48
Di susun oleh : Dwi Istyawan 0753 01 0047 Judul: “ ANALISA FAKTOR PENGHAMBAT DAN KEBERHASILAN PENERAPAN K3 SERTA PENGARUH PENYEBAB KECELAKAAN KERJA TERHADAP JENIS KECELAKAAN KERJA“ PRESENTASI TUGAS AKHIR

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas akhir T.sipil analisa faktor penghambat dan keberhasilan penerapan K3 serta pengaruh faktor penyebab kecelakaan kerja terhadap jenis kecelakaan kerja

Citation preview

  • 1. Di susun oleh : Dwi Istyawan 0753 01 0047 PRESENTASI TUGAS AKHIR

2. Daftar Isi Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Tujuan & manfaat Penelitian Batasan Masalah Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Gambaran Umum Perusahaan Pembahasan Kesimpulan & Saran 3. WINTERTemplate Latar Belakang Masalah By : PendTium11OffA-BM Pembangunan proyek di bidang konstruksi merupakan faktor yang sangat mendukung untuk memajukan perekonomian suatu negara, tetapi dalam pelaksanaannya terdapat banyak faktor penghambat dan risiko kerja. Salah satunya mengenai penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dimana kurangnya penerapan sistem ini akan mengakibatkan hal buruk seperti risiko kecelakaan kerja yang berimbas juga terhadap kerugian perusahaan dengan meningkatnya biaya akibat kecelakaan Kerja. Dari permasalahan di atas penulis mencoba menganalisa faktor- faktor yang menjadi penghambat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) beserta faktor-faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerja. 4. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi faktor utama penghambat dan keberhasilan penerapan Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3) pada proyek pembangunan ? Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi faktor utama penyebab kecelakaan kerja pada proyek pembangunan ? Menganalisa jenis kecelakaan kerja apakah yang paling utama terjadi pada proyek pembangunan ? Mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap angka kecelakaan kerja ? 5. Mengetahui faktor utama penghambat dan keberhasilan yang bisa mempengaruhi penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek pembangunan. Mengetahui faktor utama penyebab kecelakaan kerja pada proyek pembangunan. Mengetahui prosentase kecelakaan kerja dan jenis kecelakaan kerja apa saja yang sering terjadi pada proyek konstruksi. Mengetahui besarnya hubungan faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja terhadap jenis kecelakaan kerja yang sering terjadi pada proyek konstruksi. 6. WINTERTemplate Manfaat Penelitian perusahaan memperoleh informasi mengenai prosentase jenis risiko kecelakaan kerja yang paling sering terjadi pada beberapa proyek object penelitian serta gambaran tentang faktor utama penyebab kecelakaan kerja menurut beberapa karyawan yang menjadi responden di object penelitian. Bagi Perusahaan tenaga kerja mendapat masukan mengenai bahaya yang terdapat pada aktivitas pekerjaan agar dapat meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan keselamatan kerja dalam melakukan pekerjaan. Bagi Tenaga Kerja mengembangkan cara berpikir dalam mengatasi permasalahan dalam penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terutama dalam system manajemen K3 terhadap risiko kecelakaan kerja pada pekerjaan konstruksi di proyek pembangunan. Bagi Penulis 7. Dalam penelitian ini hanya meninjau angka kecelakaan kerja beserta faktor-faktor utama penyebab kecelakaan kerja berdasarkan hasil analisa dari kuisioner. Untuk angka kecelakaan kerja dan biaya kecelakaan tidak di bahas dalam penelitian ini dikarenakan data pendukung dari perusahaan mengenai anggaran biaya tidak ada. object penelitian adalah proyek dari PT. Prambanan Dwipaka yang berada di Surabaya yaitu sebanyak empat proyek object penelitian Pada faktor penyebab kecelakaan kerja faktor yang diteliti hanya meliputi pada faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe action dan unsafe condition 8. WINTERTemplate Tinjauan Pustaka Keselamatan kerja adalah suatu ilmu dan teknologi yang terdiri dari metode-metode yang diterapkan dengan tujuan untuk mencapai kondisi yang aman dan selamat. Kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan para pekerja dimana bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kerja. 9. By : PendTium11OffA-BM Dasar Hukum K3 1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja Pasal 9 pada undang-undang ini, mewajibkan kepada pengurus untuk memberikan pembinaan kepada tenaga kerja yang meliputi; penyelenggaraan pelatihan K3, menyediakan alat pelindung diri, melakukan upaya-upaya pencegahan kecelakaan kerja. Tinjauan Pustaka 2. Undang-undang No.14 tahun 1969 Pasal 10 menyatakan pemerintah membina perlindungan kerja anggota yang mencakup : norma keselamatan kerja, norma kerja, pemberian ganti rugi, perawatan dan rehabilitasi dalam kecelakaan kerja. 10. Tinjauan Pustaka Faktor Penghambat dan Keberhasilan Sistem Manajemen K3 Faktor-faktor penghambat SMK3 antara lain : 1. Belum adanya persyaratan dari konsumen mengenai pembuktian penerapan SMK3. 