Upload
iwan-kurniawan
View
97
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH
”Konsep Dasar Supervisi Pendidikan Islam”
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Supervisi Pendidikan Islam”
Dosen Pengampu
Dr. Prim Masrokan Muthohar, M.pd
Disusun Oleh :
1. Puput alfianti (3211113150)
2. Taufik Akbar Ashari (3211113168)
3. Wahyu Nurhidayati (3211113173)
TARBIYAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEMESTER IV
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) TULUNGAGUNG
MARET 2013
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah bahwa hanya dengan petunjuk dan hidayahnya penulisan
makalah ini dapat terselesaikan dan sampai dihadapan para pembaca yang berbahagia.
Semoga kiranya membawa fanfaat yang sebesar-besarnya dan memberikan
sumbangan yang berarti bagi pendidikna pada masa sekarang dan yang akan datang.
Sholawat serta salam semoga tetap terceruhkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Yang jelas membawa kita ke dunia yang penuh dengan
kedamaian.
Dengan terselesaikannya pembuatan makalah ini penulis tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada
1. Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku ketua STAIN Tulungagung yang telah
memberikan fasillitas sebaik-baiknya bagi penulis.
2. Dr. Prim Masrokan Muthohar, M.Pd, Selaku dosen pengampu yang telah
memberikan konstribusi ilmiah sehingga membuka wawasan cakrawala
berpikir penulis.
3. Seluruh Admisi STAIN Tulungagung yang telah membantu terlaksananya
proses belajar mengajar untuk segenap warga STAIN Tlungagung.
4. Semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.
Sebagaimana pepatah yang menyatakan tiada gading yang tak retak, maka
penulis makalah inipun tentunya banyak dijumpai kekurangan dan kelemahanya.
Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharap tegur sapa serta
saran-saran penyempurnaan, agar kekurangan dan kelemahan yang ada tidak sampai
mengurangi nilai dan manfaat bagi pengembangan studi Islam pada umumnya.
Tulungagung, 20 Maret 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................... 2
C. Tujuan Pembahasan............................................................................ 2
D. Batasan Masalah................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan Islam ............................................ 3
B.Pentingnya Suprervisi Bagi Pendidikan.............................................. 5
C. Tujuan Supervisi Pendidikan Islam.................................................... 6
D. Fungsi Supervisi Pendidikan Islam.................................................... 7
E. Prinsip Supervisi Pendidikan Islam ................................................. 9
F. Sasaran Supervisi Bagi Pendidikan Islam........................................... 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 12
B. Saran ........................................................................................... 12
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan
memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi
pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu
sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses
pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan
memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu
proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta
didik.
Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor
yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di
departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara
memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang
cara atau metode mendidik yang baik dan professional.1[1]
Dalam perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang baik
pada perkembangan pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan Islam sebagaimana
konsentrasi pembahasan pada mata kuliah ini dan juga pembahasan yang dikupas
didalamnya, sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif,
aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi pendidikan Islam
pada institusi yang bergerak dalan bidang pendidikan akan lebih menunjang para
mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau mensupervisi pada
pendidikan yang baik.
Untuk itu pengetahuan supervisi sangat diperlukan bagi calon-calon pendidik
agar semua rangkaian kegiatan di dalam kelas bisa mencapai tujuan yang baik.
Terlebih sebagai kepala sekolah yang harus benar-benar memahami dan mengerti agar
dapat memanajemen sistem yang ada didalam sekolah tersebut dengan baik sehingga
visi misi sekolah bisa diwujudkan. Dalam makalah kami akan memberikan penjelasan
mengenai apa itu supervisi, fungsi, dan tujuanya untuk bekal para pendidik sehingga
dengan harapanya nanti dapat memanajemen seluruh kegiatan disekolah dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam ?
2. Bagaimana pentingnya supervisi bagi pendidikan Islam ?
3. Bagaimana tujuan supervisi pendidikan Islam ?
4. Bagaimana fungsi supervisi pendidikan Islam ?
5. Bagaimana prinsip supervisi pendidikan Islam ?
6. Bagaimana sasaran supervisi bagi pendidikan Islam ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya supervisi bagi pendidikan Islam
3. Untuk mengetahui tujuan supervisi pendidikan Islam
4. Untuk mengetahui fungsi supervisi pendidikan Islam
5. Untuk mengetahui bagaimana prinsip supervisi pendidikan Islam
6. Untuk mengetahui bagaimana sasaran supervisi bagi pendidikan Islam
1
D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas tentang penegertian, konsep, tujuan, fungsi,
prinsip dan sasaran supervisi dalam pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan Islam
1. Pengertian supervisi Menurut Beberapa hal :
Arti Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi),
maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu ( tematik).
a) Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan
vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan
inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang
dilakukan oleh atasan – orang yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang
ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih
human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih
banyak mengandung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang
disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk
dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki
b) Secara tematik, Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau
tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu
mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.
c) Secara Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision”
artinya pengawasan di bidang pendidikan.2[2]
Orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru dalam menstimulir
guru-guru kearah usaha mempertahankan suasana belajar mengajar yang lebih baik
kita sebut Supervisor. Semua guru tetap pada statusnya sebagai guru, tetapi bila suatu
saat ia berfungsi membantu guru memecahkan persoalan belajar dan mengajar dalam
rangka mencapai tujuan pendidikan, maka pada saat itu ia berfungsi sebagai
Supervisor.
2. Pengertian Supervisi Menurut Pendapat Para Ahli :
a. P. Adams dan Frank G. Dickey
Supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru
dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstrimulir,
menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembanagan guru-guru dan merevisi-tujuan-
tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan metode mengajarserta evaluasi
pengajaran.
b. Boardman
Supervisi adalah suatu usaha menstrimulir, mengkoordinir dan menstimulir,
mengkoordinir serta membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah
baik secara individual maupun kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam
mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstimulir
dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih
cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern
c. Mc. Nerney
Supervisi adalah prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis
terhadap proses pengajaran
d. H. Burton dan Leo J. Bruckner
Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan
memperbaiki secara bersama-sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak
e. Kimball Willes
2
Supervisi adalah bantuan dalam perkembangan dari belajar mengajar yang baik3[3]
Dari definisi diatas kelompok kami menyimpulkan bahwa supervisi
merupakan suatu kegiatan pengarahan terhadap kinerja tenaga pendidik untuk
memperbaiki suatu sistem pembelajaran dan pengajaran, merevisi-tujuan-tujuan
pendidikan, bahan-bahan pengajaran serta metode mengajar serta evaluasi pengajaran
agar dapat diterima oleh peserta didik sehingga visi dan misi yang telah disusun
didalam lembaga tersebut dapat terwujud yang akhirnya mampu melahirkan tenaga
pendidik yang profesional dan peserta didik yang berkualitas. Sedangkan supervisi
pendidikan Islam adalah suatu kegiatan pengarahan terhadap kinerja tenaga pendidik
untuk memperbaiki suatu sistem pembelajaran dan pengajaran, serta memasukkan
kurikulum yang berbasis keislaman terhadap mata pelajaran seingga para tenaga
pendidik dalam pengajaranya dimasuki unsur-unsur keislaman agar tercipta anak
didik yang religius dan berintelektual.
Supervisor sebagai pengawas pendidikan bertindak sebagai stimulator,
pembimbing dan konsultan bagi guru-guru dalam perbaikan pengajaran dan
menciptakan situasi belajar mengajar yang baik. Selain itu juga supervisi diharapkan
mampu membawa dampak perkembangan yang baik bagi kemajuan proses
pengajaran melalui peningkatan kurikulum yang ada disekolah sebagai salah satu
sarana dalam meningkatkan mutu pendidikan.
B. Pentingnya Supervisi bagi Pendidikan Islam
Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk
mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia.
Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah
melalui proses pembelajaran disekolah. Dalam usaha meninkatkan kualitas sumber
daya pendidikan, guru merupakan kimponen sumber daya manusia yang harus dibina
dan di kembangkan terus menerus. Potensi sumber daya guru itu perlu terus-menerus
bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional.
Selain itu, pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-
menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi serta mobilitas masyarakat.
3
Dalam bukunya “ Role of Supervisor and Curriculum Directors in a Climate of
Change “ Leeper menyimpulkan beberapa hal yang memberi gambaran tentang latar
belakang perlunya supervisi antara lain sebagai berikut:
1. Bahwa dalam perubahan sosial dewasa ini perlu diperhatikan dimensi baru, yaitu
perubahan teknologi ruang angkasa
2. Susunan Internasional yang berubah dari polarisasi kekuatan pluralisme dalam
kekuatan
3. Berkembangnya science dan teknologi yang semakin cepat
4. Adanya urbanisasi yang semakin meningkat, menyebabkan masalah baru dalam
pendidikan
5. Adanya tuntutan hak-hak asasi manusia yang juga menyebabkan problema bagi para
pendidik yang memerlukan pemecahan secara rasionil4[4]
C. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan :
I. Tujuan Supervisi Pendidikan Islam
a) Tujuan Umum
Yakni memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru ( dan staf sekolah
yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama
dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran. Selanjutnya
apabila kualitas kinerja guru dan staf sudah meningkat, demikian pula mutu
pembelajarannya, maka diharapkan prestasibelajar siswa juga akan meningkat.
