Kajian Pustaka Hukum

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    1/27

    Pengertian hukum,Sumber Hukum& Metode Penemuan Hukum

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    2/27

    PENGERTIAN HUKUM MENURUT Dr. O. NOTOHAMIDJOJO, SH

    Hukum adalah kompleks peraturan yang tertulis dan

    tidak tertulis, yang biasanya bersifat memaksaterhadap kelakuan manusia di dalam masyarakat, yangberlaku dalam berjenis lingkungan hidup danmasyarakat negara (serta antar negara) dengan tujuanmewujudkan keadilan, tata serta damai.

    MENURUT H.M.N. PURWOSUTJIPTO, SHHukum adalah keseluruhan Norma, yang oleh penguasanegara atau penguasa masyarakat yang berwenangmenetapkan hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai

    peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruhanggota masyarakat, dengan tujuan untuk mengadakansuatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    3/27

    PENGERTIAN HUKUM SECARA

    UMUM

    Hukum adalah keseluruhan norma

    yang oleh penguasa masyarakat yang

    berwenang menetapkan hukum,

    dinyatakan atau dianggap sebagaiperaturan yang mengikat bagi sebagian

    atau seluruh anggota masyarakat

    tertentu, dengan tujuan untuk

    mengadakan suatu tata yangdikehendaki oleh penguasa tersebut.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    4/27

    Adanya kecenderungan stigma dalam masyarakat:

    Dengan memberikan suatu pengertian tentang hukum

    dapat menimbulkan kesan yang keliru terutama sekalibagi seorang yang baru belajar ilmu hukum, sehinggapada saat perkenalan pertama dengan hukum telah timbulsuatu kesalah pahaman, sebab ide atau gambaran tentanghukum tidak sama dengan kenyataan yang diharapkan.Dengan kata lain, hukum yang seharusnya berlaku tidaksama dengan hukum yang senyatanya berlaku.

    Selain itu pendapat para ahli hukum mengenai pengertianhukum selalu berbeda-beda. Adanya perbedaan ini dapatkita pahami karena hukum itu mempunyai banyak segidan bermacam-macam masalah sehingga tidak mungkintercakup dalam suatu pengertian yang memuaskan.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    5/27

    LINGKUP LAKU BERLAKUNYA HUKUM

    (J.H.A. LOGEMANN)

    LINGKUP LAKU PRIBADI(PERSONENGEBIED)

    Mempunyai kaitan erat dengansiapa(pribadi kodrati) atau apa (peran

    pribadi hukum ) yang oleh kaedahhukum dibatasi.

    LINGKUP LAKU MENURUTWAKTU (TIJDSGEBIED)

    Menunjukkan waktu kapan suatuperistiwa tertentu diatur oleh kaedahhukum.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    6/27

    LINGKUP LAKU MENURUTWILAYAH (RUIMTEGEBIED)

    Berkaitan dengan terjadinyasuatu peristiwa hukum yangdiberi batas-batas (dibatasi) oleh

    kaedah hukum. LINGKUP LAKU MENURUT

    HAL IKHWAL

    Berkaitan dengan hal-hal apa sajayang menjadi obyekpengaturandari suatu kaedah.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    7/27

    PENGERTIAN HUKUM YANG

    DIBERIKAN OLEH MASYARAKAT

    Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan;

    Hukum sebagai Disiplin;

    Hukum sebagai Kaedah

    Hukum sebagai Tata Hukum

    Hukum sebagai Petugas (Hukum) Hukum sebagai Keputusan Penguasa

    Hukum sebagai Proses Pemerintahan

    Hukum sebagai Peri Kelakuan yangajeg atau sikap tindak yang teratur

    Hukum sebagai Jalinan Nilai-nilai

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    8/27

    1.Hukum sebagai ilmu pengetahuan, yakni pengetahuanyang tersusun secara sistematis atas dasar kekuatan

    pemikiran. 2. Hukum sebagai disiplin, yakni suatu sistem ajaran

    tentang kenyataan atau gejala-gejala yang dihadapi.

    3. Hukum sebagai kaedah, yakni pedoman atau patokansikap tindak atau perikelakuan yang pantas ataudiharapkan.

    4. Hukum sebagai tata hukum, yakni struktur dan prosesperangkat kaedah-kaedah hukum yang berlaku pada suatuwaktu dan tempat tertentu serta berbentuk terulis.

    5. Hukum sebagai petugas, yakni pribadi-pribadi yangmerupakan berhubungan erat dengan penegakan hukum(Law-enforcement officer).

