LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM - · PDF fileProgram Diploma 4 Kimia Tekstil dalam laporan ini menggunakan pedoman Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan

  • Upload
    lamnhi

  • View
    273

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

  • LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

    PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KIMIA TEKSTIL

    SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG DESEMBER 2013

  • i

    KATA PENGANTAR

    Evaluasi dan pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian terpenting

    dalam kegatan penjaminan mutu akademik dari suatu institusi pendidikan. Oleh sebab

    itu, kurikulum harus selalu dievaluasi secara berkala bersama dengan dosen,

    pengguna lulusan dan masyarakat. Perubahan dan pengembangan perlu dilakukan

    untuk meningkatkan mutu pendidikan dan lulusannya serta menyesuaikan dengan

    perkembangan kebutuhan industri.

    Lebih daripada sekedar rincian mata kuliah dan silabus, kurikulum pada dasarnya

    adalah perwujudan dari kebijakan manajemen pendidikan tinggi mengenai arah

    pendidikan yang diinginkan dan dibangun di atas visi yang jelas dan kuat tentang

    keberadaan serta peran penting institusi dalam pendidikan bagi kemajuan bangsa dan

    negara. Kurikulum juga merupakan hasil pemikiran dan filosofi para pendidik tentang

    kehidupan akademik yang akan mewarnai dan membentuk iklim akademik di

    lingkungan kampus serta interaksi para anggotanya dengan masyarakat luas. Pada

    tataran yang lebih praktis, kurikulum berperan sebagai rujukan mutu dan salah satu

    ukuran keberhasilan perguruan tinggi dalam menghasilkan lulusan yang diharapkan

    dan bermanfaat bagi masyarakat.

    Kurikulum yang digunakan sebagai acuan kegiatan pendidikan dan proses belajar

    mengajar pada Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil saat ini merupakan hasil

    tinjauan dan pengembangan pada tahun 2007. Sudah waktunya untuk kembali

    melakukan tinjauan dan evaluasi. Penyusunan dan pengembangan kurikulum

    Program Diploma 4 Kimia Tekstil dalam laporan ini menggunakan pedoman Buku

    Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi keluaran

    Direktorat Akademik, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, tahun 2008. Kegiatannya

    dibagi menjadi dua tahap sesuai SK Ketua STTT No. 34.1/SJ-IND.6.1/Kep/3/2012 dan

    No. 68.2/SJ-IND.6.1/Kep/8/2013.

    Bandung, 24 Mei 2013

    Tim Pengembangan Kurikulum Program Diploma 4 Kimia Tekstil

  • Hal | ii

    DESKRIPSI TUGAS

    Tim Pengarah dan Penanggungjawab

    Memberikan arahan dan masukan kepada Tim Pelaksana Pengembangan Kurikulum

    Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.

    Ketua Tim Pelaksana dan Koordinator

    Mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan pengembangan kurikulum dan

    mempertanggungjawabkan kepada Ketua STTT.

    Anggota

    1. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data.

    2. Memberikan masukan sebagai pelengkap data.

    3. Menyusun Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma

    Empat Kimia Tekstil .

    Sesuai SK Ketua STTT No. 34.1/SJ-IND.6.1/Kep/3/2012 dan No. 68.2/SJ-

    IND.6.1/Kep/8/2013 tentang Penunjukan dan Pembentukan Tim Pengembangan

    Kurikulum Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil, kegiatan pengembangan kurikulum

    dibagi menjadi dua tahap, yaitu :

    Tahap I (2012)

    Pengarah : Dr. Noerati, S.Teks., M.T.

    Penanggungjawab : Agus Suprapto, S.Teks., M.Si.

    Ketua : Mohamad Widodo, A.T., M.Tech., Ph.D.

    Anggota : Juju Juhana, A.T., M.Si.

    Hariyanti Rahayu S., S.Teks., M.T.

    Nyimas Susyami H., S.Teks., M.Si.

    Ida Nuramdhani, S.Si.T., M.Sc.

    Muhammad Ichwan, A.T., M.S.Eng.

    Tugas dan tanggung jawab Tim :

    1. Melakukan analisa jabatan

    2. Mengidentifikasi profil lulusan

    3. Survei dan verifikasi hasil survey ke industri TPT dan asosiasi pertekstilan

    4. Membuat laporan kegiatan

  • Hal | iii

    Tahap II (2013)

    Penanggungjawab : Dr. Noerati, S.Teks., M.T.

    Ketua : Nyimas Susyami H., S.Teks., M.Si.

    Wakil Ketua : Agus Suparpto, S.Teks., M.Si.

    Koordinator : Mohamad Widodo, A.T., M.Tech., Ph.D.

    Anggota : Juju Juhana, A.T., M.Si.

    Dede Karyana, S.Teks., M.Si.

    Ida Nuramdhani, S.Si.T., M.Sc.

    Ika Natalia Mauliza, S.S.T.

    Octianne Djamaludin, M.T.

