25
Tugas KMB 4 Gangguan tidur pada pasien gagal jantung: Sebuah Systematical Review DISUSUN OLEH: SUKHRI HERIANTO RITONGA 127046001 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN

"Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Paper Task

Citation preview

Page 1: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

Tugas KMB 4

Gangguan tidur pada pasien gagal jantung:

Sebuah Systematical Review

DISUSUN OLEH:

SUKHRI HERIANTO RITONGA

127046001

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013

Page 2: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke Hadirat Allah SWT karena berkat limpahan

Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini systematical review

ini. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini banyak kelemahan serta berkat

bantuan dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca.

penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk

penyusunan maupun materinya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca,

atas kritik dan sarannya, penulis mengucapkan terimakasih.

Medan, 17 Mei 2013

2

Page 3: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... 2

DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 4

A. LATAR BELAKANG................................................................................................. 4

B. TUJUAN PENULISAN.............................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 6

A. GAMBARAN PENELITIAN 1................................................................................. 6

B. GAMBARAN PENELITIAN 2................................................................................. 9

C. GAMBARAN PENELITIAN 3................................................................................. 11

D. IMPLIKASI PENELITIAN...................................................................................... 13

BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 15

A. KESIMPULAN........................................................................................................... 15

B. SARAN......................................................................................................................... 15

3

Page 4: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Tidur merupakan kebutuhan fisik yang mendasar bagi manusia. Sewaktu tidur,

terjadi penurunan laju metabolisme tubuh dan revitalisasi fungsi fisik dan psikologis.

Sehingga kebutuhan tidur yang terpenuhi dengan baik, dapat meningkatkan status

kesehatan seseorang.

Gangguan tidur merupakan masalah yang terjadi ketika kebutuhan tidur yang

optimal tidak terpenuhi lagi. Gangguan tidur ini dapat terjadi baik akibat pola hidup

yang tidak sehat, gangguan emosi atau gangguan fisik. Gangguan tidur akibat

gangguan fisik sangat sering terjadi berbarengan dengan kondisi penyakit tersebut.

Salah satunya adalah pada penderita gagal jantung.

Gangguan tidur pada penderita gagal jantung merupakan masalah umum yang

sering kali kali terjadi. Menurut Zambroski dkk (2005) dalam Wang (2010) ada 5

gejala umum yang terjadi pada penderita gagal jantung yaitu dispnea, kekurangan

energi, mulut kering, tidur siang hari, kesulitan tidur. Diantara 5 gejala di atas,

kesulitan tidur merupakan yang paling umum terjadi. Selain itu menurut Dumbar

(2002) dalam Wong (2010) gangguan tidur terjadi pada pasien dengan gagal jantung

dan sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka yaitu kualitas hidup.

Kualitas hidup yang terganggu jelas merupakan akibat dari gangguan tidur ini.

Dimana aktifitas yang semestinya lancar untuk dilaksanakan akhirnya terganggu dan

tidak maksimal dalam melaksanakannya. Menurut Brostrom (2001) gangguan tidur

ini mengakibatkan kelemahan (fatigue), kehilangan konsentrasi dan akhirnya

mengakibatkan kualitas hidup yang buruk.

4

Page 5: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

Kualitas hidup yang optimal pada penderita gagal jantung salah satunya

tergantung terhadap kualitas tidur yang baik. Jadi peningkatan kualitas tidur yang

baik, boleh jadi merupakan salah satu cara yang dapat diperhatikan dalam menangani

pasien gagal jatung dengan masalah gangguan tidur ini.

Kualitas tidur dapat didefenisikan sebagai persepsi kepuasaan seseorang

terhadap tidur itu sendiri (Wang, 2010). Kepuasan itu sendiri dapat dievaluasi secara

subjektif berdasarkan perasaan seseorang terkait tidur mereka dan secara objektik

terkait jumlah waktu tidur yang diperoleh seseorang. Sehingga intervensi yang tepat

dapat diarahkan berdasarkan hal ini.

