KEGIATAN 1 SISTEM KARDIOVASKULERKEGIATAN 1.1 MENGAMATI STRUKTUR ANATOMI JANTUNG MAMMALIA A. TUJUAN PRAKTI KUM Mengamati struktur anatomi makroskopis jantung Mammalia (kambing). B. DASAR TEORI Sis tem kar dio vask ule r mer upa kan sist em yan g ber pera n pad a pro ses pengangkutan berbagai substansi menuju sel-sel tubuh. Sistem ini terdiri dari organ penggerak yaitu jantung dan sistem saluran yang terdiri dari arteri yang mengalirkan darah dari jantung, serta vena yang mengalirkan darah menuju jantung. Jantun g ada lah org an ber upa oto t, ber bentuk ker ucu t, ber ong ga dan dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Jantung terletak di dalam rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Jantung mammalia termasuktipe jan tun g ber bil ik, yan g mempun yai emp at rua ng yai tu atr ium dek ster, atrium sinister, ventrikel dekster, dan ventrikel sinister. Masing-masing ruang dipisa hkan oleh septum . Anta ra atrium dekster dan sinister dipi sahkan oleh septum interatriol er. Antara ventri kel dekste r dan siniste r dipis ahkan oleh septum interventrikuler. Sebagai pemompa darah, jantung memiliki katup (valvula) yang berfungsi menjaga tekanan dan menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke tempat semula. Di dalam jantung terdapat empat valvula yaitu valvula bicuspidalis (mitralis) yang terdapat diantara atrium sinister dan ventrikel sinister, valvula tric usp idal is yan g terd apa t dia ntara atri um dek ster dan ventrik el siniste r, valvu la semilu naris aortae yang terdapat diantara ventrike l siniste r dan aorta, dan valvula semilunaris pulmoner yang terdapat diantara ventrikel dekster dan arteri pulmonalis. Tiap katup mempunyai penutup yang disebut leaflets atau cusps. Katup mitral mempunyai 2 buah leaflets , yang lainnya memiliki 3 buah leaflets. 1
A. TUJUAN PRAKTIKUM
B. DASAR TEORI
pengangkutan berbagai substansi menuju sel-sel tubuh. Sistem
ini terdiri dari
organ penggerak yaitu jantung dan sistem saluran yang terdiri dari
arteri yang
mengalirkan darah dari jantung, serta vena yang mengalirkan darah
menuju
jantung.
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga
dan
dengan basisnya di atas dan puncaknya di bawah. Jantung terletak di
dalam
rongga thoracic, di balik tulang dada/sternum. Jantung mammalia
termasuk
tipe jantung berbilik, yang mempunyai empat ruang yaitu atrium
dekster,
atrium sinister, ventrikel dekster, dan ventrikel sinister.
Masing-masing ruang
dipisahkan oleh septum. Antara atrium dekster dan sinister
dipisahkan oleh
septum interatrioler. Antara ventrikel dekster dan sinister
dipisahkan oleh
septum interventrikuler.
Sebagai pemompa darah, jantung memiliki katup (valvula) yang
berfungsi
menjaga tekanan dan menjaga agar darah tidak mengalir kembali ke
tempat
semula. Di dalam jantung terdapat empat valvula yaitu valvula
bicuspidalis
(mitralis) yang terdapat diantara atrium sinister dan ventrikel
sinister, valvula
tricuspidalis yang terdapat diantara atrium dekster dan ventrikel
sinister,
valvula semilunaris aortae yang terdapat diantara ventrikel
sinister dan aorta,
dan valvula semilunaris pulmoner yang terdapat diantara ventrikel
dekster dan
arteri pulmonalis. Tiap katup mempunyai penutup yang disebut
leaflets atau
cusps. Katup mitral mempunyai 2 buah leaflets , yang lainnya
memiliki 3 buah
leaflets.
1
memompa darah, sedangkan atrium sebagai penerima darah. Oleh
karena
fungsi tersebut, maka secara struktural otot ventrikel jantung
lebih tebal (kuat)
dibanding otot atrium. Begitu juga otot pada ventrikel dekster dan
sinisterpun
berbeda karena tugasnya yang berbeda. Ventrikel sinister
memiliki otot lebih
tebal dibanding yang ventrikel dekster karena berfungsi memompa
darah
keseluruh tubuh, sedangkan ventrikel dekster berfungsi memompa
darah ke
paru-paru. Namun demikian, ventrikel dekster memiliki ruangan
yang lebih
besar dibanding ventrikel sinister.
kantung pericardial. Lapisan luar dari kantung merupakan membran
fibrosa
yang melekat pada mediastinum. Perlekatan ini membuat jantung tetap
berada
pada posisi yang tepat didalam rongga dada. Pericardium dapat
dibedakan
menjadi pericardium parietalis yang terletak disebelah luar dan
pericardium
visceralis disebelah dalam. Dinding jantung sendiri terdiri atas
tiga lapis, yaitu
epicardium (lapisan luar), myocardium (lapisan tengah), dan
endokardium
(lapisan paling dalam).
yang paling luar tersusun atas jaringan ikat serosa. Myocardium
merupakan
bagian jantung yang berotot tersusun atas otot jantung
(myocard).
