Upload
nurmalidaseptia
View
54
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
Tabel waktu pembentukan saluran pencernaan
Waktu Proses yang terjadi Keterangan
Awal Minggu ke-3 (22 hari)
Cikal-bakal saluran pencernaan mulai terbentuk akibat pelipatan lapisan mudigah endoderm dengah arah sefalokaudal dan lateral
Arah Sefalokaudal disebabkan oleh pertumbuhan memanjang SSP yang cepat
Arah lateral timbul karena pembentukan somit-somit yang tumbuh dengan cepat
Minggu ke-3
Akibat dari pelipatan mudigah kearah sefalokaudal dan lateral, sebagian dari rongga kantung kuning telur yang dilapisi endoderm bergabung kedalam mudigah membentuk usus primitif.
Kantung kuning telur dan allantois tetap berada diluar mudigah
Usus primitif : bagian anterior terbentuk usus depan
(fore gut) akan berkembang : esophagus, lambung, duodenum, hati dan kandung empedu, pankreas
bagian ekor membentuk usus belakang (hind gut) akan berkembang : bagian distal duodenum, jejenum, ileum, sekum, appendiks, kolon asendens, dan dua pertiga proksimal kolon transversumm
diantara usus depan dan belakang terbentuk usus tengah (mid gut) akan berkembang : sepertiga distal kolon transversum, kolon asendens, kolon sigmoid, rectum, bagian atas kanalis analis
Pertengahan minggu ke-3
Tunas hati tampak sebagai pertumbuhan epitel endoderm pada ujung distal usus depan
Bersamaan dengan itu, saluran empedu terbentuk dan sebuah tonjolan kecil kearah ventral terbentuk dari saluran empedu, menghasilkan kantung empedu dan duktus sistikus.
Tunas hati terbentuk dari sel-sel yang berproliferasi dengan cepat dan menembus septum tranversum
Fungsi hati minggu ke-10 tampak fungsi hematopoietic. Minggu ke-12, duktus sistikus bersatu dengan duktus hepatikus membentuk duktus koledokus
± minggu ke-4
Muncul diverticulum pernapasan (diverticulum tracheo – bronchiale)
Diverticulum ini berangsur-angsur dipisahkan dari bagian dorsal fore gut melalui septum oesopago – tracheale, kemudian fore gut terbagi atas bagian ventral (primordium pernafasan), dan bagian dorsal (oesopagus)
Pada mulanya oesopagus sangat pendek, akan tetapi dengan gerak turun jantung dan paru-paru ia memanjang dengan cepat
Minggu ke-4
• Lambung tampak sebagai pelebaran usus depan yang berbentuk kumparan (fusiformis)
• Minggu berikutnya
Disekitar sumbu memanjang lambung melakukan putaran 90o searah jarum jam, akibatnya : sisi kiri menghadap ke depan, sisi kanan menghadap ke
kedudukannya berubah akibat perbedaan kecepatan pertumbuhan pada berbagai dindingnya dan perubahan kedudukan alat-alat disekitarnya.
• Perubahan kedudukan lambung karena ia berputar sekitar sumbu memanjang dan sumbu antero-posterior.
Rotasi ini juga mengakibatkan :- pembentukan bursa omentalis- Perubahan posisi duodenum dan
pankreas- Pembentukan omentum majus
dan omentum minus- Serta pembentukan ligamentum
falsiformis, nantinya bagian tepi akan berobliterasi menjadi ligamentum teres hepatis
belakang, n.x kiri yang semula mensarafi kiri menuju depan, dan n.x kanan yang semula mensafari kanan menuju belakang. Selama perputaran ini bagian dinding belakang lambung tumbuh lebih cepat dari bagian depannya mengakibatkan pembentukan : curvatura mayor dan curvatura minor
Ujung kardia dan pilorus lambung pada mulanya terletak digaris depan. Selama pertumbuhan, bagian pilorus bergerak kekanan dan keatas, dan bagian kardia kekiri dan sedikit kebawah, akibatnya sumbu panjang lambung berjalan dari kiri dan kanan bawah.
