120
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al Fatah Jakarta Utara) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Disusun oleh : ROBIATUL ADAWIYAH NIM: 107015001143 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2011 M/1432 H

103259 Robiatul Adawiyah Fitk

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biologi

Citation preview

Page 1: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS

BELAJAR SISWA

(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al – Fatah Jakarta Utara)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Disusun oleh :

ROBIATUL ADAWIYAH

NIM: 107015001143

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 2: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

7' -T

LBMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

PENERAPAN MODBL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING(PBL) UNTUK MENIGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA(Penelitian Tindakan Kelas di SMP Islam Al-Fatah Jakarta Utara)

SkripsiDiajukan Kepada X'akultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai Gelar Sariana Pendidikan

OLEH

Robiatul AdawivahNIM : 107015001173

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPS

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

20t0t20tl

DOSEN

NIP : 1959 0715 1984 03 I

Page 3: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

./

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi ini berjudul "Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) Untuk Meningkatkan Aktivitas Pembelajaran Siswa (Penelitian Tindakan Kelas di

SMP Islam Al-Fatah Jakarta Utara) , disusun oleh Robiatul Adawiyah, NIM:

107015001173, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqosah, pada hari Kamis

tanggal 6 Oktober 2011 di hadapan Dewan Penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh

gelar Sarjana 51 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Pendidikan

IPS/Pendidikan Ekonomi) "

Jakarta,6 Oktober 2011

Panitia Ujian Munaqosah

Ketua Sidang (Ketua JurusarVProgram Studi)

Drs. H. Nurochim. MMNrP. i9s9 0715 1984 03 1003

Sekretaris Sidang (Sekretaris Jurusan)

Dr. Iwan Purwanto. M.PdNrP. 19730424200801 r AI2

Penguji I

Dr. Iwan Purwanto" M.PdNIP" 19730424 2008A1 I 012

Penguii II

Dr. Rukmina Gonibala. M.SiNrP. 196 rrr 20 199202 0 2002

Tanggal

;/"f-tt-Jaft

A -il^?rlt

Jl -rt*Jo (

Mengetahui,

Dekan F Itas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

JI-lt -)-olt frr,nowrnfr^--"

Tanda Tan

---

F-2 --Z-=\----

,_4

---2 ----ZG, ,*o

NIP. 19591020 198603 2 001

Page 4: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

.. .-\ KEMENTERTAN AGAMA

,m. urN JAKARTA1x 6im, FITKL WyYS I Jt. tr H Juanda No ss cipurat 1s412 tndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089

Tgl. Terbit : 1 Maret 2010

No. Revisi: : 0'l

Hal 1t1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

Tempat/Tgl.Lahir

NIM

Jurusan / Prodi

Judul Skripsi

Robiatul Adawiyah

J akarta, 27 Desember I 989

107015001 173

Pendidikan IPS / Ekonomi

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Tindakan

Kelas di SMP Islam Al-Fatah Jakarta Utara)

Dosen Pembimbing : 1. Drs. H. Nurochim,MM.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya berlanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

J akarta,23 Agustus 20 1 1

Mahasiswa Ybs.

rw1 381"ffiffi,

Robiatul.AdawiyahNIM.107015001173

Page 5: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

v

ABSTRAK

Robiatul Adawiyah, NIM.107015001173 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, Penerapan Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa

di SMP I Al – Fatah Jakarta.

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas

(PTK). Dimana penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar

siswa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi aktivitas siswa, hasil

wawancara, lembar soal tes akhir siklus, catatan lapangan dan dokumentasi.

Berdasarkan analisis dan pengamatan hasil dari penelitian tersebut

diperoleh informasi bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, dapat

terlihat pada siklus I rata-rata persentase aktivitas belajar sebesar 55,2% dan rata-

rata hasil belajar siswa sebesar 46,9. Sedangkan pada siklus II rata-rata persentase

aktivitas sebsesar 82% dan rata-rata hasil belajar siswa sebesar 71,04. Pada siklus

I masih ada siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu 65, namun pada

siklus II nilai terendahnya adalah 67 dan sudah tidak ada lagi siswa yang

mendapat nilai dibawah KKM. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

semakin besar rata-rata aktivitas belajar siswa, semakin besar pula rata-rata nilai

tes hasil belajar siswa, dan sebaliknya.

Kata kunci : Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Proses

aktivitas Pembelajaran, Hasil belajar, IPS TERPADU

(Ekonomi)

Page 6: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

v

ABSTRACT

Robiatul Adawiyah, NIM. 107015001173 Tarbiyah's Knowledge

Faculty and UIN Syarif Hidayatullah's teachership, Learnings Model

implement Problem Based Learning (PBL) to Increase Student Studying

Activity at i. SMP Al – Fatah Jakarta.

In this research utilize action research method brazes (PTK). Where does

this research aim to increase student studying activity via implemented model

learning Problem Based Learning (PBL). Instrument that is utilized as sheet of

student activity observation, interview result, trifling sheet essays cycle final, field

and documentation note.

Base analisis and result watch of that research is acquired that information

learnings model implement Problem Based Learning (PBL) can increase activity

and student studying result, can visually on i. cycle average activity percentage

studies as big as 55,2% and average yielding learned students as big as 46,9.

Meanwhile on cycle II. activity percentage average sebsesar 82% and average

yielding learned students as big as 71,04. On extant i. cycle student which get

point under KKM which is 65, but on cycle II. point be contemned is 67 and have

no more student which get points under KKM. Thus can be concluded that the

greater average students learned activity, the greater too average appreciative

essays student studying result, conversely.

Key word: Learning model Problem Based Learning (PBL), Learning activity

process, Learned result, COHERENT IPS (Economy)

Page 7: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan Taufiq dan Hidayah-

Nya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi. Shalawat serta salam

penulis haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa

umat manusia dari zaman jahiliyah ke zaman yang terang benderang seperti

sekarang ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islan Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Nurochim, MM. Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan sekaligus pembimbing skripsi, yang tak lelah telah

membimbing dan memberikan arahan pada penulisan skripsi saya .

3. Seluruh Dosen Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah.

4. Kepala Sekolah dan Guru bidang studi IPS di SMP I Al – Fatah, yang telah

membantu peneliti dalam melakukan penelitian ini.

5. Ayahanda dan Ibunda tercinta, H. A. Badrudin dan Hj. Sri Murni yang telah

memberikan banyak dukungan moril dan materil serta do’a restu dalam masa

perkuliahan.

6. Adek Zaki, Kak Isal dan Kak Winarsih yang tercinta semoga Allah selalu

memberikan kemudahan kepada kita semua. Canda dan semangat kalian yang

selalu mengiringi perjalanan kita, semoga menjadikan motivasi yang lebih

dalam menapaki makna kehidupan ini hendaknya. Amien.

7. Rekan-rekan Mahasiswa Pendidikan IPS, khususnya sahabat-sahabatku yang

tersayang, Neli, Yenni, Pipit, Ayu 3, Dwi, dan keluarga PPKT terima kasih

kalian selalu memberikan semangat kepada saya. Canda dan tawa kalian yang

selalu menemani hari-hari saya. Semoga kalian selalu menjadi yang terbaik

untuk saya.

Page 8: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

vii

Penulis berharap semoga Allah SWT memberikan imbalan yang terbaik

dari apa yang telah dikontribusikan baik langsung maupun tidak langsung

kepada penulis.

Jakarta, 11 Agustus 2011

11 Ramadhan 1432

Penulis

Page 9: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

viii

DAFTAR ISI

Abstrak ....................................................................................................... v

Kata Pengantar ........................................................................................... vi

Daftar Isi ...................................................................................................... viii

Daftar Tabel .................................................................................................. xi

Daftar Gambar ............................................................................................. xii

Daftar Lampiran .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah...................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ....................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II. KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Hakikat Problem Based Learning (PBL) ...................................... 7

a. Pengertian Problem Based Learning (PBL) .......................... 7

b. Ciri-ciri Pembelajaran Problem Based Learning(PBL) ........ 9

c. Tahap-tahap PBL ................................................................... 10

d. Manfaat Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ........ 11

B. Aktivitas Belajar

1. Hakikat Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran ............................... 11

a. Pengertian Aktivitas .............................................................. 11

b. Prinsip Aktivitas .................................................................... 13

c. Klasifikasi Aktivitas belajar siswa ........................................ 14

d. Nilai Aktivitas dalam Pengajaran .......................................... 15

2. Pembelajaran IPS

a. pengertian Pembelajaran IPS .................................................. 15

Page 10: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

ix

b. Tujuan Pembelajaran IPS ....................................................... 17

c. Aktivitas Siswa Pada Konsep Permintaan dan Penawaran

serta Terbentuknya Harga Keseimbangan .............................. 18

C. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 20

D. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan .................................. 20

E. Hipotesis ............................................................................................. 21

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 22

B. Metode dan Rancangan Siklus ........................................................ 22

C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian .......................... 25

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian ..................................... 25

E. Tahapan Intervensi Tindakan .......................................................... 26

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ................................... 29

G. Sumber Data .................................................................................... 29

H. Instrumen-instrumen Penelitian ..................................................... 29

I. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 30

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan .............................................. 31

K. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis ................................ 32

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ........................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Intervensi Tindakan

1. Penelitian Pendahuluan ................................................................. 34

2. Tindakan Pembelajaran Siklus I .................................................... 35

3. Tindakan Pembelajaran Siklus II .................................................. 44

B. Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................... 52

C. Analisis Data .................................................................................... 53

D. Interpretasi Hasil Analisis ................................................................. 57

E. Pembahasan Temuan Penelitian ........................................................ 57

Page 11: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................... 60

B. Saran .............................................................................................. 61

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 62

Page 12: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

xi

DAFTAR TABEL

1. Tabel 4.1………………………………………………………………….. 36

2. Tabel 4.2………………………………………………………………….. 39

3. Tabel 4.3………………………………………………………………….. 42

4. Tabel 4.4………………………………………………………………….. 43

5. Tabel 4.5………………………………………………………………….. 45

6. Tabel 4.6………………………………………………………………….. 48

7. Tabel 4.7…………………………………………………………………. 51

8. Tabel 4.8…………………………………….……………………………. 53

9. Tabel 4.9……………………………………….…….…………………… 55

10. Tabel 4.10……………………………..………………………………….. 56

Page 13: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

xii

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 4.1 …………………………………………………………... 38

2. Gambar 4.2 …………………………………………………………… 47

3. Gambar 4.3 …………………………………………………………… 54

Page 14: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................... 64

2. Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa ................................................................. 74

3. Lampiran 3 Lembar Obsevasi Aktivitas Belajar Siswa ............................... 83

4. Lampiran 4 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa .................................. 84

5. Lampiran 5 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa ............. 85

6. Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Pada KBM ........................................ 87

7. Lampiran 7 Rekapitulasi Hasil Observasi Guru Pada KBM ....................... 88

8. Lampiran 8 Lembar Instrumen Tes Siklus I ................................................ 89

9. Lampiran 9 Lembar Instrumen Tes Siklus II ............................................... 91

10. Lampiran 10 Lembar Hasil Wawancara Guru pada Pra Penelitian ............. 93

11. Lampiran 11 Lembar Hasil Wawancara Siswa pada Pra Penelitian ........... 94

12. Lampiran 12 Lembar Hasil Wawancara pada Guru Siklus I ........................ 95

13. Lampiran 13 Lembar Hasil Wawancara Siswa pada Siklus I ..................... 96

14. Lampiran 14 Lembar Hasil Wawancara Guru pada Siklus II ...................... 98

15. Lampiran 15 Lembar Hasil Wawancara Siswa pada Siklus II .................... 99

16. Lampiran 16 Daftar Kelompok Diskusi Model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) ................................................................ 101

17. Lampiran 17 Lembar Pedoman Catatan Lapangan ................................... 102

Page 15: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan sangat diperlukan oleh manusia sebagai sarana untuk

pengembangan diri, karena pendidikan merupakan salah satu fondasi yang

menentukan ketangguhan dan kemajuan suatu bangsa. Jalur pendidikanpun

dapat diperoleh melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non

formal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk

melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin.

Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I, Pasal I, dijelaskan

bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.1

Pelaksanaan pembelajaran saat ini telah mengalami perubahan, dinama

siswa tidak hanya dianggap sebagai objek pembelajaran semata, tetapi harus

diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran

1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan

Nasional Tahun 2003. Bidang DIKBUD KBRI Tokyo. hal:1

Page 16: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

2

sehingga siswa bertindak sebagai peserta didik yang aktif sedangkan guru

bertindak sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu disiplin ilmu

yang didalamnya mengkaji berbagai kajian sosial diantaranya geografi,

sejarah, ekonomi dan sosial. Mata pelajaran IPS ini sangat penting

kedudukannya dalam masyarakat karena membahas tentang kehidupan

sehari-hari. Namun selama ini masih banyak siswa yang mengalami kesulitan

dalam memahami dan mengikuti pelajaran ini.

Menurut Slameto adanya kesulitan atau kekurangsenangan siswa terhadap

pelajaran IPS dapat disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal

merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa, faktor ini

dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu faktor jasmani, faktor psikologi dan

faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang

berasal dari luar diri siswa, dimana faktor ini mempengaruhi siswa dalam

kegiatan belajar adalah faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor

masyarakat.2

Para siswa hanya bisa mendengar dan melihat bagaimana sang guru

menjelaskan suatu pokok bahasan dan siswa terbiasa selalu menerima

penjelasan dari guru. Ketika ditanyakan apakah ada yang belum mengerti,

mereka hanya diam, diam karena sudah paham atau diam karena takut untuk

mengajukan pertanyaan.

Tidak sedikit siswa beranggapan IPS sebagai mata pelajaran yang sangat

membosankan dan tidak sedikit pula siswa yang berusaha menghindari mata

pelajaran tersebut. Anggapan ini salah satunya disebabkan oleh cara mengajar

guru yang membuat siswa menjadi bosan.

Dalam proses belajar mengajar, perhatian siswa terhadap materi yang

diberikan guru akan sangat mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar

mengajar. Perhatian siswa yang lebih intensif terhadap materi yang diberikan

guru akan menyebabkan transfer pengetahuan yang terjadi lebih mudah,

sehingga di harapkan proses belajar mengajar akan dapat lebih berhasil.

2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta; PT. Rineka Cipta,

2003, hal. 54

Page 17: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

3

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di

kelas VIII SMP Islam AL-Fatah Jakarta diperoleh kenyataan sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru adalah metode

ceramah dan pemberian tugas.

2. Siswa merasa takut untuk bertanya tentang materi pelajaran yang belum

dipahami.

3. Siswa tidak berani mengerjakan soal di depan kelas, karena dikhawatirkan

jawaban akan salah

4. Guru lebih mendominasi jalannya pembelajaran di kelas, sehingga

mengakibatkan siswa pasif.3

Berhubungan dengan hal tersebut, guru harus dapat memilih dan

menyajikan strategi dan pendekatan belajar yang efektif. Tugas guru adalah

menerapkan suatu metode yang memberikan jaminan tertinggi untuk

mencapai tujuan dari kegiatan belajar mengajar. Dengan pemilihan metode

belajar yang menarik, maka akan tumbuh semangat para siswa untuk lebih

aktif dan menyukai pelajaran IPS.

Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan terobosan

dalam pembelajaran IPS sehingga tidak menyajikan materi yang bersifat

abstrak, tetapi juga harus melibatkan siswa secara aktif di dalam

pembelajaran

Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, guru harus dapat memilih

dan menyajikan strategis dan pendekatan belajar yang efektif. Salah satunya

dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dalam model

ini terdapat tahapan-tahapan dalam pelaksanaannya. Salah satunya adalah

diskusi kelompok dimana siswa harus beraktivitas di dalam kelompok

tersebut seperti mengeluarkan pendapat, memecahkan soal dan menjadi tutor

sebaya. Model pembelajaran PBL secara efektif akan membantu

meningkatkan aktivitas belajar siswa karena mengharuskan siswa untuk aktif

dalam tahapan diskusi kelompok. Dengan kegiatan ini diharapkan

3 Hasil wawancara Guru dan siswa pada tanggal 16-18 Mei 2011

Page 18: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

4

aktivitas belajar siswa akan meningkat yang berdampak pada peningkatan

hasil belajar.

Berdasarkan kenyataan bahwa rendahnya aktivitas siswa dalam

belajar IPS, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk

Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa di SMP AL-FATAH Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Penelitian ini mengenai penggunaan Model Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa, dengan

identifikasi masalah :

1. Semangat belajar siswa kurang

2. Rendahnya perhatian siswa terhadap pelajaran IPS

3. Rendahnya keaktifan belajar siswa

4. Rendahnya hasil belajar siswa

5. Cara mengajar masih dilakukan secara konvesional.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas,

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dibatasi hanya pada :

1. Aktivitas pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) pada konsep permintaan dan penawaran

serta terbentuknya harga keseimbangan.

2. Hasil Belajar pada konsep permintaan dan penawaran serta terbentuknya

harga keseimbangan.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dan identifikasi masalah diatas,

maka peneliti merumuskan :

1. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa?

Page 19: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

5

2. Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Mengetahui sejauhmana proses penerapan model Problem Based Learning

(PBL) sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam belajar

IPS

2. Mengetahui bagaimana hasil belajar IPS siswa pada konsep permintaan

dan penawaran serta terbentuknya harga keseimbangan setelah diterapkan

model pembelajaran Problem Based learning (PBL).

F. Manfaat Penelitan

Penelitian ini diharapkan berguna bagi para pendidik untuk

memanfaatkan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menjadi

alternatif penggunaan media yang efektif dalam pengajaran IPS TERPADU.

1. Bagi sekolah

Menjadi bahan masukan untuk para guru untuk mengembangkan

kompetensinya, terutama yang berkaitan dengan aktivitas belajar siswa

dengan penerapan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

dalam pembelajaran IPS.

2. Bagi guru

Menjadi bahan masukan untuk para praktisi pendidikan khususnya guru

IPS dalam penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) agar mengarah kepada keaktifan siswa sehingga hasil belajar dapat

tercapai dengan maksimal.

3. Bagi siswa, penelitian ini dapat membantu siswa lebih mengaktifkan

dirinya dalam proses belajar mengajar sehingga keinginan siswa untuk

belajar meningkat. Selain itu, dengan menggunakan model PBL dapat

menunjukkan cara berpikir siswa, serta saling tukar menukar pengalaman

informasi .

Page 20: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

6

3. Bagi peneliti sendiri bermanfaat untuk mengenalkan dan memanfaatkan

model Problem Based Learning (PBL) kepada siswa sebagai alternatif

penggunaan media yang efektif dan peneliti dapat memahami lebih jauh

penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sebagai

upaya memperbaiki dan memudahkan mengajar konsep permintaan dan

penawaran serta terbentuknya harga keseimbangan sehingga dapat

meningkatkan keaktifan siswa dengan baik. Sedangkan bagi mahasiswa,

penelitian ini diharapkan menjadi awal bagi penelitian selanjutnya

sehingga dapat menambah khasanah penggunaan dalam bidang yang

dikaji.

