48
Tabel waktu pembentukan saluran pencernaan Waktu Proses yang terjadi Keterangan Awal Minggu ke-3 (22 hari) Cikal-bakal saluran pencernaan mulai terbentuk akibat pelipatan lapisan mudigah endoderm dengah arah sefalokaudal dan lateral Arah Sefalokaudal disebabkan oleh pertumbuhan memanjang SSP yang cepat Arah lateral timbul karena pembentukan somit- somit yang tumbuh dengan cepat Minggu ke-3 Akibat dari pelipatan mudigah kearah sefalokaudal dan lateral, sebagian dari rongga kantung kuning telur yang dilapisi endoderm bergabung kedalam mudigah membentuk usus primitif. Kantung kuning telur dan allantois tetap berada diluar mudigah Usus primitif : bagian anterior terbentuk usus depan (fore gut) akan berkembang : esophagus, lambung, duodenum, hati dan kandung empedu, pankreas bagian ekor membentuk usus belakang (hind gut) akan berkembang : bagian distal duodenum, jejenum, ileum, sekum, appendiks, kolon asendens, dan dua pertiga proksimal kolon transversumm diantara usus depan dan belakang terbentuk usus tengah (mid gut) akan berkembang : sepertiga distal kolon transversum, kolon asendens, kolon sigmoid, rectum, bagian atas kanalis analis Pertenga han minggu ke-3 Tunas hati tampak sebagai pertumbuhan epitel endoderm pada ujung distal usus depan Bersamaan dengan itu, saluran empedu terbentuk dan sebuah tonjolan kecil kearah ventral Tunas hati terbentuk dari sel-sel yang berproliferasi dengan cepat dan menembus septum tranversum Fungsi hati minggu ke-10 tampak fungsi hematopoietic. Minggu ke- 12, duktus sistikus bersatu

Makalah Case 1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Case 1

Tabel waktu pembentukan saluran pencernaan

Waktu Proses yang terjadi Keterangan

Awal Minggu ke-3 (22 hari)

Cikal-bakal saluran pencernaan mulai terbentuk akibat pelipatan lapisan mudigah endoderm dengah arah sefalokaudal dan lateral

Arah Sefalokaudal disebabkan oleh pertumbuhan memanjang SSP yang cepat

Arah lateral timbul karena pembentukan somit-somit yang tumbuh dengan cepat

Minggu ke-3

Akibat dari pelipatan mudigah kearah sefalokaudal dan lateral, sebagian dari rongga kantung kuning telur yang dilapisi endoderm bergabung kedalam mudigah membentuk usus primitif.

Kantung kuning telur dan allantois tetap berada diluar mudigah

Usus primitif : bagian anterior terbentuk usus depan

(fore gut) akan berkembang : esophagus, lambung, duodenum, hati dan kandung empedu, pankreas

bagian ekor membentuk usus belakang (hind gut) akan berkembang : bagian distal duodenum, jejenum, ileum, sekum, appendiks, kolon asendens, dan dua pertiga proksimal kolon transversumm

diantara usus depan dan belakang terbentuk usus tengah (mid gut) akan berkembang : sepertiga distal kolon transversum, kolon asendens, kolon sigmoid, rectum, bagian atas kanalis analis

Pertengahan minggu ke-3

Tunas hati tampak sebagai pertumbuhan epitel endoderm pada ujung distal usus depan

Bersamaan dengan itu, saluran empedu terbentuk dan sebuah tonjolan kecil kearah ventral terbentuk dari saluran empedu, menghasilkan kantung empedu dan duktus sistikus.

Tunas hati terbentuk dari sel-sel yang berproliferasi dengan cepat dan menembus septum tranversum

Fungsi hati minggu ke-10 tampak fungsi hematopoietic. Minggu ke-12, duktus sistikus bersatu dengan duktus hepatikus membentuk duktus koledokus

± minggu ke-4

Muncul diverticulum pernapasan (diverticulum tracheo – bronchiale)

Diverticulum ini berangsur-angsur dipisahkan dari bagian dorsal fore gut melalui septum oesopago – tracheale, kemudian fore gut terbagi atas bagian ventral (primordium pernafasan), dan bagian dorsal (oesopagus)

Pada mulanya oesopagus sangat pendek, akan tetapi dengan gerak turun jantung dan paru-paru ia memanjang dengan cepat

Minggu ke-4

• Lambung tampak sebagai pelebaran usus depan yang berbentuk kumparan (fusiformis)

• Minggu berikutnya

Disekitar sumbu memanjang lambung melakukan putaran 90o searah jarum jam, akibatnya : sisi kiri menghadap ke depan, sisi kanan menghadap ke

Page 2: Makalah Case 1

kedudukannya berubah akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan pada berbagai dindingnya dan perubahan kedudukan alat-alat disekitarnya.

• Perubahan kedudukan lambung karena ia berputar sekitar sumbu memanjang dan sumbu antero-posterior.

