Upload
others
View
18
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
i
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
PENERAPAN AKAD WADI’AH PADA SIMPANAN UMUM DI
KOPERASI SERBA USAHA SYARIAH AL – MIZAN WLINGI
Diajukan untuk memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh:
AMY NATUS JATI SHOLIHAH
NIM. 12401173037
Dosen Pembimbing Lapangan
Refki Rusyadi, M.Pd.I
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Perbankan Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung ini telah di setujui dan disahkan
pada:
Hari : Senin
Tanggal : 17 Februari 2020
Di : Blitar
Judul Laporan : Penerapan Akad Wadi’ah Pada Produk Simpanan Umum di
Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan Wlingi.
MENYETUJUI,
DOSEN PAMONG
(Moch. Isnan Tjipto Nugroho)
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
(Refki Rusyadi, M.Pd.I)
NIDN. 2027128601
MENGESAHKAN,
a.n DEKAN
KEPALA LABORATORIUM FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
(Siswahyudianto, MM.)
NIDN 2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah saya haturkan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat, taufik serta hidayah-Nya. Tak lupa kita panjatkan
sholawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa
umatnya dari zaman Jahiliyah menuju zaman terang benderang yakni agama
Islam, sehingga penulis berhasil menyelesaikan tugas akhir Praktik Pengalaman
Lapangan (PPL) Perbankan Syariah tepat pada waktunya dengan judul
“Penerapan Akad Wadi’ah Pada Produk Simpanan Umum di Koperasi
Serba Usaha Syariah Al – Mizan Wlingi.”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proses penyusunan tugas akhir ini
dapat selesai berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Maftukin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Tulungagung.
2. Bapak H. Dede Nurohman, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam.
3. Bapak M. Aqim Adlan, S.Ag.,S.Pd.,M.E.I., selaku Ketua Jurusan
Perbankan Syariah.
4. Bapak Refki Rusyadi, M.Pd.I selaku dosen pembimbing lapangan.
5. Bapak Moch. Isnan Tjipto Nugroho, selaku Manajer dan Dosen Pamong di
Kopsyah Al-Mizan Wlingi Blitar yang telah membimbing penulis selama
melakukan Praktikum Pengalaman Lapangan.
6. Segenap staff dan karyawan Kopsyah Al-Mizan Wlingi.
7. Kedua orang tua yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan.
8. Serta, teman-teman seperjuangan yang menuntut ilmu di kampus IAIN
Tulungagung khususnya jurusan Perbankan Syariah.
Tulungagung, 17 Februari 2020
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN..................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Dasar Pemikiran ................................................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .......................................................................................... 5
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ......................................................................... 6
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK ................................................................................ 7
A. Profil Lembaga ...................................................................................................... 7
B. Pelaksanaan Praktik di Kopsyah Al-Mizan Wlingi Blitar ................................ 8
C. Permasalahan Di Lapangan ............................................................................... 10
D. Tanggapan dari pihak Lembaga Tempat Praktik ........................................... 11
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 12
A. Akad Wadi’ah ...................................................................................................... 12
1. Pengertian Akad Wadi’ah .............................................................................. 12
2. Rukun dan Syarat Akad Wadi’ah .................................................................. 14
3. Landasan Hukum ............................................................................................ 15
4. Jenis – jenis Wadi’ah ....................................................................................... 16
5. Hukum Menerima Benda Titipan ................................................................. 19
6. Berakhirnya Akad Wadi’ah ........................................................................... 20
7. Fatwa – fatwa DSN-MUI tentang Wadi’ah ................................................... 20
B. Simpanan ............................................................................................................. 21
a. Pengertian Simpanan ...................................................................................... 21
C. Penerapan Akad Wadi’ah Pada Produk Simpanan Umum di Koperasi Serba
Usaha (KSU) Syariah Al – Mizan Wlingi ................................................................. 22
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................... 27
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 27
B. Saran .................................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Aktivitas ekonomi merupakan suatu aktivitas yang berhubungan
dengan harta atau aktiva dan benda. Secara naluriah, manusia memiliki
kecenderungan suka terhadap harta guna bertujuan untuk memenuhi
kebutuhannya. Oleh karena itu, lahirlah suatu lembaga keuangan secara
umum. Namun, disini membahas tentang lembaga keuangan yang
berlandaskan syariah yang dapat menambah pengetahuan tentang suatu
permasalahan yang belum dipahami oleh seseorang. Lembaga keuangan
ini adalah Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan Wlingi Blitar dimana
lembaga keuangan termasuk lembaga mikro Islam yang berpedoman pada
nilai – nilai syariah dalam kegiatan operasionalnya. Koperasi syariah ini
berdiri sejak tahun 2007 atas kerjasama antara pihak pengelola dengan
para anggota koperasi.
Menurut Kementerian Koperasi UKM RI tahun 2009 pasal 1,
menyatakan bahwa Koperasi jasa keuangan syariah adalah koperasi yang
kegiatan usahanya bergerak di bidang pembiayaan, investasi, dan
simpanan sesuai dengan pola syariah. Untuk menjalankan fungsi perannya,
koperasi syariah menjalankan usaha sebagaimana harus berdasarkan
peraturan perundang – undangan yang berlaku. Tujuan dari koperasi
syariah yaitu menyejahterakan ekonomi anggotanya sesuai norma dan
moral agama Islam, menciptakan persaudaraan dan keadilan sesama
anggota, pendistribusian pendapatan dan kekayaan yang merata sesama
anggota berdasarkan kontribusinya, kebebasan pribadi dalam
kemaslahatan sosial yang didasarkan pada pengertian bahwa manusia
diciptakan hanya untuk tunduk kepada Allah Allah SWT, meningkatkan
kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya
2
serta turut membangun tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai
dengan prinsip – prinsip Islam.1
Dengan tujuan yang sudah diatur dalam hukum syariat Islam, maka
koperasi syariah sudah seharusnya memperhatikan bagaimana harta itu
bisa dimanfaatkan tidak hanya untuk kebutuhan individu, tapi juga bisa
menjadi manfaat untuk masyarakat seluruhnya.
Landasan koperasi syariah itu sendiri yaitu: (a) Peraturan Menteri
Negara Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Republic Indonesia Nomor
35.2/PER/M.KUM/X/2007 tentang Pedoman Standar Operasional
Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah. (b) Koperasi syariah
berlandaskan Pancasila dan Undang – undang Dasar tahun 1945. (c)
Koperasi syariah berazaskan kekeluargaan. (d) Koperasi syariah
berlandaskan syariah Islam yaitu Al – Quran dan As – Sunnah dengan
saling tolong menolong (ta’awun) dan saling menguatkan (tafakul).
Menurut UU No. 10 Tahun 1998 perubahan UU No. 7 Tahun 1992
tentang Perbankan dengan rumusa, simpanan adalah dana yang
dipercayakan oleh masyarakat kepada bank atau lembaga keungan yang
dipercayakan oleh masyarakat kepada bank atau lembaga keuangan
berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk giro, deposito,
sertifikat deposito, tabungan, dan bentuk lain yang dipersamakan dengan
itu. Simpanan yang ada pada Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan
salah satunya adalah simpanan umum dimana belum banyak nasabah
mengetahui apa yang dilakukan dalam penyimpanan tersebut
menggunakan akad yang bagaimana namun, hanya sebatas menitipkan
atau menyimpan uang pada koperasi tersebut.
Di beberapa lembaga keuangan syariah seperti di koperasi syariah,
simpanan merupakan salah satu instrument yang sangat penting. Bahkan,
simpanan di beberapa lembaga keuangan dijadikan sebagai produk dalam
menjaring dan merekrut dana dari masyarakay dalam rangka pengumpulan
1 Buchori, N.S., Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Syari’ah. MASLAHAH (Jurnal Hukum
Islam dan Perbankan Syariah), 2010. 1(1): hlm. 93- 115.
3
modal lembaga keuangan itu sendiri. Dalam uraian ini, produk pada
Koperasi Serba Usaha Al – Mizan ini memiliki beberapa produk simpanan
adalah simpanan umum. Sedangkan dari segi lending koperasi syariah siap
untuk membantu keperluan anggotanya. Seperti pembiayaan modal usaha,
pembiayaan jual beli barang dan lain – lain dengan menggunakan akad
Rahn, Mudharabah, Musyarakah, Murabahah. Selain itu tidak hanya
ruang lingkup kegiatan bisnis saja, Koperasi Serba Usaha Al – Mizan juga
menerima dan menyalurkan dana dalam kegiatan sosial seperti zakat,
infaq, shadaqah dan kegiatan sosial lainnya yang ditangani oleh lembaga
LAZIS (Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqah).