Maka, berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk memahami

lebih lanjut tentang gangguan tidur dan segala aspek yang terkandung di dalamnya

pada pasien gagal jantung. Pemahaman ini dilakukan dengan cara mengeksplorasi

jurnal-jurnal ilmiah sebagai sumber referensi dalam melengkapi systemtical review

ini.

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan umum dari penulisan ini adalah untuk memperoleh pemahaman konep

yang lebih luas dan dalam terkait dengan gangguan tidur pada pasien dengan gagal

jantung.

Adapun tujuan khusus dari penulisan ini adalah:

1. Menggambarkan berbagai penelitian yang sesuai dengan kriteria.

2. Menggambarkan implikasi penelitian terhadap ilmu dan praktik keperawatan..

5

Page 6: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

BAB II

PEMBAHASAN

Untuk membuat makalah systematical review ini, penulis mengumpulkan berbagai

macam jurnal dan penelitian secara online seperti EBSCO, ProQuest, CINALH. Ada 3 buah

jurnal dan penelitian yang diangkat dalam makalah ini yang membahas tentang masalah

gangguan tidur pada pasien dengan gagal jantung.

A. Gambaran penelitian 1

Penelitian pertama yang dibahas berjudul Factors influencing heart failure

patients’ sleep quality. Penelitian ini dilaksanakan oleh Tsae-Jyy Wang, Shu-Chiung

Lee, Shiow-Luan Tsay dan Heng-Hsin Tung.

1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan faktor-faktor yang

mempengaruhi kualitas tidur pasien dengan gagal jantung

2. Metode penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah predictive

correlational. Metode sampling yang digunakan adalah convenient sampling

dengan jumlah 101 pasien dengan gagal jantung yang direkrut dari klinik

kardiologi di Taipe.

Kriteria inklusi sampel: umur 55 tahun atau lebih, Didiagnosis gagal

jantung. Kriteria eksklusi sampel: hospitalisasi sebulan belakangan dengan

masalah jantung, menderita kanker, tinggal di tempat perawatan jangka

panjang.

Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner untuk mengumpulkan

data demografi, karakteristik penyakit, dan gaya hidup. Perceived Health

6

Page 7: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

Scale, Physical Activity Scale for the Elderly (PASE), Short-Form Geriatric

Depression Scale (SF-GDS), dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI).

Kuesioner dibaca oleh masing-masing partisipan dan diberikan penjelasan

seperlunya. Partisipan menjawab masing-masing pertanyaan tanpa asisten,

3. Hasil penelitian

a. Data demografi: Pada penelitian ini, 101 partisipan dengan gagal

jantung didapatkan dapat demografi yaitu: 77,2 % adalah laki-laki,

menikah (76,2%), rata-rata usia adalah 74 tahun, rata-rata BMI adalah

24,3. Sebagian besar (94,1%) tidak merokok, tidak minum teh

(60,4%), tidak minum kopi (87,1%), tidak minum alkohol (82,2%).

Sebagian besar melakukan tidur singkat pada siang hari (74,3%),

latihan teratur (67,3%). Rata-rata level aktifitas diukur dengan PASE

72,5, berjalan merupakan aktifitas yang umum (91,1%).

Rata-rata durasi didiagnosa dengan gagal jantung 36,8 bulan, rata-rata

hospitalisasi 1,2. Mayoritas (63,4%) fungsi jantung NYHA class II.

Rata-rata ejection fraction 37,0. Rata-rata 3,8 punya penyakit penyerta.

Penyakit penyerta yang paling umum adalah hipertensi 66,3%,CHD

57,4% dan hiperlipidemia 56,4%. Rata-rata pasien dengan medikasi

6,7. Diantara yang mendapat medikasi, antiplatelet 79,2% dan diuretik

73,3%, Rata-rata perceived health scale 8,1. Rata-rata depresi 5,1.

b. Qualitas tidur

Rata-rata kualitas tidur adalah 10,8. 82 partisipan dengan kualitas tidur

buruk, 26 orang kualitas tidurnya buruk dan 5 orang sangat buruk. 32

orang tidur kurang dari 5 jam, 25 orang tidur diantar 5-5,9 jam. 14

Orang butuh 31-60 menit untuk tidur, 15 orang butuh lebih dari 1 jam

7

Page 8: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

untuk tidur. 1/3 partisipan tidak bisa tidur dalam 30 menit lebih dari 3

kali seminggu, dan 28 orang 2 kali seminggu. Alasan utama yang

menginterupsi tidur adalah untuk kencing (79 orang) dan tidak bisa

kembali tidur lagi sepanjang malam ada 38 orang.