Page 21: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

7

BAB II

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL

A. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti

1. Hakikat Problem Based Learning (PBL)

a. Pengertian Problem Based Learning (PBL)

Problem Based Learning (PBL) merupakan salah satu model yang dapat

menjadikan siswa aktif, mandiri, menyenangkan dan mampu membentuk kerja

sama yang baik antara guru dan siswa serta siswa dengan siswa yang lainnya

dalam menemukan dan memahami konsep tersebut.

Menurut I wayan Dasna „„PBL merupakan pelaksanaan pembelajaran

berangkat dari sebuah kasus tertentu dan kemudian di analisis lebih lanjut guna

untuk ditemukan masalahnya, dan merupakan salah satu model pembelajaran

inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa”.1

Menurut Wiantinaisyah “Problem Based Learning adalah metode belajar

yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan

mengintegrasikan pengetahuan baru-baru”.2

Model pembelajaran berbasis masalah adalah “suatu pendekatan

pembelajaran yang menggunakan masalah faktual sebagai suatu konteks bagi

1 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning),

dari http://lubisgrafura.wordpress.com. Diakses pada tanggal 10 Maret 2011 2 Wiantinaisyah, dkk. Pembelajaran melalui metode PBL dalam upaya meningkatkan

mutu pendidikan. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran. http:/wiantimultiply.com/journal/

item/7/. diakses tanggal 10 Maret 2011

Page 22: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

8

siswa untuk belajar berpikir kritis dan terampil dalam pemecahan masalah,

sehingga mereka memperoleh pengetahuan dan konsep-konsep yang esensial

dari materi pembelajaran”.3

Menurut Ibrahim dan Nur (2002) “pembelajaran berdasarkan masalah

merupakan salah satu bentuk pengajaran yang memberikan penekanan

untuk membantu siswa menjadi pembelajar yang mandiri dan otonom.

Melalui bimbingan yang diberikan secara berulang akan mendorong

mereka mengajukan pertanyaan, mencari penyelesaian terhadap masalah

konkrit oleh mereka sendiri serta menyelesaikan tugas – tugas tersebut

secara mandiri”.4

Menurut Muhibbin Syah “Belajar pemecahan masalah pada dasarnya

adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara

sistematis, logis, rasional, lugas, dan teratur, dan teliti”.5

Menurut Nurhayati Abbas “PBL merupakan suatu pendekatan pengajaran

yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa

untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk

memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran”.6

Menurut Stepien, dkk, yang dikutip I wayan bahwa “PBL adalah suatu

model pembelajaran yang melibatkan siswa untuk memecahkan suatu masalah

melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari

pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus

memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah”.7

Dalam model Problem Based Learning (PBL), fokus pembelajaran ada

pada masalah yang dipilih sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep-

konsep yang berhubungan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi

3 Standar penilaian dan Buku pelajaran sosial SD, SMP, dari

www.dikdasdki.go.id/download/standarbuku/ips.doc. diakses pada tanggal 10 Maret 2011 4 Latifah, Upaya meningkatkan proses dan Hasil Belajar IPA siswa kelas 6 SD Negeri

Loktabat I melalui pembelajaran berdasarkan masalah, wordpress, dari http

://latifah04.wordpress.com, diakses pada tanggal 11 Maret 2011 5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Dengan Pendekatan Baru). Bandung:PT. Remaja

Rosdakarya. hal. 123 6 Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (problem based

Instruction) dalam pembelajaran matematika di SMU, dalam jurnal Pendidikan dan kebudayaan

Jakarta, November 2004 Tahun ke-10, No.051, hal. 834 7 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah...... Diakses pada tanggal

10 Maret 2011

Page 23: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

9

juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab itu siswa

tidak saja harus memahami konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi

pusat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan

dengan keterampilan menggunakan metode ilmiah dalam pemecahan masalah

dan menumbuhkan pola berpikir kritis.

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa

model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning)

merupakan salah satu model yang dikembangkan untuk membantu peserta

didik mengembangkan kemampuan berpikir, pengetahuan, pemecahan masalah

dan keterampilan intelektual (belajar berbagai peran orang dewasa melalui

keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata atau stimulasi dan menjadi

pembelajar yang otonom atau mandiri) serta bertanggung jawab. Model

pengajaran ini sangat efektif untuk mengajarkan proses-proses berpikir tingkat

tinggi, membantu peserta didik membangun sendiri pengetahuannya tentang

dunia sosial dan fisik di sekelilingnya.

Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah

adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa untuk memecahkan suatu

masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari

pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut.

b. Ciri-ciri Pembelajaran Problem Based Learning(PBL)

Nurhayati mengemukakan “pelaksanaan model pembelajaran PBL

memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1). Mengajukan pertanyaan atau masalah

2). Berfokus pada keterkaitan antar disiplin

3). Penyelidikan auntentik

4). Menghasilkan produk atau karya dan memamerkannya

5). Kerja sama”.8

Selain itu menurut I wayan Dasna dan Sutrisno, Problem Based

8 Achmad Saifudin, Upaya meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan

menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Jakarta; UIN Syarif

Hidayatullah. Hal. 14

Page 24: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

10

learning (PBL) memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

1) Belajar dimulai dengan suatu masalah

2) Memastikan bahwa masalah yang diberikan berhubungan dengan

dunia nyata siswa.

3) Mengorganisasikan pelajaran diseputar masalah,

4) Memberikan tanggung jawab yang besar kepada pembelajar dalam

membentuk dan menjalankan secara langsung proses belajar

mereka sendiri

5) Menggunakan Kelompok kecil.

6) Menuntut siswa untuk mendemontrasikan apa yang telah mereka

pelajari dalam bentuk suatu kinerja.9

Berdasarkan uraian tersebut terdapat tampak jelas bahwa pembelajaran

dengan model PBL dimulai adanya masalah (dapat dimunculkan oleh siswa

atau guru), kemudian siswa memperdalam pengetahuannya untuk memecahkan

masalah tersebut sehingga siswa terdorong berperan aktif dalam belajar.

c. Tahap-tahap PBL

Menurut Nurhayati, pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan

masalah meliputi lima tahapan, yaitu:

1) Orientasi siswa terhadap masalah auntentik. Pada tahap ini guru

menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang

diperlukan, memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan

masalah.

2) Mengorganisasikan peserta didik. Pada tahap ini guru membagi

peserta didik ke dalam kelompok, membantu peserta didik

mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang

berhubungan dengan masalah.

3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok. Pada tahap

ini guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan informasi

yang sesuai, melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk

mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini guru

membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan

karya yang sesuai.

5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada

tahap ini guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi

atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang

9 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah...... Diakses pada tanggal

20 Agustus 2011

Page 25: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

11

mereka gunakan.10

Menurut Iwayan Sadia, langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam

merancang program pembelajaran PBL sehingga proses pembelajaran benar-

benar menjadi berpusat pada siswa (student center) adalah sebagai berikut :

1) Fokuskan permasalahan, sekitar pembelajaran konsep-konsep

sains yang esensial dan strategis.

2) Berikan kesempatan kepada siswa untuk mengevaluasi gagasannya

melalui eksperimen atau studi lapangan. Siswa akan menggali data-

data yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang

dihadapinya.

3) Berikan kesempatan siswa untuk mengelola data yang mereka

miliki yang merupakan proses latihan metakognisi.

4) Berikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan solusi-

solusi yang mereka kemukaan. Penyajiannya dapat dilakukan

dalam bentuk seminar atau publikasi atau dalam bentuk penyajian

poster.11

d. Manfaat Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Menurut Sudjana “manfaat khusus yang diperoleh dari metode

Dewey adalah metode pemecahan masalah. Tugas guru adalah membantu

para siswa merumuskan tugas-tugas, dan bukan menyajikan tugas-tugas

pelajaran. Objek pelajaran tidak dipelajari dari buku, tetapi dari masalah

yang ada di sekitarnya”.12

B. Aktivitas Belajar

1. Hakikat Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

a. Pengertian Aktivitas

Sebelum membahas tentang aktivitas belajar, akan diuraikan

terlebih dahulu maksud dari belajar itu sendiri. Menurut Sadirman

belajar memiliki maksud antara lain untuk :

10

Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah....., hal. 833 11

Sadia, I Wayan. “Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA Melalui

Penerapan Model Pembelajaran "Problem Based Learning" dan "Cycle Learning" Dalam

Pembelajaran Fisika”. dalam Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Jakarta, No. 1

Th.XXXX Januari 2007. Diakses pada tanggal 14 Maret 2011. hal. 6-7 12

Anwar Holil, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dari

http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/model-pembelajaran -berdasarkan-masalah.html. diakses

pada tanggal 10 Maret 2011

Page 26: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

12

1) Mengetahui kepandaian, kecakapan atau konsep yang

sebelumnya tidak pernah diketahui.

2) Dapat mengerjakan sesuatu yang sebelumnya tidak dapat

diperbuat, baik tingkah laku maupun keterampilan.

3) Mampu mengombinasikan dua pengetahuan (dua lebih) ke

dalam suatu pengertian baru, baik keterampilan, pengetahuan,

konsep maupun sikap/tingkah laku.

4) Dapat memahami dan/ atau menerapkan pengetahuan yang

telah diperoleh.13

Dengan melihat beberapa maksud belajar seperti disebut di atas,

faktor keaktifan siswa sebagai subjek belajar sangat menentukan. Pada

prinsipnya belajar adalah berbuat. Menurut Sadirman “berbuat untuk

mengubah tingkah laku jadi melakukan kegiatan, tidak ada belajar kalau

tidak ada aktivitas”.14

Dalam konsep belajar aktif pengetahuan merupakan pengalaman

pribadi yang diorganisasikan dan dibangun melalui proses belajar bukan

merupakan pemindahan pengetahuan yang dimiliki guru kepada anak

didiknya. Sedangkan mengajar merupakan upaya menciptakan lingkungan

agar siswa dapat memperoleh pengetahuan melalui keterlibatan secara

aktif dalam kegiatan belajar.

Aktivitas siswa merupakan salah satu ciri interaksi belajar

mengajar sebagaimana yang dikemukakan oleh Edi Suardi dalam bukunya

pedagogik (1980), yaitu “bahwa siswa merupakan sentral, maka aktivitas

siswa merupakan syarat mutlak bagi berlangsungnya interaksi belajar

mengajar”.15

Menurut Sriyono “aktivitas adalah segala kegiatan yang

dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani”.16

Menurut Ahmad Rohani “aktivitas fisik adalah peserta didik giat-

aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain, ataupun bekerja,

13

Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.2008. hal. 3 14

Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar..... hal. 95 15

Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar... hal. 17 16

Aktivitas dan Prestasi Belajar. Dalam http:ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal

14 Maret 2011

Page 27: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

13

ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat hanya pasif. Sedangkan

aktivitas psikis adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-

banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran”.17

Dari pengertian beberapa di atas, dapat disimpulkan bahwa

aktivitas adalah segala kegiatan yang dilakukan siswa baik kegiatan fisik

ataupun mental selama proses belajar mengajar.

b. Prinsip Aktivitas

Menurut Pieget “seorang anak berpikir sepanjang ia berbuat. Tanpa

perbuatan anak tak berpikir. Agar anak berpikir sendiri, ia harus diberi

kesempatan untuk berbuat sendiri”.18

Menurut Pieget ada 4 prinsip

belajar aktif yaitu :

1) Siswa harus membangun pengetahuannya sendiri, sehingga

bermakna.

2) Cara belajar yang paling baik adalah jika mereka aktif dan

berinteraksi dengan objek yang konkrit.

3) Belajar harus berpusat pada siswa yang bersifat pribadi

4) Interaksi sosial dari kerja sama harus diberi peranan penting

dalam kelas.19

Dengan demikian dalam kegiatan belajar, siswa yang sebagai

subjek haruslah aktif berbuat. Dengan kata lain bahwa dalam belajar

sangat diperlukan adanya aktivitas, tanpa aktivitas belajar tidak akan

mungkin berlangsung dengan baik. Jadi, dalam proses belajar mengajar

siswalah yang harus membangun pengetahuannya sendiri. Sedangkan

guru berperan untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan

mendukung bagi terciptanya pembelajaran yang bermakna. Siswa harus

mengalami dan berinteraksi langsung dengan objek yang nyata.

17

Ahmad Rohani. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Bhineka Cipta. hal. 6-9 18

S. Nasution. Didaktik Asas-asas mengajar (Jakarta: Bumi Aksara,2000). Cet.II. hal. 89 19

http://hemow.wordpress.com. Implementasi Improving Learning dengan teknik

Inquiry sebagai usaha untuk meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran matematika.

Diakses pada tanggal 14 Maret 2011

Page 28: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

14

c. Klasifikasi Aktivitas Belajar Siswa

Aktivitas siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah

satu indikator adanya keinginan siswa untuk belajar. Ditinjau dari segi

proses dan hasil, Sriyono mengemukakan “bahwa siswa dikatakan

memiliki keaktifan apabila memiliki ciri-ciri perilaku sebagi berikut :

1) Sering bertanya kepada guru atau siswa lain

2) Mampu menjawab pertanyaan

3) Senang dan mau mengerjakan tugas yang diberikan

4) Mengajukan pendapat

5) Dapat bekerjasama dengan siswa lain”.20

Menurut Paul B. Diedrich menyimpulkan kegiatan peserta didik

yang meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas jiwa, klasifikasinya antara

lain sebagai berikut :

1) Visual activitiest, membaca, memperhatikan: gambar,

demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.

2) Oral activities, menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi

saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi,

interupsi, dan sebagainya.

3) Listening activities, mendengarkan: uraian, percakapan,

diskusi, musik, pidato, dan sebagainya.

4) Writing activities, menulis: cerita, karangan, laporan, tes

angket, menyalin, dan sebagainya.

5) Drawing activities, menggambar, membuat grafik, peta,

diagram, pola, dan sebagainya.

6) Motor activities, melakukan percobaan, membuat konstruksi,

model, mereparasi, bermain, berkebun, dan sebagainya.

7) Mental activities, menganggap, mengingat, memecahkan

masalah, menganalisis, melihat hubungan, mengambil

keputusan, dan sebagainya.

8) Emitional activities, menaruh minat, merasa bosan, gembira,

berani, tenang, gugup dan sebagainya. 21

Dari beberapa klasifikasi aktivitas di atas siswa diminta untuk

memiliki aktivitas tersebut dalam proses pembelajaran agar proses

belajarnya lebih bermakna dan aktif dalam melakukan kegiatan belajar.

20

Aktivitas dan prestasi belajar dalam http//ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal

14 Maret 2011 21

Ahmad Rohani. Pengelolaan pengajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004, hal. 10

Page 29: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

15

d. Nilai Aktivitas dalam Pengajaran

Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan

kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dengan

melakukan aktivitas peseta didik dapat memperoleh pengetahuan,

pemahaman, dan aspek tingkah laku lainnya, serta mengembangkan

keterampilan yang bermakna untuk hidup bermasyarakat.

Menurut Oemar Hamalik, penggunaan asas aktivitas besar

nilainya bagi pengajaran para siswa, karena :

1). Para siswa mencari pengalaman sendiri dan langsung

mengalami sendiri

2). Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi

siswa secara integral

3). Memupuk kerja sama yang harmonis dikalangan siswa

4). Para siswa bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri

5). Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan

antara orang tua dengan guru

6). Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkrit

sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta

menghindarkan verbalitas

7). Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas

dalam kehidupan di masyarakat.22

2. Pembelajaran IPS

a. Pengertian Pembelajaran IPS

Ada beberapa pengertian yang diberikan oleh para ahli

pendidikan dan teori belajar itu sendiri.

Menurut Slameto secara psikologis “Belajar merupakan

suatu proses perubahan tingkah laku sseorang sebagai hasil

dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan

dalam seluruh aspek tingkah laku. Pengertian belajar dapat

didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan

individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman

individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya”.23

22

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara,2008.Cet. ke-8. hal. 175 23

Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS), (Jakarta: Bumi

Aksara, 1991), Cet. 1 hal. 78

Page 30: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

16

Dari definisi belajar tersebut di atas dapat dikatakan bahwa

belajar dapat didefinisikan sebagai suatu hasil proses pengalaman

dalam suatu prubahan yang berlangsung aktif dengan lingkungan

dalam pengetahuannya memanipulasi sumber-sumber belajar agar

terjadi proses belajar dalam diri siswa.

Menurut Isjoni menyatakan Pembelajaran adalah suatu

kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling

mempngaruhi mncapai tujuan pmbelajaran. Manusia terlibat

dalam sistem pengajaran terdiri dari siswa, guru, dan tenaga

lainnya, misalnya laboratorium. Material, meliputi buku-

buku, papan tulis, dan spidol, fotografi, slide dan film,

audio dan vido tape. Fasilitas dan perlengkapan, terdiri dari

ruangan kelas, perlengkapan audio visual, juga komputer.

Prosedur, meliputi jadwal dan metode penyampaian

informasi, praktik, belajar, ujian dan sebagainya.24

Menurut Sudjana “Pembelajaran adalah penyiapan suatu

kondisi agar terjadinya belajar. Sedangkan menurut Mariana

“Pembelajaran adalah upaya logis yang didasarkan pada

kebutuhan-kebutuhan belajar anak. Pembelajaran sangat tergantung

kepada pemahaman guru tentang hakikat anak sebagai peserta atau

sasaran belajar”.25

Rumusan tersebut di atas tidak terbatas dalam ruang saja,

akan tetapi juga sistem pembelajaran. Sistem pembelajaran dapat

dilaksanakan dengan cara membaca buku, belajar di kelas atau di

sekolah. Pembelajaran diarahkan pada pengembangan dan

penyempurnaan potensi kemampuan yang dimiliki seperti

kemampuan berbahasa, sosio-emosional, motorik, dan intelektual.

Setelah memahami definisi dari pembelajaran di atas

selanjutnya akan dipaparkan mengenai pengertian dan

pembelajaran IPS. Menurut S. Nasution “IPS adalah pembelajaran

24

Isjoni, Model pembelajaran yang efektif Pendidikan Anak Usia Dini, .yang dikutip dari

http://www.isjoni.net/, diakses pada tanggal 18 Juli 2011 25

Isjoni, Model pembelajaran yang efektif Pendidikan Anak Usia Dini, .yang dikutip dari

http://www.isjoni.net/, diakses pada tanggal 18 Juli 2011

Page 31: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

17

yang merupakan suatu fungsi atau paduan dari sejumlah mata

pelajaran sosial.”26

Menurut Ali Amran Udin, “Social studies atau ilmu

pengetahuan sosial (IPS) adalah illmu-ilmu sosial yang

disederhanakan untuk tujuan-tujuan pendidikan dan pengajaran di

sekolah dasar dan menengah (elementary and scondary school)”.27

Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah perpaduan semua mata

pelajaran sosial di antaranya ekonomi, sejarah, geografi, sosiologi,

yang mempunyai tujuan pembelajaran di SD maupun Di SMP.

Pembelajaran IPS mempunyai sasaran utama yaitu pengembangan

aspek teoritis seperti yang menjadi penekanan pada social sciences.

