48
BLOK BEHAVIOR BLOK BEHAVIOR KESEHATAN JIWA KESEHATAN JIWA Tim Psikologi Fakultas Tim Psikologi Fakultas Kedokteran Kedokteran Universitas Malahayati Universitas Malahayati 201 201 1 1

II Kesehatan Jiwa

  • Upload
    putri

  • View
    229

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gangguan jiwa

Citation preview

Page 1: II Kesehatan Jiwa

BLOK BEHAVIORBLOK BEHAVIORKESEHATAN JIWAKESEHATAN JIWA

Tim Psikologi Fakultas KedokteranTim Psikologi Fakultas KedokteranUniversitas MalahayatiUniversitas Malahayati

20120111

Page 2: II Kesehatan Jiwa

SUMBER:SUMBER: Latipun & Notosoedirdjo, M. 2001. Latipun & Notosoedirdjo, M. 2001. Kesehatan Kesehatan

Mental: Konsep dan PenerapannyaMental: Konsep dan Penerapannya. Malang: UMM . Malang: UMM Press.Press.

Davison, G.C., Neale, J.M., & Kring, A.M. 2006. Davison, G.C., Neale, J.M., & Kring, A.M. 2006. Psikologi AbnormalPsikologi Abnormal. Penterjemah: Noermalasari . Penterjemah: Noermalasari Fajar. Jakarta: RajaFajar. Jakarta: Raja Grasindo Persada.Grasindo Persada.

Atkinson, R.L., Atkinson, R.C., Smith, E.E., & Bem, Atkinson, R.L., Atkinson, R.C., Smith, E.E., & Bem, D.J. 2000. D.J. 2000. Pengantar PsikologiPengantar Psikologi. Batam: Interaksara.. Batam: Interaksara.

Huffman, K., Vernoy, M. & Vernoy, J. 1997. Huffman, K., Vernoy, M. & Vernoy, J. 1997. Psychology in ActionPsychology in Action. Canada : John Wiley & Sons, . Canada : John Wiley & Sons, Inc.Inc.

Page 3: II Kesehatan Jiwa

Apa yang Apa yang dikatakan dikatakan dengan dengan

KESEHATAN KESEHATAN JIWA????JIWA????

Page 4: II Kesehatan Jiwa

Kesehatan jiwa dimaknai sama Kesehatan jiwa dimaknai sama dengan kesehatan mentaldengan kesehatan mentalberasal berasal dari konsep mental hygiene dari konsep mental hygiene bahasa Yunani = Mentalbahasa Yunani = Mentalbahasa Latin = Psyche (jiwa, psikis bahasa Latin = Psyche (jiwa, psikis atau kejiwaan)atau kejiwaan)

Page 5: II Kesehatan Jiwa

DEFINISIDEFINISITerdapat beberapa cara dalam memberikan Terdapat beberapa cara dalam memberikan

pengertian mental yang sehat/ jiwa yang pengertian mental yang sehat/ jiwa yang sehat:sehat:

1.1. Sehat mental/jiwa kerena tidak Sehat mental/jiwa kerena tidak mengalami gangguan jiwamengalami gangguan jiwa

2.2. Sehat mental/jiwa jika tidak sakit akibat Sehat mental/jiwa jika tidak sakit akibat adanya stressoradanya stressor

3.3. Sehat menSehat mentaltal/jiwa jika selaras dengan /jiwa jika selaras dengan kapasitasnya dan selaras dengan kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannyalingkungannya

4.4. Sehat mental/ jiwa karena berkembang Sehat mental/ jiwa karena berkembang an tumbuh secara positifan tumbuh secara positif

Page 6: II Kesehatan Jiwa

1.1. Sehat mental/jiwa kerena tidak Sehat mental/jiwa kerena tidak mengalami gangguan jiwamengalami gangguan jiwaOrang yang sehat mentalnya adalah Orang yang sehat mentalnya adalah orang yang tahan terhadap sakit jiwa orang yang tahan terhadap sakit jiwa atau terbebas dari sakit dan gangguan atau terbebas dari sakit dan gangguan jiwa.jiwa.

