Upload
sri-soelistijawati
View
37
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KASUS KECIL
SEORANG LAKI-LAKI 62 TAHUN DENGAN SIROSIS HEPATIS DENGAN
DEGENERASI MALIGNA E/C HEPATITIS C, OEDEM UNILATERAL
EKSTREMITAS INFERIOR DEXTRA, KLINIS ISK, HIPOALBUMIN
Oleh :
Azhar A. Wijaya G0002039
Rossy Marlina Ngahu G0006220
Yusuf Allan P. G9911112148
Shaumy Saribanon G9911112129
Residen Pembimbing
dr. Rahma Dr. dr. HM. Bambang Purwanto, SpPD-KGH-FINASIM
KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNS / RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
2012
DAFTAR MASALAH
No Masalah Aktif Tanggal Keterangan
1 Sirosis Hepatis dengan Degenerasi Maligna e/c Hepatitis C
16 Juni 2012 Anamnesis, pemeriksaan fisik, LFT, HBsAg, Anti HCV, AFD, USG Abdomen, AFP
2 Oedem Unilateral Ekstremitas Inferior Dextra
13 Juni 2012 USG dopler, D dimer, PT/APTT
3 Hipoalbumin 13 Juni 2012 Elektrolit4 Klinis ISK 16 Juni 2012 Anamnesis, pemeriksaan urin rutin
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Tn. P
Umur : 62 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Alamat : Krendetan Lor Rt 01/06 Hargantoro Tirtomoyo
Tanggal masuk : 13 Juni 2012
Tanggal pemeriksaan : 20 Juni 2012
No. RM : 01133681
B. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Mrongkol di perut kanan atas
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien merupakan rujukan dari rumah sakit wonogiri dan dinyatakan
sakit liver (hepatoma). Sebelum dirawat di rumah sakit wonogiri, pasien sudah
pernah berobat ke puskesmas dengan keluhan perut mrongkol yang sudah
dirasakan selama 2 bulan SMRS. Mrongkol dirasakan di perut kanan atas,
mrongkol mula-mula kecil kemudian makin lama makin membesar. Mrongkol
dirasakan bertambah berat bila pasien terlentang dan berkurang bila duduk.
Mrongkol disertai dengan rasa mbesesek yang dirasakan terus menerus setiap
hari, mbesesek dirasakan didaerah perut kanan yang menjalar terus ke atas dan
bertambah berat bila ditidurkan. Pasien mengeluh setiap makan 2-3 sendok
makan nasi, perutnya serasa penuh disertai mual tetapi tidak muntah. Nyeri
tekan daerah perut (-). Berat badan pasien turun ± 3-4 kg dari sebelum sakit.
BAK 5-6x/hari @ 1/2 gelas belimbing. Warna seperti teh, nyeri (+), anyang-
anyangan (+), darah (-), batu (-), pasir (-), demam (-). BAB 1-2 kali sehari,
konsistensi lunak, warna kuning. Lendir (-). Darah (-).
Pasien juga mengeluh kaki kanannya bengkak. Keluhan ini dirasakan
pasien sejak dua hari SMRS dan terasa semakin membesar. Keluhan bengkak
disertai dengan rasa nyeri. Nyeri dirasakan terus menerus sehingga pasien
kesulitan untuk berjalan. Rasa nyeri tidak berkurang dengan istirahat. Tidak ada
kulit kemerahan. Pada perabaan kaki kanan, tidak didapatkan rasa hangat
maupun dingin. Pasien mengaku tidak memiliki riwayat trauma atau jatuh dan
tidak ditemukan demam.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat DM : disangkal
Riwayat hipertensi : disangka
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat sakit ginjal : disangkal
Riwayat stroke : disangkal
Riwayat alergi obat/makanan : disangkal
Riwayat operasi : disangkal
Riwayat sakit kuning : (+) beberapa tahun yang lalu
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat DM : disangkal
Riwayat hipertensi : disangkal
Riwayat sakit jantung : disangkal
Riwayat sakit ginjal : disangkal
Riwayat stroke : disangkal
Riwayat sakit kuning : disangkal
5. Riwayat Kebiasaan
Riwayat merokok : disangkal
Riwayat minum jamu-jamuan : (+) jamu racikan seminggu 1-2 kali
Riwayat minum alkohol : disangkal
Riwayat minum obat bebas : disangkal
Riwayat minum suplemen : disangkal
6. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang petani. Pasien tinggal di sebuah rumah dengan seorang
istri dan 2 anak kandungnya. Pasien membayar biaya perawatan di RS dengan
fasilitas Jamkesmas.
