31
BAB I PENDAHULUAN A.UMUM Study Kepolisian adalah suatu kegiatan untuk menanam bagaimana perjuangan untuk memotivasi diri taruna menjadi seorang penegak hukum yang patriotic dan professional, dalam rangka menambah ilmu pengetahuan agar lebih kompetitif, dan up to date yang berhubungan dengan pelajaran untuk membentuk polisi patriotic sesuai tugasnya, melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Study Kepolisian merupakan salah satu mata Kuliah Kerja Lapangan yang sudah terjadwalkan di Kalender Pendidikan setiap tahunnya. U ntuk mata kuliah Study Kepolisian yang terdiri dari 1 SKS ini wajib dilaksanakan oleh seluruh taruna tingkat II. Study Kepolisian tahun 2008 bagi taruna tingkat II Detasemen Ananta Hira ini dilaksanakan di kota Bandung, Jawa Barat. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilaksanakan di 1

LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. UMUM

Study Kepolisian adalah suatu kegiatan untuk menanam bagaimana perjuangan

untuk memotivasi diri taruna menjadi seorang penegak hukum yang patriotic dan

professional, dalam rangka menambah ilmu pengetahuan agar lebih kompetitif, dan up

to date yang berhubungan dengan pelajaran untuk membentuk polisi patriotic sesuai

tugasnya, melayani, melindungi, dan mengayomi masyarakat. Study Kepolisian

merupakan salah satu mata Kuliah Kerja Lapangan yang sudah terjadwalkan di Kalender

Pendidikan setiap tahunnya. Untuk mata kuliah Study Kepolisian yang terdiri dari 1 SKS

ini wajib dilaksanakan oleh seluruh taruna tingkat II.

Study Kepolisian tahun 2008 bagi taruna tingkat II Detasemen Ananta Hira ini

dilaksanakan di kota Bandung, Jawa Barat. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang

dilaksanakan di Surabaya, Jawa Timur. Tidak semua taruna tingkat II yang bisa

melaksanakan kegiatan ini, karena ada sebanyak 33 ( tiga puluh tiga ) orang taruna yang

harus pergi ke Jakarta melaksanakan kegiatan Deputasi Upara Peringatan HUT RI ke -63.

Bagi yang tidak mengikuti, diwajibkan mengulang pada tahun depan.

1

Page 2: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Ada 2 ( dua ) tempat yang akan dijadikan obyek pembelajaran. Antara lain PT.

PINDAD ( PERSERO ) dan PT.INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia). Pemilihan obyek

pembelajaran ini pun tidak sembarangan. Banyak hal-hal penting yang menjadi alasan

mengapa study kepolisian tahun ini dilaksanakan di tempat tersebut. Seperti yang kita

ketahui bersama, PT. PINDAD ( PERSERO ), yakni sebagai perusahaan penghasil senjata

api dan amunisi. Perubahan lingkungan local dan regional berpengaruh pada

meningkatnya kualitas kejahatan dalam bentuk modus operandi. Crime is the shadow of

civilization and crime is the product of society. Maka dari itu, taruna Akpol wajib

mengetahui sarana-sarana pendukungnya. Di samping hal tersebut, dalam pelaksanaan

tugas nanti di wilayah, sebagai seorang perwira penegak hukum, akan sering

menggunakan senjata api. Penting bagi seorang taruna untuk mempelajari mengenai

jenis-jenis senjata api, kaliber-kaliber peluru, dan bagaimana jenis pembuatannya. Hal

ini akan menambah pengetahuan kita mengenai 2 hal tersebut, khususnya pada saat

penyidikan. Selain itu, karena telah terjalin sebuah hubungan kerjasama yang erat

antara PT. PINDAD ( PERSERO ) ini dengan instansi POLRI, khususnya dalam pengadaan

senjata api dan amunisinya. Lokasi yang lain adalah PT.INTI, produsen alat-alat

telekomunikasi. Polisi yang professional dituntut untuk menguasai berbagai macam

pengetahuan, apalagi yang berhubungan dengan keamanan Negara. Era Globalisasi saat

