212
KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA YANG DI RAWAT DI RUMAH SAKIT OLEH : OLEH : NUR RACHMI SAUSAN NIM.P07220117066 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN SAMARINDA 2020

KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN

THALASEMIA YANG DI RAWAT DI RUMAH SAKIT

OLEH :

OLEH :

NUR RACHMI SAUSAN

NIM.P07220117066

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN

SAMARINDA

2020

Page 2: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

i

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN

THALASEMIA YANG DI RAWAT DI RUMAH SAKIT

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan (Amd.Kep) Pada

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

OLEH :

NUR RACHMI SAUSAN

NIM. PO7220117066

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D-III KEPERAWATAN

SAMARINDA

2020

Page 3: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

ii

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil Karya sendiri dan

bukan merupakan jiplakan atau tiruan dari Karya Tulis Ilmiah orang lain untuk

memperoleh gelar dari berbagai jenjang pendidikan di perguruan tinggi manapun

baik sebagian maupun keseluruhan. Jika terbukti bersalah, saya bersedia

menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Balikpapan 9 Mei 2020

Yang menyatakan

Nur Rachmi Sausan

NIM. P07220117066

Page 4: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

iii

LEMBAR PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH INI TELAH DISETUJUI UNTUK DIUJIKAN

TANGGAL 12 MEI 2020

Oleh

Pembimbing

Rus Andraini, A.Kp.,MPH NIP. 4006027101

Pembimbing Pendamping

Ns. Siti Nuryanti, S.Kep.,M.Pd

NIDN. 4023126901

Mengetahui,

Ketua Program Studi D-III Keperawatan Samarinda

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur

Ns. Andi Lis Arming Gandini, S.Kep.,M. Kep

NIP.196803291994022001

LEMBAR PENGESAHAN

Page 5: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

iv

Karya Tulis Asuhan Keperawatan Pada Klien Anak Dengan Thalasemia

Yang Di Rawat Di Rumah Sakit

Telah diuji

Pada tanggal 12 Mei 2020

PANITIA PENGUJI

Ketua Penguji :

Ns. Asnah, S.Kep., M.Pd (………………………..………)

NIDN. 4008047301

Penguji Anggota :

1. Rus Andraini, A.Kp., MPH (………………………..………)

NIDN. 4006027101

2. Ns. Siti Nuryanti, S.Kep., M.Pd (………………………..………)

NIDN. 4023126901

Mengetahui,

Ketua Jurusan Keperawatan Ketua Program Studi D-III Poltekkes

Kemenkes Kalimantan Timur Poltekkes KeperawatanKemenkesKalimantan Timur,

Hj. Umi Kalsum, S.Pd., M.Kes Ns. Andi Lis Arming Gandini, M.Kep

NIP. 196508251985503200 NIP. 196803291994022001

Page 6: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Diri

1. Nama : Nur Rachmi Sausan

2. Jenis Kelamin : Prempuan

3. Tempat, Tanggal Lahir : Balikpapan 10 April 1999

4. Agama : Islam

5. Alamat : jl. Alfalah Rt 37 No 60 Kelurahan Baru ilir

Kecamatan Balikpapan Barat

B. Riwayat Pendidikan

1. Tahun 2005-2006 : TK Diponogoro

2. Tahun 2006-2012 : SD Negeri 004 Balikpapan Utara

3. Tahun 2012-2014 : SMP Negeri 9 Balikpapan

4. Tahun 2014-2017 : SMA Negeri 3 Balikpapan

5. 2017- Sekarang : Mahasiswa Prodi D-III Keperawatan

Poltekkes Kaltim

Page 7: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Alhamdulilah puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanahu

wata’ala telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta

memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau

berikan akhirnya karya tulis ilmiah ini dapat terselesaikan dan tidak lupa juga

shalawat dan salam saya limpahkan kepada baginda nabi rasulullah shallahu’alahi

wasallam. Persembahan tugas akhir ini dan rasa terima kasih aku ucapkan untuk :

Kedua Orang Tuaku Tercinta Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima

kasih yang tiada terhingga karya tulis ini kupersembahkan teruntuk kedua orang

tua ku tercinta mamaku sri gustina dan Bapakku Dahir rahimahullah dan

Keluarga ku telah memberikan ku dukungan , doa serta motivasi baik secara moril

maupun materi.

Teruntuk kakaku (Muhammad takdir) dan adik-adik ku (fachri dan hanif)

sahabat ku via dan muhammad akbar yang selalu mendoakan, memberiku

semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan atugas akhir ini. Semoga doa dan

semua hal yang terbaik menjadikan ku orang yang baik pula amin.

Teruntuk dosen pembimbing tugas akhirku ibu Rus Andraini, A.Kp.,MPH

dan ibu Ns. Siti Nuryanti,S.Kep.,M.Pd, Terima kasih saya ucapkan kerena telah

meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membantu membimbing saya dan

memberikan arahan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Teruntuk dosen keperawatan, terima kasih ibu telah memimbing saya

dengan sabar dalam 3 tahun ini dan memberikan ilmu dan pengalaman yang

sangat berharga dan berguna dikemudian hari.

Teruntuk Squad Anak Cantik (Ani, Bella, intan, pebriana, nokar, tiara,

najah, lely dan riska alhamdulilah akhirnya kita sudah mencapai apa yang kita

usahakan selama ini terima kasih ya guys sudah selalu ada dan selalu semangatin

satu sama lain dalam menyelesaikan tugas akhir ini sukses buat kita semua ya

guys.

Dan Teruntuk Angkatan 6 Keperawatan Kelas Balikpapan, terima kasih

semua atas semangat dan kebersamaan selama tiga tahun menuntut ilmu di

poltekkes ini semoga allah senantiasa memberikan kemudahan dan kesuksesan

kepada kita amin.

Page 8: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu

wata’ala,shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Baginda rasullulah

shallahu’alaihi wasallam, atas berkat dan kasih karunia-Nya yang telah diberikan

kepada peneliti sehingga dapat menyelesaikan Karya tulis ilmiah (KTI) dalam

rangka memenuhi persyaratan ujian akhir program Diploma III Keperawatan

Samarinda Kelas B dengan Judul “Asuhan Keperawatan pada Klien Anak dengan

Thalasemia yang di Rawat di Rumah Sakit”

Dalam penyusunan KTI peneliti banyak mengalami kesulitan dan

hambatan akan tetapi semuanya bisa dilalui berkat bantuan dari berbagai pihak.

Dalam penyusunan KTI ini penulis telah mendapakan bantuan, dorongan dan

bimbingan dari berbagai pihak baik materil maupun moril. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. H. Supriadi B, S.Kp., M.Kep selaku Direktur Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kaltim.

2. Ns Andi lis Arming Gandini.M.Kep selaku Ketua Jurusan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Kaltim.

3. Hj.Umi Kalsum.S.Pd.,M.Kes selaku Ketua Prodi D-III Keperawatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kaltim.

4. Ns. Grace Carol Sipasulta, M.Kep., Sp.Kep.Mat, selaku Penanggung Jawab

Prodi D-III Keperawatan Kelas Balikpapan Politeknik Kesehatan Kemenkes

Kaltim.

Page 9: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

viii

5. Rus Andraini.,A.Kp.,MPH, selaku Pembimbing I dalam penyelesaian KTI.

6. Ns. Siti Nuryanti, S.Kep,.M.Pd, selaku Pembimbing II dalam penyelesaian

KTI.

7. Seluruh pihak yang terkait yang tidak mungkin disebut satu persatu dalam

menyelesaikan Program dan KTI ini.

Karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu masukan,

saran, serta kritik sangat diharapkan guna kesempurnaan KTI ini. Akhirnya

hanya kepada Tuhan Yang Maha Esa kita kembalikan semua urusan dan semoga

dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak dan bernilai ibadah

dihadapan Tuhan.

Balikpapan, 10 Mei 2020

Penulis

Page 10: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

ix

ABSTRAK

“ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA YANG DI

RAWAT DI RUMAH SAKIT”

Thalassemia adalah penyakit genetic yang terdeteksi disaat seseorang

masih dalam usia anak-anak.menurut World Health Organization (WHO) kurang

lebih 7% dari penduduk dunia mempunyai gen thalasemia.

Penelitian ini menggunakan metode literature review dengan pendekatan

Asuhan Keperawatan dengan mengambil sampel sebanyak 2 responden yang

dirawat di poliklinik thalassemia RSUP DR Hasan sadikin Bandung dan di Ruang

Melati RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.

Berdasarkan analisa data, didapatkan pada klien 1 timbul masalah

Gangguan perfusi jaringan dan intoleransi aktivitas dan pada klien 2 timbul

masalah Perfusi Perifer Tidak Efektif, Defisit Nutrisi, Intoleransi Aktivitas,

Resiko Infeksi, dan Gangguan Tumbuh Kembang. Pada klien 1 subjek terjadi

peningkatan status kesehatan yaitu teratasinya beberapa masalah seperti Perfusi

Perifer Tidak Efektif. Sedangkan pada klien 2 terjadi peningkatan status kesehatan

yaitu teratasinya beberapa masalah seperti Perfusi Perifer Tidak Efektif,

Intoleransi Aktivitas dan Resiko Infeksi tidak terjadi.

Berdasarkan hasil studi kasus tersebut maka disarankan bagi peneliti

dapat menambah wawasan dan pedoman-pedoman baru mengenai proses

keperawatan dengan SDKI, SIKI, dan SLKI dan diharapkan bagi rumah sakit

untuk lebih diperhatikan lagi bagi tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan

keperawatan secara professional dan komperhensif, serta memberikan pendidikan

kesehatan bagi masyarakat sehingga kedepannya dapat memutus rantai penularan

penyakit thalassemia.

Kata Kunci: Asuhan Keperawatan Anak, Thalasemia

Page 11: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

x

ABSTRACT

“NURSING CARE OF WITH THALASEMIA

TREATED IN HOSPITAL”

Thalassemia is a genetic disease that is detected when someone is still a

child. According to the World Health Organization (WHO) approximately 7% of

the world's population has the thalassemia gene.

This study uses a literature review method with the Nursing Care approach

by taking a sample of 2 respondents who were treated at the thalassemia clinic of

Dr. Hasan Sadikin Hospital Bandung and in the Melati Room of Abdul Wahab

Sjahranie Hospital Samarinda.

Based on data analysis, it was found in client 1 that there were problems

with tissue perfusion and activity intolerance and client 2 had ineffective

peripheral perfusion problems, nutritional deficits, activity intolerance, risk of

infection, and developmental disorders. In client 1, the subject of an increase in

health status was to address several issues such as Peripheral Perfusion Not

Effective Whereas client 2 experienced an increase in health status, namely

overcoming a number of problems such as ineffective peripheral perfusion,

activity intolerance and risk of infection.

Based on the results of the study released below, it is proposed for

researchers to provide insight and guidance related to the nursing process with the

SDKI, SIKI, and SLKI and it is expected that hospitals will discuss again for

health workers in providing professional and comprehensive nursing care, as well

as provide health education for the community so that it can break the chain of

transmission of thalassemia.

Keywords: Child Nursing Care, Thalassemia

Page 12: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

xi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul Depan

Halaman Sampul Dalam ...................................................................................... i

Halaman Pernyataan.............................................................................................. ii

Halaman Persetujuan ............................................................................................. iii

Halaman Pengesahan ............................................................................................ iv

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................... v

Lembar Persembahan ............................................................................................ vi

Kata Pengantar ...................................................................................................... vii

Abstrak .................................................................................................................. ix

Daftar Isi................................................................................................................ xi

Daftar Bagan ......................................................................................................... xv

Daftar Gambar ....................................................................................................... xvi

Daftar Tabel .......................................................................................................... xvii

Daftar Lampiran .................................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 7

Page 13: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

xii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Thalasemia ................................................................. 9

1. Pengertian ...................................................................................... 9

2. Etiologi ......................................................................................... 10

3. Klasifikasi ...................................................................................... 11

4. Anatomi Fisiologi ......................................................................... 12

5. Tanda dan Gejala........................................................................... 16

6. Patofisiologi .................................................................................. 17

7. Pemeriksaan Penunjang ................................................................ 18

8. Penatalaksanaan ............................................................................ 20

9. Komplikasi .................................................................................... 25

B. Konsep Masalah Keperawatan ........................................................... 28

1. Pengertian Masalah ..................................................................... 28

2. Komponen Masalah Keperawatan ............................................... 28

3. Faktor yang berhubungan ............................................................. 29

4. Phatway Thalasemia .................................................................... 30

5. Masalah keperawatan pada thalassemia ...................................... 31

C. Asuhan Keperawatan Thalasemia ..................................................... 35

1. Pengkajian .................................................................................... 35

2. Diagnosa Keperawatan .................................................................. 39

3. Intervensi Keperawatan ................................................................. 44

4. Implementasi Keperawatan ........................................................... 51

5. Evaluasi Keperawatan .................................................................. 52

Page 14: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

xiii

D. Konsep Keperawatan Anak ................................................................ 53

1. Paradigma Keperawatan Anak ...................................................... 53

2. Prinsip Keperawatan Anak ........................................................... 55

3. Peran Perawat Anak ...................................................................... 57

4. Pertumbuhan dan Perkembangan .................................................. 60

5. Batasan Usia Anak ........................................................................ 61

6. Hospitalisasi .................................................................................. 62

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan/Desain Penelitian ............................................................ 66

B. Subyek Penelitian ............................................................................... 66

C. Definisi Operasional ........................................................................... 66

D. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................. 67

E. Prosedur Penelitian ............................................................................ 67

F. Metode dan Instrument Pengmpulan Data ......................................... 68

G. Keabsahan Data ................................................................................. 69

H. Analisa Data ....................................................................................... 69

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ...................................................................................................... 70

1. Gambaran lokasi/penelitian ............................................................. 70

a. Pengkajian ................................................................................ 70

b. Diagnosa .................................................................................. 81

c. Intervensi ................................................................................. 84

d. Implementasi ............................................................................ 88

Page 15: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

xiv

e. Evaluasi .................................................................................... 93

B. Pembahasan ......................................................................................... 102

1. Pengkajian ..................................................................................... 102

2. Diagnosa ....................................................................................... 106

3. Intervensi ....................................................................................... 115

4. Implementasi ................................................................................. 123

5. Evaluasi ......................................................................................... 129

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ......................................................................................... 133

B. Saran .................................................................................................... 135

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 16: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

xv

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 2.1 .............................................................................................................. 30

Page 17: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 ............................................................................................................ 12

Page 18: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

xvii

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 4.1 ............................................................................................................... 71

Tabel 4.2 ............................................................................................................... 76

Tabel 4.3 ............................................................................................................... 80

Tabel 4.4 ............................................................................................................... 81

Tabel 4.5 ............................................................................................................... 81

Tabel 4.6 ................................................................................................................ 84

Tabel 4.7 ............................................................................................................... 88

Tabel 4.8 ................................................................................................................ 88

Tabel 4.9 ................................................................................................................ 94

Tabel 4.10 .............................................................................................................. 95

Page 19: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Daftar Lampiran

Lampiran 1 Asuhan Keperawatan pada Klien 1 dengan judul Asuhan

Keperawatan pada klien An.Z dengan thalassemia mayor dan

hemosiderosis di Poliklinik Thalasemia RSUP Dr Hasan sadikin

Bandung

Lampiran 2 Asuhan Keperawatan pada Klien 2 dengan judul Asuhan

keperawatan Anak dengan Thalasemia di ruang rawat mawar

melati RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda

Lampiran 3 Lembar konsultasi

Lampiran 4 Dokumentasi Seminar Hasil

Page 20: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyakit kronik merupakan kondisi yang menyebabkan anak menjalani

hospitalisasi minimal selama satu bulan dalam satu tahun, dan umumnya

mendapatkan pengobatan rutin dalam jangka waktu yang lama. Prevalensi

penyakit kronik di beberapa negara maju cenderung meningkat. Data survey

nasional memperkirakan bahwa sekitar 30% dari semua anak Indonesia

mempunyai bentuk kondisi yang kronik (Dahnil et al., 2017).

Salah satu penyakit kronik yang banyak terjadi di Indonesia adalah

penyakit thalasemia. Talasemia merupakan penyakit kronik yang diturunkan

secara autosomal resesif dari orang tua kepada anaknya yang disebabkan oleh

defisiensi sintesis rantai polipeptida yang mempengaruhi sumsum tulang

produksi hemoglobin dengan manifestasi klinis anemia berat (Potts &

Mendleco, 2007). Thalasemia adalah penyakit genetis yang terdeteksi disaat

seseorang masih dalam usia anak-anak. Penyakit genetic ini diakibatkan oleh

ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein yang dibutuhkan untuk

memproduksi hemoglobin (Rosnia et al., 2015).

Thalasemia merupakan penyakit kelainan darah yang di wariskan dan

merupakan kelompok penyakit hemoglobinopati (Marnis et al.,2018).

Thalasemia sebagai penyakit genetik yang diderita seumur hidup akan

membawa banyak masalah bagi penderitanya. Thalasemia merupakan kelainan

Page 21: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

2

seumur hidup yang disebabkan oleh kelainan gen autosom resesif, pada gen

kromosom ke-16 pada alfa thalasemia dan kromosom ke-11 pada beta

thalassemia. Thalasemia adalah suatu penyakit keturunan yang diakibatkan

oleh kegagalan pembentukan salah satu dari empat rantai asam amino yang

membentuk hemoglobin, sehingga hemoglobin tidak terbentuk sempurna.

Tubuh tidak dapat membentuk sel darah merah yang normal, sehingga sel

darah merah mudah rusak atau berumur pendek kurang dari 120 hari dan

terjadilah anemia (Rahayuet al., 2016).

Menurut World Health Organization (WHO), penyakit thalasemia

merupakan penyakit genetik terbanyak di dunia yang saat ini sudah dinyatakan

sebagai masalah kesehatan dunia. kurang lebih 7% dari penduduk dunia

mempunyai gen thalasemia. Data dari World Bank menunjukan bahwa 7% dari

populasi dunia merupakan pembawa sifat thalassemia. Setiap tahun sekitar

300.000-500.000 bayi baru lahir disertai dengan kelainan hemoglobin berat,

dan 50.000 hingga 100.000 anak meninggal akibat thalassemia β; 80% dari

jumlah tersebut berasal dari negara berkembang. Indonesia termasuk salah satu

negara dalam sabuk thalassemia dunia, yaitu negara dengan frekuensi gen

(angka pembawa sifat) thalassemia yang tinggi. Hal ini terbukti dari penelitian

epidemiologi di Indonesia yang mendapatkan bahwa frekuensi gen thalassemia

beta berkisar 3-10% (Kemenkes, 2018). Saat ini terdapat lebih dari 10.531

pasien thalassemia di Indonesia, dan diperikirakan 2.500 bayi baru lahir dengan

thalassemia di indonesia. Berdasarkan data dari Yayasan Thalassemia

Indonesia, terjadi peningkatan kasus Thalasemia yang terus menerus sejak

Page 22: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

3

tahun 2012 4896 kasus hingga tahun 2018 8761 kasus (Kemenkes RI, 2019).

Thalassemia menjadi penyakit yang memakan banyak biaya di antara penyakit

tidak menular lainnya, setelah jantung, kanker, ginjal, dan stroke. Penyakit ini

umumnya diidap oleh anak-anak dengan rentang usia 0 bulan hingga 18 tahun.

Setidaknya sebanyak 420.392 orang mengidap thalassemia (Kemenkes RI,

2017). Menurut Riskesdas 2013, 8 provinsi dengan prevalensi lebih tinggi

dari prevalensi nasional, antara lain Provinsi Aceh (13,4‰), DKI Jakara

(12,3‰), Sumatera Selatan (5,4‰), Gorontalo (3,1‰), Kepulauan Riau

(3,0‰), Nusa Tenggara Barat (2,6‰), Maluku (1,9‰), dan Papua Barat

(2,2‰) dalam (Hera Hijrian, 2018). Sedangkan prevelensi thalassemia di

Kalimantan timur adalah 0,2 %.

Penderita thalasemia mengalami Kelainan hemoglobin yang

menyebabkan eritrosit mudah mengalami destruksi. sehingga usia sel darah

merah menjadi lebih pendek dari normal yaitu berusia 120 hari. Hal ini

menyebabkan penderita thalasemia mengalami anemia dan menurunnya

kemampuan hemoglobin mengikat oksigen (Marnis et al., 2018). thalasemia

merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang diturunkan secara

resesif,secara molekuler dibedakan menjadi thalasemia alfa dan beta,

sedangkan secara klinis dibedakan menjadi thalasemia mayor dan minor. Anak

yang menderita penyakit ini memiliki kondisi yang baik saat di lahirkan akan

tetapi dengan semakin bertambahnya usia anak akan mengalami anemia baik

ringan ataupun berat hal ini di sebabkan karena ketiadaan parsial atau total

hemoglobin. jika keadaan ini tidak segera di atasi akan menyebabkan kematian

Page 23: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

4

dini pada anak. Gejala yang didapat pada pasien berupa gejala umum yaitu:

anemis, pucat, mudah capek, dan adanya penurunan kadar hemoglobin

pembesaran limpa, dan Fascies Cooley’s (sumsum memproduksi sel darah

merah berlebihan sehingga rongga sumsum membesar menyebabkan penipisan

tulang dan penonjolan pada dahi) Hal ini disebabkan oleh penurunan

fungsional hemoglobin dalam menyuplai atau membawa oksigen ke jaringan-

jaringan tubuh yang digunakan untuk oksidasi sel. Sehingga oksigenasi ke

jaringan berkurang. Selain sebagai pembawa oksigen, hemoglobin juga sebagai

pigmen merah eritrosit sehingga apabila terjadi penurunan kadar hemoglobin

ke jaringan maka jaringan tersebut menjadi pucat (Ray, 2013). Oleh karena itu,

penderita Thalasemia akan mengalami anemia sepanjang hidupnya (Sawitri &

Husna, 2018).

Anemia kronik yang dialami oleh anak dengan thalassemia

membutuhkan transfusi darah yang berulang-ulang dan, anak tidak dapat

terlepas dari perawatan transfusi darah. Perawatan transfusi darah masih

merupakan satu-satunya cara mencegah kematian pada anak penyandang

thalasemia ini. Tranfusi darah bertujuan untuk mempertahankan kadar

hemoglobin 9-10 g/dl. Bagi anak dan keluarganya, fakta bahwa anak di

diagnosa mengidap thalasemia bagaikan mimpi buruk karena beberapa hal,

seperti diantaranya adalah ancaman kematian, perawatan transfusi darah

seumur hidup anak, dan perubahan bentuk fisik anak yang terlihat jelas

(Apsari, 2016). Perawatan yang dijalani anak dengan thalasemia juga

memberikan dampak dalam bentuk perubahan fisik maupun psikologis.dampak

Page 24: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

5

fisik yang dialami berupa perubahan warna kulit menjadi kehitaman, pucat,

rambut menipis, dan perut membesar. sedangkan dampak psikologis yang

dialami berupa perasaan bosan, jenuh, dan putus asa (Julvia et al., 2019).

Dengan adanya perubahan-perubahan secara fisik dan psikologis yang dialami

anak thalasemia tentunya akan membutuhkan penatalaksanaan dan perawatan

secara signifikan. Perawatan anak dengan thalasemia memerlukan perawatan

tersendiri dan perhatian lebih besar. Perawatan anak dengan thalasemia tidak

hanya menimbulkan masalah bagi anak, tapi juga bagi orangtua.

Peran orang tua sangat berpengaruh besar dalam menjalani pengobatan

yang berlangsung terus-menerus dan tidak ada kepastian kesembuhan, terutama

pada anak kecil yang memerlukan perlindungan dan kasih sayang dari orang

tua, sehingga anak memiliki keyakinan bahwa orang tua tidak mengabaikan

tentang penyakit yang diderita. Anak thalassemia memerlukan dukungan

keluarga dalam menghadapi masa – masa kritis. selama pasien thalasemia di

rawat dirumah sakit perawat juga memiliki peran yang signifikan untuk

memberikan pelayanan dalam proses asuhan keperawatan maka peran perawat

sangat penting untuk dapat meningkatkan kesejahteraan kesehatan bagi

penderita thalassemia

Ada beberapa peran perawat dalam memberikan Asuhan keperawatan

dimana peran dan fungsi perawat yang pertama adalah promotif (perawat

mampu memberikan pendidikan kesehatan pada orang tua dengan gangguan

hematologi terutama pada thalassemia), peran dan fungsi perawat yang kedua

preventif (peran perawat disini mampu melakukan tindakan yang bisa

Page 25: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

6

mencegah terjadinya masalah baru misalnya infeksi), peran dan fungsi perawat

yang ketiga kuratif (di tahap ini perawat mampu memberikan pelayanan

keperawatan dengan berkalaborasi dengan tim kesehatan lain untuk

memberikan untuk mengurangi nyeri, antibiotic untuk mencegah terjadinya

infeksi), peran dan fungsi perawat yang keempat rehabilitative (perawat

mampu memandirikan pasien sehingga pasien dapat pulih dan mampu

beraktivitas seperti sebelum dirawat di rumah sakit).

Berdasarkan Uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai asuhan Klien Anak dengan thalassemia

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimanakah gambaran Asuhan Keperawatan pada

klien Anak dengan Thalassemia?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

Asuhan Keperawatan Pada klien Anak dengan thalassemia secara rinci

dan mendalam yang ditekankan pada aspek asuhan keperawatan pada

klien anak dengan thalassemia.

Page 26: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

7

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi hasil pengkajian klien pada anak dengan thalasemia

b. Mengidentifikasi diagnosis keperawatan pada klien anak dengan

thalasemia

c. Mengidentifikasi perencanaan keperawatan pada klien anak dengan

thalasemia

d. Mengidentifikasi implementasi keperawatan klien anak dengan

thalasemia

e. Mengidentifikasi hasil evaluasi klien klien anak dengan thalassemia

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan informasi bagi peneliti tentang

asuhan keperawatan anak dengan masalah thalassemia. selain itu Tugas

Akhir ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara penulis dalam

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di dalam perkuliahan.

2. Bagi Institusi dan Rumah sakit

Penulisan Tugas Akhir ini diharapkan menjadi masukan bagi

Institusi dan Rumah sakit dalam memberikan Asuhan Keperawatan klien

Anak dengan thalassemia

Page 27: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

8

3. Bagi Perkembangan ilmu pengetahuan

Penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai masukan untuk

memberikan informasi tambahan, referensi dan ketrampilan dalam

melakukan asuhan keperawatan sehingga mampu mengoptimalkan

pelayanan asuhan keperawatan anak kepada masyarakat terutama dengan

masalah thalassemia.

Page 28: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Medis Thalasemia

1. Pengertian Thalassemia

Thalasemia merupakan suatu sindrom kelainan darah yang

diwariskan (inherited) dan merupakan kelompok penyakit

hemoglobinopati, yaitu kelainan yang disebabkan oleh gangguan sintesis

hemoglobin akibat mutasi di dalam atau dekat gen globin. Kelainan

hemoglobin pada penderita thalasemia akan menyebabkan eritrosit mudah

mengalami destruksi, sehingga usia sel-sel darah merah menjadi lebih

pendek dari normal yaitu berusia 120 hari (Marnis, Indriati, & Nauli,

2018).

Thalasemia adalah suatu gangguan darah yang diturunkan ditandai

oleh defisiensi produk rantai globulin pada hemoglobin (Suriadi, 2010).

Penyakit thalasemia merupakan salah satu penyakit genetik tersering di

dunia. Penyakit genetic ini diakibatkan oleh ketidakmampuan sumsum

tulang membentuk protein yang dibutuhkan untuk memproduksi

hemoglobin (Potts & Mandleco, 2007). Hemoglobin merupakan protein

kaya zat besi yang berada di dalam sel darah merah yang berfungsi untuk

mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh bagian tubuh (McPhee &

Ganong, 2010) dalam (Rosnia Safitri, Juniar Ernawaty, 2015).

Page 29: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

10

2. Etiologi

Thalassemia merupakan penyakit anemia hemolitik herediter yang

diturunkan secara resesif. ditandai oleh defisiensi produksi globin pada

hemoglobin. Dimana terjadi kerusakan sel darah merah di dalam

pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi pendek (kurang dari 100

hari). kerusakan tersebut karena hemoglobin yang tidak normal

(hemoglobinopatia). Sebagian besar penderita thalassemia terjadi karena

factor turunan genetic pada sintesis hemoglobin yang diturunkan oleh

orang tua (Suriadi, 2006).

Sementara menurut Ngastiyah (2006) Penyebab kerusakan tersebut

karena hemoglobin yang tidak normal (hemoglobinopatia) dan kelainan

hemoglobin ini karena adanya gangguan pembentukan yang disebabkan

oleh gangguan structural pembentukan hemoglobin (hemoglobin

abnormal) misalnya pada HbS, HbF, HbD dan sebagainya, selain itu

gangguan jumlah (salah satu/beberapa) rantai globin seperti pada

thalassemia.

Ketidakseimbangan dalam rantai protein globin alfa dan beta, yang

diperlukan dalam pembentukan hemoglobin, disebabkan oleh sebuah gen

cacat yang diturunkan. Untuk menderita penyakit ini, seseorang harus

memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya. Jika hanya 1 gen yang

diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa tetapi tidak

menunjukkan gejala-gejala dari penyakit ini.

9

Page 30: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

11

3. Klasifikasi

Klasifikasi dari penyakit thalassemia menurut Suriadi (2006) yaitu :

a. Thalassemia alfa

Thalassemia alfa merupakan jenis thalassemia yang mengalami

penurunan sintesis dalam rantai alfa.

b. Thalassemia beta

Thalassemia beta merupakan jenis thalassemia yang mengalami

penurunan pada rantai beta. Sedangkan berdasarkan jumlah gen yang

mengalami gangguan,

Hockenberry & Wilson (2009) mengklasifikasikan Thalasemia

menjadi

1) Thalasemia Minor

Thalasemia minor merupakan keadaan yang terjadi pada seseorang

yang sehat namun orang tersebut dapat mewariskan gen

Thalasemia pada anak-anaknya. Thalasemia trait sudah ada sejak

lahir dan tetap akan ada sepanjang hidup penderita. Penderita tidak

memerlukan transfusi darah dalam hidupnya.

2) Thalasemia Intermedia

Thalasemia intermedia merupakan kondisi antara Thalasemia

mayor dan minor. Penderita Thalasemia ini mungkin memerlukan

transfusi darah secara berkala, dan penderita Thalasemia jenis ini

dapat bertahan hidup sampai dewasa.

3) Thalasemia Mayor

Page 31: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

12

Thalasemia jenis ini sering disebut Cooley Anemia dan terjadi

apabila kedua orangtua mempunyai sifat pembawa Thalasemia

(Carrier). Anak-anak dengan Thalasemia mayor tampak normal

saat lahir, tetapi akan menderita kekurangan darah pada usia 3-18

bulan. Penderita Thalasemia mayor akan memerlukan transfusi

darah secara berkala seumur hidupnya dan dapat meningkatkan

usia hidup hingga 10-20 tahun. Namun apabila penderita tidak

dirawat penderita Thalasemia ini hanya bertahan hidup sampai 5-6

tahun (Potts & Mandleco, 2007). (Bakta, 2003; Permono, dkk,

2006; Hockenberry & Wilson, 2009). Thalasemia mayor biasanya

menjadi bergejala sebagai anemia hemolitik kronis yang progresif

selama 6 bulan kehidupan. Transfusi darah reguler diperlukan pada

penderita ini untuk mencegah kelemahan yang amat dan gagal

jantung yang disebabkan oleh anemia (Nelson, 2000) dalam (Putri,

2015)

4. Anatomi Fisiologi

Gambar 2.1

Thalasemia

Sumber : Aslinar (2017)

a. Pengertian Hemoglobin

Hemoglobin merupakan pigmen yang mengandung zat besi

terdapat dalam sel darah merah dan berfungsi terutama dalam

Page 32: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

13

pengangkutan oksigen dari paru- paru ke semua sel jaringan tubuh.

(Pearce, 2009).

b. Tahap Pembentukan Hb

Tahap pembentukan Hb dimulai dalam eritroblast dan terus

berlangsung sampai tingkat normoblast dan retikulosit. Dari

penyelidikan dengan isotop diketahui bahwa bagian hem dari

hemoglobin terutama disintesis dari asam asetat dan glisin. Sebagian

besar sintesis ini terjadi didalam mitokondria. Langkah awal sintesis

adalah pembentukan senyawa pirol, selanjutnya 4 senyawa pirol

bersatu membentuk senyawa protoporfirin yang kemudian berikatan

dengan besi membentuk molekul hem, akhirnya keempat molekul hem

berikatan dengan satu molekul globin. Satu globin yang disintesis

dalam ribosom retikulom endoplasma membentuk Hb ( Azhar, 2009).

Sintesis Hb dimulai dari suksinil koA yang dibentuk dalam siklus

krebs berikatan dengan glisin yang dipengaruhi oleh enzim asam

aminolevolinat (ALA) molekul pirol. Koenzim pada reaksi tersebut

yaitu piridoksal fosfat (vitamin B6) yang dirangsang oleh eritropoetin,

kemudian empat pirol bergabung untuk membentuk protoporfirin IX

yang kemudian bergabung dengan rantai polipeptida panjang yang

disebut globin yang disintesis di ribosom membentuk sub unit yang

disebut rantai Hb (Azhar, 2009).

Pembentukan Hb dalam sitoplasma terjadi bersamaan dengan

proses pembentukan DNA dalam inti sel. Hb merupakan unsur

Page 33: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

14

terpenting dalam plasma eritrosit. Molekul Hb terdiri dari globin,

protoporfirin dan besi. Globin dibentuk disekitar ribosom sedangkan

protoporfirin dibentuk disekitar mitokondria, besi didapat dari

transferin. Pada permulaan sel, eritrosit berinti terhadap reseptor

transferin. Gangguan dalam pengikatan besi untuk membentuk Hb

akan mengakibatkan terbentuknya eritrosit dengan sitoplasma yang

kecil dan kurang mengandung Hb. Tidak berhasilnya sitoplasma sel

eritrosit berinti mengikat fe untuk pembentukan Hb dapat disebabkan

oleh rendahnya kadar fe untuk pembentukan Hb dapat disebabkan oleh

rendahnya kadar fe dalam darah ( Azhar, 2009).

c. Metabolisme zat besi

Zat besi merupakan unsur yang penting dalam tubuh dan hampir

selalu berikatan dengan protein tertetu seperti hemoglobin, mioglobin.

Kompartemen zat besi yag terbesar dalam tubuh adalah hemogolbin

yang dalam keadaan normal mengandung kira-kira 2 gram zat besi.

Hemoglobin mengandung 0,34% berat zat besi, dimana 1 mL eritrosit

setara 1 mg zat besi.

Feritin merupakan tempat peyimpana terbesar zat besi dalam

tubuh. Fungsi ferritin adalah sebagai peyimpana zat besi terutama

dalam hati, limpa, da sumsum tulang. Zat besi yang berlebihan akan

disimpan dan bila diperlukan dapat dimobilisasi kembali. Hati

merupakan tempat peyimpanan ferritin terbesar di dalam tubuh dan

berperan dalam mobilisasi ferriti serum. Pada penyakit hati akut

Page 34: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

15

maupu kronis, kadar ferritin meningkat, ini disebabkan pengambilan

ferritin dalam sel hati terganggu dan terdapat pelepasan ferittin dari sel

hati yang rusak. Pada penyakit keganasan, sel darah kadar ferritin

serum meningkat disebabkan meningkatnya sintesis ferritin oleh sel

leukemia pada keadaan infeksi dan inflamasi, terjadi gangguan

pelepasan zat besi dari sel retikuloedotelial yang mekaismenya belum

jelas, akibatya kadar ferritin intrasel dan serum meningkat. Ferritin

disintesis dalam sel retikuloedotelial dan di sekresikan ke dalam

plasma. Sintesis ferritin di pengaruhi kosentrasi cadangan besi intrasel

dan berkaitan pula dengan cadangan besi intra sel (hemosiderin). Zat

besi dalam plasma sebagian diberikan dengan transferrin, yang

berfunsi sebagai transport zat besi. Tranferrin merupakan suatu

glikoprotein, setiap molekul transferrin mengandung 2 atom fe. Zat

besi yang berikatan dengan transferrin akan terukur sebagai kadar besi

serum yang dalam keadaan normal hanya 20-45% transferrin yang

jenuh dengan zat besi, sedangkan kapasitas daya ikut transferrin

seluruhnya disebut daya ikat besi total (total iron binding capacity,

TIBC) (Kiswari, 2014).