Rotasi ini juga mengakibatkan :- pembentukan bursa omentalis- Perubahan posisi duodenum dan

pankreas- Pembentukan omentum majus

dan omentum minus- Serta pembentukan ligamentum

falsiformis, nantinya bagian tepi akan berobliterasi menjadi ligamentum teres hepatis

belakang, n.x kiri yang semula mensarafi kiri menuju depan, dan n.x kanan yang semula mensafari kanan menuju belakang. Selama perputaran ini bagian dinding belakang lambung tumbuh lebih cepat dari bagian depannya mengakibatkan pembentukan : curvatura mayor dan curvatura minor

Ujung kardia dan pilorus lambung pada mulanya terletak digaris depan. Selama pertumbuhan, bagian pilorus bergerak kekanan dan keatas, dan bagian kardia kekiri dan sedikit kebawah, akibatnya sumbu panjang lambung berjalan dari kiri dan kanan bawah.

Minggu ke-4

• Duodenum terbentuk dari bagian akhir usus depan dan bagian atas usus tengah tepatnya didistal pangkal dari tunas hati

• Sementara lambung berputar, Duodenum mengambil bentuk lengkung seperti huruf “C”, dan akhirnya terletak retroperitoneal, perputaran ini bersama dengan tumbuhnya kaput pankreas, menyebabkan duodenum memebelok dari posisi tengahnya yang semula kearah sisi kiri rongga abdomen

• Selama bulan ke-2, lumen duodenum tersumbat oleh proliferasi sel dindingnya, namun lumen ini akan mengalami rekanalisasi segera sesudahnya

• Akibat perubahan kedudukan duodenum, muara duktus koledokus hati berangsur-angsur bergeser dari posisinya semula didepan menjadi dibelakang, dan akibatnya duktus koledous berjalan menyilang dibelakang duodenum

Minggu ke-4

• Pankreas dibentuk oleh dua tunas yang berasal dari lapisan endoderm duodenum

Pankreas bermigrasi ke dorsal saat duodenum berpindah kedudukan, akibatnya tunas pancreas ventral berada tapat dibawah dan dibelakang tunas pankreas dorsal

Tunas pancreas dorsal terletak di dalam mesentrium dorsal; tunas pancreas ventral terletak di dekat duktus koledokus

Bulan ke-3, Pulau langerhans berkembang dari jaringan parenkim pankreas. Sekresi insulin baru pada bulan ke-5

Minggu ke-5

Usus tengah menggantung pada dinding dorsal perut oleh suatu mesentrium pendek dan berhubungan dengan kantung kuning telur melalui duktus vitellinus

Perkembangan usus tengah ditandai oleh cepat memanjangnya usus dan mesenteriumnya, sehingga terbentuk gelung/jerat usus primer

Bagian kranial jerat usus akan membentuk: bagian distal duodenum, yeyenum, dan ileum (sebahagian).

Bagian kaudal jerat usus akan membentuk : bagian bawah ileum, caecum, appendix, colon ascenden, 2/3 proximal colon transversum.

Page 3: Makalah Case 1

Minggu ke-5

Mesenterium dorsal dan ventral terbentuk

Minggu ke-6

Pertumbuhan jerat usus primer sangat pesat terutama bagian kranialnya.

Akibat pertumbuhan yang cepat ini dan perluasan hati yang serentak, rongga perut untuk sementara terlalu kecil untuk menampung jerat-jerat usus ini.

Akibatnya jerat ini memasuki celom extra embrional dan tali pusat (hernia umbilicalis fisiologis)

Minggu ke-7

septum urorectal mencapai membran cloacalis yang akan terbagi menjadi : Membran analis (dibelakang) dan Membran urogentalis (didepan).

Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenchim

Minggu ke-8

Tonjolan mesenkim atau selaput ini ditemukan pada dasar lekukan ektoderm yang akan menjadi lubang anus atau proktodeum

Minggu ke-9

Dalam minggu ke 9, membran analis koyak dan terbentuklah jalan terbuka antara rektum dan dunia luar. • Bagian atas canalis analis

berasal dari entoderm dan didarahi oleh A.mesenterica inferior.

• Bagian bawah (1/3 bawah) berasal dari ektoderm dan didarahi oleh A.pudenda interna.

• Pertemuan keduanya disebut linea dentata atau linea pertinatum.

Anus tidak berkembang dari entoderm akan tetapi merupakan perkembangan dari ektoderm.

Page 4: Makalah Case 1

Anatomi Sistem GastroIntestinal mencakup :

1) GastroIntestinal Tract bagian Atas :

a) Mulut

(1) Vestibulum Oris

(2) Cavitas Oris Propria

b) Faring

(1) Nasofaring

(2) Orofaring

(3) Laringofaring

c) Esofagus

d) Gaster

2) GastroIntestinal Tract bagian Bawah :

a) Usus Halus

Page 5: Makalah Case 1

(1) Duodenum

(2) Yeyunum

(3) Ileum

b) Usus Besar (Intestinum Crassum)

Terbentang dari ileum – anus, terdiri dari :

(1) Caecum

(2) Appendix vermiformis

(3) Colon :

Ascendens

Transversum

Descendens

Sigmoideum

(4) Rectum

(5) Canalis Analis

3) Kelenjar Asesoris

a) Kelenjar Saliva

b) Hepar

c) Pankreas

d) Glandula billier

GASTROINTESTINAL TRACT BAGIAN ATAS :

1) MULUT

Page 6: Makalah Case 1

Mulut terntang dari bibir sampai ke isthmus faucium, yaitu peralihan dari mulut dengan

faring.

