Upload
nguyenthuy
View
276
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
INTERAKSI SOSIAL PADA PENGAMEN
DISEKITAR TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan oleh :
DESI KRISTIANA
F 100 050 082
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
ii
INTERAKSI SOSIAL PADA PENGAMEN
DISEKITAR TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan oleh :
DESI KRISTIANA
F 100 050 082
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2009
iii
INTERAKSI SOSIAL PADA PENGAMEN
DISEKITAR TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA
Disusun :
DESI KRISTIANA
F 100 050 082
Telah disetujui untuk dipertahankan di depan Dewan Penguji
Oleh :
Pembimbing Utama
Drs. Daliman , SU Surakarta, 19 Oktober 2009
iv
INTERAKSI SOSIAL PADA PENGAMEN
DISEKITAR TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA
Yang dipersiapkan dan disusun oleh :
DESI KRISTIANA
F 100050082
telah dipertahankan di depan dewan penguji
pada tanggal 5 November 2009
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Drs. Daliman , SU
Penguji Utama
Dra. Wiwien Dinar. P, M.Si
Penguji Pendamping I
Dra.Zahrotul Uyun , M.Si
Penguji Pendamping II
Surakarta, 5 November 2009
Fakultas Psikologi
Unoversitas Muhammadiyah Surakarta
Dekan
(Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si)
v
M O T T O
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar.
(Q.S Al Baqarah: 153)
Teruslah berjuang dan iringilah perjuanganmu itu dengan kesabaran dan doa, niscayalah perjuanganmu
tidak akan sia-sia.
(Penulis)
Hasrat dan kemauan adalah tenaga terbesar di dunia ini dan lebih berharga daripada uang, kekuasaan
ataupun pengaruh.
(Shakespeare)
Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan diri
mereka sendiri.
(Q.S Ar- Ra’du: 11)
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur kepada ALLAH SWT,
karya sederhana imi penulis persembahkan untuk :
Ibu dan Bapak tercinta yang senantiasa mencintai,
memberikan kasih sayang, semangat dan do’a yang
tidak terbatas
Kakak dan adik tercinta yang telah memberi
dorongan,dukungan, dan semangat.
Sahabat-sahabat atas dukungan dan motivasi
Almamater Fakultas psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
senantiasa melimpahkan segala petunjuk, rahmat, serta hidayahNya kepada
penulis, sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini,
Penulisan skripsi ini dapat terwujud dan selesai dengan baik karena adanya
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si, selaku dekan fakultas psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian
kepada penulis.
2. Bapak Drs. Daliman, SU, selaku pembimbing utama skripsi sekaligus
pembimbing akademik yang telah meluangkan waktu dan pikiran untuk
memberikan bimbingan serta petunjuk yang bermanfaat dalam penyususnan
skripsi dan selama masa studi penulis di fakultas psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
3. Ibu Dra. Wiwien Dinar. P, M.Si, selaku penguji I yang disela-sela
kesibukannya telah bersedia memberikan bimbingan, pengarahan, serta
petunjuk kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.
4. Ibu Dra. Zahrotul Uyun, M.Si selaku penguji II yang telah banyak
memberikan masukan dan saran kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini. Seluruh dosen dan staf tata usaha fakultas psikologi, yang telah
memberikan ilmu dan kemudahan dalam proses penyusunan skripsi ini.
viii
5. Bapak Drs. Mochammad Amir, M.Si selaku Pembimbing Akademik yang
telah memberikan banyak arahan dalam proses akademik dari awal hingga
akhir studi penulis.
6. Seluruh staf pengajar Fakultas Psikologi yang telah memberikan bekal ilmu
akademik yang bermanfaat bagi penulis. Serta terima kasih banyak untuk staf
administrasi Fakultas Psikologi yang telah membantu demi kelancaran
administrasi.
7. Terima kasih banyak ditujukan untuk para informan Pengamen disekitar
Terminal Tirtonadi Surakarta atas bantuan kerjasamanya dan meluangankan
waktu selama penulis mengadakan dan membantu tercapainya tujuan
penelitian.
8. Kedua orang tua tercinta, yang selalu mengiringi dengan doa dan memberikan
segala daya dan upaya tanpa pamrih.
9. Adik yang menjadi perantara untuk memperkaya pelajaran hidup, serta
seluruh keluarga besarku yang selalu memberi dukungan dan semangat.
10. Teman-teman kelas B angkatan 2005, terima kasih atas kebersamaan selama
ini yang telah memberi semangat penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
11. Seluruh pihak yang turut serta mengiringi proses penyusunan skripsi ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Oktober 2009
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL DEPAN ..................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO ..................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................... vii
DAFTAR ISI................ ................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........ ................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv
ABSTRAKSI.............. .................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7
C. Manfaat Penelitian .................................................................... 8
D. Keaslian Penelitian ................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 10
A. Interaksi Sosial ......................................................................... 10
1. Pengertian Interaksi Sosial .............................................. 10
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Interaksi Sosial .......... 12
x
3. Aspek- aspek Interaksi Sosial ........................................... 18
4. Dampak Interaksi Sosial .................................................... 23
5. Dinamika Interaksi Sosial Secara Psikologis .................... 24
B. Pengamen ................................................................................ 26
1. Definisi Pengamen ............................................................. 26
2. Faktor- Faktor Penyebab Munculnya Pengamen ............... 28
C. Interaksi Sosial Pengamen di Sekitar Terminal Tirtonadi
Surakarta .................................................................................. 33
D. Pertanyaan Penelitian .............................................................. 35
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 36
A. Gejala Penelitian ...................................................................... 36
B. Definisi Operasional Gejala Penelitian .................................... 36
C. Lokasi Penelitian ...................................................................... 37
D. Informan Penelitian .................................................................. 37
E. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 38
1. Wawancara ....................................................................... 38
2. Observasi .......................................................................... 46
3. Dokumentasi ..................................................................... 49
E. Teknik Analisis Data ................................................................ 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 53
A. Persiapan Penelitian dan Pelaksanaan Penelitian ..................... 53
1. Orientasi Kancah Penelitian .............................................. 53
2. Proses Persiapan Penelitian ............................................... 54
xi
B. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 55
1. Proses Screening Informan Penelitian ............................... 55
2. Pelaksanaan Wawancara ................................................... 56
3. Pelaksanaan Observasi ...................................................... 58
C. Hasil Analisis Data ................................................................... 59
1. Identifikasi Subjek Penelitian ............................................ 59
2. Deskripsi Informan .......................................................... 64
3. Keterangan Bagan ............................................................. 113
D. Kategorisasi .............................................................................. 119
E. Pembahasan .............................................................................. 124
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 128
A. Kesimpulan ............................................................................... 128
B. Saran ......................................................................................... 128
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 130
LAMPIRAN ..................................................................................................... 133
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 : Guide wawancara dengan informan mengenai identitas diri ........ 40
Tabel 2 : Guide wawancara dengan informan mengenai interaksi sosial ..... 42
Tabel 3 : Pedoman observasi ........................................................................ 49
Tabel 4 : Jadwal Kegiatan Wawancara ......................................................... 57
Tabel 5 : Karakteristik Informan Penelitian ................................................. 59
xiii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1 : Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 58
Bagan 2 : Interaksi Sosial Informan I ............................................................ 108
Bagan 3 : Interaksi Sosial Informan II ........................................................... 109
Bagan 4 : Interaksi Sosial Informan III ......................................................... 110
Bagan 5 : Interaksi Sosial Informan IV ......................................................... 111
Bagan 6 : Interaksi Sosial Informan V........................................................... 112
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Verbatim Interview Informan .......................................................................... 133
Matriks 1 (DAJ 2) ............................................................................................ 251
Matriks 2 (DAJ 3) ............................................................................................ 252
Matriks 3 (DAJ 4) ............................................................................................ 253
Matriks 4 (FAJ 2) ............................................................................................. 254
Matriks 5 (FAJ 4) ............................................................................................. 255
Matriks 6 (FAJ 5) ............................................................................................. 256
Matriks 7 (FAJ 6) ............................................................................................. 257
Matriks 8 (FIS 1) .............................................................................................. 258
Matriks 9 (AIS 1) ............................................................................................. 259
Matriks 10 (AIS 11) ......................................................................................... 261
Matriks 11 (AIS 12) ......................................................................................... 263
Matriks 12 (AIS 15) ......................................................................................... 264
Matriks 13 (AIS 16) ......................................................................................... 265
Matriks 14 (WIS 1) ......................................................................................... 266
Matriks 15 (WIS 2) ......................................................................................... 267
Matriks 16 (WIS 5) ......................................................................................... 268
Matriks 17 (WIS 6) ......................................................................................... 269
Matriks 18 (WIS 8) ......................................................................................... 270
Identitas Diri Informan .................................................................................... 271
Surat Kesediaan Menjadi Informan ................................................................. 272
Gambar Informan ................................................................. ........................... 281
xv
INTERAKSI SOSIAL PADA PENGAMEN DISEKITAR TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA
Desi Kristiana
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAKSI
Salah satu permasalahan sosial yang ada di Indonesia yaitu semakin
meningkatnya jumlah masyarakat miskin di negara ini. Hal ini dapat dilihat
dengan semakin banyaknya jumlah pengamen jalanan, terutama di kota Surakarta.
Pengamen jalanan timbul akibat adanya kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
di kota ini. Beberapa pengamen di sekitar Terminal Tirtonadi menggantungkan
hidupnya dengan mengamen yang masuk di dalam bus dalam kota maupun bus
antar kota. Pengamen sering dikucilkan dan tidak dianggap keberadaannya dalam
masyarakat, mereka sudah memiliki image yang jelek dalam masyarakat. Di
jalanan mereka berinteraksi dengan nilai dan norma yang jauh berbeda dengan apa
yang ada di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Padahal dalam
masyarakat setiap individu akan selalu membutuhkan orang lain untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, mereka juga membutuhkan orang lain.
Kebutuhan akan keberadaan orang lain tersebut sebagai makhluk sosial akan
selalu melakukan interaksi sosial dengan individu-individu lainnya.
Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui faktor yang menyebabkan
menjadi pengamen di sekitar Terminal Tirtonadi Surakarta dan Bagaimana
interaksi sosial pengamen di sekitar Terminal Tirtonadi Surakarta. Pertanyaan
penelitian dalam penelitian ini adalah Apa saja faktor yang menyebabkan menjadi
Pengamen disekitar Terminal Tirtonadi Surakarta dan Bagaimana pengamen
disekitar Terminal Tirtonadi Surakarta melakukan interaksi sosial dengan
lingkungannya, baik lingkungan keluarga, lingkungan tempat bekerja, maupun
lingkungan masyarakat tempat tinggalnya. Untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian ini digunakan metode wawancara, observasi atau catatan lapangan dan dokumentasi.
Informan dalam penelitian ini adalah sebanyak 5 orang dengan
karakteristik, sebagai berikut : a). Usia pengamen 18-30 tahun,b) sudah berada
dijalanan minimal 5tahun,c) tidak bergantung secara financial pada keluarga,d)
bekerja sebagai pengamen,e) berkeliaran atau berada di sekitar terminal Tirtonadi
Surakarta.
Kesimpulan dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa: 1. Latar belakang
keberadaan Pengamen disekitar terminal Tirtonadi Surakarta adalah faktor internal
yaitu keinginan untuk mencukupi kebutuhan hidup secara mandiri dan faktor
eksternal yaitu keadaan kondisi keluarga dan keadaan ekonomi keluarga.2.
Interaksi sosial yang terjadi pada pengamen disekitar terminal tirtonadi Surakarta
di lingkungan keluarga ada hambatan pada tahapan komunikasi, yaitu intensitas
xvi
bertemu kurang bahkan jarang, begitu juga dilingkungan masyarakat berada pada
tahapan kontak sosial, dan pada lingkungan tempat bekerja berada pada tahap
keterlibatan, padahal interaksi sosial akan terwujud dengan baik apabila tahapan
kontak sosial, komunikasi, keterlibatan dan keintiman terpenuhi.
Kata Kunci: Interaksi sosial, Pengamen
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi yang telah dilakukan selama ini oleh
pemerintah Indonesia telah menghasilkan kemajuan di beberapa sektor-sektor
ekonomi namun selain itu tidak bisa dipungkiri pembangunan yang telah
dilaksanakan menghasilkan beberapa hal yang kurang baik salah satunya
adalah terciptanya kesenjangan sosial-ekonomi dalam masyarakat Indonesia.
Satu sisi ada sebagian masyarakat yang mempunyai tingkat pendapatan dan
tingkat pendidikan yang tinggi, akan tetapi ada juga sebagian masyarakat
Indonesia yang tingkat pendidikan dan pendapatannya masih rendah bahkan
banyak dari masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-
hari.
Kesenjangan sosial ekonomi tersebut memunculkan permasalahan-
permasalahan sosial ekonomi baik itu di pedesaan terlebih-lebih di perkotaan
yang masalahnya relativ lebih komplek. Banyaknya permasalahan yang
muncul diperkotaan salah satunya yaitu, munculnya fenomena anak jalanan
yang semakin meningkat jumlahnya dengan membawa bentuk permasalahan
baik di dalam lingkungan anak jalanan itu sendiri maupun permasalahan
dengan masyarakat sekitarnya. Sebagaimana menurut Fitriani (2003) anak
jalanan adalah anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk
2
mencari nafkah dan atau berkeliaran dijalanan atau tempat-tempat umum
lainnya.
Menurut UUD 1945 (dalam Wilonoyudho, 2006), ”anak terlantar itu
dipelihara oleh negara”. Artinya Pemerintah mempunyai tanggung jawab
terhadap pemeliharaan dan pembinaan anak-anak terlantar, termasuk anak
jalanan. Hak – hak asasi anak terlantar dan anak jalanan pada hakekatnya
sama dengan Hak - hak asasi manusia pada umumnya, seperti halnya
tercantum dalam UU No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, dan
keputusan Presiden RI No.36 Tahun 1990 tentang pengesahan Convention on
the Right of the Child (Konvensi tentang hak-hak Anak). Mereka perlu
mendapatkan hak-haknya secara normal sebagaimana layaknya anak, yaitu
hak sipil dan kemerdekaan (civil right and freedoms), lingkungan keluarga dan
pilihan pemeliharaan (family enviorenment and alternative care), kesehatan
dasar dan kesejahteraan (basic health and welfare), pendidikan, rekreasi dan
budaya (education, laisure and culture activites), dan perlindungan khusus
(special protection).
Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2000
menunjukkan bahwa salah satu faktor ketidakberhasilan Pembangunan
nasional dalam berbagai bidang itu antara lain disebabkan oleh minimnya
perhatian pemerintah dan semua pihak terhadap eksistensi keluarga. Perhatian
dan treatment yang terfokus pada “keluarga sebagai baris dan sistem
pemberdayaan” yang menjadi pilar utama kehidupan berbangsa dan bernegara
relatif belum menjadi komitmen bersama dan usaha yang serius dari banyak
3
pihak. Padahal, masyarakat dan Negara yang sehat, kuat, cerdas, dan
berkualitas dipastikan karena tumbuh dan berkembang dari dalam lingkungan
keluarga yang sehat, kuat, cerdas dan berkualitas. Dengan demikian, masalah
anak termasuk anak jalanan perlu adanya penanganan yang berbasis keluarga,
karena keluarga adalah penanggung jawab pertama dan utama masa depan
anak-anak mereka (Sunusi, 2004).
Anak jalanan tidak seharusnya dipandang dari sisi negatifnya saja.
Setiap individu mempunyai sisi baik dan sisi buruk. Anak jalanan selama ini
dipandang masyarakat sebagai anak yang banyak membuat ketidaknyamanan
di daerah tertentu, yaitu melakukan tindakan kriminal seperti mencopet,
memeras, mencuri, menjual narkoba, sampai yang paling menyedihkan seperti
melakukan pekerjaan yang bersinggungan dengan seksualitas.
Kecenderungan anak jalanan untuk berbuat kerusakan dan melanggar
tatanan hukum dan budaya masyarakat, terjadi akibat semakin sulitnya
mencari nafkah dijalan. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya pandangan
masyarakat yang menganggap bahwa anak jalanan sebagai sampah
masyarakat dan kemudian mempersempit ruang aksessibilitas mereka
terhadap fasilitas-fasilitas umum yang menjadi kebutuhan mereka (Fitriani,
2003).
Sebagai bagian dari kehidupan anak jalanan, mengamen di jalan
(bangjo) atau di dalam bus merupakan tren baru yang muncul saat ini.
Kelompok ini sebagian besar beranggotakan anak-anak, remaja tanggung
bahkan sudah mulai masuk usia dewasa awal atau dini. Pengamen di
4
perempatan lampu bangjo (traffic light) dianggap sudah biasa, tetapi
pengamen di dalam bus antar kota disebut sebagai fenomena baru di kota
Surakarta. Bermodal alat musik gitar kecil (kencrung, dalam bahasa Jawa)
atau ada yang menggunakan alat seadanya, mereka beraksi sepanjang hari
meminta uang seikhlasnya dari para penumpang di dalam bus.
Salah satu permasalahan sosial yang ada di Indonesia yaitu semakin
meningkatnya jumlah masyarakat miskin di negara ini. Hal ini dapat dilihat
dengan semakin banyaknya jumlah pengamen jalanan, terutama di kota
Surakarta. Pengamen jalanan timbul akibat adanya kemiskinan dan
kesenjangan pendapatan di kota ini. Beberapa pengamen di sekitar Terminal
Tirtonadi menggantungkan hidupnya dengan mengamen yang masuk di dalam
bus dalam kota maupun bus antar kota. Bila pergi ke suatu daerah tertentu
dengan menggunakan bus yang rutenya melewati Terminal Tirtonadi maka
pasti pemandangan pengamen di dalam bus terlihat. Seolah tiada henti-
hentinya mereka keluar masuk dalam bus tersebut. Selain itu bila sedang
menunggu bus di sekitar Terminal Tirtonadi maka akan terlihat juga beberapa
pengamen yang sedang menunggu bus di sekitar Terminal Tirtonadi, mereka
sedang mangkal terutama di pintu selatan Terminal Tirtonadi, sebagian dari
mereka memainkan alat musik sederhana yang terbuat dari tutup botol
minuman bekas yang kemudian dirangkai sedemikian rupa hingga
menghasilkan nada tertentu.
Tidak sedikit dari pengamen di sekitar Terminal Tirtonadi yang
mempunyai jiwa sosial yang tinggi, misalnya dengan menolong orang tua
5
yang akan menyeberang jalan, menunjukkan letak pada penumpang yang
menanyakan bus jurusan tertentu, menolong orang yang kebetulan ban
motornya sedang bocor, bahkan diantara mereka ada yang menolong orang
yang sedang kecopetan. Fenomena yang muncul ini menunjukkan bahwa
pengamen juga mempunyai hubungan sosial yang baik dengan orang-orang
disekitarnya.
Pengamen seharusnya dapat dihargai, sehingga mereka merasa bahwa
dirinya diakui oleh masyarakat hanya karena keadaan ekonomi yang memaksa
mereka untuk mempertahankan hidupnya dengan cara semacam itu. Pengamen
sering dikucilkan dan tidak dianggap keberadaannya dalam masyarakat,
mereka sudah memiliki image yang jelek dalam masyarakat. Di jalanan
mereka berinteraksi dengan nilai dan norma yang jauh berbeda dengan apa
yang ada di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Padahal dalam
masyarakat setiap individu akan selalu membutuhkan orang lain untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, mereka juga membutuhkan orang
lain. Kebutuhan akan keberadaan orang lain tersebut sebagai makhluk sosial
akan selalu melakukan interaksi sosial dengan individu-individu lainnya.
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial yang juga dapat
dinamakan proses sosial, interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya
aktivitas-aktivitas sosial. Bentuk lain dari proses sosial hanya merupakan
bentuk-bentuk khusus dari interaksi sosial. Sebagaimana menurut Walgito
(2002) bahwa interaksi sosial merupakan hubungan antara individu satu
dengan individu yang lain. Individu satu dapat mempengaruhi individu yang
6
lain begitu pula sebaliknya, sehingga akan menjadi suatu hubungan yang
saling timbal balik. Hubungan tersebut juga terjadi antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok.
Sehingga di dalam interaksi sosial individu mampu untuk menyesuaikan diri
dengan keadaan disekitarnya, individu dapat mengubah lingkungan sesuai
dengan keadaan dalam diri individu, sesuai dengan apa yang diinginkan oleh
individu yang bersangkutan.
Pengamen banyak berinteraksi dengan sopir, kernet, dan pedagang
kaki lima. Kekerasan hidup, uang, dan bagaimana memenuhi kebutuhan
konsumtif adalah hal-hal yang memenuhi orientasi hidup mereka. Sehingga
secara umum perkembangan orientasi pemikiran mereka mengalami akselerasi
dibandingkan dengan anak seusianya. Dalam interaksi sosialnya dengan
lingkungan, pengamen yang masih mendapat cukup perhatian dari orang
tuanya, menampakkan adanya filtrasi dalam menyerap nilai dan norma
lingkungan mereka di jalan. Hal ini nampak dalam tingkat ketahanan diri
pengamen terhadap kecenderungan perilaku menyimpang seperti tindakan
asusila maupun tindakan kejahatan lainnya. Dari pengakuan, sebagian dari
mereka tetap melaksanakan kewajiban agama dan menghindari ajakan teman
dari perbuatan asusila. kuatnya pertahanan diri ini lebih dikarenakan masih
adanya bimbingan orang tua dalam kehidupan mereka. Sedangkan untuk
pengamen yang kurang atau tanpa perhatian orang tua, mereka rentan terhadap
pengaruh lingkungannya. Kurangnya perhatian orang tua terutama dalam
bentuk bimbingan untuk bersikap dan berperilaku serta disiplin dan kontrol
7
diri yang baik, membuat pertahanan diri mereka rapuh. Mereka mengadopsi
perilaku lingkungan di terminal tanpa filtrasi. Perilaku sekelilingnya seringkali
diadopsi sebagai acuan dalam bersikap dan berperilaku, yang seringkali
perilaku acuan yang mereka dapati adalah perilaku yang kurang dan bahkan
bertentangan dengan norma sosial yang ada. Salah satu kasus kesalahan
mengadopsi perilaku lingkungan adalah kebiasaan mengkonsumsi minuman
keras dan obat terlarang. Dalam kajian patologi sosial penyimpangan tersebut
dinyatakan sebagai produk dari perilaku defektif anggota keluarga, lingkungan
tetangga dekat dan ditambah agresivitas yang tak terkendali dalam diri
pengamen itu sendiri.
Berdasarkan pernyataan tersebut di atas, maka penulis ingin
mengajukan permasalahan yaitu bagaimana interaksi sosial pada anak jalanan?
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “INTERAKSI SOSIAL PADA PENGAMEN DI
SEKITAR TERMINAL TIRTONADI SURAKARTA”
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui faktor yang menyebabkan menjadi pengamen di sekitar
Terminal Tirtonadi Surakarta.
2. Bagaimana interaksi sosial pengamen di sekitar Terminal Tirtonadi
Surakarta.
8
C. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna untuk :
1. Pengamen di sekitar Terminal Tirtonadi Surakarta serta individu lain yang
memiliki karakteristik yang hampir sama dengan informan penelitian agar
dapat beriteraksi sosial dengan baik dengan lingkungannya sehingga
interaksi sosial yang muncul adalah yang positif.
2. Masyarakat luas, khususnya para orang tua pengamen agar memberikan
kasih sayang, ketentraman, penerimaan diri bahwa anak jalanan tidak
hanya sebagai tulang punggung keluarga atau pencari nafkah utama
sehingga orang tua dapat memberikan hak yang sama seperti anak-anak
lainnya.
3. Masyarakat di sekitar Terminal Tirtonadi Surakarta tentang anak jalanan,
sehingga pengamen merasa nyaman dan dilindungi keberadaanya.
4. Bagi peneliti selanjutnya dapat digunakan sebagai masukan dan acuan
dapat menjadi rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
D. Keaslian Penelitian
Penelitian mengenai interaksi sosial sudah pernah dilakukan, baik
dengan penelitian kuantitatif dan kualitatif, beberapa diantaranya adalah
penelitian yang dilakukan oleh Erniwati (2006) dan Yuli TriAstuti (2008).
Erniwati (2006) meneliti tentang hubungan interaksi sosial dan hasil
pembelajaran virtual dengan keberhasilan tim kerja virtual. Yuli TriAstuti
(2008) meneliti tentang pola interaksi sosial anak autis disekolah khusus autis.
9
Akan tetapi pada penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena
dalam penelitian ini membahas tentang interaksi sosial pada pengamen, sejauh
pengetahuan penulis belum ada yang meneliti. Selain itu penelitian ini
dilakukan pada informan atau pengamen yang berada di sekitar terminal
Tirtonadi Surakarta yang bertempat tinggal di Karisidenan Surakarta. Jadi
penelitian ini dapat dikatakan asli.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Interaksi Sosial
1. Pengertian Interaksi Sosial
Setiap individu akan selalu membutuhkan orang lain untuk dapat
memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, dengan kebutuhan akan
keberadaan orang lain tersebut maka individu sebagai makhluk sosial akan
selalu melakukan interaksi sosial dengan individu-individu lainnya.
Walgito (2007), mengungkapkan bahwa interaksi sosial merupakan
hubungan antara individu satu dengan individu yang lain, individu satu
dapat mempengaruhi individu yang lain begitu pula sebaliknya, sehingga
akan menjadi suatu hubungan yang saling timbal balik. Hubungan tersebut
juga terjadi antara individu dengan individu, individu dengan kelompok
atau kelompok. Soekanto (2001) mengungkapkan interaksi sosial antar
kelompok-kelompok manusia terjadi antara kelompok tersebut sebagai
kesatuan dan biasanya tidak menyangkut pribadi anggota-anggotanya.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Bonner (dalam Ahmadi, 1999)
interaksi sosial adalah hubungan antara individu dua individu atau lebih,
sehingga individu yang satu akan mempengaruhi, mengubah atau
memperbaiki perilaku individu yang lain atau sebaliknya.
Menurut Festinger (dalam Sugiarto, 2004) interaksi sosial
merupakan proses saling mempengaruhi dan saling tergantung yang dapat
11
ditimbulkan oleh adanya kebutuhan untuk menilai dirinya sendiri (selft-
evalution) dan kebutuhan ini dipengaruhi oleh adanya pembandingan diri
dengan orang lain. Setiap individu akan berusaha untuk menilai dirinya
sendiri, menilai perilakunya apakah perilaku tersebut sesuai dengan
keadaan orang yang berada disekitarnya, karena pada dasarnya setiap
individu akan menyadari konsekuensi yang akan terjadi apabila individu
tersebut bertingkah laku berbeda dengan orang-orang yang berada
disekelilingnya.
Gerungan (2002) berpendapat bahwa interaksi sosial dapat terjadi
bila memenuhi dua aspek yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif, tergantung dari
predisposisi sikap seseorang yang menunjukkan kesediaan atau penolakan.
Kontak sosial juga bersifat primer, yakni apabila individu yang terlibat
bertemu langsung (face to face), atau sekunder yang berarti individu yang
terlibat bertemu melalui media tertentu. Sementara Dayakisni dan
Hudaniah (2003) mengatakan komunikasi baik maupun verbal ataupun
nonverbal merupakan saluran untuk menyampaikan perasaan ataupun ide/
pikiran dan sekaligus sebagai media untuk dapat menafsirkan atau
memahami pikiran atau perasaan orang lain.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi
sosial adalah proses saling mempengaruhi antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok,
12
baik secara langsung ataupun tidak langsung sehingga terjadi hubungan
yang timbal balik.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan suatu proses yang cukup kompleks.
Floyd Allport (dalam Walgito, 2003) perilaku dalam interaksi sosial
tidaklah sederhana, tetapi perilaku didasari oleh berbagai faktor psikologis
eksternal atau dari luar. Faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut:
a. Faktor Imitasi
Menurut Dayaksini dan Hudaniah (2003) imitasi dapat
mendorong individu atau kelompok untuk melaksanakan perbuatan-
perbuatan yang baik. Contoh dari imitasi eksternal, apabila seseorang
telah dididik untuk mengikuti suatu tradisi tertentu yang melingkupi
segala situasi sosial maka orang tersebut akan memiliki suatu kerangka
tingkah laku dan sikap moral yang dapat menjadi pokok pangkal guna
memperluas perkembangan perilaku yang positif. Sedangkan dampak
negatif dari pola imitasi dalam interaksi sosial apabila perilaku yang
diimitasi adalah perilaku yang salah, baik secara moral maupun
hukum, sehingga diperlukan upaya yang kuat untuk menolaknya.
