28
REFERAT INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK BAGIAN ILMU PENYAKIT ANAK BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Infeksi saluran kemih (urinary tract infection=UTI) adalah bertumbuh dan berkembang biaknya kuman atau mikroba dalam saluran kemih dalam jumlah bermakna. ISK adalah keadaan adanya infeksi (pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang bermakna. 1 Bakteriuria adalah ditemukannya bakteri dalam urin yang berasal dari ISK atau kontaminasi dari uretra, vagina ataupun dari flora di periuretral. Dalam keadaan normal, urin baru dan segar adalah steril. Bakteriuria bermakna yaitu bila ditemukan jumlah koloni > 10 5 /ml spesies yang sama pada kultur urin dari sampel mid-stream urine. Ini merupakan gold standard untuk diagnostik ISK. ISK adalah adanya bakteri pada urin yang disertai dengan gejala infeksi. Ada pula yang mendefinisikan ISK sebagai gejala infeksi yang disertai adanya mikroorganisme patogenik (patogenik : yang menyebabkan penyakit) pada urine, uretra (uretra : saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan dunia luar), kandung kemih, atau ginjal.

ISK Pada Anak

Embed Size (px)

DESCRIPTION

berisi informasi mengenai infeksi saluran kemih pada anak

Citation preview

Page 1: ISK Pada Anak

REFERAT INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK

BAGIAN ILMU PENYAKIT ANAK

BAB I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Infeksi saluran kemih (urinary tract infection=UTI) adalah bertumbuh dan berkembang biaknya kuman atau mikroba dalam saluran kemih dalam jumlah bermakna.

ISK adalah keadaan adanya infeksi (pertumbuhan dan perkembangbiakan

bakteri) dalam saluran kemih, meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di

kandung kemih dengan jumlah bakteriuria yang bermakna.1

Bakteriuria adalah ditemukannya bakteri dalam urin yang berasal dari ISK atau

kontaminasi dari uretra, vagina ataupun dari flora di periuretral. Dalam keadaan normal,

urin baru dan segar adalah steril. Bakteriuria bermakna yaitu bila ditemukan jumlah

koloni > 105/ml spesies yang sama pada kultur urin dari sampel mid-stream urine. Ini

merupakan gold standard untuk diagnostik ISK.

ISK adalah adanya bakteri pada urin yang disertai dengan gejala infeksi. Ada pula yang mendefinisikan ISK sebagai gejala infeksi yang disertai adanya mikroorganisme patogenik (patogenik : yang menyebabkan penyakit) pada urine, uretra (uretra : saluran yang menghubungkan kandung kemih dengan dunia luar), kandung kemih, atau ginjal.

ISK sering terjadi pada bayi dan anak-anak kecil dan merupakan suatu keadaan yang

perlu dicermati karena 5% dari penderitanya hanya menunjukkan gejala yang amat samar

dengan risiko kerusakan ginjal yang lebih besar dibandingkan anak-anak yang sudah lebih

besar. Pengenalan awal, pengobatan yang tepat dan mengetahui faktor dasar yang

mempermudah infeksi lebih jauh penting untuk mencegah perjalanan penyakit untuk menjadi

pyelonefritis atau urosepsis dan menghindari sekuele akhir seperti jaringan parut pada ginjal

dan gagal ginjal.(Stanley Hellerstein, MD. 2006)

ISK dapat terjadi pada 5% anak perempuan dan 1-2% anak laki-laki.2 Kejadian ISK

pada bayi baru lahir dengan berat lahir rendah mencapai 10-100 kali lebih besar dibanding

Page 2: ISK Pada Anak

bayi dengan berat lahir normal (0,1-1%). Sebelum usia 1 tahun, ISK lebih banyak terjadi

pada anak laki-laki. Sedangkan setelahnya, sebagian besar ISK terjadi pada anak perempuan.

Rasio ini terus meningkat sehingga di usia sekolah, kejadian ISK pada anak perempuan 30

kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki. Dan pada anak laki-laki yang disunat, risiko

ISK menurun hingga menjadi 1/5-1/20 dari anak laki-laki yang tidak disunat.