Minggu ke-4
• Duodenum terbentuk dari bagian akhir usus depan dan bagian atas usus tengah tepatnya didistal pangkal dari tunas hati
• Sementara lambung berputar, Duodenum mengambil bentuk lengkung seperti huruf “C”, dan akhirnya terletak retroperitoneal, perputaran ini bersama dengan tumbuhnya kaput pankreas, menyebabkan duodenum memebelok dari posisi tengahnya yang semula kearah sisi kiri rongga abdomen
• Selama bulan ke-2, lumen duodenum tersumbat oleh proliferasi sel dindingnya, namun lumen ini akan mengalami rekanalisasi segera sesudahnya
• Akibat perubahan kedudukan duodenum, muara duktus koledokus hati berangsur-angsur bergeser dari posisinya semula didepan menjadi dibelakang, dan akibatnya duktus koledous berjalan menyilang dibelakang duodenum
Minggu ke-4
• Pankreas dibentuk oleh dua tunas yang berasal dari lapisan endoderm duodenum
Pankreas bermigrasi ke dorsal saat duodenum berpindah kedudukan, akibatnya tunas pancreas ventral berada tapat dibawah dan dibelakang tunas pankreas dorsal
Tunas pancreas dorsal terletak di dalam mesentrium dorsal; tunas pancreas ventral terletak di dekat duktus koledokus
Bulan ke-3, Pulau langerhans berkembang dari jaringan parenkim pankreas. Sekresi insulin baru pada bulan ke-5
Minggu ke-5
Usus tengah menggantung pada dinding dorsal perut oleh suatu mesentrium pendek dan berhubungan dengan kantung kuning telur melalui duktus vitellinus
Perkembangan usus tengah ditandai oleh cepat memanjangnya usus dan mesenteriumnya, sehingga terbentuk gelung/jerat usus primer
Bagian kranial jerat usus akan membentuk: bagian distal duodenum, yeyenum, dan ileum (sebahagian).
Bagian kaudal jerat usus akan membentuk : bagian bawah ileum, caecum, appendix, colon ascenden, 2/3 proximal colon transversum.
Minggu ke-5
Mesenterium dorsal dan ventral terbentuk
Minggu ke-6
Pertumbuhan jerat usus primer sangat pesat terutama bagian kranialnya.
Akibat pertumbuhan yang cepat ini dan perluasan hati yang serentak, rongga perut untuk sementara terlalu kecil untuk menampung jerat-jerat usus ini.
Akibatnya jerat ini memasuki celom extra embrional dan tali pusat (hernia umbilicalis fisiologis)
Minggu ke-7
septum urorectal mencapai membran cloacalis yang akan terbagi menjadi : Membran analis (dibelakang) dan Membran urogentalis (didepan).
Membran analis dikelilingi oleh tonjolan-tonjolan mesenchim
Minggu ke-8
Tonjolan mesenkim atau selaput ini ditemukan pada dasar lekukan ektoderm yang akan menjadi lubang anus atau proktodeum
Minggu ke-9
Dalam minggu ke 9, membran analis koyak dan terbentuklah jalan terbuka antara rektum dan dunia luar. • Bagian atas canalis analis
berasal dari entoderm dan didarahi oleh A.mesenterica inferior.
• Bagian bawah (1/3 bawah) berasal dari ektoderm dan didarahi oleh A.pudenda interna.
• Pertemuan keduanya disebut linea dentata atau linea pertinatum.
Anus tidak berkembang dari entoderm akan tetapi merupakan perkembangan dari ektoderm.
Anatomi Sistem GastroIntestinal mencakup :
1) GastroIntestinal Tract bagian Atas :
a) Mulut
(1) Vestibulum Oris
(2) Cavitas Oris Propria
b) Faring
(1) Nasofaring
(2) Orofaring
(3) Laringofaring
c) Esofagus
d) Gaster
2) GastroIntestinal Tract bagian Bawah :
a) Usus Halus
(1) Duodenum
(2) Yeyunum
(3) Ileum
b) Usus Besar (Intestinum Crassum)
Terbentang dari ileum – anus, terdiri dari :
(1) Caecum
(2) Appendix vermiformis
(3) Colon :
Ascendens
Transversum
Descendens
Sigmoideum
(4) Rectum
(5) Canalis Analis
3) Kelenjar Asesoris
a) Kelenjar Saliva
b) Hepar
c) Pankreas
d) Glandula billier
GASTROINTESTINAL TRACT BAGIAN ATAS :
1) MULUT
Mulut terntang dari bibir sampai ke isthmus faucium, yaitu peralihan dari mulut dengan
faring.
Mulut di bagi dalam :
1. Vestibulum Oris, yaitu bag antara bibir dan pipi di sebelah luar dengan gusi dan gigi
di sebelah dalam.
2. Cavitas Oris Propria :terletak di sebelah dalam arcus alveolaris, gusi, dan gigi-
geligi.
Bagian-Bagian Cavitas Oris Propria :
Atap : Palatum durum di depan & palatum mole di belakang
Dasar mulut : 2/3 anterior lidah dan lipatan membrana mucosa dari pinggir lidah
ke gusi pada mandibula.
Frenulum linguae : penghubung permukaan bawah lidah dg dasar mulut.
