81
MEGA OVANDA ASRIL MANAJEmeN manajemen operasional bagian iii

Manajemen Operasional Bagian III

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen Operasional Bagian III

MEGA OVANDA ASRIL

MANAJEmeN

manajemen operasional

bagian iii

Page 2: Manajemen Operasional Bagian III

PENGERTIAN PROSES PRODUKSIPENGERTIAN PROSES PRODUKSI☻PROSES adalah cara, metode dan teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada diubah untuk memperoleh suatu hasil.☻PRODUKSI adalah Kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa.Jadi ☻PROSES PRODUKSI Adalah Cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada.

PROSES PRODUKSI

Page 3: Manajemen Operasional Bagian III

JENIS-JENIS PROSES PRODUKSI

1. PROSES PRODUKSI YANG TERUS MENERUS (CONTIUOUS PROCESSE)

Contoh : Mesin-mesin untuk dipersiapkan (set up) dalam memprodusir produk dalam jangka waktu yang panjang/lama, tanpa mengalami perubahan, maka dalam hal ini prosesnya terus-menerus selama jenis produksi yang sama dikerjakan.

Page 4: Manajemen Operasional Bagian III

Sifat – sifat proses produksi yang terus menerus

1. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang besar (produksi masal) dengan fariasi yang sangat kecil

2. Prose seperti ini biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan pengerjaan dari produk yang dihasilakan, yang disebut product lay out atau departementation by product.

3. Mesin-mesin yang dipai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat khusus untuk menghasilakan produk tersbut , yang dikenal dengan nama Special Purpose Machines

Page 5: Manajemen Operasional Bagian III

4. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan biasanya agak otomatis, maka pengaruh individual operator terhadap produk yang dihasilakan kecil sekali, sehingga operatornya tidak perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi untuk mengerjakan produk tersebut.

5. Apabila terjadi saah satu mesin/peralatan terhenti atau rusak, maka seluruh proses produksi akan terhenti.

6. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan variasi produknya kecil maka job structurenya sedikit dan jumlah tenaga kerjanya tidak perlu banyak.

Page 6: Manajemen Operasional Bagian III

7. Persediaan bahan mentahdan bahan dalam proses adalah lebih rendah dari pada intermittent proses/manufacturing.

8. Oleh karena mesin-mesin yang dipakai bersifak khusus maka proses seperti ini membutuhkan maintenance specialist yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang banyak.

9. Biasanya bhana-bahan dipindahkan dengan peralatan handling yang fixed (fixed path equipment) yang menggunakan tenaga mesin sperti ban berjalan

Page 7: Manajemen Operasional Bagian III

kekurangan/kerugian proses yang terus menerus :

1. Terdapat kesukaran untuk menghadapi perubahan produk yang diminta oleh konsumen dan pelanggan. Jadi proses produksi seperti ini khusus menghasikan produk-produk yang :a) Permintaannya besar dan stabilb) Style produknya tidak mudah

berubah2. Proses produksi mudah terhenti3. Terdapat kesukaran dalam menghadapi

perubahan tingkat permintaan.

Page 8: Manajemen Operasional Bagian III

Kebaikan/kelebihan proses produksi yang terus menerus :

1. Dapat diperolehnya tingkt biaya produksi per unit yang rendah, apabila :a) Dapat dihasilkannya produk dalam

volume yang cukup besar.b) Produk yang dihasilkan distandardisir.

2. Dapat dikuranginya pemborosan-pemborosan dari pemakaian tenaga manusia.

3. Biaya tenaga kerjanya rendah4. Biaya pemindahan bahan dalam

pabrik juga lebih rendah.

Page 9: Manajemen Operasional Bagian III

2. PROSES PRODUKSI YANG TERPUTUS-PUTUS (INTERMITTENT PROCESSES)

Contoh : Mesin-mesin untuk dipersiapkan (set up) dalam memprodusir produk dalam jangka waktu pendek, dan kemudian diubah atau dipersiapkan (set up) kembali untuk memproduksi produk lain, maka dalam hal ini prosesnya terputus-putus tergantung dari produk yang dikerjakan.

Page 10: Manajemen Operasional Bagian III

SIFAT-SIFAT DARI PROSES YANG TERPUTUS-PUTUS :1.Biasanya produk yang dihasilkan dlam jumlah

yang sangat kecil dengan variasi yang sangat besar (berbeda) dan didasrkan atas pesanan.

2.Proses seperti ini biasanya menggunakan sistem, atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas fungsi dalam proses produksi atau peralatan yang sama dikelompok pada tempat yang sama, yang disebut dengan process lay out atau departmentation by equipment.

3.Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi seperti ini adalah mesin-mesin yang bersifat umum yang dpt digunakan untuk menghasilkan bermcam-macam produk dengan variasi yang hampir sama, mesin ini dikenal dengan nama general porpose machines.

Page 11: Manajemen Operasional Bagian III

4. Oleh karena mesinnya bersifat umum dan biasanya kurang otomatis, maka pengaruh individual operator terhadap produk yang dihasilkan sangat besar, sehingga operator perlu mempunyai keahlian atau skill yang tinggi dalam pengerjaan produk tersebut.

5. Proses produksi tidak mudah/akan berhenti walaupun terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu mesin atau peralatan.

6. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat umum dan variasi dari produknya besar, maka terhadap pekerjaan (job) yang bermacam macam menimbulkn pengawasan (kontrol) nya lebih sukar.

Page 12: Manajemen Operasional Bagian III

7. Persediaan bahan mentah biasanya tinggi, karena tidak dapa ditentukan pesana apa yang akan dipesn oleh pembeli dan juga persediaan bahan daam proses lebih tinggi dari pada continuous process / manufacturing karena prosesnya terputus-putus/ terhenti-henti.

