66
TUGAS 5 MANAJEMEN KONSTRUSI LANJUT Disusun oleh : Lisa Agustina 1009015009 Khaidir Ali Masykur 1009015011 Norbertus Dwi A. P. 1009015026 Destiana Bastian 1009015052 FAKULTAS TEKNIK

PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pelaksanaan pekerjaan lapangan

Citation preview

Page 1: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

TUGAS 5

MANAJEMEN KONSTRUSI LANJUT

Disusun oleh :

Lisa Agustina 1009015009

Khaidir Ali Masykur 1009015011

Norbertus Dwi A. P. 1009015026

Destiana Bastian 1009015052

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MULAWARMAN

2013

Page 2: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Program Awal Proyek dan Penentuan Metode Konstruksi

1. Pembersihan Lahan

Pembersihan lahan dilakukan sebelum proyek di kerjakan. Karena kondisi daerah

proyek yang dekat dengan pemukiman maka pembersihan lahan dilakukan

1.Dumptruck

2.Excavator

3. Dozzer

Sebelum dimulai pelaksanaan pekerjaan, lapangan terlebih dahulu harus dilakukan

pengukuran ulang dan harus dibersihkan/diamankan dari bangunan-bangunan, fasilitas yang

mengganggu. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat

waterpass/theodolith atau Total Station yang ketepatannya dapat dipertanggung

jawabkan. Setelah pekerjaan selesai dilakukan pengukuran ulang untuk memastikan

kebenaran struktur.

2. Pembuatan Papan Nama Proyek

Papan nama proyek bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat perihal

pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

3. Pengukuran dan Pemasangan Bowplank

Dilakukan sebagai penentuan as bangunan dengan ketentuan mengikuti desain awal.

4. Pembuatan Pagar Proyek , Seng H=2m

Bertujuan untuk menutupi area proyek dari gangguan dan agar tidak mengganggu aktifitas

dari pekerja ataupun masyarakat di sekitar proyek. Pemasangan pagar seng melingkari area

proyek yang di kerjakan.

5. Pembuatan Rumah Kantor Sementara

Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pembangunan Proyek Pos pemadam kebakaran di

bangun kantor kerja untuk sementara untuk tenaga Ahli ataupun ruang rapat sementara

Page 3: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

pada saat pelaksanaan agar pengawasan serta pengecekan proyek selalu terkondisi.

Kantor sementara ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja-

pekerja dalam pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Pos pemadam kebakaran.

6. Pembuatan Bedeng Buruh

Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pembangunan Pos Pemadam Kebakaran di

bangun bedeng buruh kerja untuk sementara untuk tenaga pekerja. Bedeng buruh

ditempatkan didekat lokasi pekerjaan, sehingga dapat dijangkau pekerja-pekerja dalam

pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Pos pemadam kebakaran.

7. Mobilisasi dan Demobilisasi tanah

Mobilisasi dan demobilisasi peralatan dilaksanakan sesuai dengan schedule pemakaianya

selambat-lambatnya satu hari sebelum dimulainya pekerjaan yang akan dilaksanakan sudah

sampai dilokasi pekerjaan. Semua peralatan yang didatangkan harus mendapatkan

rekomendasi dari direksi atau pengawas pekerjaan terlebih dahulu.

Mobilisasi Peralatan Kerja Meliputi:

1.Excavator

2.Dumptruck

3.StoomWoles

4.Katrol

5.TandemRoller

Page 4: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

1. UMUM

Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya,

aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode – metode pelaksanaan pekerjaan

konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman, sangat membantu

dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu proyek konstruksi. Sehingga target 3T yaitu

tepat mutu/kualitas, tepat biaya/kuantitas dan tepat waktu sebagaimana ditetapkan dapat

tercapai.

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, adakalanya juga diperlukan suatu

metode terobosan untuk menyelesaikan pekerjaan lapangan. Khususnya pada saat

menghadapi kendala–kendala yang diakibatkan oleh kondisi lapangan yang tidak

sesuai dengan dugaan sebelumnya. Untuk itu, penerapan metode pelaksanaan

konstruksi yang sesuai kondisi lapangan, akan sangat membantu dalam penyelesaian

proyek konstruksi bersangkutan.

Konstruksi bangunan memerlukan teknik khusus dalam pembuatannya. Oleh

sebab itu, maka metode pelaksanaan bangunan sangat diperlukan untuk mengatasi

masalah–masalah dalam pembangunan konstruksi bangunan tersebut.

2. Material atau Bahan

Bahan–bahan bangunan merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi di

dalam mendirikan atau membuat suatu bangunan. Pemilihan bahan–bahan tersebut

harus benar–benar mendapat perhatian demi kelancaran pelaksanaan pembangunan

dan mendapatkan kualitas bangunan yang baik.

Material yang diperlukan dalam perencanaan konstruksi PPI Menganti Kebumen

adalah sebagai berikut:

a. Batu Pecah

Batu pecah digunakan sebagai lapis pelindung bagian inti, lapis pelindung 2

dan juga sebagai pelindung kaki bangunan (toe protection) pada bangunan jetty dan

seawall.

Page 5: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

b. Adukan Beton Siap Pakai (Ready Mixed Concrete)

Adukan beton ready mixed adalah adukan beton siap pakai yang dibuat dan

diolah sesuai dengan mutu pesanan sehingga pemesan dapat langsung

menggunakan untuk keperluan pengecoran. Pada proyek ini, beton ready mixed

digunakan untuk membuat tetrapod dan pada lantai dermaga dengan mutu beton

K-300.

c. Tulangan Baja

Tulangan baja digunakan untuk pembuatan tulangan pada tetrapod, bolder,

lantai dermaga, balok memanjang, balok melintang dan penulangan pondasi

tiang pancang. Tulangan baja harus bebas dari karat, sisik dan lapisan yang

dapat mengurangi lekatnya pada beton. Tulangan baja yang digunakan adalah

∅ 8, ∅ 12, ∅ 19, ∅ 25.

d. Kawat Pengikat Tulangan

Kawat pengikat tulangan terbuat dari baja lunak dengan diameter minimal

1mm. Kawat ini digunakan untuk mengikat tulangan baja agar tulangan-

tulangan tersebut memiliki jarak yang tetap sesuai dengan rencana.

e. Papan Kayu / Multiplek

Multiplek digunakan untuk acuan cetakan beton atau bekisting pada

pembuatan lantai dermaga.

f. Kayu

Kayu digunakan untuk membantu pembangunan konstruksi baik

sebagai penyangga cetakan ataupun sebagai pijakan. Kayu yang dipakai harus

pada kondisi yang baik, tidak cacat dan tidak lapuk. Pada proyek ini, kayu

digunakan sebagai perancah dan penguat bekisting. Karena hanya sebagai alat

bantu dalam pelaksanaan pekerjaan tertentu dan sifatnya sementara, maka dipilih

kayu dengan kelas keawetannya tidak terlalu tinggi tetapi cukup kuat menahan

beban yang akan diterima.

3. Peralatan Kerja

Selain bahan bangunan, untuk pelaksanaan proyek ini juga diperlukan

adanya peralatan kerja sebagai sarana untuk membantu dan memudahkan

pelaksanaan pekerjaan. Sebagaimana halnya pengadaan barang, maka dalam

pengadaan dan pemilihan peralatan kerja harus dilakukan kiat khusus agar

pemilihan jenis peralatan kerja tersebut dapat menghasilkan efektifitas dan

produktifitas alat yang optimal, antara lain :

a. Merinci mengenai peralatan yang dibutuhkan.

b. Memperhitungkan banyaknya alat yang akan dipakai sesuai dengan

volume pekerjaan yang akan dilaksanaan.

c. Memperhitungkan kapasitas alat.

Page 6: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

d. Memperhitungkan biaya alat (sewa/beli,pemeliharaan,dll).

e. Memperhitungkan daya tahan alat.

Peralatan-peralatan yang digunakan pada perencanaan konstruksi

PPI Menganti Kebumen adalah:

1. Truk Mixer

Truck mixer adalah kendaraan pengangkut adukan beton ready mix dari tempat

pembuatannya ke lokasi proyek.