Salah satu produk funding yang diminati di Koperasi Serba Usaha Al –
Mizan adalah Simpanan Umum. Simpanan Umum merupakan simpanan
yang diperuntukkan bagi penyimpan perorangan (anggota). Dengan
adanya simpanan umum ini dapat memudahkan anggotanya karena
penarikannya tidak dibatasi sewaktu – waktu pada jam kerja di kantor
Koperasi Serba Usaha Al – Mizan dapat diambil ketika anggota
membutuhkan dana. Simpanan ini juga ringan karena setoran awal
minimal Rp. 10.000 yang secara otomatis akan didebet setiap bulannya.
Simpanan umum yang paling diminati para anggotanya dibandingkan
dengan simpanan lainnya karena biayanya yang ringan dan dana bisa
diambil setiap saat.
Wadi’ah bisa dikatakan sebagai suatu titipan murni dari satu pihak
kepada pihak yang lain, baik individe maupun badan hukum, yang wajib
dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki. Ulama
Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabillah menyatakan mewakilkan orang lain
untuk memelihara harta tertentu dengan cara tertentu.2Barang atau asset
yang dititipkan merupakan sesuatu yang berharga dapat berupa uang,
barang, dokumen, surat berharga atau barang berharga lainnya.3
2 Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoritis dan Praktis, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2010), hlm. 87. 3 Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm. 42.
4
Secara umum, dasar hukum wadi’ah lebih mencerminkan anjuran
untuk melakukan simpanan. Hal ini tampak dalam ayat – ayat Al – Qur’an,
Hadits, Ijma’, hukum menerima benda titi[an, rusaknya dan hilangnya
benda titipan sebagai berikut:
Artinya: “jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian kamu
mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan
janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan Barangsiapa yang
menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Simpanan wadi’ah dalam produk simpanan umum merupakan
simpanan yang dijalankan koperasi syariah berdasarkan akad wadi’ah,
yakni titipan murni yang harus dijaga dan dikembalikan sesuai dengan
kehendanya. Nasabah disini bertindak sebagai penitip yang memberikan
hak kepada koperasi syariah untuk tidak menggunakan atau boleh
menggunakan dana atau barang tersebut.
Dari sedikit paparan daftar pemikiran tersebut, maka penulis akan
membahas guna untuk menambah pengatahuan bagaimana penerapan akad
wadi’ah pada produk simpanan umum pada Koperasi Serba Usaha Al –
Mizan dengan beberapa teori pembahasan sehingga penulis akan
5
mengambil judul Penerapan Akad Wadi’ah Pada Simpanan Umum di
Koperasi Serba Usaha Al – Mizan Wlingi.
B. Tujuan dan Kegunaan
1. Tujuan
Praktik Pengalaman Lapangan ini bertujuan untuk meyakinkan
pemahaman mahasiswa mengenai lembaga keuangan syariah atau non
bank, sehingga mahasiswa dapat memahaminya tidak hanya sebatas
dengan teori saja, melainkan dapat memahami dan menerapkan secara
langsung melalui praktik yang dijalankan selama Praktik Pengalaman
Lapangan. Selain itu mahasiswa juga dapat mengidentifikasi mengenai
perbedaan antara teori dan praktikknya secara nyata di lembaga
keuangan syariah khususnya koperasi syariah.
2. Kegunaan
a. Bagi Mahasiswa
Dapat mempraktikkan ilmu yang diperoleh selama di bangku
perkuliahan, serta mendapatkan ilmu baru selama Praktik
Pengalaman Lapangan berlangsung. Mahasiswa juga dapat
mengetahui gambaran umum mengenai kinerja dari Lembaga
Keuangan Syariah mengenai fungsi, tanggung jawab, serta tugas-
tugas yang ada di LKS tersebut.
b. Bagi Fakultas
Berguna sebagai salah satu media penyerapan informasi yang
bermanfaat untuk penyelarasan dengan perkembangan kebutuhan
di lapangan, dan sebagai media sosialisasi karena perguruan tinggi
memiliki akses yang memadai untuk penyebarluasan informasi
kepada masyarakat.
c. Bagi Lembaga
6
Berguna untuk memberikan semangat dan mengevaluasi
kinerja Kopsyah Al-Mizan Wlingi Blitar maupun lembaga
keuangan lainnya agar menjadi lebih baik.
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ini merupakan salah satu bentu
kegiatan praktik yang dilakukan oleh mahasiswa Perbankan Syariah
selama kurang lebih 1 bulan, dimulai pada tanggal 7 januari 2020 s/d 7
Februari 2020. Berlangsung selama 5 minggu dengan hari efektif sesuai
jam kerja keryawan yaitu 5 hari dalam seminggu. Kegiatan dimulai pada
pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB. Adapun tempat pelaksanaan
praktik ini adalah Kopsyah Al-Mizan Wlingi Blitar.
7
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga
Nama Lembaga : Kopsyah Al-Mizan
Alamat Lembaga : d.a Kawasan Al-Mufarriduun Center Jln. Tembus
Kel. Beru Kec. Wlingi Kab. Blitar
Telepon :
1. Sejarah berdirinya Kopsyah Al-Mizan
Kopsyah Al-Mizan Wlingi Blitar berdiri pada taggal 1 Mei
2007 yang memiliki Badan Hukum dengan No.
33/06/BH/XVI.3/409/v/2007. SIUP, No.503/36/409.304/KPTSP –
PK/III/2011. TDP No. 1331265500004. Pada awalnya lembaga
keuangan ini berdiri dari suatu LAZIS (Lembaga Amil, Zakat, Infaq,
dan Shadaqah) yang kemudian dari anggota ingin memperbesar
lembaga keuangan ini menjadi Koperasi yang berbasis syariah.
Anggota yang terkumpul pada awal berdirinya Koperasi Syariah.
Anggota yang terkumpul pada awal berdirinya Koperasi Syariah ini
adalah berjumlah 30 anggota dengan modal awal sebesar Rp.
15.000.000,00 dan juga dari LAZIS sebesar Rp. 30.000.000,00 dengan
margin 1,5%. Memasuki tahun 2009 KSU AL- Mizan sudah memiliki
kantor sementara yang berlokasi di jln. P. Sudirman No. 57 Wlingi
Blitar.
Untuk meningkatkan pelayanan kesejahteraan Mitra, Kopsyah
Al- Mizan Wlingi Blitar memiliki sebuah motto yaitu “Adil Melayani,
Aman Menguntungkan” dengan motto tersebut lembaga keuangan ini
bermaksud untuk memudahkan urusan mitra dalam hal pembiayaan
ataupun dalam penghimpunan dana dengan adil dan memeberikan
keuntungan bagi mitra maupun Kopsyah Al- Mizan Wlingi Blitar
sendiri.
8
1. Tabel 2.1
Tabel personalia KSU Syariah Al- Mizan Wlingi
Pengawas : Ust. Imam Lumadi
Ketua : Nurcholis
Sekertaris I : Misdi
Sekertaris II : Sunu Widodo
Bendahara I : Pujoko Sudango
Bendahara II : Drs. Lasi Purwito, MS
Pembantu Umum : Moh. Jamhari
Manajer : Moch Isnan Tjipto N.
Administrasi : Heri Prasetyo
Teller : Muslimatul Faizah
Sumber: Dokumen Rapat Anggota Kopsyah Al- Mizan Wlingi Blitar Tahun
2020.
B. Pelaksanaan Praktik di Kopsyah Al-Mizan Wlingi Blitar
Pelaksanaan praktik di Kopsyah Al-Mizan Wlingi Blitar dimulai pada
tanggal 7 Januari 2020 sampai tanggal 7 Februari 2020. Jam operasional
dalam Kopsyah Al-Mizan Wlingi Blitar di bagi menjadi dua bagian, antara
lain:
1. Setiap hari Senin sampai Jum’at kegiatan operasional dilakukan mulai
pukul 08.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.
2. Hari Sabtu dan Minggu kegiatan operasional libur.
Praktik Pengalaman Lapangan Perbankan Syariah di Kopsyah Al-
Mizan Wlingi Blitar diawali dengan perkenalan para pengelola koperasi
yang berada di kantor. Selain itu, penulis diberikan pembelajaran
mengenai peran masing-masing pengurus dan pengelola. Dalam kegiatan
praktik sehari-hari penulis diberikan beberapa tugas dan ilmu baru
mengenai cara-cara dalam transaksi yang sesungguhnya. Disini penulis
menemukan beberapa transaksi yang beragam dari berbagai akad dan
pembiayaan.
