27
YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM TRIBAKTI MADRASAH TSANAWIYAH TRIBAKTI KUNJANG - KEDIRI 2010 LEMBAR PENGESAHAN Laporan SKAL Tahun 2010 Mts. TRIBAKTI Kunjang – Kediri oleh kelompok VII (Tujuh). Telah diperiksa dan memenuhi syarat yang ditentukan oleh panitia dan disetujuioleh pembimbing. Kunjang, 25 – Agustus – 2010 Ketua Panitia Pembimbing Drs. KASMIJAN M. LUTFIKHOIRUDIN, S.Pd.I Mengetahui Kepala Madrash, Drs. H. NUR JAHJA AM

Laporan Skal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ok

Citation preview

Page 1: Laporan Skal

YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM TRIBAKTI

MADRASAH TSANAWIYAH TRIBAKTI

KUNJANG - KEDIRI

2010

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan SKAL Tahun 2010 Mts. TRIBAKTI Kunjang – Kediri oleh kelompok VII (Tujuh).

Telah diperiksa dan memenuhi syarat yang ditentukan oleh panitia dan disetujuioleh pembimbing.

Kunjang, 25 – Agustus – 2010

Ketua Panitia Pembimbing

Drs. KASMIJAN M. LUTFIKHOIRUDIN, S.Pd.I

Mengetahui

Kepala Madrash,

Drs. H. NUR JAHJA AM

MOTTO

Page 2: Laporan Skal

Kegagalan adalah celaka kecil dan putus asa adalah celaka besar. Kejarlah permata yang ada didepanmu karena bila cita-citamu sudah

padam maka samalah artinya dengan mati. Rendahkan hatimu serendah mutiara di laut dan jujurlah karenajujur adalah

modal utama meraih cita-cita. Jangan takut gagal sebelum mencoba dan jangan takut jatuh sebelum

melangkah. Denan ilmu hidup menjadi berguna, dengan seni hidup menjadi indah dan

dengan agama hidup menjadi terarah. Manfaatkanlah ilmumu sebaik mungkin karena sebaik-baiknya orang

adalah orang yang ilmunya bermanfaat. Janganlah kamu sekali-kali sombong atau egois, sesungguhnya orang yang

egois sombong akan celaka sendiri atas sikap yang dilakukan. Percaya diri adalah kunci untuk mencapai cita-cita keberhasilan.

KATA PENGANTAR

Page 3: Laporan Skal

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT , karena berkat rahmat serta hidayatNya kami dapat menyusun dan mengerjakan tugas laporan SKAL 2010 berdasarkan pengalaman belajar dan dari buku yang ada serta fakta fisik selama kami melaksanakan study langsung pada objek belajar.

Kami penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Kepala Mts. TRIBAKTI Kunjang Drs, H. NUR JAHJA, AM.2. Ketua panitia SKAL, Drs. KASMIJAN.3. Pembimbing kami Bpk. SUMALI.S.AG dan Bpk, MOH. LUTFI KHOIRUDIN

S.Pd.I.4. Guru bidang study yang berhubungan dengan sejarah tentang berbagai

objek wisata di Indonesia.5. Panitia SKAL.6. Orang Tua kami, serta7. Teman – teman yang telah membantu dalam penulisan laporan SKAL ini.

Kami sebagai penils laporan SKAL ini mohon maaf apabila ada kekurangan dalam menulis laporan.

Demikian harapan kami, kritik serta saran yang membangun selalu kami harapkan demi perbaikan selanjutnya.

Penulis

Kelompok VII

DAFTAR ISI

Halaman judul

Sampul / Cover

Lembar Pengesahan

Page 4: Laporan Skal

Motto

Kata pengantar

Daftar isi

BAB I: Pendahuluan

A. Latar Belakang PenulisanB. Tujuan Penulisan

BAB II : Tempat - Tempat Bersejarah di Indonesia

A. Sunan Gunung PringB. Candi BorobudurC. Keraton Yogyakarta HadiningratD. Sunan Padang Aran

BAB III : Penutup

A. KesimpulanB. Saran

Kepustakaan

Lampiran

Lampiran 1 : Foto Anggota Kelompok

Lampiran2 : Foto Kegiatan SKAL

Lampiran 3 : Reportase Perjalanan

Lampiran 4 : Kesan dan Pesan

Lampiran 5 : Absensi Kelompok

Lampiran 6 : Kartu Bimbingan

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakng Penulisan

SKALadalah merupakan singkatan dari Study Kenal Alam dan Lingkungan atau denagan istilah lain Wisata Pendidikan. SKAL dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan siswa terhadap lingkungan Sosial

Page 5: Laporan Skal

Budaya dan Agama (IPA, IPS, SKI, FIQIH). Melalui kegiatan SKAL siswa akan dapat mengetahui dan melihat secara langsung lingkungan sebagai peninggalan sejarah pada masa lampau dan menyadari akan keagungan Allah SWT.