Glandula sublingualis
Plica sublingualis
VESTIBULUM ORIS
1) BIBIR
Fungsi :
a. Pencernaan : membantu mengarahkan, menampung makanan di mulut
b. Non-pencernaan : artikulasi bicara & sbg reseptor sensorik
Pengaturan Oleh Otot-otot
a. Fungsi : membuka bibir
(1) m. Levator labii superior alaeque nasi
(2) m. Levator Labii superiores
(3) m. Zygomaticum minor
(4) m. Zygomaticum major
(5) m. Levator anguli oris
(6) m. Risorius
(7) m. Depressor Anguli oris
b. Fungsi : Menekan pipi dan bibir pada gigi
(1) m. Mentalis
(2) m. Buccinator
2. CAVITAS ORIS PROPRIA
A. GIGI-GELIGI
Gigi decidua berjumlah 20 buah: 4 inccisivus, 2 caninus, dan 4 molar pd setiap
rahang. Gigi ini mulai tumbuh (erupsi) kira2 umur 6 bln stlh lahir dan selesai pd
akhir tahun kedua.
Gigi tetap berjumlah 32 buah. Gigi ini mulai tumbuh pd usia 6 tahun.
Terdiri dari : 4 inccisivus, 2 caninus, 4 premolar, dan 6 molar pd setiap rahang.
Fungsi gigi dalam sistem pencernaan, yaitu sebagai pembantu terjadinya
pencernaan mekanik di mulut dengan bantuan enzim ptialin
B. LIDAH
Lidah adalah massa otot lurik yg ditutupi oleh membrana mucosa.
Warna seperti daging (merah muda) karena karena pembuluh dara dekat dengan
permukaan
Mobile dan berfungsi untuk berbicara
Berfungsi untuk manipulasi makanan (mekanik), menghisap, dan menjaga
makanan tetap berada antara gigi atas dan bawah
Tiap bibir menempel pada permukaan dalam gusi melalui lipatan membran
mukosa yang disebut labial frenulum
Antara kulit luar dan membran mukosa terdapat zona peralihan , yaitu vermilion
Dua pertiga bagian anteriornya terletak di dalam mulut, dan sepertiga
posteriornya terletak di faring.
OTOT-OTOT INTRINSIK LIDAH
OTOT-OTOT EKSTRINSIK LIDAH
PERDARAHAN LIDAH
a. lingualis, ramus tonsilaris a. facialis, dan a. pharyngea ascendens. Vena2nya
bermuara ke dlm V. Jugularis interna
ALIRAN LIMFE LIDAH
1. Ujung lidah mengalirkan cairan limfenya ke nodi lymphoidei submentale.
2. Sisa 2/3 anterior lidah lainnya mengalirkan cairan limfenya ke nodi lymphoidei
submandibulares dan cervicales profundi kedua sisi.
3. Limfe dari 1/3 posterior lidah mengalir ke dalam nodi lymphoidei cervicales
profundi kedua sisi.
C. PALATUM DURUM, dibentuk oleh processus palatina maksila dan tulang palatina
horizontal, ditutupi oleh membran mukosa
D. TRANSVERSE PALATINE FOLDS ATAU PALATAL RUGAE, terletak
sepanjang membran mukosa palatum durum , struktur tersebut akan berhubungan
(bergesekan) dengan lidah ketika sedang menelan
E. PALATUM MOLE, merupakan arkus muskular yang ditutupi dengan membran
mukosa dan berlanjut dengan palatum durum anterior
F. PALATINE UVULA
Menggantung pada lower midline palatum mole berbentuk “cone” disebut palatine
uvula . Selama menelan, palatum mole dan uvula palatina akan tertarik ke arah
belakang menutup nasopharynx sehingga mencegah makanan atau cairan masuk ke
cavum nasal
FARING
Faring adalah suatu kantong fibromuskuler yg bntuknya sprti corong, besar diatas
sempit di bawah.
Faring mulai dr dsr tengkorak sampe esofagus setinggi vertebrae C6, dgn panjang kira2
14cm pd org dewasa.
BATAS-BATAS FARING
a) Di atas : berhubungan dgn rongga hidung mlalui koana posterio
b) Di depan : dgn rongga mulut mlalui ismus orofaring,
c) Di bawah : dgn laring, mlalui aditus laring.
d) Di posterior : Vertebrae Cervical
BAGIAN-BAGIAN FARING
1) NASOFARING
Batas
a) Bagian atas : dasar tengkorak.
b) Bagian bawah : palatum mole
c) Depan : rongga hidung.
d) Belakang : vetebrae cervikal.
2) OROFARING
a) Batas atasnya palatum mole, batas bawahnya tepi ats epiglotis, d dpn adalah
rongga mulut, dan d blkg vertebrae cervikal.
b) Komponen penting d dlmnya adalah dinding posterior faring, tonsil palatina, fosa
tonsil, arkus faring anterior dan posterior, uvula, dan tonsil lingual.
