Upload
yenni-chandra
View
232
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/4/2019 Isi iii
1/90
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem endokrin merupakan sistem dan organ yang
memproduksi hormon. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak
mempunyai saluran keluar (ductus exkretorius). Yang termasuk
susunan endokrin ialah: hipotalamus, kelenjar hipofisis (pituitaria),
kelenjar pineal, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar timus,
pulau-pulau langerhans pankreas, korteks dan medula anak ginjal,
ovarium, testis dan sel endokrin di saluran cerna yang disebut sel
amine precursor uptake and decarboxylation (sel APUD). Hormon yang
dihasilkan hipofise dapat bersifat tropik. Hormon ini tidak langsung
mempengaruhi sel-sel tubuh tapi mempengaruhi hormon endokrin lain
(target gland). Ilmu bedah endokrin adalah ilmu bedah yang
mempelajari pemeriksaan, diagnosis, teknik pembedahan, dan
perawatan pasca bedah kelenjar.
Kelenjar tiroid merupakan salah satu organ dari sistem endokrin.
Kelenjar tiroid berfungsi untuk mempertahankan tingkat metabolisme
di berbagai jaringan agar optimal, merangsang konsumsi oksigen pada
sebagian besar sel ditubuh, mengatur metabolisme lemak dan
karbohidrat, dan penting untuk pertumbuhan dan pematangan normal.
Fungsi tiroid diatur oleh hormon perangsang tiroid (Thyroid Stimulating
Hormone = TSH = Tirotropin) dari hipofisis anterior.
Kelenjar tiroid merupakan organ terbesar dari sistem endokrin.
Gangguan organ ini memberikan manifestasi klinik tersering
dibandingkan dengan organ lainnya dari sistem endokrin.
Epidemiologi
Kelenjar tiroid termasuk bagian tubuh yang jarang mengalami
keganasan yaitu sekitar 3-5 % dari semua tumor maligna. Tetapi
diantara kelenjar endokrin, keganasan tiroid termasuk jenis keganasan
kelenjar endokrin yang paling sering ditemukan (90%). Insidensnya
lebih tinggi di negara dengan struma endemik, terutama jenis yang
8/4/2019 Isi iii
2/90
tidak berdiferensiasi. Kanker tiroid didapat 1% dari seluruh penyakit
keganasan dan menempati urutan petama keganasan kelenjar
endokrin. Insidens kanker tiroid sampai saat ini di Indonesia belum
didapati, hanya saja pada registerasi patologi menempati urutan ke 9(4%) dari 10 keganasan tersering. Di Amerika didapati 14000 penderita
baru dan Republik Federal German 3000 penderita setiap tahunnya
Tabel 1.Pola kanker pada kelenjar endokrin
Tipe Jumlah penderita Persentase
ThyroidEndocrine pancreasAdrenal
ThymusPineal glandPituitary glandParathyroidCarotid body orparaganglia
13.900800550
425128776533
875
3.4
2.60.80.50.40.2
Tabel 2.Pola penyakit kanker
No ICD LokasiJumlahKasus
Frek.Relative
12345678910
180174196173147183154171193153
Leher rahimPayudara wanitaLimfoid sekunder
KulitNasofaringOvariumRectum
Jaringan ikatTiroidKolon
3.1101.9251.5231.394
950803735708539476
25.57 %15.83 %12.52 %11.46 %
7.80 %6.60 %6.04 %5.82 %4.43 %3.91 %
Sumber data: bulletin badan registrasi kanker Indonesia BRK IAPI, No 4, 1989
Karsinoma tiroid didapat pada semua usia dengan puncak pada
usia muda (7-20 tahun) dan usia setengah baya (40-60 tahun).
Insidens pada pria sekitar 3/100.000/th dan wanita sekitar
8/100.000/th.
Berbagai perubahan neoplasma dapat terjadi pada kelenjar
tiroid, baik jinak maupun ganas. Secara klinis antara nodul jinak
maupun yang ganas sulit dibedakan. Dari berbagai penelitian, terdapat
8/4/2019 Isi iii
3/90
beberapa petunjuk yang dapat digunakan untuk menduga
kecenderungan nodul tiroid tersebut ganas atau tidak, antara lain
riwayat terekspos sinar radiasi, usia saat timbul nodul, konsistensi
nodul, dan lain-lain.Insiden kanker di Indonesia diperkirakan 180 per 100.000
penduduk. Struktur umur pada suatu populasi besar pengaruhnya
terhadap suatu kanker. Nodul tiroid ditemukan lebih dari 7 % populasi
dan 4-6 % nodul tersebut adalah ganas. Nodul yang teraba pada
kelenjar tiroid sangat sering ditemukan pada pemeriksaan fisik,
terutama pada wanita muda. Insidens nodul tiroid yang teraba di
Amerika Serikat dilaporkan pada 4 - 7% dari populasi dewasa.
The American Cancer Society memperkirakan terdapat 20.700
kasus baru dari karsinoma tiroid pada tahun 2002 di Amerika Serikat.
Kematian akibat karsinoma tiroid tersebut diperkirakan mencapai
angka 1300 jiwa.
Distribusi histiologik dari karsinoma tiroid primer adalah kanker
tiroid jenis papilar (71,4%); kanker tiroid jenis folikular ( 16,7%); kanker
tiroid jenis anaplastik (8,4%); dan kanker tiroid jenis medular (1,4%).
Dengan berbagai kemajuan teknologi kedokteran, seperti aplikasi
biopsi jarum halus (BAJAH), ultrasonografi (USG), thyroid stimulating
hormone (TSH) sensitive dan terapi supresi L-tiroksin, telah
memungkinkan para peneliti melakukan evaluasi nodul tiroid secara
lebih cermat hingga sampai pada diagnosis nodul junak atau ganas.
Karsinoma tiroid termasuk kelompok penyakit keganasan dengan
prognosis relatif baik. Umumnya tergolong pada slow growing tumor
dengan pertumbuhan dan perjalanan penyakit yang lambat, serta
morbiditas dan mortalitas yang rendah. Perjalanan klinis karsinoma
tiroid sering sukar diramalkan. Kadang-kadang nodul tiroid baru
muncul dalam beberapa bulan dan timbul mendadak seperti pada
karsinoma tiroid anaplastik. Tetapi dapat pula mengalami nodul tiroid
berpuluh tahun dan memberi gejala klinis yang ringan saja seperti
pada karsinoma tiroid papiler.
8/4/2019 Isi iii
4/90
Modalitas terapi karsinoma tiroid, khususnya yang
berdiferensiasi adalah operasi, ablasi iodium radioaktif dan terapi
supresi L-tiroksin. Agresivitas terapi didasarkan atas faktor resiko
prognostik pada masing-masing pasien. Untuk evaluasi hasilpengobatan, parameter yang digunakan adalah pencitraan dan
petanda keganasan.
Walaupun hingga saat ini belum ada kesepakatan tentang
bagaimana bentuk terbaik pengobatan karsinoma tiroid, telah
disepakati bahwa tiroidektomi adalah langkah pertama yang harus
dilakukan pada karsinoma tiroid atau pada struma yang dicurigai
ganas.
Angka kematian akibat karsinoma tiroid hanya 0,4% dari
semua kematian akibat kanker, yang merupakan angka yang cukup
rendah. Tetapi yang menjadi permasalahan adalah bagaimana
mengenal nodul tiroid sebagai suatu proses keganasan, karena banyak
kelainan atau nodul tiroid yang lain yang bukan merupakan karsinoma.
Dengan demikian tidak akan terlewat adanya nodul ganas yang
memerlukan tindakan bedah, sekaligus dapat terhindar dari tindakan
operasi yang seharusnya tidak perlu pada nodul yang jinak.
Ruang lingkup bahasan tulisan ini adalah karsinoma tiroid
meliputi penanganan karsinoma tiroid secara terpadu melalui
anamnesis yang baik, pemeriksaan klinis yang teliti, pemeriksaan
stadium klinik dan klasifikasi histopatologik yang benar sehingga
dicapai pemilihan cara pengobatan yang tepat.
8/4/2019 Isi iii
5/90
BAB II
ANATOMI DAN FISIOLOGI
II.1.Anatomi Kelenjar Tiroid
II.1.1.Embriologi
Kelenjar tiroid mulai terbentuk pada janin berukuran 3,4-4 cm,
yaitu pada akhir bulan pertama. Kelenjar tiroid berkembang dari
endoderm yang berasal dari sulcus pharyngeus pertama dan kedua.
Dari bagian tersebut timbul divertikulum, yang kemudian membesar,
tumbuh dan mengalami migrasi ke bawah yang akhirnya melapaskan
diri dari faring. Sebelum lepas, ia berbentuk sebagai duktus tiroglosus,
yang berasal dari foramen sekum di basis lidah. Jaringan endodermal
ini turun ke leher sampai setinggi cincin trakea kedua dan ketiga yang
kemudian membentuk dua lobi. Pada umumnya duktus ini akan
menghilang pada usia dewasa, tetapi pada beberapa keadaan masih
menetap, sehingga dapat terjadi kelenjar di sepanjang jalan tersebut,
yaitu antara kartilago tiroid dengan basis lidah. Dengan demikian
kegagalan tertutupnya duktus akan mengakibatkan terbentuknya
kelenjar tiroid yang letaknya abnormal yang disebut persistensi duktus
tiroglosus. Persistensi duktus tiroglosus dapat berupa kista duktus
8/4/2019 Isi iii
6/90
tiroglosus, tiroid lingual, atau tiroid servikal. Sedangkan desensus yang
terlalu jauh akan menghasilkan tiroid substernal. Sisa ujung kaudal
duktus tiroglosus ditemukan pada lobus piramidalis yang menempel
pada ismus tiroid. Brachial pouch keempatpun ikut membentuk bagiankelenjar tiroid, dan merupakan asal mula sel-sel parafolikular atau sel-
C yang memproduksi kalsitonin. Kelenjar tiroid janin secara fungsional
mulai mandiri pada minggu ke-12 masa kehidupan intrauterin.
II.1.2.Anatomi
Kelenjar tiroid adalah kelenjar yang kecil, berbentuk seperti
kupu-kupu dan terletak di leher tepat di bawah jakun ( adams apple ),
yaitu antara fasia koli media dan fasia prevertebralis dengan banyak
pembuluh darah. terdiri atas dua lobus, terletak setinggi tulang
vertebra servikal kelima sampai vertebra torakalis pertama. Kelenjar
tiroid dihubungkan oleh istmus yang menutupi cincin trakea 2 dan 3.
Setiap lobus tiroid yang berbentuk lonjong berukuran panjang 2,5 - 4
cm, lebar 1,5 2 cm dan tebal 1 1,5 cm. Berat kelenjar tiroid
dipengaruhi oleh berat badan dan masukan yodium. Pada orang
dewasa beratnya bervariasi sekitar 25 30 gram (lebih berat pada
wanita). Kelenjar tiroid membesar saat menstruasi dan hamil.
8/4/2019 Isi iii
7/90
Di daerah leher juga terdapat trakea, esofagus, pembuluh darah
besar dan saraf. Kelenjar tiroid melekat pada trakea dan fascia
pretrachealis, dan melingkari trakea dua pertiga bahkan sampai tiga
perempat lingkaran.
Dibawah lapisan tengah dari fasia bagian dalam servikal, kelenjar
tiroid memiliki kapsul dalam yang sesungguhnya, yang tipis danmelekat erat pada kelenjar. Kapsul ini membagi kelenjar tiroid menjadi
lobus dan lobulus. Lobulus terdiri dari folikel dengan epitel yang
sederhana yang berisi koloid. Koloid mengandung glikoprotein
teriondinasi, iodotiroglobulin, dan precursor hormon tiroid. Folikel
bervariasi dalam ukuran tergantung derajat keaktifannya dan mereka
dikelilingi oleh pleksus yang berisi kapiler yang menyusup, pembuluh
limfe, dan saraf simpatis.Kelenjar tiroid terdiri dari dua tipe sel, yaitu sel principal (folikuler
tiroid) yang bertanggung jawab terhadap formasi dari koloid dan sel
parafolikuler (C-cell) yang menghasilkan hormon kalsitonin
(bertanggung jawab terhadap homeostasis kalsium).
8/4/2019 Isi iii
8/90
Kelenjar tiroid dilapisi oleh fasia viseralis yang membagi lapisan
tengah dari fasia servikal bagian dalam yang melekat secara halus
pada tulang laryngeal. Ligamentum suspensorim anterior dimulai dari
bagian superior-medial dari kelenjar tiroid yang melekat pada krikoid
dan kartilago tiroid.