8. Biasanya bahannya dipindahkan dengan peralatan handling yang dapat fleksibel (variet path equipment) yang menggunakan tenaga manusia seperti kereta dorong atau forklift.

9. Dalam proses seperti ini sering dilakukan pemindahan bahan yang bolak balik sehingga perlu adanya ruangan gerak (aisle) yang besar dan ruangan tempat bahan-bahan dalam proses (work in process) yang besar.

Page 13: Manajemen Operasional Bagian III

Kekurangan proses produk yang terputus-putus :

1. Scheduling dan routing utuk pengerjaan produk yang akan dihasilkan sangat sukar dilakukan

2. Pegawasan produksi dalam proses produksi juga sukar dilakukan

3. Dibutuhkan investasi yang cukup besar dalam persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses

4. Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan barang sangat tinggi.

Page 14: Manajemen Operasional Bagian III

Kebaikan proses produksi yang terputus-putus :

1.Mempunyai fleksibelitas yang tinggi. Fleksibelitas ini dipeoleh terutama dari :

a)Sistem penyusunan peralatanb)Jenis mesin yang digunakan dalam proses

yang bersifat umumc)Sistem pemindahan bahan yang tidak

menggunakan tenaga mesin tetapi tenaga manusia

2.Penghematan uang dalam investasi mesin3.Proses produksi tidak mudah terhenti

akibat terjadinya kerusakan atau kemacetan disuatu tempat/ tingkat proses

Page 15: Manajemen Operasional Bagian III

Mesin adalah suatu oeralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan/tenaga yang dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk tertentu.

Tools yaitu setiap instrument atau perkakas kecil sekali yang digunakan untuk melakukan pekerjaan dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk.

Contoh : gergaji, kikir, martil/palu, obeng dll.

MESIN DAN PERALATAN

Page 16: Manajemen Operasional Bagian III

JENIS-JENIS MESIN YANG ADA1.Mesin yang bersifat umum/serba gunamerupakan suatu mesin yang dibuat untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis barang/produk atau bagian dari produk.

Contoh : mesin gergaji2.Mesin-mesin yang bersifat khususadalah mesin-mesin yang direncanakan dan dibuat untuk mengerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan yang sama.

Contoh : mesin pembuat gula pasir.

Page 17: Manajemen Operasional Bagian III

PENENTUAN JENIS MESIN PADA SUATU PERUSAHAAN PABRIK

Untuk menentukan jenis mesin pada suatu perusahaan pabrik, maka perlu dilihat atau diketahui sifat-sifat dari mesin-mesin yang dipergunakan tersebut :

Sifat-sifat mesin yang serba guna ialah :1.Mesin seperti ini biasanya dibuat dengan

bentuk standar dan selalu atas dasar untuk pasar dan bukan atas pesanan.

2.Mesin serba guna ini sangat fleksibel penggunaannya, karena dengan beberapa macam operasi mesin ini dapat menghasilkan beberapa macam produk.

Page 18: Manajemen Operasional Bagian III

3. Dibutuhkan adanya pekerjan-pekerja yang terdidik dan berpengalaman atau mempunyai keahlian yang tinggi dalam melayani mesin tersebut.

4. Diperlukan kegiatan pemeriksaan atau inspeksi atas apa yang dikerjakan pada mesin serba guna ini.

5. Dibutuhkan banyak tenaga kerja terutama tenaga-tenaga ahli, maka operasi produksi yang menggunakan mesin ini membutuhkan biaya yang mahal.

6. Biaya pemeliharaan mesin serba guna ini lebih murah.

7. Mesin-mesin ini tidak mudah ketinggalan zaman

Page 19: Manajemen Operasional Bagian III

Sifat-sifat mesin bersifat khusus :1. Mesin ini dibuat atas dasar pesanan

dan dalam jumlah atau volume yang lebih kecil (sedikit).

2. Mesin ini biasanya agak otomatis, sehingga pekerjaannya lebih cepat.

3. Terdapa pekerja yang lebih uniform dan jumlah lenih sedikit, sehingga dibutuhkan tenaga kerja lebih sedikit.

4. Biaya pemeliharaan mesin ini lebih mahal dari mesin serba guna.

5. Biaya produksi per unit relatif lebih rendah

6. Mesin ini tidak dapat digunakan untuk menghadapi perubahan dari produk yang diminta pelanggan

7. Mesin ini cepat ketinggalan zaman.

Page 20: Manajemen Operasional Bagian III

AUTOMATIONAutimation digunakan untuk menyatakan suatu perpindahahn yang otomatis dan terarah sifatnya dari kegiatan yang satu ke kegiatan yang lain berikutnya.

Konsep automation adalah adanya prinsip umpan balik yaitu kemampuan dari suatu mesin untuk merasa, mengetahui dan membutuhkan kekeliruan dan kesalahan pada waktu tertentu.

Page 21: Manajemen Operasional Bagian III

Kesalahpahaman yang timbul mengenai penggunaan automation :

1.Adanya keluhan dari para usahawan bahwa membutuhkan investasi yang cukup besar sehingga biaya produksi menjadi sangat mahal.

2.Terdapatnya pendapat yang mengatakan bahwa dengan adanya automation maka akan menimbulkan pengangguran yang hebat karena setiap perbaikan/kemajuan teknologi akan mengurangi tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan atau industri tertentu.

3.Adanya keluhan biaya perawatan (maintenance) dari mesin-mesin otomatis yang sangat mahal.

Page 22: Manajemen Operasional Bagian III

4. Pendapat yang mengatakan bahwa automation akan menimbulkan excess capacity yang dapat mengakibatkan keadaan depresi. Pendapat ini tidak benar, karena para pengusaha akan memprodusir suatu barang apabila barang tersebut dapat terjual dan dibeli konsumen.