Adapun kegiatan operasional yang penulis lakukan selama praktik
pengalaman lapangan, antara lain:
9
1. Melayani anggota koperasi yang ingin melakukan setoran tabungan.
2. Melayani anggota koperasi yang ingin membayar angsuran.
3. Melayani anggota koperasi yang ingin mengambil
tabungan/penarikan.
4. Mencatat transaksi anggota koperasi yang sudah membayar angsuran
maupun setoran.
5. Membuat buku tabungan baru untuk anggota.
6. Mencatat data anggota koperasi yang melakukan pembiayaan dalam
kurun beberapa tahun waktu jatuh tempo.
7. Memasukkan data ke komputer, baik setoran, penarikan maupun
angsuran.
8. Pengecekan uang yang diteller dengan uang yang ada di neraca.
9. Karena koperasi ini memiliki usaha yaitu toko yang bernama
Hatopoint, maka peniliti juga membantu kegiatan keseharian yang ada
ditoko, yaitu menghitung stok barang yang ada di gudang, display,
dan input. Selain itu juga ikut membantu menyetok barang dan
mengkasiri pembeli.
10. Mengikuti breafing (pengarahan) mengenai sejarah berdirinya
Kopsyah Al- Mizan Wlingi Blitar, bagaimana cara bernegoisasi
dengan anggotanya, bagaimana cara menghitung besarnya angsuran
setiap bulan dan berapa margin yang ditentukan, apa saja tugas
masing-masing para pengelola koperasi, apa yang membedakan antara
Kopsyah Al- Mizan Wlingi Blitar dengan lembaga keuangan
konvensioal maupun lembaga keuangan lain-lainya, bagaimana cara
melakukan marketing atau memperbanyak anggota, bagaimana cara
betapa sabarnya koperasi dalam hal angsuran pembiayaan yang
menunggak.
11. Mengitu kegiatan RAT (Rapat anggota tahunan)
10
C. Permasalahan Di Lapangan
Selama melakukan Praktik Pengalaman Lapangan di Kopsyah Al-
Mizan Wlingi Blitar berlangsung, ada beberapa pertanyaan yang
ditemukan penulis. Namun penulis hanya memfokuskan pada satu
permasalahan yaitu permasalahan yang ada pada anggota dan
sesungguhnya tidak ada masalah yang perlu dipersoalkan dan
diperbincangkan secara signifikan. Dalam Kopsyah Al-Mizan Wlingi
Blitar, yang diperbolehkan untuk menabung maupun menitipkan harta
mereka harus daftar terlebih dahulu mendaftar menjadi anggota, kemudian
baru bisa mendapatkan fasilitas berupa buku tabungan dan dapat
melakukan beberapa transaksi setoran maupun penarikan uang. Bagi pihak
luar yang ingin menabung pada Kopsyah Al-Mizan Wlingi Blitar harus
daftar terlebih dahulu menjadi anggota koperasi.
Namun, ketika pada instrument simpanan ini diikutsertakan prinsip
bunga sebagai pendorong terhadap nasabah untuk menitipkan dananya,
maka muncullah persoalan hukumm, terutama dalam perspektif hukum
Islam. Hal ini disebabkan bunga dalam wacana hukum Islam masih
diidentikan dengan riba yang dilarang dan diharamkan oleh Islam. Hal ini
disebabkan bunga dalam wacana fiqh dan ekonomi Islam sesungguhnya
ada sebuah akad mu’amalah yang memiliki kemiripan dengan tabungan,
yaitu akad wadi’ah. Pada gilirannya, instrument wadi’ah ini dijadikan
sebagai instrument alternative untuk menggantikan tabungan yan
diperlengkapi dengan instrument bunga dilembaga keuangan
konvensional.
Ternyata para nasabah baru atau yang sudah menjadi anggota lama
terlihat acuh tak acuh mengenai simpanan yang ada di koperasi syariah ini
adakah yang membedakan dengan koperasi umum non syariah lainnya,
dalam hal ini mungkin pemikiran nasabahpun pasti sama hanya sebagai
penitipan uang saja. Mungkin juga kurangnya penjelasan dari pihak
koperasi atau tidak ada pertanyaan nasabah bagaimana bentuk akad
didalam simpanan umum tersebut. Dari hal tersebut dapat dipetik secara
11
singkat perlunya mengetahui bagaimana prinsip akad pada simpanan
umum di Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan.
D. Tanggapan dari pihak Lembaga Tempat Praktik
Tanggapan dari lembaga keuangan Kopsyah Al- Mizan Wlingi Blitar
mengenai permasalahan yang telah dipaparkan adalah pihak koperasi tidak
mengambil pusing dengan hal tersebut tetapi akan diperbaiki atau akan
menjelaskan bagaimana akad yang ada pada simpanan umu KSU Syariah
Al - Mizan. Melalui pelayanan yang diberikan saat mendaftar menjadi
anggota, calon anggota koperasi mendapatkan edukasi tentang etika dan
bagaimana tata cara menabung dan mendapatkan buku tabungan. Hanya
permasalahan ringan saja tentang kurangnya pengetahuan anggota
terhadap akad apa yang digunakan dalam simpanan umum ini masih bisa
diatasi, karena akad wadi’ah dalam simpanan umum ini tidak
bersangkutan dengan bunga dan tidak akan menimbulkan kerugian sama
sekali kepada pihak koperasi maupun anggota yang menjadi nasabah,
sebab akad ini bekerja sebagaimana penitip dana atau harta kepada
koperasi dimana koperasi tidak berhak menggunakan maupun
memanfaatkan dana atau harta yang sudah dititipkan tersebut, namun
hanya memberikan fasilitas kepada para anggota yang sudah melakukan
transaksi tersebut. Jadi dengan hal ini sudah menjawab apa yang menjadi
pertnyaan penulis yang sangat ringan.
12
BAB III
PEMBAHASAN
A. Akad Wadi’ah
1. Pengertian Akad Wadi’ah
Kontrak berasal dari contract dalam bahasa inggris, atau perjanjian
dalam bahasa Indonesia, atau disebut juga akad (al ‘aqad) da;am
bahasa arab yang berarti mengikat, emnyambung atau
menghubungkan.Akad dalam hukum Islam merupakan salah satu
sumber perikatan Islam, sebagaimana juga perjanjian dalam KUH
Perdata sebagai sumber perikatan.4
Dalam perspektif hukum, kontrak didefinisikan sebagai suatu
perjanjian atau perikatan yang sengaja dibuat secara tertulis sebagai
alat bukti para pihak yang berkepentingan.5 Pengertian akad (kontrak)
secara umum sebagai penawaran dan permintaan yang berakibat pada
konsekuensi hukum tertentu. Kontrak berarti suatu kesepakatan yang
bersandar pada penawaran dan penerimaan (ijab dan Kabul) antara
pihak yang terlibat dalam kontrak dengan prinsip hukum dalam suatu
urusan (obyek).
Akad adalah ikatan, keputusan, atau penguatan atau perjanjian atau
kesepakatan atau transaksi dapat diartikan sebagai komitmen yang
terbingkai dengan nilai – nilai syariah. Dalam istilah fiqh, secara
umum akad berarti sesuati yang menjadi tekad seseorang untuk
melaksanakan, baik yang muncul satu pihak, seperti akad wakaf, talak,
dan sumpah, maupun yang muncul dari dua pihak, seperti jual – beli,
sewa – menyewa, dan gadai. Pada definisi ini membatasi bahwa akad
yang dilaukan memiliki dasar yaitu nilai – nilai syariah dan
pelaksanaan akad pada aspek muamalah secara umum. Dari pengertian
diatas, maka dapat disimpulkan akad adalah bentuk perjanjian yang
diisyaratkan dengan perkataan atau tulisan tentang sesuatu diilakukan
4 Syaugi Mubarak Seff, Hukum Kontrak Syariah di Indonesia, (Jogyakarta: Pustaka Prisma,
2002), hlm. 12. 5 Mardani, Hukum Sistem Ekonomi Islam, (Rajawali Grafindo Persada, 2015), hlm.143.
