30
LAPORAN FISIOLOGI HEWAN PRAKTIKUM X SISTEM KARDIOVASKULER OLEH : NAMA : LD. MUH. DAUD NO. STAMBUK : F1 D1 10 068 PROGRAM STUDI : BIOLOGI JURUSAN : BIOLOGI KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN PEMBIMBING : I Z A L

Laporan Jantung Kardiovaskuler 10

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kardiovaskular

Citation preview

LAPORAN FISIOLOGI HEWAN

LAPORAN FISIOLOGI HEWAN PRAKTIKUM XSISTEM KARDIOVASKULER

OLEH :NAMA

: LD. MUH. DAUDNO. STAMBUK

: F1 D1 10 068PROGRAM STUDI

: BIOLOGI

JURUSAN

: BIOLOGI

KELOMPOK

: V (LIMA)

ASISTEN PEMBIMBING : I Z A LFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUANALAM

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah. Fungsi jantung adalah sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah untuk menimbulkan gradien tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan.Jantung memiliki empat ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Jantung memiliki empat katup yaitu, Katup Atrioventrikuler (katup trikuspidalis dan mitral) yang berfungsi mencegah pengaliran balik darah dari ventrikel ke atrium selama sistole atau kotraksi dan katup seminularis (katup aorta dan pulmonal) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteria pulmonalis ke dalam ventrikel selama diastolik.Posisi jantung terletak diantar kedua paru dan berada ditengah tengah dada, bertumpu pada diaphragma thoracis dan berada kira-kira 5 cm diatas processus xiphoideus. Pada tepi kanan cranial berada pada tepi cranialis pars cartilaginis costa III dextra, 1 cm dari tepi lateral sternum. Olehnya itu pada praktikum ini akan diamati mengenai struktur anatomi jantung, mengukur denyut nadi dan , mengukur tekanan distole serta diastole pada jantung.B. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mengamati struktur anatomi jantung ?2. Bagaimana mengukur denyut nadi ?3. Bagaimana mengukur darah sistole dan diastole ?4. Bagaimana mengamati morfologi sel darah putih ?

C. Tujuan Praktikum Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengamati struktur anatomi jantung ?2. Untuk mengukur denyut nadi ?3. Untuk mengukur darah sistole dan diastole ?4. Untuk mengamati morfologi sel darah putih ?