Bagian postero-medial dari kelenjar melekat pada samping dari
kartilago krikoid, cincin trakea pertama dan kedua oleh ligamentum
suspensorium posterior (ligamentum Berry). Melalui cara ini menuju
laring, nervus laringeal rekuren biasanya melewati ligamentum Berry
atau antara ligament utama dengan sisi lateralnya.
Lapisan-lapisan inilah yang bertanggung jawab pada pergerakan
dari kelenjar tiroid dan struktur yang berhubungan dengan proses
menelan. Pada setiap gerakan menelan selalu diikuti dengan gerakan
terangkatnya kelenjar kearah cranial, yang merupakan ciri khas
kelenjar tiroid. Sifat inilah yang digunakan di klinik untuk menentukan
apakah suatu bentukan di leher berhubungan dengan kelenjar tiroid
atau tidak.
Sisi lateral tiroid ditutupi oleh m. sternotiroid dan ini melekat
pada garis oblik dari kartilago tiroid untuk mencegah bagian superior
tiroid menonjol ke superior dibawah muskulus tirohyoid. Lebih anterior
terdapat sternohyoid dan superior belly dari otot omohyoid. Saling
tumpang tindih pada bagian bawah dengan m.sternokleidomastoideus.
8/4/2019 Isi iii
9/90
m.sternohyoid dan m.sternotiroid bergabung pada garis tengah oleh
fasia avaskuler.
Kelenjar tiroid adalah kelenjar dengan banyak pembuluh darah
yang terletak dibagian bawah leher.
Vaskularisasi dari kelenjar tiroid berasal dari 4 arteri yang
utama,yaitu :
2 dari atas yaitu dari a. tiroidea superior kanan dan kiri, (cabang a.
karotis eksterna)
2 dari bawah yaitu a. tiroidea inferior kanan dan kiri (cabang
a.subclavia)
Sistem vena berasal dari plexus perifolikular terdiri atas:
v. tiroidea superior
v.tiroidea media
v. tiroidea inferior
Vaskularisasi kelenjar tiroid amat baik. Arteri karotis komunis,
vena jugularis interna dan nervus vagus terletak bersama dalam suatu
sarung tertutup di laterodorsal tiroid. Nervus rekurens terletak di dorsal
tiroid sebelum masuk laring. Nervus frenikus dan trunkus simpatikus
tidak masuk ke dalam ruang antara fasia media dan prevertebralis.
Vaskularisasi kelenjar tiroid berasal dari empat sumber; arteri karotis
superior kanan dan kiri, cabang arteri karotis eksterna kanan dan kiri
dan kedua arteri tiroidea inferior kanan dan kiri, cabang arteri
brakhialis. A tiroidea superior berasal dari A. karotis komunis atau A.
karotis eksterna; A. tiroidea inferior berasal dari A. subklavia. Ternyata
setiap folikel tiroid diselubungi oleh jala-jala kapiler (beranastomosis
8/4/2019 Isi iii
10/90
secara ipsilateral maupun kolateral; dan jala-jala limfatik; Kadang kala
dijumpai arteri tiroidea ima, cabang dari trunkus brakiosefalika. Sistem
vena berasal dari pleksus perifolikuler yang menyatu di permukaan
membentuk vena tiroidea superior yang berjalan bersama arteri, venatiroidea media di sebelah lateral, dan vena tiroidea inferior. Aliran
darah ke kelenjar tiroid diperkirakan 5 ml/gram kelenjar/ menit.
Distribusi arteri tiroid dari penempang depan Distribusi arteri tiroid dari penampang belakang
8/4/2019 Isi iii
11/90
The thyroid gland and its arterial supply. (Drs. L. J. Rizzolo and W. B. Stewart, Section of Anatomy. Department of Surgery,
Yale University School of Medicine, New Haven, Connecticut, are acknowledged for providing the figure. From parathyroid
and thyroid anatomy, in Surgery of the thyroid and parathyroid glands, 1e. Oertli D, and Udelsman R, eds. Berlin-
HeidelbergNew York: Springer, with permission.)
Persarafan yang terdapat di sekitar kelenjar tiroid adalah cabang
dari Nervus Vagus yaitu N. laryngeus superior dan N. laryngeus inferior
atau N. laryngeus recurrens.Terdapat dua macam saraf yang
mempersarafi laring dengan pita suara (plica vocalis) yaitu nervusrekurens dan cabang dari nervus laringeus superior.
Nervus rekurens terletak di dorsal tiroid sebelum masuk laring
dan terdapat pada kedua sisi. Fungsi motorik dari nervus rekurens
adalah untuk mengabduksi pita suara dari garis tengah. Kerusakan
nervus rekurens menyebabkan kelumpuhan pita suara dan apabila
nervus rusak pada kedua sisi mengakibatkan hilangnya suara dan
obstruksi dari saluran udara sehingga memerlukan intubasi dantracheostomy.
Distribusi vena tiroid
8/4/2019 Isi iii
12/90
Nervus laryngeal superior mempersarafi lobus atas tiroid
walaupun kerusakan dari nervus ini tidak menyebabkan gangguan
yang terlalu besar seperti yang dialami pada kerusakan nervus
recurens pada orang-orang yang membutuhkan kualitas suara yang
bagus.
Kelenjar tiroid kaya akan sistem limfatik. Drainase sistem limfatik
perlu diketahui karena hubungannya dalam pembedahan karsinoma
tiroid, karena pembuluh getah bening kelenjar tiroid berhubungansecara bebas dengan plexus trakealis, terdapat nodus paratrakea,
nodus tracheoesophageal, nodus mediastinal di posisi anterior dan
superior. Nodus jugular pada posisi atas tengah dan bawah. Nodus
retropharyngeal dan esophageal pada posisi lateral. Nodus cervical
pada segitiga posterior dan nodus limfatik pada segitiga submaxillary
berhubungan dengan metastase kanker tiroid.
Secara anatomis dari dua pasang kelenjar paratiroid, sepasang
kelenjar paratiroid menempel dibelakang lobus superior tiroid dan
8/4/2019 Isi iii
13/90
sepasang lagi di lobus medius, sedangkan nervus laringeus rekurens
berjalan di sepanjang trakea dibelakang tiroid. Pembuluh getah bening
kelenjar tiroid berhubungan secara bebas dengan pleksus trakealis.
Selanjutnya dari pleksus ini ke arah nodus pralaring yang tepat beradadi atas ismus menuju ke kelenjar getah bening brakiosefalik dan
sebagian ada langsung ke duktus torasikus. Hubungan getah bening ini
penting untuk menduga penyebaran keganasan yang berasal dari
kelenjar tiroid.
II.2. Fisiologi Kelenjar Tiroid
Fungsi utama hormon tiroid adalah mempertahankan derajat
yang lebih tingggi. Kelenjar tiroid termasuk salah satu alat tubuh yang
sensitif dan dapat bereaksi terhadap berbagai rangsang..
Pada masa pubertas, kehamilan, dan stress, kelenjar dapat
membesar dan berfungsi lebih aktif. Fungsi tiroid juga dipengaruhi oleh
hipofise. Yodium dari makanan dan minunan diabsorpsi oleh usus halus
bagian atas dan lambung dan kira-kira sepertiga hingga setengahnya
ditangkap oleh kelenjar tiroid, sisanya dikeluarkan melalui urin. Tiroid
mempunyai daya yang kuat untuk menarik yodida secara selektif,
kemudian dikonsentrasi.
Yodium yang ditangkap oleh sel tiroid akan diubah menjadi
hormon melalui 7 tahap yaitu: (1) tahap trapping, (2) tahap oksidasi,
(3) tahap coupling, (4) tahap penimbunan storage, (5) tahap deidonasi,
(6) tahap proteolisis, (7) tahap pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid.
Dalam keadaan fisiologik, trapped iodine akan dioksidasi menjadi
bentuk dengan valensi yang lebih tinggi. Yodium dengan cepat terikat
pada tirosin, membentuk MIT (mono-yodo-tirosin ) dan DIT ( di-yodo-
tirosin ). Dua DIT atau satu MIT dan satu DIT digabung dalam reaksi
8/4/2019 Isi iii
14/90
oksidatif kedua sehingga terbentuk tiroksin dan T3. Tetapi T3 juga
dapat dibuat dengan jalan deiodinasi thyroxin dalam jaringan non
tiroid. Tiroksin dan T3 disimpan dalam folikel tiroid sebagai tiroglobulin
yang pada keadaan fisiologik tidak termasuk dalam sirkulasi darah.Enzim proteolitik akan menghidrolisis tiroglobulin menjadi MIT, DIT, T3,
dan T4.
T4 yang beredar, diproduksi dan diseksresikan secara primer
oleh kelenjar tiroid, dan T3 , yang kebanyakan berasal dari perubahan
T4 menjadi T3 di hati, diikat oleh protein plasma, sebagian besar ikatan
tersebut adalah tiroksin yang berikatan dengan globulin (throxine
binding-globulin, TBG) dan sebagian kecil menjadi tiroksin yang
berikatan dengan prealbumin (thyroxine binding pre-albumin TBPA),
dan sebagian kecil lagi hormon yang dalam keadaan bebas inilah yang
secara fisiologis berperan penting, termasuk yang berfungsi dalam
proses umpan balik.
Pada kelenjar tiroid juga didapatkan sel parafolikuler, yang
menghasilkan kalsitonin. Kalsitonin adalah suatu polipeptida yang turut
mengatur metabolism kalsium, yaitu menurunkan kadar kalsium
serum, melalui pengaruhnya terhadap tulang.
T3 dan T4 berbeda dalam jumlah total molekul iodium yang
terkandung (tiga untuk T3 dan empat untuk T4 ). Sebagian besar
(90%) hormon tiroid yang dilepaskan ke dalam darah adalah T4, tetapi
T3 secara fisiologis lebih bermakna. Baik T3 maupun T4 dibawa ke sel-
sel sasaran mereka oleh suatu protein plasma.
Pembentukan dan Sekresi Hormon TiroidAda 7 tahap, yaitu:
1. Trapping
Proses ini terjadi melalui aktivitas pompa iodida yang terdapat
pada bagian basal sel folikel. Dimana dalam keadaan basal, sel
tetap berhubungan dengan pompa Na/K tetapi belum dalam
keadaan aktif. Pompa iodida ini bersifat energy dependentdan
membutuhkan ATP. Daya pemekatan konsentrasi iodida olehpompa ini dapat mencapai 20-100 kali kadar dalam serum darah.
8/4/2019 Isi iii
15/90
Pompa Na/K yang menjadi perantara dalam transport aktif iodida
ini dirangsang oleh TSH.
2. Oksidasi
Sebelum iodida dapat digunakan dalam sintesis hormon, iodidatersebut harus dioksidasi terlebih dahulu menjadi bentuk aktif
oleh suatu enzim peroksidase. Bentuk aktif ini adalah iodium.
Iodium ini kemudian akan bergabung dengan residu tirosin
membentuk monoiodotirosin yang telah ada dan terikat pada
molekul tiroglobulin (proses iodinasi). Iodinasi tiroglobulin ini
dipengaruhi oleh kadar iodium dalam plasma. Sehingga makin
tinggi kadar iodium intrasel maka akan makin banyak pula
iodium yang terikat sebaliknya makin sedikit iodium di intra sel,
iodium yang terikat akan berkurang sehingga pembentukan T3
akan lebih banyak daripada T4.
3. Coupling
Dalam molekul tiroglobulin, monoiodotirosin (MIT) dan
diiodotirosin (DIT) yang terbentuk dari proses iodinasi akan saling
bergandengan (coupling) sehingga akan membentuk
triiodotironin (T3) dan tiroksin (T4). Komponen tiroglobulin
beserta tirosin dan iodium ini disintesis dalam koloid melalui
iodinasi dan kondensasi
molekul tirosin yang terikat pada ikatan di dalam tiroglobulin.
Tiroglobulin dibentuk oleh sel-sel tiroid dan dikeluarkan ke dalam
koloid melalui proses eksositosis granula.
4. Penimbunan (storage)
Produk yang telah terbentuk melalui proses coupling tersebut
kemudian akan disimpan di dalam koloid. Tiroglobulin (dimana di
dalamnya mengandung T3 dan T4), baru akan dikeluarkan
apabila ada stimulasi TSH.
5. Deiodinasi
Proses coupling yang terjadi juga menyisakan ikatan iodotirosin.
Residu ini kemudian akan mengalami deiodinasi menjadi
8/4/2019 Isi iii
16/90
tiroglobulin dan residu tirosin serta iodida. Deiodinasi ini
dimaksudkan untuk lebih menghemat pemakaian iodium.
