23
KASUS PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS (dalam melengkapi mata kuliah Dietetika Dasar pada semester IV) Oleh : Ni Luh Made Rusyani (P07131013006) KEMENTERIAN KESEHATAN RI

Kasus Penyakit Gastritis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Tugas Gastritis

Citation preview

Page 1: Kasus Penyakit Gastritis

KASUS PENYAKIT SALURAN CERNA ATAS

(dalam melengkapi mata kuliah Dietetika Dasar pada semester IV)

Oleh :

Ni Luh Made Rusyani

(P07131013006)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN GIZI

2015

Page 2: Kasus Penyakit Gastritis

PAPARAN KASUS

Seorang pasien wanita dengan usia 45 tahun, TB 156 cm, dan BB 57 kg

MRS dengan keluhan muntah, mual, dan sulit menelan. Pasien juga sering

mengeluh nyeri di ulu hati, mual, dan kembung terutama sejak 2 bulan terakhir.

Pasien mengaku mempunyai riwayat penyakit maag sejak 4 tahun yang lalu dan

mempunyai kebiasaan minum jamu yang diracik (kunyit, kencur) pada saat

sebelum keluhan datang hingga sekarang. Pasien merupakan seorang IRT.

Diagnose sementara adalah gastritis akut.

Hasil Recall :

Makan pagi : nasi (150 gr), telur asin (1 butir), tahu goreng (50 gr)

Selingan : pisang goreng (100 gr), jamu beras kencur (150 ml)

Makan siang : nasi (100 gr), ikan mas goreng (50 gr), tempe goreng (50), sayur

asem (50 gr)

Selingan : martabak telur (100 gr), jamu lempuyeng (150 ml)

Makan malam : nasi (100 gr), soto babat (150 gr), kerupuk udang (20 gr), tempe

goreng (50 gr)

Pemeriksaan Fisik :

Kesadaran : compos mentis, tekanan darah : 140/80 mmHg, suhu : 36,8oC.

Hasil Laboratorium :

Leukosit : 10.700/uL (5.000-10.000/uL)

Kaji kasus dengan NCP!

Page 3: Kasus Penyakit Gastritis

ASUHAN GIZI

1. PENGKAJIAN GIZI

DATA TERKAIT GIZI

STANDAR

PEMBANDING /NILAI

NORMAL

MASALAH

Antropometri:

Umur : 45 tahun

BB: 57 kg

TB: 156 cm

IMT Normal: 18,5 – 25

BBI: 50.4 kg

BB Normal (IMT = 23.42)

Biokimia:

Leukosit 10700/uL Leukosit normal 5000 –

10000/uL

Terjadi peningkatan nilai

lab terkait gizi, yang

ditandai dengan :

Leukosit 10700/uL

Diet/Riwayat Gizi:

Energi: 1937.6 kkal

Protein: 61.2 gr

Lemak: 94.0 gr

Karbohidrat: 215.8 gr

Pasien mempunyai kebiasaan

minum jamu yang diracik

(kunyit, kencur) pada saat

sebelum keluhan datang

hingga sekarang

Energi: 1896.87 kkal

Protein: 94.84 gr

Lemak: 31.61 gr

Karbohidrat: 308.24 gr

Asupan Gizi Lebih

Energi: 102.12%

Protein: 64.53%

Lemak: 297.37%

Karbohidrat: 70.01%

Fisik/Klinis:

Kesadaran : compos mentis,

tekanan darah : 140/80

mmHg, suhu 36.8oC

Tensi 120/80 mmHg Ada gangguan fisik dan

klinis yaitu tekanan darah

tinggi

Riwayat Individu: Mempunyai riwayat

Page 4: Kasus Penyakit Gastritis

Pasien juga sering mengeluh

nyeri di ulu hati, mual, dan

kembung terutama sejak 2

bulan terakhir. Pasien

mengaku mempunyai riwayat

penyakit maag sejak 4 tahun

yang lalu. Pasien merupakan

seorang IRT.

penyakit maag

2. DIAGNOSA GIZI

NO PROBLEMETIOLOGI/AKAR

MASALAHTANDA/GEJALA

1. Perubahan nilai lab

terkait gizi (NC. 2.2)

Peradangan pada lambung

karena penyakit maag

Leukosit 10700/uL

2. Gangguan fungsi

gastro intestinal (NC.