C. ANAMNESIS SISTEMIK
1. Keluhan Utama : Merongkol di perut kanan atas
2. Kulit : Kering (-), kering (-), pucat (-), gatal (-) ,petechie (-),
turgor kulit cukup
3. Kepala : leher cengeng (-), sakit kepala (-), nggliyer (-)
4. Mata : Mata kuning (+/+), berkunang-kunang (-/-),
Pandangan kabur (-/-), pandangan ganda (-/-)
5. Hidung : Mimisan (-), pilek (-), hidung tersumbat (-), gatal (-)
6. Telinga : Berdenging (-), pendengaran berkurang (-/-),
keluar cairan (-), keluar darah (-)ak ada keluhan
7. Tenggorokan : Nyeri telan (-), gatal (-), suara serak (-)
8. Respirasi : Sesak napas (-), batuk (-), batuk darah (-), mengi (-),
tidur mendengkur (-)
9. Kardiovaskuler : Nyeri dada (-), berdebar-debar (-)
10. Muskuloskeletal : Lemas (-), kaku (-), nyeri sendi (-), nyeri otot (-),
bengkak (-)
11. Gastrointestinal : Nafsu makan berkurang (+), mual (+), muntah (-)
Nyeri (-), BAB hitam (-)
12. Extremitas :
Atas : luka (-/-), nyeri (-/-), tremor (-/-), kesemutan (-/-),
bengkak (-/-), terasa tebal (-/-), ujung jari dingin (-/-),
sakit sendi (-/-), panas (-/-), berkeringat (-/-)
Bawah : luka (-/-), nyeri (-/-), tremor (-/-), kesemutan (-/-),
bengkak (+/-), terasa tebal (-/-), ujung jari dingin (-/-),
sakit sendi (-/-), panas (-/-).
D. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : tampak sakit sedang, compos mentis.
Status gizi
BB : 53 kg
TB : 160 cm
IMT : 20,7 kg/m2 (normoweight)
Vital sign
TD :110/80 mmHg
Nadi : 96x/ menit, kuat, irama reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 28x/ menit
Suhu : 36,80C (per aksiler)
1. Kulit
warna hitam, kelembaban cukup, ikterik (-), turgor turun (-), kering (-),
teleangiektasis (-), petechie (-), kuning (-), ekimosis (-), pucat (-)
2. Kepala
bentuk mesocephal, rambut mudah dicabut (-), alopecia aerata (-), luka (-)
atrofi M.temporalis (+)
3. Mata
konjungtiva pucat (-/-), ikterik (+/+), oedem palpebra (-/-), lensa keruh (-/-),
reflex cahaya (+/+), pupil isokor (3mm/3mm)
4. Telinga
Membran timpani intak, sekret (-), darah (-), nyeri tekan mastoid (-),
tragus pain (-)
5. Hidung
simetris, napas cuping hidung(-/-), sekret (-/-), darah (-/-), septum di tengah,
concha hiperemis (-/-)
6. Mulut
sianosis (-), bibir pucat (-), lidah kotor (-), mukosa basah
(+), papil lidah atrofi (-), ulcus di palatum (-), gigi tanggal (-)
7. Tenggorokan
uvula di tengah, tonsil T1 -T1, faring hiperemis (-),
8. Leher
trachea ditengah, kelenjar thyroid tidak membesar, KGB tidak membesar, JVP
R+2 cm
9. Thorax : Gynecomasti (-), spider nevi (-), retraksi (-), benjolan (-)
10. Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC V pada 1 cm medial LMCS,
tidak kuat angkat
Perkusi : batas jantung
Kanan atas : SIC III linea sternalis dextra
Kanan bawah : SIC V linea sternalis dextra
Kiri atas : SIC II linea para sternalis sinistra
Kiri bawah : SIC V linea midklavikula
Kesan : Batas jantung tidak melebar.
