21
Anatomi Dan Fungsi Lidah Anatomis Lidah Lidah bagaikan sebuah papan, organ datar yang mengandung banyak otot, saraf dan glandula. Lidah berada di dasar mulut di dalam rongga mandibula. Lidah dapat berubah bentuk sesuai gerakan apa yang dilakukan. Dua pertiga bagian anterior dari lidah disebut tubuh atau batang lidah dan sepertiga posterior disebut dasar lidah atau akar lidah. Secara anatomis, ada dua macam permukaan lidah, yaitu permukaan dorsal dan permukaan ventral. Permukaan Dorsal Dorsum lidah terbagi oleh sebuah sulcus terminalis yang berupa V, menjadi bagian oral anterior atau disebut bagian tubuh atau batang lidah ( dua pertiga depan) dan sebuah dasar atau akar lidah (sepertiga posterior). Pada

Lidah Dan Otot Mastikasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

lidah dan otot mastikasi

Citation preview

Page 1: Lidah Dan Otot Mastikasi

Anatomi Dan Fungsi Lidah

Anatomis Lidah

Lidah bagaikan sebuah papan, organ datar yang mengandung banyak otot, saraf

dan glandula. Lidah berada di dasar mulut di dalam rongga mandibula. Lidah dapat

berubah bentuk sesuai gerakan apa yang dilakukan. Dua pertiga bagian anterior dari

lidah disebut tubuh atau batang lidah dan sepertiga posterior disebut dasar lidah atau

akar lidah. Secara anatomis, ada dua macam permukaan lidah, yaitu permukaan dorsal

dan permukaan ventral.

Permukaan Dorsal

Dorsum lidah terbagi oleh sebuah sulcus terminalis yang berupa V, menjadi

bagian oral anterior atau disebut bagian tubuh atau batang lidah ( dua pertiga depan) dan

sebuah dasar atau akar lidah (sepertiga posterior). Pada ujung sulcus terminalis terdapat

lekuk median yang kecil, yaitu foramen caecum, sisa muara ductus thyroglossus

embrional yng semula melekat pada glandula thyroidea yang sedang berkembang.

Pars presulcalis [anterior ] bagian dorsal lidah dapat bergerak bebas, tetapi

melekat tidak erat pada dasar mulut melalui frenulum lidah. Di masing-masing sisi

lipatan ini terlihat samar-samar vena profunda lidah berbayang membran mukosa. Vena

dorsalis lidah berguna untuk menyalurkan darah dari dorsum lidah dan sisi-sisi lidah.

Page 2: Lidah Dan Otot Mastikasi

Pada dorsum lingue bagian oral terdapat sebuah sulcus medianus lidah. Permukaan

membrane mukosa lingua bagian oral bersifat kasar karena adanya papillae lidah.

Struktur-stuktur yang juga menyusun pars presulcalis [anterior ] dorsu lidah

antara lain adalah papilla vallata yang besar dan permukaan atasnya datar, terdapat di

depan sulcus terminalis, papilla foliata adalah lipatan-lipatan lateral kecil pada

membrane mukosa, papilla filiformis yang panjang dan tersebar luas, berisi ujung-ujung

akhir aferen yang peka terhadap sentuhan, dan papilla fungiformis yang berupa seperti

cendawan, tampak seprti titik-titik merah muda atau merah. Papilla vallata, papilla

foliata, dan papilla fungiformis terbanyak mengandung reseptor pengecap dalam

caliculus gustatorius.

Pars postsulcaris [posterior] dorsum lidah terletak posterior dari sulcus

terminalis dan archus palatoglossus. Membrane mukosanya tidak mempunyi papil-papil;

tetapi, karena benjol-benjol folliculi linguales dibawahnya, permukaanya seakan-akan

dialasi batu-batu bundar. Nodul-nodul limfatik sebagai keseluruhan dikenal sebagai

keseluruhan dikenal sebagai tonsilla lingualis.

Page 3: Lidah Dan Otot Mastikasi

Permukaan Ventral

Sementara itu, permukaan ventral terdiri dari lima struktur. Kelima struktur itu adalah :

a. Epithelium

Epitel yang terdapat pada permukaan ventral adalah epitel squamosa berlapis

berkeratin. Epitel ini menutupi seluruh permukaan ventral.

b. Lingual frenulum.