2. Sehat mental/jiwa jika tidak sakit akibat 2. Sehat mental/jiwa jika tidak sakit akibat adanya stressor.adanya stressor.orang yang sehat jiwanya adalah orang orang yang sehat jiwanya adalah orang yang dapat menahan diri untuk tidak yang dapat menahan diri untuk tidak sakit akibat stressor. Pengertian ini lebih sakit akibat stressor. Pengertian ini lebih bersifat individual.bersifat individual.

Page 7: II Kesehatan Jiwa

3. Sehat mental/jiwa jika selaras dengan 3. Sehat mental/jiwa jika selaras dengan kapasitasnya dan selaras dengan kapasitasnya dan selaras dengan lingkungannyalingkungannyasehat mental jika terbebas dari gejala sehat mental jika terbebas dari gejala psikiatris dan individu itu berfungs psikiatris dan individu itu berfungs secara optimal dalam lingkungan secara optimal dalam lingkungan sosialnya.sosialnya.

4. Sehat mental/ jiwa karena berkembang an 4. Sehat mental/ jiwa karena berkembang an tumbuh secara positiftumbuh secara positifOrang yang memiliki sehat jiwa/mental Orang yang memiliki sehat jiwa/mental adalah orang yang terus menerus adalah orang yang terus menerus tumbuh, melakukan penyesuaian diri dan tumbuh, melakukan penyesuaian diri dan menerima tanggung jawab.menerima tanggung jawab.

Page 8: II Kesehatan Jiwa

IstilahIstilah Sehat mentalSehat mental Mental tidak sehatMental tidak sehat Sakit mentalSakit mental

Page 9: II Kesehatan Jiwa

Sehat MentalSehat Mental Kondisi mental yang tumbuh dan Kondisi mental yang tumbuh dan

didasari motivasi yang kuat ingin didasari motivasi yang kuat ingin meraih kualitas diri yang lebih baik, meraih kualitas diri yang lebih baik, baik dalam kehidupan keluarga, baik dalam kehidupan keluarga, kehidupan kerja, maupun sisi kehidupan kerja, maupun sisi kehidupan lainnya. kehidupan lainnya.

Page 10: II Kesehatan Jiwa

Mental Tidak SehatMental Tidak Sehat Orang yang meskipun secara Orang yang meskipun secara

potensial memiliki kemampuan, potensial memiliki kemampuan, tetapi tidak punya keinginan dan tetapi tidak punya keinginan dan usaha untuk mengaktualisasikan usaha untuk mengaktualisasikan potensinya itu secara optimalpotensinya itu secara optimal

Page 11: II Kesehatan Jiwa

Sakit MentalSakit Mental Orang yang secara mental memiliki Orang yang secara mental memiliki

berbagai macam unsur yang saling berbagai macam unsur yang saling bertetntangan dn dengan demikian bertetntangan dn dengan demikian sering merusak atau menghambat sering merusak atau menghambat sehingga perilakunya tidak menentu.sehingga perilakunya tidak menentu.

Page 12: II Kesehatan Jiwa

Prinsip-prinsip Kesehatan JiwaPrinsip-prinsip Kesehatan Jiwa

1.1. Kesehatan jiwa adalah tidak ada Kesehatan jiwa adalah tidak ada perilaku abnormalperilaku abnormal

2.2. Kesehatan mental/jiwa adalah Kesehatan mental/jiwa adalah konsep yang ideal merupakan konsep yang ideal merupakan tujuan bagi orang yang paling tujuan bagi orang yang paling tinggi.tinggi.

3.3. Kesehatan jiwa sebagai bagian dan Kesehatan jiwa sebagai bagian dan karakteristik kualitas hidup.karakteristik kualitas hidup.