Terkait masalah efisiensi tidur, hanya 26 orang yang efisiensi tidurnya

sama atau lebih dari 85 %, 34 orang kurang dari 65 %. Mengenai

aktifitas pada siang hari, 67 orang melaporkan paling sedikit sekali

dalam seminggu mereka tidak bisa mempertahankan kesigapan

sepanjang hari. Sebagai tambahan, 86 orang melaporkan

c. Hubungan antara data demografi, gaya hidup, karakteristik penyakit

dan kualitas tidur.

Kualitas tidur memiliki hubungan positif dengan NYHA function

class, jumlah hospitalisasi, jumlah penyakit penyerta, jumlah medikasi,

dan skor depresi. Maksudnya adalah pasien yang memiliki

hospitalisasi yang sering, NYHA functional class yang paling buruk,

jumlah penyakit penyerta terbanyak, penggunaan medikasi terbanyak

dan skor depresi tertinggi memiliki kualitas tidur yang paling buruk.

Kualitas tidur memiliki hubungan negatif dengan persepsi diri terhadap

kesehatan dan BMI. Jadi pasien yang memiliki persepsi kesehatan

yang baik dan BMI tertinggi memiliki kualitas tidur yang lebih baik.

d. Prediksi kualitas tidur

Pasien dengan gagal jantung yang perempuan, yang punya persepsi

kesehatan yang buruk, yang punya penyakit penyerta terbanyak dan

status depresi memiliki resiko yang lebih tinggi untuk kualitas tidur

8

Page 9: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

yang buruk dibandingkan yang tidak. Diantara faktor tersebut, persepsi

kesehatan yang paling bervariasi pada kualitas tidur.

B. Gambaran penelitian 2

Penelitian kedua yang dibahas berjudul Patients with congestive heart failure and their

conceptions of their sleep situation. Penelitian ini dilaksanakan oleh Anders Brostrom,

Anna Stromberg, Ulf Dahlstrom dan Bengt Fridlund.

1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan berdasarkan perspektif

keperawatan, bagaimana pasien dengan gagal jantung memandang situasi tidur

mereka.

2. Metode penelitian

Desain penelitian ini adalah desain kualitatif dengan pendekatan

phenomenografi. Pendekatan ini digunakan untuk menegakkan bagaimana

pasien dengan gagal jantung mengkonsep situasi tidur mereka.

Partisipan pada penelitian ada 20 orang yang diseleksi dari ruang rawat

medikal, ruang rawat jantung dan klinik spesialis untuk pasien gagal jantung.

Kontak yang pertama dengan partisipan dilakukan melalui surat. Partisipan

yang dilibatkan adalah yang sukarela ikut dan yang merasa tertarik. Mereka

juga diminta untuk mengisi informed consent. Satu minggu kemudian,

partisipan dikontrak melalui telepon. Untuk meningkatkan kemaksimalan

variasi sampel, sebuah strategi seleksi digunakan berdasarkan jenis kelamin,

umur, status kewarganegaraan dan status pendidikan, NYHA classification,

etiologi dan durasi menderita gagal jantung.

9

Page 10: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

Wawancara dilakukan dengan cara wawancara terstruktur. Rencana struktur

wawancara disusun oleh 3 perawat, yaitu seorang kardiologist, dan seorang

peneliti tidur.

3. Hasil penelitian

Didapatkan hasil penelitian yaitu 3 kategori deskripsi, 7 kategori dan 21

subkategori.

a. Penyebab gangguan tidur.

1) Dipengaruhi oleh kehidupan sehari-hari, dimaksudkan dengan

bagaimana aktifitas dan masalah pada kehidupan sehari-hari

mempengaruhi tidur.

