27
MAKALAH PEMBANGUNAN PERTANIAN SYARAT POKOK PEMBANGUNAN PERTANIAN Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembangunan Pertanian Disusun Oleh : Indah Purnamasari 4441131388 Prila Puspita H 4441131491 Yayah 4441131498 JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG 2015

Makalah Pembangunan Pertanian (v)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pembangunan pertanian

Citation preview

MAKALAH PEMBANGUNAN PERTANIANSYARAT POKOK PEMBANGUNAN PERTANIANSebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembangunan Pertanian

Disusun Oleh :Indah Purnamasari4441131388Prila Puspita H4441131491Yayah4441131498

JURUSAN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASASERANG

2015ii

KATA PENGANTAR

BismillahirrahmanirrahimAlhamdulillah segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi kesempatan, kemudahan, kelancaran, dan kesehatan kepada penulis, dan berkat Rahmat serta Karunia-Nya lah, sehingga penulis bisa mengerjakan, menyusun serta dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Syarat Pokok Pembangunan Pertanian.Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pembangunan Pertanian yang diharapkan berguna untuk menambah wawasan tentang Syarat Pokok Pembangunan Pertanian. Dengan terselesaikannya makalah ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :1. Bapak Sulaeni, SP., M.Si. selaku dosen mata kuliah Pembangunan Pertanian yang telah memberikan tugas ini sekaligus dorongan moril kepada kami untuk melaksanakan tugas ini.2. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyelesaian makalah ini tepat pada waktunya.Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini jauh dari kesempurnaan, masih banyak kesalahan dan kekurangan baik dalam penulisan maupun dalam segi bahasa. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik maupun saran yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini dan sebagai pembelanjaran penulis.Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.Serang, Maret 2015

PenulisDAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN11.1.Latar Belakang11.2.Rumusan Masalah21.3.Tujuan Penulisan21.4.Manfaat Penulisan21.5.Metode Penulisan2BAB II TINJAUAN PUSTAKA32.1.Pengertian Pembangunan Pertanian32.2.Syarat Syarat Pembangunan Pertanian32.2.1.Adanya Pasar Untuk Hasil Hasil Usaha Tani42.2.2.Teknologi Yang Senantiasa Berkembang62.2.3.Tersedianya Bahan dan Alat Produksi Secara Lokal82.2.4.Adanya Perangsang Produksi Bagi Petani92.2.5.Tersedianya Pengangkutan Yang Lancar10BAB III PENUTUP113.1.Kesimpulan11DAFTAR PUSTAKA12

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Sektor pertanian memegang peranan yang penting dalam pembangunan nasional, selain diharapkan mempunyai pertumbuhan yang tinggi, juga ditujukan untuk memecahkan masalah nasional seperti penyediaan pangan, penyediaan bahan baku industri, peningkatan devisa, perluasan kesempatan kerja, serta peningkatan pendapatan masyarakat, khususnya para petani. Namun semua itu akan terwujud jika pertumbuhan sektor pertanian terus dikembangkan dengan baik. Karena melihat permasalahan di bidang pertanian saat ini sangatlah kompleks, mulai dari ketersediaan lahan, penggunaan teknologi sampai dengan pemasaran, oleh karena itu pembangunan di sektor pertanian sangat diperlukan, supaya sumber daya alam serta sumber daya manusia dapat digunakan dan dikembangkan secara optimal. Menurut Mosher, terdapat lima syarat pokok dalam pembangunan pertanian. Syarat pokok pembangunan pertanian tersebut meliputi adanya pasar untuk hasil-hasil usahatani, teknologi yang senantiasa berkembang, tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal, adanya perangsang produksi bagi petani, dan tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinyu. Diharapkan dengan terpenuhinya syarat esensial pembanguan pertanian, maka sektor pertanian akan berjalan dengan baik.

1

1. 1.1. 1.2. Rumusan MasalahDari latar belakang di atas, penulis mengambil pokok permasalahan sebagai berikut:1. Apa yang dimaksud dengan Pembagunan Pertanian?2. Apa saja syarat syarat pokok Pembangunan Pertanian?