5. Terdapat keluhan yang menyatakan bahwa automation dapat menyebabkan turunnya semangat kerja para pekerja karena pekerjaan yang dilakukan menjemukan. Keluhan ini juga tidak benar, karena mesin-mesin yang otomatis memberikan lapangan pekerjaan yang baru dan pekerjaan yang lama sudah digantikan dan dikerjakan oleh mesin.

Page 23: Manajemen Operasional Bagian III

Kebaikan atau dampak uatomation bagi masyarakat atau konsumen pada umumnya :

1.Kualitas produk lebih baik2.Mengurangi pemborosan dan menekan

biaya-biaya pengulangann atas pekerjaan yang salah

3.Memungkinkan dihasilkannya produk yang hampir uniform dan dalam jumlah yang sangat besar

4.Mengurangi biaya produksi per unit produk yang dihasilkan

5.Mempertinggi efisiensi produk dan memperbesar kapasitas produksi

6.Memberikan waktu luang (istirahat) dan rekreasi.

Page 24: Manajemen Operasional Bagian III

Pengaruh automation terhadap manajemen1.Jika manajemen hendak menggunakan

mesin-mesin yang otomatis, maka manajemen harus yakin dan dapat memastikan adanya suatu pasar yang cukup luas bagi produk yang dihasilkannya.

2.Automation tidak bersifat fleksibel, sehingga tindakan yang diambil tidak dapat diubah tanpa menderita kerugian yang besar.

3.Automation membutuhkan tenaga-tenaga yang mempunyai technical skill maupun managerial skill, karena tanpa adanya kemampuan untuk menjalankannya dapat mengakibatkan kerugian yang besar.

Page 25: Manajemen Operasional Bagian III

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan automation oleh perusahaan :

1.Manajer harus yakin bahwa perusahaan pabriknya akan dapat menghasilkan produk dalam jumlah yang besar.

2.Aliran bahan dapat dijamin lancar.

3.Adanya persediaan bahan dalam proses.

4.Dapat dilakukan preventive maintance.

Page 26: Manajemen Operasional Bagian III

Kerugian apabila tidak dapat melakukan preventive maintanance :

a.Besarnya kapasitas produksi dari mesin-mesin ini yang hilang

b.Besarnya biaya tenaga kerja

c.Biaya perbaikan yang mahal

Page 27: Manajemen Operasional Bagian III

1. ARTI DAN PERANAN MATERIAL HANDLINGUntuk memungkinkan proses produksi

ini dapat berjalan dibutuhkan adannya pergerakan / pemindahan bahan tersebut “material Movement” akan tetapi bahan-bahan merupakan barang yang mati dan tidak dapat bergerak/berpindah dengan sendirinya. Oleh karena itu dalam hal ini dibutuhka adanya kegiatan pemindahan bahan yang dimaksud “material Handling”

Material Handling merupakan kegiatan mengakat atau mengakut dan meletakan bahan-bahan atau barang-barang dalam proses dipabrik, kegiatan mana dimulai dari sejak bahan-bahan masuk atau diterima dipabrik sampai pada saat barang jadi/produk akan dikeluarkan dari pabrik.

MATERIAL HANDLING

Page 28: Manajemen Operasional Bagian III

2. Biaya Material Handling Biaya material Handling sangat besar didalam suatu perusahaan pabrik, yang melebihi lima puluh peren dari seluruh biaya produksi.

Sebenarnya pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan pabrik/industri terdiri dari:

• Menyediakan atau menempatkan bahan-bahan ditempat kerja yang disebut “make ready”

• Melakukan kegiatan-kegiatan yang nyata dalam pengolahan atau pembuatan barang-barang yang disebut “do”

• Memindahkan barang-barang dan bahan-bahan dari tempat kerja yang disebut “put away”

Biaya material Handling ini terdiri dari upah untuk orang yang memindahkan bahan (material handler) biaya investasi dari berbagai alat pemindahan bahan yang digunakan, dan biaya-biaya yang tidak dapat dipisahkan dan termasuk dalam biaya produksi untuk mengerjakan produkhasilnya.

Page 29: Manajemen Operasional Bagian III

EFISIENSI DALAM MATERIAL HANDLING.Biaya material handling yang dikeluarkan

untuk upah tenaga kerja dan biaya-biaya lain adalah kurang produktif dan efisien, karena merupakan pemborosan (inefisiensi).

1.Sebab-sebab adanya pemborosan uang besar dalam biaya material handling.

a)Adanya kelambatan aliran atau jalannya bahan-bahan yang sedang atau akan dikerjakan dalam proses produksi. Pemborosan atau inefisiensi dalam waktu dan gerak dari material handling ini sering terjadi, terutama dalam;

Page 30: Manajemen Operasional Bagian III

Proses pemuatan bahan (loading material) Penggunaan truk Penggunaan ban berjalan Adanya inefesiensi dalam kegiatan-kegiatan

ini terutama karena: Tidak diperhatikannya kapasitas yang

tersedia dari peralatan handling yang digunakan, sehingga sering terjadi penggunaan peralatan dibawah kapasitasnya 9under capacity) juga tidak baik karena dapat mengakibatkan peralatan cepat rusak

Tidak diperhatikannya peralatan handling yang digunakan, sering pada waktu kembalinnya adalah kosong.

Page 31: Manajemen Operasional Bagian III

b) Sering di-handlenya hasil-hasil proses tambahan (by-product) dan barang-barang sisa (scrap) secara tidak efisien.

c) Sering dibutuhkannya waktu yang lama untuk memindahkan bahan-bahan atau barang-barang ditempat-tempat pengiriman, penerima dan pemeriksa atau pengecekan, yang disebabkan karena tempat-tempat tersebut tidak diatur dengan baik.

d) Adanya pemborosan dalam meng-handle bahan-bahan dibagian pemeliharaan (maintenance department) yang disebabkan karena kurangnya pengawasan langsung 9direct supervision) dalam menyusun barang-barang daam menindahkan bahan-bahan atau barang-barang ini.

