16

Click here to load reader

Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

m zv.d

Citation preview

Page 1: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kesehatan merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam

mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pembangunan di bidang

kesehatan diharapkan akan semakin meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat dan

pelayanan kesehatan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat secara memadai.

Berhasilnya pembangunan kesehatan ditandai dengan lingkungan yang kondusif,

perilaku masyarakat yang proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta

mencegah terjadinya penyakit, pelayanan kesehatan yang berhasil dan tersebar merata di

seluruh wilayah Indonesia. Akan tetapi pada kenyataanya, pembangunan kesehatan

masih jauh dari yang diharapkan. Permasalahan-permasalahan kesehatan masih banyak

terjadi. Beberapa diantaranya adalah: penyakit-penyakit seperti DBD, flu burung, dan

sebagainya yang semakin menyebar luas, kasus-kasus gizi buruk yang semakin marak,

prioritas kesehatan rendah, serta tingkat pencemaran lingkungan yang semakin tinggi.

Individu merupakan faktor penentu dalam menentukan status kesehatan.

Pengetahuan budaya pada masa awal perkembangan sangat mempengaruhi prilaku

kesehatan seseorang pada saat dewasa. Seoarang perawat sangat perlu untuk mengetahui

bagaimana sosial budaya pada masyarakat untuk merubah pola hidup ataupun

kebudayaan pada seseorang tentang kesehatan yang biasa dilakukan untuk mengikuti

perubahan jaman, sehingga dapat meningkatkan status kesehatan pada masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini adalah “Bagaimanakah pengaruh sosial budaya

terhadap prilaku kesehatan pada masyarakat ?”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh sosial budaya terhadap prilaku kesehatan pada

masyarakat.

1

Page 2: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Masyarakat

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Budaya

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan aspek sosial yang

mempengaruhi kesehatan

4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan    aspek budaya yang

mempengaruhi perilaku/status kesehatan

2

Page 3: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Masyarakat

Dalam bahasa Inggris masyarakat disebut society, asal katanya socius yang berarti

kawan. Adapun kata “masyarakat” berasal dari bahasa arab, yaitu syirk, artinya bergaul.

Adanya saling bergaul ini tentu karena ada bentuk-bentuk aturan hidup, yang bukan

disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh unsur-unsur kekutan lain

dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Para ahli sepoerti Maclver, J.L.

Gillin, dan J.P. Gillin sepakat, bahwa adanya saling bergaul dan interaksi karena

mempunyai nilai-nilai, norma-norma, cara-cara, dan prosedur yang merupakan kebutuhan

bersama sehingga masyarakat merupakan kesatuan hidup manusia yang berinteraksi

menurut suatu sistem adat-istiadat tertentu, yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu

rasa identitas bersama. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang

hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan dan menurut Koentjaraningra, masyarakat

adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi sesuai dengan sistem adat istiadat

tertentu yang sifatnya berkesinambungan dan terikat oleh rasa identitas bersama. Dapat

disimpulkan masyarakat merupakan orang-orang yang hidup bersama, saling berinteraksi

sesuai dengan sistem adat yang berkesinambungan dan memiliki suatu identitas bersama.

Menurut Soerjono Soekanto dalam masyarakat setidaknya memuat unsur sebagai berikut

:

1. Beranggotakan minimal dua orang.

2. Anggotanya sadar sebagai satu kesatuan.

3. Berhubungan dalam waktu yang cukup lama yang menghasilkan manusia baru yang

saling berkomunikasi dan membuat aturan-aturan hubungan antar anggota

masyarakat.

4. Menjadi sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan serta keterkaitan satu

sama lain sebagai anggota masyarakat.

3

Page 4: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya

2.2 Budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang

berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut

culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa

diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang

diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia. Menurut Taylor, 1981

Kebudayaan adalah peradaban yang mengandung pengertian yang luas meliputi

pemahaman, dan perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan,

kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan) dan pembawaan lainnya yang

diperoleh dari anggota masyarakat. Kebudayaan adalah hal-hal yang bersangkutan

dengan akal. Kata budaya berati perkembangan majemuk dari budi dan daya. Jadi

kebudayan adalah hasil cipta rasa dan karsa Koentjoroningrat (1980). Jadi Budaya

merupakan suatu perkembangan yang majemuk dari nilai sosial, norma sosial, ilmu

pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan segala pernyataan

intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur

kebudayaan, antara lain sebagai berikut:

1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:

- Alat-alat teknologi

- Sistem ekonomi

- Keluarga

- Kekuasaan politik

2. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:

- Sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota

masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya

- Organisasi ekonomi

- Alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga

adalah lembaga pendidikan utama)

