Laporan Praktik Turen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

BAB IIDASAR TEORI

Prinsip Dasar Instalasi BangunanAgar instalasi listrik yang dipasang dapat digunakan secara optimum, maka ada be-berapa prinsip dasar yang perlu sebagai bahan pertimbangan yaitu paling tidak memenuhi 5K+E (Keamanan, Keandalan, Ketersediaan, Ketercapaian, Keindahan dan Ekonomis).

KeamananInstalasi harus dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan kecelakaan. Aman dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya per-alatan listrik dan benda-benda disekitarnya dari suatu kerusakan akibat adanya gangguan-ganguan seperti hubung singkat, arus lebih, tegangan lebih dan sebagai-nya. Oleh karena itu pemilihan peralatan yang digunakan harus memenuhi standar dan teknik pemasangannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

KeandalanKeandalan atau kelangsungan kerja dalam mensuplai arus listrik ke beban/ konsumen harus terjamin dengan baik. Untuk itu pemasangan instalasi listriknya harus dirancang sedemikian rupa, sehingga kemungkinan terputusnya aliran listrik akibat gangguan ataupun karena untuk pemeliharaan dapat dilakukan sekecil mungkin :1. diperbaiki dengan mudah dan cepat2. diisolir pada daerah gangguan sajasehingga konsumen pengguna listrik tidak terganggu.

KetersediaanArtinya kesiapan suatu instalasi dalam melayani kebutuhan pemakaian listrik lebih berupa daya, peralatan maupun kemungkinan pengembangan / perluasan instalasi, apabila konsumen melakukan perluasan instalasi, tidak mengganggu sistem instalasi yang sudah ada, dan mudah menghubungkannya dengan sistem instalasi yang baru (tidak banyak merubah dan mengganti peralatan yang ada).

KetercapaianPenempatan dalam pemasangan peralatan instalasi listrik relatif mudah dijangkau boleh pengguna, mudah mengoprasikannya dan tidak rumit.

KeindahanPemasangan komponen atau peralatan instalasi listrik dapat ditata sedemikian rupa, selagi dapat terlihat rapi dan indah dan tidak menyalahi aturan yang berlaku.

EkonomisPerencanaan instalasi listrik harus tepat sesuai dengan kebutuhan dengan menggunakan bahan dan peralatan seminim mungkin, mudah pemasangannya maupun pemeliharaannya, segi-segi daya listriknya juga harus diperhitungkan sekecil mungkin. Dengan demikian hanya keseluruhan instalasi listrik tersebut baik untuk biaya pemasangan dan biaya pemeliharaannya bisa dibuat semurah mungkin.

1. Instalasi ListrikDari masa ke masa seiring dengan perkembanganilmu pengetahuan dan kemajuanteknologi, manusia menghendakikehidupan yang lebih nyaman. Bagimasyarakat modern, energi listrik merupakankebutuhan primer. Hal ini bisa kitalihat dalam kehidupan sehari-harienergi listrik bermanfaat untuk kebutuhanrumah tangga, antara lain peneranganlampu, pompa air, pendingin lemaries / freezer, pengkondisi udara dingin,kompor listrik, mesin kopi panas, dispenser,setrika listrik, TV, dan sebagainya.Hampir setiap bangunan membutuhkanenergi listrik seperti sekolah / kampus,perkantoran, rumah sakit, hotel, restoran,mall, supermarket, terminal, stasiun,pelabuhan, bandara, stadion, Industri,dan sebagainya. Namun, akibat listrikjuga dapat membahayakan manusiamaupun lingkungannya seperti tersengatlistrik atau kebakaran karenalistrik. Di Indonesia, penyedia energi listrikdikelola pengusaha ketenagalistrikan(PT. PLN), dan pelaksana instalasinyadikerjakan oleh instalatir.Energi listrik dari pembangkit sampai kepemakai / konsumen listrik disalurkanmelalui saluran transmisi dan distribusiyang disebut instalasi penyedia listrik.Sedangkan saluran dari alat pembatasdan pengukur (APP) sampai ke bebandisebut instalasi pemanfaatan tenagalistrik.Agar pemakai / konsumen listrik dapatmemanfaatkan energi listrik denganaman, nyaman dan kontinyu, maka diperlukaninstalasi listrik yang perencanaanmaupun pelaksanaannya memenuhistandar berdasarkan peraturanyang berlaku.

