Kelainan Pada Skrotum Dan Isinya

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kelainan pada skrotum

Citation preview

REFRAT

BENJOLAN SKROTUM

Diajukan untuk memenuhi tugas Program Pendidikan Profesi Dokter (P3D) SMF Ilmu Bedah

Disusun oleh:

Ravanno F H12100113005 Riva Arira12100113046

Preseptor:

Dr. Yuswardi Sp.BD

SMF ILMU BEDAHPROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTERFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNGRSUD SYAMSUDIN S.H SUKABUMI2014

BAB 1LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIENNama: An. SWUmur : 1,5 tahunAnak ke : 2Alamat: Cireungit TanjungAgama : IslamSuku : SundaNo MR: 431845Tanggal masuk: 14-07-2014Tanggal pemeriksaan: 15-07-2014

IDENTITAS KELUARGA AyahNama : Tn. YSUmur : 33 thnJenis kelamin: laki-lakiSuku: SundaAgama: IslamAlamat : Cireungit TanjungPekerjaan: Pedagang IBUNama : Ny. MnUmur : 29 thnJenis kelamin: perempuanSuku: SundaAgama: IslamAlamat : Cireungit TanjungPekerjaan: Ibu rumah tanggaANAMNESA Keluhan utama: benjolan di testis sebelah kananRiwayat Penyakit SekarangPasien datang dengan keluhan adanya benjolan di testis sebelah kanan sejak 3 bulan SMRS. Benjolan tidak muncul terus-menerus, terkadang hilang timbul. Biasanya timbul/lebih terlihat setelah pasiennya bermain atau beraktivitas. Benjolan dirasakan mengecil/menghilang saat pagi hari dan saat pasiennya diistirahatkan.Saat testisnya membesar pasien juga terkadang mengeluhkan sakit apabila testisnya tertekan terutama saat digendong oleh orangtuanya. Pasien menyangkal benjolan keluar masuk ataupun menghilang saat ditekan serta benjolan juga tidak semakin membesar ketika batuk atau mengejan. Tidak ada riwayat penyakit batuk lama, tidak ada riwayat sering mengalami susah buang air besar. Tidak ada riwayat trauma sebelumnya, ataupun mengalami penurunan berat badan derastis dalam beberapa waktu terakhir.Pasien pernah mengalami hal serupa saat usianya 8 bulan namun keluhan hilang kembali dan tidak pernah menjalani operasi sebelumnya.Riwayat Penyakit Dahulu:Pasien pernah menderita penyakit ini sebelumnya saat usia 8 bulan.Riwayat Penyakit KeluargaDidalam keluarga pasien, tidak ada yang mengalami penyakit seperti yang os alami.

PEMERIKSAAN FISIK Status Generalis Keadaan umum: sedang Kesadaran : compos mentis Tekanan darah: - Nadi : 80x/ menit Respirasi : 28x/ menit Suhu : 37,8 derajat celcius Berat badan sekarang: 12 kg

Status Interna Kepala: konjungtiva anemis (-/-), skelra ikterik (-/-) Leher: JVP tidak meningkat, KGB tidak teraba Thorax: bentuk dan pergerakan simetris, VBS kanan=kiri, Ronchi (-/-), wheezing(-/-) Jantung : BJ S1, S2 reguler, murmur(-), galop (-) Abdomen: Datar, lembut, massa (-), Bising usus (+) Ekstremitas: Edema (-/-), sianosis (-/-)

Status LokalisA/R Skrotum Dextra Inspeksi : testis asimetris, benjolan di skrotum (dextra) Palpasi : konsistensi benjolan lunak, mobile, Nyeri tekan (+), ukuran 4x5 cm. Pemeriksaan tambahan: transiluminasi pada benjolan (+)

DIAGNOSA BANDING1. Hidrokel 2. Varikokel 3. Torsio testis4. Spermatokel5. Hematokel6. HIL7. Tumor testisDIAGNOSA Hidrokel comunicating dextra

PLANNINGOperasi hidrokelektomi

PROGNOSA Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad functionam : dubia ad bonam Quo ad sanactionam : dubia ad bonam

Kelainan pada Skrotum dan Isinya

Masa skrotum adalah suatu benjolan atau pembengkakkan yang dirasakan di dalam kantung zakar/skrotum. Penyebab terbentuknya masa di skrotum bervariasi dan bias merupakan sesuatu yang jinak maupun keganasan.