5. Manifestasi Klinis

Pada beberapa kasus Thalassemia dapat ditemukan gejala-gejala

seperti: badan lemah, kulit kekuningan (jaundice), urin gelap, cepat lelah,

denyut jantung meningkat, tulang wajah abnormal dan

Page 35: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

16

pertumbuhan terhambat serta permukaan perut yang membuncit

dengan pembesaran hati dan limpa

Pasien Thalassemia mayor umumnya menunjukkan gejala-

gejala fisik berupa hambatan pertumbuhan, anak menjadi kurus, perut

membuncit akibat hepatosplenomegali dengan wajah yang khas, frontal

bossing, mulut tongos (rodent like mouth), bibir agak tertarik, dan

maloklusi gigi. Perubahan ini terjadi akibat sumsum tulang yang

terlalu aktif bekerja untuk menghasilkan sel darah merah, pada

Thalassemia bisa menyebabkan penebalan dan pembesaran tulang

terutama tulang kepala dan wajah, selain itu anak akan mengalami

pertumbuhan yang terhambat. Akibat dari anemia kronis dan transfusi

berulang, maka pasien akan mengalami kelebihan zat besi yang

kemudian akan tertimbun di setiap organ, terutama otot jantung, hati,

kelenjar pankreas, dan kelenjar pembentuk hormon lainnya, yang

dikemudian hari akan menimbulkan komplikasi. Perubahan tulang yang

paling sering terlihat terjadi pada tulang tengkorak dan tulang wajah.

Kepala pasien Thalassemia mayor menjadi besar dengan penonjolan

pada tulang frontal dan pelebaran diploe (spons tulang) tulang tengkorak

hingga beberapa kali lebih besar dari orang normal.

6. Patofisiologi

Kelebihan pada rantai alpha ditemukan pada beta thalasemia dan

kelebihan rantai beta dan gama ditemukan pada alpha thalasemia.

Kelebihan rantai polipeptida ini mengalami presippitasi dalam sel eritrosit.

Page 36: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

17

Globin intra eritrosik yang mengalami presipitasi, yang terjadi sebagai

rantai polipeptida alpa dan beta, atau terdiri dari hemoglobin tak stabil-

badan Heinz, merusak sampul eritrosit dan menyebabkan hemolisis.

Reduksi dalam hemoglobin menstimulasi bone marrow memproduksi

RBC yang lebih. Dalam stimulasi yang konstan pada bone marrow,

produksi RBC secara terus-menerus pada suatu dasar kronik, dan dengan

cepatnya destruksi RBC, menimbulkan tidak adekuatnya sirkulasi

hemoglobin. Kelebihan produksi dan destruksi RBC, menimbulkan tidak

adekuatnya sirkulasi hemoglobin. Kelebihan produksi dan destruksi RBC

menyebabkan bone marrow menjadi tipis dan mudah pecah atau rapuh.

Penyebab anemia pada talasemia bersifat primer dan sekunder.

Penyebab primer adalah berkurangnya sintesis Hb A dan eritropoesis yang

tidak efektif disertai penghancuran sel-sel eritrosit intrameduler. Penyebab

sekunder adalah karena defisiensi asam folat, bertambahnya volume

plasma intravaskuler yang mengakibatkan hemodilusi, dan destruksi

eritrosit oleh system retikuloendotelial dalam limfa dan hati. Penelitian

biomolekular menunjukkan adanya mutasi DNA pada gen sehingga

produksi rantai alfa atau beta dari hemoglobin berkurang. Tejadinya

hemosiderosis merupakan hasil kombinasi antara transfusi berulang,

peningkatan absorpsi besi dalam usus karena eritropoesis yang tidak

efektif, anemia kronis serta proses hemolysis

Page 37: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

18

7. Pemeriksaan penunjang

Diagnosis untuk Thalassemia terdapat dua yaitu secara screening

test dan definitive test. Di daerah endemik, anemia hipokrom mikrositik

perlu diragui sebagai gangguan Thalassemia (Wiwanitkit, 2007).

a. Screening test

1) Interpretasi apusan darah

Dengan apusan darah anemia mikrositik sering dapat dideteksi

pada kebanyakkan Thalassemia kecuali Thalassemia α silent

carrier. Pemeriksaan apusan darah rutin dapat membawa kepada

diagnosis Thalassemia tetapi kurang berguna untuk skrining.

2) Pemeriksaan osmotic fragility (OF)

Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan fragiliti eritrosit.

Secara dasarnya resistan eritrosit untuk lisis bila konsentrasi natrium

klorida dikurangkan dikira. Studi yang dilakukan menemui

probabilitas formasi pori-pori pada membran yang regang bervariasi

mengikut order ini: Thalassemia < kontrol < spherositosis

(Wiwanitkit, 2007). Studi OF berkaitan kegunaan sebagai alat

diagnostik telah dilakukan dan berdasarkan satu penelitian di

Thailand, sensitivitinya adalah 91.47%, spesifikasi 81.60, false

positive rate 18.40% dan false negative rate 8.53% (Wiwanitkit,

2007).

3) Indeks eritrosit

Page 38: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

19

Dengan bantuan alat indeks sel darah merah dapat dicari tetapi

hanya dapat mendeteksi mikrositik dan hipokrom serta kurang

memberi nilai diagnostik. Maka metode matematika dibangunkan

(Wiwanitkit, 2007).

4) Model matematika

Membedakan anemia defisiensi besi dari Thalassemia β berdasarkan

parameter jumlah eritrosit digunakan. Beberapa rumus telah

dipropose seperti 0.01 x MCH x (MCV)², RDW x MCH x (MCV)

²/Hb x 100, MCV/RBC dan MCH/RBC tetapi kebanyakkannya

digunakan untuk membedakan anemia defisiensi besi dengan

Thalassemia β (Wiwanitkit, 2007).

Sekiranya Indeks Mentzer = MCV/RBC digunakan, nilai yang

diperoleh sekiranya >13 cenderung ke arah defisiensi besi sedangkan

<13 mengarah ke Thalassemia trait. Pada penderita Thalassemia trait

kadar MCV rendah, eritrosit meningkat dan anemia tidak ada ataupun

ringan. Pada anemia defisiensi besi pula MCV rendah, eritrosit normal

ke rendah dan anemia adalah gejala lanjut (Yazdani, 2011).

b. Definitive test

1) Elektroforesis hemoglobin

Pemeriksaan ini dapat menentukan pelbagai jenis tipe hemoglobin di

dalam darah. Pada dewasa konstitusi normal hemoglobin adalah Hb

A1 95-98%, Hb A2 2-3%, Hb F 0.8-2% (anak di bawah 6 bulan

kadar ini tinggi sedangkan neonatus bisa mencapai 80%). Nilai

Page 39: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

20

abnormal bisa digunakan untuk diagnosis Thalassemia seperti pada

Thalassemia minor Hb A2 4-5.8% atau Hb F 2-5%, Thalassemia Hb

H: Hb A2 <2% dan Thalassemia mayor Hb F 10-90%. Pada negara

tropikal membangun, elektroporesis bisa juga mendeteksi Hb C, Hb

S dan Hb J (Wiwanitkit, 2007).

2) Kromatografi hemoglobin

Pada elektroforesis hemoglobin, HB A2 tidak terpisah baik dengan

Hb C. Pemeriksaan menggunakan high performance liquid

chromatography (HPLC) pula membolehkan penghitungan aktual

Hb A2 meskipun terdapat kehadiran Hb C atau Hb E. Metode ini

berguna untuk diagnosa Thalassemia β karena ia bisa

mengidentifikasi hemoglobin dan variannya serta menghitung

konsentrasi dengan tepat terutama Hb F dan Hb A2 (Wiwanitkit,

2007).

3) Molecular diagnosis

Pemeriksaan ini adalah gold standard dalam mendiagnosis

Thalassemia. Molecular diagnosis bukan saja dapat menentukan tipe

Thalassemia malah dapat juga menentukan mutasi yang berlaku

(Wiwanitkit, 2007).

8. Penatalaksanaan

Pengobatan Thalasemia bergantung pada jenis dan tingkat keparahan

dari gangguan. Seseorang pembawa atau yang memiliki sifat alfa atau beta

Thalasemia cenderung ringan atau tanpa gejala dan hanya membutuhkan

Page 40: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

21

sedikit atau tanpa pengobatan. Terdapat tiga standar perawatan umum

untuk Thalasemia tingkat menengah atau berat, yaitu transfusi darah, terapi

besi dan chelation, serta menggunakan suplemen asam folat. Selain itu,

terdapat perawatan lainnya adalah dengan transplantasi sum-sum tulang

belakang, pendonoran darah tali pusat, dan HLA (Children's Hospital &

Research Center Oakland, 2005).

a. Transfusi darah

Transfusi yang dilakukan adalah transfusi sel darah merah. Terapi ini

merupakan terapi utama bagi orang-orang yang menderita Thalasemia

sedang atau berat. Transfusi darah dilakukan melalui pembuluh vena

dan memberikan sel darah merah dengan hemoglobin normal. Untuk

mempertahankan keadaan tersebut, transfusi darah harus dilakukan

secara rutin karena dalam waktu 120 hari sel darah merah akan mati.

Khusus untuk penderita beta Thalasemia intermedia, transfusi darah

hanya dilakukan sesekali saja, tidak secara rutin. Sedangkan untuk

beta Thalasemia mayor (Cooleys Anemia) harus dilakukan secara

teratur (Children's Hospital & Research Center Oakland, 2005). Terapi

diberikan secara teratur untuk mempertahankan kadar Hb di atas 10

g/dl (Arnis, 2016).

b. Terapi Khelasi Besi (Iron Chelation)

Hemoglobin dalam sel darah merah adalah zat besi yang kaya protein.

Apabila melakukan transfusi darah secara teratur dapat mengakibatkan

penumpukan zat besi dalam darah. Kondisi ini dapat merusak hati,

Page 41: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

22

jantung, dan organ-organ lainnya. Untuk mencegah kerusakan ini,

terapi khelasi besi diperlukan untuk membuang kelebihan zat besi dari

tubuh. Terdapat dua obat-obatan yang digunakan dalam terapi khelasi

besi menurut National Hearth Lung and Blood Institute (2008) yaitu:

1) Deferoxamine

Deferoxamine adalah obat cair yang diberikan melalui bawah kulit

secara perlahan-lahan dan biasanya dengan bantuan pompa kecil

yang digunakan dalam kurun waktu semalam. Terapi ini memakan

waktu lama dan sedikit memberikan rasa sakit. Efek samping dari

pengobatan ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan dan

pendengaran.

2) Deferasirox adalah pil yang dikonsumsi sekali sehari. Efek

sampingnya adalah sakit kepala, mual, muntah, diare, sakit sendi,

dan kelelahan.

c. Suplemen Asam Folat Asam folat adalah vitamin B yang dapat

membantu pembangunan sel-sel darah merah yang sehat. Suplemen ini

harus tetap diminum di samping melakukan transfusi darah ataupun

terapi khelasi besi.

1) Transplantasi sum-sum tulang belakang Bone Marrow

Transplantation (BMT) sejak tahun 1900 telah dilakukan. Darah

dan sumsum transplantasi sel induk normal akan menggantikan sel-

sel induk yang rusak. Sel-sel induk adalah sel- sel di dalam

sumsum tulang yang membuat sel-sel darah merah. Transplantasi

Page 42: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

23

sel induk adalah satu-satunya pengobatan yang dapat

menyembuhkan Thalasemia. Namun, memiliki kendala karena

hanya sejumlah kecil orang yang dapat menemukan pasangan yang

baik antara donor dan resipiennya (Okam, 2001).

2) Pendonoran darah tali pusat (Cord Blood) Cord

Cord blood adalah darah yang ada di dalam tali pusat dan plasenta.

Seperti tulang sumsum, itu adalah sumber kaya sel induk,

bangunan blok dari sistem kekebalan tubuh manusia. Dibandingkan

dengan pendonoran sumsum tulang, darah tali pusat non-invasif,

tidak nyeri, lebih murah dan relatif sederhana (Okam, 2001).

d. HLA (Human Leukocyte Antigens)

Human Leukocyte Antigens (HLA) adalah protein yang

terdapat pada sel dipermukaan tubuh. Sistem kekebalan tubuh kita

mengenali sel kita sendiri sebagai 'diri' dan sel „asing' sebagai lawan

didasarkan pada protein HLA ditampilkan pada permukaan sel kita.

Pada transplantasi sumsum tulang, HLA ini dapat mencegah

terjadinya penolakan dari tubuh serta Graft versus Host Disease

(GVHD). HLA yang terbaik untuk mencegah penolakan adalah

melakukan donor secara genetik berhubungan dengan penerima

(Okam, 2001).

Penatalaksanaan Keperawatan

Pada dasarnya perawatan thalasemia sama dengan pasien anemia

lainnya, yaitu memerlukan perawatan tersendiri dan perhatian lebih.

Page 43: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

24

Masalah pasien yang perlu diperhatikan adalah risiko terjadi komplikasi

akibat tranfusi yang berulang-ulang, gangguan rasa aman dan nyaman,

kurangnya pengetahuan orang tua mengenai penyakit dan cemas orang tua

terhadap kondisi anak (Ngastiyah, 2005).

Menurut Suriadi (2006) tindakan keperawatan yang dapat

dilakukan terhadap pasien dengan thalassemia di antaranya membuat

perfusi jaringan pasien menjadi adekuat kembali, mendukung anak tetap

toleran terhadap aktivitasnya, memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat

dan membuat keluarga dapat mengatasi masalah atau stress yang terjadi

pada keluarga.

Selain tindakan keperawatan yang di atas tadi, perawat juga perlu

menyiapkan klien untuk perencanaan pulang seperti memberikan

informasi tentang kebutuhan melakukan aktivitas sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kondisi fisik anak, jelaskan terapi yang diberikan

mengenai dosis dan efek samping, jelaskan perawatan yang diperlukan di

rumah, tekankan untuk melakukan control ulang sesuai waktu yang di

tentukan (Suriadi, 2006).

9. Komplikasi

Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada

penderita thalassemia.

a. Komplikasi Jantung

Kerusakan jantung akibat terlalu banyak zat besi dapat

menyebabkan penurunan kekuatan pompa jantung, gagal jantung,

Page 44: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

25

aritmia atau detak jantung yang tidak beraturan, dan terkumpulnya

cairan di jaringan jantung. Ada beberapa pemeriksaan rutin yang harus

dilakukan penderita thalasemia beta mayor, yaitu pemeriksaan tiap

enam bulan sekali untuk memeriksa fungsi jantung, dan setahun sekali

pemeriksaan menyeluruh untuk memeriksa konduksi aliran listrik

jantung menggunakan electrocardiogram oleh dokter spesialis jantung.

Perawatan untuk meningkatkan fungsi jantung dapat dilakukan dengan

terapi khelasi yang lebih menyeluruh dan mengonsumsi obat

penghambat enzim konversi angiotensin.

b. Komplikasi pada Tulang

Sumsum tulang akan berkembang dan memengaruhi tulang

akibat tubuh kekuerangan sel darah merah yang sehat. Komplikasi

tulang yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:

1) Nyeri persendian dan tulang

2) Osteoporosis

3) Kelainan bentuk tulang

4) Risiko patah tulang meningkat jika kepadatan tulang menjadi

rendah.

c. Pembesaran Limpa (Splenomegali)

Pembesaran limpa terjadi karena limpa sulit untuk mendaur ulang

sel darah yang memiliki bentuk tidak normal dan berakibat kepada

meningkatnya jumlah darah yang ada di dalam limpa, membuat limpa

tumbuh lebih besar. Transfusi darah yang bertujuan meningkatkan sel

Page 45: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

26

darah yang sehat akan menjadi tidak efektif jika limpa telah membesar

dan menjadi terlalu aktif, serta mulai menghancurkan sel darah yang

sehat. Splenectomy atau operasi pengangkatan limpa merupakan satu-

satunya cara untuk mengatasi masalah ini.Vaksinasi untuk mengatasi

potensi infeksi yang serius, seperti flu dan meningitis, disarankan

untuk dilakukan jika anak Anda telah melakukan operasi pengangkatan

limpa, hal ini dikarenakan limpa berperan dalam melawan infeksi.

Segera temui dokter jika anak Anda memiliki gejala infeksi, seperti

nyeri otot dan demam, karena bisa berakibat fatal.

d. Komplikasi pada Hati

Kerusakan hati akibat terlalu banyak zat besi dapat menyebabkan

terjadinya beberapa hal, seperti fibrosis atau pembesaran hati, sirosis

hati atau penyakit degeneratif kronis di mana sel-sel hati normal

menjadi rusak, lalu digantikan oleh jaringan parut, serta hepatitis. Oleh

karena itu, penderita thalassemia dianjurkan untuk memeriksa fungsi

hati tiap tiga bulan sekali.

Pencegahan infeksi hati dapat dilakukan dengan mengonsumsi

obat antivirus, sedangkan mencegah kerusakan hati yang lebih parah

dapat dilakukan terapi khelasi.

e. Komplikasi pada Kelenjar Hormon

Sistem hormon diatur oleh kelenjar pituitari yang sangat sensitif

terhadap zat besi. Para penderita thalassemia beta mayor, walaupun

telah melakukan terapi khelasi, dapat mengalami gangguan sistem

Page 46: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

27

hormon.Perawatan dengan terapi pergantian hormon mungkin

diperlukan untuk mengatasi pertumbuhan dan masa pubertas yang

terhambat akibat kelenjar pituitari yang rusak. Ada beberapa

komplikasi pada kelenjar hormon yang dapat terjadi usai pubertas

seperti berikut ini:

1) Kelenjar tiroid – hipertiroidisme atau hipotiroidisme

2) Pankreas – diabetes

Pemeriksaan dengan mengukur berat dan tinggi badan harus

dilakukan anak-anak penderita thalassemia tiap enam bulan sekali

untuk mengukur pertumbuhannya. Sementara itu, pemeriksaan

pertumbuhan pada para remaja yang sudah memasuki masa pubertas

dilakukan tiap satu tahun sekali.

B. Konsep Masalah Keperawatan

1. Pengertian Masalah

Keperawatan Masalah keperawatan merupakan suatu penilaian

klinis mengenai respons klien terhadap masalah kesehatan atau proses

kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun

potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi

respons individu, keluarga, dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan

dengan kesehatan (PPNI, 2017).

Page 47: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

28

2. Komponen Masalah Keperawatan

Dalam konsep masalah keperawatan terdapat dua komponen utama

yaitu masalah (problem) atau label diagnosis dan indikator diagnostik.

Masing – masing komponen diagnosis diuraikan sebagai berikut :

a. Masalah (Problem)

Masalah merupakan label diagnosis keperawatan yang menggambarkan

inti dari respons klien terhadap kondisi kesehatan atau proses

kehidupannya. Label diagnosis terdiri atas Deskriptor atau penjelas dan

fokus diagnostik. Descriptor merupakan pernyataan yang menjelaskan

bagaimana suatu fokus diagnosis terjadi.

b. Indikator Diagnostik

Indikator diagnostik terdiri atas penyebab, tanda/gejala, dan faktor

risiko dengan uraian sebagai berikut :

1) Penyebab (Etiology) merupakan faktor – faktor yang

mempengaruhi perubahan status perubahan status kesehatan.

Etiologi dapat mencakup empat kategori yaitu : 1) fisiologis,

biologis atau psikologis; 2) efek samping terapi/tindakan; 3)

situasional (lingkungan antar personal); dan 4) maturasional.

2) Tanda (sign) dan Gejala (Symptom). Tanda merupakan data

objektif yang diperoleh dari hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan

laboratorium dan prosedur diagnostic, sedangkan gejala

Page 48: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

29

merupakan data subjektif yang diperoleh dari hasil anamnesis.

Tanda/ gejala dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu :

a) Mayor : tanda/gejala ditemukan sekitar 80% - 100% untuk

validasi diagnosis.

b) Minor : tanda/ gejala tidak harus ditemukan, namun jika

ditemukan dapat mendukung penegakkan diagnosis.

(Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).

3. Faktor yang berhubungan

Faktor yang berhubungan atau kondisi klinis yang terkait atau

penyebab pada masalah keperawatan merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi perubahan status kesehatan yang mencakup empat kategori

yaitu : a. fisiologis, biologis, psikologis; b. efek terapi atau tindakan ; c.

situasional (lingkungan atau personal); d. maturasional (Tim Pokja SDKI

DPP PPNI, 2017).

Page 49: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

30

Imunitas

4. Phatway Penyakit Thalasemia

Pernikahan penderita

thalsemia carrier

Penurunan penyakit

secara autosomal

resesif

Pembentukkan rantai α dan β diretikulo

tidak seimbang

• Rantai β kurang dibentuk

dibanding α

• Rantai β tidak dibentuk sama

sekali

• Rantai g dibentuk tetapi tidak

menutupi kekurangan rantai β

Membentuk inklosion

Gangguan sintesis

rantai globulin α dan β

• Gangguan pembentukkan

rantai α dan β

• Pembentukkam rantai α dan β

• Penimbunan dan

pengendapan rantai α dan β

Thalasemia α

Rantai α kurang terbentuk

dari pada rantai β

Thalasemia β

Tidak terbentuk HbA

Menempel pada dinding eritrosit

Anemia

Hemolysis

• Eritropoesis darah yang tidak

efektif dan penghancuran

precursor eritrosit dan

intramedula

• Sintesis Hb eritrosit

hipokrom & mikrositer

• Hemolysis eritrosit yang

immature

Kompensasi tubuh membentuk

eritrosit oleh sumsum tulang

Peningkatan O2 oleh RBC

Aliran darah ke organ vital dan jaringan Hiperplasi sumsum tulang

Ekspansif massif sumsum tulang

wajah dan cranium

O2 dan nutrisi tidak di transport secara

adekuat

Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009)

Deformitas tulang

Hipoksia

• Perubahan bentuk wajah

• Penonjolan tulang tengkorak

• Pertumbuhan pada tulang

maxilla terjadi

• Terjadi face coley

Tubuh merespon dengan pembentukkan eritrpoetin Suplai O2/Na ke jaringan

Masuk ke sirkulasi Metabolism sel

Merangsang eritrpoesis Pertumbuhan sel dan otak

terhambat

Gangguan tumbuh kembang(D.0106) Pembentukkan RBC baru yang immature

dan mudah lisis

Perubahan pembentukkan ATP

Perasaan berbeda dengan orang

Gambaran diri negative

Gangguan Citra Tubuh (D.0083)

Terjadi hemapoesis di extramedulla

Hemokrotamesis

Hb perlu transfusi

Terjadi peningkatan Fe Energy yang dihasilkan

Intoleransi Aktivitas

(D.0056)

Kelemahan fisik

Fibrosis

Pigmentasi kulit

(Coklat kehitaman)

Resiko Gangguan Integritas

Kulit/Jaringan (D.0139)

Liver

Hepatomegaly

Jantung Limfa

SplenoktomPayah jantung

Perut buncit, menekan diafragma

Resiko Infeksi (D.0142)

(((((

Frekuensi nafas

Pola Nafas Tidak Efektif

(D.0005)

Pancreas

Compliance paru-paru terganggu

DM

Perkusi nafas

Hemosiderosis

Sumber : (Nurarif & Kusuma, 2016) (PPNI, 2016)

Paru-paru

Bagan 2.1

Phatway Thalasemia

Page 50: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

31

5. Masalah Keperawatan pada Thalasemia

a. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang

menghambat ekspansi paru (D.0005)

1) Definisi : Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberikan

ventilasi adekuat.

2) Gejala dan tanda Mayor

a) Subjektif : dyspnea

b) Objektif

(1) Penggunaan otot bantu pernapasan

(2) Fase ekspirasi memanjang

(3) Pola napas abnormal (mis. Takipnea, bradypnea,

hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes)

3) Gejala dan tanda Minor

a) Subjektif : Ortopnea

b) Objektif

(1) Pernapasan pursed-lip

(2) Pernapasan cuping hidung

(3) Diameter thoraks anterior-posterior meningkat

(4) Ventilasi semenit menurun

(5) Kapasitas vital menurun

(6) Tekanan ekspirasi menurun

(7) Tekanan inspirasi menurun

(8) Ekskursi dada berubah

Page 51: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

32

b. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan kosentrasi

Hemoglobin. (D.0009)

1) Definisi Masalah

Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat

mengganggu metabolism tubuh

2) Gejala dan Data Mayor

a) Subjektif : -

b) Objektif

(1) Pengisian kapiler > 3 detik

(2) Nadi perifer menurun atau tidak teraba

(3) Akral teraba dingin

(4) Warna kulit pucat

(5) Turgor Kulit menurun

3) Gejala dan Data Minor

a) Subjektif

(1) Parastesia

(2) Nyeri ekstermitas

b) Objektif

(1) Edema

(2) Penyembuhan luka lambat

(3) Indeks ankle- brachial <0.09

(4) Bruit fermoralis

Page 52: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

33

c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara

suplai O2 dan kebutuhan oksigen (D.0056)

1) Definisi : Ketidakcukupan energy untuk melakukan aktifitas sehari-

hari

2) Gejala dan Data Mayor

a) Subjektif : Mengeluh Lelah

b) Objektif : Frekuens jantung meningkat > 20% dari kondisi

istirahat

3) Gejala dan Data Minor

a) Subjektif

(1) Dispnea saat/setelah aktivitas

(2) Merasa tidak nyaman setelah beraktifitas

(3) Merasa lemah

b) Objektif

(1) Tekanan darah berubah < 20% dari kondisi istirahat

(2) Gambaran EKG menunjukan aritmia saat/setelah aktivitas

(3) Gambaran EKG menunjukan iskemia

(4) Sianosis

d. Resiko gangguan integritas kulit /jaringan berhubungan dengan

perubahan sirkulasi (D.0139)

1) Definisi : Berisiko mengalami kerusakan kulit (dermis dan/atau

epidermis) atau jaringan (membran mukosa, kornea, fasia, otot,

tendon, tulang, kartilago kapsul sendi dan/atau ligamen).

Page 53: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

34

e. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh

sekunder penurunan hemoglobin (0142)

1) Definisi : Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme

patogenik

f. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh

(D.0083)

1) Definisi : Perubahan persepsi tentang penampilan, struktur, dan

fungsi fisik individu

2) Gejala dan tanda Mayor

a) Subjektif : Mengungkapkan kecacatan/kehilangan bagian tubuh

b) Objektif :

(1) Kehilangan bagian tubuh

(2) Fungsi/struktur tubuh berubah/hilang

3) Gejala dan tanda Minor

a) Subjektif :

(1) Tidak mau mengungkapkan kecacatan/kehilangan bagian

tubuh

(2) Mengungkapkan perasaan negatif tentang perubahan tubuh

(3) Mengungkapkan kekhawatiran pada penolakan/reaksi orang

lain

(4) Mengungkapkan perubahan gaya hidup

Page 54: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

35

b) Objektif

(1) Menyembunyikan/menunjukkan bagian tubuh secara

berlebihan

(2) Menghindari melihat dan/atau menyentuh bagian tubuh

(3) Focus berlebihan pada perubahan tubuh

(4) Respon non verbal pada perubahan dan persepsi tubuh

(5) Fokus pada penampilan dan kekuatan masa lalu

(6) Hubungan sosial berubah

C. Konsep Asuhan Keperawatan Thalasemia

Konsep keperawatan meliputi pengkajian, diangosa, perencanaan,

implementasi dan evaluasi

1. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian merupakan langkah pertama dari proses keperawatan.

Kegiatan yang dilakukan pada saat pengkajian adalah mengumpulkan

data, memvalidasi data, megorganisasikan data dan mencatat yang

diperoleh. Langkah ini merupakan dasar untuk perumusan diagnose

keperawatan dan mengembangkan rencana keperawatan sesuai kebutuhan

pasien serta melakukan implementasi keperawatan.

a. Asal Keturunan/Kewarganegaraan

Thalasemia banyak dijumpai pada bangsa disekitar laut tengah

(mediterania). Seperti turki, yunani, Cyprus, dll. Di Indonesia sendiri,

Page 55: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

36

thalassemia cukup banyak dijumpai pada anak, bahkan merupakan

penyakit darah yang paling banyak diderita.

b. Umur

Pada thalasemia mayor yang gejala klinisnya jelas, gejala tersebut

telah terlihat sejak anak berumur kurang dari 1 tahun. Sedangkan

pada thalasemia minor yanmbg gejalanya lebih ringan, biasanya anak

baru datang berobat pada umur sekitar 4-6 tahun.

c. Riwayat kesehatan anak

Anak cenderung mudah terkena infeksi saluran napas bagian atas

infeksi lainnya. Hal ini mudah dimengerti karena rendahnya Hb yang

berfungsi sebagai alat transport

d. Pertumbuhan dan perkembangan

Sering didapatkan data mengenai adanya kecenderungan gangguan

terhadap tumbuh kembang sejak anak masih bayi, karena adanya

pengaruh hipoksia jaringan yang bersifat kronik. Hal ini terjadi

terutama untuk thalassemia mayor. Pertumbuhan fisik anak adalah

kecil untuk umurnya dan ada keterlambatan dalam kematangan

seksual, seperti tidak ada pertumbuhan rambut pubis dan ketiak.

Kecerdasan anak juga dapat mengalami penurunan. Namun pada jenis

thalasemia minor sering terlihat pertumbuhan dan perkembangan

anak normal.

Page 56: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

37

e. Pola makan

Karena adanya anoreksia, anak sering mengalami susah makan,

sehingga berat badan anak sangat rendah dan tidak sesuai dengan

usianya.

f. Pola aktivitas

Anak terlihat lemah dan tidak selincah anak usianya. Anak banyak

tidur / istirahat, karena bila beraktivitas seperti anak normal mudah

merasa lelah

g. Riwayat kesehatan keluarga

Karena merupakan penyakit keturunan, maka perlu dikaji apakah

orang tua yang menderita thalassemia. Apabila kedua orang tua

menderita thalassemia, maka anaknya berisiko menderita thalassemia

mayor. Oleh karena itu, konseling pranikah sebenarnya perlu

dilakukan karena berfungsi untuk mengetahui adanya penyakit yang

mungkin disebabkan karena keturunan.

h. Riwayat ibu saat hamil (Ante Natal Core – ANC)

Selama Masa Kehamilan, hendaknya perlu dikaji secara mendalam

adanya faktor risiko thalassemia. Sering orang tua merasa bahwa

dirinya sehat. Apabila diduga faktor resiko, maka ibu perlu

diberitahukan mengenai risiko yang mungkin dialami oleh anaknya

nanti setelah lahir. Untuk memestikan diagnosis, maka ibu segera

dirujuk ke dokter.

Page 57: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

38

i. Data keadaan fisik anak thalassemia yang sering didapatkan

diantaranya adalah:

1) Keadaan umum = Anak biasanya terlihat lemah dan kurang

bergairah serta tidak selincah aanak seusianya yang normal.

2) Kepala dan bentuk muka.Anak yang belum/tidak mendapatkan

pengobatan mempunyai bentuk khas, yaitu kepala membesar

dan bentuk mukanya adalah mongoloid, yaitu hidung pesek

tanpa pangkal hidung, jarak kedua mata lebar, dan tulang dahi

terlihat lebar.

3) Mata dan konjungtiva terlihat pucat kekuningan

4) Mulut dan bibir terlihat pucat kehitaman

5) Dada, Pada inspeksi terlihat bahwa dada sebelah kiri menonjol

akibat adanya pembesaran jantung yang disebabkan oleh anemia

kronik

6) Perut, Kelihatan membuncit dan pada perabaan terdapat

pembesaran limpa dan hati ( hepatosplemagali).

7) Pertumbuhan fisiknya terlalu kecil untuk umurnya dan BB nya

kurang dari normal. Ukuran fisik anak terlihat lebih kecil bila

dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya.

8) Pertumbuhan organ seks sekunder untuk anak pada usia

pubertas Ada keterlambatan kematangan seksual, misalnya,

tidak adanya pertumbuhan rambut pada ketiak, pubis, atau

Page 58: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

39

kumis. Bahkan mungkin anak tidak dapat mencapai tahap

adolesense karena adanya anemia kronik.

9) Kulit

Warna kulit pucat kekuning- kuningan. Jika anak telah

sering mendapat transfusi darah, maka warna kulit menjadi

kelabu seperti besi akibat adanya penimbunan zat besi dalam

jaringan kulit (hemosiderosis) (Wiayaningsih, 2013)

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnose keperawatan merupakan suatu penilaian klinis mengenai

respon klien terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang

dialaminya baik yang berlangsung actual maupun potensial. diagnosa

keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi respons klien individu,

keluarga dan komunitas terhadap situasi yang berkaitan dengan kesehatan.

berikut adalah diagnose keperawatan yang muncul pada pasien dengan

Thalasemia menurut (Nurarif & Kusuma, 2016) dengan menggunakan

standar diagnosis keperawatan indonesia dalam (PPNI, 2017)

a. Pola nafas tidak efektif (D.0005)

1) Definisi : Inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberikan

ventilasi adekuat.

2) Gejala dan tanda Mayor

a) Subjektif : dyspnea

b) Objektif

(1) Penggunaan otot bantu pernapasan

Page 59: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

40

(2) Fase ekspirasi memanjang

(3) Pola napas abnormal (mis. Takipnea, bradypnea,

hiperventilasi, kussmaul, Cheyne-stokes)

3) Gejala dan tanda Minor

a) Subjektif : Ortopnea

b) Objektif

(1) Pernapasan pursed-lip

(2) Pernapasan cuping hidung

(3) Diameter thoraks anterior-posterior meningkat

(4) Ventilasi semenit menurun

(5) Kapasitas vital menurun

(6) Tekanan ekspirasi menurun

(7) Tekanan inspirasi menurun

(8) Ekskursi dada berubah

b. Perfusi perifer tidak efektif (D.0009)

1) Definisi Masalah

Penurunan sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat

mengganggu metabolism tubuh

2) Gejala dan Data Mayor

a) Subjektif : -

b) Objektif

(1) Pengisian kapiler > 3 detik

(2) Nadi perifer menurun atau tidak teraba

Page 60: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

41

(3) Akral teraba dingin

(4) Warna kulit pucat

(5) Turgor Kulit menurun

3) Gejala dan Data Minor

a) Subjektif

(1) Parastesia

(2) Nyeri ekstermitas

b) Objektif

(1) Edema

(2) Penyembuhan luka lambat

(3) Indeks ankle- brachial <0.09

(4) Bruit fermoralis

c. Intoleransi aktivitas (D.0056)

1) Definisi : Ketidakcukupan energy untuk melakukan aktifitas sehari-

hari

2) Gejala dan Data Mayor

a) Subjektif : Mengeluh Lelah

b) Objektif : Frekuens jantung meningkat > 20% dari kondisi

istirahat

3) Gejala dan Data Minor

a) Subjektif

(1) Dispnea saat/setelah aktivitas

(2) Merasa tidak nyaman setelah beraktifitas

Page 61: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

42

(3) Merasa lemah

b) Objektif

(1) Tekanan darah berubah < 20% dari kondisi istirahat

(2) Gambaran EKG menunjukan aritmia saat/setelah aktivitas

(3) Gambaran EKG menunjukan iskemia

(4) Sianosis

d. Resiko gangguan integritas kulit /jaringan (D.0139)

1) Definisi : Berisiko mengalami kerusakan kulit (dermis dan/atau

epidermis) atau jaringan (membran mukosa, kornea, fasia, otot,

tendon, tulang, kartilago kapsul sendi dan/atau ligamen).