ini menuntut setiap masyarakat agar tidak ‘gagap teknologi’. Sudah banyak kejahatan

yang terjadi, atau bahkan terungkap dengan teknologi, dalam hal ini telekomunikasi

yang telah maju. Misalnya, penyadapan telepon selular milik Artalyta Suryani yang

membongkar kejahatan korupsi. Maka dari itulah, dari sekarang, taruna Akademi 2

Page 3: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Kepolisian seharusnya mengetahui mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

telekomunikasi, mulai dari cara pembuatan, cara penggunaan, dan sebagainya. Dan dari

tempat inilah diharapkan taruna banyak memperoleh informasi.

B. DASAR

Dasar dilaksanakannya kegiatan Study Kepolisian ini adalah :

C. MAKSUD DAN TUJUAN3

Page 4: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Maksud dibuatnya Laporan Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan Study Kepolisian

ini adalah :

1. Memberikan gambaran secara umum mengenai hasil Kuliah Kerja

Lapangan di PT. PINDAD ( PERSERO ) dan PT.INTI

2. Sebagai bahan pertanggungjawaban pelaksanaan Sudy Kepolisian oleh

masing-masing taruna

3. Sebagai bahan evaluasi pelaksanaan Study Kepolisian tahun ini dan

dijadikan acuan pelaksanaan tahun depan

4. Sebagai syarat penilaian semester 4 tingkat II dan syarat kenaikan ke

tingkat III

Adapun tujuan dilaksanakan Study Kepolisian ini antara lain :

1. Memberi masukan bagi taruna untuk menambah wawasan dan kedinasan

nanti

2. Menambah pengetahuan yang kompetitif dan sinergis mengenai

perkembangan teknologi kepolisian.

3. Membuka wawasan taruna mengenai pengetahuan umum

4. Sebagai sarana sosialisasi bagi para taruna dengan masyarakat

4

Page 5: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

D. RUANG LINGKUP

Kegiatan Study Kepolisian ini meliputi kegiatan perkuliahan kerja lapangan di PT.

PINDAD ( PERSERO ) dan PT. INTI yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat.

E. TATA URUT

Tata urut pembuatan laporan ini adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

A. UMUM

B. DASAR

C. MAKSUD DAN TUJUAN

D. RUANG LINGKUP

E. TATA URUT

BAB II : PELAKSANAAN KEGIATAN

A. PELAKSANAAN DI PT. PINDAD ( PERSERO )

a. GAMBARAN UMUM

b. GAMBARAN KHUSUS

5

Page 6: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

B. PELAKSANAAN DI PT. INTI ( INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA )

a. GAMBARAN UMUM

b. GAMBARAN KHUSUS

BAB III : PEMBAHASAN

BAB IV : PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN

6

Page 7: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. PELAKSANAAN DI PT. PINDAD ( PERSERO )

a. GAMBARAN UMUM

PT. PINDAD beralamat di Jalan Gatot Subroto no. 171 Bandung.

Rombongan taruna Akpol tiba di lokasi ini kurang lebih pukul 09.00 WIB. Lokasi

ini berupa sebuah kompleks perindustrian khusus PT. PINDAD. Di bagian depan,

merupakan gedung-gedung direksi, bagian humas, serta bagian – bagian lain

yang berhubungan dengan adminsitrasi. Selanjutnya, di bagian dalam kompleks

ini, terdiri dari banyak bangunan-bangunan yang bisa dibilang cukup tua.

Bangunan-bangunan tersebut merupakan tempat operasional dari PT. PINDAD

ini. Pertama kali, para taruna langsung menuju ke Gedung DISLITBANG ( Dinas

Penelitian dan Pengembangan ) untuk menerima ceramah pembekalan. Disana,

para taruna diterima oleh Kepala Divisi Senjata, Bapak Triono Priohutomo dan

Kepala Departemen Pengembangan Produk, Ir. Soepardi. Dalam kesempatan

tersebut, beliau mewakili para direktur serta bagian manajemen karena

berhalangan hadir.