Proses terjadinya imitasi ini adalah adanya perilaku meniru
yang dilakukan oleh individu dari individu lain, atau meniru dari
dirinya sendiri. Misalnya pada anak-anak yang sedang belajar bahasa,
seakan-akan mereka mengimitasi dirinya sendiri, mengulang-ulang
13
bunyi, kata-kata, melatih fungsi-fungsi lidah dan mulut untuk
berbicara. Bahkan tidak hanya berbahasa saja, tetapi juga tingkah laku
tertentu, cara memberi isyarat, cara berpakaian, adat istiadat dan
konvensi-konvensi dipelajari melalui imitasi (G. Tarde dalam Ahmadi,
1999).
b. Faktor Sugesti
Menurut Dayaksini dan Hudaniah (2003) sugesti dan imitasi
dalam hubungannya dengan interaksi sosial mempunyai arti yang
hampir sama. Keduanya merupakan suatu proses yang saling
berpengaruh antara individu atau kelompok yang satu dengan yang
lainnya. Sedang Gerungan dalam (Dayaksini dan Hudaniah, 2003)
mngartikan, sugesti dapat dilakukan dan diterima oleh individu lain
tanpa adanya kritik terlebih dahulu.
Sugesti dimaksudkan pada pengaruh psikis, baik yang datang
dari diri sendiri, maupun yang datang dari orang lain, yang pada
umumnya diterima tanpa adanya kritik dari individu yang
bersangkutan. Sugesti dapat dibedakan menjadi dua yakni, (a). Auto-
sugesti yaitu sugesti terhadap diri sendiri (sugesti internal), sugesti
yang datang dari dalam diri individu yang bersangkutan dan (b).
Hetero-sugesti yaitu sugesti yang datang dari orang lain (sugesti
eksternal). Baik Auto-sugesti atau Hetero-sugesti dalam kehidupan
sehari-hari memegang peranan yang cukup penting.
14
c. Faktor Identifikasi
Didefinisikan oleh Bonner (dalam Gerungan, 2002) identifikasi
adalah kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk
menjadi sama dengan idolanya. Sedang menurut Dayaksini dan
Hudaniyah (2003) proses identifikasi pertama-tama berlangsung secara
tidak sadar, dan selanjutnya irrasional. Artinya, identifikasi dilakukan
berdasarkan perasaan-perasaan atau kecenderungan dirinya yang tidak
diperhitungkan secara rasional dimana identifikasi akan berguna untuk
melengkapi sistem norma, cita-cita dan pedoman bagi yang
bersangkutan.
Faktor lain yang memegang peranan dalam interaksi sosial
adalah faktor identifikasi. Freud (dalam Walgito, 2003) identifikasi
merupakan dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan orang lain.
Sehubungan dengan identifikasi ini Freud menjelaskan bagaimana
anak mempelajari norma-norma sosial dari orang tuanya.
d. Faktor Simpati
Dayaksini dan Hudaniah (2003), simpati merupakan suatu
bentuk interaksi yang melibatkan adanya ketertarikan individu
terhadap individu lainnya. Simpati timbul tidak berdasarkan pada
pertimbangan yang logisng dan rasional, melainkan berdasarkan
penilaian perasaan. Menurut Walgito (2002) dengan timbulnya
simpati, akan terjalin saling pengertian yang mendalam antara individu
satu dengan individu yang lain. Maka interaksi sosial yang berdasarkan
15
atas simpati akan jauh lebih mendalam bila dibandingkan dengan
interaksi baik atas dasar sugesti maupun imitasi.
Simpati merupakan perasaan rasa tertarik kepada orang lain,
maka simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan atas
dasar perasaan emosi. Dalam simpati orang merasa tertarik kepada
orang lain yang seakan-akan berlangsung dengan sendirinya, apa
sebabnya merasa tertarik sering tidak dapat memberikan penjelasan
lebih lanjut. Disamping individu mempunyai kecenderungan tertarik
pada orang lain, individu juga mempunyai kecenderungan untuk
menolak orang lain yang sering disebut dengan antipati. Jadi jika
simpati bersifat positif, maka antipati bersifat negatif.
Setiap individu pada dasarnya dapat melakukan interaksi dengan
individu lain, akan tetapi bentuk dari tiap interaksi tersebut berbeda-beda,
dan dari setiap interaksi tersebut juga akan memberikan respon yang
berbeda dari setiap individu. Hurlock (2005) menyatakan penampilan,
pakaian dan perhiasan akan mempengaruhi orang dalam interaksi
sosialnya. Dijelaskan oleh Hurlock dalam interaksi sosial, penampilan
fisik yang menarik merupakan potensi yang menguntungkan dan dapat
dimanfaatkan untuk memperoleh berbagai hasil yang menyenangkan bagi
pemiliknya, salah satu keuntungan yang sering diperoleh adalah individu
akan lebih mudah dalam memperoleh berteman. Selanjutnya, orang-orang
yang menarik akan lebih mudah diterima dalam pergaulan dan dinilai lebih
positif oleh orang lain dibandingkan dengan teman lainnya yang kurang
16
menarik, orang yang menarik lebih mudah menyesuaikan diri daripada
mereka yang kurang menarik, sehingga pada akhirnya individu yang
menarik akan lebih berbahagia.
Walgito (2007) mengungkapkan untuk melihat baik buruknya
interaksi dari setiap individu, pada dasarnya dapat dilihat dari berbagai
macam ukuran, diantaranya adalah :
a. Frekuensi Interaksi
Dapat dilihat berdasarkan bagaimana seseorang berinteraksi
dengan orang lain, apakah individu tersebut sering melakukan
interaksi atau tidak. Apabila seseorang sering mengadakan interaksi
dengan orang lain, maka dapat dikatakan bahwa frekuensi
berinteraksinya tinggi. Individu yang memiliki frekuensi interaksi
sosial yang tinggi, memiliki kemampuan berinteraksi yang baik
dengan orang lain, begitu pula sebaliknya apabila frekuensi interaksi
sosial rendah, maka individu tersebut memiliki kemampuan interaksi
yang kurang dengan orang lain.
b. Intensitas Interaksi
Intensitas interaksi adalah mendalam tidaknya seseorang dalam
berinteraksi dengan orang lain, apabila intensitas interaksi dengan
orang lain lebih intensif (intim), maka dapat dikatakan makin baik
kemampuan berinteraksi orang tersebut. Individu yang mampu
berinteraksi lebih intensif (intim) dengan individu lain akan
berorientasi positif pada setiap kegiatan yang dilakukannya, dan
17
kemampuan berkomunikasinya akan semakin tinggi. Sedangkan
individu yang memiliki intensi rendah, maka kemampuan
komunikatifnya kurang bahkan rendah dan hal ini akan berdampak
pada orientasi berinteraksinya yang bersifat negatif.
c. Popularitas Interaksi
Popularitas interaksi adalah banyak sedikitnya teman
berinteraksi. Jika seseorang semakin populer dalam berinteraksi,
berarti makin banyak individu yang berinteraksi dengannya.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial adalah faktor
imitasi, faktor sugesti, faktor identifikasi dan faktor simpati. Interaksi
sosial yang baik dan yang buruk pada dasarnya dapat memberikan dampak
bagi setiap individu. Apabila individu semakin sering mengadakan
interaksi, melakukan interaksi yang mendalam dengan individu lain dan
banyaknya teman yang dimiliki pada individu (populer) akan membuat
individu memiliki kemampuan berinteraksi yang baik dengan individu
lainnya. Hal tersebut akan memberikan keuntungan baginya dan individu
akan lebih berbahagia, namun apabila setiap individu tidak mampu untuk
melakukan interaksi sosial, maka individu akan cenderung merasa
terkucilkan dari kelompoknya, dan akan mengakibatkan gangguan mental
bagi individu tersebut.
18
3. Aspek- aspek Interaksi Sosial
Sugiarto (2004) berpendapat bahwa interaksi sosial dapat terjadi
bila memenuhi dua aspek yaitu adanya kontak sosial dan komunikasi.
Kontak sosial dapat bersifat positif/ negatif tergantung dari predisposisi
sikap seseorang yang menunjukkan kesediaan/penolakan. Kontak sosial
dapat bersifat primer, yakni apabila individu terliahat bertemu langsung
(face to face), atau sekunder yang berarti individu yang terlibat melalui
media tertentu.
Davis (dalam Syani, 2002) mengemukakan aspek interaksi sosial
adalah sebagai berikut :
a. Komunikasi, merupakan proses informasi dan pengertian dari individu
yang satu kepada individu yang lain. Komunikasi secara konsepsional
mengandung arti memberitahukan berita, pengetahuan, pikiran-pikiran,
nilai-nilai untuk mengguggah partisipasi agar hak-hak yang
diberitahukan itu menjadi milik bersama.
b. Partisipasi, sebagai pengertian mental emosional seseorang didalam
situasi kelompok dan mendorong individu tersebut untuk
menyumbangkan pikiran dan perasaan bagi tercapainya tujuan dalam
serta bertanggung jawab terhadap suatu organisasi tertentu.
Soekanto (2004) mengungkapkan suatu interaksi sosial tidak akan
mungkin terjadi apabila tidak memenuhi syarat :
a. Adanya kontak sosial (social contact)
Kontak berasal dari bahasa latin con atau cum (yang artinya
bersama-sama) dan tango (yang artinya menyentuh). Kontak
19
merupakan tahapan pertama dari terjadinya interaksi sosial. Secara
fisik kontak baru akan terjadi apabila terjadi hubungan badaniah,
namun dalam perkembangannya sebagai gejala sosial ternyata tidak
berarti harus hubungan badaniah, dimana orang dapat mengadakan
hubungan dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya saja saling
menyapa, saling tersenyum, berbincang-bincang. Dalam kondisi
tersebut kita tidak dianjurkan untuk saling bersentuhan ataupun
berhubungan badaniah. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga
bentuk, yaitu : antara orang perorangan, antara orang perorangan
dengan suatu kelompok manusia ataupun sebaliknya, dan juga dengan
cara terjadinya hubungan antara suatu kelompok manusia dengan
kelompok manusia lainnya.
b. Adanya Komunikasi
Komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran pada
badaniah), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang
tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberikan reaksi
terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang lain tersebut.
Dengan adanya komunikasi sikap-sikap dan perasaan-perasaan suatu
kelompok manusia atau orang – perseorangan dapat diketahui oleh
kelompok-kelompok lain atau orang-orang lainnya. Hal itu kemudian
merupakan bahan untuk menentukan reaksi apa yang akan
dilakukannya.
20
Komunikasi memungkinkan terjadinya berbagai macam
penafsiran tehadap tingkah laku orang lain. Komunikasi juga
memungkinkan terjadinya kerja sama antara orang perorangan atau
antara kelompok-kelompok manusia. Terdapat dua macam komunikasi
yaitu searah dan dua arah, (a). Komunikasi searah bila dalam proses
komunikasi itu tidak ada umpan balik dari komunikan (penerima
pesan) kepada komunikator (penyampai pesan), dalam proses ini
komunikator memberikan pesan kepada komunikan, dan komunikan
menerima saja apa yang dikemukakan komunikator tanpa memberikan
respon balik, dengan demikian komunikasi bersifat pasif. (b).
Sedangkan komunikasi dua arah adalah komunikasi yang
menempatkan komunikan lebih aktif, dalam arti komunikan dapat atau
perlu memberikan tanggapan sebagai umpan balik tentang pesan yang
diterima dari komunikator saling memberikan umpan, sehingga
masing-masing pihak aktif dalam proses komunikasi.
Unsur-unsur dalam komunikasi :
a. komunikator atau penyampai dalam hal ini dapat berujud antara lain
orang yang sedang bicara, orang yang sedang menulis, orang yang
sedang menggambar, orang yang sedang menyiarkan berita di TV.
b. pesan yang disampaikan oleh komunikator, yang dapat berujud
pengetahuan, pemikiran, ide, sikap dan sebagainya. Pesan ini berkaitan
dengan lambing-lambang yang mempunyai arti.
21
c. media atau saluran, yaitu merupakan perangkat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator. Ini yang sering disebut
sebagai media komunikasi dapat berujud media komunikasi cetak dan
non cetak dapat verbal dan non verbal.
d. penerima pesan atau komunikan, ini dapat berupa seorang individu,
tetapi juga dapat sekelompok individu-individu. Komunikan dapat
berbentuk antara lain sebagai pendengar, penonton, ataupun pembaca.
Abdulsyani (2002) interaksi sosial dapat terjadi jika telah
memenuhi tahapan sebagai berikut :
a. Kontak Sosial
Kontak sosial adalah hubungan antara satu orang atau lebih melalui
percakapan dengan saling mengerti tentang maksud dan tujuan
masing-masing. Kontak sosial dapat terjadi secara langsung maupun
tidak langsung.
b. Komunikasi
Komunikasi adalah bahwa seseorang memberi tafsiran perilakuan
orang lain (yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah, sikap)
perasaan-perasaan apa yang disampaikan oleh orang tersebut.
c. Keterlibatan
Keterlibatan adalah kemampuan untuk mengadakan penjajagan lebih
lanjut atau dalam untuk mengetahui status seseorang.
Selanjutnya, DeVito (dalam Walgito, 2007) mengemukakan
seseorang berinteaksi haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, yaitu :
22
a. Kontak
Tahapan ini, seseorang mengadakan kontak perseptual dengan orang
lain, dapat melalui penglihatan, pendengaran atau pembauan.
Seseorang akan mendapatkan gambaran fisik, misalnya jenis kelamin,
tinggi, perkiraan umur. Kemudian individu tersebut akan mengadakan
persepsi terhadap orang lain, mengadakan persepsi sosial, ataupun
persepsi kepada orang. Setelah itu, kontak umumnya meningkat ke
interactional contact. Individu akan bertukar informasi yang sifatnya
superficial. Dalam tahapan ini, seseorang dapat melanjutkan
interaksinya atau dapat memutuskannya ataupun tetap pada tahapan
ini.
b. Keterlibatan
Seseorang mulai mengadakan penjajagan lebih lanjut, misalnya
menanyakan tentang pekerjaan, tempat tinggal dan lain sebagainya.
Individu akan menghadapi 3 alternatif, yaitu interaksi diputuskan
(exit), diteruskan atau tetap. Apabila cocok, maka hubungan
meningkat ke hubungan yang lebih intens.
c. Keintiman
Keintiman akan membuat interaksi lebih intens, pada umumnya
terdapat komitmen interpersonal, yaitu kedua individu komit antara
individu satu dengan individu lainnya dan hubungan ini masih bersifat
privacy, kemudian hubungan dapat berlanjut ke social bonding.
23
Komitmen akan bersifat terbuka, misalnya pada orang tua, saudara-
saudaranya dan teman-temannya.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas dapat
disimpulkan bahwa terjadinya interaksi sosial haruslah memenuhi syarat-
syarat, diantaranya karena adanya kontak sosial merupakan hubungan
yang terjadi antara individu tanpa adanya hubungan badaniah atau
bersentuhan, komunikasi merupakan proses informasi dan pengertian
antara individu satu dengan individu lain, keterlibatan yang akan membuat
individu untuk mulai mengadakan penjajagan dan syarat lain yaitu
keintiman yang merupakan komitmen yang dibuat antara individu satu
dengan individu lainnya.
4. Dampak Interaksi Sosial
Faris dan Dunham (dalam Notosoedirdjo, 2007) memberikan
pandangan bahwa interaksi sosial sangat mempengaruhi kesehatan mental.
Lingkungan kehidupan, tempat tinggal dapat memberikan peluang untuk
meningkatkan hubungan interpersonal, sementara itu pola tempat tinggal
tertentu dapat menghambat dan menimbulkan kesulitan untuk hubungan
interpersonal.
Barber (dalam Notosoedirdjo, 2007) mengemukakan keterasingan
atau kerterpencilan seseorang itu bertingkat. Jika tidak ada kontak sosial
sama sekali berarti individu dalam kondisi yang sangat terisolasi.
Keterpencilan dapat berkurang jika masih terdapat kontak dengan orang
tuanya, menjadi kurang terpencil lagi dapat kontak dengan sebayanya, dan
24
interaksi sosial menjadi berfungsi pada tingkatan tertinggi jika individu
mampu berinteraksi dengan kelompok dalam teman sebayanya ataupun
dalam kelompok umur yang lebih muda dan tua darinya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dampak
interaksi sosial mempengaruhi kesehatan mental yaitu psikis, di mana
individu akan mampu mengadakan hubungan timbal balik, berkomunikasi
dengan individu lain secara baik dengan lingkungannya.
5. Dinamika Interaksi Sosial Secara Psikologis
Ahmadi (1999) interaksi merupakan aktifitas yang paling unit yang
timbul pada diri manusia. Interaksi ditimbulkan oleh bermacam-macam
hal yang merupakan dasar dari peristiwa sosial yang lebih luas. Kejadian-
kejadian didalam masyarakat pada dasarnya bersumber pada interaksi
individu dengan individu. Dapat dikatakan bahwa tiap-tiap orang dalam
masyarakat adalah sumber-sumber dan pusat efek psikologis yang
berlangsung pada kehidupan orang lain. Artinya tiap-tiap orang ini dapat
merupakan sumber dan pusat psikologis yang mempengaruhi hidup
kejiwaan orang lain dan efek itu bagi tiap orang tidak sama. Maka dapat
dikatakan bahwa perasaan, pikiran, dan keinginan yang ada pada
seseorang tidak hanya sebagai tenaga yang bisa menggerakkan individu itu
sendiri, melainkan dasar bagi aktifitas psikologis dari orang lain dan
semua hubungan sosial baik yang bersifat operation, coorporation adalah
hasil dari pada interaksi individu.
25
Interaksi individu ini bedakan menjadi dua macam :
a. Interaksi antara benda-benda, bersifat statis, memberi respon terhadap
tindakan-tindakan individu, bukan terhadap individunya dan timbulnya
hanya satu pihak saja, yaitu pada individu yang melakukan perbuatan
itu. Misalnya cermin-cermin merupakan pemantulan tetapi cermin
tidak bisa melihat.
b. Interaksi antara manusia dengan manusia, bersifat dinamis, memberi
respon tertentu pada manusia lain, dan proses kejiwaan yang timbul
terdapat pada segala pihak yang bersangkutan. Misalnya jika individu
melihat tingkah laku atau perbuatan individu lain, maka timbul
kesadaran tertentu yang kiranya sesuai dengan kesadaran indivdu yang
sedang diamatinya itu, seperti melihat orang menangis, hal itu dapat
diketahui bahwa orang itu susah atau sedih.
Beberapa uraian di atas menjelaskan bahwa interaksi sosial adalah
hubungan antara individu dengan individu lainnya yang berkaitan dengan
masalah sosial. Tetapi interaksi sosial dalam proses psikologisnya terjadi
suatu pola yang saling mempengaruhi kejiwaan individu dengan individu
lainnya, yang dapat direpresentasikan melalui perasaan, pikiran dan
keinginan pada individu lain yang berkaitan dengan proses sosial yang
bersifat kerja sama.
26
B. Pengamen
1. Definisi Pengamen
Definisi Pengamen itu sendiri, awalnya berasal dari kata
amen atau mengamen (menyanyi, main musik, dsb) untuk mencari uang.
Amen/pengamen (penari, penyanyi, atau pemain musik yang tidak
bertempat tinggal tetap, berpindah-pindah dan mengadakan pertunjukkan
di tempat umum). Jadi pengamen itu mempetunjukkan keahliannya di
bidang seni. Seorang pengamen tidak bisa dibilang pengemis, karena
perbedaannya cukup mendasar. Seorang pengamen yang sebenarnya harus
betul-betul dapat menghibur orang banyak dan memiliki nilai seni yang
tinggi. Sehingga yang melihat, mendengar atau menonton pertunjukkan itu
secara rela untuk merogoh koceknya, bahkan dapat memesan sebuah lagu
kesayangannya dengan membayar mahal. Semakin hari semakin banyak
pengamen jalanan yang berjejer di setiap lampu merah yang ada di
Surakarta dan juga beroperasi di setiap terminal, di setiap bus dan angkot,
di setiap rumah makan dan kaki lima, di setiap perumahan mulai dari anak
balita sampai yang sudah tua, dari yang di lengkapi dengan alat musik
seadanya sampai yang lengkap seperti pemain band, dari yang
berpenampilan kotor sampai yang rapi, dari yang suaranya fals sampai
yang bagus. Yang paling memprihatinkan adalah anak balita yang terpaksa
dan dipaksa untuk ngamen dan semua itu diatur oleh jaringan yang
memasok mereka dan setiap uang yang ada di setor kepada orang tua
mereka.
27
Definisi dan kriteria PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial), Dinas Sosial mnyebutkan bahwa anak jalanan adalah anak yang
menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari nafkah dan atau
berkeliaran di jalanan maupun di tempat-tempat umum. Anak jalanan
adalah sebuah istilah umum yang mengacu pada anak-anak yang
mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan, salah satunya bekerja dengan
mengemis dan menjadi pengamen, namun masih memiliki hubungan
dengan keluarganya.
Pengamen merupakan komunitas yang relatif baru dalam
kehidupan pinggiran perkotaan, setelah kaum gelandangan, pemulung,
pekerja sex kelas rendah, selain itu juga dianggap sebagai “virus social”
yang mengancam kemampuan hidup masyarakat, artinya pengamen
jalanan dianggap sebagai anak nakal, tidak tahu sopan santun, brutal,
pengganggu ketertiban masyarakat. Oleh karena itu tidak mengherankan
jika mereka sering diperlakukan tidak adil dan kurang manusiawi terutama
oleh kelompok masyarakat yang merasa terganggu oleh komunitas anak
jalanan seperti golongan ekonomi kelas atas (Suswandari, 2000).
Menurut Fitriani (2003) anak jalanan adalah anak yang sebagian
besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran
dijalanan dengan cara mereka sendiri bekerja sebagai pengamen, penyemir
sepatu, penjual Koran, pengemis, atau bahkan melacur.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengamen
adalah salah satu pekerjaan yang dilakukan anak jalanan dengan cara
28
menyanyikan lagu baik menggunakan alat maupun tidak. Sebagian besar
menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran
dijalan atau tempat-tempat umum lainnya, tidak atau bergantung dengan
keluarga, dan mempunyai kemampuan untuk bertahan hidup dijalanan.
2. Faktor- Faktor Penyebab Munculnya Pengamen
Menurut hasil penelitian Artidjo Alkastar (dalam Sudarsono, 1995)
tentang potret Anak jalanan yang bekerja sebagai pengamen menyatakan
bahwa yang menyebabkan menuju kearah kehidupan jalanan dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal yaitu sebagai berikut :
a. Faktor Intern meliputi : kemalasan, tidak mau bekerja keras, tidak kuat
mental, cacat fisik dan psikis, adanya kemandirian hidup untuk tidak
bergantung kepada orang lain.
b. Faktor Ekstern meliputi :
Faktor ekonomi : pengamen dihadapkan kepada kemiskinan
keluarga dan sempitnya lapangan pekerjaan yang ada.
Faktor geografis : kondisi tanah tandus dan bencana alam yang tak
terduga.
Faktor sosial : akibat arus urbanisasi penduduk dari desa ke kota
tanpa disertai partisipasi masyarakat dalam usaha kesejahteraan
sosial.
Faktor pendidikan : rendahnya tingkat pendidikan dan tidak
memiliki keterampilan kerja.
29
Faktor psikologis : adanya keretakan keluarga yang menyebabakan
anak tidak terurus.
Faktor kultural : lebih bertendensi pasrah kepada nasib dan hukum
adat yang membelenggu.
Faktor lingkungan : anak dari keluarga pengamen telah mendidik
anak menjadi pengamen pula.
Faktor agama : kurangnya pemahaman agama, tipisnya iman dan
kurang tabah dalam menghadapi cobaan hidup.
Menurut Pungki, dkk. (2002) faktor-faktor munculnya anak jalanan
adalah: (a) banyaknya fasilitas umum dikota besar yang menawarkan
kemudahan seperti ; pusat kegiatan perdagangan jasa, transportasi,
hiburan, kesenian, perkantoran yang merupakan faktor penarik dari kota
tersebut, sehingga membuat semua orang tertarik termasuk anak jalanan,
(b) faktor lingkungan keluarga yang diwarnai oleh ketidakharmonisan,
baik perceraian, percekcokan, kehadiran orang tua tiri, (c) faktor ekonomi
rumah tangga yang kurang mendukung memaksa setiap anggota keluarga
untuk mencari penghasilan dan nafkah sendiri, (d) faktor pendidikan yang
rendah, sangat mudah bagi anak untuk terjerumus ke jalan.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan faktor-faktor yang
menyebabkan munculnya pengamen adalah adanya dua faktor, yaitu intern
dan ekstern dimana faktor intern antara lain kemalasan,dan bahkan
kemandirian untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup tanpa bergantung
dengan orang lain, dan faktor ekstern yaitu meliputi kondisi ekonomi
30
keluarga yang lemah yang dialami oleh orang tua, kondisi kehidupan
keluarga yang kurang harmonis,lingkungan,kultural dan pendidikan.
c. Macam-macam Pengamen Jalanan
Pengamen ada di mana-mana mulai di perempatan jalan raya, di
dalam bis kota, di rumah makan, di ruko, di perumahan, di kampung, di
pasar, dan lain sebagainya. Penampilan pengamen pun macam-macam
juga mulai dari tampilan yang biasa saja sampai penampilan banci /
bencong, anak punk, preman, pakaian pengemis dan pakaian seksi nan
minim. Pengamen terkadang sangat mengganggu ketenangan kita akan
tetapi mau bagaimana lagi. Jika mereka tidak mengamen mereka mau
makan apa dan daripada mereka melakukan kejahatan lebih baik
mengamen secara baik-baik walawpun mengganggu. Berikut ini adalah
macam-macam pengamen :
a. Pengamen Baik
Pengamen yang baik adalah pengamen profesional yang
memiliki kemampuan musikalitas yang mampu menghibur sebagian
besar pendengarnya. Para pendengar pun merasa terhibur dengan
ngamenan pengamen yang baik sehingga mereka tidak sungkan untuk
memberi uang receh maupun uang besar untuk pengamen jenis ini.
Pengamen ini pun sopan dan tidak memaksa dalam meminta uang.
b. Pengamen Tidak Baik
Pengamen yang tidak baik yaitu merupakan pengamen yang
permainan musiknya tidak enak di dengar oleh para pendengarnya
31
namun pengamen ini umumnya sopan dan tidak memaksa para
pendengar untuk memberikan sejumlah uang. Tetapi ada juga yang
menyindir atau mengeluh langsung ke pendengarnya jika tidak
mendapatkan uang seperti yang diharapkan.
c. Pengamen Pengemis
Pengamen ini tidak memiliki musikalitas sama sekali dan
permainan musik maupun vokal pun sesuka hatinya/ seenak hatinya.
Setelah mengamen mereka tetap menarik uang receh dari para
pendengarnya. Dibanding mengamen mereka lebih mirip pengemis
karena hanya bermodal dengan nekat saja dalam mengamen serta
hanya berbekal belas kasihan dari orang lain dalam mencari uang.
d. Pengamen Pemalak / Penebar Teror
Pengamen yang satu ini adalah pengamen yang lebih suka
melakukan teror kepada para pendengarnya sehingga para pendengar
merasa lebih memberikan uang receh daripada mereka diapa-apakan
oleh pengamen tukang palak tersebut. Mereka tidak hanya menyanyi
tetapi kadang hanya membacakan puisi-puisi yang menebar teror
dengan pembawaan yang meneror kepada para pendengar. Pengamen
jenis ini biasanya akan memaksa diberi uang dari tiap pendengar
dengan modal teror. Pengamen ini layak dilaporkan ke polisi dengan
perbuatan tidak menyenangkan di depan umum.
