68
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Fisika adalah salah satu cabang ilmu sains yang sering kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya, segala peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari manusia itu tidak pernah lepas dari fisika. Namun, sering kita tidak menyadari bahwa hal yang baru saja kita alami itu sangat berhubungan erat dengan fisika. Mungkin sebagai contoh, seperti kita memasak air di dapur. Itu juga salah satu penerapan dari ilmu fisika, yaitu tentang proses terjadinya perpindahan kalor atau panas yaitu dimana air mengalami konveksi. Hal-hal semacam itulah yang terkadang kita sering tidak menyadarinya. Ilmu Fisika merupakan ilmu yang mencakup setiap peristiwa kejadian alam yang terjadi di dunia ini. Contoh lainnya yaitu percepatan gravitasi adalah perubahan kecepatan gaya tarik bumi terhadap sesuatu. Percepatan gravitasi suatu objek yang berada pada permukaan laut dikatakan dengan 1 gram, yang didefinisikan memiliki nilai 9,80665 m/s 2 . Percepatan ditempat lain seharusnya dikoreksi dari nilai ini sesuai dengan ketinggian dan juga pengaruh benda-benda bermassa besar disekitarnya. Umumnya digunakan nilai 9,81 m/s 2 , percepatan gravitasi di suatu tempat dapat dihitung secara sederhana dengan percobaan ayunan bandul dan Laporan Praktikum Fisika Dasar I 1

Lap Fixxxx Fisdas

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fisika

Citation preview

BAB I

2

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Fisika adalah salah satu cabang ilmu sains yang sering kita kenal dalam kehidupan sehari-hari. Sebenarnya, segala peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari manusia itu tidak pernah lepas dari fisika. Namun, sering kita tidak menyadari bahwa hal yang baru saja kita alami itu sangat berhubungan erat dengan fisika. Mungkin sebagai contoh, seperti kita memasak air di dapur. Itu juga salah satu penerapan dari ilmu fisika, yaitu tentang proses terjadinya perpindahan kalor atau panas yaitu dimana air mengalami konveksi. Hal-hal semacam itulah yang terkadang kita sering tidak menyadarinya. Ilmu Fisika merupakan ilmu yang mencakup setiap peristiwa kejadian alam yang terjadi di dunia ini. Contoh lainnya yaitu percepatan gravitasi adalah perubahan kecepatan gaya tarik bumi terhadap sesuatu. Percepatan gravitasi suatu objek yang berada pada permukaan laut dikatakan dengan 1 gram, yang didefinisikan memiliki nilai 9,80665 m/s2. Percepatan ditempat lain seharusnya dikoreksi dari nilai ini sesuai dengan ketinggian dan juga pengaruh benda-benda bermassa besar disekitarnya. Umumnya digunakan nilai 9,81 m/s2, percepatan gravitasi di suatu tempat dapat dihitung secara sederhana dengan percobaan ayunan bandul dan osilasi pegas. Kemudian untuk mengukur suhu baik suhu ruangan maupun suhu badan kita dapat menggunakan thermometer. Thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu atau temperatur, ataupun perubahan suhu. Istilah thermometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja thermometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah thermometer air raksa. Dengan ilmu fisika kita juga dapat mengukur viskositas suatu fluida, Viskositas adalah ukuran ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. Viskositas juga didefinisi sebagai sebuah ukuran penolakan sebuah fluida terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Selain yang dijelaskan diatas kita juga dapat menghitung nilai dari dasar-dasar hidrostatika, Hidrostatika atau fluida statis adalah sifat suatu zat, baik itu berwujud cair, gas, ataupun plasma yang memiliki kemampuan mengalir namun tidak dalam keadaan bergerak. Dasar-dasar hidrostatika yang terutama dalam suatu cairan meliputi Koefisien Discharge, Reynold Number dan Tekanan Hidrostatika.1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

1.Memenuhi tugas Mata Kuliah Fisika Dasar I.2.Sebagai syarat kelulusan yang diajukan oleh kampus.3.Menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa khususnya dalam bidang Ilmu Fisika baik itu secara teoritis maupun praktik.

4.Melatih dalam pembuatan laporan-laporan praktikum.5.Membuktikan teori para ahli.6.Melatih mahasiswa dalam melakukan kegiatan praktikum agar terbiasa melakukannya di lapangan kelak.7.Mempelajari penerapan Ilmu Fisika dari beberapa percobaan yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.

1.2.2 Tujuan Khusus

1.Mempertanggung jawabkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan.2.Mengetahui bagaimana cara pengambilan data melalui sebuah praktikum.3.Mengenal alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum beserta kegunaannya.4.Mengetahui cara penggunaan alat-alat praktikum.5.Menghitung percepatan gravitasi disuatu tempat dengan percobaan ayunan bandul.6.Menghitung percepatan gravitasi disuatu tempat dengan percobaan pegas berisolasi.7.Membaca suhu kamar atau ambient temperature.8.Memahami dasar-dasar peneraan suatu thermometer dengan menggunakan thermometer batang dan thermometer badan sebagai alat yang ditera9.Menentukan koefisien kekentalan suatu zat cair menurut hukum Stokes.10.Menghitung massa jenis benda dan fluida.11.Menghitung koefisien Discharge (Cd), Reynold Number (NRe) dan tekanan Hidrosatika (P)12.Melatih mahasiswa dalam bekerja sama dalam satu kelompok.1.3 Manfaat1.Dapat mengetahui penyusunan dan penulisan laporan resmi yang benar.

2.Dapat mengetahui tentang gejala-gejala alam serta penerapannya dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.3.Dapat mengetahui cara penggunaan rumus Percepatan Gravitasi, Viskositas atau Koefisien Kekentalan, Thermometer dan Hidrostatika.4.Dapat melakukan percobaan Percepatan Gravitasi, Viskositas atau Koefisien Kekentalan, Thermometer dan Hidrostatika sesuai dengan prosedur yang benar.

5.Dapat menganalisa kesalahan pada setiap percobaan yang dilakukan.