Myocardium terdiri atas tiga jenis serabut otot. Pertama, serabut
otot
kontraktil, yaitu myocardium berukuran sedang yang merupakan
bagian
terbesar dari dinding jantung (kurang lebih 99% ). Serabut otot
jantung jenis
ini dikhususkan untuk kontraksi jantung. Sebab kemampuan
kontraksinya
sangat besar. Kedua, serabut myocardium yang menyusun nodus
sinoatrial
(nodus SA) dan nodus atrioventrikular (nodus AV). Serabut
myocardium jenis
ini berukuran lebih kecil dari serabut myocardium kontraktil,
dengan
kemampuan kontraksi dan kemampuan konduksi yang lemah, namun
memiliki sifat autoritmik yaitu mampu membangkitkan potensi aksinya
secara
ritmik tanpa stimulasi saraf sama sekali. Ketiga, serabut
myocardium yang
ukurannya paling besar, terdapat pada endocardium ventrikuler.
Serabut
myocardium jenis ini kemampuan kontraksinya lemah namun
memiliki
kemampuan konduksi cepat, yang merupakan sistem untuk
menyebarkan
2
myocardium yang menyusun berkas His dan sarabut purkinye.
Endocardium
merupakan lapisan jantung paling dalam merupakan lapisan endotel
yang
berlanjut ke pembuluh darah arteri dan vena.
Pericardium visceralis yang melekat pada permukaan luar
jantung
(epicardium) merupakan membrane serosa yang menghasilkan
cairan
pericardial untuk mengisi kantung pericardial. Cairan
pericardial berfungsi
sebagai pelumas untuk melindungi membrane pericardial yang
saling
bergesekan satu sama lain pada setiap denyutan jantung.
Pembuluh darah utama yang menuju jantung adalah dua buah venae
cava,
empat vena pulmonalis, dan yang keluar dari jantung adalah sebuah
truncus
arteri pulmonalis, dan sebuah aorta. Vena cava superior berfungsi
membawa
darah deoxygenated (kurang oksigen) dari lengan dan kepala menuju
ke
atrium kanan, sedangkan vena cava inferior berfungsi membawa
darah
deoxygenated (kurang oksigen) dari badan dan kaki menuju ke atrium
kanan.
Pada atrium kiri bermuatan 4 buah vena pulmonalis yang berfungsi
membawa
darah oxygenated (kaya oksigen) dari paru - paru lewat menuju ke
ventrikel
kiri kemudian ke aorta, dan selanjutnya ke arcus (lengkung) aorta
dan seluruh
tubuh. Arteri coronaria berperan mensuplai kebutuhan zat - zat
yang
diperlukan oleh otot jantung.Jantung dibungkus oleh selaput yang
tersusun
atas jaringan ikat padat (fibrosa) yang disebut pericardium.
Pericardium dapat
dibedakan menjadi pericardium parietalis di sebelah luar dan
pericardium
visceralis disebelah dalam. Antara pericardium dan jantung terdapat
rongga
(kantung) pericardium yang berisi cairan pericardial sehingga
jantung dapat
bergerak leluasa dan untuk melindungi jantung terhadap
kerusakan dan
gesekan.
Dinding jantung tersusun atas 3 lapisan dari dalam ke luar
yaitu
endocardium, myocardium dan epicardium. Endocardium merupakan
lapisan
jantung paling dalam merupakan lapisan endotel yang berlanjut
ke pembuluh
darah arteri dan vena. Myocardium merupakan bagian jantung yang
berotot
tersusun atas otot jantung (myocard). Epicardium atau disebut
pericardium
visceralis merupakan bagian jantung yang paling luar tersusun atas
jaringan
ikat serosa.
Pembuluh darah utama yang menuju jantung adalah : 2 buah venae
cavae,
4 vena pulmonalis, dan yang keluar dari jantung adalah sebuah
trunkus
(batang) arteri pulmonalis, dan sebuah aorta. Vena cava superior
berfungsi
membawa darah deoxygenated (kurang oksigen) dari lengan dan
kepala
menuju ke atrium kanan, sedangkan vena cava inferior berfungsi
membawa
darah deoxygenated dari badan dan kaki menuju ke atrium kanan.
Pada
ventrikel kanan terdapat trunkus arteri pulmonalis yang kemudian
bercabang 2
menjadi kanan dan kiri yang menuju ke paru-paru kanan dan kiri.
Pada atrium
kiri bermuara 4 buah vena pulmonalis yang berfungsi membawa
darah
oxygenated (kaya oksigen) dari paru-paru lewat menuju ke ventrikel
kiri
kemudian ke aorta, dan selanjutnya ke arcus (lengkung) aorta dan
seluruh
tubuh. Arteri coronaria berperan mensuplai kebutuhan zat-zat yang
diperlukan
oleh otot jantung.