Gambar 2.1

Keterangan :G: GeneratorTT: Tegangan TinggiGI: Gardu IndukTM: Tegangan MenengahGH: Gardu HubungTR: Tegangan RendahGD: Gardu DistribusiAPP: Alat Pembatas dan Pengukur

2. Komponen Listrik Alat Pengukur dan Pembatas (APP)Untuk mengetahui besarnya tenaga listrik yang digunakan oleh pemakai / pelangganlistrik (untuk keperluan rumah tangga, sosial, usaha/bangunan komersial, gedungpemerintah dan instansi), maka perlu dilakukan pengukuran dan pembatasandaya listrik.APP merupakan bagian dari pekerjaan dan tanggung jawab pengusaha ketenagalistrikan(PT. PLN), sebagai dasar dalam pembuatan rekening listrik. Pada sambungantenaga listrik tegangan rendah, letak penempatan APP dapat dilihat pada gambarberikut ini :

Gambar 2.2Keterangan :GD: Gardu DistribusiTR: Tegangan RendahSLP: Sambungan Luar PelayananSMP: Sambungan Masuk PelayananAPP: Alat Pengukur dan PembatasPHB: Panel Hubung BagiIP: Instalasi Pelanggan

Seperti telah dijelaskan dimuka bahwa pengukuran yang dimaksud adalah untuk menentukan besarnya pemakaian daya dan energi listrik. Adapun alat ukur / instrumen yang digunakan adalah alat pengukur : Kwh, KVARh, KVA maksimum, arus listrik dan tegangan listrik. Sistem pengukurannya ada dua macam, yaitu :

Pengukuran primer atau juga disebut pengukuran langsung, terdiri dari pengukuranprimer satu fasa untuk pelanggan dengan daya dibawah 6.600VA pada tegangan 220V / 380V, dan pengukuran primer tiga fasa untuk pelanggan dengan daya diatas 6.600V sampai dengan 33.000VA pada tegangan 220V /380V. Pengukuran sekunder tiga fasa atau disebut juga pengukuran tak langsung (menggunakan trafo arus) digunakan pada pelanggan dengan daya 53KVA sampai dengan 197KVA.

Sedangkan yang dimaksud dengan pembatasan adalah pembatasan untuk menentukanbatas pemakaian daya sesuai dengan daya tersambung. Alat pembatas yang digunakan adalah :

Pada sistem tegangan rendah sampai dengan 100A digunakan MCB dan diatas 100A digunakan MCCB; pelebur tegangan rendah; NFB yang bisa disetel. Pada sistem tegangan menengah biasanya digunakan pelebur tegangan menengah atau rele.

Berikut ini adalah contoh gambar alat ukur Kwh

Bagaian bagaian kWh meter dan fungsinya.1. Kumparan Tegangan2. Kumparan Arus3. Eleman Penggerak / piringan4. Rem Magnet5. Name Plate6. Terminal Klemp