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pembangunan pertanian.2. Untuk mengetahui pengertian Pembangunan Pertanian.3. Untuk mengetahui syarat syarat pokok Pembanguann Pertanian.

1.4. Manfaat PenulisanManfaat penulisan makalah ini adalah menambahnya pengetahuan mengenai syarat syarat pembangunan pertanian, umumnya bagi pembaca dan khusus nya bagi penulis.

1.5. Metode PenulisanMetodologi penulisan yang digunakan penulis yaitu menggunakan studi pustaka dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah dan judul yang bersumber dari buku-buku dan internet.2

4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

1. 2. 2.1. Pengertian Pembangunan PertanianPembangunan pertanian dapat didefinisikan sebagai suatu proses perubahan sosial. Implementasinya tidak hanya ditujukan untuk meningkatkan status dan kesejahteraan petani semata, tetapi sekaligus juga dimaksudkan untuk mengembangkan potensi sumberdaya manusia baik secara ekonomi, sosial, politik, budaya, lingkungan, maupun melalui perbaikan (improvement), pertumbuhan (growth) dan perubahan (change).Pembangunan pertanian menghendaki pertanian yang dinamis yaitu pertanian yang dicirikan antara lain oleh penggunaan tekhnologi baru yang berlangsung secara terus menerus, berkesinambungan dan peran serta petani dan keluarganya dalam melaksanakan kegiatan usaha taninya.

2.2. Syarat Syarat Pembangunan PertanianPembangunan pertanian tidak dapat terlaksana hanya oleh para petani sendiri. Pertanian tidak dapat berkembang melampaui tahap tradisional tanpa adanya perkembangan yang sesuai bidang bidang kehidupan nasional lainnya dari masyarakat dimana pertanian itu dilaksanakan. Dalam literatur klasik pembangunan pertanian karya Arthur Mosher yang berjudul Getting Agriculture Moving dijelaskan secara sederhana tentang syarat pokok dan syarat pelancar dalam pembangunan pertanian. Syarat pokok pembangunan pertanian meliputi adanya pasar untuk hasil-hasil usahatani, teknologi yang senantiasa berkembang, tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal, adanya perangsang produksi bagi petani, dan tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinyu.

3.

1. 2. 2.1. 2.2.

