43
BAB I PENDAHULUAN Merupakan neoplasma jinak yang bersifat menyusup secara lokal dan mungkin ganas (10-15%).dulu disebut Cystosarcoma phyllodes merupakan tumor jinak yang terjadi hampir semata-mata pada payudara wanita. Namanya berasal dari kata Yunani sarcoma, yang berarti tumor berdaging, dan phyllo, yang berarti daun. Disebut demikian oleh karena tumor tersebut menampilkan karakteristik yang besar, sarkoma ganas, tampilan seperti-daun ketika dipotong, dan epitel, ruang seperti-kista bila dilihat secara histologis. Karena sebagian besar tumor itu jinak maka disebut juga sebagai tumor filoides. Meskipun tumor jinak tidak bermetastase, namun mereka memiliki kecenderungan untuk tumbuh secara agresif dan rekuren secara lokal. Mirip dengan sarkoma, tumor maligna bermetastase secara hematogen. Gambaran patologis tumor filoides tidak selalu meramalkan perilaku klinis neoplasma karenanya pada beberapa kasus terdapat tingkat ketidakpastian tentang klasifikasi lesi. Ciri-ciri tumor filoides maligna adalah sebagai berikut: Tumor maligna berulang terlihat lebih agresif dibandingkan tumor asal. Paru merupakan tempat metastase yang paling sering, diikuti oleh tulang, jantung, dan hati.

Lapkas Pylloides Tumor

  • Upload
    agung-h

  • View
    40

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan kasus

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

Merupakan neoplasma jinak yang bersifat menyusup secara lokal dan mungkin ganas (10-15%).dulu disebut Cystosarcoma phyllodes merupakan tumor jinak yang terjadi hampir semata-mata pada payudara wanita. Namanya berasal dari kata Yunanisarcoma, yang berarti tumor berdaging, danphyllo, yang berarti daun. Disebut demikian oleh karena tumor tersebut menampilkan karakteristik yang besar, sarkoma ganas, tampilan seperti-daun ketika dipotong, dan epitel, ruang seperti-kista bila dilihat secara histologis. Karena sebagian besar tumor itu jinak maka disebut juga sebagai tumor filoides.Meskipun tumor jinak tidak bermetastase, namun mereka memiliki kecenderungan untuk tumbuh secara agresif dan rekuren secara lokal. Mirip dengan sarkoma, tumor maligna bermetastase secara hematogen. Gambaran patologis tumor filoides tidak selalu meramalkan perilaku klinis neoplasma karenanya pada beberapa kasus terdapat tingkat ketidakpastian tentang klasifikasi lesi.Ciri-ciri tumor filoides maligna adalah sebagai berikut: Tumor maligna berulang terlihat lebih agresif dibandingkan tumor asal. Paru merupakan tempat metastase yang paling sering, diikuti oleh tulang, jantung, dan hati. Gejala untuk keterlibatan metastatik dapat timbul segera, sampai beberapa bulan dan paling lambat 12 tahun setelah terapi awal. Kebanyakan pasien dengan metastase meninggal dalam 3 tahun dari terapi awal. Tidak terdapat pengobatan untuk metastase sistemik yang terjadi. Kasarnya 30% pasien dengan tumor filoides maligna meninggal karena penyakit ini.Etiologi tumor filoides secara pasti belum diketahui, diperkirakan berhubungan dengan fibroadenoma dalam beberapa kasus, karena pasien dapat mungkin memiliki gambaran histologis kedua lesi pada tumor yang sama. Namun, apakah tumor filoides berkembang dari fibroadenoma atau keduanya berkembang bersama-sama, atau apakah tumor filoides dapat munculde novo, masih belum jelasTumor ini memiliki tekstur halus, berbatas tajam dan biasanya bergerak secara bebas. Tumor ini adalah tumor yang relatif besar, dengan ukuran rata-rata 5 cm. Namun, lesi yang > 30 cm pernah dilaporkan.Haagensen melaporkan kira-kira satu tumor filodes untuk setiap 40 fibroadenoma. Distribusi usia menurut Haagensen mayoritas terjadi antara usia 35 dan 55 tahun. Tumor bilateral sangat jarang dan jarang juga terjadi pada pasien di bawah usia 20 tahun, pertama kali muncul memberikan reaksi jinak.