4

Page 5: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya

- Organisasi kekuatan (politik)

2.3  Aspek Sosial Yang Mempengaruhi Kesehatan

Aspek sosial yang akan mempengaruhi perilaku masyarakat dalam bidang

kesehatan diantaranya adalah :

A.   Pengaruh Self Concept Terhadap Perilaku

Self Concept ditentukan oleh tingkatan kepuasan yang dirasakan oleh diri

sendiri terutama bagaimana cara individu itu dapat merefleksikan kepuasannya

kepada orang lain. Apabila orang lain merasakan kepuasan yang kita berikan

direspon sebagai hal yang positif maka orang lain akan merasakan kepuasan yang

yang sama. Tetapi sebaliknya apabila kepuasan yang kita berikan direspon negatif

oleh masyarakat, maka dalam jangka waktu lama masyarakat akan merasa tidak

puas. Kondisi semacam ini kita harus melakukan promosi bagai mana tingkat

kepuasan yang kita terima akan direspon positif bagi orang lain. Misalnya : apabila

kita merasa sudah puas dengan hanya membawa kartu JKBM daripada KTP untuk

pendaftaran ke puskesmas, sedangkan orang lain merasa lebih repot untuk membawa

kartu JKBM, maka puskesmas harus melakukan upaya penjelasan sistem tersebut

justru akan lebih memudahkan. Self Contact adalah hal yang penting dalam upaya

kesehatan, karena akan mempengaruhi perilaku masyarakat.

B.  Pengaruh Image Kelompok Terhadap Perilaku Kesehatan

Image perorangan akan sangat dipengaruhi oleh image kelompok

Sebagai Contoh: “ seorang guru apabila sakit akan berobat ke dokter, sedangkan

bapak petani apabila sakit pergi ke balian, maka akan berpengaruh pada keluarga

petani juga akan berobat ke balian, walaupun sekolah menganjurkan ke Puskesmas.

Image masyarakat bahwa sakit harus disembuhkan pada balian maka apabila ada

keluarga kita ada yang sakit akan dibawa ke balian bukan ke dokter”

C.   Pengaruh Indentifikasi Individu dalam kelompok terhadap perilaku kesehatan

Beberapa indentitas sosial yang mempengaruhi status kesehatan diantaranya :

(1) Umur,

5

Page 6: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya

(2) Jenis kelamin,

(3) Pekerjaan,

(4) Sosial ekonomi : dalam segi epidemiologi faktor individu sangat berpengaruh

dalam status kesehatan disamping, lingkungan dan agent.

Indentifikasi tersebut akan mempengaruhi dalam pembentukan kelompok sosial

dan cara aktifitasnya, dimana kelompok sosial kemudian membentuk budaya/

perilaku kelompok. Contoh : Perilaku anak muda yang merokok dimulai dari

individu dalam kelompok, Kelompok kerja dengan debu akan merangsang orang

lain pakai masker dll. Perilaku kelompok suatu desa lebih senang BAB disungai

ternyata ketika mereka BAB di sungai terbiasa terjadi transaksi pekerjaan,

perjodohan dll, sehingga walaupun dibuatkan tempat BAB yang baik mereka tetap

akan kembali disungai. Jika dilihat dari aspek umur, maka ada perbedaan golongan

penyakit berdasarkan golongan umur. misalnya dikalangan balita banyak yang

menderita penyakit infeksi, sedangkan pada golongan dewasa atau usia lanjut lebih

banyak menderita penyakit kronis. Demikian juga dengan  aspek golongan menurut

jenis kelamin, dikalangan wanita lebih banyak menderit kanker payudara, sedangkan

pada pria lebih banyak menderita kanker prosat. begitu juga dengan jenis

pekerjaan,dikalangan petani lebih banyak menderita penyakit cacingan, karena

aktifiasnya banyak dilakukan disawah, sedangkan pada buruh tekstil lebih banyak

menderita penyakit salura pernafasan karena banyak terpapar debu. keadaan sosial

ekonomi juga mempengaruhi pada pola penyakit, bahkan juga berpengaruh pada

kematian, misalnya angka kematian lebih tinggi pada golonga yang status

ekonominya rendah dibandingkan dengan status ekonominya tinggi, demikian juga

obesitas lebih ditemukan pada kalangan masyarakat dengan status ekonoinya tinggi.

2.4 Aspek Budaya Yang Mempengaruhi Perilaku/Status Kesehatan

Menurut G.M. Foster (1973 ) ada beberapa aspek budaya yang mempengaruhi

kesehatan seseorang diantaranya :

A. Tradisi Terhadap Perilaku Kesehatan

Banyak tradisi yang mempengaruhi perilaku kesehatan dan status kesehatan

misalnya tradisi merokok laki-laki maka kebanyakan laki-laki lebih banyak yang

menderita penyakit paru dibanding wanita.