6. Proteolisis
TSH yang diproduksi oleh hipofisis anterior akan merangsangpembentukan vesikel yang di dalamnya mengandung
tiroglobulin. Atas pengaruh TSH, lisosom akan mendekati tetes
koloid dan mengaktifkan enzim protease yang menyebabkan
pelepasan T3 dan T4 serta deiodinasi MIT dan DIT.
7. Pengeluaran hormon dari kelenjar tiroid (releasing)
Proses ini dipengaruhi TSH. Hormon tiroid ini melewati membran
basal dan kemudian ditangkap oleh protein pembawa yang telah
tersedia di sirkulasi darah yaitu Thyroid Binding Protein (TBP) dan
Thyroid Binding Pre Albumin (TBPA). Hanya 0,35% dari T4 total
dan 0,25% dari T3 total yang berada dalam keadaan bebas.
Ikatan T3 dengan TBP kurang kuat daripada ikatan T4 dengan
TBP. Pada keadaan normal kadar T3 dan T4 total
menggambarkan kadar hormon bebas. Namun dalam keadaan
tertentu jumlah protein pengikat bisa berubah. Pada seorang
lansia yang mendapatkan kortikosteroid untuk terapi suatu
penyakit kronik cenderung mengalami penurunan kadar T3 dan
T4 bebas karena jumlah protein pembawa yang meningkat.
Sebaliknya pada seorang lansia yang menderita pemyakit ginjal
dan hati yang kronik maka kadar protein binding akan berkurang
sehingga kadar T3 dan T4 bebas akan meningkat.
Efek metabolik hormon tiroid, antara lain:
o Kalorigenik dan termoregulasi
o Hormon ini penting untuk pertumbuhan saraf otak dan perifer,
khususnya 3 tahun pertama kehidupan. Diduga kelainan
endokrin terjadi karena efek ini yang terganggu.
o Efek hematopoetik. Kebutuhan oksigen meningkat pada
hipertiroid, hal ini menyebabkan eritropoesis dan produksi
8/4/2019 Isi iii
17/90
eritropoetin meningkat sehingga volume darah tetap tetapi red
cell turn over meningkat
o Metabolisme protein, dalam dosis fisiologik kerjanya bersifat
anabolik tetapi dalam dosis besar bersifat kataboliko Metabolisme karbohidrat, bersifat diabetogenik karena resorbsi
intestinal meningkat, cadangan glikogen hati menipis, demikian
pula glikogen otot, menipis pada dosis farmakologis tinggi dan
degradasi insulin meningkat.
o Metabolisme lipid, T4 mempercepat sintesis kolesterol, tetapi
proses degradasi kolesterol dan ekskresinya lewat empedu
ternyata jauh lebih cepat, sehingga pada hiperfungsi tiroid, kadarkolesterol rendah. Sebaliknya pada hipotiroid kolesterol total,
kolesterol ester, dan fosfolipid meningkat.
o Vitamin A, konversi provitamin A menjadi vitamin A dihati
memerlukan hormon tiroid. Sehingga pada hipotiroidisme dapat
dijumpai karotenemia
o Hormon tiroid meningkatkan curah jantung dan takikardi dengan
meningkatkan sistem simpatiso Hormone tiroid berperan dalam sintesis gonadotropin, hormon
pertumbuhan, reseptor beta adrenergic
Efek lainnya:o Gangguan metabolisme kreatinin fosfat yang menyebabkan
miopati, tonus traktus gastrointestinal meningkat
(hiperperistaltik, sehingga sering menyebabkan diare), gangguan
faal hati, anemia defisiensi Fe
o Hormone tiroid meningkatkan metabolisme turn over.
Turn over tulang meningkat sehingga resorpsi tulang
meningkat.
Turn over neuromuskuler meningkat, sehingga terjadi
miopati dan hilangnya otot. Hal ini menyebabkan kreatinuri
8/4/2019 Isi iii
18/90
spontan, kontraksi dan relaksasi otot meningkat sehingga
terjadi hiperreflek
Kontrol Faal Kelenjar Tiroid1. TRH (thyrotrophin releasing hormone)
Hormon ini merupakan tripeptida yang telah dapat disintesis, dan
dibuat di hipotalamus. TRH ini melewati median eminence, tempat
ia disimpan dan kemudian dikeluarkan lewat system
hipotalamohipofiseal ke sel tirotrop hipofisis. Akibatnya TSH
meningkat. Belum jelas apakah ada short negative feedback TSH
pada TRH ini.
Meskipun tidak ikut menstimulasi keluarnya prolaktin, kadang-
kadang juga follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH). Apabila TSH naik dengan sendirinya kelenjar tiroid
terangsang menjadi hiperplasi dan hiperfungsi.
2. TSH (thyroid stimulating hormone)
Suatu glikoprotein yang terbentuk oleh dua subunit (alfa dan beta).
Subunit alfa sama seperti hormone glikoprotein (TSH, LH, FSH dan
human chorionig gonadotropin/HCG) dan penting untuk kerja
hormon secara aktif, tetapi subunit beta adalah khusus untuk setiap
hormon. TSH yang masuk dalam sirkulasi akan mengikat teseptor di
permukaan sel tiroid (TSH-receptor-TSH-R) dan terjadilah efek
hormonal sebagai kenaikan traping, peningkatan yodinasi, coupling,
proteolisis sehingga hasilnya adalah produksi hormon meningkat.
3. Umpan balik sekresi hormon
Kedua hormon ini mempunyai efek umpan balik di tingkat hipofisis.
Khususnya hormon bebaslah yang berperan dan bukannya hormon
yang terikat. T3 di samping berefek pada hipofisis juga pada tingkat
hipotalamus. Sedangkan T4 akan mengurangi kepekaan hipofisis
juga pada tingkat hipotalamus. Sedangkan T4 akan mengurangi
kepekaan hipofisis terhadap rangsangan TRH.
8/4/2019 Isi iii
19/90
4. Pengaturan di tingkat kelenjar tiroid sendiri
Produksi hormon juga diatur oleh kadar yodium intra tiroid.
Gangguan yodinasi tirosin dengan pemberian yodium banyak
disebut fenomena wolf-chaikoff escape, yang terjadi karenamengurangnya afinitas trap yodium sehingga kadar intra tiroid pun
mengurang. Escape ini terganggu pada penyakit tiroid imun.
BAB IIIKARSINOMA TIROID
III.1. Definisi
Karsinoma tiroid adalah suatu pertumbuhan yang ganas dari
kelenjar tiroid. Keganasan tiroid dikelompokkan menjadi karsinoma
tiroid berdiferensi baik, yaitu bentuk papiler,folikuler, atau campuran
keduanya, karsinoma meduler yang berasal dari sel parafolikuler yang
8/4/2019 Isi iii
20/90
mengeluarkan kalsitonin(APUD-oma), dan karsinoma berdiferensiasi
buruk/anaplastik. Karsinoma sekunder pada kelenjar tiroid sangat
jarang dijumpai. Perubahan dari struma endemik menjadi kasinoma
anaplastik dapat terjadi terutama pada usia lanjut.
III.2. Epidemiologi
Karsinoma tiroid termasuk jenis kanker kelenjar endokrin
terbanyak jumlahnya, hampir 10 kali lebih banyak dibandingkan kanker
kelenjar endokrin lainnya. Angka kejadian karsinoma tiroid tidak dapat
ditentukan secara pasti. Temuan karsinoma tiroid pada autopsi
berkisar 2,3 - 2,8 %. Bila diambil dari kasus nodul tiroid, angka ini
mencapai 4 % dari kasus nodul tiroid.
Walaupun suatu data registrasi berdasarkan populasi yang
menggambarkan insidens karsinoma tiroid ini ataupun kanker lain
belum ada di Indonesia, namun berdasarkan registrasi patologi
(pathological base registration) dapat dikemukakan bahwa karsinoma
tiroid menempati urutan ke 9 dari sepuluh keganasan tersering yang
dijumpai yaitu 4,3 % dengan angka kematian (mortality rate) yang
belum ada catatannya.
TabelIncidence karsinoma tiroid pada tiroid nodule di Indonesia (dari berbagai senter)
Kota Persentase tahun
Jakarta (Ramli, M)Surabaya (Martatko)Bandung (Lukito)Semarang (Tjahjono)Denpasar (Manuaba T)Palembang (Burmansjah S)
Ujung Pandang(Sampapajung D)
18.4%11.4%12.84%8.4%
5.39%30%17%
(1990)(1990)(1990)(1990)(1990)
(1990)(1990)
Berikut ini urutan penyakit kanker di Indonesia.
Lokasi Jumlah kasus Frekuensi (%)
Leher rahim 3.110 25,57Payudara wanita 1.925 15,83Limfoid sekunder 1.523 12,52
Kulit 1.394 11,46Nasofaring 950 7,80
8/4/2019 Isi iii
21/90
Ovarium 803 6,60Rektum 735 6,04
Jaringan ikat 708 5,82Tiroid 539 4,43
Kolon 476 3,91
The American cancer society memperkirakan terdapat 17.000
kasus baru dari karsinoma tiroid yang terdiagnosis setiap tahunnya di
Amerika Serikat dan 1.300 kasus karsinoma tiroid berhubungan
dengan kematian setiap tahunnya. Walaupun begitu, dengan
pengobatan yang tepat, angka harapan hidup sangat tinggi. Di
Amerika Serikat diperkirakan ada 190.000 pasien dengan karsinoma
tiroid yang tetap bertahan hidup.
Dari berbagai laporan di Indonesia distribusi penyakit ini
berdasarkan perbandingan jenis kelamin. Perempuan : laki-laki adalah
berkisar antara 2-3:1. Walaupun demikian angka kematian lebih tinggi
pada pria, diduga karena ditemukan pada usia yang lebih tua saat
terdiagnostik.
Bila dilihat pula distribusi berdasarkan usia maka didapat
kecenderungan bahwa pada usia dekade ke-3 keganasan ini cukup
tinggi dan semakin meningkat sampai dekade 5 dan menurun kembali
setelah dekade ke-6, dan distribusi umur ini terkait pula dengan
distribusi jenis histopatologi karsinoma tiroid.
Anak-anak usia dibawah 20 tahun dengan nodul tiroid dingin
mempunyai resiko keganasan dua kali lebih besar dibanding kelompok
dewasa. Pada usia 15-24 tahun karsinoma tiroid merupakan 7,5-10%
dari semua keganasan.
Banyak tipe tumor yang dapat tumbuh pada kelenjar tiroid.
Hampir semua tumor-tumor ini adalah jinak (non-kanker). Yang lainnya
adalah maligna (kanker), yang berarti dapat menyebar kedalam
jaringan terdekat dan kebagian lain dari tubuh.
Sekitar 1 dari 20 nodul tiroid adalah kanker. Dua tipe kanker
tiroid yang paling sering adalah karsinoma papiliferum dan karsinoma
folikuler. Karsinoma sel hurthle adalah subtipe dari karsinoma folikuler.
8/4/2019 Isi iii
22/90
Ada beberapa tipe lain dari kanker tiroid seperti karsinoma tiroid
meduler dan karsinoma anaplastik.
Berdasarkan jenis histopatologi dan urutan angka kejadian
(menurut National Cancer Data Base [NCDB]) terbanyak adalah:karsinoma tiroid jenis papilar (80%), kemudian berturut-turut
karsinoma tiroid jenis folikuler (11%), jenis sel hurthel (3%), jenis
anaplastik (4%), dan jenis meduler (2%).
III.3. Etiologi
Seperti pada banyak jenis kanker yang lainnya, penyebab
spesifik timbulnya karsinoma tiroid masih merupakan suatu misteripada sebagian besar pasien. Diketahui ada beberapa faktor yang
mendukung, antara lain adanya riwayat terkena radiasi pada bagian
kepala dan leher, terutama saat masih anak-anak, adanya faktor
genetic (terutama karsinoma jenis medular).
Belum diketahui suatu karsinogen yang berperan untuk
karsinoma anaplastk dan meduler. Diperkirakan jenis anaplastik
berasal dari perubahan karsinoma tiroid berdeferensiasi baik (papilerdan folikuler) dengan kemungkinan jenis folikuler dua kali lebih besar.
Ada dua hal yang sering dibicarakan yang berperan dalam timbulnya
karsinoma tiroid khususnya untuk well differentiated carcinoma
( papiler dan folikuler) yaitu radiasi dan endemic goiter. Sedangkan
limfoma pada tiroid diperkirakan karena perubahan-perubahan
degenerasi ganas dari tiroiditis Hashimoto.