2. Concrete Pump

Concrete Pump adalah kendaraan yang berfungsi untuk membantu mengalirkan

adukan beton ready mix dari truck mixer ke lokasi pengecoran yang lebih tinggi

maupun yang jauh lebih rendah dari kedudukan truck mixer.

3. Concrete Vibrator

Concrete vibrator adalah alat yang berfungsi untuk memadatkan adukan beton,

meningkatkan homogenitas adukan pada saat pengecoran, mengeluarkan

gelembung-gelembung udara sehingga tidak terjadi rongga udara setelah

pengerasan beton dan berfungsi untuk meratakan beton ke segala arah, serta dapat

menjangkau celah-celah terjauh di dalam bekisting.

4. Bar Bender

Bar bender digunakan untuk membengkokkan tulangan sesuai dengan ukuran

yang dikehendaki.

5. Bar Cutter

Bar cutter digunakan untuk memotong baja tulangan sesuai panjang yang

ditentukan.

6. Theodolite

Theodolite digunakan untuk menentukan as bangunan jetty, seawall

7. Waterpass

Waterpass digunakan untuk menentukan titik–titik elevasi bangunan jetty,

seawall.

8. Dump Truck

Digunakan sebagai pengangkut batu pecah dari quarry dan untuk membuang

material–material yang tidak diperlukan (lumpur dan pasir).

9. Single acting drop hammer

Single acting drop hammer berfungsi sebagai palu untuk memukul tiang pancang

agar masuk ke dalam tanah pada pekerjaan pondasi dermaga.

10. Excavator

Digunakan untuk menggali tanah. Selain itu, excavator digunakan untuk penataan

timbunan material bangunan dan pemasangan batu belah pada konstruksi jetty dan

seawall.

11. Boat Penarik

Page 7: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Digunakan sebagai alat penarik kapal tongkang dari dan menuju lokasi

pembangunan.

13. Crane

Digunakan untuk mengangkat tiang pancang.

14. Flat Bed Truck

Digunakan sebagai pengangkut tetrapod dari area stock menuju cause way.

Page 8: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

4. PEKERJAAN STUKTUR

A. PEKERJAAN GALIAN TANAH PONDASI

Setelah pekerjaan Pendahuluan dan pekerjaan pemancangan selesai dilakukan,

hal yang dilakukan selanjutnya yaitu pekerjaan galian tanah pondasi. Galian tanah

pondasi diperlukan untuk perletakan pondasi plat.

Pengalian dilakukan sesuai dengan gambar rencana pondasi dan telah

mendapat persetujuan dari pengawas. Bidang horizontal galian tanah harus

mempunyai jarak yang lebih besar dari lebar pondasi, hal ini berfungi untuk

memungkinkan pemasangannya, penopangan dan lain-lain. Kedalaman galian harus

sesuai dengan gambar rencana.

Tanah hasil galian ditumpuk ditempat yang telah ditentukan oleh pengawas,

karena tanah tersebut akan dipakai kembali.

B. PEKERJAAN LANTAI KERJA

Setelah tanah digali dan diberikan urugan pasir, selanjutnya dibuat lantai kerja

dengan campuran beton 1Pc:3Ps:5Kr. Sebelum campuran beton diletakkan, dasar

tanah diratakan terlebih dahulu. Tebal dari lantai kerja ini sekitar 5 cm, setelah lantai

kerja mengeras barulah diatasnya diletakkan pondasi Plat Setempat.

C. PEKERJAAN URUGAN PASIR

Permukaan tanah yang sudah digali diatasnya diberikan pasir urug, kemudian

dipadatkan dengan menggunakan alat stamper. Urugan pasir ini berfungsi untuk

menstabilkan permukaan tanah asli dan menyebarkan beban. Urugan Pasir dipadatkan

perlapis hingga mencapai ketebalan Urugan Pasir yang sesuai dengan gambar kerja

dan spesifikasi teknis yang ada yaitu sekitar 7 cm.

D. PEKERJAAN URUGAN TANAH

Pekerjaan urugan tanah dilakukan setelah pondasi selesai dan telah mengeras.

Tanah hasil galian dikembalikan lagi, dan digunakan untuk menimbun pondasi.

Tanah tersebut dipadatkan lapis demi lapis baik dengan cara manual atau

menggunakan alat stamper.

Selain itu urugan tanah juga dilakukan pada permukaan lantai. Bagian lantai

yang perlu ditinggikan di urug dengan tanah urug. Tanah urug yang dipakai dapat

berasal dari hasil galian ataupun tanah urug yang didatangkan. Tanah dihamparkan

kemudian dipadatkan lapis demi lapis hingga didapatkan kepadatan dan ketebalan

yang sesuai dengan spesifikasi teknis

E. PEKERJAAN PONDASI

Page 9: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Dalam Proyek ini ada dua buah jenis pondasi yang digunakan yaitu pondasi

tiang pancang dan Pondasi Plat Setempat, yang mana metode pelaksanaan kedua

pondasi tersebut berbeda. Pondasi Plat Setempat dipakai pada bangunan Pos Jaga,

Pagar dan Bangunan Utama, sedangkan Pondasi Tiang Pancang Digunakan pada

Gudang, bangunan Utama dan Pagar Luar.

Adapun Pelaksanaan Pekerjaan Tiang Pancang yaitu :

a. Pondasi Tiang Pancang

Tiang Pancang yang digunakan yaitu Tiiang Pancang Beton dengan ukuran

35x35 cm dan panjang sekitar 30 m. Tiang Pancang ini merupakan barang

pabrikan. Sekitar 1 minggu sebelum kegiatan pemancangan dilakukan, tiang

pancang telah dipesan.

Pelaksanaan pemancangan yaitu sebagai berikut :

Melakukan pengukuran kembali dengan theodolit untuk mendapatkan titik-

titik yang akan dipancang dan sesuai dengan gambar kerja.

Setelah didapatkan titik-titik yang akan dipancang, selanjutnya diatur posisi

atau kedudukan dari crane.

Setelah itu dilakukan penyetelan tiang pancang agar tepat pada posisinya

(Centre Line).

Jika tiang pancang telah pas (Centre) maka selanjutnya tiang pancang

dipukul dengan menggunakan hammer. Jika tiang pancang tersebut telah

hampir tertancap seluruhnya namun setelah dilakukan tes calendering

(PDA Test) masih belum mencapai tanah keras, maka tiang pancang

disambung dengan menggunakan las.

Kegiatan pemancangan dapat dihentikan jika hasil tes calendering (PDA

Test) telah menunjukkan nilai yang diinginkan atau telah mencapai tanah

keras. Untuk mengetahui tiang pancang telah mencapai tanah keras yaitu

jika dipukul hammer (alat pemukul) akan membalik.

Sisa tiang pancang yang muncul di permukaan tanah dipotong dan dibobok

dengan menggunakan alat potong, kemudian besi dari tiang pancang yang

muncul disambungkan ke balok Sloof dan Kolom.

Proses Pelaksanaan Pemancangan

b. Pondasi Plat Setempat

Page 10: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Pondasi Plat Setempat terbuat dengan mutu beton K-300. Hal pertama

dilakukan yaitu merakit tulangan dan bekisting pondasi sesuai dengan gambar

kerja. Perakitan dan pembuatan mal ini dapat dilakukan bersamaan dengan

pengalian tanah pondasi. Setelah itu bekisting diletakkan diatas lantai kerja

dan besi tulangan dimasukkan ke dalam bekisting. Sebelum besi tulangan

diletakkan di dalam bekisting, diatas lantai kerja di berikan beton tahu kira-

kira berukuran 2x2x2 cm dengan mutu beton yang sama. Beton tahu ini

berfungsi agar kedudukan tulangan pas berada di tengah dan memberikan

ruang untuk selimut beton yang cukup.

Jika tulangan dan bekisting telah dipasang maka campuran beton dapat

dituang. Ketinggian curahan harus diperhatikan agar seluruh rongga dapat

tertutupi oleh material.

Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton harus sesuai

dengan job mix design yang ada. Bebas dari material organik, debu dan telah

mendapat persetujuan dari pengawas.

F. PEKERJAAN COR BALOK SLOOF

Pengecoran balok sloof dilakukan setelah pondasi plat setempat dan pile cap

selesai dilakukan. Pada dasarnya pelaksanaan balok sloof sama dengan pelaksanaan

Pondasi Plat Setempat. Bekisting dan tulangan besi dirakit terlebih dahulu sesuai

dengan shop drawing. Setelah itu barulah campuran beton dituangkan, campuran

beton yang digunakan sama dengan campuran beton Pondasi yaitu mutu beton K-

300. Campuran beton tersebut terlebih dahulu telah dilakukan job mix design dan

nilai slump tesnya sesuai dengan spesifikasi teknis. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini

perlu adanya persetujuan dari pengawas.

G. PEKERJAAN COR BETON KOLOM

Proses pelaksanaan pekerjaan ini sebagai berikut :

Pekerjaan Pembesian. Fabrikasi pembesian dilakukan ditempat fabrikasi. Besi

yang digunakan yaitu besi Ø19 sebagai tulangan utama dan besi Ø10 sebagai

sengkang (begel). Besi ini dirakit dan dibentuk sesuai dengan shop drawing.

Pembuatan Bekisting. Bekisting dibuat dari multiplex 9 mm yang diperkuat

dengan kayu usuk 4/6 dan diberi skur-skur penahan agar tidak mudah roboh.

Melakukan Kontrol Kualitas. Ada 2 kontrol kualitas yang dilakukan. Kontrol

kualitas pertama yaitu Kontrol Kualitas Sebelum dilakukan pengecoran

meliputi kontrol kualitas terhadap posisi dan kondisi bekisting, posisi dan

penempatatan pembesian, jarak antar tulangan, panjang penjangkaran,

ketebalan beton decking (Beton tahu), ukuran baja tulangan yang digunakan,

posisi penempatan water stop.

Page 11: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Kontrol Kualitas kedua yaitu Kontrol kualitas saat pengecoran. Pada saat

berlangsungnya pengecoran, campuran dari Concrete mixer Truck diambil

sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.

Pekerjaan Kontrol kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan

pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan kontrol kualitas.

Kegiatan pengecoran.

Pengecoran dilakukan secara langsung dan menyeluruh

Kegiatan Curing (perawatan)

Curing (perawatan) dilakukan sehari (24 jam) setelah pengecoran selesai dilakukan

dengan dibasahi air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Kolom

H. PEKERJAAN COR BETON BALOK & RING BALOK

Pelaksanaan pekerjaan ini sama dengan pelaksanaan pekerjaan kolom, hanya

saja dalam pengerjaan bekisting perlu adanya tambahan kayu dolken/ubar. Kayu ini

berfungsi sebagai steger/penopang dari bekisting agar bekisting tetap pada tempatnya

(tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm.

Pelaksanaan pengecoran balok atau ring balok, biasanya seiringan dengan

pelaksanaan Pelat lantai. Dalam proyek ini tulangan yang digunakan yaitu besi Ø16

& Ø13 sebagai tulangan utama dan besi Ø8 sebagai sengkang (begel)

I. PEKERJAAN COR BETON PLAT LANTAI

Proses pelaksanaan pekerjaan ini yaitu :

Pekerjaan Pengukuran dan Bekisting

Pemasangan bekisting pelat lantai didahului dengan pengukuran posisi balok.

Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom

lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah. Pengukuran ini ditujukan

untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok. Dari hasil pengukuran

tersebut maka bekisting balok dan pelat dapat difabrikasi pada posisi yang

11 22 33 44

Page 12: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

benar diatas perancah yang telah disiapkan. Pengaturan level balok dan pelat

dapat dilakukan dengan mengatur ketinggian perancah (Scafolding). Proses

pemasangan bekisting ini dibantu oleh surveyor untuk mengontrol level balok

dan pelat.

Pekerjaan Pembesian

Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi

tulangan yang telah siap dipasang dan dirangkai dilokasi. Pembesian balok

dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai.

Panjang penjangkaran dipasang 30xD Tulangan Utama.

Leveling Pengecoran pelat lantai

Agar pengecoran pelat lantai mencapai level yang benar dan tidak terjadi

perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling

pengecoran. Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L.50.50.5 yang

ditumpukan pada beberapa titik besi beton. Besi beton ini ditancapkan hingga

posisi besi siku tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku diukur dengan

waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.

Pekerjaan Kontrol Kualitas

Kontrol kualitas yang dilakukan sama dengan kontrol kualitas yang dilakukan

pada pekerjaan kolom.

Pengecoran beton

Pengecoran dilakukan dengan Ready Mix truck yang dibantu dengan

penggunaan Concrete Pump. Dalam hal ini pengecoran dilakukan secara

sekaligus balok dan pelat seluruh lantai. Untuk mempercepat proses pengecoran

dipakai Concrete Pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk

meratakan dan memadatkan campuran. Selanjutnya finishing lantai cor ini

adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya akan dilakukan pekerjaan

lantai.

Pekerjaan curing

Sama hal nya dengan pekerjaan kolom, Curing (Perawatan) dilakukan sehari

setelah dilakukan pengecoran.

Page 13: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Proses Pelaksanaan Pekerjaan Balok & Pelat Lantai

Pas. Bekisting balokPas. Bekisting platPas. Horrybeam Pas. Besi beton

Pengecoran

Hose Concrete Pump

Page 14: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

5. PEKERJAAN ARSITEKTUR

A. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING

a. Peralatan Yang Digunakan

Meteran

Jidar aluminium

Roskam kayu

Roskam besi

Kertas semen

Benang

b. Bahan Yang Digunakan :

Triplek

Kawat ayam (jika plesteran lebih dari 3cm)

Air

Semen

c. Pelaksanaan :

1. pasang batu bata/batako sesuai shop drawing.

2. basahi permukaan pasangan batu/ bata dengan air sampai basah secara merata

(curing).

3. pasang tarikan benang vertikal dan horizontal sebagai panduan kepalaan dan

cek tarikan benang.

4. setelah kepalaan terpasang periksa hold point ke 1

5. kemudian periksa hold point ke 2

HOLD POINT 2

Kerataan

pemukaan

plesteran

Dengan Jidar alumunium

L=2m; deviasi ± 1mm

Posisi Outlet M /E Harus sesuai Shopdrawing

B. PEKERJAAN PLAFOND GIPSUM

HOLD POINT 1

Instalasi M/E

sesuai shop

drawing

Koordinat titik M/E harus tepat

Ketebalan kepalaan

sesuai speksifikasi

Ketebalan 1,5-3cm

Cek vertikalnya

shop drawing

Vertikal & horizontal lurus dan

rata (harus lot)

Page 15: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

a. Peralatan yang digunakan

rol meter

benang

screw driver

ceiling net/ lakban

waterpass

amplas

hand sander

grit paper 150/120

kuas

rol cat

b. Bahan yang digunakan

panel gypsum

paku kait / penggantung

rod (penggantung rangka plafond

hanger

clip adjuster (ex. boral type 223)

steel hollow

wallen cle profil l 20 x 20 mm/ moulding profil w

to/5 cross rail atau rangka utama (ex. boral type 201)

furing chanel atau rangka pembagi (ex. boral type 204)

locking clip (ex. boral type 210)

skrup ceiling

paper tape

compound

cat

plamir

c. Pelaksanaan

1. Tentukan/ marking elevasi plafond dan buat garis sipatan pada dinding & as

sumbu ruangan serta titik-titik paku kait pada langit-langit dengan jarak sesuai

shop drawing.

2. Pasang paku kait. Tembakan paku-paku kait pada marking titik -titik yang

telah ada 600x1200mm.

3. Pasang penggantung rangkaplafond (rod) yang terdiri dari hanger dan clip

adjuster (ex. boral type 223), dengan posisi tegak - lurus.