6

Page 7: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya

Tradisi wanita habis melahirkan tidak boleh makan ikan karena ASI akan berbahu

amis, sehingga ibu nifas akan pantang makan ikan.

B. Pengaruh sikap fatalistis terhadap perilaku/status kesehatan

Adalah suatu hal berkaitan dengan agama yang diyakini oleh masyarakat, tanpa

harus ada pembuktian kebenarannya. Sikap fatalistis juga mempengaruhi perilaku

kesehatan. Misalnya beberapa anggota masyarakat di kalangan kelompok yang

beragama hindu percaya bahwa banyak penyakit yang dialami oleh salah satu anggota

keluraga adalah akibat dari ilmu hitam atau liak sehingga saat sakit orang bali

cenderung untuk berobat kebalian atau dukun.

C. Pengaruh Sikap Ethnocentris Terhadap Perilaku Kesehatan

Sikap ethnocentris yaitu sikap yang memandang bahwa budaya kelompok adalah

yang paling baik, jika dibandingkan dengan kebudayaan pihak lain. Misalnya orang-

orang barat merasa bangga terhadap kemajuan ilmu dan teknologi yang dimilikinya,

dan selalu beranggapan bahwa kebudayaannya paling maju, sehingga merasa superior

terhadap budaya dari masyarakat yang sedang berkembang. tetapi dari sisi lain semua

anggota dari budaya lainnya menganggap bahwa yang dilakukan secar alamiah adalah

yang terbaik. Oleh karena itu, sebagai petugas kesehatan kita harus menghindari sikap

yang menganggap bahwa petugas adalah orang yang paling pandai, paling

mengetahui tentang masalah kesehatan karena pendidikan petugas lebih tinggi dari

pendidikan masyarakat setempat sehingga tidak perlu mengikut sertakan masyarakat

tersebut dalam masalah kesehatan masyarakat. Dalam hal ini memang petugas lebih

menguasai tentang masalah kesehatan,tetapi masyarakat dimana  mereka bekerja lebih

mengetahui keadaan di masyarakatnya sendiri. Contoh lain : Seorang perawat/dokter

menganggap dirinya yang paling tahu tentang kesehatan, sehingga merasa dirinya

berperilaku bersih dan sehat sedangkan masyarakat tidak.

D. Perasaan Bangga Pada Statusnya

Sikap perasaan bangga atas perilakunya walaupun perilakunya tidak sesuai

dengan konsep kesehatan. hal tersebut berkaitan dengan sikap ethnosentrisme. Misal :

orang bangga kalau dapat makan dengan beras yang putih, makan lauk penuh dengan

lemak seakan-akan sebagai lambang kemakmuran. Orang akan bangga apabila makan

Burger dibanding makan ikan lele.

7

Page 8: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya

E. Pengaruh Norma Terhadap Perilaku Kesehatan

Norma dalam masyarakat sangat mempengaruhi perilaku masyarakat dibidang

kesehatan, karena norma yang mereka miliki diyakininya sebagai bentuk perilaku

yang baik. Misal : adanya norma bahwa laki-laki tidak boleh bersalaman dengan

Perempuan yang bukan mukrimnya, sehingga seorang wanita apabila periksa bagian

tubuhnya harus dilakukan oleh dokter wanita, sampai pada pemberian alat KB IUD,

suntik harus dilakukan oleh dokter wanita, bahkan untuk periksa wanita hamil harus

oleh dokter wanita. Norma di masyarakat sangat mempengaruhi perilaku kesehatan

dari anggota masyarakatnya yang mendukung norma tersebut.

F. Pengaruh Nilai Terhadap Perilaku Kesehatan

Nilai yang berlaku dalam masyarakat akan berpengaruh terhadap perilaku

individu masyarakat, kerena siapa yang tidak melakukan nilai maka dianggap

berperilaku “ pamali” atau “ Saru “. Nilai yang ada dimasyarakat tidak semua

mendukung perilaku sehat. Nilai-nilai tersebut ada yang menunjang dan ada yang

merugikan kesehatan.

1. Nilai yang merugikan kesehatan : Arti anak yang banyak akan membawa rejeki

sendiri sehingga tidak perlu lagi takut dengan anak banyak.

2. Nilai yang mendukung kesehatan : tokoh masyarakat setiap tutur katanya harus

wajib ditaati oleh kelompok masyarakat, hal ini tokoh masyarakat dapat di pakai

untuk membantu sebagai key person dalam program kesehatan.

