21
PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN KELOMPOK 4 PKM PABUARAN Pembimbing Mukhlasin, SKM., MKM

Pengalaman Belajar Lapangan Print

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktek belajar pertama

Citation preview

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

PENGALAMAN BELAJAR LAPANGANKELOMPOK 4PKM PABUARAN

PembimbingMukhlasin, SKM., MKMPROPOSAL PBLPENDAHULUANLATAR BELAKANGTUJUANMANFAATKONSEP PUSKESMASPROGRAM PUSKESMASKIAPROMOSI KESEHATANKESEHATAN LINGKUNGANPENCEGAHAN PENYAKIT MENULARGIZIPENGOBATAN DASARLatar BelakangUpaya kesehatan di Indonesia berfokus pada peningkatan mutu dan mempermudah terjangkaunya pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat dalam rangka meningkatkan status kesehatan masyarakat khususnya pada kelompok yang rentan (bayi, anak, balita, ibu hamil dan ibu bersalin) yaitu : upaya kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana (KB), gizi, peranserta masyarakat (PSM) dan pemanfaatan fasilitas kesehatan. (Profil Kesehatan Indonesia 2010)Kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) merupakan suatu kegiatan untuk pembinaan sikap dan keterampilan professional dalam bidang kesehatan masyarakat yang juga merupakan salah satu wadah untuk sarana belajar dilapangan dalam rangka pengembangan kemampuan dan pelatihan bagi calon sarjana kesehatan masyarakat sehingga mampu mengenal dan mengetahui struktur masyarakat yang ada di wilayah kerjanya dan cara kerja institusi pelayanan kesehatan.Hal ini merupakan suatu upaya untuk menghasilkan ahli-ahli kesehataan masyarakat yang nantinya diharapkan dapat melaksanakan tugasnya secara baik dan professional yang dengan sendirinya dapat mempercepat pencapaian tujuan pembangunan Indonesia sehat 2015.TujuanTujuan UmumUntuk mengetahui gambaran program kerja di Puskesmas Pabuaran di wilayah kerja dinas kesehatan Kabupaten Serang Provinsi Banten tahun 2015.Tujuan Khusus

Untuk mengetahui gambaran umum kondisi geografis dan demografi diwilayah kerja Puskesmas Pabuaran tahun 2015.Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dan KB di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran tahun 2015.Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan program promosi kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran tahun 2015.Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan program kesehatan lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran tahun 2015. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan program gizi di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran tahun 2015. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan program P2M (Pencegahan Penyakit Menular) di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran tahun 2015.Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan program pengobatan dasar di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran tahun 2015. Untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan program tambahan di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran tahun 2015.Manfaat Bagi PuskesmasSebagai bahan evaluasi dan informasi bagi Puskesmas terhadap program-program yang telah dicanangkan di Puskesmas Pabuaran.Bagi MahasiswaaManfaat yang diperoleh mahasiswa dari kegiatan PBL I ini adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman belajar lapangan secara langsung, mahasiswa dapat mengetahui keadaan kesehatan di wilayah Puskesmas Pabuaran dan melaksanakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam upaya memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat.Ruang Lingkup Kegiatan PBLKegiatan PBL (Pengalaman Belajar Lapangan) ini dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Pabuaran, selama 2 (dua) minggu terhitung mulai tanggal 27 April 8 Mei 2015. PBL ini dibatasi dengan melihat program umum puskesmas, upaya wajib puskesmas dan upaya-upaya tambahan berdasarkan situasi yang ada di Puskesmas Pabuaran