Page 32: Manajemen Operasional Bagian III

2. Usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk mengurangi atau memperkecil biaya material handling.

Biaya material handling ini dapat dikurangi atau diperkecil dengan memperhatikan prinsip-prinsip material handling.

a) Material Handling harus dikurangi atau dihindari apa bila mungkin dari semua pekerjaan didalam pabrik.

b) Pekerjaan material handling yng tak dapat dihindari atau dikurangi harus dimekanisasikan seperti dengan menggunakan ban berjalan (coveyer) atau forktruck/forklift

c) Alat-alat handling harus dipilih berdasarkan pertimbangan ekonomi atau efisiensi dan dapat berguna bagi kepentingan keseluruhan pabrik.

Page 33: Manajemen Operasional Bagian III

d) Alat-alat handling yang ada harus digunakan secara lebih efisien dalam pabrik.

e) Dalam mempersiapkan plant lay out baru atau memperbaiki lay out yang ada, semua pekerjaan material handling harus direncanakan dengan baik.

f) Sebelum memutuskan penggunaan suatu jenis peralatan handling yang mekanis, perlu dibuatkan suatu analisis yang lengkap untuk dapat ditentukan jenis peralatan apa yang palin sesuai da palig ekonomis untuk pekerjaan tersebut.

Page 34: Manajemen Operasional Bagian III

g) Rencana untuk memperkenalkan peralatan handling atau pembuatan perubahan atas peralatan-peralatan yang ada harus dibicarakan, dan diterima oleh semua pihak yang berkepentingan beserta usul-usul sebelum penetapan dilakukan.

Dalam masalah material handling ini perlu pula diperhatikan dan dipertimbangkan bahwa:

Uang yang dikeluarkan untuk pemindahan/handling bahan akan hilang untuk selama lamanya, sedangkan uang yang dikeluarkan untuk membeli alat-alat handling (handling devices) yang digunakan akan kembali dalam bentuk saving.

Penelidikan perlu dilakukan untuk memungkinkan diadakannya perbaikan guna mengurangi pemborosan dalam biaya material handling.

Page 35: Manajemen Operasional Bagian III

BAGIAN MATERIAL HANDLINGDalam suatu perusahaan pabrik sering terdapat

suatu bagian yang mengendalikan dan mengawasi pemindahan bahan, yang disebut bagian material handling.

Tugas – tugas bagian material handling antara lain :

• Mengadakan penyelidikan dan analisis• Merencanakan, mengadakan

pengujian/pengetesan dari perkembangan alat-alat material handling yang baru.

• Memberikan nasehat-nasehat/rekomendasi mengenai perbaikan-perbaikan yang perlu dilakukan

• Mengikuti pelaksanaan dan membuat laporan.

Page 36: Manajemen Operasional Bagian III

Pengoordinasikan terutama diperlukan dalam penelaahan atau penyelidikan aspek-aspek produksi yang menyangkut kegiatan material handling meliputi :

Product design, dimana produk yang direncanakan harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diangkut atau dipindahkan.

Plant Lay Out, dimana bagian-bagian dan peralatan haruslah diatur agar supaya pemndahan bahan-bahan/barang-barang dalam proses dapat berjalan dengan lancar, sehingga dapat mengurangi waktu pengerjaan dan waktu material handling.

Page 37: Manajemen Operasional Bagian III

Production planning, dimana urutan-urutan proses produksi haruslah diatur sedemikian rupa sehingga pemindahan bahan-bahannya mudah dilaksanakan.

Pengepakan (packaging) haruslah memperhatikan agar handlingnya mudah, dimana bungkusan atau pakannya mudah diangkaut atau dipindahkan.

Page 38: Manajemen Operasional Bagian III

MATERIAL HANDLING YANG BAIK DAN EFISIEN

Material handling yang baik dan efisien akan memberikan keuntungan kepada pabrik dengan cara :

1.Biaya handling lebih mudah atau murah2.Hasil yang dapat ditampung oleh pabrik

lebih banyak3.Berkurangnya waktu yang tidak produktif4.Mempertinggi keselamatan para pekerja5.Menaikkan semangat kerja para pekerja6.Memperbaikik hubungan kerja7.Mengurangi biaya per unit produk

Page 39: Manajemen Operasional Bagian III

MATERIAL HANDLING YANG KURANG BAIK ATAU JELEK DAN TIDAK EFISIEN

Ciri-cirinya adalah :1.Barang-barang dibongkar dipindahkan

dengan tangan2.Adanya barang yang diletakkan dihalaman

atau tempat penerimaan yang mengganggu untuk disalurkan

3.Banyak oranmg yang berkerumun menunggu untuk melakukan suatu handling yang besar

4.Lebih banyak barang yang dikirim dari pada diterima

Page 40: Manajemen Operasional Bagian III

5. Pemindahan bahan dilakukan oleh tenaga ahli dan peralatan yang kurang lengkap

6. Adanya barang yang rusak pada waktu pemindahan atau bongkar/muat

7. Adanya kekacauan bagian produksi 8. Adanya kantong pembungkus yang

jelek9. Orang-orang yang harus

mengerjakan material handling harus menunggu lift untuk mengangkut barang

Page 41: Manajemen Operasional Bagian III

10. Banyaknya tenaga kerja yang digunakan untuk mengangkut sampah atau sisa bahan

11. Bahan, koatk-kotak dan barang-barang diletakkan di gang tempat jalan

12. Gang-gang terlalu sempit untuk memungkinkan peralatan handling dapat bergerak bebas

13. Tidak ada batas sampai setinggi mana barang-barang boleh ditimbun

14. Truk-truk dan peralatan handling yang lain menunggu terlalu lama untuk memuat dan membongkar barang-barang yang dipindahkan.