Page 16: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

4. Pasang rangka tepi (steel hollow) dan wall angle profil l 20 x 20 mm atau

moulding profil w sebagai list tepi tepat pada sipatan marking elevasi plafond.

5. Tentukan jarak penempatan kait penggantung.

6. Pasang tarikan benang sebagai pedoman penentu kelurusan dan ketinggian

rangka plafond.

7. Pasang rangka utama/ top cross rail (ex.boral type 201 ) dengan jarak 1200

mm.

8. Pasang rangka pembagi/ furing chanel (ex.boral type 204) dengan jarak 600

mm menggunakan locking clip (ex.boral type 210), cek elevasi dan jarak

rangka plafond cek sparing, ducting dan perlengkapan mekanikal elektrikal

lainnya.

9. Pasang dan kencangkan clip rod.

10. Pasang panel gypsum pada rangka dengan sekrup ceiling menggunakan screw

driver dengan jarak 60 cm dan setiap sambungan harus tepat pada rangka.

11. Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond dengan menggunakan waterpass.

12. Perataan sambungan plafond dengan menggunakan ceiling net lakban.

13. Kemudian ditutup dengan paper tape dan compound ceillng.

14. Setelah itu diamplas.

15. Finish permukaan plafond gypsum tersebut dengan cat.

a. Ratakan permukaan plafon gypsum menggunakan plamir sampai terlihat

rata dan lurus.

Page 17: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

b. Haluskan dengan amplas sampai rata dan benar - benar halus.

c. Cat seluruh permukaan plafond secara merata dengan kuas untuk bagian

tepi dan sudut, serta rol cat untuk bidang luas.

C. PEKERJAAN PEMASANGAN KUSEN PINTU / JENDELA ALUMINIUM

a. Alat yang digunakan

Baji karet

Bor

Obeng

b. Bahan yang digunakan

Kusen aluminium

Daun pintu/ jendela (setelah dipasang kaca)

Fischer

Skrup

Mortar/ semen/ sealant

Vaseline/ isolasi kertas/ plastik

c. Pelaksanaan :

1. Pasang kusen pintu/ jendela aluminium pada lokasi yang ditentukan (sesuai

type yang ada), sesuaikan lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih

lubang 1cm).

2. Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang tembok dengan bantuan baji

karet/ kayu.

3. Atur kedudukan kusen dengan baji karet/ kayu.

4. Stel kelurusan kedudukan kusen terhadap tembok/ dinding

5. Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen dengan bor, untuk tempat

skrup

6. Masukan fischer kedalam lubang bor

Page 18: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

7. Fischer dikencangkan dengan obeng

8. Pasang daun pintu/ jendela (setelah dipasang kaga) ke dalam kusen.

aksesoris

9. Stel perlengkapan serta (roda/rel, engsel, kunci dll).

10. Finish tembok/ dinding dengan mortar/ semen/ sealant (pengisian pada

celah antara kusen dan tembok/ dinding ).

11. Untuk menghindari cacat pada profil-profil alumunium yang telah terpasang,

maka beri pelindung sejenis vaseline/ isolasi kertas/ plastik pada tempat

yang rawan goresan.

D. PEKERJAAN PENGECATAN

a. Peralatan yang digunakan

Kertas semen/koran

Lakban

Amplas

Rol

Kuas

Skrap

Kain lap

b. Bahan yang digunakan :

Plamir

Cat dinding

c. Pelaksanaan :

1. Bersihkan permukaan dinding dari debu, kotoran dan bekas percikan plesteran

dengan kain lap.

2. Lindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang

akan dicat dengan kertas semen/ koran dan lakban.

3. Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian-bagian dinding yang retak &

kurang rata dengan pilamur, kemudian tunggu sampai kering.

4. Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata.

5. Cek, apakah permukaan dinding sudah rata.

6. Jika permukaan sudah rata, maka lakukan pengecatan dasar dengan alat rol

pada bidang yang luas & dengan kuas untuk bidang yang sempit (sulit).

Page 19: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

7. Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama.

8. Jika cat finish yang pertamasudah kering, lakukan pengecatan finish yang

kedua/ terakhir (jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).

9. Cek apakah pengecatan finish yang kedua/ terakhir itu sudah rata.

10. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang mengotori bahan-bahan/ pekerjaan

lain yang seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap.

d. Hasil akhir :

hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut:

Permukaan rata

Tidak mengenai bidang lain

Tidak mengelupas

E. PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING KERAMIK

a. Planning

1. Shop drawing

Menentukan sisa potongan keramik harus > 1/3 badan keramik

Menentukan nad keramik dinding &lantai agar bertemu & nad keramik

seragam

Menentukan supaya perempatan keramik bertemu

Menentukan posisi dinding bata.

Menentukan tata letak sanitair & fixture harus diperempatan/ tengah

badan keramik.

Menentukan titik awal pemasangan keramik.

2. Perhitungan resources (sumber daya)

a. Bahan yang digunakan

Keramik

Semen pc

Air

Additive

b. Alat yang digunakan

Page 20: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Jidar aluminium

Bak air (ember)

Tempat dudukan /tatakan keramik

Benang atau senar

Palu karet

Plastic cross atau tile spacer

Waterpass

Busa/spon

Kain/lap basah

c. Tenaga kerja :

menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai jadwal dan volume

pekerjaan

b. Pelaksanaan

1. Setelah pasangan batu bata, instalasi air & listrik selesai, dimulai marking

untuk batas pemasangan keramik.

2. Pasangan bata diplester tanpa acian, dengan ketebalan ±2 cm, diamkan

selama 1x24 jam sehingga plesteran menjadi kuat.

3. Sortir keramik agar menhasilkan keseragaman

Ukuran/ dimensi

Presisi

Warna

4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember) selama 1jam.

5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/ tatakan

keramik, setelah proses perendaman

6. Basahi pasangan dinding yang akan dipasang keramik dengan air.

7. Pasang benang/senar untuk kepalaan, dan benang/ senar tersebut harus dicek

secara periodik baik kekencangan maupun elevasinya.

8. Cek lebar nad dan hindari las-lasan.

9. Pasang perekat laticrete+semen (acian/ air + semen) pada permukaan

dinding

Page 21: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

10. Beri acian pada seluruh permukaan sisi belakang keramik.

11.

12. Pasang kepalan keramik arah horizontal dan vertical dengan menempelkan

keramik pada posisinya.

13. Setelah itu ketuk keramik yang ditempel tersebut dengan palu karet agar

merata.

14. Atur jarak nad dengan lebar sesuai gambar kerja, supaya ukuran nad bisa

seragam & rapi diharuskan menggunakan plastic cross sebagai pengatur

jarak nad (tanda " + ") atau dengan tile spacer.

15. Cek kerataan pasangan keramik dengan water pass.

16. Bersihkanlah permukaan keramik yang telah terpasang dengan kain/ lap

basah

17. Lakukan pengecekan terhadap nad dari laticrete menggunakan material

18. grouting nad dengan alat busa/spon.

19. Setelah kering bersihkan sekitar pasangan keramik dan permukaan keramik

dengan kain / lap basah.

F. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK

a. Planning

1. Shop drawing

Menentukan sisa potongan keramik harus > 1/3 badan keramik

Menentukan nad keramik dinding &lantai agar bertemu & nad keramik

seragam

Page 22: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Menentukan supaya perempatan keramik bertemu

Menentukan posisi dinding bata.

Menentukan tata letak sanitair & fixture harus diperempatan/ tengah

badan keramik.

Menentukan titik awal pemasangan keramik.

Menentukan expantion joint minimal setiap luasan 12 m2-16 m2.

2. Perhitungan resources (sumber daya)

a. Bahan yang digunakan

Keramik

Semen pc

Air

Additive

b. Alat yang digunakan

Jidar aluminium

Bak air (ember)

Tempat dudukan /tatakan keramik

Benang atau senar

Palu karet

Sendok Spesi

Plastic cross atau tile spacer

Waterpass

Busa/spon

Kain/lap basah

c. Tenaga kerja :

menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan sesuai jadwal dan volume

pekerjaan

b. Pelaksanaan

1. Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan digunakan.

