41
MAKALAH ”Konsep Dasar Supervisi Pendidikan Islam” Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Supervisi Pendidikan Islam” Dosen Pengampu Dr. Prim Masrokan Muthohar, M.pd Disusun Oleh : 1. Puput alfianti (3211113150) 2. Taufik Akbar Ashari (3211113168) 3. Wahyu Nurhidayati (3211113173) TARBIYAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER IV SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

MAKALAH Supervisi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH Supervisi

MAKALAH

”Konsep Dasar Supervisi Pendidikan Islam”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Supervisi Pendidikan Islam”

Dosen Pengampu

Dr. Prim Masrokan Muthohar, M.pd

 

Disusun Oleh :

1.      Puput alfianti (3211113150)

2.      Taufik Akbar Ashari (3211113168)

3.      Wahyu Nurhidayati (3211113173)

TARBIYAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEMESTER IV

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(STAIN) TULUNGAGUNG

MARET 2013

KATA PENGANTAR

Page 2: MAKALAH Supervisi

Alhamdulillah bahwa hanya dengan petunjuk dan hidayahnya penulisan

makalah ini dapat terselesaikan dan sampai dihadapan para pembaca yang berbahagia.

Semoga kiranya membawa fanfaat yang sebesar-besarnya dan memberikan

sumbangan yang berarti bagi pendidikna pada masa sekarang dan yang akan datang.

Sholawat serta salam semoga tetap terceruhkan kepada junjungan kita Nabi

Muhammad SAW. Yang jelas membawa kita ke dunia yang penuh dengan

kedamaian.

Dengan terselesaikannya pembuatan makalah ini penulis tidak lupa

mengucapkan terimakasih kepada

1. Dr. Maftukhin, M.Ag, selaku ketua STAIN Tulungagung yang telah

memberikan fasillitas sebaik-baiknya bagi penulis.

2. Dr. Prim Masrokan Muthohar, M.Pd, Selaku dosen pengampu yang telah

memberikan konstribusi ilmiah sehingga membuka wawasan cakrawala

berpikir penulis.

3. Seluruh Admisi STAIN Tulungagung yang telah membantu terlaksananya

proses belajar mengajar untuk segenap warga STAIN Tlungagung.

4. Semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Sebagaimana pepatah yang menyatakan tiada gading yang tak retak, maka

penulis makalah inipun tentunya banyak dijumpai kekurangan dan kelemahanya.

Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharap tegur sapa serta

saran-saran penyempurnaan, agar kekurangan dan kelemahan yang ada tidak sampai

mengurangi nilai dan manfaat bagi pengembangan studi Islam pada umumnya.

Tulungagung, 20 Maret 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI .......................................................................................... iii

Page 3: MAKALAH Supervisi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah............................................................................... 2

C. Tujuan Pembahasan............................................................................ 2

D. Batasan Masalah................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Pendidikan Islam ............................................ 3

B.Pentingnya Suprervisi Bagi Pendidikan.............................................. 5

C. Tujuan Supervisi Pendidikan Islam.................................................... 6

D. Fungsi Supervisi Pendidikan Islam.................................................... 7

E. Prinsip Supervisi Pendidikan Islam ................................................. 9

F. Sasaran Supervisi Bagi Pendidikan Islam........................................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 12

B. Saran ........................................................................................... 12

DAFTAR RUJUKAN

BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang Masalah

Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan

memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi

pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu

sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses

pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan

memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu

proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta

didik.

Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor

yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di

departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk

Page 4: MAKALAH Supervisi

meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara

memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang

cara atau metode mendidik yang baik dan professional.1[1]

Dalam perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang baik

pada perkembangan pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan Islam sebagaimana

konsentrasi pembahasan pada mata kuliah ini dan juga pembahasan yang dikupas

didalamnya, sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang kreatif,

aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi pendidikan Islam

pada institusi yang bergerak dalan bidang pendidikan akan lebih menunjang para

mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau mensupervisi pada

pendidikan yang baik.

Untuk itu pengetahuan supervisi sangat diperlukan bagi calon-calon pendidik

agar semua rangkaian kegiatan di dalam kelas bisa mencapai tujuan yang baik.

Terlebih sebagai kepala sekolah yang harus benar-benar memahami dan mengerti agar

dapat memanajemen sistem yang ada didalam sekolah tersebut dengan baik sehingga

visi misi sekolah bisa diwujudkan. Dalam makalah kami akan memberikan penjelasan

mengenai apa itu supervisi, fungsi, dan tujuanya untuk bekal para pendidik sehingga

dengan harapanya nanti dapat memanajemen seluruh kegiatan disekolah dengan baik.

B.  Rumusan Masalah

1.    Bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam ?

2.     Bagaimana pentingnya supervisi bagi pendidikan Islam ?

3.    Bagaimana tujuan supervisi pendidikan Islam ?

4.    Bagaimana fungsi supervisi pendidikan Islam ?

5.    Bagaimana prinsip supervisi pendidikan Islam ?

6.    Bagaimana sasaran supervisi bagi pendidikan Islam ?

C.  Tujuan Masalah

1.    Untuk mengetahui bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam   

2.    Untuk mengetahui bagaimana pentingnya supervisi bagi pendidikan Islam

3.    Untuk mengetahui tujuan supervisi pendidikan Islam

4.    Untuk mengetahui fungsi supervisi pendidikan Islam

5.    Untuk mengetahui bagaimana prinsip supervisi pendidikan Islam

6.     Untuk mengetahui bagaimana sasaran supervisi bagi pendidikan Islam

1

Page 5: MAKALAH Supervisi

D.        Batasan Masalah

Makalah ini hanya membahas tentang penegertian, konsep, tujuan, fungsi,

prinsip dan sasaran supervisi dalam pendidikan Islam.

