37
LAPORAN MANAJEMEN KLINIK KLINIKITA KALIPANCUR SEMARANG Disusun untuk memenuhi tugas kepanitraan klinik Ilmu Kedokteran Keluarga Oleh : 1

Laporan Manajemen Kalipancur ANYAR 2010

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan manajemen

Citation preview

LAPORAN MANAJEMEN KLINIKKLINIKITA KALIPANCUR SEMARANG

Disusun untuk memenuhi tugas kepanitraan klinik Ilmu Kedokteran Keluarga

Oleh :Reza Adityas T (H2A010043)Sandhy Hapsari A (H2A010046)Yolinda Candra A (H2A010049)

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG2015DAFTAR ISICOVER1DAFTAR ISI2BAB I PENDAHULUAN 31. LATAR BELAKANG32. TUJUAN DAN MANFAAT 4BAB II PEMBAHASAN6BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 18LAMPIRAN 20

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANGKonsep dokter keluarga diciptakan untuk meningkatkan dan menggantikan dokter praktik umum, konsep tersebut diilhami oleh pengalaman dokter praktik umum sebelum tahun 60-an di banyak negara yang lebih menjalankan praktiknya sebagai dokter keluarga, WHO juga mencanangkan konsep Five Star of Doctor sesuai konsep dokter keluarga yang mencakup kompetensi dokter untuk mampu bertindak sebagai :1. Care provider2. Decision maker3. Communicator/educator4. Community leader5. ManagerKlinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Berdasarkan jenis pelayanannya, klinik dibagi menjadi Klinik Pratama dan Klinik Utama. Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Klinik merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis. Tenaga medis adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi atau dokter gigi spesialis. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 920/Menkes/Per/XII/ 1986 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta di Bidang Medik tidak sesuai lagi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran serta otonomi daerah. Maka dari itu terdapat program yang dicanangkan oleh pemerintah yaitu pelayanan dokter keluarga. Dokter Keluarga adalah dokter yang bertanggungjawab melaksanakan pelayanan kesehatan personal, terpadu, berkesinambungan dan proaktif yang dibutuhkan oleh pasiennya dalam kaitan sebagai anggota dari satu unit keluarga serta komunitas tempat pasien itu berada. Perbedaan antara dokter keluarga dengan dokter umum lainnya adalah lebih diarahkannya kepada pelayanan promotif dan preventif disamping tidak mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif. Kehadiran Klinikita mencoba untuk membuat layanan yang dapat dirasakan oleh pasien atau klien dengan tulus, sepenuh hati dan sehangat perhatian keluarga, karena Klinikita menganggap pasien atau klien sebagai keluarganya sendiri.

FILOSOFI KLINIKITA

Mempermudah orang untuk sehat dengan memperjuangkan manfaat lebih bagi mitra pemodal, para pelanggan, karyawan dan masyarakat dimanapun KLINIKITA ada.

VISI KLINIKITALayanan Kesehatan yang mempermudah banyak orang untuk sehatMISI KLINIKITA1. Selalu bekerja sesuai ajaran Allah dan mengharapkan ridhoNya2. Menciptakan lingkungan kerja yang baik dan memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat dan penuh martabat3. Menciptakan kondisi yang bersahabat dan berani bertanggung jawab apa yang telah diperbuat4. Menciptakan pelayanan kesehatan yang memudahkan dan memberikan pengalaman positif yang sulit untuk dilupakan selayaknya melayani keluarga sendiri yang sedang butuh bantuan.5. Selalu mengembangkan pelanggan-pelanggan yang benar-benar puas dan antusias sepanjang waktu6. Mengakui bahwa keuntungan adalah penting untuk kesuksesan di masa yang akan datang7. Melakukan pengembangan internal dan ekternal secara bertahap dan berkelanjutan demi kepuasan pelanggan dan anggota keluarga besar8. Melaksanakan perluasan wilayah sampai semua masyarakat dapat terlayani dengan pelayanan yang terbaik9. Memberikan kontribusi yang positif kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.1. TUJUAN DAN MANFAAT A. TUJUAN UMUM Diharapkan mahasiswa dapat memahami management klinik kedokteran keluarga

B. TUJUAN KHUSUS1. Diharapkan mahasiswa dapat memahami management klinik kedokteran keluarga secara komprehensif, holistic dan menyeluruh. 2. Diharapkan mahasiswa dapat memahami management klinikita3. Diharapkan mahasiswa dapat memahami marketing klinikita4. Diharapkan mahasiswa dapat memahami logistik klinikita5. Diharapkan mahasiswa dapat memahami sumber daya manusia di klinikita

2. MANFAAT1. Mengetahui praktik pelaksanaan managemen dokter keluarga di lapangan2. Mengaplikasikan teori yang didapat dengan aplikasi di lapangan.