2) Faktor Risiko

e. Resiko infeksi (D. 0142)

1) Definisi : Berisiko mengalami peningkatan terserang organisme

patogenik

2) Faktor Risiko

f. Gangguan citra tubuh (D.0083)

1) Definisi : Perubahan persepsi tentang penampilan, struktur, dan

fungsi fisik individu

2) Gejala dan tanda Mayor

a) Subjektif : Mengungkapkan kecacatan/kehilangan bagian tubuh

b) Objektif :

(1) Kehilangan bagian tubuh

(2) Fungsi/struktur tubuh berubah/hilang

Page 62: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

43

3) Gejala dan tanda Minor

a) Subjektif :

(1) Tidak mau mengungkapkan kecacatan/kehilangan bagian

tubuh

(2) Mengungkapkan perasaan negatif tentang perubahan tubuh

(3) Mengungkapkan kekhawatiran pada penolakan/reaksi orang

lain

(4) Mengungkapkan perubahan gaya hidup

b) Objektif

(1) Menyembunyikan/menunjukkan bagian tubuh secara

berlebihan

(2) Menghindari melihat dan/atau menyentuh bagian tubuh

(3) Focus berlebihan pada perubahan tubuh

(4) Respon non verbal pada perubahan dan persepsi tubuh

(5) Fokus pada penampilan dan kekuatan masa lalu

(6) Hubungan sosial berubah

g. Gangguan Tumbuh Kembang (D.0106)

1) Definisi : Kondisi individu mengalami gangguan kemampuan

bertumbuh danberkembang sesuai dengan kelompok usia.

2) Gejala dan tanda Mayor

a) Subjektif : (tidak tersedia)

b) Objektif

Page 63: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

44

(1) Tidak mampu melakukan keterampilan atau perilaku khas

sesuai usia (fisik, bahasa, motorik, psikososial)

(2) Pertumbuhan fisik terganggu

3) Gejala dan tanda Minor

a) Subjektif : (tidak tersedia)

b) Objektif :

(1) Tidak mampu melakukan perawatan diri sesuai usia

(2) Afek datar

(3) Respon sosial lambat

(4) Kontak mata terbatas

(5) Nafsu makan menurun

(6) Lesu

(7) Mudah marah

(8) Regresi

(9) Pola tidur terganggu (padabayi)

3. Intervensi keperawatan

Intervensi keperawatan adalah gambaran atau tindakan yang akan

dilakukan untuk memecahkan masalah keperawatan yang dihadapi pasien.

Adapun rencana keperawatan yang seuai dengan penyakit Thalasemia

menurut (PPNI, 2018) (PPNI, 2016) adalah sebagai berikut :

a. Pola nafars tidak efektif berhubungan dengan posisi tubuh yang

menghambat ekspansi paru dan penurunan energy

Page 64: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

45

1) Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pola

nafas klien membaik

Kriteria Hasil :

a) Frekuensi nafas membaik

b) Fungsi paru dalam batas normal

c) Tanda- tanda vital dalam batas normal

2) Intervensi

Observasi

a) Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya

b) Monitor pola nafas (seperti bradipnea, Takipnea,

hiperventilasi, kussmaul, cheyne-stokes, biot, ataksik)

c) Palpasi kesimetrisan ekspansi paru

d) Auskultasi bunyi Nafas

a) Monitor saturasi oksigen

Terapeutik

a) Posisikan semi fowler atau fowler

b) Berikan Oksigen jika perlu

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara

suplai dan kebutuhan oksigen

1) Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan

toleransi aktivitas meningkat

Kriteria Hasil :

a) Keluhan lelah menurun

Page 65: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

46

b) Perasaan lemah menurun

c) Tenaga Meningkat

2) Intervensi :

Observasi

a) Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan lelah

b) Kaji kemampuan pasien untuk melakukan aktivitas,catat

kelelahan dan kesulitan dalam beraktivitas

c) Monitor kelelahan fisik dan emosional

d) Catat respon terhadap tingkat aktivitas

Terapeutik

a) Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus

b) Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan

c) Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpidah

atau berjalan

d) Libatkan keluarga dalam aktvitas, jika perlu

Edukasi

a) Anjurkan Tirah baring

b) Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap

c) Pilih periode istirahat dengan periode aktivitas

c. Perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan kosentrasi

hemoglobin

1) Tujuan : setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan perfusi

perifer meningkat

Page 66: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

47

Kriteria hasil :

a) Warna Kulit pucat menurun

b) Pengisian kapiler membaik

c) Akral membaik

d) Turgor kulit membaik

2) Intervensi :

Observasi

a) Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisian

kapiler, warna, suhu, anklebrachial index)

b) Monitor panas,kemerahan,nyeri, atau bengkak pada extermitas

c) Observasi adanya keterlambatan respon verbal, kebingungan

atau gelisah

Terapeutik

a) Lakukan pencegahan infeksi

b) Hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya

(terlalu panas atau dingin)

Edukasi

a) Anjurkan mengecek air mandi untuk menghindari kulit

terbakar

b) Anjurkan perawatan kulit yang tepat (mis.melembabkan kulit

kering pada Kaki)

d. Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan

tubuh sekunder

Page 67: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

48

1) Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan

tingkat infeksi menurun

Kriteria hasil :

a) Kebersihan tangan meningkat

b) Kebersihan badan meningkat

c) Nafsu makan meningkat

2) Intervensi :

Observasi

a) Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistmik

Terapeutik

a) Perhatikan teknik aseptic terhadap pemasangan transfusi

b) Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan

lingkungan pasien

c) Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi

Edukasi

a) Jelaskan tanda dan gejala infeksi

b) Ajarkan cuci tangan dengan benar

c) Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi

e. Resiko gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan

perubahan sirkulasi

1) Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan

integritas kulit dan jaringan klien meningkat

Kriteria hasil :

Page 68: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

49

a) Perfusi jaringan meningkat

b) Kerusakan lapisan Kulit menurun

2) Intervensi

Observasi

a) Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis.

perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan

kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)

Terapeutik

a) Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring

b) Hindari produk berbahan dasar alcohol pada kulit kering

c) Gunakan Produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik

d) Gunakan produk berbahan petroleum atau minyak pada Kulit

kering

Edukasi

a) Anjurkan menggunakan pelembab (Mis. lotion, serum)

b) Anjurkan minum yang cukup

c) Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur

d) Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem

f. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh

1) Tujuan: Setelah pemberian tindakan keperawatan diharapkan citra

tubuh klien meningkat

Kriteria hasil :

a) Melihat bagian tubuh meningkat

Page 69: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

50

b) Vebralisasi perasaan negative tentang perubahan tubuh

menurun

c) Hubungan social membaik

2) Intervensi :

Observasi

a) Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan tahap

perkembangan

b) Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan isolasi

social

Terapeutik

a) Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya

b) Diskusikan perbedaan penampilan fisik terhadap harga diri

c) Diskusikan presepsi pasien dan keluarga tentang perubahan

citra tubuh

Edukasi

a) Anjurkan mengikuti kelompok pendukung (mis.kelompok

sebaya)

b) Latih peningkatan penampilan diri (mis.berdandan)

c) Latih pengungkapan kemampuan diri kepada orang lain dan

kelompok

g. Gangguan Tumbuh Kembang berhubungan dengan efek

ketidakmampuan fisik

Page 70: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

51

1) Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan

status perkembangan membaik

Kriteria hasil :

a) Keterampilan/ prilaku sesuai dengan usia

b) Respon social meningkat

c) Kontak mata meningkat

d) Afek Membaik

2) Intervensi :

Observasi

a) Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak

Terapeutik

a) Minimalkan kebisingan ruangan

b) Pertahankan lingkungan yang mendukung perkembangan

optimal

c) Motivasi anak berinteraksi dengan anak lain

d) Dukung anak mengekspresikan diri melalui penghargaan

positif atau umpan balik atas usahanya

e) Mempertahankan kenyamanan anak

f) Bernyanyi bersama anak lagu-lagu yang disukai

Edukasi

a) Jelaskan orang tua/pengasuh tentang milestone

perkembangan anak dan perilaku anak

Page 71: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

52

b) Anjurkan orang tua berinteraksi dengan anak

4. Implementasi keperawatan

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang

dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status

kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik yang

menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Ukuran implementiasi

keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan,

pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-

keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul

dikemudian hari. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada

kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan

keperawatan, strategi implementasi keperawatan dan kegiatan komunikasi

(Ghofur, 2016).

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses

keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang

telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain. Evaluasi keperawatan

mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan

keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Penilaian

adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu

berkaitan dengan tujuan yaitu pada komponen kognitif, afektif,

psikomotor, perubahan fungsi dan tanda gejala yang spesifik. Terdapat dua

Page 72: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

53

jenis evaluasi yaitu evaluasi sumatif dan formatif dengan menggunakan

beberapa metode. Evaluasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

a. Evaluasi berjalan (sumatif)

Evaluasi jenis ini dikerjakan dalam bentuk pengisian format catatan

perkembangan dengan berorientasi kepada masalah yang dialami oleh

keluarga. format yang dipakai adalah format SOAP.

b. Evaluasi akhir (formatif)

Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara

tujuan yang akan dicapai. Bila terdapat kesenjangan diantara

keduanya, mungkin semua tahap dalam proses keperawatan perlu

ditinjau kembali, agar didapat data-data, masalah atau rencana yang

perlu dimodifikasi.

D. Konsep Keperawatan Anak

1. Paradigma Keperawatan Anak

Paradigma keperawatan anak merupakan suatu landasan berpikir

dalam penerapan ilmu keperawatan anak. Landasan berpikir tersebut

terdiri dari empat komponen, di antaranya manusia dalam hal ini anak,

keperawatan, sehat-sakit dan lingkungan (Arnis, 2016).

a. Manusia (Anak)

Dalam keperawatan anak yang menjadi individu (klien) adalah

anak yang diartikan sebagai seseorang yang usianya kurang dari 18

(delapan belas) tahun dalam masa tumbuh kembang, dengan

kebutuhan khusus yaitu kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan

Page 73: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

54

spiritual. Anak merupakan individu yang berada dalam satu rentang

perubahan perkembangan yang dimulai dari bayi hingga remaja.

Dalam proses berkembang anak memiliki ciri fisik, kognitif, konsep

diri, pola koping dan perilaku sosial. Ciri fisik pada semua anak tidak

mungkin pertumbuhan fisiknya sama, demikian pula pada

perkembangan kognitif adakalanya cepat atau lambat. Perkembangan

konsep diri sudah ada sejak bayi akan tetapi belum terbentuk

sempurna dan akan mengalami perkembangan seiring bertambahnya

usia anak.

Dalam memberikan pelayanan keperawatan anak selalu di

utamakan, mengingat kemampuan dalam mengatasi masalah masih

dalam proses kematangan yang berbeda dibanding orang dewasa

karena struktur fisik anak dan dewasa berbeda mulai dari besarnya

ukuran hingga aspek kematangan fisik. Proses fisiologis anak dengan

dewasa mempunyai

b. Sehat-sakit

Rentang sehat-sakit merupakan batasan yang dapat diberikan

bantuan pelayanan keperawatan pada anak adalah suatu kondisi anak

berada dalam status kesehatan yang meliputi sejahtera, sehat optimal,

sehat, sakit, sakit kronis dan meninggal. Rentang ini suatu alat ukur

dalam menilai status kesehatan yang bersifat dinamis dalam setiap

waktu. Selama dalam batas rentang tersebut anak membutuhkan

bantuan perawat baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti

Page 74: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

55

apabila anak dalam rentang sehat maka upaya perawat untuk

meningkatkan derajat kesehatan sampai mencapai taraf kesejahteraan

baik fisik sosial maupun spiritual. Demikian sebaliknya apabila anak

dalam kondisi kritis atau meninggal maka perawat selalu memberikan

bantuan dan dukungan pada keluarga. Jadi batasan sehat secara umum

dapat diartikan suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan

sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit dan kelemahan.

c. Lingkungan

Lingkungan dalam paradigma keperawatan anak yang

dimaksud adalah lingkungan eksternal maupun internal yang berperan

dalam perubahan status kesehatan anak. Lingkungan internal seperti

anak lahir dengan kelainan bawaan maka di kemudian hari akan terjadi

perubahan status kesehatan yang cenderung sakit, sedang lingkungan

eksternal seperti gizi buruk, peran orang tua, saudara, teman sebaya

dan masyarakat akan mempengaruhi status kesehatan anak.

d. Keperawatan

Komponen ini merupakan bentuk pelayanan keperawatan yang

diberikan kepada anak dalam mencapai pertumbuhan dan

perkembangan secara optimal dengan melibatkan keluarga. Upaya

tersebut dapat tercapai dengan keterlibatan langsung pada keluarga

mengingat keluarga merupakan sistem terbuka yang anggotanya dapat

dirawat secara efektif dan keluarga sangat berperan dalam menentukan

keberhasilan asuhan keperawatan, di samping keluarga mempunyai

Page 75: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

56

peran sangat penting dalam perlindungan anak dan mempunyai peran

memenuhi kebutuhan anak. Peran lainnya adalah mempertahankan

kelangsungan hidup bagi anak dan keluarga, menjaga keselamatan

anak danmensejahterakan anak untuk mencapai masa depan anak yang

lebih baik, melalui interaksi tersebut dalam terwujud kesejahteraan

anak (Wong, 2009).

2. Prinsip keperawatan anak

a. Anak bukan miniatur orang dewasa tetapi sebagai individu yang unik,

artinya bahwa tidak boleh memandang anak dari segi fisiknya saja

melainkan sebagai individu yang unik yang mempunyai pola

pertumbuhan dan perkembangan menuju proses kematangan.

b. Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan

sesuai tahap perkembangannya. Sebagai individu yang unik, anak

memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain

sesuai tumbuh kembang. Kebutuhan fisiologis seperti nutrisi dan

cairan, aktivitas, eliminasi, tidur dan lain-lain, sedangkan kebutuhan

psikologis, sosial dan spiritual yang akan terlihat sesuai tumbuh

kembangnya.

c. Pelayanan keperawatan anak berorientasi pada upaya pencegahan

penyakit dan peningkatan derajat kesehatan yang bertujuan untuk

menurunkan angka kesakitan dan kematian pada anak mengingat anak

adalah penerus generasi bangsa.

Page 76: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

57

d. Keperawatan anak merupakan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus

pada kesejahteraan anak sehingga perawat bertanggung jawab secara

komprehensif dalam memberikan asuhan keperawatan anak. Dalam

mensejahterakan anak maka keperawatan selalu mengutamakan

kepentingan anak dan upayanya tidak terlepas dari peran keluarga

sehingga selalu melibatkan keluarga.

e. Praktik keperawatan anak mencakup kontrak dengan anak dan keluarga

untuk mencegah, mengkaji, mengintervensi dan meningkatkan

kesejahteraan hidup, dengan menggunakan proses keperawatan yang

sesuai dengan aspek moral (etik) dan aspek hukum (legal).

f. Tujuan keperawatan anak dan keluarga adalah untuk meningkatkan

maturasi atau kematangan yang sehat bagi anak dan remaja sebagai

makhluk biopsikososial dan spiritual dalam konteks keluarga dan

masyarakat. Upaya kematangan anak adalah dengan selalu

memperhatikan lingkungan yang baik secara internal maupun

eksternal dimana kematangan anak ditentukan oleh lingkungan yang

baik.

g. Pada masa yang akan datang kecenderungan keperawatan anak

berfokus pada ilmu tumbuh kembang, sebab ini yang akan

mempelajari aspek kehidupan anak.

3. Peran perawat anak

Dalam memberikan asuhan keperawatan pada anak tentu berbeda

dibandingkan dengan orang dewasa. Banyak perbedaan-perbedaan yang

Page 77: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

58

diperhatikan dimana harus disesuaikan dengan usia anak serta

pertumbuhan dan perkembangan karena perawatan yang tidak optimal

akan berdampak tidak baik secara fisiologis maupun psikologis anak itu

sendiri. Perawat harus memperhatikan beberapa prinsip, mari kita pelajari

prinsip tersebut.

Perawat harus memahami dan mengingat beberapa prinsip yang

berbeda dalam penerapan asuhan keperawatan anak, dimana prinsip

tersebut terdiri dari:

a. Sebagai pendidik.

Perawat berperan sebagai pendidik, baik secara langsung dengan

memberi penyuluhan/pendidikan kesehatan pada orang tua maupun

secara tidak langsung denganmenolong orang tua/anak memahami

pengobatan dan perawatan anaknya. Kebutuhanorang tua terhadap

pendidikan kesehatan dapat mencakup pengertian dasar penyakit

anaknya, perawatan anak selama dirawat di rumah sakit, serta

perawatan lanjut untuk persiapan pulang ke rumah. Tiga domain yang

dapat dirubah oleh perawat melalui pendidikan kesehatan adalah

pengetahuan, keterampilan serta sikap keluarga dalam hal kesehatan

khususnya perawatan anak sakit.

b. Sebagai konselor

Suatu waktu anak dan keluarganya mempunyai kebutuhan

psikologis berupa dukungan/dorongan mental. Sebagai konselor,

perawat dapat memberikan konseling keperawatan ketika anak dan

Page 78: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

59

keluarganya membutuhkan. Hal inilah yang membedakan layanan

konseling dengan pendidikan kesehatan. Dengan cara mendengarkan

segala keluhan, melakukan sentuhan dan hadir secara fisik maka

perawat dapat saling bertukar pikiran dan pendapat dengan orang tua

tentang masalah anak dan keluarganya dan membantu mencarikan

alternatif pemecahannya.

c. Melakukan koordinasi atau kolaborasi.

Dengan pendekatan interdisiplin, perawat melakukan koordinasi

dan kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lain dengan tujuan

terlaksananya asuhan yang holistik dan komprehensif. Perawat berada

pada posisi kunci untuk menjadi koordinator pelayanan kesehatan

karena 24 jam berada di samping pasien. Keluarga adalah mitra

perawat, oleh karena itu kerjasama dengan keluarga juga harus terbina

dengan baik tidak hanya saat perawat membutuhkan informasi dari

keluarga saja, melainkan seluruh rangkaian proses perawatan anak

harus melibatkan keluarga secara aktif.

d. Sebagai pembuat keputusan etik.

Perawat dituntut untuk dapat berperan sebagai pembuat

keputusan etik dengan berdasarkan pada nilai normal yang diyakini

dengan penekanan pada hak pasien untuk mendapat otonomi,

menghindari hal-hal yang merugikan pasien dan keuntungan asuhan

keperawatan yaitu meningkatkan kesejahteraan pasien. Perawat juga

harus terlibat dalam perumusan rencana pelayanan kesehatan di tingkat

Page 79: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

60

kebijakan. Perawat harus mempunyai suara untuk didengar oleh para

pemegang kebijakan dan harus aktif dalam gerakan yang bertujuan

untuk meningkatkan kesejahteraan anak. Perawat yang paling mengerti

tentang pelayanan keperawatan anak. Oleh karena itu perawat harus

dapat meyakinkan pemegang kebijakan bahwa usulan tentang

perencanaan pelayanan keperawatan yang diajukan dapat memberi

dampak terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan anak.

e. Sebagai peneliti.

Sebagai peneliti perawat anak membutuhkan keterlibatan penuh

dalam upaya menemukan masalah-masalah keperawatan anak yang

harus diteliti, melaksanakan penelitian langsung dan menggunakan

hasil penelitian kesehatan/keperawatan anak dengan tujuan

meningkatkan kualitas praktik/asuhan keperawatan pada anak. Pada

peran ini diperlukan kemampuan berpikir kritis dalam melihat

fenomena yang ada dalam layanan asuhan keperawatan anak sehari-hari

dan menelusuri penelitian yang telah dilakukan serta menggunakan

literatur untuk memvalidasi masalah penelitian yang ditemukan. Pada

tingkat kualifikasi tertentu, perawat harus dapat melaksanakan

penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas praktik

keperawatan anak.

4. Pertumbuhan dan perkembangan

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan Menurut Soetjiningsih

(2012), pertumbuhan (growth) berkaitan dengan perubahan dalam

Page 80: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

61

besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu

yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, kilogram) ukuran panjang

(cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium

dan nitrogen tubuh). Dalam pengertian lain dikatakan bahwa

pertumbuhan merupakan bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan

struktur tubuh baik sebagian maupun seluruhnya karena adanya

multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena

bertambah besarnya sel (IDAI, 2002).

Sedangkan perkembangan (development) adalah bertambahnya

kemampuan serta struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam

pola yang teratur, dapat diperkirakan dan diramalkan sebagai hasil dari

proses diferensiasi sel, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ

yang terorganisasi dan berkembang sedemikian rupa sehingga masing-

masing dapat memenuhi fungsinya. Dalam hal ini perkembangan juga

termasuk perkembangan emosi, intelektual dan perilaku sebagai hasil

interaksi dengan lingkungan (Soetjiningsih, 2012).

5. Batasan Usia Anak

Batasan Usia Anak Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, pasal 1 Ayat 1,

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun,

termasuk anak yang masih dalam kandungan. Sedangkan menurut

definisi WHO, batasan usia anak adalah sejak anak di dalam kandungan

sampai usia 19 tahun. Berdasarkan Konvensi Hak-hak Anak yang

Page 81: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

62

disetujui oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa pada tanggal

20 Nopember 1989 dan diratifikasi Indonesia pada tahun 1990, Bagian

1 pasal 1, yang dimaksud Anak adalah setiap orang yang berusia di

bawah 18 tahun, kecuali berdasarkan undang-undang yang berlaku bagi

anak ditentukan bahwa usia dewasa dicapai lebih awal (Soediono,

2014).

6. Konsep Hospitalisasi

Pengertian Hospitalisasi adalah pengalaman penuh cemas baik bagi

anak maupun keluarganya. Kecemasan utama yang dialami dapat

berupa perpisahan dengan keluarga, kehilangan kontrol, lingkungan

yang asing, kehilangan kemandirian dan kebebasan. Reaksi anak dapat

dipengaruhi oleh perkembangan usia anak, pengalaman terhadap sakit,

diagnosa penyakit, sistem dukungan dan koping terhadap cemas

(Nursalam, 2013). Hospitalisasi adalah suatu keadaan krisis pada anak,

saat anak sakit dan dirawat di rumah sakit. Keadaan ini terjadi karena

anak mengalami perubahan dari keadaan sehat dan rutinitas lingkungan

serta mekanisme koping yang terbatas dalam menghadapi stresor.

Stresor utama dalam hospitalisasi adalah perpisahan, kehilangan kendali

dan nyeri (Wong, 2009).

Hospitalisasi merupakan suatu proses karena alasan berencana

atau darurat yang mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit

untuk menjalani terapi dan perawatan. Meskipun demikian dirawat di

rumah sakit tetap merupakan masalah besar dan menimbulkan

Page 82: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

63

ketakutan dan cemas bagi anak (Supartini, 2009). Berdasarkan beberapa

penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hospitalisasi

merupakan pengalaman penuh cemas baik bagi anak maupun

keluarganya karena alasan berencana atau darurat yang mengharuskan

anak untuk tinggal di rumah sakit untuk menjalani terapi dan

perawatan.

a. Dampak hospitalisasi

Menurut Cooke & Rudolph (2009), hospitalisasi dalam

waktu lama dengan lingkungan yang tidak efisien teridentifikasi

dapat mengakibatkan perubahan perkembangan emosional dan

intelektual anak. Anak yang biasanya mendapatkan perawatan yang

kurang baik selama dirawat, tidak hanya memiliki perkembangan

dan pertumbuhan fisik yang kurang optimal, melainkan pula

mengalami gangguan hebat terhadap status psikologis. Anak masih

punya keterbatasan kemampuan untuk mengungkapkan suatu

keinginan. Gangguan tersebut dapat diminimalkan dengan peran

orang tua melalui pemberian rasa kasih sayang

Depresi dan menarik diri sering kali terjadi setelah anak

manjalani hospitalisasi dalam waktu lama. Banyak anak akan

mengalami penurunan emosional setelah menjalani hospitalisasi.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang dihospitalisasi

dapat mengalami gangguan untuk tidur dan makan, perilaku

regresif seperti kencing di atas tempat tidur, hiperaktif, perilaku

Page 83: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

64

agresif, mudah tersinggung, terteror pada saat malam hari dan

negativisme (Herliana, 2010). Berikut ini adalah dampak

hospitalisasi terhadap anak usia prasekolah menurut Nursalam

(2013), sebagai berikut:

1) Cemas disebabkan perpisahan Sebagian besar kecemasan yang

terjadi pada anak pertengahan sampai anak periode prasekolah

khususnya anak berumur 6-30 bulan adalah cemas karena

perpisahan. Hubungan anak dengan ibu sangat dekat sehingga

perpisahan dengan ibu akan menimbulkan rasa kehilangan

terhadap orang yang terdekat bagi diri anak. Selain itu,

lingkungan yang belum dikenal akan mengakibatkan perasaan

tidak aman dan rasa cemas

2) Kehilangan kontrol

Anak yang mengalami hospitalisasi biasanya kehilangan

kontrol. Hal ini terihat jelas dalam perilaku anak dalam hal

kemampuan motorik, bermain, melakukan hubungan

interpersonal, melakukan aktivitas hidup sehari-hari activity

daily living (ADL), dan komunikasi. Akibat sakit dan dirawat

di rumah sakit, anak akan kehilangan kebebasan pandangan

ego dalam mengembangkan otonominya. Ketergantungan

merupakan karakteristik anak dari peran terhadap sakit. Anak

akan bereaksi terhadap ketergantungan dengan cara negatif,

anak akan menjadi cepat marah dan agresif. Jika terjadi

Page 84: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

65

ketergantungan dalam jangka waktu lama (karena penyakit

kronis), maka anak akan kehilangan otonominya dan pada

akhirnya akan menarik diri dari hubungan interpersonal.

3) Luka pada tubuh dan rasa sakit (rasa nyeri)

Konsep tentang citra tubuh, khususnya pengertian body

boundaries (perlindungan tubuh), pada kanak-kanak sedikit

sekali berkembang. Berdasarkan hasil pengamatan, bila

dilakukan pemeriksaan telinga, mulut atau suhu pada rektal

akan membuat anak sangat cemas. Reaksi anak terhadap

tindakan yang tidak menyakitkan sama seperti tindakan yang

sangat menyakitkan. Anak akan bereaksi terhadap rasa nyeri

dengan menangis, mengatupkan gigi, menggigit bibir,

menendang, memukul atau berlari keluar.

4) Dampak negatif dari hospitalisasi lainya pada usia anak

prasekolah adalah gangguan fisik, psikis, sosial dan adaptasi

terhadap lingkungan.

Page 85: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

66

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dalam bentuk literature

review untuk mengeksplorasi masalah Asuhan Keperawatan Pada Klien Anak

Dengan Thalasemia. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan asuhan

keperawatan yang meliputi identifikasi data hasil pengkajian, diagnose

keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah dua orang klien anak dengan kasus

penyakit Thalasemia. Dengan kriteria subjek sebagai berikut :

1. Subjek dua orang Klien Anak laki-laki atau Prempuan

2. Subjek dua orang Klien Anak yang berusia < 19 tahun

3. Subjek dua orang Klien Anak dengan Dx Medis Thalasemia

C. Definisi Oprasional

Menurut Sugiono (2012) definisi oprasional adalah penentuan konstrak

atau sifat yang dipelajari sehingga menjadi variable yang dapat diukur.

1. Penyakit Thalasemia

Penyakit genetic yang disebabkan gangguan sintesis hemoglobin

Kelainan hemoglobin pada penderita thalasemia akan menyebabkan

eritrosit mudah mengalami destruksi, sehingga usia sel-sel darah merah

66

00

00

00

Page 86: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

67

menjadi lebih pendek dari normal yaitu berusia 120 hari. Untuk

menentukan penyakit thalassemia dengan berdasarkan diagnose medis

dari dokter yang dapat dilihat dari rekam medis klien.

2. Asuhan Keperawatan klien pada Anak dengan Thalassemia

Suatu proses kegiatan dalam praktik keperawatan yang diberikan

secara langsung kepada pasien thalassemia dalam tatanan pelayanan

kesehatan meliputi tahapan proses keperawatan yaitu: Pengkajian,

diagnose, keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi.

D. Lokasi dan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr Hasan sadikin Bandung pada klien

1 dan di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda pada klien 2. Waktu

penelitian ini pada klien 1 yaitu pada tanggal 19 Mei 2015 dan klien 2 pada

tanggal 13 Mei 2019 -15 Mei 2019.

E. Prosedur penelitian

Prosedur penelitian ini dilakukan melalui tahap sebagai berikut :

1. Mahasiswa mengidentifikasi laporan asuhan keperawatan terdahulu

maupun melalui media internet

2. Mahasiswa melapor ke pembimbing untuk konsultasi mengenai kasus

yang telah diperoleh.

3. Setelah di setujui oleh pembimbing kemudian membuat review kasus dari

kedua klien.

Page 87: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

68

F. Metode dan instrument pengumpulan data

Adapun metode dan instrument pengumpulan data pada penelitian ini

adalah :

1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penyusunan

Literature review dengan melakukan identifikasi laporan asuhan

keperawatan melalui media internet kemudian mengulas kasus dari kedua

subjek.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Alat atau instrument pengumpulan data menggunakan format asuhan

keperawatan pada anak sesuai ketentuan yang berlaku.

G. Keabsahan Data

Keabsahan data dimaksud untuk membuktikan kualitas data atau

informasi yang diperoleh dalam penelitian sehingga menghasilkan data

dengan validitas tinggi. Disamping integritas peneliti (karena peneliti

menjadi instrument utama), keabsahan data pada penelitian ini dilakukan

dengan cara peneliti melakukan Asuhan Keperawatan secara koheren dan

komprehensif, peneliti juga memperpanjang waktu pengamatan atau

tindakan, sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari tiga

sumber data utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

Page 88: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

69

H. Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan

data sampai dengan semua data terkumpul. Analisis data dilakukan dengan

cara mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang

ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis

yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian

yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara mendalam yang dilakukan

untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Teknik analisis digunakan

dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang

menggunakan data untuk selanjutnya diinterpretasikan oleh peneliti

dibandingkan teori yang sudah ada sebagai bahan untuk memberikan

rekomendasi dalam intervensi tersebut.

Page 89: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

70

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian tentang asuhan

keperawatan anak dengan Thalasemia dalam bentuk Review kasus. Sampel klien

1 diambil dari penelitian yanti (2015) dengan judul Asuhan keperawatan pada

klien An.Z dengan thalassemia mayor dan hemosiderosis yang telah dilaksanakan

di poliklinik thalassemia RSUP Dr Hasan sadikin Bandung. dan sampel klien 2 di

ambil dari karya tulis ilmiah tunnaim (2019). dengan judul asuhan keperawatan

anak dengan thalassemia di Ruang Rawat Melati RSUD Abdul Wahab Sjahranie

Samarinda. Pengambilan data dilakukan dengan mengambil hasil laporan askep

dari media internet dengan jumlah sampel 2 klien. Adapun hasil penelitian

diuraikan sebagai berikut :

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran lokasi penelitian

Lokasi penelitian klien 1 dilakukan di poliklinik thalassemia RSUP

DR Hasan sadikin Bandung (Yanti,2015). dan penelitian klien 2 ini

dilakukan di Ruang Rawat Melati RSUD Abdul Wahab Sjahranie yang

terletak di Jalan Palang Merah No. 1, Sidodadi Samarinda Ulu Kota

Samarinda Kalimantan Timur. RSUD ini dibangun pada tahun 1933 dan

merupakan rumah sakit tipe A yaitu sebagai rumah sakit rujukan yang

didalamnya terdapat fasilitas pelayanan IGD 24 jam, Poliklinik Spesialis,

Laboratorium, Instalasi Bedah Sentral, Apotek, Instalasi Gizi, Instalasi

Radiologi, Kamar Jenazah, Fisioterapi, Ruang Kemoterapi, CSSD,

70

Page 90: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

71

Ruang Intensif Terpadu, Ruang Hemodialisa, Ruang Bersalin/VK,

Gedung Paviliun, Instalasi Rawat Inap kelas I, II, III, dan VIP. Ruang

Rawat Melati merupakan ruang perawatan anak yang menyediakan

tempat tidur, dengan tenaga perawat orang, dokter spesialis anak orang.

Kasus penyakit yang terdapat di ruang perawatan anak diantaranya anak

dengan penyakit sistem respirasi, gastrointestinal, penyakit infeksi, dan

penyakit kelainan darah (Tunnaim,2019).

2. Data Asuhan Keperawatan

a. Pengkajian

Tabel 4.1 Hasil anamnesis Klien Anak dengan Thalasemia

No Identitas Klien Klien 1 Klien 2

1 Nama An.z Anak A

2 No Registrasi 402061 96.05.87.xx

3 Tanggal Lahir / Umur Data tidak tercantum/ 9

tahun

6 Desember 2015/ 3 tahun

5 bulan

4 Jenis Kelamin Data tidak tercantum Laki-Laki

5 Nama

• Ayah

• Ibu

Tn.A

Ny.N

Data Tidak Tercantum

6 Umur

• Ayah

• Ibu

42 Tahun

40 Tahun

Data Tidak Tercantum

7 Pekerjaan

• Ayah

• Ibu

Buruh

IRT

Data tidak tercantum

8 Pendidikan

• Ayah

• Ibu

SMA/Sederajat

SMA/Sederajat

Data tidak tercantum

9 Alamat Jln.ciondeg timur bandung Jl.A.Wahab Syahranie

10 No. Telp/ HP Data tidak tercantum Data tidak tercantum

11 Agama Islam Islam

12 Suku/Bangsa

• Ayah

• Ibu

Sunda

Sunda

Data tidak tercantum

13 Masuk RS tanggal 19 Mei 2015 13 Mei 2019

14 Tanggal Pengkajian 19 Mei 2015 13 Mei 2019

15 Di Rawat di Ruangan Poliklinik thalassemia Melati

16 Keluhan Utama Klien nampak pucat dan

akan di transfuse darah. Lemah

Page 91: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

72

17 Riwayat Penyakit

Sekarang

Pada saat pengkajian,

klien nampak pucat,

mengeluh badan lemes

dan pusing. sesak napas

(-). Keluhan lemes

bertambah bila klien

banyak berktivitas yang

terlalu capek. Keluhan

berkurang bila klien

istirahat dan tidur dengan

posisi setengah duduk.

Klien merupakan pasien

thalasemia mayor sejak

usia 3 bulan Dan datang

ke poliklinik karena akan

dilaksanakan transfusi

darah. Transfusi terakhir

adalah 3 minggu yang

lalu.

Ibu pasien mengatakan

anaknya tampak pucat

beberapa hari terakhir dan

sudah waktunya untuk

Memeriksakan

kesehatannya untuk

melakukan rutinitas

transfuse darah setiap

sebulan sekali. Saat

dilakukan pengkajian pada

tanggal 13 mei 2019.

pasien tampak pucat dan

tidak nafsu makan, hasil

pemeriksaan laboratorium

didapatkan . Leukosit :

15.000 sel/mm ,

Hemoglobin : 6,3 g/dl ,

Hematokrit : 28 % ,

Trombosit : 280.000/mm3

18 Masa Prenatal Ibu adalah G2P1A0, ibu

mengatakan selama

kehamilan tidak ada

keluhan yang berarti, pada

awal kehamilan, ibu

sempat mual-mual namun

tidak sampai dirawat. Ibu

kontrol kehamilan ke

bidan dan tidak ada

keluhan selama

kehamilan.

Ibu pasien mengatakan

dalam masa kehamilan

tidak ada masalah dengan

kandungan,ibu

mengandung selama 9

bulan

19 Natal

Bayi lahir dengan spontan.

Menurut ibu waktu itu

bayi lahir dengan BB

2800 gr dan PB 47 cm,

nangis dan sehat.

Lahir secara normal

/spontan dibantu tenaga

medis bidan. Ibu

mengatakan saat lahir BB

pasien 2.400 gram dan PB

43 cm.

20 Post Natal Setelah melahirkan. Ibu

mengatakan tidak

mengalami perdarahan.

