22
PEMBANGUNAN PERTANIAN DI INDONESIA DI SUSUN OLEH RIAN KURNIA 5009120103

Pembangunan pertanian di indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Pembangunan pertanian di indonesia

PEMBANGUNAN PERTANIAN DI

INDONESIADI SUSUN OLEH

RIAN KURNIA5009120103

Page 2: Pembangunan pertanian di indonesia

ABSTRAK

Pembangunan pertanian Indonesia telah menempuh sejarah yang panjang sejalan dengan perjalanan bangsa ini, dan merupakan suatu kenyataan bahwa sektor pertanian memberi perm strategis dalam pembangunan nasional. Sebagian besar penduduk Indonesia masih bergelut dan menggantungkan hidupnya di sektor ini. Namun ditengah percaturan globalisasi dunia dewasa ini sektor pertanian belum menampakkan perubahan yang signifikan terhadap indikator investasi dan pendapatan per kapita di sektor pertanian dalam pembangunan nasional.

Dari data-data yang terkumpul dapat disimpulkan bahawa banyaknya masalah pertanian yang terjadi saat ini dan belum dapat diselesaikan oleh pemerintah secara maksimal. Hal itu disebabkan karena pemerintah masih menggunakan metode-metode zaman dulu yang saat ini tidak sesuai lagi digunakan pada sektor pertanian.

Pembuatan tugas ini bertujuan untuk menambah informasi dan pengetahuan serta memenuhi syarat mata kuliah Teknologi Infofmasi. pengumpulan informasi dan data-data berasal dari departemen pertanian, buku panduan, dan media internet.

Page 3: Pembangunan pertanian di indonesia

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang MasalahPertanian di Indonesia sedang berada di

persimpangan jalan. Sebagai penunjang kehidupan berjuta-juta masyarakat Indonesia, sektor pertanian memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kukuh dan pesat. Sektor ini juga perlu menjadi salah satu komponen utama dalam program dan strategi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Di masa lampau, pertanian Indonesia telah mencapai hasil yang baik dan memberikan kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan dan pengurangan kemiskinan secara drastis. Hal ini dicapai dengan memusatkan perhatian pada bahan-bahan pokok seperti beras, jagung, gula, dan kacang kedelai. Akan tetapi, dengan adanya penurunan tajam dalam hasil produktifitas panen dari hampir seluruh jenis bahan pokok, ditambah mayoritas petani yang bekerja di sawah kurang dari setengah hektar, aktifitas pertanian kehilangan potensi untuk menciptakan tambahan lapangan pekerjaan dan peningkatan penghasilan.

Page 4: Pembangunan pertanian di indonesia

Walapun telah ada pergeseran menuju bentuk pertanian dengan nilai tambah yang tinggi, pengaruh diversifikasi tetap terbatas hanya pada daerah dan komoditas tertentu di dalam setiap sub-sektor. Pengalaman negara tetangga menekankan pentingnya dukungan dalam proses pergeseran tersebut. Sebagai contoh, di pertengahan tahun 1980-an sewaktu Indonesia mencapai swasembada beras, 41% dari semua lahan pertanian ditanami padi, sementara saat ini hanya 38%; suatu perubahan yang tidak terlalu besar dalam periode 15 tahun. Sebaliknya, penanaman padi dari total panen di Malaysia berkurang setengahnya dari 25% di tahun 1972 menjadi 13% di 1998.

Selain itu seperti tercatat dalam hasil studi baru-baru ini, ranting pemilik usaha kecil/ pertanian industrial, hortikultura, perikanan, dan peternakan, yang sekarang ini berkisar 54% dari semua hasil produksi pertanian, kemungkinan besar akan berkembang menjadi 80% dari pertumbuhan hasil agraris di masa yang akan datang. Panen beras tetap memegang peranan penting dengan nilai sekitar 29% dari nilai panen agraris. Tetapi meskipun disertai dengan tingkat pertumbuhan hasil yang tinggi, panen beras tidak akan dapat mencapai lebih dari 10% nilai peningkatan pertumbuhan hasil.

Page 5: Pembangunan pertanian di indonesia

1.2 Perumusan MasalahDari paparan yang telah diuraikan diatas, maka

perkembangan sektor pertanian yang terjadi saat ini tidak menunjukan progress yang baik bagi beberapa pihak penting, seperti petani. Hal itu dapat dilihat dari perkembangan pertanian saat ini dan nilai indeks yang di terima petani (IT) yang semakin menurun pada periodenya. Dari hal tersebut maka akan diperoleh suatu dasar berepijak bagi penulis untuk dapat memfokuskan penjelasan makalah ini kearah rumusan yang lebih jelas.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan dan BatasanDari paparan dan rumusan masalah yang telah dijelaskan

diatas maka ruanglingkup pembahasan dan batasan kami fokuskan terhadap “Masalah-Masalah yang Menghambat Perkembangan Sektor Pertanian”.

