laporan lengkap Hipolipidemik

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    1/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Hiperlipidemia (atau lebih tepat hiperlipoproteinemia) adalah

    keadaan, dimana kadar lipoprotein darah meningkat, merupakan

    kelompok penyakit yang dapat bersifat primer ataupun sekunder,

    tergantung pada penyebabnya.

    Hiperlipidemia primer berasal dari kelainan gen tunggal

    yang diwarsi atau lebih sering disebabkan kombinasi faktor genetik dan

    lingkungan. Hiperlipidemia sekunder merupakan penyakit matabolik yang

    lebih umum seperti diabetes melitus, asupan alkohol yang berlebihan,

    hipotiroidisme, atau sirois biliar primer.

    Obat-obat yang digunakan dalam pengobatan lipid serum

    tinggi (hiperlipidemia) biasanya ditujukan untuk menurunkan produksi

    lipoprotein oleh jaringan, meningkatkan katabolisme lipoprotein dalam

    plasma dan mempercepat bersihan kolesterol dari tubuh. Pengobatan

    seperti ini akan memperlambat perkembangan sumbatan koroner dan

    degenarasi lain yang mungkin berkembang.

    Pada paraktikum kali ini, kita akan memepelajari bagaimana

    cara menurunkan kolesterol pada mencit dengan menggunakan obat dari

    golongan tertentu, dengan tujuan agar kita mengetahui bagaimana

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    2/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    apakah obat tersebut dapat menurunkan kadar kolesterol yang ada

    didalam tubuh seseorang dan tentunya tidak berbahaya untuk dikonsumsi.

    B. Maksud Percobaan

    Mengetahui dan memahami efek farmakologi dari obat

    hipolipidemik yaitu Simvastatin dan Gimfibrasil terhadap hewan coba

    mencit (Mus musculus).

    C. Tujuan Percobaan

    Untuk menentukan efek farmakologi dari obat hipolipidemik yaitu

    Simvastatin dan Gimfibrasil terhadap hewan coba mencit (Mus musculus).

    D. Prinsip Percobaan

    Penetuan efek dari obat hipolipidemik yaitu Simvastatin dan

    Gimfibrasil terhadap hewan coba mencit (Mus musculus) yang

    sebelumnya hewan coba diukur kolestrolnya kemudian di induksi dengan

    PTU dan diberi kolesterol selama seminggu, selanjutnya diberi obat

    hipolipidemik, kemudian diambil darahnya pada menit ke-90.

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    3/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Teori Umum

    Hiperlipidemia atau lebih tepat hiperlipoproteinemia adalah

    keadaan pada mana kadar lipoprotein darah meningkat akibat predisposisi

    genetik (keturunan)/ hiperlipidaemia primer dan atau yang berhubungan

    pula dengan diet individual (Tjay, 2007).

    Hiperlipidemia adalah suatu kondisi kadar lipid darah yang

    melebihi kadar normalnya. Hiperlipidemia disebut juga peningkatan lemak

    dalam darah dan karena sering disertai peningkatan beberapa fraksi

    lipoprotein, disebut juga hiperlipoproteinemia. Hiperlipidemik dapat berupa

    hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia (Kumalasari, 2005).

    Arteriosklerosis adalah suatu penyakit yang ditandai dengan

    penebalan dan hilangnya elastisitas dinding arteri. Dikenal 3 bentuk

    arteriosklerosis monokeberg dan arteriosklerosis. Arteriosklerosis adalah

    bentuk arteriosklerosis yang paling umum ditemukan, ditandai dengan

    terdapatnya aterom pada bagian intima arteri yang berisi kolestrol, zat

    lipoid dan lipofag. Pembuluh darah yang terkena adalah arteri besar dan

    sedang yaitu pembuluh serebral, vertebral, koroner, renal, aorta dan

    pembuluh di tungkai (Mardjono, 2007).

    Hipolipidemik adalah obat yang digunakan untuk menurunkan

    kadar lipid plasma. Tindakan menurunkan kadar lipid plasma merupakan

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    4/39

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    5/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    Tipe II.

    Penderita LDL. Serum kolesterol umumnya meningkat karena 50%

    LDL terdiri dari kolesterol. Hiperlipidemia tipe II dibagi menjadi

    subtype IIa, yang tidak disertai peningkatan VLDL, dan subtype IIb,

    yang disertai dengan peningkatan VLDL. Pada penderita

    heterozigot manifestasi penyakit baru terlihat setelah 20 tahun

    sedang pada homozigot manifestasi penyakit sudah terlihat mulai

    masa anak. Xantoma dan penyakit jantung istemik merupakan

    gejala homozigot. Gejala lain berupa nyeri tendo dan poliartritis.

    Tipe III.

    Kelainan terutama pada beta-lipoprotein dengan susunan yang

    tidak normal yaitu lebih banyak trigliserida sehingga menjadi lebih

    ringan.

    Penderita tipe III ini memperlihatkan peningkatan kadar serum

    kolesterol dan trigliserida sama tinggi (ratio 1), 400-800 mg/dl.

    Tipe IV.

    Peningkatan VLDL. Diduga akibat gangguan metabolisme

    trigliserida endogen. Kelainan ini kadang-kadang menghinggapi

    anggota keluarga penderita hiperlipidemia tipe III dan V. Pada

    penderita ini diet tinggi karbohidrat disertai peningkatan kadar

    trigliserida dalam plasma. Empat puluh persen penderita juga

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    6/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    menderita hiperurisemia. Kadar trigliserida pada penderita ini

    mungkin lebih dari 1000 mg/dl.

    Tipe V.

    Efek pada metabolisme trigliserida endogen dan eksogen. VLDL

    dan kilomikron meningkat sedang serum kolesterol mungkin normal

    atau meningkat. Rasio kolesterol trigliserida berkisar antara 0,15-

    0,6. Manifestasi penyakit umumnya baru terlihat setelah penderita

    berumur 20 tahun. Hiperlipidemia tipe ini disertai gangguan

    toleransi glukosa dan hiperurisemia dan obesitas.