3. Alat dan Bahan
6) Bak parafin
b. Bahan: Jantung kambing segar atau yang telah diawetkan di
dalam
lemari es.
menggambar struktur anatomi jantung tersebut
mengamati perbedaan struktur otot athrium dan ventrikel, otot
ventrikel kiri dan ventrikel kanan, dinding arteri dan vena,
valvula bikuspidalis dan trikuspidalis
melakukan pengirisan melalui bagian median jantung kemudian
mengamati bagian-bagian dalamnya
mengamati bagian-bagian jantung secara seksama dari bagian luar
kemudian melanjutkan ke bagian-bagian dalam
menyiapkan jantung kambing yang akan diamati pada bak parafin
5
F. PEMBAHASAN
Struktur Anatomi Jantung Mammalia” memiliki tujuan yaitu untuk
mengamati
struktur anatomi makroskopis jantung Mammalia (kambing).
Untuk mengamati struktur anatomi jantung kambing ini langkah
yang
dilakukan yang pertama yaitu mengamati bagian-bagian jantung
secara
seksama dari bagian luar kemudian melanjutkan ke bagian-bagian
dalam.
Untuk mengamati bagian dalam, langkah yang dilakukan yaitu
melakukan
pengirisan melalui bagian median jantung kemudian mengamati
bagian-
bagian dalamnya. Setelah itu, mengamati perbedaan struktur
otot athrium dan
ventrikel, otot ventrikel kiri dan ventrikel kanan, dinding arteri
dan vena,
valvula bikuspidalis dan trikuspidalis. Langkah terakhir yang
dilakukan yaitu
menggambar struktur anatomi jantung tersebut.
Pada pengamatan terlihat jantung berwarna merah kecoklatan serta
di
bagian luarnya ditemukan lemak berwarna putih tulang yang
letaknya di
6
bagian superior. Dari hasil pengamatan, semua bagian dari
jantung dapat
teramati secara baik. Akan tetapi di sini praktikan belum bisa
mengamati
secara maksimal dan melihat secara jelas perbedaan dari
bagian-bagian
jantung baik sebelum diiris maupun setelahnya.
Dari hasil pengamatan, pada struktur jantung yang dapat diamati
oleh
praktikan di antaranya adalah:
Dari hasil pengamatan, aorta jantung kambing terletak di bagian
ujung
atas dari jantung lebih tepatnya ujung kiri atas pengamat. Hal ini
sesuai
dengan fungsi dari aorta pada sistem sirkulasi yakni aorta menjadi
tempat
pembuluh darah utama yang keluar dari jantung bersama dengan
sebuah
truncus arteri pulmonalis. Menurut teori, pada atrium kiri bermuara
4 buah
vena pulmonalis yang berfungsi membawa darah oxygenated (kaya
oksigen) dari paru-paru lewat menuju ke ventrikel kiri kemudian ke
aorta,
dan selanjutnya ke arcus (lengkung) aorta dan seluruh tubuh. Jadi,
darah
yang kaya akan oksigen akan ditransfer ke seluruh tubuh melewati
aorta.
Atrium sinister
Serambi kiri adalah ruang jantung yang menerima darah yang
kaya
oksigen dari pulmo melalui pembuluh vena pulmonalis sinister dan
darah
tersebut kemudian disalurkan ke ventrikel sinister melalui
valvula
bikuspidalis/valvula mitral.
Atrium dekster
Serambi kanan adalah ruang jantung yang menerima darah yang
kaya
akan karbondioksida dari pembuluh vena cava yaitu vena cava
inferior
atau posterior dan vena cava superior/vena cava anterior.
Ventrikel sinister
memompa darah. Oleh karena fungsi tersebut, maka secara struktural
otot
ventrikel jantung lebih tebal (kuat) dibanding otot atrium.
Ventrikel
sinister memiliki otot lebih tebal dibanding yang ventrikel
dekster. Hal ini
dikarenakan fungsinya untuk memompa darah keseluruh tubuh.
Ventrikel dekster
juga memiliki otot jantung yang lebih tebel dibandingkan otot
atrium.
Vena cava
Vena Cava adalah vena utama dalam tubuh yang membawa darah
yang
banyak mengandung karbondioksida dari kepala dan anggota
tubuh bawah
ke serambi kanan. Darah ini mengandung CO2 karena darah yang
dikandung merupakan darah yang telah melewati sistem oksidasi
(pembakaran).
- Vena Cava Inferior
Vena cava inferior (pembuluh balik besar bawah) adalah
pembuluh
darah yang menerima darah dari badan dan kedua kaki. Darah
yang
dibawa oleh pembuluh darah jenis ini mengandung banyak CO2.
- Vena Cava Superior
Vena Cava Superior (pembuluh balik besar atas) adalah
pembuluh
darah yang menerima darah dari kepala dan kedua tangan. Darah
yang
dibawa oleh pembuluh darah ini juga mengandung banyak CO2.