Radiasi sebagai penyebab karsinoma tiroid, hal ini terbukti di
Amerika Serikat bahwa pada tahun 1925-1955 banyak sekali anak-
anak diterapi dengan radiasi pada daerah leher dan kepala. Dari
penelitian diperoleh data adenoma dan karsinoma tiroid pada anak-
anak yang diberi radiasi demikian tinggi dan ini diobservasi dan terjadi
antara 3-17 tahun kemudian.
Demikian pula penelitian di kepulauan Marshall tempat
percobaan bomb hydrogen dekat Atol Bikini, ditemukan hal yang sama
yaitu orang-orang dan anak-anak yang mendapat radiasi menderita
8/4/2019 Isi iii
23/90
kelainan tiroid dan karsinoma tiroid lebih tinggi dan keganasan ini
terlihat antara 11- 15 tahun kemudian.
Hubungan antara endemik goiter dengan karsinoma tiroid,
dilakukan percobaan pada binatang percobaan dengan membuatdefisiensi yodium melalui pemberian makanan yang kurang yodium
atau dilakukan reseksi kelenjar tiroid, maka dalam observasi,
karsinoma terjadi pada hipoplasia yang tidak diobati. Dan itu terjadi
karena pengaruh hiperstimulasi dari TSH. Pada manusia dengan
keadaan yang terus menerus distimulasi oleh TSH pada beberapa
penderita ditemukan karsinoma tiroid folikuler yang bermetastasis.
III.4. Faktor Resiko
Faktor resiko karsinoma tiroid antara lain :
Usia
Kanker tiroid dapat terjadi pada orang dengan usia berapapun,
tetapi banyak kasus dari karsinoma papiliferum dan folikular
ditemukan antara usia 20 dan 60 tahun. Faktor resiko ini terkait
dengan jenis histopatologis karsinoma tiroid. Anak-anak usia
dibawah 20 tahun dengan nodul tiroid dingin mempunyai resikokeganasan dua kali lebih besar dibanding kelompok dewasa
Jenis kelamin, perempuan : laki-laki adalah 2-3 : 1
Ras
Di Amerika, orang kulit hitam memiliki resiko 1,8 kali lebih tinggi
dibandingkan orang kulit putih. Tetapi secara umum, di dunia
tidak ada perbedaan ras untuk resiko karsinoma tiroid
Faktor genetik
Riwayat penyakit serupa dalam keluarga
Diet
Daerah endemik goiter mempunyai resiko karsinoma lebih tinggi,
terutama untuk yang tipe folikuler dan papiliferum. Umumnya
orang dewasa memerlukan yodium hanya 100mcg/hari dan
dengan pemberian suplementasi yodium dapat menurunkan
resiko terkena goiter.
8/4/2019 Isi iii
24/90
Riwayat pernah menderita kelainan tiroid sebelumnya
Pengaruh radiasi di daerah leher dan kepala pada masa
lampau
Kecepatan tumbuh tumor
Riwayat gangguan mekanik di daerah leher
III.5. Manifestasi Klinis
Gejala karsinoma tiroid adalah sebagai berikut :
1. Pembesaran nodul yang relatif cepat, dan nodul anaplastik
cepat sekali ( dihitung dalam minggu), tanpa nyeri.
2. Merasakan adanya gangguan mekanik di leher, seperti
gangguan menelan yang menunjukan adanya desakan
esophagus, atau perasaan sesak yang menunjukkan
adanya desakan ke trakea.
3. Pembesaran KGB di daerah leher (mungkn metastasis)
4. Penonjolan / kelainan pada tulang tempurung kepala
( metastasis ke tengkorak)
5. Perasaan sesak dan batuk-batuk disertai dahak berdarah
( metastasis di paru-paru bagi jenis folikular)
Kecurigaan klinis adanya karsinoma tiroid didasarkan atas
observasi yang dikonfirmasikan dengan pemeriksaan patologis, dibagi
dalam kecurigaan tinggi, sedang dan rendah.
Yang termasuk kecurigaan tinggi adalah:
o Riwayat neoplasma endokrin multipel dalam keluarga
o Pertumbuhan tumor cepat
o Nodul teraba keras
8/4/2019 Isi iii
25/90
o Fiksasi daerah sekitar
o Paralisis pita suara
o Pembesaran kelenjar limfe regional
o Adanya metastasis jauhKecurigaan sedang adalah:
o Usia > 60 tahun
o Riwayat radiasi leher
o Jenis kelamin pria dengan nodul soliter
o Tidak jelas adanya fiksasi daerah sekitar
o Diameter lebih besar dari 4 cm dan kistik
Kecurigaan rendah adalah tanda atau gejala diluar / selain yang
disebutkan diatas.
III.6. Diagnosis
Untuk menegakkan diagnosis diperlukan pemeriksaan sebagai
berikut :
A. Anamnesa dan pemeriksaan fisik
B. Pemeriksaan laboratorium
C. Pemeriksaan USG
D. Pemeriksaan scanning tiroid / sidik tiroid
E. Pemeriksaan needle biopsy
F. Pemeriksaan potong beku.
G. Pemeriksaan histopatologi dengan parafin coupe
Diagnosis pasti adalah pemeriksaan histopatologi, pemeriksaan
FNAB belum dapat menggantikan pemeriksaan ini.
8/4/2019 Isi iii
26/90
Flow diagram for the evaluation of thyroid nodule based on the results of fine needle aspiration biopsy. (See text for
special considerations in follicular, Hrthle cell, and medullary thyroid carcinoma.1 Consider touch preparation.2 Consider
total thyroidectomy for large, nodular, and/or bilateral lesion, as well as in patients with a history of radiation exposure in
childhood.)
Anamnesa dan Pemeriksaan Fisik
http://www.cancerppo8.com/pt/re/devita/bookContentPane_frame.01337159-8th_Edition-4.htm;jsessionid=M4XTxfx2wBysQG4WnQpVG908nL2mhrffJTv5mQ9mF4yN9TxNTG1C!-1044989580!181195628!8091!-1?bookaccessionpath=01337159-8th_Edition-4&bookmarkxpath=/CT%7B06b9ee1beed59419804f4bec18c189ab7ef34fe316550150909cb5dcdad64e6142ac38385c74818f8305650d98877ed9%7D/OVIDBOOK%5B1%5D/TXTBKBD%5B1%5D/DIVISIONA%5B2%5D/DIVISIONB%5B1%5D/CHAPTER%5B2%5D/TBD%5B1%5D/TLV1%5B2%5D#R1-44_2http://www.cancerppo8.com/pt/re/devita/bookContentPane_frame.01337159-8th_Edition-4.htm;jsessionid=M4XTxfx2wBysQG4WnQpVG908nL2mhrffJTv5mQ9mF4yN9TxNTG1C!-1044989580!181195628!8091!-1?bookaccessionpath=01337159-8th_Edition-4&bookmarkxpath=/CT%7B06b9ee1beed59419804f4bec18c189ab7ef34fe316550150909cb5dcdad64e6142ac38385c74818f8305650d98877ed9%7D/OVIDBOOK%5B1%5D/TXTBKBD%5B1%5D/DIVISIONA%5B2%5D/DIVISIONB%5B1%5D/CHAPTER%5B2%5D/TBD%5B1%5D/TLV1%5B2%5D#R1-44_2http://www.cancerppo8.com/pt/re/devita/bookContentPane_frame.01337159-8th_Edition-4.htm;jsessionid=M4XTxfx2wBysQG4WnQpVG908nL2mhrffJTv5mQ9mF4yN9TxNTG1C!-1044989580!181195628!8091!-1?bookaccessionpath=01337159-8th_Edition-4&bookmarkxpath=/CT%7B06b9ee1beed59419804f4bec18c189ab7ef34fe316550150909cb5dcdad64e6142ac38385c74818f8305650d98877ed9%7D/OVIDBOOK%5B1%5D/TXTBKBD%5B1%5D/DIVISIONA%5B2%5D/DIVISIONB%5B1%5D/CHAPTER%5B2%5D/TBD%5B1%5D/TLV1%5B2%5D#R2-44_2http://www.cancerppo8.com/pt/re/devita/bookContentPane_frame.01337159-8th_Edition-4.htm;jsessionid=M4XTxfx2wBysQG4WnQpVG908nL2mhrffJTv5mQ9mF4yN9TxNTG1C!-1044989580!181195628!8091!-1?bookaccessionpath=01337159-8th_Edition-4&bookmarkxpath=/CT%7B06b9ee1beed59419804f4bec18c189ab7ef34fe316550150909cb5dcdad64e6142ac38385c74818f8305650d98877ed9%7D/OVIDBOOK%5B1%5D/TXTBKBD%5B1%5D/DIVISIONA%5B2%5D/DIVISIONB%5B1%5D/CHAPTER%5B2%5D/TBD%5B1%5D/TLV1%5B2%5D#R2-44_2http://www.cancerppo8.com/pt/re/devita/bookContentPane_frame.01337159-8th_Edition-4.htm;jsessionid=M4XTxfx2wBysQG4WnQpVG908nL2mhrffJTv5mQ9mF4yN9TxNTG1C!-1044989580!181195628!8091!-1?bookaccessionpath=01337159-8th_Edition-4&bookmarkxpath=/CT%7B06b9ee1beed59419804f4bec18c189ab7ef34fe316550150909cb5dcdad64e6142ac38385c74818f8305650d98877ed9%7D/OVIDBOOK%5B1%5D/TXTBKBD%5B1%5D/DIVISIONA%5B2%5D/DIVISIONB%5B1%5D/CHAPTER%5B2%5D/TBD%5B1%5D/TLV1%5B2%5D#R1-44_2http://www.cancerppo8.com/pt/re/devita/bookContentPane_frame.01337159-8th_Edition-4.htm;jsessionid=M4XTxfx2wBysQG4WnQpVG908nL2mhrffJTv5mQ9mF4yN9TxNTG1C!-1044989580!181195628!8091!-1?bookaccessionpath=01337159-8th_Edition-4&bookmarkxpath=/CT%7B06b9ee1beed59419804f4bec18c189ab7ef34fe316550150909cb5dcdad64e6142ac38385c74818f8305650d98877ed9%7D/OVIDBOOK%5B1%5D/TXTBKBD%5B1%5D/DIVISIONA%5B2%5D/DIVISIONB%5B1%5D/CHAPTER%5B2%5D/TBD%5B1%5D/TLV1%5B2%5D#R2-44_28/4/2019 Isi iii
27/90
Dengan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang baik diusahakan
dapat menegakkan diagnosis yang sesuai. Kecurigaan adanya
proses keganasan secara klinis pada penderita struma nodosa,
apabila ditemukan hal sebagai berikut :o Anamnesa :
a. Pengaruh usia dan jenis kelamin
Apabila nodul tiroid terjadi pada usia dibawah 20 tahun atau
diatas 50 tahun mempunyai resiko malignansi lebih tinggi
b. Pengaruh radiasi di daerah leher dan kepala
Radiasi pada masa anak-anak dapat menyebabkan malignansi
pada tiroid 33-37 %
c. Kecepatan tumbuh tumor
Nodul jinak membesar dalam waktu yang tidak terlalu cepat
Nodul ganas membesar dalam waktu yang cepat
Nodul anaplastik membesar dengan sangat cepat
Kista dapat membesar dengan cepat
d. Riwayat gangguan mekanik di daerah leher
Keluhan gangguan menelan, perasaan sesak, perubahan
suara dan nyeri (dysfagia) dapat terjadi akibat desakan
dan/atau infiltrasi tumor.
e. Riwayat penyakit serupa pada keluarga (karsinoma tiroid atau
panyakit yang tergolong pada multipel endokrin neoplasma II
(phaeochromocitoma , mukosal neuroma dan
ganglioneuromatosis, paratiroid hiperplasia))
o Pemeriksaan Fisik :
8/4/2019 Isi iii
28/90
Inspeksi:
Adanya benjolan di leher depan atau lateral
Bila terlihat sesak, waspada adanya penekanan padatrakea
Palpasi:
Benjolan kita palpasi, kalau dari tiroid maka
pada waktu menelan akan ikut ke atas.
Pada tumor primer dapat berupa suatu nodul
soliter atau multipel dengan konsistensi bervariasi dari
kistik sampai dengan keras bergantung dari jenis
patologi anatominya tetapi biasanya massa yang
merupakan suatu karsinoma berukuran > 4 cm dengan
konsistensi keras dan tidak bisa digerakkan dari
dasarnya.
Bila kelenjar besar sekali tetapi belum terlihatgejala sesak napas, kita bisa tetap curiga ada tidaknya
penekanan pada trakhea, caranya dengan menekan
lobus lateral kelenjar maka akan timbul stridor akibat
penekanan pada trakea.