Auskultasi : Bunyi jantung I-II intensitas normal, reguler,
bising (-), gallop (-)
11. Pulmo
Depan
Inspeksi
Statis : Normochest, simetris kanan-kiri, sela iga tak melebar,
retraksi (-)
Dinamis : Simetris, sela iga tak melebar, retraksi (-)
Palpasi
Statis : Simetris, sela iga tidak melebar, retraksi (-), tidak ada yang
tertinggal
Dinamis : Pengembangan paru simetris, tidak ada yang tertinggal
Fremitus : Fremitus raba simetris kanan = kiri
Perkusi
Kanan : Sonor mulai redup di SIC VI
Kiri : Sonor, mulai redup sesuai pada batas jantung, batas
paru-lambung di SIC VI linea medioclavicularis
sinistra.
Auskultasi
Kanan : Suara dasar vesikuler, wheezing (-), ronki basah kasar
(-), ronki basah halus (-).
Kiri : Suara dasar vesikuler (+) normal, wheezing (-), ronki
basah kasar (-), ronki basah halus (-)
Belakang
Inspeksi
Statis : Punggung kanan kiri simetris
Dinamis : Pengembangan dada simetris
Palpasi : Fremitus raba simetris kanan = kiri
Perkusi : Paru kanan sonor, paru kiri sonor
Auskultasi
Kanan : Suara dasar vesikuler, wheezing (-), ronki basah kasar
(-), ronki basah halus (-)
Kiri : Suara dasar vesikuler, wheezing (-), ronki basah kasar
(-), ronki basah halus (-)
12. Punggung : kifosis (-), lordosis (-), skoliosis (-), nyeri ketok sudut
costovertebrae (-)
13. Abdomen
Inspeksi : Dinding perut lebih tinggi dari dinding dada, distensi
(-), venektasi(+), sikatrik (-), striae (-), caput medusae (-)
Auskultasi : bising usus (+) normal, metalic sound (-)
Perkusi : tympani, pekak alih (-), undulasi (-), Liver span 20 cm
Palpasi : supel, nyeri tekan (-), nyeri tekan epigastrium (-), hepar
teraba 15 cm BACD, 8 cm BPX, tepi tumpul,
konsistensi keras, permukaan cenderung berbenjol-
benjol, ukuran 9 x 5 x 7 cm
14. Ekstremitas
Superior (Ka / Ki) Tremor(-/-), berkeringat(-/-), edema (-/-), sianosis
(-/-), pucat (-/-), akral dingin (-/-), ikterik (-/-), luka
(-/-), Spoon nail (-/-), clubbing finger (-/-), flat nail
(-/-), nyeri tekan dan nyeri gerak (-/-), deformitas
(-/-), selulitis (-/-), Muerchke nail (-/-)
Inferior (Ka / Ki) Berkeringat(-/-), pitting oedem(+/-), sianosis (-/-),
pucat (-/-), akral dingin (-/-), ikterik (-/-), luka (-/-),
Spoon nail (-/-), clubbing finger (-/-), flat nail (-/-),
nyeri tekan dan nyeri gerak (-/-), deformitas (-/-),
selulitis (-/-), Muerchke nail (-/-)
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium Darah
Pemerikasaan 13/06 16/06 Satuan Nilai normal
Hb 11.2 12.3 g/dl 11.8 - 17.5
Hct 37 39 33 - 45
AL 12,6 12,8 106/l 4.5 - 11.0