32
e. Pengemen Penjahat
Pengamen yang penjahat adalah pengamen yang tidak hanya
mengamen tetapi juga melakukan tindakan kejahatan seperti sambil
mencopet, sambil nodong, menganiaya orang lain, melecehkan orang
lain, dan lain sebagainya. Kalau menemukan pengamen jenis ini
jangan ragu untuk melaporkan mereka ke polisi agar modus mereka
tidak ditiru orang lain.
f. Pengamen Cilik / Anak-Anak
Pengamen jenis ini ada yang bagus tetapi ada juga yang sangat
tidak enak untuk didengar. Yang tidak enak didengar inilah yang lebih
condong mengemis daripada mengamen. Akan tetapi bagaimanapun
juga mereka hanya anak-anak bocah cilik yang menjadi korban situasi
dari orang-orang jahat dan tidak kreatif di sekitarnya. Pengamen anak
ini bisa dipaksa menjadi pengamen oleh orang tua, oleh preman, dsb
namun juga ada yang atas kemauan sendiri dengan berbagai motif.
Sebaiknya jangan diberi uang agar tidak ada anak-anak yang menjadi
pengamen. Mereka seharusnya tidak berada di jalanan (Media
Indonesia Online. com).
Sunusi (dalam Lestari dan Karyani, 1997) pada survey dan
wawancara terhadap anak jalanan di Jakarta dan Surabaya yang dilakukan
Universitas Diponegoro dan Departemen Sosial, terdapat 4 kategori anak-
anak jalanan yaitu : (1)Anak jalanan tanpa ikatan keluarga, (2)Anak
jalanan yang masih mempunyai ikatan dengan keluarga, (3)Anak jalanan
33
satu-satunya yang mencari nafkah dalam keluarga (who are sole bread
winners), (4)Anak jalanan yang berpendidikan atau tidak berpendidikan
atau tanpa ikatan dengan keluarga.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa anak jalanan terbagi
di beberapa kategori, yaitu anak jalanan yang hidup dan tumbuh di jalanan,
anak jalanan yang hidup dan menggelandang di jalanan tetapi secara
periodik pulang dan anak jalanan yang berada di jalanan hanya untuk
mencari nafkah. Sedangkan Pengamen itu sendiri adalah bagian dari anak
jalanan yang terbagi menjadi enam yaitu : pengamen baik, pengamen tidak
baik, pengamen pengemis, pengamen pemalak, pengamen penjahat dan
pengamen cilik.
C. Interaksi Sosial Pengamen di Sekitar Terminal Tirtonadi Surakarta
Pengamen banyak berinteraksi dengan sopir, kernet, dan pedagang
kaki lima. Kekerasan hidup, uang, dan bagaimana memenuhi kebutuhan
konsumtif adalah hal-hal yang memenuhi orientasi hidup mereka. Sehingga
secara umum perkembangan orientasi pemikiran mereka mengalami
akselerasi dibandingkan dengan anak seusianya. Mereka cenderung teraleniasi
dari dunia anak-anak.
Interaksi sosial pengamen dengan lingkungan yang masih mendapat
cukup perhatian dari orang tuanya, menampakkan adanya filtrasi dalam
menyerap nilai dan norma lingkungan mereka di jalan. Hal ini nampak dalam
tingkat ketahanan diri anak terhadap kecenderungan perilaku menyimpang
34
seperti tindakan asusila maupun tindakan kejahatan lainnya. Dari
pengakuannya, sebagian dari mereka tetap melaksanakan kewajiban agama
dan menghindari ajakan teman dari perbuatan asusila. Penulis melihat kuatnya
pertahanan diri ini lebih dikarenakan masih adanya bimbingan orang tua
dalam kehidupan mereka. Sedangkan untuk pengamen yang kurang atau tanpa
perhatian orang tua, mereka rentan terhadap pengaruh lingkungannya.
Kurangnya perhatian orang tua terutama dalam bentuk bimbingan untuk
bersikap dan berperilaku serta disiplin dan kontrol diri yang baik, membuat
pertahanan diri mereka rapuh. Mereka mengadopsi perilaku lingkungan di
terminal tanpa filtrasi. Perilaku sekelilingnya seringkali diadopsi sebagai
acuan dalam bersikap dan berperilaku, yang seringkali perilaku acuan yang
mereka dapati adalah perilaku yang kurang dan bahkan bertentangan dengan
norma sosial yang ada. Salah satu kasus kesalahan mengadopsi perilaku
lingkungan adalah kebiasaan mengkonsumsi minuman keras dan obat
terlarang. Dalam kajian patologi sosial peyimpangan tersebut dinyatakan
sebagai produk dari perilaku detektif anggota keluarga, lingkungan tetangga
dekat dan ditambah agresivitas yang tak terkendali dalam diri anak itu sendiri
(Tauran, 2007).
Kecenderungan pengamen untuk berbuat kerusakan dan melanggar
tatanan hukum dan budaya masyarakat, hal tersebut terjadi akibat semakin
sulitnya mencari nafkah di jalan. Kondisi tersebut diperparah dengan adanya
pandangan masyarakat yang menganggap bahwa anak jalanan sebagai sampah
masyarakat dan kemudian mempersempit ruang aksessibilitas mereka
35
terhadap fasilitas-fasilitas umum yang menjadi kebutuhan mereka (Fitriani,
2003).
Berdasarkan pada beberapa pendapat para ahli di atas maka dapat
disimpulkan bahwa dalam berinteraksi sosial pengamen sering mengadopsi
perilaku dari orang-orang yang ada disekitarnya. Sedangkan tidak semua
pengamen masih mempunyai tingkat pendidikan yang membuatnya dapat
menyaring beberapa perilaku yang didapat dari lingkungannya.
D. Pertanyaan Penelitian
1. Apa saja faktor yang menyebabkan menjadi Pengamen disekitar Terminal
Tirtonadi Surakarta?
2. Bagaimana pengamen disekitar Terminal Tirtonadi Surakarta melakukan
interaksi sosial dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga,
lingkungan tempat bekerja, maupun lingkungan masyarakat tempat
tinggalnya ?
36
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yaitu proses
penelitian guna memperoleh pemahaman berdasarkan pada tradisi metodologi
penyelidikan tertentu untuk mengeksplorasi masalah kemanusiaan atau masalah
sosial dalam setting yang alami (Aminuddin, 1990).
Kajian terhadap data penelitian akan dideskripsikan dalam bentuk kata-
kata dan bukan angka-angka matematik atau statistik.
A. Gejala Penelitian
Dalam penelitian ini, gejala yang hendak penulis ungkap adalah
interaksi sosial pada pengamen disekitar Terminal Tirtonadi Surakarta.
B. Definisi Operasional Gejala Penelitian
1. Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah proses saling mempengaruhi antara individu
satu dengan individu yang lain sehingga terjadi hubungan yang timbal
balik, dalam penelitian ini Interaksi sosial yang diungkap adalah anak
jalanan dengan teman sebaya yang juga sebagai anak jalanan, anak jalanan
dengan para pedagang yang berada disekitar terminal tirtonadi, anak
jalanan dengan sopir atau kernet bis dan anak jalanan dengan para
penumpang bus disekitar terminal tirtonadi.
37
2. Pengamen
Pengamen adalah mereka yang berumur 18 tahun ke atas, sebagian
besar menghabiskan waktunya dan atau berkeliaran dijalan atau tempat-
tempat umum lainnya dengan cara menyanyikan lagu untuk mendapatkan
uang, tidak atau bergantung dengan keluarga, dan mempunyai kemampuan
untuk bertahan hidup dijalanan.
C. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada pengamen yang beroperasi di daerah
terminal tirtonadi Surakarta. Komunitas pengamen di terminal tirtonadi ini
tidak memiliki tempat khusus untuk mangkal. Biasanya berpindah-pindah
tempat dan tidak menetap, walaupun mereka terbagi sesuai dengan tempat
yang telah ditentukan.
D. Informan Penelitian
Salah satu yang dilakukan peneliti sebelum mengumpulkan data adalah
menentukan informan penelitian. Informan penelitian ini adalah individu yang
ikut serta dalam penelitian, darimana data dikumpulkan.
Informan dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling
yaitu, informan diambil bertalian dengan ciri-ciri atau karakter tertentu
(Nasution, 1998). Pada penelitian ini akan diambil informan dengan
karakteristik sebagai berikut : (a) berusia lebih dari 18 tahun,(b) sudah berada
dijalanan minimal 5tahun,(c) tidak bergantung secara financial pada
38
keluarga,(d) bekerja sebagai pengamen,(e) berkeliaran atau berada di sekitar
terminal Tirtonadi Surakarta.
Alasan peneliti menggunakan informan dengan karakteristik tersebut
adalah untuk mengetahui bagaimana Interaksi Sosial yang terjadi pada
Pengamen yang berusia di atas 18 tahun dalam menghadapi kehidupan
dijalanan. Sesuai dengan persyaratan kualitatif dengan jenis fenomenologi
yaitu Pengamen yang mencari nafkah disekitar Terminal Tirtonadi .
E. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara
untuk menggali interaksi sosial pengamen . Observasi dan dokumentasi untuk
mengetahui gambaran perilaku anak jalanan di sekitar Terminal Tirtonadi.
1. Wawancara
Wawancara merupakan metode atau alat pengumpulan data
penelitian, yang mengandalkan suatu percakapan verbal dengan maksud-
maksud tertentu. Percakapan tersebut dilakukan oleh dua pihak atau lebih,
yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan-pertanyaan
dan satunya adalah orang yang diwawancarai (interviewee), yang
memberikan jawabannya berdasarkan pertanyaan yang diajukan
interviewer (Moleong, 2002). Melainkan menurut Faisal (Hapsari, 2003)
mengatakan bahwa teknik dalam wawancara merupakan cara utama dalam
mengumpulkan data atau informasi, hal itu setidak-tidaknya mempunyai
dua alasan. Pertama dengan wawancara seorang peneliti tidak hanya
mengetahui suatu tema permasalahan yang dimiliki subjek, tetapi lebih
39
dapat menggalinya dan memahami lebih dalam (explicit knowledge).
Kedua, semua apa ditanyakan oleh informan bisa mencangkup hal-hal
yang bersifat lintas waktu, yang berkaitan dengan masa lampau, masa
sekarang, dan bahkan masa yang akan datang.
Menurut Banister dkk (Poerwandari, 1998), wawancara merupakan
percakapan dan Tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan
tertentu. Wawancara dilakukan untuk memperoleh pengetahuan atau
informasi tentang makna-makna subjektif yang dipahami individu
berkenaan dengan suatu tema atau permasalahan yang diteliti, dan
bermaksud untuk melakukan eksplorasi terhadap adanya isu tersebut.
Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara dengan
menggunakan petujuk secara umum. Menurut Patton (Moleong, 1991)
yaitu wawancara yang menggunakan kerangka dan garis besar/ pokok-
pokok yang ditanyakan saja, dalam proses wawancara penyusunan pokok-
pokok itu dilakukan sebelum proses wawancara dilakukan dan garis besar
tersebut tidak perlu ditanyakan secara berurutan, hal itu untuk menjaga
agar pokok-pokok yang direncanakan dapat tercakup seluruhnya.
Pelaksanaan wawancara dan pengurutan pertanyaan disesuaikan dengan
keadaan responden, dalam konteks wawancara yang sebenarnya.
Wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara yang dilakukan
tanpa perantara orang, antara peneliti dengan subjek. Teknik wawancara
seperti ini dimaksudkan untuk mendapatkan data “kasar” dari subjek dan
data tersebut dapat digunakan untuk memperkuat hasil dari penelitian.
40
Adapun pertanyaan pada penelitian ini adalah menggunakan Guide
wawancara agar pertanyaan terarah sesuai dengan jawaban yang
sebenarnya dengan fakta yang ada tanpa adanya rekayasa ataupun
manipulasi, yaitu sebagai berikut :
Guide wawancara dengan informan mengenai identitas diri
NO
KODE
PERTANYAAN
TEORITIS
FORMULASI PERTANYAAN
WAWANCARA
1
DAJ
Data diri Pengamen 1. Nama, tempat tanggal lahir,
usia, alamat rumah / tempat
tinggal ?
2. Anak ke berapa dari berapa
saudara ?
3. Hobi dan cita – cita ?
4. Riwayat pendidikan ?
5. Nama Ayah, Nama Ibu,
Pekerjaan Ayah, Pekerjaan Ibu
?
6. Kegiatan sehari – hari yang
dilakukan ?
7. Apakah harapan atau keinginan
Pengamen dalam kehidupan ?
2
FPP
Faktor Penyebab Pengamen
Faktor Internal Penyebab
menjadi Pengamen
1. Mengapa anda memilih
menjadi pengamen ?
2. Apa yang menjadi motivasi
anda untuk menjadi pengamen
?
3. Berapa lama sudah menjadi
pengamen (berada dijalanan) ?
41
4. Berapa lama waktu yang
digunakan saat berada
dijalanan (mulai dari jam
berapa sampai jam berapa) ?
5. Bagaimana perasaan menjadi
pengamen ?
Faktor Eksternal Penyebab
menjadi Pengamen
6. Bagaimana keadaan ekonomi
Orang tua pengamen?
7. Bagaimana kondisi keluarga
pengamen ?
8. Bagaimana keadaan lingkungan
tempat tinggal pengamen ?
9. Apakah faktor lain yang
menyebabkan menjadi
pengamen ?
42
Guide wawancara dengan informan mengenai interaksi sosial
No
kode
PERTANYAAN
TEORITIS
FORMULASI PERTANYAAN
WAWANCARA
1
FIS
Faktor interaksi sosial
Faktor Internal Penyebab
Menjadi Pengamen
1. Darimana bisa tahu mengenai
dunia jalanan ?
2. Bagaimana proses sampai bisa
menjadi pengamen ?
3. Apa yang menjadi motivasi
untuk menjadi pengamen ?
Faktor Eksternal Penyebab
Menjadi Pengamen
4. Hal apa saja yang membuat
tertarik menjadi pengamen?
5. Adakah seseorang yang juga
sebagai pengamen yang
kemudian dijadikan idola dalam
segala hal ?
43
2
AIS
Aspek interaksi sosial
Kontak Sosial
1. Bagaimana ekspresi / perilaku
jika bertemu dengan orang tua ?
2. Bagaimana perilaku jika bertemu
dengan teman dirumah atau
teman sesama pengamen ?
3. Bagaimana sikap jika bertemu
dengan kernet bus disekitar
tempat pengamen ?
4. Bagaimana sikap jika bertemu
dengan sopir bus disekitar tempat
bekerja sebagai pengamen ?
5. Bagaimana sikap jika bertemu
dengan para pedagang asongan
atau kaki lima tempat bekerja
sebagai pengamen ?
6. Bagaimana sikap jika bertemu
dengan orang yang baru dikenal
atau penumpang ?
44
Komunikasi
7. Bagaimana komunikasi yang
terjalin dengan orang tua ?
Bahasa yang digunakan ?
8. Bagaimana komunikasi yang
terjalin dengan teman sesama
pengamen ? dan bahasa yang
digunakan?
9. Bagaimana komunikasi yang
terjalin dengan sopir bus dan
kernet bus ?
10. Bagaimana komunikasi yang
terjalin dengan pedagang
asongan, pedagang warung, dan
pedagang lain yang berada
disekitar terminal ?
11. Adakah bahasa khusus atau kode
kode yang digunakan saat
bertemu dengan sesama
pengamen jika ada rasia
mendadak?
Partisipasi
12. Apakah pengamen bersifat
terbuka dengan siapapun
terhadap masalah atau keinginan
45
yang dimiliki ?
13. Alasan apa yang digunakan saat
ingin berkumpul dengan teman
sesama pengamen ?
14. Teman seperti apa yang
diinginkan sehingga tertarik
untuk berkumpul di jalanan ?
15. Apakah ada pengaruh jika
suasana hati sedang senang atau
sedih untuk tetap berkumpul
dengan teman sesama pengamen?
16. Bagaimana jika ada teman
sesama pengamen atau orang lain
yang mendapat musibah dan
meminta bantuan ?
3
WIS
Wujud Interaksi Sosial
Hubungan timbal balik
1. Bagaimana hubungan yang
terjalin selama ini dengan ayah ?
2. Bagaimana hubungan yang
terjalin selama ini dengan ibu ?
3. Bagaimana hubungan yang
terjalin dengan saudara kandung (
kakak atau adik ) ?
4. Bagaimana hubungan yang
46
terjalin dengan sesama anak
jalanan disekitar terminal ?
5. Bagaimana hubungan yang
terjalin dengan sopir bus disekitar
terminal tirtonadi ?
6. Bagaimana hubungan yang
terjalin dengan kernet bus ?
7. Bagaimana hubungan yang
terjalin dengan pedagang
disekitar terminal tirtonadi ?
8. Bagaimana hubungan yang
terjalin dengan tetangga disekitar
tempat tinggal rumahnya ?
2. Observasi
Observasi dapat diartikan sebagai pengamatan atau pencatatan data
sistematika fenomena-fenomena yang diselidiki, yang tidak terbatas pada
pengamatan langsung dan tidak langsung. Observasi merupakan metode
yang mengandalkan intuisi dan visualitas yang baik, suatu proses
kompleks yang tersusun berdasarkan proses biologi dan psikologi yang
diantaranya sangat penting, yaitu proses pengamatan dan ingatan (Hadi,
1987).
47
Istilah observasi diarahkan pada kegiatan memperhatikan dengan
akurat, melakukan pencatatan terhadap fenomena-fenomena tersebut.
Pencatatan data dan informasi dilakukan secara deskriptif, yaitu mencatat
sebanyak mungkin data atau informasi-informasi yang mendukung suatu
gejala tanpa disertai interpretasi-interpretasi dan evaluasi dari observer.
Pengamat tidak mencatat kesimpulan dan interpretasi, melainkan data
konkrit yang berkenaan dengan suatu fenomena yang diamati
(Poerwandari, 1998).
Menurut Patton (Poerwandari, 1998), observasi merupakan
penelitian bersifat terbuka, berorientasi pada penemuan-penemuan sebagai
pembuktian, dan mempertahankan pilihan untuk mendekati masalah secara
induktif. Dengan berada dalam situasi lapangan yang nyata,
kecenderungan untuk dipengaruhi oleh berbagai konseptualisasi (yang ada
sebelumnya) cukup besar. Selain itu, observasi memungkinkan peneliti
memperoleh data tentang hal-hal yang karena berbagai sebab tidak dapat
diungkapkan oleh subjek penelitian secara terbuka dalam wawancara.
Observasi yang digunakan adalah observasi non partisipan yaitu
peneliti hanya mengamati situasi dimana subjek melakukan aktivitasnya
(Bogdon dan Taylor dalam Wihastuti, 2000). Observasi dilakukan untuk
melengkapi data-data yang diperoleh melalui wawancara. Metode
observasi dalam penelitian ini adalah specimen records yaitu observasi
deskriptif naratif dengan memperhatikan dan merekam sebanyak mungkin
aspek atau elemen sosial yang diamati sehingga mendapat gambaran
48
umum yang menyeluruh tentang suatu sistem sosial (Faisal dalam
Wihastuti, 2000). Pencatatan data dilakukan secara deskriptif yaitu
mencatat sebanyak mungkin data-data yang mendukung suatu gejala tanpa
disertai interpretasi atau evaluasi dari observer. Pengamat tidak mencatat
kesimpulan atau interpretasi, melainkan data-data konkrit berkenaan
dengan fenomena yang diamati (Poerwandari, 1998).
Observasi dilakukan terhadap sikap, perilaku dan aktivitas
informan peneliti selama berada di jalanan serta untuk memperoleh dan
melengkapi data penelitian agar lebih kaya. Adapun hal-hal yang dicatat
secara garis besar adalah :
a. Gambaran tentang keadaan tempat (setting) dimana informan
penelitian beraktivitas sehari-hari.
b. perilaku informan penelitian ketika wawancara dilakukan. Pencatatan
dilakukan secara deskriptif naratif tentang perilaku informan selama
wawancara berlangsung, bagaimana setting fisik lingkungan dan siapa
saja yang hadir disana. Adapun pedoman observasi yang digunakan
adalah sebagai berikut :
49
Table 1. Pedoman observasi
Fisik 1. Kondisi fisik subjek
2. Pakaian yang dipakai subjek ketika wawancara
3. Sikap subjek selama wawancara
Psikologis 1. Bahasa tubuh subjek
2. Ekspresi wajah subjek
3. Emosi subjek ketika wawancara
4. Interaksi subjek dengan orang-orang di sekitar subjek
Lingkungan 1. Lingkungan fisik tempat tinggal subjek
2. Kegiatan subjek di lingkungan tempat tinggal subjek
3. Kegiatan subjek selain di sekitar lingkungan tempat
tinggal subjek.
Alat Bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Hand Recorder
b. Kaset
c. Buku catatan
d. Kamera digital
3. Dokumentasi
Menurut Faisal (Hapsari, 2003), adalah semua jenis rekaman
ataupun catatan sekunder lainnya, seperti surat-surat, memo, foto-foto, dan
kliping. Lincoln dan Guba (Hapsari, 2003), menyebutkan bahwa sumber
informasi yang berupa dokumentasi sesungguhnya cukup bermanfaat
dalam penelitian kualitatif ini, sehingga akan menjadi suatu sunber data
yang stabil dan barangkali juga akurat sebagai cerminan situasi dan
kondisi yang sebenarnya terjadi. Data dokumentasi yang digunakan
50
nantinya adalah berupa hasil foto kegiatan anak jalanan di sekitar Terminal
Tirtonadi Surakarta.
F. Teknik Analisis Data
Data penelitian kualitatif tidak berbentuk angka tetapi lebih banyak
berupa narasi, deskripsi, cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis (gambar,
foto) ataupun bentuk-bentuk non angka lain (Poewandari, 1998). Karena
penelitian ini bersifat kualitatif, maka analisis data yang digunakan adalah
analisis data secara induktif deskriptif, yaitu proses pengumpulan data yang
menggunakan gambaran cerita dengan cara melakukan abstraksi setelah
rekaman fenomena-fenomena khusus dikelompokkan menjadi satu. Teori
yang dikembangkan dengan cara ini muncul dari bawah, yang berasal dari
sejumlah besar bukti yang terkumpul yang saling berhubungan satu dengan
yang lain. (Aminuddin, 1990).
Menurut Patton (Moleong, 2002), analisis data adalah suatu proses
yang didalamnya mengatur urutan data dan informasi yang diperoleh dengan
menggunakan metode-metode yang telah dijelaskan diatas, yang nantinya
akan diorganisasikan ke dalam suatu pola, kategorisasi, dan satuan uraian
dasar, sehingga akhirnya akan ditemukan tema masalah dan lalu dapat
dirumuskan menjadi hipotesis. Adapun proses yang dilakukan dalam
pengolahan data hasil penelitian yaitu dengan organisasi data. Tentang hal ini
Higlen dan Finley (2001), mengatakan bahwa dengan mengorganisasikan data
yang sistematis memungkinkan peneliti untuk (a) memperoleh kualitas data
51
yang baik, (b) mendokumentasikan analisis yang dilakukan, (c) menyimpan
data yang berkaitan dalam penyelesaian penelitian.
Hal-hal yang disimpan dan diorganisasikan adalah : (a) data mentah
(catatan lapangan dan kaset ), (b) data yang sudah ditulis dalam verbatim, (c)
data yang sudah ditandai dengan kode-kode, (d) teks lapangan (yang masih
terus akan ditambah jika perlu, dan diperbaiki sesuai perkembangan dan
temuan lapangan ).
Widodo dan Moechtar (2000) mengemukakan bahwa data-data yang
diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dianalisis
menggunakan analisis deskriptif berupa paparan, uraian, dan gambaran yang
kemudian disusun dalam kategori.
Adapun langkah-langkah penulis dalam melakukan anlisis data adalah
sebagai berikut :
1. Membuat transkip wawancara (verbatim), laporan lapangan hasil observasi
Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah
wawancara dan observasi. Hasil wawancara direkam dengan tape recorder
kemudian ditulis didalam transkip secara lengkap agar memudahkan
peneliti dalam mnganalisa. Demikian pula dengan hasil observasi, ditulis
dalm bentuk laporan dengan tujuan mempermudah penulis dalam
menganalisa.
2. Mencari kategori
Transkip wawancara dan laporan observasi yang telah dibuat dicari
kategori-kategori yaitu pengelompokan terhadap apa saja yang
52
melataerbelakangi anak jalanan dan mengenai interaksi sosial anak
jalanan. Kategori tersebut dilakukan dengan pengambilan keputusan
secara induksi, yaitu kesimpulan ditarik dari keputusan khusus untuk
mendapat kesimpulan yang umum berdasarkan data yang diperoleh.
3. Mendeskripsikan kategori
Kategori yang telah diperoleh, kemudian dideskripsikan dengan
maksud untuk menggambarkan dan menjelaskan latar belakang munculnya
anak jalanan dan interaksi sosial anak jalanan.
4. Pembahasan hasil penelitian
Deskripsi kategori yang sudah diperoleh kemudian dibahas dengan
mengaitkan teori-teori mengenai latar belakang munculnya anak jalanan
dan interaksi sosial anak jalanan.
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Persiapan Penelitian dan Pelaksanaan Penelitian
Persiapan penelitian merupakan tahap awal yang harus dilakukan oleh
peneliti sebelum peneliti melaksanakan penelitian di lapangan. Langkah-langkah
yang dilakukan oleh peneliti adalah :
1. Orientasi Kancah Penelitian
Penulis melakukan orientasi lapangan tentang kemungkinan
dilakukannya penelitian sesuai tema yang penulis tentukan sebelum
melaksanakan penelitian. Orientasi lapangan dilakukan penelitian pada
tanggal 09 Mei 2009 sampai dengan 29 Juli 2009. Sebelum melakukan
penelitian, peneliti melakukan penjajakan di lokasi penelitian, peneliti mencari
informasi dilingkungan sekitar terminal tirtonadi Surakarta untuk
mendapatkan data tentang interaksi sosial pada pengamen yang sesuai dengan
karakteristik, yaitu : (a) Laki-Laki, (b) berusia diatas 18 tahun, (c) sudah
berada dijalanan minimal lima tahun, (d) bekerja sebagai pengamen
jalanan,(e) berkeliaran atau berada di sekitar terminal Tirtonadi Surakarta.
Selanjutnya pada tanggal 14 Juli 2009 peneliti mendatangi lokasi tempat
berkumpul/ mangkal anak jalanan yang telah peneliti dapat dari hasil orientasi
lapangan sebelumnya dan meminta kesediaan beberapa anak jalanan yang
sesuai dengan criteria penelitian yang telah ditentukan untuk menjadi
informan penelitian.
54
2. Proses Persiapan Penelitian
a. Pencarian Data Pengamen
Pada tanggal 09 Mei 2009 peneliti melakukan wawancara awal pada
dua orang yang menjadi pengamen dan dapat diketahui berapa lama telah
berada dijalanan. Setelah itu peneliti mencari data anak jalanan yang telah
menjadi anak jalanan minimal dua tahun. Untuk mengetahui data anak
jalanan , maka penulis bertanya pada salah satu orang yang sudah lama
menjadi anak jalanan dan khususnya yang berada disekitar terminal
tirtonadi sesuai dengan karakteristik penelitian.
b. Persiapan alat pengumpul data
1. Penyusunan pedoman wawancara
Penyusunan pedoman wawancara dilakukan penulis
berdasarkan pada tujuan penelitian, yaitu ingin mengkaji latar
belakang anak jalanan dan ingin mendeskripsikan interaksi sosial
pada anak jalanan disekitar terminal tirtonadi. Pedoman wawancara
berisi beberapa daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh informan
penelitian. Pedoman yang digunakan bersifat tentative, artinya
pedoman tersebut dapat mengalami pengembangan dan penyempitan
pertanyaan, sehingga dapat diubah sesuai dengan situasi dan kondisi
penelitian yang diharapkan akan terkumpul data serta dapat menjawab
pertanyaan penelitian tersebut. Wawancara yang dilakukan direkam
dengan mengguankan tape recorder.
55
2. Penyusunan Pedoman Observasi
Penyusunan pedoman observasi dilakukan untuk memudahkan
saat melakukan observasi dan memperkecil kemungkinan terlewatnya
hal-hal yang harus diobservasi. Data hasil observasi digunakan untuk
menambah dan memperkuat informasi yang sudah diperoleh selama
dilakukannya wawancara. Sebelumnya penulis sudah membuat guide
observasi sebagai petunjuk sebagai dasar melakukan observasi. Alat
bantu yang digunakan dalam observasi adalah kertas dan pulpen.