Page 13: II Kesehatan Jiwa

Konsep orang yang mengalami Konsep orang yang mengalami sehat mental atau sehat jiwa:sehat mental atau sehat jiwa:

D.S. Wright & A. Taylor D.S. Wright & A. Taylor * Bahagia dan terhindar dari ketidakbahagiaan.* Bahagia dan terhindar dari ketidakbahagiaan.* Efesiensi dalam menerapkan dorongannya * Efesiensi dalam menerapkan dorongannya untuk kepuasan kebutuhannyauntuk kepuasan kebutuhannya* Kurang dari kecemasan* Kurang dari kecemasan* tidak mengalami rasa berdosa yang besar* tidak mengalami rasa berdosa yang besar* Matang* Matang* Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan* Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan* Mampu membangun hubungan emosional * Mampu membangun hubungan emosional dengan orang laindengan orang lain* dapat melakukan kontak dengan realitas* dapat melakukan kontak dengan realitas

Page 14: II Kesehatan Jiwa

Ciri-ciri Individu yang Sehat Mental Ciri-ciri Individu yang Sehat Mental (Killander, 1957)(Killander, 1957)

A. Kematangan emosionalA. Kematangan emosionalB. Kemampuan menerima realitasB. Kemampuan menerima realitasC. Hidup bersama dan bekerjasama C. Hidup bersama dan bekerjasama

dengan orang laindengan orang lainD. Memiliki filsafat atau pandangan D. Memiliki filsafat atau pandangan

hiduphidup

Page 15: II Kesehatan Jiwa

A. Kematangan emosionalA. Kematangan emosional

3 ciri perilaku orang yang emosinya matang:3 ciri perilaku orang yang emosinya matang: Disiplin diri Disiplin diri dapat mengatur diri, menaati dapat mengatur diri, menaati

hukum dan peraturan.hukum dan peraturan. Determinasi diri Determinasi diri dapat membuat keputusan dapat membuat keputusan

sendiri dalam memecahkan suatu masalah sendiri dalam memecahkan suatu masalah dan melakukan apa yang telah dilakukannya.dan melakukan apa yang telah dilakukannya.

KemandirianKemandirian tidak banyak tidak banyak menggantungkan diri pada bimbingan dan menggantungkan diri pada bimbingan dan kendali orang lain, melainkan lebih kendali orang lain, melainkan lebih mendasarkan diri pada kemampuan, mendasarkan diri pada kemampuan, kemauan, dan kekuatannya sendiri. kemauan, dan kekuatannya sendiri.

Page 16: II Kesehatan Jiwa

B. Kemampuan menerima realitasB. Kemampuan menerima realitas

Perilaku mampu memecahkan masalah Perilaku mampu memecahkan masalah dengan segera dan menerima tanggung dengan segera dan menerima tanggung jawab.jawab.

Mampu mengendalikan lingkungan, Mampu mengendalikan lingkungan, terbuka terhadap gagasan baru dan terbuka terhadap gagasan baru dan menetapkan tujuan yang realistis. menetapkan tujuan yang realistis.

Tidak banyak menggunakan mekanisme Tidak banyak menggunakan mekanisme pertahanan diri (perilaku emosional yang pertahanan diri (perilaku emosional yang tidak tepat ketika menghadapi masalah tidak tepat ketika menghadapi masalah yang mengganggunya atau yang tidak yang mengganggunya atau yang tidak dikehendaki). dikehendaki).

Page 17: II Kesehatan Jiwa

C. Hidup bersama dan bekerjasama C. Hidup bersama dan bekerjasama dengan orang laindengan orang lain

Adanya kemampuan dan kemauan untuk Adanya kemampuan dan kemauan untuk mempertimbangkan minat dan keinginan mempertimbangkan minat dan keinginan orang lain dalam tindakan-tindakan orang lain dalam tindakan-tindakan sosialnyasosialnya

Mampu menemukan dan memanfaatkan Mampu menemukan dan memanfaatkan perbedaan pandangan dengan orang lain.perbedaan pandangan dengan orang lain.

Mempunyai tanggung jawab sosial serta Mempunyai tanggung jawab sosial serta merasa bertanggungjawab terhadap merasa bertanggungjawab terhadap nasib orang lain.nasib orang lain.