7

Page 8: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

b. GAMBARAN KHUSUS

PT. PINDAD adalah sebuah perusahaan perseroan yang dipercaya oleh

negara untuk menyediakan peralatan-peralatan milik TNI dan Polri, seperti

senjata, kendaraan, maupun peralatan komersial lainnya. Perusahaan ini luasnya

sekitar 640.000 m2 dengan tenaga kerja yang berjumlah kurang lebih 1900

orang. Selain di kota Bandung, perusahaan ini berlokasi di Turen, Malang untuk

memproduksi amunisi serta di Jakarta sebagai kantor perwakilan (Representative

Office ). Misi dari perusahaaan ini antara lain :

1. Menjalankan aktivitas bisnis dalam pembuatan alat dan peralatan

2. Mendukung kemandirian Pertahanan dan Keamanan Nasional

3. Membuat alat dan peralatan industri

4. Dengan berorientasi laba dan pertumbuhan

5. Melalui keunggulan teknologi dan efisiensi

Sejarah PT. PINDAD ini dimulai pada tahuan 1808. Pada tahun ini,

berdirilah bengkel latihan militer di Surabaya yang dikenal dengan nama

8

Page 9: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Arthillerie Constructie Winkel. Pada tahun 1923 pindah ke Bandung. Selanjutnya

di tahun 1950, Belanda menyerahkan pabrik ini ke pemerintah Indonesia, dan

pada tahun 1983 menjadi sebuah Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ), dan

namanya berubah menjadi PT. PINDAD ( PERSERO ). Pada tahun ini pula, untuk

pembuatan amunisi pindah ke kota Malang. Terakhir, pada tahun 2002,

statusnya menjadi di bawah Kementrian BUMN sampai dengan sekarang.

Lini bisnis PT. PINDAD berada di 3 bidang, yakni :

1. Pertahanan dan Keamanan, yang memproduksi senjata, amunisi, dan

kendaraan tempur seperti :

- Senapan Sabhara caliber 7.62

- Senapan SAR 1 dan SAR 2

- Revolver R-1 kaliber .38

- SSI-VI police

- SKPK ( Senjata Khusus Peluru Karet ) caliber 7 X 21 mm

- Peluru gas air mata caliber .60 mm

- Peluru gas air mata .38 mm

- dsb

9

Page 10: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

2. Produk Komersial, yang memproduksi peralatan kapal, rem kereta

api, petasan-petasan seperti :

- Electric detonator

- Emulion Explosive

- Manggala Agni ( kendaraan hutan )

- Kendaraan Bandara

- dsb

3. Bidang Jasa, melayani pembuatan pabrik-pabrik, seperti pabrik

penyulingan minyak sawit

PT. PINDAD ini dalam organisasinya terdiri dari 7 direksi, yaitu

senjata, amunisi, tempa dan cor, mesin industry dan jasa, rekayasa industry,

kendaraan fungsi khusus, dan bidang peledak komersial.

PT. PINDAD juga bekerja sama dengan beberapa instansi lain dalam

pengembangan teknologi, seperti Birolitbang Polri, Dislitbang AD, AL, dan AU,

dan BPPT. Untuk menjaga kualitas produk, PT. PINDAD sudah berhasil

mendapatkan ISO 9001:2000 dan beberapa standar produk lainnya.

10

Page 11: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Setelah kurang lebih 45 ( empat puluh lima ) menit, akhirnya para taruna

mulai$ diajak berkeliling di tempat tersebut. Para taruna diberi kesempatan

untuk berkunjung ke Unit KFK ( Kendaraan Fungsi Khusus ) dan divisi senjata. Di

unit KFK , para taruna bisa melihat bagaimana pembuatan kendaraan-kendaraan

fungsi khusus seperti Panser, Amfibi, dan sebagainya. Di bagian senjata, taruna

melihat dengan jelas bagaimana pembuatan rangka revolver, SS-1, laras senjata,

magasen, peluru-peluru, dan lain sebagainya. Para taruna juga diberi

kesempatan mencoba senjata tersebut di lapangan tembak. Dalam kesempatan

ini pula, taruna diperkenalkan dan diperbolehkan untuk menguji penggunaan

revolver seri terbaru.