13
secara sadar dan saling berhubungan atau bersesuaian antara ucapan
yang melakukan akad baik pihak pertama maupun pihak kedua dengan
prinsip syariah.6
Al – Wadi’ah secara bahasa berasal dari kata al – wad’u yang
berarti menginggalkan. Wadi’ah berarti barang yang ditinggalkan atau
ditelakkan ditempang orang lain agar dijaga.7 Sedangkan menurut
istilah wadi’ah adalah memberikan kekuasaan kepada orang lain untuk
menjaga hartanya atau barangnya dengan secata terang – teranggan
atau dengan isyarat yang semakna dengan itu.8
Wadi’ah adalah memanfaatkan sesuatu ditempat yang bukan pada
pemiliknya untuk dipelihara. Dalam bahasa Indonesia disebut
“titipan”. Akad wadi’ah merupakan suatu akad yang bersifat tolong
menolong antar sesama manusia. Menurut istilah syariah al – wadiah
dijelaskan oleh para ulama sebagai berikut:
Al – Jaziri mengatakan bahwa wadi’ah adalah barang yang
dititipkan kepada orang lain untuk dijaga. Barang tersebut menjadi
tanggung jawab bagi orang yang dititipi.9
Menurut Hanafiyah, al – wadi’ah berarti al – ‘ida yaitu ibarat
seseorang menyempurnakan harta kepada yang lain untuk dijaga
secara jelas. Makna yang kedua, al – wadi’ah adalah sesuatu yang
dititipkan yaitu sesuatu uang diitinggalkan pada orang terpercaya
supaya dijaganya. Menurut Syafi’iyah yang dimaksud dengan al –
wadi’ah adalah akad yang dilaksanakan untuk mejaga sesuatu yang
dititipkan. Menurut Hanabilah, yang dimaksud dengan al – wadi’ah
6 Basaria Nainggolan, Perbankan Syariah Di Indonesia, (Jakarta: Rajawali Pers, 2006),
hlm. 13-14. 7Imam Mustofa, Fiqih Mu’amalah Kontemporer, (Jakarta: Rajawali Press, Cet. 2, 2016),
hlm. 180. 8Bank Syariah, Konsep, Produk dan Implementasi Operasional Bank Syariah, (Jakarta:
Djambatan, 2001), hlm. 59. 9 M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (fiqih Muamalat), (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 245.
14
ialah titipan perwakilan dalam pemeliharaan sesuatu secara bebas
(tabarru).10
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa akad wadi’ah
adalah prinsip simpanan murni dari pihak yang menyimpan atau
menitipkan kepada pihak yang menerima titipan untuk dimanfaatkan
atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan ketentuan. Titipan harus dijaga
dan dipelihara oleh pihak yang menerima titipan dan titipan ini dapat
diambil sewaktu – waktu pada saat dibutuhkan oleh pihak yang
menitipkannya. Dari pengertian ini dapat dipahami bahwa apabila ada
kerusakkan benda titipan, padahal benda tersebut sudah dijaga
sebagaimana layaknya, si penerima titipan tidak wajib
menggantikannya. Akan tetapi, apabila kerusakan itu disebabkan
karena kelalaiannya, ia wajib menggantinya. Dengan demikian, akad
wadi’ah ini mengandung unsur amanat atau kepercayaan. Tujuan dari
perjanjian ini adalah untuk menjaga kesematan barang itu dari
kehilanga, kemusnahan, kecurian, dan sebagainya. Yang dimaksud
“barang” disini adalah sesuatu hal yang berharga seperti uang,
dokumen, surat berharga dan barang lain yang berharga.
2. Rukun dan Syarat Akad Wadi’ah
Rukun wadi’ah meliputi:
a. Barang yang disimpan atau dititipkan (wadi’ah).
b. Pemilik barang atau uang yang bertindak sebagai pihak yang
menitipkan (muwaddi’).
c. Pihak yang menyimpan atau memberikan jasa penjagaan
(mustaudda’).
d. Shigat yaitu ijab (serah) dan qabul.
Syarat – syarat wadi’ah diantaranya:
a. Pihak yang berakad: cakap hukum dan suka rela (ridha), tidak
dalam keadaan dipaksa atau terpaksa di bawah tekanan.
10 Ismail Nawawi, Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer (Hukum Perjanjian, Ekonomi,
Bisnis dan Sosial), (Bogor: Ghalia Indonesia, 2012), hlm. 205
15
b. Obyek yang ditipkan merupakan milik mutlak si penitip
(muwaddi’).
c. Sigot yaitu jelas apa yang dititipkan dan tidak mengandung
persyaratan – persyaratan lain
3. Landasan Hukum
a. Al – Qur’an Surat An – Nisaa’ ayat 58
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada
yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di
antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha mendengar lagi Maha melihat.
a. Al – Qur’an Surat Al – Baqarah ayat 283
16
Artinya: jika kamu dalam perjalanan (dan bermu'amalah tidak secara tunai)
sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, Maka hendaklah ada barang
tanggungan yang dipegang[180] (oleh yang berpiutang). akan tetapi jika sebagian
kamu mempercayai sebagian yang lain, Maka hendaklah yang dipercayai itu
menunaikan amanatnya (hutangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah
Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) Menyembunyikan persaksian. dan
Barangsiapa yang menyembunyikannya, Maka Sesungguhnya ia adalah orang yang
berdosa hatinya; dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
4. Jenis – jenis Wadi’ah
1) Wadi’ah Yad Al – Amanah
Wadi’ah yad al – amanah merupakan titi[an murni dimana
barang yang dititipkan tidak boleh digunakan (diambil manfaatnya)
oleh penitip, dan sewaktu titipan harus dikembalikan harus dalam
keadaan utuh baik nilai maupun fisik barangnya, serta jika selama
penitipan terjadi suatu kerusakan maka pihak yang menerima
titipan tidak dibebani tanggung jawab sedangkan sebagai
kompensasi atas tanggung jawab pemeliharaan dapat dikenakan
biaya titipan apabila diperlukan.
Jadi dapat disimpulkan bhawa barang atau aset yang
dititipkan adalah segala sesuatu yang berharga. Dalam konteks ini
pada dasarnya pihak penyimpan sebagai penerima kepercayaan
adalah yad al – amanah “tangan amanah” yang berarti bahwa ia
tidak diharuskan bertanggung jawab jika sewaktu dalam penitipan
terjadi kehilangan atau kerusakan pada barang atau asset titipan,
selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan yang
17
bersangkutan dalam memelihara barang atau asset titipan. Biaya
penitipan boleh dibebankan kepada pihak penitipan sebagai
kompensasi atas tanggung jawab pemeliharaan.
Dengan prinsip ini, pihak penyimpan tidak boleh
menggunakan atau memanfaatkan barang atau asset yang
dititipkan, melainkan hanya menjaganya. Selain itu, barang atau
asset yang dititipkan tidak boleh dicampuradukkan dengan barang
atau asset lain, melainkan harus dipisahkan untuk masing – masing
barang atau asset penitip. Karena menggunakan prinsip yad al –
amanah, akad titipan seperti ini biasa disebut wadi’ah yad amanah
dengan skema di bawah ini:
Adapun karakteristik Wadi’ah Al – Amanah yaitu:
a. Barang atau asset yang dititipkan tidak boleh dimanfaatkan dan
digunakan oleh penerima titipan.
b. Penerima titipan hanya berfungsi sebagai penerima amanah
yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang yang
dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya.
c. Sebagai kompensasi, penerima titipan diperkenankan untuk
membebankan biaya kepada yang mentitipkan.
2) Wadi’ah Yad Dhamanah
Wadi’ah yad dhamanah adalah titipan yang selama belum
dikembalikan kepada penitip dapat dimanfaatkan oleh penerima
titipan. Apabila dari hasil pemanfaatan tersebut diperoleh
keuntungan maka seluruhnya menjadi hak penerima titipan.
Wadi’ah yad dhamanah merupakan hasil pengembangan dari
18
wadi’ah yad al amanah yang disesuaikan dengan aktifitas
perekonomian. Penerima titipan diberi izin untuk menggunakan
dan mengambil manfaat dari titipan diberi izin untuk menggunakan
dan mengambil manfaat dari titipan tersebut (tidak didiamkan
saja).
Dengan prinsip ini, penyimpan boleh mencampur asset
penitip dengan asset penyimpan atau asset penitip yang lain, dan
kemudian digunakan untuk tujuan produktif mencari keuntungan.
