6
LAPO PINJ EDISI ORAN PENGELOLAAN JAMAN DAN HIBAH Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan Ut Kementerian Keuangan NOVEMBER 2015 tang

LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 2015– hal 2 AmandemenPerjanjianPinjamandan HibahberdasarkanJenisPerjanjiannya 3 3 5 5 0 2 4 6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 2015– hal 2 AmandemenPerjanjianPinjamandan HibahberdasarkanJenisPerjanjiannya 3 3 5 5 0 2 4 6

LAPORAN

PINJAMAN DAN HIBAH

EDISI

LAPORAN PENGELOLAAN

PINJAMAN DAN HIBAH

Direktorat Pinjaman dan Hibah Direktorat Jenderal Pengelolaan UtangKementerian Keuangan

NOVEMBER 2015

Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

Page 2: LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 2015– hal 2 AmandemenPerjanjianPinjamandan HibahberdasarkanJenisPerjanjiannya 3 3 5 5 0 2 4 6

Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 2015– hal 1

Direktorat Pinjaman dan Hibah merupakan unit eselon II di bawah Direktorat Jenderal

Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang tugas

utamanya adalah melaksanakan pengelolaan pinjaman dan hibah Pemerintah Republik Indonesia.

Pengelolaan pinjaman dan hibah dimaksud antara lain meliputi:

• Penandatanganan perjanjian pinjaman dan hibah;

• Amandemen atas perjanjian pinjaman dan hibah;

• Penutupan masa laku penarikan pinjaman dan hibah;

• Pengelolaan Debt Swap.

Laporan ini merupakan laporan pengelolaan pinjaman dan hibah yang dilaksanakan

Direktorat Pinjaman dan Hibah selama bulan Oktober 2015.

Klasifikasi Pinjaman dan Hibah

Menurut Peraturan Pemerintah (PP) No.54 tahun 2008 tentang Tata Cara Pengadaan dan

Penerusan Pinjaman Dalam Negeri oleh Pemerintah dan PP No. 10 tahun 2011 tentang Tata Cara

Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah, pinjaman dapat berupa:

• Pinjaman Dalam Negeri

Pinjaman Dalam Negeri (PDN) dapat bersumber dari BUMN, Pemerintah Daerah, dan

Perusahaan Daerah.

• Pinjaman Luar Negeri

Pinjaman Luar Negeri dapat bersumber dari:

- Kreditor Multilateral, yaitu lembaga keuangan internasional yang beranggotakan

beberapa negara yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah.

- Kreditor Bilateral, yaitu pemerintah negara asing atau lembaga yang bertindak untuk

pemerintah negara asing yang memberikan pinjaman kepada Pemerintah.

- Kreditor Swasta Asing (KSA), yaitu lembaga keuangan asing, lembaga keuangan

nasional, dan lembaga non keuangan asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan

usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia yang memberikan pinjaman kepada

Pemerintah berdasarkan perjanjian pinjaman tanpa jaminan dari Lembaga Penjamin

Kredit Ekspor (LPKE).

- LPKE, yaitu lembaga yang ditunjuk negara asing untuk memberikan jaminan, asuransi,

pinjaman langsung, subsidi bunga, dan bantuan keuangan untuk meningkatkan ekspor

negara yang bersangkutan atau bagian terbesar dari dana tersebut dipergunakan

untuk membeli barang/jasa dari negara bersangkutan yang berdomisili dan melakukan

kegiatan usaha di luar wilayah Negara Republik Indonesia.