Pemberian bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut dapat bersifat langsung
ataupaun tidak langsung kepada giru yangbersangkutan.
Yang penting adalah bahwa pemberian bantuan dan pembimbing tersebut di
dasarkan atas data yang lengkap, tepat, akurat, dan rinci, serta benar-benar harus
sesuai dengan kenyataan. Tujuan yang masih umum ini tidak mudah untuk dicapai,
tetapi harus di jabarkan menjadi tujuan khusus yang rinci dan jelas sasarannya.
b) Tujuan Khusus
Bertitik tolak dari komponen-komponen sisitem pembelajaran atau faktor-faktor
penentu keberhasilan belajar seperti yang sudah di gambarkan. Maka tujuan khusus
supervisi adalah :
4
1. Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang
belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal
2. Meningkatkan mutu kinerja guru
a. Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam
mencapai tujuan tersebut
b. Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan
kebutuhan siswanya.
c. Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim
yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu
dengan lainnya.
d. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi
belajar siswa.
e. Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat
pengajaran.
f. Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu
guru dalam pengajaran.
g. Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi
guru.
3. Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan
baik
4. Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk
dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan
keberhasilan siswa
5. Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung
terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai
prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.
6. Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang
dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang
menunjukkan keberhasilan lulusan.5[5]
II. Fungsi Supervisi Pendidikan Islam
5
Fungsi utama supervisi pendidikan di tujukan pada perbaikan dan peningkatan
kualitas pengajaran. Ada bermacam-macam tanggapan tentang supervisi pendidikan
sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan:
1) Franseth Jane maupun Ayer mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi adalah
membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha
perbaikan
2) Burton dan Bruckner, fungsi utama supervisi modern adalah menilai dan
memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik
3) Briggs mengungkapakan bahwa funsu utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran
saja, tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi dan mendorong ke arah pertumbuhan
profesi guru
4) Kimball Wiles bahwa funsi dasar supervisi adalah memperbaiki situasi beljar-
mengajar di sekolah dapat di perbaiki bila supervisor atau pemimpin pendidikan
memiliki ketrampilan
5) Swearingen, Ia mengungkapkan terdapat 8 (delapan) hal yang menjadi fungsi
supervisi pendidikan yakni:
a. Mengkoordinasi semua usaha sekolah
Oleh karena perubahan terus menerus terjadi, maka kegiatan sekolah juga makin
bertamabah. Usaha-usaha sekolah makin menyebar. Perlu ada koordinasi yang baik
terhadap semua usaha sekolah yakni:
1. Usaha tiap guru
Ada sejumlah guru yang mengajar bidang studi yang sama dan tiap guru ingin
mengemukakan idenya dan menguraikan materi pelajaran menurut pandangannya ke
arah peningkatan
2. Usaha-usaha sekolah
Dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas setiap kegiatan sekolah
termasuk program-program sepanjang tahun ajaran perlu ada koordinasi yang baik
3. Usaha-usaha bagi pertumbuan jabatan
Tiap guru ingin bertambah dalam jabatannya. Melalui membaca buku-buku dan
gagasan baru guru-guru ingin belajar terus-menerus.melalui inservice training,
extension course, workhshop, seminar guru-guru selalu berusaha meningkatkan diri
sekaligus merupakan hiburan intelektual.
b. Memperlengkapi kepemimpinan sekolah
Dalam masyarakat demokratis kepemimpinan yang demokratis perlu dikembangkan.
Kepemimpinan itu suatu ketrampilan yang harus dipelajari. Dan itu harus melalui
latihan terus-menerus. Dengan melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka
memeliki ketrampilan dalam kepemimpinan di sekolah.
c) Memperluas pengalaman guru-guru
Agar dari pengalaman terletak pad sifat dasar manusia. Manusia selalu ingin
mencapai kemajuan yang semaksimal mungkin. Seorang yang akan jadi pemimpin,
bila ia mau belajar dari pengalaman nyata di lapangan, melalui pengalaman baru ia
dapayt memperkaya dirinya dengan pengalaman belajar baru
d) Menstimulasi usaha-usaha sekolah yang kreatif
Usaha-usah kreatif bersumber pada pandangan manusia. Semua orang percaya pada
manusia di ciptakan dengn memiliki potensi untuk berkembang dan berkarya.
e) Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus
Untuk meningkatkan SDM diperlukan penilaian terus-menerus. Melaui penelitian
dapat diketahui kelemhan dan kelebihan dari hasil dan proses belajar-mengajar.