    Banyak kondisi hiperlipidemik yang dihubungkan dengan

    perkembangan xanhoma. Lesi tersebut, yang terjadi dari deposisi lipid

    dalam tendon atau kulit, mungkin terasa nyeri dan dari segi kecantikan

    tidak diharapkan oleh pasien. (Katzung, 2014).

    Lipid darah terutama terdiri atas kolesterol, trigliserida (minyak),

    asam lemak bebas dan fosfolipid, yang semuanya tidak dapat larut dalam

    darah (> 50% terdiri dari air). Oleh karena itu lipid diangkut melalui plasma

    darah dalam inti partikel-partikel yang memiliki kulit (shell) hidrofil yang

    terdiri dari fosfolipida dan kolesterol bebas. Lapisan permukaan ini juga

    terdiri dari apolipoprotein yang berfungsi sebagai etiket atau label untuk

    reseptor-reseptor sel. Senyawa kompleks dengan protein transport ini

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    7/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    disebut lipoprotein yang dapat bercampur baik darah. Kurang lebih dua

    pertiga dari plasma lipoprotein disintesa dalam hati (Tjay, 2007).

    Ada beberapa jenis lipoprotein yang sesuai kandungan lipidnya

    umumnya dibagi dalam beberapa komponen sebagai berikut (Tjay, 2007):

    a. Chylomicron yang dibentuk di dinding usus dari trigliserida dan

    kolesterol berasal dari makanan. Kemudian TG ini dihirolisa oleh

    lipoproteinlipase dan sisanya diekskresi oleh hati.

    b. VLDL (very low density lipoprotein) dari hati yang bersama

    chylomikcon mengangkut sebagian besar TG dan asam lemak

    bebas ke jaringan otot dan lemak. Berat jenis VLDL rendah sekali.

    c. LDL (low density lipoprotein) mengangkut sebagian besar kurang

    lebih 70% kolesterol darah dari hati yang memiliki reseptor-reseptor

    LDL ke jaringan. Proses penarikan LDL dari plasma melalui

    reseptor-reseptor ini merupakan mekanisme utama dalam

    pengendalian level LDL. Dalam hati tertentu 0ksi-LDL, yakni

    kolesterol yang telah dioksidasi oleh radikal bebas dapat

    mengendap pada dinding pembuluh dan mengakibatkan

    atherosclerosis.

    d. HDL (high density lipoprotein) mengangkut kelebihan kolesterol dan

    asam lemak yang tidak dapat digunakan oleh jaringan perifer

    kembali ke hati untuk diubah menjadi asam empedu. Dengan

    bantuan enzim LCAT (lecthine cholesterol acyl-transferase), oksi-

    LDL yang telah terendap pada dinding pembuluh dilarutkan (secara

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    8/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    kimiawi: pembentukan ester dengan lesitin) dan diangkut pula ke

    hati. HDL memiliki berat jenis tertinggi.

    Lipid darah terutama terdiri atas kolesterol, trigliserida (minyak),

    asam lemak bebas dan fosfolipid, yang semuanya tidak dapat larut dalam

    darah (> 50% terdiri dari air). Oleh karena itu lipid diangkut melalui plasma

    darah dalam inti partikel-partikel yang memiliki kulit (shell) hidrofil yang

    terdiri dari fosfolipida dan kolesterol bebas (Tjay, 2007).

    Darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih

    (lekosit), dan pelat darah (trombosit) yang tersuspensi dalam plasma.

    Plasma terdiri untuk sebagian besar dari air dengan terlarut dalamnya zat-

    zat elektrolit dan beberapa protein, yakni globulin (alfa, beta, gamma),

    albumin dan faktor pembekuan darah (Sloane, 2004).

    Plasma merupakan komponen cairan dari darah yang

    mengandung fibrinogen terlarut. Setelah aktivasi oleh enzim plasmin,

    terbentuklah gumpalan fibrin. Sesudahnya gumpalan ini disingkirkan,

    sisanya yang tertinggal disebut serum (Sherwood, 2009).

    Kolesterol adalah zat alamiah dengan sifat fisik serupa lemak

    tetapi berumus steroida, seperti banyak senyawa alamiah lainnya.

    Kolesterol merupakan bahan bengun esensial bagi tubuh untuk sintesa

    zat-zat penting, seperti membran sel dan bahan isolasi sekitar serat saraf,

    begitu pula hormon kelamin dan anak ginjal , vitamin D serta asam

    empedu. Kolesterol terdapat pula dalam lemak hewani, kuning telur dan

    batu empedu (Sloane, 2004).

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    9/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    Berdasarkan kelainan lipoprotein, hiperlipidemia dapat

    diklasifikasikan menjadi: hiperlipidemia tipe I, tipe II, tipe III, dan tipe IV.

    Keguanaan klasifikasi ini agak terbatas karena dikenal juga bentuk

    campuran, lagipula hanya menggambarkan peta lipoprotein yang terdapat

    dalam plasma dan bukan penyakit atau mekanisme patogenesisnya

    (Richard, 2013).

    Banyak kondisi hiperlipidemik yang dihubungkan dengan

    perkembangan xanhoma. Lesi tersebut, yang terjadi dari deposisi lipid

    dalam tendon atau kulit, mungkin terasa nyeri dan dari segi kecantikan

    tidak diharapkan oleh pasien. Karena xanthoma mengecil seiring dengan

    terapi penurunan lemak, keadaan tersebut merupakan suatu indikasi lain

    tentang perlunya pengobatan (Katzung, 2014).

    Golongan obat antihiperlipidemia, yaitu (Setiabudy, 2007) :

    1. Asam Fibrat

    Klofibrat sebagai hipolipidemik digunakan di Amerika Serikat tahun

    1967.Tetapi penggunaannya menurun secara dramatis dan tidak

    digunakan lagi karena studi WHO 1978 menunjukkan bahwa walaupun

    terjadi penurunan kolesterol, obat ini tidak menurunkan kejadian

    kardiovaskular fatal, walaupun infark non-fatal berkurang.Selain itu,

    pada kelompok klofibrat ditemukan peningkatan angka

    mortalitas.Derivat asam fibrat yang masih digunakan saat ini adalah

    gemfibrozil, fenofibrat, dan bezafibrat.