Karena tingginya angka kejadian ISK pada anak-anak dengan gejala klinis yang tak

terlalu jelas serta tingginya resiko komplikasi yang lebih berat, maka dalam referat kali ini

penulis akan membahas tentang ISK.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PATOFISIOLOGI

Hampir semua ISK menyebar secara asendens. Gangguan dari flora periuretra normal,

yang merupakan bagian dari pertahanan tubuh melawan kolonisasi bakteri patogen,

mempermudah terjadinya ISK. Bakteri dari flora periuretra berada di distal uretra, tetapi urine

normal berada dalam keadaan steril di proksimal uretra, kandung kemih, dan bagian

proksimal lainnya pada saluran kemih. Kuman patogen saluran kencing dapat mencapai

kandung kemih dan berkembang biak bila infeksi terjadi. Bakteri patogen tersebut berada di

distal uretra dan mungkin dapat mencapai kandung kemih sebab aliran turbulen urine pada

saat berkemih yang normal atau karena ketidakmampuan berkemih. Kolonisasi di kandung

kemih yang berhasil tak terjadi bila mekanisme pertahanannya tak terganggu karena buang

air kecil normalnya dapat membersihkan kontaminasi bakteri secara lengkap.

KOLONISASI PERIURETHRA

Setelah lahir, area periuretra, termasuk uretra bagian distal, menjadi tempat kolonisasi

mikroorganisme aerob dan anaerob yang berfungsi sebagai barier pertahanan terhadap

kolonisasi kuman patogen saluran kemih. Pada anak yang lebih kecil, enterobacteria dan

enterococcus merupakan flora normal di saluran kemih. Eschericia coli merupakan bakteri

gram negatif yang dominan pada anak perempuan, sedangkan E coli dan Proteus sp pada

anak laki-laki. Anak balita sering terkena ISK karena kolonisasi periuretra oleh E coli,

Page 3: ISK Pada Anak

enterococci, dan Proteus sp. Pada umumnya kuman patogen ini ditemukan pada tahun

pertama kehidupan dan jarang didapatkan setelah >5 tahun.

Mortalitas dan Morbiditas

Mortalitas pada ISK termasuk jarang terjadi pada anak sehat di negara berkembang.

Morbiditas berkaitan dengan pyelonefritis akut yang ditandai dengan gejala sistemik,

seperti demam, nyeri perut, muntah dan dehidrasi. Bakteremia dan sepsis dapat terjadi. Anak

dengan pyelonefritis akut mungkin dapat disertai sistitis. Komplikasi jangka panjang dari

pyelonefritis akut adalah hipertensi, gangguan fungsi ginjal, gagal ginjal terminal, dan

komplikasi pada kehamilan (ISK pada kehamilan, hipertensi pada kehamilan, berat badan

lahir rendah).

Gejala waktu berkemih umumnya sementara, hilang dalam 24-48 jam setelah diobati.

Penyebab dan Faktor Risiko

Escherichia coli adalah penyebab paling umum pada anak-anak, hingga 80%.

Pada bayi baru lahir (0-28 hari), infeksi diperantarai oleh aliran darah.

Sedangkan setelah usia itu, ISK umumnya terjadi dengan naiknya bakteri ke

saluran kemih.

Staphylococcus saprophyticus

Proteus mirabilis. Selain menyebabkan infeksi, bakteri ini mengeluarkan zat

yang dapat memfasilitasi pembentukan batu di saluran kemih.

Mikroorganisme lain yang dapat menyebabkan ISK adalah beberapa bakteri

yang umumnya menginfeksi saluran cerna dan Candida albicans, jamur

yang umumnya menginfeksi pasien dengan kateter (kateter : semacam

selang) pada saluran kemihnya, kekebalan tubuh yang rendah, diabetes

mellitus, atau pasien dalam terapi antibiotik.

Sebagian besar ISK tidak dihubungkan dengan faktor risiko tertentu. Namun pada

ISK berulang, perlu dipikirkan kemungkinan faktor risiko seperti :

Page 4: ISK Pada Anak

Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih

Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete bladder emptying)

Konstipasi

Operasi saluran kemih

Kekebalan tubuh yang rendah

Gejala

Gejala yang dapat timbul pada ISK pada anak sangat tidak spesifik, dan seperti telah

diungkapkan sebelumnya, banyak yang hanya disertai demam sebagai gejala. Dua kategori

klinis dari ISK adalah pyelonefritis akut atau ISK atas dan sistitis akut atau ISK bawah.

Gejala bervariasi sesuai usia.

Anak baru lahir-2 bulan :

sering tak ada gejala di saluran kemih. ISK ditemukan dengan adanya sepsis

neonatus, kuning berkepanjangan, gagal tumbuh, tak mau menyusu.

Anak 2 bulan - 2 tahun :

Bayi dan anak-anak pada usia ini memiliki gejala demam yang tidak diketahui

sebabnya ( >38oC)

Usia ini memiliki resiko tinggi luka pada ginjal dibanding usia yang lebih tua,

karena tanda yang kurang menyebabkan keterlambatan pengobatan dengan

antibiotik. Aturan 3 hari dapat membantu untuk mencegah hal tersebut

terjadi. Contohnya jangan hanya mengawasi bayi atau anak-anak dengan

febris 3 hari yang tak diketahui sebabnya tanpa pemeriksaan urine untuk

evaluasi infeksi.

