Upload
habibullah-al
View
352
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
Manajemen Kesehatan Jiwa Pada BencanaOlehSyahrial
Pengalaman Traumatik Trauma secara sederhana dapat
diartikan sebagai luka yang sangat menyakitkan.
Pengalaman traumatik, secara psikologik berarti pengalaman mental yang luar biasa menyakitkan, melampaui ambang kemampuan rata – rata orang untuk menanggungnya.
Pengalaman TraumatikPengalaman traumatik
mengakibatkan perubahan yang drastis dalam kehidupan seseorang.
Pengalaman traumatik mengubah persepsi seseorang terhadap kehidupannya.
Pengalaman traumatik dapat mengubah perilaku dan kehidupan emosi seseorang.
Pengalaman TraumatikReaksi individu dalam
menghadapi pengalaman traumatik berbeda – beda tergantung dari berbagai faktor, di antaranya :- Berat dan jenis paparan trauma- Ciri kepribadian- Dukungan dari keluarga- Respon komunikasi / budaya
Peristiwa TraumatikSeseorang yang mengalami
peristiwa traumatik, kehilangan dan duka cita yang luar biasa, menurut Kubler – Ross akan melampaui bebarapa pentahapan respon mental, yaitu : 1. Keterkejutan dan penyangkalan2. Kemarahan3. Keputusasaan4. Penerimaan
Peristiwa TraumatikTermasuk dalam peristiwa
traumatik adalah :1. Bencana alam2. Konflik berkekerasan3. Penyiksaan4. Pemerkosaan5. Kecelakaan yang mengerikan6. Peristiwa – peristiwa yang
mengancam kelangsungan hidup
Bencana Peristiwa / kejadian pada suatu
daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia, serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna, sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar. ( WHO – Ditkeswamas Depkes )
Permasalahan Akibat BencanaKerusakan materiKerusakan ekosistemMigrasi penduduk secara besar –
besaranPerubahan sistem sosial – budayaGuncangan stabilitas politik dan
ekonomiMasalah kesehatan Masalah pendidikanTrauma psikososial
Dampak PsikososialPeristiwa bencana yang mengerikan
dan mengancam kelangsungan hidup merupakan pengalaman traumatik yang menimbulkan distres dan gejala – gejala pasca trauma.
Perubahan berbagai aspek kehidupan, kerusakan harta benda, kehilangan orang – orang yang dicintai, membutuhkan daya adaptasi yang luar biasa.
Dampak PsikososialGangguan psikososial yang dialami
sebagian besar masyarakat korban bencana / peristiwa traumatik bersifat sementara dan akan pulih secara alamiah dalam waktu yang singkat.
Gejala – gejala distres mental yang muncul, seperti ketakutan, gangguan tidur, mimpi buruk, siaga berlebihan, panik, berduka, dsb. Merupakan respon psikologi yang “ Normal “ terhadap peristiwa yang “ sangat tidak normal “
Dampak PsikososialPeristiwa bencana yang mengerikan
dan mengancam kelangsungan hidup merupakan pengalaman traumatik yang menimbulkan distres dan gejala – gejala pasca trauma.
Perubahan berbagai aspek kehidupan, kerusakan harta benda, kehilangan orang – orang yang dicintai, membutuhkan daya adaptasi yang luar biasa.
Dampak PsikososialSekitar 10% - 20% korban
bencana akan mengalami gangguan mental bermakna, seperti : gangguan Stres Pasca Trauma ( GSPT / PTSD ), Gangguan Deprsi, Gangguan Panik, dan berbagai Gangguan Anxietas terkait Trauma. Mereka ini membutuhkan pertolongan ahli kesehatan jiwa.