Pihak penyimpan berhak atas keuntungan yang diperoleh dan
pemanfaatan asset titipan dana bertanggunggung jawab penuh atas
risiko kerugian yang mungkin akan timbul. Selain itu penyimpan
diperbolehkan juga atas kehendak sendiri memberikan bonus
kepada pemilik asset tanpa akad perjanjian yang mengikat
sebelumnya. Adapun skema wadi’ah yad dhamanah di bawah ini:
Prinsip wadi’ah yad dhamanah inilah yang secara luas
kemudian diaplikasikan dalam dunia perbankan Islam dalam
bentuk produk – produk pendanaannya yaitu:
a. Giro (current account) Wadi’ah
b. Tabungan (save account) Wadi’ah
Karakteristik Wadi’ah yad dhamanah diantaranya:
19
a. Barang atau asset yang dititi[kan boleh dan dapat dimanfaatkan
oleh menerima titipan.
b. Karena dimanfaatkan, barang dan asset yang dititipkan tersebut
tentu dapat menghasilkan manfaat. Sekalipun demikian, tidak
ada keharusan bagi penerima titipan untuk memberikan hasil
pemanfaatan kepada di penitip.
c. Produk perbankan yang sesuai dengan akad ini yaitu giro dan
tabungan.
d. Produk tabungan juga dapat menggunakan akad wadi’ah
karena pada prinsipnya tabungan mirip dengan giro, yaitu
simpanan yang bisa diambil setiap saat. Perbedaannya,
tabungan tidak dapat ditarik dengan cek atau alat lain yang
dipersamakan.
5. Hukum Menerima Benda Titipan
Terdapat empat macam hukum menerima benda – benda titipan
diantaranya yaitu:
a. Sunnah, disunahkan menerima titipan bagi orang yang dipercaya
kepada dirinya bahwa ia sanggung menjaga benda – benda yang
dititipkan kepadanya. Al – wadi’ah adalah salah satu bentuk
tolong menolong dan hukumnya itu sunnah. Dianggap sunnah
menerima benda titipan, ketika ada orang lain yang pantas pula
untuk menerima benda titipan tersebut.
b. Wajib, diwajibkan menerima benda – benda titipan bagi
seseorang yang percaya bahwa dirinya sanggup menerima dan
menjaga benda – benda tersebut. Sementara tidak ada
seseorangpun yang dapat dipercaya untuk memelihara benda
titipan tersebut.
c. Haram, apabila seseorang tidak kuasa dan tidak sanggup
memelihara benda titipan, maka dari itu ia diharamkan
menerima benda – benda titipan, sebab dengan menerima benda
– benda titipan, berarti memberikan kesempatan (peluang)
20
kepada kerusakan atau hilangnya benda – benda titipan,
sehingga akan menyulitkan pihak yang menitipkan.
d. Makruh, bagi orang yang percaya kepada dirinya sendiri bahwa
dia mampu menjaga benda – benda titipan, tetapi dia kurang
yakin atau ragu pada kemampuannya, maka bagi orang seperti
ini dimakruhkan menerima benda – benda titipan , sebab
dikhawatirkan ia akan berkhianat terhadap orang yang
menitipkan dengan cara merusak atau menghilangkan barang
titipan tersebut.11
6. Berakhirnya Akad Wadi’ah
Wadi’ah menjadi batal atau berakhir akadnya apabila:
a) Diminta kembali atau dikembalikannya wadi’ah.
b) Kepemilikan wadi’ah berpindah kepada seseorang yang bukan
pemiliknya, seperti dijual atau dihibahkan.
c) Penitip atau penerima titipan meninggal atau salah satu maupun
keduanya sudah benar – benar tidak menyanggupi dalam hal
penitipan atau menitipan barang tersebut.12
7. Fatwa – fatwa DSN-MUI tentang Wadi’ah
Fatwa DSN-MUI No. 36/DSN-MUI/X/2002 tentang Sertifikat
Wadi’ah Bank Indonesia (SWBI) sebagai berikut:
Pertama:
a) Bank Indoensia selaku bank sentral boleh menerbitkan
instrument moneter berdasarkan prinsip syariah yang dinamakan
Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia (SWBI), yang dapat
dimanfaatkan oleh bank syariah untuk mengatasi kelebihan
likuiditasnya.
11 Sohari Sahrani dan Ru’fah Abdullah, Fikih Muamalah, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2011), hlm. 240. 12 Fordebi & Adesy, Ekonomi dan Bisnis Islam Seri Konsep dan Aplikasi dan Bisnis
Islam, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), hlm. 219.
21
b) Akad yang digunakan untuk instrument SWBI adalah akad
wadi’ah sebagaimana diatur dalam Fatwa DSN No. 01/DSN-
MUI/IV2000 tentang Giro dan Fatwa DSN No. 02/DSN-
MUI/IV2000 tentang Tabungan.
c) Dalam SWBI tidak boleh ada imbalan yang disyaratkan, kecuali
dalam bentuk pemberian yang ersifat sukarela dari pihak Bank
Indonesia.
d) SWBI tidak boleh diperjualbelikan.
Kedua:
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan jika kemudian hari ternyata kekeliruan, akan diubah
dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Fatwa DSN-MUI
No. 63/DSN-MUI/XII/2007 tentang Sertifikat Bank Indonesia
Syariah (SBIS).13
B. Simpanan
a. Pengertian Simpanan
Simpanan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat
ditarik dengan cek, bilyet giro, atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu.14
Nasabah jika ia hendak mengambil simpanannya dapat datang
langsung ke bank dengan membawa buku tabungan, slip penarikan
atau fasilitas seperti ATM. Pengertian yang hampir sama dijumpai
dalam pasal 1 angka 21 Undang – Undang Nomor 21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah yang menyebutkan bahwa Tabungan adalah
simpanan berdasarkan akad wadi’ah atau invetasi dana berdasarkan
akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
prinsip syariah yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut
syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
13 https://tafsirq.com/fatwa/dsn-mui/sertifikat-wadiah-bank-indonesia, 15/02/2020 pukul
19.00. 14 Muhamad, Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Rajawali, 2014), hlm 35.
22
dengan cek, bilyet giro, dan alat lainnya yang dipersamakan dengan
itu.
Dalam hal ini terdapat dua prinsip perjanjian Islam yang sesuai
diimplementasikan dalam produk perbankan berupa tabungan yaitu
wadi’ah dan mudharabah. Hampir sama dengan giro, pilihan terdapat
produk ini tergantung motif dari nasabah. Jik amotifnya hanya
menyimpan saja maka bisa dipakai produk tabungan wadi’ah,
sedangkan untuk memenuhi nasabah yang bermotif investasi atau
mencari keuntungan maka tabungan mudharabah yang sesuai. Dengan
demikian secara singkat dapat dikatakan bahwa dalam perbankan
syariah memiliki dua macam produk tabungan yaitu tabungan wadi’ah
dan tabungan mudharabah. Perbedaan utama dengan tabungan di
perbankan konvensional adalah tidak dikenalnya suku bunga tertentu
yang diperjanjikan. Yang ada adalah nisbah atau presentase bagi hasil
pada tabungan mudharabah dan nonus pada tabungan wadi’ah.
C. Penerapan Akad Wadi’ah Pada Produk Simpanan Umum di Koperasi
Serba Usaha (KSU) Syariah Al – Mizan Wlingi
Simpanan Umum adalah simpanan yang diperuntukkan untuk
perorangan bagi anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan.
Penerapan pada produk simpanan umum di Koperasi Serba Usaha Syariah
Al – Mizan ini menggunakan akad wadi’ah. Akad wadi;ah adalah akad
penitipan uang dari anggoa kepada Koperasi Syariah sebagai pihak yang
diberi kepercayaan dengan tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan
serta keutuhan uang itu. Wadi’ah yang digunakan pada produk simpanan
umum di Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan menerapkan akad
akad wadi’ah yad dhamanah. Wadi’ah yad dhamanah adalah titipan uang
yang dititipi oleh pihak pertama (anggota) kepada Koperasi Serba Usaha
Syariah Al – Mizan sebagai pihak yang dipercaya untuk memelihara uang
tersebut dengan seizin penitip, Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan
boleh menggunakan dan memanfaatkan uang ttitipan tersebut serta
menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut untuk mengembalikan
titipan tersebut secara utuh. Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan
23
bertanggung jawab penuh terhadap kehilangan atau kerusakan uang
titipan, karena hidup dalam masyarakat harus mengemban amanah dan
harus menjaga kepercayaan setiap anggota. Setiap kepercayaan anggota
menjadi salah satu factor penting bagi kepuasan Koperasi Serba Usaha
Syariah Al – Mizan untuk anggotanya. Semua keuntungan yang diperoleh
dalam penggunaan uang titipan tersebut menjadi hak Koperasi Serba
Usaha Syariah Al – Mizan. Namun, pihak Koperasi Serba Usaha Syariah
Al – Mizan sukarela untuk memberikan semacam intensif berupa bonus
kepada anggota dengan dasar tidak diperjanjikan diawal akad. Dalam
memberikan imbalan bonus kepada anggota, pihak Koperasi Serba Usaha
Syariah Al – Mizan berharap juga untuk menambah daya minat
masyarakat terhadap produk simpanan umum.