Page 18: II Kesehatan Jiwa

D. Memiliki falsafah atau pandangan D. Memiliki falsafah atau pandangan hiduphidup

Memiliki pegangan hidup yang dapat Memiliki pegangan hidup yang dapat senantiasa membimbingnya untuk senantiasa membimbingnya untuk berada dalam jalan yang benar, berada dalam jalan yang benar, terutama saat menghadapi situasi terutama saat menghadapi situasi yang mengganggu atau membebani. yang mengganggu atau membebani.

Page 19: II Kesehatan Jiwa

FAKTOR-FAKTOR YANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN MEMPENGARUHI KESEHATAN

JIWAJIWA Dimensi BiologisDimensi Biologis Dimensi PsikologisDimensi Psikologis Dimensi SosialDimensi Sosial

Page 20: II Kesehatan Jiwa

A. DIMENSI BIOLOGISA. DIMENSI BIOLOGIS Otak Otak Sistem endokrinSistem endokrin GenetikGenetik Faktor ibu selama masa kehamilanFaktor ibu selama masa kehamilan

Page 21: II Kesehatan Jiwa

a. Otaka. Otak Merupakan bagian atau organ yang mengatur Merupakan bagian atau organ yang mengatur

segala aktivitas tubuh.segala aktivitas tubuh. Otak yang berfungsi dengan baik berdampak Otak yang berfungsi dengan baik berdampak

pada kesehatan jiwapada kesehatan jiwa

Page 22: II Kesehatan Jiwa

b. Sistem endokrinb. Sistem endokrin Berfungsi mengeluarkan hormon.Berfungsi mengeluarkan hormon. Fungsi hormon yang tidak normal berakibat Fungsi hormon yang tidak normal berakibat

pada pertumbuhan yang kurang sehattermasuk pada pertumbuhan yang kurang sehattermasuk mempengaruhi perilaku yang tidak mempengaruhi perilaku yang tidak diharapkan.diharapkan.

Page 23: II Kesehatan Jiwa

c. Genetikc. Genetik Unsur biologis yang mempengaruhi kesehatan Unsur biologis yang mempengaruhi kesehatan

jiwajiwa Gangguan genetis dapat mempengaruhi Gangguan genetis dapat mempengaruhi

kesehatan jiwa.kesehatan jiwa. Eksperimen terhadap saudara kembar identik Eksperimen terhadap saudara kembar identik

Page 24: II Kesehatan Jiwa

d. Faktor ibu selama mengandungd. Faktor ibu selama mengandung

Usia IbuUsia Ibu NutrisiNutrisi Obat-obatanObat-obatan Kesehatan ibu Kesehatan ibu Komplikasi dan Proses kelahiranKomplikasi dan Proses kelahiran

Page 25: II Kesehatan Jiwa

B. DIMENSI B. DIMENSI PSIKOLOGISPSIKOLOGIS Pengalaman awalPengalaman awal KebutuhanKebutuhan Proses pembelajaranProses pembelajaran

Page 26: II Kesehatan Jiwa

a. Pengalaman Awala. Pengalaman AwalA. Kepribadian melalui 4 tahap psikoseksualA. Kepribadian melalui 4 tahap psikoseksual::

Tahap oral : Tahap oral : merupakan tahap pertama dimulai sejak merupakan tahap pertama dimulai sejak

lahir sampai 18.lahir sampai 18. Kebuthn id bayi terutama dipuaskan oleh Kebuthn id bayi terutama dipuaskan oleh

makan dan mengisap, serta menggigit.makan dan mengisap, serta menggigit. Bagian tubuh yang berperan adalah : bibir, Bagian tubuh yang berperan adalah : bibir,

mulut, gusi dan lidah.mulut, gusi dan lidah.

Page 27: II Kesehatan Jiwa

Tahap Anal:Tahap Anal: Dimulai sejak 18 bulan sampai 3 tahunDimulai sejak 18 bulan sampai 3 tahun Sumber libido diperoleh dari Sumber libido diperoleh dari

mengeluarkan dan menahan tinja.mengeluarkan dan menahan tinja.