HEMATOKELdefinisi: penimbunan darah pada tunika vaginalis yang biasanya terjadi setelah skrotum mengalami cedera. etiologi; Penyebab pasti belum diketahui, trauma pada skrotum

Undescensus Testis Pada masa janin, testis berada di rongga abdomen dan beberapa saat sebelum bayi dilahirkan, testis mengalami desensus testikulorum (turun ke dlm kantung skrotum). Bbrp faktor yang mempengaruhi:1)Tarikan dari gubernakulum testis dan refleks otot kremaster2)Perbedaan pertumbuhan gubernakulum dgn pertumbuhan badan3)Dorongan dari tekanan intraabdominal Proses desensus testikulorum tidak berjalan dgn baik testis tidak berada di dlm skrotum Dlm hal ini, mungkin testis tidak mampu mencapai skrotum, tetapi msh berada pd jalurnya yg normal kriptorkismus murni(kanalis inguinalis, rongga abdomen, di antara fossa renalis dan anulus inguinalis internus) Atau pd proses desensus, testis keluar dr jalur normalnya testis ektopik(perineal, luar kanalis inguinalis, antara aponeurosis obligus eksternus dan jar. Subkutan suprapubik, regio femoral

Epidemiologi Angka kejadian kriptorkismus pada bayi prematur 30%, yaitu 10 x > bayi cukup bulan Dengan bertambahnya usia, testis mengalami desensus scr spontan pd usia 1 tahun angka kejadian kriptorkismus tgl 0,7 0,9 %. Setelah usia 1 tahun, testis yang letaknya abnormal jarang dapat mengalami desensus secara spontan.

EtiologiDapat terjadi karena adanya kelainan pada: Gubernakulum testis Kelainan intrinsik testis Defisiensi hormon gonadotropin yg memacu proses desensus testis

Faktor risikoa) BBLR (< 2500 gram)b) Ibu yang terpapar estrogen selama trimester Ic) Kelahiran ganda (kembar 2, kembar 3)d) Lahir prematur (umur kehamilan < 37 mgg)e) Berat janin yang dibawah umur kehamilan.f) Mempunyai ayah atau saudara dengan riwayat UDT

Patofisiologi dan Patogenesis Suhu di dlm rongga abdomen 1C > drpd suhu di dlm skrotum testis abdominal slalu mendapatkan suhu > drpd testis normal mengakibatkan kerusakaan sel-sel epitel germinal testis. Pd usia 2 tahun, sebanyak 1/5 bagian dr sel-sel germinal testis tlh mengalami kerusakan. Pd usia 3 tahun, hanya 1/3 sel-sel germinal yg masih normal. Kerusakan ini mkn lama mkn progresif atrofi Akibat lain yg ditimbulkan dr letak abnormal:-mudah terpulintir (torsio)-mudah terkena trauma-lbh mudah mengalami degenerasi maligna

Gambaran klinis Pasien biasanya dibawa ke dokter krn orang tuanya tidak menjumpai testis di ktg skrotum, sdgkn pasien dewasa mengeluh infertil dan kadang2 merasa ada benjolan di perut bawah. Inspeksi pada regio skrotum terlihat hipoplasia kulit skrotum karena tidak pernah ditempati testis. Palpasi testis tidak teraba di kantung skrotum, melainkan berada di inguinal / tempat lain. Jika kedua testis tidak diketahui tempatnya, hrs dibedakan dgn anorkismus bilateral perlu dilakukan px hormonal atr lain hormon terstosteron, kemudian dilakukan uji dgn pemberian hormon hCG kadar testosteron meninggkat 10 x > dr kadar semula testis memang ada. Keberadaan testis seringkali sulit ditentukan, aplg testis yg letaknya intraabdominal dan pd pasien gemuk flebografi & laparoskopi. Px flebografi selektif usaha utk mencari keberadaan testis scr tidak langsung, yaitu dgn mencari keberadaan pleksus pampiniformis. Laparoskopi dicari keberadaan testis mulai dr fossa renalis hingga anulus inguinalis internus lbh dianjurkan drpd melakukan eksplorasi melalui pembedahan terbuka.

Diagnosis banding Testis retraktil testis yg biasanya berada di skrotum tiba2 berada di daerah inguinal dan pd keadaan lain kembali ke tempat semula terjadi krn refleks otot kremaster yg terlalu kuat akibat cuaca dingin atau setelah melakukan aktivitas fisik tidak prl diobati. Anorkismus testis meman tidak ada bs terjadi scr kongenital atau testis atrofi akibat torsio in utero atau torsio pd saat neonatus.

PenatalaksanaanTerapi Non Bedah ( Terapi hormonal ) Untuk UDT bilateral palpabel inguinal. Tidak diberikan pada UDT unilateral letak tinggi atau intraabdomen. Efek terapi berupa peningkatan rugositas skrotum, ukuran testis, vas deferens, memperbaiki suplai darah, dan diduga meningkatkan ukuran dan panjang vasa funikulus spermatikus, serta menimbulkan efek kontraksi otot polos gubernakulum untuk membantu turunnya testis. Dianjurkan sebelum anak usia 2 tahun, sebaiknya bulan 10-24.