1.4 Ruang Lingkup

Praktikum Fisika Dasar I yang dilakukan ini diadakan di Laboratorium Fisika dengan melakukan lima percobaan, yaitu Bab I Pengenalan Alat dan Bahan serta Fungsinya pada hari senin, tanggal 5 November 2013. Bab II Percepatan Gravitasi pada hari kamis, tanggal 29 November 2013. Bab III Thermometer pada hari sabtu, tanggal 1 Desember 2013. Bab IV Viskositas pada hari kamis, tanggal 3 Desember 2013 dan Bab V Hidrostatika pada hari sabtu, tanggal 8 Desember 2013. Hasil praktikum kemudian disusun menjadi laporan sementara dan melakukan pengolahan data terhadap hasil pengamatan atau praktikum. Metode yang digunakan dalam kegiatan praktikum adalah dengan melakukan praktik secara langsung untuk mendapatkan data yang diinginkan. Hasil percobaan kemudian diolah. Praktikum dilaksanakan berdasarkan dasar teori dan prosedur yang telah ditentukan dalam Modul Praktikum Fisika Dasar I.BAB I membahas tentang pengertian Fisika, tujuan dan manfaat dari praktikum fisika, BAB II membahas tentang pengenalan alat dan bahan yang akan digunakan pada percobaan percepatan gravitasi, Thermometer, viskositas dan hidrostatika, BAB III membahas tentang percobaan percepatan gravitasi yaitu menghitung besar percepatan gravitasi di suatu tempat dengan metode ayunan bandul dan osilasi pegas, BAB IV membahas tentang Thermometer yaitu menghitung koreksi Thermometer batang dan Thermometer badan, BAB V membahas tentang viskositas yaitu menghitung koefisien kekentalan Crude oil dan air, BAB VI membahas tentang hidrostatika yaitu menghitung koefisien Discharge, reynol number dan tekanan hidrostatika, dan BAB VII membahas kesimpulan dari percobaan pertama sampai kelima serta saran.BAB IITHERMOMETER4.1 Tujuan1. Membaca suhu atau ambient temperatur.2. Menghitung harga skala Thermometer Batang.3. Menghitung suhu sesungguhnya dari Thermometer Batang.4. Menghitung koreksi thermometer yang ditera.5. Mengetahui data terbaik dari percobaan thermometer.4.2 DasarTeoriThermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah thermometer berasal dari bahasa latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja thermometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah thermometer air raksa. Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dan dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan Sehari-hari masyarakat dalam mengukur suhu cenderung menggunakan indra peraba, tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah thermometer untuk megukur suhu dengan valid. Adapun Jenis-jenis Thermometer yaitu :

a) Thermometer menurut isinya dibagi menjadi : Thermometer Cair Thermometer Padat Thermometer Digital b) Thermometer berdasarkan Penggunaannya dibagi menjadi : Thermometer klinik, Thermometer ini khusus digunakan untuk mendiagnosa penyakit dan biasa diisi oleh alkohol. Thermometer ini mempunyai lengkukan sempit diatas wadahnya, yang mempunyai fungsi menjaga supaya suhu yang ditunjukan setelah pengukuran tidak berubah setelah thermometer ini antara 35-42. Thermometer Laboratorium, thermometer ini menggunakan cairan raksa atau alkohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkohol akan memuai Sehingga Skalanya bertambah agar thermometer sensitif terhadap suhu ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadapn perubahan suhu maka dinding thermometer dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor Thermometer Ruangan, thermometer ini berfungsi utnuk mengukur suhu pada suatu ruanga. Pada dasarnya thermometer ini sama dengan thermometer lain hanya saja skalanya yang berbeda -50. Thermometer digital, karena perkembangan teknolgoi maka diciptakan thermometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan thermometer digital yang prinsip kerjanya sama dengan thermometer lainnya yaitu pemuaian. Pada thermometer digital menggunakan logam seagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuainnya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa di baca. Pembuatan thermometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564-1642) padatahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabung menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja thermometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini thermometer yang sering digunakan terbuat dar ibahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.

Raksa digunakan sebagai pengisi thermometer karena raksa mempunyai keunggulan :

1. Raksa penghantar panas yang baik.

2. Pemuaiannya teratur.

3. Titik didihnya tinggi.

4. Warnanya mengkilap.

5. Tidak membasahi dinding.

Sedangkan keunggulana lkhohol adalah :

1. Titik bekunya rendah.

2. Harganya murah.

Sedangkan untuk menera suatu thermometer, digunakan dua suhu referensi yaitu titik beku air dan titik didih air pada tekanan 1 atm. Bila titik didih air menurut tabel adalah ToC, sedangkan Thermometer Batang dalam air mendidih menunjukkan boC dan dalam pembacaannya dalam air membeku (es) aoCmaka harga skala Thermometer Batang, yaitu :

......................................................................Persamaan (4.1)Sehingga Thermometer Batang dalam air hangat yang bersuhu t oC, akan mempunyai suhu yang sebenarnya, yaitu:

........................................................Persamaan (4.2)

Koreksi Thermometer Batang adalah selisih antara suhu sesungguhnya dan suhu yang terbaca, yaitu :

(X t)0C

...........................................................................Persamaan (4.3)

Jika Thermometer Badan menunjukkan t oC, maka koreksi Thermometer Badan adalah :

(X t)oC

...........................................................................Persamaan (4.4)

Keterangan:

T: Suhu air mendidih (oC).

a: Pembacaan dalam air membeku (oC).

b: Pembacaan dalam air mendidih (oC).

X: Suhu sebenarnya (oC).

t: Suhu yang ditunjukan oleh Thermometer Batang (oC).

t: Suhu yang ditunjukan oleh Thermometer Badan (oC).

4.3 Alat dan Bahan

4.3.1 Alat

Thermometer badan. Thermometer batang. Bejana. Electric Heater.4.3.2 Bahan

Es

Air4.4 Prosedur Percobaan

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. Memasukkan Thermometer Batang kedalam bejana berisi es yang sedang mencair.3. Mengukur dan mencatat permbacaan Thermometer Batang sebagai a 0C.4. Menormalkan kembali thermometer yang digunakan sampai suhu semula.5. Mengulangi langkah 2 samapi dengan 4 sebanyak 3 kali.6. Memasukkan Thermometer Batang kedalam bejana berisi air mendidih.7. Mengukur dan mencatat pembacaan Thermometer Batang b 0C.8. Menormalkan kembali thermometer yang digunakan sampai suhu semula.9. Mengulangi langkah 6 sampai dengan 8 sebanyak 3 kali.10. Memasukkan Thermometer Batang dan Thermometer Badan kedalam bejana berisi air hangat.11. Mengukur dan mencatat pembacaan Thermometer Batang dan Thermometer Badan sebagai t 0C dan t` 0C.12. Mengulangi langkah 10 sampai dengan 11 sebanyak 3 kali.13. Mencatat pembacaan Thermometer Batang dalam air hangat yang mempunyai suhu sebagai X 0C.14. Menghitung koreksi Thermometer Batang sebagai: (X t) 0C.15. Menghitung koreksi Thermometer Badan sebagai: (X t) 0C.16. Melakukan langkah 13 sampai dengan 15 sebanyak 3 kali.17. Mencatat data-data hasil percobaan4.5 Hasil PengamatanTabel 4.1

Hasil Pengamatan Thermometer Batang pada kondisi air membeku dan air mendidih

PercobaanThermometer Batang t 0C

Titik beku a (0C)Titik didih b (0C)

12 0C91 0C

22 0C93 0C

33 0C93 0C

Tabel 4.1

Hasil Pengamatan Thermometer Batang dan Thermometer Badan pada kondisi air hangatPercobaanThermometer Batang

t (0C)Thermometer Badan

T (0C)

139 0C39,5 0C

238 0C 38,9 0C

338 0C38,6 0C

4.5 Pengolahan Data

4.6.1 Suhu Sebenarnya1. Percobaan Pertama

Diketahui:

a 0C= 2 0C

b 0C= 91 0C

t 0C= 39 0C

t= 39,5

T= 100 0CDitanya

:

X= ?

