Laporan Resume Askep Ami

Embed Size (px)

Citation preview

TINJAUAN KASUS

I. PENGKAJIAN1. Identitas KlienNama: Tn. US Usia : 37 tahun Jenis Kelamin: Laki-laki Agama: Islam Alamat: Desa Paniis RT 02 RW 03 Kec. Maja Tanggal Masuk: 07/07/2013 Jam 07.45 WIBNo. MR : 176307 Diagnosa Medis : NSTEMI (Non ST Elevasi Miokard Infark) 2. Keluhan Utama Nyeri dada sebelah kiri

3. Pengkajian Primera Airway

BebasGurglingStridorWheezingRonchib BreathingSpontanTachipneuDyspneuApneu

c CirculationNadi: Kuat LemahWarna kulit: An sianotik

Perdarahan: Terkontrol Tidak terkontrolTurgor: Baik Jelekd +DisabilityAlert Pupil : Isokor Reflek : Pain An isokorVerbal Pin pointUnresponsible Midriasis

4. Pengkajian Sekunder1) Riwayat Kesehatan Sekarang Sejak tadi pagi klien mendadak nyeri dada sebelah kiri, nyeri berat dengan skala 8 (1-10), nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri menyebar dari dada sebelah kiri ke bahu, punggung dan pinggang, disertai rasa sesak di dada.2) Riwayat Kesehatan Lalu Pada 1 tahun yang lalu klien pernah dirawat di rumah sakit dengan keluhan penyakit yang sama.3) Riwayat Kesehatan Keluarga Klien mengatakan diantara anggota keluarga tidak ada yang mempunyai penyakit yang bersifat herediter, seperti DM, Asma, dll.4) Observasi dan Pemeriksaan Fisika. Keadaan UmumPenampilan: Klien tampak lemah dan meringis kesakitanKesadaran: Compos mentis, GCS 15 (E4V5M6)b. Tanda-tanda Vital Suhu : 36,6 o C Nadi: 92 x/menit Tekanan Darah: 110/80 mmHg Respirasi: 24 x/menitc. Pemeriksaan Fisik1. KepalaBentuk kepala mesochepal, tidak ada benjolan, kulit kepala bersih, distribusi rambut merata, rambut hitam lurus, tidak ada ketombe.2. TelingaTidak ada lesi pada kedua telinga, tidak ada serumen, fungsi pendengaran pada kedua telinga baik ditandai dengan klien dapat menjawab seluruh pertanyaan tanpa harus diulang, tidak ada nyeri tragus, tidak ada nyeri tekan pada kedua tulang mastoid, tidak ada massa pada kedua telinga.3. MataKonjungtiva kedua mata ananemis, sklera kedua mata anikterik, reflex cahaya (+), reflex kornea (+), ptosis (-), distribusi kedua alis merata, tajam penglihatan normal, strabismus (-), lapang pandang pada kedua mata dalam batas normal, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan pada kedua mata.4. HidungMukosa hidung merah muda, lubang hidung simetris, tidak ada lesi pada hidung, polip (-), keadaan hidung bersih, sianosis (-), tidak ada nyeri tekan pada area sinus, fungsi penciuman baik.5. MulutBentuk simetris, mukosa bibir dan mulut lembab, tidak ada lesi, tidak ada gigi yang tanggal, tidak ada karies gigi, fungsi pengecapan baik, klien dapat membedakan rasa manis, asam, asin dan pahit.6. LeherTidak ada pembesaran pada kelenjar getah bening, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP.7. AxilaTidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening.

8. DadaInspeksi : bentuk simetris, pergerakan dada simetris, tidakada retraksidindingdada.Palpasi : tactil fremitus kanan-kiri samaPerkusi :kanan-kiri sonor.Auskultasi :bunyi napas vesicular semua lapang paru, BJ 1-2 murni.9. AbdomenInspeksi: bentuk datar, simetris, tidak tampak masa/benjolanAuskultasi:peristaltic (+) 10 x/m.Palpasi: tidak teraba pembesaran hepar dan limpa, nyeri tekan pada epigastrik. (+).Perkusi: timpani (+).10. InguinalTidak ada masa/pembesaran pada daerah ingunal kanan dan kiri.11. GenetaliaTidak ada masa, tidak ada lesi, tidak ada keluhan nyeri atau sulit BAK.12. Extermitas

5555Turgor kulit baik, pengisian kapiler (CRT) < 2 detik, terpasang IV line di lengan sebelah kiri, tidak adaedema, kekuatan otot

5) Diagnostik TestA. Laboratorium: -B. Radiologi: -C. EKG: Anterior infaction (Acute)D. Terafi:No.Nama ObatDosisJamCara PemberiaanSediaan

1IVFD : RL20 tts/menitIntravenaFlabot

2O24 L/menitKanul nasalTabung

3Aspilet1 x 208Per oral (Kunyah)Tablet

4ISDN3 x 108-16-24Sub lingualTablet

5Ketorolac2 x 108-20IntravenaAmpul

6Ranitidin2 x 108-20IntravenaAmpul

7Sucralfat3 x 1 CM08-16-24Per oralSuspensi

8Neurodex3 x 108-16-24PeroralTablet

II. ANALISA DATADATAETIOLOGIMASALAH

Data subjektif Klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri menjalar ke bahu, punggung dan pinggang disertai rasa sesak di dada. Data objektif Klien tampak kesakitan Ekspresi wajah meringis Nyeri berat, skala nyeri 8 (1-10) EKG : anterior infaction (acute)

Aterosklerosis/trombosis/konstriksi arteri koronaria

Aliran darah ke jantung menurun

Suplay oksigen dan nutrisi ke miokard turun

Metabolisme anaerob

Timbunan asam laktat meningkat

Merangsang nociceptor

Rangsangan nyeri sampai ke serabut syaraf nyeri

Sampai ke dorsal horn prostaglandin

Melalui traktus spinotalamikus antero lateralis

Thalamus

Cortex cerebri

Nyeri dada dipersepsikan

Nyeri dada sebelah kiri

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri dada sebelah kiri berhubungan dengan iskemia jaringan miokard sekunder terhadap sumbatan arteri koronaria.

