LAPORAN LENGKAP PKLH

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Mata kuliah Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diprogramkan oleh mahasiswa prodi pendidikan Geografi karena meliputi berbagai macam materi lingkungan dan penyelesaian dari permasalahan lingkungan tersebut, apalagi kondisi seperti sekarang ini pendidikan kewilayahan dan Lingkungan hidup karena diera globalisasi ini kebutuhan akan terus akan meningkat dan disisi lain alam tidak bisa menyuplai semua kebutuhan manusia dan terkadang manusia hanya mengekploitasi dari SDA tersebut tanpa melakukan perimbangan dan akibatnya akan kembali juga pada manusia. Salah satu isu global yang sangat penting dan mendapat perhatian serius saat ini adalah masalah lingkungan, environtment problems. Masyarakat dan pemerintah baik negara maju maupun berkembang telah dan terus memberikan perhatian terhadap masalah lingkungan. Disadari bahwa pengelolaan sumber daya alam, natural resources yang berorientasi pada ekonomi tidak saja

membawa efek positif, tetapi juga dampak negative bagi umat manusia. Belajar dari pengalaman masa lalu dan fakta yang ada saat ini, maka baik negara maju maupun negara berkembang telah mencoba konsep pembangunan

1

yang disebutnya pembangunan berkelanjutan, sustainable development yaitu suatu pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk mencukupi kebutuhan mereka. Manusia merupakan salah satu komponen dari ekosistem yang seolah-olah terpisah dari interaksi antara benda-benda dengan makhluk lainnya, manusia dapat hidup dan membangun tempat tinggalnya hampir diseluruh pelosok dunia. Hanya satu yang tidak mungkin dilakukan manusia yaitu meninggalkan lingkungan hidupnya. Populasi manusia sangat kuat dan sifatnya tida pernah puas, mendorong manusia untuk mengolah bahan alam menjadi bahan yang lebih bermanfaat,

terutama untuk meningkatkan produktifitas lingkungan. Usaha manusia ini mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari hal tersebut kabupaten Pinrang menjadi sasaran praktek lapang dari mata kuliah PKLH dimana wilayah administrasinya terbagi atas 14 Kecamatan. Dari 196.177 Ha luas wilayahnya, sekitar 108.642 Ha (55,38%) berada pada ketinggian kurang dari 100 m dpl, 29.475 Ha (15,03%) berada pada ketinggian 100 sampai 500 m dpl, 38.639 Ha atau 19,69% berada pada ketinggian 500 sampai 1.000 m dpl, 16.702 Ha (8,52%) berada pada ketinggian 1.000 sampai 1.500 m dpl, 2.648 Ha atau 1,34% berada pada ketinggian 1.500 sampai 2.000 m dpl, dan 70 Ha (0,04%) berada pada ketinggian lebih dari 2.000 m dpl.

2

B. Sejarah Singkat Lokasi Asal Mula Pemberian nama pinrang ada beberapa fersi cerita yang berkembag di masyarakat Pinrang sendiri, Fersi yang pertama menyebut bahwa Pinrang berasal dari bahasa bugis yaitu kata "benrang" yang berarti "air genangan" bisa juga berarti "rawa-rawa", hal ini disebabkan oleh karena pada awal pembukaan daerah Pinrang yang tepatn ya saat ini di pusat kota kabupaten Pinrang, masih berupa daerah rendah yang sering tergenang dan berawa. fersi kedua menyebutkan bahwa hal ini disebabkan oleh karena suatu ketika Raja Sawitto yang bernama La Paleteang,bebas dari pengasingan dari kerajaan Gowa berkat bantuan To barani pole' Kassadisambut gembira oleh rakyatnya, namun mereka terheran-heran karena wajah sang raja berubah dan mereka berkata "pinra bawangngi tappana puatta pole Gowa"yang artinya berubah saja mukanya Tuan Kita dari Gowa, maka setelah itu rakyat mulai menyebut daerah tersebut sebagai Pinrayang artinya berubah kemudian berubah penyebutan menjadi Pinrang. Kabupaten Pinrang, cikal bakalnya berasal dari Onder Ofdeling Pinrang yang berada di bawah afdeling Pare-Pare. yang merupakan gabungan empat kerajaan yang kemudian menjadi self bestuur atau swapraja yaitu KASSA, BATULAPPA, SAWITTO, dan SUPPA yang sebelumnya adalah anggota konfederasi kerajaan Massenrengpulu(Kassa dan Batulappa) dan Ajatappareng (Suppa dan Sawitto), ini merupakan bagian dari adu domba Kolonial untuk memecah persatuan di Sulawesi Selatan.Pemilihan nama Pinrang sebagai nama 3

wilayah dikarenakan daerah pinrang merupakan tempat berkumpulnya ke empat raja tadi dan sekaligus tempat berdirinya kantoor onder afdelingeen (kantor residen). Selanjutnya Onder afdeling Pinrang ini, pada zaman pendudukan Jepang menjadi Bunken Kanrikan Pinrang, kemudian pada zaman kemerdekaan pada akhirnya menjadi Kabupaten Pinrang.Kemudian menjadi Raja Terakhir pada keempat swapraja tadi yaitu: Suppa (andi abdullah bau massepe) Sawitto (andi zakiah yang dijalankan oleh suaminya yaitu andi makkulau datu botjo sawitto) Batulappa (andi padinring puang tarokko/puang pesang yang sebelumnya menjabat sebagai sulebatang/mangkubumi) Kassa (andi dirman toro puang larung)

Kilas Sejarah Pinrang Tersebutlah suatu peristiwa di Sawitto pada waktu pemerintahan LaPaleteang Raja IV, Kerajaan Sawitto. Dimana pada waktu itu terjadi peperangan antara Sawitto dan Gowa, Perang ini terjadi karena Gowa sebagai kerajaan besar, berusaha untuk menguasai Sawitto yang kondisi dan potensinya menjanjikan setumpuk harapaan. Berbagai upaya yang telah digunakan Gowa untuk menguasai Sawitto melalui agresi dan terjadilah perang antar Sawitto dan Gowa sekitar Tahun 1540.