B.Tujuan Penulisan

Kami melaksanakan kegiatan SKAL ini sebagai persyarat mengikuti Ujian Nasional UN), ketaqwaan terhadap Allah SWT. Pengetahuan wawasan dan lingkungan alam sosial dan budaya, membina kedisiplinan, rasa kekelurgaan.

BAB II

TEMPAT – TEMPAT BERSEJARAH DI INDONESIA

A.Sunan Gunung Pring

Asal Usul Kyai Raden Santri

Kanjeng gusti pangeran Singosari adalah nama asli dari Simbah Kyai Raden Santri atau bias disebut Mbah Raden. Beliau salah satu putra Kyai Ageng Pemanahan yang masih trah atau keturunan Maha Prabu Brawijaya Majapahit. Berikut ini adalah diantara putra Kyai Agena pemanahan yang lain adalah :

Page 6: Laporan Skal

1. Raden Sutowijoyo (penembahan Senopati) yaitu Raja Mataram I tahun 1588 – 1601

2. Pangeran Gagak Baning (Adipati Pajang tahun 1588 – 1591)

Menjelang berdirinya kerajaan Matarm, Raden Santri pernah menjadi senopati perang yang bertugas untuk menaklukkan kembali kadipaten – kadipaten yang mbalelo (ingin memisahkan diri dari kerajaan). Ketika Kerajaan Matarm berdiri dan Panembahan Senopati sebagai Raja menwarkan kepada raden santri untuk menjadi Adipati pada sebuah Kadipaten, tetapi beliau menolaknya karena lebih memilih pergi dari keratin untuk menyebarkan agama islam sebagai mana yang telah di ajarkan gurunya.

Petilasan

A.Sendang

Untuk mengenalkan wujud kebesaran Allah atau biasa yang kita sebut KAROMAH (keramat) sebagai tanda bukti kewaliannya. Mbah Raden Santri Mengajarkan sholat pada mereka dan ketika akan mengambil air wudhu beliau tak sedikitpun menemukan air, seketika itu terjadilah mata air yang sangat jernih, akhirnya dijadikan Sendang. Yang terletak di Dusun Kolo Kendang Desa Ngawen Kecamatan Muntilan. Kabupaten Magelang, Jateng.

B.Mushalla

Kyai Raden Santri pernah membangun mushalla di Dusun Kesaran. Mushalla tersebut dibangun untuk menangkal banjir karena dusun tersebut terletak di pinggir Sungai Blongkeng.

Dengan adanya musholla tersebut dusun itu menjadi aman dari banjir bahkan ketika terjadi banjir besar dan letusan gunung merapi yang konon meluap sampai ke kawasan Candi Borobudur atas kebesaran Allah mushalla dan dusun tersebut menjadi aman dari banjir / bencana alam.

Asal Mula Nama Watu Congol

Pada tahun 1600 M di Dusun Santren KYAI Raden Santri serina berkhawat menyepi untuk mujahadah. Taqarruban allallah di bukit Gunung Pring. Ketika di perjalanan pulang melewati sebuah sungai yang sedang terjadi banjir. Kemudian Mbah Raden Santri berkata “Air berhentilah kamu, aku akan lewat” maka berhentilah, dan munculah batu – batu cadas dan banyak batu – batu yang

Page 7: Laporan Skal

menonjol, dari kejadianitulah Dusun tersebut terkenal dengan sebutab Dusun Watu Congol.