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Supervisi Pendidikan Islam

1.    Pengertian supervisi Menurut Beberapa hal : 

Arti Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi),

maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu ( tematik).

a)    Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan

vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan

inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang

dilakukan oleh atasan – orang yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang

ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih

human, manusiawi. Kegiatan supervisi bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih

banyak mengandung unsur pembinaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang

disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk

dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki

Page 6: MAKALAH Supervisi

b)   Secara tematik, Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau

tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu

mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.

c)    Secara Etimologi, supervisi diambil dalam perkataan bahasa Inggris “ Supervision”

artinya pengawasan di bidang pendidikan.2[2] 

Orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru dalam menstimulir

guru-guru kearah usaha mempertahankan suasana belajar mengajar yang lebih baik

kita sebut Supervisor. Semua guru tetap pada statusnya sebagai guru, tetapi bila suatu

saat ia berfungsi membantu guru memecahkan persoalan belajar dan mengajar dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan, maka pada saat itu ia berfungsi sebagai

Supervisor.

2.    Pengertian Supervisi Menurut Pendapat Para Ahli :

a.    P. Adams dan Frank G. Dickey

Supervisi adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru

dan petugas lainnya, dalam memperbaiki pengajaran, termasuk menstrimulir,

menyeleksi pertumbuhan jabatan dan perkembanagan guru-guru dan merevisi-tujuan-

tujuan pendidikan, bahan-bahan pengajaran dan metode mengajarserta evaluasi

pengajaran.

b.    Boardman

Supervisi adalah suatu usaha menstrimulir, mengkoordinir dan menstimulir,

mengkoordinir serta membimbing secara kontinyu pertumbuhan guru-guru di sekolah

baik secara individual maupun kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam

mewujudkan seluruh fungsi pengajaran dengan demikian mereka dapat menstimulir

dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinyu, serta mampu dan lebih

cakap berpartisipasi dalam masyarakat demokrasi modern

c.    Mc. Nerney

Supervisi adalah prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis

terhadap proses pengajaran

d.   H. Burton dan Leo J. Bruckner

Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan

memperbaiki secara bersama-sama. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

dan perkembangan anak

e.    Kimball Willes

2

Page 7: MAKALAH Supervisi

Supervisi adalah bantuan dalam perkembangan dari belajar mengajar yang baik3[3]

Dari definisi diatas kelompok kami menyimpulkan bahwa supervisi

merupakan suatu kegiatan pengarahan terhadap kinerja tenaga pendidik untuk

memperbaiki suatu sistem pembelajaran dan pengajaran, merevisi-tujuan-tujuan

pendidikan, bahan-bahan pengajaran serta metode mengajar serta evaluasi pengajaran

agar dapat diterima oleh peserta didik sehingga visi dan misi yang telah disusun

didalam lembaga tersebut dapat terwujud yang akhirnya mampu melahirkan tenaga

pendidik yang profesional dan peserta didik yang berkualitas. Sedangkan supervisi

pendidikan Islam adalah suatu kegiatan pengarahan terhadap kinerja tenaga pendidik

untuk memperbaiki suatu sistem pembelajaran dan pengajaran, serta memasukkan

kurikulum yang berbasis keislaman terhadap mata pelajaran seingga para tenaga

pendidik dalam pengajaranya dimasuki unsur-unsur keislaman agar tercipta anak

didik yang religius dan berintelektual.

Supervisor sebagai pengawas pendidikan bertindak sebagai stimulator,

pembimbing dan konsultan bagi guru-guru dalam perbaikan pengajaran dan

menciptakan situasi belajar mengajar yang baik. Selain itu juga supervisi diharapkan

mampu membawa dampak perkembangan yang baik bagi kemajuan proses

pengajaran melalui peningkatan kurikulum yang ada disekolah sebagai salah satu

sarana dalam meningkatkan mutu pendidikan.

B.     Pentingnya Supervisi bagi Pendidikan Islam

Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk

mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan

kualitas sumber daya manusia.

Salah satu usaha untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia ialah

melalui proses pembelajaran disekolah. Dalam usaha meninkatkan kualitas sumber

daya pendidikan, guru merupakan kimponen sumber daya manusia yang harus dibina

dan di kembangkan terus menerus. Potensi sumber daya guru itu perlu terus-menerus

bertumbuh dan berkembang agar dapat melakukan fungsinya secara profesional.

Selain itu, pengaruh perubahan yang serba cepat mendorong guru-guru untuk terus-

menerus belajar menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

tekhnologi serta mobilitas masyarakat.

3

Page 8: MAKALAH Supervisi

Dalam bukunya “ Role of Supervisor and Curriculum Directors in a Climate of

Change “ Leeper menyimpulkan beberapa hal yang memberi gambaran tentang latar

belakang perlunya supervisi antara lain sebagai berikut:

1.      Bahwa dalam perubahan sosial dewasa ini perlu diperhatikan dimensi baru, yaitu

perubahan teknologi ruang angkasa

2.      Susunan Internasional yang berubah dari polarisasi kekuatan pluralisme dalam

kekuatan

3.      Berkembangnya science dan teknologi yang semakin cepat

4.      Adanya urbanisasi yang semakin meningkat, menyebabkan masalah baru dalam

pendidikan

5.      Adanya tuntutan hak-hak asasi manusia yang juga menyebabkan problema bagi para

pendidik yang memerlukan pemecahan secara rasionil4[4]

C.    Konsep Dasar Supervisi Pendidikan :

            I.            Tujuan Supervisi Pendidikan Islam

a)        Tujuan Umum

Yakni memberikan bantuan teknis dan bimbingan kepada guru ( dan staf sekolah

yang lain) agar personil tersebut mampu meningkatkan kualitas kinerjanya, terutama

dalam melaksanakan tugas, yaitu melaksanakan proses pembelajaran. Selanjutnya

apabila kualitas kinerja guru dan staf sudah meningkat, demikian pula mutu

pembelajarannya, maka diharapkan prestasibelajar siswa juga akan meningkat.

Pemberian bantuan pembinaan dan pembimbing tersebut dapat bersifat langsung

ataupaun tidak langsung kepada giru yangbersangkutan.

