14
KARYA ILMIAH I. Pengertian Karya Ilmiah Bahwa yang dimaksud karya ilmiah adalah suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah. II. Ciri Karya Ilmiah Tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta di lapangan adalah sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini: 1. Objektif. Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya. 2. Netral. Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan- kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan. 3. Sistematis. Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya. 4. Logis. Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif. 5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan). Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu- gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang

KARYA ILMIAH, NON ILMIAH DAN SEMI ILMIAH SERTA METODE ILMIAH.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • KARYA ILMIAH

    I. Pengertian Karya Ilmiah

    Bahwa yang dimaksud karya ilmiah adalah suatu karangan yang berdasarkan penelitian

    yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan

    pendekatan metode ilmiah.

    II. Ciri Karya Ilmiah

    Tidak semua karya yang ditulis secara sistematis dan berdasarkan fakta di lapangan adalah

    sebuah karya ilmiah sebab karya ilmiah mempunyai ciri-ciri seperti berikut ini:

    1. Objektif.

    Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan

    kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan

    yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan

    demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.

    2. Netral.

    Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-

    kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu,

    pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca

    perlu dihindarkan.

    3. Sistematis.

    Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola

    pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya.

    Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

    4. Logis.

    Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau

    deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif;

    sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola

    deduktif.

    5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).

    Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu

    menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-

    gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang

  • seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar)

    hendaknya dihindarkan.

    6. Tidak Pleonastis

    Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak

    berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).

    7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.

    III. Syarat Karya Ilmiah

    Berikut ini adalah syarat-syarat karya ilmiah :

    1. Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.

    2. Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang

    menyangganya.

    3. Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.

    4. Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun

    mendukung alur pikir yang teratur.

    5. Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandungdalam

    hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.

    6. Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan),

    deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).

    IV. Jenis Karya Ilmiah

    Pada prinsipnya semua karya ilmiah yaitu hasil dari suatu kegiatan ilmiah. Dalam hal ini

    yang membedakan hanyalah materi, susunan , tujuan serta panjang pendeknya karya tulis

    ilmiah tersebut,. Secara garis besar, karya ilmiah di klasifikasikan menjadi dua, yaitu karya

    ilmiah pendidikan dan karya ilmiah penelitian.

    1. Karya Ilmiah Pendidikan

    Karya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagai

    persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:

    Paper (Karya Tulis).

    Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi

    ringkasan atau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah

    yang diberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.

    Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari

    mata kuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di

  • perdalam dengan beberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan

    Data, Bab III Pembahasan atau Analisisdan Bab IV Penutup yang terdiri dari

    kesimpulan dan saran.

    Pra Skripsi

    Pra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratan

    mendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada

    jenjang akademik atau setingkat diploma 3 ( D-3).

    Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran,

    permasalahan, tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II

    gambaran umum (menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan

    permasalahan penelitian), Bab III deskripsi data (memaparkan data yang diperoleh dari

    lokasi penelitian). Bab IV analisis (pembahasan data untuk menjawab masalah

    penelitian). Bab V penutup (kesimpulan penelitian dan saran)

    Skripsi

    Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan

    pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- fakta

    empiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan ) maupun

    penelitian tidak langsung (study kepustakaan)skripsi ditulis sebagai syarat mendapatkan

    gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alur pemikiran

    ilmiah yaitu logis dan emperis.

    Thesis

    Thesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesis

    merupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).

    Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi

    guna mempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master,

    khazanah ini terutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara

    mendalam tentang suatu hal yangmenjadi tema thesis tersebut.

    Disertasi

    Disertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat

    dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci. Dalil

    yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahan

    senat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasil

    penemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam

  • terhadap suatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut

    bersifat orisinil dari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor.

    2. Karya ilmiah Penelitian.

    a. Makalah seminar.

    Naskah Seminar

    Naskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas

    suatu permasalahan yang akan disampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa

    berdasarkan hasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau

    memecahkan permasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar.