Bayi sering mendapat demam dan gejala lainnya, seperti rewel, tak mau

menyusu, nyeri perut, muntah dan diare.

Page 5: ISK Pada Anak

Anak dengan usia 1-2 tahun datang dengan gejala sugestif sistitis akut. Gejala

biasanya menangis saat berkemih atau kencing yang berbau busuk tanpa

adanya demam (suhu <38oc).

Anak usia 2-6 tahun

Pada kelompok dengan demam ISK sering memiliki gejala sistemik yaitu tak

nafsu makan; rewel dan nyeri pada perut, panggul dan punggung dengan

atau tanpa kelainan berkemih.

Pasien dengan sistitis akut memiliki gejala berkemih dengan sedikit atau tanpa

peningkatan suhu. Disfungsi berkemih termasuk urgensi, frekuensi,

hesistensi, disuria dan inkontinensia urine.

Nyeri suprapubis atau perut dapat ditemukan dan adanya bau busuk pada urine.

Anak usia lebih tua dan adolesen

Sering mengenai saluran bagian bawah, tetapi pyelonefritis akut masih mungkin.

Gejalanya mirip pada anak usia 2-6 tahun.

Anak perempuan dengan pyelonefritis akut, dapat ada refluks vesikoureter

persisten (VUR), biasanya memiliki sistitis akut dengan ISK bila mereka

bertambah tua.

Penyebab: Proliferasi kuman dalam saluran kemih menyebabkan ISK. Infeksi hampir

selalu asenden dan disebabkan kehadiran bakteri di distal uretra. E coli umumnya

menyebabkan infeksi awal, tapi basil gram negatif lain dan enterococci dapat juga

menyebabkan infeksi.

Staphylococcal saprophyticus sering menjadi penyebab infeksi pada perempuan

adolesen

Masuknya bakteri ke kandung kemih merupakan hasil dari aliran turbulen pada saat

berkemih normal, gangguan berkemih, atau kateterisasi.

Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya ISK sebagai berikut :

Page 6: ISK Pada Anak

Pasien yang mendapat antibiotik spektrum luas (cth. Amoxicillin, cephalexin),

yang dapat menggangu flora usus dan saluran kemih, dan meningkatkan resiko

karena gangguan pada pertahanan alami terhadap kolonisasi oleh bakteri

patogen

Inkubasi bakteri yang diperlama dalam kandung kemih akibat pengosongan

kandung kemih yang tak sempurna atau jarang berkemih dapat melemahkan

pertahanan kandung kemih terhadap infeksi bakteri. Gejala dari gangguan

berkemih seperti urgensi, frekuensi, hesistensi, dribbling, atau inkontinensia

dapat terjadi tanpa adanya infeksi atau iritasi lokal karena kontraksi detrusor

yang tak terhalangi. Ketika inkontinensia dicegah oleh obstruksi uretra, urine

yang mengandung bakteri dari distal uretra akan kembali ke kandung kemih.

Hal tersebut yang umum menyebabkan ISK pada anak-anak.

Khitan pada neonatus menurunkan resiko ISK kurang lebih 90% pada bayi laki-

laki dalam tahun pertama kehidupan. Resiko ISK pada anak yang di khitan

pada tahun pertama kehidupan adalah 1 dalam 1000, sedangkan yang tidak di

khitan 1 dalam 100 anak.

Pemeriksaan Laboratorium

Diagnosis didasarkan kultur kuantitatif dari spesimen urine yang telah dikumpulkan.

Urine midstream bisa didapatkan pada anak yang telah dapat mengontrol kencing. Bayi atau

anak di bawah 2 tahun dengan demam tanpa sumber tampak sakit berat, antibiotik diberikan

dan contoh urin diambil untuk kultur dengan cara aspirasi suprapubik atau kateter. Aspirasi

suprapubik adalah pengambilan urin langsung dari kandung kemih dengan jarum yang lebih

dipilih untuk anak laki yang belum di khitan. Kemungkinan kontaminasi pada urin yang

diperoleh dengan kedua cara tersebut sangat kecil sehingga kedua cara tersebut merupakan

cara yang paling diandalkan.

Namun bila bayi atau anak di bawah 2 tahun dengan demam tersebut tidak tampak

sakit berat, aspirasi suprapubik atau kateterisasi kadang dianggap berlebihan. Pada kondisi

ini, pengambilan contoh urin dapat dilakukan dengan cara yang tidak invasif, misalnya :

Page 7: ISK Pada Anak

Pada anak yang sudah cukup besar, dapat dilakukan pengambilan urin mid-

stream.