Yang penting adalah bahwa pemberian bantuan dan pembimbing tersebut di

dasarkan atas data yang lengkap, tepat, akurat, dan rinci, serta benar-benar harus

sesuai dengan kenyataan. Tujuan yang masih umum ini tidak mudah untuk dicapai,

tetapi harus di jabarkan menjadi tujuan khusus yang rinci dan jelas sasarannya.

b)        Tujuan Khusus

Bertitik tolak dari komponen-komponen sisitem pembelajaran atau faktor-faktor

penentu keberhasilan belajar seperti yang sudah di gambarkan. Maka tujuan khusus

supervisi adalah :

4

Page 9: MAKALAH Supervisi

1.    Meningkatkan kinerja siswa sekolah dalam perannya sebagai peserta didik yang

belajar dengan semangat tinggi, agar dapat mencapai prestasi belajar secara optimal

2.    Meningkatkan mutu kinerja guru

a.    Membantu guru dalam memahami tujuan pendidikan dan apa peran sekolah dalam

mencapai tujuan tersebut

b.    Membantu guru dalam melihat secara lebih jelas dalam memahami keadaan dan

kebutuhan siswanya.

c.    Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam satu tim

yang efektif, bekerjasama secara akrab dan bersahabat serta saling menghargai satu

dengan lainnya.

d.   Meningkatkan kualitas pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan prestasi

belajar siswa.

e.    Meningkatkan kualitas pengajaran guru baik itu dari segi strategi, keahlian dan alat

pengajaran.

f.     Menyediakan sebuah sistim yang berupa penggunaan teknologi yang dapat membantu

guru dalam pengajaran.

g.    Sebagai salah satu dasar pengambilan keputusan bagi kepala sekolah untuk reposisi

guru.

3.      Meningkatkan keefektifan kurikulum sehingga berdaya guna dan terlaksana dengan

baik

4.      Meningkatkan keefektifan dan keefesiensian sarana dan prasarana yang ada untuk

dikelola dan dimanfaatkan dengan baik sehingga mampu mengoptimalkan

keberhasilan siswa

5.      Meningkatkan kualitas pengelolaan sekolah khususnya dalam mendukung

terciptanya suasana kerja yang optimal yang selanjutnya siswa dapat mencapai

prestasi belajar sebagaimana yang diharapkan.

6.      Meningkatkan kualitas situasi umum sekolah sehingga tercipta situasi yang tenang

dan tentram serta kondusif yang akan meningkatkan kualitas pembelajaran yang

menunjukkan keberhasilan lulusan.5[5]

         II.            Fungsi Supervisi Pendidikan Islam

5

Page 10: MAKALAH Supervisi

Fungsi utama supervisi pendidikan di tujukan pada perbaikan dan peningkatan

kualitas pengajaran. Ada bermacam-macam tanggapan tentang supervisi pendidikan

sesuai dengan definisi yang telah dikemukakan:

1)   Franseth Jane maupun Ayer mengemukakan bahwa fungsi utama supervisi adalah

membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha

perbaikan

2)   Burton dan Bruckner, fungsi utama supervisi modern adalah menilai dan

memperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran peserta didik

3)   Briggs mengungkapakan bahwa funsu utama supervisi bukan perbaikan pembelajaran

saja, tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi dan mendorong ke arah pertumbuhan

profesi guru

4)   Kimball Wiles bahwa funsi dasar supervisi adalah memperbaiki situasi beljar-

mengajar di sekolah dapat di perbaiki bila supervisor atau pemimpin pendidikan

memiliki ketrampilan

5)   Swearingen, Ia mengungkapkan terdapat 8 (delapan) hal yang menjadi fungsi

supervisi pendidikan yakni:

a.    Mengkoordinasi semua usaha sekolah

Oleh karena perubahan terus menerus terjadi, maka kegiatan sekolah juga makin

bertamabah. Usaha-usaha sekolah makin menyebar. Perlu ada koordinasi yang baik

terhadap semua usaha sekolah yakni:

1.    Usaha tiap guru

Ada sejumlah guru yang mengajar bidang studi yang sama dan tiap guru ingin

mengemukakan idenya dan menguraikan materi pelajaran menurut pandangannya ke

arah peningkatan

2.    Usaha-usaha sekolah

Dalam menentukan kebijakan, merumuskan tujuan-tujuan atas setiap kegiatan sekolah

termasuk program-program sepanjang tahun ajaran perlu ada koordinasi yang baik

3.    Usaha-usaha bagi pertumbuan jabatan

Tiap guru ingin bertambah dalam jabatannya. Melalui membaca buku-buku dan

gagasan baru guru-guru ingin belajar terus-menerus.melalui inservice training,

extension course, workhshop, seminar guru-guru selalu berusaha meningkatkan diri

sekaligus merupakan hiburan intelektual.

b.    Memperlengkapi kepemimpinan sekolah

Page 11: MAKALAH Supervisi

Dalam masyarakat demokratis kepemimpinan yang demokratis perlu dikembangkan.

Kepemimpinan itu suatu ketrampilan yang harus dipelajari. Dan itu harus melalui

latihan terus-menerus. Dengan melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka

memeliki ketrampilan dalam kepemimpinan di sekolah.

c)      Memperluas pengalaman guru-guru

Agar dari pengalaman terletak pad sifat dasar manusia. Manusia selalu ingin

mencapai kemajuan yang semaksimal mungkin. Seorang yang akan jadi pemimpin,

bila ia mau belajar dari pengalaman nyata di lapangan, melalui pengalaman baru ia

dapayt memperkaya dirinya dengan pengalaman belajar baru

d)     Menstimulasi usaha-usaha sekolah yang kreatif

Usaha-usah kreatif bersumber pada pandangan manusia. Semua orang percaya pada

manusia di ciptakan dengn memiliki potensi untuk berkembang dan berkarya.

e)      Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus

Untuk meningkatkan SDM diperlukan penilaian terus-menerus. Melaui penelitian

dapat diketahui kelemhan dan kelebihan dari hasil dan proses belajar-mengajar.