2. Tidak terdapatnya konsekuensi bagi perusahaan yang menunda dan menolak pelaksanaan audit SMK3. 3. Kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan perusahaan untuk menerapkan SMK3. 11. By : PendTium11OffA-BM Tinjauan Pustaka 4. Biaya audit yang dianggap memberatkan perusahaan. 5. Koordinasi pelaksanaan audit dengan departemen teknis lain belum terwujud. 6. Dampak krisis ekonomi. Faktor-faktor keberhasilan penerapan SMK3 antara lain : 1. Tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induknya. 2. Adanya tenaga ahli di bidang K3 3. Telah diterapkannya beberapa system manajemen yang mendukung penerapan SMK3. 4. Adanya departemen atau bagian yang khusus menangani K3. 5. Telah diperolehnya penghargaan di bidang K3 dari institusi asing 6. Melakukan studi banding 7. Terdapat tuntutan dari pihak konsumen kepada perusahaan untuk menerapkan SMK3 yang tersertifikasi. 12. Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja A. Faktor Manusia atau dikenal dengan istilah tindakan tidak aman (Unsafe Actions) yaitu merupakan tindakan berbahaya dari para tenaga kerja yang dilatar belakangi oleh berbagai sebab antara lain: 1. Mengerjakan pekerjaan yang bukan tugasnya. 2. Menggunakan peralatan yang tidak sesuai. 3. Menjalankan mesin dengan kecepatan yang membahayakan. 4. Kurang pengetahuan dan keterampilan. 5. Tidak memakai salah satu alat pelindung diri. 6. Kesalahan memberikan peringatan dan keamanan. 7. Mengangkat dengan cara yang salah. Tinjauan Pustaka 13. WINTERTemplate Tinjauan Pustaka 8. Memperbaiki peralatan yang sedang bergerak. 9. Bekerja sambil bercanda. 10. Bekerja tidak konsentrasi. 11. Bekerja sambil merokok/makan. 12. Meminum minuman keras dan obat-obatan terlarang. 13. Kelelahan dan kelesuan. 14. Memakai peralatan yang rusak. B. Faktor lingkungan atau dikenal dengan kondisi tidak aman (unsafe condition) adapun sebab-sebab tersebut dilatar belakangi oleh berbagai sebab antara lain : 1. Kurangnya pengamanan keselamatan pada peralatan dan mesin 14. Tinjauan Pustaka 2. Tidak ada pagar pembatas. 3. Kerusakan alat, peralatan dan bahan baku yang di gunakan. 4. Tempat bekerja yang tidak benar. 5. Ventilasi yang tidak memenuhi persyaratan. 6. Tidak ada system peringatan keselamatan di tempat kerja. 7. Kemacetan alat/peralatan yang digunakan. 8. Pemeliharaan kebersihan dibawah standard. 9. Kondisi lingkungan yang tidak kondusif. 10. Tidak ada prosedur kerja. 11. Adanya pemakaian bahan-bahan yang mudah terbakar. 12. Tata letak area kerja yang tidak baik. 13. Bahaya kebakaran dan ledakan. 14. Cara penyimpanan yang berbahaya. 15. Penilaian Resiko Kecelakaan Kerja Macam-macam kecelakaan kerja bisa di klasifikasikan sebagai berikut : 1. Fatal Accident, adalah kecelakaan kerja yang berakibat pada hilangnya nyawa korban. 2. Serious Accident, adalah kecelakaan kerja yang berakibat pada korban hingga mengakibatkan patah tulang atau cacat tetap pada anggota badan. 3. LTI (Lost Time Injury), adalah kecelakaan kerja yang mengakibatkan hari kerja yang hilang. 4. NLTI (Non Lost Time Injury), adalah kecelakaan kerja yang tidak mengakibatkan hilangnya hari kerja. Dimana pertolongan atau penanganan kecelakaan sampai keluar lingkungan perusahaan dan bias melanjutkan kerja kembali. Tinjauan Pustaka 16. By : PendTium11OffA-BM Tinjauan Pustaka 5. First Aid, adalah kecelakaan yang tidak mengakibatkan hilangnya hari kerja dan penanganan kasusnya dapat teratasi di lingkungan perusahaan. 6. Near Miss, adalah terjadinya kecelakaan kecil atau hampir celaka yang disertai kerugian material nihil sampai dengan sangat kecil. 7. Property Damage, adalah kejadian atau peristiwa yang mengakibabkan rusaknya bangunan, gedung , material, atau segala perlengkapan dan alat kerja yang menyebabkan kerugian. 17. Latar Belakang Studi PustakaStudi Lapangan Data Sekunder : -Data Umum PT. Prambanan Dwipaka -Data proyek object penelitian Data Primer : -Studi Literatur -Penyebaran Kuisioner Rumusan Masalah Pengumpulan Data A 18. Uji Distribusi Normal prob.> 0,05 Butir Kuisioner tidak valid digugurkan Analisa Ranking Descriptif Statistic Koefisien Korelasi Pearson r Hitung > r Tabel (0,549) A Uji Validitas prob 0,7Tidak Ya Kesimpulan dan Saran Distribusi Frekuensi 19. Pembahasan 20. Gambaran Umum Perusahaan 21. PT. Prambanan Dwipaka didirikan pada tanggal 29 April 1970 di Surabaya, Jawa Timur. Saat ini telah beroperasi secara nasional dan menjadi perusahaan yang dikenal di Indonesia, dengan jangkauan area pelayanannya meliputi sebagian besar kota-kota di Jawa Timur, Jakarta, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur dan kota-kota dagang serta industri lainnya di Indonesia. Pada penelitian yang akan dilakukan, peneliti akan membahas secara deskriptif mengenai aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),dimana object penelitian merupakan bagian dari proyek PT. Prambanan Dwipaka sebagai berikut : Proyek Pembangunan Showroom Truck PT. SIBA Proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan dan Olahraga St. Carolus Proyek Pembangunan Hotel Crown Prince - Surabaya Proyek Pembangunan Tower Syariah