Page 3: LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 2015– hal 2 AmandemenPerjanjianPinjamandan HibahberdasarkanJenisPerjanjiannya 3 3 5 5 0 2 4 6

Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 2015– hal 2

Amandemen Perjanjian Pinjaman dan

Hibahberdasarkan Jenis Perjanjiannya

3 3

5 5

0

2

4

6

8

10

Jml Amandemen jml Perjanjian

Hibah Pinjaman

1amandemenuntuk1 perjanjianPinj. KSA/LPKE4amandemenuntuk4 perjanjianPinj. Multilateral

3amandemenuntuk3 perjanjianHibahMultilateral

Amandemen berdasarkan

Jenis Amandemennya

6

11

0

2

4

6

8

10

Jumlah Amandemen

Perpanjangan Availability Period

Perubahan scope of project

Realokasi Kategori

PP No.10 tahun 2011 juga mengatur sumber Hibah sebagai berikut:

• Hibah Dalam Negeri, yaitu yang berasal dari lembaga keuangan dalam negeri, lembaga non

keuangan dalam negeri, Pemerintah Daerah, perusahaan asing yang berdomisili dan

melakukan kegiatan di wilayah Negara Republik Indonesia, lembaga lainnya, dan perorangan.

• Hibah Luar Negeri, yaitu yang berasal dari negara asing (bilateral), lembaga di bawah

Perserikatan Bangsa-Bangsa, lembaga multilateral, lembaga keuangan asing, lembaga non

keuangan asing, lembaga keuangan nasional yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha

di luar wilayah Negara Republik Indonesia, dan perorangan.

Kilas Kinerja

Selama bulan Oktober ini, Direktorat Pinjaman dan Hibah telah melakukan pengelolaan

pinjaman dan hibah yang meliputi penandatanganan, amandemen dan closing perjanjian pinjaman

dan hibah.

Terdapat lima perjanjian pinjaman baru yang telah ditandatangani, Selain itu, telah

disepakati amandemen atas empat perjanjian pinjaman dan satu perjanjian hibah. Sedangkan

penutupan perjanjian pada bulan Oktober 2015, dilakukan pada satu perjanjian pinjaman hibah

multilateral.

Page 4: LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 2015– hal 2 AmandemenPerjanjianPinjamandan HibahberdasarkanJenisPerjanjiannya 3 3 5 5 0 2 4 6

Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 2015– hal 3

Pengelolaan Pinjaman dan Hibah

1. Penandatanganan Perjanjian Pinjaman Baru

Penandatanganan perjanjian pinjaman pada bulan Oktober 2015 dilakukan untuk lima

perjanjian pinjaman yang terdiri dari dua perjanjian pinjaman multilateral, satu perjanjian

pinjaman dari KSA/LPKE, dan dua perjanjian realisasi PDN.

Perjanjian pinjaman dari lembaga multilateral merupakan bagian dari pinjaman program

dengan tema Sustainable and Inclusive Energy Program – Subprogram 1. Pinjaman tersebut

bersumber dari Asian Development Bank (ADB) senilai USD 400.000.000 dan Asian Infrastructure

Fund (AIF) senilai USD 100.000.000 yang keduanya ditandatangani pada tanggal 16 Oktober 2015.

Pinjaman tersebut bertujuan untuk mendukung agenda reformasi sektor energi pemerintah untuk

mencapai output sebagai berikut: (i) memperbaiki iklim investasi untuk sektor energi, (ii)

meningkatkan keberlanjutan melalui penggunaan sumber energi yang terbarukan dan investasi

efisiensi energi, dan (iii) memperluas akses terhadap bentuk energi modern.

Selain itu pada tanggal 23 Oktober 2015 telah dilakukan penandatanganan masing-masing 1

Perjanjian Realisasi PDN tahun 2015 tahap I dan II yang keduanya bersumber dari PT. Bank BNI

(Persero). Untuk PDN 2015 tahap I, perjanjian pinjaman senilai Rp18.572.804.199 (eq. USD1,35

juta) dan untuk PDN 2015 tahap II senilai Rp17.490.000.000 (eq. USD1,28 juta).

Sedangkan untuk Perjanjian Pinjaman LPKE/KSA, pada tanggal 19 Oktober 2015 telah

ditandatangani sebanyak satu perjanjian pinjaman dari Bank Mandiri cabang Cayman Island senilai

EUR16.198.195 yang digunakan untuk membiayai pengadaan alutsista di Kementerian Pertahanan.