Tahap Phalic :Tahap Phalic : Usia 3 tahun hingga usia 5 – 6 thnUsia 3 tahun hingga usia 5 – 6 thn Kepuasan maksimal yg diperoleh id adalah Kepuasan maksimal yg diperoleh id adalah

dari rangsangan genitaldari rangsangan genital

Page 28: II Kesehatan Jiwa

Tahap Latency :Tahap Latency : Mulai usia 6 -12 tahunMulai usia 6 -12 tahun Merupakan perkembangan mekanisme Merupakan perkembangan mekanisme

pertahanan egopertahanan ego

Tahap Genital:Tahap Genital: Mulai usia 12 -18 tahunMulai usia 12 -18 tahun Kematangan seksual, keintiman di masa Kematangan seksual, keintiman di masa

dewasadewasa

Page 29: II Kesehatan Jiwa

B. Tahap Perkembangan oleh EriksonB. Tahap Perkembangan oleh Erikson

Tahap 1:Percaya vs tidak percayaTahap 1:Percaya vs tidak percaya Dari lahir sampai 1 tahunDari lahir sampai 1 tahun Pokok persoalan pada tahap ini adalah : Pokok persoalan pada tahap ini adalah :

apakah bayi dapat mengembangkan rasa apakah bayi dapat mengembangkan rasa percaya pada dunia atau ia akan merasa tidak percaya pada dunia atau ia akan merasa tidak percaya pada orang dan kejadian-kejadian percaya pada orang dan kejadian-kejadian yang terjadi disekitarnyayang terjadi disekitarnya

Peran utama dalam thp ini: ibu dan Peran utama dalam thp ini: ibu dan pengasuhnyapengasuhnya

Page 30: II Kesehatan Jiwa

Tahap 2: Autonomi vs malu dan ragu-raguTahap 2: Autonomi vs malu dan ragu-ragu

Dialami pada usia 1 sampai 3 tahun.Dialami pada usia 1 sampai 3 tahun. Krisis yang terjadi adalah antara Krisis yang terjadi adalah antara

pengembangan rasa percaya diri dan pengembangan rasa percaya diri dan kemandirian dengan rasa malu dan ragu-ragu.kemandirian dengan rasa malu dan ragu-ragu.

Orang tua mempunyai peranan penting Orang tua mempunyai peranan penting dalam keberhasilan atau kegagalan dalam dalam keberhasilan atau kegagalan dalam tahap ini.tahap ini.

Jika anak mampu menghadapi situasi baru Jika anak mampu menghadapi situasi baru dengan rasa percaya diri dan keyakinan pada dengan rasa percaya diri dan keyakinan pada dirinya sendiri dirinya sendiri mampu mengembangkan mampu mengembangkan kemampuan mengontrol diri dan harga diri kemampuan mengontrol diri dan harga diri dimasa yang akan datangdimasa yang akan datang

TOILET TRAININGTOILET TRAINING diajarkan pada tahap ini diajarkan pada tahap ini

Page 31: II Kesehatan Jiwa

Tahap 3: Inisiatif vs rasa bersalahTahap 3: Inisiatif vs rasa bersalah

Dialami pada usia 3 sampai 6 tahunDialami pada usia 3 sampai 6 tahun Masalah utama pada tahap ini adalah jika Masalah utama pada tahap ini adalah jika

anak “bertindak terlalu jauh”anak “bertindak terlalu jauh” Kadang kala inisiatif dapat mengakibatkan Kadang kala inisiatif dapat mengakibatkan

hal-hal yang berlebihan krn pengetahuan hal-hal yang berlebihan krn pengetahuan mengenai peraturan blm lengkapmengenai peraturan blm lengkap

Resiko yg terjadi: org tua akan memberi Resiko yg terjadi: org tua akan memberi hukuman atau pembatasan hukuman atau pembatasan RASA RASA BERSALAHBERSALAH