BAB IIPEMBAHASAN

1. GAMBARAN UMUM KLINIKITA KALIPANCURLokasi Klinikita Kalipancur di Jalan. Abdulrahman Saleh Kav. 783 Semarang Telpon/ fax 024-7624455 Hotline Service 024-70120965 024-70111747 SMS center 081904343000. Lokasi klinik strategis dikarenakan jarak antara klinik dengan layanan kesehatan lain cukup jauh. Layanan kesehatan yang terdekat adalah puskesmas Manyaran. Tingkat perekonomian masyarakat di sekitar klinik yang beragam, yaitu mulai dari perekonomian yang tinggi, sedang, dan rendah menjadikan Klinikita Kalipancur memiliki banyak pelanggan. Marketing :1. Mini medical check up terdiri dari 3 paket yaitu Paket satu pemeriksaan dr.umum, cek gula darah, kolesterol, asam urat, kadar lemak perut dan trigliserida. @Rp. 130.000,00 bonus susu ultra 1 liter. Paket dua pemeriksaan dr.umum, cek gula darah, kolesterol, asam urat. @Rp. 90.000,00 bonus susu ultra 300 ml. Paket tiga pemeriksaan dr.umum, cek gula darah dan asam urat. @Rp. 50.000,00.2. Sms promo ke pelanggan.3. Suntik KB 3 kali kunjungan, gratis 1 kali di kunjungan berikutnya. 4. Kartu member dengan cara daftar Rp.25.000,00 untuk 1 tahun dengan fasilitas diskon jasa dokter 10%, dan diskon obat 5%Logistik salah satunya pendistribusian obat dengan tata cara sebagai berikut : Order obat dilakukan pada hari senin dan kamis.

Denah Klinikita KalipancurDepan

Tempat parkirTeras Teras ApotekR. dokter GigiR. tindakan R.dokter UmumKantorGudang MusholaR. tunggu R. TungguKantorApotekDapurR. obat KMFront LineKMR. tungguHalaman Belakang

Bagan 1. Struktur Organisasi Klinikita Cabang Kalipancur

Ka Cabang Endah

Dokter Umumdr. Puji, dr. Ananta & dr. Sherly Dokter Gigi drg. Uki, drg. Sherly, drg. Rista, drg. Marshela & drg. Aulia

Ass GigiNanda

Sie KebersihanTiffanySie Obat SitiSie MarketingWahyuAni

Bagan 2. Struktur Organisasi Apotek Kalipancur

Penanggung Jawab ApotekAdhitya Alfia, S.Fram , AptKa. ApotekDesylya

Apoteker Pendamping ApotekDinar

Asisten ApotekerDinaAsisten ApotekerTiwiAsisten ApotekerAli Imron

Dokter Umum :1. dr. Puji2. dr. Ananta3. dr. SherlyDokter Gigi :1. drg. Uki W2. drg. Shirley3. drg. Marshela4. drg. Rista5. drg. Aulia

Daftar 10 penyakit pada bulan Januari 2015 di KLINIKITA cabang Kalipancur :1. ISPA2. Gastritis3. Faringitis4. Cedera lainnya5. Nyeri kepala6. Gangguan perkembangan7. Karries 8. Diare9. Gangguan metabolism10. HipertensiHASIL ANALISIS MASALAH (SWOT)Chance (+)InternalChance(-)

Strength : Lokasi klinik strategis dan luas Tersedianya apotek di samping klinik, satu atap Tersedianya medical chek up, paket medical chek up, kartu member, voucher dan sms promo Terdapat klaim jaminan Klinikita cukup dikenal oleh masyarakat luas Wifi area Tersedianya EDC (alat pembayaran dengan menggunakan kartu kredit)Weakness : Tingkat perekonomian pasien yang beragam (menengah ke atas) sehingga sering tidak sabar dalam menunggu pelayanan. Standar Operasional Prosedur kurang berjalan. Tidak terdapat laboratorium di klinik.

Opportunity : Kerjasama dengan perusahaan farmasi dapat ditingkatkan karena klinikita semakin banyak memiliki cabang. Tidak tersedianya layanan kesehatan lain di dekat klinik sehingga memungkinkan pengembangan klinik yang lebih maju. Pasien di sekitar kalipancur banyak.Threat : Adanya PERMENKES RI NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011 TENTANG KLINIK Ps.19 mengenai ketenagakerjaan yang sesuai dengan profesinya sehingga tenaga kesehatan yang bekerja di klinik yang tidak sesuai dengan standar profesi (perawat merangkap sebagai front line, perawat, bagian obat, dan rekam medis) akan memengaruhi kinerja karyawan dan dapat dikenai pasal tersebut di atas.