Saat taruna melakukan kunjungan kesana, beberapa anak-anak SMA

maupun SMK kejurusan sedang melakukan magang atau job training di pabrik

ini.

Motto operasional PT.PINDAD ini adalah 5R, yaitu Ringkas, Rapi, Resik,

Rawat, dan Rajin.

Sekitar pukul 11.30, rombongan taruna selesai berkeliling ke area

produksi, dan menuju ke ruang makan. Disana taruna melaksanakan makan

siang bersama, dan langsung bertolak dari PT.PINDAD kembali ke PUSSENIF

(Pusat Senjata Infanteri ), tampat para taruna menginap.

11

Page 12: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

B. PELAKSANAAN DI PT. INTI

a. GAMBARAN UMUM

Rombongan tiba di PT.INTI yang beralamat di Jalan Muh.Thoha no.77

Bandung pada pukul 09.30. Sedikit berbeda dengan PT.PINDAD yang dikunjungi

sebelumnya, kawasan PT.INTI merupakan sebuah bangunan bertingkat yang

cukup megah. Saat taruna tiba di lokasi , sedang dilaksanakan latihan oleh para

pasukan pengibar bendera di PT.INTI. Selanjutnya, taruna memasuki auditorium

dan disana disambut oleh Direktur SDM dan Umum, Bapak Waseso Adiatmo,

beserta 3 (tiga) orang narasumber yakni Bapak Dadang Edi, Bapak Ari

Widjanarko, dan Bapak Hotma S. Oleh 4 (empat) orang tersebut, taruna

mendapatkan ceramah pembekalan. Sebelumnya, Bapak DIrektur SDM dan

Umum, menyampaikan permohonan maaf dari Direktur Utama yang

berhalangan hadir karena sedang melaksanakan presentasi produk di Istana

Merdeka.

b. GAMBARAN KHUSUS

PT.INTI merupakan salah satu industri strategis, yaitu dalam hal

menopang pertahanan dan keamanan nasional di bidang elektronik, khususnya

elektronik komunikasi.

12

Page 13: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Visi dari perusahaan perseroan ini adalah “ Menjadi pilihan pertama bagi

para pelanggan untuk mentransformasikan mimpi menjadi realita ( To be the

first customer’s first choice in transforming dream into reality )”.

Adapun misinya adalah sebagai berikut :

1. Fokus bisnis tertuju pada jasa engineering yang sesuai dengan spesifikasi dan

permintaan konsumen

2. Memaksimalkan nilai perusahaan serta mengupayakan pertumbuhan yang

berkesinambungan

3. Berperan sebagai penggerak utama bangkitnya industry dalam negeri.

Motto operasionalnya adalah “ Keberhasilan melalui kreativitas,

kesungguhan, dan kerjasama. ”

Sembilan prinsip kerja yang harus dipegang teguh oleh para karyawan

PT.INTI adalah Integrity, smart, teamwork, innovative, creative, achievement,

responsive and proactive, responsible, and endurance.

Gambaran umum kapabilitas PT.INTI antara lain :

a. Industri manufaktur

b. Repair maintenance

13

Page 14: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

c. Sistem Informasi komunikasi

d. R and D

e. Integrasi teknologi

f. Managed services

g. Turn key projects

Untuk produk-produk genuine hasil pengembangan PT.INTI terdiri dari:

1. PRODUK CORE JARINGAN

- ICN ( INTI Compaq NGN )

- INGMS ( INTI next generation messaging system)

2. PRODUK NETWORK TOOLS

- IVAS ( INTI value added service)

- ISLIMS ( INTI subscriber line measurement system )

- INMS ( INTI network management system)

- GPA ( General Purposes Agent)

- IMPA ( INTI multi protocol analyzer )

14

Page 15: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

- FFWS ( Flood Forecasting and Early Warning System)

3. PRODUK PENDUKUNG

- IMTE ( INTI magnetic tape emulator )