    Naskah Bersambung

    Naskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut

    karya tulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title

    dengan pokok bahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan

    secara bersambung, atau bisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam

    waktu yang berbeda.

    b. Laporan hasil penelitian

    Laporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya

    dilakukan secara relatif singkat. Laporan ini bisa dikelompokkan sebagai karya tulis

    ilmiah karena berisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam

    tahap awal.

    c. Jurnal penelitian

    Jurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian dan

    resensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue dan mendapatkan nomor dari

    perpustakaan nasional berupa ISSN (international standard serial number).

  • KARYA NON ILMIAH

    I. Pengertian Karya Tulis Non-ilmiah

    Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan

    pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum,

    dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu

    formal).

    II. Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah :

    1. ditulis berdasarkan fakta pribadi,

    2. fakta yang disimpulkan subyektif,

    3. gaya bahasa konotatif dan populer,

    4. tidak memuat hipotesis,

    5. penyajian dibarengi dengan sejarah,

    6. bersifat imajinatif,

    7. situasi didramatisir,

    8. bersifat persuasif.

    9. tanpa dukungan bukti

    III. Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah adalah :

    1. dongeng,

    2. cerpen,

    3. novel,

    4. drama, dan

    5. roman.

  • KARYA SEMI ILMIAH

    I. Pengertian Karya Semi Ilmiah

    Karangan Semi-Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan.

    Penulisannya-pun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah.

    Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-

    katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya

    atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangan semi ilmiah memang

    masih banyak digunakan misalnya dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat, dan

    karakteristiknya berada diantara ilmiah.

    II. Ciri Ciri Karya Semi Ilmiah :

    1. Ditulis berdasarkan fakta pribadi

    2. Fakta ang disimpulkan subjektif

    3. Gaya bahasa formal dan popular

    4. Mementingkan diri penulis

    5. Melebih-lebihkan sesuatu

    6. Usulan-usulan bersifat argumentative, dan

    7. Bersifat persuasive

    8. Bentuk karangan semi ilmiah yaitu; artikel, editorial, opini, tips, reportase, dan resensi

    buku.

    9. Resensi buku adalah bentuk konbinasi antara uraian, ringkasan, dan kritik objektif

    terhadap sebuah buku. Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan,

    deskripsi, kritik, apresiasi, dan praduga.

    III. Jenis - jenis Karya Semi Ilmiah adalah :

    1. Artikel

  • Karangan faktual secara lengkap dengan panjang tertentu yang dibuat untuk

    dipublikasikan (melalui koran, majalah, buletin, dsb) dan bertujuan menyampaikan

    gagasan dan fakta yang dapat meyakinkan, mendidik, dan menghibur.

    2. Editorial

    Artikel dalam surat kabar atau majalah yangg mengungkapkan pendirian editor atau

    pimpinan surat kabar (majalah) tersebut mengenai beberapa pokok masalah.

    3. Feature

    Feature adalah cerita khas kreatif yang berpijak pada jurnalistik sastra tentang suatu

    situasi, keadaan, atau aspek kehidupan, dengan tujuan untuk memberi informasi dan

    sekaligus menghibur khalayak media massa.

    4. Opini

    5. Reportase

    6. Manga

    Perbedaan Karangan Ilmiah dengan Non Ilmiah

    Istilah karangan ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim

    diketahu orang dalam dunia tulis-menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian

    ahli bahasa menyebutkan karangan fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya

    penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karangan ilmiah

    maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apapun namanyan, kedua-duanya memiliki

    perbedaan yang signifikan. Perbedaan-perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari

    berbagai aspek.

    Karangan ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual

    objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti.

    Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau observasi.

    Karangan ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah

    digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah-langkah yang teratur dan

    terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi.

    Dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah.

    Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karangan ilmiah.

  • Perbedaan-perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan

    pengklasifikasian.