2) Dipengaruhi oleh penyakit, dimaksudkan dengan bagaimana

efek negatif penyakit mempengaruhi tidur, seperti debut of

CHF, keparahan penyakit, dan pikiran negatif terkait medikasi

3) Dipengaruhi oleh gejala dari penyakit jantung, seperti dispnu,

disritmia dan batuk

b. Akibat dari gangguan tidur

1) Efek lanjutan

Kategori ini dideskripsikan bagaimana gangguan tidur

memberikan efek pada fisik dan emosional. Misalnya fatigue,

tidak bersemangat, kehilangan konsentrasi, gangguan pada

kemampuan maksimal.

2) Peningkatan level kebutuhan.

Kategori ini dideskripsikan kebutuhan fisik dan emosional yang

disebabkan oleh gangguan tidur. Misalnya meningkatnya

kebutuhan untuk tidur pada siang hari, peningkatan kebutuhan

10

Page 11: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

untuk kesenyapan, dan kebutuhan untuk konseling dan

informasi.

c. Koping dengan gangguan tidur

1) Pengembangan pola hidup sehari-hari

Kategori ini maksudnya adalah pembentukan pola hidup agar

tidur dapat maksimal, seperti perubahan aktifitas rutin,

perubahan reflectif dan perubahan lingkungan.

2) Dukungan dari lingkungan psikososial

Maksudnya adalah adanya dukungan nyata dari lingkungan

psikososial seperti keluarga dan teman.

C. Gambaran penelitian 3

Penelitian ketiga yang dibahas berjudul Self-care strategies to facilitate sleep in

patients with heart disease-a qualitative study. Penelitian ini dilaksanakan oleh Anna

Johansson, Johan Karlsson, Karin Brodje dan Ulla Edell-Gustafsson.

1. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplor dan menggambarkan

managemen diri sendiri yang digunakan pasien CAD untuk memfasilitasi

tidur.

2. Metode penelitian

Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan phenomenografi.

Partisipannya adalah 9 perempuan dan 11 laki-laki dengan kriteria inklusi

penderita CAD, akan atau sudah diintervensi coronary percutaneus, intervensi

lain atau terapi farmakologi untuk mengatasi angina pectoris. Pasien diberi

informed consent secara verbal.

11

Page 12: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

Pengumpulan data dengan interview di ruang konsultasi medical heart di

rumah sakit umum, direkam audio dan transkrip verbatim langsung dilakukan

setelah wawancara oleh peneliti pertama. Peneliti kedua dan ketiga membuat

analisis preliminary dengan diskusi berkelanjutan dengan kelompok riset.

Dialog dimulai dari pertanyaan umum tentang data demografi yang

dikombinasikan dengan pertanyaan tentang tidur, istirahat, aktifitas dan

kesehatan.

3. Hasil penelitian.

Didapatkan 2 tema dan 4 kategori pada masing-masing tema.

a. Sleep-rhythm; dimaksudkan dengan perilaku self care untuk

mempertahankan keseimbangan diantara tidur, istirahat dan aktifitas.

1) Going to bed; dimaksudkan dengan pasien yang tidak

menggunakan startegi tertentu untuk tidur. Kalau mau tidur

langsung berbaring saja. Beberapa pasien menghindari tidur

pada siang haru atau pergi tidur sudah larut agar dapat tidur

lebih panjang pada pagi harinya. Dan ada juga yang sambil

merilekskan diri dengan menonton televisi dan tidur.

2) Having a break; dimaksudkan dengan membuat jeda diantara

tidur seperti jalan-jalan sebentar terus tidur lagi.

3) Relaxation; dimaksudkan dengan meningkatkan kerileksan

pada diri paritisipan seperti duduk dan merilekskan diri

sebelum pergi tidur.

4) Relief of physical symptoms; dimaksudkan dengan mengurangi

gejala atau ketidaknyamanan, misalnya kencing dulu sebelum

tidur, menggunakan compression stocking untuk mengurangi

12

Page 13: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

restless leg syndrome, atau berhenti merokok untuk

mengurangi apnu.

b. Sleep-hygiene

Sleep-hygiene dimaksudkan kepada faktor-faktor gaya hidup dan

faktor-faktor ruang tidur.