Pada bayi atau batita, dapat dilakukan pengambilan urin dengan urin mid-stream

atau kantung penampung urin yang dilekatkan pada perineum.

Pengambilan contoh urin dengan cara ini memiliki risiko kontaminasi yang rendah

jika sebelum pengambilan urin perineum dibersihkan dengan teliti, kantung penampung urin

segera dilepaskan setelah urin diperoleh, dan sediaan tersebut cepat diproses. Pada anak

perempuan, perineum harus dibersihkan dari depan ke belakang dengan semacam kassa yang

dibasahi air hangat tanpa antiseptik. Jika tidak dapat langsung diproses, sediaan harus

disimpan dalam suhu 40oC. Sediaan yang telah disimpan hingga 48 jam masih dapat

digunakan untuk kultur, namun tidak dapat digunakan untuk pemeriksaan mikroskopik

karena sel-sel yang ada sudah rusak.

Yang dilakukan pada contoh urin itu adalah :

Kultur : Kultur yang negatif akan menyingkirkan diagnosis ISK. Sedangkan

pada kultur yang positif, proses pengambilan contoh urin harus diperhatikan.

Jika kultur positif berasal dari aspirasi suprapubik atau kateterisasi, maka hasil

tersebut dianggap benar. Namun jika kultur positif diperoleh dari kantung

penampung urin, perlu dilakukan konfirmasi dengan kateterisasi atau aspirasi

suprapubik.

Urinalisis : Komponen urinalisis yang paling penting dalam ISK adalah esterase

leukosit, nitrit, dan pemeriksaan leukosit dan bakteri mikroskopik. Namun

tidak ada komponen urinalisis yang dapat menggantikan pentingnya kultur

sehingga kultur tetap merupakan keharusan untuk mendiagnosis ISK.

Kultur urine dilakukan dengan wadah yang steril yang melekat di daerah perineal,

yang tak menunjukkan pertumbuhan atau sangat sedikit (<10000 style="">Colony-forming

unit[CFU]/ml), menjadi bukti yang kuat tak adanya ISK. Sayangnya cara ini sering false

positif jadi kurang sesuai untuk diagnosis. Urinalisis tak dapat menggantikan kultur urine

untuk menunjukkan adanya ISK, tapi dapat membantu dalam identifikasi anak yang

membutuhkan terapi antibakteri sambil menunggu hasil kultur urine.

Page 8: ISK Pada Anak

Menurut AAP, jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada kultur untuk dapat

dikategorikan positif adalah sebagai berikut :

Kriteria diagnosis ISK

Pengambilan urin Jumlah koloni Kemungkinan infeksi (%)

Aspirasi suprapubik Gram-negatif : berapa pun >99%

Gram-positif : > beberapa ribu

Kateterisasi >105 95%

Kemungkinan besar infeksi

Meragukan, ulangi

Kemungkinan tidak infeksi

104-105

103-104

<103>

Mid-stream / kantung

Anak laki-laki >104 Kemungkinan besar infeksi

Anak perempuan

3 sediaan = "

v:shapes="_x0000_i1025"

width="9" height="12">105

95%

2 sediaan = "

v:shapes="_x0000_i1026"

width="9" height="12">105

90%

1 sediaan = "

v:shapes="_x0000_i1027"

width="9" height="12">105

80%

5 × 104 105 Meragukan, ulangi

104 5 × 104 + gejala : meragukan, ulangi

- gejala : kemungkinan tidak infeksi

Page 9: ISK Pada Anak

<104> Kemungkinan tidak infeksi

Penghitungan sel darah putih dan metabolisme basal dengan dugaan diagnosis

pyelonefritis akut.

Kultur darah pada bayi demam dan untuk anak yang lebih tua yang sakit, toksis, atau

memiliki demam tinggi.

Table 1. Urinalysis for a presumptive diagnosis of UTI*

Method Findings

Bright field or phase contrast microscopy of

centrifuged urinary sediment Bacteria

Gram stain of uncentrifuged urinary sediment Bacteria

Nitrite and leukocyte esterase Positive: UTI

likely

Nitrite Positive: UTI

probable

Leukocyte esterase Positive:

Nonspecific

*Urine mikroskopik negatif untuk bakteri tak menyingkirkan ISK, tidak juga dengan

dipstik negatif untuk nitrit dan leukosit esterase.

Table 2. Kultur urine untuk diagnosis ISK*

Method Quantitative urinary culture indicating a UTI

among symptomatic children

Suprapubic aspiration

UTI is indicated by growth of bacteria >2000-

3000 CFU/mL coagulase-negative

staphylococci.