Valvula
berfungsi menjaga tekanan dan menjaga agar darah tidak
mengalir
kembali ke tempat semula. Dari hasil pengamatan, praktikan
belum
mengamati perbedaan 4 macam valvula di jantung tersebut. Menurut
teori,
di dalam jantung terdapat empat valvula yaitu valvula
bicuspidalis
(mitralis) yang terdapat diantara atrium sinister dan ventrikel
sinister,
valvula tricuspidalis yang terdapat diantara atrium dekster dan
ventrikel
sinister, valvula semilunaris aortae yang terdapat diantara
ventrikel sinister
dan aorta, dan valvula semilunaris pulmoner yang terdapat di
antara
ventrikel dekster dan arteri pulmonalis. Tiap katup mempunyai
penutup
yang disebut leaflets atau cusps. Katup mitral mempunyai 2 buah
leaflets ,
yang lainnya memiliki 3 buah leaflets.
8
Dari hasil pengamatan, pada struktur jantung yang dapat diamati
oleh
praktikan di antaranya adalah:
fungsi dari aorta pada sistem sirkulasi yakni aorta menjadi
tempat
pembuluh darah utama yang keluar dari jantung bersama dengan
sebuah
truncus arteri pulmonalis. Jadi, darah yang kaya akan oksigen
akan
ditransfer ke seluruh tubuh melewati aorta.
Atrium sinister
Serambi kiri adalah ruang jantung yang menerima darah yang
kaya
oksigen dari pulmo melalui pembuluh vena pulmonalis sinister dan
darah
tersebut kemudian disalurkan ke ventrikel sinister melalui
valvula
bikuspidalis/valvula mitral.
Atrium dekster
Serambi kanan adalah ruang jantung yang menerima darah yang
kaya
akan karbondioksida dari pembuluh vena cava yaitu vena cava
inferior
atau posterior dan vena cava superior/vena cava anterior.
Ventrikel sinister
memompa darah. Oleh karena fungsi tersebut, maka secara struktural
otot
ventrikel jantung lebih tebal (kuat) dibanding otot atrium.
Ventrikel
sinister memiliki otot lebih tebal dibanding yang ventrikel
dekster. Hal ini
dikarenakan fungsinya untuk memompa darah keseluruh tubuh.
Ventrikel dekster
juga memiliki otot jantung yang lebih tebel dibandingkan otot
atrium.
Vena cava
Vena Cava adalah vena utama dalam tubuh yang membawa darah
yang banyak mengandung karbondioksida dari kepala dan anggota
tubuh
bawah ke serambi kanan. Darah ini mengandung CO2 karena darah
yang
dikandung merupakan darah yang telah melewati sistem oksidasi
(pembakaran).
- Vena Cava Inferior
- Vena Cava Superior
berfungsi menjaga tekanan dan menjaga agar darah tidak
mengalir
kembali ke tempat semula.
Jurdik Biologi FMIPA UNY.
Soewolo, M. Pd., dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: FMIPA
UNM.
10
Depdikbud.
Depdikbud PPLPTK Jakarta
A. TUJUAN PRAKTIKUM
2. Menghitung Cardiac Output (CO)
11
kecepatannya diukur pada beberapa titik denyut misalnya denyut
arteri radialis
pada pergelangan tangan, arteri brachialis pada lengan atas,
arteri karotis pada
leher, arteri poplitea pada belakang lutut, arteri dorsalis pedis
atau arteri
tibialis posterior pada kaki. Pemeriksaan denyut dapat dilakukan
dengan
bantuan stetoskop. Secara umum denyut nadi maksimum orang
sehat saat
berolah raga adalah 80% x (220-usia) untuk kebutuhan fitness.
Lebih akurat,
Sally Edward memberikan rumusan perhitungan denyut nadi maksimum
210-
(0,5xumur)-(0,05xberat badan(dalam pound))+4 untuk pria, sedangkan
untuk
wanita adalah 210-(0,5xumur)-(0,05xberat badan(dalam pound)).
(Catatan: 1
kg = 2,2 pound).
1. Untuk sehat: 50-70% denyut nadi maksimum
2. Untuk kebugaran (fitness): 70-80% denyut nadi maksimum
3. Untuk atlit (performance): 80-100% denyut nadi maksimum.
Denyut jantung yang normal yakni 60-100 kali setiap menit,
sedang
denyut jantung lambat kurang dari 60 kali per menit dan yang cepat
lebih dari
100 kali per menit.
Nadi adalah denyut nadi yang teraba pada dinding pembuluh
darah arteri
yang berdasarkan systol dan gystole dari jantung. Jumlah denyut
nadi yang
normal berdasarkan usia seseorang adalah:
1. Bayi baru lahir :140 kali per menit
2. Umur di bawah umur 1 bulan : 110 kali per menit
3. Umur 1 - 6 bulan :130 kali per menit
4. Umur 6 - 12 bulan :115 kali per menit
5. Umur 1 - 2 tahun :110 kali per menit
6. Umur 2 - 6 tahun :105 kali per menit
7. Umur 6 - 10 tahun : 95 kali per menit
8. Umur 10 - 14 tahun : 85 kali per menit
9. Umur 14 - 18 tahun : 82 kali per menit
10. Umur di atas 18 tahun : 60 - 100 kali per menit
11. Usia Lanjut : 60 -70 kali per menit
Mengetahui denyut nadi merupakan dasar untuk melakukan latihan
fisik
yang benar dan terukur. Dari denyut nadi, dapat diketahui
intensitas atau
seberapa keras seseorang melakukan latihan. Atau seberapa keras
jantungnya
bekerja. Secara umum, yang perlu diperhatikan dalam olahraga
adalah
frekuensi dan intensitas. Frekuensi adalah berapa kali seminggu
seseorang
melakukan olahraga. Sedangkan intensitas dilihat dari denyut
nadi.