1.4)

Kebiasaan mengonsumsi

makanan yang spesifik, seperti

jamu.

Mengalami mual,

muntah, sulit menelan,

nyeri di ulu hati, dan

kembung.

Page 5: Kasus Penyakit Gastritis

3. INTERVENSI GIZI

NO DIAGNOSA GIZI INTERVENSI

1. P (Problem) Perubahan nilai lab

terkait gizi

Tujuan: Menurunkan kadar

leukosit.

E (Etiologi) Peradangan pada

lambung karena penyakit

maag

Cara: Mengatur pola makan

sesuai dengan menu seimbang

dan mengurangi mengonsumsi

jamu

S (Sign/Simptom) Leukosit 10700/uL Target: leukosit menurun

menjadi 5000 – 10000/uL dalam

waktu 1 minggu

2. P (Problem) Gangguan fungsi gastro

intestinal

Tujuan: Memulihkan fungsi

gastro intestinal

E (Etiologi) Kebiasaan mengonsumsi

makanan yang spesifik,

seperti jamu.

Cara: Mengatur pola makan dari

segi jumlah, jenis, dan frekuensi

makan, serta mengurangi

kebiasaan mengkonsumsi jamu.

S (Sign/Simptom) Mengalami keluahan

mual, muntah, sulit

menelan, nyeri di ulu

hati, dan kembung.

Target: Menghilangkan keluhan

akibat dari adanya gangguan

gastro intestinal dalam waktu 1

minggu.

Page 6: Kasus Penyakit Gastritis

PRESKREPSI DIET:

Jenis Diet : Diet lambung I

Tujuan Diet :

Tujuan Diet Penyakit Lambung adalah untuk memberikan makanan dan

cairan secukupnya yang tidak memberatkan lambung serta mencegah dan

menetralkan sekresi asam lambung yang berlebih.

Syarat Diet:

1. Mudah cerna, porsi kecil, dan sering diberikan.

2. Energy dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk

menerimanya.

3. Lemak rendah, yaitu 10 – 15 % dari kebutuhan energi totalyang

ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan kebutuhan.

4. Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara

bertahap.

5. Cairan cukup, terutama bila ada muntah.

6. Tidak mengandung bahan makanan atau bmbu yang tajam, baik secara

termis, mekanis, maupun kimia (disesuaikan degan daya terima

perorangan)

7. Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang.

8. Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-48

jam untuk memberi istirahat pada lambung.

Bentuk : Makanan Saring

Jalur Pemberian : Oral

Frekuensi : 3 kali makanan utama dan 3 kali makanan selingan.

Nilai Gizi :

BEE = 655 + (9.6 × BB) + (1.85 × TB) – (4.7 × U)

= 655 + (9.6 × 50.4) + (1.85 × 156) – (4.7 × 45)

= 655 + 483.84 + 288.6 – 211.5

= 1215.94 kkal

TEE = BEE × AF (ambulansi) x SF

= 1215.94 × 1.3 x 1.2

= 1896.87 kkal

Page 7: Kasus Penyakit Gastritis

Protein = 20% x 1896.87

= 379.37/4

= 94.84 gram

Lemak = 15% x 1896.87

= 284.53/9

= 31.61 gram

Karbohidrat = 65% x 1896.87

= 1232.97/4

= 308.24 gram

EDUKASI GIZI:

A. Tujuan

Meningkatkan pemahaman tentang gastritis dan Diet Lambung II yang

diberikan serta agar adanya perubahan perilaku makan pada pasien.

B. Konten Materi

1. Pengertian Gastritis

Gastritis (penyakit maag) adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya

asam lambung yang berlebih atau meningkatnya asam lambung sehingga

mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung seperti teriris

atau nyeri pada ulu hati. Gejala yang terjadi yaitu perut terasa perih dan mulas.