Penelitian itu harus bersifat menyeluruh dan kontinyu

f)       Menganalisis situasi belajar-mengajar

Supervisi diberikan dengan tujuan tertentu. Tujuannya ialah untuk memperbaiki

situasi belajar mengajar. Agar usaha memperbaiki situasi belajar dapat tercapai, maka

perlu analisis hasil dan proses pembelajaran.

g)      Memberikan pengetahuan dan ketrampilan kepada setiap anggota staf

Setiap guru memiliki potensi dan dorongan untuk berkembang.kebanyakan potensi

dan dorongan untuk berkembang krena berbagai faktor ( objektif atau subjektif )

h)      Memberi wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam meremuskan tujuan-tujuan

pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru6[6]

Supervisi sebagai penggerak perubahan ditujukan untuk menghasilkan

perubahan manusia kearah yang dikehendaki, kemudian kegiatan supervisi harus

disusun dalam suatu program yang merupakan kesatuan yang direncanakan dengan

teliti dan ditujukan kepada perbaikan pembelajaran.

Terkait dengan itu, proses bimbingan dan pengendali maka supervisi

pendidikan menghendaki agar proses pendidikan dapat berjalan lebih baik efektif dan

optimal. Adapun indikasi lebih baik itu diantaranya adalah:

a. Lebih mempercepat tercapainya tujuan

6

Page 12: MAKALAH Supervisi

b. Lebih memantapkan penguasaan materi

c. Lebih menarik minat belajar siswa

d. Lebih baik daya serapnya

e. Lebih banyak jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar

f. Lebih mantap pengelolaan administrasinya

g. Lebih mantap pemanfaatan media belajarnya.

      III.            Prinsip Supervisi Pendidikan Islam

Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam

melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi sebagai berikut:

1)    Ilmiah (scientific) yang mencakup unsur-unsur sebagai berikut

a.    Sistematis, yaitu dilaksanakan secara teratur, berencana dan kontinyu.

b.    Objektif artinya data yang didapat berdasarkan pada observasi nyata, bukan tafsiran

pribadi.

c.    Menggunakan alat/instrumen yang dapat memberikan informasi sebagai umpan balik

untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar.

2)    Demokratis : Menjunjung tinggi asas musyawarah. Memiliki jiwa kekeluargaan

yang kuat, serta sanggup menerima pendapat orang lain

3)    Kooperatif :Seluruh staf sekolah dapat bekerja sama, mengembangkan usaha

bersama dalam menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih baik.

4)    Konstruktif dan kreatif : Membina inisiatif guru serta mendorongnya untuk aktif

menciptakan suasana dimana tiap orang merasa aman dan dapat mengembangkan

potensi-potensinya.7[7]

Disamping prinsip itu dapat dibedakan juga prinsip positif dan prinsip negatif.

1)    Prinsip positif, yaitu prinsip yang patut kita ikuti :

a)      Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif

b)      Supervisi harus kreatif dan konstruktif

c)      Supervisi harus scientific dan efektif

d)     Supervisi harus dapat memberi perasaan aman kepada guru-guru

e)      Supervisi harus berdasarkan kenyataan

f)       Supervisi harus memberi kesempatan kepada guru mengadakan Self Evolution.

2) Prinsip Negatif, yaitu prinsip yang tidak patut kita ikuti :

a)      Seorang supervisor tidak boleh bersifat otoriter

7

Page 13: MAKALAH Supervisi

b)      Seorang supervisor tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru

c)       Seorang supervisor bukan inspektur yang ditugaskan memeriksa apakah peraturan

dan instruksi yang telah diberikan dilaksanakan dengan baik.

d)      Seorang supervisor tidak boleh menganggap dirinya lebih tinggi dari para guru

e)      Seorang supervisor tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal kecil dalam cara

guru mengajar.

f)       Seorang supervisor tidak boleh lekas kecewa jika mengalami kegagalan.

Bila prinsip-prinsip diatas diterima maka perlu diubah sikap para pemimpin

pendidikan yang hanya memaksa bawahannya, menakut-nakuti dan melumpuhkan

kreatifitas dari anggota staf. Sikap korektif harus diganti dengan sikap kreatif yaitu

sikap yang menciptakan situasi dan relasi dimana orang merasa aman dan tenang

untuk mengembangkan kreatifitasnya.

      IV.            Sasaran Supervisi bagi Pendidikan Islam

Objek kajian supervisi ialah perbaikan situasi belajar mengajar. Adapun sasaran

utama dari pelaksanaan kegiatan supervisi tersebut adalah  peningkatan kemampuan

profesional guru, diharapkan dapat meningkat pula prestasi belajar siswa, dan itu

berarti meningkat pula kualitas lulusan sekolah itu.

Sasaran Supervisi Ditinjau dari objek yang disupervisi, ada 3 macam bentuk

supervisi :

1.         Supervisi Akademik, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-masalah

akademik, yaitu hal-hal yang berlangsung berada dalam lingkungan kegiatan

pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses mempelajari sesuatu

2.         Supervisi Administrasi, Menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek

administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dan pelancar terlaksananya

pembelajaran.

3.         Supervisi Lembaga, Menyebarkan objek pengamatan supervisor pada aspek-aspek

yang berada di sekolah. Supervisi ini dimaksudskan untuk meningkatkan nama baik

sekolah atau kinerja sekolah secara keseluruhan. Misalnya: Ruang UKS (Unit

Kesehatan Sekolah), Perpustakaan dan lain-lain.8[8]

8

Page 14: MAKALAH Supervisi

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.    Supervisi artinya pengawasan di bidang pendidikan

2.    Pentingnya Supervisi bagi Pendidikan Islam karena adanya tuntutan hak-hak asasi

manusia yang juga menyebabkan problema bagi para pendidik yang memerlukan

pemecahan secara rasionil

3.    Seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi sebagai supervisor dalam

melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi

4.    Fungsi utama supervisi pendidikan di tujukan pada perbaikan dan peningkatan

kualitas pengajaran

5.    Sasaran atau objek dari tiap-tiap jenis supervisi adalah sesuai dengan nama dan

lingkup kajiannya.