Mulut di bagi dalam :

1. Vestibulum Oris, yaitu bag antara bibir dan pipi di sebelah luar dengan gusi dan gigi

di sebelah dalam.

2. Cavitas Oris Propria :terletak di sebelah dalam arcus alveolaris, gusi, dan gigi-

geligi.

Bagian-Bagian Cavitas Oris Propria :

Atap : Palatum durum di depan & palatum mole di belakang

Dasar mulut : 2/3 anterior lidah dan lipatan membrana mucosa dari pinggir lidah

ke gusi pada mandibula.

Frenulum linguae : penghubung permukaan bawah lidah dg dasar mulut.

Glandula sublingualis

Plica sublingualis

VESTIBULUM ORIS

1) BIBIR

Fungsi :

Page 7: Makalah Case 1

a. Pencernaan : membantu mengarahkan, menampung makanan di mulut

b. Non-pencernaan : artikulasi bicara & sbg reseptor sensorik

Pengaturan Oleh Otot-otot

a. Fungsi : membuka bibir

(1) m. Levator labii superior alaeque nasi

(2) m. Levator Labii superiores

(3) m. Zygomaticum minor

(4) m. Zygomaticum major

(5) m. Levator anguli oris

(6) m. Risorius

(7) m. Depressor Anguli oris

b. Fungsi : Menekan pipi dan bibir pada gigi

(1) m. Mentalis

(2) m. Buccinator

2. CAVITAS ORIS PROPRIA

A. GIGI-GELIGI

Page 8: Makalah Case 1

Gigi decidua berjumlah 20 buah: 4 inccisivus, 2 caninus, dan 4 molar pd setiap

rahang. Gigi ini mulai tumbuh (erupsi) kira2 umur 6 bln stlh lahir dan selesai pd

akhir tahun kedua.

Gigi tetap berjumlah 32 buah. Gigi ini mulai tumbuh pd usia 6 tahun.

Terdiri dari : 4 inccisivus, 2 caninus, 4 premolar, dan 6 molar pd setiap rahang.

Fungsi gigi dalam sistem pencernaan, yaitu sebagai pembantu terjadinya

pencernaan mekanik di mulut dengan bantuan enzim ptialin

B. LIDAH

Lidah adalah massa otot lurik yg ditutupi oleh membrana mucosa.

Warna seperti daging (merah muda) karena karena pembuluh dara dekat dengan

permukaan

Mobile dan berfungsi untuk berbicara

Berfungsi untuk manipulasi makanan (mekanik), menghisap, dan menjaga

makanan tetap berada antara gigi atas dan bawah

Tiap bibir menempel pada permukaan dalam gusi melalui lipatan membran

mukosa yang disebut labial frenulum

Page 9: Makalah Case 1

Antara kulit luar dan membran mukosa terdapat zona peralihan , yaitu vermilion

Dua pertiga bagian anteriornya terletak di dalam mulut, dan sepertiga

posteriornya terletak di faring.

OTOT-OTOT INTRINSIK LIDAH

Page 10: Makalah Case 1

OTOT-OTOT EKSTRINSIK LIDAH

PERDARAHAN LIDAH

a. lingualis, ramus tonsilaris a. facialis, dan a. pharyngea ascendens. Vena2nya

bermuara ke dlm V. Jugularis interna

ALIRAN LIMFE LIDAH

1. Ujung lidah mengalirkan cairan limfenya ke nodi lymphoidei submentale.

2. Sisa 2/3 anterior lidah lainnya mengalirkan cairan limfenya ke nodi lymphoidei

submandibulares dan cervicales profundi kedua sisi.

3. Limfe dari 1/3 posterior lidah mengalir ke dalam nodi lymphoidei cervicales

profundi kedua sisi.

Page 11: Makalah Case 1

C. PALATUM DURUM, dibentuk oleh processus palatina maksila dan tulang palatina

horizontal, ditutupi oleh membran mukosa

D. TRANSVERSE PALATINE FOLDS ATAU PALATAL RUGAE, terletak

sepanjang membran mukosa palatum durum , struktur tersebut akan berhubungan

(bergesekan) dengan lidah ketika sedang menelan

E. PALATUM MOLE, merupakan arkus muskular yang ditutupi dengan membran

mukosa dan berlanjut dengan palatum durum anterior

F. PALATINE UVULA

Menggantung pada lower midline palatum mole berbentuk “cone” disebut palatine

uvula . Selama menelan, palatum mole dan uvula palatina akan tertarik ke arah

belakang menutup nasopharynx sehingga mencegah makanan atau cairan masuk ke

cavum nasal

Page 12: Makalah Case 1

FARING

Faring adalah suatu kantong fibromuskuler yg bntuknya sprti corong, besar diatas

sempit di bawah.