Dapat juga disimpulkan bahwa pembelajaran IPS

merupakan proses belajar dimana ada interaksi antara peserta didik

dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar dalam mencapai

tujuan kurikulum yang terdiri dari mata pelajaran sosial. Dimana

pembelajaran IPS bukan hanya hafalan tetapi menerapkannya

dalam kehidupan sosial.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Menurut Cranton yang dikutip oleh Hisyam Zaini

mengemukakan bahwa “tujuan pembelajaran adalah pernyataan-

pernyataan tentang pengetahuan dan kemampuan yang diharapkan

dari peserta setelah selesai pembelajaran”.28

Sedangkan menurut

Mager dalam bukunya yang berjudul Preparing Instructional

Objectives yang dikutip oleh Hisyam Zaini, menyatakan “bahwa

“tujuan pembelajaran adalah gambaran kemampuan

siswa/mahasiswa yang menunjukkan kinerja yang diinginkan yang

26

N. Daldjoeni, Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial, Bandung: Alumni, 1992, hal. 9 27

Abu Ahmadi, ilmu Sosial Dasar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991, hal. 2 28

Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Yogyakarta: CTSD IAIN

Sunan Kalijaga, 2002, hal. 56

Page 32: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

18

sebelumnya mereka tidak mampu”.29

Berdasarkan pendapat Cranton dan Mager dapat

disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran adalah hasil belajar yang

akan dicapai untuk menunjukkan kemampuannya dalam menuntut

ilmu.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu yang

mempelajari, menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia

dipermukaan bumi ini dalam konteks sosialnya atau manusia

sebagai anggota masyarakat.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) selama ini diajarkan melalui

penyampaian yang umumnya bersifat hafalan. Dengan demikian

materi yang cukup luas tersebut menjadi beban tersendiri bagi

siswa. Karena itulah keaktifan siswa sangat dibutuhkan dalam

kegiatan interaksi pada saat proses pembelajaran.

c. Aktivitas Siswa pada konsep Permintaan dan Penawaran serta

Terbentuknya Harga Keseimbangan

1). Pengertian dan Hukum Permintaan

Permintaan adalah jumlah barang yang akan dibeli oleh

pembeli pada tingkat harga yang beragam yang berlaku pada

tempat dan waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan meliputi; harga barang itu sendiri, harga barang lain,

pendapatan penduduk, jumlah penduduk, cita rasa (selera)

masyarakat, waktu, ramalan masa datang, dan kualitas barang yang

bersangkutan.

Bunyi hukum permintaan adalah “Permintaan itu

berbanding terbalik dengan harga”, artinya sebagai berikut:

a). Apabila harga barang naik maka permintaan barang berkurang.

b). Apabila harga barang turun maka permintaan barang bertambah.

Apabila ditinjau dari sebaliknya yaitu permintaan dan

29

Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran................................... hal. 57.

Page 33: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

19

pengaruhnya terhadap harga maka terjadi hubungan fungsional

sebagai berikut:

a). Apabila permintaan naik bertambah maka harga akan naik.

b). Apabila permintaan berkurang maka harga akan turun.

Kurva permintaan adalah kurva yang menunjukkan

hubungan antara jumlah barang dan jasa yang dibeli oleh

konsumen pada berbagai tingkat harga. Apabila kurva permintaan

bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan permintaan.

2). Pengertian dan Hukum Penawaran

Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada

berbagai tingkat harga dalam waktu dan tempat tertentu. Faktor-

faktor yang memengaruhi penawaran adalah biaya produksi,

tingkat teknologi, harga barang lain, dan tujuan perusahaan.

Bunyi hukum penawaran adalah “penawaran itu berbanding

lurus dengan harga barang”, artinya:

a). Apabila harga barang naik maka penawaran barang bertambah.

b). Apabila harga barang turun maka penawaran barang berkurang.

Apabila ditinjau dari sebaliknya yaitu penawaran,

pengaruhnya terhadap harga, maka terjadi hubungan fungsional

sebagai berikut:

a). Apabila penawaran bertambah maka harga akan turun.

b). Apabila penawaran berkurang maka harga akan naik.

Kurva penawaran adalah kurva yang menunjukkan hubungan

jumlah barang dan jasa yang ditawarkan oleh penjual pada berbagai

tingkat harga. Apabila kurva penawaran bergeser ke kanan,berarti

terjadi kenaikan penawaran, tapi apabila kurva penawaran bergeser

ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran.

Page 34: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

20

3). Menentukan Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan adalah harga kesepakatan antara

penjual dan pembeli yang tercipta melalui proses tawar menawar.

kurva keseimbangan harga adalah kurva yang dibuat dengan

menggabungkan kurva penawaran dengan kurva permintaan. Titik

pertemuan antara kurva penawaran disebut ekuilibrium.

Penggunaan model pembelajaran Based Problem Learning

(PBL) ini memberikan keuntungan kepada siswa sebagai alat yang

sempurna untuk selalu memproses dan mengolah pengetahuan

belajarrnya secara efektif, siswa harus aktif secara fisik, intelektual

dan emosional. Selain memberikan keuntungan bagi siswa, dapat

juga digunakan profesor dan pengajar untuk mengetahui sejauh

mana kualitas hasil belajar siswa dengan diberikan penilaian. Hal

ini memberi peluang bagi guru untuk mengembangkan belajar

mengajar bermakna kepada siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Untuk mendukung penelitian ini, berikut ini disajikan hasil penelitian

yang relevan dengan penelitian yang sudah dilakukan. Penelitian ini dirujuk

pada skripsi yang dilakukan oleh Achmad Saifudin (2010) dalam penelitian

yang berjudul “Upaya meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di MAN

12 Jakarta Barat. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Hasil penelitian tersebut

dapat meningkatkan hasil belajar, serta siswa aktif dan berpikir kritis dalam

proses pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) dalam pembelajaran kimia.

D. Pengajuan konseptual Perencanaan Tindakan

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL), dapat

membuka ruang yang luas bagi peserta didik untuk mengalami sebuah

Page 35: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

21

pengalaman belajar yang lebih bermakna, berkesan, dan menyenangkan.

Pembelajaran Problem Based learning (PBL) lebih menekankan pada

keterlibatan peserta didik dalam proses belajar secara aktif dalam proses

pembelajaran. Sehingga siswa perlu belajar berpikir, memecahkan masalah

dan belajar untuk mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan, serta

saling memberitahukan pengetahuan, konsep kepada siswa yang

membutuhkan.

Pembelajaran model PBL dalam IPS diduga membantu para siswa

dalam meningkatkan aktivitas belajarnya. Para siswa dalam kelompok dapat

bekerja sama dalam mengerjakan tugas, memecahkan masalah, dan dapat

saling bertukar pendapat dengan yang lain sehingga siswa akan termotivasi

untuk berperan aktif dalam proses belajar dan pembelajaran. Salah satu

metode dalam pembelajaran ini yang dapat meningkatkan aktivitas siswa

dalam belajar adalah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Pembelajaran ini diterapkan dalan proses belajar dan pembelajaran IPS pada

konsep permintaan dan penawaran serta terbentuknya harga keseimbangan di

kelas VIII dengan menggunakan diskusi kelompok sehingga meningkatkan

aktivitas siswa untuk belajar IPS.

Berdasarkan pemikiran yang telah dipaparkan di atas, maka

diharapkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.

E. Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teoritis dan hasil penelitian yang relevan di

atas, maka hipotesis penelitian dirumuskan sebagai berikut: ”Penerapan

Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan

aktivitas belajar IPS siswa kelas VIII di SMP Islam Al – Fatah Jakarta

Utara”.

Page 36: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2011

(Semester Genap) yang beralokasi di SMP Islam Al-Fatah Jl. Pluit Dalam

No.10 Penjaringan Jakarta Utara, yang telah terakreditasi dengan peringkat B.

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas

(classroom action research) dengan model Pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) mencoba untuk memperbaiki proses belajar mengajar di

dalam kelas tersebut.

Menurut Suharsimi Arikunto “Penelitian tindakan kelas atau lebih

dikenal dengan Action Research adalah sebuah kegiatan penelitian yang

dilakukan di kelas”.1

Penelitian tindakan kelas berkembang dari penelitian tindakan. Oleh

karena itu, untuk memahami pengertian PTK perlu kita telusuri pengertian

penelitian tindakan. Menurut Kemmis, penelitian tindakan adalah suatu bentuk

1 Suharsimi Arikunto (ed), Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta, Bumi Aksara, 2008, Cet.

Ke- 7, hal. 2

Page 37: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

23

penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh peneliti dalam situasi

sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial mereka.2

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.

Penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu suatu penelitian yang dikembangkan

berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang

bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar di

kelas. Dengan demikian, prosedur langkah-langkah pelaksanaan penelitian ini

akan mengikuti prinsip-prinsip dasar penelitian tindakan yang telah umum

dilakukan. Pada penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat rangkaian

kegiatan yang dilakukan dalam siklus berulang, pada penelitian ini peneliti

menggunakan dua siklus. Prosedur penelitian ini tersebut terdiri dari empat

tahap kegiatan setiap siklus, yaitu:

1. Perencanaan (planning)

Dalam tahap ini peneliti merencanakan dengan merumuskan

pertanyaan apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana

tindakan dilakukan.

2. Tindakan (acting)

Pada tahap ini peneliti melaksanakan apa yang telah direncanakan

pada tahap perencanaan.

3. Pengamatan (observing)

Peneliti melakukan pengamatan pada siswa selama proses belajar

mengajar berlangsung dengan lembar observasi.

4. Refleksi (reflection)

Pada tahap ini peneliti beserta guru menganalisis data yang telah

diperoleh dari kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan sesuai

dengan tujuan yang direncanakan. Hal ini kemudian dianalisis dan akan

digunakan untuk merencanakan tindakan selanjutnya.

Keempat tahapan kegiatan tersebut dapat di ilustrasikan sebagai

berikut:

2 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Prenada Media Group, 2010, Cet.

Ke-2, hal. 24

Page 38: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

24

Alur Penelitian Tindakan Kelas

(Suharsimi Arikunto, dkk. 2007:74)

Siklus I

Siklus II

Siklus II

Permasalahan Perencanaan

tindakan I

Pengamatan/peng

umpulan data I

Perencanaan

tindakan II

Pengamatan/pengumpul

an data II

Permasalahan baru

hasil refleksi

Pelaksanaan

tindakan I

Pelaksanaan tindakan II

Refleksi II

Apabila masalah

belum

terselesaikan

Refleksi I

Dilanjutkan ke siklus

berikutnya

Page 39: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

25

C. Subjek/Partisipan yang Terlibat dalam Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMP Islam Al – Fatah yang terletak di jalan

pluit dalam Penjaringan Jakarta Utara. Penelitian dilakukan di kelas VIII

terdiri atas 21 siswa, laki-laki 15 siswa dan perempuan 6 siswa.

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah peneliti sendiri. Dalam hal

ini peneliti berperan langsung sebagai guru yang melakukan proses

pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) .

Partisipan yang terlibat dalam penelitian ini adalah guru IPS dan siswa kelas

VIII SMP Islam Al-Fatah. Guru bidang studi IPS dalam penelitian ini terlibat

sebagai obsever sedangkan siswa kelas VIII/A SMP Islam Al-Fatah sebagai

objek dari penelitian ini.

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Dalam pelaksanaannya, peran dan posisi peneliti dalam penelitian

bertindak sebagai guru yang melakukan proses pembelajaran IPS Terpadu

dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Sedangkan guru bidang studi IPS dalam penelitian ini terlibat sebagai

kolaborator dan obsever. Dimana guru membantu peneliti dalam hal membuat

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membantu dalam melakukan

refleksi dan menentukan tindakan-tindakan yang akan dilaksanakan pada

siklus selanjutnya. Selain itu, guru bidang studi sebagai pemberi penilaian

terhadap peneliti dalam mengajar dengan menerapkan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) dan mengamati seluruh aktivitas belajar IPS

siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Peneliti dan guru bidang studi masing-masing memilki kedudukan

yang setara artinya masing-masing mempunyai peran dan posisi yang saling

membutuhkan satu sama lain dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan.

Page 40: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

26

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Sebelum penelitian tindakan kelas ini dilakukan, peneliti melakukan

penelitian pendahuluan (pra penelitian). Kemudian akan dilanjutkan dalam

dua siklus pada Mata Pelajaran IPS TERPADU. Hal ini dimaksudkan untuk

melihat perkembangan aktivitas siswa pada setiap siklus setelah diberikan

tindakan. Bila pada siklus I terdapat masalah dalam tindakan, dan indikator

keberhasilan belum tercapai. Selanjutnya, dilakukan tindakan ulang melalui

siklus berikutnya (siklus II) lebih banyak diarahkan pada perbaikan dan

penyempurnaan terhadap kekurangan yang terdapat pada siklus I.

Adapun uraian dari tahap-tahap penelitian penelitian tindakan kelas ini

adalah sebagai berikut :

1. Penelitian Pendahuluan

a. Wawancara antara peneliti dan guru serta peneliti dan siswa tentang

tinggi rendahnya aktivitas belajar siswa, Respon siswa terhadap mata

pelajaran IPS.

b. Observasi proses pembelajaran

Pada kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan terhadap proses

pembelajaran IPS di kelas VIII SMP I Al – Fatah Jakarta. Peneliti

mengamati segala aktivitas siswa dan guru dalam proses pembelajaran

IPS di kelas tersebut.

2. Siklus I

a. Tahap Perencanaan Tindakan

1). Peneliti dan guru bidang studi IPS bekerjasama membuat acuan

program pembelajaran berupa rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) dengan menggunakan model Problem

Based Learning (PBL).

2). Guru bidang studi IPS menentukan materi yang akan diajarkan

oleh peneliti untuk setiap pertemuan.

Page 41: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

27

3). Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar

observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar

IPS TERPADU, lembar wawancara untuk guru dan siswa,

lembar kerja siswa (LKS) serta lembar soal pada akhir siklus

ini.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1). Guru memberikan penjelasan mengenai materi dan langkah-

langkah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

kepada siswa

2). Guru melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan

metode diskusi dengan menggunakan LKS

3). Guru memonitor kegiatan-kegiatan siswa pada saat proses

pembelajaran

4). Pada akhir pembelajaran guru dan siswa bersama-sama

menyimpulkan materi pelajaran

5). Guru memberikan tugas kepada siswa pada materi yang akan

dibahas selanjutnya

c. Tahap observasi

1). Observer (guru bidang studi) mencatat secara detail aktivitas

guru dan siswa di kelas pada format observasi.

2). Wawancara kepada guru dan beberapa siswa untuk mengetahui

tanggapan tentang proses pembelajaran model Problem Based

Learning (PBL) yang telah dilaksanakan.

d. Tahap Refleksi

Pada tahap ini peneliti dan guru bidang studi IPS

melakukan refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengkaji dan

memproses data yang didapat saat dilakukan pengamatan atau

Page 42: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

28

observasi tindakan. Kemudian hasil refleksi digunakan untuk

perbaikan pada tahap perencanaan siklus II.

3. Siklus II

a. Tahap Perencanaan Tindakan

1). Guru membuat acuan program pembelajaran rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP)

2). Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian, yaitu lembar

observasi guru pada KBM, lembar observasi aktivitas belajar IPS

TERPADU, lembar wawancara untuk guru dan siswa, lembar kerja

siswa (LKS) serta lembar soal pada akhir siklus ini.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1). Guru melakukan proses model pembelajaran Problem Based

Learnig (PBL) dengan menggunakan metode diskusi

2). Peneliti membagikan LKS kepada siswa, untuk dikerjakan secara

kelompok

3). Setelah semua kelompok mengerjakan LKS, peneliti meminta hasil

kerja setiap kelompok di kemukakan di depan kelas. Apabila hasil

kerja kelompok ada yang berbeda, peneliti kelompok tersebut

mengemukakan alasannya.

4). Pada akhir pelajaran guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan

materi pelajaran

c. Tahap Observasi dan evaluasi

1). Observer (guru bidang studi IPS) mencatat secara detail aktivitas

guru dan siswa di kelas pada format observasi

2). Wawancara kepada guru dan beberapa siswa untuk mengetahui

tanggapan tentang proses pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) yang telah dilaksanakan.

d. Tahap Analisis dan Refleksi

1). Mengolah dan menganalisis data yang diperoleh dari siklus II

Page 43: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

29

2). Menyimpulkan dan merefleksi proses pembelajaran siklus II

dengan melihat perkembangan peningkatan aktivitas siswa, tes

hasil belajar dan wawancara. Jika masih terdapat kekurangan dapat

diperbaiki pada siklus selanjutnya. Tetapi, jika pada saat refleksi

dari siklus II sudah tidak ditemukan masalah, dan indikator

keberhasilan sudah tercapai, maka penelitian diberhentikan.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Dengan melakukan Penelitian Tindakan Kelas dalam penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL), hasil penelitian yang

diharapkan oleh penulis adalah aktivitas belajar IPS siswa semakin meningkat,

sehingga dapat memperoleh hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

G. Sumber Data

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif.

1. Data Kualitatif : hasil observasi aktivitas belajar siswa, hasil observasi

guru pada KBM, hasil wawancara terhadap guru dan siswa, catatan

lapangan, serta hasil dokumentasi.

2. Data Kuantitatif : hasil lembar kerja siswa dan nilai tes siswa pada

setiap akhir siklus.

H. Instrumen-instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Lembar wawancara

Wawancara terhadap guru dan siswa dilakukan pada saat

peneliti melakukan observasi pendahuluan (pra penelitian) dan pada

saat akhir siklus. Wawancara ini dilakukan dengan maksud untuk

mengetahui pandangan guru dan siswa, peran dan permasalahan yang

Page 44: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

30

dihadapi siswa dalam pembelajaran IPS serta penerapan model

pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”

2. Lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa

Lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa digunakan

untuk mengetahui persentase aktivitas belajar IPS siswa dengan

diterapkan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”.

Aktivitas belajar siswa yang diukur tercantum dalam lembar observasi

tersebut.

3. Catatan Lapangan

Catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang kejadian-

kejadian yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Catatan lapangan ini berfungsi untuk menganalisis apabila terdapat

temuan-temuan aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar

berlangsung.

4. Lembar soal tes akhir siklus

Lembar soal diberikan kepada siswa-siswi untuk mengetahui

tingkat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal. Lembar soal

pada akhir siklus I berbentuk pilihan ganda, sedangkan lembar soal

pada siklus II berbentuk pilihan ganda dan essay.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi guru pada KBM, data diperoleh dari lembar observasi guru

pada KBM yang diisi oleh guru bidang studi IPS yang bertindak

sebagai observer dengan cara mengamati peneliti yang bertindak

sebagai guru yang mengajar di kelas dengan mencheklist setiap aspek

yang dinilai pada setiap pertemuan.

2. Observasi aktivitas siswa belajar IPS siswa, data diperoleh dari lembar

observasi aktivitas belajar IPS siswa yang diisi oleh guru bidang studi

Page 45: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

31

yang bertindak sebagai observer dengan mencheklist skor untuk setiap

aktivitas yang diukur pada setiap pertemuan.

3. Wawancara, data diperoleh dengan mewawancarai guru bidang studi

IPS dan beberapa siswa kelas VIII pada observasi pendahuluan dan

pada setiap akhir siklus.

4. Dokumentasi, dokumentasi diperoleh dengan cara mengambil gambar

segala bentuk aktivitas siswa pada saat proses belajar mengajar

berlangsung.