BAB IILAPORAN KASUS

I. Identitas PasienNama: Ny. MJenis Kelamin: PerempuanNo. rekam medis: 32 87 **Tmp, tgl lahir: Jakarta, 20/05/1973Usia: 41 tahunAlamat: KP. KalibataPekerjaan: Ibu rumah tanggaNRP/NIP: -Pangkat/Golongan: -Kesatuan: -Penjamin: BPJS MANDIRIAgama: IslamStatus: MenikahTanggal masuk RS: 5/06/2014

II. Anamnesis (Autoanamnesis pada tanggal 30 mei 2014) Keluhan utamaBenjolan pada payudara kanan sejak 5 bulan yang lalu

Riwayat Penyakit SekarangPasien datang di poli bedah Rumkital Cilandak dengan keluhan terdapat benjolan pada payudara kanan. Benjolan dirasa 5 bulan yang lalu sebesar biji salak, tidak ada nyeri, dan benjolan keras serta dapat digerakkan. Lalu os berpikir benjolan biasa karena tidak dirasa nyeri dan tidak mengganggu. 3 bulan selanjutnya benjolan itu bertambah besar dari yang sebiji salak menjadi satu buah apel. Tetapi os mengatakan benjolan tidak dirasa nyeri, os berpikir benjolannya berbahaya karena bertambah besar tetapi os menunda memeriksanya karena menunggu anak kembali dari kerja di luar pulau. Os mengaku tidak ada penurunan berat badan, penurunan nafsu makan, batuk yang lama, sakit tulang, trauma pada payudara dan tidak adanya keluar cairan pada payudara serta benjolan tidak nyeri saat haid. Lalu 2 bulan kemudian atau tepat 5 bulan sejak terdapat benjolan, os mengaku benjolan semakin besar hingga sebesar buah melon kecil, permukaan kulitnya licin mengkilat, tetapi semakin memerah dan teraba hangat bila disentuh dengan pelebaran pembuluh darah yang tampak di permukaan kulitnya.

Riwayat Penyakit Dahulu Pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit sebelumnya Pasien tidak memiliki riwayat Hipertensi, hepatitis, batuk kronis, diabetes mellitus, alergi, dan asma

Riwayat Penyakit Keluarga Riwayat penyakit serupa, hipertensi, diabetes mellitus, asma, dan penyakit turunan lainnya disangkal

Riwayat Menstruasi Menarch : 13 tahun Siklus menstruasi : 26-28 hari Nyeri saat menstruasi : (-) KB: (-)

Riwayat Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga Pasien mempunyai sosial ekonomi menegeah Pasien menjamin dengan BPJS MANDIRI

Riwayat Kebiasaan Pasien menyangkal merokok, minum-minuman keras dan mengkonsumsi obat-obatan terlarang

III. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum: tampak sakit sedang Kesadaran: compos mentis Tanda vital Tekanan darah: 140/80 mmHg Nadi: 76 x/menit Laju nafas: 20 x/menit Suhu: 36,3 oC Status GeneralisKepala dan Leher

KepalaNormosefali, tidak tampak adanya lesi, rambut tidak mudah dicabut

MataSklera tidak ikterik, konjungtiva pucat -/-, refleks cahaya langsung +/+, tidak langsung +/+

LeherPembesaran KGB (-)

THT

TelingaDalam batas normal

HidungMukosa hidung dalam batas normal, sekret (-), darah (-)

TenggorokanTonsil T1/T1, mukosa faring tidak hiperemis

Thorax

Paru Inspeksi: gerak napas simetri kanan dan kiri, lesi (-), massa (-) Palpasi: gerakan napas simetris kanan dan kiri Perkusi: sonor pada kedua lapang paru Auskultasi: suara nafas vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-

Jantung Inspeksi: tidak tampak iktus kordis Palpasi: iktus kordis tidak teraba Perkusi: batas jantung normal Auskultasi: S1S2 regular, murmur (-), gallop (-)

Abdomen Inspeksi: datar dan tidak tampak lesi Palpasi: supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-) Perkusi: timpani pada seluruh lapang abdomen Auskultasi: bising usus (+)

Ekstremitasakral hangat, CTR < 2 detik

Status Lokalis Mamae dekstra (6/06/2014)

Inspeksi :Posisi duduk dengan tangan di kepala, tangan di pinggang, dan badan condong ke depan: (saat sebelum dilakukan Operasi) Tampak massa di mammae dekstra dengan ukuran diameter 18 cm batas tegas, tepi (regular/irregular) Tampak distensi vena di regio laterosuperior lateroinferior medioinferior dan di region mediosuperior mammae dekstra retraksi kulit (-) peau dorange (-) ulkus (-) dekok (-) sekret putting (-)

Palpasi : Teraba massa di mammae dekstra dengan ukuran 28 cm x 15 cm konsistensi keras di kuadran laterosuperior lateroinferior medioinferior dan di region mediosuperior, tidak terfiksir, permukaan berbenjol-benjol, nyeri (-) Tidak teraba massa pada mammae sinistra Tidak terdapat pembesaran KGB axilla, infraklavikula, supraklavikula, parasternal

IV. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan USG mamae Mamae dekstra : Ukuran membesar, tampak kista bersepta-septa dengan bagian solid didalmnya, dengan dupler tampak peningkatan vaskular pada bagian yang solidMamae sinistra : Ukuran normal, echo parenkim homogen, tampak lesi kistik multiple di retro areola di jam 3,4,5,6Axila kanan dan kiri : Tak tampak pembesaran KGB

Kesan : Cystoma Pyloider kananMultiple kista mamae kiri

Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 5/06/2014TestResultUnitReference Range