Gambar 2.4 Bagian bagian kWh meterkWh meter adalah alat pengukur energi listrik yang mengukur secara langsung hasil kali tegangan, arus factor kerja, kali waktu yang tertentu ( UI Cos t ) yang bekerja padanya selama jangka waktu tertentu tersebut. Hal ini berdasarkan bekerjanya induksi magnetis oleh medan magnet yang dibangkitkan oleh arus melalui kumparan arus terhadap disc ( piringan putar ) kWh meter, dimana induksi magnetis ini berpotongan dengan induksi magnetis yang dibangkitkan oleh arus melewati kumparan tegangan terhadap disc yang sama.Koppel putar dapat dibangkitkan terhadap disc karena induksi magnetis kedua medan magnit tersebut diatas bergeser fasa sebesar 90 derajat satu terhadap lainnya ( azaz Ferrari ). Hal ini dimungkinkan dengan kontruksi kumparan tegangan dibuat dalam jumlah besar gulungan sehingga dapat dianggap inductance murni. Bagaian bagaian kWh meter yaitu,1. Kumparan tegangan2. Kumparan arus3. Elemen penggerak atau piringan Piringan kWh meter ditempatkan dengan buah bantalan ( atas dan bawah ) yang digunakan agar piringan kWh meter dapat berputar dengan mendapat gesekan sekecil mungkin.4. Rem magnetRem magnet adalah terbuat dari magnet permanen, mempunyai satu pasang kutub ( Utara dan Selatan ) yang digunakan untuk :a. Mengatasi akibat adanya gaya berat dari piringan kWh meterb. Menghilangkan / merendamayunan perputaran piringan serta alat kalibrasi semua batas ukur.5. Name plate6. Terminal klemRoda gigi dan Alat Pengukur ( Register )Sebagai transmisi perputaran piringan, sehingga alat pencatat merasakan adanya perputaran, untuk mencatat julah energi yang di ukur oleh kWh meter tersebut dan mempunyai satuan , puluhan, ribuan dan puluh ribuan. Panel Hubung Bagi (PHB)PHB adalah panel hubung bagi / papan hubung bagi / panel berbentuk lemari(cubicle), yang dapat dibedakan sebagai :- Panel Utama / MDP: Main Distribution Panel- Panel Cabang / SDP: Sub Distribution Panel- Panel Beban / SSDP: Sub-sub Distribution PanelUntuk PHB sistem tegangan rendah, hantaran utamanya merupakan kabel feederdan biasanya menggunakan NYFGBY.Di dalam panel biasanya busbar / rel dibagi menjadi dua segmen yang saling berhubungan dengan saklar pemisah, yang satu mendapat saluran masuk dari APP (pengusaha ketenagalistrikan).Didalam PHB biasa terdapat komponen komponen sebagai berikut1. Circuit Breaker ( CB ) yaitu Miniature Circuit Breaker2. Sekring3. Terminal4. Saklar Impuls

Miniature Circuit BreakerMCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan komponen thermis(bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga dilengkapi relay elektromagnetikuntuk pengaman hubung singkat.MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa. Keuntunganmenggunakan MCB, yaitu :1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung singkat padasalah satu fasanya.2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat hubung singkatatau beban lebih.3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau beban lebih.

Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan elektromagnetis,pengaman termis berfungsi untuk mengamankan arus beban lebih sedangkanpengaman elektromagnetis berfungsi untuk mengamankan jika terjadi hubungsingkat.Pengaman thermis pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal overloadyaitu menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal), pengamanansecara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung pada besarnya arus yang harusdiamankan, sedangkan pengaman elektromagnetik menggunakan sebuah kumparan yang dapat menarik sebuah angker dari besi lunak.MCB dibuat hanya memiliki satu kutub untuk pengaman satu fasa, sedangkan untukpengaman tiga fasa biasanya memiliki tiga kutub dengan tuas yang disatukan, sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu kutub maka kutub yang lainnya juga akan ikut terputus.Berdasarkan penggunaan dan daerah kerjanya, MCB dapat digolongkan menjadi 5 jenis ciri yaitu :1. Tipe Z (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk pengaman rangkaian semikonduktor dan trafo-trafo yang sensitif terhadap tegangan.2. Tipe K (rating dan breaking capacity kecil) Digunakan untuk mengamankan alat-alat rumah tangga.3. Tipe G (rating besar) untuk pengaman motor.4. Tipe L (rating besar) untuk pengaman kabel atau jaringan.5. Tipe H untuk pengaman instalasi penerangan bangunan

Gambar 2.5 MCB

SekringMerupakan pengaman lebur berfungsi untuk mengamankan rangkaian listrik dari gangguan arus hubung singkat, pemasangannya pada hantaran fasa dihubungkan seri terhadap beban.

