Upload
bams-irawan
View
50
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
LUKAKU BERNANAH
STEP 1
1. Pus : luka yang disertai dengan nanah.2. Post laparotomi :keadaan setelah pembedahan perut sampai
membuka selaput perut.
STEP 2
1. Patofisiologi infeksi2. Indikasi dilakukannya laparotomi3. Pengertian infeksi4. Hal- hal yg tidak boleh dilakukan pada saat pasien mengalami
infeksi5. Macam- macam infeksi6. Kenapa infeksi dapat meningkatkan suhu tubuh7. Sebutkan komplikasi pada post laparotomi8. Jenis-jenis luka9. Perawatan pertama pada luka10. Apakah seorang yang mempunyai DM saat terkena luka
apakah mudah terkena infeksi11. Faktor yang mempengaruhi infeksi12. Kenapa ketika terkena infeksi terdapat ulkus dan bau
busuk13. Cara mencegah infeksi14. Pengkajian dan diagnosa di dalam skenario15. Farmakologi dan non farmakologi terkait dalam di
skenario16. Bakteri penyebab infeksi17. Tujuan laparotomi18. Tanda-tanda infeksi19. Kenapa disaat infeksi terdapat nanah dan rasa sakit
20. Proses penyembuhan luka
STEP 3
1. Pengertian luka : Suatu keadaan dimana terjadi gangguan dimana keadaan
rusaknya dermis sampai ke jaringan tulang.2. Jenis-jenis luka :
Luka tanpa kontaminasi Luka bersih non terkontaminasi Luka bersih yang terkontaminasi Luka dirty infection (luka kotor terinfeksi) Luka terbuka : luka yang bisa di liat Luka tertutup : seperti memar
3. Proses penyembuhan luka4. Perawatan pertama pada luka 5. Pengertian infeksi
Inflasi dan inflamasi mikroorganisme dalam tubuh Luka tersebut bisa ngakibatkan rubor, dolor, tumor,
kalor, fungsiolesa6. Macam- macam infeksi
Infeksi nosokomial : gejala muncul setelah 72 jam/3 hari7. Faktor yang mempengaruhi infeksi
Daya tahan tubuh Faktor kebersihan diri Faktor lingkungan Nutrisi Status ekonomi
Cara penularan infeksi
8. Mikroorganisme yang menyebabkan infeksi P. Aeruginosa Enterobakteriaceac Parasit
Jamur
9. Tanda-tanda infeksi Pus Bau busuk Susah di sembuhkan Terdapat organisme-organisme Terjadi diskontinuitas jaringan Rubor : kemerahan Kalor : panas Tumor : pembekakan Dolor : nyeri Fusio leisa : perubahan fungsi tubuh
10. Cara mencegah luka dari infeksi Jangan menyentuh Daerah luka dengan tangan Cuci tangan sebelum menyentuh luka Membersihkan luka dengan teknikseptik Alat-alat yang digunakan untuk membersihkan luka steril
11. Patofisiologi infeksi12. Kenapa disaat infeksi terdapat nanah dan rasa sakit
Karna darah yang ada dalam tubuh mengalir keseluruh tubuh, ketika ada luka terjadi pendarahan.
Matinya sel darah putih bisa menyebabkan nanah13. Kenapa ketika terkena infeksi terdapat ulkus dan bau
busuk Sel darah putih tidak bisa memakan semua mkro
organisme sisanya menjadi nanah .14. Kenapa infeksi dapat meningkatkan suhu tubuh
15. Hal- hal yg tidak boleh dilakukan pada saat pasien mengalami infeksi
Disentuh oleh tangan
Makanan yang manyebabkan infeksi Kalsium mempercepat penyembuhan luka Magnesium memperlambat penyembuhan luka. Contoh :
kacang-kacangan.16. Apakah seorang yang mempunyai DM saat terkena luka
apakah mudah terkena infeksi Penyakit DM resiko tinggi untuk terkena infeksi, karena
darah mengandung byk gula dimana bakteri akan berkembang lebih cepat.
17. Indikasi dilakukannya laparotomi Trauma abdomen Sumbatan pada usus halus besar Pendarahan pada saluran pencernaan Masa pada abdomen
18. Sebutkan komplikasi pada post laparotomi Gangguan paru yang tidak adekuat : pernafasan tidak
normal Gangguan kardiofaskuler Gangguan rasa nyaman Gangguan keseimbangan elektrolit
19. Tujuan laparotomi20. Pengkajian dan diagnosa di dalam skenario21. Farmakologi dan non farmakologi terkait dalam di
skenario
Step 4
1. Macam- macam infeksi
- Infeksi yang terjadi karena terpapar oleh antigen dari luar tubuh
- Infeksi yang terjadi karena difusi cairan tubuh atau jaringan,
seperti virus HIV, karena virus tersebut tidak dapat hidup di luar tubuh.
^ (Inggris)"Immunobiology, Chapter 10:Adaptive immunity to infection". Charles A.
Janeway, et al.. Diakses pada 15 Maret 2010. Section 10-1.