Page 10: ISK Pada Anak

Catheterized girl or

midstream clean-void

in a circumcised boy

Febrile infants and children with UTI usually

have >50,000 CFU/mL of a single urinary

pathogen; however, UTI may be present with

10,000-50,000 CFU/mL of a single organism.*

Midstream clean-void

in a girl or

uncircumcised boy

UTI is indicated when >100,000 CFU/mL of a

single urinary pathogen is present in a

symptomatic patient. Pyuria usually is present.

Any method in a girl

or boy

If the patient is asymptomatic, bacterial growth

is usually >100,000 CFU/mL of the same

organism on different days. If no pyuria is

present, this quantity probably indicates

colonization rather than UTI.

*Pasien yang sering berkemih kebanyakan terdapat proliferasi bakteri pada kandung

kemih dengan kehadiran jumlah koloni yang sedikit.

Pemeriksaan Pencitraan

Dilakukan bila telah dikonfirmasi dengan kultur urine kuantitaif.

USG

Pemeriksaan USG dari saluran kemih pada bayi, anak kecil atau adolesen dengan

diagnosis pertama pyelonefritis akut.

USG mungkin terabaikan untuk anak perempuan >2 tahun dengan episode

sistitis akut pertama maupun kedua, bila respon terapi cepat dan memuaskan.

Dengan akut sistitis, USG saluran kemih pada bayi perempuan dan laki-laki pada

semua umur dengan ISK pertama kali.

Voiding cystourethrogram (VCUG)

Lakukan VCUG pada pasien anak dengan pyelonefritis akut yang belum pernah

pencitraan saluran kemih sebelumnya.

Page 11: ISK Pada Anak

Beberapa klinisi melakukan VCUG pada pasien yang berusia >4-5 tahun dengan

pielonefritis akut yang memiliki pola berkemih yang normal ketika tak

terinfeksi.

VCUG tidak diperlukan untuk menilai anak dengan sistitis akut yang telah

berespon cepat terhadap terapi, kecuali USG saluran kemih tak normal.

VCUG dapat dilakukan bila urine bersih dari bakteri dan pyuria dan berkemih

telah kembali seperti sebelumnya.

Beberapa klinisi merekomendasikan menunggu 4-6 minggu untuk dilakukan

VCUG. Bila anak dalam terapi antibakteri pada masa ini, rekomendasi ini

diterima.

Penanganan

Pyelonefritis akut :

anak dengan pyeloneritis akut umumnya memerlukan cairan oral atau parenteral

dan antipiretik, sesegera terapi antibakteri. Asupan yang sesuai adalah 1-1,5X

kebutuhan rumatan biasa. Pada penyakit yang lebih ringan dapat diberikan

ccairan parenteral, pemberian antibakteri dan dapat dirawat di rumah. Pada

keadaan yang lebih berat seringnya perlu perawatan lebih.

Perawatan khusus pada anak dengan pyelonefritis akut yang terkomplikasi.

Penyediaan cairan parenteral yang sesuai, umumnya 1-1,5x dari rumatan

biasanya.

Pengobatan dengan cephalosporin generasi ketiga, ceftriaxone, atau cefotaxime.

Tambahkan ampicillin bila terdapat kokus gram positif dalam sedimen urine

atau bila tak ditemukan kuman. Gentamicin sebagai pilihan lain pada bayi

cukup bulan yang >7 hari, anak yang lebih dewasa dan adolesen yang alergi

cephalosporin. Monitor fungsi ginjal dan kadar aminoglikosida darah bila

pengobatan ini berlanjut lebih dari 48-72 jam.

Page 12: ISK Pada Anak

Kultur urine dan tes sensitivitas dapat dilakukan pada 48 jam. Bila kuman

pathogen sensitif terhadap antibiotik yang digunakan, lanjutkan terapi dengan

rute parenteral hingga ada perbaikan klinis dan afebril setelah 24-36 jam.