- IMDE ( INTI magnetic device emulator )

- INTI rect ( INTI rectifier)

- SPMS ( Spare Pool Management System)

4. PRODUK CPE

- INTI ID – PBX

- STB DVB-T

- INTI - PRASKA

Produk ungggulannya yang saat ini sedang dipresentasikan di Istana Merdeka

adalah I-CN ( INTI Compaq NGN ), yakni sebuah alat komunikasi yang bisa digunakan

video call dengan menggunakan IP sebagai protokolnya. Berbagai macam aplikasi I-CN

yang selama ini telah digunakan untuk mendukung program pemerintah adalah :

1. Video Combat System ( Pertahanan )

2. e- Government dan electrical election ( Pemerintahan )

15

Page 16: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

3. e- education ( Pendidikan )

4. Tele-hospital ( Kesehatan )

5. Police surveillance ( Keamanan )

BAB III

PEMBAHASAN

Studi Kepolisian yang berlangsung cukup singkat, yakni kurang lebih selama 2

(dua) hari, telah memberikan berbagai macam pengetahuan yang selama ini kurang

tersentuh saat perkuliahan di kelas. Wawasan yang selama ini hanya terbayang sepintas

di pikiran para taruna, akhirnya bisa tergambar secara nyata, bahkan taruna bisa melihat

sendiri. Contohnya saat para taruna berkunjung ke PT. PINDAD ( PERSERO ). Mulai saat

dilakukan ceramah pembekalan di Gedung DIslitbang oleh Bapak Triono Priohutomo.

Beliau banyak menjelaskan mulai dari sejarah, teknologi, hingga kerjasamanya dengan

instansi-intansi terkait, contohnya POLRI. Taruna sangat terapresiasi dengan materi

16

Page 17: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

tentang persenjataan yang selama ini kurang diketahui secara mendalam. Hal ini

tercermin pada saat sesi tanya jawab. Banyak sekali taruna yang akan mengajukan

pertanyaan, namun karena waktu yang sangat terbatas, tidak semua bisa menyatakan

rasa keingintahuannya itu. Contohnya BRIGDATAR RENTHAULI PARDEDE, dia

menanyakan sistem pengamanan yang ada di PT.PINDAD, baik pengamanan lokasi

maupun saat pendistribusian senjata dan amunisi, mengingat vitalnya perindustrian

senjata di Indonesia. Bapak Triono menyatakan bahwa system pengamanan di lokasi

dilakukan oleh bagian keamanan yang ada disana, yakni oleh Satuan Pengamanan. Tidak

semua orang bisa dengan mudahnya memasuki kawasan tersebut tapi harus melalui izin

khusus, dan tidak semua tempat bisa dikunjungi. Kawasan tersebut dikelilingi oleh pagar

yang sudah tentu terjamin keamanannya. Dalam proses pendistribusian, biasanya

container pengirim produk dikawal oleh pasukan pengawal dari POLRI. Lain lagi dengan

BRIGDATAR MULYA ADHIMARA, dia menanyakan tentang sumber daya manusia yang

ada disana serta kesejahteraan para karyawan. Mengenai kesejahteraan karyawan,

Bapak Triono pun dengan mudahnya menjawab, agar para taruna menanyakan sendiri

pada para karyawan. Disana untuk kebutuhan makan pun sudah tersedia dengan baik

dan hal ini cukup membuktikan bahwa kesejahteraan karyawan terjamin. Untuk sumber

daya manusia, tenaga ahli banyak diambil dari sarjana-sarjana teknik di bidang

operasionalnya, sedangkan untuk pekerjanya banyak diambil dari lulusan-lulusan STM

se-Indonesia. Masalah kerjasama dengan intansi maupun pihak luar ditanyakan oleh

BRIGDATAR MIZA YANTI KARLENI. Bapak Triono menanggapi, bahwa kerjasama denagn

instansi lain sudah tentu dengan TNI dan POLRI. Semua jenis persenjataan, amunisi, 17

Page 18: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

kendaraan khusus yang digunakan 2 ( dua ) instansi tersebut disediakan oleh

PT.PINDAD. Bahkan sudah ada yang diekspor ke Negara-negara asing seperti Singapura,

Thailand, dan Amerika.