X2= ...?

Jawab

:

X=

=

= 41,573 0C

X2= 0C

= 1228,314 0C2. Percobaan KeduaDiketahui:

a0C= 20C

b0C= 930C

t0C= 380C

t0C= 38,90C

T= 100 0CDitanya

:

X=...?

X2=...?Jawab

:

X=

=

= 39,5600C

X2= 0C

= 1565,0280C3. Percobaan KetigaDiketahui:

a0C=30C

b0C= 930C

t0C= 380C

t0C= 38,60C

T= 100 0CDitanya

:

X=...?

X2=...?Jawab

:

X=

=

= 38,8880C

X2= 0C

= 1512,346 0C4.6.2 Koreksi Thermometer Batang

1 Koreksi Thermometer Pertama

= X t

= 41,573 39

= 2,573 0C2. Koreksi Thermometer Kedua

= X t

= 39,56 38

= 1,560 0C3. Koreksi Thermometer Ketiga

= X t

= 38,888 38

= 0,888 0C4.6.3Koreksi Thermometer Badan1. Koreksi Thermometer Pertama

= X t`

= 41,573, 39,5

= 2,073 0C2. Koreksi ThermometerKedua

= X t`

= 39,560 38,9

= 0,66 0C3. Koreksi Thermometer Ketiga

=X t`

= 38,888 38,6

= 0.288 0C4.6.4Data Terbaik

= X1 + X2 + X3

= 41,573 + 39,560 + 38,888

= 120,021 0C

= + +

= 1728,314 + 1564,993 + 1512,396

= 4805,653 0C

=

=

= 40,007

X

=

=

= 0,662 0C

= -

=

= 39,345 0C

= +

=

= 40,669 0CJadi data terbaik dari percobaan Thermometer berkisar antar 32,350C. sampai dengan 33,270C.Tabel 4.2

Hasil Pengolahan data Percobaan Thermometer

Perc.Termometer BatangAir HangatX

(oC)X2

(oC)

aoCboCtoCtoC

1291393241,5731728,314

2293383439,561563,028

3393383438,8881512,346

98,424805,653

32,81

Grafik 4.1 Hasil Pengolahan Data Percobaan Termometer Batang

Grafik 4.2 Hasil Pengolahan Data Percobaan Termometer Badan4.7Analisa Data

4.7.1Analisa PercobaanPada percobaan Thermometer memiliki tujuan untuk memahami dasar-dasar penerapan suatu thermometer dengan menggunakan thermometer batang dan badan. Membaca suhu kamar atau ambient temperature. Menghitung harga skala thermometer batang. Menghitung suhu sesungguhnya dari thermometer yang ditera. Menghitung koreksi thermometer yang ditera. Thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Istilah thermometer berasal dari bahasa Latin thermo yang berarti bahang dan meter yang berarti untuk mengukur. Prinsip kerja thermometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah thermometer air raksa.Pembuatan thermometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564-1642) padatahun 1595. Alat tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna. Ketika udara dalam tabung menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu. Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja thermometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi dimasa ini thermometer yang sering digunakan terbuat dar ibahan cair misalnya raksa dan alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu benda.Pada percobaan thermometer ini, pertama menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, masukkan thermometer batang kedalam bejana yang berisi es yang sedang mencair, kemudian mengukur dan mencatat pembacaan Thermometer Batang a(C, lalu mengulangi percoban tersebut sebanyak dua kali, setelah itu memasukkan Thermometer Batang kedalam bejana yang berisi air mendidih yang dipanaskan diatas Electric Heater, lalu mengukur dan mencatat pembacaan Thermometer Batang sebagai b(C kemudian menormalkan kembali thermometer yang digunakan sampai suhu kamar 28(C, kemudian mengulang percobaan tersebut sebanyak dua kali, kemudian memasukkan Thermometer Batang dan Thermometer Badan ke dalam bejana yang berisi air hangat, setelah itu mengukur dan mencatat suhu pada Thermometer Batang dan Thermometer Badan pada bejana yang berisi air hangat sebagai t(C dan t(C, lalu mengulangi langkah tersebut sebanyak 2 kali membuat data pengamatan kedalam tabel pengamatan. Setelah semua selesai merapihkan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.

Percobaan Thermometer dilakukan dengan mengukur tiga jenis cairan, yaitu air es, air hangat, dan air mendidih dan untuk masing masing cairan dilakukan tiga kali pengukuran suhu. Untuk percobaan pertama didapat suhu air dingin (a(C) adalah 5(C, suhu air didih (b(C) adalah 90(C, suhu air hangat Thermometer Batang (t(C) adalah 32(C. Maka pada percobaan pertama menghasilkan suhu sebenarnya yang berkisar 31,76oC. Di percobaan kedua didapat suhu air dingin (a(C) adalah 5(C, suhu air didih (b(C) adalah 90(C,Thermometer Batang (t(C) adalah 33(C, suhu air hangat Thermometer Badan (t(C)adalah 34(C. Maka pada percobaan kedua menghasilkan suhu sebenarnya yang berkisar 32,94oC. Di percobaan ketiga didapat suhu air dingin (a(C) adalah 4(C, suhu air mendidih (b(C) adalah 90(C, suhu air hangat di Thermometer Batang (t(C) adalah 33(C, suhu air hangat Thermometer Badan (t(C) adalah 34(C.Rata-rata dari ketiga percobaan sebesar 32,810C. Koreksi termometer batang sebesar -0,240C percobaan pertama, -0,060C percobaan kedua dan 0,720C. Koreksi termometer badan sebesar -0,240C percobaan pertama, -1,060C percobaan kedua, -0,280C percobaan ketiga. Data terbaik berkisar antara 32,350C sampai 33,270C. Dan grafik yang dihasilkan pada percobaan ini menunjukkan kenaikan suhu sebenarnya karena nilai kondisi air hangat semakin besar. Dapat dilihat pada grafik 4.1 dan 4.2

Pembacaan grafik untuk percobaan Thermometer, grafik pertama dimana suhu sesungguhnya terhadap kondisi air hangat pada Thermometer Batang menghasilkan suhu air hangat pertama 320C dengan suhu sebenarnya 31.760C naik ke suhu air hangat kedua 330C dengan suhu sebenarnya 32.940C dan kembali naik pada suhu air hangat ketiga 330C dengan suhu sebenarnya 33.720C. Pada Thermometer Badan menghasilkan suhu air hangat pertama 50C dengan suhu sebenarnya 31.760C naik ke suhu air hangat kedua 50C dengan suhu sebenarnya 32.940C dan kembali naik pada suhu air hangat ketiga 40C dengan suhu sebenarnya 33.720C.4.7.2Analisa KesalahanSetelah dilakukannya praktikum thermometer ini terdapat beberapa kesalahan diantaranya :