Antibiotik oral yang efektif melawan organisme yang menginfeksi kemudian

digantikan dengan antiobiotik parenteral. Lanjutan terapi antibiotik oral kira-

kira untuk 10 hari setelah terapi parenteral berakhir. Lalu dilanjutkan dengan

terapi antibiotik untuk mencegah reinfeksi, diteruskan minimal hingga

dilakukan VCUG.

o Table 3. Antibiotic agents for oral treatment of UTI

Antibacterial Agent Daily Dose and Interval

Sulfisoxazole 120-150 mg/kg, divided q4-6h

Trimethoprim/sulfamethoxazole

6-12 mg/kg TMP, 30-60 mg/kg SMX, divided q12h

Amoxicillin* 20-40 mg/kg, divided q8h

Cephalexin 20-50 mg/kg, divided q6h

Cefixime 8 mg/kg, divided q12-24h

Cefpodoxime 10 mg/kg, divided q12h

Loracarbef 15-30 mg/kg, divided q12h

Nitrofurantoin† 5-7 mg/kg, divided q6h

o *Pada beberapa komunitas, sebagian besar strain e. Coli resisten

terhadap amoxicillin †Nitrofurantoin mungkin dapat digunakan untuk mengobati ISK

bawah, tapi karena rendahnya daya penetrasi ke jaringan,

nitrofurantoin tak sesuai untuk infeksi ginjal.

o Table 4. Obat antibiotik untuk mencegah reinfeksi.

Agent Single Daily Dose

Nitrofurantoin* 1-2 mg/kg

Trimethoprim/sulfamethoxazole* 1-2 mg/kg TMP, 5-10 mg/kg SMX

Page 13: ISK Pada Anak

Trimethoprim 1-2 mg/kg

Jangan gunakan nitrofurantoin dan sulfa pada bayi <>

Penanganan anak dengan sistitis akut

Anak dengan sistitis akut biasanya tidak memerlukan perawatan medis khusus,

selain terapi antibiotik yang sesuai dan menilai kembali frekuensi urine dan

masalah inkontinensia. Pada keadaan tertentu, analgesik diperlukan untuk

disuria atau spasme kandung kemih yang berat.

Bila respon klinis tak bagus setelah 2-3 hari, penggantian terapi mungkin

diperlukan. Dan bila memuaskan, terapi tak perlu diganti, walaupun data

laboratorium menunjukkan bahwa bakteri tak sesuai dengan antibiotik yang

digunakan.

Diikuti selama 5-7 hari untuk mengikuti gejala klinis dan mengevaluasi ulang

urinenya. Secara umum, terapi antibiotik selama 5-7 hari cukup untuk anak

dengan sistitis akut. Dosis tunggal dapat digunakan pada perempuan remaja

dengan sistitis akut. Terapi dosis tungal biasanya dapat menggunakan

amoxicillin (3gr) atau trimethroprim/sulfamethoxazole (320mg/1600mg, 2

tablet kekuatan ganda).

Berendam di air hangat selama 20-30 menit, 3-4 x per hari, sering meringankan

gejala. Dan penggunaan analgesik sistemik dengan asetaminofen atau

analgesik di kandung kemih dengan phenazopyridine hydrochloride

(Pyridium) dapat sangat membantu, dan tak boleh digunakan lebih dari 48 jam

because resiko methemoglobinemi, anemia hemolitik, dan efek samping lain.

Pasien dengan ketidaknyamanan berkemih berat dapat diperingan dengan

pemberian belladona dan opium suppositoria rektal yang sesuai. Tak boleh

digunakan lebih dari 4 kali sehari dan tak lebih dari 2 hari.

Pada anak 2 bulan – 2 tahun dengan kecurigaan ISK dan tampak sakit berat, antibiotik

dapat diberikan secara parenteral. Perawatan di rumah sakit diindikasikan jika ada gejala

Page 14: ISK Pada Anak

sepsis atau bakteremia. Sebagian pihak mengindikasikan perawatan di rumah sakit dan

pemberian antibiotik parenteral pada anak di bawah 6 bulan.

Sedangkan pada anak yang tidak tampak sakit berat, antibiotik yang diberikan

umumnya per oral (diminum). Beberapa antibiotik yang dapat digunakan adalah :

Amoxicillin 20-40 mg/kg/hari dalam 3 dosis. Sekitar 50% bakteri penyebab ISK

resisten terhadap amoxicillin. Namun obat ini masih dapat diberikan pada ISK

dengan bakteri yang sensitif terhadapnya.

Co-trimoxazole atau trimethoprim 6-12 mg trimethoprim/kg/hari dalam 2 dosis.

Sebagian besar ISK akan menunjukkan perbaikan dengan cotrimoxazole.

Penelitian menunjukkan angka kesembuhan yang lebih besar pada pengobatan

dengan cotrimoxazole dibandingkan amoxicillin.

Cephalosporin seperti cefixime atau cephalexin. Cephalexin kira-kira sama

efektif dengan cotrimoxazole, namun lebih mahal dan memiliki spectrum luas

sehingga dapat mengganggu bakteri normal usus atau menyebabkan

berkembangnya jamur (Candida sp.) pada anak perempuan.