Faring mulai dr dsr tengkorak sampe esofagus setinggi vertebrae C6, dgn panjang kira2

14cm pd org dewasa.

BATAS-BATAS FARING

a) Di atas : berhubungan dgn rongga hidung mlalui koana posterio

b) Di depan : dgn rongga mulut mlalui ismus orofaring,

c) Di bawah : dgn laring, mlalui aditus laring.

d) Di posterior : Vertebrae Cervical

BAGIAN-BAGIAN FARING

1) NASOFARING

Batas

a) Bagian atas : dasar tengkorak.

b) Bagian bawah : palatum mole

c) Depan : rongga hidung.

d) Belakang : vetebrae cervikal.

2) OROFARING

a) Batas atasnya palatum mole, batas bawahnya tepi ats epiglotis, d dpn adalah

rongga mulut, dan d blkg vertebrae cervikal.

Page 13: Makalah Case 1

b) Komponen penting d dlmnya adalah dinding posterior faring, tonsil palatina, fosa

tonsil, arkus faring anterior dan posterior, uvula, dan tonsil lingual.

3) LARINGOFARING

a) Batas atas : epiglotis,

b) Depan : laring

c) Bawah : esofagus.

d) Dibawahnya terdapat epiglotismelindungi glotis ketika menelan minuman atw

bolus makanan.

VASKULARISASI FARING

Faring mendapat aliran darah, yg utama dr cabang A. karotis eksterna (cabang faring

asendens dan cabang fausial)

Selain itu jg dr cabang A. maksila interna yaitu cabang palatina superior.

ALIRAN PEMBULUH LIMFE FARING

Saluran limfa superior mngalir ke klnjr getah bening retrofaring dan klnjr getah bening

servikal dlm atas.

Sal.limfa media mngalir ke klnjr getah bening jugulo-digastrik dan klnjr servikal dlm

atas.

Page 14: Makalah Case 1

Sal.limfa inferior mngalir ke klnjr getah bening servikal dlm bwh.

PERSARAFAN FARING

Persarafan motorik dan sensori brasal dr pleksus faring yg ekstensif, yg dibentuk o

cabang faring dr N. X, cabang dr N. IX, dan serabut simpatis.

OTOT-OTOT LONGITUDINALOTOT SIRKULAR

Page 15: Makalah Case 1

Cabang faring dr N. vagus ini berisi serabut motorik.

ESOFAGUS

VASKULARISASI ESOFAGUS

ARTERI

a. 1/3 bag atas diperdarahi oleh arteria thyroidea inferior,

b. 1/3 tengah oleh cabang2 aorta thoracica,

c. 1/3 bag bwh oleh cabang2 arteria gastrica sinistra.

VENA-VENA DARI :

a. 1/3 bag atas mengalir ke vena thyroidea inferior,

b. 1/3 tengah ke vena azygos,

c. 1/3 bag bwh ke vena gastrica sinistra, sebuah cabang vena porta.

PEMBULUH LIMFE :

a. 1/3 bag atas oesophagus mengalir masuk ke nodi cervicales profundi,

b. 1/3 bag tengah oesophagus masuk ke nodi mediastinales superiores dan porteriores, dan

Merupakan struktur bbentuk

tabung yg pjngnya sekitar 25cm

dan beridiameter 2,5 cm, ke atas

melanjutkan diri sebgai pars

laryngea pharyngis yg tletak

setinggi vertebra cervicalis VI.

Menembus diafragma tepat

disebalh kiri dari bdg medial

Mengikuti lengkungan columna

vertebralis

Oesophagus berjalan melalui

diphragma setinggi vertebra

thoracica X utk bersatu dgn

lambung.

Esofagus

1) Pars Thoracica2) Pars Abdominalis

Page 16: Makalah Case 1

c. 1/3 sepertiga bag bwh masuk ke nodi lymphatici di sepanjang arteria dan vena gastrica

sinistra,serta nodi coeliaci.

GASTER

a. Organ berbentuk J, Terletak di

bagian atas abdomen, terbentang

dr permukaan bwh arcus costalis

sinistra sampai regio epigastrica

dan umbilicalis.

b. BAGIAN-BAGIAN GASTER :

Curvatura gastrica minor

Curvatura gastrica major

Incisura angularis

Cardia sktr muara esofagus

Fundus

Corpus

Page 17: Makalah Case 1

Pars pylorica

Pylorus

c. BATAS-BATAS GASTER

Permukaan ventral bersentuhan dg:

– Diafragma

– Lobus hepatis sinister

– Dd abdomen ventral

Dinding abdomen dorsal:

– Diafragma

– Colon transversum, pankreas, spleen dan truncus coeliacus

– Gl. Suprarenalis sinistra

d. VASKULARISASI GASTER

Arteriae

Arteria gastrica sinistra

Arteria gastrica dextra

Arteria gastricae breves

Arteria gastroomentalis sinistra

Arteria gastroomentalis dextra

Venae

Vena gastrica sinistra & dextra bermuara langsung ke vena portae hepatis.