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Proses Screening Informan Penelitian
Informan dalam penelitian ini adalah anak jalanan di sekitar terminal
tirtonadi yang menjadi pengamen dan berada di jalanan minimal 5 tahun. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah snowball sampling dan purposive
sampling non random. Adapun dari data pengamen penulis mendapatkan
informan tersebut merekomendasikan teman-temannya yang sesuai dengan
kriteria yang ditentukan penulis.
Adapun karakteristik jamaah yang dijadikan subjek penelitian adalah : (a)
Laki-Laki, (b) berusia diatas 18 tahun, (c) sudah berada dijalanan lebih dari lima
tahun, (d) bekerja sebagai pengamen jalanan,(e) berkeliaran atau berada di sekitar
terminal Tirtonadi Surakarta. Alasan penulis menentukan karakteristik tersebut
karena banyaknya anak jalanan yang belum tentu telah lama bargabungnya dan
semua informan yang ditemui adalah laki-laki. Selain itu informan diambil semua
56
adalah pengamen. Berdasarkan karakteristik tersebut, penulis mendapatkan 5
orang untuk dijadikan informan penelitian.
2. Pelaksanaan Wawancara
Sebelum mengadakan wawancara, peneliti terlebih dahulu memberitau
dengan informan serta melihat situasi dan kondisi informan dengan alasan agar
wawancara dapat berjalan dengan lancer serta informan dapat berbicara secara
terbuka tanpa ada paksaan. Oleh karena itu sewaktu melakukan wawancara
peneliti tetap menjaga rapport agar informan tidak berfikir negatif terhadap
peneliti.
Saat menjalin rapport, peneliti memperkenalkan tentang diri peneliti dan
menyampaikan beberapa hal penting pada informan, selain tentang diri peneliti
dan maksud atau tujuan peneliti mengadakan wawancara. Beberapa hal penting
tersebut adalah :
a. Peneliti menginformasikan kepada informan bahwa nama mereka tidak akan
dicantumkan dalam hasil penelitian.
b. Maksud dan tujuan penelitian mengadakan penelitian. Hal tersebut
disampaikan karena terdapat kemungkinan informan merasa khawatir dan
curang bahwa penelitian ini akan merugikan mereka. Sehubungan dengan hal
tersebut, peneliti menyampaikan kepada informan bahwa tujuan pelaksanaan
penelitian ini adalah untuk mengkaji latar belakang anak jalanan dan
mendeskripsikan interaksi sosial pada pengamen disekitar terminal tirtonadi.
57
Wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara yang
menggunakan pedoman umum, berupa garis besar pokok yang ditanyakan dalam
proses wawancara dan disusun sebelum wawancara dilakukan. Agar data yang
diperoleh sesuai dengan hasil wawancara yang disampaikan subjek, maka
pembicaraan dalam wawancara direkam dengan tape recorder. Catatan kecil yang
digunakan mengacu pada guide interview yang telah disusun oleh penulis.
Jadwal pelaksanaan wawancara dapat dilihat pada tabel berikut:
Jadwal Kegiatan Wawancara
No Subjek Tanggal Wawancara Tempat
1. A 18 Juli 2009 Tempat Parkiran
Sepeda Motor
Terminal Tirtonadi
2. YP 21 Juli 2009 Warung Makan
diTerminal
Tirtonadi
3. WO 23 Juli 2009 Kost – Kost an
Anak Jalanan
4. HS 23 Juli 2009 Kost – Kost an
Anak Jalanan
5. AP 24 Juli 2009 Tempat Parkiran
Sepeda Motor
Terminal Tirtonadi
58
3. Pelaksanaan Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk melengkapi data-data yang
diperoleh melalui wawancara dan untuk memperoleh informasi serta gambaran
yang lebih jelas tentang latar belakang dan interaksi sosial pada pengamen
disekitar terminal tirtonadi. Dalam penelitian ini observasi yang digunakan adalah
observasi non partisipan selain itu penulis memfokuskan perhatian pada perilaku-
perilaku, bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan emosi subjek saat wawancara.
Langkah dalam pelaksanaan penelitian ini dari awal sampai akhir
dapat peneliti gambarkan melalui bagan sebagai berikut:
Bagan Pelaksanaan Penelitian
PENGUMPULAN
DATA ANALISIS DATA
PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
OBSERVASI
PENENTUAN
INFORMAN
INTERVIEW
CATATAN
LAPANGAN&DOK.
KESIMPULAN
59
C. HASIL ANALISIS DATA
1. Identifikasi Subjek Penelitian
Berdasarkan usia, informan adalah yang masuk kategori usia dewasa dini
yaitu usia 18-30 tahun. Semuanya berjenis kelamin laki-laki. Seluruh subjek telah
menjadi anak jalalan lebih dari 5 tahun, bekerja sebagai pengamen jalanan yang
beroperasi didalam bus disekitar terminal tirtonadi. Untuk lebih jelasnya
digambarkan dalam bentuk tabel berikut:
Riwayat Diri Informan
Karakteristik Informan Penelitian
Nama A YP WO HS AP
Jenis Kelamin Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki Laki-laki
Usia 24th
19th 22th 25th 30th
Agama Kristen Islam Islam Kristen Kristen
Status Menikah Belum
menikah
Belum
menikah
Belum
menikah
Belum
menikah
Pekerjaan Pengamen Pengamen Pengamen Pengamen Pengamen
Pendidikan SMA SMA SMP SD SD
60
Kondisi
Keluarga
Orang Tua
Bercerai,
sudah
menikah &
memiliki
keluarga
baru
Orang Tua
Bercerai,
sudah
menikah &
memiliki
keluarga
baru
Orang Tua
Utuh
Orang Tua
Berpisah tanpa
bercerai,
Ayahnya
menikah lagi
& memiliki
keluarga baru
Ayah sudah
meninggal,
dan Ibu
belum
menikah
Tinggal
Bersama
Istri Ayah
kandung &
Ibu Tiri
Teman Nenek & Adik
kandung
Ibu
kandung
Lama
dijalanan
6 tahun 6 tahun 5 tahun 6 tahun 7 tahun
Tempat
beroperasi
Naik bus
Sumber
kencana dari
Terminal
tirtonadi ke
perempatan
ngemplak
sampai palur
kemudian
kembali lagi
ke terminal
Naik bus
Sumber
kencana
dari
Terminal
tirtonadi ke
perempatan
ngemplak
sampai
palur
kemudian
Naik bus
Sumber
kencana dari
Terminal
tirtonadi ke
perempatan
ngemplak
sampai
palur
kemudian
kembali lagi
Naik bus
Sumber
kencana dari
Terminal
tirtonadi ke
perempatan
ngemplak
sampai palur
kemudian
kembali lagi
ke terminal
Naik bus
Sumber
kencana
dari
Terminal
tirtonadi ke
perempatan
ngemplak
sampai
palur
kemudian
61
tirtonadi, kembali lagi
ke terminal
tirtonadi,
ke terminal
tirtonadi,
tirtonadi, kembali lagi
ke terminal
tirtonadi,
Alamat
Rumah
Batam Palur Kulon
RT 2/ 2
Sukoharja,
Mojolaban.
Cinderejo
kidul RT
06,RW07
gilingan,
Surakarta.
Bibis baru
Rt03/Rw24
nusukan,
banjarsari,
Surakarta.
Bibis baru
Rt03/24
nusukan,
banjarsari,
Surakarta.
Kondisi
Ekonomi
Sederhana Kurang
Mampu
Sederhana Kurang
Mampu
Kurang
Mampu
Kategori
Anak Jalanan
Children On
The Street,
Vulnerable
To Be Street
Children
Children On
The Street,
Vulnerable To
Be Street
Children
Vulnerable
To Be Street
Children
Tabel diatas merupakan tabel karakteristik informan penelitian utama,
pada penelitian ini tidak menggunakan informan pendukung, dikarenakan
informan utama tidak menginginkan adanya informan pendukung. Informan pada
penelitian kali ini berjumlah 5 orang dengan jenis kelamin laki-laki, dikarenakan
informan tidak ada yang berjenis kelamin perempuan. Usia dari informan
penelitian cukup beragam dimulai dari usia 19 tahun, 22 tahun, 24 tahun, 25 tahun
dan 30 tahun. Keberagaman usia tersebut termasuk dalam kategori usia dewasa
dini. Informan penelitian memiliki tingkat pendidikan yang berbeda 2 orang
informan merupakan lulusan Sekolah Dasar, 1 orang informan merupakan lulusan
62
Sekolah Menengah Pertama dan 2 orang informan merupakan lulusan Sekolah
Menengah Atas.
Informan 1 sudah 6 tahun menjadi anak jalanan. Rumah asli informan
di Batam, informan anak kelima dari 5 bersaudara. Pekerjaan sekaligus kegiatan A
setiap hari adalah pengamen jalanan yg beroperasi disekitar terminal tirtonadi
yang dikerjakan sejak usia 18th dan sekarang usia informan 24th. Orang tua A
bercerai dan kemudian menikah lagi saat informan masih bersekolah di SD,
kemudian ikut tinggal bersama neneknya, setelah neneknya meninggal informan
pindah dan tinggal di solo bersama kakaknya. Saat itu informan juga bersekolah di
SMA kristen 2 Surakarta. Informan kemudian menikah dan tetap tinggal bersama
istrinya dikost. Sedangkan kakaknya pindah rumah keSemarang. Pendidikan
terakhir A adalah SMA. Kondisi ekonomi keluarga A adalah berkecukupan,
sederhana, pekerjaan Ayah A adalah pensiunan tentara sedangkan ibunya
wiraswasta dengan membuka rumah makan di kota Batam. Sejak Ayah kandung
A jarang megirimi uang kemudian salah satu teman mengajak kedunia jalanan
untuk mengamen sampai sekarang.
Informan ke 2 yang bernama YP berusia 19 th, saat ini tinggal bersama
Ayah kandung dan Ibu tiri, orang tua YP telah bercerai saat duduk dikelas 1
Sekolah Dasar, kemudian kedua Orang tuanya masing-masing menikah lagi. YP
anak pertama dari 2 bersaudara,adik YP perempuan dan tinggal bersama Ibunya,
sedangkan YP memilih tinggal bersama Ayahnya. Rumah asli YP adalah palur
kulon, mojolaban, sukoharjo, tetapi setelah orang tua bercerai dan Ayah YP sering
bertengkar dengan adik kandungnya yang sudah berumah tangga serta tinggal satu
63
rumah, maka YP dan Ayahnya memilih pindah di Minapadi, Nusukan, Surakarta.
YP bekerja sebagai pengamen jalanan sejak usia 13 th saat masih bersekolah kelas
6 Sekolah Dasar. Pendidikan terakhir YP adalah SMA. Kondisi ekonomi keluarga
YP kurang mampu dan ini dijadikan alasan untuk mengamen, agar kebutuhannya
tercukupi dan tidak harus selalu bergantung kepada orang tua, berawal dari
bermain dan diajak teman kejalan untuk mengamen, kemudian YP tertarik dan
ikut mengamen sampai sekarang.
Informan ke 3 adalah WO berusia 22th, anak keempat dari lima
bersaudara. Sudah 5 tahun menjadi pengamen jalanan dan kedua orang tua
mengetahui. WO jarang pulang kerumah dan memilih tinggal dikost bersama
teman dan pacarnya. Pendidikan terakhir WO adalah SMP. Kondisi ekonomi
keluarga WO berkecukupan dan sederhana, pekerjaan Ayah WO adalah sopir truk
dan dulu Ibu WO pengasuh anak(baby sister). Karena merasa stres, setiap hari
mabuk dengan teman kampung, maka WO memilih kejalanan yang juga diajak
teman untuk mengamen.
Informan ke 4 adalah HS berusia 25th, anak pertama dari dua
bersaudara. HS tinggal bersama neneknya sejak kecil,orang tua HS bercerai
karena Ayah HS bekerja dijakarta dan menikah lagi tanpa sepengetahuan Ibu HS.
Ayah meninggalkan rumah dan bekerja sebagai sopir truk sejak HS bersekolah
kelas 3SD, dan Ibu HS bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Karena keadaan
ekonomi keluarga kurang, maka HS hanya bisa mempunyai ijasah SD, walaupun
HS juga bersekolah sampai dengan SMP kelas 3, tapi kemudian HS keluar dari
sekolah memilih mengalah dan membiarkan agar adik kandungnya saja yang terus
64
bersekolah hingga STM. HS sudah 6 tahun menjadi pengamen jalanan diajak oleh
temannya, hal ini dilakukan karena disamping ikut membiayai adiknya yang
masih bersekolah, juga untuk bertahan hidup yang selama ini ditanggung oleh
neneknya, sedangkan Ibunya hanya mampu membiayai sekolah saja.
Informan ke 5 adalah AP berusia 30 th, mempunyai tujuh saudara dan AP
adalah anak keempat. Ayah AP sudah meninggal sejak SD dan setelah itu AP
tidak melanjutkan lagi sekolah. Rumah asli AP adalah medan, kemudian sekitar
tahun 1979 karena gagal panen selama 2 tahun , tanah tandus sehingga pengairan
susah, maka saat AP berusia 3 tahun, Ayah AP menyuruh untuk pindah kesolo
sampai sekarang tinggal bersama Ibunya dinusukan yang berjualan pakaian PKL
didekat pasar legi. Kondisi ekonomi dalam keluarga AP kurang sejak Ayahnya
meninggal sehingga untuk mencukupi kebutuhan dan meringankan beban ibunya,
AP memutuskan untuk mengamen. Informan sudah 7 tahun bekerja sebagai
pengamen dijalanan dan diajak oleh teman.
2. Deskripsi Informan
Setelah pengambilan data pada 5 orang informan utama selesai
dilaksanakan, maka peneliti mendeskripsikan hasil data tersebut dalam bentuk
laporan narasi deskripsi. Penjelasan tentang 5 orang informan utama dijabarkan
satu persatu dalam laporan, sebagai berikut :
a. Informan I (A, 24 tahun, Laki-laki)
1) Karakteristik Fisik Informan
Informan A berjenis kelamin laki-laki, mempunyai tinggi badan kira-
kira 165 cm, berat badan kira-kira 55 kg. Informan memiliki bentuk wajah
65
sedikit oval, mata kecil, alis tebal, rambut pendek agak ikal, hidung
mancung dengan bibir yang agak tebal dengan gigi terlihat banyak karang
gigi dan berkulit sawo matang. Pada saat wawancara informan
mengenakan kaos dengan kondisi kaos yang banyak sobekan pada bagian
leher dan lengannya bewarna hitam dengan tulisan warna cokelat
bertuliskan ”SKETERS”, kemudian informan mengenakan celana jeans
selutut dengan bekas potongan, masih berserabut kain warna biru muda, A
membawa tas kecil yang dipakai secara menyamping pada bahu tangan
bewarna hitam dan A juga memakai sandal jepit warna putih polos dengan
merk swallow. Wawancara dilaksanakan 1 kali saat A selesai ngamen.
2) Hasil Observasi Saat Wawancara
Pertemuan pertama kali dilakukan di warung pinggiran yang berada
di pintu keluar lewatnya bus, pertemuan ini bertujuan untuk perkenalan
dan pembentukan rapport. Sebelumnya peneliti terlebih dahulu
memperkenalkan diri dan berbincang-bincang tentang keadaan lingkungan
disekitar terminal tirtonadi/lokasi penelitian. Pertemuan tersebut dilakukan
pada tanggal 15 Juli 2009 berlangsung dari pukul 14.00-16.00 WIB, ketika
itu A sedang menunggu antrian naik bus untuk mengamen lagi. Setelah
peneliti akan pulang, maka peneliti mengadakan janji terlebih dahulu
dengan A untuk melakukan wawancara mengenai tujuan peneliti.
Selama pertemuan pertama tersebut, A terlihat sebagai individu yang
pendiam, tidak banyak kata-kata yang dilontarkannya. Jika A tidak diajak
berbicara, maka A memilih diam dan matanya tertuju pada lalu-lalang bus
66
yang lewat dihadapan A dan peneliti, sesekali A minum es teh dalam
plastik bening tersebut. A sangat jarang sekali untuk mengawali
pembicaraan, namun ketika ditanya tentang kesehariannya A langsung
merespon dan menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan kepadanya.
Di awal pertemuan A menjadi pusat perhatian dari teman sesama anak
jalanan, A hanya merespon dengan senyum dan menjawab setiap
pertanyaan yang dilontarkan padanya. Ketika peneliti mengutarakan apa
yang ingin dilakukan dan tujuan tentang pertemuan kali ini, A
meresponnya dengan anggukan kepala dan menyatakan bersedia
membantu peneliti dalam pengambilan data.
Wawancara dilakukan di tempat parkiran/penitipan sepeda montor
terminal tirtonadi pada hari sabtu, 18 Juli 2009 pada pukul 15.00-17.00
WIB, hal ini dilakukan karena mempertimbangkan kenyamanan dari A
dan atas permintaan A sendiri untuk dilakukannya wawancara agar tidak
terlalu bising dengan suara bus yang keluar masuk terminal dan aktivitas
orang-orang yang berlalu-lalang. Ketika peneliti akan memulai
wawancara, peneliti berbicara menggunakan bahasa Indonesia, peneliti
melakukan wawancara terhadap A. Sikap A selama wawancara terlihat
tenang dalam menjawab pertanyaan dengan bahasa Indonesia juga dan
memperhatikan apa yang ditanyakan. Selama berlangsungnya wawancara.
A sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan
kehidupan pribadi terutama tentang keluarganya, A menunjukkan sikap
tegar dan terlihat ekspresi muka yang berubah dari sebelumnya.
67
Wawancara berlangsung secara lancar, tidak ada hambatan yang berarti
ketika wawancara berlangsung.
1. Catatan Lapangan
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 15 Juli 2009,
peneliti mengadakan perkenalan dengan A. Pertemuan dilaksanakan
pada pukul 14.00-16.00 WIB, peneliti menyampaikan tujuan dan
maksud peneliti. Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 18 Juli
2009 pada pukul 15.00-17.00WIB di tempat parkiran/penitipan sepeda
montor terminal tirtonadi, aktivitas yang dilakukan adalah wawancara
yang berlangsung 1 jam. Ketika peneliti menanyakan pada A tentang
kehidupan keluarganya, raut muka A berubah yang tadinya A begitu
semangat saat menceritakan kehidupannya di jalanan menjadi
pengamen jalanan.
Nampak raut muka yang tegar dan penuh penyesalan bila
mengingat keluarganya. A berkata dia ingin hidup lebih baik,
mempunyai anak, tenang dan bahagia bersama istrinya.
2. Hasil Wawancara Informan
Informan berinisial A berusia 24 tahun dan sudah menjadi
pengamen jalanan selama 6 tahun di terminal tirtonadi Surakarta.
Pendidikan terakhir informan adalah SMA. Orang tua A bercerai
kemudian masing-masing menikah lagi, setelah orang tua A bercerai,
maka A tinggal bersama neneknya. Semua saudara A sudah menikah
dan mempunyai keluarga. Rumah asli A di Batam. Setelah neneknya
68
meninggal, A tinggal dan bersekolah SMA di Solo dengan kakaknya.
A menikah dan tetap tinggal di kost bersama istrinya, sedangkan
kakaknya pindah ke semarang.
” Sekarang usia saya dua puluh empat tahun”..(W1/A:11)
” Enam tahun mbak ngamen, hidup di jalanan”..(W1/A:58)
“ Aku SD Negeri 1 Batam .. trus SMP juga SMPN1 Batam,
sampai SMA”…(W1/A:34-35)
“Gimana ya mbak ya .. Orangtuaku cerai … habis itu
pertama Ibuku nikah lagi…Bapakku juga nikah lagi”..(W1/A:81-
84)
“Rumah asli Batam i mbak”…(W1/A:7)
“Iya.. setelah nenek meninggal aku ikut kakakku dan
sekolah SMA di Solo sini....”(W1/A:97-98)
“Kakakku pindah ke Semarang… Sebenarnya aku mau ikut,
cuman aku sudah menikah punya istri, kan kasihan mau saya tinggal,
jadi tetap di Solo aja”..(W1/A:103-106)
A adalah anak kelima dari lima bersaudara, semua saudara
sudah berkeluarga. A merasa belum pernah merasakan kasih sayang
dari orang tua. Sejak kecil A jarang berkomunikasi dengan orang tua,
A tidak mempunyai cita-cita, dan hal yang paling disukai adalah
memakai narkoba. A mengenal dan memakai narkoba dari temannya.
A sudah hampir 5 tahun memakai narkoba.
” Aku anak kelima i mbak dari lima saudara..”(W1/A :9)
” Saudara saya sudah bekeluarga semua...”(W1/A:94)
69
“Lha itu lho mbak … dari kecil sampe besar kayak gini, aku
belum pernah merasakan kasih sayang dari orang tua
mbak…”(W1/A:62-64)
“Nggak pernah mbak komunikasi, jarang…”(W1/A:231)
“Nggak tau aku cita – citaku…”(W1/A:28)
“Ya … yang paling enak dan kusukai ya narkoba itu
mbak.”(W1/A:20-21)
“….aku dikenalin narkoba sama temen –
temenku,..”(W1/A:146-147)
“Hampir lima tahun memakai narkoba..”(W1/A:142)
Nama Ayah adalah Yanto, pekerjaan Ayah A adalah
pensiunan tentara, sedangkan nama ibu Nurhayanti adalah seorang
wiraswasta buka restoran dibatam. Kegiatan dari pagi A adalah
mengamen untuk makan dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
Awalnya A tidak punya niat untuk menjadi pengamen jalanan, akan
tetapi karena Ayah A sudah jarang memberi uang, maka A ikut saat di
ajak temannya turun kejalanan.
“Yanto..”(W1/A: 41)
“Pensiunan tentara mbak…”(W1/A:44)
“Nurhayanti..”(W1/A: 42)
“Bukak rumah makan di Batam”..(W1/A:46).
“Dari bangun Pagi, ngamen cari uang ya buat
makan,kebutuhan hidupku dan istriku…”(W1/A:55-56)
70
“Pertama sih aku nggak punya niat untuk ke jalanan mbak
… semenjak bapakku jarang ngirimi uang kan .. aku bingung mau
ngapain lagi, ya ..ada temen yang ngajak ke jalanan sampe
sekarang..”(W1/A:177-181)
A berada di jalanan karena ikut dengan teman, tidak ada
teman yang dijadikan idola saat berada dijalanan. Perasaan A biasa
saat menjadi anak jalanan. A tidak tertarik berada dijalanan, semua
dijalankan karena keadaan. A tidak pernah berantem dengan teman
sesama anak jalanan. Tidak ada kode atau bahasa khusus saat berada
dijalanan, jika bertemu teman dijalan paling tegur sapa. Saat ada
masalah, suasana hati sedih maka informan memilih untuk tidak
kumpul dengan teman dan memilih memakai narkoba.
“Ya … kalau ikut teman kejalan iya, tapi kalau meniru
nggak”..(W1/A:185-186)
“Perasaanku biasa aja mbak …”(W1/A:201)
“Ya nggak lah mbak … siapa yang mau hidup kaya gini,
semua orang itu nggak mau hidup seperti ini … banyak temen – temen
ku yang bilang juga, mungkin kalau bisa malah nggak di jalanan lagi,
semua dijalani kan karena keadaan mbak..”(W1/A: 193-198)
“Aku dan teman dijalan tdk pernah berantem..”(W1/A:207)
“Ya nggak ada mbak cuma paling tegur sapa
aja..”(W1/A:214-215)
71
“Kalau aku ada masalah mending nggak ikut ngumpul dulu,
make narkoba..”(W1/A:395-396)
Sejak kecil komunikasi A dengan orang tua sangat jarang,
dari Ibu hanya memberi uang kemudian pergi lagi, begitu juga dengan
Ayah nya setiap datang hanya memberi uang lalu pergi lagi. A
beranggapan bahwa orang tuanya tidak mempunyai tanggung jawab
terhadapnya. Hubungan yang terjalin dengan Ayah sekarang
renggang, sudah 2 tahun tidak ketemu dan hubungan dengan Ibu
hanya lewat telfon. Hubungan dengan saudara-saudara tidak terlalu
dekat, hanya tertentu saja. Komunikasi dengan saudara juga jarang
karena tidak pernah ketemu. Menurut A, saudara-saudaranya yang
sudah sukses bekerja malu karena pekerjaan A sebagai pengamen
jalanan, akan tetapi jika kadang bertemu dengan A sebagian
saudaranya masih tetap menanyakan kabar dan memberikan uang.
“Dari kecil sih biasa aja, ya … jarang mbak paling kalau
ibuku cuma ngasih uang, terus ntar pergi lagi dah gitu. Dari dulu kan
aku gitu … sejak tinggal disini .. bapakku datang ngasih uang , tapi
sekarang sudah jarang sekali memberi uang…”(W1/A:233-238)
“Hubungan dengan Ayah gimana ya mbak … renggang
sudah dua tahun nggak pernah ketemu..”(W1/A:416-418)
“Sama … nggak pernah ketemu ya . sama ibu itu telfon –
telfonan,”(W1/A:420-421)
72
“Bagi aku orang tua ku nggak pernah tanggung jawab sama
aku..”(W1/A:260-261)
“Ya Cuma itu tadi mbak, hubungan dengan saudara nggak
terlalu dekat .. tertentu”(W1/A:439-440)
“Jarang ketemu,komunikasi nggak pernah.”(W1/A:442)
“Ya gimana mbak ya … mungkin saudara – saudaraku
kandung sama aku kan malu mbak, kan ibaratnya kayak sudah
bekerja dan sukses semua berhasil jadi orang kan. Sedangkan aku
kan anak jalanan, pengamen makanya semua saudaraku jadi malu
nganggep aku saudaranya…”(W1/A:240-246)
“Ya .. kadang kalau ke tempatku … masih sering nyariin aku,
ngasih uang aku, gimana kabarnya , gini – gini ya udah itu biasanya
sambil nitipin uang gitu, ya saya juga ngrasa kalau belum mampu
sendiri. walaupun nggak semuanya juga, aku juga nyari uang sendiri,
aku gimana ya mbak … orang tua ku tau kalau karakter aku juga
begini..”(W1/A:249-257)
A jarang berkomunikasi (berbicara) dengan tetangga,
menurut A tetangga itu hanya suka nggosip dan ngomongin yang
jelek-jelek dibelakang sehingga A tidak pernah kumpul.Hubungan
dengan sopir,kernet yang baik juga baik. Hubungan A dengan
pedagang warung, pedagang asongan di sekitar terminal tortonadi juga
baik. A memandang para pedagang di sekitar terminal tirtonadi adalah
orang yang sama-sama mencari uang untuk makan, jadi harus bisa
73
saling menghargai.Jika ada teman yang terkena musibah, maka A
membantu mengumpulkan uang, misalnya teman ada yang sakit maka
dijenguk, ada yang belum makan maka mengumpulkan uang untuk di
belikan makanan, kalaupun setoran sepi, maka mengumpulkan uang
untuk makan bersama-sama, ibaratnya susah senang dirasakan
bersama.
“Jarang banget ..malah kayak nggak pernah.”(W1/A:498)
“aku nggak pernah kumpul tetangga .. karena biasanya
tetangga itu sukanya nggosip, ngomongin yang jelek-jelek itu pasti
dibelakangnya, kalau pas ketemu langsung pasti pura-pura baik
didepannya.”(W1/A:492-496)
“hubungannya baik, biasa saja.”(W1/A:505)
“kalau sama pedagang warung, pedagang asongan itu baik
semua bisa ngertiin kita,”(W1/A:515-517)
“Gimana ya mbak namanya di jalankan sama – sama cari
makan jadi .. gimana ya mbak .. pokoknya itu di jalan itu jangan
sampai ganggu orang kayak gitu, kalau nggak mau di ganggu ya
jangan di ganggu biasa sajalah,(W1/A:603-608)
“saling menghargai satu sama yang lainnya gitu.”(W1/A:
22-23)
“Ya kalau ada teman yang terkena musibah, entah
kecelakaan atau apalah biasanya dan sudah pasti pada ngumpulin
uang semua terus di jenguk , diberikan uangnya .. terus ada teman
74
yang berkelahi entah itu pengamen atau bukan mungkin dipukulin,
rame – rame kesana, tanya ada apa masalahnya, dibantu
penyelesaiannya, bahkan sampai damai juga. Terus semisal belum
makan itu pasti di tanyain , kalau belum terus teman kita sudah dan
punya rejeki lebih mesti di beliin makanan .. habis itu kadang kalau
nggak ya kalau lagi sepi, setoran, nggak ada, ngumpulin uang bareng
trus buat makan gitu,,”(W1/A:525-539)
“Ibaratnya itu susah dan seneng itu bisa ngrasain
bareng,”(W1/A:542-543)
Di jalanan tidak ada bahasa khusus yang digunakan, akan
tetapi ada bahasa tubuh dan siul yang digunakan saat ada operasi
mendadak. Bagi A teman adalah segalanya, jika ada teman yang
terkena musibah maka dibantu, jika ada teman yang curhat maka
didengarkan dan diberi saran jika meminta. Biasanya A suka curhat
terhadap masalah yang dimilkinya dengan temannya satu perempuan.