2. Amandemen Perjanjian Pinjaman dan Hibah

Amandemen perjanjian pinjaman yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2015 terdiri dari

empat perjanjian Pinjaman Multilateral, satu perjanjian Pinjaman KSA/LPKE, dan tiga perjanjian

Hibah Multilateral.

Penandatanganan Perjanjian Pinjaman Baru berdasarkan Jenis Pinjaman

2.63

0.51%

17.79

3.42%

500.00

96.08%

NilaiPinjaman (Eq. Juta USD, %)

PDN Pinjaman KSA/LPKE Pinjaman Multilateral

2perjanjian

pinjaman

Multilateral

2perjanjian

pinjaman

Real. PDN

1perjanjian

pinjaman

LPKE/KSA

Page 5: LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 2015– hal 2 AmandemenPerjanjianPinjamandan HibahberdasarkanJenisPerjanjiannya 3 3 5 5 0 2 4 6

Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 2015– hal 4

Amandemen perjanjian pinjaman multilateral tersebut bersumber dari Islamic Development

Bank (IDB) sebanyak dua pinjaman yang bertujuan untuk memperpanjang availability period serta

masing-masing satu perjanjian pinjaman dari World Bank untuk perpanjangan availabity period

dan ADB untuk mengakomodir realokasi kategori.

Pertama, amandemen perjanjian Pinjaman Multilateral yang ditandatangani pada tanggal

14 September 2015 untuk pembiayaan kegiatan The Development of Medical Education &

Research Center and Two University Hospitals Project Indonesia. Perjanjian pinjaman untuk

kegiatan tersebut terdiri dari dua perjanjian yaitu (1) Istina’a Agreement senilai USD31.255.000

dan (2) Installment Sale Agreement senilai USD32.711.000. Amandemen tersebut bertujuan untuk

melakukan perpanjangan Availability Period yang awalnya 31 Desember 2015 menjadi 31

Desember 2016. Kegiatan tersebut meliputi: pembangunan Medical Research Center di Universitas

Indonesia Salemba, pembangunan University Hospital di Universitas Andalas Padang dan

pembangunan University Hospital di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Amandemen tersebut

baru dilaporkan pada bulan Oktober 2015 karena dokumen amandemen tersebut diterima pada

bulan Oktober 2015.

Kedua, amandemen perjanjian Pinjaman Multilateral yang ditandatangani pada tanggal 9

Oktober 2015 untuk pembiayaan kegiatan National Community Empowerment Program in Urban

Areas for 2012-2015 Project, senilai USD266.000.000. Amandemen tersebut bertujuan untuk

melakukan perpanjangan Availability Period yang awalnya 31 Desember 2015 menjadi 31

Desember 2016. Kegiatan ini merupakan kegiatan penanggulangan kemiskinan di perkotaan

dengan basis pemberdayaan masyarakat.

Ketiga, amandemen perjanjian Pinjaman Multilateral yang ditandatangani pada tanggal 19

Oktober 2015 untuk pembiayaan kegiatan Java Bali Distribution Performance Improvement

Project, senilai USD266.000.000. Amandemen tersebut bertujuan untuk melakukan realokasi

kategori dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan pendanaan sebagai akibat ditutupnya

pendanaan dari AFD yang telah berakhir. Kegiatan ini bertujuan bertujuan untuk mengurangi biaya

operasi tenaga listrik dan emisi gas buang CO2 dan meningkatkan efisiensi distribusi

ketenagalistrikan di lima wilayah Jawa Bali meliputi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, jawa Timur

dan Bali.

Satu perjanjian pinjaman KSA/LPKE yang diamandemen, digunakan untuk membiayai

alutsista Kementerian Pertahanan bersumber dari Deutsche Bank Hongkong telah ditandatangani

pada tanggal 29 September 2015. Amandemen perjanjian pinjaman ini bertujuan untuk

memperpanjang availability period. Amandemen tersebut baru dilaporkan pada bulan Oktober

2015 karena dokumen amandemen tersebut diterima pada bulan Oktober 2015.