Universitas Airlangga Gambaran Umum Perusahaan 22. Uji Normalitas Data No Proyek Object Penelitian Nilai Signifikansi Uji Normalitas Data Distribusi Normal Keterangan Variabel X1 Variabel X2 Variabel X3 Variabel X3 1 Proyek Pembangunan Showroom Truck PT. SIBA 0,4794 0,8875 0,9845 0,9543 p> 0,05 Normal 2 Proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan dan 0,6963 0,5764 0,9733 0,6862 p> 0,05 Normal Olahraga SMA St. Carolus 3 Proyek Pembangunan Hotel Crown Prince 0,9977 0,974 0,916 0,5725 p> 0,05 Normal 4 Proyek Pembangunan Tower Syariah UNAIR 0,7373 0,5566 0,958 0,9772 p> 0,05 Normal Uji distribusi normal dipakai untuk mengukur apakah data kita memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik, pada uji ini yang dipakai adalah metode Kolmogorov-Smirnov. Dengan ketentuan bilamana data terbilang normal apabila nilai Kolmogorov-Smirnov Z dan Signifikansinya > 0,05. 23. Uji Validitas dan Reliabilitas Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n-2, dalam hal ini jumlah sample (n) = 10 dan besarnya df dapat dihitung 10-2 = 8 dan alpha = 0,549 ( lihat tabel r pada df = 8 ). Bandingkan nilai r tabel = 0,549. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indicator tersebut dinyatakan valid. Tinggi rendahnya reliabelitas secara empiric ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabelitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukkan dengan nilai r mendekati angka 1. Pada penelitian ini kesepakatan secara umum, reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika 0,70 dengan kriteria = Tinggi 24. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas pada Proyek Pembangunan Showroom Truck PT. SIBA. Kode Pernyataan Prob. Uji Validitas Keterangan Faktor Penghambat Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) A1 Belum adanya persyaratan dari konsumen mengenai pembuktian penerapan SMK3 0,0225 p < 0,05 Valid A2 Dampak krisis ekonomi 0,0466 p < 0,05 Valid A3 Tidak ada konsekuensi bagi perusahaan yang menolak pelaksanaan audit SMK3 0,0042 p < 0,05 Valid A4 Kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan dalam menerapkan SMK3 0,0003 p < 0,05 Valid A5 Biaya audit yang dianggap memberatkan perusahaan 1,070 10-5 p < 0,05 Valid A6 Koordinasi pelaksanaan audit dengan Departemen Teknis lain belum terwujud 0,0013 p < 0,05 Valid Faktor Keberhasilan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) B1 Telah diterapkannya beberapa system manajemen yang mendukung penerapan SMK3 0,002 p < 0,05 Valid B2 Tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induknya 0,0082 p < 0,05 Valid B3 Melakukan studi banding 0,0011 p < 0,05 Valid B4 Adanya tenaga ahli di bidang K3 0,006 p < 0,05 Valid B5 Adanya departemen atau bagian yang khusus menangani K3 0,0082 p < 0,05 Valid B6 Telah diperolehnya penghargaan di bidang K3 dari institusi asing 0,0036 p < 0,05 Valid B7 Adanya tuntutan dari pihak konsumen kepada perusahaan untuk menerapkan SMK3 0,0273 p < 0,05 Valid Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Action C1 Mengerjakan pekerjaan yang bukan tugasnya/tanpa perintah 0,6426 p < 0,05 Tidak Valid C2 Menggunakan peralatan yang tidak sesuai 0,0052 p < 0,05 Valid C3 Menjalankan mesin dengan kecepatan yang membahayakan 0,0178 p < 0,05 Valid C4 Kurang pengetahuan dan keterampilan 0,0323 p < 0,05 Valid C5 Tidak memakai salah satu alat pelindung diri 0,0018 p < 0,05 Valid C6 Kesalahan memberikan peringatan dan keamanan 0,0059 p < 0,05 Valid C7 Mengangkat dengan cara yang salah 0,0118 p < 0,05 Valid C8 Memperbaiki peralatan yang sedang bergerak 0,5668 p < 0,05 Tidak Valid C9 Bekerja sambil bercanda 0,0167 p < 0,05 Valid C10 Bekerja tidak konsentrasi 0,1985 p < 0,05 Tidak Valid 25. Kode Pernyataan Prob. Uji Validitas Keterangan C11 Bekerja sambil merokok/makan 0,0059 p < 0,05 Valid C12 Meminum minuman keras dan obat-obatan terlarang 0,4174 p < 0,05 Tidak Valid C13 Kelelahan dan kelesuan 0,0141 p < 0,05 Valid C14 Memakai peralatan yang rusak 0,6178 p < 0,05 Tidak Valid Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Condition D1 Kurangnya pengamanan keselamatan pada peralatan dan mesin 0,4936 p < 0,05 Tidak Valid D2 Tidak adanya pagar pembatas 0,0009 p < 0,05 Valid D3 Kerusakan alat, peralatan dan bahan baku yang digunakan tidak layak pakai 0,015 p < 0,05 Valid D4 Kurangnya pencahayaan saat bekerja 0,0128 p < 0,05 Valid D5 Ventilasi yang tidak memenuhi persyaratan 0,0076 p < 0,05 Valid D6 Tidak ada system peringatan keselamatan di tempat kerja 0,0087 p < 0,05 Valid D7 Bahaya kebakaran dan ledakan 0,0186 p < 0,05 Valid D8 Kemacetan alat/peralatan yang digunakan 0,3469 p < 0,05 Tidak Valid D9 Pemeliharaan kebersihan di bawah standart 0,0143 p < 0,05 Valid D10 Kondisi lingkungan yang tidak kondusif 0,4633 p < 0,05 Tidak Valid D11 Cara penyimpanan yang berbahaya 0,0128 p < 0,05 Valid D12 Tidak adanya prosedur kerja 0,8282 p < 0,05 Tidak Valid D13 Adanya pemakaian bahan-bahan yang mudah terbakar 0,0042 p < 0,05 Valid D14 Tata letak area kerja yang tidak baik 0,797 p < 0,05 Tidak Valid Lanjutan.. 