Data tidak Tercantum

21 Masa Neonatal Data tidak tercantum Data tidak Tercantum

22 Riwayat Masa

Lampau

Klien terdiagnosa

Thalasemia pada usia 3

bulan sebelum terdiagnosa

thalasemia secara pasti

klien terlihat pucat dan

lemes tanpa disertai tanda

perdarahan, panas badan

atau memar-memar. Lalu

di bawa ke dokter

spesialis anak di RS AL

Ibu pasien mengatakan

sejak lahir pasien sering

demam naik turun dan

berat badan sulit naik. Saat

pasien usia 9 bulan, pasien

demam naik turun selama

10 hari kemudian

diperiksakan ke RS

ternyata kadar Hb hanya

6,4 g/dl. Setelah melakukan

Page 92: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

73

ikhsan Karena keluhan

sesak dan kejang akhirnya

klien dirujuk ke RSHS

Bandung serta di diagnosa

Thalasemia setelah

dilakukan analisa

haemoglobin, dan Hb

waktu itu adalah 6,9 gr/dl,

klien mendapatkan

transfusi darah. Setelah itu

klien rutin melakukan

transfusi darah.

menurut ibu, klien

mendapatkan imunisasi

dasar Cuma imunisasi

campak yang terlewat

karena anaknya panas.

pemeriksaan dan

terdiagnosis menderita

Thalasemia pasien rutin

menjalani Trasfusi 4

minggu sekali.

23 Riwayat Kesehatan

Keluarga

Ibu menyangkal bahwa

dirinya dan suaminya

menderita thalasemia atau

membawa (Carier). Ibu

menyangkal di keluarga

nya ada yang mengidap

thalasemia hanya orang

tua dari suaminya

mengidap kanker. Ibu dan

suami pernah diperiksa

darah namun hasilnya

menurut ibu negatif

Ibu pasien mengatakan dari

keluarga tidak ada yang

menderita penyakit

keturunan.

24 Riwayat Sosial Klien saat ini masih sering

bermain dengan saudara-

saudara nya yang lain, dan

sering bermain di luar

rumah dan sering pulang

dengan kecapekan.

Data tidak Tercantum

Page 93: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

74

25 Kebutuhan Dasar Ibu mengatakan, selama

ini klien tidak ada keluhan

tentang makanan, bahkan

ketika sakitpun. Makan

biasa 3X/hari dengan

menu paling banyak

dengan ikan dan sayur.

Minum klien paling

senang dengan minuman

dingin

Menurut ibu, BAB dan

BAK tidak ada keluhan,

BAB biasa sehari sekali.

Klien biasa istirahat

normal seperti anak yang

lain. Tidur malam biasa 8

jam. klien sebelum tidur

mesti menggigit-gigit ibu

jarinya yang merupakan

kebiasaan dari kecil

Klien biasa main di rumah

dengan sepupu dan

saudara yang lain. Klien

sangat senang membaca

dan main lompat tali

dengan teman sebayanya.

Ketika pengkajian klien

nampak sedang bermain

HP dan membaca buku

yang disediakan rumah

sakit

Ibu mengatakan klien

biasa mandi 2 kali sehari

dengan air hangat dan

menggunakan sabun.

Frekuensi makan 3 kali

sehari, 3-4 sendok makan,

jenis makanan nasi, lauk,

sayur dan buah, dan susu.

Buang air besar 1 kali

sehari, buang air kecil 4

kali sehari, warna kuning

jernih dan tidak ada

gangguan ataupun

kelainan.

Kegiatan bermain di rumah

sakit tidak ada

Tidak ada Tidur siang ,

malam hari ± 7 jam per

hari, tidak ada keluhan sulit

tidur

Pengasuh anak adalah

orang tua, hubungan dalam

keuarga adalah anak,

hubungan dengan teman

sebaya baik, hubungan

dengan orang lain baik,

perhatian pada lawan

bicara baik

Mandi 2 kali sehari, gosok

gigi 1 kali sehari, belum

ada potong kuku, belum

ada cuci Rambut.

26 Keadaan Kesehatan

saat ini

Data tidak Tercantum Data tidak Tercantum

27 Pemeriksaan DDST

(Pemeriksaan tumbuh

kembang tidak dapat

a. Pertumbuhan

BBL = 2800 gr , BB

Ibu pasien mengatakan BB

12 kg dan TB 90 cm, sudah

bisa menyebutkan nama

Page 94: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

75

dilakukan karena

anak sedang sakit.

Informasi yang

diberikan diperoleh

dari orangtua)

saat dikaji adalah 24

kg PBL = 47 cm, PB

saat dikaji adalah 110

cm

b. Perkembangan Untuk

perkembangan klien

tidak ada kelainan,

malah klien termasuk

anak cerdas dan masuk

ranking 5 besar di

kelasnya.

dan usianya, dapat

berhitung 1 sampai 5, dapat

mengikuti perintah

sederhana.

28 Lain-lain

Data psikologis

Klien mengetahui dia

terkena Thalasemia dan

harus dapat darah tiap 3

minggu, namun klien

nampak tenang. Klien

bercita-cita ingin menjadi

guru bila sudah besar

nanti

Tidak ada tercantum

Sumber : Yanti (2015), Tunnaim (2019)

Berdasarkan table 4.1 dapat dilihat bahwa pengkajian pada klien 1

dan klien 2 sama- sama dilakukakan pada saat klien baru masuk RS.

Keluhan utama yang terdapat di data pada klien 1& 2 sama yaitu

nampak pucat dan lemas , pada data klien 2 terdapat pemeriksaan

laboratorium dengan hasil (Hb 6,3 g/dl) sedangkan pada data klien1 tidak

didapatkan data pemeriksaan laboratorium.

Pada data riwayat masa lampau, klien 1 sudah terdiagnosa

thalassemia pada usia 3 bulan dan usianya saat ini 9 tahun sedangkan

pada klien 2 sudah di diagnosa penyakit thalassemia sejak usianya 9

bulan dan saat ini usianya 3 tahun 5 bulan. Klien 1& 2 rutin melakukan

terapi transfuse darah merah sejak di diagnosis thalassemia hingga saat

ini. pada data klien 2 pasien rutin menjalani transfuse 4 minggu sekali

sedangkan pada data klien 1 klien rutin menjalani transfuse darah tiap 3

minggu. Untuk pemberian imunisasi pada data klien 1 mendapatkan

imunisasi dasar Cuma imunisasi campak yang terlewat karena klien

demam sedangkan pada data klien 2 tidak terdapat data untuk pemberian

imunisasinya.

Page 95: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

76

Pada data riwayat kesehatan keluarga pada klien 1 keluarga

menyangkal bahwa dirinya dan suaminya menderita thalasemia atau

membawa (Carier). Ibu menyangkal dikeluarganya ada yang mengidap

thalasemia hanya orang tua dari suaminya mengidap kanker. Ibu dan

suami pernah diperiksa darah namun hasilnya menurut ibu negative,

sedangkan pada data klien 2 tidak ada dari keluarga tidak ada yang

menderita penyakit keturunan.

Pada data klien 1 status nutrisi klien tidak ada keluhan tentang

makanan, bahkan ketika sakit pun. Makan biasa 3X/hari dengan menu

paling banyak dengan ikan dan sayur. sedangkan pada data klien 2 status

nutrisi makan 3 kali sehari, 3-4 sendok makan, jenis makanan nasi, lauk,

sayur ,buah, dan susu.

Pada data klien 1 terdapat data psikologis klien terkena Thalasemia

dan harus dapat darah tiap 3 minggu, namun klien nampak tenang. Klien

bercita-cita ingin menjadi guru bila sudah besar nanti. sedangkan pada

data klien 1 tidak terdapat data tersebut

b. Pemeriksaan Fisik

4.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Anak dengan Thalasemia

No Pemeriksaan Umum Klien 1 Klien 2

1. Keadaan Umum KU:Compos Mentis ,

Nampak pucat

KU lemah, pasien

berbaring ditempat tidur,

dan terpasang IVFD

2. Kesadaran Data tidak tercantum Kesadaran compos

mentis & GCS E4M6V5

3. Tanda-tanda vital TD : 90/60 mmhg

RR: 24X/menit

Nadi: 90x/menit

Suhu :36,5⁰ C

RR : 22 x/i

N : 92 x/i

S : 36,4 ⁰C

4. Status Gizi Data tidak tercantum Data tidak tercantum

5.

Pemeriksaan Fisik :

Inspeksi

a. Kepala Bentuk simetris, tidak

terdapat benjolan atau lesi,

rambut sedikit kusam,

panjang, nampak tipis.

Bentuk mata simetris,

sklera sub ikterik,

konjungtiva anemis,

Bentuk kepala makro,

wajah simetris, Kulit

kepala bersih.

Penyebaran rambut

merata berwarna hitam

rambut mudah dicabut,

Ubun-ubun besar dan

Page 96: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

77

pergerakan bola mata

sesuai, pupil bulat isokor.

Bentuk simetris,

pernapasan cuping hidung

tidak tampak, sekret tidak

ada. Mukosa lembab,

kehitaman, tidak terdapat

caries gigi. Nampak gigi

depan tampak rusak.

tidak ada kelainan.

Bentuk telinga sedang,

simetris kanan dan kiri.

Lubang telinga bersih,

tidak ada serumen

berlebih, pendengaran

berfungsi dengan baik.

Mata lengkap, simetris

kanan dan kiri., kornea

mata jernih kanan dan

kiri. Konjuntiva anemis

dan sclera ikterik

Kelopak mata/palepebra

tidak ada pembengkakan.

Adanya reflek cahaya

pada pupil dan bentuk

isokor kanan dan kiri,

iris kanan kiri berwarna

hitam, tidak ada

kelainan.

Tidak ada pernafasan

cuping hidung, dan tidak

ada kelainan. Keadaan

mukosa bibir kering dan

pucat. terdapat caries

pada gigi.Tonsil ukuran

normal uvula letak

simetris ditengah

b. Leher Bentuk simetris, ,

peningkatan JVP (-)

Data tidak tercantum

c. dada dan jantung

Bentuk dan pergerakan

simetris, tidak tampak

pernapasan dengan bantuan

otot pernafasan tambahan.

Tidak ada sesak nafas,

batuk dan secret. Bentuk

dada simetris, irama

nafas teratur, pola nafas

normal,tidak ada otot

bantu pernafasan

Pada pemeriksaan

inspeksi CRT >3 detik

tidak ada sianosis

d. Punggung Data tidak tercantum Data tidak tercantum

e. Perut Perut sedikit membuncit. Bentuk abdomen bulat

dan datar, benjolan/masa

tidak ada pada perut,

tidak tampak bayangan

pembuluh darah pada

Page 97: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

78

abdomen, tidak ada luka

operasi

f.Genetalia Data tidak tersedia Scrotum sudah turun dan

tidak ada kelainan.

g. Anus dan Rektum

h. Tulang Belakang

Ekstermitas

Nampak kehitaman di

sekitar lutut, bintik-bintik

hitam pada kedua kaki.

Kuku jari tangan nampak

pucat. Lingkar lengan 20

cm

Tidak ada kelainan

Pergerakan sendi bebas,

tidak ada kelainan

ekstermitas, tidak ada

kelainan tulang

belakang, turgor kulit

baik

Kekuatan otot :

5 5

5 5

Tidak ada edema

Palpasi

a. Leher

b.Dada

c. jantung

d. Perut

Tidak ada pembesaran

kelenjar tiroid

teraba pembesaran hati 5

cm BAC, pembesaran

limpa III

nyeri tekan epigastrium -.

Lingkar perut 52 cm

Kelenjar getah bening

teraba, tiroid teraba,

posisi trakea letak

ditengah tidak ada

kelainan

vocal permitus dan

ekspansi paru anterior

dan posterior dada

normal

Pada pemeriksaan

palpasi iktus kordis

teraba hangat

tidak ada nyeri tekan,

tidak ada massa.

Auskultasi

a. Paru-paru

b. Jantung

c. Perut

Bunyi jantung reguler,

bunyi paru : vesikuler,

ronkhi (-) , wheezing (-) ,

Bising Usus 6x/menit.

auskultasi suara nafas

vesikuler.

Pemeriksaan auskultasi

: bunyi jantung I saat

auskultasi terdengar

bunyi jantung normal

dan regular, bunyi

jantung II : saat

auskultasi terdengar

bunyi jantung normal

dan regular, bunyi

jantung tambahan :

tidak ada bunyi

jantung tambahan, dan

tidak ada kelainan.

Page 98: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

79

Auskultasi : peristaltic

6x/menit

Perkusi

a. Dada

b. Jantung

b. Perut

c. Ekstermitas

Data tidak tersedia

Perkusi sonor

Perkusi batas

jantung : Basic jantung

berada di ICS II dari

lateral ke media linea ,

para sterna sinistra,

tidak melebar,

Pinggang jantung

berada di ICS

III dari linea para sterna

kiri, tidak melebar,

Apeks jantung berada

di

ICS V dari linea

midclavikula sinistra,

tidak melebar

Perkusi : timpani

i. Sistem

Persyarafan

reflek fisiologis :

patella (-), reflek

patofisiologis : babinski

(-) tidak ada gangguan

pandangan,

gangguan pendengaran,

dan gangguan

penciuman.

Sumber : Yanti (2015), Tunnaim (2019)

Berdasarkan table 4.2 diatas terdapat dapat data hasil pemeriksaan

fisik Pada klien 1 suhu : 36,5⁰C, pernafasaan 24 x/ menit, Nadi:

90x/menit, Tekanan darah 90/60 mmhg, konjungtiva anemis, mukosa

lembab, perut sedikit membuncit, teraba pembesaran hati 5 cm BAC,

pembesaran limpa III, lingkar perut 52 cm dan bising usus 6x/menit.

Sedangkan pada data klien 92 hasil pemeriksaan fisik didapatkan suhu

36,4⁰C, pernafasan 22x/menit, Nadi 2x/menit, Konjugtiva anemis

Page 99: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

80

keadaan mukosa bibir kering dan pucat, turgor kulit baik , CRT > 3 dtk

dan bising usus 6x menit.

c. Pemeriksaan penunjang

Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Penunjang Klien Anak dengan

Thalasemia

No Pemeriksaan

penunjang

Klien 1 Klien 2

1. Laboratorium Pemeriksaan

Laboratorium

Tanggal 19 Mei 2015

Hb : 8,5 gr/dl

HT : 18%

Lekosit : 9200/mm²

Trombosit :

240.000/mm²

Jenis pemeriksaan

Laboratorium tanggal

13/05/2019 (MRS)

1. Leukosit : 15.000

sel/mm

2. Hemoglobin : 6,3

g/dl

3. Hematokrit : 28 %

4. Trombosit :

280.000/mm3

Jenis pemeriksaan

Laboratorium tanggal

16/05/2019

1. Leukosit : 18.000

sel/mm

2. Hemoglobin : 10,8

g/dl

3. Hematokrit : 38,7

%

4. Trombosit :

340.000/mm3

Sumber : Yanti (2015), Tunnaim (2019)

Berdasarkan table 4.3 diatas didapatkan data pada

pemeriksaan penunjang pada klien 1 tanggal 19 mei 2015 (Hb : 8,5

gr/dl) sedangkan pada data klien 2 hasil pemeriksaan laboratorium

pada tanggal 13 mei 2019 (Hb : 6,3g/dl) dan pada tanggal 16 mei

2019 (Hb : 10,8 g/dl).

d. Terapi

Tabel 4.4 Terapi klien Anak dengan Thalasemia

Page 100: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

81

No Klien 1 Klien 2

1 PRC 330 cc

Exjade 1x2tab

Asam folat 1x1 tablet

Vitamin E 2x1 tablet

Exjade 500 mg (Oral) 1 x 1

Vitamin C (Oral) 1 x 1

Asam Folat (Oral) 1 x 1

NaCl 0,9% (IVFD)

PRC 180 cc (IVFD) 2 hari

Sumber : Yanti (2015), Tunnaim (2019)

Berdasarkan table 4.4 diatas terdapat data terapi klien 1&2 ,

pada klien 1 mendapatkan terapi PRC 330 cc, Exjade 1x2tab, Asam

folat 1x1 tablet dan vitamin E 2x1 tablet. Sedangkan pada data klien

2 mendapatkan terapi Exjade 500 mg (Oral) 1 x 1, vitamin C (Oral)

1 x 1, Asam Folat (Oral) 1 x 1, NaCl 0,9% (IVFD) dan PRC 180 cc

(IVFD) 2 hari

e. Diagnosa Keperawatan

Tabel 4.5 Diagnosa Keperawatan Klien Anak dengan Thalasemia

No Data Etiologi

(Penyebab,tanda&Gejala)

Masalah

Klien 1

1

2

DS:

• Klien mengeluh

pusing dan lemas

• Pusing bertambah jika

beraktivitas

DO:

• Konjungtiva anemis

• Klien nampak pucat

dan lemes

• Hb 8,5 gr/dl

• Ekstremitas dingin

DS:

Klien mengeluh cepat lelah

saat melakukan aktivitas

bermain

DO:

Kelainan rantai globulin β

Penumpukan eritrosit imatur

Eritrolisis/hemolisis

Anemia (HB )

Pengikatan O2 oleh Hb

Aliran O2 ke organ vital dan

jaringan berkurang

O2 dan nutrisi tidak di transport

secara adekuat

Perfusi jaringan terganggu

Anemia (kadar Hb)

Komponen selluler pengangkut

O2 ke jaringan

Pengikatan O2 oleh Hb

Gangguan perfusi

jaringan

Intoleransi aktivitas:

bermain

Page 101: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

82

• Klien nampak

lemah

• Klien tampak

pucat

Aliran darah ke organ vital dan

jaringan berkurang

Metabolisme aerob menurun

Energi yang dihasilkan

Penurunan toleransi aktivitas

Klien 2

Tanggal ditemukan Diagnosa Keperawatan

1 13/05/2019 (D.0009) Perfusi Perifer Tidak Efektif

berhubungan

dengan Penurunan Konsentrasi Hemogblobin,

ditandai dengan

DS :

• Ibu mengatakan pasien tampak pucat dan

lemah

DO:

• Pasien tampak pucat

• Pasien tampak lemah

• Akral dingin

• Nadi 92 x/m

• Hb 6,3 g/dl

2 13/05/2019 Defisit Nutrisi Berhubungan dengan Kurangnya

Asupan Makanan, ditandai dengan

DS :

• Ibu mengatakan pasien kurang nafsu makan

• Ibu mengatakan pasien tidak pernah

menghabiskan makanannya

DO:

Pasien tampak kurus

• Pasien hanya makan 3-4 sedok makan saja

• A: BB 12 kg, TB 90 cm, LILA 10, IMT 14,8

(BB kurang)

B: HB 6,3 g/dl, HT 28%

C: turgor kulit baik, tampak lemah

D: BTKTP, frekuensi 3x sehari, setiap

makan habis 3-4 sendok

3 13/05/2019 (D.0056) Intoleransi Aktivitas Berhubungan

dengan Ketidakseimbangan Antara Suplai dan

Kebutuhan Oksigen, ditandai dengan :

DS :

• Ibu mengatakan pasien mengeluh lelah

• Ibu mengatakan pasien tidak banyak

beraktivitas

• Ibu mengatakan pasien tampak pucat

DO :

• HB 6,3 g/dl

• Pasien tampak lemah

• Nadi

Page 102: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

83

Sumber : Yanti (2015), Tunnaim (2019)

Berdasarkan data tabel 4.5 pada klien 1 ditegakkan 2 diagnosa

yaitu gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan kadar

Hemoglobin dan intoleransi aktivitas : bermain berhubungan dengan

penurunan produksi energy tubuh. Sedangkan pada klien 2 ditegakkan 5

diagnosa yaitu gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan

penurunan kosentrasi Hemoglobin, Defisit nutrisi berhubungan dengan

kurangnya asupan makanan, intoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, Resiko infeksi

berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder :

penurunan Hemoglobin dan gangguan tumbuh kembang berhubungan

dengan efek ketidakmampuan fisik

f. Perencanaan

Tabel 4.6 perencanaan pada Klien Anak dengan Thalasemia

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Intervensi Rasional

Klien 1

• Pasien hanya berbaring di tempat tidu

4

13/05/2019 (D.0142) Resiko Infeksi berhubungan dengan

Ketidakadekuatan Pertahanan Tubuh Sekunder:

Penurunan Hemoglobin, ditandai dengan

DS : -

DO :

• HB 6,3 g/dl

• Leukosit 15.000 sel/mm

• Pasien merasa lemah

5 13/05/2019 (D.0106) Gangguan Tumbuh Kembang

berhubungan dengan Efek Ketidakmampuan Fisik,

ditandai dengan

DS :

• Ibu mengatakan pasien tidak nafsu makan

• Berat badan sulit naik

DO:

• Pasien terlihat kurus

• Pasien terlihat lemah

Page 103: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

84

1 Gangguan

perfusi

jaringan b.d

penurunan

kadar Hb

Setelah dilakukan

intervensi selama 4

jam, transfortasi O2

ke jaringan lebih

efektif

Kriteria hasil:

• TTV dalam

batas rujukan

• Ekstremitas

hangat

• Warna kulit

tidak pucat

• Hb meningkat

1. Beri transfusi PRC

330 cc diberikan

dalam waktu 4 jam

2. Posisikan tubuh klien

semi fowler

3. Observasi TTV

setelah transfusi

4. Kaji warna kulit,

membrane mukosa

5. Kaji keadaan

ekstremitas

1. Memaksimalkan

asupan sel darah

merah sehingga

Hb dapat

meningkat

2. Pengembangan

paru akan lebih

maksimal

3. Peningkatan

suhu dan

respirasi

mengindikasikan

terjadi alergi

selama transpusi

2 Intoleransi

aktivitas:

bermain b.d

penurunan

produksi

energi tubuh

Setelah dilakukan

intervensi

keperawatan, klien

dan orang tua

mengetahui dan

memahami jenis

aktivitas bermain

yang harus dibatasi

1. Kaji aktivitas yang

bisa menyebabkan

kelelahan

2. Anjurkan untuk

menghentikan

aktivitas bila ada

nyeri dada, nafas

pendek, kelemahan

atau pusing

3. Anjurkan pada klien

untuk memantau

adanya pusing

4. Jelaskan pada klien

untuk mengurangi

aktivitas yang

membutuhkan energi

banyak (seperti

berlari, memanjat).

5. Kaji aktivitas yang

menyenangkan bagi

klien

1. Aktivitas

berlebih

meningkatkan

beban tubuh

dalam

pemenuhan

oksigen

2. Manifestasi

cardiopulmonal

dari upaya

jantung dan paru

untuk membawa

jumlah oksigen

adekuat ke

jaringan

3. Hipoksia

cerebral dapat

menyebabkan

pusing

4. Meningkatkan

istirahat untuk

menurunkan

kebutuhan O2

tubuh dan

menurunkan

regangan

jantung dan

paru.

No Tanggal

ditemukan

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

Klien 2

1 13/05/2019 Perfusi Perifer

Tidak Efektif

berhubungan

dengan Penurunan

Konsentrasi

Hemogblobin

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama

3x24 jam diharapkan

perfusi perifer kembali

efektif.

Kriteria Hasil

1. Pengisian CRT <3

1.1 Monitor adanya

daerah tertentu

yang hanya

peka terhadap

panas/dingin/taj

am/t umpul

1.2 Monitor adanya

Page 104: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

85

detik

2. Nadi perifer stabil

3. Akral hangat

4. Warna kulit

kemerahan

5. Hemoglobin dalam

batas normal

pretase

1.3 Instruksikan

keluarga untuk

mengobservasi

kulit jika ada

lesi atau

laserasi

1.4 Observasi

pengisian

kapiler (<2

detik), akral dan

warna kulit

1.5 Monitor TTV

1.6 Kolaborasi

pemberian

transfuse

2 13/05/2019 Defisit Nutrisi

Berhubungan

Dengan Kurangnya

Asupan Makanan

Setelah dilakukan

asuhan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan asupan

makanan menjadi

adekuat.

Kriteria Hasil

1. Nafsu makan

meningkat

2. Berat badan ideal

sesuai dengan

tinggi badan

3. Mampu

mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

4. Tidak terjadi

penurunan berat

badan yang berarti

2.1 Kaji adanya

alergi makanan

Kolaborasi

dengan ahli gizi

untuk

menentukan

jumlah kalori dan

nutrisi yang

dibutuhkan

pasien

2.2 Berikan diet yang

mengandung

tinggi serat untuk

mencegah

konstipasi

2.3 Anjurkan kepada

orang tua untuk

meningkatkan

intake adekuat

2.4 Anjurkan kepada

orang tua untuk

memberikan

makan sedikit

tapi sering

Monitor berat

badan

3 13/05/2019 Intoleransi aktvitas

berhubungan

dengan

ketidakseimbangan

antara suplai dan

kebutuhan oksigen

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama

3x24 jam diharapkan

pasien dapat beraktivitas

kembali.

Kriteria Hasil

1. Tanda-tanda vital

dalam batas normal

2. Mampu

beraktivitas secara

mandiri

3. Keseimbangan

antara aktivitas dan

3.1 Observasi adanya

pembatasan klien

dalam melakukan

aktivitas

3.2 Kaji adanya

faktor

yang

menyebabkan

kelelahan

3.3 Monitor nutrisi

dan sumber

energy yang

adekuat

Page 105: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

86

istirahat

4. Berpartisipasi

dalam aktivitas

fisik

3.4 Monitor pasien

akan adanya

kelelahan fisik

dan emosi secara

berlebihan

3.5 Monitor respon

kardivaskuler

terha dap

aktivitas (sesak

nafas & pucat)

4 13/05/2019 Resiko infeksi

berhubungan

dengan

ketidakadekuatan

pertahanan tubuh

sekunder:

Penurunan

Hemoglobin

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama

3x24 jam diharapkan

resiko infeksi tidak

terjadi. Kriteria

Hasil

1. Pasien bebas dari

tanda dan gejala

infeksi

2. Jumlah leukosit

dalam batas normal

3. Menunjukkan

perilaku hidup

4.1 Batasi

pengunjung bila

perlu.

4.2 Instruksikan

pada pengunjung

untuk mencuci

tangan saat

berkunjung dan

setelah

berkunjung

meninggalkan

pasien

4.3 Cuci tangan

sebelum dan

sesudah tindakan

keperawatan

4.4 Pertahankan

lingkungan

aseptic selama

pemasangan alat.

4.5 Monitor tanda

dan gejala

infeksi sistemik

dan lokal.

4.6 Dorong masukan

nutrisi yang

cukup.

4.7 Ajarkan pasien

dan keluarga

tanda dan gejala

infeksi

5 13/05/2019 Gangguan tumbuh

kembang

berhubungan

dengan efek

ketidakmampuan

fisik

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan keluarga

dapat memonitor tumbuh

kembang pasien.

Kriteria Hasil:

1. Pengetahuan

orangtua terhadap

perkembangan anak

meningkat

5.1 Berikan diet

tinggi nutrisi

yang seimbang

5.2 Pantau tinggi dan

berat badan

gambarkan pada

grafik

pertumbuhan

5.3 Dorong aktivitas

yang sesuai

dengan usia

Page 106: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

87

2. Orangtua dapat

menstimulus anak

secara mandiri

3. Tumbuh kembang

sesuai dengan usia

pasien

5.4 Ajarkan kedua

orangtua

bagaimana cara

menstimulus

tumbuh

kembangan

Sumber : Yanti (2015), Tunnaim (2019)

Tabel 4.6 di atas menjelaskan mengenai intervensi yang telah

diberikan pada klien 1 dan klien 2 selama masa perawatan sesuai dengan

diagnosa keperawatan yang di teggakkan.

g. Implementasi

Tabel 4.7 Implementasi Klien 1 Anak dengan Thalasemia

Waktu

Pelaksanaan Tindakan Keperawatan Evaluasi

Selasa, 19

Mei 2015

pukul 10.30

selasa, 19

Mei 2015,

pukul 11.00

• Membina hubungan saling

percaya

• Mengatur posisi pasien

senyaman mungkin

• Menjelaskan tentang prosedur

pemasangan transpusi pada klien

• Memasang infus Nacl 0,9%

sebelum transfusi

• Memberikan transfusi PRC

golongan B sebanyak 330 cc

• Mengobservasi kelancaran

transfusi

• Mengobservasi reaksi selama

transpusi

• Mengobservasi Tanda Vital

• Mengkaji aktivitas yang biasa

dilakukan klien

• Menganjurkan klien untuk

membatasi aktivitas yang banyak

mengeluarkan energi seperti lari-

lari

Data tidak tercantum

Page 107: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

88

• Menganjurkan klien untuk terus

beraktivitas layaknya anak

normal tapi membatasi aktivitas

yang berlebihan

• Menganjurkan ibu dan klien

untuk memantau adanya pusing ,

sesak atau lemes

• Menganjurkan ibu untuk segera

membawa klien ke RS bila

terjadi penurunan keadaan tubuh

seperti sesak, nyeri dada ,

kelemahan dan pusing hebat

• Menganjurkan klien dan ibu agar

mengkonsumsi makanan yang

bergizi seperti sayuran dan buah-

buahan

Sumber: Yanti (2015)

Berdasarkan table 4.7 diatas bahwa implementasi yang telah

dilakukan pada klien 1 berdasarkan dari rencana atau intervensi yang

telah dibuat, tujuan merupakan tindakan keperawatan yang sesuai

dengan intervensi agar kriteria hasil dapat tercapai tetapi tidak ditemuka

data evaluasi dan ada beberapa intervensi yang tidak dilakukan kepada

klien.

Tabel 4.8 Implementasi Klien 2 Anak dengan Thalasemia

Waktu

Pelaksanaan

Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan

13 mei 2019

07:40

08:00

08:05

1.5 Menghitung nadi dan mengukur

suhu

2.1 Menanyakan adanya alergi

makana

5.5 Mengobservasi adanya batasan

Nadi :92x/m dan suhu nilai

pasien: 36,4

Ibu mengatakan pasien

tidak ada alergi makanan

Pasien tampak tidur

Page 108: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

89

08:05

08:10

08:15

08:15

08:20

08:25

08: 30

08:35

08:40

08:45

08:50

09:05

09:30

09:50

pasien dalam beraktivitas

1.1 memeriksa apakah ada daerah

tertentu yang hanya peka terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

2.5 menganjurkan makan sedikit tapi

sering

2.3 menganjurkan makan makanan

yang kaya akan serat untuk

mencegah konstipasi

5.6 mengkaji factor yang

menyebabkan kelelahan

2.6 Mengukur berat badan

2.4 mengajurkan kepada orang tua

untuk meningkatkan asupan

nutrisi pasien

3.4 Memonitor pasien akan adanya

kelemahan fisik

5.7 Memonitor nutrisi dan sumber

energy yang adekuat

1.2 Memeriksa adanya pretase

1.4 Mengobservasi pengisian kapiler

(<2 detik), akral, dan warna kulit

4.7 Memonitor tanda dan gejala

Infeksi

4.4 Mempertahankanlingkungan

aseptic selama melakukan

tindakan invasive

4.6 Mendorong auspan nutrisi yang

cukup

4.7 Mengajarkan kepada pasien dan

terlentang di tempat tidur

Tidak ada

Ibu memahami anjuran

dari perawat

Ibu memahami anjuran

dari perawat

Ibu mengatakan pasien

beberapa hari terakhir

tampak pucat dan tidak

Bersemangat

BB pasien 12 kg

Ibu memahami anjuran

dari perawat

Pasien tampak tidur di

tempat tidur dan tidak ada

beraktivitas apapun

Pasien tidak nafsu makan

dan makan 3-4 sendok saja

Tidak ada pretase

CRT >2 detik, akral

dingin, dan warna kulit

pucat

Tidak ada tanda dan gejala

infeksi

Perawat sudah melakukan

dengan baik

Ibu memahami anjuran

dari perawat

Keluarga dapat memahami

Page 109: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

90

09:55

10:20

10:40

11:00

13:10

13:15

14/05/2019

07:40

08:00

08:05

08:05

08:10

08:15

08:20

08:25

keluarga tanda dan gejala infeksi

3.5 Memonitor respon kardiovaskuler

terhadap aktivitas (nafas sesak &

pucat)

4.1 Membatasi pengunjung yang

datang

5.8 Mengukur suhu

1.7 Memberikan transfuse darah

menggunakan infus pump

5.2 mengukur bb dan tb pasien

5.4 mengajarkan kepada orangtua cara

menstimulus anak

1.5 Menghitung nadi dan mengukur

suhu

2.1 Menanyakan adanya alergi

makana

3.1 Mengobservasi adanya batasan

pasien dalam beraktivitas

1.3 memeriksa apakah ada daerah

tertentu yang hanya peka terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

2.5 menganjurkan makan sedikit tapi

sering

2.3 menganjurkan makan makanan

yang kaya akan serat untuk

mencegah konstipasi

2.6 Mengukur berat badan

2.4 mengajurkan kepada orang tua

untuk meningkatkan asupan nutrisi

pasien

tanda dan gejala infeksi

RR 21x/m dan pasien

tampak pucat

Keluarga memahami

anjuran dari perawat

Suhu tubuh pasien : 36⁰C

PRC 90 cc habis dalam

waktu 2 jam

Bb 12kg dan tb 90cm

Keluarga dapat memahami

Nadi :92x/m dan suhu nilai

pasien: 36 ⁰C

Ibu mengatakan pasien

tidak ada alergi makanan

Pasien tampak bermain

dengan ibunya disekitar

kamar

Tidak ada

Ibu memahami anjuran

perawat

Ibu memahami anjuran

perawat

BB pasien 12 kg

Ibu memahami anjuran

perawat

Page 110: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

91

08:30

08:35

08:40

08:45

08:50

09:05

09:50

09:55

10:20

10:40

11:00

3.4 Memonitor pasien akan adanya

kelemahan fisik

3.3 Memonitor nutrisi dan sumber

energy yang adekuat

1.2 Memeriksa adanya pretase

1.5 Mengobservasi pengisian kapiler

(<2 detik), akral, dan warna kulit

4.5 Memonitor tanda dan gejala

Infeksi

4.6 Mendorong auspan nutrisi yang

cukup

4.7 Mengajarkan kepada pasien dan

keluarga tanda dan gejala infeksi

3.5 Memonitor respon kardiovaskuler

terhadap aktivitas (nafas sesak &

pucat)

4.1 Membatasi pengunjung yang

datang

5.9 Mengukur suhu

1.8 Memberikan transfuse darah

menggunakan infus pump

Pasien dapat beraktivitas

bermain bersama ibunya

Pasien hanya makan 3-4

sendok saja setiap makan

Tidak ada pretase

CRT > 2 detik,akral

hangat,dan warna kulit

pucat

Tidak ada tanda dan gejala

infeksi

Ibu memahami anjuran

dari perawat

Keluarga dapat memahami

tanda& gejala infeksi

RR 21x/m dan pasien

tampak pucat

Keluarga memahami

anjuran dari perawat

Suhu tubuh pasien 36⁰C

PRC 90 cc habis waktu 2

jam

15/05/2019

07:40

08:00

08:05

08:05

08:10

08:15

1.5 Menghitung nadi dan mengukur

suhu

3.2 Menanyakan adanya alergi makana

3.1 Mengobservasi adanya batasan

pasien dalam beraktivitas

1.1 memeriksa apakah ada daerah

tertentu yang hanya peka terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

2.5 menganjurkan makan sedikit tapi

sering

2.3 menganjurkan makan makanan

Nadi :90x/m dan suhu

tubuh pasien: 36,1⁰C

Ibu mengatakan pasien

tidak ada alergi makanan

Pasien tampak beraktivitas

di tempat tidur saja

Tidak ada

Ibu memahami anjuran

dari perawat

Ibu memahami anjuran

Page 111: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

92

08:20

08:25

08:30

08: 35

08:40

08:45

08:50

09:05

09:30

09:50

09:55

10:20

yang kaya akan serat untuk

mencegah konstipasi

2.6 Mengukur berat badan

2.4 mengajurkan kepada orang tua

untuk meningkatkan asupan nutrisi

pasien

3.4 Memonitor pasien akan adanya

kelemahan fisik

3.3 Memonitor nutrisi dan sumber

energy yang adekuat

1.2 Memeriksa adanya pretase

1.4 Mengobservasi pengisian kapiler

(<2 detik), akral, dan warna kulit

4.7 Memonitor tanda dan gejala

Infeksi

4.4 mempertahankan lingkungan

aseptic selama melakukan tindakan

4.6 Mendorong auspan nutrisi yang

cukup

4.7 Mengajarkan kepada pasien dan

keluarga tanda dan gejala infeksi

3.5 Memonitor respon kardiovaskuler

terhadap aktivitas (nafas sesak &

pucat)

4.1 Membatasi pengunjung yang

datang

dari perawat

BB pasien 12 kg

Ibu memahami anjuran

dari perawat

Pasien sudah dapat

beraktivitas kembali

Pasien sudah bisa

menghabiskan ¼ porsi

makananya

Tidak ada pretase

CRT<2 detik, akral

hangat, dan warna kulit

kemerahan

Tidak ada tanda dan gejala

infeksi

Perawat sudah melakukan

dengan baik

Ibu memahami anjuran

dari perawat

Keluarga dapat memahami

tanda dan gejala infeksi

RR 21 x/ m dan kulit

tampak kemerahan

Keluarga memehami

anjuran dari perawat

Sumber : Tunnaim (2019)

Berdasarkan table 4.8 diatas bahwa implementasi yang telah

dilakukan berdasarkan dari rencana atau intervensi yang telah dibuat,

tujuan merupakan tindakan keperawatan yang sesuai dengan intervensi

Page 112: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

93

agar kriteria hasil dapat tercapai. Implementasi pada klien 2 dilakukan

selama 3 hari. tercapai tetapi ada beberapa intervensi yang tidak

dilakukan kepada klien.

h. Evaluasi

Tabel 4.9 Evaluasi pada Klien 1 Anak dengan thalassemia

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi ( S O A P)

1. Selasa 19 mei

2015

Gangguan perfusi

jaringan b.d

penurunan kadar Hb

S :

Klien mengatakan sedikit takut

ketika akan di infus

Klien mengatakan tidak sesak

O :

klien nampak meringis ketika

akan dilaksanakan tindakan

pemasangan transfusi darah

klien kooperatif dalam

pemasangan transpusi

Suhu : 36,5̊ C, nadi 88x/m,RR

20x/m

Klien nampak tenang selama

transpusi

Tetesan transpusi lancar

Acral hangat

A : masalah teratasi

P: anjurkan klien menghindari

aktifitas berat di rumah

2 Selasa 19 mei

2015

13:00

Intoleransi aktivitas:

bermain b.d

penurunan produksi

energi tubuh

S :

Klien mengatakan ingin maen

keluar rumah namun sering

kecapekan Klien mengatakan

senang main HP dan membaca

O :

Klien nampak membaca sambil

Page 113: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

94

di transpusi

Respirasi 22x/menit

Ibu klien mendengarkan

penjelasan dengan baik

A : masalah tertasi sebagian

P : anjurkan ibu untuk memantau

aktivitas klien di rumah

Sumber :Irma yanti (2015)

Berdasarkan Tabel 4.9 diatas menjelaskan bahwa pada klien 1

dilakukan perawatan selama 1 hari, evaluasi pada klien 1 dengan masalah

keperawatan gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan

kadar hemoglobin masalah teratasi sedangkan evaluasi dengan masalah

intoleransi aktivitas : bermain berhubungan dengan penurunan produksi

energy tubuh masalah teratasi sebagian.