Kelompak Resiko TinggiAnak – anak :
- Usia perkembangan- Rentan menjadi korban kekerasan
dalam rumah tangga ( KDRT )- Tidak berperan mengambil
keputusanPerempuan
- Peran subordinat- Peran multifungsi- Rentan menjadi korban KDRT
Kelompok Resiko TinggiUsia lanjut- Deteriorasi kemampuan fisik /
mental- Sulit beradaptasi dengan situasi
baru- Kehilangan peran- Rentan pengabaian oleh keluarga
Pola Adaptasi SISTEM STRESOR RESPONS
NORMAL
Keamanan Ancaman kehidupan, ancaman traumatik
Kesiagaan berlebihan pencarian keamanan
Kedekatan ( Attachment )
Putusnya ikatan, ancaman terhadap kedekatan
Berduka Cemas berpisah
Keadilan Pelanggaran hak asasi
KemarahanFrustasi
Identitas Peran dan Eksistensi
Tergangunya sistem sosiokultural, nilai – nilai dan kepercayaan
Transisi kultural, Kebimbangan dalam Eksistensi
Tahapan Respons Psikologik Pasca Bencana
Tahap Penyelamatan ( Rescue Stage ) :- Merupakan reaksi psikologik akut terhadap
peristiwa traumatik yang dialami.
- Muncul beberapa jam sampai bebarapa hari pasca trauma.
- Berupa : kebingungan, panik, terbayang – bayang pengalaman traumatiknya, mimpi buruk, kesiagaan berlebihan, disertai Hiperaktivitas Otonomik.
Tahapan Respons Psikologik Pasca BencanaTahap pendataan ( inventory stage ) :
- Beberapa minggu sampai bebarapa bulan pasca bencana.
- Individu mulai menyadari kehilangan sebagian besar aspek penting dari kehidupannya.
- Sebagian mampu bangkit menghadapi kenyataan dan membangun nilai – nilai positif.
- Sebagia lainnya kehilangan daya dan mengalami Gangguan Depresi, GSPT / PTSD, Gangguan Anxietas, Gangguan psikotik, penyalahgunaan Zat, dll.
Tahapan Respons Psikologik Pasca BencanaTahap rekontruksi ( Recontruktion stage ) :
- Satu tahun pasca bencana.
- Sebagian besar korban bencana sudah mampu pulih pada fungsi psikososial yang optimal.
- Sebagian kecil ( < 1% ) berkembang menjadi gangguan mental yang kompleks dan menetap, seperti : GSPT / PTSD kompleks, Gangguan Kepribadian Pasca Trauma, dsb.
Intervensi PsikososialPendampingan psikososial yang tepat
akan membantu korban mengembangkan koping naturalnya untuk secepatnya menata kehidupan pasca bencana.
Intervensi psikososial seharusnya terintegrasi dalam setiap kegiatan bantuan kemanusiaan lain ( distribusi pangan, pendidikan, kesehatan, reunifikasi keluarga, dll )
Kegiatan Kesehatan mental di Pelayanan Primer
Penapisan problem mental pada pasien yang datang berobat ke fasilitas kesehatan.
Psikoedukasi pada pengunjung fasilitas kesehatan di daearah bencana.
Konseling sederhana pada pasien dan keluarga yang mengalami distres mental.
Membangun sistem pelayanan kesehatan jiwa masyarakat, sistem rujukan keatas dan kebawah.
Komunitas setelah bencana
Rumah Sakit Jiwa
Layanan Konseling, Penyembuh Tradisional,
Organisasi Agamis
Kelompok pemulihan, manajemen stres, konseling sesama, pemantauan lanjut
trauma dikomunitas
Sensitisasi, psikoedukasi, pelatihan keterampilan hidup, dukungan spiritual, dll.
Interverensi
Dokter , Psikiater, psikolog, terapis.
Profesional kesehatan mental yang terampil konseling
Tenaga kesehatan dipelayanan primer Pekerja sosial terlatih
Relawan memberikan informasi Psikososial & membangun kesadaran
Populasi Setelah Bencana
Individu yang sakit secara klinis : gangguan psikiatri apapun
Individu yang depresi trauma
Individu yang syok, berduka, takut dan merasa bersalahKeluhan Psikosomatik
Umum bingung sedih, marah, tidak percaya
Sekian
Terima Kasih