Dalam hal ini, Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan bertindak
sebagai pengelola dana. Dalam operasionalnya Koperasi Serba Usaha
Syariah Al – Mizan dapat menjalankan berbagai jenis kegiatan usaha.
Disini juga tindakan usaha Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan
berhati – hati dan bijaksana serta beritikad baik dalam pembiayaan dan
investasi yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah termasuk
melakukan akad wadi’ah dalam pihak ketiganya.
Pada penerapannya sama seperti tabungan pada umumnya, dimana
nasabah harus menjadi anggota simpanan umum dan harus menabung
minimal setoran awal Rp. 10.000. Setoran dan penarikan dapat dilakukan
sewaktu – waktu pada saat jam kerja di seluruh kantor cabang Koperasi
Serba Usaha Syariah Al – Mizan. Mekanismenya, calon anggota bisa
datang langsung ke Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan untuk
membuka tabungan simpanan umum tersebut. Koperasi Serba Usaha
Syariah Al – Mizan beroperasi berdasarkan ketentuan syari’ah. (pola bagi
hasil) dengan mengacu pada prinsip – prinsip syariah. Bertujuan membina
dan mengembangkan kegiatan usaha – usaha produktif dan investasi dalam
meningkatkan kualitas kegiatannya guna untuk meningkatkan kualitas
kegiatan ekonominya. Dari pengertian ini maka tampak bahwa dasar
pemikiran pendirian Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan Wlingi
24
adalah untuk menumbuhkan kegiatan menabung, terutama pada anggota
dan pengusaha yang menjadi nasabah Koperasi Serba Usaha Syariah Al –
Mizan Wlingi itu sendiri.
Adapun prosedur pembukaan simpanan umum sebagai berikut:
a. Menjadi anggota Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan Wlingi.
b. Anggota mengisi dan menandatangani formulir pembukan rekening
dan menandatangai akad simpanan umum yang disediakan oleh
petugas Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan.
c. Mengisi identitas diri terdiri dari:
1) Nama lengkap diisi dengan nama anggota yang akan membuka
simpanan umum.
2) Tempat tanggal lahir menunjukkan dimana tempat dan tanggal
dilahirkannya anggota tersebut.
3) Alamat menunjukkan tempat tinggal nasabah.
4) Jenis kelamin diisi dengan laki – laki atau perempuan.
5) Pekerjaan yang menunjukkan profesi yang dijalani oleh anggota.
d. Setoran.
1) Jumlah setoran diisi dengan nominal uang yang ingin disimpan
dalam simpanan umum.
2) Anggota dapat mengambil sewaktu – waktu pada saat jam kerja.
3) Simpanan hanya dapat diambil oleh anggota dengan membawa
buku tabungan dan membawa kartu identitas seperti KTP.
4) Lengkapi kartu tanda tangan anggota dan surat identitas diri (KTP,
SIM)
5) Serahkan kepada customer service atau teller yang bertugas.
6) Teller:
a) Menerima slip penarikan maupun setoran simpanan umum dan
uang dari anggota.
b) Hitung uang yang diterima dan dicocokkan dengan nominal
yang tertera dalam slip.
Adapun mekanisme penyetoran simpanan umum sebagai berikut:
a. Nasabah mengisi slip penyetoran.
25
b. Menyerahkan slip penarikan buku tabungan kepada teller.
c. Teller menerima slip setoran, buku tabungan, dan uang dari nasabah.
d. Memeriksa slip setoran dan menghitung jumlah uang dihadapan
anggota apakah sesuai dengan yang ditulis pada slip setoran.
e. Menginput ke dalam computer, kemudian diberikan validasi pada slio
setoran dan buku tabungan.
f. Mencetak buku tabungan dan menyerahkan buku tabungan serta tanda
tangan setoran asli yang telah divalidasi kepada anggota.
g. Slip setoran diserahkan kebagian pembukuan.
h. Dibagian pembukuan akan dijurnal.
Adapun mekanisme penarikan simpanan umum sebagai berikut:
a. Nasabah mengisi slip penarikan tunai dan ditandatangani serta
menyertakan buku tabungan pada saat melakukan penarikan.
b. Slip penarikan dan buku tabungan diserahkan ke teller
c. Teller menerima teller slip penarikan dan buku tabungan.
1) Memeriksa pengisian slip penarikan, memverifiasi kebenaran pada
slip penarikan tersebut dengan yang ada pada buku tabungan.
Apabila sesuai lalu divalidasi dan parah.
2) Pastikan yang melakukan penarikan adalah pemilik rekening.
Apabila yang melakukan penarikan bukan pemilik rekening
tersebut, maka harus disertai surat pernyataan dan KTP asli
pemilik rekening tersebut. Serta mengisi slip surat pernyataan
penarikan tabungan yang ada dibelakang slip penarikan.
3) Lakukan pengecekan jumlah saldo nasabah apabila mencukupi
lakukan posting dengan jurnal.
4) Apabila jumlah penarikan diatas wewenang teller, minta otoritas
kepada manajer.
5) Lakukan pencetakan penarikan tersebut pada tabungan dan lakukan
validasi pada slip penarikan atas transaksi tersebut.
6) Teller menghitung uang dihadapan nasabah, kemudian
menyerahkan uang dan buku tabungan beserta slip penarikan
sesuai dengan jumlah yang tertera pada slip tersebut.
26
7) Lakukan validasu setiap mutasi atau transaksi yang tertera pada
buku tabungan dengan cara memberikan paraf atau stampel pada
kolom proof code, kemudian buku tabungan diserahkan kepada
nasabah untuk dibawa kebagian manajer.
8) Menyimpan bukti penarikan.
9) Slip penarikan yang asli untuk bukti transaksi teller, setelah
sebelumnya di paraf teller, dan slip kedua diserahkan ke nasabah.
10) Serahkan ke bagian pelayanan nasabah.
11) Dibagian pembukuan lalu dijurnal.
Adapun mekanisme penutupan rekening simpanan sebagai berikut:
a. Nasabah datang ke Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan
tempat nasabah membuka rekening tabungan.
b. Nasabah mengisi dan mendatangani permohonan penutupan
simpanan.
c. Nasabah menulis nama dan nomor rekening pada slip penarikan
dan menyerahkan buku tabungan kepada teller untuk dicek saldo
yang bisa ditarik.
d. Teruskan permohonan kepada pejabat yang berwenang untuk
persetujuan.
e. Keluarkan permohonan membuka Rekening dari file tabungan dan
lekatkan pada lembar penutupa rekening tabungan.
f. Teller memeriksa kebenaran dan keabsahan tanda tangan pada slip
penarikan.
g. Teller menyampaikan informasi saldo yang dapat ditarik dan
meminta nasabah untuk menuliskan nominalnya.
h. Teller melakukan transaksi menyerahkan uang kepada nasabah
setelah dikurangi biaya administrasi penutupan beserta slip
peutupan.
27
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari permasalahan diatas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa penerapan akad wadi’ah pada produk simpanan umum yaitu pada
produk simpanan umum di Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan ini
akad yang digunakan adalah akad wadi’ah. Akad wadi’ah yaitu akad
penitipan uang dari anggota kepada Koperasi Serba Usaha Syariah Al –
Mizan sebagai pihak penerima titipan yang diberi kepercyaan dengan
tujuan untuk menjaga keselamatan, keamanan serta keutuhan uang
tersebut. Wadi’ah yang digunakan pada produk simpanan umum di
Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan menerapkan prinsip wadi’ah
yad dhamanah yaitu titipan uang dari pihak pertama (anggota) kepada
Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan sebagai pihak yang diberi
kepercayaan untuk memelihara uang tersebut seizing penitip. Pihak
Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan boleh menggunakan dan
memanfaatkan uang titipan tersebut serta menjamin untuk mengembalikan
secara utuh.
Dalam hal ini, Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan bertindak
sebagai pengelola dana. Dalam operasionalnya Koperasi Serba Usaha
Syariah Al – Mizan dapat menjalankan berbagai jenis kegiatan usaha.