Ada dua jenis penyakit gastritis yaitu:

a. Gastritis Akut

Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang

akut. Gatritis Akut paling sering diakibatkan oleh kesalahan diit, mis. makan

terlalu banyak, terlalu cepat, makan makanan yang terlalu banyak bumbu atau

makanan yang terinfeksi. Penyebab lain termasuk alcohol, aspirin, refluks

empedu atau terapi radiasi.

b. Gastritis Kronis

Page 8: Kasus Penyakit Gastritis

Gastritis kronik adalah Suatu peradangan bagian permukaan mukosa

lambung yang menahun yang disebabkan oleh ulkus lambung jinak maupun

ganas atau bakteri Helicobacter pylori. Bakteri ini berkoloni pada tempat dengan

asam lambung yang pekat.

2. Etiologi Gastritis

Penyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai

berikut :

a. Gastritis Akut

Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut seperti:

Obat-obatan seperti obat anti inflamasi nonsteroid, silfonamide

merupakan obat yang bersifat mengiritasi mukosa lambung.

Minuman beralkohol

Infeksi bakteri seperti H. pylori, H. heilmanii, streptococci

Infeksi virus oleh sitomegalovirus

Infeksi jamur seperti candidiasis, histoplosmosis, phycomycosis

Stress fisik yang disebabkan oleh luka bakar, trauma, pembedahan.

Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan

minuman dengan kandungan kafein dan alkohol merupakan salah satu

penyebab iritasi mukosa lambung.

b. Gastritis Kronik

Penyebab pasti dari gastritis kronik belum diketahui, tapi ada dua

predisposisi penting yang bisa meningkatkan kejadian gastritis kronik, yaitu

infeksi dan non-infeksi (Wehbi, 2008).

Gastritis infeksi

Beberapa agen infeksi bisa masuk ke mukosa lambung dan memberikan

manifestasi peradangan kronik. Beberapa agen yang diidentifikasi meliputi hal-

hal berikut.

Page 9: Kasus Penyakit Gastritis

a) H. Pylori. Beberapa peneliti menyebutkan bakteri itu merupakan

penyebab utama dari gastritis kronik (Anderson, 2007).

b) Helicobacter heilmanii, Mycobacteriosis, dan Syphilis (Quentin, 2006)

c) Infeksi parasit (Wehbi, 2008)

d) Infeksi virus (Wehbi, 2008)

Gastritis non-infeksi

a) Gastropai akbiat kimia, dihubungkan dengan kondisi refluks garam

empedu kronis dan kontak dengan OAINS atau aspirin (Mukherjee,

2009).

b) Gastropati uremik, terjadi pada gagal ginjal kronik yang menyebabkan

ureum terlalu banyak beredar pada mukosa lambung (Wehbi, 2008).

3. Patofisiologi Gastritis

a. Gastritis Akut. Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi

mukosa lambung. Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan

terjadi :

1) Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung.

Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung

HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan

NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung.

Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka

akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit.

2) Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus

yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL

maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi

jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada

mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh

darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan

hypovolemik.

b. Gastritis Kronik. Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang

berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan

Page 10: Kasus Penyakit Gastritis

terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi

kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental

dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya

akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata,

Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

4. Manifestasi Klinik Gastritis

a. Gastritis Akut yaitu Anorexia, mual, muntah, nyeri epigastrium, perdarahan

saluran cerna pada hematemesis melena, tanda lebih lanjut yaitu anemia

b. Gastritis Kronik Kebanyakan klien tidak mempunyai keluhan, hanya

sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anorexia, nausea, dan keluhan

anemia dan pemeriksaan fisik tidak di jumpai kelainan.

5. Penatalaksanaan Gastritis

Gastritis bisa disembuhkan tetapi tidak bisa sembuh total. Gastritis adalah

penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak makan teratur, terlalu

banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan atau

menyembuhkannya penderita harus meminum obat jika diperlukan. Tetapi

gastritis dapat di cegah, yaitu dengan cara makan teratur, makan secukupnya,

cuci tangan sebelum makan dan jangan jajan sembarangan.