Saat diperkenankan meninjau langsung lokasi pembuatan senjata, taruna pun

langsung bersemangat bertanya dengan para pekerja disana. Mengenai nama=nama

benda tersebut, bagaimana proses pembuatannya, dan fungsi dari masing-masing

komponen yang telah dibuat tersebut. Apalagi saat taruna diberikan kesempatan untuk

menggunakan senjata api di lapangan tembak. Di sana, taruna memperlihatkan

kemahirannya menembak sebagai hasil pelatihannya di almamater Akademi Kepolisian.

Dan hasilnya pun sungguh membanggakan, kemahiran taruna dalam menembak tidak

kalah dengan para professional.

Kunjungan kedua di PT.INTI, yakni masalah teknologi komunikasi. Ceramah

pembekalan oleh Bapak Waseso Adiatmo, lebih cenderung ke masalah produk-produk

hasil dari PT. INTI. Namun, sebelumnya beliau juga memberikan sedikit pengetahuan

mengenai perkembangan teknologi. Yaitu, bahwa denagn munculnya suatu teknologi

yang baru dan bersifat mutakhir, pasti akan selalu diiringi dengan munculnya teknologi

serupa yang bersifat jahat. Satu-satunya cara untuk melawan kejahatan tersebut adalah

dengan teknologi yang jauh lebih canggih lagi. Maka dari itu, seorang penegak hukum

harus memiliki pengetahuan dan menguasai teknologi yang jauh lebih canggih pula.

Teknologi yang dimilik PT. INTI yang tepat guna bagi instansi POLRI yaitu Police

Surveilance. Sistem ini terdiri dari kamera pengintai yang dipasang di persimpangan-

18

Page 19: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

persimpangan jalan, yang bisa diakses melalui internet dimanapun server berada. Hal ini

sudah pernah dilihat di Traffic management Centre di Polda Metro Jaya. Saat sesi tanya

jawab, taruna banyak yang berniat mengajukan pertanyaan. Namun lagi-lagi karena

keterbatasan waktu, tidak semuanya bisa. Diawali dengan BRIGDATAR RIZKA FADHILLAH

yang sedikit menceritakan pengalamannya saat melakukan studi banding di Akademi

Kepolisian Korea. DIsana dia memang sudah pernah melihat alat-alat teknologi canggih

tersebut, tapi tidak dihasilkan secara masal. Yang dia tanyakan adalah mengapa hal itu

bisa terjadi, dan mengapa pula PT.INTI tidak membuka bidang usaha dalam penyediaan

jasa telekomunikasi seperti Indosat maupun Telkomsel. Oleh Direktur SDM dan UMUM

dijelaskan bahwa dalam pembuatan alat telekomunikasi yang canggih itu membutuhkan

dana yang tidak sedikit, tetapi cukup tinggi. Selain itu, agar teknologi itu bisa dinikmati

oleh masyarakat umum, harus menggunakan media yang cukup besar untuk

mengangkut kapasitasnya yang cukup besar, seperti fiber optic. Dan masalahnya, media

tersebut susah untuk didapat, apalagi di Indonesia. Dan mengapa PT.INTI tidak

membuka usaha di bidang pelayanan jasa, yaitu karena untuk mebuka jasa provider

komunikasi harus seijin Pemerintah. Sedangkan PT.INTI bukan termasuk BUMN yang

bekerja di bidang itu. Pertanyaan kedua dari BRIGDATAR ANDI ERWIN PRAWIRA, yang

menanyakan kendala apa yang muncul bagi PT.INTI dalam mengembangkan usahanya.