6.    Tujuan supervisi dibedakan menjadi dua yakni tujuan umum dan tujuan khusus

B.     SARAN

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa pembuatan makalah ini, masih jauh

dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengaharapkan kritik dan sarannya yang

membangun, agar pembuatan makalah ini bisa lebih baik lagi. Semoga makalah ini

bermanfaat bagi pembaca umumnya dan khususnya bagi kami.

[1] Suharsimi Arikunto,Dasar-Dasar Supervisi,PT. Rineka Cipta,Jakarta,Agustus 2006,hal:1-2 [2] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Agustus 2006. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal.2

Page 15: MAKALAH Supervisi

[3] Piet. A. Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,1981. Surabaya: Usana Offset Printing. Hal.18 [4] Piet. A. Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,1981. Surabaya: Usana Offset Printing. Hal.2

[5] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Agustus 2006. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal.40

[6] Piet A. Sahertian, Dasar-Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, Juni 2000. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal.21

[7] Piet. A. Sahertian, Frans Mataheru, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,1981. Surabaya: Usana Offset Printing. Hal.30

[8] Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, Agustus 2006. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Hal.33

Page 16: MAKALAH Supervisi

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, Suharsini, Dasar-Dasar Supervisi, Jakarta : PT. Rineka Cipta,2006

Sahertian,Piet, Mataheru,Frans, Prinsip & Tehnik Supervisi Pendidikan,Surabaya:

Usana Offset Printing. 1981

Sahertian, Piet,Dasar-Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan, Juni 2000. Jakarta : PT.

Rineka Cipta. Juni 2000

Page 17: MAKALAH Supervisi

Supervisi Pendidikan Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Supervisi pendidikan atau yang lebih dikenal dengan pengawasan pendidikan

memiliki konsep dasar yang saling berhubungan. Dalam konsep dasar supervisi

pendidikan dijelaskan beberapa dasar-dasar tentang konsep supervisi pendidikan itu

sendiri. Pendidikan berbeda dengan mengajar, pendidikan adalah suatu proses

pendewasaan yang dilakukan oleh seorang pendidik kepada peserta didik dengan

memberikan stimulus positif yang mencakup kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Sedangkan pengajaran hanya mencakup kognitif saja artinya pengajaran adalah suatu

proses pentransferan ilmu pengetahuan tanpa membentuk sikap dan kreatifitas peserta

didik.

Oleh karena itu, pendidikan haruslah diawasi atau disupervisi oleh supervisor

yang dapat disebut sebagai kepala sekolah dan pengawas-pengawas lain yang ada di

departemen pendidikan. Pengawasan di sini adalah pengawasan yang bertujuan untuk

meningkatkan kinerja para pendidik dan pegawai sekolah lainnya dengan cara

memberikan pengarahan-pengarahan yang baik dan bimbingan serta masukan tentang

cara atau metode mendidik yang baik dan professional.

Dalam perkembangannya supervisi pendidikan memberikan pengaruh yang

baik pada perkembangan pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan Islam

sebagaimana konsentrasi pembahasan pada mata kuliah ini dan juga pembahasan yang

dikupas didalamnya, sehingga para pendidik memiliki kemampuan mendidik yang

kreatif, aktif, efektif dan inovatif. Dan dengan adanya mata kuliah supervisi

pendidikan Islam pada institusi yang bergerak dalan bidang pendidikan akan lebih

menunjang para mahasiswa untuk mengetahui bagaimana mengawasi atau

mensupervisi pada pendidikan yang baik.

Dalam makalah ini akan saya paparkan tentang supervisi pendidikan Islam,

akan tetapi dengan keterbatasan referensi yang berkaitan dengan supervisi pendidikan

Islammaka penulis akan membahasan supervisi pendidikan secara global, beserta sub-

subnya yang semuanya sudah saya sebutkan dalam rumusan masalah dibawah ini.

B.     Rumusan Masalah

Page 18: MAKALAH Supervisi

1.      Bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam ?

2.      Apa tujuan supervisi pendidikan Islam ?

3.      Apa prinsip supervisi pendidikan Islam ?

4.      Bagaimana peranan supervisi pendidikan Islam ?

5.      Apa saja jenis supervisi pendidikan Islam ?

C.    Tujuan Masalah

1.      Untuk mengetahui bagaimana pengertian supervisi pendidikan Islam.

2.      Untuk mengetahui tujuan supervisi pendidikan Islam.

3.      Untuk mengetahui apa prinsip supervisi pendidikan Islam.

4.      Untuk mengetahui bagaimana peranan supervisi pendidikan Islam.

5.      Untuk mengetahui apa saja jenis supervisi pendidikan Islam.

Page 19: MAKALAH Supervisi

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Supervisi Pendidikan

Istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua akar kata, yaitu

super yang artinya “di atas”, dan vision mempunyai arti “melihat”, maka secara

keseluruhan supervisi diartikan sebagai “melihat dari atas”. Dengan pengertian itulah

maka supervisi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan oleh pengawas dan kepala

sekolah sebagai pejabat yang berkedudukan di atas atau lebih tinggi dari guru untuk

melihat atau mengawasi pekerjaan guru.