3) LARINGOFARING
a) Batas atas : epiglotis,
b) Depan : laring
c) Bawah : esofagus.
d) Dibawahnya terdapat epiglotismelindungi glotis ketika menelan minuman atw
bolus makanan.
VASKULARISASI FARING
Faring mendapat aliran darah, yg utama dr cabang A. karotis eksterna (cabang faring
asendens dan cabang fausial)
Selain itu jg dr cabang A. maksila interna yaitu cabang palatina superior.
ALIRAN PEMBULUH LIMFE FARING
Saluran limfa superior mngalir ke klnjr getah bening retrofaring dan klnjr getah bening
servikal dlm atas.
Sal.limfa media mngalir ke klnjr getah bening jugulo-digastrik dan klnjr servikal dlm
atas.
Sal.limfa inferior mngalir ke klnjr getah bening servikal dlm bwh.
PERSARAFAN FARING
Persarafan motorik dan sensori brasal dr pleksus faring yg ekstensif, yg dibentuk o
cabang faring dr N. X, cabang dr N. IX, dan serabut simpatis.
OTOT-OTOT LONGITUDINALOTOT SIRKULAR
Cabang faring dr N. vagus ini berisi serabut motorik.
ESOFAGUS
VASKULARISASI ESOFAGUS
ARTERI
a. 1/3 bag atas diperdarahi oleh arteria thyroidea inferior,
b. 1/3 tengah oleh cabang2 aorta thoracica,
c. 1/3 bag bwh oleh cabang2 arteria gastrica sinistra.
VENA-VENA DARI :
a. 1/3 bag atas mengalir ke vena thyroidea inferior,
b. 1/3 tengah ke vena azygos,
c. 1/3 bag bwh ke vena gastrica sinistra, sebuah cabang vena porta.
PEMBULUH LIMFE :
a. 1/3 bag atas oesophagus mengalir masuk ke nodi cervicales profundi,
b. 1/3 bag tengah oesophagus masuk ke nodi mediastinales superiores dan porteriores, dan
Merupakan struktur bbentuk
tabung yg pjngnya sekitar 25cm
dan beridiameter 2,5 cm, ke atas
melanjutkan diri sebgai pars
laryngea pharyngis yg tletak
setinggi vertebra cervicalis VI.
Menembus diafragma tepat
disebalh kiri dari bdg medial
Mengikuti lengkungan columna
vertebralis
Oesophagus berjalan melalui
diphragma setinggi vertebra
thoracica X utk bersatu dgn
lambung.
Esofagus
1) Pars Thoracica2) Pars Abdominalis
c. 1/3 sepertiga bag bwh masuk ke nodi lymphatici di sepanjang arteria dan vena gastrica
sinistra,serta nodi coeliaci.
GASTER
a. Organ berbentuk J, Terletak di
bagian atas abdomen, terbentang
dr permukaan bwh arcus costalis
sinistra sampai regio epigastrica
dan umbilicalis.
b. BAGIAN-BAGIAN GASTER :
Curvatura gastrica minor
Curvatura gastrica major
Incisura angularis
Cardia sktr muara esofagus
Fundus
Corpus
Pars pylorica
Pylorus
c. BATAS-BATAS GASTER
Permukaan ventral bersentuhan dg:
– Diafragma
– Lobus hepatis sinister
– Dd abdomen ventral
Dinding abdomen dorsal:
– Diafragma
– Colon transversum, pankreas, spleen dan truncus coeliacus
– Gl. Suprarenalis sinistra
d. VASKULARISASI GASTER
Arteriae
Arteria gastrica sinistra
Arteria gastrica dextra
Arteria gastricae breves
Arteria gastroomentalis sinistra
Arteria gastroomentalis dextra
Venae
Vena gastrica sinistra & dextra bermuara langsung ke vena portae hepatis.
Venae gastricae breves & vena gastroomentalis sinistra bermuara ke vena lienalis.
Vena gastroomentalis dextra bermuara ke vena mesenterica superior.
e. PEMBULUH LIMFE
Pembuluh Limfe mengikuti arteri2 sepanjang curvatura nodi lymphoidei
gastroepiploici
Innervasi
– Parasimpatis dr truncus vagalis anterior et posterior
– Simpatis dr segmen MS T6-T9 mll plexus coeliacus
ANATOMI HEPAR
a. FUNGSI DASAR HEPAR
1. Membentuk dan mensekresikan empedu ke dalam tractus intestinal
2. Berperan pada metabolisme karbohidrat, lemak dan protein
3. Menyaring darah untuk membuang bakteri dan benda asing yang masuk ke darah dari
lumen intestinum
b. LETAK
Di bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah diaphragma.