D. Manfaat Praktikum

Manfaat pada praktikum ini adalah sebagai berikut :1. Dapat mengamati struktur anatomi jantung ?2. Dapat mengukur denyut nadi ?3. Dapat mengukur darah sistole dan diastole ?4. Dapat mengamati morfologi sel darah putih ?BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Jantung merupakan organ utama dalam system kardiovaskuler. Jantung dibentuk oleh organ-organ muscular, apex dan basis cordis, atrium kanan dan kiri serta ventrikel kanan dan kiri. Ukuran jantung kira-kira panjang 12 cm, lebar 8-9 cm. Berat jantung sekitar 7-15 ons atau 200 sampai 425 gram dan sedikit lebih besar dari kepalan tangan. Setiap harinya jantung berdetak 100.000 kali dan dalam masa periode itu jantung memompa 2000 galon darah atau setara dengan 7.571 liter darah (www.dokterfoto.com, diakses pada 20 Novenber 2008).Fungsi dari katup atrioventrikular (katup trikuspidalis dan kaatup mitralis) adalah mencega aliran balik daraah yang berasal dari ventrikel menuju ke atrium selama fase sistolik, dan katup semilunar (katup aorta dan katup pumonalis) mencegah aliran balik darah yang berasal dari aorta dan arteri pulmonaliskembali ke ventrikel selama diastolik. Semua katup tersebut, menutup dan membuka secara pasif. Yaitu, katup-katup ini akan menutup sewaktu gradient tekan balik mendorong darah kembali ke belakang, dan katup-katup ini akan membuka bila gradient tekanan kea rah depan mendorong darah ke depan.Dengan alas an anatomi yang jelas, penutupan katup A-V yang tipis dan mirip selaput ini hamper tidak membutuhkan aliran balik darh, sedangkan katup semilunar yang jauh lebih tebal membutuhkan aliran balik yang agak kuat selama beberapa milidetik untuk menutup (Guyton & Hall :2000). Tekanan darah adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampungnya.Selama sistole ventrikuler, pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta, tekanan naik sampai ke puncak, yang di sebut tekanan sistolik. Selama diastole tekanan turun. Nilai terendah yang di capai disebut tekanan diastolik. Tekanan darah sistolik dihasilkan otot jantung yang mendorong isi ventrikel masuk ke dalam arteri yang telah teregang. Selama diastole arteri masih tetap menggembung karena tahanan periferi arteriol-arteriol menghalangi semua darah mengalir ke dalam jaringan. Demikianlah maka tekanan darah sebagian tergantung pada kekuatan dan volume darah yang di pompa jantung, sebagian lagi kontraksi otot dalam dinding arteriol. Kontraksi ini dipertahankan saraf vasokontor, dan ini di kendalikan pusat vasomotorik dalam medula oblongata (Kimball, 1983: 468). Penyebab bunyi jantung ialah getaran pd katup yg tegang segera setelah penutupan bersama dgn getaran darah yg berdekatan,dinding jantung,dan pembuluh2 utama sekitar jantung. Jadi,dalam mencetuskan bunyi jantung pertama,kontraksi ventrikel menyebabkan aliran balik darah secara tiba2 yg mengenai katup A-V (katup mitral dan katup trikuspidal),sehingga katup ini mencembung ank e atrium sampai korda tendinea secara tiba2 menghentikan pencembungan ini. Elastisitas katup yg tegang kemudian akan mendorong darah kembali ke ventrikel2 yg bersangkutan. Peristiwa ini menyebabkan darah dan dinding ventrikel serta katup yg tegang bergetar dan terjadi turbulensi getaran dalam darah. Getaran kemudian merambat melalui jaringan didekatnya ke dinding dada,sehingga dapat terdengar sebagai bunyi melalui stetoskop (Guyton 1994).

Denyut jantung disebut juga denyut arteri, yaitu suatu gelombang yang teraba pada arteri bila darah dipompa keluar jantung. Denyut ini mudah diraba di tempat arteri melintas sebuah tulang yang terletak dekat permukaan (Zaicong Li : 2002).

Tekanan darah adalah kekuatan tekanan darah ke dinding pembuluh darah yang menampungnya.Selama sistole ventrikuler, pada saat ventrikel kiri memaksa darah masuk aorta, tekanan naik sampai ke puncak, yang di sebut tekanan sistolik. Selama diastole tekanan turun. Nilai terendah yang di capai disebut tekanan diastolic (www.Normal_Heart_Sound/wiki/org.com, diakses pada 20 Novemberv 2008).BAB IIIMETODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan TempatPraktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 11 Mei 2012, pukul 08.30 WITA sampai selesai dan bertempat di Laboratorium Biologi Lanjut Fakultas MIPA Universitas Haluoleo, Kendari.B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Alat dan Kegunaan fungsi pada praktikum adalah:NoNama AlatFungsi

1.StetoskopUntuk mendengar bunyi dan kecepatan detak jantung

3.Alat tulis menulisUntuk mencatat data pengamatan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.Tabel 2. Bahan dan kegunaan pada praktikum adalah:NoProbandus Fungsi