Page 32: II Kesehatan Jiwa

Tahap 4: Industri vs rendah diriTahap 4: Industri vs rendah diri

Dialami pada usia 7 sampai 11 tahunDialami pada usia 7 sampai 11 tahunPengaruh teman sebaya sangat besarPengaruh teman sebaya sangat besarSekolah menjadi saran perkembangan unkt Sekolah menjadi saran perkembangan unkt melakukan eksplorasimelakukan eksplorasiPermasalahan : anak tidak dapat Permasalahan : anak tidak dapat mengembangkan kemampuan yang mengembangkan kemampuan yang diharapkan dan kemudian menjadi rendah diharapkan dan kemudian menjadi rendah diridiri

Page 33: II Kesehatan Jiwa

Tahap 5: Identitas vs KekacauanTahap 5: Identitas vs Kekacauan

PeranPeran Dialami pada usia 12 sampai 18 Dialami pada usia 12 sampai 18 tahuntahun

Masa ini adalah masa dimana mencari Masa ini adalah masa dimana mencari identitas diri secara terus-menerus : identitas diri secara terus-menerus : identitas seksual, identitas dalam identitas seksual, identitas dalam pekerjaan, dan dalam etnik.pekerjaan, dan dalam etnik.

Krisis terselesaiakn: perasaan terhadap Krisis terselesaiakn: perasaan terhadap diri sendiri sudah terintegrasi diri sendiri sudah terintegrasi tahu apa tahu apa yang akan dan ingin dilakukan.yang akan dan ingin dilakukan.

Page 34: II Kesehatan Jiwa

Tahap 6 : intimasi vs isolasi diri (dewasa Tahap 6 : intimasi vs isolasi diri (dewasa awal) awal)

Jika identitas yang terintegrasi dengan baik Jika identitas yang terintegrasi dengan baik dapat terbentuk dari tahap 5 maka keakraban dapat terbentuk dari tahap 5 maka keakraban psikologis dapat terjalin.psikologis dapat terjalin.

Sulit berbagi dengan orang Sulit berbagi dengan orang identitas belum identitas belum terbentukterbentuk

Orang-orang yang identitasnya lemah Orang-orang yang identitasnya lemah terancam jika orang lain mengetahui dilema terancam jika orang lain mengetahui dilema mereka dan menghindari segala kontak.mereka dan menghindari segala kontak.

Page 35: II Kesehatan Jiwa

Tahap 7: Generativitas dan Stagnasi (dewasa Tahap 7: Generativitas dan Stagnasi (dewasa tengah)tengah)

Erikson mendefinisikan generativitas sebagai Erikson mendefinisikan generativitas sebagai minat dalam menuntun dan membangun minat dalam menuntun dan membangun generasi berikutnya generasi berikutnya menjadi orang tua, menjadi orang tua, mehngasuh anak, dllmehngasuh anak, dll

Kurangnya rasa generativitas dimanifestasikan Kurangnya rasa generativitas dimanifestasikan dalam bentuk dalam bentuk stagnasi, mencintai diri stagnasi, mencintai diri sendiri, kebosanan dan kurangnya sendiri, kebosanan dan kurangnya pertumbuhan psikologis.pertumbuhan psikologis.

Page 36: II Kesehatan Jiwa

Tahap 8: Integritas vs putus asa Tahap 8: Integritas vs putus asa (dewasa akhir) (dewasa akhir)

Jika seseorang berhasil menngani keenam Jika seseorang berhasil menngani keenam tahap sebelumnya tahap sebelumnya terbentuk perasaan terbentuk perasaan integritas integritas penerimaan terhadap batasan penerimaan terhadap batasan yang ada dalam kehidupan, perasaan yang ada dalam kehidupan, perasaan sebagai bagian sesuatu yang besar salah sebagai bagian sesuatu yang besar salah satunya adalah yang ada dalam generasi satunya adalah yang ada dalam generasi sebelumnya.sebelumnya.