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    9/27

    6.Hukum sebagai putusan penguasa proses diskresi

    yang menyangkut (Wayne La Favre, 1964):

    decision-making not strictly governed by

    legal rurles, but rather with significant element of

    personal judgement, oleh karena yang dimaksud

    dari diskresi adalah (Roscoe Pound 1960):

    an authority conferred by law to act in certain

    conditions or situations in accordance with

    anofficials or an official agencies own

    considered judgment and conscience. It is an ideaof morals, belonging to the twilight zone between

    law and moral.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    10/27

    7. Hukum sebagai proses pemerintahan, yaitu proseshubungan timbal balik antara unsur-unsur pokokdari sistem kenegaraan. Artinya, hukum dianggapsebagai (Henry Pratt et.al.1979):

    A command or prohibitation emanating from theautorized agency of the state and back up bythe authority and the capacity to exercise forcewhich is characteristic of the state.

    Dengan demikian yang dimaksud dengan hukumadalah (Donald Black):

    the normative life of state and its citizens,such as legislation, litigation, and adjudication.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    11/27

    8. Hukum sebagai sikap tindak ajeg atau

    peri-kelakuan yang teratur, yaitu peri-kelakuan yang diulang-ulang dengan cara

    yang sama, yang bertujuan untuk mencapai

    perdamaian.9. Hukum sebagai jalinan nilai-nilai, yaitu

    jalinan dari konsepsi-konsepsi abstrak

    tentang apa yang dianggap baik dan apayang dianggap buruk (G. Duncan Mitchell:

    1977).

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    12/27

    Sumber Hukum:

    Sumber hukum dalam

    arti materiil

    Sumber hukum dalam

    arti formil

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    13/27

    Sumber hukum dalam arti

    materialyaitu:Faktor-faktor yang turut serta menentukanisi hukum. Faktor-faktor kemasyarakatanyang mempegaruhi pembentukan hukumyaitu:

    Stuktural ekonomi dan kebutuhan-kebutuhanmasyarakat antara lain: kekayaan alam, susunangeologi, perkembangan-perkembangan perusahaandan pembagian kerja.

    Kebiasaan yang telah membaku dalam masyarakatyang telah berkembang dan pada tingkat tertentu

    ditaati sebagai aturan tinglkah laku yang tetap. Hukum yang berlaku

    Tata hukum negara-negara lain

    Keyakinan tentang agama dan kesusilaan

    Kesadaran hukum

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    14/27

    Sumber hukum dalam arti

    formal, yaitu :Sumber hukum yang bersangkut paut denganmasalah prosedur atau cara pembentukanya, terdiridari:

    Sumber hukum dalam arti formal yang tertulis

    1. Undang-undang :

    a. UU dalam arti material: keputusan penguasa yang dilihatdari segi isinya mempunyai kekuatan mengikat umummis. UU Teroisme, UU Pailit.

    b. UU dalam arti formal : keputusan penguasa yang diberinama UU disebabkan bentuk yang menjadikannya UU,mis UU APBN

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    15/27

    Sumber hukum dalam arti formal yangtidak tertulis

    Prof. Soepomo dalam catatan mengenai pasal32 UUD 1950 berpendapat bahwa

    Hukum adat adalah synonim dengan hukumtidak tertulis dan hukum tidak tertulis berartihukum yang tidak dibentuk oleh sebuah

    badan legislatif yaitu hukum yang hidupsebagai konvensi di badanbadan hukum

    negara (DPR, DPRD, dsb), hukum yangtimbul karena putusan-putusan hakim danhukum kebiasaan yang hidup dalammasyarakat.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    16/27

    Tap MPRS No.XX/MPRS/1966 Tataurutan prundangan RI menurut UUD

    1945

    - Bentuk peraturan perundangan RI

    Undang-undang Dasar 1945

    Tap MPRUndang-undang/Perpu

    Peraturan Pemerintah

    Keputusan Presiden

    Peraturahn Menteri

    Instruksi Mentri

    Dan lain-lain

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    17/27

    Pasal 2 Tap MPR No III/MPR/2000 tentangSumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-

    undangan

    1. UUD 1945;

    2. Tap MPR RI.

    3. Undang-Undang,

    4. Peperpu;

    5. Peraturan Pemerintah,

    6. Keputusan Presiden;

    7. Peraturan Daerah.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    18/27

    2. Hukum Traktat

    Traktat adalah perjanjian yang dibuat antara

    negara yang dituangkan dalam bentuk tertentu3. Putusan Hakim (yurisprudensi)