Simbah Kyai Krapyak I

Dan Massjid Santren

Setelah sekian lama tinggal diDusun Santren Kyai Raden Santri di karuniai seorang putra yang di berinama Krapyak Hangokrawati. Simbah Kyai Krapyak juga mendapat keistimewaan yang luar biasa yang di beri oleh Allah. Ketika itu Kyai Krapyak di minta untuk dating ke keratin Matarm. Dalam melihat ketulusan Kyai Krapyak di minta untuk meneruskan perjuangan ayahnya Simbah Kyai Raden Santri. Sang Raja itupun memberikan sebuah hadiah berupa sebuah hadiah yang berupa masjid untuk pusat dakwah Islam. Kemudian masjid tersebut di bawa pulang denagn di bungkus oleh selembar kain kacu dan masjid tersebut di letakkan di Dusun Santren pada tahun 1618 M.

Makam Puroloyo Gunung Pring

Makam Auliya yang terletak di Sebelah bukit Pring, Desa Gunung Pring Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.

Cikal bakal (yang di makamkan pertama) tersebut adalah Simbah Kyai Raden Santri. Makam wewenangan keagunagan dalem Keraton Ngayogyakarta Hidiningrat disebut Makam Gunung Pring dikelola oleh Yayasan Kyai Raden Santri adalah :

a. Akte Notaris Purwanto, SH No 3 th 1992

b. Kekancingan Keraton Ngayogyakarta Hidiningrat tanggal 27 tahun 2000 yang disesepuhi oleh R.M.K.H Sulakso Selopring atau K.H.M Anwar dan R. Surakso Qowait As.

Para wali dan ulama’ yang dimakamkan di Gunung Pring diantaranya adalah sebagai berikut :

Simbah Kyai Raden Santri.

Simbah Kyai Abdurohman.

Simbah Kyai Krapyak III.

Simbah Kyai H, Harun.

Simbah Kyai Abdullah Sajad.

Simbah Kyai Jogorekso.

Simbah Kyai H. Husain.

Simbh Kyai Sulthon.

Page 8: Laporan Skal

Simbah Kyai Humam.

Simbah Kyi Kerto Njani.

C. KERATON YOGYAKARTA

Pandangan Umum

Keraton ialah tempat bersemayam ratu – ratu, Bahasa Indonesianya keraton ialah istana, tetapi istana bukanlah keraton, keraton ialah sebuah istana yang mengandung arti kekaguman dan arti kultun (kebudayaan)

Keraton mempunyai penuh banyak arti yang menonjol dan setiap aoaoun yang berada disekitarnya, termasuk arsitek bangunan – bangunannya, letak bangsal – bangsalnya, ukiran – ukirannya, hiasannya, sampai pad warna gedung – gedungnya. Apapun yang berada di keraton seakan – akan memberi nasehat kepada kita untuk cinta dan menyerahkan diri kepada Allah Swt, Arsitek keraton Jogja ialah Sultan Hamengkubuwono I, waktu masih muda beliau mendapat julukan “De Bouw Meester Van Jizn Broer Sunan PB (Paku Buwono) II, pada tahun 1940. baginda bergelar Pangeran Mangku Bumi Sukowati. Komplek keraton trletak di tengah – tengah, tetapi daerah keraton membentang antara sungai Code dan sungai Winanga dari utara ke selatan, dan tugu sampai ke krapyak. Daerah keraton terletak di hutan Garjitawati dekat desa Beringin dan desa Pacetokan.

Keraton Jogja di bangun pada tahun 1756 atau tahun jawa 1682. diperingati dengan sebuah Condro Sengkolo memet di pintu gerbang kemanganan, berupa dua ekor naga berlilitansatu sam lainnya. Dari luar pintu gerbang diatas tembok kanan kiri ada hiasan naga yang bersiap untuk pertahana diri, yang berwarna merah artinya berani. Dahulu di halaman diadakan ujian – ujian bela diri memakai tombak, antar calon prajurit – prajurit keraton. Luas keraton Jogja adalah 14.000 m, didalamnya terdapat bangunan – bangunan, halaman – halaman dan lapangan – lapangan. Komplek keraton itu di kelilingi oleh sebuah tembok lebar, beteng namanya. Panjangnya 1 km berbentuk 4 persegi, tinggi 3,5 m, lebar 3 – 4 m.

Page 9: Laporan Skal

Keadaan Lahiriah

Keraton Jogja mempunyai arsitek sedemikian rupa, membujur begitu panjang, jumlah jaln keluar masuk ada 9 buah dan ada 5 jalan bertemu alun – alun selatan, dipinggir alun – alun selatan ada 2 pohon beringin yamg bernama “WOK”. Alun – alun diberi tembok kelilingnya dan terlihat pohon beringin dan pelengkung nirbaya.