Misalnya; menghadapi kematian dengan Misalnya; menghadapi kematian dengan rasa tidak takutrasa tidak takut

Page 37: II Kesehatan Jiwa

b. Kebutuhanb. Kebutuhan Maslow Maslow Hirarki kebutuhanHirarki kebutuhan motivasi motivasi

seseorang orang untuk berperilaku dipengaruhi seseorang orang untuk berperilaku dipengaruhi oleh kebutuhan2nya:oleh kebutuhan2nya:1. fisiologis1. fisiologis2. Perlindungan dan rasa aman2. Perlindungan dan rasa aman3. Cinta dan rasa memiliki3. Cinta dan rasa memiliki4. Harga diri dan penghargaan4. Harga diri dan penghargaan5. kebutuhan aktualisasi diri 5. kebutuhan aktualisasi diri

Orang yang mengalami gangguan jiwa/mental Orang yang mengalami gangguan jiwa/mental tidak dapat mengenali dan mencapai kebutuhan tidak dapat mengenali dan mencapai kebutuhan tersebut.tersebut.

54321

Page 38: II Kesehatan Jiwa

c. Proses c. Proses PembelajaranPembelajaranaa.Pengkondisian operan.Pengkondisian operan: :

Suatu organisme belajar bahwa suatu respon Suatu organisme belajar bahwa suatu respon bahwa akan diikuti oleh urutan tertentu atau bahwa akan diikuti oleh urutan tertentu atau menyebabkan konsekuansi tertentu,menyebabkan konsekuansi tertentu,

bb. . Belajar dengan mencontoh (modelling)Belajar dengan mencontoh (modelling)

Page 39: II Kesehatan Jiwa

C. DIMENSI SOSIALC. DIMENSI SOSIAL

Stratifikasi dalam masyarakatStratifikasi dalam masyarakatInteraksi sosialInteraksi sosialInteraksi dalam keluargaInteraksi dalam keluargaPerubahan dalam jangka panjangPerubahan dalam jangka panjang

Page 40: II Kesehatan Jiwa

Ketika membicarakan kesehatan jiwa Ketika membicarakan kesehatan jiwa atau mental, maka terdapat konsep atau mental, maka terdapat konsep jiwa yang sakit atau tidak sehat.jiwa yang sakit atau tidak sehat.

Sulit diketahui seperti pada sakit fisikSulit diketahui seperti pada sakit fisik

Page 41: II Kesehatan Jiwa

Gangguan mental/jiwa Gangguan mental/jiwa tidak adanya atau tidak adanya atau kekurangan sehat mentalkekurangan sehat mental

DSM IV DSM IV sebagai sindrom atau pola sebagai sindrom atau pola perilaku atau psikologis yang terjadi pada perilaku atau psikologis yang terjadi pada individu dan sindrom itu dihubungkan individu dan sindrom itu dihubungkan dengan adanya.dengan adanya.a. distress (simptom menyakitkan)a. distress (simptom menyakitkan)b. disability (tidak berdaya pada fungsi b. disability (tidak berdaya pada fungsi yang penting)yang penting)c. Peningkatan resiko bermakna untuk c. Peningkatan resiko bermakna untuk mati, sakit.mati, sakit.

Page 42: II Kesehatan Jiwa

Model gangguan psikologisModel gangguan psikologisGangguan psikologis dapat dikelompokkan Gangguan psikologis dapat dikelompokkan

berdasarkan model, yaitu struktur berdasarkan model, yaitu struktur teoritis yang bersifat tentatif yang teoritis yang bersifat tentatif yang digunakan untuk mengurai dan digunakan untuk mengurai dan menjelaskan disfungsi psikologis atau menjelaskan disfungsi psikologis atau perilaku abnormal.perilaku abnormal.

Model medisModel medisModel PsikodinamikModel PsikodinamikModel Belajar Model Belajar Model SistemModel Sistem

Page 43: II Kesehatan Jiwa

Model MedisModel MedisPerilaku abnormal bersangkutan Perilaku abnormal bersangkutan

dengan kelemahan fisik dilihat dengan kelemahan fisik dilihat sebagai akibat dari penyakit sebagai akibat dari penyakit biologis/kimiawi. biologis/kimiawi.