Saklar ImpulsSaklar relay implus digunakan untuk memutus arus yang berlsebih. Dalam kegiatan praktek bengkel memiliki arus maksimal 2 A tegangan 220 V daya 440 VA.

LDR (Saklar Cahaya)Pengertian dari LDR (Light Dependant Resistor). Cara kerja dari saklar cahaya ini adalah peka terhadap cahaya, karena di dalamnya dipasang resistor yang peka akan cahaya. Sehingga dapat digunakan sebagai saklar otomatis yang tergantung pada cahaya, apabila cahaya terang maka akan mati, dan apbila cahaya redup maka akan menyala.

FittingFitting adalah suatu komponen listrik tempat menghubungkan lampu dengan kawat-kawat hantaran. Fitting terbuat dari bahan isolasi, yaitu bakelit atau porselen. Dalam kegiatan praktek bengkel ini digunakan komponen fitting E 27 lokal dan fitting E 27 tender yang mempunyai daya maxsimum 60 VA. Dan pemasangannya di gabungkan dengan roset kayu.

PenghantarUntuk instalasi listrik, penyaluran arus listriknya dari panel ke beban maupunsebagai pengaman (penyalur arus bocor ke tanah) digunakan penghantar listrikyang sesuai dengan penggunaanya.Ada dua macam penghantar listrik yaitu :- KawatPenghantar tanpa isolasi (telanjang) yang dibuat dari Cu, ALsebagai contoh BC, BCC, A2C, A3C, ACSR.- KabelPenghantar yang terbungkus isolasi, ada yang berinti tunggal atau banyak, adayang kaku atau berserabut, ada yang dipasang di udara atau di dalam tanah,dan masing-masing digunakan sesuai dengan kondisi pemasangannya.Kabel instalasi yang biasa digunakan pada instalasi penerangan, jenis kabelyang banyak digunakan dalam instalasi rumah tinggal untuk pemasangan tetapialah NYA dan NYM. Pada penggunaannya kabel NYA menggunakan pipa untukmelindungi secara mekanis ataupun melindungi dari air dan kelembaban yangdapat merusak kabel tersebut.

Kabel NYAKabel NYA hanya memiliki satu penghantarberbentuk pejal, kabel ini pada umumnyadigunakan pada instalasi rumah tinggal.Dalam pemakaiannya pada instalasi listrikharus menggunakan pelindung dari pipaunion atau paralon / PVC ataupun pipafleksibel.

Gambar 2.6 Kabel NYAKabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara atau tidak ditanam dalam tanah, kabel standar PLN. Untuk tegangan nominal 500 V, mempunyai penghantar tembaga padat bulat dengan luas penampang nominal 1,5. Mempunyai kuat hantar arus 15 A dan nilai nominal pengaman 16 A terutama di dalam pipa. Faktor koreksi untuk kuat hantar arus terus menerus pada suhu keliling C hingga C dengan suhu penghantar maksimum C.

Kabel NYYKabel tanah thermoplastik tanpaperisai seperti NYY, biasanya digunakanuntuk kabel tenaga padaindustri. Kabel ini juga dapat ditanamdalam tanah, dengan syaratdiberikan perlindungan terhadapkemungkinan kerusakan mekanis.Perlindungannya bisa berupa pipaatau pasir dan diatasnya diberi batu.Pada prinsipnya susunan NYY ini sama dengan susunan NYM. Hanya tebalisolasi dan selubung luarnya serta jenis PVC yang digunakan berbeda. Warna selubung luarnya hitam. Untuk kabel tegangan rendah tegangan nominalnya 0,6/1 kV dimana maksudnya yaitu : 0,6 kV : Tegangan nominal terhadap tanah. 1,0 kV : Tegangan nominal antar penghantar.Penggunaan utama NYY sebagai kabel tenaga adalah untuk instalasi industri didalam gedung maupun di alam terbuka, di saluran kabel dan dalam lemari hubung bagi, apabila diperkirakan tidak akan ada gangguan mekanis. NYY dapat juga ditanam di dalam tanah asalkan diberi perlindungan secukupnya terhadap kemungkinan terjadinya kerusakan mekanis.