Arti Simbolik dari Keraton

a. Krapyak : sebuah gambaran dari tempat asal roh – roh.

b. Pelengkung Gading dan Nirbaya : menunjukkan bahwa sang anak dalam masa puber.

c. Pohon Bewok : menggambarkan bagian badan kita yang rahasia sekali. Jumlahnya ada 2 laki – laki dan perempuan.

d. Pohon Kweni dan Pakel : sang anak sudah berani karena baligh

Page 10: Laporan Skal

B. CANDI BOROBUDUR

Letak Candi Bprobudur

Candi Borobudur terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang – Jawa Tengah dan di kelilingi beberapa dusun antara lain Bumi Segoro, Sabreng, Gopala, Jawahan, Barepan, Ngarak, Kelan, Janan dan Gendingan.

Pada zaman dahulu ulau Jawa terapung – apung di tengah lautan maka harus di paku pada pusat bumi agar dapat di huni manusia. Paku yang sangat besar itu kini menjadi sebuah Gunung yang terletak di kota Magelang yaitu Gunung Tidar kira – kira jarak 15 km terdapat Candi Borobudur. Candi Borobudur yang terletak diantara Kedu hampir seluruhnya di lingkari pegunungan. Di sebelah Timur terdapat Gunung Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Sisi barat laut terdapat Gunung Sumbing dan Sindoro. Juga sebelah selatan yang membujur dari timur ke barat terdapat pegunungan Menoreh. Dataran Kedu di aliri oleh dua sungai besar yaitu Sungai Progo dan Sungai Elo yang akhirnya menyatu menjadi Sungai Progo dan mengalir ke selatan menuju Samudra Indonesia.

Usia dan Nama Candi Borobudur

Berdasarkan tulisan – tulisan singkat bsrbahasa Sansekerta dan berhuruf Kawi yang di pahat di atas relief kaki candi, pra ahli berpendapat bahwa Candi Borobudur didirikan pada tahun 800 Masehi.

Rakai Panangkaran adalah raja yang berperan besar dalam membangun Candi Borobudur. Rakai Panangkaran merupakan raja kedua dari Dinasti Sanjaya yang beganti memeluk agama Budha dan meneruskan kejayaannya di Dinasti Sailendra sebagai pengikut Budha yang setia.

Nama Candi Borobudur, menurut Casparis seorang ahli purbakala bangsa Belanda, nama Candi Borobudur berasal dari kata “BHUMI SAMBHARA” nama ini

Page 11: Laporan Skal

adalah nama sebuah kuil yang disebut dalam Prasasti Sri Kahulunan (824 Masehi).

Ahli yang lain, Perbatjakara dan Stutterheim, berpendapat nama Borobudur berasal dari gabungan kata – kata “BORO” dan “BUDUR”, BORO berasal dari bahasa Sansekerta “Vahara” yang berarti kompleks candi (Bihara) atau asrama. Sedangkan “BUDUR” dalam bahasa Bali sama dangan “Bedhur” yang berarti atas jadi, nama Borobudur berarti asrama atau bihara (kompleks candi) yang terletak diatas bukit.

Sejarah Candi Borobudur

1. Waktu Didirikan Candi Borobudur

Sampai sekarang belum pernah ditemukan sumber – sumber tertulis yang menyebutkan bilamana Candi Borobudur itu di bangun sehingga secara pasti tidak dapat ditentukan usianya. Beberapa bukti dikemukakan untuk menentukan usia Borobudur. Pada bagian kaki candi Borobudur yang tertutup terdapat tulisan singkayan berbahasa Sansekerta dengan huruf Kawi. Dengan membandingkan bentuk dangan Prasasti Bertarikh yang ada di Indonesia. Maka sementara berpendapat bahwa Candi Borobudurdi bangun sekitar tahun 800 Masehi.

2. Uraian Bentuk Candi Borobudur

Candi Borobudur tidak mempunyai bilik ataupun ruang didalamnya oleh karena itu tidak dapat berfungsi sepenuhnya sebagai candi. Perjalanan setingkat sesuai dengan aliran Budha.