Eksternal

Berdasarkan analisis SWOT kami mengambil weakness dan threat sebagai masalah antara lain : 1. Tingkat perekonomian pasien yang beragam (menengah ke atas) sehingga sering tidak sabar dalam menunggu pelayanan.2. Standar Operasional Prosedur kurang berjalan.3. Tidak terdapat laboratorium di klinik.4. Adanya PERMENKES RI NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011 TENTANG KLINIK Ps.19 mengenai ketenagakerjaan yang sesuai dengan profesinya sehingga tenaga kesehatan yang bekerja di klinik yang tidak sesuai dengan standar profesi (perawat merangkap sebagai front line, perawat, bagian obat, dan rekam medis) akan memengaruhi kinerja karyawan dan dapat dikenai pasal tersebut di atas.

Prioritas MasalahPenentuan prioritas masalah menggunakan metode PEARL. Metode PEARL terdiri dari beberapa faktor yang saling menentukan dapat atau tidaknya suatu program dilaksanakan, faktor-faktor tersebut antara lain : Kesesuaian (Propriety) Ekonomi murah (Economic) Dapat diterima (Acceptability) Tersedianya sumber (Resources Availability) Legalitas terjamin (Legality)

Tabel 1. Prioritas MasalahMASALAHPoprietyEconomyAcceptabilityResourcesLegalityTotal

Tingkat perekonomian pasien yang beragam (menengah ke atas) sehingga sering tidak sabar dalam menunggu pelayanan111014

Standar Operasional Prosedur kurang berjalan101114

Tidak terdapat laboratorium di klinik101013

Adanya PERMENKES RI NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011 TENTANG KLINIK Ps.19 mengenai ketenagakerjaan yang sesuai dengan profesinya sehingga tenaga kesehatan yang bekerja di klinik yang tidak sesuai dengan standar profesi (perawat merangkap sebagai front line, perawat, bagian obat, dan rekam medis) akan memengaruhi kinerja karyawan dan dapat dikenai pasal tersebut di atas101114

MarketingSDMOperasional

1. Tingkat perekonomian pasien yang beragam (menengah ke atas) sehingga sering tidak sabar dalam menunggu pelayananAdanya PERMENKES RI NOMOR 028/MENKES/PER/I/2011 TENTANG KLINIK Ps.19 mengenai ketenagakerjaan yang sesuai dengan profesinya sehingga tenaga kesehatan yang bekerja di klinik yang tidak sesuai dengan standar profesi (perawat merangkap sebagai front line, perawat, bagian obat, dan rekam medis) akan memengaruhi kinerja karyawan dan dapat dikenai pasal tersebut di atas.

1. Standar Operasional Prosedur kurang berjalan2. Tidak terdapat laboratorium di klinik

Berdasarkan diskusi dengan koordinator, masalah yang dipilih yaitu Standar Operasional Prosedur kurang berjalan.

Analisa Penyebab MasalahUntuk menganalisis penyebab masalah manajemen secara menyeluruh digunakan pendekatan sistem yang meliputi input, lingkungan, proses, output, outcome, serta dampak. Dengan pola pemecahan masalah berdasarkan sistem tersebut dapat ditelusuri ke belakang hal-hal yang dapat menyebabkan munculnya permasalahan.

Tabel 2.5. Daftar kemungkinan penyebab masalah dari pendekatan sistemINPUTMan Kurangnya jumlah petugas yang terampil Tidak sesuai kompetensi

Money Penganggaran untuk pelatihan

Method Pelatihan kepada petugas

Machine & Material-

LINGKUNGAN -

PROSESP1

P2

P3 Belum ada evaluasi tingkat kepuasan pelanggan

Dari pendekatan sistem tersebut dapat ditelusuri kebelakang mengenai beberapa hal yang kemungkinan menyebabkan munculnya permasalahan pada SDM.

2.1.1. Rencana dan Alternatif Pemecahan MasalahTabel 2.6. Alternatif Pemecahan MasalahNo.PenyebabAlternatif pemecahan masalah

1Kurangnya jumlah petugas yang terampil

Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan

2Tidak sesuai kompetensiMerekrut petugas sesuai kompetensi

3

Penganggaran untuk pelatihanMengusulkan rencana anggaran untuk menyelenggarakan pelatihan

4Belum adanya evaluasi tingkat kepuasan pelangganDilakukan evaluasi rutin tingkat kepuasan pelanggan

2.1.2. Kriteria Mutlak dan Kriteria KeinginanKriteria Mutlak Kegiatan dapat dilakukan oleh karyawan KLINIKITA Dana yang ditetapkan tidak melebihi Sarana dan prasarana tersedia