Adanya Pasar Untuk Hasil Hasil Usaha TaniPasar merupakan tempat masyarakat berkumpul untuk melakukan transaksi jual beli. Pada umumnya pasar dikelola oleh pemerintah. Sebagai sebuah wadah yang permanen bagi kegiatan jual beli, maka perancangan sebuah pasar harus bisa memberikan sebuah pelayanan yang layak bagi penggunanya, baik bagi pedagang maupun pengunjung pasar itu sendiri.Pasar bagi hasil usaha tani selain berfungsi sebagai penampung hasil tani juga dapat berfungsi sebagai tempat komunikasi. Dalam hal ini komunikasi yang dimaksud mengkhususkan kepada mengeratkan kembali hubungan diantara petani. Dengan adanya pasar ini, tentu petani akan sering bertemu dan berinteraksi. Sehingga apabila salah satu petani menemui kesulitan, ia dapat meminta bantuan kepada teman-teman di pasar ini.Pemasaran pertanian adalah proses aliran komoditi yang disertai hak milik dan penciptaan guna waktu, guna tempat, dan guna bentuk yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran dengan melaksanakan satu atau lebih fungsi-fungsi pemasaran.Jalur pemasaran hasil pertanian adalah saluran yang digunakan petani produsen untuk menyalurkan hasil pertanian dari produsen sampai kekonsumen. Lembaga-lambaga yang ikut aktif dalam saluran ini adalah petani produsen, pedagang pengumpul, pedagang besar, pengecer, dan konsumen. Setiap lembaga pemasaran ini melakukan fungsi-fungsi pemasaran seperti membeli dari petani (produsen) menjual kepada pedagang berikutnya, mengangkat, mensortir, menyimpan, dan lain-lain.Aliran produk pertanian dari produsen sampai kepada konsumen akhir disertai peningkatan nilai guna komoditi-komoditi pertanian tersebut. Peningkatan nilai guna ini terwujud hanya apabila terdapat lembaga-lembaga pemasaran yang melaksanakan fungsi-fungsi pemasaran atas komoditi pertanian tersebut.Beberapa masalah pemasaran komoditi pertanian yang banyak ditemukan di negara-negara sedang berkembang pada umumnya dan Indonesia pada khususnya antara lain sebagai berikut :a.Tidak tersedianya komoditi pertanian dalam jumlah yang kontinueb.Harga komoditi yang sering berfluktuasi secara tajam dan bukan saja berpengaruh terhadap kestabilan pendapatan produsen dan tingkat konsumsi masyarakat, akan tetapi juga akan memperbesar resiko pemasaram.c.Tidak efisiensinya para pelaku pasar dalam melakukan kegiatan.d.Tidak memadainya fasilitas misalnya sistem transportasi, gudang, tempat komoditi pertanian di pasarkan dan lain-lain.e.Lokasi produsen dan konsumen yang terpencar juga merupakan masalah karena menyulitkan dalam penyampaian barang dari produsen ke konsumen.f.Kurang lengkapnya informasi pasar.g.Kurang pengetahuan terhadap pemasaran.h.Kurangnya modal.i.Tidak memadainya peraturan-peraturan yang ada.Pemasaran produk pertanian dapat dikatakan kompleks dan mahal karena pemasaran produk pertanian umumnya bersifat konsentrasi distrbutif, hal itu berbeda dengan produk industry yang proses pemasarnnya berlangsung secara distributif. Produk pertanian dihasilkan secara terpencar, dalam skala kecil dan sebagian besar masih berupa bahan baku yang memerlukan pengolahan lebih lanjut. Kondisi demikian menyebabkan munculnya sifat konsentrasi-distributif pada mekanisme tata niaganya sebab diperlukan upaya akumulasi produk dalam volume transaksi yang memadai untuk menutup biaya yang diperlukan oleh lembaga agroniaga yang melakukan fungsi-fungsi pemasaran.Produk pertanian berupa bahan baku ini perlu diperhatikan secara serius karena karakteristik produk pertanian yang mudah rusak, tergantung pada alam, bersifat musiman dan memiliki banyak produksi substitusi.Pembangunan pertanian akan meningkatkan produksi hasil-hasil usaha tani. Hasil-hasil ini tentunya akan dipasarkan dan dijual dengan harga yang cukup tinggi untuk menutupi biaya-biaya dan tenaga yang telah dikeluarkan para petani sewaktu memproduksinya. Diperlukan tiga hal dalam pasaran untuk hasil usaha tani (A.T Mosher, 1965;78), yaitu :a.Seseorang di suatu tempat yang membeli hasil usaha tani, perlu ada permintaan (demand) terhadap hasil usaha tani ini.b.Seseorang yang menjadi penyalur dalam penjualan hasil usaha tani, sistem tataniaga.c.Kepercayaan petani pada kelancaran sistem tataniaga tersebut.