Gambar 2.7 Kabel NYY

Kabel TwistedKabel twisted adalah kabel yang dipilin sehingga membentuk twisted atauputaran.Jenis kabel yang digunakan tergantung yang dipakai. Kabel ini berfungsi untuk mengalirkan tegangan dari jaringan tegangan distribusi PLN ke dalam APP.

Gambar 2.8 Kabel Twisted

Pipa PVCPipa ini dibuat dari bahan paralon / PVC. Jika dibandingkan dengan pipa union, keuntungan pipa PVC adalah lebih ring-an, lebih mudah pengerjaannya (dengan pemanasan) dan merupakan bahan isolasi, sehingga tidak akan mengakibatkan hubung singkat antar penghantar. Disamping itu penggunaannya sangat cocok untuk daerah lembab, karena tidak me-nimbulkan korosi. Namun demikian, pipa PVC memiliki kelemahan yaitu tidak tahan digunakan pada temperatur kerja diatas 60 0C.

Stop kontakStop Kontak adalah istilah populer yang biasa digunakan sehari-hari. Dalam PUIL 2000, stop kontak ini dinamakan KKB (Kotak Kontak Biasa) dan KKK (Kotak Kontak Khusus) KKB adalah kotak kontak yang dipasang untuk digunakan sewaktu-waktu (tidak secara tetap) bagi piranti listrik jenis apapun yang memerlukannya, asalkan penggunaannya tidak melebihi batas kemampuannya.KKK adalah kotak kontak yang dipasang khusus untuk digunakan secara tetap bagi suatu jenis piranti listrik tertentu yang diketahui daya maupun tegangannya.Dengan demikian, KKK mempunyai tempat/lokasi tertentu dengan beban tetap, dan dihubungkan langsung ke panel sebagai group tersendiri. Sedangkan KKB tersebar diseluruh bangunan dengan beban tidak tetap, dan biasanya jadi satu dengan group untuk penerangan.

Saklar SeriSaklar seri digunakan untuk mengendalikan dua lampu listrik. Terdiri dari 3 terminal, yaitu 1 terminal masuk yang disambung ke saluran fasa (L) dan 2 terminal keluar yang masing-masing disambungkan ke lampu L1 dan lampu L2. Selanjutnya masing-masing ujung lainnya dari masing-masing lampu L1 dan L2 disambungkan ke netral (N).

Lampu seri biasa digunakan pada pengendalian lampu-lampu di ruang tamu dan ruang keluarga, kamar mandi dan WC, teras depan atau samping, ruangan- ruangan yang luas seperti ruang kelas, ruang serbaguna, aula dan sebagainya. Gambar 2.9 Saklar Seri Kotak HubungMenurut peraturan, penyambungan kawat tidak boleh dilakukan didalam pipa. Oleh karena itu untuk pemasangan saklar / stop kontak, menyambung kawat atau untuk percabangan saluran diperlukan kotak sambung. Bentuk kotak sambung ada 4 macam, sesuai dengan keperluan sambungan yaitu :1. Kotak sambung cabang satu untuk tempat penyambungan kawat dengan saklar atau stop kontak.2. Kotak sambung cabang dua untuk sambungan lurus3. Kotak sambung cabang tiga untuk sambungan percabangan4. Kotak sambung cabang empat untuk sambungan cross / cabang empat

KlemKlem atau sering disebut juga sengkang adalah komponen untuk menahan pipa yang dipasang pada dinding tembok atau dinding kayu atau pada plafon. Klem dibuat dari bahan besi atau PVC dan mempunyai ukuran yang sesuai dengan pipa yang digunakan. Pemasangannya dengan menggunakan sekrup kayu.