Obat-obatan untuk penyakit gastritis umumnya dimakan dua jam sebelum

makan dan dua jam sesudah makan. Adapun dengan tujuan obat diminum dua

jam sebelum makan yaitu untuk menetralisir asam lambung, karena pada saat

tersebut penumpukkan asam lambung sudah sangat banyak dan didalam

lambung penderita pasti telah terjadi luka-luka kecil yang apabila terkena asam

akan terasa perih. Kemudian obat yang diminum dua jam sesudah makan

bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang terus diproduksi.

Akhirnya dua jam setelah makan, asam yang di lambung akan terpakai untuk

mencerna makanan sehingga sudah ternetralisir dan tidak akan melukai dinding

lambung.

Obat-obatan yang biasanya digunakan :

Page 11: Kasus Penyakit Gastritis

1) Antasida (Menetralisir asam lambung dan menghilangkan rasa nyeri)

2) Proton pump inhibitor (Menghentikan produksi asam lambung dan

menghambat infeksi bakteri helicobacter pylori)

3) Cytoprotective Agent (Melindungi jaringan mukosa lambung dan usus

halus)

4) Obat anti sekretorik (Mampu menekan sekresi asam.

5) Pankreatin (Membantu pencernaan lemak, karbohidrat, protein dan

mengatasi gangguan sakit pencernaan seperti perut kembung, mual, dan

sering mengeluarkan gas)

6) Ranitidin (Mengobati tukak lambung)

7) Simetidin (Mengobati dispepsia)

6. Diet lambung I

Diet lambung I diberikan pada pasien gastritis akut, ulkus peptikum, pasca

pendarahan, dan tifus abdomalis berat. Makanan diberikan dalam bentuk saring

dan merupakan perpindahan dari Diet-Hematemesis-Melena, atau setelah fase

akut teratasi. Makanan diberikan setiap 3 jam selama 1 – 2 hari saja karena

membosankan serta kurang energi, zat besi, tiamin, dan vitamin C.

7. Bahan makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan

Sumber karbohidrat Beras dibubur saring

atau dihaluskan

(diblender), roti

dipanggang atau

dibubur, krakers,

biscuit, tepung –

tepungan, seperti :

tepung beras, maizena,

sagu, hunkwe,

havermout, dibubur

atau dibuat pudding,

gula pasir, gula merah,

Beras ketan, jagung,

cantel, ubi, talas,

singkong.

Page 12: Kasus Penyakit Gastritis

gula aren, sirop.

Sumber protein hewani Daging, ayam dan ikan

tanpa duri, digiling,

dihaluskan, telur ayam

rebus, ½ rebus masak

atau dicampur dalam

makanan atau

minuman, susu sapi,

yoghurt.

Daging dan ayam

berlemak,daging ayam,

ikan, dan telur digoreng,

daging diawet seperti

dendeng, diasap, ikan

diawer seperti dendeng

dan diasap, ikan banyak

duri seperti bandeng,

mujair, mas, dan selar.

Sumber protein nabati Tempe, dan tahu

digiling, kacang hijau

disaring, atau

dihaluskan, susu

kedelai.

Kacang – kacangan dan

hasil olah seperti tahu

dan tempe digoreng.

Sayuran Sayuran rendah serat

dan disaring atau

dihaluskan seperti

bayam, wortel, labu

kuning, labu siam, dan

tomat.

Sayuran mentah,

sayuran yang

menimbulkan gas

seperti lobak, kol, sawi,

sayuran yang banyak

serat sepeerti daun

singkong, nangka muda,

kelewih.

Buah - buahan Buah yang tidak

banyak serat disaring

atau dihaluskan seperti

bayam, wortel, labu

kuning, labu siam, dan

tomat.

Buah – buahan yang

banyak serat dan

menimbulkan gas

seperti nangka, durian,

kedondong dan nenas.