Teknologi Yang Senantiasa BerkembangTeknologi usaha tani berarti bagaimana cara melakukan pekerjaan usaha tani sepeti cara pembibitan, pemelihara tanaman, panen dan pengolahan termasuk bagaimana memelihara ternak dan budidaya perikanan dengan menggunakan alat alat, kombinasi cabang usaha, aspek manajemen dan kelembagaan. Teknologi harus memberikan harapan tercapainya tambahan hasil yang signifikan.Dapat dikatakan bahwa pembangunan pertanian tanpa teknologi ialah hal yang mustahil. Keduanya berjalan secara beriringan, saling mengikat. Dalam pembangunan pertanian tentu akan sangat berbeda hasil tani apabila petani tersebut mengadopsi teknologi dibandingkan ia memakai cara tradisional.Teknologi pertanian mempunyai lingkup (domain) dari materi aplikasi pengetahuan/sains, metoda dan atau cara-cara yang digunakan mencapai suatu tujuan berproduksi untuk memenuhi kebutuhan dan kenyamanan manusia. Teknologi pertanian mempunyai ciri-ciri khas (peculiarities) dengan teknologi dalam bidang lainnya, karena ada ciri-ciri khas juga yang melekat (embodied) pada bidang pertanian (berkaitan dengan obyek hidup, seasonal, terlihat pada faktor agroekologi dll).Teknologi termasuk teknologi pertanian dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai kriteria :1.Berdasarkan faktor produksi atau input cerminan metoda berproduksi yaitulabor Intensive / deepening-capital saving dan dancapital intensive / deepening labor saving.2. Berdasarkan penggunaan yaitu teknologi keras seperti traktor dan pupuk, dan teknologi lunak seperti metods dan cara-cara.3. Berdasarkan tingkat kemajuan dan kesesuaian yaitu teknologi sederhana, teknologi madya, teknologi tepat guna dan teknologi modern.Kriteria suatu teknologi pertanian secara difinisi operasional berkelanjutan (sustainable) apabila memenuhi persyaratan melalui perdebatan holistic :1. Economic Viable, menguntungkan atau logis dari sudut finansial maupun ekonomi.2. Ecologically sound and friendly, ramah lingkungan dan tidak merusak SDA serta kesehatan manusia (natural resource and human health not degradation).3. Socially just, tidak menimbulkan kesenjangan yang besar sehingga tercipta pemerataan manfaat.4. Culturally appropriate, harmonis dan tidak menimbulkan gegar budaya dan pengacauan tata nilai.Dari sudut pandang ekonomi, teknologi pertanian akan menguntungkan apabila meningkatkan efisiensi yang pada gilirannya meningkatkan daya saing :1. Efisiensi fisik, dengan penggunaan jumlah input tertentu dihasilkan produksi yang lebih tinggi (produktivitas).2. Efisiensi ekonomi, dengan skala usaha (tingkat output) tertentu dibutuhkan biaya total rata-rata (average total cost = ATC) yang lebih rendah (cost effectiveness).3. Efisiensi pasar produk, memperpanjang product life cycle sehingga pada gilirannya memperluas segmentasi pasar dan positioning pasar.Pengembangan teknologi pertanian sangat ditentukan oleh para pelaku dalam masyarakat IPTEK dari dua sisi yaitu sisi penawaran (supply side) dan sisi permintaan (demand side). Pelaku-pelaku pada sisi permintaan sebagai pengguna/konsumen IPTEK adalah para pengusaha, petani dan nelayan dari semua subsisten agribisnis baik dari industri hulu sampai industri hilir.Agar pembangunan pertanian dapat berjalan terus maka harus terjadi perubahan. Apabila perubahan ini terhenti, maka pembangunan pertanian pun terhenti. Berikut ini masalah dalam pengembangan teknologi pertanian:1. Kegiatan penelitian untuk menghasilkan teknologi belum berkembang.2. Produk penelitian belum siap diaplikasikan.3. Social responsibility dari para pengusaha (lebih senang impor teknologi).4. Sistem insentif bagi produsen maupun konsumen teknologi yang kurang kondusif (hak paten, hukuman plagiat hak paten, insentif bagi pengguna teknologi baru, dll). 5. Political will dari pemerintah dalam mendorong budaya IPTWK.6. Kecilnya alokasi biaya penelitian (1,16 persen) dari PDB, 1994.7. Lemahnya jejaring kerja (networking) dalam pengembangan teknologi. Teknologi yang diadopsi oleh petani dapat bersumber dari tiga hal berikut ini, yaitu :1. Teknik kerja petani lain,2. Mendatangkan dari daerah lain, dan3. Melakukan percobaan terarah.Pengembangan teknologi harus berorientasi kepada sasaran (client) sesuai dengan kebutuhannya (client-orienteddemand). Tidak menjadi soal apakah itu teknologi rendah, menengah atau modem, yang penting teknologi itulah yang dibutuhkan masyarakat.