Disini juga tindakan usaha Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan
28
berhati – hati dan bijaksana serta beritikad baik dalam menjalankan
pembiayaan dan investasi yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
B. Saran
Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan Wlingi harus lebih
mensosialisasikan produknya kepada masyarakat luas agar masyarakat
bisa mengetahui tentang Koperasi Serba Usaha Syariah Al – Mizan Wlingi
yang menerapkan prinsip – prinsip syariah dan masyarakatpun akan lebih
mengetahui banyak tentang produk simpanan di Koperasi Serba Usaha
Syariah Al – Mizan Wlingi.
v
DAFTAR PUSTAKA
Ascarya. 2013. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers.
Bank Syariah. 2001. Konsep, Produk dan Implementasi Operasional Bank
Syariah. Jakarta: Djambatan.
Basaria Nainggolan. 2006. Perbankan Syariah Di Indonesia. Jakarta: Rajawali
Pers.
Buchori, N.S. 2010. Koperasi dalam Perspektif Ekonomi Syari’ah. MASLAHAH
(Jurnal Hukum Islam dan Perbankan Syariah). 1(1).
Fordebi & Adesy. 2016. Ekonomi dan Bisnis Islam Seri Konsep dan Aplikasi dan
Bisnis Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Imam Mustofa. 2016. Fiqih Mu’amalah Kontemporer. Jakarta: Rajawali Press,
Cet. 2.
https://tafsirq.com/fatwa/dsn-mui/sertifikat-wadiah-bank-indonesia, 15/02/2020
pukul 19.00.
Ismail Nawawi. 2012. Fikih Muamalah Klasik dan Kontemporer (Hukum
Perjanjian, Ekonomi, Bisnis dan Sosial). Bogor: Ghalia Indonesia.
M. Ali Hasan. 2003. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (fiqih Muamalat).
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Mardani. 2015. Hukum Sistem Ekonomi Islam. Yogyakarta: Rajawali Grafindo
Persada.
Muhamad. 2014. Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Rajawali.
Nurul Huda dan Mohamad Heykal. 2010. Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan
Teoritis dan Praktis. Jakarta: Prenadamedia Group.
Sohari Sahrani dan Ru’fah Abdullah. 2011. Fikih Muamalah. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Syaugi Mubarak Seff. 2002. Hukum Kontrak Syariah di Indonesia. Jogyakarta:
Pustaka Prisma.
BERITA ACARA MINGGUAN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada hari selasa sampai jum’at tanggal 7 sampai 10 bulan Januari Tahun
2020, bertempat di lembaga Kopsyah Al – Mizan Wlingi, telah dilaksanakan PPL
Gelombang I Perbankan Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan : Amy Natus Jati Sholihah / 12401173037/
Perbankan Syariah
Bentuk kegiatan adalah :
1. Selasa, 7 Januari 2020
- Pukul 08.00-08.15 : Pengenalan anggota Kopsyah Al-mizan,
dan mahasiswa pada tempat PPL.
- Pukul 08.30-08.45 : Bersih – bersih ruangan Kopsyah Al-
mizan.
- Pukul 09.00-11.50 : Pengenalan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan pada tempat PPL Kopsyah Al-mizan yaitu salah satunya
pada hari ini membantu melipat tanggalan koperasi yang akan
diberikan kepada anggotanya. Yang kedua membantu teller koperasi
dalam memasukkan data slip angsuran nasabah pada software
computer.
- Pukul 12.00-13.00 : Ishoma (Istirahat, Sholat, Makan)
- Pukul 13.15-15.00 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi setoran tabungan tunai.
- Pukul 15.15-15.30 : Sholat
- Pukul 15.30-15.45 : Membantu teller dalam pengecekan data
apakah transaksi hari ini sudah benar-benar sesuai yang terjadi atau
tidak.
- Pukul 15.55 : Perjalanan Pulang
2. Rabu, 8 Januari 2020
- Pukul 08.00-08.15 : Bersih – bersih ruangan Kopsyah Al-
mizan.
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi setoran tabungan tunai.
- Pukul 12.00-13.00 : Ishoma (Istirahat, Sholat, Makan)
- Pukul 13.15-15.00 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi setoran angsuran secara tunai.
- Pukul 15.15-15.30 : Sholat
- Pukul 15.30-15.45 : Membantu teller dalam pengecekan data
apakah transaksi hari ini sudah benar-benar sesuai yang terjadi atau
tidak.
- Pukul 15.55 : Perjalanan Pulang
3. Kamis, 9 Januri 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi penarikan tunai.
- Pukul 13.15-15.00 : Menghitung uang yang sudah masuk atau
sesuai dengan transaksi yang ada.
4. Jum’at, 10 Januari 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi penarikan tunai.
- Pukul 13.15-15.00 : Membantu karyawan toko di swalayan
yang ada di Kopsyah Al-mizan dalam merapikan barang.
Blitar, 10 Januari 2020
MENGETAHUI:
Pembimbing/Dosen Pamong
MOCH. ISNAN TJIPTO NUGROHO
BERITA ACARA MINGGUAN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada hari senin sampai jum’at tanggal 13 sampai 17 bulan Januari Tahun
2020, bertempat di lembaga Kopsyah Al – Mizan Wlingi, telah dilaksanakan PPL
Gelombang I Perbankan Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan : Amy Natus Jati Sholihah / 12401173037/
Perbankan Syariah
Bentuk kegiatan adalah :
5. Senin, 13 Januari 2020
- Pukul 08.00-08.15 : Bersih – bersih ruangan Kopsyah Al-
mizan.
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi setoran tabungan tunai dan penarikan tunai.
- Pukul 12.00-13.00 : Ishoma (Istirahat, Sholat, Makan)
- Pukul 13.15-15.00 : Membantu bersih – bersih di toko /
swalayan Hatopoint.
- Pukul 15.15-15.30 : Sholat
- Pukul 15.30-15.45 : Membantu teller dalam pengecekan data
apakah transaksi hari ini sudah benar-benar sesuai yang terjadi atau
tidak.
- Pukul 15.55 : Perjalanan Pulang
6. Selasa, 14 Januari 2020
- Pukul 08.00-08.15 : Bersih – bersih ruangan Kopsyah Al-
mizan.
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi penarikan tunai.
- Pukul 12.00-13.00 : Ishoma (Istirahat, Sholat, Makan)
- Pukul 13.15-15.00 : Menulis transaksi penarikan di buku jurnal
kopsyah al-mizan.
- Pukul 15.15-15.30 : Sholat
- Pukul 15.30-15.45 : Membantu teller dalam pengecekan data
apakah transaksi hari ini sudah benar-benar sesuai yang terjadi atau
tidak.
- Pukul 15.55 : Perjalanan Pulang
7. Rabu, 15 Januari 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Mengantar surat tagihan hutang nasabah di
daerah semen dan slumbung gandusari.
- Pukul 13.15-15.00 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi setoran dan penarikan secara tunai.
8. Kamis, 16 Januri 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Menulis daftar nama nasabah di buku
pembukuan kopsyah al-mizan yang mempunyai tanggungan
pembiayaan yang belum.
- Pukul 13.15-15.00 : Mencatat transaksi hari ini di buku jurnal
Kopsyah Al-mizan.
9. Jum’at, 17 Januari 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi setoran tunai.
- Pukul 13.15-15.00 : Menulis transaksi setoran di buku jurnal
kopsyah al-mizan.
Blitar, 17 Januari 2020
MENGETAHUI:
Pembimbing/Dosen Pamong
MOCH. ISNAN TJIPTO NUGROHO
BERITA ACARA MINGGUAN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada hari senin sampai sabtu tanggal 20 sampai 25 bulan Januari Tahun
2020, bertempat di lembaga Kopsyah Al – Mizan Wlingi, telah dilaksanakan PPL
Gelombang I Perbankan Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan : Amy Natus Jati Sholihah / 12401173037/
Perbankan Syariah
Bentuk kegiatan adalah :
10. Senin, 20 Januari 2020
- Pukul 08.00-08.15 : Bersih – bersih ruangan Kopsyah Al-
mizan.
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi angsuran tunai.
- Pukul 12.00-13.00 : Ishoma (Istirahat, Sholat, Makan)
- Pukul 13.15-15.00 : Menulis atau mencatat transaksi angsuran
tunai pada buku jurnal kopsyah al-mizan. Kemudian membantu
melipat undangan RAT Kopsyah al-mizan yang akan dilaksanakan
pada tanggal 25/01/2020.
- Pukul 15.15-15.30 : Sholat
- Pukul 15.30-15.45 : Membantu teller dalam pengecekan data
apakah transaksi hari ini sudah benar-benar sesuai yang terjadi atau
tidak.