A selalu jujur dengan istrinya. Harapan hidup A ingin hidup normal,
bahagia dengan istri dan mempunyai anak.
“Kalau bahasa khusus, satau ku selama ini nggak ada …
Cuma ada bahasa tubuh .. ya peraga gitu mbak .. jadi kalau semisal
ada operasi di salah satu banjo terus ada yang lolos naik bis lagi,
kalau waktu sampai terminal ya dikasih tau pake bahasa tubuh
tangan kanan pegang tangan kiri erat, kalau nggak gitu, dadakan ya
siul mbak..”(WI/A:575-582)
75
“Aku suka curhat sama temanku. satu
perempuan..”(W1/A:340-341)
“teman itu segalanya, terus kalau ada ada teman yang kena
musibah ya .. tak bantu walaupun aku nggak pernah curhat juga sama
temen – temen di jalanan, tapi kalau di curhatin ya di dengerin, ada
yang minta saran ya di kasih..”(W1/A:407-413)
“aku slalu jujur dengan istriku malahan..” (W1/A:352)
“Harapan hidup ..aku pengen ya mbak .. pengenku nggak
banyak kok mbak, aku pengen hidup normal, bahagia sama
istri,punya anak dah itu aja,(W1/A:632-635)
b. Informan II (YP, 19 tahun, Laki- laki)
1) Karakteristik Fisik Informan
Informan YP berjenis kelamin laki-laki, mempunyai tinggi badan
160 cm, berat badan kira-kira 67 kg. Informan memiliki bentuk wajah
bulat, mata kecil, alis tebal, rambut pendek ikal, hidung mancung dengan
bibir yang agak tebal dan berkulit sawo matang. Pada saat wawancara
informan mengenakan kaos bewarna merah dengan tulisan warna hitam
bertuliskan ”ANDEGROUND”, kemudian informan mengenakan celana
jeans panjang dengan warna biru muda, YP juga memakai sandal warna
hitam dengan merk nekerman. Wawancara dilaksanakan 1 kali sewaktu
YP istirahat ngamen.
76
2) Hasil Observasi Saat Wawancara
Peneliti bertemu dengan YP pertama kali setelah peneliti selesai
melakukan wawancara yang pertama dengan A, awalnya YP bertanya apa
yang dilakukan dengan A, kemudian peneliti memperkenalkan diri dan
menjelaskan tujuan peneliti. Secara tidak langsung perkenalan antara
peneliti dengan YP terjadi dan berdampak pada pembentukan rapport.
Setelah berbincang-bincang, peneliti membuat janji untuk melakukan
wawancara. Setelah mengadakan janji dan kesepakatan antara peneliti
dengan YP maka pada tanggal 21 Juli 2009 berlangsung dari pukul 13.00-
14.30 WIB wawancara dilakukan di salah satu Warung makan yang berada
di dalam terminal tirtonadi. Saat itu YP sedang beristirahat dari
pekerjaannya yaitu mengamen dan selesai makan di warung tersebut .
Dari pertemuan pertama YP memang sudah terlihat sebagai individu
yang lebih banyak bicara dibandingkan dengan informan 1 yaitu A yang
pendiam, YP juga terlihat mudah dan cepat beradaptasi dengan orang yang
baru dikenal. Saat wawancara dimulai YP terkadang bertanya kembali
kepada peneliti, jika pertanyaannya kurang jelas atau YP kurang
memahami maksud pertanyaan yang diberikan. Peneliti berbicara
menggunakan bahasa Indonesia, saat memulai wawancara akan tetapi YP
mengatakan,” Aku tidak terlalu baik dalam berbahasa Indonesia, asli
wong Jowo, mbak” jadi banyak jawaban dari YP yang dijawab
menggunakan bahasa Jawa, Sikap YP selama wawancara terlihat tenang
dalam menjawab setiap pertanyaan dari peneliti. Terkadang sesekali YP
77
tertawa kepada peneliti saat menjawab pertanyaan dengan bahasa Jawa
campuran yang cenderung pada bahasa Jawa ngoko. Sesekali YP saat
menjawab pertanyaan, tangan kanan YP menggaruk-nggaruk kepala.
Wawancara berlangsung secara lancar, tidak ada hambatan dari awal
sampai selesai wawancara.
1. Catatan Lapangan
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2009,
peneliti mengadakan perkenalan dengan YP. Pertemuan dilaksanakan
pada pukul 17.00-18.00 WIB, setelah membuat kesepakatan dan
mengadakan janji antara YP dan peneliti maka pertemuan kedua
sekaligus wawancara dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2009 pada
pukul 13.00-14.30WIB di salah satu warung makan di dalam terminal
tirtonadi, saat itu YP sedang istirahat dari mengamen dan selesai
makan siang di warung tersebut. Semua pertanyaan dari peneliti
dijawab YP dengan penuh semangat. Setelah selesai wawancara, YP
memberitahukan bahwa akan bersedia membantu mencarikan tiga
informan untuk membantu peneliti mencari dan mengumpulkan data.
2. Hasil Wawancara Informan
Informan berinisial YP berusia 19 tahun, anak pertama dari
dua bersaudara. Adik YP perempuan, orang tua YP bercerai sejak YP
kelas 1 SD, kedua Orang tuanya menikah lagi dan YP tinggal bersama
Ayahnya di Minapadi, Nusukan, sedangkan adik perempuannya
tinggal bersama Ibunya di Boyolali. Riwayat pendidikan YP sampai
78
dengan SMA, YP mempunyai hobi bermain PS (Play Station) dan
tidak mempunyai cita-cita.
” sekarang usia saya 19th
,,”(WII/YP:7)
“Nomor satu.,”(WII/YP:18)
“Dua sama saya..”(WII/YP:16)
“Adik saya perempuan..”(WII/YP:38)
“Pisahan, cerainya.. dari aku SD kelas satu.”(WII/YP:45)
“Di minapadi, Nusukan dengan Ayah.”(WII/YP:12)
“adek ikut tinggal sama ibuk di boyolali,,”(WII/YP:40-41)
“SD Palur, SMP mojolaban dua, SMA Muhammadiyah
tiga..”(WII/YP:35-36)
“Hobiku PS san .. kawet cilek senengane gor dolanan
PS,”(WII/YP:430-431)
“Ra nduwe cita – cita‟i mbak..”(WII/YP:427)
YP sudah 6th
berada dijalanan, saat berusia 13th
yaitu masih
sekolah kelas 6 SD. Awalnya YP hanya coba-coba dan ikut dengan
salah satu teman yang berada di jalanan, dan akhirnya bertahan
sampai sekarang. Sebab kejalanan karena YP merasa kurang untuk
mencukupi kebutuhan dan keadaan ekonomi keluarga yang kurang,
perasaan YP menjadi pengamen jalanan senang karena dapat
mempunyai banyak teman. YP berada dijalanan dari jam 09.00 WIB
sampai jam 18.00 WIB. Ayah dan Ibu tiri YP mengetahui jika YP
mengamen dijalanan, sedangkan Ibu kandung YP tidak mengetahui
jika mengamen.
“Enam taun i‟mbak..”(WII/YP:30)
“Umur tiga belas, SD kelas enam..”(WII/YP:104)
79
“Dari temen dulu, ya maen sama temen-temen salah satu
ada yang ke jalan, terus coba–coba ikut, terus sampe sekarang
gitu..”(WII/YP:96-98)
“Kebutuhanku, ekonomi keluarga kurang..”(WII/YP:94)
“Yo .. seneng mbak, maksud‟te yo dadi nduwe konco akeh
lah mbak .. lha ndisek cilikanku koncone ra nduwe .. rapati nduwe
konco akeh, lha nek neng ndalan kan konco-konco kan luweh
akeh..”(WII/YP:140-144)
“Dari jam Sembilan pagi sampai jam enam
sore..”(WII/YP:61-62)
“Bapak dan ibu tiri tau,tapi ibu kandung tidak
tau..”(WII/YP:47)
Nama Ayah Trisno Sutopo, pekerjaan Ayah YP adalah
nyablon pakaian bayi disolo baru, sedangkan nama Ibu tiri Titik
Priyanti, pekerjaan Ibu YP adalah pengasuh bayi(baby sister) kepada
tetangga rumahnya.
“Trisno Sutopo…”(WII/YP: 14)
“Nyablon neng solobaru .. nyablon pakaian cah cilek-cilek o
mbak, bongsone popok, grito ngono kae di sablon..”(WII/YP: 204-
206)
“Titik Priyati..”(WII/YP: 14)
80
“Ibuk anu .. momong, nyambut gawene momong neng nggon
tonggo sebelah, kan nduwe anak yo gor kon momong.”.(WII/YP: 210-
212)
Sejak kecil YP lebih dekat dengan Ayah daripada Ibu,
hubungan dengan Ibu kandungpun tidak pernah akur, malah dengan
Ibu tiri yang akur. Komunikasi yang terjalin dengan Ayah dan Ibu tiri
baik, setiap bertemu dirumah selalu bicara, kadang informan bertanya
sudah makan belum, bahasa yang digunakan seperti jika berbicara
dengan teman sendiri, YP sebulan sekali bertemu dengan adik dan ibu
kandungnya dirumah Ibunya. Sebenarnya YP ingin berbicara lebih,
ngobrol dengan Ibunya, akan tetapi setiap YP kerumah Ibu
kandungnya jarang ketemu karena masih kerja. Hubungan YP dengan
adik kandungnya terjalin dengan baik karena sebulan sekali setiap
ketemu, YP mengajak pergi adiknya itu.
“….dari dulu lebih deket sama Bapak, daripada
Ibu.”.(WII/YP:91-92)
“soale aku rattau gatok karo mbok‟e. cedak‟e karo bapakku
kawet cilek..”(WII/YP:67-68)
“Ya sama Ibu tiri malah akur, sama ibu asli kandung malah
nggak akur..”(WII/YP:75-76)
„„Yo omongan, nek lungo yo pamit, nek muleh yo kulonuwun
.. kulo nyuwun .. ngono kae .. genah..”(WII/YP:230-232)
81
“Omongan terus, biasalah, kadang aku takon wis mangan
pak ? wis ngono tok..”(WII/YP:201-202)
“Bahasane yak-yak‟an mbak .. koyo ngomong kaaro
kancane, ra tau boso wis.”(WII/YP:198-199)
“Tiap bulan ketemu dgn Ibu,adik dirumah Ibu
kandug..”(WII/YP:83)
“jane aku .. jane pengen .. pengen rono omongan karo
ibuk‟ku, jane yo pengen .. neng ibuk‟ku yo raau selo ok‟ yok‟an, saiki
mben aku rono sok ono iseh kerjo ..”(WII/YP:571-574)
“Yo paling dolan pisan, sesasi pisan tak jak dolan neng PS
san, neng ndi ngono butuhe adiku pengen neng ndi tak turuti, lha kan
ketemu sesasi pisan mosok adine pengen dolan neng kono karo mase
ra dituruti lha kan mesakke.”(WII/YP:531-536)
Hubungan YP dengan tetangga tidak terlalu baik karena
jarang ngobrol, YP jika pulang hanya tidur dan mandi. YP tidak
pernah berantem, bertengkar dengan teman sesama pengamen anak
jalanan, pedagang asongan, pedagang warung,malah sering bercanda
dengan para pedagang. Begitu juga hubungan YP dengan kernet bus
juga baik, tetapi hubungan yang terjalin YP dan sopir bus tidak baik.
“Nggak pernah ngobrol dengan tetangga, karena kalau
pulang tidur,mandi, tidur..”(WII/YP:153-154)
“Nggak pernah i mbak, aku orange nggak pernah berantem
.”(WII/YP:172-173)
82
” Ratau padu karo wong dodol, apik kabeh..”(WII/YP:177)
“Ya paling karo wong dodol – dodol ngono ka‟e
gojek…”(WII/YP:179-180)
“Kernete ra tau mbak, apik-apik kabeh ..”(WII/YP:192)
“Iyo .. paling yo gor sopire muni-muni ngono kae yo di bales
di uneni genti, ngko nek sopire misuh-misuh yo dibales di pisui
genti..”(WII/YP:187-190)
“nek ora yo eyel-eyelan karo sopir…”(WII/YP:341)
Bahasa dengan teman sesama pengamen jalanan sudah biasa,
tidak pernah berbahasa jawa halus, hanya saja jika usia lebih tua maka
menggunakan bahasa jawa halus. Jika ingin sesuatu, maka YP selalu
bicara jujur. Jika dengan orang yang baru dikenal maka, awalnya
menghormati dahulu, apabila sudah agak lama kenal, barulah agak
terbiasa untuk bicara. YP memilih teman curhat dalam setiap
permasalah yang dihadapi, yaitu satu teman yang sudah dianggap
kakaknya sendiri. YP menginginkan teman yang bisa mengerti kondisi
dirinya. Apabila suasana hati YP sedang marah, kesal maka YP
memilih main PS.
“nek omongan yo sak-sak‟e ok,neng karo konco sing luweh
tuwo yo kene rodok boso .. yo butuhe raketang sitik rodok eneng,
nduwe unggah – ungguh lah mbak..”(WII/YP:234-238)
“Yo ngomong langsung wae no .. apa adanya.”(WII/YP:346-
347)
83
“Yo nek wong karo sing lagi dikenal .. diajeni disek, nek
ketok‟e wonge Sak jero-jero .. opo butuhe .. sak uneg-unegk‟e neng
ati tak omongke.”(WII/YP:350-354)
“neng nek masalah ngetok‟ke uneg – uneng neng ati kuwiyo
paling gor karo kuwi tok..”(WII/YP:382-384)
“Hok‟o wong siji kuwi sing tak anggep mas..”(WII/YP:387)
“Yo sing wonge isoh diajak gentenan, yo wongeisoh mudeng
siji lan sijine ngono lho mbak.”(WII/YP:393-396)
“Aku nek lagi ngono kuwi ratau ngumpul ok;.. paling lungo
dolanan PS, nek lagi sumpek atine paling dolanan PS..”(WII/YP:403-
405)
Tidak ada bahasa khusus yang digunakan dengan teman
sesama pengamen jalanan, tetapi jika ada operasi mendadak maka ada
bahasa tubuh yang digunakan sesama pengamen jalanan, atau
berbicara langsung dengan kata ’Damas-damas’. Harapan hidup YP
adalah bekerja dengan tenang.
“Yo paling yo nek sing omongan neng ngisor karo neng jero
bis, paling gor duduhke tangan tok di cekel ngono tok wis .. kono
garuk‟an dadi kono gor cekelan ngene tok wes mudeng opo kata
“Damas”(WII/YP:248-252)
“Iyo hok‟o, nganggo bahasa tubuh ngono kuwi . opo muni
“Damas-damas”(WII/YP:254-255)
84
“Yo nek pengenku‟i nyambut gawe tenang wis ora neko-neko
wis..”(WII/YP:439-440)
c. Informan III (WO, 22 tahun, Laki- laki)
1) Karakteristik Fisik Informan
Informan berinisial WO berjenis kelamin laki-laki, mempunyai
tinggi badan 168cm, berat badan kira-kira 70 kg. Informan memiliki
bentuk wajah bulat, mata lebar, alis tebal, rambut pendek agak ikal, hidung
agak besar dengan bibir tebal, berkulit sawo matang dan pada bawah lutut
kaki WO bertatto. Pada saat wawancara informan mengenakan kaos
berkerah dengan warna biru muda lengan pendek, bertuliskan kecil
dikanan atas New york city . Informan mengenakan celana jeans pendek
selutut dengan warna hitam, WO juga memakai sandal warna cokelat dan
memakai topi polos bewarna merah.
2) Hasil Observasi Saat Wawancara
Peneliti bertemu dengan WO pertama kali sebelum melakukan
wawancara dimulai. WO dikenalkan peneliti dengan YP, setelah
berkenalan ternyata YP sudah membertahu tujuan peneliti. Walaupun pada
akhirnya peneliti juga mengatakan maksud dan tujuannya kembali.
Awalnya WO terlihat ragu-ragu, karena WO adalah termasuk orang yang
pendiam dan pemalu jika sendirian, maka YP mencarikan teman. Teman
WO tersebut berinisial HS yang dijadikan peneliti sebagai informan
keempat. Setelah berbincang-bincang, maka secara tidak langsung
85
pembentukan rapport terjadi. Saat wawancara akan dimulai WO meminta
untuk dilakukan wawancara ditempat tertutup tidak di terminal tirtonadi.
Kemudian WO , HS mengajak peneliti dan YP kekost-kostan tempat WO
tinggal. Setelah itu peneliti bersedia, dan atas kesepakatan maka
wawancara dilakukan dikost-kostan WO, hal ini mengingat juga karena
disamping WO individu yang pemalu dan ingin beristirahat juga mencari
tempat yang tidak bising.
Sesekali WO menjawab pertanyaan dengan senyum dan sambil
merokok. Wawancara berlangsung secara lancar, tidak ada hambatan dari
awal sampai selesai wawancara.
1. Catatan Lapangan
Wawancara dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2009, peneliti
dikenalkan WO dari YP pada pukul 13.00-14.30WIB wawancara
berada di ruang tamu kost-kostan anak jalanan yang tempatnya tidak
jauh dari terminal tirtonadi Surakarta. WO duduk bersampingan
dengan peneliti di kursi sova panjang bewarna cokelat tua yang
kainnya sudah rusak, ini terlihat karena busa yang berada didalam sofa
mulai keluar dan terlihat. Semua pertanyaan dari peneliti dijawab WO
dengan penuh semangat, sesekali WO tertawa sambil merokok. Saat
wawancara akan dimulai WO sedang istirahat dari mengamen dan
selesai makan siang .Awal pertemuan sebelum wawancara, WO sudah
terlihat sebagai individu menjadi terbiasa.
86
2. Hasil Wawancara Informan
Informan berinisial WO berusia 22 tahun, anak keempat dari
lima bersaudara. Hobi WO adalah bermain sepak bola, WO tidak
mempunyai cita-cita. WO adalah lulusan SMP. Nama Ayah
Sumarjono, pekerjaan Ayah WO adalah sopir truk, sedangkan nama
Ibu adalah Siti Aminah, seorang ibu rumah tangga. Kegiatan WO
adalah ngamen dan nongkrong didepan toko-toko, jika pulang hanya
ganti celana dan ganti baju.
” sekarang 22 tahun…”(WIII/WO: 7)
“Lima‟ i mbak, saya anak ke empat..”(WIII/WO: 12)
“Hobi bal-balan dan gitaran..”(WIII/WO: 16)
“Nggak punya cita-cita ok‟ mbak..”(WIII/WO: 14)
“SD sampe SMP di solo semua…”(WIII/WO: 74)
“Sumarjono..”(WIII/WO: 18)
“Sopir TRuk..”(WIII/WO: 24)
“Siti Aminah..”(WIII/WO: 20)
“Ibuk‟e dulu baby suster , sekarang ngrawat cucu, putu, ibu
rumah tangga mbak..”(WIII/WO:26)
“Di jalanan sama temen-temen mbak .. nongkrong didepan
toko-toko gitu.. trus paling pulang cuma ganti celana .. ganti baju ..
balik ke jalan .. ngamen lagi..”(WIII/WO:580-583)
Di lingkungan tempat tinggal WO sudah tidak baik,
pergaulannya bebas, setiap hari mabuk dari yang tua sampai yang
87
muda. WO turun menjadi anak jalanan karena keinginannya dan suka
terhadap pergaulan bebas dari teman-temannya. Sudah 5th
WO berada
dijalanan dan kedua orang tua tau jika menjadi pengamen jalanan.
WO ngamen dari pagi jam 08.00/08.30, selesai ngamen dari jam 16.00
sampai jam 14.30. Perasaan WO menjadi anak jalanan senang karena
merasa bebas.
“lingkungan sini dari dulu kan pergaulannya nakal semua
mbak, tiap hari mabuk terus .. disini banyak orang mabuk dari orang
tua sampe anak kecil..”(WIII/WO:402-406)
“Ya .. pergaulan bebas ok‟ mbak .. liat temen tu mau mabuk,
mau apa itu bebas .. dimana tempat tiap ketemu temen kampung
mabuk .. mabuk..”.(WIII/WO:260-263)
“Dah 5 tahunan, orang tua tau semua aku pengamen
jalanan”(WIII/WO:51)
“Pagi ngamen .. dari start jam delapan .. jam setengah .. jam
setengah sembilan mbak..”(WIII/WO:33-34)
“Selesai ngamen jam empat .. kadang jam setengah tiga
sore.”(WIII/WO:36-37)
“Bebas ok‟ mbak .. ya seneng..”(WIII/WO:348)
WO tau dunia jalanan dari temannya, WO kejalanan karena
stress setiap hari kumpul dengan teman kampung untuk mabuk.
Ketertarikan WO untuk ke jalanan karena bebas, dan kerja tidak diatur
88
ataupun disuruh. WO pernah dipenjara selama 1tahun karena kasus
memakai narkoba.
“Ya tau karena diajak teman.”(WIII/WO:274)
“Stress mbak… Mabuk terus ko‟ mbak, tiap hari mabuk,
kumpul dgn teman kampung..”(WIII/WO:77-78)
“Ya .. bebas mbak .. kerja nggak diatur orang nggak disuruh
.. mau istirahat ya istirahat .. mau kerja ya kerja..”(WIII/WO:344-
346)
“Dulu.kan saya konsumsi kayak gitu ganja utamanya dah
ketangkep udah takut saya..”(WIII/WO:295-296)
“Satu taun dipenjara .. taun dua ribu tujuh awal sampe akhir
bulan desember…”(WIII/WO:298-299)
Semua saudara WO sudah berumah tangga dan sudah kerja.
Komunikasi dengan saudara kurang baik, karena kalau saudaranya
bertanya malah diajak berantem dengan WO. Komunikasi dengan
orang tua sangat baik, masih sering memperhatikan. WO merasa takut
dengan orang yang baru dikenal, karena orang yang baru dikenal itu
beranggapan bahwa anak jalanan itu anak yang rusak dan brutal.
Tidak ada bahasa atau kode khusus saat berada dijalanan tetapi bahasa
tubuh atau bahasa peraga yang digunakan saat ada rasia operasi.
“Dah pada kerja ok‟ mbak, dah pada rumah tangga
semua..”(WIII/WO:427-428)
89
“Ya kalau nanyain saya ajakin berantem semua ok
mbak…”(WIII/WO:432-433)
“Ya biasa mbak, masih tegur sapa .. tanya, le .. kowe nduwe
beras pora, duwe duwit pora?..”(WIII/WO:410-412)
“Ya takut gimana juga itu mbak .. ya soalnya orang liat itu
pasti .. alah nggone wong ndalan ki, wong rusak – rusak .. padahal
belum tentu semuanya mbak, malah kadang bisa lebih sopan santun
punya unggah - ungguh masih berguna ..”(WIII/WO:479-484)
“Nggak ada bahasa khusus, tapi ada bahasa tubuh, jadi
peraga pegang tangan saat rasia…”(WIII/WO:503-504)
“Nggak ada, kalau ketemu ya ngomong langsung “Satpol
PP” Damas .. Damas gitu.. kalau nggak tadi bahasa
tubuh/peraga..”(WIII/WO:523-525)
Bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi sehari-hari
adalah bahasa jawa ngoko, jika dengan teman bahasa yang digunakan
bahasa jawa halus. Setiap ada permasalahan WO curhat dengan teman
tertentu, yang sudah dewasa dan berumah tangga, jika sedang kesal,
marah dan sedih WO lebih baik diam dan melampiaskan dengan cara
memukul penumpang dengan pelan yang tidak memberi uang. WO
juga melihat-lihat orang saat membantu dijalanan apakah baik atau
jahat.
“Biasa bahasa jowo ngoko mbak…”(WIII/WO:496)
90
“Biasa mbak .. aku senengane boso ok, jawa alus, kulino
ngajeni, semua ya suka sama saya .. karna saya orang baik – baik
semua jadinya..”(WIII/WO:489-501)
“Ya tertentu mbak .. ora wong sing kulino wong wak-wak‟an
ngono ra tak gagas , dadi sing kulino wong sing wis jadi sudah
berumah tangga mbak pengamen – pengamen yang sudah berumah
tangga orange yang baik – baik itu lho mbak, kan yo ada mbak ..
pengamen yang mabuk, maen, gitukan ada…”(WIII/WO:563-570)
“Diem mbak .. paling ngamuk sama penumpang yang nggak
mau ngasih kalau pas ngamen .. mukuli gitu aja mbak, kalau pas
ngumpul temen ya diem aja…”(WIII/WO:651-654)
“Ya liat – liat orange dulu gimana mbak .. kalau pasti orang
ngamen baik ya di bantu, hasil kita ngamen dapat berapa, ntar di
sisain buat dia .. ya dikasih rokok paling nggak…”(WIII/WO:686-
690)
Hubungan yang terjalin dengan orang tua sangat dekat,
paling dekat dengan ibu sejak kecil. Harapan atau keinginan WO
adalah ingin bekerja yang benar yaitu menjadi tukang parkir dirumah
sakit, dijakarta.
“Iya mbak .. hubungannya paling deket..”(WIII/WO:229)
“Ya .. sayang banget ok‟ mbak sama saya dari kecil, paling
deket sama ibu‟ ngobrol, curhat gitu dah biasa ..”(WIII/WO:603-606)
91
” Ada mbak pengen kerja bener di jakarta .. ikut mas, kakak
saya .. bantu parkir rumah sakit disana..”(WIII/WO:692-694)
d. Informan IV (HS, 25 tahun, Laki- laki)
1) Karakteristik Fisik Informan
Informan berinisial HS berjenis kelamin laki-laki, mempunyai
tinggi badan 175 cm, berat badan kira-kira 63 kg. Informan memiliki
bentuk wajah lonjong, mata sipit, alis tipis, rambut pendek lurus,bewarna
pirang, hidung mancung dengan bibir tipis, berkulit sawo matang dan pada
lengan sampai tangan kanan HS bertatto. Pada saat wawancara informan
mengenakan kemeja berwarna merah dan hitam bermotif kotak-kotak
lengan pendek, kancing baju terbuka, didalam kemeja, HS menggunakan
kaos bewarna putih polos. Informan mengenakan celana jeans panjang
dengan warna biru tua, HS juga memakai gelang berbahan karet bewarna
hitam polos pada tangan kanan, dan memakai sandal jepit bewarna biru
tua.
2) Hasil Observasi Saat Wawancara
Peneliti bertemu dengan HS pertama kali bersama dengan WO
yang juga dikenalkan oleh YP, tanpa banyak tanya HS pun bersedia
membantu peneliti setelah secara langsung mengatakan maksud dan tujuan
serta mohon kesediaan dalam perolehan data. HS adalah individu yang
terlihat cuek dan apa adanya, hal ini dapat dilihat saat HS menjawab setiap
dan semua pertanyaan dari peneliti dengan santai dan pelan.
92
Wawancara dilakukan peneliti, setelah peneliti selesai
wawancara dengan WO, semua pertanyaan dijawab oleh HS dengan
antusias, cuek dan pelan. Akan tetapi raut muka HS berubah menjadi
bewarna merah, terlihat marah dan tidak suka saat ditanya masalah
keluarganya yaitu terutama Ayahnya. Walaupun demikian wawancara
dapat berjalan dengan baik, tanpa adanya hambatan yang dapat
mengganggu proses wawancara.
1. Catatan Lapangan
Wawancara dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2009, peneliti
dikenalkan HS dari WO dan YP pada pukul 15.00-16.30WIB
wawancara dimulai setelah 30menit peneliti selesai wawancara
dengan WO, wawancara juga berada di ruang tamu kost-kostan anak
jalanan yang tempatnya tidak jauh dari terminal tirtonadi Surakarta.