Tersedianya Bahan dan Alat Produksi Secara LokalSebagian besar metode baru saja dapat meningkatkan produksi pertanian memerlukan penggunaan bahan bahan dan alat alat produksi yang khusus oleh para petani. Diantaranya termasuk bibit, pupuk, obat obatan pemberantas hama, makanan dan obat ternak. Pembanguna pertanian memerlukan ketersediaan semua factor di berbagai tempat dalam jumlah yang cukup banyak untuk memenuhi keperluan tiap petani yang inign menggunakannya.Saprotan lokal sendiri akan lebih baik apabila berasal dari desa itu sendiri. Karena ia sudah sangat paham dengan kondisi petani di daerahnya sehingga ia akan lebih mentolerir harga dibanding dengan saprotan di kota besar yang kebanyakan tak acuh kepada petani, singkatnya saprotan kota besar hanya ingin mengeruk keuntungan. Berbeda dengan saprotan lokal yang ingin membantu warganya.Terdapat lima sifat yang sarana produksi yang diinginkan oleh petani, yaitu:1. Efektif dari segi teknis2. Mutunya dapat dipercaya3. Harganya tidak mahal4. Harus tersedia pada saat dibutuhkan5. Harus dijual dalam ukuran/takaran yang cocok

Adanya Perangsang Produksi Bagi PetaniTeknologi yang telah maju, pasar yang mudah, dan tersedianya bahan bahan dan alat alat produksi, semuanya memberikan kesempatan kepada para petani untuk menaikkan produksi. Factor perangsang utama yang membuat petani bergairah untuk meningkatkan produksinya adalah perangsang yang bersifat ekonomis. Factor perangsang tersebut adalah hasil harga produksi pertanian yang menguntungkan, pembagian hasil yang wajar, dan tersedianya barang barang dan jasa yang ingin dibeli oleh petani untuk keluarganya.Peran pemerintah sangat vital dalam hal ini, pemerintah harus dapat menciptakan kondisi yang kondusif sehingga hal ini dapat berjalan dengan baik. Misalnya kebijaksanaan harga beras minimum, subsidi harga pupuk, kegiatan-kegiatan penyuluhan pertanian yang intensif, perlombaan-perlombaan dengan hadiah menarik pada petani-petani teladan dan lain-lain. Pendidikan pembangunan pada petani-petani di desa, baik mengenai teknik-teknik baru dalam pertanian maupun mengenai keterampilan-keterampilan lainnya juga sangat membantu menciptakan iklim yang menggiatkan usaha pembangunan.Jadi perangsang yang dapat secara efektif mendorong petani untuk menaikkan produksinya adalah terutama bersifat ekonomis (A.T Mosher, 1965;124), yaitu :1. Perbandingan harga yang menguntungkan.2. Bagi hasil yang wajar.3. Tersedianya barang dan jasa yang ingin dibeli oleh petani untuk keluarganya.