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    10/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    2. Resin

    Derivat resin barangkali merupakan hipolipidemik yang paling aman

    karena tidak diabsorpsi saluran cerna. Obat-obat ini juga relative aman

    digunakan pada anak. Kolestiramin adalah garam klorida dari basic

    anion exchange resin yang berbau dan berasa tidak enak. Kolestiramin

    dari kolestipol bersifat hidrofilik, tetapi tidak larut dalam air, tidak

    dicerna dan tidak diabsorpsi.

    3. Penghambat HMG CoA Reduktase

    Statin saat ini merupakan hipolipidemik yang paling efektif dan

    aman.Obat ini terutama efektif untuk menurunkan kolesterol.Pada

    dosis tinggi statin juga dapat menurunkan trigliserida yang disebabkan

    oleh peninggian VLDL.

    4. Asam Nikotinat

    Asam nikotinat (niasin) merupakan salah satu vitamin B-kompleks

    yang hingga kini digunakan secara luas di Amerika Serikat untuk

    pengobatan dislipidemia.Efek ini tidak dimiliki nikotinamid.

    5. Probukol

    Probukol menurunkan kadar kolesterol serum dengan menurunkan

    kadar LDL. Obat ini tidak menurunkan kadar trigliserida serum pada

    kebanyakan pasien. Kadar HDL menurun lebih banyak daripada kadar

    LDL sehingga menimbulkan rasio LDL: HDL yang kurang

    menuntungkan. Penyelidikan menunjukkan probukol meningkatkan

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    11/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    kecepatan katabolisme fraksi LDL pada pasien hiperkolesteromia

    familial heterozigot dan homozigot lewat jaur non-reseptor.

    Mekanisme Sintesis Kolesterol (Mardjono, 2007) :

    a. Jalur Eksogen

    Trigliserida dan kolesterol yang bersal dari makanan dalam usus

    dikemas sebagai kilomikron. Kilomikron ini akan diangkut dalam

    saluran limfa lalu ke dalam darah via duktus torasikus. Di dalam

    jaringan lemak trigliserida dalam kilomikron mengalami hidrolisis oleh

    lipoprotein lipase yang terdapat pada permukaan sel endotel. Akibat

    hidrolisis ini maka akan terbentuk asam lemak kilomikron remnan.

    Asam lemak bebas akan menembus endotel dan masuk ke dalam

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    12/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    jaringan lemak atau sel otot untuk diubah menjadi trigliserida kembali

    (cadangan) atau dioksidasi (energi). Kilomikron remnan adalah ukuran

    trigliserida mengecil tetap jumlah ester kolesterol tetap. Kilomikron

    remnan ini akan dibersihkan oleh hati dari sirkulasi dengan

    mekanisme endositosis oleh lisosom. Hasil metabolisme ini berupa

    kolestrol bebas yang akan digunakan untuk sintetis berbagai struktur

    (membran plasma, myelin, hormone, steroid dsb) disimpan dalam

    hati sebagai kolestrol ester lagi atau diekskresi kedalam empedu

    (sebagai kolesterol atau asam empedu) atau diubah jadi lipoprotein

    yang dikeluarkan kedalam plasma. Kolesterol juga dapat disintesis

    dari asetat dibawah pengaruh enzim HMG-COA Feduktase yang

    menjadi aktif jika terdapat kekurangan kolesterol. (Mardjono , 2007).

    b. Jalur Endogen

    Trigliserida dan kolestrol yang disintesis oleh hati diangkut secara

    endogen dalam bentuk VLDL kaya triglisorida dan mengalami

    hidrolisis dalam sirkulasi oleh lipoprotein lipase yang juga

    menghidrolisis kilomikron menjadi partikel lipoprotein yang lebih kecil

    yaitu IDL dan LDL-LDL yang mengandung kolesterol paling banyak

    (60-70%), mengalami katabolisme melalui reseptor diatas dan jalur

    non reseptor. Jalur katabolisme reseptor dapat ditekan oleh produksi

    kolestrol endogen. Pada pasien hiperkolesterolemia katabolisme LDL

    oleh hati dan jaringan perifer berkurang sehingga kadar kolestrol

    plasmanya meningkat. Peningkatan kadar kolestrol sebagian

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    13/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    disalurkan kedalam makrofag yang akan membentuk sel busa (foam

    cells) yang berperan dalam terjadinya ateroklerosis premature.

    (Madjono, 2007).

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    14/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    B. Uraian Obat

    1. Gemfibrozil(Djuanda, 2013) (Ganiswara, 2007)

    Zat aktif : Gemfibrozil.

    Golongan : Asam Fibrat.

    Indikasi : Terapi hiperkolesteronemia, campuran

    disiplinemia, hipertrigliseridemia atau

    Frederickson tipe IIA, IIB, III, IV dan V, diabetes

    yang disertai dislipidemia, dislipidemia yang

    disertai dengan xantoma.

    Kontraindikasi : Gangguan fungsi hati dan ginjal berat .penyakit

    kandung empedu.

    Efek samping : Sakit kepala, penglihatan kabur, diare, ikterus

    kolestatik, pankrealitis, ruam kulit, dermatitis,

    impotensi, angioedema, edema laring, miastenia,

    miopati, rabnomiolisis, nyeri dan malgia pada

    ekstremitas disertai dengan peningkatan kadar

    kreatinin kinase. Gangguan GI, fibrilasi atrium,

    pruritus, urtikaria, vertigo

    Farmakokinetik : Gemfibrozil dan klofibrat diabsorbsi sempurna

    setelah dosis oral. Klofibrat mengalami

    esterifikasi menjadi asam klorofibrat aktif yang

    terikat pada albumin dan tersebar luas ke seluruh

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    15/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    jaringan tubuh. Demikian pula, gemfibrozil secara

    luas menyebar ke seluruh tubuh, terikat pada

    albumin. Keduanya mengalami biotransformasi

    sempurna dan dikeluarkan dalam urin sebagai

    konjugat glukuronidan

    Farmakodinamik : Menurunkan trigliserida dalam plasma sehingga

    produksi VLDL dan apo-protein B dalam hati

    menurun. Meningkatkan aktivitas lipoprotein

    lipase sehingga sehingga bersihan partikel kaya

    triglisrida meningkat juga meningkatkan kadar

    HDL.