2. Pahami gambar kerja, pola pema-sangan, dan lain – iain.

3. Sortir keramik agar menghasilkan kese-ragaman

Ukuran/ dimensi

Presisi

Warna

4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air (ember)

selama 1jam.

Page 23: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan/

tatakan keramik, setelah proses perendaman.

6. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai.penentuan peil

ini untuk seluruh kesatuan.

7. Pasang benang arah horisontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi

pada shopdrawing. kedudukan benang datar dan siku apabii.a

dinding yang ada adalah dinding keramik, maka kedudukan nad

lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding.

8. Pasang keramik sebagal pasangan kepalaan, sepanjang garis dasar

yang telah terpasang.

9. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi

keramik dengan waterpass

10. Isi bagian/daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan/

11. Spesi. ll.setelah itu pasang keramik berikutnya sesuai poslsinya

sampai selesai, usahakan supaya tidak ada las - lasan.

12. Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik

dengan palu karet untuk mendatarkan/meratakan permukaan keramik

supaya tidak rusak/cacat.

13. Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass.

14. Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang

dengan kain/lap basah sampai bersih.

15. Untuk menghindari naiknya lantai (menggelembungnva lantai) maka

buatlah delatasi

16. Kemudian siapkan isian/bahan cor nad pada bakair (ember) dan

aduklah hingga rata

Page 24: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

17. Setelah adukan rata, isi sela-sela nad dengan bahan cor nad dengan

menggunakan sendok spesi (sekop). Pengisian nad dilakukan apabila

kedudukan keramik telah kuat atau spesi telah kering.

18. Kemudian ratakan nad tersebut dengan cape.

19. Diamkan dan tunggu sampai nad ter-sebut benar-benar kering.

20. Setelah kering, bersihkan permukaan pasangan keramik yang sudah

dipa-sang nad dari sisa-sisa bahan cor nad dengan menggunakan

kain/lap basah sampai bersih.

G. PEKERJAAN SCREED LANTAI

a. Peralatan yang digunakan

Selang air.

Waterpass.

Sapu.

Compressor.

Paku.

Benang nylon / sknar.

Meteran.

Jidar aluminium.

Roskam kayu

Molen untuk mengaduk mortar kapasitas 150 liter

Lift untuk menaikan mortar (bangunan bertingkat) kapasitas 1 ton

Gerobak untuk mengangkut mortar (dua roda)

Sendok tembok

Drum air

Ember

b. Bahan yang digunakan

Pasir pasang/ extra beton.

Semen (pc).

Air.

c. Pelaksanaan :

1. Buat marking untuk elevasi screed dengan selang air / waterpass.

2. Bersihkan permukaan lantai dari debu dan puing dengan sapu/ compressor.

3. Siram permukaan lantai dengan air sampai lembab.

4. Pasang benang pada jalur kepalaan (elevasi sesuai dengan marking)

Page 25: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

5. Tentukan tebal screed lantai sesuai dengan jenis finishing lantai.

6. Buat caplaan pada jalur kepalaan dengan jarak 1,5 s/d 2 m, elevasi sesuai

benang. pada bagian atas caplaan diberi triplek 5x5 cm

7. lsi adukan dengan campuran 1:4 diantara caplaan, elevasi sesuai benang,

demiklan seterusnya untuk jalur kepalaan yang lain

8. Dengan jarak antar kepalaan 1,5m s/d 2m sejajar kepalaan pertama.

9. Isi adukan dengan campuran 1:4 diantara 2 kepalaan. dan ratakan dengan

jidar aluminium lalu haluskan dengan roskam kayu.

10. Aci permukaan bidang screed setelah umur screed 2-3 hari (khusus finishing

lantai keramik, permukaan screed tidak perlu di aci tetapi di kasarkan).

H. PEKERJAAN COR NAD

a. Alat yang digunakan :

Busa/ spon basah atau kain/ lap basah.

Busa/ spon keras atau karet Hitam tebal 1.5 cm.

Sikat kawat.

Kawat yang ditekuk membentuk setengah lingkaran berdiameter

2xlebar nad atau dengan memakai kepala paku yang sesuai ukurannya.

Skrap.

Sapu.

Ember dan gayung.

b. Pelaksanaan :

1. Tentukan lahan keramik yang sudah berumur 3 s/d 4 hari & tentukan lahan

yang akan dikerjakan, sesuaikan dengan kapasitas tukang per hari.

Page 26: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

2. Korek lubang alur nad keramik dengan sikat kawat sampai

sedalam ketebalan keramik atau 5 s/d 10 mm

3. Sapu/ bersihkan alur lubang nad & permukaan keramik dari kotoran dan

spesi.

4. Siram alur lubang nad keramik dengan air dan biarkan dalam beberapa menit.

5. Tuang adonan semen acian pada alur lubang nad keseluruh permukaan lantai

keramik yang luasannya telah ditentukan dengan tahapan per 3x3 meter.

6. Arahkan atau alirkan adonan tersebut tepat kemasing-masing alur nad

7. Tekan adonan acian yang sudah setengah kering pada posisi di atas masing-

masing alur nad,supaya meresap ke celah nad dan padat.

8. Bersihkan sisa-sisa adonan semen pada permukaan keramik tersebut dengan

busa/ spon basah atau kain/ lap basah.

9. Ratakan alur nad dengan permukaan keramik, dengan cara menekan memakai

alat busa/ spon keras atau karet hitam tebal 1.5 cm.

10. Cekungkan alur nad tersebut dengan alat kawat yang sudah ditekuk

membentuk setengah lingkaran berdiameter 2xlebar nad atau dengan

memakai kepala paku yang sesuai ukurannya.

11. Rapihkan pinggir keramik dengan memakai skrap, jangan sampai tertutup

dengan isian nad.

12. Setelah itu sapu/ bersihkan seluruh permukaan keramik yang telah diisi

nad.

I. RAILLING TANGGA

Pelaksanaan:

1. Marking As & elevasi untuk posisi railing tangga sesuai gambar kerja.

2. Tentukan letak tiang railing sesuai gambar kerja.

3. Pasang Tiang Railing pada awal trap Tangga & pada bordes lantai atasnya.

4. Tarik benang antara kedua tiang railing.

5. Pasang tiang railing sesuai jarak yang telah ditentukan.

6. Matikan dudukan tiang railing.

7. Pasang railing horizontal dengan menumpu pada tiang.

8. Sambung railing horizontal untuk trap berikutnya.

Page 27: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

9. Ratakan & haluskan sambungan serta bersihkan railing tangga yang telah

terpasang.

Cek ketegakan tiang, kemudian matikan dengan Dynabolt dan agar diperhatikan

sistem Joint bagian bawah (Plat Tangga dengan Cover Plat).

6. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

A. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON

a. Peralatan

Tang, Obeng dll

Waterpass

Kunci pas

b. Bahan yang digunakan

● PAI3X

● Pesawat Telepon ● Konduit

Page 28: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

● Outlet Telepon ● Kabel instalasi

● Terminal box ● Material Bantu

c. Pelaksanaan

Pemasangan instalasi Konduit

Pemasangan Kabel Instalasi Telepon

Pemasangan Instalasi Rak Kabel

Pemasangan Terminal Box

Pemasangan Outlet Telepon

Pemasangan Peralatan Utama

B. PEKERJAAN FIRE ALARM

a. Bahan yang digunakan

● Peralatan utama, fire alarm Detector

● Speaker

● Kabel instalasi

● Konduit

● Terminal box ● Material bantu

b. Peralatan

Tang, Obeng dll

Waterpass

Kunci pas

c. Pelaksanaan

Pemasangan Detector:

Marking plafon dengan kapur / spidol

Tank kabel instalasi ke luar plafon

Pasang Detector & sambung kabel instalasinya

Kencangkan Detector dengan sekrup

Page 29: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Lindungi detector dari kotoran cat & debu