1.MahasiswaSebagai objek pengamatan

C. Prosedur kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah :

1. Memasang stetoskop pada telinga, dan meletakkan ujung yang lain pada daerah dada praktikan yang dalam posisi duduk, tepatnya pada daerah intercostal kelima, kira-kira dari bagian tengah dada 1 inchi ke sisi kiri.2. Mendengarkan dan membedakan kedua jenis suara jantung.3. Meminta praktikan berlari di tempat selama 1 menit, kemudian memeriksa dan mendeteksi kedua suara jantung kembali, kemudian menjelaskan perbedaannya.4. Memeriksa denyut jantung pada arteri radial dengan meletakkan ujung jari pada lekuk bagian tengah pergelangan tangan, dan menghitung jumlahg denyut dalam 1 menit. 5. Menghitung jumlah denyut permenit setelah praktikan melakukan berbagai kegiatan berikut: duduk, berdiri, sesaat setelah lari 1menit, sesaat setelah lari 2 menit.6. Melakukan kegiatan tersebut untuk jenis kelamin yang berbeda, menggunakan sampel beberapa praktikan, dan menghitung data rata-ratanya.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan1. Pengamatan Struktur Jantung

2. Mengukur denyut nadi

No. Nama MahasiswaDenyut Nadi/menit

1.Riadi48

2.Hasnia30

3.Fitriani42

4.Jendri 49

5.Dian 38

6.Adi51

3. Tekanan Darah Sistole dan DiastoleNo. Nama MahasiswaDenyut Nadi/menit

1.Riadi120/80

2.Hasnia125/80

3.Fitriani100/60

4.Jendri120/90

5.Dian120/80

6.Adi120/70

4. Pengamatan Sel Darah

B. Pembahasan

Jantung adalah organ vital dan merupakan pertahanan terakhir untuk hidup selain otak. Denyut yang ada di jantung ini tidak bisa dikendalikan oleh manusia. Denyut jantung biasanya mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan oleh detak jantung per satuan waktu, secara umum direpresentasikan sebagai bpm (beats per minute). Denyut jantung yang optimal untuk setiap individu berbeda-beda tergantung pada kapan waktu mengukur detak jantung tersebut (saat istirahat atau setelah berolahraga). Variasi dalam detak jantung sesuai dengan jumlah oksigen yang diperlukan oleh tubuh saat itu. Pada orang dewasa yang sehat, saat sedang istirahat maka denyut jantung yang normal adalah sekitar 60-100 denyut per menit (bpm). Jika didapatkan denyut jantung yang lebih rendah saat sedang istirahat, pada umumnya menunjukkan fungsi jantung yang lebih efisien dan lebih baik kebugaran kardiovaskularnya. Apabila denyut jantung bertambah cepat, maka kebutuhan oksigen tiap menitnya akan bertambah. menambahkan ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi jumlah denyut jantung seseorang, yaitu aktivitas fisik atau tingkat kebugaran seseorang, suhu udara disekitar, posisi tubuh (berbaring atau berdiri), tingkat emosi, ukuran tubuh serta obat yang sedang dikonsumsi. Kekuatan kontraksi jantung, kecepatan denyut jantung serta aliran darah dipengaruhi dan dikontrol oleh syaraf otonom yang berpusat pada medulla oblongata. Stimulasi syaraf-syaraf vagus cenderung untuk menghambat kerja jantung dengan menurunkan gaya kontraksi dari otot jantung, kecepatan kontraksi dan kecepatan konduksi impuls dalam jantung sehingga arus darah melalui arteri koroner akan berkurang. Rangsangan syaraf simpsatis akan berkerja sebaliknya, yaitu meningkatkan aktivitas jantung dan naiknya gaya/tenaga kontraksi, kecepatan kontraksi, kecepatan konduksi impuls dan arus darah koroner. Bunyi jantung adalah bunyi yang digenerasikan oleh detakan jantung dan hasil aliran darah yang melewatinya. Ini juga disebut detak jantung. Pada auskultasi jantung, salah satu pemeriksaan digunakan sebuah stetoskop untuk mendengarkan bunyi irama jantung, dimana menghasilkan informasi yang penting tentang kondisi dari jantung Untuk orang dewasa yang sehat, terdapat dua bunyi jantung normal yang biasa digambarkan dengan bunyi lub dan dub, yang terjadi pada urutan dengan masing-masing denyut jantung. Ini adalah bunyi jantung pertama (S1) dan bunyi jantung kedua (S2). Hasil dari aliran turbulensi terhadap penutupan katup AV dan katup semilunar secara respek. Selain dari suara-suara normal ini, variasi dari bunyi-bunyi yang lain mungkin juga termasuk murmur jantung, bunyi-bunyi adenitis, dan irama gallop.