Penelitian itu harus bersifat menyeluruh dan kontinyu
f) Menganalisis situasi belajar-mengajar
Supervisi diberikan dengan tujuan tertentu. Tujuannya ialah untuk memperbaiki
situasi belajar mengajar. Agar usaha memperbaiki situasi belajar dapat tercapai, maka
perlu analisis hasil dan proses pembelajaran.
g) Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf
Setiap guru memiliki potensi dan dorongan untuk berkembang.kebanyakan potensi
dan dorongan untuk berkembang krena berbagai faktor ( objektif atau subjektif )
h) Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam meremuskan tujuan-tujuan
pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru6[6]
Supervisi sebagai penggerak perubahan ditujukan untuk menghasilkan
perubahan manusia kearah yang dikehendaki, kemudian kegiatan supervisi harus
disusun dalam suatu program yang merupakan kesatuan yang direncanakan dengan
teliti dan ditujukan kepada perbaikan pembelajaran.
Terkait dengan itu, proses bimbingan dan pengendali maka supervisi
pendidikan menghendaki agar proses pendidikan dapat berjalan lebih baik efektif dan
optimal. Adapun indikasi lebih baik itu diantaranya adalah:
a. Lebih mempercepat tercapainya tujuan
6
b. Lebih memantapkan penguasaan materi
c. Lebih menarik minat belajar siswa
d. Lebih baik daya serapnya
e. Lebih banyak jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar
f. Lebih mantap pengelolaan administrasinya
g. Lebih mantap pemanfaatan media belajarnya.
III. Prinsip Supervisi Pendidikan Islam
Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam
melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi sebagai berikut:
1) Ilmiah (scientific) yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut
a. Sistematis, yaitu dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu.
b. Objektif artinya data yang didapat berdasarkan pada observasi nyata, bukan tafsiran
pribadi.
c. Menggunakan alat/instrumen yang dapat memberikan informasi sebagai umpan balik
untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar.
2) Demokratis : Menjunjung tinggi asas musyawarah. Memiliki jiwa kekeluargaan
yang kuat, serta sanggup menerima pendapat orang lain
3) Kooperatif :Seluruh staf sekolah dapat bekerja sama, mengembangkan usaha
bersama dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.
4) Konstruktif dan kreatif : Membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif
menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan
potensi-potensinya.7[7]
Disamping prinsip itu dapat dibedakan juga prinsip positif dan prinsip negatif.
1) Prinsip positif, yaitu prinsip yang patut kita ikuti :
a) Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif
b) Supervisi harus kreatif dan konstruktif
c) Supervisi harus scientific dan efektif
d) Supervisi harus dapat memberi perasaan aman kepada guru-guru
e) Supervisi harus berdasarkan kenyataan
f) Supervisi harus memberi kesempatan kepada guru mengadakan Self Evolution.
2) Prinsip Negatif, yaitu prinsip yang tidak patut kita ikuti :
a) Seorang supervisor tidak boleh bersifat otoriter
7
b) Seorang supervisor tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru
c) Seorang supervisor bukan inspektur yang ditugaskan memeriksa apakah peraturan
dan instruksi yang telah diberikan dilaksanakan dengan baik.
d) Seorang supervisor tidak boleh menganggap dirinya lebih tinggi dari para guru
e) Seorang supervisor tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal kecil dalam cara
guru mengajar.
f) Seorang supervisor tidak boleh lekas kecewa jika mengalami kegagalan.
Bila prinsip-prinsip diatas diterima maka perlu diubah sikap para pemimpin
pendidikan yang hanya memaksa bawahannya, menakut-nakuti dan melumpuhkan
kreatifitas dari anggota staf. Sikap korektif harus diganti dengan sikap kreatif yaitu
sikap yang menciptakan situasi dan relasi dimana orang merasa aman dan tenang
untuk mengembangkan kreatifitasnya.
IV. Sasaran Supervisi bagi Pendidikan Islam
Objek kajian supervisi ialah perbaikan situasi belajar mengajar. Adapun sasaran
utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah peningkatan kemampuan
profesional guru, diharapkan dapat meningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu
berarti meningkat pula kualitas lulusan sekolah itu.
Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk
supervisi :
1. Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah
akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan
pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu
2. Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek
administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya
pembelajaran.
3. Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek
yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik
sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit
Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.8[8]
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Supervisi artinya pengawasan di bidang pendidikan
2. Pentingnya Supervisi bagi Pendidikan Islam karena adanya tuntutan hak-hak asasi
manusia yang juga menyebabkan problema bagi para pendidik yang memerlukan
pemecahan secara rasionil
3. Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam
melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi
4. Fungsi utama supervisi pendidikan di tujukan pada perbaikan dan peningkatan
kualitas pengajaran
5. Sasaran atau objek dari tiap-tiap jenis supervisi adalah sesuai dengan nama dan
lingkup kajiannya.
6. Tujuan supervisi dibedakan menjadi dua yakni tujuan umum dan tujuan khusus
B. SARAN
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa pembuatan makalah ini, masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengaharapkan kritik dan sarannya yang
membangun, agar pembuatan makalah ini bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi kami.
[1] Suharsimi Arikunto,Dasar-Dasar Supervisi,PT. Rineka Cipta,Jakarta,Agustus 2006,hal:1-2 [2] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Agustus 2006. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal.2
[3] Piet. A. Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,1981. Surabaya: Usana Offset Printing. Hal.18 [4] Piet. A. Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,1981. Surabaya: Usana Offset Printing. Hal.2
[5] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Agustus 2006. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal.40
[6] Piet A. Sahertian, Dasar-Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, Juni 2000. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal.21
[7] Piet. A. Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,1981. Surabaya: Usana Offset Printing. Hal.30
[8] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Agustus 2006. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal.33
DAFTAR RUJUKAN
Arikunto, Suharsini, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta : PT. Rineka Cipta,2006
Sahertian,Piet, Mataheru,Frans, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,Surabaya:
Usana Offset Printing. 1981
Sahertian, Piet,Dasar-Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, Juni 2000. Jakarta : PT.
Rineka Cipta. Juni 2000
Supervisi Pendidikan Islam
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan
memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi
pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu
sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses
pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan
memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu
proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta
didik.
Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor
yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di
departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk
meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara
memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang
cara atau metode mendidik yang baik dan professional.
Dalam perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang
baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan Islam
sebagaimana konsentrasi pembahasan pada mata kuliah ini dan juga pembahasan yang
dikupas didalamnya, sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang
kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi
pendidikan Islam pada institusi yang bergerak dalan bidang pendidikan akan lebih
menunjang para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau
mensupervisi pada pendidikan yang baik.
Dalam makalah ini akan saya paparkan tentang supervisi pendidikan Islam,
akan tetapi dengan keterbatasan referensi yang berkaitan dengan supervisi pendidikan
Islammaka penulis akan membahasan supervisi pendidikan secara global, beserta sub-
subnya yang semuanya sudah saya sebutkan dalam rumusan masalah dibawah ini.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam ?
2. Apa tujuan supervisi pendidikan Islam ?
3. Apa prinsip supervisi pendidikan Islam ?
4. Bagaimana peranan supervisi pendidikan Islam ?
5. Apa saja jenis supervisi pendidikan Islam ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui tujuan supervisi pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui apa prinsip supervisi pendidikan Islam.
4. Untuk mengetahui bagaimana peranan supervisi pendidikan Islam.
5. Untuk mengetahui apa saja jenis supervisi pendidikan Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Supervisi Pendidikan
Istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua akar kata, yaitu
super yang artinya “di atas”, dan vision mempunyai arti “melihat”, maka secara
keseluruhan supervisi diartikan sebagai “melihat dari atas”. Dengan pengertian itulah
maka supervisi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala
sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan di atas atau lebih tinggi dari guru untuk
melihat atau mengawasi pekerjaan guru.
Berbicara mengenai pengertian supervisi pendidikan, banyak sekali tawaran dari
para ahli pakar, yang bisa diambil sebagai bahan referensi. Ini bisa dibuktikan dengan
pendapat beberapa para ahli pakar, misalnya:
a. Menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya “Administrasi”, memberikan
pengertian, bahwa supervisi pendidikan, adalah suatu aktifitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya, dalam
melakukan pekerjaan secara efektif.9[1]
b. Menurut Suharsini Arikunto, supervisi pendidikan, adalah pembinaan yang diberikan
kepada seluruh staf sekolah, agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan situasi mengajar dengan baik.10[2]
c. Sedangkan menurut Made Pidarta, pengertian supervisi pendidikan, adalah suatu
proses pembimbingan dari pihak atasan kepada para guru atau personalia sekolah
lainnya, yang langsung menangani belajar para siswa, untuk memperbaiki situasi
belajar mengajar, agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar
yang semakin meningkat.11[3]
d. Carter V. Good, dalam bukunya, Dictionary Of Education , sebagaimana yang dikutip
oleh Burhanuddin, memberikan pengertian, bahwa supervise pendidikan adalah usaha
dari seorang kepala atau atasan untuk memimpin guru-guru dan petugas lainnya,
dalam memperbaiki kinerja, pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi
9[1] Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung, PT. R/emaja Rosdakarya, 2008), 76.