Untuk amandemen perjanjian Hibah Multilateral sebanyak masing-masing satu perjanjian

dari Uni Eropa dan World Bank untuk melakukan perpanjangan availability period dan satu

perjanjian dari Hibah Multilateral dari UNDP untuk mengakomodir perubahan scope of project.

Pertama, perjanjian Hibah Multilateral dari Uni Eropa untuk kegiatan Education Sector

Support Programme (ESSP) Phase I telah ditandatangani pada tanggal 23 Oktober 2015.

Amandemen dimaksudkan untuk memperpanjang availability period dari tanggal 26 Mei 2016

Page 6: LAPORAN PENGELOLAAN PINJAMAN DAN HIBAH Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 2015– hal 2 AmandemenPerjanjianPinjamandan HibahberdasarkanJenisPerjanjiannya 3 3 5 5 0 2 4 6

Laporan Pengelolaan Pinjaman dan Hibah Edisi Oktober 2015– hal 5

menjadi 26 Juli 2017. Amandemen tersebut diperlukan untuk mendukung pelaksanaan Renstra

Pendidikan tahun 2015-2019 berupa kegiatan penelitian terkait: (i) penerapan pendidikan wajib 12

tahun, (ii) peningkatan kualitas pembelajaran, (iii) peningkatan pengajaran dan tenaga

kependidikan, (iv) peningkatan pendidikan tinggi, (v) peningkatan pendidikan dan pengembangan

anak usia dini, (vi) peningkatan pengembangan keterampilan, serta (vii) peningkatan tata kelola

dan aspek keuangan.

Kedua, perjanjian Hibah Multilateral dari World Bank untuk kegiatan Technical Assistance

for the Surabaya Urban Transport Corridor Development Project telah ditandatangani pada tanggal

23 Oktober 2015. Amandemen dimaksudkan untuk memperpanjang availability period dari

tanggal 30 September 2015 menjadi 30 September 2016. Hibah ini bertujuan untuk penyediaan

Technical Assistance (TA) dalam rangka pelaksanaan feasibility study pembangunan sistem Mass

Rapid Transit (MRT) di Surabaya, meliputi kegiatan fasilitasi peningkatan akses dan mobilitas di

Kota Surabaya, penguatan kapasitas untuk perencanaan dan pengelolaan transportasi perkotaan

yang terintegrasi.

Ketiga, perjanjian Hibah Multilateral dari UNDP untuk kegiatan Safer Communities Through

Disaster Risk Reduction in Development (SC-DRR) Phase II telah ditandatangani pada tanggal 9

Oktober 2015. Amandemen dimaksudkan untuk mengakomodir perubahan (1) Penyesuaian skala

proyek berdasarkan ketersediaan dana, (2) Pengurangan cakupan output 1 dan 2 untuk fokus pada

policy guidance dan capacity development, dan (3) Pembatalan output 3 yang ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan akan pengurangan risiko di tingkat komunitas.

3. Penutupan Masa Laku Penarikan Hibah

Pengadministrasian penutupan masa laku pinjaman pada bulan Oktober 2015 dilakukan

untuk satu hibah multilateral dari World Bank.

Hibah Multilateral dari World Bank untuk kegiatan Water and Sanitation Policy and Action

Planning Facility Project (WASPOLA) senilai USD2.325.490,00 di Bappenas. Kegiatan ini bertujuan

untuk meningkatkan akses masyarakat, khususnya kelompok masyarakat miskin, terhadap air

minum dan sanitasi yang lebih baik dan berkelanjutan, serta memberikan kontribusi terhadap

peningkatan ekonomi dan mendukung pencapaian Millennium Development Goals (MDGs)

khususnya target air minum dan sanitasi pada tahun 2015.