Co-amoxiclav digunakan pada ISK dengan bakteri yang resisten terhadap

cotrimoxazole. Harganya juga lebih mahal dari cotrimoxazole atau cephalexin.

Obat-obatan seperti asam nalidiksat atau nitrofurantoin tidak digunakan pada

anak-anak yang dikhawatirkan mengalami keterlibatan ginjal pada ISK. Selain

itu nitrofurantoin juga lebih mahal dari cotrimoxazole dan memiliki efek

samping seperti mual dan muntah.

Lama pemberian antibiotik pada ISK umumnya adalah 7 hari pada infeksi akut.

Walaupun ada pihak yang menganjurkan 10-14 hari, namun pemberian dalam waktu

sepanjang itu memberikan kemungkinan lebih besar untuk terjadinya resistensi, gangguan

bakteri normal di usus dan vagina, dan menyebabkan candidiasis.

Pemberian antibiotik dalam jangka waktu pendek (<5>

Page 15: ISK Pada Anak

Sedangkan pengobatan parenteral umumnya dilakukan dengan cephalosporin seperti

ceftriaxone 75 mg/kg setiap 24 jam. Sebagian pihak memilih gentamicin 7.5 mg/kg per 24

jam dan benzylpenicillin 50 mg/kg per 6 jam untuk anak di atas 1 bulan

Selain antibiotik, pengobatan yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala

contohnya adalah penurun demam jika diperlukan. Obat-obatan lain yang pada orang dewasa

digunakan untuk ISK, umumnya tidak dianjurkan untuk diberikan pada anak-anak.

Jika tidak ada perbaikan dalam 2 hari setelah pengobatan, contoh urin harus kembali

diambil dan diperiksa ulang. Kultur ulang setelah 2 hari pengobatan umumnya tidak

diperlukan jika diperoleh perbaikan dan bakteri yang dikultur sebelumnya sensitif terhadap

antibiotik yang diberikan. Jika sensitivitas bakteri terhadap antibiotik yang diberikan atau

tidak dilakukan tes sensitivitas/resistensi sebelumnya, maka kultur ulang dilakukan setelah 2

hari pengobatan.

Perawatan Lanjutan

Perawatan lebih lanjut pada pasien yang dirawat :

Pielonefritis akut

Berikan antibiotik untuk mencegah infeksi, minimal hingga dilakukan VCUG.

Walaupun beberapa klinisi tak melanjutkan terapi antibakteri 1-2 hari setelah

VCUG, bila VUR didapatkan, dan lebih lama bila refluks hadir.

Perawatan lebih lanjut pada pasien yang tak dirawat :

Pielonefritis akut yang tak ada komplikasi

Walaupun anak dengan ISK disertai demam mungkin dapat dikualifikasikan

sebagai pasien yang tak dirawat, tetapi masih memiliki resiko kerusakan

ginjal. Penggunaan terapi oral cephalosporin generasi ketiga efektif sebagai

terapi tradisional pada pasien yang dirawat secara parenteral.

Bila pasien tak alergi terhadap cephalosporin, terapi awal dengan ceftriaxone

dosis tunggal. (75mg/kg IV/IM tiap 12-24jam)

Page 16: ISK Pada Anak

Bila pasien alergi cephalosporin, dapat digunakan gentamicin (2,5mg/kg IV/IM

dosis tunggal)

Terapi awal dengan antibakteri oral dengan dosis terapeutik tiap 12-18 jam.

Pemeriksaan Lanjutan

Setelah pemberian antibiotik selesai dan urin sudah steril, dilakukan pemeriksaan

lanjutan pada anak dengan ISK. Pemeriksaan lanjutan yang dilakukan adalah :

Ultrasonografi ginjal, ureter, dan kandung kemih : Pemeriksaan ini dilakukan

pada semua anak dengan ISK sesegera mungkin.

DMSA (Dimercaptosuccinic acid nuclear scan) scan : Pemeriksaan ini terutama

untuk melihat fungsi saluran kemih. DMSA scan masih diperdebatkan batasan

usianya. Namun biasanya dilakukan pada anak di bawah 5 tahun dengan hasil

ultrasonografi yang tidak normal. Umumnya dilakukan 2 bulan setelah episode

ISK untuk memberi waktu perbaikan pada saluran kemih. Selama menunggu

dilakukannya pemeriksaan ini, beberapa pihak menganjurkan pemberian

antibiotik dosis rendah.

Cystogram : Ini adalah pemeriksaan kandung kemih yang juga masih

diperdebatkan batasan usianya. Namun umumnya dilakukan pada anak di

bawah 1 tahun atau anak dengan hasil ultrasonografi atau DMSA yang tidak

normal.