4

Prajurit - parjurit Sawitto dengan gigih mengadakan perlawanan abdi kerajaan mati - matian mempertahankan dan membela bumi ini berkesudahaan dengan kekalahan dipihak Sawitto sehingga raja La Paleteang dan isterinya dibawa ke Gowa sebagai tanda kemenangan Gowa atas Sawitto. Awan yang meliputi kesedihan rakyat atas kepergian sang raja yang arif dan bijaksana. Upaya yang dilakukan membebaskan sang raja bersama permaisuri kerajaan Sawitto. Akhirnya dalam suatu musyawarah kerajaan terpilih dua Tobarani, yaitu Tolengo dan To Kipa untuk mengemban tugas membebaskan sang raja beserta permaisurinya. Kemudian berangkatlah kedua bersaudara tersebut ke Gowa yang berhasil membawa pulang raja La Paleteang beserta permaisurnya. Kedatangan raja bersama permaisuri, disambut dengan luapan kegembiraan dan di elu - elukan sepanjang jalan menuju istana. dibalik kegembiraan itu, mereka terharu melihat kondisi sang raja yang mengalami banyak perubahan seraya mengatakaan " pinra kana ni tappa na datue pole ri gowa " Yang artinya wajah raja menagalami perubahan sekembali dari Gowa. Kata-kata inilah senantiasa terlontar dari orang oraang yang menyertai sang raja. Ketika raja beristrahat sejenak sebelum tiba di istana bertitahlah sang raja kepada pengantarnya untuk menyebut tempat tersebut dengan nama pinra. Sumber lain ini mengatakan pemukiman kota Pinrang yang dahulunya rawa-rawa yang selalu tergenang air membuat masyarakat senantiasa berpindahpindah mencari wilayah pemukiman yang bebas genangan air, berpindah-pindah atau berubah-ubah pemukiman, dalam bahasa bugis disebut "PINRA - PINRA 5

ONROANG" setelah masyarakat menemukan tempat pemukiman yang baik, maka diberinya tempat tersebut: PINRA-PINRA.Dari kedua sejarah yang berbeda itu lahirlah istilah yang sama yaitu " PINRA " kemudian kata itu dalam perkembangannya dipengaruhi oleh intonasi dan dialek bahasa bugis sehingga menjadi Pinrang yang sekarang ini diabadikan menjadi Kabupaten Pinrang. Sebagaimana diketahui bahwa ketika jepang masuk di pinrang sekitar tahun 1943 sistem Pemerintahan warisan kolonial dengan struktur lengkap yang terdiri dari 4 (Empat) swapraja, masing - masing Swapraja Sawitto, Swapraja Batu Lappa, Swapraja Kassa dan Swapraja Suppa. Ketika Pinrang menjadi onderafdeling di bawah afdeling Parepare Sementara afdeling Parepare adalah salah satu afdeling dari tujuh afdeling yang ada di propinsi Sulawesi. Dengan ditetapkannya PP Nomor 34/1952 tentang perubahan daerah Sulawesi selatan,pembagian wilayahnya menjadi menjadi daerah swatantra. Pertimbangan diundangkannya PP tersebutadalah untuk memenuhi keinginan rakyat dan untuk memperbaiki susunan dan penyelenggaraan pemerintahan. Daerah swantantra yang dibentuk adalah sama dengan wilayah afdeling yang ditetapkan dalam keputusan Gubernur Timur besar (GROTE GOSTE) tanggal 24 juni 1940 nomor 21, kemudian diubah oleh Keputusan Gubernur Sulawesi nomor 618/1951.Perubahan adalah kata afdeling dirubah menjadi daerah swatantra dan onder afdeling menjadi kewedaan. Dengan perubahan tersebut maka onder afdeling pinrang berubah menjadi kewedanaan pinrang yang membawahi empat swapraja dan distrik.dengan status demikian inilah pemerintahan senantiasa 6

mengalami pasang surut ditengah-tengah pasang surutnya keadaan pemerintahan, upaya memperbaiki struktur dan penyelenggaraan pemerintahan di satu sisi,disamping memenuhi kebahagiaan dan keinginan rakyat. Maka pada tahun 1959 keluarlah satu undang-undang yang dikenal dengan undang-undang nomor 29/1959 yang berlaku pada tanggal 4 juli 1959 tentang pembentukan daerahdaerah TK.II di Sulawesi yang praktis. Membentuk Daerah Tingkat II Pinrang pula.namun hal ini belum dapat dijadikan sebagai patokan lahirnya Kabupaten Daerah TK.II Pinrang.Berhubung unsur Pemerintahannya yang merupakan organ atau bagian yang belum ada. Setelah keluarnya surat Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor: UP7/3/5-392 tanggal 28 januari 1960 yang menunjuk H.A.MAKKOELAOE menjadi Kepala DaerahTK.II Pinrang. Karena pada saat itu unsur atau organ sebagai perangkat daerah otonomi telah terpenuhi. kemudian dikaji melalui suatu simposium yang dilakukan oleh kelompok pemuda khususnya KPMP Kabupaten Pinrang dan diteruskan kepada DPRD untuk dituangkan kedalam suatu PERDA tersendiri.

C. Letak Dan Luas Wilayah Kabupaten Pinrang adalah salah satu Daerah Tingkat II di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.961,77 km dan berpenduduk sebanyak 347.684 jiwa. Dengan kota Pinrang sebagai ibukota, sekitar 183 km dari kota Makassar (ibukota Provinsi Sulawesi Selatan), berada 7

pada posisi 41030 sampai 301913 lintang selatan dan 1192644 sampai 1194720 bujur timur. Disebelah utara wilayah ini berbatasan dengan Kabupaten Enrekang dan Kabupaten Sidenreng Rappang, sebelah selatan dengan Kota Parepare, dan sebelah barat dengan Selat Makassar dan Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat. Luas Wilayah, Jumlah Pendudukdan Sex Ratio. Jumlah Penduduk Kabupaten Pinrang menurut Jenis kelamin, seks rasio dan banyaknya kepala keluarga (Pinrang dalam angka 2006) adalah 335.270 jiwa, seks rasio 92,00 %,

banyaknya kepala keluarga 75.557 KK dengan rincian laki-laki sebesar 160.647 jiwa, perempuan 174.623 jiwa yang tersebar pada 12 kecamatan.

8

BAB II FISIOGRAFI

A. Tofografi Kabupaten Pinrang merupakan salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yang memiliki keunikan tersendiri, dimana kondisi Topografi wilayah Kabupaten Pinrang pada umumnya berbukit-bukit dengan ketinggian 100 2000 meter di atas permukaan laut. Tapi ada juga kecamatan di Pinrang yang memiliki tiga jenis daerah yaitu kecamatan Lembang. Dimana kecamatan Lembang terdiri dari daerah pesisir pantai, dataran rendah dan daerah perbukitan. Sedangkan kecamatan Duampanua dan kecamatan Suppa sebagian besar merupakan daerah pesisir pantai, pada kecamatan Duampanua daerah tersebut telah mengalami abrasi secara besar-besaran.