Tabel 4.10 Evaluasi pada Klien 2 Anak dengan Thalasemia

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi ( S O A P)

1. 13 Mei 2019

14:00

DK 1 Perfusi Perifer

Tidak Efektif

S:

Ibu pasien mengatakan pasien

masih tampak pucat dan lemah

O :

Pasien tampak pucat

Pasien tampak lemah

N : 90x/m, akral dingin, CRT >3

detik

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

1.1 Monitor adanya daerah

tertentu yang hanya peka

terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

1.2 Monitor adanya pretase

1.3 Instruksikan keluarga untuk

Page 114: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

95

mengobservasi kulit jika ada

lesi atau laserasi

1.4 Observasi pengisian kapiler

(<3 detik), akral dan warna

kulit

1.5 Monitor TTV

1.6 Kolaborasi pemberian

transfuse

2. 14:00 DK 2 Defisit Nutrisi S :

Ibu mengatakan pasien tidak mau

mengahbiskan makanannya, pasien

hanya makan 3-4 sendok saja

O :

Pasien tampak kurus

BB 12kg

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2.1 Kaji adanya alergi makanan

2.2 Kolaborasi dengan ahli gizi

untuk menentukan jumlah

kalori dan nutrisi yang

dibutuhkan pasien

2.3 Berikan diet yang

mengandung tinggi serat

untuk mencegah konstipasi

2.4 Anjurkan kepada orang tua

untuk meningkatkan intake

adekuat

2.5 Anjurkan kepada orang tua

untuk memberikan makan

sedikit tapi sering

2.6 Monitor berat badan

3. 14:00 DK 3 Intoleransi

Aktivitas

S:

Ibu mengatakan pasien banyak

istirahat di tempat tidur

Ibu mengatakan pasien sangat

lemah untuk beraktvitas

O:

pasien tampak lemah

pasien banyak tidur daripada

aktivitas

Hb 6,3 g/dl

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

4.1 Observasi adanya

pembatasan klien dalam

melakukan aktivitas

4.2 Kaji adanya faktor yang

menyebabkan kelelahan

4.3 Monitor nutrisi dan sumber

energy yang adekuat

Page 115: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

96

4.4 Monitor pasien akan adanya

kelelahan fisik dan emosi

secara berlebihan

4.5 Monitor respon kardivaskuler

terhadap aktivitas (sesak

nafas & pucat)

4. 14:00 DK 4 Resiko

Infeksi

S :

Ibu mengatakan tidak ada tanda

dan gejala infeksi

O :

Pasien tampak lemah

HB 6,3 g/dl

Leukosut 15.000 sel/mm

A : Masalah resiko belum terjadi

P : Lanjutkan intervensi

4.1 Batasi pengunjung bila

perlu.

4.2 Instruksikan pada

pengunjung untuk mencuci

tangan saat berkunjung dan

setelah berkunjung

meninggalkan pasien.

4.3 Cuci tangan sebelum dan

sesudah tindakan

keperawatan.

4.4 Pertahankan lingkungan

aseptic selama pemasangan

alat.

4.5 Monitor tanda dan gejala

infeksi sistemik dan lokal.

4.6 Dorong masukan nutrisi

yang cukup.

4.7 Ajarkan pasien dan

keluarga tanda dan gejala

infeksi

5. 14:00 DK 5 Gangguan

Tumbuh

Kembang

S :

ibu mengatakan bb pasien sulit

naikmdan terlihat kurus

O :

pasien terlihat kurus

BB 12kg tb 90cm

A : Masalah beum teratasi

P : lanjutkan intervensi

5.1 Berikan diet tinggi nutrisi

yang seimbang

5.2 Pantau tinggi dan berat badan

gambarkan pada grafik

pertumbuhan

5.3 Dorong aktivitas yang sesuai

dengan usia pasien

Page 116: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

97

5.4 Ajarkan kedua orangtua

bagaimana cara menstimulus

tumbuh kembang anak

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi ( S O A P)

1. 14 Mei 2019

14:00

DK 1 Perfusi Perifer

Tidak Efektif

S :

Ibu mengatakan pasien masih

tampak pucat namun sudah tidak

lemah seperti kemarin

O :

Pasien masih tampak pucat

akral dingin, CRT >3 detik

N: 80 x/m

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

1.1 Monitor adanya daerah

tertentu yang hanya peka

terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

1.2 Monitor adanya pretase

1.3 Instruksikan keluarga untuk

mengobservasi kulit jika ada

lesi atau laserasi

1.4 Observasi pengisian kapiler

(<3 detik), akral dan warna

kulit

1.5 Monitor TTV

1.6 Kolaborasi pemberian

transfuse

2. 14:00 DK 2 Defisit Nutrisi

S :

Ibu mengatakan pasien sangat sulit

dibujuk untuk makan

O :

Pasien tampak kurus

Pasien hanya makan 3-4 sendok

saja sekali makan

BB 12kg

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2.1 Kaji adanya alergi makanan

2.2 Kolaborasi dengan ahli gizi

untuk menentukan jumlah

kalori dan nutrisi yang

dibutuhkan pasien

2.3 Berikan diet yang

mengandung tinggi serat

untuk mencegah konstipasi

2.4 Anjurkan kepada orang tua

untuk meningkatkan intake

Page 117: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

98

adekuat

2.5 Anjurkan kepada orang tua

untuk memberikan makan

sedikit tapi sering

2.6 Monitor berat badan

3. 14:00 DK 3 Intoleransi

Aktivitas

S :

ibu mengatakan pasien sudah

beraktivitas bermain di sekitar

tempat tidurnya

O :

pasien dapat beraktivitas kecil

dalam kamarnya

pasien masih tampak pucat

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

3.6 Observasi adanya

pembatasan klien dalam

melakukan aktivitas

3.7 Kaji adanya faktor yang

menyebabkan kelelahan

3.8 Monitor nutrisi dan sumber

energy yang adekuat

3.9 Monitor pasien akan adanya

kelelahan fisik dan emosi

secara berlebihan

3.10 Monitor respon kardivaskuler

terhadap aktivitas (sesak

nafas & pucat)

4. 14:00 DK 4 Resiko Infeksi S :

Ibu mengatakan sampai saat ini

tidak ada tanda gejala infeksi

O :

Pasien tampak lebih beraktivitas

dari kemarin

Tidak ada tanda dan gejala

infeksi

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

4.1 Batasi pengunjung bila perlu.

4.2 Instruksikan pada

pengunjung untuk mencuci

tangan saat berkunjung dan

setelah berkunjung

meninggalkan pasien.

4.3 Cuci tangan sebelum dan

sesudah tindakan

keperawatan.

4.4 Pertahankan lingkungan

aseptic selama pemasangan

alat.

Page 118: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

99

4.5 Monitor tanda dan gejala

infeksi sistemik dan lokal.

4.6 Dorong masukan nutrisi

yang cukup.

4.7 Ajarkan pasien dan keluarga

tanda dan gejala infeksi

5. 14:00 DK 5 Gangguan

tumbuh

Kembang

S :

ibu mengatakan bb pasien sulit

naik dan terlihat kurus

O :

BB 12kg tb 90cm

pasien terlihat kurus

A : Masalah beum teratasi

P : lanjutkan intervensi

5.1 Berikan diet tinggi nutrisi

yang seimbang

5.2 Pantau tinggi dan berat

badan gambarkan pada

grafik pertumbuhan

5.3 Dorong aktivitas yang

sesuai dengan usia pasien

5.4 Ajarkan kedua orangtua

No Hari/Tgl/Jam Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi S O A P

1 15 mei 2019

12:00

DK 1 Perfusi Perifer

Tidak Efektif

S:

Ibu mengatakan pasien sudah

tidak pucat dan sudah kembali

sehat

O :

Pasien tidak anemis

Akral hangat

N: 90x/m, CRT <2 detik, kulit

kemerahan

HB sekarang 10,8 g/dl

A : Masalah teratasi

P : Pasien Pulang Hentikan

Intervensi

2 12:00 DK 2 Defisit Nutrisi S :

Ibu mengatakan pasien mau makan

sendiri sambil bermain gadget

O :

Pasien sudah mau makan sendiri

dan habis ¼ porsi

BB 12kg tidak ada penurunan

berat badan

A : Masalah teratasi sebagian

Page 119: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

100

P : Pasien pulang hentikan

Intervensi, berikan edukasi

pentingnya nutrisi yang adekuat

3 12:00 DK 3 Intoleransi

Aktivitas

S :

ibu mengatakan pasien sudah

dapat beraktivitas seperti biasa

dan lebih aktif bermain

O:

pasien dapat bermain dengan

teman sebayanya

pasien tampak lebih aktif

kulit pasien tampak kemerahan

A: Masalah teratasi

P: Hentikan intervensi

4 12:00 DK 4 Resiko Infeksi S :

Ibu mengatakan tidak ada tanda

dan gejala infeksi yang

muncul

O :

HB sekarang 10,8g/dl

Leukosit 18.000 sel/mm

A : Masalah resiko tidak terjadi

P : Pasien pulang hentikan intervensi

5 12:00 DK 5 Gangguan

Tumbuh

Kembang

S :

ibu mengatakan bb pasien sulit

naik dan terlihat kurus

O :

pasien terlihat kurus

BB 12kg tb 90cm

A : Masalah beum teratasi

P : lanjutkan intervensi

5.1 Berikan diet tinggi nutrisi

yang seimbang

5.2 Pantau tinggi dan berat

badan gambarkan pada

grafik pertumbuhan

5.3 dorong aktivitas sesuai

dengan usia pasien

5.4 ajarkan kedua orang tua

bagaimana cara

menstimulasi tumbuh

kembang anak.

Sumber : Tunnaim (2019)

Berdasarkan Tabel 4.10 diatas menjelaskan pada klien 2 dilakukan

asuhan keperawatan 3 hari, evaluasi pada klien 2 menunjukkan 3

Page 120: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

101

diagnosa teratasi yaitu perfusi perifer tidak efektif b.d penurunan

kosentrasi hemoglobin, intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan

antara suplai dan kebutuhan oksigen dan Resiko infeksi berhubungan

dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder : penurunan

Hemoglobin teratasi hari 3 perawatan di rumah sakit sedangkan diagnose

defisit nutrisi b.d kurangnya asupan makanan masalah teratasi sebagian

intervensi dihentikan karena pasien pulang, berikan edukasi pentingnya

nutrisi yang adekuat dan gangguan tumbuh kembang b.d efek

ketidakmampuan fisik masalah belum teratasi. Intervensi pada diagnose

tersebut dilanjutkan yaitu, berikan diet tinggi nutrisi yang seimbang,

pantau tinggi dan berat badan gambarkan pada grafik pertumbuhan,

dorong aktivitas sesuai dengan usia pasien, dan ajarkan kedua orang tua

bagaimana cara menstimulasi tumbuh kembang anak.

B. PEMBAHASAN

Pada pembahasan peneliti akan membahas tentang adanya kesesuaian

maupun kesenjangan antara teori dan hasil asuhan keperawatan pada anak

klien 1 dilakukan di RSUP Dr Hasan Sadikin Bandung (Yanti,2015) dan klien

2 dengan yang telah di RSUD Abdul Wahab Sahjranie (Tunnaim,2019).

Kegiatan yang dilakukan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi

keperawatan.

Page 121: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

102

1. Pengkajian

Pengkajian adalah tahap awal dari proses yang sistematis dalam

pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan

mengidentifikasi status kesehatan klien (Setiadi, 2012)

Pengkajian pada Klien 1 dilakukan pada hari selasa 19 mei 2015

dan klien 2 dilakukan pada hari 15 mei 2019, terdapat keluhan yang sama

pada pada data pengkajian yaitu pada klien 1 nampak pucat, mengeluh

badan lemas dan pusing (Yanti, 2015). sedangkan pada klien 2 klien

tampak pucat dan lemah (Tunnaim, 2019). hal ini sesuai dengan teori

Anak yang di diagnosa thalassemia menunjukkan tanda dan gejala

diantaranya gejala pusing, pucat, badan lemas, sukar tidur, tidak nafsu

makan dan mudah infeksi (Hijrian, 2018).

Berdasarkan data hasil pengkajian pada kedua klien yang dilakukan

pemeriksaan tanda-tanda vital. Didapatkan hasil pada klien 1 suhu: 36,5oC

pernafasan 24 x/menit teratur, nadi 90x/menit (Yanti,2015) dan data pada

klien 2 suhu 36,4oC, pernafasan 22 x/mnt, nadi 92 x/mnt (Tunnaim, 2019).

Pada Data Pemeriksaan fisik pada Klien 1 didapatkan konjungtiva

anemis, mukosa lembab, perut sedikit membuncit, teraba pembesaran hati

5 cm BAC, pembesaran limpa III, Kulit klien nampak pucat, nampak

kehitaman disekitar lutut dan bintik-bintik hitam dikedua kaki

(Yanti,2015) sedangkan data pada klien 2 didapatkan pemeriksaan fisik

adanya konjungtiva anemis, mengalami tidak nafsu makan, turgor kulit

baik, mukosa bibir kering dan CRT >3 dtk (Tunnaim,2019). Menurut Ray

Page 122: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

103

(2013) Gejala yang didapat pada pasien berupa gejala umum yaitu:

anemis, pucat, mudah capek, dan adanya penurunan kadar hemoglobin

pembesaran limpa, dan Fascies Cooley’s (sumsum memproduksi sel darah

merah berlebihan sehingga rongga sumsum membesar menyebabkan

penipisan tulang dan penonjolan pada dahi) Hal ini disebabkan oleh

penurunan fungsional hemoglobin dalam menyuplai atau membawa

oksigen ke jaringan-jaringan tubuh yang digunakan untuk oksidasi sel.

Sehingga oksigenasi ke jaringan berkurang. Selain sebagai pembawa

oksigen, hemoglobin juga sebagai pigmen merah eritrosit sehingga apabila

terjadi penurunan kadar hemoglobin ke jaringan maka jaringan tersebut

menjadi pucat.

Jika klien tidak sering mendapat transfusi darah kulit menjadi

kelabu serupa dengan besi akibat penimbunan besi dalam jaringan kulit

(Doenges, 2000). Pada beberapa kasus thalassemia ditemukan gejala-

gejala seperti badan lemah,kulit kekuningan(jaundice), urin gelap, cepat

lelah, denyut jantung meningkat, tulang wajah abnormal dan pertumbuhan

terhambat serta permukaan perut yang membuncit dengan pembesaran hati

dan limpa.

Menurut analisa peneliti terdapat kesamaan dan kesenjangan antara

teori dan kasus. Bahwa gejala pada anak Thalasemia klien 1 pada data

pengkajian ditemukan adanya pembesaran hati 5cm BAC dan pembesaran

limpa III (Yanti,2015). Hal tersebut sesuai dengan yang di kemukakan

oleh Aqila et al., (2019) bahwa kejadian hepatomegaly dan spelnomegali

Page 123: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

104

pada penderita thalassemia memiliki mekanisme yang sama dimana

transfuse darah yang terjadi secara berulang yang kemudian akan

digunakan kembali menyebabkan beban kerja jantung berlebih pada hepar

dan limpa, sehingga berefek pada hepatosplenomegali. Sedangkan pada

klien 2 sama hal nya dengan teori pasien yaitu klien tidak nafsu makan,

Nampak pucat dan anak lemah dan pada pemeriksaan fisik ditemukan

adanya konjungtiva anemis. Menurut Safitri (2015) bahwa gejala awal

yang muncul pada penderita thalasemia antara lain pucat, lemas, dan tidak

nafsu makan . Terdapat kesenjangan antara kasus dan teori yaitu baik klien

1 maupun klien 2 saat pengkajian tidak di temukan data bahwa pasien

komplikasi skeletal seperti penebalan tulang kranial, pembesaran kepala,

tulang wajah menonjol, maloklusi gigi, dan rentan terhadap fraktur

spontan.

Pada data klien 1 dan data klien 2 tidak ditemukan adanya data

pengkajian bahwa klien 1 dan klien 2 tidak mengalami hospitalisasi.

Hospitalisasi adalah pengalaman penuh cemas baik bagi anak maupun

keluarganya. Kecemasan utama yang dialami dapat berupa perpisahan

dengan keluarga, kehilangan kontrol, lingkungan yang asing, kehilangan

kemandirian dan kebebasan. Menurut Nursalam (2013) Reaksi anak dapat

dipengaruhi oleh perkembangan usia anak, pengalaman terhadap sakit,

diagnosa penyakit, sistem dukungan dan koping terhadap cemas. Reaksi

anak terhadap hospitalisasi dapat ditunjukan dengan reaksi agresif dengan

marah, beerontak, ekspresi verbal dengan tidak mau bekerja sama dengan

Page 124: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

105

perawat, rasa cemas pada anak muncul akibat adanya pembatasan aktivitas

yang menganggap bahwa tindakan dan prosedur perawatan dapat

mengancam integritas tubuhnya.

Di temukan perbedaan pada pemeriksaan penunjang pada klien 1 dan

2 yaitu pada klien 1 anak telah dilakukan pemeriksaan laboratorium dan

didapatkan hasil hemoglobin 8,5 g/dl (Yanti,2015). sedangkan pada klien

2 didapatkan hasil hemoglobin 6,3 g/dl (Tunnaim,2019). Anak-anak

penyandang thalassemia memiliki sel darah merah yang beredar lebih

sedikit dari biasanya dan membuat kurang hemoglobin, yang

menghasilkan anemia mikrositik (Hijrian, 2018). Menurut Nurarif dan

Kusuma (2016) hemoglobin yang rendah disebabkan terjadinya kerusakan

sel darah merah di dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi

pendek (kurang dari 100 hari). Kerusakan tersebut karena hemoglobin

yang tidak normal.

2. Diagnosa Keperawatan

Masalah keperawatan atau diagnosa keperawatan merupakan suatu

penilaian klinis mengenai respons klien terhadap masalah kesehatan atau

proses kehidupan yang dialaminya baik yang berlangsung aktual maupun

potensial. Diagnosis keperawatan bertujuan untuk mengidentifikasi

respons klien individu, keluarga dan komunitas terhadap situasi yang

berkaitan dengan kesehatan (PPNI, 2017).

Menurut aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis

dan Nurarif dan Kusuma (2016) dalam buku NANDA (2016) dan PPNI

Page 125: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

106

(2017) terdapat 7 diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus

Thalassemia yaitu pola nafas tidak efektif berhubungan dengan posisi

tubuh yang menghambat ekspansi paru dan penurunan energy, intoleransi

aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan

kebutuhan oksigen, perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan

penurunan konsentrasi Hemoglobin, resiko infeksi di tandai dengan

ketidakadekuata pertahanan tubuh sekunder, resiko gangguan integritas

kulit/jaringan di tandai dengan perubahan sirkulasi, gangguan citra tubuh

berhubungan dengan perubahan fungsi tubuh dan gangguan tumbuh

kembang berhubungan dengan efek ketidakmampuan fisik.

Berdasarkan data hasil pengkajian dan analisa data terdapat 2

diagnosa keperawatan yang ditegakkan pada klien 1 yaitu gangguan

perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan kadar Hemoglobin dan

intoleransi aktivitas bermain berhubungan dengan penurunan produksi

energy tubuh (yanti,2015). Sedangkan pada klien 2 muncul 5 diagnosa

keperawatan yaitu perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan

penurunan konsentrasi hemoglobin, defisit nutrisi berhubungan dengan

kurangnya asupan makanan, intoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen, resiko infeksi

berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder :

penurunan Hemoglobin (Tunnaim,2019).

Pada data klien 1 untuk penegakan diagnosa keperawatan belum

sesuai dengan standar diagnosis keperawatan indonesia sedangkan pada

Page 126: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

107

data klien 2 untuk penegakan diagnose sudah sesuai standar diagnosis

keperawatan indonesia.

Berdasarkan penegakan diagnosa sesuai dengan standar diagnosis

keperawatan indonesia terdapat tanda/gejala mayor ditemukan sekitar 80-

100% untuk validasi diagnose sedangkan tanda/gejala minor tidak harus

ditemukan, namun jika ditemukan dapat mendukung penegakan diagnosis.

Berikut pembahasan diagnosa yang muncul sesuai teori pada data

kasus klien 1 dan klien 2 yaitu :

a) Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan kadar

hemoglobin pada klien 1 untuk penegakan diagnose keperawatan

sesuai dengan standar diagnosis keperawatan indonesia adalah perfusi

perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan kosentrasi

hemoglobin. sedangkan pada klien 2 untuk penegakan diagnosis

sesuai dengan SDKI. gejala dan tanda mayor subjektif : ( data tidak

tersedia) dan data Obektif : pengisian kapiler > 3 detik, nadi perifer

menurun atau tidak teraba, akral teraba dingin, warna kulit pucat dan

turgor kulit menurun. Sedangkan gejala dan tanda minor subjektif :

parastesia, nyeri ekstermitas (klaudikasi intermiten) dan objektif :

edema, penyembuhan luka lambat, indeks ankle-brachial <0,90 dan

bruit femoralis. Untuk klien 1 data yang mendukung untuk

penegakkan diagnose perfusi perifer tidak efektif data objektif :

Extermitas dingin dan klien tampak pucat sedangkan pada klien 2 data

objektif : klien tampak pucat dan akral dingin. Menurut asumsi

Page 127: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

108

peneliti berdasarkan penegakkan diagnose menurut buku standar

diagnosis keperawatan indonesia pada klien 1 dan klien 2 untuk

diagnose perfusi tidak efektif berhubungan dengan penurunan

kosentrasi hemoglobin tidak dapat diangkat karena tidak ditemukan

tanda gejala mayor yang memenuhi 100-80% seperti tidak adanya

data pengisian kapiler > 3 detik, nadi perifer menurun atau tidak

teraba dan turgor kulit menurun. ini di karenakan data yang tidak

mendukung atau karena data tidak lengkap.

Menurut analisa data peneliti muncul diagnosa gangguan

perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan kadar hemoglobin

pada klien 1 dan perfusi tidak efektif berhubungan dengan penurunan

kosentrasi Hemoglobin dari data pengkajian ditemukan data pada

klien 1 anak nampak pucat mengeluh badan lemas dan pusing dan

pada data klien 2 anak lemah dan ibu mengatakan anaknya tampak

pucat. Pada data klien 1 dan klien 2 terdapat data pemeriksaan hasil

laboratorium pada klien 1 didapatkan hasil yaitu Hb 8,5gr/dl

sedangkan pada klien 2 yaitu Hb 6,3 g/dl. Pada klien 1 juga di

dapatkan data hasil pemeriksaan tanda-tanda vital suhu : 36,5⁰C,

pernafasan 24x/mnt, tekanan darah 90/60 mmhg, nadi 90x/menit dan

konjugtiva anemis. dan pada klien 2 suhu: 36,4⁰C akral dingin, nadi

92x/menit dan konjugtiva anemis. Terdapat persamaan dari factor

penyebab pada kedua klien. Pada klien 1 dan klien 2 mengalami

perubahan perfusi jaringan penurunan kosentrasi hemoglobin yang

Page 128: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

109

mengakibatkan menurunya pengikatan O2 oleh eritrosit sehingga

aliran darah ke jaringan perifer menurun maka terjadi perfusi perifer

tidak efektif di tandai dengan klien merasa lemah, konjungtiva anemis

dan warna kulit pucat. Menurut Nurarif & Kusuma (2016)

Hemoglobin yang rendah disebabkan terjadinya kerusakan sel darah

merah di dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit menjadi

pendek (kurang dari 100 hari). Kerusakan tersebut karena hemoglobin

yang tidak normal. Tanpa adekuatnya jumlah hemoglobin dalam

darah, sirkulasi darah pada level kapiler akan mengalami penurunan

yang dapat mengganggu metabolisme tubuh (PPNI, 2017).

Menurut penelitian Marnis, et al (2018) Kelainan hemoglobin pada

penderita thalasemia akan menyebabkan eritrosit mudah mengalami

destruksi, sehingga usia sel-sel darah merah menjadi lebih pendek dari

normal yaitu berusia 120 hari. Hal ini menyebabkan penderita

thalasemia mengalami anemia dan menurunnya kemampuan

hemoglobin mengikat oksigen sehingga terjadi gangguan dalam

pemenuhan oksigen tubuh dan (perfusi jaringan) akan mengalami

gangguan.

Menurut PPNI (2017) Pada klien yang mengalami penyakit

thalassemia dengan perubahan perfusi jaringan disebabkan adanya

penurunan konsentrasi hemoglobin yang menyebabkan perubahan

perfusi jaringan. Diagnose yang ditegakan peneliti sesuai dengan teori

yaitu perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan

Page 129: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

110

kosentrasi hemoglobin. Perfusi perifer tidak efektif adalah penurunan

sirkulasi darah pada level kapiler yang dapat mengganggu metabolism

tubuh.

b) Intoleransi intoleransi aktivitas bermain berhubungan dengan

penurunan produksi energy tubuh pada klien 1 untuk Penegakan

diagnose menggunakan standar diagnosis keperawatan indonesia

adalah intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan

antara suplai dan kebutuhan oksigen.adapun gejala tanda mayor

subjektif : mengeluh lelah dan data objektif : frekuensi jantung

meningkat >20% dari kondisi istirahat. gejala tanda minor subjektif :

dyspnea saat/setelah aktivitas, merasa tidak nyaman setelah

beraktivitas dan merasa lelah dan Objektif : tekanan darah berubah

>20% dari kondisi istirahat, gambaran EKG menunjukkan aritmia

saat/setelah beraktivitas, gambaran EKG menunjukan iskemia dan

sianosis. sedangkan pada data klien 2 untuk penegakan diagnose

sudah sesuai SDKI. Untuk data klien 1 yang mendukung untuk

penegakkan diagnose intoleransi aktivitas sesuai dengan SDKI adalah

data subjektif : klien mengeluh lelah sedangkan pada klien 2 data

subjektif : ibu mengatakan pasien mengeluh lelah.

Menurut analisa data peneliti muncul diagnosa intoleransi

aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan

kebutuhan oksigen pada kedua klien dari data pengkajian ditemukan

data pada klien 1 anak mengeluh cepat lelah saat melakukan aktivitas

Page 130: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

111

bermain, dan Hb rendah begitu pula data klien 2 ibu mengatakan

anaknya mengeluh lelah, klien tampak lemah, hanya berbaring

ditempat tidur dan hb rendah. Thalasemia terjadi akibat

ketidakmampuan sumsum tulang membentuk protein yang dibutuhkan

untuk memproduksi hemoglobin sebagaimana mestinya. Apabila

produksi hemoglobin berkurang atau tidak ada, maka pasokan energi

yang dibutuhkan untuk menjalankan fungsi tubuh tidak dapat

terpenuhi, sehingga fungsi tubuh pun terganggu dan tidak mampu lagi

menjalankan aktivitasnya secara normal (nucleus precise,2010).

Anemia yang di alami penderita thalassemia akan menimbulkan

keluhan cepat lelah, mudah mengantuk, hingga sesak nafas.

Akibatnya, aktivitas penderita thalsemia akan terganggu

(halodoc,2019).

Intolerasi aktivitas adalah ketidakcukupan energy untuk

melakukann aktivitas sehari-hari (PPNI ,2017).

Berikut adalah masalah keperawatan yang berbeda antara klien 1 dan

klien 2 :

c) Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan. Pada

phatway yang bersumber dari Nurarif dan Kusuma (2016) dalam buku

NANDA (2016) tidak ada muncul masalah keperawatan defisit nutrisi.

Menurut analisa peneliti pada klien 2 muncul masalah

keperawatan defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan

makanan sedangkan pada pada klien 1 tidak muncul masalah

Page 131: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

112

keperawatan defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan

makanan karena tidak ditemukan data tanda dan gejala defisit nutrisi

pada klien 1. Dari data hasil pengkajian ditemukan data ibu klien 2

mengatakan klien tidak nafsu makan, frekuensi makan 3 kali sehari, 3

- 4 sendok makan dan IMT 14,8 (BB kurang) dan ibu mengatakan

klien tidak pernah menghabiskan makanannya.

Defisit nutrisi pada pada Thalasemia dikarenakan pasien dengan

Thalasemia mengalami peningkatan pengeluaran energi dan

mengalami kekurangan vitamin dan mineral. Hal tersebut yang

menyebabkan pasien thalassemia memiliki resiko kekurangan zat gizi

makro dan zat gizi mikro yang dibutuhkan tubuh sehingga berdampak

pada keadaann anak dengan thalassemia terjadi kekurangan nutrisi

atau malnutrisi (Rahardjo, 2015).

Studi tahun 2010 yang di terbitkan dalam journal new york academy f

science melaporkan bahwa masalah kekurangan gizi yang paling

sering ditemukan pada orang-orang thalassemia adalah defiensi

vitamin A, D, E, zink, hingga asam folat.

Defisit nutrisi adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk

memenuhi kebutuhan metabolisme ( PPNI, 2017).

d) Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan

tubuh sekunder Menurut hasil analisa peneliti pada klien 2 muncul

masalah keperawatan resiko infeksi berhubungan dengan

ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder : penurunan hemoglobin

Page 132: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

113

pada kasus klien 2 dengan Thalassemia diagnosa keperawatan resiko

infeksi muncul sebagai resiko, berdasarkan data tidak ditemukan tanda

gejala mayor dan minor pada data subjektif dan objektifnya karena

masih bersifat resiko akibat dari klien yang merasakan merasa lemah ,

leukosit 15.000sel/mm, dan HB 6,3 g/dl Sedangkan pada klien 1

peneliti tidak menegakkan diagnosa keperawatan resiko infeksi.

Pasien thalassemia rentan terhadap infeksi akibat faktor

penyakitnya maupun akibat pengobatan. Kelebihan besi yang terjadi

akibat transfusi berulang mempengaruhi sistim imun, menekan aksi

kemotaksis fagositosis, mikrobiosidal leukosit mononuklear dan

polimorfonuklear. Penularan infeksi melalui transfusi seperti virus

hepatitis, HIV dan CMV merupakan komplikasi transfusi yang ditakuti.

Infeksi virus hepatitis yang ditularkan melalui transfusi antara lain

hepatitis A, Hepatitis B, hepatitis C dan hepatitis D. hepatitis C

mungkin merupakan penyebab utama sirosis hepatitis pada pasien

thalassemia yang mendapat transfusi (Mururul Aisyi, 2003).

Resiko infeksi adalah klien yang berisiko mengalami peningkatan

terserang organisme patogenik (PPNI,2017)

e) Gangguan Tumbuh Kembang berhubungan dengan Efek

Ketidakmampuan Fisik. menurut analisa peneliti pada klien 2 muncul

masalah keperawatan gangguan Tumbuh Kembang berhubungan

dengan Efek Ketidakmampuan Fisik. Dari data hasil pengkajian

ditemukan data klien 2 ibu mengatakan klien tidak nafsu makan , BB

Page 133: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

114

sulit naik, pasien tampak kurus dan lemah. sedangkan pada pada klien

1 tidak muncul masalah keperawatan Gangguan Tumbuh Kembang

karena tidak di temukan data tanda dan gejala Gangguan Tumbuh

Kembang pada klien 1.

Menurut Arijanty (2008) anak yang menderita thalasemia sering

mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan reproduksi.

Faktor yang berperan pada pertumbuhan pasien thalasemia adalah

factor genetik dan lingkungan. Selain itu hemoglobin juga

berpengaruh, bila kadar hemoglobin dipertahankan tinggi, lebih

kurang 10 g/dl disertai pencegahan hemokromatosis, maka gangguan

pertumbuhan tidak terjadi. Gangguan pertumbuhan pada penderita

thalasemia disebabkan oleh kondisi anemia dan masalah endokrin.

Kondisi anemia dan masalah endokrin ini dapat mengganggu proses

pertumbuhan anak penderita thalasemia, sehingga mengakibatkan

gangguan pertumbuhan seperti postur yang pendek (Mariani, 2011).

Penelitian yang dilakukan Febrianis (2009) menemukan adanya

masalah pertumbuhan pada anak penderita thalasemia, yaitu

mengalami malnutrisi berat sebanyak 20 orang (67%) dan juga

ditemukan masalah perkembangan dimana anak penderita thalasemia

mengalami suspek atau meragukan sebanyak 24 orang (80%).

Penelitian yang dilakukan Asadi- Pooya, Karimi, dan Immanieh

(2004) di Iran menunjukkan adanya hubungan antara kadar

hemoglobin rata-rata sebelum transfusi dan kecepatan pertumbuhan.

Page 134: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

115

Gangguan tumbuh kembang adalah kondisi individu mengalami

kemampuan bertumbuh dan berkembang sesuai dengan kelompok usia

(PPNI,2017).