1.4 Tujuan PenulisanPenulisan makalah ini bertujuan untuk membahas bersama-

sama permasalahan pada sektor pertanian yang terjadi saat ini dan pemecahan masalah yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa. Selain itu makalah ini juga bertujuan sebagai sarana pertukaran informasi atau ilmu guna mencapai tujuan yang sama.

Page 6: Pembangunan pertanian di indonesia

1.5 Manfaat PenulisanHasil penulisan tugas ini memberikan manfaat bagi:

PenulisSebagai sarana pembelajaran analisis dalam menerapkan teori pembelajaran yang sudah di ajarkan di kelas.

Pembaca Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya

meningkatkan pendidikan sekalipun dengan biaya terbatas. Dan sebagai wadah tukar pikiran antara sipembaca dan penulis dalam memecahkan masalah yang ada.

Page 7: Pembangunan pertanian di indonesia

BAB IIPEMBAHASAN

2.1  Pembahasan Masalah A. PERANAN SEKTOR PERTANIAN

Pentingnya pertanian di dalam pertumbuhan sebuah ekonomi yang didominasi oleh sektor pertanian, pertumbuhan pertanian akan meningkatkan laju pertumbuhan pendapatan daerah bruto (PDB). Peran sektor pertanian sangat diperlukan dalam upaya menurunkan kemiskinan. Data PBB menyatakan bahwa pada daerah pedesaan di negara berkembang terdapat sekitar 1 milyar penduduk dari 1,2 milyar penduduk hidup dalam kemiskinan absolut (absolute poverty).

Bank Dunia mengetahui bahwa populasi, pertanian dan environment adalah kunci untuk mengetahui masalah yang dihadapi di Sub-Sahara Afrika, yaitu daerah yang paling miskin di dunia. Pertumbuhan penduduk yang sangat cepat yang tidak diimbangi oleh teknik pertanian menyebabkan kekurangan. Hal ini juga menyebabkan degradasi tanah dan penurunan produksi dan konsumsi makanan per kapita.

Page 8: Pembangunan pertanian di indonesia

Selain membutuhkan sumber daya finansial, sektor pertanian juga memerlukan teknologi maju dan infrastruktur. Diskriminasi pemerintah terhadap sektor pertanian akan menghalangi keseluruhan pembangunan.

Transformasi Pertanian mengemukakan bahwa keberhasilan sektor pertanian bukan hanya alat bagi pembangunan, tetapi keberhasilan di sektor pertanian juga menjadi tujuan dari pembangunan. Pertanian dapat menjamin penyediaan kebutuhan milyaran penduduk di masa depan. Hal yang berhubungan dengan transformasi sektor pertanian:

1. Peningkatan produktivitas pertanian.2. Penggunaan sumber daya yang dihasilkan untuk pembangunan di luar sektor pertanian.3. Integrasi pertanian dengan ekonomi nasional melalui infrastruktur dan pasar.

Page 9: Pembangunan pertanian di indonesia

Salah satu karakteristik dalam pembangunan ekonomi adalah pergeseran jangka panjang populasi dan produksi dari sektor pertanian menjadi sektor industri dan sektor jasa. Hanya sebagian kecil masyarakat dalam negara industri yang hidup dari sektor pertanian. Konsep strategi pembangunan berimbang (balanced growth), yaitu pembangunan di sektor pertanian dan sektor industri secara bersamaan merupakan tujuan pembangunan yang paling ideal. Pada kenyataannya konsep strategi pembangunan berimbang tidak dapat dilakukan oleh negara berkembang, hal ini dikarenakan sumber daya yang tidak mencukupi untuk melakukan pembangunan di sektor pertanian maupun sektor industri sekaligus.

Page 10: Pembangunan pertanian di indonesia

Kontribusi Pertanian pada Pembangunan Pertanian memiliki kontribusi yang sangat besar kepada pembangunan. Kontribusi pertanian tersebut adalah:

1. Meningkatkan persediaan makanan.2. Pendapatan dari ekspor.3. Pertukaran tenaga kerja ke sektor industri.4. Pembentukan modal.5. Kebutuhan akan barang-barang pabrikan.

Page 11: Pembangunan pertanian di indonesia

Dalam analisis klasik dari Kuznets (1964), pertanian di LDCs dapat dilihat sebagai suatu sektor ekonomi yang sangat potensial dalam empat bentuk kontribusinya terhadap pertumbuhan dan pengembangan ekonomi nasional, yaitu sebagai berikut:

1.      Ekspansi sektor-sektor ekonomi lain sangat tergantung pada produk-produk dari sector pertanian, bukan saja untuk suatu kelangsungan pertumbuhan suplai makanan mengikuti pertumbuhan penduduk.