HS juga duduk bersampingan dengan peneliti di kursi sova panjang
bewarna cokelat tua yang kainnya sudah rusak, ini terlihat karena busa
yang berada didalam sofa mulai keluar dan terlihat. Semua pertanyaan
dari peneliti dijawab HS dengan penuh semangat, antusias tetapi tetap
cuek, sesekali HS menjawab pertanyaan dengan senyum kecil sambil
merokok. Pertanyaan peneliti semua dijawab HS dengan
menggunakan bahasa campuran yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
Jawa. Saat wawancara akan dimulai, aktivitas HS adalah sama dengan
WO yaitu istirahat dari selesai mengamen.
93
2. Hasil Wawancara Informan
Informan berinisial HS, 25 tahun, anak pertama dari dua
bersaudara, adiknya laki-laki juga. Mempunyai hobi sepak bola, dan
mempunyai cita-cita sebagai pengacara. Riwayat pendidikan HS
adalah SD, nama Ayah HS lupa, karena sudah lama sekali tidak
ketemu, pekerjaan Ayah adalah sopir pabrik truk ayam bromo.
Sedangkan nama Ibu adalah Sumarni bekerja sebagai pembantu
rumah tangga. Sejak kecil, kelas 3 SD HS sudah ditinggal Ayahnya
kerja di jakarta tidak pernah pulang kerumah, dan ayahnya menikah
lagi tanpa sepengetahuan Ibu HS, tanpa adanya surat cerai Ayah HS
nekat menikah lagi.
” jadi usia sekarang dua puluh lima tahun..”(WIV/HS: 6)
” Dua, saya nomer satu, adik saya laki-laki juga..”(WIV/HS:
8-9)
“Bal – balan .. sepak bola kuwi karo konco – konco
kampung..”(WIV/HS: 91-92)
” yo karepku pengacara...”(WIV/HS: 86)
“SMP nggak lulus..”(WIV/HS: 36)
“…..”(WIV/HS: 16) “Aku luama banget nggak ketemu ayah
ok‟.”(WIV/HS : 18)
“Ndek mben sopir truk .. pabrik bromo pitik kuwi lho .. luar
kotanan terus ngono lho mbak .. paling muleh ngomah ki seminggu
pisan, kadang petang ndino..”(WIV/HS: 137-140)
94
“Sumarni…”(WIV/HS: 30)
“Pembantu rumah tangga..”(WIV/HS: 32)
“Wis suwe .. kawet cilek ditinggal ok‟ mbak..”(WIV/HS: 23-
24)
“Kelas telu SD..”(WIV/HS: 26)
“Kerjo neng Jakarta … tapi yo akhire nduwe bojo meneh
ngono lho mbak..”(WIV/HS: 49-50)
“Ora pegatan, gor pisah ngono tok ok‟, tanpo surat cerai,
nekat..”(WIV/HS: 54)
HS dan adiknya tinggal serta dirawat oleh nenek(orang tua
dari Ayah) sejak kecil, Ibu HS bekerja sebagai pembantu rumah
tangga yang pulang sebulan sekali untuk memberikan uang sebagai
biaya sekolah. Lingkungan tempat tinggal HS sudah tidak baik, sejak
mulai anak kecil sudah mengenal rokok, minuman keras. Penyebab
HS menjadi pengamen jalanan adalah merasa kasian terhadap nenek
jika harus selalu minta uang. Semua keluarga tau jika HS bekerja
sebagai pengamen jalanan.
“Aku nyat melu .. sak omah karo mbah mbibis kok mbak ..
dadi ibuk‟ku ki neng adoh ngono lho karo aku, dadi sesasi pisan bali,
dadi aku karo adikku sing ngopeni mbahku..”(WIV/HS: 153-157)
“Ibuk‟ku, tapi sing ngopeni tiap harine simbahku, neng nek
bayaran sekolah dikirimi ibuk‟ku sesasi pisan nek adikku butuh
bayaran..”(WIV/HS: 166-169)
95
“Ora dadi opo – opo mbak, wis genah mbak kan mergo
lingkunganku mbak, cilek ngono wis kenal mulai udud .. mendem .. yo
karepe ibuk‟ku mbiyen kan sekolah ragate akeh, paribasan gajiane
gor piro, durung adik‟ku.”(WIV/HS: 555-560)
“Iyo .. tinimbang nganggur, mesak‟ke mbahku paribasan
pengen arep njaluk jajan mosok njaluk mbah‟e..”(WIV/HS: 196-198)
“Ngerti kabeh mbak keluarga ki…”(WIV/HS: 200)
HS sudah 6 tahun berada dijalanan, HS berada dijalanan dari
mulai jam 08.00 WIB-16.00 WIB, tapi terkadang tidak tentu menurut
keinginan HS sendiri, walaupun tetap masih pulang kerumah.
Perasaan HS menjadi pengamen jalanan adalah malu, tapi karena
sudah terbiasa maka menjadi cuek. Setelah tidak lulus dari SMP,
kemudian HS sempat bekerja di Jakarta dibengkel las dengan
temannya selama 6 bulan, karena jauh, maka HS tidak betah dan
memutuskan untuk pulang ke Solo, setelah pulang dari Jakarta HS
nganggur dan malu, akhirnya HS berada di jalanan diajak ngamen.
Hal yang membuat HS tertarik ke jalanan adalah karena bebas, banyak
teman.
“Yo wis enem taunan mbak ..”(WIV/HS:65)
“Aku ra mesti ok‟ .. aku sak karepku dewe.. nek muleh nang
ngomah karo simbah,,(WIV/HS: 97-98)
“Yo jane aku .. perasaanku isen asline no mbak neng
gandeng kebiasaanku wis ngene yowes cuek wae .. seumpomo tekan
96
saiki neng ndalan aku yo wis isen ok‟ .. ora mungkin to mbak ..
gandeng yo wis kebiasaan saking suwene to mbak,,”(WIV/HS: 230-
235)
“Sehari .. ya nek umpomo fuul jam wolu tekan jam
papat..”(WIV/HS: 100-101)
“aku ndek ben kerjo disek ok‟..(WIV/HS: 65-66)
“Kerjo neng Jakarta, neng bengkel la karo
koncoku..”(WIV?HS: 68)
“Yo .. kan bar lulus sekolah, kerjo neng jakarta .. nganggur,
kan yo isen to mbak karo tonggo. Terus dijak koncoku kuwi .. ayo
meluk aku wae, isoh dienggo tuku – tuku .. jajan, jak ngamen
kuwi..”(WIV/HS: 105-109)
” Yo maksudte bebas gitu lho mbak kalo dijalanan .. temen-
temen juga banyak..”(WIV/HS: 240-241)
Jika ada masalah HS terbuka dan memilih curhat kepada
semua teman tanpa memilih. Teman yang diinginkan HS adalah yang
bisa mengerti HS walaupun HS tidak meilih-milih teman. Apabila
suasana hati HS sedang sedih, marah atau kesal maka HS memilih
tidur di rumah. HS akan membantu teman yang terkena musibah
semaksimal mungkin. Tidak ada kode khusus terhadap teman sesama
anak jalanan, tapi ada bahasa peraga jika ada rasia mendadak.
“Aku kalau curhat nggak pernah milih – milih teman mbak,
semua teman tak curhatin seandainya punya keluhan atau punya
97
masalah nggak pernah tak.sembunyiin, malah tak critaiin
semua..”(WIV/HS: 375-379)
“Yo konco sing isoh ngerteni aku, tapi aku ra mileh – mileh
konco mba, kabeh tak kumpuli neng ndalan , dadi seumpomo bar
kumpul karo iki, ngko karo kae .. dadi kabeh, ora mileh –
mileh..”(WIV/HS: 452-456)
“Yo ngumpul no .. tetep ngumpul karo konco, aku neng
ngomah ki paling gor turu tok sewengi..”(WIV/HS: 431-433)
“Kalau ada musibah, aku langsung memberikan bantuan
semaksimalnya, ya.. buat proposal, kemudian dimintakan keteman-
teman juga, kalau tidak punya uang ya.. paling tidak kita berdoa
untuk kesembuhannya, atau menghiburnya.. paling tidak sakitnya
dihati bisa berkurang..”(WIV/HS: 615-621)
“Ora eneng kode, ngomong langsung lha kan misale
umpomone garukane soko terminal disek, posisine ndelalah aku neng
ngemplak‟kan soko terminal kuwi salah siji mesti eneng sing
lolos,ngko ngomong ngono,ndelalahe pas kecekel ora eneng sing
ngandani yo .. bejo .. bejan, opo peraga ketemu pegang tangan wis
ngerti.”.(WIV/HS: 327-334)
Hubungan HS dengan Ayahnya sangat renggang sejak
Ayahnya pergi kerja di Jakarta dan menikah lagi, HS sangat
membenci dan jika dapat bertemu lagi maka HS tidak akan
menganggap sebagai Ayahnya lagi. Hubungan dengan adik baik-baik
98
saja, tiap hari bertemu dan sering berkomunikasi. HS pernah dan
jarang berantem dengan sopir dan kernet bus, jika berantem dengan
pedagang warung tidak pernah, hanya terkadang dengan pedagang
asongan yang menawarkan dagangannya. HS sering berkomunikasi
dengan tetangga.
” Anyel nganggo banget, upomo ketemu yo ra tak anggep
pak, tersiksa, suwe lho mbak, kat aku umur 13 taun iki umur 25 taun,
berarti kan 12 taun…”(WIV/HS: 562-565)
“Ya baik – baik saja .. tiap hari ketemu..”(WIV/HS: 281)
“Ngobrol terus ok mbak .. tentang kerjaan, adikku ya cari –
cari informasi lowongan kerja buat aku supaya aku bisa lepas dan
tidak dijalanan,.”(WIV//HS: 283-286)
“yo pernah .. tapi jarang banget…”(WIV/HS: 530)
“Nggak pernah .. tapi yo paling sing dodol neng njero di
barengi, kadang ko pas nyebar dagangane .. kene pas nariki, kan
otomatiskan penumpange konsentrasine dadi buyar, dadi tuku‟ik opo
ngekk iki .. kadang dilok‟ke karo pengamen, mbok keri sek pak ..
gentian..”(WIV/HS: 520-526)
“Sering komunikasi mbak, baik hati semua bagiku walaupun
individu..”(WIV/HS: 594-595)
99
e. Informan V (AP, 30 tahun, Laki- laki)
1) Karakteristik Fisik Informan
Informan berinisial AP berjenis kelamin laki-laki, mempunyai
tinggi badan 160 cm, berat badan kira-kira 59 kg. Informan memiliki
bentuk wajah lonjong, mata bulat, alis tebal, rambut pendek ikal,bewarna
pirang, hidung mancung dengan bibir agak tebal, berkulit sawo matang.
Pada saat wawancara informan mengenakan kaos berwarna biru dengan
corak garis vertikal ditengah bewarna hitam. AP mengenakan celana jeans
panjang dengan warna hitam, AP juga memakai kacamata bewarna
cokelat.
2) Hasil Observasi Saat Wawancara
Peneliti bertemu dengan AP pertama kali saat waktu sore pukul
15.30 WIB setelah selesai mengamen. Kemudian peneliti mencoba dahulu
bertanya keberadaan YP, saat itu awalnya memang peneliti mencari YP
untuk meminta bantuan agar di kenalkan 1 orang untuk dijadikan
informan. Setelah berbincang-bincang dan peneliti mengatakan tujuan dan
maksud kedatangan, maka AP menawarkan diri bersedia untuk menjadi
informan yang terakhir.
Setelah AP menawarkan diri, maka penelitipun segera
melakukan wawancara, mengingat kriteria dari pemilihan informan
tercukupi. Wawancara berlangsung lancar, walaupun sore itu bersamaan
dengan turun hujan, walaupun agak tidak terlalu jelas, tetapi proses
wawancara berjalan dengan baik.
100
Semua pertanyaan dijawab dengan baik oleh AP dengan
semangat, namun seketika raut muka AP berubah menjadi sedih, dan
kedua matanya tampak berkaca-kaca ketika pertanyaan tertuju pada Ayah
AP.
1. Catatan Lapangan
Pada tanggal 24 Juli 2009, pukul 15.30WIB peneliti
berkenalan dengan AP secara tidak langsung, karena awalnya peneliti
bermaksud mencari YP untuk meminta bantuan memperkenalkan
pada satu orang lagi untuk mendapatkan data yang terakhir. Saat itu
AP telah selesai mengamen dan menawarkan diri untuk membantu.
Setelah berbincang-bincang selama 20 menit ternyata AP memenuhi
kriteria informan penelitian.
Wawancara dilakukan di Tempat Parkiran Sepeda Motor
Terminal Tirtonadi Surakarta pada pukul 16.00 WIB, saat itu hujan
turun lebat. Peneliti duduk berhadapan dengan AP di kursi plastic
tanpa sandaran. Sesekali AP menggerakkan tangannya sambil
menjawab pertanyaan yang diberikan peneliti.
2. Hasil Wawancara Informan
Inisial informan ke lima adalah AP, 30 tahun, anak
keempat dari tujuh bersaudara. Mempunyai hobi jalan-jalan dan main
PS, cita-cita AP adalah pengacara. AP adalah lulusan tamatan SD.
Nama Ayah Karno Nelson Nadean, Ayah AP meninggal saat masih
kecil, saat AP masih bersekolah SD, dulu pekerjaannya sebagai
101
penjaga loket bus didalam terminal. Nama Ibu adalah Nurinturus
bekerja wiraswasta sebagai pedagang kaki lima baju di sekitar pasar
legi. Kegiatan sehari-hari AP mengamen, jika dahulu sebelum
mengamen AP membuat kurungan burung, tapi karena harga menurun
dan tidak sesuai dengan modal maka berhenti, ditekuni selama satu
setengah tahun.
“ Usia Sekitar 30 tahun”(WV/AP: 25)
“Tujuh, saya nomer empat”(WV/AP: 13)
“Main-main, jalan-jalan, main PS”(WV/AP: 18)
“Ya…setiap orang pasti punya cita-citanya dulu saya pengen
jadi Pengacara..”(WV/AP: 15-16)
“Saya cuma tamatan SD..”(WV/AP: 23)
“Karno Nelson Nadean.”(WV/AP: 9)
“ayah terus almarhum.”(WV/AP: 27)
“Ngurusin bis diterminal, penjagalah didalam terminal
bagian loket..”(WV/AP: 30-31)
“Nurinturus..”(WV/AP: 11)
“Ibu wiraswasta….jual pakaian bekas gitu PKL dipinggiran
jalan deket arah Pasar Legi itu..”(WV/AP: 33-35)
“Ya cuma itu saja….paling main-main, nggak ada kegiatan
lain, ya…dulu pernah buat kurungan dari bambu, buat burung nuri,
burung sangkar burung Kenari, aku setor ke pasar burung depok,
kadang diambil bakul-bakul itu…tapi karena harganya
102
menurun…sekarang sudah nggak, itu juga karena semenjak tahun
2005 itukan hujan turun…hujan terus gitu, harganya terus menurun,
nggak sesuai juga dengan modal sama tenaganya…ya labanya
sedikitlah…itu saya tekuni udah satu tahun setengah..”(WV/AP: 47-
59)
AP putus sekolah, cita-citanya kandas dan akhirnya menjadi
pengamen untuk mencari uang. AP berada dijalanan sudan 7 tahun
dari jam 09.00 WIB sampai jam 16.00 WIB. Perasaan AP malu
menjadi pengamen jalanan. Faktor utama turun kejalanan karena
faktor ekonomi keluarga yang miskin semenjak ayahnya meninggal.
“Dulu ceritanya putus sekolah, cita-cita kandas, ya udah
ngamen buat cari uang..”(WV/AP: 20-21)
“Ya kira-kira sudah tujuh taun lebih..”(WV/AP: 37)
“Ya dari jam sembilan pagi sampai jam empat
sore..”(WV/AP: 43-44)
” Ya.. sebenarnya malu mbak, tapi mau gimana lagi, belum
dapat kerja lagi yang baik dan halal…”(WV/AP: 368-370)
“Ya dulu yang utama faktor ekonomi keluarga saya itu
kurang, dan miskin apalagi setelah ayah meninggal..”(WV/AP: 95-
97)
Awal mengetahui dunia jalanan hanya iseng-iseng, ngumpul,
main dengan teman, kemudian AP tertarik karena bisa mandiri dan
tidak malu. Sebenarnya AP malu tetapi karena keadaan maka AP
103
menjadi ikut. Ibu AP mengetahui jika pekerjaan AP adalah pengamen
jalanan. Kakak dan Adik laki-laki AP sudah menikah dan mempunyai
pekerjaan sopir angkutan, sopir bus dan sopir truk. Informan dan
semua keluarga masih sering kumpul saat tahun baru dan natal.
“Ya awalnya iseng-iseng, ngumpul-ngumpul, main-main
sama teman. Istilahnya itu kok pengen….orang-orang itu kok pengen
mandiri sendiri, cari uang sendiri kok kayaknya nggak malu gitu,
sebenarnya hati kecilku, hati nurani ya malu sebenarnya terjun kesitu,
malu…tapi kalau malu kenapa orang keadaan juga…istilahnya
kepepet..”(WV/AP: 73-81)
“Ya tau aku ngamen,, aku orangnya jujur..”(WV/AP: 83)
“Mas-mas saya juga sudah menikah semua..”(WV/AP: 32-
33)
“adik-adikku sudah punya keluarga semua yang cowok itu.
Jadi pada ikut istri dan suaminya, yang nomor enam kerja di Jambi di
travel tiket pesawat itu….yang nomor tujuh jualan pakaian..”(WV/AP
:113-117)
“Yang nomor satu sopir angkot, yang nomor dua sopir bis
kota Nusa itu…yang nomor tiga sopir truk tronton nomor empat
saya…trus adik-adik saya..”(WV/AP: 119-122)
“Itu waktu taun baru sama Natal, nanti adik-adik saya yang
diJambi juga pada pulang ke Solo semua..”(WV/AP: 149-151)
104
Jika ada orang baru datang yang juga sebagai pengamen
jalanan, maka AP akan menyambutnya dengan baik dan
memberitahukan aturan serta kebiasaan di jalanan. Bahasa yang
digunakan oleh AP kepada ibunya adalah bahasa asli medan, jika
dengan teman, sopir dan kernet bus bahasa yang digunakan adalah
bahasa jawa. AP mempunyai bahasa gaul tersendiri yang digunakan
kepada teman tertentu yang mengerti dan saat ada rasia, namun
biasanya jika tidak mengerti maka memberitahukan secara langsung
tanpa ada kode khusus, walaupun ada bahasa tubuh atau peraga.
” Malah saya sambut, soalnya kan dia cari nafkah.
Seandainya kita kan naik bis duluan malah diajak, biar tau aturan
juga dan kebiasaan.”(WV/AP: 215-218)
“Bahasa sana…Medan, tapikan aslinya Batak itu Asli
Sumatera Utara..”(WV/ AP: 192-193)
“Sama teman biasa Jawa dah dari kecil hampir tiga puluh
tahun ok‟…..”(WV/AP: 195-196)
“Ya biasa kayak seperti teman sendiri, bahasa
jawa”(WV/AP : 202)
“Ya kalau saya ada…kayak bahasa gaul gitu kalau
ngumpul.”(WV/AP: 248-249)
“Ya salah satunya itu tadi..ngomong pake bahasa gaul,jadi
misalgropyokan, ngomong langsung “Ada foda Gofoprofoyokfaan”
jadi tinggal nambai sisipan da,di,du, apa fa, fi, fu, tapi ya tertentu
105
banget. Tapi yg nggak bisa ya…ngomong langsung aja, klo tdk
peraga tangan kanan pegang tangan kiri..”(WV/ AP: 254-260)
Jika bicara dengan teman AP langsung terbuka, akan tetapi
jika akan curhat maka AP memilih salah satu teman yang bisa diajak
tukar pikiran. Saat AP dalam keadaan sedih, susah maka biasanya
langsung diungkapin saja, mungki salah satu teman ada yang
memberikan solusi dan akan mengerti kebiasaan kita. Apabila AP
sedang marah, maka keinginan untuk berkumpul dengan teman
ditunda dulu dan memilih pergi untuk mengisi TTS. Saat mengetahui
ada teman yang sedang terkena musibah atau sakit, maka AP akan
membantu meringankan beban.
“Kalau saya ngomong sama semua teman terbuka
langsung…nggak saya pilih-pilih, kecuali curhat masalah pribadi
saya pilih ada teman istimewa khusus, bisa diajak tukar pikiran
gitu..”(WV/AP: 241-245)
“Ya diungkapin saja ke teman-teman sapa tau ada solusi
dari mereka malahan, kan malah jadi tau juga kebiasaan kita..”(WV/
AP: 313-315)
“Aku tahan buat ngumpul aja, jadi pergi dari teman-teman,
aku malah ngisi TTS gitu.”(WV/AP: 317-318)
“Kalau saya memberitahu teman-teman langsung ambil.
Buat proposal mintain bantuan buat meringankan beban, tapi ya
lihat-lihat orangnya, baik nggak….neko-neko nggak gitu. Dulu ada
teman kena musibah masuk ke sel, kasusnya mencuri, tapi pas mabuk
106
orangnya baik jadi dibantu, ntah makanan, minuman dibantu
pokoknya..”(WV/AP: 358-360)
Hubungan AP dengan ayahnya tidak terlalu dekat, AP lebih
dekat dengan Ibu yang selalu membimbing dan menasehatinya, dan
AP sangat sayang sekali dengan ibunya. Dahulu sebelum kakak-kakak
AP menikah, mereka sering kumpul dirumah dan memberi uang hasil
kerja, namun setelah menikah maka kakak dan adik yang sudah
menikah tersebut jarang pulang kerumah, mereka pulang saat natal
dan tahun baru. Sehabis mengamen dijalanan, AP kadang berkumpul
dan ngobrol bersama teman sesama pengamen jalanan. Hubungan
yang terjalin dengan sopi dan kernet bus baik, tidak pernah berantem,
begitu juga dengan para pedagang semuanya baik.
“Sering juga, ibu membimbing, nasehatin saya,kalau
almarhum ayah tidak begitu dekat.”(WV/AP: 146-147)
“Anak paling deket sama ibu itu aku…soalnya ya orang tua
cuma tinggal satu ya aku harus bisa membahagiakan memang ini
belum bisa, tapi aku sayang banget…”(WV/AP: 299-303)
“Abangku yang sopir tronton itu dulu ketemu terus tiap hari
waktu masih jomblo sering ngirimi uang aku dan ibuku dirumah,
sekarang ya sudah berkeluarga…yang sopir taksi juga begitu pulang
kerumah kalau waktu natal itu tadi sama istrinya…”(WV/AP: 175-
181)
107
“O…ya sering kalau setelah pulang kerja gitu ngobrol-
ngobrol biasalah pokoknya,,dapat hasil berapa,curhat gitu.”(WV/AP:
142-144)
” Nggak….nggak ada. Nggak pernah, baik semua, soalnya
kitakan datangnya baik, diapun baik, istilahnya menjagalah satu
sama lain. Prinsip saya gitu, ibaratnya kan kita naik bis nggak
diundang, naik sendiri, makanya kita juga harus baik, nanti sopirnya
pasti juga akan baik…makanya harus koreksi diri…”(WV/AP: 204-
211)
“Sama juga, bagus, saling menghargai..”(WV/AP: 212)
108 In
tera
ksi
sosi
al
info
rma
n I
Bagan
I:
Inte
rak
si S
osi
al
Info
rman
A
Lak
i-la
ki
24 t
ahun l
ulu
s S
MA
sudah
men
ikah
anak
kel
ima
dar
i
lim
a sa
udar
a
Fa
kto
r p
eny
eba
b t
erja
din
ya
An
ak
Ja
lan
an
Mer
asak
an k
ura
ng k
asih
sayan
g d
i d
alam
kel
uar
ga
Tem
pat
Ker
ja
Men
jadi
pen
gam
en j
alan
an s
udah
6 t
ahun
dis
ekit
ar t
erm
inal
tir
tonad
i S
ura
kar
ta.
Tem
pa
t T
ing
gal
/ M
asy
ara
ka
t
Kel
ua
rga
Ibu
Ayah
S
audar
a
Ber
kom
unik
asi
den
gan
tem
an-t
em
ann
ya
mas
alah
keh
idupan
di
jala
nan
Men
jadi
pen
den
gar
dan
mem
ber
ikan
sara
n j
ika
tem
an a
da
yan
g c
urh
at
men
gan
i m
asal
ahnya
Mem
ban
tu j
ika
terk
ena
musi
bah
den
gan
sem
aksi
mal
Inte
raksi
yan
g d
ilak
ukan
A b
erad
a pad
a
tahap
ket
erli
bat
an,
A m
eras
a sa
ngat
nyam
an k
arem
a m
endap
atkan
apa
yan
g
dic
ari
yan
g t
idak
di
dap
atkan
dar
i
kel
uar
gan
ya.
Ket
eram
pil
an
ber
inte
rak
si A
ber
ad
a
pad
a t
ah
ap
kom
un
ikasi
, art
inya A
da
pa
t
men
jali
n h
ub
. D
i te
mp
at
ker
ja d
enga
n
baik
, n
am
un
A k
ura
ng b
eru
sah
a
men
jali
n h
ub
. yan
g m
end
ala
m d
enga
n
kel
uarg
a &
masy
arak
at
Tid
ak p
ernah
dan
jar
ang u
ntu
k b
erbic
ara
tegu
r sa
pa,
bah
kan
ngo
bro
l. B
eran
ggap
an
teta
ngga
han
ya
bis
a m
emb
icar
akan
kej
elek
an
ora
ng l
ain
.
Inte
rak
si s
osi
al
ya
ng
dil
ak
uk
an
A b
era
da
pa
da
ta
ha
p k
on
tak
so
sia
l, a
rtin
ya
A
ku
ran
g d
ap
at
men
jali
n h
ub
da
n
ko
mu
nik
asi
den
ga
n t
eta
ng
ga
/ m
asy
ara
kat.
- B
erce
rai
dan
tinggal
ber
sam
a
kel
uar
ga
bar
unya
- K
adan
g
mem
ber
i
uan
g
- B
erce
rai
dan
tin
ggal
ber
sam
a
kel
uar
ga
bar
un
ya
- S
erin
g
tele
fon
- T
inggal
ber
sam
a
nen
ek s
ebel
um
nen
ek
men
ing
gal
- S
etel
ah n
enek
men
ing
gal
tin
ggal
ber
sam
a kakan
ya
- M
alu, ti
dak
men
gakui
info
rman
sau
dar
a
kar
ena
turu
n k
ejal
anan
- S
emu
a su
dah
bek
erja
dan
men
ikah
- In
form
an m
eras
a b
elu
m p
ern
ah
mer
asak
an k
asih
say
ang d
ari
kec
il
sam
pai
dew
asa
dar
i ora
ng t
ua.
- M
emil
ih k
ejal
an k
aren
a m
end
apat
kan
kas
ih s
ayan
g d
ari
tem
an
inte
rak
si y
an
g d
ila
ku
ka
n A
ber
ad
a p
ad
a t
ah
ap
kon
tak
sosi
al,
art
inya A
ku
ran
g d
ap
at
men
jali
n h
ub
un
gan
da
n k
om
un
ikasi
den
ga
n k
elu
arg
a d
an
sa
ud
ara
nya.
Ha
l in
i d
iseb
ab
ka
n k
are
na
ku
ran
gn
ya
fre
ku
ensi
inte
rak
si,
inte
nsi
tas
inte
rak
si d
an
po
pu
lari
tas
inte
rak
si.
109 IN
TE
RA
KS
I S
OS
IAL
IN
FO
RM
AN
II
BA
GA
N I
I :
INT
ER
AK
SI
SO
SIA
L I
NF
OR
MA
N I
I
Y
P
Lak
i-la
ki
19 t
ahun
Bel
um
men
ikah
Lulu
s S
MA
Anak
per
tam
a dar
i du
a b
ersa
udar
a
Fak
tor
pen
yeb
ab
men
jad
i
an
ak
jala
nan
Mem
enuhi
keb
utu
han
hid
up
dan
ingin
man
dir
i
Tem
pat
kerj
a
Men
jadi
pen
gam
en
jala
nan
sudah
6 t
ahun
Kel
uarg
a
ibu
sa
udar
au
Ayah
- ad
ik i
nfo
rman
tinggal
ber
sam
a ib
u
kan
dung d
an a
yah
tiri
nya
sehin
gga
terp
isah
sej
ak k
ecil
- m
asih
ser
ing b
erte
mu
dan
mai
n b
ersa
ma
sebula
n s
ekal
i.