Lingual frenulum ini menghubungkan permukaan ventral lidah dengan

cavitas oral.

c. Papilla sublingual

Struktur ini menandai jalan masuk dari saliva dari submandibular glands ke

dalam cavitas oral.

d. Plica fimbriata

Plica fimbriata merupakan cabang dari lingual frenulum.

e. Deep lingual veins.

Deep lingual veins dapat dilihat melalui mukosa yang berada diantara plica

fimbriata dan lingual frenulum.

Page 4: Lidah Dan Otot Mastikasi

Otot-otot Lidah

Pada masing-masing belah lidah terdapat empat otot intrinsic dan empat otot

ekstrinsik. Otot-otot intrinsic ( musculus longitudinalis superior, musculus longitudinalis

inferior, musculus transversus lidah, dan musculus verticalis lidah) terbatas pada lingua

dan tidak melekat pada tulang. Perlekatan, persarafan dan fungsi otot-otot ekstrinsik

( musculus hyoglossus, musculus genioglossus, musculus styloglossus, dan musculus

palatoglossus). Semua otot lingua, kecuali musculus palatoglossus, dipersarafi oleh

nervus hyoglossus (nervus cranialis XII).

Otot-otot intrinsik ádalah sebagai berikut :

Otot-otot Intrinsik

LidahOrigo Insertio Fungsi

M. longitudinalis

superiorRadix lidah ujung lidah

Retraksi dan melebarkan lidah,

mengangkat ujung lidah, Apex

lingue

M. longitudinalis

inferiorRadix lingue ujung lidah

Retraksi dan melebarkan lidah,

menurunkan ujung lidah,

Apex lidah

M. transversus lidahMargo lateralis

lidah, septum

margo lateralis

lidah ,

Menyempitkan lidah, memanjangkan

lidah bersama-sama dengan M.

Page 5: Lidah Dan Otot Mastikasi

lidahaponeurosis

lidahverticalis lidah

M. verticalis lidah

Radix lidah;

berasal dari

M. genioglossus

aponeurosis

lidahMelebarkan lidah

Otot-otot ekstrinsik lidah adalah

Otot-otot

Ekstrinsik lidah

OrigoInsertio Fungsi

M. genioglossusSpina mentalis

mandibulae

Aponeorosis

lidahMemajukan dan menekan lidah

M. hyoglossus

Cornu majus dan

Corpus ossis

hyolidei

Bagian lateral

aponeurosis

lidah

Retraksis dan menekan lidah

M. condroglossusCornu minus

ossis hyolidei

Bagian lateral

aponeurosis

lidah

Retraksi lidah, menekan pangkal dan

badan lidah

Page 6: Lidah Dan Otot Mastikasi

M. styloglossus

Margo anterior

processus

styloidei ossis

temporalis, Lig.

stylomandibulae

Memasuki

bagian lateral

lidah dari atas

dan belakang

Retaksi dan mengangkat lidah

Articulatio Temporomandibularis

Adalah sendi synovial jenis engsel termodifikasi. Permukaan anrikular pada

sendi ini ialah condylus mandibulae, tuberculum articulare, dan fossa mandibularis.

Sebuah discus articularis membagi cavitas articularis menjadi kompartemen superior dan

kompartemen inferior. Capsula articularis articulationistemporomandibularis bersifat

longgar. Capsula fibrosa melekat pada tepi-tepi daerah articular pada os temporale dan

sekitar collum mandibulae. Bagian capsula articularis yang tebal, memebentuk

ligamentum ( temporormandibulare) laterale yang memeperkuat articulation

temporomandibularis disebelah lateral. Di dalam sendi terdapat dua memebrana

synovialis: yang satu melapisi capsula articularis di atas discus articularis; yang lain

melapisi capsula articularis di sebelah bawah discus articularis. Selain ligamentum

laterale, terdapat dua ligamentum lain yang menghubungkan mandibula kepeda cranium,

tetapi kedu ligamentum ini tidak banyak membantu memperkuat articulation

temporomandibularis. Ligamentum stylomandibulare melintas dari processus stylodeus

Page 7: Lidah Dan Otot Mastikasi

ke angulus mandibulae. Ligamentum spenomandibulare melintas dari spina ossis

spenoidalis ke lingual mandibulae.