    Interaksi obat

    : Meningkatkan kadar warfarin dalam plasma.

    Dengan lovastatin meningkatkan resiko miositis

    dan mioglobinuria (rabdomiolisis).

    Dosis : Dewasa 600 mg 2 x/hari. Maks : 1500 mg/hari

    2. Na.CMC (Ditjen POM 1979)

    Nama resmi : NATRII CARBOXYMETHYL CELLULOSUM

    Nama lain : natrium karboksimetil sellulosa

    BM : 90.000 -700.000

    Pemerian : serbuk atau butiran, putih atau kuning gading,

    tidak berbau atau hamper tidak berbau hidrofilik.

    Kelarutan : mudah mendispersi dalam air, tidak larut dalam

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    16/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    etanol 95% P dan pelarut organic lain.

    Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat

    Kegunaan : sebagai obat control dan pensuspensi obat

    Na.CMC

    3. Propiltiurasil (Dirjen POM, 1979)

    Nama Resmi : Propylthiouracilum

    Sinonim : Propiltiurasil

    Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, putih atau putih

    gading muda, tidak berbau rasa pahit.

    Kelarutan : Sangat sukar larut dalam air, agak sukar larut

    dalam etanol, larut dalam larutan alkali

    hidroksida.

    Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.

    Kegunaan : Penginduksi kenaikan kadar kolesterol.

    4. Simvastain (Djuanda, 2013) (Ganiswara, 2007)

    Zat aktif : Simvastatin

    Golongan : Inhibitor HMG CoA reduktase

    Indikasi : Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada

    hiperkolesteronemia primer dan sekunder jika

    respon terhadap diet dan pengobatan non

    farmakologi tunggal tidak memadai.

    Kontraindikasi : Penyakit hati aktif atau peningkatan persisten

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    17/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    transaminase serum yang tidak jelas

    penyebabnya, termaksud hipersensitivitas. Hamil

    dan laktasi

    Efek samping

    : Nyeri abdomen, konstipasi, distensi abdomen,

    asthenia, sakit kepala, meopati, rabdomiolisis.

    Farmakokinetik : Semua statin, kecuali lovastatin dan simvastatin

    berada dalam bentuk asam -hidroksi. Kedua

    statin tersebut merupakan prodrug dalam bentuk

    lakton dan harus dihidrolisis lebih dahulu menjadi

    bentuk aktif asam -hidroksi. Statin diabsorbsi

    sekitar 40-75%, kecuali fluvastatin yang

    diabsorbsi hampir sempurna. Semua obat

    mengalami metabolisme lintas pertama di hati.

    Obat-obat ini sebagian besar di ekskresi oleh hati

    dalam cairan empedu dan sebagian kecil lewat

    ginjal

    Farmakodinamik : Statin bekerja dengan cara menghambat sintesis

    kolesterol dalam hati, dengan menghambat

    enzim HMG CoA reduktase. Akibat penurunan

    sintesis kolesterol ini, maka SREBP yang

    terdapat dalam membran di pecah protease, lalu

    di angkut ke nukleus. Faktor-faktor transkripsi

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    18/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    kemudian akan berikatan dengan gen reseptor

    LDL, sehingga terjadi peningkatan sintesis

    reseptor LDL. Peningkatan jumlah reseptor LDL

    pada membran sel hepatik akan menurunkan

    kadar kolesterol darah lebih besar. Selain VLDL,

    LDL, dan IDL juga menurun, sedangkan HDL

    meningkat

    Interaksi obat : Derivat kumarin, warfarin, imunosupressan,

    gemfibrozil, niasin, eritromisin, antiprin,

    propanolol, digoksin

    Dosis : 20 mg per oral dan dapat dinaikkan menjadi 20

    mg per orak 2 x sehari dan bila perlu menjadi 40

    mg per oral 2 x sehari.

    C. Uraian Hewan

    1. Mencit

    a. Klasifikasi (Maskoeri, 1987)

    Kingdom : Animalia

    Filum : Vertebra

    Class : Mamalia

    Sub Class : Theria

    Infra Class : Futheria

    Ordo : Rodentia

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    19/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    Familia : Muridae

    Genus : Mus

    Spesies : Mus Musculus

    b. Karakteristik (Ningsih, 2011)

    Berat badan dewasa : 2040g jantan ; 1835g betina

    Mulai dikawinkan : 8 minggu (jantan dan betina)

    Lama kehamilan : 1921 hari

    Jumlah pernapasan : 140 180/menit, turun menjadi 80

    dengan anestesi, naik sampai 230 dalam

    stress

    Tidal volume : 0,09 - 0,23

    Detak jantung : 600-650/menit, turun menjadi 350

    dengan anestesi, naik sampai 750 dalam

    stress.

    Volume darah : 76-80 ml/kg

    Tekanan darah : 130-160 siistol; 102-110 diastol, turun

    menjadi 110 sistol, 80 diastol dengan

    anestesi.

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    20/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    BAB III

    METODE KERJA

    A. Alat

    Adapun alat yang digunakan yaitu gunting, kanula, labu ukur 5 ml,

    nesco (multi check), restriner, spoit, stopwatch, dan timbangan.

    B. Bahan

    Adapun bahan yang digunakan yaitu gemfibrozil, kolesterol, Na

    CMC, PTU, simvastatin, dan tween 80.

    C. Hewan Coba

    Adapun hewan coba yang digunakan pada percobaan obat

    hipolipidemik yaitu mencit (Mus musculus).