2.      Karena bias agraris yang sangat kuat dari ekonomi selama tahp awal proses pembangunan ekonomi.

3.      Karena pentingnya pertanian secara relative menurun dengan pertumbuhan dan pembanguna ekonomi.

4.      Sektor pertanian mampu berperan sebagai sumber penting bagi surplus neraca perdagangan atau neraca pembayaran.

Page 12: Pembangunan pertanian di indonesia

1.      Kontribusi ProdukKontribusi produk dari pertanian dapat dilihat dari relasi antara pertumbuhan pangsa PDBdari sector tersebut dengan pangsa awalnya dan laju pertumbuhan relatifdari produk-produk neto pertanian dan non pertanian.

Didalam system ekonomi terbuka, besarnya kontribusi produk dari sector pertanian, baik lewat pasar maupun lewat keterkaitan produksi dengan sector-sektor nonpertanian, misalnya industri manufaktur, juga sangat dipengaruhi oleh kesiapan sector itu sendiri dalam menghadapi persaingan dari luar (tingkat daya saingnya).

2.      Kontribusi PasarNegara agraris dengan proporsi populasi pertanian (petani dan keluarganya) yang besar, seperti Indonesia, merupakan sumber yang sangat penting bagi pertumbuhan pasar domestik bagi sektor-sektor nonpertanian, khususnya industri manufaktur.

Page 13: Pembangunan pertanian di indonesia

Namun, peranan sektor pertanian lewat kontribusi pasarnya terhadap diversifikasi dan pertumbuhan output dari sektor-sektor nonpertanian, sangat tergantung pada dua faktor penting yang dapat dianggap sebagai prasyarat, yaitu :

1.   Dampak dari keterbukaan ekonomi dimana pasar domestik tidak hanya diisi oleh barang-barang buatan dalam negeri, tetapi juga barang-barang impor.

2.   Jenis teknologi yang digunakan disektor pertanian yang menentukan tinggi rendahnya tingkat mekanisasi atau modernisasi dari sektor tersebut.

3.   Kontribusi Faktor-faktor ProduksiAda dua factor produksi yang dapat dialihkan dari sector pertanian ke sector-sektor nonpertanian, tanpa harus mengurangi volume produksi (produktivitas) di sector pertanian, pertama adalah tenaga kerja dan kedua adalah modal.

4.   Kontribusi Devisa Kontribusi sector pertanian di suatu negara terhadap peningkatan devisa terjadi melalui peningkatan ekspor dan atau pengurangan impor Negara tersebut untuk komoditi-komoditi pertanian.

Page 14: Pembangunan pertanian di indonesia

B.     SEKTOR PERTANIAN DI INDONESIA

Seiring dengan transisi (transformasi) struktural ini sekarang kita menghadapi berbagai permasalahan. Di sektor pertanian Indonesia mengalami beberapa permasalahan dalam meningkatkan jumlah produksi pangan, terutama di wilayah tradisional pertanian di Jawa dan luar Jawa. Hal ini karena semakin terbatasnya lahan yang dapat dipakai untuk bertani. Perkembangan penduduk yang semakin besar membuat kebutuhan lahan untuk tempat tinggal dan berbagai sarana pendukung kehidupan masyarakat juga bertambah. Perkembangan industri juga membuat pertanian beririgasi teknis semakin berkurang.

Page 15: Pembangunan pertanian di indonesia

Sesuai dengan permasalahan aktual yang kita hadapi masa kini, kita akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan di dalam negeri. Di kemudian hari kita mungkin saja akan semakin bergantung dengan impor pangan dari luar negeri. Impor memang dapat menjadi alternatif solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan kita, terutama karena semakin murahnya produk pertanian, seperti beras yang diproduksi oleh Vietnam dan Thailand. Namun, kita juga perlu mencermati bagaimana arah ke depan struktur perekonomian Indonesia, dan bagaimana struktur tenaga kerja yang akan terbentuk berdasarkan arah masa depan struktur perekonomian Indonesia.

Page 16: Pembangunan pertanian di indonesia

1. Perkembangan Sejak Awal Dekade 1970-anSelama periode 1995-1997 pangsa PDB dari sector pertanian (termasuk peternakan, kehutanan, dan perikanan) mengalami penurunan (pada harga konstan 1993). Pada saat krisis mencapai puncaknya tahun 1999, semua sector mengalami pertumbuhan negative, kecuali listrik, gas, dan air minum dengan tetap positif 2,6% sector pertanian mengalami pertumbuhan -0,7%, dan sector industri manufaktur -11,4%.