Semula diduga bahwa penyebab dari bunyi jantung adalah benturan dari daun-daun katup secara bersama-sama sehingga menimbulkan getaran, tetapi hal ini ternyata hanya menimbulkan suara lemah, jika tidak sama sekali, akibat efek peredaman oleh darah. Ternyata, penyebab bunyi ialah getaran pada katup yang tegang segera setalah penutupan bersama dengan getaran daarah yang berdekatan, dinding jantung, dan pembuluh-pembuluh utama sekitar jantung. Jadi,dalam mencetuskan bunyi jantung pertama, kontraksi ventrikel menyebabkan aliran balik darah secara tiba-tiba yang mengenai katup A-V (katup mitral dan katup trikuspidal), sehingga katup ini mencembung kea rah atrium sampai korda tendinea secara tiba-tiba menghentikan pencembungan ini. Elastisitas dari katup yang tegang kemudian akan mendorong daarah kembali ke ventrikel-ventrikel yang bersangkutan. Peristiwa ini menyebabkan turbulensi getaran dalam darah. Getaran kemudian merambat melalui jaringan di dekatnya ke dinding dada, sehingga dapat terdengar sebagai bunyi melalui stetoskop.

Bunyi ini ditimbulkan oleh penutupan katup semilunar yang berlangsung tiba-tiba. Ketika katup semilunar menutup, katup ini menonjol kea rah ventrikel dan regang elastic katup akan melentingkan darah kembali ke arteri, yang menyebabkan pantulan yang membolak-balikkan darah antara dinding arteri dan katup semilunar dan juga antara katup dan dinding ventrikel. Getaran yang terjadidi dinding arteri kemudian dihantarkan di sepanjang arteri. Bila getaran dari pembuluh atau vebtrikel mengenai dinding suara, misalnya dinding dada, getaran ini menimbulkan suara yang dapat didengar.

Bunyi jantung kedua secara normal memiliki frekuensi lebih tinggi daripada bunyi jantung pertama karena dua alas an berikut:a. Ketegangan katup semilunaris jauh lebih besar dibandingkan dengan katup A-V. Koefisien elastisitas arteri lebih besar sehingga menyebabkan ruang-ruang utama jantung bergetar selaama bunyi kedua, bandingkan dengan ruang ventricular yang jauh lebih longgar yang menimbulkan system getaran pada bunyi jantung pertama.Ada beberapa macam sebutan untuk bunyi jantung ketiga yaitu, protodiastolik gallop, ventricular gallop,dsb. Suara jantung ketiga biasanya pada pemuda dan beberapa atlet yang terlatih, tetapi juga kemudian muncul kembali dalam kehidupan, itu merupakan sinyal dari problem jantung seperti kegagalan ventrikel kiri seperti pada CHF. S3 juga disebabkan oleh osilasi dari darah bolak-balik dan keempat diantara dinding-dinding dari ventrikel-ventrikel diinisiasikan oleh getaran darah dari atrium. Alasan sehingga bunyi jantung ketiga tidak terjadi sampai sepertiga bagian dari diastole adalah kemungkinan karena pada awal bagian dari diastole. Ventrikel-ventrikel yang tidak diisi cukup untuk menciptakan ketegangan yang cukup untuk gema. Hal ini mungkin juga hasil dari tensing dari chordate tendineae cepat saat mengisi dan peluasan kamar jantung.