Adapun tingkatan – tingkatan itu pada dasarnya dapat pula diterapkan pembagian alam semesta menjadi 3 (tiga) Dunia :

a. Kamdhatu

kamadhatu adalah dunia paling bawah atau dunia hasrat. Dalam tingkatan ini manusia masih terikat pada hasrat dan bahkan dikuasai oleh hasrat. Kemauan dan hawa nafsu. Kamadhatu diwakili bagiian kaki candi yang penuh relief yang diambil dari kitab Karmawibhangga.

b. Rupadhatu

Rupadhatu adalah dunia yang paling tinggi atau dunia rupa. Dalam tingkatan ini manusia telah meninggalkan sagala hasratnya., tetapi masih terikat pada nama dan rupa. Rupadhatu di wakili oleh relief

Page 12: Laporan Skal

– relief yang terdapat di bagian dinding candi dan pagar langkah tingkat 2 – 5.

c. Arupadhatu

Arupadhatu adalah dunia yang tertunggi atau dunia tanpa rupa. Pada tingkatan ini sudah tidak ada nama maupun rupa sama sekali. Manusia telah memutuskan untuk melepaskan selamanya segala ikatan kepada dunia fana. Arupadhatu diwakili oleh stupa – stupa di teras budar pada tingkat 7,8,9 dan stupa Induk pada tingkat 10.

Page 13: Laporan Skal

D. SUNAN PADAN ARAN (TEMBAYAT / BAYAT)

Perjalanan ke Makam Sunan Padan Aran (Sunan Bayat)

Gunung Cokrokembang tempat makam sunan Padan Aran disemayamkan di sebelah timur Gunung Jabalkat, banyak bangunan yang merupakan peninggalan atau petilasan dari para sunan, khususnya Sunan Padan Aran antara lain :

1. Gapura Segar Muncar

Gapura ini merupakan gapura yang pertama yang kita lalui dan pintu masuk halaman atau kompleks makam Sunan Bayat.

2. Gapura Dhuda

Gapura ini merupakan dimana peziarah mulai menaiki tangga menuju makam Sunan Bayat kurang lebih 250 tangga.

3. Gapura Pangranturngan

Dimana dalam kompleks ini terdapat dua bangsal yaitu bangsal Nglebet sebagai tempat peristirahatan dan untuk menerima tamu wanita, dan bangsal Jawi sebagai tempat peristirahatan dan menerima tamu pria

4. Gapura Panemut

Gapura ini tertera tulisan “Wisaya Hanata Wisiking Ratu” disebut utara. Yang artinya Wisaya = 5, Hanata =5, Wisik = 5, dan Ratu = 1, berarti gapura ini didirikan pada tahun 1555 Saka. Dan sebelah selatan bertuliskan “Ita 1555 masa 4”.

5. Gapura Pamuncar,

6. Gapura Balekencur,

7. Gapura Prabayeksa

Gapura ini merupakan gapura terakhir ke makam Sunan Padan Aran.

8. Regol Sinaga.

Dari regol inilah kita masuk ke pasareyan Sunan Padan Aran.Makam beliau terletak antara makam istri - istrinya, dan kerabat – kerabatnya. Di sebelah timur laut ada dua makam yang berdampingan itulah makam kedua istri tercintanya.

Pemandangan di Gunung Jabalkat

Page 14: Laporan Skal

Gunung Jabalkat merupakan gunung tertinggi, disinilah masjid Golo pertama kali dibangun sebelum dipindah oleh para murid Sunan Padan Aran ke bawah.

Asal – Usul Sunan Bayat

Pada pemerintahan PRABU BRAWIJAYA raja Majapahit yang ke V merupakan zaman peralihan. Pada masa itu Islam mulai mengembangkan sayap demi kemajuannya hal itu tidak luput dan Kerajaan Majapahit yang menjadi sasaran utamanya, karena banyak pasukan Islam yang menyerbu akhirnya Majapahit terdesak, Prabu Brawijaya memilih pergi dari istanah. Waktu itu Prabu Brawijaya masih menganut Agama Hindu dalam pelariannya itu sesampai di Desa Sawer, beliau bertemu Sunan Kalijaga. Oleh Sunan Kalijaga disarankan pergi ke daerah Semarang dan menjadi Bupati Semarang dan di Semarang inilah beliau di didik oleh Sunan Kalijaga dan di beri sebutan Ki Ageng Padan Aran.