Menempelnya tangan pada termometer badan dan termometer batang sehingga menyebabkan thermometer batang suhunya berubah-ubah. Kurang teliti pembacaan skala thermometer Melakukan percobaan dengan tidak serius Es telah banyak mencair sehingga pengukuran suhu titik beku kurang tepat. Air yang di panaskan tidak mendidih sempurna, sehingga pengukuran titik didih kurang tepat.4.8Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat di peroleh dari praktikum kali ini adalah :1. Suhu (temperatur) adalah besaran yang menyatakan panas atau dingin suatu benda terhadap suatu ukuran standar.2. Thermometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu ruangan.3. pada saat praktikum ada dua jenis Thermometer , yaitu Thermometer Batang dan Thermometer Badan.4. Suhu kamar atau ambient temperature berkisar 27,5 oC sampai dengan 28 oC

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi peneraan suhu adalah titik didih dan titik beku suatu zat yang akan ditera dan nilai muai zat yang digunakan untuk menera suatu suhu.6. Percobaan Thermometer Batang pada es mencair (a0C) : Percobaan pertama sebesar 50C.

Percobaan kedua sebesar 50C.

Percobaan ketiga sebesar 40C.

7. Percobaan Thermometer Batang pada air mendidih (b0C):

Percobaan pertama sebesar 900C.

Percobaan kedua sebesar 900C.

Percobaan ketiga sebesar 900C.

8. Percobaan Thermometer Batang pada air hangat (t0C) :

Percobaan pertama sebesar 32 0C

Percobaan kedua sebesar 33 0C

Percobaan ketiga sebesar 33 0C

9. Percobaan Thermometer Badan pada air hangat (t0C) :

Percobaan pertama sebesar 32 0C

Percobaan kedua sebesar 34 0C

Percobaan ketiga sebesar 34 0C

10. KoreksiTthermometer Batang yang dihasilkan pada:

Percobaan pertama sebesar -0,240C.

Percobaan kedua sebesar -0,060C.

Percobaan ketiga sebesar 0,720C.

5. Koreksi Thermometer Badan yang dihasilkan pada:

Percobaan pertama sebesar -0,240C. Percobaan kedua sebesar -1,060C.

Percobaan Ketiga sebesar -0,280C.

11. Data terbaik Thermometer Batang berkisar antara 32,35(C sampai dengan 33,27(C.12. Dari grafik percobaan Thermometer Batang pada Air mendidih (t(C) yang menunjukkan: suhu 32(C dan suhu sebenarnya adalah 31,76(C.

suhu 33(C dan suhu sebenarnya adalah 32,94(C.

suhu 33(C dan suhu sebenarnya adalah 33,72(C.13. Dari grafik percobaan Thermometer Badan pada Air hangat (t(C) yang menunjukkan: suhu 5(C dan suhu sebenarnya adalah 31,76(C .

suhu 5(C dan suhu sebenarnya adalah 32,94(C.

suhu 4(C dan suhu sebenarnya adalah 33,72(C.BAB II

PERCEPATAN GRAVITASI

3.1Tujuan

1. Mengetahui tata cara penghitungan percepatan gravitasi disuatu kejadian.

2. Menghitung percepatan gravitasi disuatu tempat dengan percobaan ayunan bandul.

3. Menghitung percepatan gravitasi disuatu tempat dengan percobaan pegas berisolasi.

4. Menghitung data terbaik dari percobaan percepatan gravitasi.5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan gravitasi.3.2Dasar Teori

Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara benda-benda di alam semesta. Bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi yang dipengaruhi oleh percepatan gravitasi inilah yang memberikan gaya sentripetal yang menjaga planet planet tetap pada orbitnya sewaktu mengitari matahari dan bulan sewaktu mengitari bumi.

Yang dimaksud dengan percepatan gravitasi adalah perubahan kecepatan gaya tarik bumi terhadap sesuatu. Percepatan gravitasi suatu objek yang berada pada permukaan laut dikatakan dengan 1 gram, yang didefinisikan memiliki nilai 9,80665 m/s2. Percepatan ditempat lain seharusnya dikoreksi dari nilai ini sesuai dengan ketinggian dan juga pengaruh benda-benda bermassa besar disekitarnya. Umumnya digunakan nilai 9,81 m/s2.

Percepatan gravitasi yang dimaksud untuk menunjukkan perbandingan antara berat (gaya yang menyebabkan percepatan) dengan massa kelembapan, berdasarkan Hukum II Newton tentang gerak.

Bunyi Hukum II Newton adalah sebagai berikut : percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.

Percepatan gravitasi dapat dipengaruhi beberapa faktor, yaitu :1. Massa benda 2. Jarak benda terhadap pusat bumi

3. Waktu

Untuk menentukan percepatan gravitasi dapat dilakukan dengan metode, yaitu :1. Ayunan Bandul.

2. Osilasi pegas.

Secara matematis Hukum II Newton dinyatakan seperti persamaan berikut :

................................................................ Persamaan 3.1

Keterangan:

Fres= Gaya yang menarik kembali kedudukan seimbang (N)

a= Percepatan gravitasi (m/s2)

m= Massa benda (kg)

Nilai percepatan gravitasi diperoleh dari perumusan umum gaya gravitasi antara dua benda (objek dan bumi), yaitu :

.................................................................. Persamaan 3.2

Keterangan:

G= Konstanta gravitasi (6,67 x 10-11 Nm2/kg2)

M= Massa objek (kg)

r=jarak antara titik pusat bumi dengan titik pusat massa benda (m)

Dalam bidang fisika bumi dikenal pula metoda gravitasi yaitu suatu metoda pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat untuk memperkirakan kandungan tanah yang berada dibawah titik pengukuran. Dengan cara ini dapat diduga (bersama-sama dengan pemanfaatan metoda fisika bumi lainnya) struktur dan juga unsur-unsur pembentuk lapisan tanah yang tersusun atas elemen yang memiliki rapat massa yang berbeda-beda.

Salah satu percobaan pengukuran percepatan gravitasi suatu benda dapat dilakukan dengan pangayunan bandul. Ayunan bandul sederhana menggunakan dua bahan sederhana, yaitu seutas benang dan pemberat.

Konsep dasarnya ialah benang diatur-atur panjangnya kemudian digantung pada tempat yang memungkinkan bandul untuk berayun beraturan tanpa hambatan udara.