Hampir seluruh bagian hepar terletak di bawah costae dan cartilagines costales,
melintasi regio epigastrica
Sebagian besar hepar terletak profunda arcus costalis dextra
Hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium dan
jantung.
Hepar terbentang ke sebelah kiri untuk mencapai hemidiaphragma sinistra
c. HUBUNGAN PENTING (BATAS)
Anterior
Diaphragma, arcus costalis dextra dan sinistra, pleura dextra dan sinistra, margo
inferior pulmo dexter dan sinister, processus xiphoideus, dinding anterior abdomen
pada angulus infrasternalis
Posterior
Diaphragma, ren dextra, flexura coli dextra, duodenum, vesica biliaris, vena cava
inferior, oesophagus, fundus gastricus
d. DESKRIPSI
Organ asesoris tractus gastrointestinal
Kelenjar terbesar dalam tubuh
Tekstur: lunak, lentur
Berat : 1,4 – 1,6 kg
Warna : merah kecoklatan
Permukaan atas hepar cembung melengkung di bawah kubah diaphragma
Facies visceralis/ posteroinferior, membentuk cetakan visera yang letaknya
berdekatan sehingga bentuknya tidak teratur.
e. BAGIAN-BAGIAN HEPAR
Hepar dibagi oleh lig. peritoneale, lig.falciforme jadi lobus hepatis dexter (besar)
dan lobus hepatis sinister (kecil). Lobus hepatis dexter terbagi jadi lobus quadratus dan
lobus caudatus oleh adanya vesica biliaris, fissura ligamenti teretis, v.cava inferior dan
fissura ligamenti venosi.
Kenyataannya lobus quadratus dan lobus caudatus merupakan bagian fungsional
lobus hepatis sinister. Oleh karena itu, jadi lobus quadratus dan kaudatus, termasuk
dalam lobus sinister.
Sehingga ramus dexter arteria heptica propia, ramus dexter vena portae hepatis dan
ductus hepaticus dexter didistribusikan pada lobus dexter. Sedangkan ramus sinister
arteria hepatica propia, ramus sinister venae portae hepatis dan ductus hepaticus sinister
didistribusikan pada lobus hepatis sinister (termasuk lobus quadratus dan caudatus.
Terdapat tumpang tindih antara pembagian kedua lobus tersebut.
Porta hepatis/ hilus hepatis terdapat pada facies viseralis, letaknya diantara lobus
caudatus dan quadratus . Pada porta hepatis terdapat:
1. Ductus hepaticux dexter dan sinister
2. Ramus dexter dan sinister arteria hepatica
3. Vena portae hepatis
4. Serabut saraf simpatis dan parasimpatis
5. Beberapa kel.limfe hepar, menampung cairan limfe hepar dan vesica biliaris
Seluruh hepar dikelilingi capsula fibrosa, tapi hanya sebagian ditutupi oleh
peritoneum. Hepar tersusun atas lobuli hepatis. Vena centralis pada masing-masing
lobulus bermuara ke venae hepatica. Dalam ruangan diantara lobulus-lobulus terdapat
canalis hepatis yang berisi trias hepatis, yaitu:
1. Cabang arteria hepatica
2. Vena portae hepatis
3. Sebuah cabang ductus choledocus
f. LIGAMENTA HEPATIS
Lig.falciforme berjalan dari umbilikus ke hepar (ke atas)
Lig.falciforme ke superior membelah jadi 2 lapis
1. Lig.coronarium (lig.triangulare dextrum), lapisan kanan membentuk lapisan atas
2. Lig.triangulare sinistrum, lapisan kiri membentuk lapisan atas
Lig.teres hepatis adalah sisa vena umbilikalis yang obliterasi. berjalan ke fissura yang
terdapat pada facies viseralis hepatis dan bergabung dengan ramus sinister vena porta
hepatis.
Lig.venosum arantii, suatu pita fibrosa yang merupakan sisa ductus venosus.
Omentum minus meliputi trias portal. Berasal dari pinggir porta hepatis dan fissura
ligamenti venosi, berjalan menuju curvatura minor
g. VASKULARISASI
Arteri
Arteria hepatica propia, cabang truncus coeliacus, berakhir bercabang jadi ramus
dexter dan sinister yang masuk ke porta hepatis.
Vena
Vena portae hepatis, menjadi 2 cabang terminal yaitu ramus dexter dan sinister yang
masuk porta hepatis di belakang arteri. Vena hepatica ( ³ 3 buah) muncul dari pars
posterior hepatis & bermuara ke vena cava inferior
[ Sirkulasi Darah Melalui Hepar
Yang mengalirkan darah ke hepar adalah arteria hepatica propria (30%) dan vena
porta hepatis (70%)
Arteria hepatica propia membawa darah kaya oksigen
Vena porta membawa darah kaya hasil metabolisme pencernaan yang diabsorpsi dari
GIT.