Page 42: Manajemen Operasional Bagian III

PERALATAN MATERIAL HANDLING1.Fixed path equipment

Yaitu peralatan material handling yang sudah tetap digunakan untuk proses produksi, dan tidak dapat digunakan untuk maksud-maksud lain.

Sifat-sifat Fixed path equipment adalah :a)Biasanya ditentukan oleh proses produksib)Sifatnya sudah tetap (fixed)c)Mesin-mesin ini biasanya menggunakan

kekuatan tenaga listrikContoh : ban berjalan, derek, lift, kereta

api.

Page 43: Manajemen Operasional Bagian III

2. Varied path equipmentYaitu peralatan yang bsifatnya fleksibel dapat dipergunakan untuk bermacam-macam tujuan dan tidak khusus untuk mengangkut atau memindahkan bahan tertentu.

Sifat-sifat varied path equipment adalah :a) Biasanya tidak tergantung proses produksib) Dapat digunakan untuk bermacam-macam

operasic) Mesin semacam ini biasanya digunakan

denga kekuatan manusia atau tenaga mesin/motor

Contoh : bermacam-macam truk, kereta dorong

Page 44: Manajemen Operasional Bagian III

FAKTOR-FAKTOR MATERIAL HANDLING YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN DALAM PENYUSUNAN PERALATAN PABRIK

1.Disediakannya gang-gang kecil atau ruang gerak yang cukup lebar

2.Menyediakan tempat atau ruangan yang cukup untuk berjalannya pekerjaan

3.Menyimpan barang agar barang tersebut tetap dalam keadaan baik

4.Jangan sekali-kali meletakkan bahan lepas di atas lantai

5.Meniadakan kamar-kamar penyimpanan

Page 45: Manajemen Operasional Bagian III

6. Mengadakan suatu siste pemindahan barang sisa

7. Merencanakan pos-pos pengawasan8. Merencanakan pekerja pengepakan pada

akhir aliran pekerjaan9. Dalam merencanakan tempat-tempat

penerimaan dan pengiriman barang, kekuatan lantai harus dibuat sedemikian rupa, agar memudahkannya kendaraan masuk

10. Apabila barang tidak membutuhkan perlindungan terhadap udara, sebaiknya memakai tempat penyimpanan lapangan.

Page 46: Manajemen Operasional Bagian III

PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)PENGERTIAN DAN PERANAN PEMELIHARAAN

Maintenance dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas/peralatan pabrik dang mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.

Page 47: Manajemen Operasional Bagian III

Tujuan utama fungsi pemeliharaan adalah

1.Kemapuan produksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi

2.Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu.

3.Untuk membantu mengurahi pemakaian dan penyimpangan yang diluar batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu yang ditentukan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan mengenai investasi tersebut.

Page 48: Manajemen Operasional Bagian III

4. Untuk mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin, dengan melaksanakan kegiatan maintenance secara efektif dan efisien keseluruhannya

5. Menghindari kegiatan maintanance yang dapat membahayakan keselamatan para pekerja

6. Mengadakan suatu kerja sama yang erat dengan fungsi-fungsi utama lainnya dari perusahaan dalam rangka untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu tingkat keuntungan atau reurn of investment yang sebaik mungkin dan total biaya yang rendah.

Page 49: Manajemen Operasional Bagian III

JENIS-JENIS PEMELIHARAAN 1.Preventive MaintenanceAdalah Kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi

Preventive maintanence ini sangat penting karena kegunaannya yang sangat efektif didalam menghadapi fasilitas-fasilitas produksi yang termasuk dalam golongan “critical unit”. Sebuah fasilitas atau peralatan produksi akan termasuk dalam golongan “citical unit” apabila :

Page 50: Manajemen Operasional Bagian III

Kerusakan fasilitas atau peralatan tersebut akan membahayakan kesehatan atau keselamatan para pekerja

Kerusakan fasilitas ini akan mempengaruhikaualitas dari produk yang dihasilkan.

Kerusakan fasilitas tersebut akan menyebabkan kemacetan keseluruhan produksi

Modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut atau harga dari fasilitas ini adalah cukup besar atau mahal

Page 51: Manajemen Operasional Bagian III

Dalam prakteknya preventive maintanance yang dilakukan oleh suatu perusahaan pabrik dapat dibedakan atas: Routine Maintenance dan Periodic Maintenance.

a)Routine Maintenance adalah Kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin misalnya setiap hari. Sebagai contoh dari kegiatan ini adalam pembersihan fasilitas/peralatan, pelumas, pengecekan oli, serta pengecekan bahan bakar, pemanasan mesin-mesin sebelum dioperasikan.

b)Periodic Maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu, misal setiap satu minggusekali. Contoh membongkar kalbulator

Page 52: Manajemen Operasional Bagian III

2. Corrective atau Breakdown Maintenance. Adalah Kegiatan pemeliharaan dan

perawatan yang dilakukan setelah terjadi suatu kerusakan atau kelainan pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

Sepintas lalu kelihatan corrective maintanance saja adalah lebih murah biayanya daripada mengadakan preventive maintenance hal ini adalah benar selama kerusakan belum terjadi pada fasilitas/peralatan sewaktu proses produksi berlangsung.