AE 3.82 3.68 103/l 4.50 - 5.90
AT 115 105 103/l 150-450
MCV 96.7 /um 80-96
MCH 29.4 Pg 28-33
MCHC 30.4 g/dl 33-36
RDW 16.8 % 11.6 - 14.6
HDW 2.9 g/dl 2.2 - 3.2
MPV 6.5 Fl 7.2 - 11.1
PDW 45 % 25 - 65-netrofil -limfosit-monosit-eosinofil-basofil-LUC
70.3018.006.902.000.502.20
%%%%%%
55.00-80.0022.00-44.000.00-7.000.00-4.000.00-2.00
-
Golongan darah
GDS mg/dl 60-140
GDP mg/dl 70-110
SGOT 644 356 u/l 0-35
SGPT 411 225 u/l 0-45
Gamma GT 174 197 u/l <55
Alkali fosfatase 85 95 u/l 53 - 128
Bilirubin total 2.32 mg/dl 0.00-1.00
Bilirubin direct 1.42 mg/dl 0.00-0.30
Bilirubin indirect
mg/dl 0.00-0.70
Prot. Total 6.5 g/dl 6.2 - 8.1
Albumin 2.8 g/dl 3.2 - 4.6
Globulin g/dl -
Kreatinin 0.9 mg/dl 0.8 -1.3
Ureum 41 mg/dl < 50
Asam urat 6.3 mg/dl 2.4 - 6.1
Kol. Total 105 mg/dl 50 - 200
HDL Kol. 15 mg/dl 31 - 75
LDL Kol. 70 mg/dl 88 - 186
Trigliserida 78 mg/dl <150
Besi (SI) ug/dl 27 - 138
TIBC ug/dl 228 - 428
Sat.transferin % 15 - 45
Feritin mg/dl 20.0 - 200.0
Na 138 mmol/l 132 - 146
K 4.2 mmol/l 3.3 - 5.1
Cl mmol/l 98 - 106
Ca ion 1.15 mmol/l 1.17 - 1.29HbsAg Non Reaktif Non reaktifAnti HBs mIU/mlAnti HBc NegatifAnti HCV Reaktif Non reaktifAnti HAV Non reaktifPT 16.2 Detik 10.0 – 15.0APTT 30.4 Detik 20.0 – 40.0INR 1.270AFP (Hati) >400 IU/ml <5.81 Kimia Urin
Berat jenis 1.005 1.015-1.025pH 7.0 4.5-8.0
Leukosit 100 (++) /uL Negatif
Nitrit + mg/dL NegatifProtein 25 (+) mg/dL NegatifGlukosa Negatif mg/dL NegatifKeton Negatif mg/dL Negatif
Urobilinogen Normal mg/dL NegatifBilirubin Negatif mg/dL NegatifEritrosit Negatif /uL Negatif
MikroskopisEritrosit 0-1 /LPB 0-5Leukosit 15-20 /LPB 0-12
Epitel Squamous
-/LPB Negatif
Epitel Transisional
-/LPB Negatif
Epitel Bulat - /LPB NegatifSilinderHyaline 0 /LPK 0-3Granulated 1-2 /LPK NegatifLeukosit - /LPK NegatifBakteri 23.0 /ul 0.0-2150.0Yeast like cell 0.0 /ul 0Sperma 0.0 /ul 0Konduktivitas 15.2 mg/cm 3-32.0Lain-lain Benang mukus (+)
Pemeriksaan Serum Protein Elektrophoresis Tanggal 14 Juni 2012
Fraksi % Ref % Conc. Ref. Conc
Albumin 40.6 < 55.8 - 66.1 2.64 40.20 - 47.60
Alpha 1 4.8 2.9 - 4.9 0.31 2.10 - 3.50
Alpha 2 7.5 7.1 - 11.8 0.49 5.10 - 8.50
Beta 1 5.5 4.7 - 7.2 0.36 3.40 - 5.20
Beta 2 7.8 > 3.2 - 6.5 0.51 2.30 - 4.70
Gamma 33.8 > 11.1 - 18.8 2.20 8.00 - 13.50
A/G rasio : 0.68 T.P : 6.5 g/dl
Hasil Pemeriksaan USG (tanggal 19 Juni 2012)
- Hepar bentuk dan ukuran membesar, permukaan tidak rata, tepi tumpul,
echogenitas hiperechoic, parenkim hepar inhomogen, vena hepatica tidak
melebar dan vena porta tidak melebar, kalsifikasi (+).