Page 18: Makalah Case 1

Venae gastricae breves & vena gastroomentalis sinistra bermuara ke vena lienalis.

Vena gastroomentalis dextra bermuara ke vena mesenterica superior.

e. PEMBULUH LIMFE

Pembuluh Limfe mengikuti arteri2 sepanjang curvatura nodi lymphoidei

gastroepiploici

Innervasi

– Parasimpatis dr truncus vagalis anterior et posterior

– Simpatis dr segmen MS T6-T9 mll plexus coeliacus

Page 19: Makalah Case 1

ANATOMI HEPAR

a. FUNGSI DASAR HEPAR

1. Membentuk dan mensekresikan empedu ke dalam tractus intestinal

2. Berperan pada metabolisme karbohidrat, lemak dan protein

3. Menyaring darah untuk membuang bakteri dan benda asing yang masuk ke darah dari

lumen intestinum

b. LETAK

Di bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah diaphragma.

Hampir seluruh bagian hepar terletak di bawah costae dan cartilagines costales,

melintasi regio epigastrica

Sebagian besar hepar terletak profunda arcus costalis dextra

Hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium dan

jantung.

Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai hemidiaphragma sinistra

Page 20: Makalah Case 1

c. HUBUNGAN PENTING (BATAS)

Anterior

Diaphragma, arcus costalis dextra dan sinistra, pleura dextra dan sinistra, margo

inferior pulmo dexter dan sinister, processus xiphoideus, dinding anterior abdomen

pada angulus infrasternalis

Posterior

Diaphragma, ren dextra, flexura coli dextra, duodenum, vesica biliaris, vena cava

inferior, oesophagus, fundus gastricus

d. DESKRIPSI

Organ asesoris tractus gastrointestinal

Kelenjar terbesar dalam tubuh

Tekstur: lunak, lentur

Berat : 1,4 – 1,6 kg

Warna : merah kecoklatan

Permukaan atas hepar cembung melengkung di bawah kubah diaphragma

Facies visceralis/ posteroinferior, membentuk cetakan visera yang letaknya

berdekatan sehingga bentuknya tidak teratur.

e. BAGIAN-BAGIAN HEPAR

Hepar dibagi oleh lig. peritoneale, lig.falciforme jadi lobus hepatis dexter (besar)

dan lobus hepatis sinister (kecil). Lobus hepatis dexter terbagi jadi lobus quadratus dan

lobus caudatus oleh adanya vesica biliaris, fissura ligamenti teretis, v.cava inferior dan

fissura ligamenti venosi.

Kenyataannya lobus quadratus dan lobus caudatus merupakan bagian fungsional

lobus hepatis sinister. Oleh karena itu, jadi lobus quadratus dan kaudatus, termasuk

dalam lobus sinister.

Sehingga ramus dexter arteria heptica propia, ramus dexter vena portae hepatis dan

ductus hepaticus dexter didistribusikan pada lobus dexter. Sedangkan ramus sinister

arteria hepatica propia, ramus sinister venae portae hepatis dan ductus hepaticus sinister

didistribusikan pada lobus hepatis sinister (termasuk lobus quadratus dan caudatus.

Terdapat tumpang tindih antara pembagian kedua lobus tersebut.

Page 21: Makalah Case 1

Porta hepatis/ hilus hepatis terdapat pada facies viseralis, letaknya diantara lobus

caudatus dan quadratus . Pada porta hepatis terdapat:

1. Ductus hepaticux dexter dan sinister

2. Ramus dexter dan sinister arteria hepatica

3. Vena portae hepatis

4. Serabut saraf simpatis dan parasimpatis

5. Beberapa kel.limfe hepar, menampung cairan limfe hepar dan vesica biliaris

Seluruh hepar dikelilingi capsula fibrosa, tapi hanya sebagian ditutupi oleh

peritoneum. Hepar tersusun atas lobuli hepatis. Vena centralis pada masing-masing

lobulus bermuara ke venae hepatica. Dalam ruangan diantara lobulus-lobulus terdapat

canalis hepatis yang berisi trias hepatis, yaitu:

1. Cabang arteria hepatica

2. Vena portae hepatis

3. Sebuah cabang ductus choledocus

Page 22: Makalah Case 1

f. LIGAMENTA HEPATIS

Lig.falciforme berjalan dari umbilikus ke hepar (ke atas)

Lig.falciforme ke superior membelah jadi 2 lapis

1. Lig.coronarium (lig.triangulare dextrum), lapisan kanan membentuk lapisan atas

2. Lig.triangulare sinistrum, lapisan kiri membentuk lapisan atas

Lig.teres hepatis adalah sisa vena umbilikalis yang obliterasi. berjalan ke fissura yang

terdapat pada facies viseralis hepatis dan bergabung dengan ramus sinister vena porta

hepatis.

Lig.venosum arantii, suatu pita fibrosa yang merupakan sisa ductus venosus.