Darah arteri dan vena dialirkan ke vena centralis masing-masing lobuli hepatis
melalui sinusoid.
Vena centralis vena hepatica dextra dan sinistra vena cava inferior
h. KELENJAR LIMFE
Hepar menghasilkan 1/3 - ½ jumlah cairan limfe tubuh
Pembuluh limfe dari hati masuk ke sejumlah kel.limfe yang ada di porta hepatis.
Pembuluh eferen berjalan ke nodi coeliaci
Beberapa pembuluh limfe berjalan dari area nuda melalui diaphragma ke nodi
lymphoidei mediastinales posteriores.
i. INERVASI
Saraf hepar berasal dari plexus hepaticus, bagian plexus coeliacus terbesar.
Saraf simpatis dan parasimpatis membentuk plexus coeliacus.
Parasimpatis dari truncus vagalis anterior dan posterior
DUCTUS BILIARIS HEPATIS
Empedu disekresikan sel hepar, disimpan, dan dipekatkan di vesica biliaris, dikeluarkan
ke duodenum
Ductus bilaris hepatis terdiri
1. Ductus hepaticus dexter dan sinister
2. Ductus hepaticus communis
3. Ductus choledochus
4. Vesica biliaris
5. Ductus cysticus
Cabang interlobulares ductus choledochus menerima canaliculi biliaris, saling
berhubungan membentuk saluran pada porta hepatis yaitu ductus hepaticus dexter dan
sinister
Ductus hepaticus dexter mengalirkan empedu dari lobus hepatis dexter
Ductus hepatis sinister mengalirkan empedu dari lobus hepatis sinister, lobus caudatus,
lobus quadratus
Ductus Hepaticus
Ductus hepaticus dexter dan sinister keluar dari lobus hepatis dexter dan sinister pada
porta hepatis, bersatu membentuk ductus hepaticus communis
Panjang ductus hepaticus communis 1,5 inci (4cm). Bergabung dengan ductus cysticus
dari vesica biliaris yang ada di kanannya membentuk ductus choledochus
Ductus Choledochus
Panjang ± 3 inci (8 cm)
Bersatu dengan ductus pancreaticus, bermuara ke ampulla hepatopancretica (ampulla
vater) di dinding duodenum.
Ampulla ini bermuara ke lumen duodenum melalui papilla duodeni major
Bagian terminal kedua ductus dan ampulla dikelilingi serabut otot sirkular disebut
m.sphincter ampullae (sphincter oddi)
Vaskularisasi ductus choledochus
Proksimal oleh arteri cystic.
Tengah oleh ramus dexter arteria hepatica propia
Retroduodenal oleh arteria pancreaticoduodenalis superior posterior dan arteri
gastroduodenalis
Ductus Cysticus
Panjang 1,5 inci (3,8 cm)
Menghubungkan collum vesicae biliaris dengan ductus hepaticus communis untuk
membentuk duktus choledochus
Bentuk S
Tunica mukosanya menonjol untuk membentuk plica spiralis yang berlanjut ke collum
vesica biliaris (valvula spiralis)
Fungsi valvula spiralis mempertahankan lumen terbuka konstan
Histologi Organ, Kelenjar, dan Saluran Cerna
Rongga Mulut
Epitel berlapis gepeng Mukosa:
• Mukosa batas• Mukosa kunyah (masticatory mucosa)• Mukosa khusus: + taste bud
Duktus kelenjar liur Pembentukan bolus
Bibir
Rangka: otot skelet Permukaan:
• Kulit• Zona vermillion:
Kulit tipis (-) Kel. keringat, (-) folikel rambut, gl. sebasea nonfungsi Rete apparatus: kapiler dekat permukaan
• Mukosa internal: Kel. saliva minor
Gigi
20 gigi desidua/susu → 32 gigi permanen Komponen bermineral:
• Enamel (email) Melapisi dentin mahkota 96 % Ca hidroksi apatit : subs. tubuh paling keras Dibentuk oleh ameloblas
• Dentin 70 % Ca hidroksi apatit Dibentuk oleh odontoblas
• Sementum 50 % Ca hidroksi apatit ~ tulang Dibentuk oleh sementoblas
Lidah
Terdiri dari:• Otot ekstrinsik
Gerakan lidah• Otot intrinsik
Merubah bentuk lidah Terdiri dari otot skeletal:
Otot superior longitudinal Otot inferior longitudinal Otot vertikal Otot transverse
Permukaan lidah:• Dorsal
2/3 anterior 1/3 posterior