2. Cara penularan infeksiCara penularan infeksi : Kontak. Langsung, tidak langsung, droplet. 2. Udara. Debu, kulit lepas. 3. Alat. Darah, makanan, cairan intra vena. 4. Vektor / serangga ..donna.staff.gunadarma.ac.id/.../PRINSIP+PENCEGAHAN+INFEKSI....
3. Mikroorganisme yang menyebabkan infeksiBakteri, kuman, virus, jamur,
4. Cara mencegah luka dari infeksiLuka Baru
Luka baru, terutama yang kotor, sebaiknya dibersihkan dengan air dan sabun.
Kemudian segera dikeringkan dengan kain bersih, bukan tisu, sebab serpihan tisu
yang menempel di atas luka dapat menjadi tempat kuman berkembang biak,
sehingga menghalangi tumbuhnya jaringan granulasi dan jaringan epitel yang akan
menutup luka.
Bila lukanya dangkal dan terdapat di bagian tidak bergerak, ada baiknya dibiarkan
terbuka. Cara ini membuat proses penyembuhan berjalan lebih cepat. Antiseptik
atau salep antibiotik tidak diperlukan, bila lukanya bersih.
Bila lukanya dalam atau kotor sebaiknya ditutup dengan kasa steril; jangan
menggunakan kapas atau tisu dengan alasan sama seperti di atas. Bila ada
perdarahan segera hentikan dengan menekan tempat keluarnya darah
menggunakan kain kasa steril yang dingin (atau sambil dikompres dengan es), dan
baru dilepas bila perdarahan sudah berhenti.
Menggunakan antiseptik untuk luka segar dapat dibenarkan untuk membunuh
kuman. Kadang dipakai salep antibiotik, tetapi sebaiknya tidak dilakukan pada tiap
luka, untuk mencegah kuman menjadi kebal.
Jika luka yang terjadi cukup besar, mengalami perdarahan cukup banyak,
mengalami perdarahan di dalam, atau menampakkan tanda-tanda infeksi (merah,
bengkak, bernanah), sebaiknya segera dibawa ke dokter atau rumah sakit
terdekat.
Luka Operasi
Untuk mempercepat penyembuhan, luka bekas operasi sebaiknya dijaga agar
tidak terkena air. Untuk itu penderita disarankan tidak mandi, cukup menyeka
tubuhnya. Perawatan luka dilakukan oleh dokter/paramedis di rumah sakit.
Biasanya perban baru dibuka setelah beberapa hari, saat dokter mengangkat
benang jahitan. Tetapi jika perban basah, berdarah, atau kulit di sekitar luka
memerah dan nyeri, segeralah berkonsultasi dengan dokter.
Luka Kronis
Normalnya, sebuah luka (termasuk luka operasi) akan sembuh dalam waktu
maksimal 14 hari. Tetapi luka akibat pertumbuhan sel kanker, luka bakar, luka
akibat diabetes, atau luka akibat terlalu lama berbaring, sulit diharapkan sembuh
dalam jangka waktu tersebut.
Luka kanker disebabkan oleh pertumbuhan sel kanker sampai menembus lapisan
dermis dan/atau epidermis kulit, sehingga menonjol keluar atau bentuknya menjadi
tidak beraturan. Sel kanker yang menonjol keluar kulit umumnya berupa benjolan
yang keras, sukar digerakkan, berbentuk seperti jamur atau bunga kol, mudah
terinfeksi, jika tersentuh mudah berdarah. Tidak jarang benjolan ini kemudian
pecah menjadi luka terbuka, mengeluarkan lendir/cairan, dan berbau tidak sedap.
Prinsip-prinsip Perawatan Luka
Ada dua prinsip utama dalam perawatan luka kronis semacam ini. Prinsip pertama
menyangkut pembersihan/pencucian luka. Luka kering (tidak mengeluarkan
cairan) dibersihkan dengan teknik swabbing, yaitu ditekan dan digosok pelan-pelan
menggunakan kasa steril atau kain bersih yang dibasahi dengan air steril atau
NaCl 0,9 %.
Sedang luka basah dan mudah berdarah dibersihkan dengan teknik irrigasi, yaitu
disemprot lembut dengan air steril (kalau tidak ada bisa diganti air matang) atau
NaCl 0,9 %. Jika memungkinkan bisa direndam selama 10 menit dalam larutan
kalium permanganat (PK) 1:10.000 (1 gram bubuk PK dilarutkan dalam 10 liter air),
atau dikompres larutan kalium permanganat 1:10.000 atau rivanol 1:1000
menggunakan kain kasa.
Cairan antiseptik sebaiknya tidak digunakan, kecuali jika terdapat infeksi, karena
dapat merusak fibriblast yang sangat penting dalam proses penyembuhan luka,
menimbulkan alergi, bahkan menimbulkan luka di kulit sekitarnya. Jika dibutuhkan
antiseptik, yang cukup aman adalah feracrylum 1% karena tidak menimbulkan
bekas warna, bau, dan tidak menimbulkan reaksi alergi.