Terapi Pembedahan Mengembalikan posisi testis ke lokasi normal dan dilakukan fiksasi Indikasi pembedahan :1. Terapi hormonal gagal2. Terjadi hernia yang potensial menimbulkan komplikasi3. Dicurigai torsio testis4. Lokasi intraabdominal atau di atas kanalis inguinalis.5. Testis ektopik

Hidrokel Hidrokel adalah penumpukan cairan yg berlebihan di antara lap.parietalis & viseralis tunika vaginalis. Pd org dewasa, hidrokel dpt terjadi idiopatik sekunder krn kelainan pd testis / epididimis yg menyebabkan sistem sekresi atau reabsorpsi cairan di kantong hidrokel.

Hidrokel komunikans Terjadi karena adanya hubungan terbuka antara rongga abdomen sehingga cairan dari rongga abdomen keluar dan terkumpul diantara lapisan parietal dan lapisan viseral tunika vaginalis. Hal ini hampir selalu disertai dengan hernia inguinal indirek atau lateralis

Hidrokel non komunikans terjadi karena adanya sejumlah cairan yang terjebak di dalam tunika vaginalis sesaat sebelum menutupnya prosesus vaginalis

Etiologi Obstruksi limfatik Lapisan viseral dan parietal tunika vaginalis adalah membran yg memproduksi cairan secara kontinu berupa plasma transudat. Cairan ini kemudian akan diserap melalui saluran limfatik. Hidrokel dapat juga terjadi karena meningkatnya produksi cairan membran Infeksi atau trauma epididimis, juga karsinoma testis dapat menyebabkan hidrokel sekunder.

Gambaran klinis Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya benjolan di ktg skrotum dgn konsistensi kistus yang tidak nyeri. Transiluminasi (+), namun pd keadaan infeksi sehingga tunika vaginalis menebal, transiluminasi dapat menjadi negatif Penting dilakukan palpasi korda spermatikus di atas insersi tunika vaginalis. Normalnya korda spermatikus tidak terdapat penonjolan, yang membedakannya dengan hernia

Penatalaksanaan Hidrokel non komunikans Bisa konservatif bila usia penderita < 1 tahun Diharapkan terjadi resorpsi spontan Bila konservatif gagal operasi Hidrokel komunikans Operasi, karena tidak dapat terjadi obliterasi spontan

Varikokel Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pd pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna. Kelainan ini terdapat pd 15% pria. Merupakan slh satu penyebab infertilitas pd pria, pd 21 41% pria yg mandul didapatkan menderita varikokel. Varikokel sebelah kiri lbh sering dijumpai drpd sebelah kanan (70 93%) disebabkan krn:-Vena spermatika interna kiri bermuara pd vena renalis kiri dgn arah tegak lurus, sedangkan yg kanan bermuara pd vena kava dgn arah miring.-Vena spermatika interna kiri lbh panjang serta katupnya lbh sedikit dan inkompeten

PatogenesisVarikokel dpt menimbulkan gangguan proses spermatogenesis melalui:1) Terjadi stagnasi darah balik pada sirkulasi testis sehingga testis mengalami hipoksia karena kekurangan O22) Refluks hasil metabolit ginjal dan adrenal (katekolamin dan prostaglandin) melalui vena spermatika interna ke testis3) Peningkatan suhu testis4) Adanya anastomosis antara pleksus pampiniformis kiri dan kanan, memungkin zat-zat hasil metabolit td dapat dialirkan dr testis kiri ke testis kanan

Gambaran klinis Pemeriksaan dilakukan dlm posisi berdiri, pasien dimintas melakukan manuver valsava pd inspeksi dan palpasi tdp bentukan spt kumpulan cacing2 di dlm kantung yg berada di sebelah kranial testis Auskultasi dgn memakai stetoskop Doppler mendeteksi adanya peningkatan aliran darah pd pleksus pampiniformis Diperhatikan pula konsistensi testis & ukurannya pengukuran dgn alat orkidometer

Utk menilai seberapa jauh varikokel tlh menyebabkan kerusakan pd tubuli seminiferi px analisis semen menurunnya motilitas sperma, meningkatnya jumlah sperma imatur, terdapat kelainan bentuk sperma

Terapi Ligasi tinggi vena spermatika scr Palomo melalui operasi terbuka atau bedah laparoskopi Varikolektomi cara Ivanisevich Scr perkutan dgn memasukkan bhn sklerosing ke dalam vena spermatika interna