G. Pengaruh Unsur Budaya Yang Diajarkan Pada Tingkat Awal Dari Proses Sosialisasi

Dalam Menciptakan Perilaku Kesehatan

Pada tingkat awal proses sosialisasi, sebaiknya seorang anak mulai diajarkan

karena nantinya akan menjadi nilai/ norma masyarakat. Misalnya : anak harus mulai

diajari sikat gigi, buang air besar di kakus, membuang sampah ditempat sampah, cara

makan/berpakaian yang baik sejak awal, dan kebiasaan tersebut terus dilakukan

sampai anak tersebut dewasa dan bahkan menjadi tua. Kebiasaan tersebut sangat

mempngaruhi perilaku kesehatan yang sangat sulit untuk diubah.

8

Page 9: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya

H. Pengaruh Konsekuensi Dari Inovasi Kesahatan Terhadap Perilaku Kesehatan

Tidak ada kehidupan sosial masyarakat tanpa perubahan, dan sesuatu

perubahan selalu dinamis artinya setiap perubahan akan diikuti perubahan kedua,

ketiga dan seterusnya. apabila seorang pendidik kesehatan ingin melakukan

perubahan perilaku kesehatan masyarakat, maka yang harus dipikirkan adalah

konsekuensi apa yang akan terjadi jika melakukan perubahan, menganalisis faktor-

faktor yang terlibat/berpengaruh terhadap perubahan,dan berusaha untuk memprediksi

tentang apa yang akan terjadi dengan perubahan tersebut, apabila ia tahu budaya

masyarakat setempat dan apabila ia tahu tentang proses perubahan kebudayaan,maka

ia harus dapat mengantisipasi reaksi yang muncul yang mempengaruhi outcome dari

perubahan yang  telah direncanakan.

Artinya seorang petugas kesehatan kalau mau melakukan perubahan perilaku

kesehatan harus mampu menjadi

contoh dalam perilakukanya sehari-hari. Ada anggapan bahwa petugas kesehatan

merupakan contoh rujukan perilaku hidup bersih sehat, bahkan diyakini bahwa

perilaku kesehatan yang baik adalah kepunyaan/hanya petugas kesehatan yang benar.

9

Page 10: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Kebudayaan merupakan suatu perkembangan yang majemuk dari nilai sosial, norma

sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan segala

pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Terdapat

beberapa unsur dari kebudayaan yaitu alat-alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga,

kekuasaan politik, sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para

anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya, organisasi

ekonomi, alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan

(keluarga adalah lembaga pendidikan utama), organisasi kekuatan (politik). Kebudayaan

sangat mempengaruhi prilaku atau status kesehatan baik individu maupun masyarakat.

Terdapat beberapa aspek yang sosial budaya yang dapat mempengaruhi kesehatan yaitu

self concept, image kelompok, identifikasi individu, tradisi, sikap fatalistis, sikap

ethnocentris, bangga terhadap status sosial, nilai, norma, pengaruh budaya yang

diajarkan pada tingkat awal dan konsekuensi dari inovasi kesehatan. Untuk mencapai

status kesehatan yang baik, baik fisik, mental maupun kesejahteraan sosial, setiap

individu atau kelompok harus mampu mengidentifikasi setiap aspirasi, untuk memenuhi

kebutuhan, dan mengubah atau mengantisipasi keadaan lingkungan agar menjadi lebih

baik. Kesehatan, sebagai sumber kehidupan sehari-hari, bukan sekedar tujuan hidup.

Kesehatan merupakan konsep yang positif yang menekankan pada sumber-sumber sosial,

budaya dan personal.

3.2 SARAN

            Kondisi kesehatan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, perlu peran aktif

semua pihak dalam mengatasi masalah kesehatan terutama kesehatan masyarakat.

Dibutuhkan kerja sama dalam merumuskan dan mengembangkan program kesehatan

masyarakat sesuai karakteristik daerah setempat sehingga tahap perubahan menuju

10

Page 11: Makalah Ilmu Sosial Dan Budaya

masyarakat sehat  dalam pengelolaan kesehatan masyarakat menjadi bagian kesadaran

dan pengetahuan masyarakat dan pada akhirnya memiliki self belonging bahwa kesehatan

merupakan milik dan tanggung jawab bersama. Selain itu, pola penyegaran, pembinaan,

pemberdayaan dan penguatan jaringan organisasi Puskesmas, Poskesdes, Posyandu, UKS

dan PMR sangatlah penting didalam mengembangkan sistem kesehatan masyarakat

dengan tujuan menuju masyarakat sehat dan sejalan dengan melibatkan partisipasi

masyarakat semaksimal mungkin dari organisasi aktif yang berada di masyarakat seperti

Kader Posyandu, PKK, Pramuka, dan organisasi lainnya.

11