Gambar 3.1 Ayunan Bandul

Dari percobaan menggunakan tali dan bandul ini didapat rumusan dalam penentuan percepatan gravitasi, yaitu :

..... ..................................................Persamaan 3.3Dan juga dapat diketahui periode ayunan bandul ini menurut persamaan berikut :

.. . .......................................................... Persamaan 3.4Keterangan:

T=Waktu untuk berayun (sekon)

g=percepatan gravitasi (m/s2)

l=Panjang tali penggantung (m)

Gambar 3.2 Pegas

Dari percobaan lainnya yang menggunakan pegas diketahui beberapa persamaan, yaitu :

..................................................................................Persamaan 3.5

...................................................................Persamaan 3.6

....... ................................................................. Persamaan 3.7Keterangan:

c=Konstanta pegas (Kg/s2)

m=Massa benda (kg)

x=Besar simpangan (m)

g=Percepatan gravitasi (m/s2)

3.3Alat dan Bahan3.3.1 Alat

Tiang Statif

Pegas

Stopwatch Mistar3.3.2Bahan

Beban

Tali

3.4Prosedur Percobaan3.4.1Percepatan Gravitasi Dengan Ayunan Bandul

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.

2. Mengukur panjang tali pengikat 0,11 m

3. Mengikatkan beban 0,02 kg pada ujung tali.

4. Membuat simpangan sepanjang 0.03 m.

5. Mengukur dan mencatat waktu untuk simpangan bandul sampai keadaan diam.

6. Mengulangi langkah 2 sampai 5 sebanyak tiga kali.

7. Mengulangi langkah 1 sampai dengan 5 dengan membuat simpangan sepanjang 0.04 m dan panjang tali 0,11 m.

8. Mengulangi langkah 7 sebanyak tiga kali.

9. Menghitung percepatan gravitasi.

10. Merapikan alat dan bahan yang digunakan setelah praktikum.

11. Membuat daftar data-data percobaan tersebut.3.4.2 Percepatan Gravitasi Dengan Oscillasi Pegas

1. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum.

2. Menggantungkan neraca pegas pada tiang statif.3. Menggantungkan beban 0,17 kg pada neraca pegas.4. Membuat simpangan sepanjang 0,035 m.

5. Mengukur dan mencatat waktu untuk simpangan pegas sampai kedalam keadaan diam.

6. Mengulangi langkah 2 sampai 5 sebanyak tiga kali.

7. Mengulangi langkah 1 sampai dengan 5 dengan simpangan 0,05 m.

8. Mengulangi sebanyak tiga kali.9. Menghitung konstanta pegas.10. Menghitung percepatan gravitasi.

11. Merapikan alat dan bahan yang digunakan setelah praktikum.

12. Membuat tabel hasil pengamatan.

3.5Hasil Pengamatan

Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Percobaan Ayunan Bandul ( x = 0,03 m)Percobaan m (kg)l (m)x (m)t (s)n

1.0,020,110,0398119

2.0,020,110,03109128

3.0,020,110,03104122

Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Percobaan Ayunan Bandul (x = 0,04 m)

Percobaan m (kg)l (m)x (m)t (s)n

1.0,020,110,04140151

2.0,020,110,04138149

3.0,020,110,04144153

Tabel 3.3 Hasil Pengamatan Percobaan Osilasi Pegas (x = 0,035 m)

Percobaanm (kg)x (m)t (s)n

1.0,170,0356,5713

2.0,170,0356,2113

3.0,170,0356,6813

Tabel 3.4 Hasil Pengamatan Percobaan Osilasi Pegas (x = 0,05 m)

Percobaanm (kg)x (m)t (s)n

1.0,170,059,9421

2.0,170,057,9417

3.0,170,058,6620

3.6Pengolahan Data

3.6.1Percobaan Ayunan Bandul (x=0,03 m)1.Percobaan Pertama

Diketahui:

m =0,02 kgl =0,11 mx =0,03 mt =98 sn =119Ditanya:

T= ...?T2= ...?g= ...?g2= ...?

Jawab:

T =

=

= 0,82 sT2= (0,82)2

= 0,67 s2g=

=

= g2= (6,49)2

= 2.Percobaan Kedua

Diketahui:

m= 0,02 kgl = 0,11 mx= 0,03 mt= 109 sn= 128Ditanya:

T= ...?T2= ...?g= ...?g2= ...?

Jawab:T= =

= 0,85 s

T2= (0,85)2= 0,72 s2g= = = g2= (6,04)2= 3.Percobaan Ketiga

Diketahui:

m= 0,02 kgl = 0,11 mx= 0,03 mt= 104 sn= 122Ditanya:

T= ...?T2= ...?g= ...?g2= ...?

Jawab:T=

=

= 0,85 sT2= (0,85)2= 0,72 s2g= = = g2= (6,04)2= 4. Data Terbaik(g= g1 + g2 + g3

= 6,49 + 6.04 + 6,04

= 18,57 (g2= g12 + g22 + g32

= 42,12 + 36,48 + 36,48

= 115,08

=

=

= 6,19

=

=

= 0,15

= 6,190,15

= 6,04

= 6,19 + 0,15

= 6,34 Jadi, data terbaik dari percobaan percepatan gravitasi dengan metode ayunan bandul dengan simpangan 0,03 m berkisar 6,04 sampai 6,34 Tabel 3.5 Hasil Pengolahan Data Percobaan Ayunan Bandul (x = 0,03 m)

Percm (kg)l

(m)x (m)T

(s)nT

(s)T2 (s2)g ()g2 ()

1.0,020,110,03981190,820,676,4942,12

2.0,020,110,031091280,850,726,0436,48

3.0,020,110,031041220,850,726,0436,48

( 18,57115,08

6,19

Grafik 3.1 Percepatan Gravitasi terhadap Waktu (x = 0,03 m)

3.6.2Percobaan Ayunan Bandul (x = 0,04 m)1.Percobaan Pertama

Diketahui:

m= 0,02 kgl = 0,11 mx= 0,04 mt= 140 sn= 151Ditanya:

T= ... ?T2= ... ?g= ... ?g2= ... ?

Jawab:

T = = = 0,93 sT2= (0,93)2= 0,86 s2g=

=

= g2= (5,05)2

= 2.Percobaan Kedua

Diketahui:

m= 0,02 kgl = 0,11 mx= 0,04 mt= 138 sn= 149Ditanya:

T= ... ?T2= ... ?g= ... ?g2= ... ?

Jawab:

T=

=

= 0,93 sT2= (0,93)2

= 0,86 s2g=

=

= g2= (5,05)2

= 3.Percobaan Ketiga

Diketahui:m= 0,02 kgl = 0,11 mx= 0,04 mt= 144 sn= 153Ditanya:

T= ... ?T2= ... ?g= ... ?g2= ... ?