12
Sebenarnya ada banyak cara untuk mengukur denyut nadi. Salah satu
metode
yang di-anggap efektif untuk menentukan denyut nadi adalah
Formula
Karvonen. Menurut metode ini, denyut nadi dapat diukur melalui
pembuluh
arteri radialis yang ada di pergelangan tangan atau pembuluh arteri
carotis
yang ada di leher. Tetapi, yang umum digunakan adalah melalui
pergelangan
tangan.
Denyut nadi normal dapat diperoleh dengan menghitung denyut
nadi
saat bangun pagi, sebelum melakukan aktivitas apapun. Hasil ini
juga sering
disebut denyut nadi istirahat (resting heart rate). Apabila pada
saat
penghitungan denyutnya di atas 100, berarti ada sesuatu yang
tidak sesuai.
Kemungkinannya seseorang sedang demam, sakit tenggorokan, akan
haid,
atau ada masalah lain.
Denyut nadi pada orang yang sedang berisitirahat adalah sekita 60 –
80
permenit untuk orang dewasa, 80 – 100 permenit untuk
anak-anak, dan 100 –
140 permenit pada bayi. Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika
seseorang
dalam keadaan ketakutan, setelah berolah raga, atau sakit panas.
Umumnya
denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap
satu derajat
celcius penderita sakit panas. Sebagai catatan, denyut nadi yang
terlalu cepat,
terlalu lambat, atau tidak beraturan dapat berarti gangguan pada
jantung. Jika
jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut
pradicardi. Jika
jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut
tachicardi.
Tujuan mengetahui jumlah denyut nadi seseorang adalah:
Untuk mengetahui kerja jantung
seseorang
Arteri caratis : Pada leher
Arteri dorsalis pedis : Pada punggung kaki
Arteri politela : pada lipatan lutut
Arteri bracialis : Pada lipatan siku
Ictus cordis : Pada dinding iga, 5 – 7
Faktor yang mempengaruhi frekuensi denyut jantung:
1. Jenis kelamin
2. Jenis aktivitas
C. METODE PRAKTIKUM
3. Alat dan Bahan
menghitung Cardiac Output dengan menggunakan rumus CO = HR x
SV
membandingkan data hasil pengukuran pertama dengan data hasil
pengukuran kedua dengan menggunakan uji t
melakukan pengukuran denyut nadi seperti langkah pertama
melakukan kegiatan olahraga kurang lebih selama 10 menit
kemudian hasilnya dikalikan 4 untuk mendapatkan banyaknya denyutan
per menit yang merupakan manifestasi frekuensi denyut jantung per
menit
menghitung banyaknya denyutan dalam setiap menit, untuk mempermudah
biasanya cukup dihitung banyaknya denyutan dalam 15
detik
menempelkan ketiga jari pada pergelangan tangan di atas arteri
radialis dengan sedikit menekan kemudian sedikit dikurangi tekanan
tersebut sampai terasa
denyut nadi
Jenis Kelamin : Laki-laki
Total 592 50190 1022 71540
Rata-rata 88,7 6273,7 127,7 8942,5
Perempuan
2 Ana A. 20 90 6.300 123 8.610
15
4 Anna As. 20 85 5.950 121 8.470
5 Iis Aida 20 108 7.560 140 9.800
6 Fatharani 19 81 5.670 110 7.700
7 Kurnia 18 71 4.970 78 5.460
8 Dita 21 93 6.510 137 9.590
9 Agustina 19 78 5.460 141 9.870
10 Luthfiani 20 92 6.440 142 9.940
11 Cinthya I. 20 80 5.600 128 8.960
12 Marbelisa 18 91 6.370 112 7.840
13 Fatma 19 82 5.740 108 7.560
14 Untsa 19 88 6.160 141 9.870
15 Citra 20 81 5.670 103 7.210
16 Asri F. 20 83 5.810 100 7.000
17 Sari 18 67 4.690 79 5.530
18 Galuh 19 105 7.350 127 8.890
19 Ayu Dien 20 96 6.720 140 9.800
Total 1617 113190 2270 158900
Rata-rata 85,1 5957,4 119,5 8363,2
F. PEMBAHASAN
dan cardiac output (CO)” memiliki tujuan yaitu mengukur denyut
nadi
(pulsus) pada arteri radialis dan menghitung Cardiac Output (CO).