IV. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATANTGLDIAGNOSA KEPERAWATAN/DATA PENUNJANGTUJUAN DAN HASIL YANG DIHARAPKANRENCANA TINDAKANRASIONALPARAF

07/07/2013

Nyeri dada sebelah kiri berhubungan dengan iskemia jaringan miokard sekunder terhadap sumbatan arteri koronaria, yang ditandai dengan : Data subjektif Klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri menjalar ke bahu, punggung dan pinggang disertai rasa sesak didada. Data objektif Klien tampak kesakitan Ekspresi wajah meringis Nyeri berat, skala nyeri 8 (1-10) EKG : anterior infaction (acute)

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x6 jam, nyeri berkurang dengan kriteria hasil : Klien mengungkapkan secara verbal rasa nyeri hilang. Skala nyeri 0 (1-10) Ekspresi wajah rilek/tenang, tidak tegang. Klien mampu mendemonstrasikan keterampilan relaksasi TTV dalam batas normal TD : 120/80 mmHg, Nadi : 60-100 x/menit, Respirasi : 16-24 x/menit, suhu : 36-37,5 oc EKG dalam batas normal1. Kaji riwayat, lokasi, waktu, intensitas dan perjalanan rasa nyeri dada tersebut.2. Anjurkan pada klien menghentikan aktifitas selama ada serangan dan istirahat.3. Bantu klien melakukan tehnik relaksasi distraksi.

4. Pertahankan oksigenasi dengan bikanul 4 L/ menit. 5. Monitor tanda-tanda vital ( nadi & tekanan darah ) tiap dua jam.6. Kolaborasi dokter dalam pemberian analgetik dan vasodilator koroner Aspilet 1x2 tablet peroral (dikunyah) jam 08 Ketorolak 2x1 ampul intravena jam 08-20 ISDN 3x1tablet peroral jam 08-16-24

1. Mengetahui karakteristik nyeri

2. Aktifitas tubuh menambah kebutuhan jaringan akan oksigen3. Relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri melalui peningkatan efektifitas endorpin enkapalin4. Miokardium membutuhkan suplay tetap oksigen5. Mengetahui kemajuan atau kemunduran program terafi

6. Membantu mengurangi trasmiter nyeri dan meningkatkan aliran darah ke miocardium

V. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATANTGLJAMNO. DX KEPERAWATANTINDAKAN KEPERAWATANRESPONPARAF

07/07/2013

08.00 WIB11. Mengkaji riwayat, lokasi, waktu, intensitas dan perjalanan rasa nyeri dada.

2. Menganjurkan pada klien untuk istirahat total sampai nyeri dada hilang3. Membantu klien melakukan tehnik relaksasi napas dalam

4. Memberikan oksigen lembab dengan bikanul 4 L/ menit. 5. Memonitor tanda-tanda vital ( nadi & tekanan darah ) tiap dua jam.

6. Kolaborasi dokter : memberikan terafi analgetik dan vasodilator koroner Aspilet 2 tablet peroral (dikunyah) jam 08 Ketorolak 1 ampul intravena jam 08 ISDN 1 tablet peroral jam 081. Nyeri dada sebelah kiri menjalar ke bahu, pungung dan pinggang, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri berat, skala nyeri 8 (1-10)2. Klien bedrest dengan posisi semi fomler3. Klien dapat mendemonstrasikan teknik relaksasi napas dalam4. Klien merasa nyaman, rasa sesak di dada berkurang5. Nadi : 92 x/menit, TD : 110/80 mmHg, R : 24 x/menit6. Reaksi hipersensitifitas terhadap obat (-).

VI. EVALUASITGLJAMNO. DX KEPERAWATANCATATAN PERKEMBANGANPARAF

07/07/2013

14.00 WIB1Subyektif : Klien mengungkapkan nyeri dada berkurang, rasa sesak didada hilangObyektif : Nyeri ringan, skala nyeri 3 (1-10), ekspresi wajah rilek, Nadi 84 x/menit, TD : 110/80 mmHg, Respirasi : 20 x/menit.Analisa : Masalah belum teratasiPlanning : Lanjutkan intervensi 1. Kaji riwayat, lokasi, waktu, intensitas dan perjalanan rasa nyeri dada tersebut.2. Anjurkan pada klien menghentikan aktifitas selama ada serangan dan istirahat.3. Bantu klien melakukan tehnik relaksasi distraksi.4. Pertahankan oksigenasi dengan bikanul 4 L/ menit. 5. Monitor tanda-tanda vital ( nadi & tekanan darah ) tiap dua jam.6. Kolaborasi dokter dalam pemberian analgetik dan vasodilator koroner Aspilet 1x2 tablet peroral (dikunyah) jam 08 Ketorolak 2x1 ampul intravena jam 08-20 ISDN 3x1tablet peroral jam 08-16-24