Page 53: Manajemen Operasional Bagian III

MASALAH EFISIENSI DALAM PEMELIHARAAN Tujuan yang akan dicapai dalam mengatasi

persoalan teknis ini adalah dapat menjaga dan menjamin agar produksi pabrik dapat berjalan dengan lancar. Dalam proses iniyang perlu diperhatikan adalah:

1.Tindakan-tindakan apa yang harus dilakukan untuk memelihara/merawat peralatan yang ada, dan untuk memperbaiki/mereparasi mesin-mesin atau peralatan yang rusak.

2.Alat-alat atau komponen-komponen apa yang dibutuhkan dan harus disediakan agar tindakan-tindakan pada bagian pertama diatas dapat dilakukan.

Page 54: Manajemen Operasional Bagian III

Perbandingan biaya yang perlu dilakukan anatara lain untuk menentukan:

1.Apakah sebaiknya dilakukan preventive maintenance ataukah corrective maintenance saja. Dalam hal ini biaya-biaya yang perlu diperbandingkan adalah :

a)Jumlah biaya perbaikan yang diperlukan akibat kerusakan yang terjadi karena tidak adanya preventive maintenance, dengan jumlah biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan yang diperlukan akibat kerusakan yang terjadi walaupun telah diadakan preventive maintenance, dalam suatu jangka waktu tertentu.

b)Jumlah biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan yang akan dilakukan terhadap suatu peralatan dengan harga peralatan tersebut.

c) Jumlah biaya-biaya pemeliharaan dan perbaikan yang dibutuhkan oleh suatu peralatan dengan jumalah kerugian yang akan dihadapi jika peralatan itu rusak dalam operasi produksi

Page 55: Manajemen Operasional Bagian III

2.Apakah sebaiknya peralatan yang rusak diperbaiki didalam perusahaan atau diluar perusahaan.

3.Apakah sebainnya peralatan yang rusak diperbaiki atau diganti. Dalam hal ini biaya-biaya yang perlu diperbandingkan:

Jumlah biaya perbaikan dengan harga pasar atau nilai dari peralatan tersebut.

Jumlah biaya perbaikan dengan harga peralatan yang sama dipasaran.

Page 56: Manajemen Operasional Bagian III

ORGANISASI BAGIAN PEMELIHARAAN DALAM SUATU PERUSAHAAN PABRIK

Besar kecilnya bagian pemeliharaan ini tergantung pada besarnya perusahaan pabrik tersebut dan otomatis tidaknya mesin-mesin digunakan. Perusahaan besar mempunyai jumlah tenaga kerja yang besar dibagian pemeliharaan dan mempunyai struktur organisasi yang lebih rumit (complex) dari perusahaan kecil.

Sedangkan perusahaan-perusahaan kecil mungkin hanya mempunyai satu, dua atau beberapa orang saja, pada bagian pemeliharaan.

Jenis-jenis pekerjaan pemeliharaan yang dilakukan oleh bagian maintenance umumnya adalah:

Page 57: Manajemen Operasional Bagian III

Pemeliharaan bangunanPemeliharaan peralatan pabrikPemeliharaan ElektrisPemeliharaan untuk tenaga pembangkit listrik (power plant)

Pemeliharaan peralatan penerangan dan ventilasi pabrik

Pemeliharaan peralatan-peralatan material handling dan pengangkutan

Pemeliharaan halamandan taman-taman pabrik

Pemeliharaan peralatan servicePemeliharaan untuk pengecatanPemeliharaan peralatan gudang

Page 58: Manajemen Operasional Bagian III

TUGAS-TUGAS ATAU KEGIATAN-KEGIATAN PEMELIHARAAN

1.Inspeksi (Inspections) Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala (routine schedule check) bangunan dan peralatan pabrik sesuai dengan rencana serta kegiatan pengecekan atau pemeriksaan terhadapa peralatan yang mengalami kerusakan dan membuat laporan-laporan dari hasil pengecekan atau pemeriksaan tersebut. Maksud kegiatan inspeksi ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan pabrik selalu mempunyai peralatan/fasilitas produksi yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi.

Page 59: Manajemen Operasional Bagian III

2.Kegiatan Teknik (engineering) Meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru dibeli, dan kegiatan-kegiatan pengembangan peralatan atau komponen peralatan yang perlu diganti, serta melakukan penelitian-penelitian terhadap kemungkinan pengembangan tersebut.

3.Kegiatan produksi Kegiatan produksi ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan peralatan.

Page 60: Manajemen Operasional Bagian III

4. Pekerjaan Administrasi (clerical Work) Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan-pencatan mengenai biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan biaya-biaya yang berhubungan dengankegiatan pemeliharaan, komponen atau spereparts yang dibutuhakan, progress report tentang apasa ja yang telah dikerjakan.

5. Pemeliharaan Bangunan (House Keeping) Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk menjaga agar bangunan gedung tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya.

Page 61: Manajemen Operasional Bagian III

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMELIHARAAN FASILITAS/PERALATAN PADA SUATU PERUSAHAAN PABRIK Biasanya apabila suatu perusahaan membeli suatu mesin atau peralatan, dalam pembelian itu diikutsertakan/diberikan buku petunjuk (book-let) mengenai mesin/peralatan ini.

Buku petunjuk/pedoman ini antara lain berisi mengenai:

1.Kegunaan dari mesin/peralatan2.Kapasitas mesin pada waktu atau umur

tertentu3.Cara-cara memperbaiki atau menggunakan

mesin ini4.Cara-cara pemeliharaan dan perbaikan

mesin tersebut.

Page 62: Manajemen Operasional Bagian III

Dengan berpedoman kepada buku petunjuk maka dapat dilakukan kegiatan pemeliharaan terhadap mesin tersebut seperti :

1.Usaha-usaha yang harus dilakukan dalam pemakaian dan pemeliharaan mesin itu pada waktu mesin tersebut berumur satu, dua, tiga tahun dan seterusnya.