- Pukul 15.55 : Perjalanan Pulang
11. Selasa, 21 Januari 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu anggota kopsyah al-mizan
dalam merangkai buku RAT untuk para anggota yang akan hadir di
RAT Kopsyah Al-mizan
- Pukul 13.15-15.00 : Mengantarkan undangan RAT kopsyah al-
mizan sesuai dengan nama yang tercantum.
12. Rabu, 22 Januari 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Mengantarkan undangan RAT kopsyah al-
mizan sesuai dengan nama yang tercantum yang belum diantarkan
kemarin.
- Pukul 13.15-15.00 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi setoran secara tunai.
13. Kamis, 23 Januri 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi penarikan secara tunai.
- Pukul 13.15-15.00 : Mencatat transaksi penarikan di buku
jurnal Kopsyah Al-mizan.
14. Jum’at, 24 Januari 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu karyawan di swalayan
Hatopoint al-mizan yaitu memasukkan kurma pada box kecil.
- Pukul 13.15-15.00 : Menemani karyawan Hatopoint belanja
barang – barang toko yang sudah habis di Blitar daerah kota.
15. Sabtu, 25 Januari 2020
- Pukul 07.30 – Selesai : Ada kegiatan tambahan yaitu
dilaksanakannya RAT (Rapat Anggota Tahunan) di Kopsyah Al-
mizan. Kegiatannya yaitu memabntu dalam penerimaan tamu sesuai
undangan dan membagi – bagikan makanan ringan. Kemudian menjadi
dirijen pada acara RAT dalam menyanyikan lagu Indonesia Raya dan
Mars Koperasi
Blitar, 25 Januari 2020
MENGETAHUI:
Pembimbing/Dosen Pamong
MOCH. ISNAN TJIPTO NUGROHO
BERITA ACARA MINGGUAN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada hari senin sampai jum’at tanggal 27 sampai 31 bulan Januari Tahun
2020, bertempat di lembaga Kopsyah Al – Mizan Wlingi, telah dilaksanakan PPL
Gelombang I Perbankan Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan : Amy Natus Jati Sholihah / 12401173037/
Perbankan Syariah
Bentuk kegiatan adalah :
16. Senin, 27 Januari 2020
- Pukul 08.00-08.15 : Bersih – bersih ruangan Kopsyah Al-
mizan.
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam menginput
transaksi angsuran tunai. Kemudian memasukkan data nasabah beserta
besaran nominal yang akan diterima para anggota (SHU) dari Kopsyah
Al-mizan.
- Pukul 12.00-13.00 : Ishoma (Istirahat, Sholat, Makan)
- Pukul 13.15-15.00 : Menulis atau mencatat transaksi angsuran
tunai pada buku jurnal kopsyah al-mizan.
- Pukul 15.15-15.30 : Sholat
- Pukul 15.30-15.45 : Membantu teller dalam pengecekan data
apakah transaksi hari ini sudah benar-benar sesuai yang terjadi atau
tidak.
- Pukul 15.55 : Perjalanan Pulang
17. Selasa, 28 Januari 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam menginput
transaksi simpanan dan penarikan tunai.
- Pukul 13.15-15.00 : Mencatat transaksi penarikan dan setoran
dalam buku jurnal Kopsyah Al-mizan.
18. Rabu, 29 Januari 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam menginput
transaksi angsuran tunai.
- Pukul 13.15-15.00 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi setoran secara tunai.
19. Kamis, 30 Januri 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi penarikan dan setoran secara tunai.
- Pukul 13.15-15.00 : Mencatat transaksi penarikan di buku
jurnal Kopsyah Al-mizan.
20. Jum’at, 31 Januari 2020
- Kegiatan hari ini sama dengan hari sebelumnya yang membedakan
yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu teller dalam menginput proses
pengambilan tabungan non-tunai untuk pembayaran listrik oleh para
nasabah Kopsyah Al-mizan.
- Pukul 13.15-15.00 : Mencatat transaksi angsuran tunai
Blitar, 31 Januari 2020
MENGETAHUI:
Pembimbing/Dosen Pamong
MOCH. ISNAN TJIPTO NUGROHO
BERITA ACARA MINGGUAN INDIVIDUAL
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) GELOMBANG I
JURUSAN PERBANKAN SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
TAHUN 2020
Pada hari senin sampai jum’at tanggal 3 sampai 7 bulan Februari Tahun
2020, bertempat di lembaga Kopsyah Al – Mizan Wlingi, telah dilaksanakan PPL
Gelombang I Perbankan Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Tulungagung Tahun 2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama/NIM/Jurusan : Amy Natus Jati Sholihah / 12401173037/
Perbankan Syariah
Bentuk kegiatan adalah :
21. Senin, 3 Februari 2020
- Pukul 08.00-08.15 : Bersih – bersih ruangan Kopsyah Al-
mizan.
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam menginput
transaksi jurnal khas keluar dan dropping.
- Pukul 12.00-13.00 : Ishoma (Istirahat, Sholat, Makan)
- Pukul 13.15-15.00 : Menulis atau mencatat transaksi setoran,
penarikan dan angsuran tunai pada buku jurnal kopsyah al-mizan.
Kemudian mengantarkan uang penarikan tunai beserta dimintakan
tanda tangan yang bersangkutan dan memintakan tanda tangan pada
slip angsuran di TK Yaa Bunayya Wlingi.
- Pukul 15.15-15.30 : Sholat
- Pukul 15.30-15.45 : Membantu teller dalam pengecekan data
apakah transaksi hari ini sudah benar-benar sesuai yang terjadi atau
tidak.
- Pukul 15.55 : Perjalanan Pulang
22. Selasa, 4 Februari 2020
- Kegiatan hari ini sama seperti sebelum – sebelumnya tetapi yang
membedakan yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam menginput
transaksi simpanan dan penarikan tunai.
- Pukul 13.15-15.00 : Mencatat transaksi penarikan dan setoran
dalam buku jurnal Kopsyah Al-mizan.
23. Rabu, 5 Februari 2020
- Kegiatan hari ini sama seperti sebelum – sebelumnya tetapi yang
membedakan yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam menginput
transaksi angsuran tunai.
24. Kamis, 6 Februari 2020
- Kegiatan hari ini sama seperti sebelum – sebelumnya tetapi yang
membedakan yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu kegiatan teller dalam
melakukan transaksi penarikan dan setoran secara tunai dan mencatat
transaksi penarikan di buku jurnal Kopsyah Al-mizan.
25. Jum’at, 7 Februari 2020
- Kegiatan hari ini sama seperti sebelum – sebelumnya tetapi yang
membedakan yaitu:
- Pukul 08.20-11.55 : Membantu teller dalam menginput proses
pengambilan tabungan non-tunai untuk pembayaran listrik oleh para
nasabah Kopsyah Al-mizan.
- Pukul 13.15-15.00 : Mencatat transaksi angsuran tunai pada
buku jurnal Kopsya Al-mizan.
Blitar, 7 Februari 2020
MENGETAHUI:
Pembimbing/Dosen Pamong
MOCH. ISNAN TJIPTO NUGROHO
DOKUMENTASI KEGIATAN PADA KOPSYAH AL-MIZAN WLINGI
BLITAR
Menulis transaksi – transaksi yang ada di
Kopsyah Al-mizan pada Slip yang sesuai
Menggulung tanggalan yang akan dibagikan
kepada para anggota Kopsyah Al-mizan
Menulis transaksi – transaksi yang ada di
Kopsyah Al-mizan dalam buku jurnal
Memasukkan slip transaksi ke dalam
printer yang sudah terinput pada computer
Menata barang-barang yang ada di
Toko swalayan Hatopoint
Membersihkan barang-barang yang
ada di Toko Hatopoint
Perhitungan uang yang sudah
masuk pada Kopsyah Al-mizan (
pada setiap harinya selalu berbeda
jumlahnya) .
Menginput data dan nominal para
anggota yang akan membayar listrik
dan speedy
Kunjungan DPL “Pak Refki” atau
pembukaan pada Lembaga
Menagih hutang pada nasabah
dengan cara mengantarkan surat
pernyataan kapan akan melunasi
hutanggnya
Menulis data – data anggota
Kopsyah Al-mizan yang belum
melunasi hutangnya kira-kira lebih
dari 3tahun
Menstaples surat undangan acara
RAT
Memasukkan kurma pada box yang
disediakan
Merangkai dokumen yang akan
dibagikan pada anggota untuk acara
RAT
Melayani nasabah yang melakukan
transaksi
Menjadi penerima tamu pada acara
RAT
Menjadi dirijen pada acara RAT
Kunjungan DPL “Pak Refki”
sekaligus penutupan PPL
Gelombang I 2020 pada
lembaga