26. Variabel Jumlah Item Alpha Cronbach Keterangan Faktor Penghambat Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( K3 ) 6 item 0,8841 Reliabel Faktor Keberhasilan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) 7 item 0,8539 Reliabel Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Action 14 item 0,8326 Reliabel Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Condition 14 item 0,8386 Reliabel Hasil Uji Reliabilitas pada Proyek Pembangunan Showroom Truck PT. SIBA. 27. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas pada Proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan dan Olahraga SMA St. Carolus Kode Pernyataan Prob. Uji Validitas Keterangan Faktor Penghambat Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) A1 Belum adanya persyaratan dari konsumen mengenai pembuktian penerapan SMK3 0 p < 0,05 Valid A2 Dampak krisis ekonomi 0,0016 p < 0,05 Valid A3 Tidak ada konsekuensi bagi perusahaan yang menolak pelaksanaan audit SMK3 0,0072 p < 0,05 Valid A4 Kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan dalam menerapkan SMK3 0,0008 p < 0,05 Valid A5 Biaya audit yang dianggap memberatkan perusahaan 0,0208 p < 0,05 Valid A6 Koordinasi pelaksanaan audit dengan Departemen Teknis lain belum terwujud 0,0116 p < 0,05 Valid Faktor Keberhasilan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) B1 Telah diterapkannya beberapa system manajemen yang mendukung penerapan SMK3 0,0025 p < 0,05 Valid B2 Tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induknya 0,0183 p < 0,05 Valid B3 Melakukan studi banding 1,948 10-5 p < 0,05 Valid B4 Adanya tenaga ahli di bidang K3 0,0293 p < 0,05 Valid B5 Adanya departemen atau bagian yang khusus menangani K3 0,024 p < 0,05 Valid B6 Telah diperolehnya penghargaan di bidang K3 dari institusi asing 0,0004 p < 0,05 Valid B7 Adanya tuntutan dari pihak konsumen kepada perusahaan untuk menerapkan SMK3 0,0125 p < 0,05 Valid Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Action C1 Mengerjakan pekerjaan yang bukan tugasnya/tanpa perintah 0,0056 p < 0,05 Valid C2 Menggunakan peralatan yang tidak sesuai 0,0151 p < 0,05 Valid C3 Menjalankan mesin dengan kecepatan yang membahayakan 0,6955 p < 0,05 Tidak Valid C4 Kurang pengetahuan dan keterampilan 0,6849 p < 0,05 Tidak Valid C5 Tidak memakai salah satu alat pelindung diri 0,0016 p < 0,05 Valid C6 Kesalahan memberikan peringatan dan keamanan 0,0159 p < 0,05 Valid C7 Mengangkat dengan cara yang salah 0,0193 p < 0,05 Valid C8 Memperbaiki peralatan yang sedang bergerak 0,0159 p < 0,05 Valid 28. Kode Pernyataan Prob. Uji Validitas Keterangan C9 Bekerja sambil bercanda 0,8112 p < 0,05 Tidak Valid C10 Bekerja tidak konsentrasi 0,2251 p < 0,05 Tidak Valid C11 Bekerja sambil merokok/makan 0,0092 p < 0,05 Valid C12 Meminum minuman keras dan obat-obatan terlarang 0,0007 p < 0,05 Valid C13 Kelelahan dan kelesuan 0,0127 p < 0,05 Valid C14 Memakai peralatan yang rusak 0,5861 p < 0,05 Tidak Valid Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Condition D1 Kurangnya pengamanan keselamatan pada peralatan dan mesin 0,6012 p < 0,05 Tidak Valid D2 Tidak adanya pagar pembatas 0,0042 p < 0,05 Valid D3 Kerusakan alat, peralatan dan bahan baku yang digunakan tidak layak pakai 0,0104 p < 0,05 Valid D4 Kurangnya pencahayaan saat bekerja 0,0264 p < 0,05 Valid D5 Ventilasi yang tidak memenuhi persyaratan 0,0019 p < 0,05 Valid D6 Tidak ada system peringatan keselamatan di tempat kerja 0,0067 p < 0,05 Valid D7 Bahaya kebakaran dan ledakan 0,8747 p < 0,05 Tidak Valid D8 Kemacetan alat/peralatan yang digunakan 0,0007 p < 0,05 Valid D9 Pemeliharaan kebersihan di bawah standart 0,0073 p < 0,05 Valid D10 Kondisi lingkungan yang tidak kondusif 3,559 10-6 p < 0,05 Valid D11 Cara penyimpanan yang berbahaya 0,5561 p < 0,05 Tidak Valid D12 Tidak adanya prosedur kerja 0,0016 p < 0,05 Valid D13 Adanya pemakaian bahan-bahan yang mudah terbakar 0,7289 p < 0,05 Tidak Valid D14 Tata letak area kerja yang tidak baik 0,5249 p < 0,05 Tidak Valid Lanjutan.. 29. Variabel Jumlah Item Alpha Cronbach Keterangan Faktor Penghambat Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( K3 ) 6 item 0,9107 Reliabel Faktor Keberhasilan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) 7 item 0,8898 Reliabel Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Action 14 item 0,8537 Reliabel Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Condition 14 item 0,8487 Reliabel Hasil Uji Reliabilitas pada Proyek Pembangunan Proyek Pembangunan Gedung Perpustakaan dan Olahraga SMA St. Carolus 30. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas pada Proyek Pembangunan Hotel Crown Prince Kode Pernyataan Prob. Uji Validitas Keterangan Faktor Penghambat Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) A1 Belum adanya persyaratan dari konsumen mengenai pembuktian penerapan SMK3 0,0028 p < 0,05 Valid A2 Dampak krisis ekonomi 0,0005 p < 0,05 Valid A3 Tidak ada konsekuensi bagi perusahaan yang menolak pelaksanaan audit SMK3 0,0092 p < 0,05 Valid A4 Kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan dalam menerapkan SMK3 0,0308 p < 0,05 Valid A5 Biaya audit yang dianggap memberatkan perusahaan 7,279 10-5 p < 0,05 Valid A6 Koordinasi pelaksanaan audit dengan Departemen Teknis lain belum terwujud 0,007 p < 0,05 Valid Faktor Keberhasilan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) B1 Telah diterapkannya beberapa system manajemen yang mendukung penerapan SMK3 0,0242 p < 0,05 Valid B2 Tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induknya 0,0106 p < 0,05 Valid B3 Melakukan studi banding 0,0017 p < 0,05 Valid B4 Adanya tenaga ahli di bidang K3 0,0323 p < 0,05 Valid B5 Adanya departemen atau bagian yang khusus menangani K3 0,0074 p < 0,05 Valid B6 Telah diperolehnya penghargaan di bidang K3 dari institusi asing 0,219 p < 0,05 Tidak Valid B7 Adanya tuntutan dari pihak konsumen kepada perusahaan untuk menerapkan SMK3 0,017 p < 0,05 Valid Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Action C1 Mengerjakan pekerjaan yang bukan tugasnya/tanpa perintah 0,1573 p < 0,05 Tidak Valid C2 Menggunakan peralatan yang tidak sesuai 0,0244 p < 0,05 Valid C3 Menjalankan mesin dengan kecepatan yang membahayakan 0,7227 p < 0,05 Tidak Valid C4 Kurang pengetahuan dan keterampilan 0,0017 p < 0,05 Valid C5 Tidak memakai salah satu alat pelindung diri 0,0147 p < 0,05 Valid C6 Kesalahan memberikan peringatan dan keamanan 0,0147 p < 0,05 Valid C7 Mengangkat dengan cara yang salah 0,4524 p < 0,05 Tidak Valid C8 Memperbaiki peralatan yang sedang bergerak 0,0196 p < 0,05 Valid C9 Bekerja sambil bercanda 0,006 p < 0,05 Valid C10 Bekerja tidak konsentrasi 0,1933 p < 0,05 Tidak Valid 31. Kode Pernyataan Prob. Uji Validitas Keterangan C11 Bekerja sambil merokok/makan 0,005 p < 0,05 Valid C12 Meminum minuman keras dan obat-obatan terlarang 0,2444 p < 0,05 Tidak Valid C13 Kelelahan dan kelesuan 0,0149 p < 0,05 Valid C14 Memakai peralatan yang rusak 0,7002 p < 0,05 Tidak Valid Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Condition D1 Kurangnya pengamanan keselamatan pada peralatan dan mesin 0,0304 p < 0,05 Valid D2 Tidak adanya pagar pembatas 0,0021 p < 0,05 Valid D3 Kerusakan alat, peralatan dan bahan baku yang digunakan tidak layak pakai 0,0124 p < 0,05 Valid D4 Kurangnya pencahayaan saat bekerja 0,1392 p < 0,05 Tidak Valid D5 Ventilasi yang tidak memenuhi persyaratan 0,3195 p < 0,05 Tidak Valid D6 Tidak ada system peringatan keselamatan di tempat kerja 0,0085 p < 0,05 Valid D7 Bahaya kebakaran dan ledakan 0,002 p < 0,05 Valid D8 Kemacetan alat/peralatan yang digunakan 0,0016 p < 0,05 Valid D9 Pemeliharaan kebersihan di bawah standart 0,0043 p < 0,05 Valid D10 Kondisi lingkungan yang tidak kondusif 0,0399 p < 0,05 Valid D11 Cara penyimpanan yang berbahaya 0,0161 p < 0,05 Valid D12 Tidak adanya prosedur kerja 0,2915 p < 0,05 Tidak Valid D13 Adanya pemakaian bahan-bahan yang mudah terbakar 0,3978 p < 0,05 Tidak Valid D14 Tata letak area kerja yang tidak baik 0,0949 p < 0,05 Tidak Valid Lanjutan.. 32. Variabel Jumlah Item Alpha Cronbach Keterangan Faktor Penghambat Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( K3 ) 6 item 0,8979 Reliabel Faktor Keberhasilan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) 7 item 0,848 Reliabel Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Action 14 item 0,8293 Reliabel Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Condition 14 item 0,8622 Reliabel Hasil Uji Reliabilitas pada Proyek Pembangunan Hotel Crown Prince 33. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas pada Proyek Pembangunan Tower Syariah UNAIR Kode Pernyataan Prob. Uji Validitas Keterangan Faktor Penghambat Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) A1 Belum adanya persyaratan dari konsumen mengenai pembuktian penerapan SMK3 0,0051 p < 0,05 Valid A2 Dampak krisis ekonomi 0,0043 p < 0,05 Valid A3 Tidak ada konsekuensi bagi perusahaan yang menolak pelaksanaan audit SMK3 0,0051 p < 0,05 Valid A4 Kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan dalam menerapkan SMK3 0,0051 p < 0,05 Valid A5 Biaya audit yang dianggap memberatkan perusahaan 0,0003 p < 0,05 Valid A6 Koordinasi pelaksanaan audit dengan Departemen Teknis lain belum terwujud 0,0113 p < 0,05 Valid Faktor Keberhasilan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) B1 Telah diterapkannya beberapa system manajemen yang mendukung penerapan SMK3 0,0338 p < 0,05 Valid B2 Tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induknya 0,033 p < 0,05 Valid B3 Melakukan studi banding 0,0188 p < 0,05 Valid B4 Adanya tenaga ahli di bidang K3 0,001 p < 0,05 Valid B5 Adanya departemen atau bagian yang khusus menangani K3 0,0045 p < 0,05 Valid B6 Telah diperolehnya penghargaan di bidang K3 dari institusi asing 0,0045 p < 0,05 Valid B7 Adanya tuntutan dari pihak konsumen kepada perusahaan untuk menerapkan SMK3 0,022 p < 0,05 Valid Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Action C1 Mengerjakan pekerjaan yang bukan tugasnya/tanpa perintah 0,0128 p < 0,05 Valid C2 Menggunakan peralatan yang tidak sesuai 0,0243 p < 0,05 Valid C3 Menjalankan mesin dengan