5. Catatan lapangan, diperoleh dengan cara mencatat setiap aktivitas

yang dilakukan oleh siswa selama proses pembelajaran.

Data yang sudah terkumpul, kemudian didiskusikan dan dianalisis oleh

peneliti dan guru bidang studi untuk perencanaan tindakan pada siklus

berikutnya.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan

Dalam penelitian ini digunakan teknik triangulasi, yaitu teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu sebagai pembanding. Untuk itu perlu diadakan pengecekan ulang

terhadap sumber data yang berbeda yaitu pengamatan aktivitas belajar siswa,

wawancara dan catatan lapangan.

Selain itu, penelitian ini juga menggunakan instrumen tes hasil belajar.

Menurut suharsimi arikunto “sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut

mengukur apa yang hendak diukur”.3 Sebelum tes hasil belajar diberikan

kepada siswa maka peneliti terlebih dahulu mengukur validitasnya yaitu

menggunakan validitas tes secara rasional. Validitas rasional adalah validitas

yang diperoleh berdasarkan hasil pemikiran, validitas yang diperoleh dengan

berpikir secara logis. Dengan demikian maka suatu tes hasil belajar dapat

dikatakan telah memiliki validitas rasional, apabila setelah dilakukan

3 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT . Bumi Aksara,

2006, edisi revisi, Cetakan. Ke- 6. hal. 65

Page 46: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

32

penganalisisan secara rasional ternyata bahwa tes hasil belajar itu memang

(secara rasional) dengan tepat telah dapat mengukur apa yang seharusnya

diukur.4

Untuk dapat menentukan apakah tes hasil belajar sudah memiliki

validitas rasional ataukah belum, dapat dilakukan penelusuran dari segi isinya

(content). Validitas isi adalah validitas yang ditilik dari segi tes itu sendiri

sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu: sejauhmana tes hasil belajar sebagai

alat pengukur hasil belajar peserta didik, isinya telah dapat mewakili secara

representatif terhadap keseluruhan materi atau bahan pelajaran yang

seharusnya diteskan (diujikan).

K. Analisis Data dan Interprestasi Hasil Analisis

Menganalisis data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk

menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang

yang meneliti, tetapi juga oleh orang lain yang ingin mengetahui hasil

penelitian .

Data yang diperoleh berupa kalimat-kalimat dan aktivitas-aktivitas

guru dan siswa, diubah menjadi kalimat yang bermakna dan ilmiah. Analisis

data tersebut dilakukan saat pengumpulan data dengan mempertimbangkan

pembahasan pembelajaran untuk tindakan selanjutnya.

Untuk menganalisis setiap indikator aktivitas belajar siswa digunakan

teknik analisis secara deskriptif dengan rumus sebagai berikut :

X 100%

Sedangkan dalam menganalisis data pada aspek kognitif/penguasaan

konsep dengan menggunakan gain Skor. Gain adalah selisih antara nilai postes

4 Anas, Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

1996), Hal. 164.

Page 47: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

33

dan pretes. Gain ini menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan

konsep setelah pembelajaran dilakukan guru.

Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:

Peningkatan pemahaman konsep diperoleh dari N-Gain.

N-Gain = skor postes – skor pretes

Skor ideal – skor pretes

Terdapat kategorisasi perolehan skor gain ternormalisasi, yaitu:

a. g tinggi : nilai (<g>) > 0,70

b. g sedang : nilai 0,70 > (<g>) < 0,30

c. g rendah : nilai (<g>) < 0,305

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Peneliti mengawali penelitian ini dengan dilakukannya penelitian

pendahuluan (pra penelitian), dan akan dilanjutkan dalam dua siklus. Masing-

masing siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu tahap perencanaan tindakan, tahap

pelaksanaan tindakan, observasi, serta analisis dan refleksi. Setelah melakukan

analisis dan refleksi pada siklus I, apabila indikator keberhasilan belum

tercapai, maka penelitian akan dilanjutkan dengan siklus II.

Penelitian ini akan dihentikan jika indikator keberhasilan dalam proses

pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) telah tercapai, yaitu aktivitas siswa meningkat dan seluruh

indikator aktivitas belajar IPS siswa meningkat dan seluruh indikator

mencapai ≥ 70% serta nilai rata-rata tes ≥ 70.

5 Yanti, “Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Melalui permainan Bernuansa

Nilai”, skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta: Perpustakaan UIN Jakarta, 2008, hal.

41

Page 48: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Hasil Intervensi Tindakan

1. Penelitian Pendahuluan

Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan melakukan observasi

pembelajaran di SMP Islam Al – Fatah Jakarta di kelas VIII serta melakukan

wawancara terhadap guru IPS kelas VIII dan orang siswa kelas VIII. Kegiatan

ini dilaksanakan pada tanggal 16 dan 18 Mei 2011.

Penelitian diawali dengan melakukan kunjungan ke sekolah SMP Islam

Al-Fatah Jakarta untuk konfirmasi tentang penerapan model pembelajaran

“Problem Based Learning (PBL)” pada pembelajaran IPS Terpadu sudah atau

belum diterapkan di SMP I AL-Fatah Jakarta.

Setelah mendapat izin, penentuan kelas yang dapat dijadikan objek

penelitian yaitu kelas VIII. Pada tahapan ini peneliti melakukan wawancara

dengan guru bidang studi IPS dan siswa. Tujuan dari wawancara ini adalah

mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa, tanggapan guru tersebut tentang

model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)” dan permasalahan yang

terjadi pada pembelajaran IPS di kelas tersebut. Berdasarkan hasil wawancara

dan observasi di kelas, diperoleh informasi sebagai berikut:

Page 49: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

35

1) Beberapa siswa menyukai pelajaran IPS, tetapi sebagian siswa ada yang

kurang senang dengan IPS disebabkan IPS materinya banyak sehingga

membuat siswa bosan (ngantuk).

2) Umumnya siswa memperhatikan penjelasan guru, tetapi terkadang masih

ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, tergantung kondisi

guru

3) Metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru adalah metode

ceramah

4) Guru masih mendominasi jalannya pembelajaran di kelas, sehingga

mengakibatkan siswa pasif

5) Beberapa siswa masih takut jika di minta oleh guru untuk mengerjakan

soal di depan kelas, karena khawatir jawabannya akan salah.

6) Beberapa siswa masih takut untuk bertanya atau menjawab kepada

gurunya.1

Hasil wawancara dan observasi pembelajaran IPS di kelas tersebut

digunakan sebagai bahan untuk merencanakan tindakan siklus I selanjutnya.

2. Tindakan Pembelajaran Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Berdasarkan seluruh informasi yang telah diperoleh, pada

penelitian ini dilakukan proses perencanaan penelitian. Adapun proses

perencanaannya adalah merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan

dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning

(PBL)”, membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat

instrument-instrument penelitian yaitu lembar observasi aktivitas, lembar

observasi guru pada KBM, pedoman wawancara untuk guru dan siswa,

membuat LKS untuk setiap pertemuan serta soal tes untuk akhir siklus I ini.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dan didiskusikan

bersama guru IPS yang bertidak sebagai kolaborator sehingga apa yang

1 Hasil Wawancara Guru dan Siswa pada Pra penelitian Tanggal 16-18 Mei 2011

Page 50: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

36

disusun dalam RPP sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di

sekolah tersebut. Selain itu, peneliti juga menjelaskan cara mengisi lembar

observasi serta cara penilaian baik pada lembar observasi guru pada KBM,

ataupun lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa.

b. Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran siklus I ini terdiri dari 2 pertemuan (4x40 menit)

dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning”

(PBL). Pada pertemuan pertama siswa tidak hadir 2 orang siswa sedangkan

pada pertemuan kedua siswa yang tidak hadir 4 orang siswa. Pembelajaran

ini terdiri dari 3 bagian yaitu penjelasan materi, diskusi dengan

menggunakan LKS dan pembahasan. Materi yang dibahas adalah pengertian

permintaan, faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan, Hukum

permintaan, pengertian dan contoh daftar permintaan dalam permintaan,

kurva permintaan serta macam-macam permintaan. Pelaksanaan penerapan

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

di kelas VIII sebagai berikut:

Tabel 4.1

Tindakan Siklus I

No. Tahapan Tindakan Siswa

1. Orientasi siswa

pada masalah

a. Guru menjelaskan

tujuan pembelajaran

dan kegiatan-kegiatan

yang akan dilakukan

siswa siswa dalam

diskusi kelompok.

b. Guru memotivasi

siswa untuk aktif

dalam pembelajaran.

c. Guru menjelaskan

materi pelajaran dan

a. Siswa

mendengarkan,

menyimak dan

mencatat

penjelasan

guru.

b. Siswa

termotivasi

untuk aktif

dalam

pembelajaran.

Page 51: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

37

memberikan masalah

berupa LKS yang

telah dibuat guru.

2. Mengorganisasi

siswa untuk

belajar

a. Pada tahap ini guru

membagi siswa ke

dalam kelompok yang

terdiri dari teman

sebangku dan

meminta setiap

kelompok untuk

menggunakan ide dari

kelompoknya sendiri

menyelesaikan

masalah yang

diberikan.

b. Guru

menginformasikan

kepada siswa untuk

mempersiapkan diri

menjawab pertanyaan

di depan kelas.

a. Siswa bekerja

sama dalam

kelompok

untuk

menyelesaikan

LKS yang

diberikan.

3. Membimbing

penyelidikan

individu maupun

kelompok

a. Guru mengaktifkan

diskusi antar

kelompok dan

berkeliling memantau

kerja masing-masing

kelompok serta

membantu kelompok

yang mengalami

kesulitan.

a. Siswa

menyusun

jawaban yang

akan digunakan

untuk

menjawab di

depan kelas.

b. Siswa

melakukan

tanya jawab

pada kelompok

masing-masing.

4. Mengembangkan a. Secara random, guru a. Setiap

Page 52: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

38

dan menyajikan

hasil karya.

menunjuk salah satu

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil kerja diskusi

kelompok, serta

kelompok lain sebagai

penyangga dan akan

mempersiapkan

pertanyaan.

b. Guru berperan sebagai

fasilitator, dan

mediator.

kelompok

mempersentasi

kan hasil

diskusinya di

depan kelas.

b. Siswa

diarahkan dan

dimotivasi

untuk membuat

atau menjawab

pertanyaan.

5. Menganalisis dan

mengevaluasi

proses

pemecahan

masalah

a. Guru membantu siswa

untuk melakukan

refleksi atau evaluasi

terhadap jawaban

yang dibuat

b. Guru memberikan

informasi dan

klarifikasi terhadap

pertanyaan dan

jawaban siswa.

Siswa menyimak

penjelasan dari guru.

Gambar 4.1 Aktivitas pada pelaksanaan siklus I

Page 53: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

39

c. Tahap Observasi dan analisis

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar observasi

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Siklus I

No. Klasifikasi

Aktivitas Aspek yang diteliti

Skor

Pertemuan

1

Skor

Pertemuan

2

Rata-

rata

1. Visual

activities

Aktivitas siswa

memperhatikan

penjelasan guru

2 3 49,5%

Rata-rata visual activities 47% 52% 49,5%

Page 54: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

40

2. Oral

activities

Aktivitas keberanian

Siswa (mengajukan

pertanyaan dan

menjawab/menanggapi

pertanyaan)

1 2 23,5%

Aktivitas siswa di

dalam berdiskusi antar

teman

2 3 54%

Rata-rata Oral activities 28% 49,5% 38,7%

3. Emotional

activities

Aktivitas semangat

siswa dalam

mengerjakan tugas

3 3 61,5%

Rata-rata Emotional activities 57% 66% 61,5%

4. Mental

activities

Aktivitas siswa dalam

memecahkan masalah

pada LKS

3 3 71%

Rata-rata Mental activities 71% 71% 71%

Rata-rata activities siklus 55,2%

Keterangan persentase aktivitas siswa

1 = kurang (0%-25%)

2 = cukup (25%-50%)

3 = baik (50%-75%)

4 = sangat baik (lebih dari 75%)

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, diperoleh informasi bahwa aktivitas

belajar siswa pada siklus I adalah sebagai berikut:

1). Aktivitas memperhatikan penjelasan guru

Rata-rata persentase aktivitas siswa yang memperhatikan

penjelasan guru sebesar 49,5%. Aspek memperhatikan penjelasan guru

pada setiap pertemuan mengalami peningkatan skor. Skor terendah yaitu

47% pada pertemuan pertama. Hal ini dikarenakan siswa belum siap

untuk mengikuti pelajaran dan masih bingung dengan model

Page 55: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

41

pembelajaran Problem based Learning (PBL). Tetapi, pada pertemuan

berikutnya aktivitas memperhatikan penjelasan guru mengalami

peningkatan karena siswa mendapat teguran jika tidak memperhatikan

penjelasan guru.

2). Aktivitas keberanian Siswa (mengajukan pertanyaan dan

menjawab/menanggapi pertanyaan)

Rata-rata persentase aktivitas keberanian siswa dalam mengajukan

pertanyaan dan menjawab/menanggapi pertanyaan sebesar 23,5%. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa belum berani bertanya dan menjawab atau

menanggapi pertanyaan dari guru maupun dari siswa lainnya,

dikarenakan beberapa siswa masih kurang yakin dengan jawabannya.

Hal ini dapat dikatakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan pada

siklus II.

3). Aktivitas berdiskusi antar teman

Rata-rata persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan teman 54%.

Pada pertemuan pertama skor persentase sebesar 42%, kebanyakan siswa

mengandalkan jawaban dari teman kelompoknya saja. Tetapi pada

pertemuan kedua aktivitas ini mengalami peningkatan yaitu sebesar 66%.

Masing-masing kelompok dipantau dan jika dijumpai ada pasangan yang

tidak bekerja sama, maka siswa diminta untuk bekerja sama dalam

kelompoknya. Hal ini dapat dikatakan belum baik sehingga perlu adanya

perbaikan pada siklus II.

4). Aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas

Rata-rata persentase aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan

tugas sebesar 61,5%. Pada dua pertemuan berturut-turut, masih terdapat

siswa yang malas untuk mengerjakan tugasnya, karena merasa tidak akan

dihukum apabila tidak mengerjakan tugas tersebut. Hal ini dapat

dikatakan belum baik sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus II.

Page 56: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

42

5). Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS

Rata-rata persentasi aktivitas siswa dalam memecahkan masalah

sebesar 71%. Pada dua pertemuan siswa dalam memecahkan masalah

baik, karena siswa merasa cukup semangat dalam memecahkan masalah

pada LKS. Meskipun ada beberapa siswa yang masih merasa bingung

dalam menjawab atau memecahkan masalah pada LKS.

Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan

tindakan. Pada tahap ini, guru IPS kelas VIII yang bertindak sebagai

observer mengobservasi aktivitas belajar IPS siswa sekaligus mengamati

proses pembelajaran di kelas dengan diterapkannya model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL).

Hasil belajar siswa selama siklus I diperoleh dari nilai tes akhir

siklus I pada pertemuan kedua. Hasil tes akhir siklus I tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.3

Nilai Tes Hasil Belajar Siklus 1

No Nama Pre-test Pos-test N-gain

1 S1 30 40 0,14

2 S2 40 0 -0,67

3 S3 45 70 0,45

4 S4 45 60 0,27

5 S5 35 40 0,08

6 S6 55 50 -0,11

7 S7 50 55 0,10

8 S8 25 45 0,27

9 S9 20 60 0,50

10 S10 55 35 -0,44

11 S11 30 65 0,50

12 S12 25 65 0,53

13 S13 50 0 -1,00

14 S14 20 55 0,44

15 S15 0 0 0,00

16 S16 40 55 0,25

17 S17 25 70 0,60

18 S18 55 75 0,44

Page 57: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

43

19 S19 0 0 0,00

20 S20 60 80 0,50

21 S21 50 65 0,30

JUMLAH 755 985 3,16

RATA-RATA 35,95238 46,90476 0,29

Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat diperoleh informasi bahwa hasil

belajar siswa pada siklus I ini mencapai rata-rata 46,91 dan rata-rata N-gain

sebesar 0,29. Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar pada siklus I ini masih

rendah, dan masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (65).

Penyebabnya karena siswa belum terbiasa menggunakan model pembelajaran

Problem Based Lerning (PBL) ini.

Hasil observasi terhadap guru pada KBM cukup baik, hanya saja

peneliti harus lebih memotivasi siswa untuk bertanya dan menjawab/

menanggapi pertanyaan guru atau siswa.

d. Refleksi

Tahap ini oleh peneliti dan guru bidang studi setelah melakukan analisis

pada siklus I. Berdasarkan analisis pada observasi, wawancara dan tes

ditemukan beberapa kekurangan yang ada pada siklus I. Hasil tersebut

dijelaskan pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4

Refleksi Tindakan Pembelajaran pada Siklus I

No Kekurangan-kekurangan Perencanaan perbaikan pada siklus II

1. Pada awal pembelajaran, masih

ada siswa yang n gobrol dengan

temannya dalam proses diskusi

Memberikan pengurangan skor pada

siswa yang berbuat kesalahan

2. Kemampuan bertanya dan

menjawab siswa masih rendah

dilihat dari jumlah siswa yang

aktif

Peneliti mengarahkan siswa lebih

banyak membaca buku pelajaran dan

lebih aktif dalam kegiatan

pembelajaran dengan memberikan

point plus dalam pembelajaran

3. Siswa masih malu untuk Memberikan hadiah pada siswa yang

Page 58: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

44

mengangkat tangannya ketika

akan menjawab pertanyaan yang

diajukan oleh peneliti. Siswa

sering menjawab pertanyaan

secara bersamaan

berani mengangkat tangannya untuk

menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh peneliti.

4. Beberapa siswa masih malu untuk

bertanya jika ada pembahasan

materi yang belum dimengerti

siswa.

Mengarahkan siswa untuk bertanya

pada pembahasan yang belum

dimengerti.

5. Siswa masih merasa takut untuk

mengerjakan hasil kerjanya di

depan kelas, sehingga siswa hanya

mengandalkan kelompoknya saja

Memilih satu siswa dari pasangan yang

mendapat giliran mengerjakan hasil

kerjanya dalam kelompokya.

6. Siswa mulai merasa bosan dengan

diskusi kelompok yang

dilakukannya

Diadakan sebuah permainan antar

kelompok dan adanya pemberian

reward (hadiah) pada kelompok yang

menang.

Berdasarkan hasil tes akhir siklus I diperoleh hasil belajar siswa

mencapai nilai rata-rata 46,91 dan masih banyak siswa yang mendapat nilai

masih dibawah KKM. Hal ini menujukkan bahwa tes hasil belajar pada

siklus I belum mencapai indikator keberhasilan penelitian.

Berdasarkan hasil refleksi tindakan pembelajaran pada pada siklus

I diperoleh informasi bahwa aktivitas dan nilai tes akhir siklus I belum

mencapai indikator keberhasilan, sehingga perlu perlu dilanjutkan pada

siklus berikutnya dengan hasil refleksi siklus I di gunakan sebagai

perbaikan.