9

B. Pengunaan Lahan

Gambar 1 : Peta penggunaan Lahan Kabupaten Pinrang

10

1. Pertanian Sebagian besar lahan yang ada di Kabupaten Pinrang digunakan untuk bidang pertanian. Potensi sektor pertanian di Kabupaten Pinrang terutama tanaman pangan dengan komoditas andalan padi, sangat besar sehingga dapat diandalkan sebagai salah satu andalan stimulator perekonomian daerah ini. Dengan potensi dan keunggulan tersebut Kabupaten Pinrang ditetapkan sebagai salah satu sentra produksi utama pengembangan tanaman padi di Sulawesi Selatan. Adapun lahan panen untuk produksi padi tahun 2008 adalah seluas 85.259 Ha dan mampu memproduksi padi sebanyak 540.115 ton, komoditas lainnya yang juga merupakan komoditas andalan adalah tanaman palawija seperti jagung. Produksi jagung di Kabupaten Pinrang Tahun 2008 sebesar 13.718 ton dengan luas panen 3.904 Ha. Sedangkan hortikultura (buahbuahan) sebanyak 185.749 ton dan sayur - sayuran seluas 1.326 Ha dengan produksi sebesar 7.800 ton.

2. Perkebunan Selain untuk pertanian, lahan di Kabupaten Pinrang juga digunakan perkebunan. Tanaman perkebunan yang cukup dominan di Kabupaten Pinrang antara lain kakao yang berproduksi 24.553 ton dan kelapa (kelapa dalam dan kelapa hybrida) dengan produksi sebanyak 8.987 ton. Tetapi ada juga berupa sayur-sayuran seperti kacang-kacangan, daun ubi, kangkung dan lain

11

sebagainya dan ada pula buah-buahan seperti langsat, salak, rambutan, durian, dan lain sebagainya.

3. Peternakan Sebagian lagi lahan untuk bidang peternakan. Jenis ternak yang diusahakan petani di Kabupaten Pinrang yaitu sapi, Kerbau, kuda dan

kambing. Sedangkan jenis unggas yaitu ayam buras, ayam ras petelur, ayam ras pedaging serta itik. Populasi ternak yang paling banyak diusahakan di Kabupaten Pinrang adalah ternak sapi dengan jumlah populasi 38.011, kerbau sebanyak 4.509 ekor pada tahun 2007. Sedangkan ternak yang kurang diusahakan adalah kuda dengan jumlah populasi 2.723 ekor. Kemudian jenis unggas yang diusahakan adalah ayam buras dengan populasi sebanyak 1.442.961 ekor, ayam ras petelur sebanyak 368.978 ekor dan itik sebanyak 518.949 ekor serta produksi daging sebanyak 1.934.923 kg dan telur sebanyak 5.559.005 butir. Terkhusus di daerah Kappe dan Kajuanging disitu terlihat banyak sapi, hal tersebut membuktikan bahwa pada daerah tersebut terdapat tempat peternakan sapi. Selain itu, ada pula peternakan angsa, ayam dan bebek.

4. Perikanan dan Kelautan Lahan untuk perikanan dan kelautan pada kabupaten Pinrang sangat luas, hal tersebut dapat terlihat dengan adanya daerah pesisir pantai sepanjang 12

93 km. Dengan lahan yang luas tersebut kabupaten Pinrang mempunyai potensi perikanan yang sangat berlimpah dengan produksi andalan antara lain perikanan laut dan darat khususnya produksi ikan dan udang. Produksi udang di Kabupaten Pinrang sebagian besar dipasarkan keluar daerah antar pulau maupun ekspor dengan produksi perikanan darat tahun 2008 sebesar 880,85 ton dengan luas areal pengusahaan seluas 17.173,45 Ha yang terdiri dari budidaya air payau maupun air tawar.

5. Kehutanan Hutan merupakan suatu lahan dimana tumbuh-tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang biak di dalamnya. Hutan mempunyai peranan yang berhubungan erat dengan munculnya industri sebagai dimensi baru dalam kehidupan ekonomi manusia. Saat ini hutan tidak lagi semata-mata dipandang sebagai sumber diperolehnya tanah pertanian baru melainkan sebagai sumber bahan mentah untuk industri, misalnya kayu, rotan dan damar. Areal hutan yang ada di Kabupaten Pinrang seluas 72.828 Ha dengan rincian fungsi yaitu : Hutan lindung seluas 46.782 Ha, Hutan produksi terbatas seluas 26.049 Ha dan lahan kritis seluas 19.000 Ha serta untuk pesisir pantai yang memungkinkan untuk rehabilitasi hutan mangrove sepanjang 92 km. Mangrove merupakan suatu tanaman yang dapat tumbuh pada daerah pesisir yang berlumpur, mangrove dapat dijadikan sebagai suatu alat untuk mengantisipasi terjadinya abrasi lebih lanjut. 13

6. Pariwisata Kabupaten Pinrang merupakan kabupaten yang memiliki banyak tempat pariwisata yang digunakan untuk menghibur diri setelah bekerja, dan dijadikan sebagai tempat rekreasi dengan keluarga. Seperti di daerah Kappe dan Kajuangin merupakan daerah pesisisr pantai yang di gunakan masyarakat setempat untuk rekreasi, serta di kecamatan Lembang terdapat sumber mata air panas yang berbau belerang. Table 1. Jenis kawasan khusus yaitu Tempat Obyek Wisata dan status kepemilikan

NAMA OBYEK No 1. 2. ALAMAT WISATA Obyek Air Panas Sulili Obyek Air Terjun Lemosusu 3. Obyek Air Terjun Jodoh Sulili Kec.Paleteang Lemosusu Kec.Lembang Kawaliang Kec.Lembang 4. Obyek Pantai Kanipang Kanipang Kec.Lembang 5. 6. Obyek Air Terjun Karawa Obyek Air Terjun Karawa Kec. Lembang Pakeng Kec. Lembang