3. Intervensi Keperawatan

Intervensi keperawatan adalah segala treatment yang dikerjakan

oleh perawat yang didasarkan pada pengetahuan dan penilaian klinis

untuk mencapai luaran (outcome) yang diharapkan (PPNI,2018)

Tahap perencanaan dapat disebut sebagai inti atau pokok dari

proses keperawatan sebab perencanaan merupakan keputusan awal yang

memberi arah bagi tujuan yang ingin dicapai, hal yang akan dilakukan,

termasuk bagaimana, kapan, dan siapa yang akan melakukan tindakan

keperawatan. Dalam penyusunan rencana tindakan keperawatan perlu

keterlibatan keluarga dan orang terdekat klien atau pasien untuk

memaksimalkan perencanaan tindakan keperawatan tersebut (Asmadi,

2008).

Intervensi asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada kedua

klien belum menggunakan standar intervensi keperawatan indonesia

(SIKI) dan standar luaran keperawatan indonesia (SLKI). Menurut buku

SIKI, terdapat 4 tindakan dalam intervensi keperawatan yang terdiri atas

observasi, terapeutik, edukasi, dan kolaborasi (PPNI,2018).

Berdasarkan kasus klien 1 dan klien 2, tindakan yang akan

dilakukan sesuai dengan intervensi yang telah peneliti susun dengan

masalah gangguan perfusi jaringan dan perfusi jaringan tidak efektif .

Page 135: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

116

Intervensi yang dilakukan kepada klien 1 dengan tujuan setelah dilakukan

intervensi selama 4 jam , transformasi O2 ke jaringan lebih efektif dengan

kriteria hasil : TTV dalam batas rujukan, ekstermitas hangat, warna kulit

tidak pucat dan HB meningkat. Rencana tindakan dalam gangguan perfusi

jaringan meliputi Kolaborasi : beri transfuse PRC 330 cc diberikan dalam

waktu 4 jam, terapeutik : posisikan tubuh klien semi fowler, dan

Observasi: observasi TTV setelah transfuse, kaji warna kulit, membrane

mukosa dan kaji keadaan ekstermitas. sedangkan Pada klien 2 intervensi

yang dilakukan dengan tujuan setelah dilakukan asuhan keperawatan

selama 3x24 am diharapkan perfusi perifer kembali efektif dengan kriteria

hasil : pengisian CRT < 3 detik, nadi perifer stabil, akral hangat, warna

kulit kemerahan dan hemoglobin dalam batas normal . Rencana tindakan

dalam perfusi perifer tidak efektif yaitu Observasi : Monitor adanya

daerah tertentu yang hanya peka terhadap panas/dingin/tajam/tumpul,

Monitor adanya pretase, Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit

jika ada lesi atau laserasi, Observasi pengisian kapiler (<3 detik) akral dan

warna kulit, Monitor TTV dan Kolaborasi: pemberian transfusi.

Intervensi asuhan keperawatan pada klien yang mengacu pada

intervensi yang telah disusun peneliti berdasarkan standar intervensi

keperawatan indonesia dan standar luaran keperawatan indonesia yang

telah di pilah sesuai kebutuhan klien anak dengan thalassemia menurut

PPNI (2018) & PPNI (2019) untuk masalah keperawatan perfusi perifer

tidak efektif b.d penurunan konsentrasi hemoglobin yaitu setelah

Page 136: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

117

diberikan tindakan keperawatan diharapkan perfusi perifer meningkat,

dengan criteria hasil : warna kulit pucat menurun, pengisian kapiler

membaik, akral membaik, turgor kulit membaik. Rencana tindakan dalam

diagnose perfusi perifer tidak efektif meliputi perawatan sirkulasi yaitu

observasi : periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisian

kapiler, warna, suhu, anklebrachial index), monitor panas, kemerahan,

atau bengkak, pada extermitas, observasi adanya keterlambatan respon

verbal, kebinggugan atau gelisah, terapeutik meliputi : lakukan

pencegahan infeksi, hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan

suhunya (terlalu panas atau dingin), dan edukasi meliputi : anjurkan

mengecek air mandi unruk menghindari kulit terbakar dan anjurkan

perawatan kulit yang tepat (mis. Melembabkan kulit kering pada kaki).

Intervensi pada klien 1 dan klien 2, tindakan yang akan dilakukan

sesuai dengan intervensi yang telah peneliti susun dengan masalah

intoleransi aktiviftas intervensi pada klien 1 yaitu setelah dilakukan

intervensi keperawatan, klien dan orang tua mengetahui dan memahami

jenis aktivitas bermain yang harus dibatasi. Rencana tindakan dalam

intoleransi aktivitas meliputi Observasi: kaji aktivitas yang bisa

menyebabkan kelelahan, kaji aktivitas yang menyenangkan bagi klien

Edukasi : anjurkan untuk menghentikan aktivitas bila ada nyeri dada,

nafas pendek, kelemahan atau pusing, anjurkan pada klien untuk

memantau adanya pusing, jelaskan pada klien untuk mengurangi aktivitas

yang membutuhkan energi banyak (seperti berlari, memanjat). Sedangkan

Page 137: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

118

intervensi pada klien 2 dengan tujuan setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama 3x24 jam diharapkan pasien dapat beraktivitas

kembali dengan kriteria hasil : tanda-tanda vital dalam batas normal,

mampu beraktivitas secara mandiri, keseimbangan antara aktivitas dan

istirahat dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Adapun rencana tindakan

yaitu Observasi : kaji aktivitas yang bisa menyebabkan kelelahan, kaji

aktivitas yang menyenangkan bagi klien Edukasi : anjurkan untuk

menghentikan aktivitas bila ada nyeri dada, nafas pendek, kelemahan atau

pusing, anjurkan pada klien untuk memantau adanya pusing, Jelaskan

pada klien untuk mengurangi aktivitas yang membutuhkan energi banyak

(seperti berlari, memanjat).

Intervensi asuhan keperawatan pada klien yang mengacu pada

intervensi yang telah disusun peneliti berdasarkan standar intervensi

keperawatan indonesia dan standar luaran keperawatan indonesia yang

telah di pilah sesuai kebutuhan klien anak dengan thalassemia menurut

PPNI (2018) & PPNI (2019) untuk masalah keperawatan dengan masalah

intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai

dan kebutuhan oksigen. Adapun standar intervensi dan standar luaran dari

masalah keperawatan keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan

dengan ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen

berdasarkan tujuan hasil yaitu : setelah dilakukan tindakan keperawatan

diharapkan toleransi aktivitas meningkat dengan kriteria hasil : keluhan

lelah menurun, perasaan lemah menurun, dan tenaga meningkat rencana

Page 138: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

119

tindakan dalam diagnose intoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen meliputi

management energy observasi yaitu : identidikasi gangguan fungsi tubuh

yang mengakibatkan lelah, kaji kemampuan pasien untuk melakukan

aktivitas, catat kelelahan dan kesulitan dalam beraktivitas, monitor

kelelahan fisik dan emosional, catat respon terhadap tingkat aktivitas,

terapeutik meliputi : sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus,

berikan distraksi yang menyenangkan, fasilitasi duduk di sisi tempat tidur,

jika tidak dapat berpindah atau berjalan, libatkan keluarga dalam

beraktivitas, jika perlu dan edukasi : anjurkan tirah baring, anjurkan

melakukan aktivitas secara bertahap dan pilih periode istirahat dengan

periode aktivitas.

Perencanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada klien

2 dengan masalah keperawatan defisit nutrisi berhubungan dengan

kurangnya asupan makanan adapun tujuan tindakan setelah dilakukan

asuhan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan asupan makanan

menjadi adekuat. Adapun rencana tindakan yaitu Observasi : kaji adanya

alergi makanan, Kolaborasi : Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien, Terapeutik

: berikan diet yang mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi,

Edukasi : anjurkan kepada orang tua untuk meningkatkan intake adekuat,

anjurkan kepada orang tua untuk memberikan makan sedikit tapi sering

Monitor berat badan

Page 139: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

120

Adapun standar intervensi dan standar luaran keperawatan

indonesia menurut PPNI (2018) & PPNI (2019) untuk masalah

keperawatan defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan

makanan berdasarkan tujuan hasil yaitu : setelah dilakukan tindakan

keperawatan diharapkan status nutrisi membaik dengan kriteria hasil :

porsi makanan yang dihabiskan meningkat, berat badan membaik,indeks

masa tubuh (IMT) membaik dan nafsu makanan membaik rencana

tindakan meliputi observasi identifikasi status nutrisi, identifikasi alergi

dan intoleransi makanan, identifikasi makanan yang disukai, identifikasi

kebutuhan kalori dan jenis nutrient,monitor asupan makanan, terapeutik :

sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai dan kalaborasi :

kalaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis

nutrient yang dibutuhkan jika perlu .

Perencanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan peneliti

pada klien 2 dengan masalah keperawatan resiko infeksi berhubungan

dtengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder dengan tujuan

setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24jam diharapkan resiko

infeksi tidak terjadi dengan kriteria hasil : pasien bebas dari tanda dan

gejala infeksi, jumlah leukosit dalam batas normal dan menunjukan

prilaku hidup sehat. Adapun rencana tindakan yaitu Terapeutik : Batasi

pengunjung bila perlu, instruksikan pada pengunjung untuk mencuci

tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien, cuci

tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan, pertahankan

Page 140: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

121

lingkungan aseptic selama pemasangan alat, Observasi : monitor tanda

dan gejala infeksi sistemik dan local, dorong masukan nutrisi yang cukup

dan Edukasi : ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi.

Adapun standar intervensi dan standar luaran keperawatan

indonesia menurut PPNI (2018) & PPNI (2019) untuk masalah

keperawatan resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan

pertahanan tubuh sekunder berdasarkan tujuan hasil yaitu : setelah

dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tingkat infeksi menurun

dengan kriteria hasil : Kebersihan tangan meningkat, kebersihan badan

meningkat dan nafsu makan meningkat. Rencana tindakan meliputi

observasi : Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistmik, terapeutik :

Perhatikan teknik aseptic terhadap pemasangan transfuse, cuci tangan

sebelum dan sesudah kontak dengan pasien dan lingkungan pasien,

Pertahankan teknik aseptic pada pasien beresiko tinggi dan edukasi :

jelaskan tanda dan gejala infeksi, ajarkan cuci tangan dengan benar dan

anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.

Perencanaan asuhan keperawatan yang telah dilakukan peneliti

pada klien 2 dengan masalah keperawatan gangguan Tumbuh Kembang

berhubungan dengan Efek Ketidakmampuan Fisik dengan tujuan setelah

dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan keluarga

dapat memonitor tumbuh kembang pasien dengan kriteria hasil :

pengetahuan orang tua terhadap perkembangan anak meningkat, orang tua

dapat menstimulasi anak secara mandiri dan tumbuh kembang sesuai

Page 141: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

122

dengan baik. Adapun Rencana tindakan meliputi Terapeutik : Berikan

diet tinggi nutrisi yang seimbang, dorong aktivitas yang sesuai dengan

usia pasien Observasi : pantau tinggi dan berat badan gambarkan pada

grafik pertumbuhan, dan Edukasi : ajarkan kedua orangtua bagaimana

cara menstimulus tumbuh kembangan

Adapun standar intervensi dan standar luaran keperawatan

indonesia menurut PPNI (2018) & PPNI (2019) untuk masalah

keperawatan gangguan Tumbuh Kembang berhubungan dengan Efek

Ketidakmampuan Fisik berdasarkan tujuan hasil yaitu Setelah dilakukan

tindakan keperawatan diharapkan status perkembangan membaik dengan

kriteria hasil : Keterampilan/ prilaku sesuai dengan usia, respon social

meningkat, kontak mata meningkat dan afek Membaik. Rencana tindakan

meliputi observasi : Identifikasi pencapaian tugas perkembangan anak,

Terapeutik : Minimalkan kebisingan ruangan, pertahankan lingkungan

yang mendukung perkembangan optimal, motivasi anak berinteraksi

dengan anak lain, dukung anak mengekspresikan diri melalui

penghargaan positif atau umpan balik atas usahanya, mempertahankan

kenyamanan anak, bernyanyi bersama anak lagu-lagu yang disukai dan

edukasi : Jelaskan orang tua/pengasuh tentang milestone perkembangan

anak dan perilaku anak dan anjurkan orang tua berinteraksi dengan anak.

4. Implementasi keperawatan

Menurut Yustiana & Ghofur Implementasi keperawatan

Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien

Page 142: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

123

dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang baik

yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan. Ukuran

implementiasi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan

dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan

untuk klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan

yang muncul dikemudian hari. Proses pelaksanaan implementasi harus

berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi

kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan dan kegiatan

komunikasi.

Pelaksanaan tindakan keperawatan pada klien 1 dilakukan pada

tanggal 19 mei 2015 s/d 19 mei 2015 di RSUP DR hasan sadikin bandung

hasil (yanti, 2015) sedangkan pada klien 2 dilakukan pada tanggal 13 mei

2019 s/d 15 mei 2019 di RSUD Abdul wahab sjahranie (Tunnaim, 2017).

Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang di buat dan di

sesuaikan dengan masalah keperawatan yang di temukan pada klien.

Berdasarkan perencanaan yang dibuat peneliti melakukan tindakan

keperawatan yang telah disusun sebelumnya untuk mengatasi masalah

perfusi perifer tidak efektif pada klien 1. Tindakan yang dilakukan sesuai

dengan perencanaan pada klien 1 yaitu membina hubungan saling

percaya, mengatur posisi pasien senyaman mungkin, menjelaskan tentang

prosedur pemasangan transfusi pada klien, memasang infus Nacl 0,9%

sebelum transpusi, memberikan transpusi PRC golongan B sebanyak 330

cc, mengobservasi kelancaran transfuse, mengobservasi reaksi selama

Page 143: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

124

transfusi, mengobservasi Tanda Vital. Sedangkan Tindakan yang

dilakukan sesuai dengan perencanaan pada klien 2 tindakan keperawatan

yang dilakukan yaitu Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka

terhadap panas/dingin/tajam/tumpul, monitor adanya pretase, instruksikan

keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada lesi atau laserasi, observasi

pengisian kapiler (<2 detik), akral dan warna kulit, monitor TTV dan

kolaborasi pemberian transfuse.

Dalam implementasi diagnose keperawatan gangguan perfusi

jaringan berhubungan dengan penurunan kadar Hemoglobin pada klien 1

ada beberapa tindakan yang tidak dilakukan yaitu kaji warna kulit,

membrane mukosa dan kaji keadaan ekstermitas sedangkan implementasi

yang tidak dilakukan pada klien 2 dengan diagnosa keperawatan perfusi

perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan kosentrasi

hemoglobin yaitu instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit jika ada

lesi atau laserasi. Sedangkan berdasarkan standar intervensi keperawatan

indonesia menurut PPNI (2018) ada intervensi yang tidak dilakukan yaitu

observasi periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer, edema, pengisian

kapiler, warna, suhu, anklebrachial index), monitor panas, kemerahan, atau

bengkak, pada extermitas, observasi adanya keterlambatan respon verbal,

kebinggugan atau gelisah, terapeutik meliputi lakukan pencegahan infeksi,

hindari pemakaian benda-benda yang berlebihan suhunya (terlalu panas

atau dingin), dan edukasi meliputi anjurkan mengecek air mandi untuk

Page 144: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

125

menghindari kulit terbakar dan anjurkan perawatan kulit yang tepat (mis.

Melembabkan kulit kering pada kaki).

Tindakan keperawatan selanjutnya untuk mengatasi masalah

keperawatan intoleransi aktivitas pada kedua klien yaitu di sesuaikan

dengan intervensi yang telah di buat oleh Peneliti. Tindakan yang

dilakukan sesuai dengan perencanaan pada klien 1 yaitu melakukan

mengkaji aktivitas yang biasa dilakukan klien, menganjurkan klien untuk

membatasi aktivitas yang banyak mengeluarkan energi seperti lari-lari,

menganjurkan klien untuk terus beraktivitas layaknya anak normal tapi

membatasi aktivitas yang berlebihan, menganjurkan ibu dan klien untuk

memantau adanya pusing, sesak atau lemes, menganjurkan ibu untuk

segera membawa klien ke RS bila terjadi penurunan keadaan tubuh seperti

sesak, nyeri dada, kelemahan dan pusing hebat, menganjurkan klien dan

ibu agar mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayuran dan buah-

buahan. Sedangkan tindakan keperawatan yang dilakukan oleh peneliti

pada klien 2 yaitu observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan

aktivitas, kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan, monitor nutrisi

dan sumber energy yang adekuat, monitor pasien akan adanya kelelahan

fisik dan emosi secara berlebihan dan monitor respon kardivaskuler

terhadap aktivitas (sesak nafas & pucat). Dalam implementasi diagnose

keperawatan intoleransi aktivitas: bermain berhubungan dengan penurunan

produksi energy tubuh pada klien 1 ada beberapa tindakan yang tidak

dilakukan yaitu kaji aktivitas yang menyenangkan pada klien. Sedangkan

Page 145: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

126

berdasarkan standar intervensi keperawatan indonesia menurut PPNI

(2018) ada intervensi yang tidak dilakukan oleh peneliti kepada klien 1

dan klien 2 yaitu observasi : catat kelelahan dan kesulitan dalam

beraktivitas, catat respon terhadap tingkat aktivitas, terapeutik meliputi

sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus, berikan distraksi yang

menyenangkan, fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat

berpindah atau berjalan, libatkan keluarga dalam beraktivitas, jika perlu

dan edukasi : anjurkan tirah baring, anjurkan melakukan aktivitas secara

bertahap dan pilih periode istirahat dengan periode aktivitas.

Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah

keperawatan defisit nutrisi pada klien 2 di sesuaikan dengan intervensi

yang dibuat oleh peneliti yaitu kaji adanya alergi makanan Kolaborasi

dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang

dibutuhkan pasien, berikan diet yang mengandung tinggi serat untuk

mencegah konstipasi, anjurkan kepada orang tua untuk meningkatkan

intake adekuat, dan anjurkan kepada orang tua untuk memberikan makan

sedikit tapi sering Monitor berat badan. Sedangkan berdasarkan standar

intervensi keperawatan indonesia menurut PPNI (2018) ada intervensi

yang tidak dilakukan oleh peneliti kepada klien 2 yaitu observasi

identifikasi status nutrisi, identifikasi makanan yang disukai, identifikasi

kebutuhan kalori dan jenis nutrient,monitor asupan makanan, terapeutik :

sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai dan kalaborasi :

Page 146: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

127

kalaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis

nutrient yang dibutuhkan jika perlu.

Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah

keperawatan Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan

pertahanan tubuh sekunder pada klien 2 di sesuaikan dengan intervensi

yaitu batasi pengunjung bila perlu, instruksikan pada pengunjung untuk

mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan

pasien, cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan,

pertahankan lingkungan aseptic selama pemasangan alat, monitor tanda

dan gejala infeksi sistemik dan local, dorong masukan nutrisi yang cukup

dan ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi. Dalam

implementasi diagnose keperawatan resiko infeksi berhubungan dengan

ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder :penurunan hemoglobin

pada klien 2 ada beberapa tindakan yang tidak dilakukan peneliti yaitu

instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan

setelah meninggalkan pasien dan cuci tangan sebelum dan sesudah

melakukan tindakan. Sedangkan berdasarkan standar intervensi

keperawatan indonesia menurut PPNI (2018) ada intervensi yang tidak

dilakukan oleh peneliti kepada klien 2 edukasi ajarkan cuci tangan

dengan benar.

Tindakan keperawatan yang dilakukan untuk mengatasi masalah

keperawatan gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan efek

ketidakmampuan fisik pada klien 2 di sesuaikan dengan intervensi yaitu

Page 147: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

128

berikan diet tinggi nutrisi yang seimbang, pantau tinggi dan berat badan

gambarkan pada grafik pertumbuhan, dorong aktivitas yang sesuai dengan

usia pasien dan ajarkan kedua orangtua bagaimana cara menstimulus

tumbuh kembangan. Dalam implementasi diagnose keperawatan

gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan efek ketidakmampuan

fisik pada klien 2 ada beberapa tindakan yang tidak dilakukan peneliti

yaitu memberikan diet tinggi nutrisi yang seimbang dan dorong aktivitas

yang sesuai dengan usia pasien. Sedangkan berdasarkan standar intervensi

keperawatan indonesia menurut PPNI (2018) ada intervensi yang tidak

dilakukan oleh peneliti kepada klien 2 yaitu observasi identifikasi

pencapaian tugas perkembangan anak, Terapeutik Minimalkan

kebisingan ruangan, pertahankan lingkungan yang mendukung

perkembangan optimal, motivasi anak berinteraksi dengan anak lain,

dukung anak mengekspresikan diri melalui penghargaan positif atau

umpan balik atas usahanya, mempertahankan kenyamanan anak,

bernyanyi bersama anak lagu-lagu yang disukai dan edukasi Jelaskan

orang tua/pengasuh tentang milestone perkembangan anak dan perilaku

anak dan anjurkan orang tua berinteraksi dengan anak.

5. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses

keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang

telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain. Evaluasi keperawatan

mengukur keberhasilan dari rencana dan pelaksanaan tindakan

Page 148: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

129

keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien. Penilaian

adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu

berkaitan dengan tujuan yaitu pada komponen kognitif, afektif,

psikomotor, perubahan fungsi dan tanda gejala yang spesifik. Terdapat

dua jenis evaluasi yaitu evaluasi sumatif dan formatif dengan

menggunakan beberapa metode (Ghofur, 2016).

Hasil evaluasi yang sudah di dapatkan setelah perawatan satu hari

pada klien 1 dengan masalah keperawatan gangguan perfusi jaringan

berhubungan dengan penurunan kadar hemoglobin dan selama tiga hari

pada klien 2 dengan masalah keperawatan perfusi perifer tidak efektif

berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin adalah pada klien

1 teratasi pada klien 1 hari pertama sedangkan pada klien 2 masalah

teratasi pada hari ketiga. evaluasi pada klien 1 setelah dilakukan tindakan

adalah acral hangat, tetesan infus lancar, tampak tenang saat transfuse dan

pemeriksaan tanda-tanda vital suhu : 36,5⁰C, nadi 88x/menit, respirasi

20x/menit. Sedangkan evaluasi pada klien 2 adalah klien tampak tidak

pucat, konjungtiva tidak anemis, akral hangat, CRT < 2 detik dan jumlah

hemoglobin dalam batas normal yaitu pada klien 1 hasil lab HB: 10,8 g/dL

maka masalah perfusi perifer teratasi.

Hasil evaluasi yang didapatkan pada diagnose keperawatan

intoleransi aktivitas : bermain berhubungan dengan penurunan produksi

energy tubuh pada klien 1 masalah teratasi sebagian pada hari pertama

dengan hasil : RR 22X/menit, ibu mendegarkan penjelasan dengan baik

Page 149: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

130

dan klien tampak main membaca sambil transfusi sedangkan evaluasi pada

diagnose keperawatan intoleransi aktivitas berhubungan dengan

ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen pada klien 2

teratasi pada hari ke tiga dengan hasil klien dapat beraktivitas seperti biasa,

klien tampak aktif bermain bersama teman-temannya dan kulit klien

tampak kemerahan.

Hasil evaluasi yang didapatkan pada diagnosa keperawatan Defisit

Nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makan pada klien 2 pada

hari ke tiga masalah teratasi sebagian dengan hasil klien sudah mau makan

sendiri dan habis ½ porsi dan tidak ada penurunan berat badan. Intervensi

dihentikan karena klien pulang diberikan edukasi pentingnya nutrisi yang

adekuat.

Hasil evaluasi yang didapatkan pada diagnose keperawatan resiko

infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder

pada klien 2 dapat teratasi pada hari ke tiga dan hasil evaluasi adalah tidak

ada tanda dan gejala infeksi yang muncul, Hb sekarang 10,8g/dl dan

leukosit 18.000 sel/mm.

Hasil evaluasi yang didapatkan pada diagnose keperawatan

gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan efek ketidakmampuan

fisik pada klien 2 masalah belum teratasi pada hari ke tiga dengan hasil ibu

mengatakan BB klien sulit naik dan terlihat kurus pasien tampak kurus dan

BB 12 kg TB 90 cm. Masalah keperawatan tidak teratasi ditandai dengan

criteria hasil yang belum tercapai.

Page 150: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

131

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penerapan asuhan keperawatan pada

Klien anak 1 dan 2 dengan Penyakit Thalasemia. Pada klien 1 dilakukan di

RSUP DR hasan sadikin bandung (yanti,2015). Sedangkan pada klien 2

dilakukan di ruang rawat melati RSUD Abdul wahab sjaranie Samarinda.

peneliti dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengkajian

Data hasil pengkajian yang didapatkan dari kedua klien menunjukkan

adanya beberapa tanda dan gejala yang sama. Keluhan yang di rasakan

pada klien 1 juga dirasakan pada klien 2. Keluhan yang memliki

kesamaan dengan teori yang di kemukakan pada Bab 2 ialah klien

tampak pucat, mengeluh lelah dan pemeriksaan laboratorium kadar

hemoglobin menurun. Dari hasil pengkajian kedua klien memiliki

riwayat yang sama yaitu terdiagnosa pada usia <1 tahun dan rutin

menjalani transfuse darah. Namun terdapat perbedaan keluhan pada

klien 1 dan 2 yaitu pada klien ditemukan perut sedikit membuncit,

terdapat pembesaran hati 5 cm BAC dan limpa III sedangkan pada

klien 2 didapatkan data yaitu klien kurang nafsu makan.

2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa yang muncul pada klien 1 hanya ada 2 yaitu gangguan

perfusi perifer dan intoleransi aktivitas sedangkan dan klien 2 hanya

Page 151: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

132

ada 5 diagnosa yang muncul yaitu Perfusi perifer tidak efektif, Defisit

nutrisi, Intoleransi aktivitas, Resiko infeksi, dan gangguan tumbuh

kembang. Untuk penegakan diagnosa pada klien 1 belum

menggunakan standar diagnose keperawatan indonesia sedangkan pada

klien 2 untuk penegakan diagnose sudah menggunakan standar

diagnose keperawatan indonesia.

3. Intervensi Keperawatan

Perencanaan yang digunakan dalam kasus pada kedua klien di

sesuaikan dengan masalah keperawatan yang ditegakkan berdasarkan

kondisi klien. Untuk intervensi yang digunakan pada kedua klien

belum menggunakan standar intervensi dan standar luaran keperawatan

indonesia.

4. Implementasi Keperawatan

Tindakan keperawatan disesuaikan dengan rencana tindakan yang

telah penulis susun. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien

1 dan klien 2 sesuai dengan rencana keperawatan yang telah

direncanakan berdasarkan teori yang ada dan disesuai dengan

kebutuhan anak dengan Thalasemia. Dalam implementasi pada klien 1

dan klien 2 ditemukan beberapa rencana tindakan yang tidak

dilakukan.

5. Evaluasi Keperawatan

Pada evaluasi yang peneliti lakukan pada pasien 1 berdasarkan

kriteria yang peneliti susun terdapat1 diagnosa yang teratasi sebagian

Page 152: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

133

yaitu intoleransi aktivititas bermain berhubungan dengan penurunan

produksi energi tubuh. Sedangkan pada pasien 2 juga ada 1 diagnosa

yang masalah teratasi sebagian yaitu defisit nutrisi dan 1 diagnosa

yang belum teratasi yaitu gangguan tumbuh kembang.

B. Saran

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan,

keterampilan, dan pengalaman serta menambah wawasan peneliti

sendiri dalam melakukan penelitian ilmiah khususnya dalam

pemberian asuhan keperawatan pada klien anak dengan thalassemia.

hasil penelitian yang peneliti dapatkan bisa menjadi bahan acuan dan

menjadi bahan pembandingan dalam melakukan penelitian asuhan

keperawatan anak dengan thalassemia dengan menggunakan SDKI,

SIKI dan SLKI

2. Bagi Rumah Sakit

Studi literature yang dilakukan oleh penelitian ini menjadi acuan

bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara

professional dan komperhensif

3. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan menambah keluasan ilmu

pengetahuan dalam bidang keperawatan khususnya dalam pelaksanaan

asuhan keperawatan pada klien anak dengan thalassemia sebagai acuan

Page 153: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

134

literature dalam melakukan penelitian pada klien anak dengan

thalasemia.

Page 154: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

135

DAFTAR PUSTAKA

Apsari, Nurliana. Cipta. (2016). Pendampingan Bagi Anak Penyandang

Thalasemia Dan Keluarganya. Share : Social Work Journal.

Arnis, Yuliastati. & Amelia. (2016). Keperawatan Anak. Jakarta Selatan:

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Dahnil, Fitriayi, Ai Mardhiyah, dan Efri Widianti.(2017). Kajian Kebutuhan

supportive care pada orang tua anak penderita thalasemia.

Ghofur, yustiana olfah abdul. (2016). Dokumentasi Keperawatan. Jakarta

Selatan: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Hera Hijrian.(2018). Pengaruh Psychoeducational Parenting Terhadap Kecemasan

Orang tua yang Mempunyai Anak Penyandang Thalasemia Mayor. Journal

of Chemical Information and Modeling.

nurvitasari, Julvia, Ai mardhiyah, dan Ikeu nurhidayah. (2019). Masalah

Psikososial Pada Penyandang Thalasemia Usia Sekolah Di Politeknik

Thalasemia Rsud Sumedang.

Kemenkes. (2018). Pedoman nasional pelayanan kedokteran tata laksana

thalasemia.

Kemenkes RI. (2019). Hari thalasemia sedunia 2019:putuskan mata rantai

thalasemia Mayor.

Kiswari, Rukman. (2014). Hematologi & Transfusi. Jakarta: ERLANGGA.

Dona, Marnis, Ganis Indriati, dan Fathara Anis Nauli . (2018). Hubungan Tingkat

Pengetahuan dengan Kualitas Hidup Anak Thalasemia. Jurnal Keperawatan

Sriwijaya.

Page 155: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

136

Nurarif, Amin Huda, & Hardi Kusuma. (2016). NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:

Percetakan Medication Publishing Jogjakarta.

PPNI. (2016). Standar Luaran Keperawatan Indonesia :Definisi dan Kriteria

Hasil Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.

----. (2017). Standar Diagnosis keperawatan Indonesia definisi dan Indikator

Edisi I Cetakan III(Revisi). Jakarta: DPP PPNI.

----. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan

Keperawatan. Jakarta: DPP PPNI.

Putri, Mega septiana. (2015). Hubungan Pengetahuan Ibu..., Danang Wisanggeni,

S1 Keperawatan UMP.

Rahayu,Yuyun,Endriani Mulyadi, & Supardi. (2016). Dukungan Keluarga dalam

Kepatuhan Terapi pada Pasien Thalasemia di Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Ciamis Tahun 2015 Family Support in Compliance Therapy in

Patients with Thalassemia in Ciamis District Hospital in 2015.

RAY, Harahap. (2013). Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

Penatalaksanan Pada Pasien Thalasemia.

Rosnia Safitri, Juniar Ernawaty, Darwin. Karim. (2015). Hubungan Kepatuhan

Tranfusi dan Konsumsi Kelasi Besi Terhadap Pertumbuhan Anak.

Sawitri, Harvina, & Cut Asmaul Husna,. (2018). Karakteristik Pasien Thalasemia

Mayor di BLUD RSU Cut Meutia Aceh Utara Tahun 2018.

Rahardjo, E. K. W. A. P. D. U. P. S. (2015). Tingkat asupan zat gizi dan status

gizi penderita thalasemia di kabupaten banyumas.

Soediono, Budi . (2014). Info Datin Kemenkes RI Kondisi Pencapaian Program

Kesehatan Anak Indonesia. Journal of Chemical Information and Modeling.

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. bandung: Alfabeta.

Page 156: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

137

Tunnaim, Nurjanna. (2019). Karya tulis ilmiah asuhan keperawatan anak dengan

thalasemia di ruang rawat melati rsud abdul wahab sjahranie samarinda.

Diambil dari

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://repository.

poltekkeskaltim.ac.id/313/1/1.%2520%2520COVER%2520DEPAN%2520%

252814%2520files%2520merged%2529.pdf&ved=2ahUKEwim6s-M-

6DpAhU863MBHVelB48QFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw1b-

lflob9ypxxpGYMP3BE0

Wiayaningsih, kartika sari. (2013). Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta:

CV.Trans info Media.

Yanti, Irma. (2015). Asuhan keperawatan pada klien an.z dengan thalasemia

mayor dan hemosiderosis dipoliklinik thalasemia RSUP DR Hasan sadikin

bandung. Diambil dari https://id.scribd.com/doc/269970113/askep-

thalasemia

Page 157: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN An. Z

DENGAN THALASEMIA MAYOR DAN HEMOSIDEROSIS

DI POLIKLINIK THALASEMIA

RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG

Disusun Oleh :

IRMA YANTI A.W 220112140539

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XXIX

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

BANDUNG

2015

Page 158: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN AN. Z

DENGAN THALASEMIA MAYOR DAN HEMOSIDEROSIS

DI POLIKLINIK THALASEMIA

RSUP DR HASAN SADIKIN BANDUNG

A. PENGKAJIAN ANAK

1. Identitas Klien

Nama : An.Z

Usia : 9 tahun

Agama : Islam

Kultur : Sunda

Diagnosa Medis : Thalasemia Mayor

Tanggal Dikaji : 19 Mei 2015

Tanggal Kunjungan : 19 Mei 2015

No Medrec : 402061

Nama Ayah/Ibu : Tn. A/ Ny.N

Usia Ayah/Ibu : 42 th/ 40 th

Pekerjaan Ayah/Ibu : Buruh /IRT

Pendidikan Ayah/Ibu : SMA/SMA

Alamat : Jln. Ciodeng timur Bandung

2. Alasan Kunjungan / Keluhan Utama :

Klien nampak pucat, dan akan di transfusi darah

3. Riwayat Kesehatan Sekarang

Pada saat pengkajian, klien nampak pucat, mengeluh badan lemes dan pusing.

sesak napas (-). Keluhan lemes bertambah bila klien banyak berktivitas yang

terlalu capek. Keluhan berkurang bila klien istirahat dan tidur dengan posisi

setengah duduk. Klien merupakan pasien thalasemia mayor sejak usia 3 bulan

Page 159: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Dan datang ke poliklinik karena akan dilaksanakan transfusi darah. Transfusi

terakhir adalah 3 minggu yang lalu.

4. Riwayat Kesehatan masa lalu

Klien terdiagnosa Thalasemia pada usia 3 bulan , sebelum terdiagnosa thalasemia

secara pasti klien terlihat pucat dan lemes tanpa disertai tanda perdarahan, panas

badan atau memar-memar. Lalu di bawa ke dokter spesialis anak di RS AL ikhsan

Karena keluhan sesak dan kejang akhirnya klien dirujuk ke RSHS Bandung serta

di diagnosa Thalasemia setelah dilakukan analisa haemoglobin, dan Hb waktu itu

adalah 6,9gr/dl, klien mendapatkan transpusi darah. Setelah itu klien rutin

melakukan transpusi darah

5. Riwayat kehamilan dan kelahiran

a. Prenatal

Ibu adalah G2P1A0, ibu mengatakan selama kehamilan tidak ada keluhan

yang berarti, pada awal kehamilan, ibu sempat mual-mual namun tidak sampai

dirawat. Ibu kontrol kehamilan ke bidan dan tidak ada keluhan selama

kehamilan.

b. Intranatal

Bayi lahir dengan spontan. Menurut ibu waktu itu bayi lahir dengan BB

2800gr dan PB 47 cm, nangis dan sehat.

c. Postnatal

Setelah melahirkan. Ibu mengatakan tidak mengalami perdarahan.

6. Riwayat Keluarga

Ibu menyangkal bahwa dirinya dan suaminya menderita thalasemia atau

membawa (Carier). Ibu menyangkal dikeluarganya ada yang mengidap thalasemia

hanya orang tua dari suaminya mengidap kanker. Ibu dan suami pernah diperiksa

darah namun hasilnya menurut ibu negatif.

Genogram

Page 160: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

7. Riwayat Sosial

Klien saat ini masih sering bermain dengan saudara-saudara nya yang lain, dan

sering bermain di luar rumah dan sering pulang dengan kecapekan.