2.      Produksi Padi/BerasPeranan sector pertanian di Indonesia sangat krusial karena harus memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang jumlahnya lebih dari 200 juta prediksi kebutuhan beras nasional didasarkan pada asumsi :› ·        Setiap penduduk mengkonsumsi 144 kilogram per tahun› ·        Seluruh penduduk mengkonsumsi beras, › ·        Indonesia tetap dengan luasan wilayah dan penduduk yang

relative sama (artinya, lepasnya propinsi kecil, seperti Timor Timur, tidak banyak berpengaruh dalam hitungan)

Page 17: Pembangunan pertanian di indonesia

3. Daya Saing dan Perkembangan Ekspora. Dampak Liberalisasi PerdaganganPenerapan liberalisasi perdagangan dunia berdampak negative terhadap ekspor komoditas pertanian Indonesia.

b. Perkembangan Ekspor Beras Data dari Departemen Pertanian (Deptan) menunjukkan bahwa beras bukan merupakan salah satu produk pertanian yang diunggulkan untuk ekspor, melainkan komoditas-komoditas lainnya, seperti karet, minyak kelapa sawit, teh, kopi, dan kakau. Namum ini bukan berarti Indonesia tidak pernah mengekspr beras.

Page 18: Pembangunan pertanian di indonesia

C. NILAI TUKAR PETANI

Nilai Tukar Petani (NTP) adalah angka perbandingan antara indeks harga yang diterima petani dengan  indeks harga yang dibayar petani yang dinyatakan dalam persentase. Nilai tukar petani (sectoral terms of trade) untuk pertanian adalah rasio harga barang pertanian (Pa) dan harga barang industri (Pi). Kenaikan nilai tukar petani (NTP) berarti harga pangan naik lebih cepat daripada barang industri. Petani dapat membeli lebih banyak keperluan mereka pada hasil yang sama dan mendorong petani untuk meningkatkan hasil mereka (Lynn, 2003). Nilai tukar petani (NTP) juga dapat menjadi indikator tingkat kesejahteraan petani, semakin tinggi NTP semakin tinggi daya beli petani.

Page 19: Pembangunan pertanian di indonesia

D. INVESTASI DI SEKTOR PERTANIANSalah satu faktor penting yang sangat menentukan investasi disektor pertanian bukan hanya laju pertumbuhan output, melainkan juga tingkat daya saing global dari komoditas-komoditas pertanian merupakan modal investasi yang dapat digunakan untuk berbagai tujuan yang sifatnya bisa langsung atau tidak langsung terkait dengan proses produksi. Langsung, misalnya untuk membeli mesin baru atau peralatan-peralatan modern dan inpu-input lainnya untuk keperluan kegiatan produksi pertanian. Tidak langsung, misalnya untuk kegiatan penelitian dan pengembangan proses produksi maupun output dan input, dan untuk menyelengarakan pelatihan-pelatihan bagi petani (peningkatan sumber daya manusia), misalnya manajemen, quality control, cara-cara yang baik dalam membajak tanah, bercocok tanam dan penanganan pasca panen, dan sebagainya.

Page 20: Pembangunan pertanian di indonesia

E. KETERKAITAN PERTANIAN DENGAN INDUSTRI MANUFAKTUR

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu penyebab krisis ekonomi di Indonesia adalah karena kesalahan industrialisasi dari awal pemerintahan orde baru yang tidak berbasis pada pertanian. Selama krisis juga terbukti bahwa sektor pertanian masih mampu mengalami laju pertumbuhan yang positif, walaupun dalam persentase yang kecil, sedangkan sektor industri manufaktur mengalami laju pertumbuhan yang negative diatas satu digit. Banyak pengalaman dinegara-negara maju seperti Eropa dan Jepang yang menunjukan bahwa mereka memulai industrialisasi setelah atau bersamaan dengan pembangunan disektor pertanian.

Page 21: Pembangunan pertanian di indonesia

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanPerkembangan sektor pertanian di Indonesia saat ini berada pada fase yang menghawatirkan. Sehingga dibutuhkan banyak kontribusi dari berbagai paihak khususnya pemerintah. Selain pemerintah, dalam mengembangkan sektor pertanian ini juga dibutuhkan kontribusi dari pihak swasta agar tujuan dapat segera tercapai dan berjalan dengan lancar. Mengingat dana pemerintah yang terbatas sehingga bantuan dana dari pihak swasta. Hal tersebut merupakan salah satu penggalangngan investasi di sektor pertanian yang kian hari makin menurun sehingga membuat hidup para petani kian hari makin rendah pendapatannya.

Page 22: Pembangunan pertanian di indonesia

TERIMAKASIH