    Selain karangan ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga

    karangan yang berbentuk semiilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan

    dengan tegas antara karangan semiilmiah degan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza

    (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan

    semiilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan

    kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di

    bidang ilmu tertentu, dalam karangan semiilmiah, bahasa yang terlalu teknis tersebut

    sedapat mungkin dihindari.

    Dengan kata lain, karangan semiilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah-

    istilah umum daripada istilah-istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika

    penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara

    ketat dan sistematis, sedangkan karangan semiilmiah agak longgar meskipun tetap

    sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang

    tidak selalu terdapat pada karangan semiilmiah.

    Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semiilmiah, dan nonilmiah yang telah

    disebutkan diatas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah,

    skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semiilmiah antara lain artikel, feature,

    kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng,

    hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.

    Perbedaan Karangan Ilmiah dengan Semi ilmiah

    Kecermatan dalam berbahasa mencerminkan ketelitian dalam berpikir adalah

    slogan yang harus dipahami dan diterapkan oleh seorang penulis. Melalui kecermatan

    bahasa gagasan atau ide-ide kita akan tersampaikan. Oleh karena itu, penguasaan bahasa

    amat diperlukan ketika anda menulis.

    Bahasa dalam karangan ilmiah menggunakan ragam bahasa Indonesia resmi. Ciri-

    ciri ragam resmi yaitu menerapkan kesantunan ejaan (EYD/Ejaan Yang Disempurnakan),

    kesantunan diksi, kesantunan kalimat, kesantunan paragraph, menggunakan kata ganti

    pertama penulis, bukan saya, aku, kami atau kita, memakai kata baku atau istilah

    ilmiah, bukan popular, menggunakan makna denotasi, bukan konotasi, menghindarkan

    pemakaian unsur bahasa kedaerahan, dan mengikuti konvensi penulisan karangan ilmiah.

  • Ada berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah

    seminar atausimposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu

    merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang

    terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam

    melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

    Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk

    menghasilkan karangan ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi(tugas

    akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan

    cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih

    merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap

    karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari.

    Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk

    mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.

    Sumber :

    http://annisahaniutam.blogspot.com/2015/01/tulisan-bahasa-indonesia-2-karangan_2.html

    http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-

    ilmiah-populer.html

    http://baddaysp.blogspot.com/2013/04/perbedaan-karangan-ilmiah-dan-non-ilmiah.html

    http://bazzsystem.blogspot.com/2012/04/perbedaan-karangan-ilmiah-semi-ilmiah.html

    http://wantosakti.wordpress.com/2014/05/01/teori-tentang-proposal-ilmiah-dan-semi-ilmiah/

  • METODE ILMIAH

    I. Pengertian Metode Ilmiah

    Metode ilmiah merupakan suatu prosedur atau urutan langkah yang harus dilakukan untuk

    melakukan suatu proyek ilmiah.

    Metode ilmiah juga dapat didefinisikan sebagai cara menerapkan prinsip-prinsip logis

    terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran (Almadk ,1939).

    Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk

    melakukan suatu proyek ilmiah (science project).

    Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses

    keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis.

    Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk

    menjelaskan fenomena alam.

    Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen.

    Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

    (wikipedia)

    II. Tujuan Mempelajari Metode Ilmiah

    1. Untuk meningkatkan keterampilan, baik dalam menulis, menyusun, mengambil

    kesimpulan maupun dalam menerapkan prinsip-prinsip yang ada.

    2. Untuk mengorganisasikan fakta

    3. Merupakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-

    pertimbangan logis.

    4. Untuk mencari ilmu pengetahuan yang dimulai dari penentuan masalah, pengumpulan

    data yang relevan, analisis data dan interpretasi temuan, diakhiri dengan penarikan

    kesimpulan.

    5. Mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan

    pengetahuan yang dapat diandalkan.

  • III. Langkah-langkah Metode Ilmiah

    1. Perumusan masalah

    Pertanyaan mengenai objek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat

    diidentifikasikan factor-faktor yang terkait di dalamnya.