kecepatan yang membahayakan 0,0235 p < 0,05 Valid C4 Kurang pengetahuan dan keterampilan 0,3828 p < 0,05 Tidak Valid C5 Tidak memakai salah satu alat pelindung diri 0,1534 p < 0,05 Tidak Valid C6 Kesalahan memberikan peringatan dan keamanan 0,4425 p < 0,05 TidakValid C7 Mengangkat dengan cara yang salah 0,0001 p < 0,05 Valid C8 Memperbaiki peralatan yang sedang bergerak 0,014 p < 0,05 Valid C9 Bekerja sambil bercanda 0,0034 p < 0,05 Valid C10 Bekerja tidak konsentrasi 0,6706 p < 0,05 Tidak Valid 34. Lanjutan.. Kode Pernyataan Prob. Uji Validitas Keterangan C11 Bekerja sambil merokok/makan 0,4289 p < 0,05 Tidak Valid C12 Meminum minuman keras dan obat-obatan terlarang 0,1014 p < 0,05 Tidak Valid C13 Kelelahan dan kelesuan 0,9882 p < 0,05 Tidak Valid C14 Memakai peralatan yang rusak 0,0015 p < 0,05 Valid Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Condition D1 Kurangnya pengamanan keselamatan pada peralatan dan mesin 0,0265 p < 0,05 Valid D2 Tidak adanya pagar pembatas 0,0218 p < 0,05 Valid D3 Kerusakan alat, peralatan dan bahan baku yang digunakan tidak layak pakai 0,0285 p < 0,05 Valid D4 Kurangnya pencahayaan saat bekerja 0,0415 p < 0,05 Valid D5 Ventilasi yang tidak memenuhi persyaratan 0,0089 p < 0,05 Valid D6 Tidak ada system peringatan keselamatan di tempat kerja 0,5035 p < 0,05 Tidak Valid D7 Bahaya kebakaran dan ledakan 0,0342 p < 0,05 Valid D8 Kemacetan alat/peralatan yang digunakan 0,0049 p < 0,05 Valid D9 Pemeliharaan kebersihan di bawah standart 0,5086 p < 0,05 Tidak Valid D10 Kondisi lingkungan yang tidak kondusif 0,335 p < 0,05 Tidak Valid D11 Cara penyimpanan yang berbahaya 0,3533 p < 0,05 Tidak Valid D12 Tidak adanya prosedur kerja 0,1308 p < 0,05 Tidak Valid D13 Adanya pemakaian bahan-bahan yang mudah terbakar 0,0131 p < 0,05 Valid D14 Tata letak area kerja yang tidak baik 0,232 p < 0,05 Tidak Valid 35. Variabel Jumlah Item Alpha Cronbach Keterangan Faktor Penghambat Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja ( K3 ) 6 item 0,8523 Reliabel Faktor Keberhasilan Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) 7 item 0,845 Reliabel Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Action 14 item 0,8259 Reliabel Faktor Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Condition 14 item 0,7842 Reliabel Hasil Uji Reliabilitas pada Proyek Pembangunan Tower Syariah UNAIR 36. 1. Faktor utama penghambat penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 2. Faktor utama keberhasilan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 3. Faktor utama penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe action 4. Faktor utama penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe condition Analisa Ranking Faktor Utama Variabel Analisis ranking digunakan untuk mengetahui peringkat yang paling berpengaruh dalam suatu variabel. Dalam penelitian ini analisa ranking digunakan untuk mengetahui faktor utama dari setiap item variabel pada proyek object penelitian yang terdiri dari empat variabel yaitu : Analisis ranking menggunakan output data Descriptive Statistics dengan bantuan progam SPSS v. 16.0, dimana pada output data tersebut terdapat mean rank atau nilai tingkat rata-rata dari masing-masing variabel 37. No. Nama Proyek Object Penelitian Faktor Penghambat Penerapan Keselamatan Nilai dan Keselamatan Kerja ( K3 ) Mean Rank 1 Proyek Pembangunan Showroom Truck Dampak krisis ekonomi 4,2 PT. SIBA 2 Proyek Pembangunan Gedung Dampak krisis ekonomi 4,3 Perpustakaan dan Olahraga St. Carolus 3 Proyek Pembangunan Hotel Kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan 4,5 Crown Prince - Surabaya dalam menerapkan SMK3 4 Proyek Pembangunan Tower Syariah Kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan 4,9 38. Faktor utama keberhasilan penerapan K3 4.9 4.9 4.4 3.8 4.6 4.6 Faktor Utama Keberhasilan Penerapan K3 Tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induknya adanya departemen atau bagian yang khusus menanganai K3 adanya tenaga ahli di bidang K3 adanya departemen atau bagian yang khusus menangani K3 adanya tenaga ahli di bidang K3. adanya departemen atau bagian yang khusus menangani K32 No. Nama Proyek Object Penelitian Faktor Keberhasilan Penerapan Keselamatan Nilai dan Keselamatan Kerja ( K3 ) Mean Rank 1 Proyek Pembangunan Showroom Truck PT. SIBA Tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induknya 4,9 Adanya departemen atau bagian yang khusus menangani K3 4,9 2 Proyek Pembangunan Gedung Adanya tenaga ahli di bidang K3 4,4 Perpustakaan dan Olahraga St. Carolus 3 Proyek Pembangunan Hotel Adanya departemen atau bagian yang khusus menangani K3 3,8 Crown Prince - Surabaya 4 Proyek Pembangunan Tower Syariah Adanya tenaga ahli di bidang K3 dengan nilai 4,6 UNAIR Adanya departemen atau bagian yang khusus menangani K3 4,6 39. No. Nama Proyek Object Penelitian Faktor Penyebab Kecelakaan Berdasarkan Nilai Unsafe Action Mean Rank 1 Proyek Pembangunan Showroom Truck Menggunakan peralatan yang tidak sesuai 4,3 PT. SIBA 2 Proyek Pembangunan Gedung Kesalahan memberikan peringatan dan keamanan 