Jawab:T=

=

= 0,94 s

T2= (0,94)2

= 0,88 s2g=

=

= g2= (4,94)2

= 4. Data Terbaik (g= g1 + g2 + g3

= 5,05 + 5,05 + 4,94

= 15,04 (g2= g12 + g22 + g32

= 25,50 + 25,50 + 24,40

= 75,4

=

=

= 5,03

=

=

= 0,14

= 5,030,14

= 4,89

= 5,13 + 0,14

= 5,27 Jadi, data terbaik dari percobaan percepatan gravitasi dengan metode ayunan bandul dengan simpangan 0,04 m berkisar 4,89 sampai 5,27 Tabel 3.6 Hasil Pengolahan Data Percobaan Ayunan Bandul (x = 0,04 m)

Percm (kg)l

(m)x (m)t

(s)nT

(s)T2 (s2)g ()g2 ()

1.0,020,110,041401510,930,865,0525,50

2.0,020,110,041381490,930,865,0525,50

3.0,020,110,041441530,940,884,9424,40

(15,0475,4

5,03

Grafik 3.2 Percepatan Gravitasi terhadap Waktu (x = 0,04 m)

3.6.3Percobaan Osilasi Pegas (x = 0,035 m)1.Percobaan Pertama

Diketahui:

m= 0,17 kgx= 0,035 mt= 6,57 sn= 13Ditanya:

T= ... ?T2= ... ?c= ... ?g= ... ?g2= ... ?

Jawab :

T =

=

= 0,51 sT2= (0,51)2

= 0,26 s2c=

=

= g=

=

= 5,32 g2= (5,32)2

= 2.Percobaan Kedua

Diketahui:

m= 0,17 kgx= 0,035 mt= 6,21 sn= 13Ditanya:

T= ... ?

T2= ... ?

c= ... ?

g= ... ?

g2= ... ?

Jawab:T=

=

= 0,48 sT2= (0,48)2

= 0,23 s2c=

=

= g=

=

= 6,01 g2= (6,01)2

= 3.Percobaan Ketiga

Diketahui:

m= 0,17 kg

x= 0,035 m

t= 6,68 s

n= 13Ditanya:

T= ... ?

T2= ... ?

c= ... ?

g= ... ?

g2= ... ?Jawab:T=

=

= 0,51 s

T2= (0,51)2

= 0,26 s2c=

=

= g=

=

= 5,32 g2= (5,32)2

= 4. Data Terbaik(g= g1 + g2 + g3

= 5,32 + 6,01 + 5,32

= 16,65 (g2= g12 + g22 + g32

= 28,30 + 36,12 + 28,30

= 92,72

=

=

= 5,5

=

=

= 0,57

= 5,50,57

= 4,93

= 5,5 + 0,57

= 6,07 Jadi, data terbaik dari percobaan percepatan gravitasi dengan metode osilasi pegas dengan simpangan 0,035 m berkisar 4,93 sampai 6,07 Tabel 3.7 Hasil Pengolahan Data Percobaan Osilasi Pegas (x = 0,035 m)

Percm (kg)x

(m)t (s)nT

(s)T2 (s2)C ()g ()g2 ()

1.0,170,0356,57130,510,2625,835,3228,30

2.0,170,0356,21130,480,2329,206,0136,12

3.0,170,0356,68130,510,2625,835,3228,30

( 16,6592,72

5,5

Grafik 3.3 Percepatan Gravitasi terhadap Waktu (x = 0,035 m)3.6.4Percobaan Osilasi Pegas (x = 0,05 m)

1.Percobaan Pertama

Diketahui:

m= 0,17 kg

x= 0,05 m

t= 9,94 s

n= 21

Ditanya:

T= ...?

T2= ...?

c= ...?

g= ...?

g2= ...?

Dijawab :

T =

=

= 0,47 sT2= (0,47)2

= 0,22 s2c=

=

= g

=

=

= 8,98 g2= (8,98)2

= 2.Percobaan Kedua

Diketahui:

m= 0,17 kg

x= 0,05 m

t= 7,94 s

n= 17

Ditanya:

T= ...?

T2= ...?

c= ...?

g= ...?

g2= ...?

Jawab

:T=

=

= 0,47 sT2= (0,47)2

= 0,22 s2c=

=

= g=

=

= 8,98 g2= (8,98)2

= 3.Percobaan Ketiga

Diketahui:

m= 0,17 kg

x= 0,05 m

t= 8,66 s

n= 20

Ditanya:

T= ...?

T2= ...?

c= ...?

g= ...?

g2= ...?

Jawab :T=

=

= 0,43 s

T2= (0,43)2

= 0,19 s2c=

=

= g=

=

= 10,40 g2= (10,40)2

= 4. Data Terbaik

: (g= g1 + g2 + g3

= 8,98 + 8,98 + 10,40

= 28,2 (g2= g12 + g22 + g32

= 80,64 + 80,64 + 108,16

= 269,44

=

=

= 9,40

=

=

= 0,85

= 9,400,85

= 8,55

= 9,40 + 0,85

= 10,25 Jadi, data terbaik dari percobaan percepatan gravitasi dengan metode osilasi pegas dengan simpangan 0,05 m berkisar 8,55 sampai 10,25 Tabel 3.8

Pengolahan Data Percobaan Osilasi Pegas (x = 0,05 m)

Percm (kg)x

(m)t (s)nT

(s)T2 (s2)C ()g ()g2 ()

1.0,170,059,94210,470,2230,478,9880,28

2.0,170,057,94170,470,2230,508,9880,46

3.0,170,058,66200,430,2033,5810.4096,04

(28,2269,44

9,4

Grafik 3.4 Percepatan Gravitasi Terhadap Waktu (x = 0,05 m)3.7 Analisa Data

3.7.1Analisis Percobaan

Pada percobaan kedua yaitu perepatan gravitasi. Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui tata cara penghitungan percepatan gravitasi disuatu kejadian. Menghitung percepatan gravitasi di suatu tempat dengan dengan ayunan bandul dan osilasi pegas. Kemudian menghitung percepatan gravitasi disuatu tempat dengan percobaan ayunan bandul dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi percepatan gravitasi.

Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara benda-benda di alam semesta. Bumi yang memiliki massa yang sangat besar menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar untuk menarik benda-benda di sekitarnya, termasuk makhluk hidup dan benda-benda yang ada di bumi. Gaya gravitasi yang dipengaruhi oleh percepatan gravitasi inilah yang memberikan gaya sentripetal yang menjaga planet-planet tetap pada orbitnya sewaktu mengitari matahari dan bulan sewaktu mengitari bumi.Yang dimaksud dengan percepatan gravitasi adalah perubahan kecepatan gaya tarik bumi terhadap sesuatu. Percepatan gravitasi suatu objek yang berada pada permukaan laut dikatakan dengan 1 gram, yang didefinisikan memiliki nilai 9,80665 m/s2. Percepatan ditempat lain seharusnya dikoreksi dari nilai ini sesuai dengan ketinggian dan juga pengaruh benda-benda bermassa besar disekitarnya. Umumnya digunakan nilai 9,81 m/s2.Percepatan gravitasi yang dimaksud untuk menunjukkan perbandingan antara berat (gaya yang menyebabkan percepatan) dengan massa kelembapan, berdasarkan Hukum II Newton tentang gerak.Bunyi Hukum II Newton adalah sebagai berikut : percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.