Menjadi Bupati Semarang

Pada masa pemerintahannya hidupny sangat makmur, Karena itu tabiat Bupati Padan Aran sangat keras memimpin rakyatnya. Berhari – hari yang difikir bagaimana memperoleh keuntungan yang banyak dan meningkatkan hartanya. Disamping itu beliau juga mempunyai 4 istri, 2 diantaranya ialah :

1. Nyai Ageng Kaliwungu dari Kaliwungu Semaarang.

2. Nyai Ageng Krakitan dari Bojonegoro Jawa Timur

Kedua istri inilah yang selalu menemani Bupati kemanapun beliau pergi. Maka tak heran kalau beliau semakin congkak dan sombong. Beliau tidak mau bergaul kalau bukan sesame orang kaya.

Sang Bubapati memang benar menghambakan hartanya, dan melupakan tuhan yang telah memberi sebagai keniknatan dan Rezeki.

Perjalanan ke Jabalkat

Hari masih pagi sebelum subuh, Ki Ageng Padan Aran berpamitan kepada istrinya untuk meninggalkan Semarang dengan mengucapkan Allahu Akbar sebanyak 3 kali. Ki Ageng Padan Aran baru melangkah beberapa meter di belakangnya diikuti istrinya dengan membawa tongkat yang berisi emas dan berlian, Ki Ageng sudah tau tetapi beliau tidak menegurnya. Dalam perjalanan Ki Ageng Padan Aran selalu menjalankan sholat 5 waktu pada tepat waktu.

Ki Ageng Padan Aran Menaiki Gunung Jabalkat

Page 15: Laporan Skal

Setelah meninggalkan Desa Jiwo hanya beberapa ratus meter sudah menginjak kaki gunung Jabalkat. Dengan menyebut nama Allah Ki Ageng Padan Aran meminta petunjuk pada Allah dan sesaat itu terlihatlah sosok tubuh serba hitam yang tak lain sunan Kalijaga. Ki Ageng Padan Aran tinggal di Jabalkat mendapat perintah untuk membantu para wali menyiarkan agama Islam. Ki Ageng Padan Aran juga membangun sebuaah Masjid di puncak Jabalkat. Dengan adanya pengajian jum’at legi rakyat di sekitarnya menyebut Ki Ageng Padan Aran dengan sebutan yang memberi pepadang / penerang. Dan sampai sekarang diabadikan menjadi nama Dukuh / Desa.

BAB III

PENUTUP

Dalam uraian yang terdapat dalam karya tulis ini dari bab yang pertama hingga bab yang terakhir, kami menyimpulkan bahwa :

Begitu besar jasa – jasa para wali dan para sejarahwan yang telah bersusah payah mendidik dan menjaga benda – benda sehingga semua itu perlu kita

Page 16: Laporan Skal

kagumi dengan menghormati dan mentaati serta mempelajari kitab yang di karang oleh para Wali dan Sejarahwan.

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dan kerja sama teman – teman terhadap SKAL 2010 / 2011 bahwa Study Kenal Alam Lingkungan merupakan suatu kegiatanyang besar manfaatnya bagi pelajar guna mengetahui secara nyata sekaligus untuk mengenang kembali jasa dan peninggalan leluhur kita. Tempat – tempat bersejarah di Indonesia sangatlah bersejarah bagi warga Negara Indonesia asli dan para Wisatawan dari Negara lain, karena kita dapat mengetahui secara berdirinya objek – objek wisata yang telah kita kunjungi.

Contoh : Sunan Gunung Pring, Candi Borobudur, Keraton dan Sunan Padan Aran.

Dengan adanya Study Kenal Alam dan lingkungan ini dapat menunjang kegiatan belajar para siswa.

B. Saran

Semoga kegiatan SKAL pada tahun yang akan datang dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat serta dapat memberikan kesan terhadap setiap siswa dan siswi.

Dengan menyumbang sedikit pikiran dan kemajuan untuk meneruskan cita – cita bangsa pada bidangnya.

KEPUSTAKAAN

1. Ahmad Murtadho Hasabli, SOMBAH KYAI REDEN SANTRI DAN TT CARA ZIRAH KUBUR.

2. Madhori, CANDI BOROBUDUR SEPANJANG MASA.

3. K.P.H Brongtodiningrat, ARTI KERATON YOGYAKARTA MUSEUM KRATON YOGYAKRTA.

4. Drs. Daru Suprapt dan Drs. Ribut Darma Sutapa, Fakultas sastra dan kebudayan Pariwisata kabupaten dati II Klaten, 1973.