Ada tidaknya pembesaran KGB regional secara
lengkap.
Ada tidaknya benjolan pada tulang belakang,
clavicula, sternum serta tempat metastase jauh lainnya
di paru, hati, ginjal dan otak.
Meskipun keganasan dapat saja terjadi pada nodul yang
multiple, namun pada umumnya pada keganasan nodulnya
biasanya soliter dan konsistensinya keras sampai sangat keras.
8/4/2019 Isi iii
29/90
8/4/2019 Isi iii
30/90
tidak menghilangkan kemungkinan keganasan meskipun memang
kecil.
Pemeriksaan kadar antibodi antitiroid peroksidase dan
antibodi antitiroglobulin penting untuk diagnosis tiroiditis kronikHashimoto, terutama bila disertai peningkatan kadar TSH. Sering
pada Hashimoto juga timbul nodul baik uni/bilateral sehingga pada
tiroiditis kronik Hashimoto pun masih mungkin terdapat
keganasan..
Pemeriksaan kadar tiroglobulin serum untuk keganasan tiroid
cukup sensitif tetapi tidak spesifik karena peningkatan kadar
tiroglobulin juga ditemukan pada tiroiditis, penyakit Graves, dan
adenoma tiroid. Pemeriksaan kadar tiroglobulin sangat baik untuk
monitor kekambuhan karsinoma tiroid pascaterapi. Tetapi tidak
dapat untuk memonitor karsinoma tiroid medulare dan anaplastik,
karena sel anaplastik tidak mensekresi tiroglobulin. Pada pasien
dengan riwayat keluarga karsinoma tiroid medulare, tes genetik
dan pemeriksaan kadar kalsitonin perlu dikerjakan. Bila tidak ada
kecurigaan ke arah karsinoma tiroid medulare atau neoplasia
endokrin multipel II, pemeriksaan kalsitonin tidak dianjurkan
sebagai pemeriksaan rutin.
Apabila meningkat kadar tiroglobulin setelah total tiroidektomi,
kecurigaan pada rekurensi / metstasis, dan perlu diselidiki lebih
lanjut. Kadar Tg serum normal 1,5 3,0 ng/ml. Pada kelainan jinak
rata-rata 323 ng/ml dan apada keganasan rata-rata 424 ng/ml.
Pada karsinoma tiroid kadar serum T3 dan T4 umumnya
normal. Perlu diingat bahwa abnormalitas fungsi tiroid baik hiper
atau hipotiroid tidak menghilangkan kemungkinan keganasan,
meskipun sangat kecil.
8/4/2019 Isi iii
31/90
Flow diagram for follow-up after definitive thyroidectomy and remnant ablation for well-
differentiated thyroid carcinoma. Certain aggressive variants of well-differentiated carcinoma
may not be amenable to this algorithm. Undetectable Tg assumes that there are no Tg
autoantibodies interfering with the assay. (131I, iodine-133; Tg, thyroglobulin; rhTSH,
recombinant human thyroid stimulating hormone; US, ultrasound; CXR, chest x-ray; WBS,
whole-body scan; PET, positron emission tomography; CT, computed tomography. Modified
from ref. 59, fig. 1, with permission.)
C. Pemeriksaan USG
Dengan pemeriksaan USG dapat dibedakan antara yang padat
dan cair (nodul solid atau kistik). Selain itu dengan berbagai
penyempurnaan, sekarang USG dapat membedakan beberapabentuk kelainan tetapi belum dapat membedakan dengan pasti
apakah suatu nodul itu ganas atau jinak. Pemeriksaan ini mudah
dilakukan tetapi interpretasinya agak lebih sukar dari pada sidik
tiroid. Selain itu USG juga digunakan sebagai penuntun dalam
tindakan radiologi.
USG pada evaluasi awal nodul tiroid dilakukan untuk
menentukan ukuran dan jumlah nodul. USG pada nodul dinginsebagian besar akan menghasilkan gambaran solid, campuran
http://www.cancerppo8.com/pt/re/devita/bookContentPane_frame.01337159-8th_Edition-4.htm;jsessionid=M4XTxfx2wBysQG4WnQpVG908nL2mhrffJTv5mQ9mF4yN9TxNTG1C!-1044989580!181195628!8091!-1?bookaccessionpath=01337159-8th_Edition-4&bookmarkxpath=/CT%7B06b9ee1beed59419804f4bec18c189ab7ef34fe316550150909cb5dcdad64e6142ac38385c74818f8305650d98877ed9%7D/OVIDBOOK%5B1%5D/TXTBKBD%5B1%5D/DIVISIONA%5B2%5D/DIVISIONB%5B1%5D/CHAPTER%5B2%5D/TBD%5B1%5D/TLV1%5B2%5D#R59-44_2http://www.cancerppo8.com/pt/re/devita/bookContentPane_frame.01337159-8th_Edition-4.htm;jsessionid=M4XTxfx2wBysQG4WnQpVG908nL2mhrffJTv5mQ9mF4yN9TxNTG1C!-1044989580!181195628!8091!-1?bookaccessionpath=01337159-8th_Edition-4&bookmarkxpath=/CT%7B06b9ee1beed59419804f4bec18c189ab7ef34fe316550150909cb5dcdad64e6142ac38385c74818f8305650d98877ed9%7D/OVIDBOOK%5B1%5D/TXTBKBD%5B1%5D/DIVISIONA%5B2%5D/DIVISIONB%5B1%5D/CHAPTER%5B2%5D/TBD%5B1%5D/TLV1%5B2%5D#R59-44_28/4/2019 Isi iii
32/90
solid-kistik dan sedikit kista simpel. USG juga dikerjakan untuk
menentukan multinodularitas yang tidak teraba dengan palpasi,
khususnya pada individu dengan riwayat radiasi pengion pada
daerah kepala dan leher.Gambaran USG yang didapat dibedakan atas dasar kelainan
yang difus atau fokal yang kemudian juga dibedakan atas dasar
derajat ekonya yaitu hipoekoik, isoekoek atau campuran. Kelainan-
kelainan yang dapat didiagnosis secara USG ialah:
oKista : kurang lebih bulat, seluruhnya hipoekoeiksonolusen,
dindingnya tipis.
oAdenoma/nodul padat : iso atau hiperekoik, kadang disertai halo
yaitu suatu lingkaran hipoekoik di sekelilingnya.
oKemungkinan karsinoma : nodul padat biadanya tanpa halo.
oToroditis : hipoekoek difus meliputi seluruh kelenjar.
8/4/2019 Isi iii
33/90
Keuntungan USG antara lain :
1. Dapat dilakukan kapan saja
2. Tidak perlu persiapan
3. Lebih aman
4. Dapat dilakukan pada wanita hamil dan anak-anak
D. Pemeriksaan Scanning Tiroid
Dasar pemeriksaan ini adalah persentase uptake dan distribusi
yodium radioaktif J131dalam kelenjar tiroid. Yang dapat dilihat dari
pemeriksaan ini adalah besar, bentuk, dan letak kelenjar tiroid serta
distribusi dalam kelenjar. Juga dapat diukur uptake yodiumnya dalam
waktu 3, 12, 24 dan 48 jam. Sebelum dilakukan scanning tiroid , maka
8/4/2019 Isi iii
34/90
obat-obatan yang mengganggu penangkapan iodium oleh tiroid harus
dihentikan 2-4 minggu sebelumnya.
Dari uptake ini diketahui fungsi tiroid apakah hiportiroid, eutiroid
atau hipetiroid. Uptake normal dalam 24 jam adalah 15-40%. Scanningtiroid dapat dilakukan dengan menggunakan dua macam isotop, yaitu
iodium radioaktif (123-I) dan technetium pertechnetate (99m-Tc). 123-I
lebih banyak digunakan dalam evaluasi fungsi tiroid, sedangkan 99m-
Tc lebih digunakan untuk evaluasi anatominya. Dari distribusi jodium
dapat diketahui sifat tonjolan tersebut tersebut dan
membandingkannya dengan jaringan sekitar.
Pemeriksaan ini tidak untuk membedakan jinak atau ganas
secara pasti, pemeriksaan ini tidak dapat menggantikan pemeriksaan
histopatologi untuk diagnosa pasti. Ada beberapa teknik yang dapat
digunakan.
Sidik tiroid dapat dilakukan dengan menggunakan dua macam
isotop, yaitu iodium radioaktif (123-I) dan technetium pertechnetate
(99m-Tc). 123-I lebih banyak digunakan dalam evaluasi fungsi tiroid,
sedangkan 99m-Tc lebih digunakan untuk evaluasi anatominya. Pada
sidik tiroid kurang lebih 80 -85% nodul tiroid memberikan hasil dingin
(cold) dan 10-15% dari kelompok ini mempunyai kemungkinan
keganasan. Nodul panas ditemukan sekitar 5% dengan resiko ganas
paling rendah, sedang nodul hangat terdapat 10-15% dari seluruh
nodul dengan kemungkinan keganasan lebih rendah dari 10%.
Hasil sidik tiroid dapat dibedakan 3 bentuk:
1. Nodul dingin bila penangkapan yodium nihil atau kurang
dibandingkan dengan sekitarnya. Hal ini menunjukkan
fungsi yang rendah.
2. Nodul panas bila penangkapan yodium lebih banyak dari
pada sekitarnya. Keadaan ini memperlihatkan aktivitas
yang berlebihan.
3. Nodul hangat bila penangkapan iodium sama dengan
sekitarnya. Hal ini berarti fungsi nodul sama dengan bagian
tiroid yang lain.
8/4/2019 Isi iii
35/90
Keganasan biasanya terekam sebagai nodul dingin soliter, nodul
yang hangat biasanya bukan keganasan, apabila dijumpai nodul yang
panas ini hampir pasti bukan suatu keganasan.
Nodul dingin tidak selalu disebabkan neoplasma, tetapi mestidihubungkan dengan beberapa hal :
o Bentuk cold area. Bentuk cold area yang berupa moth
eaten appearance mencurigakan keganasan.
o Hubungan cold area dengan daerah sekitarnya.
Cold area dengan distribusi jodium yang tidak merata lebih
cenderung untuk kelainan metabolik, terutama bila lobus
tiroid yang kontralateral untuk membesar.o Hubungan cold area dengan unsur jenis kelamin
Cold area pada laki-laki usia tua dan anak-anak lebih
menambah kecurigaan akan keganasan.
Hal-hal yang dapat menyebabkan cold area antara lain :
a. Kista.
b. Hematom.
c. Strumaadenomatosa.
d. Perdarahan.
e. Radang.
f. Keganasan.
g. Defekkongenital.
Kegunaan pemeriksaan scanning tiroid ini ialah untuk dapat :
1. Memperlihatkan nodul soliter pada tiroid
2. Memperlihatkan multipel nodul pada struma yang
klinis kelihatan seperti nodul soliter
3. Memperlihatkan retrosternal struma
4. Mencari occultneoplasma pada tiroid
5. Mengidentifikasi fungsi dari jaringan tiroid setelah
operasi tiroid
6. Mengidentifikasi ektopik tiroid
8/4/2019 Isi iii
36/90
7. Mencari daerah metastase setelah total
tiroidektomi
E. Pemeriksaan Needle Biopsy
Dapat dilakukan dengan cara needle core biopsy atau FNBA
( biopsi jarum halus). Biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH) atau Fine
Needle Aspiration (FNA), mempergunakan jarum suntik no. 22-27 cara
ini mudah aman dapat dilakukan dengan berobat jalan. Dibandingkandengan biopsy cara lama (jarum besar), biopsi jarum halus tidak nyeri,
8/4/2019 Isi iii
37/90
tidak menyebabkan dan hampir tidak ada bahaya penyebaran sel-sel
ganas pada kista, dapat juga dihisap cairan secukupnya, sehingga
dapat mengecilkan nodul, jadi selain diagnostik, bisa juga terapeutik.
BAJAH merupakan metode yang sangat efektif untukmembedakan nodul jinak atau ganas. Keterbatasan metode ini adalah
sering ditemukan hasil yang tidak adekuat sehingga tidak dapat dinilai.
Keterbatasan yang lain adalah tidak mampu membedakan neoplasma
sel folikular dan sel Hurtle adalah jinak atau ganas karena keduanya
mirip. Keduanya bisa dibedakan dari ada atau tidak adanya invasi
kapsul atau invasi vaskular pada pemeriksaan histopatologis sediaan
dari operasi.