Berbicara mengenai pengertian supervisi pendidikan, banyak sekali tawaran dari

para ahli pakar, yang bisa diambil sebagai bahan referensi. Ini bisa dibuktikan dengan

pendapat beberapa para ahli pakar, misalnya:

a.       Menurut M. Ngalim Purwanto dalam bukunya “Administrasi”, memberikan

pengertian, bahwa supervisi pendidikan, adalah suatu aktifitas pembinaan yang

direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya, dalam

melakukan pekerjaan secara efektif.9[1]

b.      Menurut Suharsini Arikunto, supervisi pendidikan, adalah pembinaan yang diberikan

kepada seluruh staf sekolah, agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk

mengembangkan situasi mengajar dengan baik.10[2]

c.       Sedangkan menurut Made Pidarta, pengertian supervisi pendidikan, adalah suatu

proses pembimbingan dari pihak atasan kepada para guru atau personalia sekolah

lainnya, yang langsung menangani belajar para siswa, untuk memperbaiki situasi

belajar mengajar, agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi belajar

yang semakin meningkat.11[3]

d.      Carter V. Good, dalam bukunya, Dictionary Of Education , sebagaimana yang dikutip

oleh Burhanuddin, memberikan pengertian, bahwa supervise pendidikan adalah usaha

dari seorang kepala atau atasan untuk memimpin guru-guru dan petugas lainnya,

dalam memperbaiki kinerja, pengajaran, termasuk menstimulir, menyeleksi

9[1] Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung, PT. R/emaja Rosdakarya, 2008), 76.

10[2] Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2004), 10.

11[3] Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara, 1992), 33.

Page 20: MAKALAH Supervisi

pertumbuhan jabatan, dan perkembangan guru- guru, dan merevisi tujuan-tujuan

pendidikan, bahan-bahan pengajaran, dan metode mengajar, serta evaluasi

pengajaran.12[4]

Dari beberapa pendapat para ahli pakar di atas, maka dapat disimpulkan, bahwa

supervisi pendidikan adalah usaha untuk membantu, membina, membimbing, dan

mengarahkan seluruh staf sekolah, agar mereka dapat meningkatkan kemampuan

untuk mengembangkan situasi belajar mengajar dengan lebih baik.

Begitu juga dengan supervisi pendidikan Islam dapat dikatakan sebagai suatu

usaha untuk membantu para guru dan staf sekolah lainnya, dalam segala hal,

khususnya yang terkait dengan kegiatan-kegiatan edukatif dan administratif yang

dilaksanakan dengan secara sistematis, demokratis, dan kooperatif, agar dapat

mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif dan kondusif.13[5]

Dalam pengertian lain, Supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang

direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam melakukan

pekerjaan mereka secara efektif. Dengan demikian hakekat supervisi pendidikan

adalah suatu proses bimbingan dari pihak kepala sekolah kepada guru-guru dan

personalia sekolah yang langsung menangani belajar para siswa, untuk memperbaiki

situasi belajar mengajar agar para siswa dapat belajar secara efektif dengan prestasi

belajar yang semakin meningkat.

Disamping itu juga memperbaiki situasi bekerja dan belajar secara efektif,

disiplin, bertanggung jawab dan memenuhi akuntabilitas. Sedangkan yang melakukan

supervisi disebut supervisor. Bimbingan di sini mengacu pada usaha yang bersifat

manusiawi serta tidak bersifat otoriter.

Memperbaiki situasi bekerja dan belajar secara efektif terkandung makna di

dalamnya bekerja dan belajar secara disiplin, tanggung jawab, dan memenuhi

akuntabilitas. Jadi seorang pendidik itu tidak hanya mendidik dan mengajar akan

tetapi dia juga harus masih belajar bagaimana cara-cara mendidik yang baik dan

benar. Sehingga makna bahwa belajar tidak mengenal umur itu memang harus

direalisasikan.14[6]

12[4] Patoni, Achmad, Supervisi Pendidikan (Islam), (Tulungagung, PPs STAIN Tulungagung, 2010), hal 7.

13[5] Irzu, Pengertian Supervisi Pendidikan Islam ,http : // id.shvoong.com / socialsciences / education / 2133595 -pengertian-supervisi-pendidikan-islam / (diakses pada 20 Maret 2012).

14[6] Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi, hal 28.

Page 21: MAKALAH Supervisi

B.     Tujuan Supervisi Pendidikan

Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar

mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi pendidikan tidak hanya untuk

memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan profesi guru

termasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar

mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian

bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan

penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi

pengajaran.

Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya pada dasar-dasar pendidikan dan

cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan.

Fokusnya bukan pada seorang atau sekelompok orang, akan tetapi semua orang

seperti guru-guru, para pegawai, dan kepala sekolah lainnya adalah teman sekerja

yang sama-sama bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya

kegiatan belajar mengajar yang baik. Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi

pendidikan adalah:

1.      Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan

2.      Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.

3.      Membantu guru dalam menggunakan alat pelajaran modern.

4.      Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru itu

sendiri.

5.      Membantu guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.

6.      Membantu guru dalam memenuhi kebutuhan belajar murid.

7.      Membantu guru dalam membina reaksi mental atau moral kerja guru dalam rangka

pertumbuhan pribadi dan jabatan mereka.

8.      Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan tugas yang

diperolehnya.

9.      Membantu guru agar lebih mudah mengadakan penyesuaian terhadap masyarakat dan

cara-cara menggunakan sumber-sumber yang berasal dari masyarakat.

10.  Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam

pembinaan sekolah.15[7]

C.    Prinsip Supervisi Pendidikan

15[7] Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, hal 33.

Page 22: MAKALAH Supervisi

Seorang pemimpin pendidikan yang disebut sebagai supervisor dalam

melaksanakan supervisi hendaknya bertumpu pada prinsip supervisi pendidikan

sebagai berikut:

1.      Prinsip ilmiah (scientific)

Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:

a.       Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data objektif yang diperoleh dalam

kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.

b.      Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket, observasi,

dan percakapan pribadi.

c.       Setiap kegiatan supervisi dilaksanakan secara sistematis, berencana dan kontinu.

2.      Prinsip demokratis

Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi harga diri dan martabat

guru bukan berdasarkan atasan dan bawahan akan tetapi berdasarkan rasa

kesejawatan. Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan

kemanusiaan yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk

mengembangkan tugasnya.