Norit juga sering dianjurkan untuk ditaburkan di luka kronis basah, mengandung
nanah, dan sulit sembuh. Untuk ini sebaiknya dipakai bubuk norit halus bersih dari
botol, bukan dari gerusan tablet. Dokter akan memberi petunjuk lebih jauh tentang
hal ini, atau memberi resep tersendiri sesuai kondisi luka.
Prinsip kedua menyangkut pemilihan balutan. Pembalut luka merupakan sarana
vital untuk mengatur kelembaban kulit, menyerap cairan yang berlebih, mencegah
infeksi, dan membuang jaringan mati.http://rumahkanker.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=36
5. Patofisiologi infeksio PATOFISIOLOGI INFEKSI
Infeksi
►Penyakit menular ok. Interaksi hospes & mikroba yg tjd secara
kebetulan
o Faktor hospes pd Infeksi
►Syarat inf. à organisme menular mampu :
- melekat
- menduduki
- memasuki hospes
- berkembang biak
o Inf. Pd Kulit & Mukosa Orofaring
o Kulit à pertahanan tubuh
- Kulit utuh punya lapisan keratin/ lap tanduk
Luka pada kulit à infeksi
- Dekontaminasi
- Flora normal
Pada lap. Mulut dan faring ~ kulit
• Saluran Pencernaan- Keasaman lambung àtdk sesuai utk
mikroorganisme- Lambung cepat memindahkan isinya ke usus.-
Antibodi pada usus halus àbakteri sulit melekat pd mukosa- Flora
normal
o Saluran Pernafasan
Epitel saluran pernafasan:
- Mengeluarkan mukosa
- Mgd silia à mengeluarkan benda asing
- Sawar Pertahanan lain
- Saluran kemih
Epitel berlapis
Desakan utuk mengeluarkan kemih
- Konjungtiva
Mekanis
Lap. Air mata
Radang Sebagai Pertahanan
o Faktor Jasad Renik Pada Infeksi
o Daya Transmisi
- Pemindahan secara langsung
Misal : batuk, bersin, berciuman
- Secara tidak langsung
mll udara, tanah
Transfusi darah, jarum suntik
mll serangga
o Daya invasi
Utk menimbulkan inf, jasad renik hrs mampu bertahan pd hospes
o Kemampuan menimbulkan penyakit
- Eksotoksin yg larut à sirkulasi à perubahan fisiologis
- Bakteri gram (-) mgd endotoksin à ??? à demam
o Cara Interaksi Hospes & Jasad Renik
o Komensalisme
Hospes & agen menular tidak saling menyerang
o Mutualisme
Interaksi tsb menguntungkan keduanya
o Inf. Oportunistik
o Organisme yg tidak berpengaruh pd individu sehat àlingk. Salah
àpenyakit
Contoh:
►Pd RS à pend. Ggn gizi à inf.
► Lekemi
► Kortikosteroid. dll
http://nirwan-anwarcom.blogspot.com/2009/04/patofisiologi-infeksi.html
6. Tujuan laparotomi
Tujuan perawatan post laparatomi;
1. Mengurangi komplikasi akibat pembedahan.
2. Mempercepat penyembuhan.
3. Mengembalikan fungsi pasien semaksimal mungkin seperti sebelum operasi.
4. Mempertahankan konsep diri pasien.
5. Mempersiapkan pasien pulang.
7. Pengkajian dan diagnosa di dalam skenario8. Farmakologi dan non farmakologi terkait dalam di skenario
FARMAKOLOGI
Tirah Baring total 24 jam, kemudian mobilisasi secara bertahap.
Kontrol tensi, nadi tiap 15 menit, suhu tiap 30 menit bila stabil tiap 4 jam.
Selama 13-24 jam pertama, pemasukan makanan per os distop. Kemudian secara
bertahap diberikan makanan cair hingga padat sesuai keadaan penderita.
Bila kesakitan, berikan analgetik narkotik, betadine 50mg maksimal 4 kali dalam 24
jam.
9. Kenapa infeksi dapat meningkatkan suhu tubuh
Demam dapat terjadi karena mekanisme pengeluaran panas tidak mampu untuk mempertahankan kecepatan pengeluaran kelebihan produksi panas, yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh abnormal. Demam biasanya tidak berbahaya jika berada pada suhu di bawah 39°C. Davis dan Lentz (1989) merekomendasikan untuk menentukan demam berdasarkan beberapa pembacaan suhu dalam waktu yang berbeda pada satu hari dibandingkan dengan suhu normal orang tersebut pada
waktu yang sama, di samping terhadap tanda vital dan gejala infeksi.
Pirogen seperti bakteri dan virus menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Saat bakteri dan virus tersebut masuk ke dalam tubuh, pirogen bekerja sebagai antigen akan mempengaruhi system imun. Oleh karena itu, sel darah putih diproduksi lebih banyak lagi untuk meningkatkan pertahanan tubuh melawan infeksi. Selain itu, substansi sejenis hormone dilepaskan untuk selanjutnya mempertahankan melawan infeksi.
http://www.smallcrab.com/kesehatan/832-gangguan-kesehatan-akibat-perubahan-suhu-tubuh