Pemasangan fire alarm

Pemasangan instalasi Konduit

Pemasangan Kabel Instalasi Telepon

Pemasangan Instalasi Rak Kabel

Pemasangan Terminal Box

Pemasangan Outlet Telepon

Pemasangan Peralatan Utama

C. PEMASANGAN SOUND SYSTEM

a. Material

Peralatan utama sound system

Speaker

Kabel instalasi

Konduit

Terminal box

Material Bantu

b. Peralatan

Tang, Obeng, Dll

Waterpass

Kunci Pas

c. Urutan Pelaksanaan

Pemasangan instalasi konduit

Pemasangan instalasi kabel sound system

Pemasangan instalasi rak kabel

Pemasangan terminal box

Pemasangan Ceiling Speaker

Pemasangan Horn Speaker

Pemasangan wall Speaker

Pemasangan Volume kontrol

Page 30: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Pemasangan Peralatan utama

Urutan Pelaksanaan Pemasangan Ceiling Speaker

Marking plafon dengan kapur/ spidol

Lubangi plafond sesuai marking untuk akustik koordinasikan dengan

rangka plafond

Pasang ceiling speaker & sambung kabel instala-sinya

Kencangkan speaker dengan disekrupkan pada ceiling

Lindungi speaker dengan masking tape untuk mencegah kotoran & debu

Urutan Pelaksanaan Pemasangan Horn Speaker

Marking & tandai lokasi horn speaker

Buat pondasi speaker lengkap angkurnya

Pasang tiang speaker

Pasang horn speaker & sambung instalasinya

Lindungi speaker dari kotoran cat & debu

D. PEMASANGAN RADIO KOMUNIKASI

a. Material

Tower Antena

Antena

Repeater

Transmitter

HT

b. Peralatan

Kunci Pas

Tang, Obeng, dll

c. Urutan Pelaksanaan

Marking lokasi tower antena

Dirikan tower antena

Page 31: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Pasang penangkal petir & lampu tanda

Pasang antena

Pasang box repeater dibagian bawah antena

Pasang instalasi radio komunikasi

Pasang transmitter &. Accessories-nya diruang kontrol

Lakukan pemograman

E. PEMASANGAN FIRE FIGHTING

a. Material

Pompa-pompa

Valve

Pipa Gip/black steel

Hydrant box & Accessories

Hydrant Pillar

Siamese Connection

Head Sprinkler

Fire Extinguisher

Material bantu

b. Peralatan

Mesin las

Gerinda tangan

Bor duduk & bor tangan

Takel

Kunci pipa, kunci pas, dsb

c. Urutan Pelaksanaan

1. Pemasangan Pipa Indoor

a. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan

jalur pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, Plumbing, Tray Cable

dll.

b. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.

c. Lapisan pipa Black Steel (GIP jika akan di cat seluruh pipa)

dengan cat dasar (zincromate).

d. Setelah dicat dasar lapisi pipa dengan cat merah.

e. Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking.

f. Pasang pipa GIP/Black Steel sesuai ukuran pada shopdrawing,

penyambung pipa diameter kurang dari 2,5 inchi dengan drat dan

diameter 2,5 inchi ke atas dengan las.

g. Gunakan benang & waterpass untuk mengukur kelurusan pipa.

h. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sambungan pipa.

Page 32: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

i. Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang

berlaku.

j. Untuk pemasangan pipa dropper fire sprinkler harus

dikoordinasikan dahulu dengan pekerjaan plafon(arsitek) dan

pekerjaan ME lainnya.

k. Lakukan test tekan ulang jika pipa dropper telah terpasang

2. Pemasangan Pipa Outdoor

a. Marking jalur pipa.

b. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya.

c. Sambung pipa di atas galian.

d. Lapisi pipa dengan zincromat.

e. Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi teknis

yang berlaku

f. Beri lapisan pasir pada dasar galian.

g. Turunkan pipa ke dalam galian.

h. Lapis kembali galian dengan pasir.

i. Urug galian.

3. Pemasangan Hydrant Box Indoor

a. Marking lokasi penempatan hydrant box dengan ketinggian bagian

atas 150 cm.

b. Bobok dinding bata sesuai ukuran marking.

c. Pasang hydrant box pada posisinya.

d. Pasang instalasi pipa yang menuju hydrant box.

e. Lindungi hydrant box dari kotoran dan cat.

f. Accessories hydrant dipasang setelah kondisi proyek aman.

4. Pemasangan Hydrant Box Outdoor, Pillar dan Siamese Connection

HYDRANT BOX

a. Marking lokasi penempatan hydrant box.

b. Buat pondasi hydrant box

c. Pasang hydrant box pada posisinya.

d. Lindungi hydrant box dari kotoran dan cat.

e. Accessories hydrant dipasang setelah kondisi proyek aman.

HYDRANT PILLAR

a. Marking lokasi penempatan Hydrant pillar & Siamese connection

b. Gali lokasi marking dan jalur pipa yang menuju ke posisinya.

c. Sambung instalasi pipa yang menuju ke lokasi

d. Hydrant Pillar maupun Siamese connection.

e. Pasang Hydrant pillar dan Siamese connection.

5. Pemasangan Head Sprinkler

a. Pemasangan dropper dilakukan jika plafon telah terpasang

Page 33: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

b. Gunakan seal tape untuk penyambungan sprinkler ke pipa dropper.

c. Lindungi Head sprinkler dari kotoran dan cat

6. Pemasangan Pompa

a. Marking lokasi penempatan pompa.

b. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan & rata pondasi.

c. Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu.

d. Pasang Pompa dan valve-valve nya.

e. Sambung instalasi daya ke pompa

f. Atur pressure switch pompa sebagai berikut :

Pompa jockey On posisi 8,5 Bar, Off posisi 9 Bar

Electric Pump On posisi 7 Bar, Off manual

Diesel Pump On posisi 6 Bar, Off manual

g. Lakukan running test pompa

7. Test Fire Fighting

TEST HYDRANT

Tutup seluruh kran pada hydrant box dan hydrant pillar.

Siapkan selang pemadam sesuai ukurannya.

Posisikan pengatur pompa pada auto

Buka valve pada hydrant box maupun hydrant pillar

TEST SPRINKLER

Buka Valve pada instalasi fire sprinkler.

Siapkan operator penutup valve pada lantai/zona yang akan ditest.

Posisikan pengatur pompa pada auto.

Panasi head sprinkler dengan api.

Setelah sprinkler pecah dan test dinyatakan OK, segera tutup valve

pada instalasi yang menuju daerahtest

Ganti head sprinkler yang pecah dengan yang baru

Page 34: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

F. PEMASANGAN AC SPLIT

a. Material

Chiller

AHU/FCU

BJLS

Pipa Gip/ Black Steel

PipaPVC

Bahan isolasi

Diffuser dan grill

Material bantu

b. Peralatan

Mesin las

Gerinda tangan

Bor duduk & bor tangan

Gunting seng

Takel

Kunci pas, obeng, tang dsb

c. Urutan pelaksanaan

1. Pemasangan Ducting

Buat cutting list ukuran ducting & fitting-nya yang akan dipasang

Cetak ducting sesuai cutting list yang diminta (di workshop)

Buat fitting (elbow percabangan) ducting

Pasang isolasi ducting dengan glass woll dan aluminium foil

Marking jalur ducting

Pasang gantungan ducting dengan ketinggian sesuai elevasinya

Pasang ducting

Test kebocoran ducting dengan sinar lampu saat malam hari

Page 35: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Pasang isolasi pada sambungan ducting

2. Pemasangan Pipa Refrigerant

Marking pipa / rak pipa

Pasang gantungan rak pipa dengan ketinggian sesuai elevasinya

Pasang rak pipa ( untuk satu jalur lebih dari 2 pipa)

Pasang isolasi pipa copper per satuan panjangnya

Pasang pipa pada rak / gantungannya

Sambung pipa dengan las tembaga

Test pipa dengan compresor

Rapikan isolasi pipa

3. Pemasangan Indoor Unit

Marking lokasi penempatan indoor unit

Pasang gantungan

Pasang indoor unit

Pasang karet mounting dan kencangkan bautnya

Sambung pipa copper dan ducting ke unit

Pasang instalasi listriknya

4. Pemasangan Outdoor unit

Marking pondasi outdoor unit

Buat pondasi outdoor unit

Pasang dinabolt pada pondasi

Pasang outdoor unit lengkap dengan mountingnya

Sambung pipa ke outdoor unit

Sambung instalasi listriknya

G. PEMASANGAN INSTALASI AIR BERSIH

Yang dimaksud Instalasi air bersih disini adalah :

1. Sarana pipa untuk menyalurkan air bersih dari PDAM ke pompa dan ke

tangki air bersih pemakaian langsung atau ke bak penampung (reservoir)

melalui pompa distribusi.