- B
erce
rai
dan
tinggal
ber
sam
a
kel
uar
ga
bar
un
ya
sebula
n s
ekal
i
info
rman
men
gunju
ngi
ibun
ya
- B
erce
rai
dan
tin
ggal
ber
sam
a
info
rman
dan
ist
ri
bar
un
ya
- H
ubungan
den
gan
ayah
san
gat
dek
at, w
alau
pun i
bu t
iri
juga
bai
k
dib
andin
gkan
ibu k
andun
g
Tem
pat
tin
ggal/
masy
ara
kat
Jara
ng n
gobro
l, k
aren
a ti
dak
per
nah
mem
pun
yai
wak
tu
lam
a. S
etia
p p
ula
ng k
eru
mah
han
ya
man
di
dan
tid
ur
Inte
rak
si
sosi
al
yan
g
dil
ak
uk
an
Y
P
Ber
ad
a
pad
a
tah
ap
kon
tak
sosi
al.
Art
inya
YP
k
ura
ng
dap
at
men
jali
n
hu
bu
ngan
den
gan
tet
an
gga
Inte
raksi
yan
g d
ilak
uk
an
ber
ada
pad
a ta
hap
ket
erli
bat
an Y
P k
aren
a
mer
asa
nyam
an
Ket
ram
pil
an
b
erin
terak
si
YP
b
erad
a
pad
a
tah
ap
k
om
un
ikasi
, art
inya
Y
P
dap
at
men
jali
n h
ub
un
gan
d
engan
b
aik
di
lin
gk
un
gan
k
elu
arg
a
dan
te
mp
at
ker
ja.
na
mu
nY
P
ku
ran
g
ber
usa
ha
men
jali
n h
ub
un
gan
den
gan
masy
ara
kat
baik
k
are
na
inte
nsi
tas
inte
rak
si
yan
g
ku
ran
g
110 B
agan
In
tera
ksi
Sosi
al
Info
rman
III
Bagan
III
: I
nte
rak
si S
osi
al
Info
rman
III
WO
Lak
i-la
ki
20 t
ahun
Bel
um
men
ikah
Anak
kee
mpat
dar
i li
ma
ber
saudar
a
Fa
kto
r P
eny
eba
b t
erja
din
ya
An
ak
Ja
lan
an
S
uka
dgn
Per
gau
lan
beb
as&
ak
hir
nya
dia
jak t
eman
kej
alan
an.
I
ngin
hid
up
man
dir
i.
Tem
pat
Ker
ja
Men
jadi
pen
gam
en j
alan
an
sudah
5 t
ahun
B
erkom
unik
asi
den
gan
bai
k
S
alin
g m
enghar
gai
dan
men
ghorm
ati
kep
ada
sem
ua
tem
an.
M
emban
tu m
enolo
ng t
eman
jik
a
men
gal
ami
musi
bah
.
Inte
rak
si d
engan
tem
an
kerj
a b
erad
a
pad
a t
ah
ap
kete
rlib
ata
n, d
iman
a t
erja
di
di
lin
gk
un
gan
kel
uarg
a d
an
tem
pat
bek
erja
, se
rta d
ilin
gk
un
gan
masy
ara
kat
yan
g d
ap
at
ber
kom
un
ikasi
den
gan
ba
ik.
Tem
pa
t
Tin
gg
al
/ m
asy
ara
kat
S
erin
g t
egu
r sa
pa
saat
ber
tem
u.
B
erh
ub
un
gan
ko
mu
nik
asi
den
gan
bai
k.
Inte
rak
si
den
ga
n
lin
gk
un
ga
n
ma
syara
kat
ber
ad
a p
ad
a t
ah
ap
ko
nta
k
sosi
al,
a
rtin
ya
WO
ma
mp
u
ber
kom
un
ika
si
den
ga
n
ba
ik.
Inte
rak
si d
eng
an
an
gg
ota
kel
ua
rga
ber
ad
a p
ad
a t
ah
ap
ket
erli
ba
tan
,dim
an
a W
O m
am
pu
men
gad
ak
an
pen
jaja
ga
n l
ebih
la
nju
t
terh
ad
ap
kel
ua
rga
nya
.
S
emu
a kel
uar
ga
men
erim
a
kea
daa
n
jika
WO
m
enja
di
pen
gam
en j
alan
an.
Kel
ua
rga
M
empunyai
h
ub
un
gan
yg
sa
ngat
d
ekat
dgn
ked
ua
ora
ng t
ua.
S
emua
kak
ak s
ud
ah b
erkel
uar
ga
dan
bek
erja
,
sehin
gga
ko
mu
nik
asi
ku
rang.
H
ubungan
yan
g
terj
alin
dgn
ad
ik
bai
k
dan
beg
itu d
ekat
, m
asih
ser
ing m
ain
ber
sam
a.
J
aran
g t
idur
dir
um
ah, m
em
ilih
tid
ur
dik
ost
.
I
nte
raksi
yg d
ilak
ukan
WO
ber
ada
pd t
ahap
ket
erli
bat
an,
WO
mer
asa
nyam
an d
an m
ampu
men
gad
akan
pen
jaja
gan
.
111 In
tera
ksi
Sosi
al
Info
rman
IV
Bagan
IV
: I
nte
rak
si S
osi
al
Info
rman
IV
H
S, L
aki-
laki
25 t
ahun
Lulu
s S
D
Bel
um
men
ikah
Anak
Per
tam
a dar
i D
ua
ber
saudar
a
Fa
kto
r P
eny
eba
b
terj
ad
inya
An
ak
Jala
na
n
U
ntu
k m
em
enu
hi
keb
utu
han
hid
upn
ya
&
man
dir
i.
Tem
pat
Ker
ja
Kel
ua
rga
Tem
pa
t
Tin
gg
al/
ma
syara
kat
Pek
erja
an
Men
jadi
pen
gam
en j
alan
an
sudah
6 t
ahun
Jika
ber
tem
u,
tegu
r sa
pa,
ngo
bro
l w
alau
pu
n t
idak
ser
ing
Ber
kom
unik
asi
den
gan
bai
k d
an t
erbuka
terh
adap
sem
ua
mas
alah
yg d
iala
mi
den
gan
tem
an-
tem
annya.
Mem
ban
tu &
men
olo
ng j
ika
ada
tem
an
men
gal
ami
musi
bah
.
Inte
raksi
yan
g d
ilak
ukan
HS
ber
ada
pad
a
tahap
ket
erli
bat
an .
HS
dap
at m
enja
lin
hubungan
den
gan
bai
k k
epad
a te
man
seca
ra t
erbuka
Ket
eram
pil
an
b
erin
tera
ksi
so
sial
HS
ber
ad
a
pad
a
tah
ap
k
on
tak
so
sia
l,
art
inya
HS
k
ura
ng
mam
pu
d
ala
m
men
jali
n
hu
bu
ngan
d
engan
k
elu
arg
a,
dan
masy
ara
kat.
Inte
rak
si y
an
g d
ila
ku
ka
n H
S b
era
da
pa
da
ta
ha
p k
on
tak
so
sia
l. K
are
na
HS
ba
ru m
am
pu
ber
kom
un
ika
si.
Inte
rak
si y
an
g d
ila
ku
ka
n H
S b
erad
a
pa
da
ta
ha
p k
on
tak
so
sia
l. W
ala
up
un
tin
gga
l te
rpis
ah
den
ga
n k
edu
a o
ran
g
tua
ny
a t
etap
i H
S d
ap
at
men
jali
n
ko
mu
nik
asi
ba
ik d
eng
an
nen
ek d
an
ad
ikn
ya
.
Ibu
I
bu
HS
bek
erja
seb
agai
ibu r
um
ah
tan
gga.
Pula
ng 1
bula
n
sekal
i
H
S t
inggal
ber
sam
a
adik
dan
nen
eknya
I
bu
nya
seri
ng
men
gu
nju
ngi
dan
mem
ber
i uan
g
Ayah
P
ergi
men
inggal
kan
istr
i, H
S d
an
adik
nya
bek
erja
di
Jakar
ta d
an m
enik
ah
lagi
112 In
tera
ksi
sosi
al
info
rma
n v
Bagan
v :
In
tera
ksi
Sosi
al
Info
rman
A
P l
aki-
laki
30 t
ahun
Lulu
s S
D
Bel
um
men
ikah
Anak
kee
mpat
dar
i tu
juh b
ersa
udar
a
Fa
kto
r P
eny
eba
b t
erja
din
ya
An
ak
Ja
lan
an
i
ngin
hid
up
mem
ban
tu m
erin
gan
kan
beb
an d
an m
emen
uh
i keb
utu
han
.
Tem
pat
Ker
ja
Men
jadi
pen
gam
en j
alan
an
sudah
7 t
ahun
K
om
unik
asi
seri
ng d
an b
aik
J
ika
ada
musi
bah
yan
g d
iala
mi
tem
an m
aka
seger
a di
ban
tu
S
erin
g c
urh
at d
an d
icurh
ati
saat
ada
mas
alah
.
Ket
eram
pil
an
ber
inte
rak
si
sosi
al
AP
ber
ad
a p
ad
a t
ah
ap
kon
tak
sosi
al.
Art
inya A
P
ku
ran
g d
ap
at
un
tuk
men
jali
n
hu
bu
ngan
den
gan
lin
gk
un
gan
kel
uarg
a.
Tem
pa
t
Tin
gg
al
/ m
asy
ara
kat
S
erin
g t
egu
r sa
pa
jika
ber
tem
u.
K
om
un
ikas
i te
rjal
in d
engan
bai
k.
Inte
rak
si A
P d
eng
an
ma
syara
kat
ber
ad
a p
ad
a
tah
ap
ko
nta
k s
osi
al
Inte
rak
si y
an
g d
ila
ku
ka
n A
P h
an
ya
ber
ad
a p
ad
a t
ah
ap
ko
nta
k s
osi
al,
bah
ka
n A
P k
ura
ng
da
pat
men
jali
n
hu
bu
ng
an
da
n k
om
un
ikasi
den
gan
an
ggota
kel
uarg
an
ya
. H
al
ini
dis
eba
bk
an
ka
ren
a s
ud
ah
bek
erja
dan
ber
kel
ua
rga
Hu
bu
ngan
yan
g t
erja
lin d
gn
sau
dar
a bia
sa k
aren
a in
tensi
tas
ket
emu
jar
ang s
etel
ah s
emu
a
sau
dar
a bek
erja
dan
ber
kel
uar
ga
AP
Tin
ggal
Ber
sam
a ib
u
kan
du
ng d
iru
mah
Ayah
Men
inggal
Ibu
Mas
ih h
idup
Kel
ua
rga
Inte
raksi
AP
ber
ada
pad
a ta
hap
ket
erli
bat
an,
yai
tu m
ampu
ber
kom
unik
asi
dan
pen
jaja
gan
.
113
3. Keterangan Bagan
a. Bagan 1 : Interaksi Sosial Informan 1
Informan 1 bernama A berjenis kelamin laki-laki, berusia 24 tahun.
Pendidikan terakhir A adalah lulus SMA, A merupakan anak kelima dari
lima saudara dan sudah menikah. A berada dijalanan karena merasakan
kurang adanya kasih sayang dari keluarganya tertutama orang tua.
A merupakan anak kelima dari lima bersaudara, orang tuanya
bercerai sejak A masih duduk di bangku Sekolah Dasar, kemudian ibunya
menikah lagi dan tinggal bersama keluarga barunya. Ayahnya pun
menikah lagi yang juga tinggal bersama keluarga barunya, akan tetapi
terkadang ayahnya masih mengirimi uang, saat itu semua saudara A sudah
menikah dan mempunyai pekerjaan serta tinggal bersama keluarganya
masing-masing.
Sewaktu kedua orang tua A bercerai maka A memutuskan untuk
tinggal bersama neneknya. Namun setelah neneknya meninggal, A
melanjutkan sekolah dan tinggal bersama salah satu kakak laki-laki yang
berada di Solo, saat itu A bersekolah SMA. Kemudian karena tuntutan
perusahaan tempat kakaknya bekerja mengharuskan untuk pindah ke
Semarang, maka kakak beserta keluarganya memutuskan untuk pindah,
tetapi A tidak ikut pindah dan memutuskan untuk tetap tinggal di Solo
karena saat itu A sudah menikah.
A dengan istrinya tinggal di Kost, 6 tahun A sudah bekerja menjadi
pengamen jalanan, istri dan semua keluarga mengetahui hal itu. A dapat
114
merasa nyaman berada di jalanan, sering berkomunikasi dengan teman,
menjadi pendengar dan memberikan saran jika diperlukan saat temannya
mempunyai masalah dan menceritakan kepada A. Suka membantu,
menolong saat ada salah satu teman yang mengalami musibah. Interaksi A
berada pada tahap komunikasi, artinya A dapat menjalin hub. Di tempat
kerja dengan baik, namun A kurang berusaha menjalin hub. yang
mendalam dengan keluarga & masyarakat
b. Bagan II : Interaksi Sosial Informan 1I
Informan ke II bernama YP, laki-laki berusia 19 tahun. Pendidikan
terakhir adalah SMA, belum menikah, merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Berada di Jalanan karena ingin hidup mandiri dan untuk
memenuhi kebutuhan hidup.
Sejak bersekolah di Sekolah dasar orang tua YP bercerai,
kemudian YP ikut dan tinggal bersama ayahnya, sedangkan adik YP
tinggal bersama ibunya. Kedua orang tuanya menikah lagi dan tinggal
bersama keluarga baru. Hubungan yang terjalin antara YP dengan ayahnya
sangat dekat dari pada ibu. YP mempunyai ibu tiri dan mempunyai
hubungan yang lebih baik dibandingkan dengan ibu kandung sendiri. Akan
tetapi sebulan sekali YP mengunjungi ibu dan adik kandungnya tersebut.
Komunikasi yang terjalin dengan adik kandungnya sangat baik, sebulan
sekali setiap ketemu, YP mengajak main bersama.
Ayah, ibu tiri dan adik kandungnya mengetahui jika pekerjaan YP
adalah pengamen jalanan. YP sudah 6 tahun bekerja sebagai pengamen
115
jalanan disekitar Terminal Tirtonadi Surakarta. Komunikasi yang terjalin
dengan teman, orang –orang yang berada di sekitar Terminal baik, saling
menghargai dan menghormati. Tidak memaksa apabila salah satu teman
sedang mempunyai masalah dan tidak mau menceritakan masalah tersebut.
Di lingkungan tempat tinggal, YP jarang untuk berkonunikasi,
ngobrol, dan berkumpul dengan tetangga, hal ini dikarenakan saat YP
berada dirumah hanya mandi dan tidur. Interaksi sosial A berada pada
tahap komunikasi, artinya YP dapat menjalin hubungan dengan baik di
lingkungan keluarga dan tempat kerja. namunYP kurang berusaha
menjalin hubungan dengan masyarakat baik karena intensitas interaksi
yang kurang
c. Bagan III : Interaksi Sosial Informan I1I
Informan ke III bernama WO, berusia 20 tahun. Pendidikan
terakhir adalah SMP, belum menikah, anak keempat dari lima bersaudara,
berada dijalanan karena WO menyukai kebebasan dan ingin hidup
mandiri.
Masih tinggal bersama keluarga, tetapi WO jarang pulang kerumah
dan memilih untuk tinggal di Kost atau pulang kerumah pacarnya.
Didalam keluarga, WO adalah anak yang paling dekat dan disayang orang
tua, orang tua mengetahui bahwa WO bekerja sebagai pengamen jalanan,
dan pada awalanya orang tuan tidak memperbolehkannya. Akan tetapi WO
tidak peduli sampai sekarang.
116
5 tahun YP berada di Jalanan dan menjadi pengamen Jalanan,
komunikasi dengan teman dan orang disekitar Terminal Tirtonadi
Surakarta sangat baik, saling menghormati dan menghargai membuat
banyak teman dan orang sekitarnya menyukainya.
Dilingkungan tempat tinggal WO beranggapan bahwa semua
tetangga bersifat individualisme, namun komunikasi yang terjaln dengan
WO masih sangat baik, jika bertemu menyapa / tegur sapa.
Interaksi WO berada pada tahap keterlibatan, hal ini dilihat dari
hubungan keluarga yang baik, lingkungan tempat kerja dan lingkungan
masyarakat yang baik karena mampu berkomunikasi dengan baik.
d. Bagan IV : Interaksi Sosial Informan IV
Informan ke IV bernama HS, berusia 25 tahun. Pendidikan terakhir
adalah SD, belum menikah, anak pertama dari dua bersaudara, berada
dijalanan karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ayah HS pergi bekerja dan meninggalkan Ibu dan adiknya sewaktu
HS masih kelas 3 SD, sampai sekarang ayah HS tidak pulang dan telah
mempunyai istri lagi tanpa bercerai dahulu dengan ibu HS. Semenjak
mengetahui ayahnya menikah lagi dan tinggal bersama keluarganya yang
baru, maka ibu HS untuk bekerja sebagai pembantu rumah tangga. HS
tinggal bersama adik dan neneknya, sedangkan ibunya pulang kerumah
sebulan sekali. Biaya pendidikan HS dan adiknya dari ibunya yang
mengirimi uang setiap bulannya. Sedangkan untuk kebutuhan makan
sehari-hari dari neneknya. Hubungan yang terjalin antara HS dengan ibu,
117
nenek dan adiknya baik. Selalu berkomunikasi secara biasa seperti pada
umumnya.
Setelah lulus sekolah SD, HS masih sempat melanjutkan sekolah
sampai dengan SMP kelas 3, namun karena HS merasa kasian terhadap
ibunya, maka HS memutuskan untuk berhenti sekolah dan mencari
pekerjaan untuk membantu memenuhi kebutuhan dan membantu
membiayai adiknya yang saat itu juga masih bersekolah. 6 bulan HS
sempat bekerja di Jakarta, karena jarak yang jauh, membuat HS tidak
betah dan memutuskan untuk kembali ke Solo, setelah kembali HS merasa
malu karena nganggur tidak mempunyai pekerjaan, maka teman HS
mengajak untuk ke Jalanan.
HS menjadi pengamen jalanan sudah 6 tahun, berhubungan baik
dengan teman dan orang disekitar Terminal Tirtonadi Surakarta. Selalu
terbuka kepada teman saat HS ada masalah. Sering menbantu jika ada
temannya yang sedang mengalami musibah.
Dilingkungan masyarakat, HS sesekali menyapa jika bertemu
dengan tetangga dan berkumpul jika diajak ngobrol, walaupun tidak
sering.
Interaksi sosial pada HS berada pada tahap kontak sosial, artinya
HS cukup baik dalam menjalin hubungan dalam keluarga walaupun jauh
dengan ayah dan ibu, masih berkomunikasi dengan adik dan neneknya,
dalam lingkungan jalanan/ tempat HS bekerja dan lingkungan masyarakat.
118
e. Bagan V : Interaksi Sosial Informan V
Informan ke V bernama AP, berusia 30 tahun. Pendidikan terakhir
adalah SD, belum menikah, anak keempat dari tujuh bersaudara, berada
dijalanan karena untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ayah AP meninggal dunia saat AP masih bersekolah di SD,
semenjak itu AP terpaksa putus sekolah, AP tinggal bersama ibunya, dari
kecil AP mempunyai hubungan yang paling dekat dengan ibu
dibandingkan dengan saudara lainnya. Ibu AP bekerja sebagai penjual
pakaian PKL. Masih berhubungan baik dengan semua saudara, walaupun
jarang untuk bertemu.
Ibu AP dan seluruh keluarga AP tau jika AP bekerja sebagai
pengamen jalanan. 7 tahun bekerja sebagai pengamen jalanan. Mempunyai
hubungan yang baik dengan teman dan orang disekitar, menghormati dan
menghargai orang lain membuat AP memiliki banyak teman dan
disenangi. Selalu membantu jika ada teman dalam keadaan atau terkena
musibah.
Sering tegur sapa, ngobrol dan berkumpul dengan tetangga.
Komunikasi yang terjalin baik. Sehingga interaksi sosial AP berada pada
tahap kontak sosial yang berarti AP hanya mampu berkomunikasi dalam
lingkungan keluarga dan masyarakat.
119
D. KATEGORISASI
Berdasarkan hasil analisis data terhadap hasil wawancara dan
observasi maka dapat dilakukan pengkategorisasian terhadap interaksi sosial pada
pengamen disekitar Teriminal Tirtonadi Surakarta. Adapun deskripsi dari
kategorisasi tersebut antara lain :
1. Interaksi sosial pengamen dilingkungan keluarga, tempat kerja dan
lingkungan tempat tinggal
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga bukan salah satu tempat yang dipilih para anak jalanan
untuk menjalankan aktivitas dan berinteraksi sosial dengan baik. Tempat
tinggal atau rumah didalam keluarga hanyalah sebagai persinggahan sesaat
untuk sekedar tidur/ beristirahat dan terkadang makan. Hal ini dilakukan
karena anak jalanan sendiri merasa tidak nyaman jika kondisi didalam
keluarga sendiri tidak seperti keluarga yang hidup rukun, tenang, tenteram
seperti keluarga lainnya (Informan1,2,3,4,5). Perceraian, berpisah tanpa
sebab, dan meninggal dunia dari orang tua adalah penyebab utama yang
sering membuat tidak nyaman anak jalanan berada di dalam rumah
(Informan 1,2, 4, 5). Pada informan 1 kedua Orang tua bercerai sejak
masih bersekolah di SD dan keduanya menikah serta tinggal bersama
keluarga yang baru, informan memilih tinggal bersama neneknya.
Informan 2 kedua Orang tua juga bercerai sejak kelas 1 SD, keduapun
menikah lagi dan tinggal bersama keluarga barunya. Informan memilih
tinggal bersama Ayah dibandingkan dengan Ibu kandungnya. Pada
120
Informan 3 kedua Orang tuanya tidak bercerai dan berhungan dengan baik,
manum informan 3 jarang pulang dan memilih tinggal dikost. Pada
informan 4 Ayah informan berpisah tanpa sebab dan menikah serta tinggal
bersama keluarga barunya lagi tanpa menceraikan dan meminta ijin
kepada ibu informan, hal itu terjadi saat informan masih bersekolah dasar,
dan informan memilih tinggal bersama nenek dan adik kandungnya,
karena ibu informan kemudian bekerja sebagai pembantu rumah tangga
dan tinggal dengan majikannya. Pada informan 5, Ayah telah meninggal
sejak informan bersekolah dasar, tinggal bersama ibunya yang bekerja
sebagai pedagang kaki lima yaitu menjual pakaian.
Status keadaan ekonomi dalam keluarga yang kurang(Informan
1,2,3,4,5), selanjutnya adalah frekuensi komunikasi yang hampir sudah
tidak ada, bahkan menurut informan 1 dirinya dianggap sebagai orang
asing didalam keluarganya sehingga interaksi sosial informan 1
dilingkungan keluarga berada pada tahap kontak sosial, yang berarti
informan kurang dapat menjalin hubungan dan berkomunikasi dengan
saudara dan kedua orang tua yang telah bercerai dan menikah lagi.
Informan 2 hanya sebatas tegur sapa, informan 3 dan 5 merasa cuek dan
malas untuk berkomunikasi karena semua saudara sudah bekerja dan
berkeluarga dan informan 4 hanya sebatas tegur sapa.
Pada informan 2 interaksi sosial dalam keluarga yag dilakukan
berada pada tahap keintiman. Yang mana Informan dapat menjalin
hubungan yang baik dengan ayah, ibu tiri dan satu saudaranya yaitu adik.
121
Pada informan 3 interaksi sosial berada pada tahap keterlibatan, dimana
informan mampu mengadakan penjajagan lebih lanjut terhadap
keluarganya. Sedangkan Informan 4 dan 5 interaksi sosial berada pada
tahap kontak sosial,hal ini berarti bahwa informan hanya berkomunikasi
dengan orang sekitar dan terdekat saja.
Mencukupi kebutuhan hidup, kebebasan, kemandirian, dan
membantu meringankan beban orang tua atau keluarga adalah salah satu
alasan yang utama saat memutuskan berada dijalanan (Informan 1,2,3,4,5).
Informan 3 tertarik kedunia jalanan berawal dari menyukai pergaulan
bebas, berbeda dengan Informan ke 1,2,4 dan 5 berada dijalanan untuk
mencukupi kebutuhan hidup. Kebebasan disini berarti kebebasan dalam
waktu dan tenaga untuk bekerja, yaitu senang bebas tidak terikat dengan
orang lain dan target hasil yang diperoleh.
1) Lingkungan Terminal Tirtonadi Surakarta (tempat kerja)
Pekerjaan kelima informan sebagai pengamen jalanan yang
berada disekitar terminal tirtonadi surakarta (Informan 1,2,3,4,5).
Sudah lama berada disekitar Terminal Tirtonadi Surakarta, dari mulai
5tahun(Informan3), 6tahun(Informan1,2 dan4) dan 7tahun(Informan5).
Hampir lebih dari 4 jam waktu yang dihabiskan dan digunakan
dijalanan Hubungan dan komunikasi para pengamen jalanan baik,
dengan orang disekitar terkadang bergurau dengan para pedagang
warung dan pedagang asongan. Akan tetapi hubungan yang terjalin
dengan sopir dan kernet bus kurang begitu baik.
122
Saat pertama kali berada dijalanan disamping karena faktor
kebutuhan hidup ada juga karena diajak oleh teman (Informan
1,2,3,4,5) dan ketertarikan berada dijalanan itu bertambah dengan
mendapatkan banyak teman, berkomunikasi setiap hari, menghargai
dan menghormati sehingga terwujud interaksi yang berada pada tahap
keterlibatan. Informan 1,3,4 dan 5,jika ada teman yang mendapat
masalah dan ingin bercerita, maka dengan senang hati mendengarkan
dan memberi saran jika diminta. Informan 2 karena merasa usia masih
kecil jadi belum pernah ada teman yang curhat(bercerita masalah yang
dihadapi) dengan dia. Keterbukaan dalam setiap masalah informan
kepada temannya tidak semua akan tetapi tetap ada kriteria jika
informan sendiri ingin curhat( Informan 1,2,3 dan 5) untuk informan 4
tidak ada kriteria dalam berbagi cerita dan masalah yang dihadapi.
Komunikasi dan kedekatan hubungan yang terjalin dengan
teman sesama pengamen jalanan sangat erat melebihi keluarga sendiri.
(Informan 1,2,3,4,5) Saat sepi, jika hasil sedikit dan belum makan,
maka seluruh hasil ngamen dikumpulkan dijadikan satu dan dibelikan
makanan untuk makan bersama dan itu terjadi juga saat ada salah satu
teman mengalami musibah.
Kode khusus yang sering dilakukan oleh teman sesama anak
jalanan saat terjadi operasi mendadak / rasia, maka digunakan kode
yang digunakan adalah bahasa tubuh/peraga yaitu memegang tangan
kanan ke tangan kiri sendiri ada juga yang menggunakan kata ”Damas-
123
Damas”, bahkan informan ke 5 juga mengenal bahasa, kata gaul.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa yang dimengerti oleh
semua teman. Sudah kebiasaan sebagian pengamen jalanan terkadang
muncul kata jorok sebagai bentuk kekesalan dan bercanda sesaat
(Informan 1 dan 2), sedangkan yang lain memilih untuk berlalu dan
pergi jika sedang kesal (Informan 3,4 dan5).
2) Lingkungan Masyarakat
Respon yang diberikan masyarakat disekitar tempat tinggal,
memandang bahwa anak jalanan yang bekerja sebagai pengamen
merupakan anak yang nakal, brutal yang hanya menjadi sampah sosial
dimasyarakat dan mengganggu lingkungan sekitar yang ditempatinya
(Informan 1,2,3,4,5). Dari pandangan masyarakat tersebut para
pengamen jalanan tidak begitu peduli dan memperhatikan, mereka
masih bersikap seperti biasa, mulai belajar untuk beradaptasi jika
bertemu. Bahkan tidak sedikit dari pengamen jalanan sering
berkomunikasi dan ngobrol. Hal ini terjadi karena frekuensi bertemu
kurang bahkan jarang.
Hasil yang dapat disimpulkan bahwa keterampilan berinteraksi
sosial yang dilakukan anak jalanan yang bekerja sebagai pengamen,
baik itu interaksi yang dilakukan di lingkungan keluarga, tempat kerja,
masyarakat berada pada tahap komunikasi (Informan 1,2 dan 4). Tahap
kontak sosial(Informan 4dan5) serta Tahap keterlibatan (Informan3).