10[2] Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2004), 10.
11[3] Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara, 1992), 33.
pertumbuhan jabatan, dan perkembangan guru- guru, dan merevisi tujuan-tujuan
pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar, serta evaluasi
pengajaran.12[4]
Dari beberapa pendapat para ahli pakar di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa
supervisi pendidikan adalah usaha untuk membantu, membina, membimbing, dan
mengarahkan seluruh staf sekolah, agar mereka dapat meningkatkan kemampuan
untuk mengembangkan situasi belajar mengajar dengan lebih baik.
Begitu juga dengan supervisi pendidikan Islam dapat dikatakan sebagai suatu
usaha untuk membantu para guru dan staf sekolah lainnya, dalam segala hal,
khususnya yang terkait dengan kegiatan-kegiatan edukatif dan administratif yang
dilaksanakan dengan secara sistematis, demokratis, dan kooperatif, agar dapat
mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif dan kondusif.13[5]
Dalam pengertian lain, Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang
direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan
pekerjaan mereka secara efektif. Dengan demikian hakekat supervisi pendidikan
adalah suatu proses bimbingan dari pihak kepala sekolah kepada guru-guru dan
personalia sekolah yang langsung menangani belajar para siswa, untuk memperbaiki
situasi belajar mengajar agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi
belajar yang semakin meningkat.
Disamping itu juga memperbaiki situasi bekerja dan belajar secara efektif,
disiplin, bertanggung jawab dan memenuhi akuntabilitas. Sedangkan yang melakukan
supervisi disebut supervisor. Bimbingan di sini mengacu pada usaha yang bersifat
manusiawi serta tidak bersifat otoriter.
Memperbaiki situasi bekerja dan belajar secara efektif terkandung makna di
dalamnya bekerja dan belajar secara disiplin, tanggung jawab, dan memenuhi
akuntabilitas. Jadi seorang pendidik itu tidak hanya mendidik dan mengajar akan
tetapi dia juga harus masih belajar bagaimana cara-cara mendidik yang baik dan
benar. Sehingga makna bahwa belajar tidak mengenal umur itu memang harus
direalisasikan.14[6]
12[4] Patoni, Achmad, Supervisi Pendidikan (Islam), (Tulungagung, PPs STAIN Tulungagung, 2010), hal 7.
13[5] Irzu, Pengertian Supervisi Pendidikan Islam ,http : // id.shvoong.com / socialsciences / education / 2133595 -pengertian-supervisi-pendidikan-islam / (diakses pada 20 Maret 2012).
14[6] Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi, hal 28.
B. Tujuan Supervisi Pendidikan
Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar
mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak hanya untuk
memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru
termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar
mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian
bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan
penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi
pengajaran.
Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya pada dasar-dasar pendidikan dan
cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan.
Fokusnya bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua orang
seperti guru-guru, para pegawai, dan kepala sekolah lainnya adalah teman sekerja
yang sama-sama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya
kegiatan belajar mengajar yang baik. Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi
pendidikan adalah:
1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan
2. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
3. Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern.
4. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu
sendiri.
5. Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
6. Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.
7. Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka
pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.
8. Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang
diperolehnya.
9. Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan
cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat.
10. Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam
pembinaan sekolah.15[7]
C. Prinsip Supervisi Pendidikan
15[7] Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, hal 33.
Seorang pemimpin pendidikan yang disebut sebagai supervisor dalam
melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi pendidikan
sebagai berikut:
1. Prinsip ilmiah (scientific)
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
a. Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam
kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
b. Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket, observasi,
dan percakapan pribadi.
c. Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu.
2. Prinsip demokratis
Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat
guru bukan berdasarkan atasan dan bawahan akan tetapi berdasarkan rasa
kesejawatan. Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan
kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk
mengembangkan tugasnya.
3. Prinsip kerja sama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of idea,
sharing of experience, memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga
mereka merasa tumbuh bersama.
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi
kreativitas. Kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan
bukan dengan cara-cara yang menakutkan.
Supervisi juga harus berpegang teguh pada pancasila yang merupakan prinsip
asasi dan merupakan landasan utama dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Di
samping prinsip di atas, prinsip pendidikan dapat dibedakan atas prinsip positif dan
prinsip negatif. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini.