8. Data Psikologis

Klien mengetahui dia terkena Thalasemia dan harus dapat darah tiap 3 minggu,

namun klien nampak tenang. Klien bercita-cita ingin menjadi guru bila sudah

besar nanti

9. Riwayat Imunisasi

Menurut ibu, klien mendapatkan imunisasi dasar Cuma imunisasi campak yang

terlewat karena anaknya panas.

10. Kebutuhan Dasar

Pola Nutisi Ibu mengatakan, selama ini klien tidak ada keluahan tentang

makanan, bahkan ketika sakitpun. Makan biasa 3X/hari dengan

menu paling banyak dengan ikan dan sayur. Minum klien paling

senang dengan minuman dingin

Pola Eliminasi Menurut ibu, BAB dan BAK tidak ada keluhan, BAB biasa

sehari sekali

Pola Istirahat Klien biasa istirahat normal seperti anak yang lain. Tidur malam

biasa 8 jam. klien sebelum tidur mesti menggigit-gigit ibu jarinya

yang merupakan kebiasaan dari kecil

Aktivitas bermain Klien biasa main di rumah dengan sepupu dan saudara yang

lain. Klien sangat senang membaca dan main lompat tali dengan

teman sebayanya. Ketika pengkajian klien nampak sedang

bermain HP dan membaca buku yang disediakan rumah sakit

Personal Hygine Ibu mengatakan klien biasa mandi 2 kali sehari dengan air hangat

dan menggunakan sabun.

Page 161: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

11. Pemeriksaan Fisik

a. Keadaan Umum : Compos mentis, nampak pucat

b. Tanda –Tanda Vital

TD : 90/60mmhg Respirasi : 24x/menit

Nadi : 90x/menit Suhu : 36,5̊ C

c. Pemeriksaan Fisik

1. Kepala : Bentuk simetris, tidak terdapat benjolan atau lesi, rambut

sedikit kusam, panjang, nampak tipis.

2. Mata : Bentuk mata simetris, sklera sub ikterik, konjungtiva

anemis, pergerakan bola mata sesuai, pupil bulat isokor.

3. Hidung : Bentuk simetris, pernapasan cuping hidung tidak tampak,

sekret tidak ada.

4. Mulut : Mukosa lembab, kehitaman, tidak terdapat caries gigi.

Nampak gigi depan tampak rusak.

5. Leher : Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar tirod,

peningkatan JVP -

6. Dada Bentuk dan pergerakan simetris, tidak tampak

pernapasan dengan bantuan otot pernafasan tambahan.

Bunyi jantung reguler, bunyi paru : vesikuler, ronkhi -,

wheezing -.

7. Abdomen : Perut sedikit membuncit, teraba pembesaran hati 5 cm

BAC, pembesaran limpa III. Bising Usus 6x/menit, nyeri

tekan epigastrium -. Lingkar perut 52 cm

8. Ekstremitas : Nampak kehitaman di sekitar lutut, bintik-bintik hitam

pada kedua kaki. Kuku jari tangan nampak pucat. Lingkar

lengan 20 cm

9. Integumen : Kulit klien nampak pucat, nampak kehitaman disekitar

lutut dan bintik-bintik hitam dikedua kaki.

10. Pemeriksaan Perkembangan

a. Pertumbuhan

BBL = 2800 gr , BB saat dikaji adalah 24 kg

PBL = 47 cm, PB saat dikaji adalah 110 cm

Page 162: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

b. Perkembangan

Untuk perkembangan klien tidak ada kelainan, malah klien termasuk anak cerdas

dan masuk ranking 5 besar di kelasnya.

11. Pemeriksaan penunjang

Tanggal 19 Mei 2015

Hb : 8,5 gr/dl

HT : 18%

Lekosit : 9200/mm²

Trombosit : 240.000/mm²

12. Therapi yang diberikan :

• PRC 330 cc

• Exjade 1x2tab

• Asam folat 1x1 tablet

• Vitamin E 2x1 tablet

Page 163: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

13. Analisa Data

Diagnosa Keperawatan

DATA ETIOGI MASALAH

DS:

• Klien mengeluh pusing

dan lemas

• Pusing bertambah jika

beraktivitas

DO:

• Konjungtiva anemis

• Klien nampak pucat dan

lemes

• Hb 8,5 gr/dl

• Ekstremitas dingin

m

DS:

Klien mengeluh cepat lelah

saat melakukan aktivitas

bermain

DO:

• Klien nampak lemah

• Klien tampak pucat

Kelainan rantai globulin β

Penumpukan eritrosit imatur

Eritrolisis/hemolisis

Anemia (HB )

Pengikatan O2 oleh Hb

Aliran O2 ke organ vital dan

jaringan berkurang

O2 dan nutrisi tidak di transport

secara adekuat

Perfusi jaringan terganggu

Anemia (kadar Hb )

Komponen selluler pengangkut

O2 ke jaringan

Pengikatan O2 oleh Hb

Aliran darah ke organ vital dan

jaringan berkurang

Metabolisme aerob menurun

Energi yang dihasilkan

Penurunan toleransi aktivitas

Gangguan perfusi

jaringan

Intoleransi aktivitas:

bermain

Page 164: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

1. Gangguan Perfusi jaringan berhubungan dengan penurunan kadar haemoglobin

2. Intoleransi aktivitas;bermain berhubungan dengan penurunan produksi energi tubuh

Page 165: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA

KEPERAWATAN

TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1. Gangguan perfusi jaringan

b.d penurunan kadar Hb

Setelah dilakukan intervensi

selama 4 jam, transfortasi O2 ke

jaringan lebih efektif

Kriteria hasil:

• TTV dalam batas rujukan

• Ekstremitas hangat

• Warna kulit tidak pucat

• Hb meningkat

1. Beri transfusi PRC 330 cc diberikan

dalam waktu 4 jam

2. Posisikan tubuh klien semi fowler

3. Observasi TTV setelah transfusi

4. Kaji warna kulit, membrane mukosa

5. Kaji keadaan ekstremitas

1. Memaksimalkan asupan sel

darah merah sehingga Hb

dapat meningkat

2. Pengembangan paru akan lebih

maksimal

3. Peningkatan suhu dan respirasi

mengindikasikan terjadi alergi

selama transpusi

2. Intoleransi aktivitas: bermain

b.d penurunan produksi

energi tubuh

Setelah dilakukan intervensi

keperawatan, klien dan orang tua

mengetahui dan memahami jenis

aktivitas bermain yang harus

dibatasi

1. Kaji aktivitas yang bisa menyebabkan

kelelahan

2. Anjurkan untuk menghentikan aktivitas

bila ada nyeri dada, nafas pendek,

kelemahan atau pusing

3. Anjurkan pada klien untuk memantau

adanya pusing

4. Jelaskan pada klien untuk mengurangi

aktivitas yang membutuhkan energi

banyak ( seperti berlari, memanjat).

5. Kaji aktivitas yang menyenangkan bagi

klien

1. Aktivitas berlebih

meningkatkan beban tubuh

dalam pemenuhan oksigen

2. Manifestasi cardiopulmonal

dari upaya jantung dan paru

untuk membawa jumlah

oksigen adekuat ke jaringan

3. Hipoksia cerebral dapat

menyebabkan pusing

4. Meningkatkan istirahat untuk

menurunkan kebutuhan O2

tubuh dan menurunkan

regangan jantung dan paru.

Page 166: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

14. Catatan Perkembangan

No Dx Implementasi Evaluasi

1 Selasa, 19 Mei 2015 pukul 10.30

• Membina hubungan saling percaya

• Mengatur posisi pasien senyaman mungkin

• Menjelaskan tentang prosedur pemasangan transpusi pada klien

• Memasang infus Nacl 0,9% sebelum transpusi

• Memberikan transpusi PRC golongan B sebanyak 330 cc

• Mengobservasi kelancaran transfusi

• Mengobservasi reaksi selama transpusi

• Mengobservasi Tanda Vital

S

- Klien mengatakan sedikit takut ketika

akan di infus

- Klien mengatakan tidak sesak

O :

- klien nampak meringis ketika akan

dilaksanakan tindakan pemasangan

transpusi darah

- klien kooperatif dalam pemasangan

transpusi

- Suhu : 36,5̊ C, nadi 88x/m,RR 20x/m

- Klien nampak tenang selama transpusi

- Tetesan transpusi lancar

- Acral hangat

A : masalah teratasi

P : anjurkan klien menghindari aktifitas berat di

rumah

Page 167: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

2 selasa, 19 Mei 2015, pukul 11.00

- Mengkaji aktivitas yang biasa dilakukan klien

- Menganjurkan klien untuk membatasi aktivitas yang banyak mengeluarkan

energi seperti lari-lari

- Menganjurkan klien untuk terus beraktivitas layaknya anak normal tapi

membatasi aktivitas yang berlebihan

- Menganjurkan ibu dan klien untuk memantau adanya pusing , sesak atau lemes

- Menganjurkan ibu untuk segera membawa klien ke RS bila terjadi penurunan

keadaan tubuh seperti sesak, nyeri dada , kelemahan dan pusing hebat

- Menganjurkan klien dan ibu agar mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti

sayuran dan buah-buahan

Selasa, 19 Mei 2015, pukul 13.00

S :

- Klien mengatakan ingin maen keluar

rumah namun sering kecapekan

- Klien mengatakan senang main HP dan

membaca

O :

- Klien nampak membaca sambil di

transpusi

- Respirasi 22x/menit

- Ibu klien mendengarkan penjelasan

dengan baik

A : masalah tertasi sebagian

P : anjurkan ibu untuk memantau aktivitas klien

di rumah

Page 168: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

35

KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN THALASEMIA DI

RUANG RAWAT MELATI RSUD ABDUL WAHAB SJAHRANIE

SAMARINDA

OLEH:

NURJANNA TUNNAIM

NIM:P07220116069

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR PROGRAM

STUDI D III KEPERAWATAN

2019

Page 169: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

34

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL

Penlitian tentang asuhan keperawatan anak dengan Thalasemia dalam

bentuk studi kasus telah dilaksanakan di Ruang Rawat Melati RSUD Abdul

Wahab Sjahranie Samarinda. Pengambilan data dilakukan pada pada tanggal 7–

15 Mei dengan jumlah sampel sebanhyak dua pasien, dengan hasil sebagai

berikut:

4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Melati RSUD Abdul Wahab

Sjahranie yang terletak di Jalan Palang Merah No. 1, Sidodadi Samarinda Ulu

Kota Samarinda Kalimantan Timur. RSUD ini dibangun pada tahun 1933 dan

merupakan rumah sakit tipe A yaitu sebagai rumah sakit rujukan yang

didalamnya terdapat fasilitas pelayanan IGD 24 jam, Poliklinik Spesialis,

Laboratorium, Instalasi Bedah Sentral, Apotek, Instalasi Gizi, Instalasi Radiologi,

Kamar Jenazah, Fisioterapi, Ruang Kemoterapi, CSSD, Ruang Intensif Terpadu,

Ruang Hemodialisa, Ruang Bersalin/VK, Gedung Paviliun, Instalasi Rawat Inap

(kelas I, II, III, dan VIP).

Ruang Rawat Melati merupakan ruang perawatan anak yang menyediakan

tempat tidur, dengan tenaga perawat orang, dikter spesialis anak orang. Kasus

penyakit yang terdapat di ruang perawatan anak diantaranya anak dengan

Page 170: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

35

penyakit sistem respirasi, gastrointestinal, penyakit infeksi, dan penyakit kelainan

darah.

4.1.2 Pengkajian

Tabel 4.1 Biodata Pasien Anak dengan Thalasemia di

RSUD AWS

Identitas Klien Anak 1 Anak 2

Nama Anak “H” Anak “A”

Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki

Umur 2 tahun 2 bulan 3 tahun 5 bulan

Tanggal lahir 10 Maret 2017 6 Desember 2015

Agama Islam Islam

Alamat Jl. Rukun, Samarinda

Sebrang

Jl. A Wahab Syahranie

Diagnosa Medis Thalasemia Thalasemia

Nomor Register 01.03.91.xx 96.05.87..xx

MRS/ Tgl Pengkajian 7 Mei 2019/7 Mei 2019 13 Mei 2019/13 Mei 2019

Tabel 4.2 Riwayat Penyakit Pasien Anak dengan Thalasemia di RSUD

AWS

Data Subjektif Anak 1 Anak 2

Keluhan Utama Lemah Lemah

Riwayat

Penyakit

Sekarang

Ibu pasien mengatakan anaknya

baru sembuh dari batuk 3 hari yang

lalu, kemudian pasien tidak nafsu

makan dan hanya mau minum ASI.

Pasien tampak pucat dan lemas.

Paisen baru 3 minggu lalu

melakukan transfui di RS. Pada

tanggal 7 mei 2019 pasien dibawa

periksa ke Poliklinik RSUD AWS

lalu dianjurkan untuk rawat inap di ruang Melati. Saat dilakukan

pengkajian pasien tampak lemas

Ibu pasien mengatakan anaknya

tampak pucat beberapa hari terakhir

dan sudah waktunya untuk

memeriksakan kesehatannya untuk

melakukan rutinitas transfuse darah

setiap sebulan sekali. Saat dilakukan

pengkajian pada tanggal 13 mei 2019

pasien tampak pucat dan tidak nafsu

makan, hasil pemeriksaan

laboratorium didapatkan . Leukosit : 15.000 sel/mm , Hemoglobin : 6,3

g/dl , Hematokrit : 28 % , Trombosit :

Page 171: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

36

dan pucat dan hasil pemeriksaan

laboratorium didapatkan Leukosit :

14.000 sel/mm, Hemoglobin : 7,1

g/dl, Hematokrit : 26,7 % ,

Trombosit : 312.000/mm3

280.000/mm3

Riwayat

Kehamilan dan

Kelahiran

Ibu pasien mengatakan dalam masa

kehamilan tidak ada masalah

dengan kandungan, ibu

mengandung selama 9 bulan dan

lahir secara normal/spontan dibantu

tenaga medis bidan. Ibu

mengatakan saat lahir BB pasien

2.300 gram dan PB 40 cm.

Ibu pasien mengatakan dalam masa

kehamilan tidak ada masalah dengan

kandungan, ibu mengandung selama

9 bulan dan lahir secara

normal/spontan dibantu tenaga medis

bidan. Ibu mengatakan saat lahir BB

pasien 2.400 gram dan PB 43 cm.

Riwayat

Kesehatan

Dahulu

Ibu pasien mengatakan sejak lahir

pasien sering demam naik turun,

berat badan sulit naik, dan ISPA.

Saat pasien usia 11 bulan, pasien

batuk berdahak hingga sesak dan

disertai demam naik turun selama 2

minggu kemudian diperiksakan ke

RS ternyata kadar Hb hanya 6 g/dl.

Setelah melakukan pemeriksaan

dan terdiagnosis menderita

Thalasemia pasien rutin menjalani

transfusi 4 minggu sekali.

Ibu pasien mengatakan sejak lahir

pasien sering demam naik turun dan

berat badan sulit naik. Saat pasien

usia 9 bulan, pasien demam naik

turun selama 10 hari kemudian

diperiksakan ke RS ternyata kadar Hb

hanya 6,4 g/dl. Setelah melakukan

pemeriksaan dan terdiagnosis

menderita Thalasemia pasien rutin

menjalani transfusi 4 minggu sekali.

Riwayat

Kesehatan

Keluarga

Ibu pasien mengatakan dari

keluarga tidak ada yang menderita

penyakit keturunan.

Ibu pasien mengatakan dari keluarga

tidak ada yang menderita penyakit

keturunan.

Riwayat

Tumbuh

Kembang

Ibu pasien mengatakan BB 10 kg

dan TB 82 cm, sudah bisa

mengucapkan 1-2 kosa kata, bisa

berlari dan bermain bola.

Ibu pasien mengatakan BB 12 kg dan

TB 90 cm, sudah bisa menyebutkan

nama dan usianya, dapat berhitung 1

sampai 5, dpat mengikuti perintah sederhana.

Tabel 4.3 Hasil pengkajian pola kesehatan,hubungan dan peran sehari-hari

di RSUD AWS

Data Subjektif Anak 1 Anak 2

Pola nutrisi dan

metabolic

Frekuensi makan 3 kali sehari, 2-3 sendok

makan, jenis makanan nasi, lauk, sayur

dan buah, dan susu.

Frekuensi makan 3 kali sehari, 3-4 sendok

makan, jenis makanan nasi, lauk, sayur dan

buah, dan susu.

Pola aktivitas dan

latihan

Kegiatan bermain di rumah sakit tidak ada Kegiatan bermain di rumah sakit tidak ada

Pola tidur Tidur siang ± 1 jam per hari, malam hari ± Tidak ada Tidur siang , malam hari ± 7 jam

Page 172: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

37

6 jam per hari, tidak ada keluhan sulit

tidur

per hari, tidak ada keluhan sulit tidur

Pola eliminasi Belum ada buang air besar, buang air kecil

frekuensi 3 kali sehari warna kuning

jernih dan tidak ada gangguan ataupun kelainan

Buang air besar 1 kali sehari, buang air kecil

4 kali sehari, warna kuning jernih dan tidak

ada gangguan ataupun kelainan

Pola kebersihan diri Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 1 kali

sehari, belum ada potong kuku, belum ada cuci rambut

Mandi 2 kali sehari, gosok gigi 1 kali sehari,

belum ada potong kuku, belum ada cuci rambut

Pola hubungan dan

peran

Pengasuh anak adalah orang tua,

hubungan dalam keuarga adalah anak,

hubungan dengan teman sebaya baik,

hubungan dengan orang lain baik, perhatian pada lawan bicara baik

Pengasuh anak adalah orang tua, hubungan

dalam keuarga adalah anak, hubungan

dengan teman sebaya baik, hubungan dengan

orang lain baik, perhatian pada lawan bicara baik

Tabel 4.4 Hasil pengkajian Pemeriksaan Fisik Pasien Anak dengan

Thalasemia di RSUD AWS

Observasi Anak 1 Anak 2

Keadaan Umum KU lemah, pasien berbaring di

tempat tdur, dan terpasang IVFD

KU lemah, pasien berbaring di

tempat tdur, dan terpasang IVFD

Kesadaran Kesadaran compos mentis & GCS

E4M6V5

Kesadaran compos mentis & GCS

E4M6V5

Pemeriksaan tanda-

tanda vital

RR : 23 x/i

N : 80 x/i

S : 37 oC

RR : 22 x/i

N : 92 x/i

S : 36,4 oC

Kenyamanan/ Nyeri

Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri

Tabel 4.5 Hasil Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pasien Anak dengan

Thalasemia di RSUD AWS

Pemeriksaan fisik Anak 1 Anak 2

A. Pemeriksaan kepala

1) Kepala Bentuk kepala makro, wajah

simetris, Kulit kepala bersih.

Penyebaran rambut merata

berwarna hitam rambut mudah

dicabut, Ubun-ubun besar dan

tidak ada kelainan.

Bentuk kepala makro, wajah

simetris, Kulit kepala bersih.

Penyebaran rambut merata

berwarna hitam rambut mudah

dicabut, Ubun-ubun besar dan

tidak ada kelainan.

2) Telinga Bentuk telinga sedang, simetris

kanan dan kiri. Lubang telinga

bersih, tidak ada serumen

berlebih, pendengaran berfungsi dengan baik.

Bentuk telinga sedang, simetris

kanan dan kiri. Lubang telinga

bersih, tidak ada serumen

berlebih, pendengaran berfungsi dengan baik.

Page 173: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

38

3) Mata Mata lengkap, simetris kanan dan

kiri., kornea mata jernih kanan

dan kiri. Konjuntiva anemis dan

sclera ikterik Kelopak

mata/palepebra tidak ada

pembengkakan. Adanya reflek

cahaya pada pupil dan bentuk

isokor kanan dan kiri, iris kanan

kiri berwarna hitam, tidak ada

kelainan.

Mata lengkap, simetris kanan dan

kiri., kornea mata jernih kanan

dan kiri.

Konjuntiva anemis dan sclera

ikterik Kelopak mata/palepebra

tidak ada pembengkakan. Adanya

reflek cahaya pada pupil dan

bentuk isokor kanan dan kiri, iris

kanan kiri berwarna hitam, tidak

ada kelainan.

4) Hidung Tidak ada pernafasan cuping

hidung, dan tidak ada kelainan.

Tidak ada pernafasan cuping

hidung, dan tidak ada kelainan.

5) Mulut Keadaan mukosa bibir kering dan

pucat. Tidak terdapat caries pada

gigi Tonsil ukuran normal uvula

letak simetris ditengah .

Keadaan mukosa bibir kering dan

pucat. terdapat caries pada

gigi.Tonsil ukuran normal uvula

letak simetris ditengah .

B. Pemeriksaan leher Kelenjar getah bening teraba,

tiroid teraba, posisi trakea letak

ditengah tidak ada kelainan.

Kelenjar getah bening teraba,

tiroid teraba, posisi trakea letak

ditengah tidak ada kelainan

C. Pemeriksaan thorak

sistem pernafasan a. Inspeksi thorak

b. Palpasi

c. Perkusi

d. Auskultasi

Tidak ada sesak nafas, batuk dan

secret. Bentuk dada simetris,

irama nafas teratur, pola nafas

normal,tidak ada otot bantu

pernafasan, vocal permitus dan

ekspansi paru anterior dan

posterior dada normal, perkusi

sonor, auskultasi suara nafas

vesikuler.

Tidak ada sesak nafas, batuk dan

secret. Bentuk dada simetris,

irama nafas teratur, pola nafas

normal,tidak ada otot bantu

pernafasan, vocal permitus dan

ekspansi paru anterior dan

posterior dada normal, perkusi

sonor, auskultasi suara nafas

vesikuler.

D. Pemeriksaan jantung

a.Inspeksi dan

palpasi

b. Perkusi batas

jantung c. Auskultasi

Pada pemeriksaan inspeksi CRT

>3 detik tidak ada sianosis. Pada

pemeriksaan palpasi iktus kordis

teraba hangat. Perkusi batas

jantung : Basic jantung berada di

ICS II dari lateral ke media linea ,

para sterna sinistra, tidak melebar,

Pinggang jantung berada di ICS

III dari linea para sterna kiri, tidak

melebar, Apeks jantung berada di

ICS V dari linea midclavikula

sinistra, tidak melebar.

Pemeriksaan auskultasi : bunyi

jantung I saat auskultasi terdengar

bunyi jantung normal dan regular,

bunyi jantung II : saat auskultasi

terdengar bunyi jantung normal

dan regular, bunyi jantung

tambahan : tidak ada bunyi

jantung tambahan, dan tidak ada

kelainan.

Pada pemeriksaan inspeksi CRT

>3 detik tidak ada sianosis. Pada

pemeriksaan palpasi iktus kordis

teraba hangat. Perkusi batas

jantung : Basic jantung berada di

ICS II dari lateral ke media linea ,

para sterna sinistra, tidak melebar,

Pinggang jantung berada di ICS

III dari linea para sterna kiri, tidak

melebar, Apeks jantung berada di

ICS V dari linea midclavikula

sinistra, tidak melebar.

Pemeriksaan auskultasi : bunyi

jantung I saat auskultasi terdengar

bunyi jantung normal dan regular,

bunyi jantung II : saat auskultasi

terdengar bunyi jantung normal

dan regular, bunyi jantung

tambahan : tidak ada bunyi

jantung tambahan, dan tidak ada

kelainan.

Page 174: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

39

E. Pemeriksaan Sistem

Pencernaan

a. Inspeksi b. Palpasi

c. Perkusi

d. Auskultasi

Inspeksi : Bentuk abdomen bulat

dan datar, benjolan/masa tidak

ada pada perut, tidak tampak

bayangan pembuluh darah pada

abdomen, tidak ada luka operasi.

Palpasi : tidak ada nyeri tekan,

tidak ada massa.

Perkusi : timpani

Auskultasi : peristaltic 5x/menit

Inspeksi : Bentuk abdomen bulat

dan datar, benjolan/masa tidak

ada pada perut, tidak tampak

bayangan pembuluh darah pada

abdomen, tidak ada luka operasi .

Palpasi : tidak ada nyeri tekan,

tidak ada massa.

Perkusi : timpani

Auskultasi : peristaltic 6x/menit

F. Sistem Persyarafan reflek fisiologis : patella (-),

reflek patofisiologis : babinski (-)

tidak ada gangguan pandangan,

gangguan pendengaran, dan

gangguan penciuman.

reflek fisiologis : patella (-),

reflek patofisiologis : babinski (-)

tidak ada gangguan pandangan,

gangguan pendengaran, dan

gangguan penciuman.

G. Pemeriksaan

muskuluskeletal dan

Integumen

Pergerakan sendi bebas, tidak ada

kelainan ekstermitas, tidak ada

kelainan tulang belakang, turgor

kulit baik.

Kekuatan otot :

5 5 5 5

Tidak ada edema.

Pergerakan sendi bebas, tidak ada

kelainan ekstermitas, tidak ada

kelainan tulang belakang, turgor

kulit baik

Kekuatan otot :

5 5 5 5

Tidak ada edema

H. Sistem Genetalia –

Anus Scrotum sudah turun dan tidak

ada kelainan.

Scrotum sudah turun dan tidak

ada kelainan.

Tabel 4.6 Pemeriksaan Penunjang Pasien Anak dengan Thalasemia di

RSUD AWS

Tindakan Anak 1 Anak 2

Pemeriksaan penunjang Jenis pemeriksaan Jenis pemeriksaan Laboratorium tanggal Laboratorium tanggal 07/05/2019 (MRS) 13/05/2019 (MRS) 1. Leukosit : 14.000 sel/mm 1. Leukosit : 15.000 sel/mm 2. Hemoglobin : 7,1 g/dl 2. Hemoglobin : 6,3 g/dl 3. Hematokrit : 26,7 % 3. Hematokrit : 28 % 4. Trombosit : 312.000/mm3 4. Trombosit : 280.000/mm3 Jenis pemeriksaan Jenis pemeriksaan Laboratorium tanggal Laboratorium tanggal 10/05/2019 16/05/2019 1. Leukosit : 17.000 sel/mm 1. Leukosit : 18.000 sel/mm 2. Hemoglobin : 10,6 g/dl 2. Hemoglobin : 10,8 g/dl 3. Hematokrit : 36,2 % 3. Hematokrit : 38,7 %

4. Trombosit : 266.000/mm3 4. Trombosit : 340.000/mm3

Page 175: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

40

Tabel 4.7 Penatalaksanaan terapi Pasien Anak dengan Thalasemia di

RSUD AWS

Penatalaksanaa Terapi

Anak 1 Anak 2

1. Exjade 500 mg (Oral) 1 x 1

2. Vitamin C (Oral) 1 x 1

3. Asam Folat (Oral) 1 x 1 4. NaCl 0,9% (IVFD)

5. PRC 180 cc (IVFD) 2 hari

1. Exjade 500 mg (Oral) 1 x 1

2. Vitamin C (Oral) 1 x 1

3. Asam Folat (Oral) 1 x 1 4. NaCl 0,9% (IVFD)

5. PRC 180 cc (IVFD) 2 hari

4.1.3 Diagnosa Keperawatan (DK)

Tabel 4.8 Daftar Diagnosa Keperawatan Pasien Anak dengan Thalasemia di

RSUD AWS

No

Anak 1 Anak 2

Tanggal

ditemukan

Diagnosa Keperawatan Tanggal

ditemukan

Diagnosa Keperawatan

1 07/05/2019 (D.0009) Perfusi Perifer

Tidak Efektif berhubungan

dengan Penurunan

Konsentrasi Hemogblobin,

ditandai dengan

DS :

• Ibu mengatakan pasien

tampak pucat dan

lemah

DO :

• Pasien tampak pucat

• Pasien tampak lemah

• Akral dingin

• Nadi 80 x/m

• Hb 7,1 g/dl

13/05/2019 (D.0009) Perfusi Perifer

Tidak Efektif berhubungan

dengan Penurunan

Konsentrasi Hemogblobin,

ditandai dengan

DS :

• Ibu mengatakan

pasien tampak pucat

dan lemah DO:

• Pasien tampak pucat

• Pasien tampak lemah

• Akral dingin

• Nadi 92 x/m

• Hb 6,3 g/dl

Page 176: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

41

2 07/05/2019 (D.0019) Defisit Nutrisi

Berhubungan dengan

Kurangnya Asupan

Makanan, ditandai dengan

DS :

• Ibu mengatakan pasien

kuranf nafsu makan

• Ibu mengatakan BB

pasien sejak lahir sulit

naik

• Ibu mengatakan pasien

hanya ingin minum

susu

DO :

• Pasien tampak kurus

• Pasien hanya mau

minum susu saja

• A: BB 10 kg, TB 82

cm, LILA 9, IMT 14,8

(BB kurang)

B: HB 7,1 g/dl, HT

26,7%

C: turgor kulit baik,

tampak lemah

D: BTKTP, frekuensi

3x sehari, setiap makan

habis 2-3 sendok

13/05/2019 Defisit Nutrisi

Berhubungan dengan

Kurangnya Asupan

Makanan, ditandai dengan

DS :

• Ibu mengatakan pasien

kurang nafsu makan

• Ibu mengatakan pasien

tidak pernah

menghabiskan

makanannya DO:

• Pasien tampak kurus

• Pasien hanya makan 3-

4 sedok makan saja

• A: BB 12 kg, TB 90

cm, LILA 10, IMT 14,8

(BB kurang)

B: HB 6,3 g/dl, HT

28%

C: turgor kulit baik,

tampak lemah

D: BTKTP, frekuensi

3x sehari, setiap makan

habis 3-4 sendok

3 (D.0056) Intoleransi

Aktivitas Berhubungan

dengan Ketidakseimbangan

Antara Suplai dan

Kebutuhan Oksigen,

ditandai dengan

DS :

• Ibu mengatakan pasien

tampak lemah

• Ibu mengatakan pasien

mudah sekali lelah saat

beraktivitas

• Ibu mengatakan pasien

tampak pucat

DO :

• HB 7,1 g/dl

• Pasien tampak lemah

• Nadi

• Pasien hanya berbaring

di tempat tidur

(D.0056) Intoleransi

Aktivitas Berhubungan

dengan Ketidakseimbangan

Antara Suplai dan

Kebutuhan Oksigen,

ditandai dengan

DS :

• Ibu mengatakan pasien

mengeluh lelah

• Ibu mengatakan pasien

tidak banyak

beraktivitas

• Ibu mengatakan pasien

tampak pucat

DO :

• HB 6,3 g/dl

• Pasien tampak lemah

• Nadi

• Pasien hanya berbaring

di tempat tidur

Page 177: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

42

4 (D.0142) Resiko Infeksi

berhubungan dengan

Ketidakadekuatan

Pertahanan Tubuh

Sekunder: Penurunan

Hemoglobin, ditandai

dengan

DS : -

DO :

• HB 7,1 g/dl

• Leukosit 14.000 sel/mm

• Pasien merasa lemah

(D.0142) Resiko Infeksi

berhubungan dengan

Ketidakadekuatan

Pertahanan Tubuh

Sekunder: Penurunan

Hemoglobin, ditandai

dengan

DS : -

DO :

• HB 6,3 g/dl

• Leukosit 15.000

sel/mm

• Pasien merasa lemah

5 (D.0106) Gangguan

Tumbuh Kembang

berhubungan dengan Efek

Ketidakmampuan Fisik,

ditandai dengan

DS :

• Ibu mengatakan pasien

tidak nafsu makan

• Berat badan sulit naik

DO:

• Pasien terlihat kurus

• Pasien terlihat lemah

(D.0106) Gangguan

Tumbuh Kembang

berhubungan dengan Efek

Ketidakmampuan Fisik,

ditandai dengan

DS :

• Ibu mengatakan pasien

tidak nafsu makan

• Berat badan sulit naik

DO:

• Pasien terlihat kurus

• Pasien terlihat lemah

4.1.4 Intervensi Keperawatan

Tabel 4.9 Perencanaan Pasien Anak dengan Thalasemia di RSUD

AWS

DK

Kep

Tanggal

Ditemukan

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan dan

Kriteria Hasil

Intervensi

Keperawatan

1 07 / 05 / 2019

13 / 05 / 2019 Perfusi Perifer

Tidak Efektif

berhubungan

dengan Penurunan

Konsentrasi

Hemogblobin

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama

3x24 jam diharapkan

perfusi perifer kembali

efektif.

Kriteria Hasil

1. Pengisian CRT <3

detik 2. Nadi perifer stabil

3. Akral hangat

4. Warna kulit

kemerahan 5. Hemoglobin dalam

batas normal

1.1 Monitor adanya

daerah tertentu yang

hanya peka terhadap

panas/dingin/tajam/t

umpul

1.2 Monitor adanya

pretase

1.3 Instruksikan

keluarga untuk

mengobservasi kulit

jika ada lesi atau

laserasi 1.4 Observasi pengisian

kapiler (<2 detik),

Page 178: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

43

akral dan warna

kulit

1.5 Monitor TTV

1.6 Kolaborasi

pemberian transfuse

2 07 / 05 / 2019

13 / 05 / 2019 Defisit Nutrisi

Berhubungan

dengan

Kurangnya

Asupan Makanan

Setelah dilakukan

asuhan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan asupan

makanan menjadi

adekuat.

Kriteria Hasil

1. Nafsu makan

meningkat

2. Berat badan ideal

sesaui dengan tinggi

badan

3. Mampu

mengidentifikasi

kebutuhan nutrisi

4. Tidak terjadi

penurunan berat

badan yang berarti

2.1 Kaji adanya alergi

makanan

2.2 Kolaborasi dengan

ahli gizi untuk

menentukan jumlah

kalori dan nutrisi

yang dibutuhkan

pasien

2.3 Berikan diet yang

mengandung tinggi

serat untuk

mencegah konstipasi

2.4 Anjurkan kepada

orang tua untuk

meningkatkan intake

adekuat

2.5 Anjurkan kepada

orang tua untuk

memberikan makan

sedikit tapi sering

2.6 Monitor berat badan

3 07 / 05 / 2019

13 / 05 / 2019 Intoleransi

Aktivitas

Berhubungan

dengan

Ketidakseimbang

an Antara Suplai

dan Kebutuhan

Oksigen

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama

3x24 jam diharapkan

pasien dapat beraktivitas

kembali.

Kriteria Hasil

1. Tanda-tanda vital

dalam batas normal

2. Mampu beraktivitas

secara mandiri

3. Keseimbangan

antara aktivitas dan

istirahat

4. Berpartisipasi dalam

aktivitas fisik

3.1 Observasi

adanya pembatasan

klien dalam

melakukan aktivitas

3.2 Kaji adanya faktor

yang menyebabkan

kelelahan

3.3 Monitor nutrisi dan

sumber energy yang

adekuat

3.4 Monitor pasien akan

adanya kelelahan

fisik dan emosi

secara berlebihan

3.5 Monitor respon

kardivaskuler terha

dap aktivitas (sesak

nafas & pucat)

4 07/05/2019 13/05/2019

Resiko Infeksi

berhubungan

dengan

Ketidakadekuatan Pertahanan Tubuh

Setelah dilakukan asuhan

keperawatan selama

3x24 jam diharapkan

resiko infeksi tidak terjadi.

4.1 Batasi pengunjung bila perlu.

4.2 Instruksikan pada

pengunjung untuk

mencuci tangan saat

Page 179: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

44

Sekunder:

Penurunan

Hemoglobin

Kriteria Hasil

1. Pasien bebas dari

tanda dan gejala

infeksi

2. Jumlah leukosit

dalam batas normal

3. Menunjukkan

perilaku hidup sehat

berkunjung dan

setelah berkunjung

meninggalkan

pasien.

4.3 Cuci tangan sebelum

dan sesudah

tindakan

keperawatan.

4.4 Pertahankan

lingkungan aseptic

selama pemasangan

alat.

4.5 Monitor tanda dan

gejala infeksi

sistemik dan lokal.

4.6 Dorong masukan

nutrisi yang cukup.