Pemeriksaan-pemeriksaan tersebut dilakukan lebih awal jika tidak ada perbaikan

setelah 2 hari pemberian antibiotik.

Pencegahan:

Hindari penggunaan antibiotik spektrum luas (cth. Amoxicillin, cephalexin),

yang dapat melemahkan pertahanan alami melawan kolonisasi.

Atasi konstipasi bila pasien terdapat disfungsi berkemih yang terkait dengan

pelebaran kronik rektum dengan feses.

Page 17: ISK Pada Anak

Bila disfungsi berkemih menjadi faktor pencetus, perintahkan pasien untuk

kencing secara teratur.

Pertimbangkan khitan pada neonatus laki-laki.

Komplikasi:

Reaksi alergi merupakan resiko terapi antibiotik.

Anak dengan pielonefritis akut dapat berkembang menjadi inflamasi lobus ginjal

atau abses ginjal.

Inflamasi parenkim ginjal dapat mengawali pembentukan jaringan parut.

Komplikasi jangka panjang dari pielonefritis akut adalah hipertensi, fungsi ginjal

terganggu, ESRD dan komplikasi terhadap kehamilan (cth. ISK, hipertensi

pada kehamilan, BBLR).

Prognosis:

Kerusakan ginjal pada komplikasi jangka panjang sebagai konsekuensi dari ISK

kadang-kadang ditemukan di awal abad ke-20, ketika pielonefritis akut menjadi sebab sering

hipertensi dan ESRD pada perempuan muda. Hipertensi, fungsi ginjal terganggu, ESRD

sekarang sering didapatkan pada bayi dengan kerusakan ginjal intrauterine. Anak dengan

resiko komplikasi ini biasanya ditemukan dengan USG saluran kemih yang menunjukkan

hidronefrosis. Penelitian pada neonatus menyebutkan bahwa kerusakan ginjal terkait dengan

obstruksi di saluran keluar kandung kemih atau hidronefrosis non obstruktif karena VUR

yang berat. Anak ini mungkin mendapat tambahan kerusakan ginjal sebagai hasil dari infeksi,

tetapi ISK bukan faktor utama penyebab komplikasi renal.

BAB III

KESIMPULAN

Page 18: ISK Pada Anak

ISK merupakan suatu infeksi pada saluran kemih yang ditandai dengan adanya bakteri

patogen, yang sering terjadi pada anak dan memberi gejala yang samar dengan resiko

kerusakan ginjal dan komplikasi lain yang berat.

Pemeriksaan penunjang yang dapat digunakan antara lain USG dan VCUG.

Pemberian antibiotika yang tepat pada ISK sangat penting untuk mengeradikasi

kuman dan mencegah timbulnya komplikasi yang lebih berat, selain pemberian terapi

simptomatik terhadap gejala lain yang timbul.

Pencegahan ISK dapat dilakukan dengan menjaga higiene saluran kemih, kencing teratur, serta sirkumsisi pada anak laki-laki.

DAFTAR PUSTAKA

- Antelo,D.V.P. Urinary tract infection. The Federal University of Rio de Janeiro. http://www.medstudents.com.br/pedia/pedia10/pedia10.htm

- Children's National Medical Center, Washington, D.C. 2006. http://pediatrics.about.com/cs/commoninfections/l/bl_uti.htm

- Egland, ann G.2006. Pediatrics, Urinary tract infection and Pyelonephritis. Department of Operational and Emergency Medicine, Walter Reed Army Medical Center. http://www.emedicine.com/EMERG/topic769.htm

- Hellerstein, stanley. 2006. Urinary tract infection. Children's Mercy Hospital of Kansas City. http://www.emedicine.com/PED/topic2366.htm

- Ross, H,J & Kay, Robert.1999. Cleveland Clinic Foundation. http://www.aafp.org/afp/990315ap/1472.html

- http://pediatrics.aappublications.org/cgi/content/full/102/2/e16

- http://www.aafp.org/afp/980401ap/ahmed2.html

- http://www.aafp.org/afp/990315ap/1472.html

- http:// www.urologyhealth.org/pediatric/index.cfm?cat=07&topic=146&x=14&y=16

- http://www.uihealthcare.com/topics/medicaldepartments/pediatrics/listening/uti.html

- http://216.239.51.104/search?q=cache:lzHqul_Z1KQJ:www.york.ac.uk/inst/crd/ehc86.pdf+urinary+tract+infection+pediatrics&hl=en&ct=clnk&cd=15

- http://www.cirp.org/library/disease/UTI/

Page 19: ISK Pada Anak

- http://www.sehatgroup.web.id/artikel/1269.asp?FNM=1269