Konsep DasarPuskesmas adalah suatu organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat & memberikan pelayanan secara menyeluruh & terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. (Depkes RI 2010).Visi dan Misi PuskesmasVisiMasyarakat Sehat Yang Mandiri dan BerkeadilanMisiMeningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan.Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan.Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Prinsip Penyelenggaraan PuskesmasParadigma sehatPertanggungjawaban wilayahKemandirian masyarakatPemerataanTeknologi tepat gunaKeterpaduan dan kesinambungan(Permenkes No 75 tahun 2014)Fungsi puskesmas Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanyaPenyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.(Permenkes No 75 tahun 2014)KIAUpaya Kesehatan Ibu dan AnakPemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan menyusui serta bayi, anak balita dan anak pra sekolah.Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi burukPemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulusnya.Imunisasi tetanus toksoid 2 kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, Polio 3 kali dan campak 1 kali pada bayi.Penyuluhan kesehatan meliputi berbagai aspek dalam mencapai tujuan program KIAUpaya Keluarga BerencanaMengadakan kursus keluaraga berencana untuk para ibu dan calon ibu yang mengunjungi KIA.Mengadakan kursus Keluarga Berencana kepada dukun yang kemudian akan bekerja sebagai penggerak calon peserta KB.Mengadakan pembicaraan tentang KB kapan saja ada kesempatan, baik di Puskesmas maupun sewaktu mengadakan kunjungan rumah.Memasang Intra Uteri Deases, cara-cara penggunaan pil, kondom dan cara-cara lain dengan member saran.Standar Pelayanan MinimalCakupan kunjungan ibu hamil K4 95% pada tahun 2015.Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80% pada tahun 2015.Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 90% pada tahun 2015.Cakupan pelayanan nifas 90% pada tahun 2015.Cakupan neonates dengan komplikasi yang ditangani 80% pada tahun 2010.Cakupan kunjungan bayi 90% pada tahun 2010.Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100% pada tahun 2010.Cakupan pelayanan anak balita 90% pada tahun 2010.Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin 100% pada tahun 2010.Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100% pada tahun 2010.Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100% pada tahun 2010.Cakupan peserta KB aktif 70% pada tahun 2010.Promosi KesehatanPromosi kesehatan sebagai bagian atau cabang dari ilmu kesehatan, juga mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan seni menurut Soekidjo Notoatmjo. Dari sisi seni yakni praktisi promosi kesehatan merupakan penunjang bagi program-program kesehatan lainnya. Misalnya pemberantas penyakit, perbaikan gizi, sanitasi lingkungan, kesehatan ibu dan anak, program pelayanan ksehatan dan sebagainya perlu ditunjang atau dibantu oleh promosi kesehatan. Promosi kesehatan tidak hanya mengaitkan diri pada peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik kesehatan saja, tetapi juga memperbaiki lingkungan (baik fisik maupun non fisik) dalam rangka memelihara dan meningakatkan kesehatanStandar Pelayanan MinimalCakupan Desa Siaga Aktif 80% pada tahun 2015.Kesehatan LingkunganBerdasarkan konsep Bloom, lingkungan merupakan salah satu faktor yang pengaruhnya paling besar terhadap status kesehatan masyarakat disamping faktor pelayanan kesehatan masyarakat, faktor genetika dan faktor perilaku.Bahaya potensial terhadap kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan yang dapat bersifat fisik, kimia dan biologi.Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Kesehatan lingkungan adalah ilmu yang mempelajari dinamika interaktif antara kelompok penduduk atau masyarakat dengan segala macam perubahan lingkungan hidup seperti bebagai spesies kehidupan, bahan, zat sekitar manusia yang dapat menimbulkan ancaman. Ruang lingkup kesehatan lingkungan sebagai berikut rumah sehat, penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia, pengelolaan sampah, pembuangan air limbah.Pencegahan Penyakit MenularPuskesmas bertanggung jawab atas suatu wilayah kerja, mempunyai tanggung jawab untuk mencegah terjadinya penyebaran penyakit menular diwilayah kerjanya. Ada 3 kategori penyakit menular di wilayah pusksmas sesuai sifat penyebarannya:Penyakit menular secara endemik, pada waktu tertentu dapat menibulkan wabah, dikelompokan ke dalam penyakit menular potensi wabah.Penyakit menular secara endemitas yang cukup tinggi sehingga jika tidak diawasi dapat menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat umum.Penyakit-penyakit menular lainnya endemitasnya tidak terlalu tinggi didalam masyarakat karena sifat penyebarannya.Berbagai cara pencegahan yang dapat di terapkan, salah satunya dengan membangkitkan kekebalan terhadap masyarakat melalui pelayananan iminusasi yang dalam pelaksanaan di intergrasikan ke dalam program-program pelayanan perorangan seperti KIA, UKS dan kegiatan imunisasi diluar gedung puskesmas.Gizi MasyarakatKeadaan gizi meliputi proses penyediaan dan penggunaan gizi untuk pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan serta aktifitas. Keadaan gizi dapat terjadi dari beberapa akibatnya yaitu ketidakseimbangan asupan zat-zat gizi, faktor penyakit pencernaan, absorsi dan penyakit infeksi. Masalah gizi terbagi menjadi masalah gizi makro dan gizi mikro. Masalah gizi makro adalah masalah yang utama di sebabkan kekurangan asupan energi dan protein, masalah gizi makro Kurang Energi Kronis (KEK), Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR). Strategi untuk mengatasi masalah gizi makro adalah melalaui pemberdayaan keluarga di bidang kesehatan dan gizi, pemberdayaan masyarakat di bidang gizi, pemberdayaan petugas dan subsidi langsung berupa dana untuk pembelian makanan tambahan dan penyuluhan pada balita gizi buruk dan ibu hamil.Upaya melaksanakan program-program peningkatan gizi :Program perbaikan gizi keluarga.Memberikan makanan tambahan mengandung protein dan kalori dibawah umur 5 tahun.Memberikan vitamin A kepada anak di awah 5 tahun.Pengobatan DasarSegala bentuk pengobatan yang diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit atau gejala-gejalanya yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara teknologi yang khusus untuk keperluan tersebut.Program bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan obat, nakotika, psikotropika dan zat adiktif. Penggunaan sediaan farmasi, makanan dan alat kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan, serta meningkatkan potensi daya asing industry farmasi terutama yang berbasis sumber daya alam dalam negeri. Adapun sasarannya adalah :Terkendalinya obat dan napza.Masyarakat teramankan dari penyalahgunaan obat dan napza.TEAM PENYUSUNDADAN GELAR RAMADHANGINA DWI RAHMAWATIG. ADIRIYADIMAYHADIMEILANI HAJARMELANI NUR SAFIRINADIA WIJAYANTIRIZKY ANDI UTAMATUBAGUS ADY RSEKIAN&TERIMA KASIH