4.7 Ajarkan pasien dan

keluarga tanda dan

gejala infeksi

5 07 / 05 / 2019 13 / 05 / 2019

Gangguan

Tumbuh

Kembang

berhubungan

dengan Efek

Ketidakmampuan

Fisik

Setelah dilakukan

tindakan keperawatan

selama 3x24 jam

diharapkan keluarga

dapat memonitor tumbuh

kembang pasien. Kriteria Hasil:

1. Pengetahuan

orangtua terhadap

perkembangan anak

meningkat

2. Orangtua dapat

menstimulus anak

secara mandiri

3. Tumbuh kembang

sesuai dengan usia

5.1 Berikan diet tinggi

nutrisi yang

seimbang

5.2 Pantau tinggi dan

berat badan

gambarkan pada

grafik pertumbuhan

5.3 Dorong aktivitas

yang sesuai dengan

usia pasien

5.4 Ajarkan kedua

orangtua bagaimana

cara menstimulus

tumbuh kembang

anak

4.1.5 Implementasi Keperawatan

Tabel 4.10 Pelaksanaan Tindakan Pasien Anak 1 dengan Thalasemia di RSUD

AWS

No Tannggal

Jam

Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan Paraf

1 07/05/19 1.5 Menghitung nadi dan

mengukur suhu

2.1 Menanyakan adanya alergi

Nadi : 80x/m dan Suhu tubuh pasien :

07.40 37oC

2

08.00

Ibu mengatakan pasien tidak ada

Page 180: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

45

makanan alergi makanan

3 08.05 3.1 Mengobservasi adanya Ibu mengatakan pasien hanya batasan pasien dalam berbaring di tempat tidur

beraktivitas

4 08.05 1.1 memeriksa apakah ada Tidak ada daerah tertentu yang hanya

peka terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

5 08.10 2.5 Menganjurkan makan

sedikit tapi sering Ibu memahami anjuran dari perawat

6 08.15 2.3 Menganjurkan makan Ibu memahami anjuran dari perawat makanan yang kaya akan

serat untuk mencegah

konstipasi

7 08.15 3.2 Mengkaji factor yang

menyebabkan kelelahan

Ibu mengatakan pasien tidak nafsu

makan dan Hb rendah

8

08.20

2.6 Mengukur berat badan

BB pasien 10 kg

9 08.25 2.4 Menganjurkan kepada Ibu memahami anjuran dari perawat

orangtua untuk

meningkatkan asupan

nutrisi pasien

10 08.30 3.4 Memonitor pasien akan Pasien tampak lemah berbaring di

adanya kelelahan fisik tempat tidur

11

08.35

3.3 Memonitor nutrisi dan

sumber energy yang adekuat

Pasien tidak nafsu makan dan hanya

menghabiskan 2-3 sendok saja

Tidak ada pretase

12 08.40 1.2 Memeriksa adanya pretase CRT >3 detik, akral dingin, dan warna

13 08.45 1.4 Mengobservasi pengisian kulit pucat

kapiler (<2 detik), akral,

dan warna kulit

14

08.50

4.7 Memonitor tanda dan gejala

Tidak ada tanda dan gejala infeksi

infeksi

15 09.55 3.5 Memonitor respon

kardiovaskuler terhadap RR 23x/m dan pasien tampak pucat

aktivitas (sesak nafas & pucat)

16 09.05 4.4 Mempertahankan Perawat sudah melakukan dengan baik

lingkungan aseptic selama

melakukan tindakan invasive

Page 181: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

46

17

09.30

4.6 Mendorong auspan nutrisi

Ibu memahami anjuran dari perawat

yang cukup

18 09.50 4.7 Mengajarkan kepada pasien Keluarga dapat memahami tanda dan dan keluarga tanda dan gejala gejala infeksi

infeksi

19

10.20

4.1 Membatasi pengunjung

yang datang

Keluarga memahami anjuran dari

perawat

20

10.40

1.5 Mengukur suhu Suhu tubuh pasien : 37oC

21

11.00

1.6 Memberikan transfusi darah PRC 90 cc habis dalam waktu 2 jam

menggunakan infus pump

22

13.10

5.2 mengukur bb dan tb pasien Bb 10 kg dan tb 80 cm

23

13.15

5.3 mengajarkan kepada

Keluarga dapat memahami

orangtua cara menstimulasi

anak

No Tannggal

Jam

Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan

1 08/05/19 1.5 Menghitung nadi dan Nadi : 90x/m dan Suhu tubuh pasien :

07.40 mengukur suhu 36,4oC

2

08.00

2.1 Menanyakan adanya alergi

Ibu mengatakan pasien tidak ada

makanan alergi makanan

3 08.05 3.1 Mengobservasi adanya Pasien tampak duduk di tempat tidur batasan pasien dalam sambil bermain

beraktivitas

4 08.05 1.1 memeriksa apakah ada Tidak ada daerha tertentu yang hanya

peka terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

5 08.10 2.5 Menganjurkan makan

sedikit tapi sering Ibu memahami anjuran dari perawat

6 08.15 2.3 Menganjurkan makan

makanan yang kaya akan serat Ibu memahami anjuran dari perawat

untuk mencegah konstipasi

7 08.20 2.6 Mengukur berat badan

BB pasien 10 kg

Page 182: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

47

8 08.25 2.4 Menganjurkan kepada Ibu memahami anjuran dari perawat

orangtua untuk meningkatkan

asupan nutrisi pasien

9 08.30 3.4 Memonitor pasien akan Pasien tampak bermain di tempat tidur

adanya kelelahan fisik

10 08.35 3.3 Memonitor nutrisi dan Pasien hanya makan 3-4 sendok saja

sumber energy yang adekuat

11 08.40 1.2 Memeriksa adanya pretase Tidak ada pretase

12 08.45 1.4 Mengobservasi pengisian CRT >2 detik, akral hangat, dan warna

kapiler (<2 detik), akral, dan kulit pucat

warna kulit Tidak ada tanda dan gejala infeksi

13 08.50 4.7 Memonitor tanda dan gejala

infeksi

14 09.05 4.4 Mempertahankan

lingkungan aseptic selama

Perawat sudah melakukan dengan baik

melakukan tindakan invasive

15 09.30 4.6 Mendorong auspan nutrisi Ibu memahami anjuran dari perawat

yang cukup

16 09.50 4.7 Mengajarkan kepada pasien

dan keluarga tanda dan gejala

infeksi

Keluarga dapat memahami tanda dan

gejala infeksi

17 09.55 3.5 Memonitor respon

kardiovaskuler terhadap RR 23x/m dan pasien tampak pucat

aktivitas (nafas sesak & pucat)

18 10.20 4.1 Membatasi pengunjung

yang datang Keluarga memahami anjuran dari

perawat

Suhu tubuh pasien : 36,4oC

19 10.40 1.5 Mengukur suhu

20

11.00

1.6 Memberikan transfusi darah PRC 90 cc habis dalam waktu 2 jam

menggunakan infus pump

No Tannggal

Jam

Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan

1

09/05/19

1.5 Menghitung nadi dan

mengukur suhu

2.1 Menanyakan adanya alergi

makanan

3.1 Mengobservasi adanya

batasan pasien dalam

Nadi : 88x/m dan Suhu tubuh pasien :

07.40 36,5oC

2

08.00

Ibu mengatakan pasien tidak ada

alergi makanan

3 08.05 Pasien dapat beraktivitas dan bermain seperti biasa

Page 183: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

48

beraktivitas

4 08.05 1.1 memeriksa apakah ada Tidak ada daerha tertentu yang hanya

peka terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

5 08.10 2.5 Menganjurkan makan

sedikit tapi sering Ibu memahami anjuran dari perawat

6 08.15 2.3 Menganjurkan makan

makanan yang kaya akan Ibu memahami anjuran dari perawat serat untuk mencegah

konstipasi

7 08.20 2.6 Mengukur berat badan BB pasien 10 kg

8 08.25 2.4 Menganjurkan kepada

orangtua untuk Ibu memahami anjuran dari perawat meningkatkan asupan

nutrisi pasien

9 08.30 3.4 Memonitor pasien akan

adanya kelelahan fisik Pasien sudah dapat bermain dan berjalan-jalan sekitar kamar

10 08.35 3.3 Memontor nutrisi dan

sumber energy yang adekuat Pasien makan 3-4 sendok saja

11

08.40

1.2 Memeriksa adanya pretase

Tidak ada pretase

12 08.45 1.4 Mengobservasi pengisian

kapiler (<2 detik), akral,

CRT <2 detik, akral hangat, dan warna

kulit kemerahan

dan warna kulit

13 08.50 4.7 Memonitor tanda dan gejala

infeksi Tidak ada tanda dan gejala infeksi

14 09.05 4.4 Mempertahankan

lingkungan aseptic selama

Perawat sudah melakukan dengan baik

melakukan tindakan

invasive

Ibu memahami anjuran dari perawat

15 09.30 4.6 Mendorong auspan nutrisi

yang cukup

Keluarga dapat memahami tanda dan

16 09.50 4.7 Mengajarkan kepada pasien gejala infeksi

dan keluarga tanda dan

gejala infeksi RR 22x/m dan kulit pasien sdh tampak

17 09.55 3.5 Memonitor respon kemerahan

kardiovaskuler terhadap

aktivitas (nafas sesak &

pucat) Keluarga memahami anjuran dari

Page 184: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

49

18

10.20

4.1 Membatasi pengunjung

yang datang

perawat

Tabel 4.11 Pelaksanaan Tindakan Pasien Anak 2 dengan Thalasemia di RSUD

AWS

No Tanggal

Jam

Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan Paraf

1 13/05/19 1.5 Menghitung nadi dan Nadi : 92x/m dan Suhu tubuh pasien :

07.40 mengukur suhu 36,4oC

2

08.00

2.1 Menanyakan adanya alergi

Ibu mengatakan pasien tidak ada

makanan alergi makanan

3 08.05 3.1 Mengobservasi adanya Pasien tampak tidur telentang di batasan pasien dalam tempat tidur

beraktivitas

4 08.05 1.1 memeriksa apakah ada Tidak ada daerah tertentu yang hanya

peka terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

5

08.10

2.5 Menganjurkan makan

Ibu memahami anjuran dari perawat

sedikit tapi sering

6

08.15

2.3 Menganjurkan makan Ibu memahami anjuran dari perawat

makanan yang kaya akan

serat untuk mencegah

konstipasi

7 08.15 3.2 Mengkaji factor yang Ibu mengatakan pasien beberapa hari menyebabkan kelelahan terakhir tampak pucat dan tidak

bersemangat

8

08.20

2.6 Mengukur berat badan

BB pasien 12 kg

9 08.25 2.4 Menganjurkan kepada

orangtua untuk Ibu memahami anjuran dari perawat

meningkatkan asupan

nutrisi pasien

10 08.30 3.4 Memonitor pasien akan

adanya kelemahan fisik

Pasien tampak tidur di tempat tidur

dan tidak ada beraktivitas apapun

11 08.35 3.3 Memonitor nutrisi dan

sumber energy yang adekuat Pasien tidak nafsu makan dan makan

3-4 sendok saja

12 08.40 1.2 Memeriksa adanya pretase

Page 185: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

50

13

08.45

1.4 Mengobservasi pengisian

Tidak ada pretase

CRT >2 detik, akral dingin, dan warna

kulit pucat

Tidak ada tanda dan gejala infeksi

Perawat sudah melakukan dengan

baik

Ibu memahami anjuran dari perawat

Keluarga dapat memahami tanda dan

gejala infeksi

RR 20x/m dan pasien tampak pucat

Keluarga memahami anjuran dari

perawat

Suhu tubuh pasien : 37oC

PRC 90 cc habis dalam waktu 2 jam

Bb 12kg dan tb 90cm

Keluarga dapat memahami

kapiler (<2 detik), akral,

dan warna kulit

14 08.50 4.7 Memonitor tanda dan gejala

infeksi

15 09.05 4.4 Mempertahankan lingkungan aseptic selama melakukan tindakan

invasive

16 09.30 4.6 Mendorong auspan nutrisi

yang cukup

17

09.50

4.7 Mengajarkan kepada pasien dan keluarga tanda dan

gejala infeksi

18 09.55 3.5 Memonitor respon kardiovaskuler terhadap

aktivitas (nafas sesak & pucat)

19

10.20

4.1 Membatasi pengunjung

yang datang

20

10.40

1.5 Mengukur suhu

21

11.00

1.7 Memberikan transfusi darah menggunakan infus

pump

22 13.10 5.2 mengukur bb dan tb pasien

23

13.15

5.4 mengajarkan kepada orangtua cara menstimulus anak

No Tannggal

Jam

Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan Paraf

1 14/05/19 1.5 Menghitung nadi dan Nadi : 90x/m dan Suhu tubuh pasien :

07.40 mengukur suhu 36oC

2

08.00

2.1 Menanyakan adanya alergi

Ibu mengatakan pasien tidak ada

makanan alergi makanan

3 08.05 3.1 Mengobservasi adanya Pasien tampak bermain dengan ibunya batasan pasien dalam disekitar kamar beraktivitas

Page 186: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

51

4 08.05 1.1 memeriksa apakah ada Tidak ada

daerah tertentu yang hanya

peka terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

5

08.10

2.5 Menganjurkan makan

Ibu memahami anjuran dari perawat

sedikit tapi sering

6 08.15 2.3 Menganjurkan makan Ibu memahami anjuran dari perawat

makanan yang kaya akan

serat untuk mencegah

konstipasi

7

08.20

2.6 Mengukur berat badan

BB pasien 12 kg

8 08.25 2.4 Menganjurkan kepada Ibu memahami anjuran dari perawat

orangtua untuk

meningkatkan asupan

nutrisi pasien

9

08.30

3.4 Memonitor pasien akan

adanya kelelahan fisik

Pasien dapat beraktivitas bermain

bersama ibunya

10 08.35 3.3 Memonitor nutrisi dan dan

sumber energy yang adekuat Pasien hanya makan 3-4 sendok saja

setiap makan

11

08.40

1.2 Memeriksa adanya pretase

Tidak ada pretase

12

08.45

1.4 Mengobservasi pengisian

kapiler (<2 detik), akral,

CRT >2 detik, akral hangat, dan

warna kulit pucat

dan warna kulit

13

08.50

4.7 Memonitor tanda dan gejala

Tidak ada tanda dan gejala infeksi

infeksi

14 09.05 4.4 Mempertahankan Perawat sudah melakukan dengan

lingkungan aseptic selama melakukan tindakan

baik

invasive

15 09.30 4.6 Mendorong auspan nutrisi Ibu memahami anjuran dari perawat

yang cukup

16 09.50 4.7 Mengajarkan kepada pasien Keluarga dapat memahami tanda dan

Page 187: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

52

dan keluarga tanda dan

gejala infeksi

gejala infeksi

17 09.55 3.5 Memonitor respon

kardiovaskuler terhadap

aktivitas (nafas sesak & pucat)

RR 21x/m dan pasien tampak pucat

18

10.20

4.1 Membatasi pengunjung

yang datang

Keluarga memahami anjuran dari

perawat

19 10.40 1.5 Mengukur suhu

Suhu tubuh pasien : 36oC

20 11.00 1.8 Memberikan transfusi

darah menggunakan infus

pump

PRC 90 cc habis dalam waktu 2 jam

No Tannggal

Jam

Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan Paraf

1 15/05/19 1.5 Menghitung nadi dan Nadi : 90x/m dan Suhu tubuh pasien :

07.40 mengukur suhu 36,1oC

2

08.00

2.1 Menanyakan adanya alergi

Ibu mengatakan pasien tidak ada

makanan alergi makanan

3

08.05

3.1 Mengobservasi adanya

Pasien tampak beraktivitas dan tidak batasan pasien dalam di tempat tidur saja

beraktivitas

4 08.05 1.1 memeriksa apakah ada Tidak ada daerha tertentu yang hanya

peka terhadap

panas/dingin/tajam/tumpul

5

08.10

2.5 Menganjurkan makan

Ibu memahami anjuran dari perawat

sedikit tapi sering Ibu memahami anjuran dari perawat 6 08.15 2.3 Menganjurkan makan

makanan yang kaya akan

serat untuk mencegah

konstipasi

7

08.20

2.6 Mengukur berat badan

BB pasien 12 kg

8 08.25 2.4 Menganjurkan kepada Ibu memahami anjuran dari perawat orangtua untuk

meningkatkan asupan

nutrisi pasien

9 08.30 3.4 Memonitor pasien akan Pasien sudah dapat beraktivitas

Page 188: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

53

adanya kelelahan fisik kembali

Pasien sudah dapat menghabiskan ¼

porsi makanannya

Tidak ada pretase

CRT <2 detik, akral hangat, dan

warna kulit kemerahan

Tidak ada tanda dan gejala infeksi

Perawat sudah melakukan dengan

baik

Ibu memahami anjuran dari perawat

Keluarga dapat memahami tanda dan

gejala infeksi

RR 21x/m dan kuliat tampak

kemerahan

Keluarga memahami anjuran dari

perawat

10

08.35

3.3 Memonitor nutrisi dan

sumber energy yang adekuat

11

08.40

1.2 Memeriksa adanya pretase

12

08.45

1.4 Mengobservasi pengisian kapiler (<2 detik), akral,

dan warna kulit

13

08.50

4.7 Memonitor tanda dan gejala

infeksi

14 09.05 4.4 Mempertahankan lingkungan aseptic selama melakukan tindakan

invasive

15 09.30 4.6 Mendorong auspan nutrisi

yang cukup

16 09.50 4.7 Mengajarkan kepada pasien dan keluarga tanda dan

gejala infeksi

17 09.55 3.5 Memonitor respon kardiovaskuler terhadap

aktivitas (nafas sesak & pucat)

18

10.20

4.1 Membatasi pengunjung

yang datang

4.1.6 Evaluasi

Tabel 4.12 Evaluasi Asuhan Keperawatan Pasien Anak 1 dengan Thalasemia di

RSUD AWS

Hari/

Jam

Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi ( SOAP ) Paraf

Hari 1

14.00 DK 1 Perfusi

Perifer Tidak

Efektif

S : - Ibu pasien mengatakan pasien masih tampak pucat

dan lemah

O : - Pasien tampak pucat

- Pasien tampak lemah

- N : 90x/m, akral dingin, CRT >3 detik

A : Masalah belum teratasi

Page 189: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

54

P : Lanjutkan Intervensi

1.1 Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka

terhadap panas/dingin/tajam/tumpul

1.2 Monitor adanya pretase

1.3 Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit

jika ada lesi atau laserasi

1.4 Observasi pengisian kapiler (<3 detik), akral dan

warna kulit

1.5 Monitor TTV

1.6 Kolaborasi pemberian transfuse

14.00 DK 2 Defisit

Nutrisi

S : Ibu mengatakan pasien ,masih tidak nafsu makan dan

hanya mau minum susu saja

O : - Pasien tampak kurus

- Pasien hanya makan 2-3 sendok makan saja - Pasien hanya mau minum susu saja

- BB 10kg

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2.1 Kaji adanya alergi makanan

2.2 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

2.3 Berikan diet yang mengandung tinggi serat untuk

mencegah konstipasi

2.4 Anjurkan kepada orang tua untuk meningkatkan

intake adekuat

2.5 Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan

makan sedikit tapi sering

2.6 Monitor berat badan

14.00 DK 3

Intoleransi

Aktivitas

S: - ibu mengatakan pasien masih tampak lemah dan

banyak berbaring di tempat tidur

O: - pasien tampak lemah

-pasien hanya berbaring di tempat tidur

-pasien lebih banyak tidur

-Hb 7,1 g/dl

A: Masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

3.1 Observasi adanya pembatasan klien dalam

melakukan aktivitas

3.2 Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan

3.3 Monitor nutrisi dan sumber energy yang adekuat

3.4 Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan

emosi secara berlebihan

3.5 Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas

(sesak nafas & pucat)

14.00 DK 4 Resiko

Infeksi

S : - Ibu mengatakan tidak ada tanda dan gejala infeksi

O : - Pasien tampak lemah

- HB 7,1 g/dl - Leukosut 14.000 sel/mm

Page 190: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

55

A : Masalah resiko belum terjadi

P : Lanjutkan intervensi

4.1 Batasi pengunjung bila perlu.

4.2 Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci

tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung

meninggalkan pasien.

4.3 Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

keperawatan.

4.4 Pertahankan lingkungan aseptic selama

pemasangan alat.

4.5 Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan

lokal.

4.6 Dorong masukan nutrisi yang cukup.

4.7 Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala

infeksi

14.00 DK 5

Gangguan

Tumbuh

Kembang

S : - ibu mengatakan bb pasien sulit naik dan terlihat kurus

O : - pasien terlihat kurus

-bb 10kg tb 82cm

A : Masalah beum teratasi

P : lanjutkan intervensi 5.1 Berikan diet tinggi nutrisi yang seimbang

5.2 Pantau tinggi dan berat badan gambarkan pada grafik

pertumbuhan

5.3 Dorong aktivitas yang sesuai dengan usia pasien

5.4 Ajarkan kedua orangtua bagaimana cara menstimulus

tumbuh kembang anak

Hari

ke 2

Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi (SOAP) Paraf

14.00 DK 1 Perfusi

Perifer Tidak

Efektif

S : - Ibu mengatakan pasien masih tampak pucat namun sudah tidak lemah seperti kemarin

O : - Pasien masih tampak pucat

- akral hangat, CRT >3 detik

- N: 84x/m

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

1.1 Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka

terhadap panas/dingin/tajam/tumpul

1.2 Monitor adanya pretase

1.3 Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit

jika ada lesi atau laserasi

1.4 Observasi pengisian kapiler (<3 detik), akral dan

warna kulit

1.5 Monitor TTV

1.6 Kolaborasi pemberian transfuse

14.00 DK 2 Defisit

Nutrisi

S : Ibu mengatakan pasien mau makan sedikit-sedikit

O : - Pasien tampak kurus - Pasien sudah mau makan sedikit-sedikit dan sering

- BB 10kg

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2.1 Kaji adanya alergi makanan

Page 191: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

56

2.2 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

2.3 Berikan diet yang mengandung tinggi serat untuk

mencegah konstipasi

2.4 Anjurkan kepada orang tua untuk meningkatkan

intake adekuat

2.5 Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan

makan sedikit tapi sering

2.6 Monitor berat badan

14.00 DK 3

Intoleransi

Aktivitas

S: - ibu mengatakan pasien sudah bisa duduk di tempat

tidur dan bermain O: - pasien dapat beraktivitas dan bermain di tempat tidur

-pasien masih tampak pucat

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan Intervensi

3.1 Observasi adanya pembatasan klien dalam

melakukan aktivitas 3.2 Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan

3.3 Monitor nutrisi dan sumber energy yang adekuat

3.4 Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan

emosi secara berlebihan

3.5 Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas

(sesak nafas & pucat)

14.00 DK 4 Resiko

Infeksi

S : - Ibu mengatakan sampai saat ini tidak ada tanda gejala

infeksi

O : - Pasien tampak lebih segar dari kemarin

- Tidak ada tanda dan gejala infeksi

A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi

4.1 Batasi pengunjung bila perlu.

4.2 Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci

tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung

meninggalkan pasien.

4.3 Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

keperawatan.

4.4 Pertahankan lingkungan aseptic selama

pemasangan alat.

4.5 Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan

lokal.

4.6 Dorong masukan nutrisi yang cukup.

4.7 Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala

infeksi

14.00 DK 5

Gangguan

Tumbuh

Kembang

S : - ibu mengatakan bb pasien sulit naik dan terlihat kurus

O : - pasien terlihat kurus

-bb 10kg tb 82cm

A : Masalah beum teratasi

P : lanjutkan intervensi 5.1 Berikan diet tinggi nutrisi yang seimbang

5.2 Pantau tinggi dan berat badan gambarkan pada grafik

pertumbuhan

5.3 Dorong aktivitas yang sesuai dengan usia pasien 5.4 Ajarkan kedua orangtua bagaimana cara menstimulus

Page 192: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

57

tumbuh kembang anak

Hari 3 Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi (SOAP) Paraf

12.00 DK 1 Perfusi

Perifer Tidak

Efektif

S : - Ibu mengatakan pasien sudah tidak pucat dan sudah

kembali sehat

O : - Pasien tidak anemis

- Akral hangat, CRT <2 detik, kulit kemerahan

- N: 90x/m

- HB sekarang 10,3 g/dl

A : Masalah teratasi P : Pasien Pulang Hentikan Intervensi

12.00 DK 2 Defisit

Nutrisi

S : Ibu mengatakan pasien mau makan sedikit-sedikit

sambil bermain O : - Pasien sudah mau makan sedikit-sedikit dan sering

- BB 10kg tidak ada penurunan berat badan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Pasien pulang hentikan Intervensi, berikan edukasi

pentingnya nutrisi yang adekuat

12.00 DK 3

Intoleransi

Aktivitas

S: - ibu mengatakan pasien sudah bisa bermain dan

beraktivitas seperti biasanya

O: - pasien tampak aktif bermain

- pasien tidak pucat dan lemah lagi

A: Masalah teratasi

P: Hentikan Intervensi

12.00 DK 4 Resiko

Infeksi

S : - Ibu mengatakan tidak ada tanda dan gejala infeksi

yang muncul

O : - HB sekarang 10,3 g/dl

-Leukosit 17.000 sel/mm

A : Masalah resiko tidak terjadi

P : Pasien pulang hentikan intervensi

12.00 DK 5

Gangguan

Tumbuh

Kembang

S : - ibu mengatakan bb pasien sulit naik dan terlihat kurus

O : - pasien terlihat kurus

-bb 10kg tb 82cm

A : Masalah beum teratasi

P : lanjutkan intervensi 5.1 Berikan diet tinggi nutrisi yang seimbang

5.2 Pantau tinggi dan berat badan gambarkan pada grafik

pertumbuhan

5.3 Dorong aktivitas yang sesuai dengan usia pasien

5.4 Ajarkan kedua orangtua bagaimana cara menstimulus

tumbuh kembang anak

Tabel 4.13 Evaluasi Asuhan Keperawatan Pasien Anak 2 dengan Thalasemia di

RSUD AWS Hari/ Diagnosa Evaluasi ( SOAP ) Paraf

Page 193: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

58

Jam Keperawatan

Hari 1

14.00

DK 1 Perfusi

Perifer Tidak

Efektif

S : - Ibu pasien mengatakan pasien masih tampak pucat

dan lemah

O : - Pasien tampak pucat - Pasien tampak lemah

- N : 90x/m, akral dingin, CRT >3 detik

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

1.1 Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka

terhadap panas/dingin/tajam/tumpul 1.2 Monitor adanya pretase

1.3 Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit

jika ada lesi atau laserasi

1.4 Observasi pengisian kapiler (<3 detik), akral dan

warna kulit

1.5 Monitor TTV

1.6 Kolaborasi pemberian transfuse

14.00 DK 2 Defisit

Nutrisi

S : Ibu mengatakan pasien tidak mau mengahbiskan

makanannya, pasien hanya makan 3-4 sendok saja

O : - Pasien tampak kurus - BB 12kg

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2.1 Kaji adanya alergi makanan

2.2 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

2.3 Berikan diet yang mengandung tinggi serat untuk

mencegah konstipasi

2.4 Anjurkan kepada orang tua untuk meningkatkan

intake adekuat

2.5 Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan

makan sedikit tapi sering

2.6 Monitor berat badan

14.00 DK 3

Intoleransi

Aktivitas

S: - ibu mengatakan pasien banyak istirahat di tempat tidur

- ibu mengatakan pasien sangat lemah untuk beraktvitas

O: -pasien tampak lemah -pasien banyak tidur daripada aktivitas

-Hb 6,3 g/dl

A: Masalah belum teratasi

P: Lanjutkan intervensi

3.1 Observasi adanya pembatasan klien dalam

melakukan aktivitas 3.2 Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan

3.3 Monitor nutrisi dan sumber energy yang adekuat

3.4 Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan

emosi secara berlebihan

3.5 Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas

(sesak nafas & pucat)

Page 194: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

59

14.00 DK 4 Resiko

Inveksi

S : - Ibu mengatakan tidak ada tanda dan gejala infeksi

O : - Pasien tampak lemah

- HB 6,3 g/dl - Leukosut 15.000 sel/mm

A : Masalah resiko belum terjadi

P : Lanjutkan intervensi

4.1 Batasi pengunjung bila perlu.

4.2 Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci

tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung

meninggalkan pasien.

4.3 Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

keperawatan.

4.4 Pertahankan lingkungan aseptic selama

pemasangan alat.

4.5 Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan

lokal. 4.6 Dorong masukan nutrisi yang cukup.

4.7 Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala

infeksi

14.00 DK 5

Gangguan

Tumbuh

Kembang

S : - ibu mengatakan bb pasien sulit naik dan terlihat kurus

O : - pasien terlihat kurus -bb 12kg tb 90cm

A : Masalah beum teratasi

P : lanjutkan intervensi

5.1 Berikan diet tinggi nutrisi yang seimbang

5.2 Pantau tinggi dan berat badan gambarkan pada grafik

pertumbuhan 5.3 Dorong aktivitas yang sesuai dengan usia pasien

5.4 Ajarkan kedua orangtua bagaimana cara menstimulus

tumbuh kembang anak

Hari

ke 2

Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi (SOAP) Paraf

14.00 DK 1 Perfusi

Perifer Tidak

Efektif

S : - Ibu mengatakan pasien masih tampak pucat namun

sudah tidak lemah seperti kemarin

O : - Pasien masih tampak pucat

- akral dingin, CRT >3 detik

- N: 80 x/m

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan Intervensi

1.1 Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka

terhadap panas/dingin/tajam/tumpul

1.2 Monitor adanya pretase

1.3 Instruksikan keluarga untuk mengobservasi kulit

jika ada lesi atau laserasi

1.4 Observasi pengisian kapiler (<3 detik), akral dan

warna kulit

1.5 Monitor TTV

1.6 Kolaborasi pemberian transfuse

14.00 DK 2 Defisit S : Ibu mengatakan pasien sangat sulit dibujuk untuk makan

Page 195: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

60

Nutrisi O : - Pasien tampak kurus

-Pasien hanya makan 3-4 sendok saja sekali makan

-BB 12kg

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

2.1 Kaji adanya alergi makanan

2.2 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan

jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien

2.3 Berikan diet yang mengandung tinggi serat untuk

mencegah konstipasi

2.4 Anjurkan kepada orang tua untuk meningkatkan

intake adekuat

2.5 Anjurkan kepada orang tua untuk memberikan

makan sedikit tapi sering

2.6 Monitor berat badan

14.00 DK 3 Resiko

Infeksi

S : - ibu mengatakan pasien sudah beraktivitas bermain di

sekitar tempat tidurnya O : - pasien dapat beraktivitas kecil dalam kamarnya

-pasien masih tampak pucat

A : Masalah belum teratasi

P : Lanjutkan intervensi

3.1 Observasi adanya pembatasan klien dalam

melakukan aktivitas 3.2 Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan

3.3 Monitor nutrisi dan sumber energy yang adekuat

3.4 Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan

emosi secara berlebihan

3.5 Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas

(sesak nafas & pucat)

14.00 DK 4 Resiko

Infeksi

S : - Ibu mengatakan sampai saat ini tidak ada tanda gejala

infeksi

O : - Pasien tampak lebih beraktivitas dari kemarin

-Tidak ada tanda dan gejala infeksi

A : Masalah belum teratasi P : Lanjutkan intervensi

4.1 Batasi pengunjung bila perlu.

4.2 Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci

tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung

meninggalkan pasien.

4.3 Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan

keperawatan.

4.4 Pertahankan lingkungan aseptic selama

pemasangan alat.

4.5 Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan

lokal.

4.6 Dorong masukan nutrisi yang cukup.

4.7 Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala

infeksi

14.00 DK 5 Gangguan

S : - ibu mengatakan bb pasien sulit naik dan terlihat kurus O : - pasien terlihat kurus

Page 196: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

61

Tumbuh

Kembang

-bb 12kg tb 90cm

A : Masalah beum teratasi

P : lanjutkan intervensi

5.1 Berikan diet tinggi nutrisi yang seimbang

5.2 Pantau tinggi dan berat badan gambarkan pada grafik

pertumbuhan

5.3 Dorong aktivitas yang sesuai dengan usia pasien

5.4 Ajarkan kedua orangtua bagaimana cara menstimulus

tumbuh kembang anak

Hari 3 Diagnosa

Keperawatan

Evaluasi (SOAP) Paraf

12.00 DK 1 Perfusi

Perifer Tidak

Efektif

S : - Ibu mengatakan pasien sudah tidak pucat dan sudah

kembali sehat

O : - Pasien tidak anemis - Akral hangat

- N: 90x/m, CRT <2 detik, kulit kemerahan

- HB sekarang 10,8 g/dl

A : Masalah teratasi

P : Pasien Pulang Hentikan Intervensi

12.00 DK 2 Defisit

Nutrisi

S : Ibu mengatakan pasien mau makan sendiri sambil

bermain gadget

O : - Pasien sudah mau makan sendiri dan habis ¼ porsi

- BB 12kg tidak ada penurunan berat badan

A : Masalah teratasi sebagian

P : Pasien pulang hentikan Intervensi, berikan edukasi

pentingnya nutrisi yang adekuat

12.00 DK 3

Intoleransi

Aktivitas

S : - ibu mengatakan pasien sudah dapat beraktivitas

seperti biasa dan lebih aktif bermain O: - pasien dapat bermain dengan teman sebayanya

- pasien tampak lebih aktif

- kulit pasien tampak kemerahan

A: Masalah teratasi

P: Hentikan intervensi

12.00 DK 4 Resiko Infeksi

S : - Ibu mengatakan tidak ada tanda dan gejala infeksi yang muncul

O : - HB sekarang 10,8g/dl

-Leukosit 18.000 sel/mm

A : Masalah resiko tidak terjadi

P : Pasien pulang hentikan intervensi

12.00 DK 5

Gangguan

Tumbuh

Kembang

S : - ibu mengatakan bb pasien sulit naik dan terlihat kurus

O : - pasien terlihat kurus

-bb 12kg tb 90cm

A : Masalah beum teratasi

P : lanjutkan intervensi 5.1 Berikan diet tinggi nutrisi yang seimbang 5.2 Pantau tinggi dan berat badan gambarkan pada grafik

Page 197: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

pertumbuhan

5.3 Dorong aktivitas yang sesuai dengan usia pasien

5.4 Ajarkan kedua orangtua bagaimana cara menstimulus

tumbuh kembang anak

4.2 Pembahasan

Pada pembahasan kasus ini peneliti akan membahas tentang adanya

kesesuaian maupun kesenjangan antara teori dan hasil asuhan keperawatan

pada pasien 1 dan 2 dengan kasus Thalasemia yang telah dilakukan sejak

tanggal 07 – 15 Mei 2019 di Ruang Melati RSUD AWS. Kegiatan yang

dilakukan meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi

keperawatan, implementasi keperawatan, dan evaluasi keperawatan.

4.2.1 Diagnosa Keperawatan

Menurut asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis dalam

SDKI (2017) terdapat 7 diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus

Thalasemia yaitu, Perfusi perifet tidak efektif, Pola nafas tidak efektif,

Defisit nutrisi, Intoleransi aktivitas, Gangguan tumbuh kembang, Gangguan

citra tubuh, Resiko infeksi.

Berdasarkan hasil pengkajian dan analisa data terdapat 3 diagnosa

keperawatan yang ditegakkan pada klien 1 dan klien 2 yaitu Perfusi perifer

tidak efektif berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemogblobin,

Defisit nutrisi berhubungan dengan kurangnya asupan makanan, Intoleransi

Aktivitas Berhubungan dengan Ketidakseimbangan Antara Suplai dan

Kebutuhan Oksigen, Resiko infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan

pertahanan tubuh sekunder: penurunan hemoglobin.

Page 198: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 199: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 200: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 201: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 202: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 203: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 204: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 205: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 206: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 207: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 208: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 209: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 210: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 211: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Scanned by TapScanner

Page 212: KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK ...repository.poltekkes-kaltim.ac.id/1071/1/KTI NUR RACHMI SAUSAN.pdf · ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK DENGAN THALASEMIA

Dokumentasi Seminar Hasil