Percepatan gravitasi dapat dipengaruhi beberapa faktor, antara lain :1. Massa benda.2. Jarak benda terhadap pusat bumi

3. Waktu

Dalam bidang fisika bumi dikenal pula metoda gravitasi yaitu suatu metoda pengukuran perbedaan percepatan gravitasi suatu tempat untuk memperkirakan kandungan tanah yang berada dibawah titik pengukuran. Dengan cara ini dapat diduga (bersama-sama dengan pemanfaatan metoda fisika bumi lainnya) struktur dan juga unsur-unsur pembentuk lapisan tanah yang tersusun atas elemen yang memiliki rapat massa yang berbeda-beda.

Salah satu percobaan pengukuran percepatan gravitasi suatu benda dapat dilakukan dengan pangayunan bandul. Ayunan bandul sederhana menggunakan dua bahan sederhana, yaitu seutas benang dan pemberat.

Pada percobaan percepatan gravitasi menggunakan 4 alat dan 2 bahan, untuk alat yaitu mistar, tiang statif, stopwatch,neraca pegas. Sedangkan bahannya menggunakan tali dan beban.Langkah-langkah melakukan percobaan dalam metode ayunan bandul, yang pertama menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk praktikum. Mengukur panjang tali pengikat 0,11 m, kemudian mengikatkan beban 0,02 kg pada ujung tali dan membuat simpangan sepanjang 0.03 m. Mengukur dan mencatat waktu untuk simpangan bandul sampai keadaan diam. Mengulangi langkah 2 sampai 5 sebanyak tiga kali. Mengulangi langkah 1 sampai dengan 5 dengan membuat simpangan sepanjang 0.04 m dan panjang tali 0,11 m. Mengulangi langkah 7 sebanyak tiga kali. Menghitung percepatan gravitasi. Setelah itu merapikan alat dan bahan yang telah digunakan.

Setelah melakukan percepatan gravitasi ini didapatkan hasil yaitu pada percobaan ayunan bandul dengan simpangan 0.03 m pada percobaan pertama Untuk percobaan pertama ayunan bandul dengan simpangan 0,03 m percobaan pertama memiliki periode sebesar 0,82 s, dan percepatan gravitasi sebesar 6,49 , lalu dari percobaan kedua memiliki periode sebesar 0,85 s, lalu percepatan gravitasi sebesar 6.04 , lalu percobaan ke 3 memiliki periode sebesar 0, 85 s dan percepatan gravitasi sebesar 6,04

Dan didapatkan data terbaik antara lain jumlah percepatan gravitasi dari ketiga percobaan tersebut adalah 18,57 dan rata-rata percepatannya adalah 6,19 , dan hasil dari selisih percepatannya adalah 0,15 dan data terbaik dari percobaan pertama adalah 6,04 sampai dengan 6,34 Percobaan ayunan bandul dengan simpangan sejauh 0,04 m percobaan pertama memiliki periode sebesar 0,93 s dan percepatan gravitasi sebesar 5,05 . percobaan kedua memiliki periode sebesar 0,93 s dan percepatan gravitasinya sebesar 5,05 . Dan percobaan ketiga memiliki periode sebesar 0, 94 s dan percepatan gravitasinya sebesar 4,94 .

Dari ketiga percobaan ayunan bandul tersebut didapatkan hasil terbaik antara lain, jumlah percepatan gravitasi dari ketiga percobaan itu adalah 15,04 . Rata-rata percepatan gravitasinya adalah 5,03 dan selisih dari percepatan gravitasinya adalah 0,14 .

Percobaan osilasi pegas dengan simpangan 0,035 m percobaan pertama memiliki periode sebesar 0,51 s. Dan percepatan gravitasinya sebesar 5,32 . percobaan kedua memiliki periode sebesar 0,48 s. dan percepatan gravitasinya sebesar 6,01 . Percobaan ketiga memiliki periode sebesar 0,51 s. Dan memilliki percepatan gravitasi sebesar 5,32 .

Dari semua data hasil pengolahan percobaan osilasi pegas mempunyai data terbaik yaitu jumlah percepatan gravitasi dari ketiga percobaan tersebut adalah 16,65 . Rata-rata percepatan gravitasinya adalah 5,5 . dan selisih percepatan gravitasinya adalah 0,57 . Dan data terbaik percobaan ini berkisar antara 4,93 sampai dengan 6,07 .

Dan percobaan osilasi pegas dengan simpangan sejauh 0,05 m. percobaan pertama memiliki periode sebesar 0, 47 s. dan percepatan gravitasinya sebesar 8,98 . Percobaan kedua memiliki periode sebesar 0,47 s dan percepatan gravitasi sebesar 8,98 . Dan percobaan ketiga memiliki periode sebesar 0,43 s dan percepatan gravitasi sebesar 10,40 .

Dan dari percobaan ini didapatkan data terbaik yaitu jumlah dari semua percepatan gravitasi pada percobaan ini adalah 28,2 Rata-rata dari percepatan gravitasinya adalah 9,4 . Dan selisih dari percepatan gravitasinya adalah 0,85 . Sehingga data terbaik dari percobaan ini berkisar antara 9,4 sampai dengan 10,25 Pada grafik percepatan gravitasi terhadap waktu percobaan pada saat simpangan 0, 03 m, ayunan bandul menunjukan bahwa terjadi penurunan disaat waktu 98 s terhadap percepatan gravitasinya dan mengalami stabil pada saat waktu 104 s dan 109 s.

Pada grafik percepatan gravitasi terhadap waktu percobaan pada saat simpangan 0,04 m, ayunan bandul menunjukan bahwa pada saat waktu 138 s mengalami stabil hingga waktu 140 s dan turun diwaktu 144 s.

Pada grafik percepatan gravitasi terhadap waktu percobaan osilasi pegas dengan simpangan 0, 035 m menunjukkan bahwa terjadi penurunan percepatan gravitasi pada saat waktu 12 s dan kembali konstan pada saat waktu 14 s.

Pada grafik percepatan gravitasi terhadap waktu percobaan oscilasi pegas dengan simpangan 0,05 m menunjukkan bahwa pada 6,21 s pertama memiliki kecepatan gravitasi sebesar 6,01 dan pada saat percobaan kedua diwaktu 6,57 memiliki percepatan gravitasi sebesar 5,32 dan pada percobaan ketiga memiiki percepatan gravitasi sebesar 5,32 pada waktu 6,68 s.2.7.2 Analisa Kesalahan

Pada praktikum ini terdapat kesalahan antara lain:

Membaca stopwatch kuran teliti.

Saat ingin menarik pegas pada neraca pegas ,terjadi kesalahan dalam menariknya,sehingga neraca menjadi goyang dan terjatuh.