STATUS KEPEMILIKAN Pemerintah Daerah Swasta

Dikerjasamakan

Dikerjasamakan

Swasta Swasta

14

Balolong Permai 7. 8. Obyek Pantai D. Wakka Obyek Pantai Wae Tuie Dusung Kec. Cempa Waetoue Kec.Lanrisang 9. Obyek pantai ujung tape Obyek Rumah Makan 10. Terapung Obyek Wisata 11. Pasandorang Pallameang Kec.Mt.Sompe Malimpung Kec.Patampanua Kaballangan 12. Obyek Wisata P. Salopi Kec.Duampanua Kecamatan Lembang 13. Obyek Wisata P. Kanipang Sumber data: hasil dari akses di internet C. Hidrologi Hidrologi merupakan suatu ilmu yang memperajari masalah air serta seluk beluknya. Dalam hal ini hidrologi yang ada di kabupaten Pinrang mencakup pelayanan yang dilakukan PDAM Pinrang terhadap masyarakat kota dan sekitarnya mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sumber air bersih tersebut berasal dari sungai dengan kapasitas 50 liter/detik. Kecamatan Lembang Swasta Swasta Swasta Swasta Pemerintah Daerah Swasta Pemerintah Daerah

15

Pelayanan air bersih tersebut sudah menjangkau berbagai lapisan masyarakat, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk industri. Jumlah pelanggan yang dilayani pihak PDAM Pinrang untuk tahun 2005 sebanyak 6.749 sambungan. Untuk Pengembangan Air Bersih di Kabupaten Pinrang pada Tahun anggaran 2008 telah dilakukan penyusunan master plan pengembangan air bersih di 12 Kecamatan di Kabupaten Pinrang yang terbagi dalam 3 zone masing-masing terdiri dari: Zone I : Kecamatan Watang Sawitto/Kota Pinrang, Paleteang, Patampanua, Tiroang, Cempa dan Kec. Batulappa Zone II : Kecamatan Suppa, Lanrisang, Mattiro Bulu dan Kec. Mattiro Sompe Zone III : Kecamatan Lembang dan Kec. Duampanua Penyusunan master plan pengembangan air bersih adalah untuk memberikan acuan/pedoman bagi Badan Perencana Daerah (Bapeda) serta pihak yang terkait dalm penyusunan program penyediaan air bersih di Kabupaten Pinrang, Tahun Anggaran 2009 sampai dengan 2014 dengan sasaran :

1. Tersusunnya perencanaan sistim jaringan pipa distribusi pelayanan (pipa service) secara terintegrasi yang merupakan suatu kesatuan sitem.

16

2. Tersusunnya rekomendasi secara umum mengenai lokasi yang mendesak untuk segera dilakukan perbaikan. Pembangunan sarana dan prasarana Air Bersih mulai dari intake sampai pipa pelayanan. 3. Tersusunnya rekomendasi mengenai sistem pemeliharaan dan pegembangan jaringan pipa air bersih.

D. Iklim Iklim merupakan keadaan rata-rata cuaca dalam jangka panjang. Iklim yang ada di kabupaten Pinrang termasuk iklim tropis seperti pada iklim yang ada di Indonesia. Karena pinrang di pengaruhi oleh dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan, maka Pinrang juga termasuk kedalam kategori beriklim musom. Dengan suhu udara rata- rata mencapai 28C dengan curah hujan rata- rata mencapai 174,93 mm/ bln.

E. Permukiman Seperti yang kita amati di Kabupaten Pinrang rumah-rumah mereka ada yang rumah permanen dan semi permanen. Tapi kebanyakan rumah mereka permanen. Terkhusus di daerah kappe, rumah penduduk rata-rata rumah penduduk adalah rumah panggung sama dengan didaerah banyuwanging rumah penduduk juga rumah panggung, karena daerah ini berada di pesisir pantai, yang mengakibatkan terjadinya banjir karena daerah ini tidak adanya pemecah ombak maka daerah ini terjadi abrasi. Menurut penduduk yang berada disekitar pesisir pantai akan di 17

tanami tumbahan bakau sebagai penahan ombak. Tetapi kenyataannya di daerah ini belum juga ada terdapat tumbahan bakau tersebut. Yang kita lihat hanya adanya pohon kelapa yang hampir habis akibat kikisan air. Menurut penduduk yang berada disekitar daerah ini tumbbuhan kelapa tersebut dulunya banyak.

F. Demografi a. Jumlah penduduk menurut menurut Desa dan Kelurahan Luas Wilayah, Jumlah Pendudukdan Sex Ratio. Jumlah Penduduk Kabupaten Pinrang menurut Jenis kelamin, seks rasio dan banyaknya kepala keluarga (Pinrang dalam angka 2006) adalah 335.270 jiwa, seks rasio

92,00 %, banyaknya kepala keluarga 75.557 KK dengan rincian laki-laki sebesar 160.647 jiwa, perempuan 174.623 jiwa yang tersebar pada 12 kecamatan. Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Desa atau Kelurahan Luas ( No Kecamatan KM) 1 2 3 4 5 Suppa Mattiro Sompe Mattiro Bulu Wt. Sawitto Patampanua 7.420 9.699 13.249 5.897 13.685 Laki laki 13.884 13.291 12.189 20.517 15.068 Wanita 14.738 15.015 13.835 23.107 16.182 Jumlah 28.662 28.306 26.024 43.624 31.250 Rasio 94.21 88.52 88.10 88.79 93.12 Penduduk Seks

18

6 7 8 9 10 11 12

Cempa Duampanua Lembang Lanrisang Tiroang Paleteang Batulappa

9.030 29.186 73.309 7.301 3.729 7.773 15.899 196.177

8.145 21.754 19.002 8.269 9.266 14.666 4.596 160.647

8.588 23.445 19.631 9.241 9.967 16.013 4.861 174.623

16.733 45.199 38.633 17.510 19.233 30.679 9.457 335.270

94.84 92.79 96.80 89.48 92.97 91.59 94.55 92.00

Jumlah

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Pinrang 2008 ( NEW ) b. Rasio penduduk laki- laki dan wanita Tabel 3. Rasio Penduduk Laki-laki dan Wanita LakiPerempuan Kelompok Umur laki (Jiwa) (Jiwa) 00-04 05-09 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 19.651 21.817 21.276 16.383 11.562 11.227 9.756 19.464 21.514 21.097 17.228 13.916 14.020 11.719 39.115 43.331 42.373 33.611 25.478 25.247 21.475 11,75 13,02 12,73 10,10 7,65 7,58 6,45 Jumlah (Jiwa) % thd Jumlah

