LP AMPUTASI Robiatul Adawiyah

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PENDAHULUAN

AMPUTASI

Nama Mahasiswa NIM Tempat Praktik Tanggal Praktik Mata Kuliah Program

: Robiatul Adawiyah : 2009720045 : RS. Fatmawati (Gedung Prof. Soelarto Lantai 1) : 6-8 Desember 2011 : Praktik Keperawatan Klinik 3 :A

Smstr/th akademik : V (Lima)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA Desember 2011

A. Definisi Menghilangkan sebagian atau seluruhnya dari extermitas (Burke, 2008 ). Amputation is the removal of a body part, usually an extremity (Brunner & Suddarth, 2005). Amputasi berasal dari kata amputare yang kurang lebih diartikan pancung. Amputasi dapat diartikan sebagai tindakan memisahkan bagian tubuh sebagian atau seluruh bagian ekstremitas. Tindakan ini merupakan tindakan yang dilakukan dalam kondisi pilihan terakhir manakala masalah organ yang terjadi pada ekstremitas sudah tidak mungkin dapat diperbaiki dengan menggunakan teknik lain, atau manakala kondisi organ dapat membahayakan keselamatan tubuh klien secara utuh atau merusak organ tubuh yang lain seperti dapat menimbulkan komplikasi infeksi. Kegiatan amputasi merupakan tindakan yang melibatkan beberapa sistem tubuh seperti sistem integumen, sistem persyarafan, sistem muskuloskeletal dan sisten cardiovaskuler. Labih lanjut ia dapat menimbulkan madsalah psikologis bagi klien atau keluarga berupa penurunan citra diri dan penurunan produktifitas.

B. Etiologi Tindakan amputasi dapat dilakukan pada kondisi : 1. Fraktur multiple organ tubuh yang tidak mungkin dapat diperbaiki. 2. Kehancuran jaringan kulit yang tidak mungkin diperbaiki. 3. Gangguan vaskuler/sirkulasi pada ekstremitas yang berat. 4. Infeksi yang berat atau beresiko tinggi menyebar ke anggota tubuh lainnya. 5. Adanya tumor pada organ yang tidak mungkin diterapi secara konservatif. 6. Deformitas organ.

C. Indikasi Crush injury pada tibia dengan fr segmental dan Lambat untuk revacularisasi lebih dari 6 jam. Fraktur terbuka grad III C Iskemic oleh karena gangguan pada neurovaskuler Perifer.

D. Tujuan Untuk meredakan gejala Meningkatkan fungsi2

Amputasi (2009720045)

-

Meningkatkan kualitas hidup pasien

E. Jenis Amputasi Berdasarkan pelaksanaan amputasi, dibedakan menjadi : 1. Amputasi selektif/terencana Amputasi jenis ini dilakukan pada penyakit yang terdiagnosis dan mendapat penanganan yang baik serta terpantau secara terus-menerus. Amputasi dilakukan sebagai salah satu tindakan alternatif terakhir 2. Amputasi akibat trauma Merupakan amputasi yang terjadi sebagai akibat trauma dan tidak direncanakan. Kegiatan tim kesehatan adalah memperbaiki kondisi lokasi amputasi serta memperbaiki kondisi umum klien. 3. Amputasi darurat Kegiatan amputasi dilakukan secara darurat oleh tim kesehatan. Biasanya merupakan tindakan yang memerlukan kerja yang cepat seperti pada trauma dengan patah tulang multiple dan kerusakan/kehilangan kulit yang luas.

Jenis amputasi yang dikenal adalah : 1. Amputasi terbuka 2. Amputasi tertutup.

Amputasi terbuka dilakukan pada kondisi infeksi yang berat dimana pemotongan pada tulang dan otot pada tingkat yang sama. Amputasi tertutup dilakukan dalam kondisi yang lebih memungkinkan dimana dibuat skaif kulit untuk menutup luka yang dibuat dengan memotong kurang lebih 5 sentimeter dibawah potongan otot dan tulang. Setelah dilakukan tindakan pemotongan, maka kegiatan selanjutnya meliputi perawatan luka operasi/mencegah terjadinya infeksi, menjaga kekuatan otot/mencegah kontraktur, mempertahankan intaks jaringan, dan persiapan untuk penggunaan protese ( mungkin ). Berdasarkan pada gambaran prosedur tindakan pada klien yang mengalami amputasi maka perawat memberikan asuhan keperawatan pada klien sesuai dengan kompetensinya.

F. Tingkat Amputasi Amputasi dilakukan pada bagian terdistal yang masih berhasil sembuh. Tempat amputasi ditentukan 2 faktor:Amputasi (2009720045) 3

Sirkulasi pada bagian yang diamputasi Functional usefulness (seperti, kebutuhan pemakaian prosthesis).

G. Tahap Amputasi Tahapan amputasi digunakan apabila terdapat gangrene dan infection. Pada permulaan, guillotine amputation dilakukan utk membuang jaringan infeksi dan necrotic. Luka didebridemen dan dibiarkan mengalir (drain) Sepsis diobati dg systemic antibiotics. Dalam beberapa hari, setelah infeksi dapat diatasi dan kondisi ps stabil amputasi definitif dilakukan dengan menutup kulit (flap).

H. Rehabilitasi Dukungan psikologis dlm menerima perubahan mendadak pd body image dan mengatasi stres hospitalisasi, rehabiltasi yg lama, dan modifikasi gaya hidup Dukungan melewati fase berduka, marah, benci dll Team rehabilitasi multidisciplin (patient, nurse, physician, social worker,

psychologist, prosthetist, vocational rehabilitation worker) membantu ps mencapai tingkatan fungsi yg tertinggi dan partisipasi dlm aktivitas hidup

Amputasi (2009720045)

4

-

Klinik prosthetic dan kelompok pendukung (amputi) dpt digunakan untk memfasilitasi proses rehabilitasi Konseling vocational dan job retraining mungkin diperlukan utk membantu pasien kembali bekerja.

I. -

Komplikasi 1. Hematoma Hemostasis sebelum ditutup Gunakan drain Gunakan rigid dressing Hematoma dpt memperlambat wound healing dan medium bagi bacterial infection. Jika hematoma terbentuk, lakukan compressive dressing. Jika hematoma disertai delayed wound healing dg atau tanpa infection, harus di evakuasi di OK 2. Infection Umumnya pd amputasi karena PVD, terutama pd ps DM Infeksi luka dalam segera dbridement dan irrigasi di OK dan management luka terbuka. Antibiotics diberikan sesuai hasil kultur intraoperatif Penutupan yg lambat mungkin menyulitkan karena edema dan retraksi flaps Metode Smith & Burgess: 1/3 tengah luka ditutup, dan sisanya tetap terbuka.

3. Wound Necrosis Reevaluasi pemilihan level amputasi preoperative Lakukan transcutaneous oxygen studies utk mengevaluasi potensi wound healing Periksa kadar albumin serum dan total lymphocyte count Akan timbul masalah wound healing jika albumin