    D. Cara Kerja

    1. Penyiapan bahan

    a. Na CMC

    1. Ditimbang Na CMC 1 gr

    2. Dilarutkan dalam 100 ml air suling, dipanaskan hingga 700 C

    3. Dimasukkan Na CMC sedikit demi sedikit sambil diaduk

    4. Disimpan larutan Na CMC dalam wadah dan dimasukkan ke

    lemari pendingin.

    b. Kolesterol

    1. Disiapkan kolesterol

    2. Dilarutkan dengan tween 80

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    21/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    c. PTU (Propiltiourasil)

    1. Disiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan

    2. Ditimbang propiltiourasil 26,37 mg

    3. Dilarutkan dalam 10 ml air panas sampai homogeny

    4. Dimasukkan dalam wadah dan disimpan dalam lemari pendingin.

    2. Pembuatan obat

    a.Gemfibrozil

    1. Disiapkan alat dan bahan

    2. Ditimbang Gemfibrozil sebanyak 46,53 mg

    3. Disuspensikan dengan NaCMC 1%

    4. Dimasukkan Gemfibrozil ke dalam lumpang kemudian digerus

    samapai homogen.

    5. Dicukupkan volumenya dalam labu takar 50 ml dengan NaCMC

    1%.

    6. Dimasukkan kedalam wadah dan dimasukan dalam lemari

    pendingin.

    b.Simvastatim

    1. Disiapkan alat dan bahan

    2. Ditimbang Simvastatim sebanyak 15,37 mg

    3. Disuspensikan dengan NaCMC 1%

    4. Dimasukkan Simvastatim ke dalam lumpang kemudian digerus

    samapai homogen.

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    22/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    5. Dicukupkan volumenya dalam labu takar 50 ml dengan NaCMC

    1%.

    6. Dimasukkan kedalam wadah dan dimasukan dalam lemari

    pendingin.

    3. Perlakuan hewan coba

    1) Pra perlakuan hewan coba

    a. Disiapkan 8 ekor mencit

    b. Diambil darah awal pada ekor mencit

    c. Diukur kadar kolesterol awal dengan menggunakan alat uji

    kolesterol

    d. Diinduksi dengan kolesterol dan PTU (propiltiourasil) selama 7

    hari berturut-turut.

    2) Perlakuan hewan coba

    a. Diambil darah mencit pada bagian ekor mencit.

    b. Diukur kolesterol awal dari mencit menggunakan alat pengukur

    kolesterol.

    c. Diinduksi dengan kolesterol dan diinduksi dengan PTU.

    d. Diukur darah dengan menggunakan alat uji kolesterol.

    e. Diberi obat hipolipidemik pada masing-masing mencit secara

    per oral (gemfibrozil dan simvastatin).

    f. Diambil lagi darahnya pada menit ke 90 (1 jam 30 menit).

    g. Darah mencit setelah pemberian obat diukur kadar

    kolesterolnya dengan alat pengukur kolesterol.

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    23/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    BAB IV

    DATA PENGAMATAN

    Tabel Pengamatan

    Hewan

    Coba

    Berat

    (gram)

    Kolesterol

    awal

    (mg/Vol)

    Kolesterol

    akhir

    (mg/Vol)

    Kolesterol setelah

    pemberian obat (mg/vol)

    Nama obat Menit 90

    Mencit 20 g 124 114 Gemfibrozil 100

    Mencit 20 g - - simvastatin -

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    24/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    BAB V

    Pembahasan

    Hipolipidemik adalah obat yang digunakan Untuk menurunkan

    kadar lipid plasma. Tindakan menurunkan kadar lipid plasma merupakan

    salah satu tindakan yang ditujukan untuk menurunkan resiko penyulitan

    arteriosclerosis yaitu salah satu penyakit yang ditandai dengan penebalan

    dan hilangnya elasititas dinding arteri.

    Hiperlipidemia atau lebih tepat hiperlipoproteinemia adalah

    keadaan pada mana kadar lipoprotein darah meningkat akibat predisposisi

    genetik (keturunan)/ hiperlipidaemia primer dan atau yang berhubungan

    pula dengan diet individual

    Adapun obat-obat yang digunakan pada percobaan kali ini obat

    yang digunakan adalah obat golongan inhibitor HMG-CoA reduktase dan

    obat golongan derivat asam fibrat. Mekanisme kerja dari inhibitor HMG

    CoA reduktase adalah dengan menghambat sisntesis kolesterol dihati dan

    hal ini akan menurunkan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) plasma.

    Kolesterol menahan transkripsi 2 jenis gen yang mengatur sintesis HMG-

    CoA reduktase dan reseptor LDL. Menurunnya sintesis kolesterol oleh

    penghambat HMG CoA reduktase akan menghilangkan hambatan

    ekspresi 3 jenis gen diatas sehingga aktivitas sintesis kolesterol oleh

    penghambtana HMG CoA reduktase tidak besar, sehingga obat ini

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    25/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    melangsungkan efeknya dalam menurunkan kolesterol dngan cara

    meningkatkan jumlah reseptor LDL, sehingga katabolisme kolesterol yang

    terjadi semakin banyak.

    Obat golongan inhibitor HMG CoA reduktase yang digunakan

    adalah Simvastatin Sedangkan obat golongan derivat asam fibrat yaitu

    Gemfibrozil.

    Mekanisme kerja Gemfibrozil Menurunkan trigliserida dalam plasma

    sehingga produksi VLDL dan apo-protein B dalam hati menurun.

    Meningkatkan aktivitas lipoprotein lipase sehingga sehingga bersihan

    partikel kaya triglisrida meningkat juga meningkatkan kadar HDL.