3.      Prinsip kerja sama

Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of idea,

sharing of experience, memberi support mendorong, menstimulasi guru, sehingga

mereka merasa tumbuh bersama.

4.      Prinsip konstruktif dan kreatif

Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi

kreativitas. Kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan

bukan dengan cara-cara yang menakutkan.

Supervisi juga harus berpegang teguh pada pancasila yang merupakan prinsip

asasi dan merupakan landasan utama dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Di

samping prinsip di atas, prinsip pendidikan dapat dibedakan atas prinsip positif dan

prinsip negatif. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan di bawah ini.

1)      Prinsip positif adalah prinsip-prinsip yang patut diikuti, diantaranya adalah:

a.       Supervisi harus dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif

b.      Supervisi harus kreatif dan konstruktif

c.       Supervisi harus scientific dan efektif

d.      Supervisi harus dapat memberi perasaan aman kepada guru-guru

e.       Supervisi harus berdasarkan kenyataan

Page 23: MAKALAH Supervisi

f.       Supervisi harus memberikan kesempatan kepada guru-guru untuk mengadakan self

evaluation.

2)      Prinsip negatif adalah prinsip-prinsip larangan yang tidak boleh dilakukan,

diantaranya adalah:

a.       Seorang supervisor tidak boleh bersifat otoriter

b.      Seorang supervisor tidak boleh mencari kesalahan pada guru-guru

c.       Seorang supervisor bukan seorang inspektur yang ditugaskan untuk memeriksa

apakah peraturan-peraturan dan instruksi-instruksi yang telah diberikan dilaksanakan

atau tidak

d.      Seorang supervisor tidak boleh menganggap dirinya lebih baik dari pada guru-guru

oleh karena jabatannya

e.       Seorang supervisor tidak boleh terlalu banyak memperhatikan hal-hal kecil dalam

cara-cara guru mengajar.

f.       Seorang supervisor tidak boleh lekas kecewa, bila ia mengalami kegagalan.16[8]

D.    Peranan Supervisi Pendidikan

Kegiatan utama pendidikan di sekolah adalah kegiatan pembelajaran, sehingga

seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian efisiensi dan

efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu tugas kepala sekolah adalah

sebagai supervisor yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga

kependidikan.

Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk

membantu para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah,

agar dapat menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan

layanan yang lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah serta berupaya

menjadikan sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif.

Maka peranan supervisor adalah memberi dukungan (support), membantu

(assisting), dan mengikut sertakan (shearing). Selain itu peranan seorang supervisor

adalah menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga guru-guru merasa aman dan

bebas dalam mengembangkan potensi dan daya kreasi mereka dengan penuh

tanggung jawab. Suasana yang demikian hanya dapat terjadi apabila kepemimpinan

dari supervisor itu bercorak demokratis bukan otokraris. Kebanyakan guru seolah-

16[8] Sahertian, Piet A., Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional, 1981), hal 45.

Page 24: MAKALAH Supervisi

olah mengalami kelumpuhan tanpa inisiatif dan daya kreatif karena supervisor dalam

meletakkan interaksi bersifat mematikan.17[9]

E.     Jenis-Jenis Supervisi Pendidikan

Berdasarkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan oleh guru-guru maupun

para karyawan pendidikan, supervisi dalam dunia pendidikan dapat dibedakan

menjadi lima macam yaitu supervisi umum, supervisi pengajaran, supervisi klinis,

pengawasan melekat, dan pengawasan fungsional.

1.      Supervisi umum dan supervisi pengajaran

Supervisi umum adalah supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan

atau pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan dengan usaha perbaikan

pengajaran seperti supervisi terhadap kegiatan pengelolaan bangunan dan

perlengkapan sekolah atau kantor-kantor pendidikan, supervisi terhadap kegiatan

pengelolaan administrasi kantor, dan supervisi pengelolaan keuangan sekolah atau

kantor pendidikan.

Supervisi pengajaran adalah kegiatan-kegiatan pengawasan yang ditujukan

untuk memperbaiki kondisi-kondisi baik personel maupun material yang

memungkinkan terciptanya situasi belajar mengajar yang lebih baik demi tercapainya

tujuan pendidikan. Dengan demikian, uraian di atas tentang pengertian supervisi

beserta definisidefinisinya dapat digolongkan ke dalam supervisi pengajaran.

2.      Supervisi klinis

Supervisi klinis adalah suatu proses bimbingan yang bertujuan untuk

membantu pengembangan profesional guru atau calon guru khususnya dalam

penampilan mengajar berdasarkan observasi dan analisis data secara teliti dan objektif

sebagai pegangan untuk perubahan tingkah laku mengajar tersebut.

Supervisi klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran.Dikatakan supervisi

klinis karena prosedur pelaksanaannya lebih ditekankan pada mencari sebab-sebab

atau kelemahan yang yang terjadi di dalam proses belajar mengajar dan kemudian

secara langsung diusahakan bagaimana cara memperbaiki kelemahan atau kekurangan

tersebut. Ibarat seorang dokter yang akan mengobati pasiennya, mula-mula dicari dulu

sebab dan jenis penyakitnya. Setelah diketahui dengan jelas penyakitnya kemudian

17[9] Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,

(Jakarta,Bina Aksara, 1988), hal 125.

Page 25: MAKALAH Supervisi

sang dokter memberikan saran bagaimana sebaiknya agar penyakit itu tidak semakin

parah dan pada waktu itu juga dokter memberikan resep obatnya.

Di dalam supervisi klinis cara yang dilakukan adalah supervisor mengadakan

pengamatan terhadap cara guru mengajar, setelah itu mengadakan diskusi dengan

guru yang bersangkutan dengan tujuan untuk memperoleh kebaikan maupun

kelemahan yang terdapat pada saat guru mengajar serta bagaimana usaha untuk

memperbaikinya.

