Intervensi Keperawatan Jiwa Waham

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Intervensi waham

Citation preview

3.1 Intervensi KeperawatanNo.Diagnosa KeperawatanPerencanaanIntervensiRasional

TujuanKriteria Hasil

1.Gangguan proses pikir: Waham Tujuan Umum :Klien dapatberkomunikasi denganbaik dan terarah.TUK 1 :Klien dapat membinahubungan salingpercaya

Kriteria Evaluasi:1. Ekspresi wajah bersahabat2. Ada kontak mata.3. Mau berjabat tangan.4. Mau menjawab salam.5. Klien mau duduk berdampingan.6. Klien mau mengutarakan isi perasaannya.

Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi teraupetik. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal Perkenalkan diri dengan sopan Tanyakan nama lengkap dan nama yang disukai klien. Jelaskan tujuan pertemuan Jujur dan menepati janji Tunjukkan rasa empati dan menerima klien dengan apa adanya.

Hubungan saling percaya menjadidasar interaksi selanjutnya dalammembina klien dalam berinteraksidengan baik dan benar, sehinggaklien mau mengutarakan isiperasaannya.

TUK 2 :Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan yang dimiliki.Kriteria Evaluasi :1. Klien dapat mempertahankan aktivitas sehari-hari2. Klien dapat mengontrol wahamnya.2.1 Beri pujian pada penampilan dan kemampuan klien yang realistis2.2 Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat ini.2.3 Tanyakan apa yang bisa dilakukan (kaitkan dengan aktivitas sehari-hari dan perawatan diri) kemudian anjurkan untuk melakukan saat ini.2.4 Jika klien selalu bicara tentang wahamnya dengarkan sampai kebutuhan waham tidak ada. Perawat perlu memperhatikan bahwa klien sangat penting.Reinforcement positif dapat meningkatkan kemampuan yang dimiliki oleh klien dan harga diri klien.

Klien terdorong untuk memilihaktivitas seperti sebelumnyatentang aktivitas yang pernahdimiliki oleh klien.Dengan mendengarkan klien akan merasa lebih diperhatikan sehingga klien akan mengungkapkan perasaannya

TUK 3 :Klien dapat mengidentifikasikebutuhan yang tidak dimiliki.Kriteria Evaluasi :1. Kebutuhan klien terpenuhi2. Klien dapat melakukan aktivitas secara terarah.3. Klien tidak menggunakan/membicarakan wahamnya.3.1 Observasi kebutuhan klien sehari-hari

3.2 Diskusikan kebutuhan klien yang tidak terpenuhi selama dirumah maupun di RS.3.3 Hubungkan kebutuhan yang tidak terpenuhi dengan timbulnya waham3.4 Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi kebutuhan klien dan memerlukan waktu dan tenaga.3.5 Atur situasi agar klien tidak mempunyai waktu untuk menggunakan wahamnya.Observasi dapat mengetahui kebutuhan klien.Dengan mengetahui kebutuhan yang tidak terpenuhi maka dapatdiketahui kebutuhan yang akan diperlukan.

Dengan melakukan aktivitas klien tidak akan lagi menggunakan isiwahamnya.Dengan situasi tertentu klien akan dapat mengontrol wahamnya.

TUK 4 :Klien dapat berhubungan dengan realitas.Kriteria Evaluasi :1. Klien dapat berbicara dengan realitas.2. Klien mengikuti Terapi Aktivitas Kelompok.3.2 Berbicara dengan klien dalam konteks realitas (realitas diri, realitas orang lain, waktu dan tempat).3.3 Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok: orientasi realitas.3.4 Berikan pujian tiap kegiatan positif yang dilakukan oleh klien.Reinforcement adalah penting untuk meningkatkan kesadaranklien akan realitas.Pujian dapat memotivasi klienuntuk meningkatkan kegiatanpositifnya.

TUK 5 :Klien dapat menggunakan obat dengan benar.Kriteria Evaluasi:1. Klien dapat menyebutkan manfaat, efek samping dan dosis obat.2. Klien dapat mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar.3. Klien dapat memahami akibat berhentinya mengkonsumsi obat tanpa konsultasi.4. Klien dapat menyebutkan prinsip lima benar dalam penggunaan obat.

1.1 Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang obat, dosis, dan efek samping obat dan akibat penghentian.1.2 Diskusikan perasaan klien setelah minum obat.1.3 Berikan obat dengan prinsip lima benar dan observasi setelah minum obat.Obat dapat mengontrol waham yang dialami oleh klien dan dapat membantu penyembuhan klien.

TUK 6 :Klien dapat dukungan dari keluarga.Kriteria Evaluasi :1. Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.2. Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan tindakan untuk merawat klien dengan waham.6.1 Diskusikan dengan keluarga tentang : Gejala waham Cara merawat Lingkungan keluarga Follow up dan obat.6.2 Anjurkan keluarga melaksanakan dengan bantuan perawat.Perhatian keluarga dan pengertian keluarga akan dapat membantu klien dalam mengendalikan wahamnya.

3.5 EvaluasiProses yang berkelanjutan untuk menilai efek dari tindakan keperawatan pada pasien atau kemampuan, hasil yang diharapkan dari pasien yang mengalami waham setelah diberikan tindakan keperawatan. Pasien mampu:a. Mengungkapkan keyakinannya sesuai dengan kenyataan b. Berkomunikasi sesuai dengan kenyataan c. Menggunakan obat dengan benar dan patuh (Purba, 2008).