    Mekanisme kerja dari simvastatin adalah dengan menghambat

    HMG Co A reduktase yaitu analaog 3 hidroksi-3metilglutarat suatu

    precursor kolesterol. Simvastatin adalah lakton yang dihidrolisis menjadi

    obat aktif. Karena afinitasnya lebih kuat terhadap enzim, maka akan efektif

    memacu menghambat HMG Co A reduktase, tahapan terbesar dalam

    sintesis kolesterol. Dengan menghambat sintesis kolesterol derovo obat

    ini akan menghabiskan simpanan kolesterol intraseluler. Simvastatin juga

    bekerja dalam penurunan reseptor LDL, yaitu jumlah rseptor pada

    permukaan sel yang spesifik yanag dapat mengikat dan

    menginternalisasikan LDL yang beredar sehingga hasil akhirnya adalah

    penurunan kolesterol plasma karena sintesis berkurang dan peningkatan

    katabolisme LDL. Pada percobaan ini hipolipidemik ini dilakukan

    penentuan efek obat hipolipidemik, yaitu Gemfibrozil dan Simvastatin

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    26/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    terhadap hewan coba mencit (Mus musculus) yang sebelumnya hewan

    coba diinduksi dengan Propiltiurasil dan kolestrol selama 7 hari,

    selanjutnya diberi obat hipolipidemik, diambil darahnya pada ekor hewan

    coba pada menit 90 setelah pemberian, kemudian dihitung kadar

    kolesterolnya.

    mencit digunakan sebagai hewan coba karena sruktur anatomi

    mencit hampir sama dengan struktur tubuh manusia. Dan alasan yang

    kedua mencit digunakan dalam percobaan sains karena mencit dalam

    perkembang biakannya sangat cepat. Sehingga mudah didapatkan. Selain

    itu, untuk memudahkan selama pemberian sediaan obat secara oral

    pada mencit.

    Tujuan diambil darah dari (Mus musculus) sebelum dilakukan

    perlakuan adalah untuk mengetahui kolesterol dalam darah awal pada

    mencitsebelum di berikolesterol danPropiltiurasil di bandingkan dengan

    setelah diberi koleterol, Propiltiurasildan obat hipolipidemik.

    Pada percobaan kali ini mencit diinduksi dengan kolesterol dan

    PTU selama 7 hari beruturut-turut, dimana bahan yang diberikan

    mengandung kadar kolesterol yang dilarutkan dengan tween 80.

    Sebelum diberi perlakuan pada mencit, terlebih dahulu kita

    mengambil darah mencit dibagian ekornya dengan tujuan agar kita

    mengetahui kadar kolesterol awal pada mencit. Dan setelah diberi

    perlakuan selama 7 hari diambil kembali darah mencit melalui pada

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    27/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    ekornya dengan tujuan agar kita dapat membandingkan kadar kolesterol

    sebelum dan setelah mencit diberi perlakuan.

    Perlakuan pada mencit setelah pemberian obat gemfibrozil dan

    simvastatin di ukur kadar kolesterol pada menit ke 90 dan mencit dengan

    obat gemfibrozil mengalami penurunan kolesterol, sedangkan mencit

    dengan obat simvastatin tidak diketahui apakah kolesterolnya meningkat

    atau menurun karena mencit yang digunakan untuk obat simvastatin mati

    pada saat praktikum setelah interval 90 menit.

    Dari hasil perlakuan pada mencit yang dilakukan saat pemberian

    obat dan di amati selama 90 menit, obat hipolipidemik yang paling efektif

    terdapat pada obat gemfibrozil, karena obat gemfibrozil dapat

    menurunkan kadar kolesterol.

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    28/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    BAB VI

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan

    bahwa pada percobaan kali ini tidak diketahui obat mana yang paling

    efektif dalam menurunkan kolestrol, tetapi obat gemfibrozil menunjukkan

    penurunan kolesterol sedangkan pada obat simvastatin tidak diketahui

    karena mencit yang digunakan pada saat praktikum mati.

    B. Saran

    Diharapkan agar lebih meningkatkan segala aspek yang

    mendukung kelancaran praktikum.

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    29/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    LAMPIRAN

    OBAT YANG DIGUNAKAN

    1. Gemfibrozil

    2. Simvastatin

    PERHITUNGAN

    1. Gemvibrozil

    Dik :

    Dosis obat 300 mg

    Larutan stok 5 ml

    Berat etiket 300 mg

    Berat rat-rata 1192,9 mg

    Dosis Mencit :

    Dosis mencit 20 g = dosis obat x faktor konversi

    = 300 x 0,0026

    = 0,78 mg

    Dosis mencit 30 g =

    x Dosis minimum

    =

    x 0,78

    = 1,17 mg

    Larutan stok =

    x Dosis max

    =

    x 1,17

    = 11,7 mg/5 ml

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    30/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    Berat yg ditimbang =

    x berat rata-rata

    =

    x 1192,9 mg

    = 46,53 mg

    2. Simvastatin

    Dik :

    Dosis obat 20 mg

    Larutan stok 5 ml

    Berat etiket 20 mg

    Berat rat-rata 394,13 mg

    Dosis Mencit :

    Dosis mencit 20 g = dosis obat x faktor konversi

    = 20 x 0,0026

    = 0,052 mg

    Dosis mencit 30 g =

    x Dosis minimum

    =

    x 0,052

    = 0,078 mg

    Larutan stok =

    x Dosis max

    =

    x 0,078

    = 0,78 mg/5 ml

    Berat yg ditimbang =

    x berat rata-rata

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    31/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    =

    x 394,13 mg

    = 15,37 mg/5ml

    3. PTU (Propiltiourasil)

    Dik :

    Dosis obat 150 mg

    Larutan stok 10 ml

    Berat etiket 100 mg

    Berat rat-rata 225,39 mg

    Dosis Mencit :

    Dosis mencit 20 g = dosis obat x faktor konversi

    = 150 x 0,0026

    = 0,39 mg

    Dosis mencit 30 g =

    x Dosis minimum

    =

    x 0,39

    = 0,585 mg

    Larutan stok =

    x Dosis max

    = x 0,595

    = 11,7 mg/10 ml

    Berat yg ditimbang =

    x berat rata-rata

    =

    x 225,39 mg

    = 26,37 mg/ 11,7 ml

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    32/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    4. Kolesterol

    Dik :

    Dosis 10 mg untuk tikus 200 g

    Dosis Mencit :