Ada beberapa kerugian pada biopsi, jarum ini yaitu dapat
memberikan hasil negatif palsu atau positif palsu. Negative palsu
karena lokasi biopsi kurang tepat, teknik biopsi yang kurang benar
atau preparat yang kurang baik dibuatnya. Hasil positif palsu terjadi
karena salah interpretasi oleh ahli sitologi. Prosedur ini semakin lama
semakin banyak dipakai. Bagi yang belum menerima memberikan
beberapa alasan antara lain :
o Jaringan yang memadai atau jaringan tumor sering sukar
didapat walaupun dikerjakan oleh yang berpengalaman.
o Kekhawatiran terjadinya penyebaran sel-sel ganas dan
implantasi di kulit.
o Keengganan dan kesukaran dalam pembacaan untuk
membuat diagnosis oleh patolog dari jaringan yang minim.
o Ahli bedah sering menemukan perlengketan-perlengketan
sebagai akibat tindakan ini, yang mempersulit tindakan
bedah.
Hasil BAJAH dibagi menjadi empat kategori yaitu :
1. Jinak
2. Mencurigakan
3. Ganas4. Tidak adekuat.
8/4/2019 Isi iii
38/90
Beberapa faktor yang menyebabkan hasil yang tidak adekuat
adalah operator kurang terampil, vaskularitas nodul, terdapat lesi
kistik, posisi nodul sulit (kecil dan di posterior), dan pengenceran
aspirat dalam darah atau cairan kista.Untuk mengurangi hasil yang tidak adekuat tersebut, dianjurkan
mengulang BAJAH apabila nodul masih teraba setelah aspirasi cairan
kista, atau menggunakan USG untuk menuntun tindakan BAJAH
khususnya untuk nodul tiroid yang sulit.
Jenis karsinoma yang dapat segera ditentukan adalah karsinoma
papilare, medulare atau anaplastik. Sedangkan untuk jenis folikulare,
untuk membedakannya dengan adenoma folikulare dan adenomatosus
goiter, harus dilakukan pemeriksaan histopatologi, yang dapat
memperlihatkan adanya invasi kapsul tumor atau invasi vaskuler.
F. Pemeriksaan Potong Beku
Pemeriksaan yang rutin dikerjakan untuk membedakan jinak
atau ganas waktu operasi berlangsung dan sekaligus untuk
menentukan tindakan operasi definitif. Pemeriksaan potong beku sulit
membedakan adenoma folikuler dan encapsulated folliculer carcinoma
Apabila pada potong beku didiagnosa sebagai sebagai adenoma
folikuler maka sikap yang diambil adalah isthmolobektomi. Jika secara
makroskopik kecurigaan ganas ada, sedangkan patologi meragukan
maka dilakukan isthmolobektomi. Hal ini bertujuan mendapatkan
terapi seoptimal mungkin dalam keragu-raguan tersebut karena pasien
sering menolak tindakan operasi ulangan untuk total trioidektomi.
Ketepatan pemeriksaan ini 75 % - 83 %.
G. Pemeriksaan Histopatologi
8/4/2019 Isi iii
39/90
Pemeriksaan ini menggunakan parafin coupe merupakan
pemeriksaan definitif atau gold standar. Untuk kasus inoperable,
jaringan diambil dengan biopsi insisi.
Ada 4 tipe histologi mayor :1. Papillary carcinoma (including follicular variant of papillary
carcinoma)
2. Follicular carcinoma (including Hurthle cell carcinoma)
3. Medullary carcinoma
4. Undifferentiated (anaplastic) carcinoma
H. Pemeriksaan BMR
Pemeriksaan ini dapat menentukan fungsi metabolisme, apakah
ada hubungannya dengan hipotiroid, eutiroid, atau hipertiroid. Untuk
tonjolan tunggal manfaatnya kurang, karena umumnya kasus-kasus ini
eutiroid. Bila ada hipertiroid pada tonjolan tunggal tiroid, hal ni dapat
disebabkan adenoma toksik atau nodul autonom, yang merupakan
indikasi untuk operasi.
I. Pemeriksaan Termografi
Merupakan suatu metode pemeriksaan berdasarkan pengukuran
suhu kulit pada suatu tempat. Alatnya adalah Dynamic
Telethermografi. Hasilnya disebut panas apabila perbedaan panas
dengan sekitarnya sekitar > 0,9 C dan dingin apabila < 0,9 C. Cara
pemeriksaan dengan dengan termografi ini cukup sensitif dan spesifik.
III.7. Diagnosa Banding
1. Struma difus toksik (basedow = graves disease)
Merupakan pembesaran kelenjar tiroid yang umumnya difus.
Terdapat gejala hipertiroid yang jelas berupa berdebar- debar,
gelisah, palpitasi, banyak keringat, kulit halus dan hangat,
kadang- kadang ditemukan exopthalmus.
2. Struma nodosa non toksik
Disebabkan oleh kekurangan yodium dalam makanan (biasanya
didaerah pegunungan) atau dishormogenesis (defek bawaan).
8/4/2019 Isi iii
40/90
3. Tiroiditis sub akut
Biasanya sehabis infeksi saluran pernafasan. Pembesaran yang
terjadi simetris dan nyeri disertai penurunan berat badan,
disfagia, nervositas, dan otalgia.4. Tiroiditis riedel
Terutama pada wanita < 20 tahun. Gejalanya terdapat nyeri,
disfagia, paralisis laring, dan pembesaran tiroid unilateral yang
keras seperti batu atau papan yang melekat dengan jaringan
sekitarnya. Kadang sukar dibedakan kecuali dengan pemeriksaan
histopatologi dan hipotiroid.
5. Struma hashimoto
Sering pada wanita. Merupakan penyakit autoimun, biasanya
ditandai dengan benjolan struma difusa disertai dengan keadaan
hipotiroid, tanpa rasa nyeri.
6. Adenoma paratiroid
Biasanya tidak teraba dan terdapat perubahan kadar kalsium dan
fosfor.
7. Karsinoma paratiroid
Biasanya teraba, terdapat metastasis ketulang, kadar kalsium
naik dan batu ginjal dapat ditemukan.
8. Metastasis tumor
9. Teratoma
Biasanya pada anak- anak dan berbatasan dengan kelenjar tiroid.
10. Limfoma malignum
III.8. Klasifikasi
Klasifikasi karsinoma tiroid berdasarkan pembagian histopatologi
menurut Brennan dan Bloomer (1982):
A. Well differentiated carcinoma (75%)
o Adenokarsinoma papiler
o Adenokarsinoma folikuler
8/4/2019 Isi iii
41/90
o Hurthle cell carcinoma
B. Undifferentiated carcinoma (anaplastic) (20%)
o
Small cell carcinoma
o Giant cell carcinoma
C. Karsinoma meduler (4%)
D. Tumor ganas lainnya (1%)
o Sarkoma
o Limfoma
o Karsinoma epidermoid
o Metastasis tumor
o Teratoma malignan
A. Well Differentiated Carcinoma
1. Adenokarsinoma papiler
Merupakan jenis yang paling sering ditemukan, yaitu sekitar 8
dari 10 kanker tiroid. Umumnya tipe ini tumbuh lambat, bertahun-
tahun, termasuk golongan yang berdiferensiasi baik. Biasanya
berkembang hanya pada satu lobus kelenjar tiroid tetapi terkadang
dapat berkembang pada kedua lobus.
8/4/2019 Isi iii
42/90
Biasanya terdapat pada usia kurang dari 40 tahun ( dengan
puncak onset 30 50 tahun) berbeda dengan tipe folikuler yang
banyak pada usia di atas 40 tahun, walaupun dapat terjadi pada segala
usia. Wanita lebih sering terkena dengan perbandingan 3:1.Prognosisnya berhubungan dengan ukuran tumor ( kurang dari 1,5 cm,
prognosisnya baik). Hampir pada setiap kasus, kanker ini dapat
diterapi dengan baik dan jarang bersifat fatal. Penyebaran ke kelenjar
getah bening leher lebih dari 50% kasus. Kurang lebih 85% kasus
berhubungan dengan riwayat terekspose radiasi. Metastasis ke tempat
yang jauh ( paru-paru atau tulang) sangat jarang ditemukan. Angka
kesembuhan sangat tinggi terutama lesi yang ukurannya kecil (nyaris
100% pada lesi kecil dan pasien muda). Karsinoma ini merupakan
suatau masa infiltratif yang tidak berkapsul yang mungkin teraba keras
dan berwarna putih akibat fibrosis. Secara histologis, karsinoma ini
terdiri atas epitel yang tumbuh papiler yang diantaranya disertai
adanya kalsifikasi bentuk lonjong (psammoma bodies) (Underwood,
1999).
Gambar . Karsinoma papiler tiroid dengan nucleus berbentuk orphan annie (Columbia
University Medical Center, 2007)
EPIDEMIOLOGI
Angka kejadian karsinoma papiler tiroid 60-70% dari kanker tiroid
2-3 kali lebih sering terjadi pada wanita. Karsinoma papiler lebih
sering ditemukan pada orang muda, tetapi pada usia lanjut
karsinoma ini lebih cepat tumbuh dan menyebar. Resiko tinggi
8/4/2019 Isi iii
43/90
terjadinya kanker papiler ditemukan pada orang yang pernah
menjalani terapi penyinaran di leher.
Karsinoma papiler tiroid, merupakan karsinoma tiroid yang
tersering ditemukan 70-80%, dapat dijumpai pada semua usiadengan distribusi usia tertinggi pada dekade ketiga dan keempat,
dimana wanita tiga kali lebih sering dari pada pria.
Penelitian yang dilakukan di USA menunjukan angka kejadian
karsinoma papiler yaitu sebanyak 70-80%. Sedangkan penelitian
di India selatan menunjukan angka kejadian karsinoma papiler
yaitu sebanyak 54,55%.
Karsinoma tiroid berdasarkan histopatologi di Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H Abdoel Moeloek Provinsi lampung periode januari
2006 - desember 2008 terdapat 73,33% kasus karsinoma papiler.
ETIOLOGI, FAKTOR RISIKO DAN PATOGENITAS
Etiologi dari karsinoma papiler tiroid belum jelas, tapi beberapa
asosiasi penyebab telah dicurigai diantaranya sebagai berikut:
- Paparan Iodin
Karsinoma papiler tiroid telah di induksi pada hewan percobaan
dengan pemberian paparan iodin. Di Vienna, Austria dimana
intake iodine sangat kecil di dalam populasi, karsinoma papiler
terhitung hanya 25% dari seluruh karsinoma tiroid. Pada daerah
endemik goiter, dimana terdapat penambahan iodine pada
makanan telah meningkatkan proporsi dari karsinoma papiler
tiroid relatif terhadap karsinoma folikular.
- Radiasi
Radiasi eksternal pada leher meningkatkan insidensi dari papiler
tirod. Radiasi selama masa kanak-kanak telah dicurigai memiliki
hubungan dengan resiko tinggi karsinoma papiler tiroid.
Sebanyak 9% dari anak-anak yang mendapat radiasi untuk
8/4/2019 Isi iii
44/90
hipertrofi tonsil, pembesaran tyhmus dan jerawat akan
menderita karsinoma tiroid pada 20 tahun kedepan masa
hidupnya.
Pada korban yang selamat dari kejadian Bom atom di Jepangyaitu sebanyak 6,7 % menderita karsinoma papiler tiroid.
Persentase ini lebih besar dari pada yang diperkirakan pada
populasi pada umumnya. Lebih aktualnya, terdapat data dari
studi pada lebih dari 4000 orang yang menderita karsinoma
tiroid setelah Peristiwa Nuklir Chernobyl pada tahun 1986.
Pejanan radiasi selama masa kanak-kanak memiliki peningkatan
resiko terjadinya karsinoma tiroid dan hal ini berkaitan dengan
dosisi radiasinya. Anak yang lebih muda usiannya lebih sensitif
pada radiasi yang menginduksi karsinogenesis, dan periode laten
minimal untuk pertumbuhan karsinoma tiroid setalah pejanan
paling cepat adalah 4 tahun.
Penyebab paling sering dari karsinoma papiler tiroid pada
tingkatan molekular adalah, perubahan kromosom (seperti
RET/PTC) dan yang lebih sering yaitu mutasi titik pada gen BRAF.
Pejanan radiasi hanya meningkatkan resiko terjadinya karsinoma
papiler tiroid, hal ini tidak mempengaruhi prognosa ataupun
agresivitas dari karsinoma tersebut.
Terapi iodin radioaktif belum memperlihatkan hubungan yang
erat dengan peningkatan insidensi karsinoma tiroid.
- Molekular (Mutasi Genteik)
Aktivasi dari reseptor tyrosin kinase yang disebabkan perubahan
atau amplifikasi genetik, spesifik muncul untuk mentransformasi
sel folikel tiroid normal menjadi karsinoma papiler tiroid.