3. Tindakan Pembelajaran Siklus II

a. Tahap Perencanaan

Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dengan

menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning (PBL)”,

Page 59: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

45

membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat instrumen-

instrumen penelitian yaitu lembar observasi aktivitas, lembar observasi

guru pada KBM, pedoman wawancara untuk guru dan siswa, membuat

LKS untuk setiap pertemuan serta soal tes untuk akhir siklus II ini.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat dan didiskusikan

bersama guru IPS yang bertidak sebagai kolaborator sehingga apa yang

disusun dalam RPP sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan di

sekolah tersebut. Selain itu, peneliti juga menjelaskan cara mengisi lembar

observasi serta cara penilaian baik pada lembar observasi guru pada KBM,

ataupun lembar observasi aktivitas belajar IPS siswa.

b. Tahap Pelaksanaan

Pembelajaran siklus II ini terdiri dari 2 pertemuan (4x40 menit)

dengan menggunakan model pembelajaran “Problem Based Learning”

(PBL). Pada pertemuan ketiga terdapat 3 orang siswa tidak hadir siswa

sedangkan pada pertemuan keempat hanya 1 orang siswa yang tidak hadir.

Pembelajaran ini terdiri dari 3 bagian yaitu penjelasan materi, diskusi

dengan menggunakan LKS dan pembahasan. Materi yang dibahas adalah

penawaran barang dan jasa dan terbentuknya harga keseimbangan pasar.

Dalam tahapan pelaksanaan ini peneliti melaksanakan tindakan sebagai

berikut:

Tabel. 4.5

Tindakan siklus II

No Tahapan Tindakan Siswa

1. Orientasi siswa

pada masalah

a. Guru menjelaskan

tujuan pembelajaran

dan kegiatan-kegiatan

yang akan dilakukan

siswa siswa dalam

diskusi kelompok.

b. Guru memotivasi

a. Siswa

mendengarkan,

menyimak dan

mencatat

penjelasan

guru.

b. Siswa

Page 60: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

46

siswa untuk aktif

dalam pembelajaran.

c. Guru menjelaskan

materi pelajaran dan

memberikan masalah

berupa LKS yang

telah dibuat guru.

termotivasi

untuk aktif

dalam

pembelajaran.

2. Mengorganisasi

siswa untuk

belajar

a. Guru mengarahkan

siswa untuk kumpul

dalam kelompoknya.

b. Guru

menginformasikan

untuk mempersiapkan

diri untuk melakukan

presentasi di depan

kelas.

Siswa bekerja sama

dalam kelompok untuk

menyelesaikan LKS

yang diberikan.

3. Membimbing

penyelidikan

individu maupun

kelompok

a. Guru memberikan

bimbingan agar

dilakukan tanya jawab

dalam kelompok

sebagai persiapan

persentasi.

b. Guru melakukan

bimbingan kepada

setiap kelompok.

a. Siswa

menjawab LKS

yang digunakan

untuk

persentasi.

b. Siswa

melakukan

tanya jawab

pada kelompok

masing-masing.

4. Mengembangkan

dan menyajikan

hasil karya.

c. Secara random, guru

menunjuk salah satu

kelompok untuk

mempresentasikan

hasil kerja diskusi

kelompok, serta

c. Setiap

kelompok

mempersentasi

kan hasil

diskusinya di

Page 61: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

47

kelompok lain sebagai

penyangga dan akan

mempersiapkan

pertanyaan.

d. Guru berperan sebagai

fasilitator, dan

mediator.

depan kelas.

d. Siswa

diarahkan dan

dimotivasi

untuk membuat

atau menjawab

pertanyaan.

5. Menganalisis dan

mengevaluasi

proses pemecahan

masalah

c. Guru membantu siswa

untuk melakukan

refleksi atau evaluasi

terhadap jawaban

LKS yang dibuat

d. Guru memberikan

informasi dan

klarifikasi terhadap

pertanyaan dan

jawaban siswa.

Siswa menyimak

penjelasan dari guru.

Gambar 4.2 Aktivitas pada pelaksanaan siklus II

Page 62: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

48

c. Tahap Observasi dan analisis

Hasil pengamatan aktivitas belajar siswa melalui lembar obsrvasi

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Siklus II

No. Klasifikasi

Aktivitas Aspek yang diteliti

Skor

Pertemuan

3

Skor

Pertemuan

4

Rata-

rata

1. Visual Aktivitas siswa 3 4 73%

Page 63: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

49

activities memperhatikan

penjelasan guru

Rata-rata visual activities 71% 76% 73%

2. Oral

activities

Aktivitas keberanian

Siswa (mengajukan

pertanyaan dan

menjawab/menanggapi

pertanyaan)

3 3 66,5%

Aktivitas siswa di

dalam berdiskusi antar

teman

4 4 88%

Rata-rata Oral activities 78,5% 73,5% 77,25%

3. Emotional

activities

Semangat siswa dalam

mengerjakan tugas 4 4 90,5%

Rata-rata Emotional activities 86% 95% 90,5%

4. Mental

activities

Aktivitas siswa dalam

memecahkan masalah 4 4 88%

Rata-rata Mental activities 81% 95% 88%

Rata-rata activities siklus 82%

Keterangan persentase aktivitas siswa

1 = kurang (0%-25%)

2 = cukup (25%-50%)

3 = baik (50%-75%)

4 = sangat baik (lebih dari 75%)

1). Aktivitas memperhatikan penjelasan guru

Rata-rata persentase aktivitas siswa yang memperhatikan

penjelasan guru sebesar 73%. Pada tes siklus I, masih ada siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM. Sehingga pada siklus II ini, aktivitas

memperhatikan penjelasan guru mengalami peningkatan sebesar 23,5%.

Pembelajaran pada siklus II ini guru menggunakan kurva dalam

pembelajaran. Sehingga siswa lebih fokus dalam memperhatikan

Page 64: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

50

penjelasan peneliti. Karena kalau tidak memperhatikan siswa akan

merasa kesulitan dalam mengerjakan kurva.

2). Aktivitas keberanian Siswa (mengajukan pertanyaan dan

menjawab/menanggapi pertanyaan)

Rata-rata persentase aktivitas keberanian siswa dalam mengajukan

pertanyaan dan menjawab/menanggapi pertanyaan sebesar 66,5%. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa sudah cukup berani bertanya dan menjawab

atau menanggapi pertanyaan dari guru maupun dari siswa lainnya,

dikarenakan pada siklus II ini, guru memberikan reward kepada siswa

yang berani mengajukan pertanyaan dan menjawab/menanggapi

pertanyaan.

3). Aktivitas berdiskusi antar teman

Rata-rata persentase aktivitas siswa berdiskusi dengan teman 88%.

Rata-rata ini aktivitas ini mengalami peningkatan dari siklus I sebesar

34%. Karena jika teman kelompoknya belum mengerti membuat grafik

maka teman satu kelompoknya akan mengajarinya.

4). Aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas

Rata-rata persentase aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan

tugas sebesar 90,5%. Pada setiap pertemuan siswa selalu mengerjakan

tugas, hanya siswa yang tidak hadir yang tidak mengerjakan tugas.

5). Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS

Rata-rata persentasi aktivitas siswa dalam memecahkan masalah

pada LKS sebesar 88%. Pada siklus II ini, selama dua pertemuan siswa

dalam memecahkan masalah baik, karena siswa semangat dalam

memecahkan masalah pada LKS.

Adapun hasil belajar selama siklus II diperoleh dari tes akhir siklus

II. Hasil tes akhir siklus II tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 65: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

51

Tabel 4.7

Nilai Tes Hasil Belajar Siklus II

No Nama Pre-test Pos-test N-gain

1 S1 60 80 0,50

2 S2 50 70 0,40

3 S3 62 75 0,34

4 S4 60 70 0,25

5 S5 60 70 0,25

6 S6 70 75 0,17

7 S7 64 73 0,25

8 S8 65 75 0,29

9 S9 60 70 0,25

10 S10 60 67 0,18

11 S11 62 70 0,21

12 S12 62 77 0,39

13 S13 0 70 0,70

14 S14 60 70 0,25

15 S15 62 0 -1,63

16 S16 50 70 0,40

17 S17 70 80 0,33

18 S18 62 85 0,61

19 S19 0 70 0,70

20 S20 0 85 0,85

21 S21 60 90 0,75

JUMLAH 1099 1492 6,43

RATA-RATA 52,33333 71,04762 0,31

Berdasarkan tabel 4.7 di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa pada

siklus II ini mencapai rata-rata 71,05 dan nilai rata-rata N-gain sebesar 0,31.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II ini baik, dan

sudah tidak ada siswa yang mendapat nilai di bawah KKM.

d. Tahap Refleksi

Tahap ini dilaksanakan oleh peneliti bersama guru kolaborator,

setelah melakukan analisis pada siklus II. Pada pelaksanaan pembelajaran

siklus II ini, siswa terlihat bersemangat, siswa sudah tidak malu untuk

bertanya jika ada pembahasan yang belum dimengerti, dan berani

Page 66: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

52

mengungkapkan pendapatnya jika ada jawaban yang berbeda dengan

jawaban kelompok lain.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa diperoleh rata-

rata persentase aktivitas belajar siswa pada siklus II mencapai 85,9%. Hal

ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar siswa pada

siklus II ini mengalami peningkatan dan telah mencapai indikator

keberhasilan penelitian ini, dimana rata-rata persentase aktivitas siswa

belajar siswa harus mencapai 70%.

Berdasarkan tes hasil berlajar yaitu tes akhir siklus II ini mencapai

rata-rata 71,05 dengan nilai terendah 67. Hal ini juga menunjukkan bahwa

tes hasil belajar siswa pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan

penelitian ini, dumana rata-rata tes hasil belajar siswa mencapai nilai 70 dan

sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai di bawah KKM.

Adapun hasil wawancara terhadap guru dan siswa memberikan

informasi bahwa siswa sangat antusias terhadap pembelajaran IPS

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dan

guru bidang studi mengatakan bahwa penerapan model pembelajaran ini

telah dilaksanakan dengan baik, sehingga benar-benar meningkatkan

aktivitas belajar IPS siswa.2

Berdasarkan hasil refleksi siklus II ini, yaitu bahwa kedua indikator

keberhasilan telah tercapai maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan

sampai dengan siklus II.

B. Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan

data yaitu instrumen tes dan non tes. Untuk instrument tes yang digunakan

adalah tes formatif yang diberikan setiap akhir siklus, dan tes submatif

diberikan setiap akhir pembelajaran berupa soal latihan pada LKS (Lembar

Kerja Siswa). Tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar

2 Hasil wawancara guru dan siswa pada tanggal 1 Juni 2011

Page 67: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

53

IPS siswa pada setiap pertemuan dari tiap siklus sebagai implikasi dari PTK.

Sedangkan untuk instrument non tes berupa lembar observasi dan wawancara

yang ditujukan untuk guru dan siswa. Untuk lembar observasi, data yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil aktivitas yang dilakukan

oleh guru dan siswa di dalam kelas pada saat proses pembelajaran IPS

berlangsung, sedangkan wawancara dilakukan pada akhir siklus.

Dalam penelitian ini untuk dat-data kualitatif digunakan teknik

Triangulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain di luar data itu sebagai pembanding. Untuk itu, perlu

diadakan pengecekan ulang terhadap sumber data dengan cara membandingkan

data pengamatan aktivitas belajar siswa dengan lembar observasi aktivitas

belajar IPS siswa, lembar wawancara terhadap siswa, dan catatan lapangan.

C. Analisis Data

Tahap analisis dimulai dengan membaca keseluruhan data yang ada, yang

diperoleh dari berbagai sumber. Diantaranya sebagai berikut:

1. Aktivitas belajar siswa

Aktivitas belajar siswa dianalisis berdasarkan lembar hasil observasi

aktivitas belajar IPS siswa, yang bertujuan untuk mengetahui persentase

aktivitas belajar IPS siswa. Lembar observasi juga digunakan untuk

menganalisis dan merefleksi setiap tindakan pada akhir siklus.

Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.8

Hasil observasi aktivitas belajar siswa

No Komponen Aktivitas Rata-rata Persentase

Siklus I Siklus II

1. Visual activities 49,5% 73%

2. Oral activities 38,7% 77,25%

3. Emotional activities 61,5% 90,5%

Page 68: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

54

4. Mental activities 71% 88%

Rata-rata 55,2% 82%

Dari skor pada lembar observasi aktivitas belajar siswa, jumlah rata-rata untuk

siklus I terlihat masih rendah yaitu 55,2%. Akan tetapi, pada siklus II jumlah rata-

rata aktivitas belajar IPS siswa meningkat menjadi 82%. Hal ini membuktikan

bahwa pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa. Peningkatan ini rata-rata

aktivitas belajar siswa sebesar 26,8%. Perbandingan persentase aktivitas belajar

siswa pada siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram sebagai berikut:

Gambar 4.3

Diagram Batang Peningkatan Persentase Aktivitas Belajar IPS Siswa

2. Tes hasil belajar

Untuk tes hasil belajar digunakan tes formatif yang dilaksanakan pada

awal dan akhir siklus (pretes-postes). Adapun hasil tes tersebut dapat dilihat

pada tabel berikut:

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

Visual activities Oral activities Emotionalactivities

Mental activities

Siklus I

Siklus II

Page 69: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

55

Tabel 4.9

Perbandingan Nilai Tes Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

No. Nama

Siswa

SIKLUS I SIKLUS II

Pre-Tes Pos-Tes N-Gain Pre-Tes Pos-Tes N-Gain

1 S1 30 40 0,14 60 80 0,50

2 S2 40 0 -0,67 50 70 0,40

3 S3 45 70 0,45 62 75 0,34

4 S4 45 60 0,27 60 70 0,25

5 S5 35 40 0,08 60 70 0,25

6 S6 55 50 -0,11 70 75 0,17

7 S7 50 55 0,10 64 73 0,25

8 S8 25 45 0,27 65 75 0,29

9 S9 20 60 0,50 60 70 0,25

10 S10 55 35 -0,44 60 67 0,18

11 S11 30 65 0,50 62 70 0,21

12 S12 25 65 0,53 62 77 0,39

13 S13 50 0 -1,00 0 70 0,70

14 S14 20 55 0,44 60 70 0,25

15 S15 0 0 0,00 62 0 -1,63

16 S16 40 55 0,25 50 70 0,40

17 S17 25 70 0,60 70 80 0,33

18 S18 55 75 0,44 62 85 0,61

19 S19 0 0 0,00 0 70 0,70

20 S20 60 80 0,50 0 85 0,85

21 S21 50 65 0,30 60 90 0,75

JUMLAH 755 985 3,16 1099 1492 6,43

RATA-RATA 35,95238 46,90476 0,29 52,33333 71,04762 0,31

Berdasarkan tabel 4.9 tersebut diperoleh informasi bahwa rata-rata hasil

belajar siswa meningkat. Pada siklus I rata-rata hasil belajar siswa sebesar

46,9 dan rata-rata N-Gain sebesar 0,29, dimana siswa yang mendapatkan nilai

dibawah KKM pada siklus I sebanyak 14 orang siswa dan siswa yang

mendapatkan nilai diatas KKM pada siklus I sebanyak 7 orang siswa. Nilai

terendah adalah 35 dan nilai tertinggi adalah 80. Hal ini menunjukkan bahwa

hasil belajar pada siklus I tergolong rendah. Sedangkan pada siklus II rata-

rata hasil belajar siswa sebesar 71,04 dan rata-rata N-gain 0,31.

Page 70: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

56

Selanjutnya pada siklus II ini nilai terendahnya adalah 67 dan nilai

tertingginya adalah 90 dan sudah tidak ada lagi siswa yang mendapat nilai

dibawah KKM.

Sedangkan hasil lembar observasi dari aktivitas belajar siswa dan hasil

belajar siswa disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.10

Rekapitulasi rata-rata aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

No. Aspek yang dinilai Siklus I Siklus II

1. Rata-rata aktivitas belajar siswa 55,2% 82%

2. Rata-rata nilai tes hasil belajar siswa 46,9 71,05

Berdasarkan tabel 4.10 di atas diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar

rata-rata aktivitas belajar siswa, semakin besar pula rata-rata nilai tes hasil

belajar siswa, dan sebaliknya.

Karena seluruh indikator keberhasilan telah tercapai yaitu untuk aktivitas

belajar siswa mengalami peningkatan dan telah mencapai batasan indikator

yaitu 70% sedangkan untuk hasil belajar rata-rata tes akhir siklus juga telah

mencapai batasan indikator, yaitu 70 dan sudah tidak ada lagi siswa yang

mendapat nilai di bawah KKM. Maka peneliti ini tidak perlu dilanjutkan pada

siklus berikutnya.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan pertama kali pada saat pra peneliti dan setelah

dilakukannya tindakan pada akhir siklus. Wawancara dilakukan terhadap guru

bidang studi IPS dan siswa.

Dari hasil wawancara saat pra penelitian diperoleh informasi bahwa

sebagian siswa cukup antusias dengan IPS, tetapi sebagian siswa ada yang

kurang senang dengan IPS karena mata pelajaran IPS membuat mengantuk,

siswa masih takut bertanya jika ada materi pembahasan yang belum

Page 71: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

57

dipahami, cara mengajar guru cenderung ceramah sehingga membuat siswa

merasa bosan dalam pembelajaran IPS.3

Dari hasil wawancara saat siklus I diperoleh informasi bahwa

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) cukup baik digunakan

sehingga siswa dapat memecahkan masalah dengan teman kelompoknya,

sebagian siswa sudah tidak malu untuk bertanya, meskipun masih ada

beberapa siswa yang masih malu.4

Adapun dari hasil wawancara saat akhir siklus II diperoleh

informasi bahwa siswa cukup antusias dengan pembelajaran IPS khususnya

dengan model pembelajaran PBL, dan guru kolaborator mengatakan bahwa

model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sudah dilaksanakan

cukup baik sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa.5

D. Interpretasi Hasil Analisis

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian

tindakan kelas (PTK). Hasil dari dari penelitian ini yaitu pada siklus I rata-rata

persentase aktivitas belajar IPS siswa sebesar 55,2% dan rata-rata hasil belajar

IPS siswa sebesar 46,9. Sedangkan pada siklus II rata-rata persentase aktivitas

belajar IPS siswa sebesar 82% dan rata-rata hasil belajar IPS siswa sebesar

71,05. Pada siklus II seluruh indikator telah tercapai maka penelitian berakhir

sampai siklus II. Jadi, dengan diterapkannya model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) aktivitas belajar IPS siswa mengalami peningkatan

sebesar 26,8% dan rata-rata hsil belajar IPS siswa meningkat.

E. Pembahasan Temuan Penelitian

1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat

meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa

3 Hasil wawancara guru dan siswa pada pra penelitian pada tanggal 16-18 Mei 2011

4 Hasil wawancara guru dan guru pada siklus I tanggal 25 Mei 2011

5 Hasil wawancara guru dan siswa pada siklus II tanggal 01 Juni 2011

Page 72: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

58

Peningkatan aktivitas belajar IPS dapat terligat dari hasil observasi

aktivitas belajar siswa bahwa rata-rata persentase aktivitas belajar IPS

siswa pada siklus I sebesar 55,2%, sedangkan pada rata-rata persentase

aktivitas belajar IPS siswa pada siklus II sebesar 82%. Hasilnya

mengalami peningkatan sebesar 26,8%

2. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat

meningkatkan hasil belajar IPS siswa

Peningkatan hasil belajar siswa dapat terlihat dari rata-rata nilai tes

akhir siklus I sebesar 46,9, sedangkan rata-rata nilai tes akhir siklus II

sebesar 71,05. Hasilnya mengalami peningkatan yang cukup signifiean.