1) Prinsip positif adalah prinsip-prinsip yang patut diikuti, diantaranya adalah:
a. Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif
b. Supervisi harus kreatif dan konstruktif
c. Supervisi harus scientific dan efektif
d. Supervisi harus dapat memberi perasaan aman kepada guru-guru
e. Supervisi harus berdasarkan kenyataan
f. Supervisi harus memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengadakan self
evaluation.
2) Prinsip negatif adalah prinsip-prinsip larangan yang tidak boleh dilakukan,
diantaranya adalah:
a. Seorang supervisor tidak boleh bersifat otoriter
b. Seorang supervisor tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru
c. Seorang supervisor bukan seorang inspektur yang ditugaskan untuk memeriksa
apakah peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang telah diberikan dilaksanakan
atau tidak
d. Seorang supervisor tidak boleh menganggap dirinya lebih baik dari pada guru-guru
oleh karena jabatannya
e. Seorang supervisor tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal-hal kecil dalam
cara-cara guru mengajar.
f. Seorang supervisor tidak boleh lekas kecewa, bila ia mengalami kegagalan.16[8]
D. Peranan Supervisi Pendidikan
Kegiatan utama pendidikan di sekolah adalah kegiatan pembelajaran, sehingga
seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan
efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah
sebagai supervisor yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga
kependidikan.
Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk
membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah,
agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan
layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah serta berupaya
menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif.
Maka peranan supervisor adalah memberi dukungan (support), membantu
(assisting), dan mengikut sertakan (shearing). Selain itu peranan seorang supervisor
adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan
bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh
tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi apabila kepemimpinan
dari supervisor itu bercorak demokratis bukan otokraris. Kebanyakan guru seolah-
16[8] Sahertian, Piet A., Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional, 1981), hal 45.
olah mengalami kelumpuhan tanpa inisiatif dan daya kreatif karena supervisor dalam
meletakkan interaksi bersifat mematikan.17[9]
E. Jenis-Jenis Supervisi Pendidikan
Berdasarkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan oleh guru-guru maupun
para karyawan pendidikan, supervisi dalam dunia pendidikan dapat dibedakan
menjadi lima macam yaitu supervisi umum, supervisi pengajaran, supervisi klinis,
pengawasan melekat, dan pengawasan fungsional.
1. Supervisi umum dan supervisi pengajaran
Supervisi umum adalah supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan
atau pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha perbaikan
pengajaran seperti supervisi terhadap kegiatan pengelolaan bangunan dan
perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan
pengelolaan administrasi kantor, dan supervisi pengelolaan keuangan sekolah atau
kantor pendidikan.
Supervisi pengajaran adalah kegiatan-kegiatan pengawasan yang ditujukan
untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personel maupun material yang
memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi tercapainya
tujuan pendidikan. Dengan demikian, uraian di atas tentang pengertian supervisi
beserta definisidefinisinya dapat digolongkan ke dalam supervisi pengajaran.
2. Supervisi klinis
Supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk
membantu pengembangan profesional guru atau calon guru khususnya dalam
penampilan mengajar berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti dan objektif
sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar tersebut.
Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran.Dikatakan supervisi
klinis karena prosedur pelaksanaannya lebih ditekankan pada mencari sebab-sebab
atau kelemahan yang yang terjadi di dalam proses belajar mengajar dan kemudian
secara langsung diusahakan bagaimana cara memperbaiki kelemahan atau kekurangan
tersebut. Ibarat seorang dokter yang akan mengobati pasiennya, mula-mula dicari dulu
sebab dan jenis penyakitnya. Setelah diketahui dengan jelas penyakitnya kemudian
17[9] Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,
(Jakarta,Bina Aksara, 1988), hal 125.
sang dokter memberikan saran bagaimana sebaiknya agar penyakit itu tidak semakin
parah dan pada waktu itu juga dokter memberikan resep obatnya.
Di dalam supervisi klinis cara yang dilakukan adalah supervisor mengadakan
pengamatan terhadap cara guru mengajar, setelah itu mengadakan diskusi dengan
guru yang bersangkutan dengan tujuan untuk memperoleh kebaikan maupun
kelemahan yang terdapat pada saat guru mengajar serta bagaimana usaha untuk
memperbaikinya.
3. Pengawasan melekat dan pengawasan fungsional
Di dalam dunia pendidikan di Indonesia istilah supervisi disebut juga
pengawasan atau kepengawasan. Pengawasan melekat adalah suatu pengawasan yang
memang sudah melekat menjadi tugas dan tanggung jawab semua pimpinan. Oleh
karena itu setiap pemimpin adalah juga sebagai pengawas, maka kepengawasan yang
dilakukan itu disebut pengawasan melekat. Dengan pengawasan melekat yang efektif
dan efisien dapat dicegah sedini mungkin terjadinya pemborosan, kebocoran, dan
penyimpangan dalam penggunaan wewenang, tenaga, uang, dan perlengkapan milik
negara sehingga dapat terbina aparat pendidikan yang tertib, bersih, dan berdaya guna.