Perubahan-perubahan ini memproduksi protein-protein chimeric
dengan aktivitas dari enzim tyrosin kinase yang berkontribusi
untuk pertumbuhan dari fenotipe malignan. Rata-rata 40% dari
orang dewasa dengan karsinoma papiler yang sporadik
mempunyai perubahan dari gen RET dan 15% memiliki
8/4/2019 Isi iii
45/90
perubahan gen NTRKI. Perubahan ini ini lebih meningkat 60%
pada anak-anak. Mutasi titik pada gen somatik BRAF mungkin
merupakan mutasi tersering pada kejadian karsinoma papiler,
variasinya antra 29-60 % pada beberapa sel yang berbeda.Pada karsinogenesis karsinoma papiler tiroid, aktivasi mitogen
mengaktivasi jalur protein kinase hal disebabkan oleh perubahan
seperti pada gen RET/PTC atau mutasi pada gen RAS dan BRAF,
ini merupakan peristiwa penting awal yang mengawali
perubahan karsinogenesis tersebut.
Aktivasi dari reseptor tyrosin kinase yang disebabkan perubahan
atau amplifikasi genetik, spesifik muncul untuk mentransformasi
sel folikel tiroid normal menjadi karsinoma papiler tiroid.
Perubahan-perubahan ini memproduksi protein-protein chimeric
dengan aktivitas dari enzim tyrosin kinase yang berkontribusi
untuk pertumbuhan dari fenotipe malignan.
Beberapa mutasi DNA telah ditemukan pada karsinoma papiler
tiroid. Banyak dari karsinoma ini terjadi perubahan spesifik pada
bagian gen RET. Perubahan dari gen ini, diketahui sebagai PTC
onkogen, hal ini ditemukan pada 10% sampai 30% dari seluruh
karsinoma papiler tiroid. Banyak sekitar 30% sampai 70%
karsinoma papiler mempunyai mutasi pada gen BRAF. Mutasi
gen BRAF ini lebih sering pada karsinoma papiler pada anak-anak
dan berasal dari pejanan radiasi. Karsinoma dengan perubahan
pada gen BRAF berkecenderungan berubah ke arah agresif dan
lebih cenderung bermetastasis ke beberapa bagian tubuh
lainnya.
Mutasi titik pada gen BRAF dan LOH pada kromosom 1p36,
18q21, dan 22q13 secara signifikan ditemukan lebih tinggi pada
karsinoma papiler tiroid dengan ukuran lebih dari 2 cm
dibandingkan dengan karsinoma papiler dengan ukuran kurang
dari 2 cm. Mutasi genomik pada gen BRAF dan LOH pada
kromosom 1p36, 18q21, dan 22q13 mungkin memberikan
8/4/2019 Isi iii
46/90
peranan penting dalam percepatan pertumbuhan dan agresivitas
dari karsinoma papiler tiroid.
GAMBARAN MAKROSKOPISKarsinoma papiler mungkin bermanifestasi sebagai lesi soliter
atau multifokus di dalam tiroid. Pada beberapa kasus lesi
berbatas tegas bahkan berkapsul. Tumor menginfiltrasi
parenkim di sekitarnya dengan batas tidak jelas. Lesi mungkin
mengandung daerah fibrosis dan kalsifikasi serta sering kistik.
Pada permukaan potongan tumor mungkin tampak granular dan
kadang mengandung fokus papiler yang nyata.
Karsinoma papiler dapat mencapai dari ukuran mikroskopik, yang
secara klinis tidak terdeteksi hingga mencapai massa yang
berdiameter 10 cm. Rata-rata ukuran tumor ketika terdiagnosis
adalah 2.3 cm.
Gambaran makroskopik karsinoma papiler bergantung pada
besarnya tumor.
Bila tumor kecil, sering disebut occult sclerossing carcinoma,
tumor ini tidak dapat dibedakan dengan jaringan parut kecil dan
hanya dapat dikenal dengan karsinoma setelah pemeriksaan
mikroskopik. Pada tumor berukuran besar, batasnya tidak nyata
walaupun sebagian bersimpai. Kista sering ditemukan pada
tumor yang besar. Bila tidak terjadi perdarahan, kista berisi
cairan serosa berwarna tengguli. Pada permukaan dalam terlihat
pertumbuhan papiler yang kadang-kadang sangat padat
menyerupai permukaan pemadani. Sering terlihat fibrosis dan
perkapuran yang luas atau pertulangan.
8/4/2019 Isi iii
47/90
GAMBARAN MIKROSKOPISSecara histologis, karsinoma papiler terdiri atas epitel yang
tumbuh papiler yang diantaranya disertai adanya kalsifikasi
bentuk lonjong (psammoma bodies) nukleus sel epitel tiroid
secara khas ditandai secra khas oleh daerah jernih di bagian
tengah yang sering disebut sebagai Orphan Annie .
Gambaran histopatologi karakteristik adalah ditemukannya
struktur papiler dari sel-sel ganas, yang uniform baik ukuran
maupun intinya. Kadang-kadang tipe ini disertai adanya folikuler
atau psamoma bodies di tengah-tengah struktur yang papiler.
Biasanya terdapat multisentris dan bilateral.
Gambar 6. Gambaran makroskopik karsinoma papiler tiroid (Medical Utah Education, 2009)
Gambar 7. Gambaran mikroskopik karsinoma papiler tiroid (Anonim,
2009)
Nucleus Orphane annie
8/4/2019 Isi iii
48/90
TINGKAT METASTASIS
Metastasis karsinoma papiler melalui pembuluh limfatik di dalam
kelenjar tiroid, sehingga memberi gambaran multifokal dan kekelenjar limfe leher .
Karsinoma papiler tumbuh sangat lambat, sering menyebar
dengan invasi lokal, dan banyak diantaranya menginvasi kapsul
tiroid sewaktu presentasi. Penyebran secara limfatik
menimbulkan fokus intraglandular tambahan pada karsinoma
papiler. Penyebaran melalui pembuluh darah jarang terjadi.
Sifat tumbuhnya lambat, tapi cepat bermetastasis ke kelenjar
getah bening.
Karenanya pada beberapa penelitian metastasis ke kelenjar
getah bening telah ditemukan 70 -80% pada saat diagnosa
ditegakan, terutama pada usia muda dan tidak jarang kelenjar
getah bening terlebih dahulu ditemukan sedangkan kelenjar
tiroidnya tidak membesar.
Gambar 8. Kelenjar getah bening leher (Adam, 2009)
8/4/2019 Isi iii
49/90
Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh darah baru,
sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tumor
metastasis. Dalam penyakit neoplastik angiogenesis itu
dirangsang oleh faktor-faktor yang diproduksi oleh sel tumor.Salah satu contoh yaitu Vascular Endothelial Growth Factor
(VEGF), telah diidentifikasi mengalami peningkatan ekspresi oleh
beberapa jenis sel tumors. Hal ini juga diketahui bahwa jumlah
pembuluh darah baru yang lebih besar dalam jaringan neoplastik
daripada pada jaringan normal yang ukurannya lebih kecil.
Tumor tiroid yang metastatik memiliki imunohistokimia ekspresi
VEGF yang lebih besar .
Metastasis nodus limfatik merupakan jalan utama penyebaran
dari sel karsinoma papiler tiroid. Mekanisme yang mendasari
terjadinya local invasi ini yaitu tumor mensekresikan sitokin
seperti Vascular Endothelial Growth Factor (VEGF) dan VEGF
akan berikatan dengan reseptornya yang terletak pada sel
endotelial pembuluh darah limfe dan menginduksi proliferasi
(budding) dari pembuluh limfatik terdekat dan merangsang
pertumbuhan limfatik kapiler yang baru.
GAMBARAN KLINIS
Karsinoma papiler adalah tumor non fungsional sehingga
umummnya bermanifestasi sebagai massa tak nyeri di leher baik
dalam tiroid maupun sebagai metastasis ke kelenjar getah
bening leher.
Hampir semua karsinoma papiler tiroid muncul sebagai nodul
tiroid yang asimptomatik, tapi bermanifestasi sebagai suatu
massa di kelenjar getah bening leher, karsinoma ini biasanya
merupakan single nodul, yang bergerak saat menelan dan tidak
dapat dibedakan dengan nodule jinak. Hoarssnes, disphagia,
batuk dan gangguan nafas dapat terjadi.
DIAGNOSIS
8/4/2019 Isi iii
50/90
Kunci dari diagnosis karsinoma papiler adalah sejarah yang
menyeluruh dan pemeriksaan fisik, termasuk penilaian faktor
risiko, bersama dengan tes tambahan seperti USG leher dan
aspirasi sitologi (FNAB). Presentasi yang paling umum darikanker tiroid adalah nodul teraba non tender. Namun, sebuah
dilema diagnostik hadir karena ini adalah presentasi dari kondisi
tiroid yang paling jinak. Sebuah teraba nodul terjadi pada hingga
7% dari populasi wanita secara umum. Nodul tunggal memiliki
tingkat keganasan 5-12%, sedangkan beberapa nodul memiliki
tingkat keganasan 3% pada populasi umum. Karsinoma papiler
mungkin juga hadir sebagai nodul dengan pembesaran kelenjar
getah bening leher atau limfadenopati servikal tanpa adanya
nodul tiroid yang teraba. Metastasis dari karsinoma papiler
jarang diamati pada saat presentasi. Bila terdapat metastasis
jauh pada saat ditemukan keganasan, tumor primer hampir
selalu besar dan mudah teraba.
Sering lesi ini tampil sebagai nodul tiroid soliter dan biasanya
diagnosis dapat ditegakkan dengan biopsi jarum halus dan
pemeriksaan sitologi. Tumor primer atau rekurens dapat
menginfiltrasi trakea atau esophagus hingga menimbulkan gejala
obstruksi.
TERAPI
8/4/2019 Isi iii
51/90
a. Terapi AdjuvanThyroid-stimulating hormone (TSH) terapi penekanan dengan
menggunakan hormon tiroid telah digunakan selama bertahun-
tahun, namun tingkat kekambuhan dan tingkat ketahannan TSH-
suppresseddan TSH-nonsuppressedpada pasien pasca operasi
dengan resiko rendah karsinoma tiroid papiler adalah sama.
Kebanyakan pusat-pusat tidak memberikan hormon tiroid untuk
menekan euthyroid TSH pada pasien dengan risiko rendah
papiler tiroid carcinoma. Iodine-131 dapat digunakan untuk
ablasi kelenjar tiroid yang tersisa pada pasien dengan
tiroidektomi nyaris total dan pada pasien berisiko tinggi dengan
penyakit persisten. Jika serapan yodium-131 tidak memadai,
radiasi eksternal dapat digunakan. Bedah reseksi dari setiap
terlibat struktur dari menyebar extratiroidal lokal juga digunakan
dalam terapi adjuvant.
b. Terapi Bedah
Tiroidektomi konvensional
Teknik ini melibatkan insisi garis tengah leher rahim, biasanya4-8 cm; ligasi hati-hati pada vaskularisasi tiroid dan identifikasi
kelenjar paratiroid, identifikasi saraf laring berulang; mobilisasi
dan pemantauan kelenjar; dan teliti hemostasis dan penutupan.
Di tangan seorang ahli bedah berpengalaman, tiroidektomi
konvensional merupakan prosedur yang sangat aman dan
efektif.
Tiroidektomi minimal invasif dengan endoskopik
Prosedur invasif minimal melibatkan Insisi leher yang lebih
kecil dibandingkan dengan tiroidektomi konvensional dan,
dengan demikian, cenderung menunjukkan pengurangan nyeri
pasca operasi dan penguranagn waktu rawat di rumah sakit.
Minimal invasif bedah tiroid dapat dilakukan dengan berbagai
cara. Sebuah teknik yang lebih populer adalah teknik video-
dibantu, yang telah dikembangkan dan disempurnakan.
8/4/2019 Isi iii
52/90
Prosedurnya memerlukan sayatan leher kecil pusat dan
menggunakan pencabutan eksternal tanpa insufflation leher.
Pendekatan ini menggabungkan insisi mini (1-2 cm) dan
pendekatan yang dikenal ahli bedah kepala dan leher. Lebihpenting lagi, teknik ini memungkinkan pengobatan baik nodul
jinak kecil dan keganasan tiroid kecil.
c. Terapi Radiasi Eksternal
Terapi radiasi menggunakan energi tinggi sinar X untuk
membunuh sel-sel karsinoma papiler. Pengobatan ini biasanya
diberikan lima hari seminggu selama sekitar lima sampai enam
minggu, baik di rumah sakit atau fasilitas rawat jalan. Terapiradiasi dapat diberikan setelah menyelesaikan operasi.