3. Dengan diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) terdapat respon yang positif bagi siswa

Dalam penerapan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) dapat memberikan respon positif bagi siswa, karena siswa dapat

saling membantu dan mengajarkan dalam memahami materi yang

diajarkan sehingga memudahkan siswa dalam menyerap materiyang

diajarkan. Selain itu, respon positif dari model pembelajaran ini dapat

menumbuhkan solidaritas dan tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan

soal serta memecahkan masalah pada LKS.

4. Pemberian hadiah dapat meningkatkan aktivitas siswa pada aspek

keberanian Siswa (mengajukan pertanyaan dan menjawab/menanggapi

pertanyaan)

Pemberian hadiah berupa makanan kecil (seperti coklat, wafer) dan

alat-alat tulis (seperti pensil, pulpen) bagi siswa yang berani

mengungkapkan pendapatnya/jawabannya terhadap kelompok lain atau

guru dapat meningkatkan aktivitas siswa pada aspek keberanian siswa

(mengajukan pertanyaan dan menjawab/menanggapi pertanyaan) terhadap

guru atau siswa lainnya. Dalam hal ini siswa lebih berani mengungkapkan

pendapatnya dan berusaha untuk mendapatkan hadiah sebanyak-

banyaknya. Pemberian hadiah ini hanya dilakukan kadang-kadang saja.

Page 73: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

59

5. Aktivitas belajar mempunyai hubungan berbanding lurus terhadap hasil

belajar IPS siswa.

Berdasarkan hasil analisis data terhadap persentase aktivitas belajar

IPS siswa dan rata-rata hasil belajar siswa, keduanya mempunyai

hubungan berbanding lurus yaitu semakin meningkat rata-rata persentase

aktivitas belajar siswa, maka semakin meningkat pula rata-rata hasil

belajar siswa pada tes akhir siklus.

Page 74: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan sebagaimana telah

diuraikan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari

aktivitas belajar IPS siswa meningkat sebesar 26,8%. Berdasarkan

data rata-rata persentase aktivitas belajar IPS siswa pada siklus I

sebesar 55,2%, sedangkan pada rata-rata persentase aktivitas belajar

IPS siswa pada siklus II sebesar 82%, hal ini dilihat dari siswa yang

awalnya pasif menjadi aktif.

2. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat terlihat dari rata-rata

nilai tes akhir siklus I sebesar 46,9 dan N-gainna sebesar 0.29,

sedangkan rata-rata nilai tes akhir siklus II sebesar 71,05 n N-gainnya

sebesar 0,31. Jadi hasil belajar IPS siswa mengalami peningkatan.

Dengan demikian penerapan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) dianggap berhasil dalam meningkatkan aktivitas dan hasil

belajar siswa, karena telah mencapai indikator keberhasilan yang telah

Page 75: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

61

ditetapkan. Sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus

berikutnya.

B. Saran

1. Sekolah hendaknya dapat menerapkan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) karena model pembelajaran ini dapat

meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa dan hasil belajar siswa.

2. Guru bidang studi hendaknya menunjuk satu siswa secara acak dari

salah satu kelompoknya dalam mengerjakan hasil kerjanya di depan

kelas, sehingga lama-kelamaan siswa akan terbiasa mengerjakan hasil

kerjanya di depan kelas.

3. Siswa hendanya lebih aktif lagi ketika sharing dengan kelompoknya

dalam memecahkan masalah.

4. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai referensi

untuk melakukan penelitian sejenis dalam pembelajaran berbeda.

Page 76: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

62

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, Nurhayati. Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

(problem based Instruction) dalam pembelajaran matematika di SMU.

dalam Jurnal Pendidikan dan kebudayaan Jakarta, November 2004 Tahun

ke-10, No.051.

Ahmadi, Abu. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991

Aktivitas dan Prestasi Belajar. Dalam http:ipotes.wordpress.com.

AM, Sadirman. Interaksi dan motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2008.

Anas, Sudjiono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 1996.

Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi

Aksara, 2006. edisi revisi, cet,6.

Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.

Daldjoeni, N. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial. Bandung: Alumni, 1992,

Dasna, I wayan, Sutrisno, Pembelajaran berbasis masalah (problem based

learning). dari http://lubisgrafura.wordpress.com.

Departemen Pendidikan Nasional, UU RI Nomor 20 Tahun 2003. Tentang Sistem

Pendidikan Nasional Tahun 2003. Bandung : Citra Umbara.

Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara,2008.Cetakan

ke-8.

Holil, Anwar. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah dari

http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/model-pembelajaran - berdasarkan

- masalah.html

http://hemow.wordpress.com. Implementasi Improving Learning dengan teknik

Inquiry sebagai usaha untuk meninkatkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran matematika.

Isjoni, Model pmbelajaran yang efektif Pendidikan Anak Usia Dini,. yang dikutip

dari http://www.isjoni.net/

Latifah. Upaya meningkatkan proses dan Hasil Belajar IPA siswa kelas 6 SD

Negeri Loktabat I melalui pembelajaran berdasarkan masalah.wordpress.

dari http ://latifah04.wordpress.com.

Page 77: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

63

Nasution, S. Didaktik Asas-asas mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. 2000. Cetakan

Ke II.

Rohani ,Ahmad. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT. Bhineka Cipta, 2004.

Sadia, I Wayan. “Pengembangan Kemampuan Berpikir Formal Siswa SMA

Melalui Penerapan Model Pembelajaran "Problem Based Learning" dan

"Cycle Learning" Dalam Pembelajaran Fisika”. dalam Jurnal Pendidikan

dan Pengajaran UNDIKSHA Jakarta, No. 1 Th.XXXX Januari 2007.

Saifudin, Achmad. Upaya meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan

menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prenada Media Group, 2010.

Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester (SKS), Jakarta:

Bumi Aksara, 1991. Cet. 1

Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2003.

Standar penilaian dan Buku pelajaran sosial SD, SMP, dari

www.dikdasdki.go.id/download/standarbuku/ips.doc.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan (Dengan Pendekatan Baru). Bandung:PT.

Remaja Rosdakarya.

Wiantinaisyah, dkk. Pembelajaran melalui metode PBL dalam upaya

meningkatkan mutu pendidikan. Fakultas Farmasi Universitas Padjajaran.

http:/wiantimultiply.com/journal/item/7/.

Yanti, “Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa Melalui permainan

Bernuansa Nilai”, skripsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta:

Perpustakaan UIN Jakarta, 2008.

Zaini, Hisyam, dkk. Desain Pembelajaran di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:

CTSD IAIN Sunan Kalijaga, 2002.

Page 78: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

64

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : SMP I Al- Fatah

Mata Pelajaran : IPS TERPADU

Kelas/Semester : VIII / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke - : 1

Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan perekonomian Indonesia

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terben-

tuknya harga pasar.

Indikator :

1. Mendeskripsikan pengertian permintaan

2. Mendeskipsikan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan barang /

jasa.

3. Mendefinisikan Hukum Permintaan.

Tujuan Pembelajaran :

Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat :

1. Mendeskripsikan pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

barang / jasa.

2. Mendefinisikan Hukum Permintaan

Materi Pembelajaran : Permintaan

Metode Pembelajaran

1. Problem Based Learning (PBL)

2. Diskusi

3. Penugasan

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan awal (15 menit)

1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa

2. Guru mengabsen siswa

Page 79: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

65

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Guru memberikan uji tes sebelum pembelajaran (Pretes) kepada siswa

5. Guru menjelaskan kepada siswa tentang model pembelajaran PBL

Kegiatan Inti (55 menit)

1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang pembahasan yang diajarkan

2. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan anggota masing-masing

3 orang.

3. Guru merencanakan kegiatan kelompok dengan memilih ketua kelompok dalam

diskusi

4. Guru memberikan soal atau permasalahan (LKS) kepada kelompok untuk

didiskusikan dalam diskusi

5. siswa berdiskusi berdasarkan permasalahan dari guru

6. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan

ditanggapi oleh siswa dan guru.

Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Bersama-sama membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan atau dikoreksi oleh guru

2. Guru memberikan tugas rumah untuk membaca materi selanjutnya.

Sumber dan Media Pembelajaran

1. LKS IPS TERPADU kelas VIII. Supardiyono. Klaten ; GALILEO

2. Spidol, whiteboard, kertas karton.

3. Buku Paket Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu kelas VIII. Sudarmi,sri. Pusat

Perbukuan DEPDIKNAS

4. Buku paket Ekonomi Dunia keseharian kita. 2 SMP kelas VIII. Kadirman,dkk. Jakarta:

Yudhistira.

Penilaian

Teknik Penilaian

1. Tes unjuk kerja (Menganalisis permasalahan permintaan dengan model pemecahan

masalah)

2. Tes Proses

Lembar Penilaian Proses

Page 80: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

66

NO

Nama

Kelompok

Aspek yang dinilai

Jumlah

Skor

Nilai Kerjasama

(25)

Keaktifan

(25)

Keberanian

(25)

Menghargai

pendapat

(25)

Jakarta, Mei 2011

Guru Mata Pelajaran IPS

Robiatul. Adawiyah

NIM. 107015001173

Page 81: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

67

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP I Al- Fatah

Mata Pelajaran : IPS TERPADU

Kelas/Semester : VIII / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke - : 2

Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan perekonomian Indonesia

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terben-

tuknya harga pasar.

Indikator :

1. Mendeskripsikan tabel permintaan

2. Mendeskipsikan kurva permintaan

3. Menjelaskan macam-macam permintaan.

.

Tujuan Pembelajaran :

Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat :

1. Mendeskripsikan tabel dan kuva permitaan

2. Menyebutkan macam-macam permintaan

Materi Pembelajaran : Permintaan

Metode Pembelajaran

1. Problem Based Learning (PBL)

2. Diskusi

3. Penugasan

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan awal (5 menit)

1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa

2. Guru mengabsen siswa dan memotivasi siswa dalam pembelajaran

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Guru mengulang kembali materi kemarin

Page 82: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

68

Kegiatan Inti (65 menit)

1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang tabel, kurva dan macam-macam

permintaan

2. Guru meminta siswa berkumpul ke kelompoknya masing-masing

4. Guru memberikan soal atau permasalahan (LKS) kepada kelompok untuk

didiskusikan dalam diskusi

5. siswa berdiskusi berdasarkan permasalahan dari LKS

6. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan

ditanggapi oleh siswa dan guru.

Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Bersama-sama membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan atau dikoreksi oleh guru

2. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik

3. Guru memberikan tes belajar siswa setelah pembelajaran.

3. Guru memberikan tugas rumah dengan mengumpulkan informasi dari media cetak

tentang permintaan.

Sumber dan Media Pembelajaran

1. LKS IPS TERPADU kelas VIII. Supardiyono. Klaten ; GALILEO

2. Spidol, whiteboard, kertas karton.

3. Buku Paket Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu kelas VIII. Sudarmi,sri. Pusat

Perbukuan DEPDIKNAS

4. Buku paket Ekonomi Dunia keseharian kita. 2 SMP kelas VIII. Kadirman,dkk. Jakarta:

Yudhistira.

Penilaian

Teknik Penilaian

1. Tes unjuk kerja (Menganalisis permasalahan permintaan dengan model pemecahan

masalah)

Jakarta, Mei 2011

Guru Mata Pelajaran IPS

Robiatul. Adawiyah

NIM. 107015001173

Page 83: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

69

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : SMP I Al- Fatah

Mata Pelajaran : IPS TERPADU

Kelas/Semester : VIII / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke - : 3

Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan perekonomian Indonesia

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta terben-

tuknya harga pasar.

Indikator :

1. Mendeskripsikan pengertian dan faktor-faktor penawaran

2. Menjelaskan Hukum penawaran

3. Mendeskripsikan Tabel dan Kurva Penawaran

4. Mendeskripsikan macam-macam penawaran

Tujuan Pembelajaran :

Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat :

1. Mendeskripsikan pengertian dan faktor-faktor penawaran

2. Menjelaskan Hukum penawaran

3. Mendeskripsikan Tabel dan Kurva Penawaran

4. Mendeskripsikan macam-macam penawaran

Materi Pembelajaran : Penawaran

Metode Pembelajaran

1. Problem Based Learning (PBL)

2. Diskusi

3. Penugasan

Page 84: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

70

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan awal (15 menit)

1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam

2. Guru mengabsen siswa

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Guru meminta kepada siswa untuk mengerjakan uji tes sebelum pembelajaran

5. Guru memberikan motivasi

Kegiatan Inti (65 menit)

1. Guru meminta siswa duduk dalam kelompoknya yang telah ditentukan

2. . Siswa menyimak penjelasan guru tentang pengertian

3. Guru memberikan soal atau permasalahan (LKS) kepada kelompok untuk

didiskusikan dalam diskusi

4. siswa berdiskusi berdasarkan permasalahan dari guru

5. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan

kelas dan ditanggapi oleh siswa dan guru.

Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Bersama-sama membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan atau dikoreksi oleh guru

2. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik

3. Guru memberikan tugas rumah untuk membaca materi selanjutnya

Sumber dan Media Pembelajaran

1. LKS IPS TERPADU kelas VIII. Supardiyono. Klaten ; GALILEO

2. Spidol, whiteboard, kertas karton.

3. Buku Paket Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu kelas VIII. Sudarmi,sri. Pusat

Perbukuan DEPDIKNAS

4. Buku paket Ekonomi Dunia keseharian kita. 2 SMP kelas VIII. Kadirman,dkk. Jakarta:

Yudhistira.

Penilaian

Teknik Penilaian

1. Tes unjuk kerja (Menganalisis permasalahan permimtaan dengan model pemecahan

masalah)

2. Tes Proses

Page 85: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

71

Lembar Penilaian Proses

NO

Nama

Kelompok

Aspek yang dinilai

Jumlah

Skor

Nilai Kerjasama

(25)

Keaktifan

(25)

Keberanian

(25)

Menghargai

pendapat

(25)

Jakarta, Mei 2011

Guru Mata Pelajaran IPS

Robiatul. Adawiyah

NIM. 107015001173

Page 86: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

72

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SMP I Al- Fatah

Mata Pelajaran : IPS TERPADU

Kelas/Semester : VIII / I

Alokasi Waktu : 2 x 40 menit

Pertemuan ke - : 4

Standar Kompetensi : Memahami Kegiatan perekonomian Indonesia

Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan permintaan dan penawaran serta

terbentuknya harga pasar.

Indikator :

1. Dapat menjelaskan Harga Pasar

2. Dapat menjelaskan proses terbentuknya harga pasar

3. Dapat mendeskripsikan tabel dan kurva harga pasar

4. Dapat menyebutkan macam-macam penjual dan pembeli

.

Tujuan Pembelajaran :

Setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat :

1. Dapat menjelaskan Harga Pasar

2. Dapat menjelaskan proses terbentuknya harga pasar

3. Dapat mendeskripsikan tabel dan kurva harga pasar

4. Dapat menyebutkan macam-macam penjual dan pembeli

Materi Pembelajaran : Harga Pasar

Metode Pembelajaran

1.Problem Based Learning (PBL)

2.Diskusi

Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan awal (5 menit)

1. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa

2. Guru mengabsen siswa dan memotivasi siswa dalam pembelajaran

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

4. Guru mengulang kembali materi kemarin

Page 87: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

73

Kegiatan Inti (65 menit)

1. Siswa menyimak penjelasan guru terbentuknya harga pasar

2. Guru meminta siswa berkumpul ke kelompoknya masing-masing

4. Guru memberikan soal atau permasalahan (LKS) kepada kelompok untuk

didiskusikan dalam diskusi

5. siswa berdiskusi berdasarkan permasalahan dari LKS

6. masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya dan

ditanggapi oleh siswa dan guru.

Kegiatan Penutup (10 menit)

1. Bersama-sama membuat kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah

dilakukan atau dikoreksi oleh guru

2. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya baik

3. Guru memberikan tes belajar siswa setelah pembelajaran. .

Sumber dan Media Pembelajaran

1. LKS IPS TERPADU kelas VIII. Supardiyono. Klaten ; GALILEO

2. Spidol, whiteboard, kertas karton.

3. Buku Paket Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu kelas VIII. Sudarmi,sri. Pusat

Perbukuan DEPDIKNAS

4. Buku paket Ekonomi Dunia keseharian kita. 2 SMP kelas VIII. Kadirman,dkk. Jakarta:

Yudhistira.

Penilaian

Teknik Penilaian

1. Tes unjuk kerja (Menganalisis permasalahan permimtaan dengan model pemecahan

masalah)

2. Tes tulisan

Jakarta, Juni 2011

Guru Mata Pelajaran IPS

Robiatul. Adawiyah

NIM. 107015001173

Page 88: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

74

Lampiran 2

LEMBAR KEJA SISWA (LKS)

PERTEMUAN 1

Tujuan :

1. Dapat menjelaskan pengertian permintaan

2. Dapat mendeskripsikan faktor-faktor yang

mempengaruhi permintaan

3. Dapat menjelaskan hukum permintaan

Kelompok : …………………………………….

Nama : 1. ………………………………….

2. ………………………………….

3. ………………………………….

PERMINTAAN

Sebagian besar dari kamu pasti pernah pergi ke pasar bersama

teman-teman. Kebersamaan itu tentu saja tidak menjamin masing-masing

kamu mempunyai kesamaan pemikiran dan tujuan mengenai jenis barang

dan jasa.kondisi ini pula akan berpengaruh pada tingkat permintaan dan

harga suatu barang.

Dari pernyataan di atas menurut kalian apa yang dimaksud

dengan permintaan dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

setiap orang itu berbeda?

a. Pengertian Permintaan

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………….……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………..

..............................

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya permintaan

…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

……………….....................................................................................................

…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………………

……………….....................................................................................................

Page 89: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

75

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………….………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………...................................................

...................

HUKUM PERMINTAAN

a. Pengertian hukum permintaan

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………........................................................

Page 90: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

76

LEMBAR KEJA SISWA (LKS)

PERTEMUAN 2

Tujuan :

1. Dapat menjelaskan daftar permintaan dalam Tabel

2. Dapat mendeskripsikan kurva permintaan

3. Dapat menyebutkan macam-macam permintaan

Kelompok : …………………………………….

Nama : 1. ………………………………….

2. ………………………………….

3. ………………………………….

1. Permintaan dalam tabel

a. Pengertian permintaan dalam tabel

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………….……………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………..

...................................................................................................................................

b. Contoh permintaan dalam tabel

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………….………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………….........................................................................

Kurva permintaan

a. Pengertian kurva permintaan

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………...........................................................................................................

Page 91: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

77

b. Buatlah kurva dari contoh tabel permintaan

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………..............................................................................

2. Macam-macam Permintaan

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………………………...........................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

........................................................................................................................................