Bumbu - bumbu Bumbu yang tidak

tajam dalam jumlah

terbatas, seperti garam

Bumbu yang tajam,

seperti cabe dan merica.

Page 13: Kasus Penyakit Gastritis

dan kecap.

Minuman Teh encer, kopi encer,

coklat dalam jumlah

terbatas

Minuman yang

mengandung alcohol

seperti bir, wiski,

minuman yang

mengandung soda

seperti air soda,

minuman botol ringan

(coca cola atau Fanta)

C. Metode

Dengan melakukan konseling gizi kepada pasien langsung atau melalui

anggota keluarga.

Page 14: Kasus Penyakit Gastritis

4. Monitoring dan Evaluasi

ParameterTarget

Tujuan

Capaian / Hasil Monitor

Evaluasi Tindak LanjutTgl : 5 –

5 - 2015

Tgl : 8 –

5 - 2015

Tgl : 10 -

5 - 2015

Hasil Lab Kadar

leukosit

menurun

menjadi

5000–

10000/uL

dalam

waktu 1

minggu

10700/uL 10400/uL 10000/uL Penurunan

leukosit

sudah

mencapai

target

10000/uL

Mempertahankan

kadar leukosit

agar tetap normal

dan tetap

melakukan

konseling gizi

Gangguan

Gastro

intestinal

Memulihkan

fungsi

gastro

intestinal

Mual,

muntah,

sulit

menelan,

nyeri di

ulu hati,

dan

kembung.

Mual Mual Fungsi

gastro

intestinal

sudah

mulai

mengalami

pemulihan,

tetapi

masih

mengalami

mual.

Beum mencapai

target harus

dilakukan

konseling gizi

Page 15: Kasus Penyakit Gastritis

Lampiran

Perhitungan Energi dan Zat Gizi Hasil Recall

Energi : 1937.6 kkal

Protein : 61.2 gr

Lemak : 94.0 gr

Karbohidrat : 215.8 gr

Perhitungan Energi dan Zat Gizi menurut Harris Benedict

Energi : 1896.87 kkal

Protein : 94.84 gr

Lemak : 31.61 gr

Karbohidrat : 308.24 gr

Perhitungan Energi dan Zat Gizi menurut Debois

Energi : 1499.26 kkal

Protein : 74.96 gram

Lemak : 24.99 gram

Karbohidrat : 243.63 gram

Single nutrients of the food record: C:\\nutrisurvey2007\\recall saluran cerna.epl

Page 16: Kasus Penyakit Gastritis

FoodAmount energy water protein fat carbohydr. g kcal g g g g

nasi putih 150 195   3.6 0.3 42.9telur asin 60 93.1   7.6 6.4 0.7tahu goreng 50 103   3.7 10.1 0.9             Sum for this meal:   391.1 0 14.8 16.8 44.4    20.20% 0% 24.20% 17.90% 20.60%             pisang goreng 100 158   0.9 10.4 17.5jamu beras kencur 150 67.4   0.2 0 17.1             Sum for this meal:   225.4 0 1 10.4 34.6    11.60% 0% 1.70% 11.10% 16.00%             nasi putih 100 130   2.4 0.2 28.6ikan mas goreng 50 101   8 7.5 0tempe goreng 50 177   8.6 13.4 7.7sayur asem 50 24.5   0.9 1.4 2.8             Sum for this meal:   432.5 0 19.9 22.5 39.1    22.30% 0% 32.40% 23.90% 18.10%             martabak 100 319.1   7.7 18.1 31jamu lempuyang 150 67.4   0.2 0 17.1             Sum for this meal:   386.5 0 7.8 18.1 48.1    19.90% 0% 12.80% 19.20% 22.30%             nasi putih 100 130   2.4 0.2 28.6soto daging 150 85.3   5.4 6.9 0kerupuk udang 20 109.8   1.3 5.7 13.3tempe goreng 50 177   8.6 13.4 7.7             Sum for this meal:   502.1 0 17.7 26.2 49.6    25.90% 0% 28.80% 27.90% 23.00%             Sum:   1937.6 0 61.2 94 215.8