Bapak Waseso Adiatmo menyatakan bahwa kendala terbesar muncul di bidang

investasi. Kurangnya investor yang menanamkan modalnya di PT.INTI menghambat

kinerja dalam memproduksi alat maupun mengembangkan risetnya. Selain itu, kendala

juga muncul akibat kalah persaingan di pasar dengan perusahaan asing, seperti 19

Page 20: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

perusahaan Korea, Jepang, maupun Thailand, yang harganya jauh lebih rendah. Namun,

rendahnya harga tersebut sangat tidak menjamin kualitas barang, bahkan lebih rendah

dari buatan Indonesia. Dalam tanya jawab ini, penulis pun berkesempatan menanyakan

tentang kiat PT. INTI dalam mengatasi kesenjangan teknologi antara Indonesia dengan

Negara lain dimana hal tersebut menjadi suatu ancaman yang potensial bagi keamanan

dalam negeri mengingat kejahatan dewasa ini bersifat global. Beliau, Bapak Waseso

Adiatmo menyatakan bahwa untuk menyiasati hal tersebut dengan terus mempelajari

teknologi yang ada serta memantapkan segala yang telah dimiliki. Beliau juga

mengatakan bahwa antara POLRI dan PT.INTI sendiri sejak jauh-jauh hari telah sering

mengadakan diskusi tentang hal ini. Sebenarnya lebih banyak lagi yang para taruna ingin

ketahui, dan mungkin di lain kesempatan bisa dilanjutkan kembali.

Kunjungan ke 2 ( dua ) perusahaan ini cukup banyak memberikan pengetahuan

bagi para taruna. Dan juga memberitahukan kepada taruna akan tantangan yang harus

dihadapi beberapa tahun kedepannya nanti. Tantangan ini tidak boleh disambut dengan

rasa ketakutan, tetapi harus ditanggapi secara semangat melalui peningkatan semangat

belajar dan rasa keingintahuan.

20

Page 21: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari kegiatan selama di Bandung ini, hal-hal yang dapat disimpulkan adalah

sebagai berikut :

1. Pengetahuan persenjataan sudah sepatutnya dikuasai oleh taruna karena dalam

kedinasan nanti akan sangat sering berurusan dengan hal ini.

2. Semakin majunya jaman, akan semakin maju pula tingkat kejahatan yang ada.

3. Kurangnya kerjasama POLRI dengan instansi lain, khususnya di bidang komunikasi.

4. Kurangnya investasi dalam hal pengembangan riset teknologi di Indonesia.

21

Page 22: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

5. Kurangnya kebanggaan bangsa Indonesia terhadap barang-barang produksi dalam

negeri

B. SARAN

Menelusuri berbagai fakta dan fenomena yang ada, serta bertolak dari beberapa

kesimpulan yang penulis dapatkan, penulis memberikan saran-saran yang sekiranya

berguna. Di antaranya :

1. Taruna agar aktif mencari tahu berbagai macam informasi mengenai senjata-

senjata dan amunisi, serta meningkatkan kemahirannya dalam menggunakan

senjata.

2. Taruna agar meningkatkan semangat belajar, mengingat tingkat kejahatan

yang semakin tinggi secara kualitas maupun kuantitas, karena kejahatan

tersebut hanya bisa dilawan dengan penegak hukum yang lebih cerdas dan

professional.

3. Bagi instansi POLRI, agar meningkatkan kerjasamanya dengan pihak lain,

khususnya dalam hal teknologi komunikasi. Secara khusus bagi Akademi

22

Page 23: LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA LAPANGAN

Kepolisian, kerjasama ini ditujukan untuk peningkatan pengetahuan dan

keterampilan taruna.

4. Kesadaran bangsa akan pentingnya teknologi yang tinggi harus dibangkitkan.

Agar bidang ini mendapatkan perhatian khusus, dan selanjutnya tidak akan

ada keraguan bagi para investor untuk menanamkan modalnya di bidang

komunikasi.

5. Bangsa Indonesia harus lebih mencintai produk dalam negeri, karena selain

senagai wujud rasa nasionalisme, juga untuk meningkatkan perekonomian

dalam negeri. Dan bagi instansi POLRI , khususnya Akademi Kepolisian, agar

dalam penyediaan logistik tetap menggunakan produksi dalam negeri.

23