Adanya hubungan antara suatu Adanya hubungan antara suatu gejala dengan sebab tertentu. gejala dengan sebab tertentu.

Page 44: II Kesehatan Jiwa

Model psikodinamikModel psikodinamikAsumsi dasar:Asumsi dasar: Proses pikiran tak sadar memainkan peranan sentral Proses pikiran tak sadar memainkan peranan sentral

dalam menentukan perilaku.dalam menentukan perilaku. 3 agen psikologis (id, ego, superego) berinteraksi 3 agen psikologis (id, ego, superego) berinteraksi

manakala konflik psikologis harus diselesaikan.manakala konflik psikologis harus diselesaikan. KedKedeewasaan yang ditentukan oleh keefektifan resolusi wasaan yang ditentukan oleh keefektifan resolusi

konflik pada beberapa taraf perkembangan psikoseksualkonflik pada beberapa taraf perkembangan psikoseksual Konflik psikologis membawa orang pada keadaan cemas, Konflik psikologis membawa orang pada keadaan cemas,

dimana ego berusaha mereduksinya dengan dimana ego berusaha mereduksinya dengan memanfaatkan mekanisme pertahanan diri yang tidak memanfaatkan mekanisme pertahanan diri yang tidak sadar.sadar.

Gangguan lebih ditekankan sebagai akibat dari Gangguan lebih ditekankan sebagai akibat dari pengalaman masa kecil yang menyakitkan sehingga pengalaman masa kecil yang menyakitkan sehingga menjadi cara orang yang bersangkutan berprilaku ketika menjadi cara orang yang bersangkutan berprilaku ketika telah dewasa.telah dewasa.

Page 45: II Kesehatan Jiwa

Model BelajarModel BelajarGangguan perilaku terjadi karena Gangguan perilaku terjadi karena

pengalaman salah belajar (faulty pengalaman salah belajar (faulty learning). Yang dimaksud dengan learning). Yang dimaksud dengan salah belajar:salah belajar:

Mempelajari dengan benar contoh Mempelajari dengan benar contoh perilaku yang tidak baikperilaku yang tidak baik

Mempelajari dengan salah contoh Mempelajari dengan salah contoh perilaku yang baik.perilaku yang baik.

Page 46: II Kesehatan Jiwa

Model SistemModel SistemMenggunakan konsep-konsep ilmu Menggunakan konsep-konsep ilmu

kealaman, proses informasi, dan sosial kealaman, proses informasi, dan sosial untuk mengkonseptualisasikan interaksi untuk mengkonseptualisasikan interaksi manusia, baik adaptif maupun disfungsi, manusia, baik adaptif maupun disfungsi, sebagai komponen dalam sistem sosial.sebagai komponen dalam sistem sosial.

Jejaring sosial dilihat sebagai pola Jejaring sosial dilihat sebagai pola interaksi yang bergerak statis atau interaksi yang bergerak statis atau berulang untuk memelihara berulang untuk memelihara kesinambungan.kesinambungan.

Page 47: II Kesehatan Jiwa

Disfungsi sosial terjadi dalam:Disfungsi sosial terjadi dalam:- Jika orang harus berpikir, merasa atau Jika orang harus berpikir, merasa atau

bertingkah laku dalam situasi psikologis dan bertingkah laku dalam situasi psikologis dan fisik yang mengancam atau cara yang fisik yang mengancam atau cara yang menyakitkan agar sesuai dengan jejaring sosialmenyakitkan agar sesuai dengan jejaring sosial

- Jika orang berusaha untuk mengubah peran Jika orang berusaha untuk mengubah peran atau interaksinya dalam jejaring sosialnya atau interaksinya dalam jejaring sosialnya tanpa kekuatan dan keterampilan yang tanpa kekuatan dan keterampilan yang memadai untuk menanggulangi kekuatan inter memadai untuk menanggulangi kekuatan inter jejaring sosial.jejaring sosial.

Page 48: II Kesehatan Jiwa