3.      Pengawasan melekat dan pengawasan fungsional

Di dalam dunia pendidikan di Indonesia istilah supervisi disebut juga

pengawasan atau kepengawasan. Pengawasan melekat adalah suatu pengawasan yang

memang sudah melekat menjadi tugas dan tanggung jawab semua pimpinan. Oleh

karena itu setiap pemimpin adalah juga sebagai pengawas, maka kepengawasan yang

dilakukan itu disebut pengawasan melekat. Dengan pengawasan melekat yang efektif

dan efisien dapat dicegah sedini mungkin terjadinya pemborosan, kebocoran, dan

penyimpangan dalam penggunaan wewenang, tenaga, uang, dan perlengkapan milik

negara sehingga dapat terbina aparat pendidikan yang tertib, bersih, dan berdaya guna.

Tujuan pengawasan melekat adalah untuk mengetahui apakah pimpinan unit

kerja dapat menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian yang melekat padanya

dengan baik sehingga bila ada penyelewengan, pemborosan, dan korupsi pimpinan

unit kerja dapat mengambil tindakan koreksi sedini mungkin.

Pengawasan fungsional adalah kegiatan-kegiatan pengawasan yang dilakukan

oleh orang-orang yang fungsi jabatanya sebagai pengawas. Sebagai contoh konkret

tentang pengawasan fungsional dapat dilihat dalam struktur organisasi Departemen P

dan K dalam struktur tersebut khususnya di lingkungan inspektorat jenderal terdapat

delapan inspektorat yang masing-masing dipimpin oleh seorang inspektur.

Khusus mengenai kepala sekolah mempunyai dua fungsi kepengawasan

sekaligus, yaitu pengawasan melekat dan pengawasan fungsional. Kepala sekolah

harus menjalankan pengawasan melekat karena ia adalah pimpinan unit atau lembaga

yang paling bawah di lingkungan Departemen P dan K. Dan ia pun harus menjalankan

atau berfungsi sebagai pengawas fungsional, karena kepala sekolah adalah juga

sebagai pengawas atau supervisor yang membantu tugas penilik atau pengawas dari

Kanwil, khususnya dalam bidang supervisi pengajaran.18[10]

18[10] Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, hal 56.

Page 26: MAKALAH Supervisi

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dari pemaparan makalah di atas dapat saya simpulkan bahwa Supervisi itu

sendiri adalah usaha untuk membantu, membina, membimbing, dan mengarahkan

seluruh staf sekolah, agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk

mengembangkan situasi belajar mengajar dengan lebih baik.

Tujuan dari supervisi pendidikan itu adalah perbaikan dan perkembangan proses

belajar mengajar secara total, dalam artian memperbaiki dan mengembangkan mutu

mengajar guru, pengadaan fasilitas yang menunjang kelancaran proses belajar

mengajar, peningkatan mutu pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian

bimbingan dan pembinaan dalam hal implementasi kurikulum, pemilihan dan

penggunaan metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi

pengajaran. Disamping itu tujuan ini harus diarahkan pada dasar-dasar pendidikan dan

cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian tujuan umum pendidikan.

Prinsip supervisi pendidikan terdiri atas prinsip ilmiah, demokratis, kerja sama, dan

konstruktif kreatif.

Menegenai prinsip supervisi pendidikan dibagi menjadi empat, yaitu:

1.      Prinsip ilmiah (scientific)

2.      Prinsip demokratis

3.      Prinsip kerja sama

4.      Prinsip konstruktif dan kreatif

Selanjutnya Peranan Supervisi yaitu merancang secara khusus untuk membantu

para guru dan supervisor dalam mempelajari tugas sehari-hari di sekolah, agar dapat

menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk memberikan layanan yang

lebih baik pada orang tua peserta didik dan sekolah serta berupaya menjadikan

sekolah sebagai masyarakat belajar yang lebih efektif.

Jenis-jenis supervisi dalam dunia pendidikan itu dibedakan menjadi lima macam

yaitu supervisi umum, supervisi pengajaran, supervisi klinis, pengawasan melekat,

dan pengawasan fungsional.

B. Saran

Saya menyadari akan kekurangan yang kami miliki dan dengan itulah kami akan

menerima semua masukan dari para pembaca yang budiman guna untuk

menyempurnakan isi dari maklah ini.

Page 27: MAKALAH Supervisi

 

Page 28: MAKALAH Supervisi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2004).

Irzu,Pengertian Supervisi Pendidikan Islam, http : // id.shvoong.com / socialsciences /

education / 2133595 pengertian-supervisi-pendidikan-islam/ (diakses pada 20 Maret

2012).

Patoni, Achmad, Supervisi Pendidikan (Islam), (Tulungagung, PPs STAIN Tulungagung,

2010).

Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara, 1992).

Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung, PT. R/emaja

Rosdakarya, 2008).

Sahertian, Piet A., Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional,

1981).

Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,

(Jakarta,Bina Aksara, 1988).

[1] Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung, PT. R/emaja Rosdakarya, 2008), 76.

[2] Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2004), 10.

[3] Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, (Jakarta, Bumi Aksara, 1992), 33.

[4] Patoni, Achmad, Supervisi Pendidikan (Islam), (Tulungagung, PPs STAIN Tulungagung, 2010), hal 7.

[5] Irzu, Pengertian Supervisi Pendidikan Islam ,http : // id.shvoong.com / socialsciences / education / 2133595 -pengertian-supervisi-pendidikan-islam / (diakses pada 20 Maret 2012).

[6] Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Supervisi, hal 28.[7] Purwanto, M. Ngalim, Administrasi dan Supervisi Pendidikan, hal 33.

[8] Sahertian, Piet A., Prinsip dan Tehnik Supervisi Pendidikan, (Surabaya, Usaha Nasional, 1981), hal 45.

Page 29: MAKALAH Supervisi

[9] Soetopo, Hendyat dan Wasty Soemanto, Kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan,

(Jakarta,Bina Aksara, 1988), hal 125.

[10] Pidarta, Made, Pemikiran Tentang Supervisi Pendidikan, hal 56.Diposkan oleh Ya"n di 7:31 AM