19

35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65 + Jumlah

10.630 7.984 8.021 6.342 5.116 5.387 4.430 159.583

11.987 9.360 9.057 7.245 5.658 6.037 5.037 173.338

22.617 17.344 17.078 13.588 10.774 11.423 9.467 332921

6,79 5,21 5,13 4,08 3,24 3,43 2,84 100,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kab. Pinrang 2007 c. Jenis pekerjaan Di kabupaten pinrang ini jenis pekerjaan mereka bervariasi ada yang berkebun, bersawah, nelayan dan pegawai negeri sipil. Mata pencaharian penduduk terbesar di Kabupaten Pinrang pada tahun 2008 adalah sektor pertanian yaitu sebesar 68,82 % (170,022 KK), sedangkan mata pencaharian penduduk terkecil adalah dibidang perbankan, jasa dan bidang lainnya. Terkhusus di daerah kappe pekerjaan mereka adalah bersawah, berkebun, beternak sapi dan nelayan. Pekerjaan daerah ini hampir sama dengn di daerah banyuwanging.

d. Tingkat pendidikan

20

Di daerah pinrang dulunya tidak terlalu memperhatikan pendidikannya ada yang hanya tamat SMA,SMP bahkan SD. Kini di daerah pinrang sudah meningkat khususnya pendidikannya. Masyarakat atau penduduk di daerah tersebut sekarang anak-anak mereka sudah banyak melanjutkan studi mereka ke perguruan tinggi. Terkhsus di daerah kappe tingkat pendidikannya masih sangat rendah karena jauhnya sekolah dari rumah mereka, Sekitar kurang lebih 4 km. Disebabkan juga karena kondisi jalan sangat rusak dan tidak adanya kendaraan pribadi mereka. Sedangkan angkutan umum yang masuk daerah ini Cuma 2. Sebaiknya pemerintah membangun sekolah di daerah ini terutama SLTP dan SMU. e. Tingkat kesejahteraan Perkembangan PDRB Perkapita kabupaten Pinrang atas dasar harga berlaku menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ketahun yaitu untuk tahun 2003 PDRB sebesar Rp 5.986.585 Milyar naik menjadi Rp. 8.886.852 Milyar pada tahun 2007 dengan rata-rata pertumbuhan 12,67 % pertahun, sedangkan untuk PDRB Perkapita atas dasar harga konstan yang juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun yaitu pada tahun 2003 PDRB sebesar Rp. 5.086.090 milyar menjadi Rp. 6.052.885 milyar pada tahun 2007, yang berarti mengalami pertumbuhan sebesar ratarata 4.40% pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendapatan daerah cukup baik sebagai indikator ekonomi. 21

Terkhsus daerah kappe tinkat kesejahteraannya sudah sederhana. Walaupun banyak mereka yang tidak sekolah tetapi mereka banyak yang merantau di daerah kalimantan.

G. Sumber Daya Alam a. Sumber daya perkeebunan Di Kabupaten Pinrang terdapat lahan kering seluas 44.465 Ha. Sebagian besar dari lahan kering tersebut telah dimanfaatkan untuk perkebunan yang ditanam pada luas lahan tersebut di atas, sebagaimana terinci pada tabel berikut:

Tabel 4. Sumber daya Perkebunan

22

Sumber : hasil dari akses di internet pada tanggal 20 Januari 2010

b. Sumber daya pertanian Kabupaten Pinrang cukup potensial untuk pengembangan tanaman pangan dan hortikultura. Jenis tanaman pangan dan hortikultura yang sudah dikembangkan di daerah ini antara lain ubi kayu, kacang-kacangan, lombok, tomat, mangga, jeruk manis, langsat, durian, pisang dan lain sebagainya. Tabel 5. Perincian produksi tanaman panagan dan horikulturalNo Tahun Tanam (Ha) 1 2 3 2003 2004 2005 81.558 76.936 86.754 Panen (Ha) 78.201 76.936 80.746 Produktivitas (Kw/Ha) 55.78 56.35 62.06 Produksi (Ton) 436.205 433.534 501.109

23

4 5 6

2006 2007 2008

78.502 87.751 -

78.502 85.259 86.856

62.37 63.05 -

489.617 540.115 548.496

Sumber : Hasil akses dari internet pada tanggal 20 Januari 2010 Tabel 6. Produksi Setara BerasNo 1 2 3 4 5 6 Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 2008 Jumlah Produksi 436.205 433.534 501.109 489.617 540.115 548.496 Setara Beras 262.162 242.734 280.365 293.740 324.249 329.098 Surplus Beras 211.935 190.933 226.901 234.998 270.075 -

Sumber : Hasil akses dari internet tanggal 20 Januari 2010 Tabel.7. Perkembangan luas tanam, panen dan produksi palawija kabupaten Pinrang tahun 2003 - 2007 NoI

TahunKEDELAI 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Tanam (Ha)

Panen (Ha)

Produktivitas (Kw/Ha)

Produksi(Ton)

2.723 137 312 338 171

726 104 251 303 183 447

17.55 18.50 18.75 18.84 18.55

4.779 192 471 571 345 870

24

II

JAGUNG 2003 2004 2005 2006 2007 2008 3.358 601 1.407 1.709 5.549 3.358 576 1.013 883 3.904 12.765 29.25 25.15 25.47 25.60 35.15 9.822 1.447 2.580 2.260 13.178 44.868

III

KACANG TANAH 2003 2004 2005 2006 2007 1.029 46 100 45 80 1.029 48 86 51 55 14.75 15.25 15.55 15.63 15.65 1.518 73 134 80 86

IV

KACANG HIJAU 2003 2004 2005 2006 2007 726 179 365 208 79 726 179 359 193 54 10.35 9.95 9.98 10.03 11.60 751 179 358 193 60

V

UBI KAYU 2003 2004 2005 847 374 461 847 457 367 233.55 230.15 230.50 19.782 10.518 8.459

25

2006 2007 VI UBI JALAR 2003 2004 2005 2006 2007

312 438

372 360

230.75 230.50

8.584 8.436

605 64 91 79 81

605 78 89 86 89

79.05 77.50 78.15 78.54 80.70

4.783 605 695 675 859

Sumber : Hasil akses data dari internet tanggal 20 Januari 2010 c. Sumber daya hutan Peranan hutan erat hubungannya dengan munculnya industri sebagai dimensi baru dalam kehidupan ekonomi manusia. Saat ini hutan tidak lagi semata-mata dipandang sebagai sumber diperolehnya tanah pertanian baru melainkan sebagai sumber bahan mentah untuk industri, misalnya kayu, rotan dan damar. Areal hutan yang ada di Kabupaten Pinrang seluas 72.828 Ha dengan rincian fungsi yaitu : Hutan lindung seluas 46.782 Ha, Hutan produksi terbatas seluas 26.049 Ha dan lahan kritis seluas 19.000 Ha serta untuk pesisr pantai yang memungkinkan untuk rehabilitasi hutan mangrov sepanjang 92 km.