Page 92: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

78

LEMBAR KEJA SISWA (LKS)

PERTEMUAN 3

Tujuan :

1. Dapat menjelaskan pengertian penawaran

2. Dapat menyebutkan faktor-faktor penawaran

3. Dapat menjelaskan hukum penawaran

4. Dapat mendeskripsikan daftarr penawaran dan hukum

penawaran

5. Dapat menyebutkan macam-macam penawaran

Kelompok : …………………………………….

Nama : 1. ………………………………….

2. ………………………………….

3. ………………………………….

PENAWARAN BARANG DAN JASA

Coba kamu perhatikan perilaku para produsen atau pedagang yang

ada disekitar tempat kita. Berbagai cara mereka lakukan agar konsumen

berminat membeli barang yang ditawarkannya. Contohnya: Tuan

ismailpergi ke pasar untuk menjual 10 ekor ayam. Ia mengharapkan

ayamnya laku terjual seharga Rp.40.0000/ekor. Namun diluar harapan

ayam-ayam tadi hanya ditawar Rp.25.000/ekor. Melihat kondisi seperti ini,

menurut kalian apa yang akan dilakukan pak ismail? Jelaskan!.

Jawaban:

………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………….………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………....................................................................................................................

....................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................

a. Pengertian Penawaran

jawaban………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………….……………….

Page 93: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

79

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………...............................................................................................

........................………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………..…………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

c. Hukum permintaan

jawaban………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………

d. Daftar Penawaran

adalah

……………………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………………

………….........................................................................................................................

Dari uraian daftar di samping, bahwa sifat hubungan

antara tingkat harga dengan penawaran barang dan jasa

adalah

...........................................................................................

...........................................................................................

..........................................................................................................

Harga penawaran

10.000 500

8000 400

6000 300

2000 200

Page 94: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

80

Buatlah kurva penawaran dari daftar penawaran di atas.

……………………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………....................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

...................................................

e. Macam-macam penawaran barang dan jasa

Jawaban...........................................................................................................................

.........................…………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………........................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

..............................................................

Page 95: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

81

LEMBAR KEJA SISWA (LKS)

PERTEMUAN 4

Tujuan :

5. Dapat menjelaskan Harga Pasar

6. Dapat menjelaskan proses terbentuknya harga pasar

7. Dapat mendeskripsikan tabel dan kurva harga pasar

8. Dapat menyebutkan macam-macam penjual dan

pembeli

Kelompok : …………………………………….

Nama : 1. ………………………………….

2. ………………………………….

3. ………………………………….

HARGA PASAR

1. Pengertian harga pasar

Jawaban………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………….………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

…………….....................

2. Bagaimana proses terbentuknya harga pasar

...........…………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………….……………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………

3. Buatlah tabel dan kurva dari harga di bawah ini

Harga A = 7000 Harga B = 6000 harga C = 5000

Permintaan A = 1 permintaan B = 5 permintaan C =10

Penawaran A = 15 penawaran B = 9 penawaran C = 10

Page 96: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

82

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………

4. Macam-macam Penjual dan Pembeli

jawaban………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………......................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...................................................................................................................................

...............................................................................................

Page 97: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

83

Lampiran 3

Lembar Pedoman Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Pertemuan Ke - Hari/Tanggal : Pokok Bahasan : Tujuan Observasi : Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar IPS siswa pada

Penerapan model problem based learning (PBL) Petunjuk : Beri tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai pengamatan anda!

Keterangan : A = Aktivitas memperhatikan penjelasan guru (visual activities) B = Aktivitas semangat siswa dalam mengerjakan tugas (mental activities) C = Keberanian (Mengajukan pertanyaan dan Menjawab pertanyaan)/Oral activities D = Berdiskusi dengan baik (oral activities) E = Aktivitas siswa dalam memecahkan masalah pada LKS (Emotional activities).

Jakarta, Mei 2011 Observer

M. Mukhlis, S.Pd.I (Guru Kolaborator)

NO NAMA SISWA ASPEK YANG DINILAI KETERANGAN

A B C D E 1. S1 2. S2 3. S3 4. S4 5. S5 6. S6 7. S7 8. S8 9. S9 10. S10 11. S11 12. S12 13. S13 14. S14 15. S15 16. S16 17. S17 18. S18 19. S19 20. S20 21. S21

Jumlah Persentase Skor

Page 98: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

84

Lampiran 4

Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa dalam Penerapan Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

KELAS VIII SMP I AL-FATAH

NO. Klasifikasi

Aktivitas Aspek yang diteliti

Skor Pertemuan ke-

Siklus I Siklus II

1 2 3 4

1.

Visual

activities

Aktivitas siswa memperhatikan

penjelasan guru 10 11 15 16

Persentase skor visual activities 47% 52% 71% 76%

2.

Oral

activities

Aktivitas keberanian Siswa

(mengajukan pertanyaan dan

menjawab/menanggapi pertanyaan)

3 7 13 15

Persentase Skor Oral Activities 14% 33% 62% 71%

Aktivitas siswa di dalam berdiskusi

antar teman 9 14 17 20

Persentase Skor Oral activities 42% 66% 81% 95%

3.

Emotional

activities

Aktivitas semangat siswa dalam

mengerjakan tugas 12 14 18 20

Persentase Skor Emotional

activities 42% 66% 86% 95%

4.

Mental

activities

Aktivitas siswa dalam memecahkan

masalah pada LKS 15 15 17 20

Persentase Skor Mental activities 71% 71% 81% 95%

Keterangan persentase aktivitas siswa

1 = kurang (0%-25%)

2 = cukup (25%-50%)

3 = baik (50%-75%)

4 = sangat baik (lebih dari 75%)

Jumlah Siswa = 21 orang siswa

Page 99: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

85

Lampiran 5

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Siklus I

Tabel 4.2

No. Klasifikasi

Aktivitas Aspek yang diteliti

Skor

Pertemuan

1

Skor

Pertemuan

2

Rata-rata

1. Visual

activities

Aktivitas siswa

memperhatikan penjelasan

guru

2 3 49,5%

Rata-rata visual activities 47% 52% 49,5%

2. Oral

activities

Aktivitas keberanian Siswa

(mengajukan pertanyaan

dan menjawab/menanggapi

pertanyaan)

1 2 23,5%

Aktivitas siswa di dalam

berdiskusi antar teman 2 3 54%

Rata-rata Oral activities 28% 49,5% 38,7%

3. Emotional

activities

Aktivitas semangat siswa

dalam mengerjakan tugas 3 3 61,5%

Rata-rata Emotional activities 57% 66% 61,5%

4. Mental

activities

Aktivitas siswa dalam

memecahkan masalah pada

LKS

3 3 71%

Rata-rata Mental activities 71% 71% 71%

Rata-rata activities siklus 55,2%

Keterangan: pada pertemuan pertama siswa yang tidak hadir 1 orang siswa sedangkan pada

pertemuan kedua siswa yang tidak hadir 4 orang siswa.

Page 100: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

86

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Belajar Siswa

Pada Pembelajaran Siklus II

Tabel 4.5

No. Klasifikasi

Aktivitas Aspek yang diteliti

Skor

Pertemuan

3

Skor

Pertemuan

4

Rata-rata

1. Visual

activities

Aktivitas siswa

memperhatikan penjelasan

guru

3 4 73,%

Rata-rata visual activities 71% 76% 73%

2. Oral

activities

Aktivitas keberanian Siswa

(mengajukan pertanyaan dan

menjawab/menanggapi

pertanyaan)

3 3 66,5%

Aktivitas siswa di dalam

berdiskusi antar teman 4 4 88%

Rata-rata Oral activities 71,5% 83% 77,25%

3. Emotional

activities

Semangat siswa dalam

mengerjakan tugas 4 4 90,5%

Rata-rata Emotional activities 86% 95% 90,5%

4. Mental

activities

Aktivitas siswa dalam

memecahkan masalah 4 4 88%

Rata-rata Mental activities 81% 95% 88%

Rata-rata activities siklus 82%

Keterangan: pada pertemuan ketiga siswa yang tidak hadir 3 orang siswa dan pada pertemuan

keempat siswa yang tidak hadir 1 orang siswa.

Page 101: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

87

Lampiran 6 Lembar Observasi Guru pada KBM

Nama Guru : Semester/kelas: Mata Pelajaran : Materi : Pertemuan ke- : Siklus : Hari/Tanggal : Tujuan : Sebagai Evaluasi terhadap guru dalam proses pembelajaran IPS dengan

menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Petunjuk : Beri tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai menurut anda!

No. Aspek yang dinilai penilaian

Komentar 1 2 3 4

1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

2. Memilih metode yang tepat 3. Memilih media yang tepat 4. Menyusun alat evaluasi/penilaian 5. Membuka pelajaran 6. Memotivasi siswa 7. Menjelaskan materi 8. Penguasaan materi 9. Menuntun siswa dalam

mengerjakan LKS

10. Penguasaan Kelas 11.

Penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning

a. Membuat masalah pada LKS

b. Membentuk siswa ke dalam kelompok

c. Mengarahkan siswa dalam diskusi kelompok

d. Mengarahkan siswa agar dapat memecahkan masalah pada LKS

12. Menutup Pengajaran Jumlah Skor Total

Saran-saran :

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

.................................................................................................................

................................................................................................................. Keterangan skala penilaian : 1 = kurang Pengamat 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik Guru Kolaborator

Page 102: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

88

Lampiran 7

Rekapitulasi Hasil Observasi Guru pada KBM

No. Aspek yang dinilai Siklus I Siklus II

Jumlah Rata-rata Pertemuan Pertemuan

1 2 3 4

1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

2 3 3 4 12 3

2. Memilih metode yang tepat 2 3 3 3 11 2,75

3. Memilih media yang tepat 3 3 3 3 12 3

4. Menyusun alat evaluasi/penilaian

2 3 3 4 12 3

5. Membuka pelajaran 2 3 3 4 12 3

6. Memotivasi siswa 2 3 3 3 9 2,25

7. Menjelaskan materi 2 3 3 4 12 3

8. Penguasaan materi 2 3 3 4 12 3

9. Menuntun siswa dalam mengerjakan LKS

2 3 2 3 10 2,5

10. Penguasaan Kelas 2 3 3 4 12 3

11.

Penggunaan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

a. Membuat masalah pada LKS

b. Membentuk siswa ke dalam kelompok

c. Mengarahkan siswa dalam diskusi kelompok

d. Mengarahkan siswa agar dapat memecahkan masalah pada LKS

2

2

2

2

3

3

3

3

3

3

4

3

4

4

4

4

12

12

13 12

3

3

3,25

3

12. Menutup Pengajaran 2 3 3 4 12 3

Jumlah 31 45 45 56 174 45

Rata-rata 2,07 3 3 3,7 11,6 3

Jadi rata-rata obsevasi guru pada KBM sebesar 3, maka guru pada proses KBM baik dalam

pelaksanaannya.

Keterangan skala penilaian :

1 = kurang 3 = baik

2 = cukup 4 = sangat baik

Page 103: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

89

Lampiran 8

INSTRUMEN TES

SIKLUS I

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d dengan tepat!

1. Jumlah barang atau jasa yang akan dibeli pada berbagai tingkat harga, waktu dan

tempat tertentu disebut ...

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

b. Permintaan

c. Hukum permintaan

d. Penawaran

2. Permintaan yang disertai dengan kemampuan membeli, tetapi belum melakukan

transaksi disebut ...

a. Pasar c. Efektif

b. Absolut d. Potensial

3. Permjintaan yang datang dari seseorang disebut dengan ....

a. Primer c. Tersier

b. Sekunder d. Individu

4. Pernyataan di bawah ini yang yang paling benar tentang permintaan adalah....

a. Jika harga turun, permintaan naik dan jika harga naik permintaan turun

b. Jika pendapatan naik, permintaan turun dan sebaliknya

c. Jika selera turun, permintaan turun dan sebaliknya

d. Jika harga barang subtitusi naik, maka permintaan akan turun.

5. 1). Harga barang 3). Biaya produksi

2). Pendapatan 4). Teknologi

Faktor yang mempengaruhi permintaan adalah nomor.....

a. 1 dan 3 c. 1 dan 2

b. 2 dan 4 d. 3 dan 4

6. Bunyi hukum permintaan adalah .....

a. Jika harga turun, permintaan turun dan jika harga naik, permintaan naik

b. Jika harga turun, permintaan naik dan jika harga naik, permintaan turun

c. Jika permintaan naik, harga turun dan jika permintaan turun , harga turun

d. Jika harga naik, permintaan naik dan jika permintaan turun, harga turun.

7. Permintaan yang disertai daya beli dan sudah dilaksanakan disebut permintaan .....

a. Efektif c. Individu

b. Potensial d. Pasar

8. Daftar angka-angka yang menggambarkan keterkaitan antara tingkat harga barang

atau jasa dengan tingkat permintaannya disebut ....

a. Kuva penawaran c. Kurva permintaan

b. Daftar penawaran d. Daftar permintaan

9. Kurva permintaan akan melereng dari kiri atas ke kanan bawah, karena ....

a. Permintaaan mempunyai hubungan negatif dengan harga barang

b. Permintaaan mempunyai hubungan positif dengan harga barang

c. Permintaaan mempunyai hubungan searah dengan harga barang

d. Permintaaan dipengaruhi oleh banyak faktor.

Page 104: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

90

10. Kata lain dari permintaan adalah ........

a. Demand c. Ekonomis

b. Supply d. Industri

11. Berdasarkan jumlah konsumen yang melakukan permintaan terhadap suatu barang,

permintaan yang dilakukan oleh konsumen secara keseluruhan disebut permintaan.....

a. Elastis c. Individu

b. Inelastis d. Pasar / kolektif

12. Sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga, waktu dan tempat tertentu

disebut.......

a. Permintaan c. Hukum permintaan

b. Penawaran d. Hukum penawaran

13. Hukum penawaran berbunyi ......

a. Jika harga naik, penawaran naik

b. Jika harga naik, penawaran turun

c. Jika penawaran naik, harga naik

d. Jika penawaran naik, harga turun

14. Hukum penawaran adalah hukum yang mengatur hubungan antara .........

a. Penawaran dengan permintaan

b. Penawaran dengan biaya produksi

c. Harga barang dengan penawaran

d. Harga barang dengan jumlah penjual

15. Pernyataan di bawah ini yang paling benar adalah .....

a. Jika teknologi semakin maju, maka penawaran akan semakin bertambah

b. Jika biaya produksi bertambah, maka penawaran akan bertambah

c. Jika harga barang berkurang, maka penawaran akan bertambah

d. Jika harga barang bertambah, maka penawaran akan berkurang

16. Kurva penawaran akan naik dari kiri bawah ke kanan atas, karena ....

a. Penawaran mempunyai hubungan negatif dengan harga barang

b. Penawaran mempunyai hubungan positif dengan harga barang

c. Penawaran mempunyai hubungan berbanding terbalik dengan harga barang

d. Penawaran dipengaruhi oleh banyak faktor.

17. Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, kecuali....

a. Harga barang lain c. Tujuan perusahaan

b. Harga barang itu sendiri d. Tingkat teknologi

18. Penawaran yang datang dari berupa produsen disebut penawaran....

a. Primer c. Terserier

b. Sekunder d. Kolektif

19. Grafik yang menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang disebut

dengan....

a. Kurva c. Grafik

b. Tabel d. Elips

20. Suatu keadaan dimana faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan atau

penawaran tidak berubah disebut.....

a. Dialog c. Kuantitas

b. Cateris Paribus d. Produktif

Page 105: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

91

Lampiran 9

INSTRUMEN TES

SIKLUS II

A. Pilihan Ganda

Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d dengan tepat!

1. Poin-poin berikut merupakan pernyataan yang menyatakan harga pasar, kecuali...

a. Tingkat harga yang terbentuk pada saat jumlah permintaan dengan penawaran

sama

b. Harga kesepakatan antara penjual dan pembeli

c. Nilai tukar barang yang diukur dengan uang

d. Titik potong antara kurva permintaan dengan kurva penawaran

2. Perhatikan kurva berikut!

Jika P harga dan Q jumlah barang, maka harga pasar

tercapai pada ......

a. P1 d. Q1

b. E e. P

3. Kurva penawaran berbagai jenis barang pada umumnya bergerak ......

a. Dari kiri bawah naik ke kanan atas

b. Dari kanan atas turun ke kiri bawah

c. Dari kiri atas turun ke kanan bawah

d. Dari kanan bawah naik ke kiri bawah

4. Jumlah barang yang ditawarkan melebihi jumlah barang yang diminta pembeli, disebut....

a. Kelebihan penawaran c. Harga keseimbangan

b. Kelebihan permintaan d. Kekurangan Harga

5. Jumlah barang yang diminta pembeli melebihi jumlah barang yang ditawarkan penjual

disebut.....

a. Kelebihan penawaran c. Harga keseimbangan

b. Kelebihan permintaan d. Kekurangan harga

6. Kurva yang dibuat dengan menggabungkan kurva penawaran dengan kurva permintaa,

disebut dengan....

a. Kurva penawaran c. Kurva hrga pasar

b. Kurva permintaan d. Kurva marginal

7. Kurva permintaan berbagai jenis harga pada umumnya bergerak .....

a. Dari kiri atas turun ke kanan bawah

b. Dari kiri bawah naik ke kanan atas

c. Dari kanan atas turun ke kiri bawah

d. Dari kanan bawah naik ke kiri bawah

8. Pada harga pasar/ harga keseimbangan, tingkat harga yang terbentuk pada saat jumlah....

a. Penawaran dan permintaan tidak sama

b. Penawaran dengan permintaan sama

c. Penawaran dengan permintaan naik turun

d. Jawaban semua

Page 106: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

92

9. Di bawah ini merupakan golongan-golongan pembeli, kecuali....

a. Pembeli marginal c. Super marginal

b. Pembeli sub marginal d. Demand

10. Harga pasar disebut juga harga keseimbangan atau ....

a. Demand c. Supply

b. Equilibrium d. Excess Supply

11. Di dalam pasar terdapat beberapa golongan pembeli antara lain adalah pembeli marginal.

Pembeli marginal adalah pembeli yang .....

a. Mempunyai harga subjektif lebih tinggi dari harga pasar

b. Mempunyai harga subjektif lebih rendah dari harga pasar

c. Mempunyai harga subjektif lebih sama dengan harga pasar

d. Mempunyai harga subjektif sama dengan harga yang ditentukan oleh pemerintah

12. Pembeli yang mempunyai daya beli lebih besar dibanding dengan harga pasar disebut

pembeli ....

a. Super marginal c. Marginal

b. Sub marginal d. Hiper marginal

13. Penjual yang mempunyai harga pokok lebih tinggi dibandingkan dengan harga pasar disebut

penjual ....

a. Super marginal c. Marginal

b. Sub marginal d. Hiper marginal

14. Penawaran yang datang dari beberapa produsen disebut penawaran.....

a. Primer c. Tertier

b. Sekunder d. Kolektif

15. Di bawah ini yang termasuk golongan penjual adalah ......

a. Marginal c. Tertier

b. Sekunder d. Primer

B. ESSAY

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Diketahui data permintaan, penawaran dan tingkat harga telur ayam di pasar Kramat Jati

bulan Juni 2006

Harga Rp.7500 Rp. 7000 Rp. 6000 Rp. 5500 Rp. 5000

Permintaan 150 250 400 500 550

Penawaran 600 500 400 300 200

Ditanya:

a. Tentukan harga dan jumlah keseimbangan pada tabel di atas!

b. Buatlah grafik/kurva keseimbangan pasar (harga pasar)!