Bunyi Jantung Keempat/Bunyi Atrium (S4) Pada beberapa orang, bunyi atrium dapat terekam pada fonokardiogram, tetapi dengan stetoskop hamper tidak dapat terdengar karena frekuensinya yang rendah biasnya 20 siklus/detik atau kurang. Bunyi ini timbul pada waktu atrium berkontraksi, dan mungkin disebabkan oleh munculnya darah ke dalam vebtrikel, sehingga menimbulkan getaran seperti yang terjadi pada bunyi jantung ketiga (Guyton & Hall : 2000).Tempat untuk mendengarkan berbagai bunyi jantung tidak tepat diatas katup yang akan didengarkan. Tempat mendengarkan bunyi katup aorta terletak diatas aorta karena penghantaran suara naik ke aorta, area pulmonal terletak diatas arteri pulmonal, area trikuspidal berada diatas ventrikel kanan, dan area mitral di atas apeks jantung, yang merupakan bagian ventrikel kiri. Yang terdekat dengan diding dada karena jantung berputar sedemikian rupa sehingga sebagaian besar ventrikel kiri terletak dibelakang ventrikel kanan. Dengan kata lain, bunyi dari katup-katup A-V dihantarkan ke dinding dada melalui ventrikel yang bersangkutan., sedangkan bunyi dari katup-katup semilunaris dihantarkan terutama sepanjang pembuluh besar yang berasal dari jantung .

Dalam siklusnya, jantung menghasilkan dua suara. Suara jantung I (lubb), yaitu suara yang ditimbulkan oleh penutupan dari valvula bicuspidalis dan valvula tricuspidalis (katup atrioventrikular), menimbulkan suara panjang. Suara jantung II (dupp), yaitu suara yang ditimbulkan oleh penutupan dari valvula semilunaris aorta dan valvula semilunaris pulmonal, menimbulkan suara pendek dan tajam. Katup-katup tersebut akan membuka dan menutup secara pasif disebabkan oleh perbedaan tekanan antara atrium dengan ventrikel, maupun antara ventrikel dengan aorta ataupun trunkus pulmonalis. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui bunyi jantung, menentukan pengaruh kegiatan terhadap bunyi jantung dan menentukan pengaruh posisi tubuh dan aktivitas lari terhadap kecepatan denyut jantung. Pengamatan terhadap beberapa probandus, yaitu Dendi, Agung, Wa masa, Jeane dan Hazar menunjukkan hasil yang sama pada jenis suara jantung. Saat probandus duduk, kemudian kita mendengar jenis suara jantung mereka pada daerah intercostals kelima dengan menggunakan stetoskop. Hasil yang diperoleh adalah jenis suara jantung mereka normal disaat duduk. Hal ini disebabkan karena pada saat duduk.Sel darah putih atau dalam bahasa Inggris disebut dengan white blood cell (WBC) merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi. Sel darah yang juga dikenal dengan leukosit ini terbagi dalam beberapa tipe dan dua tipe yang paling umum adalah limposit dan neutropil.

Limposit diproduksi oleh jaringan lympoid yang terdapat di dalam organ limfa, kelenjar limfe dan kelenjar thymus. Limposit bertugas untuk memerangi zat zat yang dihasilkan oleh kuman penyakit dengan membentuk zat kekebalan tubuh atau antibodi. Antibodi yang dibentuk sangat spesifik sesuai dengan jenis kuman yang menginfeksi. Pembentukan antibodi memerlukan waktu beberapa hari sampai beberapa minggu sesuai dengan jenis kuman yang menginfeksi.