Gerak mandibula pada articulatio temporo mandibularis adalah depresi, elevasi

(oklusi), protrusi (protraksi), retruksi(retraksi), dan gerak lateral. Sewaktu mandibula

ditekan ke bawah untuk membuka mulut.

Fungsi Lidah

Lidah manusia memiliki bermacam-macam fungsi, antara lain :

a. Mencegah tergelincirnya makanan

b. Mendorong makanan ke permukaan kunyah

c. Membantu mencampur makanan dengan saliva

d. Memilih makanan yang halus untuk ditelan

e. Membersihkan sisa makanan

f. Membantu proses bicara

g. Mendorong makanan ke dalam pharynx sewaktu menelan

h. Sebagai indra perasa

Page 8: Lidah Dan Otot Mastikasi

Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap yang terdapat

kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa

pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang

berbeda-beda. Letak masing-masing rasa berbeda-beda yaitu :

a. Rasa Asin = Lidah Bagian Depan

b. Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi

c. Rasa Asam / Asem = Lidah Bagian Samping

d. Rasa Pahit / Pait = Lidah Bagian Belakang

OTOT PENGUNYAHAN

Otot-otot yang menggerakkan mandibula (rahang bawah) pada

temporomandibular joint dikenal sebagai otot mastikasi. Mastikasi adalah proses

pengunyahan makanan dalam persiapannya untuk penelanan dan pencernaan. Pada otot-

otot pengunyahan terdapat empat pasang otot-otot yang melekat pada mandibula dan

bertanggungjawab terutama untuk elevasi, protrusi, retrusi, atau menyebabkan

pergerakan mandibula ke arah lateral. Otot-otot mastikasi berkembang dari 1st

pharyngeal arch yang juga berperan untuk perkembangan beberapa struktur tulang fasial.

Karena otot-otot mastikasi berkembang dari arkus ini, maka diinervasi oleh saraf arkus

pertama, saraf kranial ke lima (trigeminal nerve).

Page 9: Lidah Dan Otot Mastikasi

Dari keempat pasang otot yang terlibat dalam mastikasi, 3 otot merupakan otot

terkuat dekat rahang dan berfungsi sebagai kekuatan menggigit: masseter, temporalis

dan medial pterygoid. Dari ketiga otot ini, masseter merupakan otot terkuat untuk

mastikasi. Medial dan lateral pterygoid membantu dalam mastikasi dengan

menggerakkan dengan menggerakkan mandibula dari sisi ke sisi untuk membantu

menggiling makanan.

Pergerakan dari mandibula diklasifikasikan sebagai

o Elevasi

o Depresi

o Protrusi

o Retrusi

o Excursi

1. Masseter

Otot masseter merupakan otot yang paling berperan pada proses pengunyahan.

Letak otot masseter berasal dari dua area pada arkus zigomatikus. Kepala atau bagian

depan superfisialnya berasal dari tepi inferior di dua pertiga anterior arkus zigomatikus.

Kepala bagian dalam muncul dari tepi inferior di sepertiga posterior arkus zigomatikus

dan seluruh sisi medial arkus zigomatikus. Serabut dari bagian depan superfisial

mengarah ke bawah (run down) dan sedikit ke belakang ditempatkan pada angle atau

Page 10: Lidah Dan Otot Mastikasi

sudut mandibula pada sisi lateral. Kepala bagian dalam secara vertikal berorientasi

serabut-serabut otot. Ketika otot masseter berkontraksi, mandibula berelevasi sehingga

mulut tertutup.

2. Temporalis

Memiliki asal yang sangat luas dari seluruh fossa temporal dan fascia yang

membungkus otot. Serabut anterior bekerja hampir secara vertikal, tapi serabut posterior

bekerja pada arah lebih horizontal di belakang telinga. Semua serabut ini masuk ke

dalam prosessus koronoideus di mandibula dan kadang-kadang bergerak ke bawah (run

down) ke tepi anterior dari ramus mandibula sejauh molar ketiga (gambar 28-2). Jika

seluruh otot berkontraksi, secara keseluruhan bekerja dengan menarik ke atas pada

prosessus koronoideus dan mengangkat mandibula, sehingga mulut tertutup. Jika hanya

serabut posterior yang dikontraksikan, hasilnya adalah sebuah penarikan horisontal

prosessus koronoideus dalam arah horisontal. Maka, akan menarik mandibula ke

belakang, yang disebut retrusi mandibula.