4,5 Perpustakaan dan Olahraga St. Carolus 3 Proyek Pembangunan Hotel Bekerja sambil bercanda 4,6 Crown Prince - Surabaya 4 Proyek Pembangunan Tower Syariah Memperbaiki peralatan yang sedang bergerak 4,2 Faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe action 4.3 4.5 4.6 4.2 Faktor Utama Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Action menggunakan peralatan yang tidak sesuai kesalahan memberikan peringatan dan keamanan bekerja sambil bercanda memperbaiki peralatan yang sedang bergerak 40. No. Nama Proyek Object Penelitian Faktor Penyebab Kecelakaan Berdasarkan Nilai Unsafe Condition Mean Rank 1 Proyek Pembangunan Showroom Truck Tidak adanya pagar pembatas 4,4 PT. SIBA 2 Proyek Pembangunan Gedung Kurangnya pencahayaan saat bekerja 4 Perpustakaan dan Olahraga St. Carolus Tidak ada system peringatan keselamatan di tempat kerja 4 3 Proyek Pembangunan Hotel Tidak adanya pagar pembatas 4,2 Crown Prince - Surabaya Cara penyimpanan yang berbahaya 4,2 4 Proyek Pembangunan Tower Syariah Kurangnya pencahayaan saat bekerja 4,8 Faktor utama penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe condition 4.4 4 4 4.2 4.2 4.8 Faktor Utama Penyebab Kecelakaan Kerja Berdasarkan Unsafe Condition Tidak adanya pagar pembatas Kurangnya pencahayaan saat bekerja Tidak ada system peringatan keselamatan di tempat kerja Tidak adanya pagar pembatas. Cara penyimpanan yang berbahaya Kurangnya pencahayaan saat bekerja. 41. Analisis Distribusi Frekuensi Analisa perhitungan ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis kecelakaan apa sajakah yang paling utama terjadi pada proyek konstruksi. Adapun hasil analisa tersebut sebagai berikut : No Jenis-jenis kecelakaan kerja Prosentase 1 Fatal accident ( 0 /129 ) * 100 = 0% 2 Serious accident ( 18 /129) * 100 = 13,95% 3 LTI (lost time injury) ( 30 /129) * 100 = 23,25% 4 NLTI (Non Lost Time Injury) ( 20 /129) * 100 = 15,50% 5 First Aid ( 36 /129 ) * 100 = 27,90% 6 Near Miss ( 22 /129) * 100 = 17,05% 7 Property Damage ( 3 /129) * 100 = 2,32% 0% 14% 23% 16% 28% 17% 2% Faktor Utama jenis-jenis Kecelakaan Kerja Fatal accident Serious accident LTI (lost time injury) NLTI (Non Lost Time Injury) First Aid Near Miss Property Damage 42. Koefisien Korelasi Pearson Dalam penelitian ini untuk mengukur tingkat hubungan variabel yang digunakan metode koefisien korelasi pearson, untuk mengetahui hasil korelasi dari variabel X3 (faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe action), X4 (faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe condition) dengan variabel Y (Angka Kecelakaan Kerja). Proyek Korelasi X3- Y Sig X3-Y Korelasi X4- Y Sig X4-Y PT.SIBA 0,803 0,005 (prob < 0,05 = signifikan) 0,729 0,017 (prob < 0,05 = signifikan) St.Carolus 0,743 0,015 (prob < 0,05 = signifikan) 0,773 0,009 (prob < 0,05 = signifikan) Crown Price Hotel 0,692 0,027 (prob < 0,05 = signifikan) 0,721 0,019 (prob < 0,05 = signifikan) Tower Syariah Unair 0,719 0,014 (prob < 0,05 = signifikan) 0,711 0,016 (prob < 0,05 = signifikan) 43. Hasil koefisien korelasi pearson yang di teliti pada keempat objek penelitian diatas akan disimpulkan hubungan antara variabel X3 (faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe action), X4 (faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe condition) terhadap variabel Y (angka kecelakaan kerja) bahwa pada variabel tersebut saling mempunyai hubungan yang berpengaruh. Sesuai hipotesis H1 dan H2 yang dibahas pada bab sebelumnya. Bahwa semakin tinggi nilai faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe action dan unsafe condition tersebut, maka semakin tinggi juga pengaruhnya sebagai penyebab besarnya angka kecelakaan kerja. 44. Kesimpulan Dan Saran 45. Hasil dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor utama pada variabel penghambat penerapan K3 ada pada item A4 yaitu kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan dalam menerapkan SMK3 dengan mean rank 4,90. sedangkan untuk faktor utama keberhasilan penerapan K3 ada pada item B2 tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induk dan item B5 Adanya departemen atau bagian khusus yang menangani K3 2. Faktor utama penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe action diperoleh nilai mean rank tertinggi pada item C9 yaitu bekerja sambil bercanda dengan nilai mean rank 4,60. Dan untuk nilai mean rank tertinggi pada variabel faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe condition dengan mean rank 4,80 diperoleh pada item D4 yaitu kurangnya pencahayaan saat bekerja. 