Omentum minus meliputi trias portal. Berasal dari pinggir porta hepatis dan fissura

ligamenti venosi, berjalan menuju curvatura minor

g. VASKULARISASI

Arteri

Arteria hepatica propia, cabang truncus coeliacus, berakhir bercabang jadi ramus

dexter dan sinister yang masuk ke porta hepatis.

Page 23: Makalah Case 1

Vena

Vena portae hepatis, menjadi 2 cabang terminal yaitu ramus dexter dan sinister yang

masuk porta hepatis di belakang arteri. Vena hepatica ( ³ 3 buah) muncul dari pars

posterior hepatis & bermuara ke vena cava inferior

[ Sirkulasi Darah Melalui Hepar

Yang mengalirkan darah ke hepar adalah arteria hepatica propria (30%) dan vena

porta hepatis (70%)

Arteria hepatica propia membawa darah kaya oksigen

Vena porta membawa darah kaya hasil metabolisme pencernaan yang diabsorpsi dari

GIT.

Darah arteri dan vena dialirkan ke vena centralis masing-masing lobuli hepatis

melalui sinusoid.

Vena centralis vena hepatica dextra dan sinistra vena cava inferior

h. KELENJAR LIMFE

Hepar menghasilkan 1/3 - ½ jumlah cairan limfe tubuh

Pembuluh limfe dari hati masuk ke sejumlah kel.limfe yang ada di porta hepatis.

Pembuluh eferen berjalan ke nodi coeliaci

Page 24: Makalah Case 1

Beberapa pembuluh limfe berjalan dari area nuda melalui diaphragma ke nodi

lymphoidei mediastinales posteriores.

i. INERVASI

Saraf hepar berasal dari plexus hepaticus, bagian plexus coeliacus terbesar.

Saraf simpatis dan parasimpatis membentuk plexus coeliacus.

Parasimpatis dari truncus vagalis anterior dan posterior

DUCTUS BILIARIS HEPATIS

Empedu disekresikan sel hepar, disimpan, dan dipekatkan di vesica biliaris, dikeluarkan

ke duodenum

Ductus bilaris hepatis terdiri

1. Ductus hepaticus dexter dan sinister

2. Ductus hepaticus communis

3. Ductus choledochus

4. Vesica biliaris

5. Ductus cysticus

Cabang interlobulares ductus choledochus menerima canaliculi biliaris, saling

berhubungan membentuk saluran pada porta hepatis yaitu ductus hepaticus dexter dan

sinister

Ductus hepaticus dexter mengalirkan empedu dari lobus hepatis dexter

Ductus hepatis sinister mengalirkan empedu dari lobus hepatis sinister, lobus caudatus,

lobus quadratus

Ductus Hepaticus

Ductus hepaticus dexter dan sinister keluar dari lobus hepatis dexter dan sinister pada

porta hepatis, bersatu membentuk ductus hepaticus communis

Panjang ductus hepaticus communis 1,5 inci (4cm). Bergabung dengan ductus cysticus

dari vesica biliaris yang ada di kanannya membentuk ductus choledochus

Ductus Choledochus

Panjang ± 3 inci (8 cm)

Bersatu dengan ductus pancreaticus, bermuara ke ampulla hepatopancretica (ampulla

vater) di dinding duodenum.

Ampulla ini bermuara ke lumen duodenum melalui papilla duodeni major

Page 25: Makalah Case 1

Bagian terminal kedua ductus dan ampulla dikelilingi serabut otot sirkular disebut

m.sphincter ampullae (sphincter oddi)

Vaskularisasi ductus choledochus

Proksimal oleh arteri cystic.

Tengah oleh ramus dexter arteria hepatica propia

Retroduodenal oleh arteria pancreaticoduodenalis superior posterior dan arteri

gastroduodenalis

Ductus Cysticus

Panjang 1,5 inci (3,8 cm)

Menghubungkan collum vesicae biliaris dengan ductus hepaticus communis untuk

membentuk duktus choledochus

Bentuk S

Tunica mukosanya menonjol untuk membentuk plica spiralis yang berlanjut ke collum

vesica biliaris (valvula spiralis)

Fungsi valvula spiralis mempertahankan lumen terbuka konstan

Page 26: Makalah Case 1

Histologi Organ, Kelenjar, dan Saluran Cerna

Rongga Mulut

Epitel berlapis gepeng Mukosa:

• Mukosa batas• Mukosa kunyah (masticatory mucosa)• Mukosa khusus: + taste bud

Duktus kelenjar liur Pembentukan bolus

Bibir

Rangka: otot skelet Permukaan:

• Kulit• Zona vermillion:

Kulit tipis (-) Kel. keringat, (-) folikel rambut, gl. sebasea nonfungsi Rete apparatus: kapiler dekat permukaan

• Mukosa internal: Kel. saliva minor

Gigi

20 gigi desidua/susu → 32 gigi permanen Komponen bermineral:

• Enamel (email) Melapisi dentin mahkota 96 % Ca hidroksi apatit : subs. tubuh paling keras Dibentuk oleh ameloblas