2.Penggunaan mesin itu haruslah sesuai dengan fungsi atau kegunaan mesin tersebut

3.Cara-cara kegiatan teknis pemeliharaan dan perbaikan yang harus dilakukan pada mesin tersebu, yaitu:

Page 63: Manajemen Operasional Bagian III

Bagaimana membuka dan memasang kembali komponen atau onderdil, dan hubungannya satu dengan yang lain.

Alat-alat apa yang harus dan tidak boleh dipergunakan

Bagaimana hal-hal rutin harus dilakukan, seperti misalnya: a. Solar harus ditambah setiap 20 jamb. Olie harus diganti tiap 3 bulan

sekalic. Service kecil/ringan harus

diadakan tiap buland. Overhaul harus diadakan stiap 5

tahun sekali.

Page 64: Manajemen Operasional Bagian III

Sebelum mesin-mesin dijalankan atau dihidupkan, hendaknya diteliti lebih dahulu apakah ada gangguan-gangguan yang akan menghalangi jalannya mesin tersebut.

Mesin utama harus dipanaskan dahulu selama 15 menit, sebelum dibebani tenaga penggerak lain.

Mesin-mesin haruslah dijalankan dan digunakan sesuai dengan urut-urutan yang telah ditetapkan oleh pabrik pembuat mesin tersebut

Page 65: Manajemen Operasional Bagian III

SYARAT-SYARAT YANG DIPERLUKAN AGAR PEKERJAAN BAGIAN PEMELIHARAAN DAPAT EFISIEN

Harus ada data mengenai mesin dan peralatan yang dimiliki

Harus ada planning dan scheduling Harus ada surat perintah (work order) yang

tertulis Harus ada persedian alat-alat/spereparts(strores

control) Harus ada catatan (records) Harus ada laporan, pengawasan dan analisis

(reports, control and analysis)

Page 66: Manajemen Operasional Bagian III

USAHA-USAHA UNTUK MENJAMIN KELANCARAN KEGIATAN PEMELIHARAAN

1.Menambah jumlah peralatan dan perbaikan para pekerja bagian pemeliharaan

2.Menggunakan suatu preventive maintenance

3.Adakan cadangan didalam suatu sistem produksi

4.Jadikan para pekerja sebagai suatu komponen dari mesin-mesin yang ada dan jadikan mesin-mesin sebagai komponen dari sistem produksi secara keseluruhan

5.Adakan suatu percobaan untuk menghubungkan tingkat produksi yang lebih cermat

Page 67: Manajemen Operasional Bagian III

KEBIJAKSANAAN PEMBELIAN DAN PENGGANTIAN MESIN

(PURCHASING A REPLACEMENT POLICY)

ALASAN MENGADAKAN PENGGANTIAN MESIN

Mesin-mesin yang kita miliki perlu diganti alasannya :1. Adanya keuntungan potensial dari penggunaan mesin

baru2. Mesin yang digunakan telah rusak. 3. Mesin yang digunakan telah kuno atau ketinggalan

zaman4. Mesin yang digunakan tidak cocok atau tidak mampu

menghasilkan produk yang baru yang berbeda5. Menurunnya semangat para pekerja

Page 68: Manajemen Operasional Bagian III

KESULITAN YANG DIHADAPI DALM PENGGANTIAN MESIN

1.Adanya sifat bahwa orang tidak mau mengganti mesin yang dimilikinya sebelum rusak dan tidak dapat digunakan

2.Terdapat keadaan dimana mesin secara teknis belum tua atau aus tetapi secara ekonomis telah tua aus dan ketinggalan zaman

3.Adanya kesulitan keuangan perusahaan4.Dibuthkannya tenaga kerja yang cakap

dalam jumlah yang cukup besar

Page 69: Manajemen Operasional Bagian III

METODE PEMILIHAN DAN PENGGATIAN MESIN

Sebelum membahas metode ini perlu kita ketahui biaya dikeluarkan untuk pembelian mesin baru :

1.Recurring cost yaitu biaya-biaya yang terus menerus timbul dari tahun ke tahun selama mesin tersebut digunakan. Seperti biaya upah langsung, biaya tenaga listrik.

2.Non recurring cost yaitu biaya yang dikeluarkan satu kali saja selama mesin tersebut dimiliki. Seperti biaya pengankutan, biaya pembelian.

Page 70: Manajemen Operasional Bagian III

Metode pemilihan dan penggantian mesin

1.Annual Cost Saving Approach Annual cost saving adalah perbedaan dari total recurring costs, non recurring costs dan depresiasi dari mesin lama yang kita miliki dengan mesin baru yang akan dibeli, atau antara mesin yang satu dengan mesin yang lain yang akan kita beli.

Pendekatan atau metode ini menekankan pada adanya penghematan (saving) yang diperoleh dari mesin-mesin yang dipilih.

Page 71: Manajemen Operasional Bagian III

Non recurring cost yang diperhitungkan dalam hal ini adalah sebesar bunga setiap tahun dari :

biaya-biaya pembelian pengakutan dan pemasaran mesin tersebut.

Bunga dimasukan dalam perhitungan ini karena jika jumlah uang untuk investasi dalam mesin itu kita pinjam dari bank atau orang tertentu, maka kita harus membayar bunganya, sedangkan jika jumlah uang tersebut tidak kita pinjam tetapi dibelanjakan dari modal sendiri, maka bunga juga harus diperhitungkan sebagai “opportunity cost” yang besarnya sama dengan tingkat bunga yang berlaku dipasaran.