Saat bandul sedang bergerak,pergerakannya dipengaruhi oleh angin sehingga pergerakan bandul mempengaruhi waktu,jumlah dan percepatan gravitasnyayang juga dapat mempengaruhi hasilnya pengolahan data.3.8 Kesimpulan

Pada percobaan percepatan gravitasi ini dapat diambil kesimpulan, yaitu:

1. Percepatan gravitasi adalah perubahan percepatan dari gaya tarik bumi terhadap benda.2. Gravitasi adalah gaya tarik menarik antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta.3. Percepatan gravitasi didefinisikan memiliki nilai sebesar 9,81 m/s2.4. Percepatan gravitasi dapat diperoleh dengan percobaan ayunan bandul dan oscillasi pegas.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi garvitasi adalah: Jarak benda dari pusat bumi. Ketinggian suatu benda atau zat . Pengarus benda-benda bermassa besar .6. Percepatan gravitasi yang dihasilkan dengan metode ayunan bandul dengan simpangan 0.03 m, diperoleh: 6,49 m/s2pada percobaan pertama.

6,04 m/s2pada percobaan kedua.

6,04 m/s2pada percobaan ketiga.7. Percepatan gravitasi yang dihasilkan dengan metode ayunan bandul dengan simpangan 0.04 m, diperoleh: 5,05 m/s2 pada percobaan pertama. 5,05 m/s2pada percobaan kedua. 4,94 m/s2pada percobaan ketiga.8. Percepatan gravitasi yang dihasilkan dengan metode oscilasi pegas dengan simpangan 0,035 m, pada: 5,32 m/s2pada percobaan pertama. 6,01 m/s2pada percobaan kedua. 5,32 m/s2pada percobaan ketiga.9. Percepatan gravitasi yang dihasilkan dengan metode oscilasi pegas dengan simpangan 0,05 m, pada: 8,98 m/s2pada percobaan pertama. 8,98 m/s2pada percobaan kedua. 10.40m/s2pada percobaan ketiga.10. Dari percobaan percepatan gravitasi dengan metode ayunan bandul dan osiasi pegas didapat data terbaik: Ayunan bandul dengansimpangan 0,03 m berkisar antara 6,04 m/s2 sampai 6,34 m/s2. Ayunan bandul dengan simpangan 0,04 m berkisar antara 4,89 m/s2 sampai 5,27 m/s2. Oscilasi pegas dengan simpangan 0,035 m berkisar antara 4,93 m/s2sampai 6,07 m/s2. Oscilasi pegas dengan simpangan 0,05 m berkisar antara 8,55 m/s2sampai dengan 10,25 m/s2.11. Pada grafik Benda bermassa serta periode mengaruhi besar kecilnya nilai percepatan gravitasi disuatu tempat melalui percobaan.12. Nilai percepatan gravitasi dari percobaan percepatan gravitasi memiliki nilai yang hampir sama dengan nilai percepatan gravitasi bumi.13. Pada percobaan ini diperoleh rata-rata percepatan gravitas sebesar:

6,19 m/s2 pada ayunan bandul dengan simpangan 0.03 m 5,03 m/s2 pada ayunan bandul dengan simpangan 0.04 m 5,5 m/s2 pada pegas beroscillasi dengan simpangan 0.035 m 9,40 m/s2 pada pegas beroscillasi dengan simpangan 0.05 m14. Pembacaan grafik pada percobaan percepatan gravitasi :

Grafik 3.1 Percepatan Gravitasi Terhadap Waktu pada percobaan Ayunan Bandul dengan simpangan 0,03 m dilakukan perbandingan percepatan gravitasi terhadap waktu, dimana 82,8 m/s2 pada 12,75 sekon kemudian naik ke 13,14 m/s2 pada 88,8 sekon dan kembali turun pada 10,33m/s2 pada 91,8 sekon. Grafik 3.2 Percepatan Gravitasi Terhadap Waktu pada percobaan Ayunan Bandul dengan simpangan 0,04 m dilakukan perbandingan percepatan gravitasi terhadap waktu, dimana 43,4m/s2 pada 68,4 sekon kemudian turun ke 12,39 m/s2 pada 85,8 sekon dan kembali turun pada 11,42 m/s2 pada 76,2 sekon.

Grafik 3.3 Percepatan Gravitasi Terhadap Waktu pada percobaan Osilasi Pegas dengan simpangan 0,035 m dilakukan perbandingan percepatan gravitasi terhadap waktu, dimana 7,66 m/s2 pada 12 sekon kemudian turun ke 7, 26 m/s2 pada 14 sekon dan tetap pada 15 sekon.

Grafik 3.4 Percepatan Gravitasi Terhadap Waktu pada percobaan Osilasi Pegas dengan simpangan 0,05 m dilakukan perbandingan percepatan gravitasi terhadap waktu, dimana 11,5 m/s2 pada 14 sekon kemudian turun ke 10,95 m/s2 pada 17 sekon kemudian kembali turun pada 10,78 m/s2 pada 17 sekon.15. Semakin jauh benda dari pusat bumi maka semakin kecil pla gaya gravitasinya.Begitu pula juga sebaliknya,semakin dekat benda dengan pusat bumi,maka semakin besar percepatan gravitasinya.

F Fres = m.a

QUOTE = G QUOTE QUOTE

g = QUOTE

T = 2 QUOTE QUOTE

EMBED Equation.3

m . g = c . x

g = QUOTE

Laporan Praktikum Fisika Dasar I 1

2Laporan Praktikum Fisika Dasar I 2

_1482339404.xlsChart1

31.76

32.94

33.72

Y-Values

Kondisi Air Hangat (C)

Suhu Sesungguhnya (C)

Sheet1

X-ValuesY-Values

3231.76

3332.94

3333.72

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1482343962.xlsChart1

5.05

5.05

4.94

Series 1

Waktu (s)

Percepatan Gravitasi (m/s2)

Sheet1

Series 1Series 2Series 3

1385.052.42

1405.054.42

1444.941.83

2.85

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1482343964.xlsChart1

6.49

6.04

6.04

Series 1

Waktu (s)

Percepatan Gravitasi (m/s2)

Sheet1

Series 1Series 2Series 3

986.492.42

1046.044.42

1096.041.83

2.85

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1482343959.xlsChart1

6.01

5.32

5.32

Series 1

Waktu (s)

Percepatan Gravitasi (m/s2)

Sheet1

Series 1Series 2Series 3

6.216.012.42

6.575.324.42

6.685.321.83

2.85

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1482343956.xlsChart1

8.98

10.4

8.98

Series 1

Waktu (s)

Percepatan Gravitasi (m/s2)

Sheet1

Series 1Series 2Series 3

7.948.982.42

8.6610.44.42

9.948.981.83

2.85

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1482339401.xlsChart1

31.76

32.94

33.72

Y-Values

Kondisi Air Hangat (t')C

Suhu Sesungguhnya (C)

Sheet1

X-ValuesY-Values

531.76

532.94

433.72

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1482336212.unknown