3. Pada variabel jenis-jenis kecelakaan kerja yaitu item kecelakaan kerja yang paling sering terjadi pada proyek konstruksi didapat pada item Y5 yaitu First Aid ( kecelakaan kerja yang tidak mengakibatkan hilangnya hari kerja dan penanganan kasusnya dapat teratasi di lingkungan perusahaan ) dengan nilai 34 %. Hasil dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor utama pada variabel penghambat penerapan K3 ada pada item A4 yaitu kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan dalam menerapkan SMK3 dengan mean rank 4,90. sedangkan untuk faktor utama keberhasilan penerapan K3 ada pada item B2 tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induk dan item B5 Adanya departemen atau bagian khusus yang menangani K3 2. Faktor utama penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe action diperoleh nilai mean rank tertinggi pada item C9 yaitu bekerja sambil bercanda dengan nilai mean rank 4,60. Dan untuk nilai mean rank tertinggi pada variabel faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe condition dengan mean rank 4,80 diperoleh pada item D4 yaitu kurangnya pencahayaan saat bekerja. 3. Pada variabel jenis-jenis kecelakaan kerja yaitu item kecelakaan kerja yang paling sering terjadi pada proyek konstruksi didapat pada item Y5 yaitu First Aid ( kecelakaan kerja yang tidak mengakibatkan hilangnya hari kerja dan penanganan kasusnya dapat teratasi di lingkungan perusahaan ) dengan nilai 28 %. 46. Hasil dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor utama pada variabel penghambat penerapan K3 ada pada item A4 yaitu kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan dalam menerapkan SMK3 dengan mean rank 4,90. sedangkan untuk faktor utama keberhasilan penerapan K3 ada pada item B2 tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induk dan item B5 Adanya departemen atau bagian khusus yang menangani K3 2. Faktor utama penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe action diperoleh nilai mean rank tertinggi pada item C9 yaitu bekerja sambil bercanda dengan nilai mean rank 4,60. Dan untuk nilai mean rank tertinggi pada variabel faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe condition dengan mean rank 4,80 diperoleh pada item D4 yaitu kurangnya pencahayaan saat bekerja. 3. Pada variabel jenis-jenis kecelakaan kerja yaitu item kecelakaan kerja yang paling sering terjadi pada proyek konstruksi didapat pada item Y5 yaitu First Aid ( kecelakaan kerja yang tidak mengakibatkan hilangnya hari kerja dan penanganan kasusnya dapat teratasi di lingkungan perusahaan ) dengan nilai 34 %. Hasil dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 4. Hasil dari metode korelasi pearson untuk mengetahui tingkat hubungan dari variabel penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe action dan unsafe condition terhadap jenis kecelakaan kerja yang paling sering terjadi pada proyek konstruksi, dari keempat proyek object penelitian diambil nilai korelasi tertinggi dari masing-masing variabel sehingga diperoleh hasil sebagai berikut; tingkat hubungan variabel faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe action terhadap angka kecelakaan kerja sebesar r : 0,803 sedangkan nilai korelasi antara faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe condition terhadap angka kecelakaan kerja sebesar r : 0,773. 47. Hasil dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Faktor utama pada variabel penghambat penerapan K3 ada pada item A4 yaitu kekurangsiapan perusahaan dikarenakan ketidaktahuan dalam menerapkan SMK3 dengan mean rank 4,90. sedangkan untuk faktor utama keberhasilan penerapan K3 ada pada item B2 tingginya komitmen K3 dari manajemen puncak atau perusahaan induk dan item B5 Adanya departemen atau bagian khusus yang menangani K3 2. Faktor utama penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe action diperoleh nilai mean rank tertinggi pada item C9 yaitu bekerja sambil bercanda dengan nilai mean rank 4,60. Dan untuk nilai mean rank tertinggi pada variabel faktor penyebab kecelakaan kerja berdasarkan unsafe condition dengan mean rank 4,80 diperoleh pada item D4 yaitu kurangnya pencahayaan saat bekerja. 3. Pada variabel jenis-jenis kecelakaan kerja yaitu item kecelakaan kerja yang paling sering terjadi pada proyek konstruksi didapat pada item Y5 yaitu First Aid ( kecelakaan kerja yang tidak mengakibatkan hilangnya hari kerja dan penanganan kasusnya dapat teratasi di lingkungan perusahaan ) dengan nilai 34 %. Untuk kesempurnaan dan hasil penelitian yang lebih baik lagi maka penulis memberikan saran-saran sebagai berikut : 1. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, disarankan agar peneliti berikutnya bisa menambahkan data-data angka kecelakaan kerja yang ada pada proyek konstruksi sesuai dengan kejadian yang ada, serta laporan perhitungan statistika kecelakaan kerja untuk mengetahui jumlah jam kerja dan jumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada proyek konstruksi yang akan diteliti. 2. Dari penelitian diatas telah diperoleh faktor-faktor utama penyebab kecelakaan kerja, setelah diketahui faktor- faktor tersebut diharapkan dalam penelitian berikutnya bisa memberikan solusi dan pencegahan untuk mengurangi kecelakaan kerja yang sering terjadi pada proyek konstruksi. 3. Pada penelitian berikutnya diharapkan faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja yang lain seperti yang disebutkan H.W. Heinrich bisa dilakukan analisa penelitian terhadap faktor-faktor tersebut guna memberikan gambaran yang lebih luas terhadap penyebab kecelakaan kerja..