Praktikum
dilaksanakan dengan langkah awal yaitu mengukur denyut nadi
probandus
selama 1 menit kemudian setelah itu meminta probandus
melaksanakan
aktivitas berlari selama 10 menit dan setelahnya mrngukur kembali
denyut
nadi probandus.
dinding arteri dan merambat di sepanjang arteri. Pada umumnya
pulsus
16
merupakan akibat dari tekanan yang ditimbulkan oleh kontraksi
ventrikel kiri.
Pulsus umunya diperiksa pada arteri radialis pada manusia, arteri
ekor pada
sapi atau kerbau, arteri femuralis pada kucing, dan arteri
jugularis (leher) pada
kuda. Stroke volume adalah volume darah yang dipompa keluar dari
ventrikel
pada setiap denyut jantung, nilai rata-rata adalah pada
umumnya aturan
standar denyut jantung. Tekanan nadi saat beristirahat pada
kebanyakan orang
adalah 40 mmHg dan ini bisa meningkat hingga 100mmHg ketika
orang
dewasa yang sehat sedang berolahraga. Sangat jarang terjadi tekanan
denyut
nadi kurang dari 40mmHg. Jika tekanan nadi lebih rendah dari
biasanya, itu
mencerminkan stroke volume rendah dan ini berarti bahwa jantung
tidak
mampu memompa jumlah darah yang seharusnya. Hal ini bisa
disebabkan
karena masalah yang sangat serius seperti gangguan jantung
kongestif atau
shock. Jika tekanan nadi lebih dari 40 mmHg, biasanya terbaca
volume antara
60 dan 80mmHg, ada beberapa alasan mengapa hal ini terjadi. Ini
merupakan
indikator adanya arteri yang kaku, kebocoran pada katup aorta, dan
adanya
jalur ekstra pada aliran darah dari arteri ke hipotiroidisme,
urat, atau beberapa
jenis kombinasi dari hal tersebut. Cardiac output (CO) adalah
banyaknya
darah yang dipompa selama satu menit. Cardiac output merupakan
hasil kali
stroke volume dengan frekuensi denyut jantung. dengan kata lain
Cardiac
output merupakan hasil perkalian antara stroke volume (volume
sekuncup)
dengan frekuensi denyut jantung permenit.
Cardiac output umumnya dihitung dengan menggunakan rumus:
Cardiac output (CO) =HR x SV
HR = heart rate
SV = stroke volume
jumlah probandus laki-laki 8 orang dan probandus perempuan
sebanyak 19
orang. Untuk perhitungan denyut nadi ini, antara probandus
perempuan dan
probandus laki-laki dalam pengujiannya menggunakan uji t
dibedakan. Hal ini
dikarenakan jenis kelamin menentukan jumlah denyut nadi juga.
Setelah dilakukan pengukuran rata didapatkan hasil yaitu untuk
denyut
nadi rata-rata pada probandus perempuan sebelum melakukan aktivitas
adalah
sebesar 85,1 denyut per menit kemudian dilakukan penghitungan
terhadap
cardiac outputnya yaitu sebesar 5957,4. Selanjutnya penghitungan
denyut nadi
17
setelah melakukan aktivitas adalah sebesar 119,5 denyut per menit
dan cardiac
outputnya sebesar 8363,2. Kemudian dilakukan pengukuran untuk
probandus
laki-laki didapatkan hasil yaitu untuk denyut nadi rata-rata
sebelum
melakukan aktivitas adalah sebesar 88,7 denyut per menit kemudian
dilakukan
penghitungan terhadap cardiac outputnya yaitu sebesar 6273,2.
Selanjutnya
penghitungan denyut nadi setelah melakukan aktivitas adalah
sebesar 127,7
denyut per menit dan cardiac outputnya sebesar 8942,5.
Denyut nadi normal dapat diperoleh dengan menghitung denyut
nadi
saat bangun pagi, sebelum melakukan aktivitas apapun. Hasil ini
juga sering
disebut denyut nadi istirahat (resting heart rate). Apabila pada
saat
penghitungan denyutnya di atas 100, berarti ada sesuatu yang
tidak sesuai.
Kemungkinannya seseorang sedang demam, sakit tenggorokan, akan
haid,
atau ada masalah lain.
Denyut nadi pada orang yang sedang berisitirahat adalah sekita 60 –
80
permenit untuk orang dewasa, 80 – 100 permenit untuk
anak-anak, dan 100 –
140 permenit pada bayi. Namun denyut nadi bisa lebih cepat jika
seseorang
dalam keadaan ketakutan, setelah berolah raga, atau sakit panas.
Umumnya
denyut nadi akan meningkat sekitar 20 kali permenit untuk setiap
satu derajat
celcius penderita sakit panas. Sebagai catatan, denyut nadi yang
terlalu cepat,
terlalu lambat, atau tidak beraturan dapat berarti gangguan pada
jantung. Jika
jumlah denyut nadi di bawah kondisi normal, maka disebut
pradicardi. Jika
jumlah denyut nadi di atas kondisi normal, maka disebut
tachicardi.