- GB, pancreas, lien, ginjal, VU, prostat dalam batas normal
- Cairan bebas di rongga abdomen
Kesan: Hepatomegali curiga keganasan hepatoseluler
Ascites
F. RESUME
Pasien merupakan rujukan dari rumah sakit wonogiri dan dinyatakan sakit
liver (hepatoma). Sebelum dirawat di rumah sakit wonogiri, pasien sudah pernah
berobat ke puskesmas dengan keluhan perut mrongkol yang sudah dirasakan selama 2
bulan SMRS. Mrongkol dirasakan di perut kanan atas, mrongkol mula-mula kecil
kemudian makin lama makin membesar. Mrongkol dirasakan bertambah berat bila
pasien terlentang dan berkurang bila duduk. Mrongkol disertai dengan rasa mbesesek
yang dirasakan terus menerus setiap hari, mbesesek dirasakan didaerah perut kanan
yang menjalar terus ke atas dan bertambah berat bila ditidurkan. Pasien mengeluh
setiap makan 2-3 sendok makan nasi, perutnya serasa penuh disertai mual tetapi tidak
muntah. Berat badan pasien turun ± 3-4 kg dari sebelum sakit. BAK 5-6x/hari @ 1/2
gelas belimbing. Warna seperti teh, nyeri (+), anyang-anyangan (+). BAB 1-2 kali
sehari, konsistensi lunak, warna kuning.
Pasien juga mengeluh kaki kanannya bengkak. Keluhan ini dirasakan pasien
sejak dua hari SMRS dan terasa semakin membesar. Keluhan bengkak disertai dengan
rasa nyeri. Nyeri dirasakan terus menerus sehingga pasien kesulitan untuk berjalan.
Rasa nyeri tidak berkurang dengan istirahat.
Pada pemeriksaan fisik kepala didapatkan sklera ikterik, atrofi muskulus
temporalis dan pada abdomen didapatkan venektasi, hepar teraba 15 cm BACD, 8
cm BPX, tepi tumpul, konsistensi keras, permukaan cenderung berbenjol-benjol,
ukuran 9 x 5 x 7 cm.
Pada pemeriksaan darah didapatkan penurunan dari Hb, AE, AT, MCHC,
RDW, MPV, Limfosit, albumin, kalsium ion, HDL kolesterol dan LDL kolesterol.
Namun, terjadi peningkatan pada AL, MCV, SGOT, SGPT, Gamma GT, bilirubin
total, bilirubin direct, asam urat, dan AFP (hati). Didapatkan juga PT yang memanjang
dan anti HCV rapid test reaktif. Pada urinalisis didapatkan leukosituri dan nitrit (+).
Pada pemeriksaan serum protein elektroforesis didapatkan peningkatan beta 2
dan gamma serta penurunan albumin. Serta pada pemeriksaan radiologi abdomen
mengesankan adanya hepatomegali curiga keganasan hepatoseluler dan ascites.
G. DAFTAR ABNORMALITAS
Anamnesis
1. Perut mrongkol
2. Perut mbesesek
3. Mual
4. Penurunan berat badan
5. Nyeri BAK dan anyang-anyangan
6. Kaki kanan bengkak
Pemeriksaan Fisik
7. Sklera ikterik
8. Atrofi muskulus temporalis
9. Inspeksi abdomen: venektasi (+)
10. Palpasi abdomen : hepar teraba 15 cm BACD, 8 cm BPX, tepi tumpul,
konsistensi kera, permukaan cenderung berbenjol-benjol, ukuran 9 x 5 x 7 cm.