2. Sarana pipa dari reservoir ke tiap-tiap titik pemakaian (kran, fixtures

sanitary) dengan sistim gravitasi atau dilengkapi pompa boster bila

tekanan air diperlukan lebih besar dari tekanan gravitasi.

a. Material

Pompa-Pompa (delivery, distribusi, booster)

Tangki Reservoir (Kapasitas masing-masing disesuaikan dg.

Kebutuhan)

Pipa Galvanized (GIP) class medium

Pipa PVC (class AW, VP), Pipa ABS

Valve (Gate valve, check valve, straimed, flexible, connection,fast

valve).

Page 36: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Fitting Galvanized (tee, elbow,reducer, socket, flame, dll)

Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll)

Fitting ABS (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll)

Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung, clamp, dll)

b. Peralatan

Mesin Las

Gerinda Tangan

Bor Duduk & Bor Tangan

Takel

Kunci Pipa, Kunci Pas

Mesin Senai

c. Urutan Pelaksanaan

1. Pemasangan Pipa Indoor:

a. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan koordinasikan dengan

jalur pekerjaan lain seperti jalur pipa AC, Air Kotor, Fire Fighting,

Tray Cable dll.

b. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.

c. Lapisi pipa Gip (jika akan di cat seluruh/ daerah Expose) dengan

cat dasar (zincromate).

d. Setelah dicat dasar lapisi pipa dengan cat (warna sesuai spesifikasi

teknis).

e. Pasang gantungan maupun support pipa sesuai hasil marking.

f. Pasang pipa GIP sesuai ukuran pada shop drawing, penyambungan

pipa diameter kurang dari 2,5 ichi dengan drat dan diameter 2,5

inchi ke atas dengan las.

g. Gunakan benang dan water pass untuk mengukur ke-lurusan pipa.

h. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah sam-bungan pipa

i. Lakukan tets tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi yang

berlaku.

j. Untuk pemasangan pipa di dinding, harus dikoor-dinasikan dahulu

dengan pekerjaan keramik (arsitek) dan sanitary.

k. Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding telah terpasang.

2. Pemasangan Pipa Outdoor:

a. Marking jalur pipa.

b. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai elevasinya.

c. Sambung pipa di atas galian.

d. Lapisi pipa dengan zincromate.

e. Lakukan test tekan pipa dengan tekanan sesuai spesifikasi teknis

yang berlaku.

f. Beri lapisan pasir pada dasar galian.

Page 37: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

g. Turunkan pipa ke dalam galian. Lapis kembali galian dengan pasir.

Urug galian.

3. Pemasangan Valve

a. Check lokasi penempatan valve (apakah space/jarak antar pipa

yang telah disiapkan telah sesuai dengan lebar valve)

b. Siapkan valve dengan flange-nya..

c. Pasang valve.

d. Lakukan test tekan valve pada instalasi tersebut.

4. Pemasangan Pompa:

a. Marking lokasi penempatan pompa.

b. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan dan rata pondasi.

c. Pasang instalasi pemipaan ruang pompa terlebih dahulu.

d. Pasang Pompa dan valve-valvenya..

e. Sambung instalasi daya ke pompa.

f. Untuk pompa transfer automatisasi menggunakan water level

control (biasanya menggunakan elektroda)

g. Pengaturan pompa booster dcngan pressure switch sebagai berikut:

Pada posisi tekanan instalasi 2.5 Bar pompa 1 (kesatu) ON Jika

tekanan kembali ke 3 Bar pompa Off

Namun jika tekanan terus turun hinggga posisi 1.5 Bar pompa

kedua ON Jika tekanan naik lagi hingga 2 Bar pompa kedua

Off Pompa kesatu dan kedua selalu bergantian posisi

(alternated parallel)

H. Lakukan running test pompa

H. PEMASANGAN INSTALASI AIR KOTOR

Untuk instalasi air kotor, biasanya langsung melalui buangan dari closet

dan terminal, sedangkan untuk air buangan adalah sisa air buangan melalui

wastafel, bak cuci dan floor drain (pembuangan pada lantai) yang mengalir

secara gravitasi dari masing-masing genitor menuju bak penampungan (septic

tank, STP).

Untuk American Standard biasanya pipa air kotor dan pipa air buangan

dipisahkan, akan tetapi sistim Japan Standard digabung menjadi satu.

Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :

Untuk air kotor dibuat dengan kemiringan (± 1)

Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan (± 1 li) Masing-masing pipa

air kotor & air buangan harus dilengkapi pettrap (saluran leher angsa)

untuk mencegah bau.

a. Material

Pompa Buangan (Sewage Pump)

Page 38: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Pipa PVC (class AW/D)

Pipa Cast Iron (cip)

Fitting PVC (elbow, tee, socket, reducer)

Fitting Cast Iron (elbow, tee, socket,reducer)

Valve Cast Iron (check valve, gatevalve,fast valve)

Instalasi Pipa Ventilasi

Instalasi ini berfungsi untuk menghubungkan/ menyalur-kan udara yang

terjebak pada pipa air kotor maupun pipa air buangan sehingga air bisa

berjalan dengan lancar.

Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pipa cersebut disambung pada pipa

air kotor / air buangan diatas posisi pipa tersebut dan disalurkan pada daerah

yang tertinggi (ke atapl diatas plafond) dilengkapi dengan vent cup.

I. PEMASANGAN SANITARY

a. Material

Material sanitary:

Closet

Washtafel

Urioir

dll

Material bantu

b. Peralatan

kunci pipa,

kunci pas, dsb

c. Urutan Pelaksanaan

1. Pemasangan Bath Tub:

Marking lokasi penempatan bath tubdan pipa pembuangan

Pasang pondasi untuk dudukan bathtub dengan bata merah

Pasang pipa pembuangan lengkap dengan U-trapnya

Pasang bathtub

Check dengan waterpass dari segala sisi agar bath tub tidak miring

2. Pemasangan Closet Duduk

Marking lokasi titik bor dilantai

Lubangi lantai dengan bor beton sesuai ukuran fisher

Pasang fisher

Page 39: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

J. PEMASANGAN KONDUIT OUTBOW

a. Material

Konduit PVC / Steel

Tee Dos, Sock dan klem konduit

Fisher

b. Peralatan

Bending Konduit

Bor Tangan

Tang, Obeng dll

Benang

Cat, Kapur & Spidol

c. Pelaksanaan Pemasangan Konduit Outbow

Plat Lantai bersih dari bekisting

Marking Jalur Instalasi

Tandai Lokasi Klem

Bor Lokasi Klem

Pasang Konduit

K. PEMASANGAN KONDUIT INBOW

a. Material

Konduit PVC / Steel

Tee dos, Sock

Kawat bendrat

Paku

b. Peralatan

Palu

Tang, Obeng dll

Bending konduit

Benang

Cat, kapur dan Spidol

c. Pemasangan konduit dalam plat lantai (Inbow)

Marking jalur instalasi

Tandai lokasi tee dos

Wire mesh Layer 1

Pasang Konduit

Wire mesh layer 2

Page 40: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Ikat konduit pada layer 2

L. PEMASANGAN KABEL TRAY DAN LADDER

a. Material

Kabel Tray

Kabel Ladder

Gantungan

Kabel NYA

Fitting dan Jointing

b. Peralatan

Kunci Pas

Tang, Obeng

Bor Tangan

Kapur Tulis

c. Pelaksanaan

Lantai bersih daribekisting

Marking Jalur Kabel tray

Tandai lokasi gantungan

Bor lubang untuk dinaset gantungan

Pasang gantungan

Pasang tray

Hubungkan tray satu denganyang lain dengan kabel NYA 2,5 mm

URUTAN PELAKSANAAN KABEL TRAY

1. Marking jalur tray sesuai shopdrawing, tandai lokasi pengeboran untuk

gantungan

2. Bor lokasi gantungan

3. Pasang gantungan tray sesuai dengan ketinggian yang diminta

4. Tray dengan lebar 100 cm ke atas harus dipasang support pada tiap balok

struktur atasnya

5. Pasang kabel tray

Page 41: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

6. Pada setiap sambungan pasang penghubung grounding dengan kabel NYA

2,5 mm.