    2. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis

    Argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin terdapat antara berbagai factor

    yang saling mengikat dan membentuk konstelasi permaslahan.Disusun secara rasional

    berdasrakan premis-premis ilmiah yang teruji kebenarannya dengan memperhatikan

    faktor-faktor empiris yang relefan dengan permasalahannya.

    3. Perumusan hipotesis

    Jawaban sementara atau dugaan jawaban pertanyaanyang diajukan yang materinya

    merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan.

    4. Pengujian hipotesis

    Pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk

    memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis tersebut atau

    tidak.

    5. Penarikan kesimpulan

    Penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Sekiranya

    dalam proses pengujian terdapat fakta yang cukup yang mendukung hipotesis maka

    hipotesis itu diterima. Dan sebaliknya sekiranya dalam proses pengujian tidak terdapat

    fakta yang yang cukup yang mendukung hipotesis maka hipotesis itu ditolak.

    IV. Secara umum metode penulisan ilmiah meliputi langkah-langkah berikut:

    a. Observasi Awal

    Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk

    melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan

    informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman,

    berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.

    Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.

    Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.

  • Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.

    b. Mengidentifikasi masalah

    Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan

    dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu

    pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan

    energi surya di rumah?

    Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.

    Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.

    Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

    c. Merumuskan atau menyatakan hipotesis

    Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah

    yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum

    penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran

    hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat,

    jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang

    dilakukan salah.

    Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis

    Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen

    d. Melakukan Eksperimen

    Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan.

    Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga

    jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat,

    dan variabel kontrol.

    Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas.

    Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada

    variabel bebas.

    Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.

    Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.

  • Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.

    Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.

    Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.

    e. Menyimpulkan Hasil Eksperimen

    Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan

    bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk

    hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat

    dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian

    lebih lanjut.

    Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis

    Jangan ubah hipotesis

    Jangan abaikan hasil eksperimen

    Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai

    Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan

    penyebab ketidaksesuaian

    Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.

    V. Langkah-Langkah Metode Penulisan Ilmiah :

    1. Masalah

    berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoretis, sebagai

    suatu aktivitas pendahuluan. Agar masalah ditemukan dengan baik memerlukan fakta-

    fakta empiris dan diiringi dengan penguasaan teori yang diperoleh dari mengkaji

    berbagai literatur relevan.

    2. Rumusan masalah

    Masalah yang ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya

    rumusan masalah disusun dalam bentuk pertanyaan.

    3. Pengajuan hipotesis

    Masalah yang dirumuskan relevan dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari

    penelusuran referensi teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.

    4. Metode/strategi pendekatan penelitian

    Untuk menguji hipotesis maka peneliti memilih metode/strategi/pendekatan/desain

    penelitian yang sesuai.

    5. Menyusun instrumen penelitian

  • Langkah setelah menentukan metode/strategi pendekatan, maka peneliti merancang

    instrumen penelitian sebagai alat pengumpulan data, misalnya angket, pedoman

    wawancara, atau pedoman observasi, dan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas

    instrumen agar instrumen memang tepat dan layak untuk mengukur variabel penelitian.

    6. Mengumpulkan dan menganalisis data

    Data penelitian dikumpulkan dengan Instrumen yang kemudian dilakukan pengolahan

    dan analisis data dengan menggunakan alat-alat uji statistik yang relevan dengan tujuan

    penelitian atau pengujian secara kualitatif.

    7. Simpulan

    Langkah terakhir adalah membuat simpulan dari data yang telah dianalisis. Melalui

    kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan dapat

    dibuktikan kebenarannya.

    Sumber :

    http://rararirureroo.blogspot.com/2013/06/metode-ilmiah-definisi-tujuan-langkah.html

    http://sheilynurfajriah.blogspot.com/2013/04/pengertian-karakteristik-dan-langkah.html

    https://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/29/apakah-yang-dimaksud-dengan-metode-

    ilmiah/

    https://www.academia.edu/6475118/Pengertian_metodologi_penelitian