Seperti halnya limposit, neutropil juga berperanan sangat penting dalam upaya tubuh memerang infeksi. Neutropil dibentuk di dalam sumsum tulang dan beredar ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Selanjutnya neutropil akan keluar dari peredaran darah menuju jaringan yang terinfeksi. Nanah yang biasanya terdapat dalam luka mengandung banyak sekali neutropil. Dalam kondisi normal, infeksi bakteri yang serius akan merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak lagi neutropil sehingga nilai WBC akan meningkat.Kadar WBC dihitung berdasarkan jumlah sel darah putih yang ada pada sampel darah penderita. Nilai normal dari WBC adalah antara 4 ribu sampai 11 ribu per mikroliter. Kadar WBC yang rendah dikenal dengan istilah leukopenia sementara kadar yang tinggi disebut leukositosis. Dalam tubuh manusia terdapat lima jenis sel darah putih (leukosit) yaitu neutrophil, basophil, eusinophil, lymphocyte dan monocyte.Lima jenis tipe sel darah putih tersebut mempunyai perbedaan bentuk morphology. Klasifikasi komposisi sel darah putih selama ini dilakukan secara manual di laboratorium yang membutuhkan banyak waktu, melelahkan, serta kurangnya tingkat akurasi dalam hal pengklasifikasiannya. Oleh karena itu pengklasifikasian secara otomatis dibutuhkan. Dalam dikembangkan sistem untuk klasifikasi komposisi sel darah putih dengan menggunakan Multilayer Perceptron Network. Metode yang digunakan untuk mengenali pola sel darah putih pada citra adalah algoritma Backpropagasi..Akurasi perhitungan jumlah komposisi sel darah putih percitra dengan metode pengenalan berdasarkan pada algoritma backpropagasi adalah 80% pada hidden layer 170, neutrophil 80% pada hidden layer 170 dan eusinophil sebesar 100% pada hidden layer160.BAB VPENUTUP

A. KesimpulanBerdasarkan hasil pengamatan pada praktikum ini, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :1. Struktur anatomi jantung terdiri dari vena kava superior, vena pulmonalis kanan, vena kava interior, ventrikel kanan, ventrikel kiri, vena pulmonalis kiri, atrium kiri, arteri pulmonalis kiri dan aorta.2. Denyut nadi dapat diukur dengan langkah menenmpelkan jari/meraba pada arteri radialisnya karena merupakan inti respon gerakan daripada jantung.3. Gerakan jantung pada saat memompa dikenal dengan sitole pada saat kontraksi dan diastole pada saat relaksasi yang juga merupakan pedoman dalam mengukur tekanan darah.4. Sel darah putih merupakan komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi dan sebagai antibodi. Sel darah putih terdiri dari beberapa tipe yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, limfosit, monosit dan makrofag.

5. Gerakan kembang-kempisnya jantung saat memompa darah dikenal dengan sistole yaitu pada saat kontraksi dan diastole pada saat relaksasi. Kekuatan kontraksi jantung, kecepatan denyut jantung serta aliran darah dipengaruhi dan dikontrol oleh syaraf otonom yang berpusat pada medulla oblongata. Sebaliknya, rangsangan syaraf simpsatis akan meningkatkan aktivitas jantung dan naiknya gaya/tenaga kontraksi, kecepatan kontraksi, kecepatan konduksi impuls dan arus darah koroner. B. Saran

Saran yang dapat saya ajukan dalam pelaksanaan praktikum ini adalah agar para praktikan dapat lebih aktif dalam pelaksanaan praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan yang diinginkanDAFTAR PUSTAKAGuyton, AC. 1994. Textbook of Medical Physiology Ed 7. WB Saunders Co, Missoury.Guyton & Hall , 2000, Textbook of Medical Physiology Ed 7-10. WB Saunders Co, Missoury.Kimball, J.W., 1983. Biologi Jilid 2. Erlangga, Jakarta.www.Heart_Sound.com, diakses pada 20 November 2008.

www .Normal_Heart_Sound/wiki/org.com, diakses pada 20 Novemberv 2008.Zaicong Li, 2002, Cardiovascular System of Medical, Cambridge University, London.