Page 72: Manajemen Operasional Bagian III

2. Total Life Average ApproachDalam pendekatan atau metode ini, semua

biaya per tahun diperbandingkan termasuk semua biaya-biaya untuk memiliki mesin tersebut dan taksiran semua biaya-biaya operasi (operating cost) dari mesin itu selama hidupnya (operating life). Semua biaya-biaya ini dijumlahkan dan dibagi dengan umur (perating life) dari mesin tersebut, maka diperoleh biaya total rata-rata setiap tahun apabila kita memiliki dan mengoperasikan mesin tersebut.

Page 73: Manajemen Operasional Bagian III

3. Present Worth Method. Present Worth adalah nilai pada

saat sekarang ini dari jumlah dana (uang) yang diinvestasikan untuk suatu jangka waktu tertentu (sekian tahun) dari masa sekarang dengan suatu tingkat bunga (interest rate) tertentu.

Dalam metode ini semua biaya-biaya pemilikikan (investasi) maupun biaya operasi (exploitasi) dari masing-masing diperkirakan dengan nilai sekarang dan kemudian diprbandingkan.

Page 74: Manajemen Operasional Bagian III

4. The New MAPI Formula Metode atau pendekatan ini mencoba untuk mengadakan penganalisisan dalam mengambil suatu keputusan mengenai apakah suatu mesin yang dimiliki/dipergunakan sebaiknya diganti dengan mesin baru yang ada dipasar, dengan menggunakan perbandingan anatara modal yang ditanam (capital charges/capital ost) untuk mesin lama yang dimiliki dengan kekurangan atau ketidak sempurnaan dalam beroperasi (operating in feriority) dari mesin lama tersebut.

Page 75: Manajemen Operasional Bagian III

1. Arti dan Maksud Penggunaan Tenaga Kerja dan Mesin Penggunaan mesin dan tenaga kerja dapat digunakan untuk mengukur hubungan antara tenaga kerja dan mesin, guna melihat kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki penggunaan tenaga kerja dan mesin, dan bertujuan untuk membuat kedua unsur ini dapat dipergunakanseefektif dan seefisien mungkin.

PENGGUNAAN TENAGA KERJA DAN MESIN

Page 76: Manajemen Operasional Bagian III

Penggunaan tenaga kerja adalah besarnya jumlah waktu yang ada selama para pekerja dipekerjakan dalam kegiatan-kegiatan produktif, yang dinyatakan dalam persen. Penggunaan mesin adalah besarnya jumlah waktu yang ada selama mesindipergunakan menurut rencana, yang dinyatakan dalam persen. Siklus waktu diartikan berlangsungnya suatu deretan pekerjaan yang diulang, yang dinyatakan dalam menit-menit dari jam.Waktu pemuatan (loading time) adalah waktu dalam mana proses harus berhenti selam tiap siklus (deretan pekerjaan yang diulangg), sedangkan persiapan dibuat untuk mengulangi sikus itu dengan mangagap bahwa pekerjaan telah dilakukan pada kecepatan standar

Page 77: Manajemen Operasional Bagian III

Dengan waktu yang tersedia dimaksudkan adalah waktu selama mesin tersedia dan mampu untuk dipergunakan, oleh sebab itu dapat dimasukan dalam daftar untuk dipekai berproduksi. Operasi adalah semua pekerjaan dalam proses pembuatan/pengolahan baik dikerjakan dengan tangan atau mesin Waktu proses adalah waktu yang dipergunakan untuk proses itu sendiri yang harus dilakukan dengan betul menurut syarat-syart standar teknik, dimana tidak termasuk waktu pembuatan dan waktu pembongkar muatan.Waktu persiapan adalah waktu selama suatu mesin sedang dijalankan dalam rangka persiapan suatu pekerjaan produksi.

Page 78: Manajemen Operasional Bagian III

Menit standar adalah jumlah pekerjaan yang akan dapat dikerjakan dalam satu menit jika kewajiban uang bantuan telah diabuat untuk kegiatan yang sesuai dan para pekerja digerakkan untuk memberikan hasil yang sebaik-baiknya,Standar waktu siklus adalah waktu yang diambil atau dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dikerjakan menurut kecepatan standar dan kewajiban uang bantuan juga telah dibuat untuk kegiatan yang diperlukan.Tersedianya mesin adalah besarnya jumlah waktu selama mesin tersedia untuk memproduksi yang direncanakan, yang dinyatakan dalam persen.

Page 79: Manajemen Operasional Bagian III

2. Peran Penggunaan Tenaga Kerja dan Mesin Tujuan dari semua pengukuran dalam

penggunaan tenaga kerja dan mesin adalah untuk menentukan jumlah kembalinnya semua sumber-sumber tenaga kerja dan mesin yang paling efektif dan efisien, yang disesuaikan dengan kebijaksanaan pimpinan perusahaan

Untuk merencanakan produksi dan mengawasi apa yang akan didapat dari program produksi itu, dibutuhkan untuk :

Memiliki data-data guna menentukan standar yang dituju.

Mencatat data-data dari prestasi yang sebenarnya (actual), yang akan dibandingkan dengan nilai standar.

Page 80: Manajemen Operasional Bagian III

3. Cara-Cara Pengukuran Penggunaan Tenaga Kerja dan Mesin

a) Penentuan Siklus Waktu (Cycle Time)

b) Penggunaan Siklus Waktuc) Bekerjanya Mesin serba guna

(Multi&Machine working) d) Perbandingan antara

Penggunaan dan Produksi

Page 81: Manajemen Operasional Bagian III

Faktor-faktor yang mengganggu bekerjanya mesin serba guna :

1)Bentuk pekerjaan yang baru2)Silih bergantinya menjalankan mesin itu3)meloncatnya,waktu proses mesin-mesin,

memberikan pengaruh yang sama sekali baru mengenai inside time

4)Kesempatan-kesempatan yang terbatas untuk istirahat

5)Kerugian-kerugian produk yang disebabkan oleh gangguan-gangguan dalam macam-macam bentuk