    Tugas dan tanggung jawab Tim :

    1. Mengelola administrasi dalam kegiatan pengembangan kurikulum sesuai aturan

    pemerintah yang berlaku

    2. Mengelola rapat koordinasi dan rapat teknis pengembangan kurikulum sesuai

    dengan program kerja tim penyusun

    3. Menghasilkan kurikulum yang sesuai dengan peraturan pemerintah.

  • 1 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

    1. PENDAHULUAN

    Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) adalah salah satu perguruan tinggi di

    bawah Kementerian Perindustrian Republik Indonesia yang mempunyai tugas

    pokok: (1) melaksanakan dan mengembangkan pendidikan dalam ilmu dan

    teknologi tekstil, (2) melaksanakan penelitian terapan dalam rangka

    pengembangan ilmu dan teknologi tekstil, dan (3) melaksanakan pengabdian

    kepada masyarakat dalam rangka pembentukan kepribadian mahasiswa dan

    menunjang pengembangan industri tekstil (Buku Pedoman Program Diploma 4

    Sekolah TInggi Teknologi Tekstil).

    Dalam perjalanannya yang panjang, program studi Kimia Tekstil bersama

    dengan Teknik Tekstil telah memberikan kontribusi sangat besar dan bahkan

    menjadi salah satu pelaku utama pembangunan basis industri tekstil tradisional

    dan soko guru pengembangan sektor industri tekstil modern di Indonesia,

    terutama dalam menyokong lahirnya tenaga ahli tekstil yang andal. Dari sejarah

    dan perkembangannya dapat diamati bagaimana kurikulum pendidikan tekstil

    berkembang secara progresif menyesuaikan dengan perkembangan teknologi

    dan kebutuhan industri tekstil bukan pada saat itu saja tapi juga mengantisipasi

    peran lulusannya di masa depan. Apa yang kita miliki dan nikmati sekarang

    adalah buah dari pikiran visioner yang memiliki jangkauan jauh ke depan.

    Program Studi Kimia Tekstil di Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil adalah satu-

    satunya di Indonesia. Tidak ada satu pun perguruan tinggi lain di Indonesia yang

    memiliki sumber daya dan potensi di bidang tekstil seperti yang dimiliki STTT

    saat ini. Aset penting lainnya yang sering kurang disadari adalah keluasan

    jaringan dan hubungannya dengan industri yang tidak dimiliki institusi pendidikan

    lain manapun dan tidak mudah tergantikan dalam waktu singkat. Posisinya yang

    unik menjadikan program studi ini sebagai satu-satunya tumpuan harapan dan

    oleh karena itu mengemban tanggung jawab sangat besar bagi kemajuan

    industri tekstil Indonesia. Untuk itu, Program Studi Kimia Tekstil harus berani

    tampil mengambil langkah jauh ke depan. Kurikulum pendidikannya bukan hanya

    harus selalu update dan mampu menjawab kebutuhan pada saat ini, tapi juga

    harus berorientasi untuk pengembangan industri tekstil di masa depan.

  • 2 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

    Misi utama penyelenggaraan pendidikan tinggi tekstil oleh STTT adalah

    mendukung kemajuan industri tekstil melalui penyediaan tenaga ahli yang cakap

    dan andal untuk sektor industri, pendidikan dan litbang (penelitian dan

    pengembangan). Dua yang terakhir ini sangat penting dan memiliki nilai strategis

    karena merupakan prasyarat dan jaminan bagi pengembangan dan

    keberlanjutan (sustainability) program tekstil nasional. Revitalisasi industri tekstil

    yang berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui fungsi litbang di lingkungan

    akademik maupun industri yang lebih kuat dan proaktif menuju inovasi dan

    penguasaan teknologi yang lebih mandiri.

    Di dalam dokumen Peta Jalan (roadmap) Pengembangan Industri Prioritas

    Tahun 2010-2014 yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian pada tahun

    2009, disebutkan bahwa industri tekstil dan produk tekstil merupakan salah satu

    industri prioritas yang masuk ke dalam kelompok klaster Basis Industri

    Manufaktur. Pada saat yang sama, tekstil dan produk tekstil sebetulnya juga bisa

    masuk dalam klaster Penunjang Industri Kreatif dan Industri Kreatif Tertentu

    yang selama ini sering dipahami secara terbatas hanya meliputi fesyen dan

    barang kerajinan atau seni berbahan tekstil. Sejalan dengan semangat

    Kementerian Perindustrian untuk berperan serta aktif dalam program penciptaan

    wirausahawan mandiri, Program Studi Kimia Tekstil berpeluang sangat besar

    untuk ikut mendorong terciptanya wirausaha industri kreatif tekstil berbasis

    teknologi sederhana dan teknologi tinggi sebagai bagian dari program ekonomi

    kreatif Indonesia. Memadukan fesyen dan teknologi tinggi berbasis kimia tekstil

    bisa menjadi salah satu contoh industri kreatif yang dimaksud. Untuk itu,

    mahasiswa perlu dibekali dengan pengetahuan mengenai perancangan dan

    pengembangan produk serta proses inovasi. Ini akan menjadi wilayah baru dan

    alternatif pilihan berkarir yang menarik bagi lulusan.

    Sebetulnya, sudah ada rintisan ke arah sana, walaupun belum diakomodasi

    secara formal dan terstruktur di dalam kurikulum yang berjalan saat ini. Sebagai

    contoh, pada kegiatan praktikum Teknologi Penyempurnaan 2, mahasiswa

    ditugaskan untuk merancang dan membuat produk inovatif tekstil berbasis

    teknologi penyempurnaan. Dalam praktiknya, mahasiswa bekerja secara

    berkelompok di dalam tim mulai dari brainstorming, perumusan ide, presentasi

    proposal dan membuat purwarupa (prototype) hingga mempresentasikan hasil

  • 3 Laporan Kegiatan Pengembangan Kurikulum Program Studi Diploma 4 Kimia Tekstil - 2013

    karya