Kriteria keinginan Efektif: 50 Efisien: 40 Mudah dilaksanakan: 30 Peran serta masyarakat: 20 Biaya murah: 10Beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut antara lain :1. Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan2. Merekrut petugas sesuai kompetensi3. Mengusulkan rencana anggaran untuk menyelenggarakan pelatihan4. Dilakukan evaluasi rutin tingkat kepuasan pelanggan

Alternatif-alternatif tersebut diuji dalam matriks kriteria mutlak dan kriteria keinginan sebagai berikut :Tabel 2.7. Alternatif Pemecahan Masalah Kriteria MutlakAlternatifKriteria MutlakL/TL

TenagaDanaSaranaKebijakanTarget

111111L

211111L

311111L

411111L

L= LulusTL= Tidak Lulus

Tabel 2.8. Kriteria KeinginanKriteriaBobotAlternatif

1234

Mudah dilaksanakan502X501X501X503X50

Efektif401X403X401X403X40

Efisien301X302X303X303X30

Peran serta masyarakat201X202X201X203X20

Biaya murah100X100X101X103X10

Jumlah190270210350

2.1.3. Prioritas Pemecahan MasalahBerdasarkan kriteria keinginan didapatkan alternative pemecahan masalah nomor empat dengan hasil terbesar sebanyak 350. Alternatif pemecahan masalah yang akan di pilih adalah dilakukan evaluasi rutin tingkat kepuasan pelanggan

(Tabel 5. Rencana Pelaksanaan Kegiatan)

KegiatanTujuanSasaranTempatPelaksanaWaktuBiayaMetodeIndikator

Angket tingkat kepuasan pelangganUntuk menilai dan meningkatkan mutu kerja tenaga kerjaPasien baru dan lama

Di Klinikita KalipancurTim Manajemen KlinikitaSetiap kunjungan pasienDana operasional Klinikita Cabang KalipancurAngket Meningkatnya kualitas pelayanan

PersiapanPenyusunan timMemadukan koordinasi dalam pelaksanaannyaPegawai baru dan lamaKlinikita KalipancurTim Manajemen KlinikitaSenin, 16 Febuari 2015Dana operasional Klinikita Cabang KalipancurMusyawarahTerbentuk tim pelaksana pelatihan dan evaluasi

Pelaksanaan

Tim melaksanakan job descriptionPasien baru dan lamaKlinikita KalipancurTim Manajemen Klinikita Senin 23 Febuari 2015Dana operasional Klinikita Cabang Kalipancur

AngketTim pelaksana menguasai materi

Evaluasi dan monitoringMenilai keberhasilan pelaksanaanPegawai baru dan lamaKlinikita KalipancurTim Manajemen KlinikitaSetiap tanggal 30Dana operasional Klinikita Cabang KalipancurPengumpulan dan penilaian angket yang sudah di isi pasienPegawai baru dan lama peserta pelatihan menguasai materi sehingga meningkatkan kualitas kerjanya

1

BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN1. Setelah dilakukan penelitian dan analisis dari data manajemen Klinikita dapat disimpulkan bahwa manajemen Klinikita Kalipancur pada umumnya sudah berjalan cukup baik. Namun dari hasil pengumpulan data, pengamatan, dan wawancara didapatkan 4 masalah yaitu :1. Mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan2. Merekrut petugas sesuai kompetensi3. Mengusulkan rencana angaran untuk menyelenggarakan pelatihan4. Dilakukan evaluasi rutin tingkat kepuasaan pelanggan

2. Berdasarkan hasil penentuan prioritas masalah menggunakan metode PEARL ditemukan 1 prioritas masalah yaitu :Standar Operasional Prosedur kurang berjalan.3. Berdasarkan analisis secara ilmiah dan konfirmasi dengan pihak Klinikita Kalipancur, prioritas masalah yang terpilih sesuai dengan konfirmasi kepada Klinikita adalah Standar Operasional Prosedur kurang berjalan4. Alternatif pemecahan masalah yang disusun untuk memecahkan masalah yang muncul yaitu dilakukannya evaluasi rutin tingkat kepuasan pelanggan5. Berdasarkan kriteria mutlak dan keinginan serta inventarisasi konsekuensi maka dilakukan angket tingkat kepuasan pelanggan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil evaluasi dari metode SWOT maka didapatkan saran sebagai berikut :1. Dilakukannnya evaluasi kepuasaan pasien tiap bulan 2. Ditempatankannya SDM yang sesuai dengan kompetensinya.3. Diharapkan kegiatan inpeksi mendadak (SIDAK) lebih sering dilakukan agar kualitas pelayanan Klinikita Kalipancur lebih meningkat.