Darah Rutin

Hemoglobin 12,9g/dl13 17

Hematokrit 38,2%37-54

Trombosit484.000103/ul150-400

Leukosit11.600103/ul5-10

Masa Pembekuan (CT)5Menit2-6

Masa Perdarahan (BT)3Menit1-3

Glukosa sewaktu85mg/dl< 200

Ureum darah18mg %20-50

Creatinin darah0,87mg/dl0,8-1,1

V. ResumeNy. M datang ke Rumkital Cilandak dengan keluhan benjolan pada payudara kanan sejak 5 bulan yang lalu yang terus membesar dengan cepat. Benjolan keras, tidak terfiksir, permukaan kulit berwarna merah, mengkilat, teraba hangat, dan tidak nyeri. Pada pemeriksaan fisik didapat massa di mammae dekstra dengan ukuran diameter 18 cm konsistensi keras di kuadran laterosuperior lateroinferior medioinferior dan di region mediosuperior, tidak terfiksir, permukaan berbenjol-benjol, nyeri (-), pembesaran KGB (-). Pemeriksaan penunjang USG mamae didapat kesan Cystoma Pyloider kanan. Pemeriksaan laboratorium yang berarti kenaikan leukosit dan GDS dibawah normal.

VI. DiagnosisDiagnosis Kerja: Pyllodes tumorDiagnosis Banding: -

VII. Tatalaksana IVFD RL 20 tpm Persiapan operasi (puasa 8 jam) Anesthesi dilakukan oleh dr Eka Sp.An Simple radikal mastectomy (oleh dr. Hendrasto Sp.B)

VIII. PrognosisAd vitam: bonamAd functionam: dubia ad bonamAd sanationam: dubia ad bonam

CATATAN PERKEMBANGAN DAN TINDAK LANJUT

Inisial Pasien: Ny. MJenis Kelamin: PerempuanUsia: 41 tahunNo. RM: 32 87 **Tanggal masuk: 05/06/2014Tanggal pulang: 09/05/2014

TanggalJamBagianFollow-up

07/06/201410:00KoasS: nyeri pada bekas jahitan. Mual (-), muntah (-), BAK (+), BAB (-)

O:KU: tampak sakit sedangKesadaran: compos mentisTTV: TD: 130/80 mmHg HR: 80x/min RR: 22x/min Suhu: 36.5 CKepala : normocephalMata: CA -/-, SI -/.THT, leher: dalam batas normalDada: gerak napas simetris, retraksi (-)Jantung: S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)Paru: suara napas vesikuler +/+, wheezing -/-, ronchi -/-Abdomen: datar, lemas, hepar dan lien tidak teraba, BU (+), NT (-)Ekstrimitas: hangat, edema (-), CRT40 tahun jaringan lemak sudah berkurang jadi yang dinilai adalah densitas dan kalsifikasi.Untuk penatalaksanannya1. Classic radical mastectomy: yang diangkat seluruh kelenjar payudara, otot pektoralis mayor minor, KGB axilla level I, II, III2. Modified radical mastectomy: yang diangkat seluruh kelenjar payudara, tapi mempertahankan otot pektoralis mayor minor shingga KGB aksila yg terangkat hanya level I dan II3. Simple mastectomy: seluruh kelenjar payudara saja

DAFTAR PUSTAKA

1. Ramli muchlis.KUMPULAN KULIAH ILMUBEDAH.1995.Jakarta : Binarupa aksara.

2. Jong de wim.BUKU AJAR ILMU BEDAH EDISI 2.2004. Jakarta : EGC.

3. Manning.MAJOR DIAGNOSIS FISIK EDISI IX.1996. Jakarta : EGC.

4. Schwartz.INTISARI PRINSIP-PRINSIP ILMU BEDAH EDISI 6.2000. Jakarta : EGC.

5. Crum PC, Lester SC, Cotran RS. The Female Genital System and Breast. Dalam : Kumar V, Cotran RS, Robbins SL, editor. Robbins Basic Pathology. 7th ed. Philadelphia: Saunders; 2003. Hal 710.

6. Bland KI, Beenken SW, Copeland III EM. The Breast. Dalam: Brunicardi FC, Andersen DK, Billiar TR, Dunn DL, Hunter JG, Pollock RE, editor. Schwartzs Principles of Surgery. 8th ed. New York: McGraw-Hill; 2005. Hal 494.

7. Verma S, Singh RK, Rai A, Pandey CP, Singh M, Mohan N. Extent of surgery in the management of phyllodes tumor of the breast: A retrospective multicenter study from India. J Can Res Ther [serial online] 2010 [cited2011 Oct 2];6:511-5. Available from:http://www.cancerjournal.net/text.asp?2010/6/4/511/77085.

8. Non-epithelial Noeplasm of the Breast. Dalam : Krueres Breast Surgical Oncology. New York : McGraw-Hill; 2010. Hal 251-4.