d. Sumber daya kelautan Kabupaten Pinrang dikenal sebagai salah satu Lumbung Pangan di Sulawesi Selatan sekaligus penghasil udang, ikan bandeng, ikan laut, kakao, 26

kopi, kemiri dan kelapa. Sebagai daerah pertanian yang memiliki sumberdaya alam yang cukup, Pinrang juga memiliki kekayaan laut yang membentang sekitar 93 Km dari Parepare sampai ke Polewali Mandar (Polman) Sulbar dan luas Kabupaten Pinrang yaitu 1.961,77 km2. Secara administrasi

pemerintahan Kabupaten Pinrang terbagi atas 12 Kecamatan yaitu Kecamatan Lembang, Batulappa, Duampanua, Cempa, Patampanua, Tiroang, Paleteang, Watang Sawitto, Mattiro Bulu, Lanrisang, Mattiro Sompe dan Suppa. dari 12 Kecamatan tersebut terdapat 6 (enam) kecamatan yang berada di Wilayah Pesisir dan Laut yaitu Kecamatan Lembang, Duampanua, Cempa, Mattiro Sompe, Lanrisang dan Suppa serta Kabupaten Pinrang memiliki 16 Desa pantai dan 5 Kelurahan pantai. Kabupaten Pinrang dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi darat, jarak tempuh dari Kota Makassar adalah sepanjang 173 km dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam.

27

Tabel 8. Data statistic jumlah penduduk di 6 kecamatan pantai 64,798 jiwa Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) 20.601 5.834 14.887 5.119 10.964 7.393 64.798 Jumlah Nelayan (Jiwa) 5.448 398 2.066 70 992 894 9.868 Jumlah KK Ket 1. 2. 3. 4. 5. 6. Suppa Lanrisang Mt. sompe Cempa Duampanua Lembang JUMLAH 4.630 1.447 3.485 1.125 2.317 1.656 14.660

Sumber : Hasil akses data dari internet tanggal 20 Januari 2010 e. Sumber daya mineral dan tambang Kabupaten Pinrang memiliki sumber mineral/tambang seperti emas, bijih besi, dan lain-lain. Tetapi jumlahnya sangat sedikit jadi tidak dapat di eksploitasi dan hanya akan mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan. Selain itu biaya yang dikeluarkan untuk melakukan eksploitasi tidak sedikit sedang jumlah barang mineral di Kabupaten Pirang hanyalah sedikit.

28

BAB III SARANA DAN PRASARANA A. Pendidikan Tabel 9. Data Guru dan Siswa Tingkat SD, SLTP, SLTA, SMK. Kabupaten Pinrang Tahun 2009 N O. TINGKAT SEKOLAH JML JML JML SISWA PNS JUMLAH GURU NON PNS 82 64 146 48,938 275 49,213 14,220 743 14,963 5,362 7 408 415 1,943 8 1,951 750 15 765 286 5 472 477 1,686 26 1,712 254 96 350 90 12 11 23 3,629 34 3,663 1,004 111 1,115 376 TOTAL

SEKOLAH KELAS/ ROMBEL

1

TK NEGERI SWASTA JUMLAH

1 275 276 313 5 318 39 8 47 10

5 4,642 4,647 1,953 30 1,983 394 29 423 148

2

SD

NEGERI SWASTA

JUMLAH 3 SMP NEGERI SWASTA JUMLAH 4 SMA NEGERI

SWASTA JUMLAH 5 SMK NEGERI SWASTA

5 15 3 6

21 169 68 40

642 6,004 2,508 1,592

27 313 135 16

57 147 160 130

84 460 195 146

29

JUMLAH 6 SDLB NEGERI SWASTA JUMLAH JUMLAH

9 1 1 666

108 1 1 7,331

4,100 40 40 74,466

151 8 8 3,603

190 1 1 2,877

341 9 9 5,611

SELURUHNYA Sumber : Berdasarkan kuota dan realisasi peserta sertifikasi yang terpenuhi guru PNS dan Non PNS tahun Tabel 10. Satuan Pendidikan PNS dan NON PNS Satuan No. Pendidikan Kuota Realisasi Sisa Kuota Realisasi 1 2 3 4 5 6 TK SD SMP SMA SMK SLB 9 188 102 53 24 0 376 3 187 146 66 28 0 430 6 1 -44 -13 -4 0 -54 2 14 39 4 7 0 66 0 4 2 2 4 0 12 Sisa 2 10 37 2 3 0 54 PNS NON PNS

J U M L AH

Sumber : Hasil akses data dari internet tanggal 20 Januari 2010 B. Kesehatan Pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, murah, dan merata di tambah lagi dengan misi nasional Menuju Indonesia sehat tahun 2010 . Dengan

30

adanya upaya tersebut diharapkan agar tercapai derajat kesehatan yang baik. Pemerintah telah melakukan beberapa upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, antara lain dengan memberikan penyuluhan agar masyarakat membiasakan diri untuk hidup sehat dan menyediakan bebrapa fasilitas kesehatan sampai ke daerah-daerah terpencil.

RSUL Type C Pinrang Puskesmas Salo

Fasilitas Kesehatan di Kabupaten Pinrang yang terdiri dari berbagai pusat pelayanan kesehatan diantaranya adalah Rumah Sakit Umum Type C 1 buah dan beberapa puskesmas, puskesmas pembantu (PUSTU) dan BKIA yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pinrang.

31

Tabel 11. Fasilitas Kesehatan

Sumber : Hasil akses data Jenis dan Jumlah Fasilitas Kesehatan Kabupaten Pinrang Tahun 2007

C. Transportasi Perhubungan , ditik bertakan pada peningkatan kualitas pelayanan

transportasi melalui peningkatan dan pengadaan fasilitas pengawasan lalulintas jalan, pengadaan, pemeliharaan dan peningkatan sarana dan prasarana perhubungan darat dan laut, pembinaan masyarakat dan transportasi,

pemberdayaan kelembagaan perhubungan dan pelayanan transportasi laut.