SPERMATOCELE Spermatokel adalah suatu massa di dalam skrotum yang menyerupai kista, yang mengandung cairan dan sel sperma yang mati Etiologi : divertikulum pada caput epididimis, epididimitis, trauma fisik Klinis : Gejala : sering asimtomatik Pemeriksaan fisik : lunak, fluktuasi +, transiluminasi + Penunjang : ultrasound Tatalaksana :Spermatocelectomy

TORSIO TESTIS

Torsio testis adalah terpluntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan aliran darah pada testis manifestasi: Nyeri hebat di daerah skrotum, mendadak pembengkakan pada testis Padapemeriksaan fisik : testis membengkak, letaknya lebih tinggi dan lebih horizontal dari pada testis sisi kontralateral.

patofisiologi:

EPIDIDIMITIS Epididimitis adalah peradangan pada epididimis gejala; nyeri pembengkakan skrotum Demam kadang bisa terbentuk abses penyebab: Epididimitis biasanya disebabkan oleh bakteri yangberhubungan dengan: - Infeksi saluran kemih - Penyakit menular seksual (misalnya klamidia dan gonore) - Prostatitis (infeksi prostat). Epididimitis juga bisa merupakan komplikasi dari: - Pemasangan kateter - Prostatektomi (pengangkatan prostat).

ORCHITIS Orchitis merupakan reaksi inflamasi akut dari testis terhadap infeksi penyebab: Virus: orchitis gondong (mumps) paling umum Infeksi bakteri dan pyogenik: E. coli, Klebsiella, Pseudomonas, Staphylococcus, dan Streptococcus Granulomatous: T. pallidum, Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae, Actinomycetes Trauma sekitar testis Virus lain meliputi coxsackievirus , varicella , dan echovirus . Bakteri penyebab biasanya menyebar dari epididimitis terkait dalam seksual pria aktif atau laki-laki dengan BPH; bakteri termasuk Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae , Pseudomonas aeruginosa , Staphylococcus, Streptococcus Idiopatik

HERNIA INGUINALIS Definisi Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia didefinisikan adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh dinding.

etiologi:1. Peninggian tekanan intra abdomen yang berulang. Overweight Mengangkat barang yang berat yang tidak sesuai dengan ukuran badan Sering mengedan karena adanya gangguan konstipasi atau gangguan saluran kencing Adanya tumor yang mengakibatkan sumbatan usus Batuk yang kronis dikarenakan infeksi, bronchitis, asthma, emphysema, alergi Kehamilan Ascites 2. Adanya kelemahan jaringan /otot. 3. Tersedianya kantong.

GEJALA tonjolan di lipat paha nyeri dan membengkak pada saat mengangkat atau ketegangan

Tipe Deskripsi Hubungan dg vasa epigastrica inferior Dibungks oleh fascia spermatica interna Onset biasanya pada waktu

Hernia ingunalis lateralis Penojolan melewati cincin inguinal dan biasanya merupakan kegagalan penutupan cincin ingunalis interna pada waktu embrio setelah penurunan testis Lateral Ya Congenital Dan bisa pada waktu dewasa.

Hernia ingunalis medialis Keluarnya langsung menembus fascia dinding abdomen Medial Tidak Dewasa

Tabel PEMERIKSAAN FISIKOrchitis Torsio testisTumor testisHernia skrotalis strangulataHidrokel terinfeksi

Tampak oedem pada satu atau dua skrotum (testis)Tampak oedema pada skrotumTerdapat benjolan pada testisTampak oedema pada satu atau dua skrotumTampak oedema pada skrotum

Kulit skrotum hiperemisKulit skrotum hiperemisKulit tidak hiperemisKulit tidak hiperemisKulit skrotum hiperemis

Teraba lebih hangat dari sekitarTestis yang mengalami torsio tampak lebih tinggi Benjolan teraba padat kerasKantong hernia dapat teraba usus atau omentum (seperti karet)Teraba kenyal (kistik)

Nyeri pada palpasiSuhu raba sama dengan sekitarSuhu raba sama dengan sekitarNyeri pada palpasiSuhu raba lebih hangat dari sekitar

Bisa didapatkan pembesaran KGB inguinalNyeri pada palpasiTidak ada nyeri pada palpasiBising usus menurun pada auskultasi abdomenNyeri pada palpasi

Keluhan membaik dengan elevasi skrotumTidak membaik dengan elevasi skrotumTest transiluminasi (-)Hipertimpani pada perkusi abdomenTes transiluminasi (+)

Pada keadaan dini, tampak testis letak transversal atau horizontalTeraba tegang dan nyeri tekan pada palpasi abdomen

Hilangnya refleks cremaster