    Istilah yurisprudensi berasal dari kataJurisprudentia (Bahasa Latin), yang berarti

    pengetahuan hukum (Rechts geleerheid). Katayurisprudensi sebagai istilah teknis Indonesia,sama artinya dengan kata Jurisprudentia(Bahasa Belanda) dan Jurisprudence dalam

    bahasa Perancis yaitu, Peradilan tetap atau

    hukum peradilan.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    19/27

    Pendapat tentang Yurisprudensi

    Apeldoorn :yurisprudensi, doktrin dan perjanjian

    merupakan faktor-faktor yang membantu

    pembentukan hukum.Sedangkan Lemaire:

    yurisprudensi, ilmu hukum (doktrin) dan

    kesadaran hukum sebagai determinanpembentukan hukum.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    20/27

    Sukdino M:[1] Sudikno Mertokusumo, Sejarah Peradilan.hal.179

    Yurisprudensi sebagai peradilan padaumumnya (judicature, rechtspraak) yaitu

    pelaksanaan hukum dalam hal konkrit

    terjadi tuntutan hak yang dijalankan olehsuatu badan yang berdiri sendiri dan

    diadakan oleh negara serta bebas dari

    pengaruh apa atau siapapun dengan caramemberikan putusan yang bersifat mengikat

    dan berwibawa.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    21/27

    4. Doktrin

    Pendapat para sarjana hukum yang merupakandoktrin adalah sumber hukum.[1] Ilmu hukum itusebagai sumber hukum tapi bukan hukum karenatidak langsung mempunyai kekuatan mengikatsebagaimana undang-undang. Ilmu hukum barumengikat dan mempunyai kekuatan hukum biladijadikan pertimbangan hukum dalam putusan

    pengadilan. Disamping itu juga dikenal adagiumdimana orang tidak boleh menyimpangi

    daricommunis opinion doctorum (pendapatumum para sarjana).[1] Sudikno Mertokusumo, Sejarah Peradilan.hal.110.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    22/27

    5. Perjanjian

    Apeldoorn :

    Yurisprudensi, doktrin dan perjanjian

    merupakan faktor-faktor yang membantu

    pembentukan hukum.Sedangkan Lemaire

    Yurisprudensi, ilmu hukum (doktrin) dan

    kesadaran hukum sebagai determinanpembentukan hukum.

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    23/27

    Metode Penemuan Hukum

    Interpretasi menurut bahasa.

    Interpretasi teleologis atau sosiologis;

    Interpretasi sistimatis;

    Interpretasi histories;

    Interpretasi komparatif;

    Interpretasi futuristis;

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    24/27

    Pembagian Hukum

    Sumbernya:

    Hukum Perundang-undangan;

    Hukum Kebiasaan (Hukum Adat);

    Hukum Traktat;

    Hukum Yurisprudensi;

    Bentuknya:

    Hukum Tertulis: dikodifikasikan dan tidakdikodifikasikan;

    Hukum Tak Tertulis (Hukum Kebiasaan);

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    25/27

    Tempat berlakunya:

    Hukum Nasional; Hukum Internasional;

    Hukum Lokal;

    Waktu berlakunya:

    Ius Constitutum (Hukum Positif);

    Ius Constituendum (draft UU/

    hukum akan datang);

    Hukum Alam : hukum yang berlaku

    universal;

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    26/27

    Cara mempertahankannya :

    Hukum Materiil; mengaturhubungan dan kepentingan yang

    berupa perintah dan larangan;

    Hukum Formil : cara menegakkanperintah dan pelanggaran;

    Sifatnya:

    Hukum yang memaksa, mempunyai

    sanksi;

    Hukum Pelengkap;

  • 7/28/2019 Kajian Pustaka Hukum

    27/27

    Isinya:Hukum Privat (Hukum Sipil): Hukum Perdata dan Hukum

    Dagang (dalam arti luas, hk. Dagang saja dalam artisempit);

    Hukum Publik(Hukum Negara); Hukum yg mengaturhubungan negara dengan warga negaranya danaparatnya, terdiri atas:

    b.1 Hukum Tata Negara: hukum yg mengatur bentukdan susunan suatu negara serta hubungan kekuasaananatara lat-alat perlengkapan negara satu sama lain,

    hubungan pemerintah. pusat dengan pemda; b.2 Hukum Administrasi Negara (Hukum Tata

    Usaha Negara); hukum yg mengatur cara menjalankantugas alat perlengkapan negara;

    b.3 Hukum Pidana[1];

    b.4 Hukum Internasional (Perdata dan

    Publik)[1] Paul Schlten dan Logemann menganggap hukum pidana bukanhukum publik.