32

D. Sandang pangan penduduk Mengenai sandang pangan penduduk di kabupaten pinrang karena wilayahnya merupakan daerah pertanian maka warga bertumpu pada sector tersebut. Oleh karena itu sector pertanian perlu dikembangkan dalam hal ini tanaman pangan dimaksud, untuk itu dibutuhkan keterampilan dalam

mengembangkan hasil olahan pertanian dan penyediaan tenaga-tenaga terampil di Kabupaten Pinrang, hal ini untuk mendukung Sulawesi Selatan sebagai penghasil komoditi pertanian sub sektor tanaman pangan. Pengembangan tanaman pangan di Kabupaten Pinrang akan memberikan dampak positif yang sangat besar manfaatnya bagi masyarakat maupun bagi pembangunan wilayah. 1. Bidang perikanan Kabupaten Pinrang dikenal sebagai salah satu Lumbung Pangan di Sulawesi Selatan sekaligus penghasil udang, ikan bandeng, ikan laut, kakao, kopi, kemiri dan kelapa. Sebagai daerah pertanian yang memiliki sumberdaya alam yang cukup, Pinrang juga memiliki kekayaan laut yang membentang sekitar 93 Km dari Parepare sampai ke Polewali Mandar (Polman) Sulbar dan luas Kabupaten Pinrang yaitu 1.961,77 km2. Secara administrasi

pemerintahan Kabupaten Pinrang terbagi atas 12 Kecamatan yaitu Kecamatan Lembang, Batulappa, Duampanua, Cempa, Patampanua, Tiroang, Paleteang, Watang Sawitto, Mattiro Bulu, Lanrisang, Mattiro Sompe dan Suppa. dari 12 Kecamatan tersebut terdapat 6 (enam) kecamatan yang berada di Wilayah Pesisir dan Laut yaitu Kecamatan Lembang, Duampanua, Cempa, Mattiro 33

Sompe, Lanrisang dan Suppa serta Kabupaten Pinrang memiliki 16 Desa pantai dan 5 Kelurahan pantai. Kabupaten Pinrang dapat dijangkau dengan menggunakan transportasi darat, jarak tempuh dari Kota Makassar adalah sepanjang 173 km dengan waktu tempuh sekitar 3,5 jam.Berdasarkan Data Statistik Jumlah Penduduk di 6 kecamatan pantai 64.798 jiwa dengan perincian sbb

Tabel 12. Jumlah Penduduk 6 Kecamatan di Kabupaten Pinrang Jumlah Penduduk (Jiwa) 20.601 5.834 14.887 5.119 10.964 7.393 64.798 Jumlah Nelayan (Jiwa) 5.448 398 2.066 70 992 894 9.868

Kecamatan 1. Suppa 2. Lanrisang 3. Mt. sompe 4. Cempa 5. Duampanua 6. Lembang JUMLAH

Jumlah KK 4.630 1.447 3.485 1.125 2.317 1.656 14.660

Ket

Sumber : hasil akses data dari internet pada tanggal 20 Januari 2010 2.Bidang perkebunan Kabupaten Pinrang cukup potensial untuk pengembangan tanaman pangan dan hortikultura. Jenis tanaman pangan dan hortikultura yang sudah

34

dikembangkan di daerah ini antara lain ubi kayu, kacang-kacangan, lombok, tomat, mangga, jeruk manis, langsat, durian, pisang dan lain sebagainya. Tabel 13. Perincian Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura No Tahun Tanam (Ha) 1 2 3 4 5 6 2003 2004 2005 2006 2007 2008 81.558 76.936 86.754 78.502 87.751 Panen (Ha) 78.201 76.936 80.746 78.502 85.259 86.856 Produktivitas (Kw/Ha) 55.78 56.35 62.06 62.37 63.05 Produksi (Ton) 436.205 433.534 501.109 489.617 540.115 548.496

Sumber : Hasil akses data dari internet pada tanggal 20 Januari 2010 Untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang dari tahun ke tahun digunakan indikator perkembangan PDRB untuk periode yang sama. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pinrang disajikan pada Tabel berikut:

35

Tabel 14. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha Kab. Pinrang Lapangan Usaha Pertanian Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas, Air Bangunan Perdagangan Restoran dan Hotel Angkutan & Komunikasi Keuangan dan Jasa Pertumbuhan Tahun 2005 4,99 7,87 7,73 2,93 10,11 8,09 9,41 5,87 8,41 6,04

2003 3,84 6,67 6,30 12,08 9,08 9,08 5,26 22,23 1,39 4,75

2004 4,82 7,64 8,07 12,70 9,93 9,93 10,97 17,05 3,38 5,89

2006 1,92 8,56 4,90 10,98 11, 32 8,16 1,71 9,22 12,33 4,12

2007 3,48 7,67 6,15 6,93 11,39 8,49 6,24 12,70 6,24 5,14

Sumber : Hasil akses data dari internet tanggal 20 Januari 2010 2. Perumahan penduduk Di kabupaten Pinrang terdapat beberapa perumahan yaitu: 1. BTN Maccorawalie 2. BTN Palm Hijau Rubae 3. BTN Sekkang Mas 4. BTN Pepabri Jalan Langa 5. BTN Salo Jaln. Lan

36

3. Industry kecil dan menengah Sektor industri dibedakan atas industri besar, sedang, kecil dan rumah tangga. Data mengenai industri besar dan sedang tersedia setiap tahun yang dilakukan dengan cara SENSUS lengkap. Sedangkan data industri kecil dan rumah tangga bersumber dari data sekunder dan instansi perindustrian & perdagangan. Pada tahun 2006 jumlah perusahaan di Kabupaten Pinrang sebanyak 1099 usaha dengan 3813 tenaga kerja.

Sektor industri adalah merupakan salah satu sektor yang sangat terbuka bagi para investor baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri mengingat bahan baku ( raw material ) atau faktor pendukung lainnya sangat melimpah di daerah ini dan Pemerintah Daerah sangat merespon apabila ada pemodal ( Investor ) mau menanamkan modal di sektor ini. Jumlah perusahaan industri yang tercatat di Kabupaten Pinrang tahun 2005 adalah 2.412 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja 7.475 jiwa.Besarnya nilai investasi serta bahan baku penolong yang terserap dari perusahaan tersebut sebanyak Rp. 11.078.842. Dari jenis industri yang terbesar adalah industri logam dan kimia.