• Dentin 70 % Ca hidroksi apatit Dibentuk oleh odontoblas

• Sementum 50 % Ca hidroksi apatit ~ tulang Dibentuk oleh sementoblas

Page 27: Makalah Case 1

Lidah

Terdiri dari:• Otot ekstrinsik

Gerakan lidah• Otot intrinsik

Merubah bentuk lidah Terdiri dari otot skeletal:

Otot superior longitudinal Otot inferior longitudinal Otot vertikal Otot transverse

Permukaan lidah:• Dorsal

2/3 anterior 1/3 posterior

• Ventral• Lateral

• Posterior lidah: akar lidah

Papila Lidah

Tipe:

Page 28: Makalah Case 1

• Filiformis Bentuk langsing Epitel berlapis gepeng berkeratin Tanpa taste bud

• Fungiformis Bentuk seperti jamur Epitel berlapis gepeng tanpa keratin Taste bud di bag. dorsal

• Foliata Sepanjang posterolateral lidah Mempunyai taste bud saat neonatal, usia 2-3 tahun berdegenerasi Kelenjar von Ebner: kel. serosa

• Sirkumvalata 8 – 12 tersusun “V” & “terendam” pada anterior sulkus terminalis Taste bud Kelenjar von Ebner

Taste Buds

Organ sensoris kecap Ruang oral ± 3000 taste bud Setiap taste bud dapat membedakan tiap rasa, namun tiap taste bud spesial untuk 2

dari 4 rasa (manis, asin, asam, pahit) Taste bud :

• 60 - 80 sel spindel• Jenis: basal cell (tipe IV), dark cell (tipe I), light cell (tipe II), intermediate

cell (tipe III) • Taste pore, taste hair• Serat saraf

SALURAN PENCERNAAN

Struktur Umum

Mukosa• Epitel• Lamina propria: j. ikat, p. limf, p. darah, j. limfoid

Page 29: Makalah Case 1

• Muskularis mukosa: Sirkular (dalam) Longitudinal (luar)

Submukosa• J. ikat fibroelastik

Muskularis eksterna• Aktivitas peristaltik: menggerakkan isi lumen sepanjang saluran cerna• Otot polos:

Sirkular (dalam) Pleksus myenterik Auerbach

Longitudinal (luar) Serosa/adventisia

• Intraperitoneal: serosa• Retroperitoneal: adventisia

Esofagus

Mukosa• Ep. berlapis gepeng tanpa keratin (+sel Langerhans: APC)• Lam. propria: kel. esofagus-kardia• Muskularis mukosa: single layer longitudinal

Submukosa• Kel. esofagus:

Sel mukosa & sel serosa → pepsinogen & lisosim (antibakteri) Muskularis eksterna

• Otot polos & otot skelet 1/3 esofagus atas: hampir semua otot skelet Esofagus tengah: otot polos & otot skelet 1/3 esofagus bawah: hanya otot polos

Adventisia Histofisiologi:

• “Sfingter fisiologis”: (mencegah refluks) Faringoesofageal Gastroesofageal

• Peristaltik: ± 50 mm/det

Lambung

Fungsi: membentuk chyme Kapasitas: ± 1500 ml Produksi pepsinogen, renin, lipase gastrik, hormon parakrin Rugae: lipatan mukosa + submukosa yang tidak tampak kalau lambung distensi Gastric pits (foveola) Terbagi:

Kardia: daerah sempit pada junction esofageal Fundus: seperti kubah, + gas Body (Korpus): terbesar, produksi chyme

Page 30: Makalah Case 1

Pilorus: seperti corong, sfingter pilorus → melepaskan chyme ke duodenum

Mukosa Fundus

Epitel selapis silindris → 6 tipe sel: Sel batas permukaan Sel parietal (oksintik)→ HCl & faktor intrinsik Sel regeneratif (stem sel) Sel mukosa leher → mukus Chief cell (sel zimogenik) → pepsinogen, renin, lipase gastrik Sel DNES (sel (Diffuse Neuroendocrine System)/ APUD (Amine

Precursor Uptake and Decarboxylation)/ enteroendokrin/ Argentafin/Agirofilik)

Lamina propria:• Vaskular, sel plasma, limfosit, sel mast, fibroblas, terkadang otot polos• Kelenjar fundus (oksintik)

Terbagi:• Istmus • Leher (neck)• Basal → terpanjang

Muskularis Mukosa Gaster

Tersusun 3 lapisan:• Sirkular dalam• Longitudinal luar• Sirkular paling luar → tidak selalu ada

Muskularis Eksterna dan Serosa Gaster

Otot polos:• Oblik dalam → jelas pada kardia• Sirkular tengah → membentuk sfingter pilorus

Pleksus myenterik• Longitudinal luar → jelas pada kardia & korpus

Serosa: • Pada seluruh lambung• Epitel selapis gepeng + j. ikat

Page 31: Makalah Case 1

Usus Halus (Duodenum, Yeyunum, Ileum)

Perluasan permukaan• Plika sirkularis (valves of Kerckring)• Vili• Mikrovili• Kriptus Lieberkuhn

Epitel: • sel absorbtif permukaan:

digesti akhir, absorbsi air & nutrien Paling banyak, mikrovili

• sel goblet → mukus• sel DNES • sel M (Microfold cell):