Tujuan mengetahui jumlah denyut nadi seseorang adalah:
Untuk mengetahui kerja jantung
G. KESIMPULAN
kesimpulan yaitu:
aktivitas adalah sebesar 85,1 denyut per menit kemudian
dilakukan
penghitungan terhadap cardiac outputnya yaitu sebesar
5957,4.
- Denyut nadi setelah melakukan aktivitas adalah sebesar 119,5
denyut per
menit dan cardiac outputnya sebesar 8363,2.
- Pada probandus laki-laki didapatkan hasil yaitu untuk denyut nadi
rata-rata
sebelum melakukan aktivitas adalah sebesar 88,7 denyut per
menit
kemudian dilakukan penghitungan terhadap cardiac outputnya
yaitu
sebesar 6273,2.
- Denyut nadi setelah melakukan aktivitas adalah sebesar 127,7
denyut per
menit dan cardiac outputnya sebesar 8942,5.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sarjanaku.com/2011/06/perhitungan-denyut-nadi-jantung.html diakses
Nurcahyo, Heru. 2012. Petunjuk Praktikum Fisiologi Hewan
Dasar . Yogyakarta:
Jurdik Biologi FMIPA UNY.
Soewolo, M. Pd., dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: FMIPA
UNM.
Soedjono, Basuki M.Pd. 1988. Anatomi dan Fisiologi Manusia.
Jakarta:
Depdikbud.
B. DASAR TEORI
Sel darah putih, leukosit adalah sel yang membentuk komponen darah.
Sel
darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai
penyakit
infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih
tidak
berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan
dapat
menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan
normalnya
terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter
darah
manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam
setiap
milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000)
sel darah
putih. Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga
50000 sel
per tetes.
Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan
organ atau
jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti
organisme sel
tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi
dan
menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme
penyusup.
Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi
dengan cara
mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel punca
hematopoietic
pluripotent yang ada pada sumsum tulang.
Granulosit dan Monosit mempunyai peranan penting dalam
perlindungan
badan terhadap mikroorganisme. dengan kemampuannya sebagai
fagosit,
mereka memakan bakteria hidup yang masuk ke sistem peredaran
darah.
Melalui mikroskop ada kalanya dapat dijumpai sebanyak 10-20
mikroorganisme tertelan oleh sebutir granulosit. Pada waktu
menjalankan
fungsi ini mereka disebut fagosit. Dengan kekuatan gerakan
amuboidnya ia
dapat bergerak bebas di dalam dan dapat keluar pembuluh darah dan
berjalan
mengitari seluruh bagian tubuh. Dengan cara ini ia dapat mengepung
daerah
yang terkena infeksi atau cidera, menangkap organisme hidup
dan
menghancurkannya, menyingkirkan bahan lain seperti
kotoran-kotoran,
serpihan-serpihan dan lainnya. Dengan cara yang sama, dan sebagai
granulosit
memiliki enzim yang dapat memecah protein, yang memungkinkan
merusak
jaringan hidup, menghancurkan dan membuangnya.
Jumlah sel darah putih dalam volume darah tertentu = 4.500-
10.500/mikroL. Persentase jenis sel darah putih:
20
2. Obyek pengamatan : gambar morfologi sel darah putih
3. Bahan dan Alat :
1 Granulosit Basofil Bersifat fagosit dan
cenderung berwarna biru.
Warna biru ini
disebabkan karena sel
ini menyerap pewarna
yang bersifat asam
(eosin) dan kelihatan
menggambar morfologi sel darah putih
menyiapkan literatur tentang sel darah putih dan morfologinya
golongan ini mewarnai
dirinya dengan pewarna
netral atau campuran
berfungsi untuk
kekebalan. Limfosit
dalam kelenjar limfa dan
dengan inti bulat
F. PEMBAHASAN
Sel darah putih, leukosit adalah sel yang membentuk komponen darah.
Sel
darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai
penyakit
infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Apabila tubuh
terluka,
maka sel darah putih ini akan berkumpul di bagian tubuh yang
terkena luka,
agar tidak ada kuman penyakit yang masuk melalui luka itu. Fungsi
tersebut
didukung oleh kemampuan leukosit untuk bergerak amoeboid
(seperti
Amoeba) dan sifat fagositosis (memangsa atau memakan). Jika ada
kuman
yang masuk, maka dia akan segera melawannya. Dapat digambarkan,
bahwa
akan terjadi pertarungan antara kuman dengan sel darah putih.
Timbulnya
nanah pada luka itu merupakan gabungan dari sel darah putih
yang mati,
kuman, sel-sel tubuh, dan cairan tubuh. Sel darah putih mempunyai
nukleus
dengan bentuk yang bervariasi. Ukurannya berkisar antara 10 nm–25
nm.
Fungsi sel darah putih ini adalah untuk melindungi badan dari
infeksi penyakit
serta pembentukan antibodi di dalam tubuh.