• Ventral• Lateral
• Posterior lidah: akar lidah
Papila Lidah
Tipe:
• Filiformis Bentuk langsing Epitel berlapis gepeng berkeratin Tanpa taste bud
• Fungiformis Bentuk seperti jamur Epitel berlapis gepeng tanpa keratin Taste bud di bag. dorsal
• Foliata Sepanjang posterolateral lidah Mempunyai taste bud saat neonatal, usia 2-3 tahun berdegenerasi Kelenjar von Ebner: kel. serosa
• Sirkumvalata 8 – 12 tersusun “V” & “terendam” pada anterior sulkus terminalis Taste bud Kelenjar von Ebner
Taste Buds
Organ sensoris kecap Ruang oral ± 3000 taste bud Setiap taste bud dapat membedakan tiap rasa, namun tiap taste bud spesial untuk 2
dari 4 rasa (manis, asin, asam, pahit) Taste bud :
• 60 - 80 sel spindel• Jenis: basal cell (tipe IV), dark cell (tipe I), light cell (tipe II), intermediate
cell (tipe III) • Taste pore, taste hair• Serat saraf
SALURAN PENCERNAAN
Struktur Umum
Mukosa• Epitel• Lamina propria: j. ikat, p. limf, p. darah, j. limfoid
• Muskularis mukosa: Sirkular (dalam) Longitudinal (luar)
Submukosa• J. ikat fibroelastik
Muskularis eksterna• Aktivitas peristaltik: menggerakkan isi lumen sepanjang saluran cerna• Otot polos:
Sirkular (dalam) Pleksus myenterik Auerbach
Longitudinal (luar) Serosa/adventisia
• Intraperitoneal: serosa• Retroperitoneal: adventisia
Esofagus
Mukosa• Ep. berlapis gepeng tanpa keratin (+sel Langerhans: APC)• Lam. propria: kel. esofagus-kardia• Muskularis mukosa: single layer longitudinal
Submukosa• Kel. esofagus:
Sel mukosa & sel serosa → pepsinogen & lisosim (antibakteri) Muskularis eksterna
• Otot polos & otot skelet 1/3 esofagus atas: hampir semua otot skelet Esofagus tengah: otot polos & otot skelet 1/3 esofagus bawah: hanya otot polos
Adventisia Histofisiologi:
• “Sfingter fisiologis”: (mencegah refluks) Faringoesofageal Gastroesofageal
• Peristaltik: ± 50 mm/det
Lambung
Fungsi: membentuk chyme Kapasitas: ± 1500 ml Produksi pepsinogen, renin, lipase gastrik, hormon parakrin Rugae: lipatan mukosa + submukosa yang tidak tampak kalau lambung distensi Gastric pits (foveola) Terbagi:
Kardia: daerah sempit pada junction esofageal Fundus: seperti kubah, + gas Body (Korpus): terbesar, produksi chyme
Pilorus: seperti corong, sfingter pilorus → melepaskan chyme ke duodenum
Mukosa Fundus
Epitel selapis silindris → 6 tipe sel: Sel batas permukaan Sel parietal (oksintik)→ HCl & faktor intrinsik Sel regeneratif (stem sel) Sel mukosa leher → mukus Chief cell (sel zimogenik) → pepsinogen, renin, lipase gastrik Sel DNES (sel (Diffuse Neuroendocrine System)/ APUD (Amine
Precursor Uptake and Decarboxylation)/ enteroendokrin/ Argentafin/Agirofilik)
Lamina propria:• Vaskular, sel plasma, limfosit, sel mast, fibroblas, terkadang otot polos• Kelenjar fundus (oksintik)
Terbagi:• Istmus • Leher (neck)• Basal → terpanjang
Muskularis Mukosa Gaster
Tersusun 3 lapisan:• Sirkular dalam• Longitudinal luar• Sirkular paling luar → tidak selalu ada
Muskularis Eksterna dan Serosa Gaster
Otot polos:• Oblik dalam → jelas pada kardia• Sirkular tengah → membentuk sfingter pilorus
Pleksus myenterik• Longitudinal luar → jelas pada kardia & korpus
Serosa: • Pada seluruh lambung• Epitel selapis gepeng + j. ikat
Usus Halus (Duodenum, Yeyunum, Ileum)
Perluasan permukaan• Plika sirkularis (valves of Kerckring)• Vili• Mikrovili• Kriptus Lieberkuhn
Epitel: • sel absorbtif permukaan:
digesti akhir, absorbsi air & nutrien Paling banyak, mikrovili
• sel goblet → mukus• sel DNES • sel M (Microfold cell):
Pada daerah limfoid berbatasan dengan epitel: epitel diganti sel M