    Dosis mencit 20 g = dosis obat x faktor konversi

    = 20 x 0,14

    = 2,8 mg

    Dosis mencit 30 g =

    x Dosis minimum

    =

    x 2,8

    = 4,2 mg

    Larutan stok untuk 8 ekor mencit = 8 x 0,5

    = 4 ml

    Larutan stok =

    x Dosis max

    =

    x 4,2

    = 33,6 mg/ 4 ml

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    33/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    SKEMA KERJA

    Mencit

    Simvastatin (po) gemvibrozil (po)

    Dibiarkan selama 90

    Diukur kadar kolestrol awal

    Diinduksi dengan kolestrol dan PTU selama 7 hari

    Diukur kadar kolestrol sebelum pemberian obat

    Diukur kadar kolestrol akhir

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    34/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    DAFTAR PUSTAKA

    Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Departemen KesehatanRI : Jakarta.

    Djuanda, A., dkk. 2013. MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. BIPGramedia : Jakarta.

    Harvey, Richard A, dkk 2013. Farmakologi Ulasan Bergambar, Edisi 4.Widyamedika:Jakarta.

    Katzung, bertman G. 2014. FARMAKOLOGI DASAR DAN KLINIK Buku

    12. Jakarta: Salemba Medika.

    Kumalasari, N. D. 2005. Pengaruh Berbagai Dosis Filtrat Daun Putri Malu(Mimosa pudica) terhadap Kadar Glukosa Darah pada Tikus(Rattus norvegicus). Program Studi Pendidikan Biologi JurusanMIPA FKIP UMM : Malang.

    Mardjono, Mahar. 2007. Farmakologi dan TerapiEdisiV.BagianFarmakologi dan terapikedokteran I UI Press :Jakarta.

    Maskoeri, 1987. Sistematika Hewan. Sinar Wijaya. Surabaya.

    Ningsih, Rahmawati, 2011, Metode Farmakologi, Universitas MuslimIndonesia : Makassar.

    Setiabudy, Rianto. 2007. Farmakologi dan Terapi edisi 5. Badan penerbitFKUI : Jakarta.

    Sherwood, Lauralee., 2009. Fisiolo gi Manus ia dari Sel ke Sistem Edis iII. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

    Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan fisiologi untuk pemula,penerbit bukukedokteran EGC,Jakarta.

    Tan, H.T & Raharjda,K. 2007. Obat-obat Penting. PT ElexmediaComputindo Kelompok Gramedia:Jakarta

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    35/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    BROSUR OBAT

    BROSUR OBAT

    Gemfibrozil

    Sediaan:Kapsul 300 mg, 600 mg.

    Cara Kerja Obat:Gemfibrozil adalah senyawa yang mampu mengatur lipid plasma, denganjalan menurunkan kadar trigliserida serum, kolesterol total, kolesterolVLDL (Very Low Density Lipoprotein ), kolesterol LDL (Low DensityLipoprotein) dan meningkatkan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein).Gemfibrozil menurunkan kolesterol VLDL dengan jalan menghambat

    pembentukan dan meningkatkan pembersihan apolipoprotein B sebagaipembawa VLDL sehingga kadar VLDL berkurang dan meningkatkankolesterol HDL dengan jalan meningkatkan subtraksi HDL2 dan HDL3serta apolipoprotein AI dan AII. Kadar kolesterol HDL yang rendah dankolesterol LDL yang tinggi merupakan faktor yang mendukung timbulnyapenyakit jantung, dan Helsinki Heart Study menunjukkan terapi dengangemfibrozil menurunkan secara nyata kadar kolesterol total, kolesterolLDL dan trigliserida total serta meningkatkan kolesterol HDL.

    Indikasi:Gemfibrozil diindikasikan untuk:

    - Pengobatan hiperkolesterolemia- Mencegah resiko timbulnya penyakit jantung koroner dengan

    menurunkan kolesterol LDL dan menaikkan kolesterol HDL- Pengobatan hipertrigliseridemia (hiperlipidemia tipe IV dan V) yang

    berpotensi menimbulkan pankreatitis- Pengobatan dislipidemia, khususnya untuk abnormalitas lipoprotein

    Kontraindikasi :Gangguan fungsi hati & ginjal berat, penyakit kandung empedu.

    http://3.bp.blogspot.com/-OhB0oveoJJQ/TzvK5MO_aXI/AAAAAAAAAGg/VbrSQx39278/s1600/gemfibrozil.jpg
  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    36/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    Dosis:

    Dosis yang dianjurkan untuk dewasa 1200 mg dalam dosis terbagi 2,diberikan pada 30 menit sebelum makan pagi dan makan malam.

    Peringatan dan Perhatian :Gangguan fungsi hati & ginjal.

    Efek Samping:Gangguan saluran pencernaan, diare, mual, kembung.1. Efek GI (sakit bagian abdominal, dyspepsia, mabuk, diare, mual,

    kembung, dan lain-lain)2. Sakit kepala, mengantuk, kepeningan, ruam, gallstones

    3. Myalgia, myopathy, rhabdomyolysis yang agak jarang; lebih seringterjadi ketika dikombinasikan dengan statin

    Simvastatin

    .: Kemasan & No Reg:

    Simvastatin 10 mg (1 box berisi 3 strip @ 10 tablet), No. Reg :GKL0108504917A1.

    .: Farmakologi:

    Simvastatin merupakan obat yang menurunkan kadar kolesterol(hipolidemik) dan merupakan hasil sintesa dari hasil fermentasiAspergillus terreus. Secara invivo simvastatin akan dihidrolisa menjadimetabolit aktif. Mekanisme kerja dari metabolit aktif tersebut adalahdengan cara menghambat kerja 3-Hidroksi-3-metilglutaril koenzim Areduktase (HMG Co-A reduktase), dimana enzim ini mengkatalisaperubahan HMG Co-A menjadi asam mevalonat yang merupakan langkahawal dari sintesa kolesterol.

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    37/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    .: Indikasi:.