11. Ekstremitas inferior dextra : pitting oedem
Pemeriksaan Penunjang
12. Hb 11.2; 12.3 g/dl
13. AE 3.82 x 106/ul; 3.68 106/ul
14. AL 12,6; 12,8 x 103/ul
15. AT 115 x 103; 105 x 103/l
16. MCV 96.7 /um
17. MCHC 30.4 pg
18. SGOT 644; 356 u/l
19. SGPT 411; 225 u/l
20. Gamma GT 197 u/l
21. Bilirubin total 2.32 dan mg/dl
22. Bilirubin direct 1.42 mg/dl
23. Albumin 2.8 g/dl
24. PT 16.2 detik
25. Anti HCV Rapid Test Reaktif
26. AFP (hati) >400
27. Leukosituri 100/uL (++)
28. Nitrit (+)
29. Pemeriksaan radiologi abdomen mengesankan hepatomegali curiga keganasan
hepatoseluler dan ascites.
H. ANALISIS DAN SINTESIS
1. Problem 1,2,3,4,7,8,9,10,12,14,15,16,17,18,19,20,21,22,25,26,29à Sirosis hepatis
dengan degenerasi maligna e/c hepatitis C
2. Problem 6,11,23 à Oedema unilateral ekstremitas inferior dextra
3. Problem 5,14,27,28 à Klinis ISK
4. Problem 16 à Hipoalbumin
I. PROBLEM
1. Sirosis hepatis dengan degenerasi maligna e/c hepatitis C
2. Oedem uilateral ekstremitas inferior dextra
3. Klinis ISK
4. Hipoalbumin
J. RENCANA PEMECAHAN MASALAH
Problem 1. Sirosis hepatis dengan degenerasi maligna e/c hepatitis C
Ass : - Atrofi muskulus temporalis
- Sklera ikterik
- Venektasi
- Perut mrongkol
- Hepar teraba membesar, ukuran 9 x 5 x 7 cm, tepi tumpul, permukaan
berbenjol-benjol
- BAK seperti teh
Ip Dx : Biopsi hepar
Ip Tx : - Bedrest tidak total
- Diet hepar 1700 kkal ekstra putih telur, protein 1,2 gr/KgBB/hr
- Infus NaCl 0,9 % 20 tpm
- Infus Aminovel 1 flab/hari
- Spironolakton 100 mg 1-0-0
- Propanolol 2x 10 mg
- Furosemid 40 mg 1-0-0
- Curcuma 3x1
Ip Mx : Monitoring KUVS
Ip Ex : Penjelasan mengenai kondisi hepar yang sudah mengalami kerusakan.
Terapi yang diberikan hanya dapat untuk mencegah komplikasi dan
mengurangi gejala.
Ip Px : ad vitam : dubia ad bonam
ad sanam : dubia ad malam
ad fungsionam : dubia ad malam
Problem 2. Oedem Unilateral Ekstremita Inferior Dextra dd Hipoalbumin
DVT
Ass : Kaki kanan bengkak, pitting oedem eksremitas inferior dextra
Ip Dx : Kadar albumin, USG dopler, D dimer, PT/APTT
Ip Tx : - Furosemid 40 mg 1-0-0
Ip Mx : -
Ip Ex : Penjelasan kepada pasien dan keluarganya
Ip Px : ad vitam : dubia ad bonam
ad sanam : dubia ad bonam
ad fungsionam : dubia ad bonam
Problem 3. Klinis ISK
Ass : Nyeri BAK (+), anyang-anyangan (+), panas saat BAK (-), urin rutin:
Leukosituria (+), nitrit (+)
IpDx : Kultur urin
IpTx : Ciprofloxacin 250 gr/12 jam
IpMx : -
Problem 4. Hipoalbuminemia
Ass : Albumin: 2.8 g/dl, DD gangguan hepar
Intake kurang
IpDx : -
IpTx : Diet 1700 kkal ekstra putih telur
IpMx : Cek albumin
Ip Ex : Konsumsi tinggi protein atau konsumsi putih telur
Ip Px : ad vitam : dubia ad bonam
ad sanam : dubia ad bonam
ad fungsionam : dubia ad bonam