PROGNOSISSecara keseluruhan, karsinoma papiler tiroid mempunyai angka
survival yang lebih tinggi dari tipe follikular, adanya infiltrasi ke
jaringan sekitar akan membuat prognosis menjadi buruk.
Beberapa penelitian menyimpulkan bahwa ukuran tumor, jenis
histopatologis dan kadar Tg 1 bulan pasca operasi merupakan
faktor prognostik yang sangat penting untuk penderita
karsinoma tiroid.
Sebagian besar karsinoma papiler tiroid memiliki angka harapan
hidup 10 tahun hingga 85% (baik) jika berada pada stadium 1,
memiliki angka harapan hidup 10 tahun 65% (sedang) jika
terdiagnosis berada pada stadium 2, memiliki angka harapan
hidup 10 tahun 50-45% (buruk) pada stadium 3 dan memiliki
angka harapan hidup 10 tahun dibawah 30% (sangat buruk) pada
stadium 4. Secara umum prognosis jauh lebih buruk pada pasien
lanjut usia dan pasien dengan invasi ke jaringan di luar tiroid
atau metastasis jauh.
2. Adenokarsinoma folikuler
8/4/2019 Isi iii
53/90
Karsinoma ini merupakan golongan kedua terbanyak. Karsinoma
ini memiliki nama lain yaitu Alveolar Adenokarsinoma, Alveolar
Karsinoma, Trabekular Karsinoma Malignan Adenoma, Metastasis
Goiter, Angioinvasif Adenoma Dan Langhans wuchernde Struma.Karsinoma folikuler lebih ganas dibandingkan dengan
adenokarsinoma papiler, tetapi lebih jarang yaitu sekitar 1 dari 10
kanker tiroid. Bisa ditemukan pada semua umur, tapi lebih banyak
terdapat pada orang dengan usia diatas 40 tahun (puncak onset 40-
60 tahun). Lebih sering unilateral daripada bilateral. Wanita lebih
sering terkena dengan perbandingan 3:1. Pada ukuran tumor
kurang dari 1 cm prognosisnya cukup baik. Prognosis dari
karsinoma folikuler tidak sebaik karsinoma papiliferum, walaupun
masih cukup baik pada beberapa kasus. Jarang berhubungan
dengan riwayat terekspose radiasi.
Beberapa karsinoma folikuler tidak menunjukkan invasi secara
makroskopik, tetapi terdapat invasi secara mikroskopik ke dalam
simpai, pembuluh darah atau pembuluh limfe. Tumor semacam ini
dahulu disebut adenoma malignum atau adenoma dengan invasi
atau adenoma yang potensial ganas. Sekarang lebih sering disebut
karsinoma folikuler dengan permulaan.
Hedinger dan Sobin membagi karsinoma folikuler atas 2 variasi,
yaitu :
o Berdiferensiasi baik ; tumor ini terlihat sebagai folikel tiroid
normal atau struma adenomatosa atau adenoma
o Berdiferensiasi sedang ; ialah tumor yang memperlihatkan
adanya massa padat akan sel atau terdapat pembentukan
trabekel sehingga sering disebut karsinoma trabekuler atau
Wuchernde Struma Langhands. Karsinoma lebih sering
ditemukan pada wanita daripada pria.
TIPE
1. Clear Cell Ca
8/4/2019 Isi iii
54/90
Sel selnya mirip clear cell dari kelenjar paratiroid. Sel-sel dengan
sitoplasma jernih karena penumpukan glikogen, lipid, mucin a
tiroglobulin.
2. Oxyphilic Ca (Oncocytic Ca, Eosinophilic cell Ca, Hurthele cellCa) .
Sel selnya berasal dari sel oxyphilic yaitu sel-sel dengan sitoplasm
bergranul dan acidophilic. Biasanya melihat gambaran folikular
atau trabekular.
SUB TIPE
1. lnvasi Minimal
Mempunyai kapsul dan hanya minimal invasi ke kapsul atau
pembuluh darah
2. lnvasi Luas
Dapat berkapsul, dapat tidak, dengan invasi yang luas.
GEJALA KLINIS
Sebagian besar karsinoma Folikuler tumbuh lambat, kadang-
kadang berpuluh tahun, sering berasal dari adenoma jinak.
Gejala klinis dari karsinoma Folikuler yaitu
1. Pembengkakan kelenjar tiroid berupa nodul padat
2. Suara parau karena perluasan tumor pada jaring atau
tekanan terhadap n. rekueren.
3. Disfagi karena tumor meluas ke esofagus
4. Berat badan menurun
5. Fraktur Patologis
MAKROSKOPIS
Massa tumor tidak teratur sering berupa nodul putih abu-abu
padat seperti daging berbaras jelas. Mempunyai kapsul, solitair,
diameter 1-10 cm arau lebih besar. Gambaran kapsul jelas
menyerupai suatu adenoma. Bila tumor besar, dijumpai pendarahan
dan infark, bagian tengah mengalami fibrosis.
8/4/2019 Isi iii
55/90
Pada pemotongan tampak gumpalan daging berwarna kemerah-
merahan atau coklat karena mengandung koloid disertai daerah
perkapuran atau firosis. Kadang dapat terjadi perdarahan atau
infark.. Beberapa karsinoma folokuler pada mikroskopis tidakmenunjukkan seperti adenoma jinak. Tumor ini tumbuh perlahan
lahan tetapi dapat menyebabkan kematian. Penulisan lain
mengatakan, massa tumor mirip Adenoma Folikular.
MIKROSKOPIS
Karsinoma folikuler, secara mirkoskopis menggambarkan
Adenoma Follkuler, beberapa solid dan bentuk hanya foliker kecil
atau abortif dan dapat dijumpai bentuk trabekular atau folikuler.
Beberapa lrsinoma adalah bentuk Well Differentiated yang masih
seperti Adenoma atau tiroid normal dan lebih banyak mengandung
koloid.
Gambaran mikroskopis terdiri dari mikrofolikel dengan sel-sel
epitel pelapis, inti sedikit pleomorfik dan jarang mitosis, lumen
berisi sedikit massa koloid, kadang- kadang dijumpai Psammona
bodi bila terjadi perubahan oxipilik. Dapat terlihat invasi ke kapsul,
pembuluh darah. Limfatik dan jaringan sekitarnya.
Kapsul mengandung pembuluh darah yang besar (dilatasi) &
dinding yang tipis.
Histopatologi memperlihatkan struktur kelenjar. Penyebaran
terutama melalui sistem vaskuler seperti hati, paru-paru, tulang,
kandung kemih dan kulit, jarang ke kelenjar getah bening.
Kemungkinan untuk bertransformasi menjadi anaplastik karsinoma
dua kali lebih besar dari tipe adenokarsinoma papiler. Diduga ada
hubungan dengan endemik goiter. Dengan pemakaian garam
yodium di daerah endemik, insidens keganasan menurun.
PENYEBARAN
Karsinoma folikuler biasanya menyebar melalui hematogen,
sehingga sering menyebabkan metastase jauh (25%) pada waktu
diagnosa, jarang limfogen yaitu ke paru, tulang, hati, ginjal, dan
8/4/2019 Isi iii
56/90
otak. Pada tulang terutama, bahu, tulang dada, tulang tengkora &
tulang iliaca.
Siliphant Dkk menemukan metastase ketulang hati, atau otak 17%,
keparu 56%, limfoid 83%. Karsinoma folikuler dapat menginvasijaringan sekitarnya seperti trakea, otot, kulit, pembuluh darah dan
n. Laringeus Recurren serta jaringan lemak.
DIAGNOSA BANDING
Adenoma Folikular Atipik
Adenoma Goiter Atipik
Karsinoma Papiler
Hashimoto's Thyroiditis3. Hurthle Cell Carcinoma
Dikenal sebagai karsinoma sel oxyfil, yang sebenarnya
merupakan jenis dari karsinoma folikuler. Karsinoma ini merupakan 4%
dari kanker tiroid. Prognosisnya tidak sebaik karsinoma folikuler karena
subtipe ini lebih sulit ditemukan dan diterapi (karsinoma ini tidak
menyerap radioaktif iodin dengan baik).
B. Undifferentiated Carcinoma (Anaplastic)
Merupakan kanker tiroid yang sangat ganas. Disebut juga
karsinoma tidak terdiferensiasi. Perjalanannya sangat cepat dan fatal.
Dalam beberapa minggu atau bulan sudah menyebabkan keluhan-
keluhan akibat penekanan dan invasi karsinoma berupa gejala
obstruksi pernafasan atau obstruksi esofagus. Keadaan umum cepatmenurun dan tumor cepat mengadakan metastasis jauh.
Biasa mengenai orang tua dengan onset puncak lebih dari 65
tahun. Sangat jarang pada umur muda. Pria lebih sering terkena
dengan perbandingan 2:1. Pada beberapa keadaan jenis ini berasal
dari karsinoma jenis papiler yang tidak diobati atau karsinoma papiler
yang sudah diobati dengan radiasi.
Karsinoma anaplastik (undifferentiated) tiroid merupakankeganasan kelenjar tiroid yang sangat agresif karena :
8/4/2019 Isi iii
57/90
1) Pertumbuhannya cukup cepat, penyebarannya di luar tiroid dengan
metastasis luas, semuanya berlanjut dalam satu tahun, dan ini
merupakan ciri khas dari tumor yang ganas ini.
2) Istilah undifferentiated sendiri mempunyai pengertian bahwa tumorini tidak membuat folikel, papila atau trabekula, tetapi ia tetap
memelihara gambaran epitelial yang jelas pada gambaran morfologik
dan immunohistokimianya.
3) Karsinoma anaplastik merupakan karsinoma tiroid yang jarang.
Meskipun karsinoma anaplastik ini hanya menempati kurang dari 2%
dari seluruh kanker tiroid yang ada, namun ia dapat menyebabkan
kematian lebih dari 40%. Di AS di temukan kurang lebih 2 5 % dari
seluruh keganasan tiroid . Insidens ini tampaknya cenderung menurun.
Insidens puncak terjadi pada dekade ketujuh dari kehidupan, dengan
usia rata-rata yang dilaporkan adalah 15-90 tahun. Pada penelitian
didapatkan perbandingan perempuan dan laki laki 3.1 : 1 dari 70
kasus.
ETIOLOGI
Etiologi karsinoma anaplastik tiroid dipercaya berasal dari
dediferensiasi akhir dari karsinoma tiroid yang telah ada
sebelumnya dan tidak terdeteksi, seperti karsinoma papillar,
karsinoma folikular. Karsinoma anaplastik tiroid ini mempunyai
hubungan genetik dengan onkogen C-myc, H-ras, dan Nm23.
PATOFISIOLOGI
Karsinoma anaplastik tiroid merupakan suatu massa dengan area
yang nekrosis dan hemoragik. Secara mikroskopik mereka terdiri
dari sel-sel anaplastik dengan petanda sitologik atipik dan
aktivitas mitosis yang tinggi. Tumor nekrosis dan invasi vaskular
kerapkali ditemukan. Gambaran histologiknya meliputi tipe sel-
sel berupa sel spindel, giant cel, dan sel squamoid. Karsinoma
anaplastik pada tiroid ini harus dibedakan dengan high grade
tumor lainnya dari struktur yang berdekatan di leher yang
mempunyai kesamaan dalam gambaran mikroskopik. Pada
pemeriksaan immunohistokimia, tyroglobulin dan kalsitonin
8/4/2019 Isi iii
58/90
negatif. Menurut beberapa ahli , diduga hasil yang lebih baik
dapat diperoleh dengan mencari tyroglobulin m-RNA dengan
hybridisasi insitu. Pankreatin dan epithelial membrane antigen
(EMA) positif pada setengah dan sepertiga kasus. Thyroidtranscription factor-1 (TTF-1) ditemukan pada 0-50% kasus.
Karsinoma anaplastik memperlihatkan pertumbuhan yang agresif
, yang mana timbul dari well-differentiated thyroid carcinoma
yang pertumbuhannya lambat. Benar-benar, bahwa kanker
anaplastik ini sering menyertai well-differentiated cancer.
Vankatesh meninjau 121 kasus kanker anaplastik dan
melaporkan bahwa 46 dari tumor tersebut mempunyai residual
foci dari well-differentiated cancer. Namun tetap belum diketahui
apa yang terjadi secara genetik pada transformasi dari well-
differentiated ke kanker anaplastik. Pada sumber lain dinyatakan