilihat dari sudut pandang produsen maka mutu

adalah mengukur berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan dan dari sudut pandang

pelanggan maka mutu untuk memenuhi tuntutan pelanggan.13

12

Edward Sallis, Total Quality Management in Education Manajemen Mutu Pendidikan (Yogyakarta: IRCiSoD, 2008), hlm 50 13

Ibid, hlm 51

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

31

Mutu merupakan suatu gagasan yang dinamis, tidak mutlak. Dalam

pandangan umum, mutu merupakan suatu konsep yang mutlak, seperti pada

umumnya orang menilai restoran yang mahal atau mobil yang mewah. Dalam

kontek manajemen mutu terpadu mutu bukan hanya merupakan suatu gagasan,

melainkan suatu filosofi dan metodologi dalam membantu lembaga untuk

mengelola perubahan secara totalitas dan sistemik, melalui perubahan nilai, visi,

misi dan tujuan.14

Untuk melaksanakan program mutu diperlukan beberapa dasar yang kuat,

yaitu sebagai berikut 15

:

a. Komitmen pada perubahan

Pemimpin atau kelompok yang ingin menerapkan program mutu harus

memiliki komitmen atau tekad untuk berubah. Pada intinya, peningkatan mutu

adalah melakukan perubahan kearah yang lebih baik dan lebih berbobot.

Lazimnya, perubahan tersebut menimbulkan rasa takut sedangkan komitmen

dapat menghilangkan rasa takut.

b. Pemahaman yang jelas tentang kondisi yang jelas

Banyak kegagalan dalam melaksanakan perubahan karena melakukan sesuatu

sebelum sesuatu itu jelas.

14

Hari Suderajat, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (Bandung : Cv. Cipta Cekas Grafika 2005), hlm. 2 15

Nana S. Sukmadinata, DKK. Op,Cit. hlm :8-9.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

32

c. Mempunyai visi yang jelas tentang masa depan

Hendaknya perubahan yang akan dilakukan berdsarkan visi tentang

perkembangan, tantangan, kebutuhn masalah dan peluang yang akan dihadapi

pada masa yang akan datang. Pada awalnya, visi tersebut hanya dimiliki oleh

seorang pimpinan atau inovator, kemudian dikenalkan kepada orang-orang yang

terlibat dalam perubahan tersebut. Visi dapat menjadi pedoman yang akan

membimbing tim dalam perjalanan pelaksanaan program mutu.

d. Mempunyai rencana yang jelas

Mengacu pada visi, sebuah tim menyusun rencana dengan jelas. Rencana

menjadi pegangan dalam proses pelaksanaan program mutu. Pelaksanaan

program mutu dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal. Faktor-

faktor internal dan eksternal tersebut akan selalu berubah. Rencana harus selalu

di up-dated sesuai dengan perubahan-perubahan. Tidak ada program mutu yang

terhenti (stagnan) dan tidak ada dua program yang identik karena program mutu

selalu berdasarkan dan sesuai dengan kondisi lingkungan.

4. Sistem Operasi yang Produktif

Manajemen operasi sebagai manajemen system transformasi yang

menkonversi (merubah) input menjadi barang atau jasa. Pendekatan ini

memndang sistem transformasi sebagai suatu sistem produktif. Suatu sistem

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

33

produktif adalah proses pengubahan masukan-masukan sumber daya menjadi

barang atau jasa yang lebih berguna. Input ini kemudian diubah menjadi barang

atau jasa dengan proses tekologi, yaitu suatu metode yang umumnya digunakan

untuk melakukan transformasi. Umpan balik informasi dalam sistem digunakan

sebagai control proses teknologi maupun input agar sistem dapat menghasilkan

brang atau jasa yang diinginkan informasi umpan balik essensial untuk maksud-

maksud pengawasan output. Informasi umpan balikperlu digunakan untuk

menyesuaikan secara terus menerus input dan teknologi yang dierlukan untuk

menghasilkan output yang diinginkan. Pemantauan terhadap lingkungan juga

harus dilakukan karena jika terjadi perubahan lingkungan , misalnya akibat

kondisi ekonomi atau lainnya maka manajemen akan merubah input ,output,

sistem control bahkan sistem tranformasi itu sendiri.

5. Keputusan Operasi

Manajer operasi dalam dan mengkoordinasikan penggunaan sumber-

sumber daya, perlu membuat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan

usaha-usaha untuk mencapai tujuan, agar barang dan jasa-jasa yang dihasilkan

sesuai dan tepat waktu yang direncanakan , serta dengan biaya rendah.

Pembuatan keputusan merupakan efektifitas dan efesiensi fungsi-fungsi

produktif. Dari sudut pandang yang luas, pembuatan keputusan menggambarkan

proses melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai penyelesaian suatu

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

34

masalah tertentu. Pembutan keputusan merpakan keseluruhan proses pencapaian

suatu keputusan, dari identifikasi masalah awal melalui pengembangan dan

penilaian aternatif-aternatif sampai pemilihannya. Pembuatan keputusan

diperluas untuk emncangkup implementasi jeputusn dan pengawasan hasil-hasil

keputusan untuk menentuksn apakah keputusan tambahan diperlukan.

Mengingat manajer operasi bersangkutan dengan pembuatan keputusan

dalam fungsi operasi-operasi, maka diperlukan suatu kerangka yang

mengkatagorikan dan merumuskan keputusan-keputusan dalam berbagai operasi.

Berdasarka beberapa kerangka yang disusun oleh Rader dan Haizer

(2004,32) atau yang disusun oleh Schroeder (2004,16) pada dasarnya berasal dari

tiga kelompok keputusan, seperti yang disusun oleh Krajewski(2002,17).

Dengan demikian, jika dibuat suatu ringkasan, maka kerangka keputusan

akan menjadi sebagai berikut:16

a .Strategic Decision

1) Strategi Operasi

2) Quality Management (Kualitas)

3) Control Method (Metodologi Pengawasan Operasi)

4) Disain Produk

16

Tita Deitiana, “Manajemen Operasional strategi dan analisa”,(Bogor: Mitra Wacana Media, 2008), 12

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

35

5) Proses dan kapasitas

b. Desaign Decision

1). Lokasi

2). Tata Letak

3). Manusia dan Sistem kerja

c. Operating Decision

1). Forecasting

2). Material Management

3). Scheduling (Penjadwalan)

4). Management (Pemeliharaan)

6. Organisasi untuk Menghasilkan Produk dan Jasa

Untuk merencanakan Produk dan jasa, dalam organisasi yang

mempunyai peran adalah:17

1. Marketing, yang menagani permintaan atau order untuk produk dan jasa

(semua ini tidak terjadi sampai ada penjualan)

2. Produksi/operasi, yang mencatat mengenai produk

17

Tita Deitiana, “Manajemen Operasional strategi dan analisa”,(Bogor: Mitra Wacana Media, 2008),14

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

36

3. Finace/accounting, yang mencatat bagaimana organisasi bekerja,

melakukan pembayaran dan mengumpulkan uang.