Upload
thiwi-pratiwi
View
216
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
KUNCI JAWABAN PRE TEST
BAYI BERAT LAHIR RENDAH
Instruksi: Pilih B bila pernyataan Benar dan S bila pernyataan Salah.
PENILAIAN/ DIAGNOSIS
1 Persalinan kurang bulan / prematur dan bayi lahir kecil untuk masa kehamilannya merupakan penyebab bayi berat lahir rendah
B Tujuan peserta 1 (halaman 5-
1)
2 Kehamilan yang tidak diinginkan merupakan salah satu predisposisi bayi berat lahir rendah
B Tujuan peserta 1 (halaman 5-
1)
3. Tanda BBLR karena kehamilan kurang bulan antara lain: kulit keriput, kuku lebih panjang
S Tujuan peserta 2 (halaman 5-
1)
4 Bayi mengalami hipotermi jika suhu tubuh kurang dari 36.5ºC. pada pengukuran suhu melalui ketiak
B Tujuan peserta 4 (halaman 5-
1)
PENGELOLAAN
5 Setiap menemukan BBLR lakukan manajemen umum antara lain dengan menjaga bayi tetap hangat
B Tujuan peserta 3 (halaman 5-
1)
6 Tidak memandikan bayi baru lahir atau menyentuh bayi dengan tangan dingin merupakan upaya pencegahan hipotermi
B Tujuan peserta 4 (halaman. 5-
1)
7 Jenis cairan infus yang diberikan pada bayi hipoglikemi adalah Ringer Laktat
S Tujuan peserta 5 (halaman. 5-
1)
8 Anjurkan ibu untuk menyusui secara dini dan ASI ekslusif lebih sering minimal setiap 2 jam merupakan salah satu manajemen bayi ikterus
B Tujuan peserta 6 (halaman. 5-
1)
9 Kenaikan berat bayi tidak adekuat jika ditemukan kenaikan berat bayi kurang 20 gram selama 3 hari berturut-turut.
S Tujuan peserta 7 (halaman 5-
1)
10
Antibiotik awal diberikan pada kecurigaan sepsis adalah Cefotaksim dan gentamisin
S Tujuan peserta 8 (halaman 5-
1)
ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR
Instruksi: Pilih B bila pernyataan Benar dan S bila pernyataan Salah.
PENILAIAN/ DIAGNOSIS
1 Bila bayi baru lahir tidak bernapas atau napas megap-megap, denyut jantung kurang dari 100X/menit, kulit sianosis, pucat, tonus otot menurun patut dicurigai asfiksia
B Tujuan peserta 1 (halaman 6-
1)
2. Langkah awal resusitasi dilakukan dengan menjawab 5 pertanyaan, bila ada salah satu atau lebih jawaban “tidak “
B Tujuan peserta 1 (halaman. 6-
1)
3 Diagnosis asfiksia ditegakkan dengan menunggu Skor Apgar
S Tujuan peserta 1 (halaman 6-
1)
PENGELOLAAN
4 Ventilasi tekanan positip (VTP) dilakukan dengan kecepatan 40 -60 x/menit
B Tujuan peserta 2 (halaman 6-
1)
5 Kompresi dada dilakukan bila setelah VTP denyut jantung masih 80 x/ menit
S Tujuan peserta (halaman 6-1)
6. Bila terjadi asfiksia di Puskesmas, maka yang harus diantisipasi untuk melakukan rujukan adalah apabila dalam waktu 2 – 3 menit setelah dilakukan resusitasi bayi tidak membaik, maka harus segera dirujuk
B Tujuan peserta 3 (halaman. 6-
1)
7. Resusitasi dinilai tidak berhasil jika bayi tidak bernapas spontan dan tidak terdengar denyut jantung setelah dilakukan resusitasi secara efektif selama 10 menit.
S Tujuan peserta 4 (halaman. 6-
1)
8. Setelah melakukan resusitasi, maka harus dilakukan konseling pada keluarga
B Tujuan peserta (halaman.......)
9. Jika telah dilakukan resusitasi dan berhasil, bayi dapat dirawat secara rawat gabung
S Tujuan peserta (halaman.......)
10.
Salah satu cara disinfeksi tingkat inggi denganlarutan klorin 0,1 % selama 20 menit.
B Tujuan peserta (halaman.......)
GANGGUAN NAPAS PADA BAYI BARU LAHIR
Instruksi: Pilih B bila pernyataan Benar dan S bila pernyataan Salah.
PENILAIAN/ DIAGNOSIS
1 Penyebab Gangguan napas menurut masa gestasi, pada bayi kurang bulan adalah asfiksia, penyakit membrane hialin dan pneumonia dan kelainan kongenital
B Tujuan peserta 1 (halaman 7-
1)
2 Gangguan napas sedang terjadi bila frekuensi napas bayi 60-90 kali/menit dengan tarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi
B Tujuan peserta 1 (halaman 7-1)
PENGELOLAAN
3 Bayi dengan gangguan napas tidak perlu dipasang jalur intravena dan diberi oksigen
S Tujuan peserta 1 (halaman 7-
1)
4 Pemberian minum ditunda pada bayi yang mengalami gangguan napas ringan
S Tujuan peserta 2 (halaman 7-
1)
5 Pemberian oksigen dapat dihentikan jika frekuensi napas bayi 30-60 kali permenit
B Tujuan peserta 2 (halaman 7-
1)6 Pemberian antibiotik merupakan salah satu
manajemen umum pada gangguan napasS Tujuan peserta
(halaman ……)7 Pada beberapa kasus, gangguan napas ringan
dapat merupakan tanda awal dari infeksi sistemik
B Tujuan peserta (halaman ……)
8. Perbaikan pada gangguan napas dapat berupa suara merintih yang berkurang
B Tujuan peserta (halaman ……)
9 Resusitasi pada gangguan napas hanya dilakukan jika bayi mengalami apnea
S Tujuan peserta (halaman ……)
10
Rujukan dilakukan pada gangguan napas berat atau gangguan napas sedang yang tidak menunjukkan perbaikan setelah 2 jam terapi.