Page 17: Laporan Skal

LAMPIRAN

LAMPIRAN I

Foto Anggota Kelompok

Page 18: Laporan Skal

LAMPIRAN II

Foto Anggota SKAL

Page 19: Laporan Skal

LAMPIRAN III

Reportase Perjalanan

No

Hari / Tgl Berangkat Tiba

Pukul

Tujuan uraian Pukul Uraian MO

1 Rabu

30 juni

2010

21.48

Sunan Gunung Pring

Berangkat dari MTs. TB Kunjang menuju objek wisata dengan bus I

04.30 Tiba di Sunan Gunung Pring mandi dan sholat kemudian menuju makam Sunan Gunung Pring dg berseragan rapi

06.30

2 Kamis

1 juli

2010

06.30

Candi Borobudur

Berangkat dari Sunan Gunung Pring menuju Candi Borobudur

08.30 Tiba di Candi Borobudur, kemudian sarapan dilanjutkan dengan berjalan menuju

10.30

Page 20: Laporan Skal

candi Borobudur

3 Kamis

1 juli

2010

10.30

Keraton Yogya

Dari Candi Borobudur menuju Kerato Yogya

12.00 Tiba di Keraton kemudian enuju tempat – tempat bersejarah dan di oandu oleh pemandu dari keraton

15.00

4 Kamis

1 juli

2010

15.00

Sunan Tembayat

Dari Keraton menuju Sunan Tembayat

16.30 Tiba di lokasi kemudian menjalankan sholat jama’ qoshor dzuhur ashar. Kemudian menuju pemakaman, setelah dari pemakaman melanjutkan sholat maghrib dan isya

19.00

5 Kamis

1 juli

2010

19.00

Restauran

Dari Sunan Tembayat kemudian menuju restaurant ngawi untuk makm malam

22.00 Tiba di restauran kemudian cuci muka dan mkn malam

23.00

6 Jum’at

2 juli

2010

23.00

Tiba di MTs. TB

Dari restaurant kemudian melanjutkan pulang ke MTs. TB

02.20 Tiba di MTs. TB kira – kira jam 02.20

Page 21: Laporan Skal

LAMPIRAN IV

Kesan dan Pesan

Kesan

Kesan saya pada saat Study Tour adalah dapat melihat atau mangetahui secara langsung betapa Agung-Nya kekuasaan Allah SWT. Betapa megahnya bangunan – bangunan yang ada dan betapa indahnya pemandangan di sekitar bngunan – bangunan itu.

Pesan

Untuk semuanya janganlah engkau mudah berputus asa karena perbuatan itu sangat dibenci oleh Allah SWT. Bejalanlah lurus ke depan jangan sampai menoleh kebelakang, karena keberhasilan ada di tangan kita. Gunakanlah kesempatan dengan sebaik – baiknya jika engkau gagal, tetaplah bersikap optimis positif thinkink, karena kesempatan tidak hanya datang satu kali. Jadi sebelum engkau melakukan sesuatu fikirlah matang – matang terlebih dahulu agar tidak menyesal setelah semuanya terjadi.

Untuk rekan – rekan dab adik kelasku belajarlah yang rajin agar engkau dapat menggapai cita – citamu menjadi orang yang sukses dunia akhirat, berguna bagi Bangsa dan Negara, serta tidak lupa dapat membahagiakan ortu kalian semua. Oceeeeeeee !!!………..

Semuanya do’akan kakak – kakakmu yang kelas IX lulus semua ea……… Amien 100 X

Page 22: Laporan Skal

LAMPIRAN V

Absensi Kegiatan SKAL 2010 / 2011

No Kegiatan Hari / Tgl Fita Riska Suci Vina Wahyu

1 Pembekalan Rabu

30 juni

2010

2 Persiapn pem berangktan

Rabu

30 juni

2010

3 Sunan Gunung Pring

Kamis

1 juli

2010

4 Candi Borobudur

Kamis

1 juli

2010

5 Keraton Jogja

Kamis

1 juli

2010

6 Sunan Tembayat

Kamis

1 juli

2010

Page 23: Laporan Skal

7 Tiba di MTs. TB

Jum’at

2 juli

2010

LAMPIRAN VI

Kartu Bimbingan