Pada daerah limfoid berbatasan dengan epitel: epitel diganti sel M

Lamina Propria• Kelenjar kriptus Lieberkuhn

↑ area permukaan Sel DNES, sel absorbtif permukaan, sel goblet, sel regeneratif (sel

stem), sel Paneth (granula eosinofilik, prod. lisosim)• Sel limfoid

Page 32: Makalah Case 1

Muskularis mukosa• Sirkular (dalam) & longitudinal (luar)

Submukosa• J. ikat, limfatik, vaskular• Pleksus Meissner• Kel. Brunner pada duodenum:

Mukus: netralisasi keasaman chyme Urogastrone (Human epidermal growth factor): inhibisi prod. HCl

Muskularis eksterna dan serosa

Usus Besar

Terbagi:• Sekum,apendiks, kolon, rektum, anus• Panjang ± 1,5 m• Absorbsi air, ion

Sekum & kolon tidak dapat dibedakan secara histologis

Kolon

Tanpa vili , terdapat kriptus Lieberkuhn Sel goblet ↑ Muskularis eksterna longitudinal membentuk taenia coli

Page 33: Makalah Case 1

Membentuk feses

Rektum dan Kanal Anal

Rektum: • kriptus Lieberkuhn lebih dalam & sedikit

Anal:• Pj: 3- 4 cm• Lipatan longitudinal mukosa: kolumna anal (Rectal columns of Morgagni)• Orifisium anal ext: ep. berlapis gepeng tanpa lap. tanduk – epidermis• Kelenjar:

Kel. Anal pada rectoanal junction Kel sirkumanal pada anal kanal distal

• Submukosa anal: pleksus vena: Pleksus hemoroid interna Pleksus hemoroid eksterna

• Muskularis eksterna: Sirkular (dalam): sfingter anal interna Longitudinal (luar)

• Otot skelet (dasar pelvis): sfingter anal eksterna

KELENJAR-KELENJAR PADA SISTEM PENCERNAAN

Page 34: Makalah Case 1

Kelenjar Liur (Saliva)

Saliva: lisosim, laktoferin, IgA Kelenjar liur:

• Minor : 5 % liur• Mayor : 95 % liur (700-1100 ml/hari)

Tubuloalveolar Bagian:

Sekresi: tubulus & asini (alveoli) Sel: serosa, mukosa, mioepitel (sel basket) Saliva primer

Duktus: interkalata → striata → intralobular → interlobular →

intralobar → interlobar → terminal (prinsipal) D. striata: saliva sekunder

Salivon: Unit fungsional Asinus + d. interkalata + d. striata

Kelenjar Liur Mayor

Parotis• Terbesar, 20-30 g• 30 % saliva• Serosa, mukosa ?

Submandibularis• 12-15 g• 60 % saliva• 90 % serosa, 10 % mukosa

Sublingualis• 2-3 g• 5 % saliva• Mukosa >>, serosa <<

Page 35: Makalah Case 1

Pankreas

Terbagi: prosesus uncinata, kepala, badan, ekor Eksokrin:

• Kel. tubuloasiner: Asinus Sel sentroasiner → d. interkalata → d. intralobular → d. interlobular

→ d. utama pankreas → common bile duct → papilla of Vater (pada duodenum)

• cairan kaya bikarbonat & enzim Endokrin

• P. Langerhans: sel α, β, δ, PP, G• Hormon: insulin, glukagon, somatostatin, gastrin, polipeptida pankreas

Page 36: Makalah Case 1

Hati

Kel. tubuh terbesar: 1500 g 4 lobus: kanan, kiri, kuadrat, kauda Fungsi:

• Eksokrin & endokrin (o/ hepatosit) Eksokrin: empedu → penyerapan lemak Endokrin:

Hormon (mis: somatomedin & trombopoietin)• Metabolisme: membentuk glikogen• Fagositosis eritosit (o/ sel Kuppfer)• Metabolisme prot, KH & lemak• Sintesis protein darah & vitamin• Detoksifikasi racun

Struktur Umum Hati

Kapsula Glisson Hilum: porta hepatis

• Vaskular masuk: Arteri hepatika kanan & kiri: kaya O2 Vena porta: kaya nutrisi

• Vaskular keluar: Vena hepatika → V. kava inferior

• Duktus hepatik kanan & kiri : empedu → kandung empedu Sinusoid hati & ruang perisinusoid Disse Duktus: cholangioles → kanal Herring → d. interlobularis → d. hepatika kanan & kiri

Page 37: Makalah Case 1

Kandung Empedu

Mengkonsentrasikan & menyimpan empedu Kapasitas 70 ml Struktur:

• Epitel selapis silindris: clear cell & brush cell• L. propria: kelenjar• Otot polos• Serosa/adventisia

Duktus ekstrahepatik:D. hepatik kanan & kiri → d. sistikus (k. empedu) → common bile duct → d. pankreatikus → ampula of Vater → duodenum

Pembukaan common bile duct & d. pankreatikus diatur oleh sfingter Oddi