BAB IIIPELAKSANAAN PRAKTEK

3.1 Daftar Kebutuhan BahanNONAMA BAHANJUMLAHSATUANKETERANGAN

A. Pipa dan Bahan Bantu

1Pipa union 5/8 inchi4meter

2Kotak sambung tender1Buah

3Kotak sambung lokal1Buah

4Klem PVC 5/820Buah

5Klem nym 9mm sebelah paku6Buah

Buah

B. Saklar dan KelengkapannyaBuah

7Saklar seri1Buah

8Saklar cahaya ( LDR )1Buah

9Tombol tekan1Buah

10Fiting E 27 lokal3Buah

11Fiting E 27 tender 1Buah

12Roset kayu3Buah

13Kotak kontak 1 fasa1Buah

C. Panel IML dan KelemgkapannyaBuah

14Box panel 40 x 30 cm1Buah

15Sekring lengkap 3 group1Set

16Sekring relay impuls 220 v1Buah

17Busbar tembaga 3-5 x 15 mm2Buah

18Profil line up terminal1Buah

19Profil dudukan relay impuls1Buah

20Line up terminal3Buah

21Line up terminal10Buah

D. Panel APP

22OAK1Buah

23DEKSEL1Buah

24KWH Meter1Buah

25MCB1Buah

26Terminal Blok1Buah

E. Penghantar

27NYA merah 1,5 mm210Meter

28NYA biru 1,5 mm26Meter

29NYA hijau/kuning 1,5 mm22Meter

30NYM 3 x 1,5 mm21,5Meter

31Sekrup Buah

32Kabel TC2 x 2Meter

33Kabel power1Meter

3.2 Langkah KerjaA. Perencanaan Instalasi1. Menggambar rangkaian diagram pengawatan instalasi2. Menentukan alat dan komponen yang akan digunakanB. Pemasangan Rangkaian Instalasi Beban dan Penghantar3. Menyiapkan alat dan komponen yang akan digunakan.4. Mengukur tata letak komponen yang akan dipasang pada papan kerja.5. Memanaskan heater.6. Memotong pipa sesuai gambar kerja.7. Memasukkan kabel fleksibel kedalam pipa8. Membending pipa dengan menggunakan heater sesuai gambar kerja.9. Memasang pipa pada papan kerja.10. Menggunakan klem untuk memasang pipa pada papan kerja.11. Memasang komponen - komponen yang akan digunakan, antara lain : otak sambung tender, cross dos saklar seri, saklar cahaya, tombol tekan, fitting E27 tender, fitting E27 lokal, roset kayu, kotak kontak.12. Memasukkan kabel kedalam pipa ,dan sambungkan pada rangkaianC. Pemasangan dan Pengawatan Panel13. Memasang komponen komponen yang dibutuhkan di dalam panel, antara lain : 3 sekring 10 A, saklar relay impuls, busbar tembaga, profil C G V, line up terminal14. Memasang pengawatan didalam panel15. Memasang panel ke papan kerja 16. Menyambung pengawatan luar panel ke dalam panel17. Mengecek menggunakan multimeter untuk memastikan sambungan telah terpasang dengan baik dan benar18. Setelah semua rangkaian tersambung dengan baik dan benar memasukkan sumber tegangan menggunakan kabel power19. Mengecek menggunakan test pen apakah tegangan sudah masuk pada kotak kontak.20. Memasang lampu dan kemudian menyalakannya dengan saklar yang sudah disambung pada lampu.21. Melepas sumber tegangan dengan, untuk melanjutkan pekerjaan selanjutnyaD. Pemasangan APP22. Memasang kWh meter pada papan kerja 23. Menyambungkan kabel NYY pada terminal kWH meter dengan sisi input panel24. Memasang kabel TC pada sumber tegangan, cek dengan test pen mana yang fasa dan netral25. Menyambungkan kabel TC pada kWh meter 26. Memberi sumber tegangan dan lihat bagaimana perputaran pada kWh meter27. Jika kWh meter berputar ke arah kanan maka rangkaiannya benar.28. Menghitung jumlah putaran pada kWh meter pada beban penuh ditambah dengan compressor dan mencatatnya.29. Melepas sumber tegangan.30. Membongkar semua hasil pekerjaan pada papan kerja.31. Mengembalikan alat dan komponen yang telah digunakan.32. Membuat laporan dan analisa tentang percobaan yang telah dilaksanakan.