Tersedianya Pengangkutan Yang LancarSyarat pokok kelima adalah pengangkutan. Sektor transportasi (pengangkutan) sangat berperan dalam menunjang perekonomian suatu negara, khususnya bagi sektor pertanian. Seringkali, sektor-sektor perekonomian mengkaitkan sektor transportasi dengan biaya transfer atau biaya transportasi sebab aktivitas distribusi input produksi dan output menggunakan fasilitas transportasi untuk mengantarkan barang dan jasa ke pelaku ekonomi. Tanpa pengangkutan yang efisien dan murah, keempat syarat pokok lainnya tidak dapat berjalan dengan efektif karena produksi pertanian harus tersebar luas.Pada dasarnya transportasi yang diperlukan oleh petani ialah hanya alat pengangkut hal-hal yang berhubungan dengan pertanian, seperti bibit, pupuk, pestisida dll. Alat ini dapat berupa truk sederhana atau mobil pick-up biasa, mereka tidak memerlukan sedan ataupun mobil mewah lainnya. Mereka membutuhkan kendaraan yang dapat dipaksa bekerja. Terutama yang berbahan bakar hemat, karena kita tahu saat ini harga bahan bakar sangat melambung jauh. Sehingga apabila kendaraan tersebut boros maka hampir dapat dipastikan petani akan enggan memakainya.Faktor faktor yang mempengaruhi biaya pengangkutan yaitu :1. Sifat barang yang harus diangkut, berapa berat atau besarnya barang.2. Jarak pengangkutan barang-barang itu.3. Banyaknya barang yang diangkut.4. Jenis alat perangkutan.Oleh karena itu diperlukan suatu jaringan pengangkutan yang bercabang luas untuk membawa bahan bahan perlengkapan produksi ke tiap usaha tani dan membawa hasil usaha tani ke konsumen di kota kota besar dan kecil.

10

3

BABIII PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Dalam pembangunan pertanian yang memiliki tujuan untuk mengembangkan potensi SDA serta SDM yang dibarengi dengan penggunan teknologi dalam meningkatkan tingkat kesejahteraan, baik dari segi ekonomi, sosial maupun politik serta budaya, memiliki syarat-syarat pokok, diantaranya adanya pasar untuk hasil-hasil usaha tani untuk memasarkan hasil produksinya kedua penggunaan teknologi yang terus berkembang yang disesuaikan dengan kebutuhan para petani, ketiga tersedianya alat serta bahan pertanian yang sesuai dengan tingkat dan taraf para petani itu sendiri, keempat dapat memberi rangsangan pada setiap petani untuk meningkatkan hasil produksinya. Dengan adanya pasar, teknologi yang terus berkembang serta tersedianya alat dan bahan, maka tingkat kualitas dan kuantitas produksi akan lebih baik sehingga para petani lain akan terangsang untuk menghasilkan produk yang lebih lebih baik lagi. Dan yang terakhir dengan tercapainya semua itu maka harus tersedianya pengangkutan atau distribusi yang lancar serta sesuai dengan biaya serta produk pertanian yang dihasilkan agar hasil-hasil produksi pertanian dapat tersebar dengan luas dan sampai pada konsumen-konsumen di kota besar maupun di kota kecil dengan baik. 12

DAFTAR PUSTAKAMubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT Pustaka LP3ES Indonesia,Jakarta.http://www.damandiri.or.id/file/dwiharyonoipbbab2.pdf. Diakses Selasa, 24 Maret2015, 15.57 WIB.http://baladina.lecture.ub.ac.id/files/2013/04/TM5-Menggerakkan-dan-Membangun-Pertanian.pdf. Diakses Selasa, 24 Maret 2015, 16.13 WIB.http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/ekonomi_pembangunan/bab_12_pembangunan_pertanian.pdf. Diakses Minggu, 29 Maret 2015, 21.35 WIB.http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/25355/Chapter%20II.pdf?sequence=4.Diakses Senin, 30 Maret 2015, 17.10 WIB.http://tatiek.lecture.ub.ac.id/files/2012/11/bab1.pdf. Diakses Senin, 30 Maret 2015, 17.25 WIB.http://mekanisasi.litbang.pertanian.go.id/eng/phocadownload/MakalahSeminar/Proses%20Inovasi%20Teknologi%20Mekanisasi%20Pertanian%20di%20Indonesia.pdf. Diakses Senin, 30 Maret 2015, 17.49 WIB.http://phariyadi.staff.ipb.ac.id/files/2012/12/Motor-Penggerak-Pertanian-Nasional.pdf. Diakses Senin, 30 Maret 2015, 19.02.http://eryleonardosaragih.blogspot.com/2014/01/syarat-pokok-pembangunan-pertanian.html. Diakses Selasa, 31 Maret 2015, 15.40 WB.