Tujuan pengawasan melekat adalah untuk mengetahui apakah pimpinan unit
kerja dapat menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian yang melekat padanya
dengan baik sehingga bila ada penyelewengan, pemborosan, dan korupsi pimpinan
unit kerja dapat mengambil tindakan koreksi sedini mungkin.
Pengawasan fungsional adalah kegiatan-kegiatan pengawasan yang dilakukan
oleh orang-orang yang fungsi jabatanya sebagai pengawas. Sebagai contoh konkret
tentang pengawasan fungsional dapat dilihat dalam struktur organisasi Departemen P
dan K dalam struktur tersebut khususnya di lingkungan inspektorat jenderal terdapat
delapan inspektorat yang masing-masing dipimpin oleh seorang inspektur.
Khusus mengenai kepala sekolah mempunyai dua fungsi kepengawasan
sekaligus, yaitu pengawasan melekat dan pengawasan fungsional. Kepala sekolah
harus menjalankan pengawasan melekat karena ia adalah pimpinan unit atau lembaga
yang paling bawah di lingkungan Departemen P dan K. Dan ia pun harus menjalankan
atau berfungsi sebagai pengawas fungsional, karena kepala sekolah adalah juga
sebagai pengawas atau supervisor yang membantu tugas penilik atau pengawas dari
Kanwil, khususnya dalam bidang supervisi pengajaran.18[10]
18[10] Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, hal 56.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan makalah di atas dapat saya simpulkan bahwa Supervisi itu
sendiri adalah usaha untuk membantu, membina, membimbing, dan mengarahkan
seluruh staf sekolah, agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar dengan lebih baik.
Tujuan dari supervisi pendidikan itu adalah perbaikan dan perkembangan proses
belajar mengajar secara total, dalam artian memperbaiki dan mengembangkan mutu
mengajar guru, pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar
mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian
bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan
penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi
pengajaran. Disamping itu tujuan ini harus diarahkan pada dasar-dasar pendidikan dan
cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan.
Prinsip supervisi pendidikan terdiri atas prinsip ilmiah, demokratis, kerja sama, dan
konstruktif kreatif.
Menegenai prinsip supervisi pendidikan dibagi menjadi empat, yaitu:
1. Prinsip ilmiah (scientific)
2. Prinsip demokratis
3. Prinsip kerja sama
4. Prinsip konstruktif dan kreatif
Selanjutnya Peranan Supervisi yaitu merancang secara khusus untuk membantu
para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat
menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang
lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah serta berupaya menjadikan
sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif.
Jenis-jenis supervisi dalam dunia pendidikan itu dibedakan menjadi lima macam
yaitu supervisi umum, supervisi pengajaran, supervisi klinis, pengawasan melekat,
dan pengawasan fungsional.
B. Saran
Saya menyadari akan kekurangan yang kami miliki dan dengan itulah kami akan
menerima semua masukan dari para pembaca yang budiman guna untuk
menyempurnakan isi dari maklah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2004).
Irzu,Pengertian Supervisi Pendidikan Islam, http : // id.shvoong.com / socialsciences /
education / 2133595 pengertian-supervisi-pendidikan-islam/ (diakses pada 20 Maret
2012).
Patoni, Achmad, Supervisi Pendidikan (Islam), (Tulungagung, PPs STAIN Tulungagung,
2010).
Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara, 1992).
Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung, PT. R/emaja
Rosdakarya, 2008).
Sahertian, Piet A., Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional,
1981).
Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,
(Jakarta,Bina Aksara, 1988).
[1] Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung, PT. R/emaja Rosdakarya, 2008), 76.
[2] Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2004), 10.
[3] Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara, 1992), 33.
[4] Patoni, Achmad, Supervisi Pendidikan (Islam), (Tulungagung, PPs STAIN Tulungagung, 2010), hal 7.
[5] Irzu, Pengertian Supervisi Pendidikan Islam ,http : // id.shvoong.com / socialsciences / education / 2133595 -pengertian-supervisi-pendidikan-islam / (diakses pada 20 Maret 2012).
[6] Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi, hal 28.[7] Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, hal 33.
[8] Sahertian, Piet A., Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional, 1981), hal 45.
[9] Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,
(Jakarta,Bina Aksara, 1988), hal 125.
[10] Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, hal 56.Diposkan oleh Ya"n di 7:31 AM