Perhitungan Arus Dan Kesalahan alat ukur kWh meter

Td = n = Putaran piringan c = Konstanta kWh meter (putaran/kWh)Td = Waktu Dasar (detik)Cos Q = Faktor daya

Diketahui beban per lampu 60 watt dengan tegangan 225 voltBeban 1 lampu = 0,0 ABeban 2 lampu = 0,1 ABeban 3 lampu = 0,2 ABeban 4 lampu = 0,4 A

TIMER saat berBeban 1 = 2 menit 12 detik Beban 2 = 1 menit 6 detik Beban 3 = 43 detik Beban 4 = 33 detik

Mencari arus :

Td1 = 0 sKesalahan (%) = 0%

Td2= = = 222,2 s

Kesalahan (% = = X 100%=2,367 X 100%=236,7%

Td3= = = 111,11 s

Kesalahan (%)= x 100%= 1,584 x 100%= 158,4% Td4= = = 55,55 s

Kesalahan(%)= x 100%= 0,68 x 100%= 68%

BAB IVPENUTUP

3.1 Kesimpulan Dari bahasan diatas dapat disimpulkan bahwa instalasi on plaster ialah instalasi yang di pasang di luar dinding. Dalam praktek kali ini media dinding digantikan oleh papan kayu. Selain itu dapat disimpulkan pula bahwa kita dapat menghitung daya yang kita gunakan dalam waktu tertentu dengan mengacu pada berapa banyak putaran KWH meter dalam kurun waktu tertentu, kita juga bisa menghitung besar kesalahan dari pengukuran oleh kWhmeter. Besar kesalahan dari kWhmeter ditentukan oleh besar kecilnya beban semakin kecil beban maka faktor kesalahan semakin besar karena daya yang terhitung adalah kW bukan W

DAFTAR PUSTAKA

Listrik Tim Bengkel, 2010. Job Sheet Bengkel Listrik Semester 2. Malang : Politeknik Negeri Malang.PUIL Panitia Revisi,2000. Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000. Jakarta : Badan Standardisasi NasionalSumardjati Prih,2008. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik untuk SMK. Jakarta : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.BAB IPENDAHULUANTujuan Dengan di buatnya laporan ini diharapkan mahasiswa dapat : Mengidentifikasi peralatan yang digunakan dalam praktek dan mengetahui cara kerjanya. Mengetahui spesifikasi bahan yang digunakan dalam praktek dan memahami prinsip kerja dari masing-masing bahan. Mengetahui dan memahami cara memasang suatu instalasi listrik mulai dari pemasangan APP sampai sirkit akhir (beban). Mengerjakan dan memahami pengawatan pada beban. Mengerjakan dan memahami pengawatan pada Panel Hubung Bagi (PHB). Mengerjakan dan memahami pengawatan pada Alat Pengukur & Pembatas (APP). Mengukur dan menghitung daya serta dapat menentukan Rp/KWh sesuai dengan Tarif Dasar Listrik (TDL) 2010. Melaksanakan praktek sesuai prosedur yang telah diberikan oleh dosen pembina.