Jumlah sel darah putih lebih sedikit daripada sel darah merah
dengan
perbandingan 1:700. Pada tubuh manusia, jumlah sel darah
putih berkisar
antara 6 ribu–9 ribu butir/mm3, namun jumlah ini bisa naik atau
turun. Faktor
penyebab turunnya sel darah putih, antara lain karena infeksi
kuman penyakit.
Pada tubuh seseorang yang menderita penyakit tifus, sel darah
putihnya hanya
berjumlah 3 ribu butir/mm3. Kondisi sel darah putih yang
turun di bawah
normal disebut leukopeni. Pada kondisi ini seseorang harus
diberikan obat
antibiotik untuk meningkatkan daya tahan dan keamanan
tubuh. Apabila tidak,
maka orang tersebut dapat meninggal dunia.
Pada orang yang terkena kanker darah atau leukemia, sel darah putih
bisa
mencapai 20 ribu butir/mm3 atau lebih. Kondisi di mana jumlah
sel darah
putih naik di atas jumlah normal disebut leukositosis. Sel
darah putih dibuat di
dalam sumsum tulang, limfe, dan kelenjar limfe. Sel darah putih
terdiri atas
agranulosit dan granulosit. Agranulosit bila plasmanya tidak
bergranuler,
sedangkan granulosit bila plasmanya bergranuler.
Macam-macam Sel Darah Putih (Leukosit)
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasmanya,
leukosit
dibagi menjadi leukosit tidak bergranula (agranulosit) dan leukosit
bergranula
(granulosit).
sitoplasmanya. Terdapat dua jenis agranulosit, yaitu limfosit dan
monosit.
Limfosit adalah leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki
satu inti
antara 8–14 mikrometer. Monosit berukuran lebih besar daripada
limfosit,
yaitu 14–19 mikrometer. Monosit memiliki inti berbentuk
menyerupai
ginjal.
Neutrofil memiliki granul-granul yang dapat menyerap zat
warna
netral. Basofil memiliki granul-granul yang dapat menyerap zat
warna
bersifat basa. Adapun granul-granul pada
eosinofil dapat menyerap zat
warna yang bersifat asam. Jumlah leukosit pada manusia sekitar
5.000–
10.000 dalam setiap milimeter kubik darah. Jumlah tersebut lebih
kecil
dibandingkan jumlah eritrosit. Limfosit biasa diproduksi di
jaringan limfa
dan di sumsum tulang. Leukosit hanya berumur beberapa hari saja,
bahkan
beberapa jam.
perlindungan badan terhadap kuman-kuman penyakit.
Dengan
kemampuannya sebagai fagosit mereka memakan bakteri-bakteri
hidup
yang masuk ke peredaran darah. Pada waktu menjalankan fungsi
ini
mereka disebut fagosit. Dengan kekuatan gerakan amuboidnya ia
dapat
bergerak bebas di dalam mengitari seluruh bagian tubuh.
Dengan cara ini
ia dapat:
2) menangkap kuman-kuman penyakit hidup
3) menyingkirkan bahan lain seperti kotoran-kotoran.
Granulosit juga mempunyai enzim yang dapat memecah protein
yang
memungkinkan merusak jaringan hidup, menghancurkan, dan
membuangnya. Dengan cara ini jaringan yang rusak atau terluka
dapat
dibuang dan memungkinkan untuk penyembuhan. Sebagai hasil
kerja
fagositik dari sel darah putih, yaitu peradangan dapat dihentikan
sama
sekali. Bila kegiatan sel darah putih tersebut tidak berhasil
dengan baik,
maka dapat terbentuk nanah. Nanah berisi kuman-kuman yang sudah
mati.
G. KESIMPULAN
Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasmanya,
leukosit
dibagi menjadi leukosit tidak bergranula (agranulosit) dan leukosit
bergranula
(granulosit).
sitoplasmanya. Terdapat dua jenis agranulosit, yaitu limfosit dan
monosit.
Limfosit adalah leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki
satu inti sel.
Limfosit berfungsi dalam membentuk antibodi. Limfosit berukuran
antara 8–14
mikrometer. Monosit berukuran lebih besar daripada limfosit, yaitu
14–19
mikrometer. Monosit memiliki inti berbentuk menyerupai
ginjal.
d) Granulosit
Neutrofil memiliki granul-granul yang dapat menyerap zat
warna
netral. Basofil memiliki granul-granul yang dapat menyerap zat
warna
bersifat basa. Adapun granul-granul pada
eosinofil dapat menyerap zat
warna yang bersifat asam. Jumlah leukosit pada manusia sekitar
5.000–
10.000 dalam setiap milimeter kubik darah. Jumlah tersebut lebih
kecil
dibandingkan jumlah eritrosit. Limfosit biasa diproduksi di
jaringan limfa
dan di sumsum tulang. Leukosit hanya berumur beberapa hari saja,
bahkan
beberapa jam.
DAFTAR PUSTAKA
Jurdik Biologi FMIPA UNY.
Soewolo, M. Pd., dkk. 1999. Fisiologi Manusia. Malang: FMIPA
UNM.
Depdikbud.
26