Page 11: Lidah Dan Otot Mastikasi

3. Medial pterygoid (pterygoid internus)

Otot ini mempunyai dua origo yaitu pada permukaan medial dari lateral

pterygoid plate dan pada maxillary tuberositi dan pyramidal process dari tulang palatina.

Otot ini akan ber-insersio di permukaan medial dari ramus dan angle dari mandibula

(pterygoid process). Beberapa aksi dari otot ini adalah:

o Elevasi mandibula

o Protrusi mandibula

o Lateral excursi dari mandibula

Page 12: Lidah Dan Otot Mastikasi

4. Lateral pterygoid (pterygoid externus)

Lateral pterygoid mempunyai origo pada infratemporal crest dari greater wing

tulang sphenoid dan pada permukaan lateral dari lateral pterygoid plate. Lateral

pterygoid bertanggung jawab dalam menggerakkan rahang bawah dari sisi ke sisi ketika

lateral pterygoid kanan atau kiri aktif secara terpisah. Kontraksi dari lateral pterygoid

kanan akan menggerakkan rahang bawah ke kiri sedangkan lateral pterygoid kiri akan

menggerakkan rahang ke kanan.

Page 13: Lidah Dan Otot Mastikasi

Di bawah ini adalah tabel otot-otot pengunyahan secara ringkas

Otot Asal Insersi Innervasi vaskularisasi Fungsi

Temporal Permukaan

lateral dari

tengkorak

Proc.

Coronoid

dan batas

anterior dari

ramus

Saraf

temporal

( cabang

dari

mandibula)

Bagian

tengah dan

bagian dalam

arteri

temporal

(cabang dari

superficial

temporal dan

maksila)

Mengangkat

dan menarik

rahang,

membantu

rotasi.

Masseter Zygomatic

arch

Angle

(sudut)

Saraf

masseterik

Arteri

messeterik

Mengangkat

dan

Page 14: Lidah Dan Otot Mastikasi

mandibula (divisi dari

trigeminal)

(cabang dari

maksila)

menurunkan

rahang,

membantu

dalam

pergerakan

lateral.

Medial

pterygoid

Fossa

pterygoid dan

permukaan

medial dari

lateral

pterygoid

plate.

Permukaan

medial dari

angle

mandibula

Saraf medial

pterygoid

(divisi  dari

trigeminal)

Cabang arteri

maksila

Mengangkat

rahang,

menyebabkan

pergerakan

lateral dan

protusi

Superior

lateral

pterigoid

Permukaan

infratemporal

dari greater

swing spenoid

Kapsul

artikular dan

disk, leher

condilus

Cabang dari

messeterik

atau saraf

bukal

Cabang arteri

maksila

Memosisikkan

disk untuk

menutup

Inferior

lateral

pterygoid

Permukaan

lateral dari

lateral

pterygoid

Leher

condilus

Cabang dari

messeterik

atau saraf

Cabang arteri

maksila

Menurunkan

dan menekan

rahang,

menyebabkan

Page 15: Lidah Dan Otot Mastikasi

plate bukal pergerakkan

lateral

Fungsi-fungsi otot pengunyahan

Tiga pasang otot mastikasi pergerakan elevasi dan lateral mandibula. Otot-otot

ini adalah otot masseter, temporal, pterigoid medial. Otot pterygoid lateal, masing-

masing dengan dua perut fungsinya secara horisontal selama penutupan dan pembukaan.

Perut inferior (atau pterygoid lateral inferior) bekerja selama pergerakan protrusi,

depresi dan lateral. Perut superior (pterygoid lateral superior) bekerja selama penutupan.

Otot yang terakhir diperkirakan membantu memelihara integrita condilus-disk dengan

penarikan processus kondilaris dengan kuat melawan disk, karena perut superior telah

ditunjukkan melekat pada disk dan leher condyle.

Nama: Diandra Amalia

NPM: 160110120069

Sumber: SCHEID, RICKNEC. 2007. WOELFEL,S DENTAL ANATOMY ITS RELEVANCE TO

DENTISTRY. 7TH ED. PHILADELPIA : LIPPINCOT.

Page 16: Lidah Dan Otot Mastikasi