1) Sleeping position; maksudnya adalah seperti mengubah posisi

tidur sehingga dapat posisi yang nyaman.

2) Physical environment; maksudnya bagaimana pasien deal

dengan sesuatu yang ada pada lingkungan tidur yang

mengganggu tidurnya, misalnya menghentikan orang yang

mengorok, kasur yang empuk dsb.

3) Physical activity; maksudnya adalah melakukan aktifitas fisik

pada siang hari, seperti pergi ke kebun dsb

4) Pharmacological or non pharmacological procedures for sleep;

dimaksudkan adalah setelah menggunakan medikasi atau juga

misalnya minum susu dulu baru tidur.

D. Implikasi penelitian terhadap ilmu dan praktik keperawatan

Masalah gangguan tidur merupakan masalah yang paling umum terjadi pada

pasien dengan penyakit jantung. Sehingga pemahaman secara konfrehensif terhadap

masalah gangguan tidur ini harus betul-betul dikuasai oleh perawat dan tujuan

akhirnya adalah terjadi penanganan yang efektif terhadap pasien tersebut.

Pasien dengan persepsi kesehatan yang baik, kondisi penyakit yang terkontrol

akan mendapatkan kualitas tidur yang baik. Namun, bila hal tersebut tidak terjadi

otomatis, maka peranan perawat sangat penting di dalamnya. Salah satunya melalui

13

Page 14: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

beberapa jurnal ini dapat ditemukan intervensi yang efektif sesuai dengan penyebab

spesifik yang dirasakan pasien.

Secara umum penyebab yang menjadi terjadinya gangguan tidur ini adalah

masalah lingkungan dan masalah yang ada pada diri pasien itu sendiri. Pada

lingkungan ada 2 buah jenis yang diperhatikan, yaitu: lingkungan fisik dan

lingkungan psikososial. Lingkungan fisik termasuk ketenangan lingkungan dan

kenyamanan tempat tidur sedangkan lingkungan psikososial termasuk kehadiran

support system. Pada masalah yang ada pada diri pasien, seperti gejala penyakit dan

kondisi stress yang dialami pasien. Sehingga beberapa intervensi dapat muncul dari

kondisi spesifik penyebab terjadinya gangguan tidur.

14

Page 15: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada makalah ini dibahas 3 buah penelitian dalam bentuk jurnal. Jurnal

pertama membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur. Jurnal

kedua membahas tentang gambaran konsep pasien gagal jantung tentang gangguan

tidur yang mereka alami. Jurnal ketiga membahas strategi self care manajemen untuk

mengatasi gangguan tidur yang mereka alami.

Penulis sengaja mengambil jurnal pertama yang membahas tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi kualitas tidur terus dilanjutkan dengan gambaran pasien

itu sendiri tentang masalah tidur yang mereka alami serta ditutup dengan strategi self

care manajemen untuk mengatasi masalah tidur yang dialami oleh pasien dengan

penyakit jantung. Hal ini dilakukan agar, pemahaman yang menyeluruh dapat muncul

dan dapat menggambarkan strategi yang paling efektif untuk mengatasi gangguan

tidur ini. Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa ada beberapa hal yang

menyebabkan gangguan tidur ini sehingga strateginya juga tidak bisa digeneralisasi

kepada semua gangguan tidur tanpa melihat penyebab gangguan itu sendiri.

Penanganan yang dilakukan bisa melalui modifikasi lingkungan, penanganan gejala

penyakit secara tepat atau mengatasi persepsi yang sering menimbulkan stress berat

bagi penderita.

B. Saran

Analisis jurnal ini masih terbatas pada tiga buah jurnal saja, sehingga tentu saja akan

memiliki banyak kelemahan. Jadi melalui ini penulis menyarankan untuk:

1. Menganalisis jurnal lainnya dengan beragam desain dan beragam daerah,

sehingga variasi yang luas dapat dipahami.

15

Page 16: "Gangguan Sistem Kardiovaskuler"

2. Mengevaluasi efektifitas dari beberapa intervensi keperawatan yang muncul

dalam jurnal keperawatan ini pada penelitian yang lebih spesifik.

16