URUTAN PELAKSANAAN KABEL LADDER

1. Marking jalur ladder sesuai shopdrawing, tandai lokasi pengeboran untuk

gantungan

2. Bor lokasi gantungml support

3. Pasang gntung & nl support ladder

4. Pasang kabel ladder

5. Pada setiap sambungan pasang penghubung grounding dengan kabel NYA

2.5 mm.

1.5.15. PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK

a. Material

Kabel NYA/ NYMNYFBGY

Las Dop

b. Peralatan

Kawat Pancingan

Tang, Obeng

Lakban Kertas & Spidol

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI INDOOR

1. Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa conduit sesuai groupnya

2. Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan tersebut

3. Tandai kabel sesuai group dengan lakban & spidol

4. Sambungan kabel banya boleh pada tee dos dan dengan las dop

5. Merger kabel yang telah terpasang

URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI OUTDOOR

1. Marking jalur inscalasi

2. Tandai lokasi tiang lampu

3. Gali jalur yang relah demarking

4. Gelar kabel NYLBGY sesuai ukuran pada shop drawing sesuai groupnya

5. Timbun dengan pasir

6. Urug galian dengan tanah kembali

M. METODE PEMASANGAN KABEL

a. Material b. Peralatan

● Kabel Power ● Tang, Obeng

● Kabel skun ● Kabel ties

● Tali ● Tang pre

c. Urutan Pelaksanaan

KABEL PADA TRAY

Page 42: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Pastikan lebar tray cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang

Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan

Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir

Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter

Kabel siap disambung dengan panel

KABEL PADA LADDER

Pastikan lebar ladder cukup untuk jumlah kabel yang akan dipasang

Potong kabel dengan panjang dilebihkan 1 meter dari kebutuhan

Tarik kabel satu per satu dengan urutan dari pinggir

Gunakan tali jika kabel akan dipasang vertikal

Gunakan kabel ties sebagai pengikat kabel dengan jarak 1 meter

Kabel siap disambung dengan panel

N. PEKERJAAN PEMASANGAN PANEL LISTRIK

a. Material

panel

dynabolt

bahan pondasi

b. Peralatan

bor tangan

kunci pas, obeng dll

waterpass

c. Pelaksanan

PEMASANGAN PANEL FREE STANDING

Pastikan pondasi panel telah dibuat benar

Marking lokasi penempatan panel

Bor lubang dynabolt

Letakan panel diatas pondasi

Kencangkan baut dynabolt

PEMASANGAN PANEL SEMI INBOW

Marking lokasi panel dengan Ketinggian rata atas 180 cm

Bobok dinding bata

Pasang dynabolt

Pasang panel jika dinding sekeliling telah diplester di finish

Page 43: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Panel Semi Inbow

PEMASANGAN PANEL WALL MOUNTED

Marking lokasi panel dengan ketinggian rata atas 180 cm

Pasang dynabolt

Pasang panel

O. PEMASANGAN TRANSFORMER

a. Material

Transformator

Besi siku 5 cm

Bahan pondasi

b. Peralatan

Tang, obeng

Kunci pas

Bor tangan

c. Urutan pelaksanaan

Buat pondasi transformator sesuai shopdrawing Masing-masing sisi

dilebihkan lebar 20 cm

Letakkan transformator diatas pondasi

Ganjal roda transformator dengan besi siku 5 cm

Pasang grounding transformator

Page 44: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

P. PEMASANGAN GENSET

a. Material

Genset

Spring mounting

Silencer

Tangki solar

Pompa solar

Exhaust radiator

Fitting, valve dan gantungan

b. Peralatan

Fork lift/ pipa gip

Dongkrak

Bor tangan

Kunci pas, obeng dll

Balok

c. Pelaksanaan pemasangan genset

Pemasangan Genset

1. Pastikan pondasi genset telah dibuat benar

2. Marking lokasi penempatan spring mounting

3. Bor lokasi penempatan spring mou-nting

4. Letakan genset diatas pondasi

5. Gunakan dongkrak untuk pemasang-an spring mounting

6. Siap di-install dengan accessories-nya.

2. Pemasangan Accessories Genset

Pastikan posisi genset telah rata

Pasang attenuator

Pasang flexible duct

Page 45: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Pasang ducting BJLS untuk penghubung ke attenuator

Pasang grill attenuator

Pasang silencer genset

Pasang pemipaan exhaust

Pasang tangki solar

Pasang pemipaan bahan bakar

Pasang pompa dan valve-valve

Q. PEMASANGAN GROUNDING PANEL

a. Material

Kabel bc

Plat tembaga

Isolator

Copper rod

Mur baut

b. Peralatan

Bor tangan

Tang, obeng dll

Gergaji besi

c. Urutan Pelaksanaan

Page 46: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

Marking jalur grounding, jarak antar isolator 50 cm & tinggi 30 cm dari

lantai

Pasang isolator, gunakan dynabolt 8 mm

Pasang plat tembaga memutar ruang panel hingga bak kontrol grounding

Sambungkan antar plat tembaga dengan jointing dari dahan tembaga

R. PEMASANGAN ARMATURE

a. Material

Armatur

Kawat gantungan

b. Peralatan

Tang, Obeng dll

c. Urutan Pelaksanaan

TL recessed mounted

1. Marking plafon dengan kapur / spidol

2. Lubangi plafon scsuai marking, untuk akustik

3. Koordinasikan dg rangka plafon

4. Pasang kawat gantungan

5. Pasang lampu dengan melepas kap lampu

6. Kencangkan kawat gantungan

7. Sambung ke instalasi

8. Pemasangan tl setelah kondisi proyek aman dari pencurian

TL ceiling mounted

1. Marking plafon dengan kapur / spidol, dan pasang kawat gantungan

2. Tarik kabel instalasi & kawat gantungan ke luar plafon

3. Pasang lampu jika plafon telah finish

4. Gunakan skrup untuk pengikat lampu sambung ke instalasi

Lampu Taman & Jalan

1. Marking posisi lampu

2. Buat pondasi tiang lampu

3. Dirikan tiang lampu

4. Pasang lampu pada tiangnya

5. Sambung ke instalasi

Page 47: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN

S. PEMASANGAN SAKLAR DAN STOP KONTAK

a. Material

Saklar

Stop kontak

Grid switch

b. Peralatan

Bor tangan

Tang, obeng dll

Waterpass

c. Urutan Pelaksanaan

1. Marking jalur konduit pada dindin

2. Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan cutter

3. Pasang konduit dan inbow dos

4. Tunggu sampai dinding plester akhir

5. Sambungkan saklar, stop kontak dengan instalasinya

6. Pasang saklar & stop kontak, gunakan waterpass agar rata

T. PEMASANGAN PENANGKAL PETIR

a. Material

Konduit pvc

Tiang penangkal petir

Kabel coaxial/kc/nyy

Copper rod

Head penangkal petir

b. Peralatan

Grounding test

Tang, obeng, gergaji besi

Bending conduit

c. Urutan Pelaksanaan

1. Tentukan lokasi grounding

2. Pantek grounding dengan copper rod

3. Buat bak kontrol

4. Rangkai penangkal petir dan Lampu pada tiang penangkal petir

5. Pasang penangkal petir pada Lokasi sesuai gambar

6. Tarik kabel & sambung dengan pantekan

7. Finish arsitektur

Page 48: PELAKSANAAN PEKERJAAN LAPANGAN