B Tujuan peserta (halaman ……)
KEJANG PADA BAYI BARU LAHIR
Instruksi: Pilih B bila pernyataan Benar dan S bila pernyataan Salah.
PENILAIAN/ DIAGNOSIS
1 Kejang pada neonatus dapat diakibatkan oleh asfiksia neonatorum, hipoglikemia atau merupakan tanda meningitis atau masalah susunan saraf
B Tujuan peserta 1 (halaman 8-
1)
2. Kejang merupakan salah satu tanda bahaya pada neonatus karena dapat menimbulkan kematian atau menimbulkan gejala sisa dikemudian hari
B Tujuan peserta (halaman
…….)
3. Mencegah persalinan prematur merupakan salah satu tindakan promotip/preventif kejang pada bayi
B Tujuan peserta (halaman
…….)4. Hipoglikemi dicurigai sebagai penyebab kejang,
jika pada pemeriksaan ditemukan ubun –ubun membonjol.
S Tujuan peserta (halaman
…….)5. Riwayat Pengolesan bahan tidak steril pada tali
pusat, infeksi tali pusat dan spame menunjang diagnosis tetanus neonatorum
B Tujuan peserta (halaman
…….)PENGELOLAAN
6. Manajemen umum kejang pada neonatus berupa membebaskan jalan napas dan
B Tujuan peserta 2 (halaman 8-
Oksigenasi, medikamentosa untuk memotong kejang, memasang jalur infus intravena
1)
7. Diazepam adalah obat pilihan untuk memotong kejang pada neonatus.
S Tujuan peserta 4 (halaman 8-
1)
8. Menjaga patensi jalan napas dan pemberian oksigen bertujuan untuk mencegah hipoksia otak
B Tujuan peserta 3 (halaman 8-
1)9. Ampsilin dan gentamisin sebagai antibiotik
awal dapat diberikan pada penderita meningitis
B Tujuan peserta (halaman
…….)10.
Toksoid tetanus harus diberikan pada penderita tetanus neonatorum
B Tujuan peserta (halaman
…….)
RUJUKAN DAN TRANSPORTASI BAYI BARU LAHIR
Instruksi: Pilih B bila pernyataan Benar dan S bila pernyataan Salah.
PENILAIAN
1. Keadaan paling ideal untuk merujuk adalah pada saat janin masih ada dalam kandungan ibu.
B Tujuan peserta 1 (halaman 9-
1)
2. Keterlibatan orangtua atau keluarga tidak diperlukan dalam mengambil keputusan untuk merujuk bayi
S Tujuan peserta 1
(halaman 9-1)3. Persyaratan rujukan bayi harus dalam keadaan
stabil dan tanda bahaya sudah dikelola lebih dulu.
B Tujuan peserta (halaman ……)
4. Kasus atau keadaan yang memerlukan rujukan ke fasilitas yang lebih lengkap antara lain ikterik kremer II.
S Tujuan peserta 1
(halaman…….)5 Asfiksia yang tidak memberi respons pada
tindakan resusitasi, sebaiknya dirujuk dalam 20 menit pertama
S Tujuan peserta 2
(halaman 9-1)
PENGELOLAAN
6 Syarat transportasi bayi yang akan dirujuk harus didampingi oleh tenaga kesehatan yang trampil melakukan tindakan resusitasi, minimal ventilasi
B Tujuan peserta 3 (halaman 9-
1)
7 Salah satu tanda bayi stabil dan siap dirujuk ialah bila suhu ketiak 36 º C
S Tujuan peserta (halaman
……..)8 Alat resusitasi lengkap merupakan peralatan
yang harus tersedia pada saat melakukan transportasi .
B Tujuan peserta (halaman ……)
9 Pemberian oksigen 2-3 l/ menit dapat diberikan S Tujuan peserta
melalui sungkup 1 (halaman…….)
10
Perubahan warna kulit menjadi kemerahan merupakan salah satu tanda kenerhasilan oksigenasi
B Tujuan peserta (halaman ……)
PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN KEGAWATDARURATAN OBSTETRI DAN NEONATAL
Instruksi: Pilih B bila pernyataan Benar dan S bila pernyataan Salah
1. Komunikasi yang baik dan empati yang benar adalah komponen utama pelayanan pada seorang ibu yang mengalami kegawatdaruratan obstetrik
B Tujuan peserta 1 (halaman
10-1)
2. Tangan dan bagian tubuh lainnya harus segera dicuci dengan sabun dan air mengalir sebersih mungkin bila terpapar darah/cairan tubuh. Cuci tangan juga harus dilakukan setiap kali melepas sarung tangan.
S Tujuan peserta 2 (halaman
10-1)
3. Apabila sarung tangan digunakan untuk beberapa kali, maka sebelum dilakukan proses DTT harus selalu dilakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan robekan yang mungkin tidak terlihat (invisible tear)
B Tujuan peserta 2 (halaman
10-1)
4. Fasilitas Pelayanan Kesehatan, koordinasi dengan unsur terkait, rancangan biaya penyiapan fasilitas dan pelatihan klinik serta verifikasi calon fasilitas kesehatan merupakan bagian dari kegiatan persiapan pelatihan
B Tujuan peserta 3 (halaman
10-1)