Page 107: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

93

Lampiran 10

Lembar Hasil wawancara dengan Guru Bidang Studi IPS

Tahap : Pra Penelitian

Hari/Tanggal : 16 Mei 2011

Responden : Bapak M. Mukhlis, S.Pd

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar IPS siswa, dan

permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran IPS

sebelumnya.

Daftar pertanyaan :

1. Apa yang Bapak persiapkan dalam melaksanakan proses pembelajaran?

Jawab: Saya membuat RPP terlebih dahulu sesuai materi yang akan saya bahas.

2. Bagaimana keaktifan belajar IPS siswa di kelas VIII yang bapak pegang?

Jawab: Keaktifan siswa kelas VIII ini kurang baik dibandingkan kelas yang lainnya,

mungkin karena jam pelajarannya tergolong terakhir.

3. Apakah anak-anak bersemangat dalam pembelajaran IPS di kelas?

Jawab: Lumayan, tapi terkadang anak-anak pada malas dikarenakan dapat waktunya

jam terakhir itu.

4. Metode apa saja yang bapak terapkan dalam pembelajaran IPS?

Jawab: Metode yang saya pakai biasanya ceramah, dan pemberian tugas saja.

5. Apakah metode Problem Based Learning (PBL) pernah bapak terapkan pada

pembelajaran IPS?

Jawab: Belum.

6. Apakah Bapak pernah menyuruh siswa untuk menjawab pertanyaan bapak di depan

kelas?

Jawab: Pernah.

7. Apakah siswa selalu menjawab pertanyaan bapak di depan kelas?

Jawab: Tidak terlalu sering, mereka maju ke depan kelas hanya disueuh sama saya

saja. Mereka belum berani.

8. Apakah siswa memperhatikan penjelasan bapak, ketika bapak sedang menjelaskan

pembahasan materi?

Jawab: Memperhatikan, tetapi ada juga siswa yang asik dengan kegiatannya sendiri.

Seperti, mengobrol dengan temannya, sampai pula ada yang tertidur.

9. Apabila siswa tidak memperhatikan penjelasan bapak, apa yang akan bapak lakukan?

Jawab: Saya akan memberikan teguran, seperti: siswa harus mengulang kembali

materi yang baru saja saya jelaskan.

Page 108: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

94

Lampiran 11 Lembar Hasil wawancara dengan Siswa

Tahap : Pra Penelitian Hari/Tanggal : 18 Mei 2011 Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar IPS siswa, dan

permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran IPS sebelumnya.

Daftar pertanyaan : 1. Apakah adik-adik menyukai pelajaran IPS

a. Iya b. Tidak c. Biasa saja Jawab: S3 : Iya S14 : Biasa saja S20 : Iya

2. Dari jawaban no.1 (satu), beri alasan! Jawab: S3 : karena saya suka dengan sejarah tentang masa lalu S14 : Bikin Ngantuk saya bu. S20 : Suka saja.

3. Apakah kamu bertanya tentang materi pelajaran yang disampaikan guru jika masih kurang jelas atau belum paham? Jawab: S3 : Jarang. S14 : Tidak Pernah S20 : Iya, saya sering bertanya kalau ada materi yang saya belum mengerti.

4. Apabila guru memberi pertanyaan, apakah kamu berusaha ingin menjawabnya? Jawab: S3 : kadang-kadang, kalau saya bisa menjawabnya saja S14 : Tidak, karena takut salah. S20 : Iya.

5. Apakah kamu mengerjakan tugas oleh guru? a. Selalu b. Kadang-kadang c. Tidak pernah

Jika menjawab b dan c, beri alasan kenapa pada saat itu kamu tidak mengerjakan tugas. Jawab : S3: Kadang-kadang, karena ikut-ikutan teman yang tidak mengerjakan juga. S14 : Kadang-kadang, karena males mengerjakannya S20 : Selalu

6. Apabila kamu diminta mengerjakan soal ke depan kelas, apakah kamu merasa....? a. Senang b. Takut c. malu d...... (isi jika tidak ada

pilihan) Jawab : S3 : Takut salah S14 : Takut salah, nanti diketawain teman-teman kalau salah S20 : Senang, tetapi takut salah juga kalau lagi mengerjakan soal di depan kelas.

7. Pernahkah kamu merasa bosan pada saat pelajaran IPS? Jika Iya, pada saat kondisi apa? Jawab : S3 : Terkadang, pada saat guru cerita terus. S14 : Iya, mencatat terus dan gurunya cerita saja. S20 : Terkadang sih, pada saat guru ceramah terus, jadinya membuat saya merasa

bosan.

Page 109: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

95

Lampiran 12

Lembar Hasil wawancara dengan Guru

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Mei 2011

Responden : Bapak M. Muchlis, S.Pd

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurangan yang

ada pada tindakan dalam aktivitas siswa dalam belajar IPS.

Daftar pertanyaan wawancara dengan guru setelah siklus I

1. Menurut bapak, apakah penerapan pembelajaran model Problem Based Learning

(PBL) ini cocok diterapkan pada pembelajaran IPS?

Jawab : Iya, cukup cocok diterapkan Pada pembelajaran IPS

2. Berdasarkan pengamatan yang bapak lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam

belajar IPS siswa setelah dilakukan pembelajaran model Problem Based Learning

(PBL)?

Jawab : Lumayan, dilihat dari semangat siswa dalam berdiskusi cukup meningkat.

3. Apa saja kemajuan yang ada pada siswa selama bapak melakukan pengamatan?

Jawab : kemajuannya dalam semangat belajarnya dengan diskusi, para siswa berusaha

untuk menyelesaikan LKS yang disajikan, menskipun ada beberapa siswa

yang masih mengandalkan temannya dalam mengerjakan LKS tersebut.

4. Apakah siswa menyukai metode ini?

Jawab : Dilihat dari semangat belajarnya, sebagian siswa mulai menyukai model

pembelajaran ini.

5. Apakah terdapat keluhan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL)?

Jawab : Beberapa siswa, ada yang mengeluhkan bahwa teman sekolompoknya masih

ada yang tidak bekerja sama dalam proses diskusinya.

6. Bagaimana solusi untuk mengatasi kekurangan yang ada pada tindakan siklus I ini?

Jawab : Menurut saya, lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa yang kurang

aktif dalam proses pembelajaran.

Page 110: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

96

Lampiran 13

Lembar Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus I

Hari/Tanggal : Rabu, 25 Mei 2011

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar IPS siswa, dan

permasalahan yang dihadapi siswa terkait dengan pelajaran IPS

pada siklus I

Daftar pertanyaan :

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL)?

Jawab :

S3 : Iya

S14 : biasa saja

S20 : Iya

2. Metode manakah yang kamu sukai, pembelajaran seperti biasa atau model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?

Jawab :

S3 : Dua-duanya, yang biasa dengan yang PBL

S14 : lebih suka PBL.

S20 : PBL

3. Metode manakah yang kamu sukai atau tidak kamu sukai dari model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL)?

Jawab :

S3 : Semua saya sukai ko bu

S14 : Saya suka karena belajarnya bersama-sama, tapi ga sukanya disuruh majunya

dan banyak ngerjain tugasnya.

S20 : Tidak ada yang saya tidak sukai. Karena metode PBL bikin saya aktif.

4. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?

Jawab :

S3 : lebih aktif

S14 : Biasa saja

S20 : Saya lebih sering bertanya kalo ada materi yang saya tidak tahu.

5. Apakah kamu lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?

Jawab :

S3 : Tidak

S14 : Agak sulit

S20 : Tidak sulit ko

6. Apakah kamu aktif dalam bertanya?

Jawab :

Page 111: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

97

S3 : Kadang-kadang

S14 : Belum aktif saya

S20 : Aktif dong bu

7. Apakah kamu mengerjakan tugas dengan tepat waktu? Berikan alasannya!

Jawab :

S3 : Iya, Karena saya takut Terkena hukuman kalo tidak mengerjakan tugasnya

S14 : Kadang-kadang

S20 : Iya, karena itu kewajiban saya bu.

8. Apakah kamu aktif dalam menjawab masalah yang terdapat di LKS?

Jawab :

S3 : Iya

S14 : Tidak terlalu aktif, karena sudah dijawab sama temen saya yang satu kelompok

dengan saya.

S20 : Iya bu.

9. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini memotivasi kamu

untuk lebih mempelajari IPS?

Jawab :

S3 : Iya.

S14 : Iya, karena nanti ditanya sama gurunya tentang materi yang akan dibahas.

S20 : Iya.

10. Menurut kamu apa kekurangan dan kelebihan dari pembelajaran dengan model PBL

ini?

Jawab :

S3: waktu dalam mengerjakan LKS terlalu cepat. Kelebihan dapat belajar bersama-

sama.

S14 : Tidak tahu bu.

S20 : Kelebihannya saya bisa belajar sendiri bersama teman-teman tentang materi

yang diajarkan.

Page 112: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

98

Lampiran 14

Lembar Hasil Wawancara dengan Guru Siklus II

Hari/Tanggal : Rabu, 01 Juni 2011

Responden : Bapak M. Muchlis, S.pd

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar IPS siswa,

setelah dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap siklus I

Daftar pertanyaan wawancara dengan guru setelah siklus II

1. Menurut Bapak, apakah penerapan pembelajaran model Problem Based Learning

(PBL) ini cocok diterapkan pada pembelajaran IPS?

Jawab: Iya, cocok sekali

2. Berdasarkan pengamatan yang Bapak lakukan, apakah terdapat kemajuan dalam

belajar IPS siswa setelah dilakukan pembelajaran model Problem Based Learning

(PBL)?

Jawab : Iya, pada siklus ke dua ini kemajuan proses aktivitas siswa sangat terlihat.

3. Apa saja kemajuan yang ada pada siswa selama Bapak melakukan pengamatan?

Jawab: Hampir semua indikator proses aktivitas pembelajaran meningkat. Seperti

keberanian siswa sudah meningkat dan semangat dalam mengerjakan tugas

pula meningkat.

4. Dengan yang bapak lakukan selama tindakan II ini, bagaimana tingkat aktivitas siswa

terhadap pembelajaran IPS?

Jawab : Tingkat aktivitas siswa cukup baik meningkat.

5. Apakah siswa menyukai metode ini?

Jawab: Menurut saya siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan

metode PBL ini.

6. Apakah terdapat keluhan siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Problem

Based Learning (PBL)?

Jawab : Pada siklus ini siswa tidak ada yang mengeluh kepada saya, mungkin

dikarenakan semua siswa telah berdiskusi dengan baik.

7. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) sudah dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa?

Jawab : Iya, karena dapat terlihat dari hasil observasi aktivitas dan nilai tes akhir

siklus II ini.

Page 113: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

99

Lampiran 15

Lembar Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus II

Hari/Tanggal : Rabu, 01 Juni 2011

Tujuan Wawancara : Untuk mengetahui tingkat aktivitas dan hasil belajar IPS siswa,

pada siklus II

.Daftar pertanyaan :

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL)?

Jawab :

S3 : Iya

S14 : Iya

S20 : Iya

2. Metode manakah yang kamu sukai, pembelajaran seperti biasa atau model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?

Jawab :

S3 : PBL dan ceramah

S14 : PBL

S20 : PBL

3. Metode manakah yang kamu sukai atau tidak kamu sukai dari model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL)?

Jawab :

S3 : Yang saya sukai saat mengerjakan dan memecahkan masalah di LKS

S14 : dapat hadiahnya kalo bisa menjawab dan bertanya.

S20 : semuanya saya suka bu.

4. Perbedaan apa yang kamu rasakan setelah belajar IPS menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?

Jawab :

S3 : Lebih asyik dalam belajarnya

S14 : Saya lebih rajin ngerjain tugasnya

S20 : saya lebih aktif dalam belajar

5. Apakah kamu lebih sulit memahami pelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL)?

Jawab :

Page 114: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

100

S3 : Tidak

S14 : Tidak

S20 : Tidak

6. Apakah kamu aktif dalam bertanya?

Jawab :

S3 : Iya

S14 : Kadang-kadang

S20 : Iya

7. Apakah kamu mengerjakan tugas dengan tepat waktu? Berikan alasannya!

Jawab :

S3 : Iya

S14 : Iya

S20 : Iya

8. Apakah kamu aktif dalam menjawab masalah yang terdapat di LKS?

Jawab :

S3 : Iya

S14 : Iya

S20 : Iya

9. Apakah model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini memotivasi kamu

untuk lebih mempelajari IPS?

Jawab :

S3 : Iya

S14 : Iya

S20 : Iya

10. Menurut kamu apakah model pembelajaran problem Based Learning dapat

meningkatkan aktivitas belajar kamu?

Jawab :

S3 : Iya

S14 : Iya

S20 : Iya

Page 115: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

101

Lampiran 16

Nama-nama Kelompok Belajar IPS Pada Penerapan Model Pembelajaran Problem

Based Learning (PBL) di Kelas VIII SMP I Al- Fatah

Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3

Eko Dedi Andri

Agung Ajun Bambang

Putri Ayu Ana

Kelompok 4 Kelompok 5 Kelompok 6

Dicky Tia Inggit

Syape’i Afrizal Aldo

Wanda Nicko Hasan maulana

Kelompok 7

Bayu

Dollar

M. Dwi

Page 116: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

102

Lampiran 17

Lembar Pedoman Catatan Lapangan

Nama Sekolah :

Kelas :

Pertemuan Ke- :

Hari/Tanggal :

Jumlah Siswa Yang Hadir :

Siswa yang Tidak Hadir :

Catatan :

Page 117: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

UJI REFERENSI

Nama : Robiatul Adawiyah

NIM : 107015001173

Jurusan : Pendidikan IPS

Judul Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian

Tindakan Kelas di SMP Islam Al-Fatah Jakarta).

No Nama Buku dan Halaman Paraf Dosen

Pembimbing

BAB I

1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional Tahun.

Bidang DIKBUD KBRI Tokyo. Hal:1-2

2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang

mempengaruhinya, Jakarta; PT. Rineka Cipta, 2003. hal.

54

3. Hasil wawancara Guru dan siswa pada tanggal 16-18 Mei

2011

BAB II

1

I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis

masalah (problem based learning), dari

http://lubisgrafura.wordpress.com. Diakses pada tanggal

10 maret 2011

2

Wiantinaisyah, dkk. Pembelajaran melalui metode PBL

dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.Fakultas

farmasi universitas Padjajaran.

http:/wiantimultiply.com/journal/item/7/. diakses tanggal

10 maret 2011

3 Standar penilaian dan Buku pelajaran sosial SD, SMP,

dari www.dikdasdki.go.id/download/standarbuku/ips.doc.

diakses pada tanggal 10 maret 2011

4 Latifah, Upaya meningkatkan proses dan Hasil Belajar

IPA siswa kelas 6 SD Negeri Loktabat I melalui

pembelajaran berdasarkan masalah, wordpress, dari http

Page 118: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

://latifah04.wordpress.com, diakses pada tanggal 11

maret 2011

5 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan (Dengan

Pendekatan Baru). Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.

Hal. 123

6

Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah (problem based Instruction) dalam

pembelajaran matematika di SMU, dalam jurnal

Pendidikan dan kebudayaan Jakarta, November 2004

Tahun ke-10, No.051, h. 834

7 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis

masalah...... Diakses pada tanggal 10 maret 2011

8

Achmad Saifudin, Upaya meningkatkan Hasil Belajar

Kimia Siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL), Jakarta; UIN Syarif

Hidayatullah. Hal : 14

9 I wayan Dasna dan Sutrisno, Pembelajaran berbasis

masalah...... Diakses pada tanggal 20 Agustus 2011

10 Nurhayati Abbas, Penerapan Model Pembelajaran

Berdasarkan Masalah....., h. 833

11

Sadia, I Wayan. “Pengembangan Kemampuan Berpikir

Formal Siswa SMA Melalui Penerapan Model

Pembelajaran "Problem Based Learning" dan "Cycle

Learning" Dalam Pembelajaran Fisika”. dalam Jurnal

Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA Jakarta, No. 1

Th.XXXX Januari 2007. Diakses pada tanggal 14 maret

2011. Hal 6-7

12

Anwar Holil, Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah

dari http://anwarholil.blogspot.com/2009/01/model-

pembelajaran - berdasarkan - masalah.html. diakses pada

tanggal 10 maret 2011

13 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar,

Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2008. hal: 3

14 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar

mengajar..... hal: 95

15 Sadirman AM, Interaksi dan motivasi belajar mengajar...

hal: 17

16 Aktivitas dan Prestasi Belajar. Dalam

http:ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal 14 maret

2011

Page 119: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

17 Ahmad Rohani. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: PT.

Bhineka Cipta. Hal:6-9

18 S. Nasution. Didaktik Asas-asas mengajar (Jakarta: Bumi

Aksara,2000). Cet.II. Hal: 89

19

http://hemow.wordpress.com. Implementasi Improving

Learning dengan teknik Inquiry sebagai usaha untuk

meninkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran

matematika. Diakses pada tanggal 14 maret 2011

20 Aktivitas dan prestasi belajar dalam

http//ipotes.wordpress.com. diakses pada tanggal 14

maret 2011

21 Ahmad Rohani. Pengelolaan pengajaran. Jakarta: PT

Rineka Cipta, 2004, Hal: 10

22 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi

Aksara,2008.Cetakan ke-8. Hal: 175

23 Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit

Semester (SKS), (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), Cet. 1

hal. 78

24 Isjoni, Model pembelajaran yang efektif Pendidikan Anak

Usia Dini, .yang dikutip dari http://www.isjoni.net/,

diakses pada tanggal 18 juli 2011

25 Isjoni, Model pembelajaran yang efektif Pendidikan Anak

Usia Dini, .yang dikutip dari http://www.isjoni.net/,

diakses pada tanggal 18 juli 2011

26 N. Daldjoeni, Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan Sosial,

(Bandung: Alumni, 1992, h. 9

27 Abu Ahmadi, ilmu Sosial Dasar, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 1991), hal. 2

28 Hisyam Zaini dkk, Desain Pembelajaran di Perguruan

Tinggi, (Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan Kalijaga, 2002),

hal. 56

29 Hisyam Zaini dkk, Desain

Pembelajaran..................................

hal. 57.

BAB III

30 Suharsimi Arikunto (ed), Penelitian Tindakan Kelas,

(Jakarta, BUMI AKSARA, 2008), Cet 7, hal. 2

31 Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:

Prenada Media Group, 2010), Cet. Ke-2, hal. 24

32 Alur Penelitian Tindakan Kelas. Suharsimi Arikunto,

dkk. Penelitian Tindakan ...... Hal: 74

33 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,

(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), edisi revisi, cet,6,

hal,65

Page 120: 103259 Robiatul Adawiyah Fitk

34 Anas, Sudjiono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada 1996), hal. 164.

35

Yanti, “Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Siswa

Melalui permainan Bernuansa Nilai”, skripsi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, (Jakarta: Perpustakaan UIN Jakarta,

2008), h.41

Jakarta, Agustus 2011

Dosen Pembimbing

Drs. H. Nurochim,MM

NIP. 19590715 198403 1 003