4. Pasar Kondisi pasar Kabupaten Pinrang khususnya Kecamatan Lembang yakni pasar Bungi dan Kecamatan Duampanua yakni pasar Pekkabata sangat

37

memungkinkan terjadinya banyak transaksi jual beli. Hal ini dikarenakan kondisi pasar yang mendukung. Selain itu, pasar yang ada khususnya kedua pasar tersebut berada pada lokasi yang cukup strategis dan memungkinkan banyaknya pengunjung. Untuk mendongkrak perekonomian masyarakat, Pemerintah Kabupaten akan meningkatkan pembangunan sejumlah pasar tradisional di wilayah Kabupaten Pinrang. pembangunan pasar tersebut diharapan dapat meningkatkan geliat perdagangan masyarakat, karena pungsi pasar adalah wadah untuk mempertemukan pedagang dan pembeli. "Pembangunan pasar itu dilakukan sesuai dengan permintaan masyarakat. Dan di harapkan dengan pembangunan pasar tersebut bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena semakin banyak transaksi yang terjadi dalam masyarakat maka akan semakin meningkat ekonomi masyarakat," jelasnya.

38

BAB IV HUKUM DAN PEMERINTAHAN

A. Peta Rencana tata ruang wilayah

Cambar 2 .Peta rencana tata ruang wilayah

39

B. Peta Tata kota Dalam pembangunan serta penataan kota di Kabupaten Pinrang, pemerintah daerah melakukan berbagai terobosan seperti melakukan kerjasama dalam hal pencitraan daerah kota dengan pihak LAPAN guna mengetahui situasi serta kondisi daerah tersebut seperti yang kami dengarkan sewaktu melakukan pertemuan bersama pemerintah daerah di aula kantor Bupati Kabupaten Pinrang. Adapun pembangunan dan pengembangan wilayah di kabupaten pinrang yaitu masih mengalami kendala, dan adapun upayanya yaitu: 1. Melakukan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia yang dimiliki oleh desa/kelurahan baik masyarakat maupun aparat pemerintahan desa guna mengoptimalisasi potensi sumber daya alam yang dimiliki masing masing desa/kelurahan sehingga nantinya dapat menjadi desa/kelurahan yang mandiri. 2. Menyediakan/menyiapkan sarana dan prasarana infrastruktur pendidikan yang memadai guna mendukung penciptaan tenaga kerja yang berkualitas sehingga memiliki daya saing yang tinggi. 3. Menyediakan/menyiapkan sarana dan prasarana infrastruktur kesehatan yang representatif sehingga tingkat kesehatan masyarakat dapat lebih terjamin. 4. Menyediakan/menyiapkan sarana dan prasarana infrastruktur jalan yang memadai guna mendukung kelancaran aksesbilitas barang dan jasa. 5. Menyediakan/menyiapkan lembaga lembaga ekonomi yang memadai dalam membantu keterbatasan modal guna mendukung peningkatan volume produksi pada semua sektor usaha. 40

C. Kinerja Pemda 1. Menyediaan sarana dan prasarana infrastruktur pendidikan yang memadai guna mendukung penciptaan tenaga kerja yang berkualitas sehingga memiliki daya saing yang tinggi. 2. Menyediakan/menyiapkan sarana dan prasarana infrastruktur kesehatan yang representatif sehingga tingkat kesehatan masyarakat dapat lebih terjamin. 3. Menyediakan/menyiapkan sarana dan prasarana infrastruktur jalan yang memadai guna mendukung kelancaran aksesbilitas barang dan jasa. 4. Menyediakan/menyiapkan lembaga lembaga ekonomi yang memadai dalam membantu keterbatasan modal guna mendukung peningkatan volume produksi pada semua sektor usaha.

41

Peta RT/ RW

Gambar 3. Peta RT/RW

42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Jumlah Penduduk Kabupaten Pinrang pada tahun 2008 sebanyak 332.921 jiwa yang tersebar di 12 Kecamatan.Kepadatan penduduk adalah 170 jiwa / Km dengan rata-rata 3,201 jiwa penduduk / desa-kelurahan. Luas wilayah Kabupaten mencapai 1.961,77 km. Topografi wilayah Kabupaten Pinrang pada umumnya berbukit-bukit dengan ketinggian 100 2000 meter di atas permukaan laut. Iklim di Kabupaten pinrang adalah iklim tropis dengan suhu udara rata-rata mencapai 28C dengan curah hujan rata-rata mencapai 174,93 mm/bln. Penggunaan lahan yaitu untuk pertanian, perkebunan, pariwisata, peternakan, perikanan, dan kelautan. Kebanyakan masyarakat Kabupaten Pinrang bekerja sebagai petani, perbankan, dan lain-lain. Tingkat pendidikan ada yang sampai perguruan tinggi, SMA, SLTP, dan SD. Tingkat kesejahteraan sudah bisa dikatakan di atas tingkat yang sudah cukup baik. Kabupaten Pinrang memiliki sumber daya alam yang sangat berlimpah. Dalam hal perkebunan seperti kelapa, lada, cengkeh, kakao, dan lain-lain. Dalam hal pertanian seperti ubi kayu, kacang-kacangan, lombok, tomat, mangga, jeruk

43

manis, langsat, durian, pisang dan lain sebagainya. Dalam hal kehutanan, sumber daya yang dimiliki yaitu kayu, rotan, dan dammar. Dalam hal perikanan, hasilnya beruopa ikan bandeng, udang dan kepiting. Dan dalam hal pertambangan yaitu bijih besi, dan lain-lain sebagainya. Tata kota Kabupaten Pinrang belum cukup teratur tetapi pemerintah daerah Kabupaten Pinrang sudah cukup mengusahkan untuk lebih mengembangkan dan mengatur daerahnya. Dan dalam hal kinerja pemerintah daerah sudah dijalankan dengan baik hanya perlu di benahi terutama di bidang pelayanan masyarakat dan keadaan lingkungan.

B. Saran Diharapkan kepada teman-teman agar lebih serius dalam mengikuti praktek lapang mata kuliah Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup, agar apa yang kita harapkan dalam praktek lapang ini dapat tercapai. Diharapkan pula pada teman-teman dalam pembuatan laporan mata kuliah Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup sebaiknya sesuai dengan apa yang dipraktekkan di lapangan.

44

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Kabupaten Pinrang. www.Pinrang.go.id. Diakses pada tanggal 20 Januari 2010.

Anonim. 2008. Situs Resmi Kabupaten Pinrang. www. Pinrang.go.id. Diakses pada tanggal 20 Januari 2010.

Anonim. 2008. Pinrang dalam Angka. www.Pinrang.go.id. Diakses tanggal 20 Januari 2010.

Himpunan Geografi. 2009. Peta Administrasi Pinrang. Himpunan geografi UNM. Makassar.

Tim Dosen. 2008. Pengetahuan Lingkungan. Jurusan Geografi FMIPA UMN. Makassar.

45

LAMPIRANLOKASI I

LOKASI II

46

LOKASI III

LOKASI IV

47

LOKASI V

\

48