Lamina Propria• Kelenjar kriptus Lieberkuhn
↑ area permukaan Sel DNES, sel absorbtif permukaan, sel goblet, sel regeneratif (sel
stem), sel Paneth (granula eosinofilik, prod. lisosim)• Sel limfoid
Muskularis mukosa• Sirkular (dalam) & longitudinal (luar)
Submukosa• J. ikat, limfatik, vaskular• Pleksus Meissner• Kel. Brunner pada duodenum:
Mukus: netralisasi keasaman chyme Urogastrone (Human epidermal growth factor): inhibisi prod. HCl
Muskularis eksterna dan serosa
Usus Besar
Terbagi:• Sekum,apendiks, kolon, rektum, anus• Panjang ± 1,5 m• Absorbsi air, ion
Sekum & kolon tidak dapat dibedakan secara histologis
Kolon
Tanpa vili , terdapat kriptus Lieberkuhn Sel goblet ↑ Muskularis eksterna longitudinal membentuk taenia coli
Membentuk feses
Rektum dan Kanal Anal
Rektum: • kriptus Lieberkuhn lebih dalam & sedikit
Anal:• Pj: 3- 4 cm• Lipatan longitudinal mukosa: kolumna anal (Rectal columns of Morgagni)• Orifisium anal ext: ep. berlapis gepeng tanpa lap. tanduk – epidermis• Kelenjar:
Kel. Anal pada rectoanal junction Kel sirkumanal pada anal kanal distal
• Submukosa anal: pleksus vena: Pleksus hemoroid interna Pleksus hemoroid eksterna
• Muskularis eksterna: Sirkular (dalam): sfingter anal interna Longitudinal (luar)
• Otot skelet (dasar pelvis): sfingter anal eksterna
KELENJAR-KELENJAR PADA SISTEM PENCERNAAN
Kelenjar Liur (Saliva)
Saliva: lisosim, laktoferin, IgA Kelenjar liur:
• Minor : 5 % liur• Mayor : 95 % liur (700-1100 ml/hari)
Tubuloalveolar Bagian:
Sekresi: tubulus & asini (alveoli) Sel: serosa, mukosa, mioepitel (sel basket) Saliva primer
Duktus: interkalata → striata → intralobular → interlobular →
intralobar → interlobar → terminal (prinsipal) D. striata: saliva sekunder
Salivon: Unit fungsional Asinus + d. interkalata + d. striata
Kelenjar Liur Mayor
Parotis• Terbesar, 20-30 g• 30 % saliva• Serosa, mukosa ?
Submandibularis• 12-15 g• 60 % saliva• 90 % serosa, 10 % mukosa
Sublingualis• 2-3 g• 5 % saliva• Mukosa >>, serosa <<
Pankreas
Terbagi: prosesus uncinata, kepala, badan, ekor Eksokrin:
• Kel. tubuloasiner: Asinus Sel sentroasiner → d. interkalata → d. intralobular → d. interlobular
→ d. utama pankreas → common bile duct → papilla of Vater (pada duodenum)
• cairan kaya bikarbonat & enzim Endokrin
• P. Langerhans: sel α, β, δ, PP, G• Hormon: insulin, glukagon, somatostatin, gastrin, polipeptida pankreas
Hati
Kel. tubuh terbesar: 1500 g 4 lobus: kanan, kiri, kuadrat, kauda Fungsi:
• Eksokrin & endokrin (o/ hepatosit) Eksokrin: empedu → penyerapan lemak Endokrin:
Hormon (mis: somatomedin & trombopoietin)• Metabolisme: membentuk glikogen• Fagositosis eritosit (o/ sel Kuppfer)• Metabolisme prot, KH & lemak• Sintesis protein darah & vitamin• Detoksifikasi racun
Struktur Umum Hati
Kapsula Glisson Hilum: porta hepatis
• Vaskular masuk: Arteri hepatika kanan & kiri: kaya O2 Vena porta: kaya nutrisi
• Vaskular keluar: Vena hepatika → V. kava inferior
• Duktus hepatik kanan & kiri : empedu → kandung empedu Sinusoid hati & ruang perisinusoid Disse Duktus: cholangioles → kanal Herring → d. interlobularis → d. hepatika kanan & kiri
Kandung Empedu
Mengkonsentrasikan & menyimpan empedu Kapasitas 70 ml Struktur:
• Epitel selapis silindris: clear cell & brush cell• L. propria: kelenjar• Otot polos• Serosa/adventisia
Duktus ekstrahepatik:D. hepatik kanan & kiri → d. sistikus (k. empedu) → common bile duct → d. pankreatikus → ampula of Vater → duodenum
Pembukaan common bile duct & d. pankreatikus diatur oleh sfingter Oddi