    Terapi dengan lipid-altering agents dapat dipertimbangkanpenggunaannya pada individu yang mengalami peningkatan resikoartherosclerosis vaskuler yang disebabkan olehhiperkolesterolemia.

    Terapi dengan lipid-altering agents merupakan penunjang padadiet ketat, bila respon terhadap diet dan pengobatan non-farmakologi tunggal lainnya tidak memadai.

    Penyakit jantung koroner.Pada penderita dengan penyakit jantung koroner danhiperkolesterolemia, simvastatin diindikasikan untuk :

    o Mengurangi resiko mortalitas total dengan mengurangi

    kematian akibat penyakit jantung koroner.o Mengurangi resiko infark miokardial non fatal.o Mengurangi resiko pada pasien yang menjalani prosedur

    revaskularisasi miokardial. Hiperkolesterolemia.

    Menurunkan kadar kolesterol total dan LDL pada penderitahiperkolesterolemia primer (Tipe IIa dan IIb).

    Rekomendasi umum :Sebelum memulai terapi dengan simvastatin, agar disingkirkan terlebihdahulu penyebab sekunder dari hiperkolesterolemia (seperti diabetesmelitus yang tidak terkontrol, hipotiroid, sindrom nefrotik, disproteinemia,penyakit hati obstruktif, terapi dengan obat lain, alkoholism), dan lakukanpengukuran profil kolesterol total, kolesterol HDL dan trigliserida (TG).

    .: Kontra Indikasi:.

    Hipersensitif terhadap simvastatin atau komponen obat. Penyakit hati aktif atau peningkatan transaminase serum yang

    menetap yang tidak jelas penyebabnya. Wanita hamil dan menyusui.

    .: Dosis:.

    Pasien harus melakukan diet pengurangan kolesterol sebelum danselama pengobatan dengan simvastatin.

    Dosis awal yang dianjurkan 5-10 mg sehari sebagai dosis tunggalpada malam hari. Dosis awal untuk pasien denganhiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg sehari. Pengaturandosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    38/39

    Hipol ip idemik

    Deby Nareswari Huslan Iva Mukrima, S. Farm.150 2013 0294

    maksimum 40 mg sehari sebagai dosis tunggal malam hari.Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4

    minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita. Pasien yang diobati dengan immunosupresan bersama HMG Co-A

    reduktase inhibitor, agar diberikan dosis simvastatin terendah yangdianjurkan.

    Bila kadar kolesterol LDL turun dibawah 75 mg/dl (1,94 mmol/l)atau kadar total kolesterol plasma turun dibawah 140 mg/dl (3,6mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosissimvastatin.

    Penderita gangguan fungsi ginjal : tidak diperlukan penyesuaiandosis, karena simvastatin tidak diekskresikan melalui ginjal secarabermakna. Walaupun demikian, hati-hati pemberian padainsufisiensi ginjal parah, dosis awal 5 mg sehari dan harus dipantauketat.

    Terapi bersama obat lain : simvastatin efektif diberikan dalambentuk tunggal atau bersamaan dengan bile-acid sequestrants.

    .: Efek Samping:.

    Abdominal pain, konstipasi, flatulens, astenia, sakit kepala, miopati,rabdomiolisis. Pada kasus tertentu terjadi angioneurotik edema.

    Efek samping lain yang pernah dilaporkan pada golongan obat ini :

    o Neurologi : disfungsi saraf cranial tertentu, tremor, pusing,vertigo, hilang ingatan, parestesia, neuropati perifer,kelumpuhan saraf periferal.

    o Reaksi hipersensitif : anafilaksis, angioedema,trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitik.

    o Gastrointestinal : anoreksia, muntah.o Kulit : alopecia, pruritus.o Reproduksi : ginekomastia, kehilangan libido, disfungsi

    ereksi.o Mata : mempercepat katarak, optalmoplegia.

  • 8/10/2019 laporan lengkap Hipolipidemik

    39/39

    Hipol ip idemik

    .: Peringatan dan Perhatian :.

    Selama terapi dengan simvastatin harus dilakukan pemeriksaankolesterol secara periodik. Pada pasien yang mengalamipeningkatan kadar serum transaminase, perhatian khusus berupapengukuran kadar serum transaminase harus dilakukan jika terjadipeningkatan yang menetap (hingga 3 kali batas normal atas)pengobatan segera dihentikan.

    Dianjurkan melakukan tes fungsi hati sebelum pengobatan dimulai,6 dan 12 minggu setelah pengobatan pertama, dan berikutnyasecara periodik (misalnya secara semianual).

    Hati-hati penggunaan pada pasien alkoholism dan / atau yangmempunyai riwayat penyakit hati.

    Pada penggunaan jangka panjang dianjurkan melakukan teslaboratorium secara periodik tiap 3 bulan untuk menentukanpengobatan selanjutnya.

    Terapi dengan simvastatin harus dihentikan sementara atau tidakdilanjutkan pada penderita dengan miopati akut dan parah ataupada penderita dengan resiko kegagalan ginjal sekunder karenarabdomiolisis atau terjadi kenaikan creatinin phosphokinase(CPK).

    Penderita agar segera memberitahukan kepada dokter apabilaterjadi nyeri otot yang tidak jelas, otot terasa lemas dan lemah.

    Simvastatin tidak diindikasikan dimana hipertrigliseridemia

    merupakan kelainan utama (misalnya hiperlipidemia tipe I, IV danV).

    Keamanan dan efektivitas pada anak-anak dan remaja belum pasti.

    .: Interaksi Obat :.

    Pemakaian bersama-sama dengan immunosupresan, itrakonazol,gemfibrozil, niasin dan eritromisin dapat menyebabkan peningkatanpada gangguan otot skelet (rabdomiolisis dan miopati).

    Dengan antikoagulan kumarin dapat memperpanjang waktu

    protrombin. Antipirin, propanolol, digoksin

    Penyimpanan:

    Simpan dalam wadah tertutup rapat, di tempat kering, pada suhu 15-30C

    HARUS DENGAN RESEP DOKTER