Walaupun dalam lingkungan terminal Tirtonadi Surakarta tempat
124
informan bekerja interaksi sosial berada pada Tahap keterlibatan
(Informan 1,2,3,4,5).
E. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi maka dilakukan
analisis data, pada penelitian ini dapat diketahui tentang interaksi sosial
pada pengamen di sekitar terminal Tirtonadi Surakarta. Informan dalam
penelitian yang diambil adalah laki –laki berusia lebih dari 18 tahun sudah
berada di jalanan minimal 5 tahun dan bekerja sebagai pengamen jalanan.
Hal ini sesuai dengan Fitriani (2003) mendefinisikan anak jalanan adalah
anak yang sebagian besar menghabiskan waktunya untuk mencari nafkah
dan atau berkeliaran dijalanan dengan cara mereka sendiri bekerja sebagai
pengamen jalanan, penyemir sepatu, penjual Koran, pengemis, atau
bahkan melacur. Waktu yang dihabiskan dijalanan lebih dari 4 jam,
bekerja untuk bertahan dan memenuhi kebutuhan hidup, mereka ada yang
masih pulang kerumah namun ada juga yang memilih tidak pulang
kerumah dan bahkan tidur dikost. Definisi dan kriteria PMKS
(Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial), Dinas Sosial mnyebutkan
bahwa anak jalanan adalah anak yang menghabiskan sebagian besar
waktunya untuk mencari nafkah dan atau berkeliaran di jalanan maupun di
tempat-tempat umum. Anak jalanan adalah sebuah istilah umum yang
mengacu pada anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di jalanan,
salah satunya bekerja dengan mengemis dan menjadi pengamen, namun
masih memiliki hubungan dengan keluarganya.
125
Faktor eksternal yang menyebabkan menjadi pengamen adalah dari
psikologis, ekonomi dan lingkungan. Sedangkan faktor internal dari pengamen
adalah kemadirian untuk dapat memunuhi kebutuhan tanpa bergantung kepada
orang lain. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Artidjo Alkastar (dalam
Sudarsono, 1995) bahwa menyebabkan menuju kearah kehidupan jalanan
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yaitu faktor Internal meliputi :
kemalasan, tidak mau bekerja keras, tidak kuat mental, cacat fisik dan psikis,
adanya kemandirian hidup untuk tidak bergantung kepada orang lain dan faktor
eksternal meliputi : faktor ekonomi, faktor geografis, faktor sosial, faktor
pendidikan, faktor psikologis, faktor kultural, faktor lingkungan, dan faktor
agama.
Para pengamen jalanan melakukan interaksi sosial dengan orang disekitar
dengan baik, berawal kejalanan dari ajakan teman. Hal ini sesuai dengan Festinger
(dalam Sugiarto, 2004) interaksi sosial merupakan proses saling mempengaruhi
dan saling tergantung yang dapat ditimbulkan oleh adanya kebutuhan untuk
menilai dirinya sendiri (selft-evalution) dan kebutuhan ini dipengaruhi oleh
adanya pembandingan diri dengan orang lain.
Setelah berada dijalanan, maka banyak perilaku, penampilan dari teman
yang ditiru, seperti mengenal obat-obatan terlarang, menindik dan menatto salah
satu bagian tubuh informan. Menurut Dayaksini dan Hudaniah (2003) imitasi
dapat mendorong individu atau kelompok untuk melaksanakan perbuatan-
perbuatan yang baik. Contoh dari imitasi eksternal, apabila seseorang telah dididik
untuk mengikuti suatu tradisi tertentu yang melingkupi segala situasi sosial maka
126
orang tersebut akan memiliki suatu kerangka tingkah laku dan sikap moral yang
dapat menjadi pokok pangkal guna memperluas perkembangan perilaku yang
positif. Sedangkan dampak negatif dari pola imitasi dalam interaksi sosial apabila
perilaku yang diimitasi adalah perilaku yang salah, baik secara moral maupun
hukum, sehingga diperlukan upaya yang kuat untuk menolaknya. Imitasi
merupakan salah satu faktor dari interaksi sosial.
Saling menghargai dan menghormati sesama pengamen dilakukan kepada
semua orang. Perasaan ikut memiliki dan merasakan jika dalam kesedihan sudah
biasa dilakukan pengamen jalanan. Hal ini sesuai dengan faktor interaksi sosial
dari simpati yaitu perasaan rasa tertarik kepada orang lain, maka simpati timbul
tidak atas dasar logis rasional, melainkan atas dasar perasaan emosi. Dalam
simpati orang merasa tertarik kepada orang lain yang seakan-akan berlangsung
dengan sendirinya, apa sebabnya merasa tertarik sering tidak dapat memberikan
penjelasan lebih lanjut. Disamping individu mempunyai kecenderungan tertarik
pada orang lain, individu juga mempunyai kecenderungan untuk menolak orang
lain yang sering disebut dengan antipati. Jadi jika simpati bersifat positif, maka
antipati bersifat negatif.
Interaksi sosial yang terjalin dengan keluarga tidak begitu dekat, penyebab
yang terjadi adalah karena waktu bertemu yang dilakukan jarang, status dan
masalah yang terjadi didalam keluarga serta kondisi keuangan ekonomi yang
mengharuskan untuk bekerja berada dijalanan. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Walgito (2007) mengungkapkan untuk melihat baik buruknya interaksi dari setiap
127
individu, pada dasarnya dapat dilihat dari berbagai macam ukuran, diantaranya
adalah : Frekuensi Interaksi, Intensitas Interaksi dan Popularitas Interaksi.
Syarat interaksi sosial yang terjadi pada pengamen disekitar terminal
tirtonadi surakarta berada pada tahap kontak sosial, komunikasi dan keterlibatan.
Kontak sosial berarti para pengamen mampu mengadakan kontak perseptual
dengan orang lain,pada tahap ini setiap individu dapat melanjutkan interaksi atau
berhenti. Komunikasi pada pengamen baik dilingkungan tempat bekerja dan
didalam keluarga, dan pada tahap keterlibatan para pengamen mampu
mengadakan hubungan penjajagan lebih lanjut. Hal ini sesuai dengan pernyataan
Abdulsyani (2002) mengungkapkan bahwa interaksi sosial dapat terjadi jika telah
memenuhi tiga tahapan yaitu : kontak sosial, komunikasi dan keterlibatan dan
juga DeVito (dalam Walgito, 2007) mengemukakan seseorang berinteaksi
haruslah memenuhi syarat dan tahapan : kontak, keterlibatan, dan keintiman.
128
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan pada
interaksi sosial pada pengamen disekitar terminal tirtonadi Surakarta dapat
diambil kesimpulan bahwa:
1. Faktor-faktor yang menyebabkan adanya pengamen disekitar terminal
Tirtonadi Surakarta adalah faktor internal yaitu keinginan untuk mencukupi
kebutuhan hidup secara mandiri dan faktor eksternal yaitu keadaan kondisi
keluarga dan keadaan ekonomi keluarga.
2. Interaksi sosial yang terjadi pada pengamen disekitar terminal tirtonadi
Surakarta di lingkungan keluarga terhambat pada komunikasi, yaitu intensitas
bertemu kurang bahkan jarang,begitu juga dilingkungan masyarakat berada
pada tahap kontak sosial, dan pada lingkungan tempat bekerja berada pada
tahap keterlibatan.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka saran penulis yang
diharapkan dapat memberi manfaat adalah :
1. Pengamen di sekitar Terminal Tirtonadi Surakarta serta individu lain yang
memiliki karakteristik yang hampir sama dengan informan penelitian agar
dapat interaksi sosial dengan baik dengan lingkungannya sehingga interaksi
sosial yang muncul adalah yang positif.
129
2. Masyarakat luas, khususnya para orang tua pengamen agar memberikan kasih
sayang, ketentraman, penerimaan diri bahwa anak jalanan tidak hanya sebagai
tulang punggung keluarga atau pencari nafkah utama sehingga orang tua dapat
memberikan hak yang sama seperti anak-anak lainnya.
3. Masyarakat di sekitar Terminal Tirtonadi Surakarta tentang pengamen,
sehingga pengamen merasa nyaman dan dilindungi keberadaanya.
4. Peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai
masukan dan acuan untuk mengungkap keragaman permasalahan dan
pengalaman tentang berpikir positif yang belum tergali sehingga dapat
menjadi rujukan dalam melakukan penelitian selanjutnya.
130
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta : Rineka Cipta
Amariani, Ade, “Siapa Peduli Anak Jalanan ?” Jurnal Perempuan No. IX Hal.
121-130, Jakarta: Febuari, 1999
Aminuddin, 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Bahasa
& Sastra. Malang; yayasan Asah Asih Asuh Malang.
Asniar, Khumas. 1999. Anak Jalanan Dan Model-Model Penangannya. Majalah
Ilmiah Psikologi No.3 hal 65-75 Surakarta : Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Davis, K. 1972. Human Behavioral at Work Human Relation and Organization
Behavioral.. New Delhi : Mc. Graw Hill.
Erniwati. 2006. Hubungan Interaksi Sosial dan Hasil Pembelajaran Virtual
dengan Keberhasilan Tim Virtual. Skripsi (tidak diterbitkan).
Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fitriani, N. 2003. Akulturasi Anak Jalanan. Jurnal Psikologi Tazkiya vol. 3,
No.2, hal.73-78Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Gerungan. 2002. Psikologi Sosial. Jakarta: Refika Aditama.
Goble, F. G. 1993. Mazhab Ketiga Psikologi Humanistik Abraham Maslow
(Terjemahan oleh A. Supratiknya). Yogyakarta : Kanisius.
Hirawan, A. 2000. Kebutuhan-kebutuhan Psikologis Pada Anak Jalanan Di
Semarang. Skripsi (tidak diterbitkan). Semarang : Universitas Psikologi.
UNIKA
Hudaniah dan Dayaksini. T. 2003. Psikologi Sosial. Malang: PT Mizan Media
Utama.
Hurlock. 2005. Psikologi Perkembangan (Edisi Kelima). Jakarta: Erlangga.
Lestari, S dan Karyani, U. 1997. Anak Jalanan Permasalahan dan
Penangannya. Jurnal Psikologi, No. 3 Vol. 15/ No. 2/2000, 180-195
Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mariana,D dan Fuad Nashori. 2007. Harga Diri Anak Jalanan. Indigenous
(Jurnal Ilmiah Psikologi) No. 1 hal105-120 Surakarta : Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
131
Media Indonesia Online.28 Juli 2008. Macam& Jenis-Jenis Pengamen Jalanan /
Artis Penghibur Jalanan. Diperoleh dari
www.mediaindonesiaonline.com Diakses 06 November 2009.
Moeleong, J, Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT
REMAJA ROSDAKARYA.
Mulyadi, Seto. 2008. Anak Jalanan. Jurnal Psikologi No. 1 Surakarta : Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Poerwandari, E K. 1998. Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi.
Jakarta : Universitas Indonesia.
Pungki, N, W ; Prameswari N ; Rahmaniah A, Z. 2002. Rancangan Program
Intervensi Sosial Untuk Pemberdayaan Anak Jalanan. (Laporan
Praktek Kerja Lapangan Bidang Sosial). Pendidikan Program Profesi
Psikologi, Angkatan III / 2001 (tidak diterbitkan) Surakarta : Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sarwono, S. W. 1987. Teori- teori Psikologi Sosial, Jakarta : CV. Rajawali
Soekanto, S. 2001. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta : CV. Rajawali
Sudarsono. 1995. Kenakalan Remaja. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Sugiarto, S. Prambanan, D. S., dan Prastitis, N. T. 2004. Pengaruh Social Story
Terhadap Kemampuan Berinteraksi Sosial Pada Anak Autis. Jurnal
Psikologi. No. 3. 250-270. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas
Padjadjaran.
Sunusi. 2004. Peta Masalah Anak Jalanan dan Alternatif Model Pemecahannya
Berbasis Pemberdayaan Keluarga. Diperoleh dari www.mediaindonesia
online.com Diakses 3 April 2009.
Suswandari. 2000. Kehidupan Anak Jalanan (Studi Kasus Anak Jalanan Pasar
Induk Kramat Jati) Tesis (tidak diterbitkan) Yogyakarta : Paska Sarjana.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Syani, A. 2002. Sosiologi, Sistematika, Teori dan Terapan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Tauran. 2007. Studi Profil Anak Jalanan Sebagai Upaya Perumusan Model
Kebijakan Penanggulangannya (Suatu Studi Terhadap Profil Anak
Jalanan di Terminal Bus Tanjung Priok Kota Jakarta Utara) Jurnal ilmu
Administrasi Negara: Volume 32 hal 55-77 Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang.
132
Universitas Muhammadiyah Surakarta. 1997. Kliping Sosial Budaya.
Dokumentasi dan Informasi Perpustakaan. Surakarta : Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Walgito, B. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta : Andi Offset
________ 2007. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: C.V. Andi Yogyakarta.
Wilonoyudho, S. 2006. Nasib Anak Perempuan Jalanan. Diperoleh dari
www.mediaindonesia online.com Diakses 3 April 2007
Yuli Triastuti. 2008. Pola Interaksi Sosial Anak Autis di Sekolah khusus Autis.
Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta
133
HASIL WAWANCARA INFORMAN
Wawancara I
Nama : A (L)
Usia : 24 tahun
Tempat : Tempat Parkiran Sepeda Motor Terminal Tirtonadi
Durasi : 60’ (1 jam)
Keterangan
P : Peneliti
I : Informan W I/A (L).UMS, 18 JULI 2009
Baris Subjek Uraian Wawancara Klasifikasi Analisis
1 P Selamat sore mas?
I Sore
P E … maaf mau Tanya .. sebelumnya
namanya siapa mas ?
5 I ARDI mbak DAJ 1 Nama informan Ardi
P
Em … alamat rumah mana mas ?
I Rumah asli Batam i mbak. DAJ 1 Rumah informan batam.
P Em .. enak anak ke berapa mas ?
I Aku anak kelima i mbak dari lima saudara. DAJ 2 Informan anak kelima dari
lima bersaudara.
10 P Usianya sekarang ?
I Sekarang usia saya dua puluh empat tahun. DAJ 1 Umur informan dua puluh
empat tahun
P Hobinya apa mas ?
I Hobiku apa ya mbak ? ha ..ha .. ketok`e
nggak punya hobi mbak aku
DAJ 3 Informan tidak
mempunyai hobi
15 P Bener ? ha .. ha .. ha..
134
I Hok`o i …
P Kalau hal yang disukai gitu ?
I Hal yang disukai ?
P Iya.
20 I Ya … yang paling enak dan kusukai ya
narkoba itu mbak.
Hal yang disukai informan
adalah memakai narkoba.
P Narkoba ?
I Iya make narkoba … narkotik dan obat –
obatan terlarang .. itu aku suka.
25 P Kenapa ?
I Ya .. enak aja, bisa lupa segalanya.
P Lalu cita – citanya ?
I Nggak tau aku cita – citaku. DAJ 3 Informan tidak punya cita-
cita.
P Kok nggak tau ?
30 I Iya .. yang penting aku hidup, aku jalani
kaya gini aja.
Yg penting bagi informan
hidup dijalani saja.
P Em … bisa diceritakan riwayat
pendidikannya dari awal ?
35
I Aku SD nya, SD Negeri 1 Batam .. trus
SMP juga SMP N1 Batam, sampai SMA.
DAJ 4 SD sampai SMP informan
ada di Batam
P SMA nya ?
I SMA aku disini mbak. SMA informan ada disolo
P Dimana ?
I SMA Kristen dua surakarta. DAJ 4 SMA informan SMA
kristen 2 Surakarta.
40 P Nama Ayah dan Ibu ?
I Nama Ayahku Yanto … nama Ibuku
Nurhayanti.
DAJ 5 Nama ayah informan
Yanto nama Ibu
135
Nurhayanti.
P Pekerjaan Ayah ?
I Pensiunan tentara mbak. DAJ 5 Pekerjaan ayah informan
pensiuan tentara
45 P Kalau Ibu ?
I Bukak rumah makan. DAJ 5 Pekerjaan ibu informan
wiraswasta bukak rumah
makan.
P Dimana ?
I Di Batam. Ibu informan buka rumah
makan di Batam.
P Trus disini sama siapa ?
50 I Sama istri mbak, tidak ada keluarga lagi.. DiSolo informan tinggal
dgn istri tdk ada keluarga.
P Em … bisa diceritakan sedikit kegiatan
sehari – hari Mas ?
I Kegiatan sehari – hariku?
P Ya … dari bangun Pagi mungkin…
55 I Dari bangun Pagi, ngamen cari uang ya
buat makan,kebutuhan hidupku dan istriku.
DAJ 6 Dari bangun pagi kegiatan
informan ngamen,
mencari uang buat makan
dan kebutuhan hidup.
P Sudah berapa lama mas Hidup seperti ini ?
I Enam tahun mbak ngamen hidup di jalanan FAJ 4 Informan sudah 6 tahun
berada dijalanan.
60
P Dulu penyebabnya mas kok pengen dan
bisa hidup dijalanan seperti ini, cerita
awalnya gimana ?
136
I Lha itu lho mbak … dari kecil sampe besar
aku belum pernah merasakan kasih sayang
dari orang tua mbak,jadi aku kejalanan
FAJ 2 Informan belum
merasakan kasih sayang
dari kedua orang tua.
65 P Dari umur berapa Mas ?
I Ya … kecil dari SD
P Trus ?
I Ya … sampe sekarang.
P Kasih sayang yang bagaimana mas ?
70 I Ya maksudnya … ya nggak dianggap, jadi
… dalam satu keluarga itu Aku seperti
orang asing dibiarin begitu saja mbak.
Informan merasa kurang
kasih sayang karena
merasa tidak dianggap
didalam keluarganya.
P O … dari kelima saudara kandung semua ?
I Iya.
75
80
P
I
Orang asingnya seperti apa ?
Ya … gimana ya mbak, sering sekali, aku
itu nggak dianggap saudara atau anak
sekalipun, jadi dibiarin aku mau begin …
begitu itu tidak ada yang ngelarang,
ibaratnya kalau aku mati pun nggak ada
yang peduli apalagi nangisi. Gimana ya
mbak ya … Orangtuaku cerai … habis itu
pertama Ibuku nikah lagi…Bapakku juga
nikah lagi.
Orang tua informan
bercerai kemudian ayah,
ibunya menikah lagi.
85
P Kemudian setelah itu mas menentukan
mau ikut siapa gitu ?
90
I Aku nggak tau mbak … waktu itu aku
belum kepikirankan … ya udah aku tinggal
sama nenekku. Setelah nenekku meninggal
… aku nggak tau harus gimana lagi.
Waktu orang tua informan
bercerai, informan ikut
dengan nenek yg juga
tinggal dibatam.
137
P
Neneknya tinggal di solo sini ?
I Di Batam mbak.
P Semua saudara mas sudah berkeluarga ?
I Saudara saya sudah bekeluarga semua. Semua saudara informan
sudah berkeluarga.
95 P Setelah nenek meninggal terus mas
merantau kesini ?
I Iya.. setelah nenek meninggal aku ikut
kakakku dan sekolah SMA di Solo sini.
Waktu nenek Informan
meninggal, kemudian
informan ikut dng
kakaknya dan bersekolah
di Solo.
P Em … SMA itu ?
100 I Heem … Trus sekolah disini, kakakku
pindah …ya udah aku tetep tinggal disini.
P Kakaknya pindah kemana ?
105
I Kakakku pindah ke Semarang…
Sebenarnya aku mau ikut, cuman aku
sudah menikah punya istri, kan kasihan
mau saya tinggal, jadi tetap di Solo aja.
Informan tetap tinggal
bersama istri disolo dan
kakaknya pindah
kesemarang.
P Sudah berapa lama berkeluarga …?
I Dua tahun lebih mbak. Informan sudah 2 tahun
lebih menikah.
110
P Dulu waktu menikah, dari kedua pihak
keluarga dari perempuan dan pihak
keluarga mas saling setuju direstui ?
I Ya sebenarnya orangtua si cewek
perempuan nggak merestui.
138
P Kenapa ?
115 I Cuman … itukan anak semata wayang …
ya dia bilang sama orangtuanya, kalau
misalnya orangtuanya tidak setuju, dia mau
bunuh diri, mau nggak mau orangtuanya
setuju … ya udah nikah mbak.
120 P Istrinya disolo apa di batam ?
I Sekarang di solo mbak.
P Kalau orangtuanya ?
I Di solo juga.
125
P Lha mas’se pulangnya ? sudah punya
rumah sendiri apa masih ikut orangtua si
istri ?
I Aku ngekost ok’ mbak Informan dan istrinya
tinggal dirumah kost.
P O … ngekost ? sama istrinya juga ?
130
I Ya … sama istri Cuma kalau kadang aku
lagi kerja cari uangkan, istriku pulang ke
rumah orangtuanya, sore ntar aku jemput
gitu.
P O … gitu, sudah punya anak mas ?
135 I Belum mbak, sebenarnya dah pengen
punya anak, tapi nggak tau kenapa nggak
pernah bisa.
P
I
Belum kali mas, belum dikasih sama allah.
Ya … kata orang sih, aku disuruh berhenti
kayak minum – minuman, narkoba tapi
nggak bisa.
140 P O … mas’se sudah berapa lama mengenal
dan menggunakan obat – obatan narkoba?
139
I Hampir lima tahun memakai narkoba. Informan sudah
hampir 5 thn
mengenal narkoba.
P Itu dari mana mas kenal kayak gitu ?
145
I Lha dulu kan, gimana ya mbak ya .. orang
tuaku kalau aku minta uang selalu di
kasih..ya udah, aku dikenalin narkoba
sama temen – temenku, trus diajak ke
diskotik dugem trus dikasih obat gitu,
semenjak itu aku ketagihan.
150 P Tapi istrinya dulu tau ?
I Tau .. kalau sekarang tau
P Apa ada dukungan dari istri untuk berhenti
?
155
160
I Ya … dia nglarang sih, cuman diakan tau
aku sudah lama gitu dia tau. Masalahnya
dia juga nggak mau melihat aku tersiksa
kayak gitu mbak, Makanya aku makek’..
Aku nggak pulang kerumah, aku dibiarin
ma dia, bagi istriku aku seneng, diapun
ikut seneng ya ..orang tuanya nggak setuju
sih, gara – gara itu aja mbak …gara – gara
aku makek obat – obatan kayak gitu
P Tapi apakah sampai sekarang hubungan
sama Mertua sama mase sudah baik ?
165 I Bicara aja nggak pernah ok’ mbak. Informan tidak pernah
bicara dengan mertua.
P Lha waktu menikah dulu dari kedua pihak
semua datang ?
140
170
I Ya .. hadir, datang semua mbak, Aslinya
dari orangtua ku juga ada yang nggak
setuju.
P Lha terus ?
I Ya gimana ya mbak, aku dah terlanjur suka
ma dia ya sudah. Iya … sekarang tinggal
saya dan istri saya yang menjalani.
175 P Apa yang menyebabkan anda ke dunia
jalanan dari dulu sampai sekarang ?
180
I Pertama sih aku nggak punya niat untuk ke
jalanan mbak … semenjak bapakku jarang
ngirimi uang kan .. aku bingung mau
ngapain lagi, ya … ada temen yang ngajak
ke jalanan sampe sekarang
FAJ 7,
FIS 1
Faktor lain yg
menyebabkan informan
berada dijalanan karna
ayah informan sudah
jarang mengirimi uang.
Informan tau dan diajak
berada dijalanan dari
teman.
P Berati dari temen tadi ya ?
I Iya.
P Ikut dan meniru juga ?
185
I Ya … kalau ikut teman kejalan iya, tapi
kalau meniru nggak ya mbak .. ya aku
cuman nggak mau kepikiran terus nggak
mau aku ambil pusing gitu lho mbak.
FIS 4 Informan ikut didunia
jalanan dari teman, tapi
informan tidak meniru
atau seorang yg dijadikan
idola.
190
P
I
O … gitu.
Bagi aku hidup itu cuma sekali ngapain di
bikin susah.
P Mas tertarik berada dijalanan?
141
195
I Ya nggak lah mbak … siapa yang mau
hidup kaya gini, semua orang itu nggak
mau hidup seperti ini … banyak temen –
temen ku yang bilang juga, mungkin kalau
bisa malah nggak di jalanan lagi, semua
dijalani kan karena keadaan mbak.
FIS 3
Informan tidak tertarik
didunia jalanan, semua
karena keadaan.
200
P Em … perasaan menjadi anak jalanan?
Dan bagaimana saat kumpul teman ?
I Perasaanku biasa aja mbak … ya kadang
banyak teman ada yang saling
menjatuhkan gitukan, tapi bagiku selama
kita baik … teman kita juga baik.
FAJ 6 Perasaan informan biasa
saat menjadi anak jalanan,
selama kita baik maka
teman kita juga baik.
205 P Sering berantem, cekcok, nggak sama
teman ?
I Aku & teman dijalan tdk pernah berantem. WIS 4 Informan tidak pernah
berantem dengan
teman sesama anak
jalanan.
P Kalau hubungan dengan orang yang baru
dikenal sekitar terminal itu gimana ?
210 I Ya biasa aja mbak, baik … kalau kita
tidak mau di ganggu ya jangan ganggu.
Hubungan informan
dgn orang yg baru
dikenal, biasa, baik.
P Ada kata atau bahasa khusus nggak sih
kalau ketemu sama teman di jalanan ?
215
I Ya nggak ada mbak cuma paling tegur
sapa aja.
AIS 11 Tidak ada bahasa
khusus pada
pengamen, hanya
paling tegur sapa.
142
P
Terus mas .. kalau semisal mas lagi susah,
sedih, hati mas … kebetulan kumpul sama
teman lainnya itu perasaannya gimana ?
220
I Jika aku lagi sedih … kalut gitu pelarianku
ke narkoba itu mbak. Tidak kumpul dulu.
Jika suasana hati
sedang sedih ada
pengaruh untuk tidak
berkumpul dijalanan,
pelarian jika sedih ke
narkoba.
P
Lha habis banyak uang kalau setiap
masalah selalu menggunakan narkoba ?
225
I Gimana ya mbak … kalau masalah uang
itu aku nggak mikirin, yang penting aku
senang gitu aja.
P
Lha itu dapat obat/narkoba seperti itu
darimana ?
I Kalau itu nggak bisa aku sebutin mbak.
230
P
Em .. lalu dari dulu komunikasi sama
orang tua gimana ?
I Nggak pernah mbak komunikasi, jarang. AIS 7 Komunikasi informan
dengan orang tua jarang
sejak kecil.
P Sejak kapan ?
235
I Dari kecil sih biasa aja, ya … jarang mbak
paling kalau ibuku cuma ngasih uang,
terus ntar pergi lagi dah gitu. Dari dulu
kan aku gitu … sejak tinggal disini ..
bapakku datang ngasih uang , tapi
sekarang sudah jarang sekali memberi
AIS 7
AIS 7
Komunikasi informan
dengan ibu yaitu Cuma
ibu memberi uang
kemudian pergi kerja
lagi.
Komunikasi dengan ayah
143
uang. informan yaitu hanya
memberi uang dan
sekarang sudah jarang.
P Kalau saudara lainnya mas ?
240
245
I Ya gimana mbak ya … mungkin saudara –
saudaraku kandung sama aku kan malu
mbak, kan ibaratnya kayak sudah bekerja
dan sukses semua berhasil jadi orang kan.
Sedangkan aku kan anak jalanan,
pengamen makanya semua saudaraku jadi
malu nganggep aku saudaranya.
WIS 3 Informan merasa
bahwa saudara
kandung yang sudah
sukses malu mengakui
informan karena
informan hanya
sebagai anak jalanan.
P Masih sering ketemu sama kakak nggak
mas ?
250
255
I Ya .. kadang kalau ke tempatku … masih
sering nyariin aku, ngasih uang aku,
gimana kabarnya , gini – gini ya udah itu
biasanya sambil nitipin uang gitu, ya saya
juga ngrasa kalau belum mampu sendiri.
walaupun nggak semuanya juga, aku juga
nyari uang sendiri, aku gimana ya mbak
… orang tua ku tau kalau karakter aku
juga begini.
WIS 3 Kadang informan
masih bertemu dengan
kakaknya yang
menanyakan kabar dan
menitipkan uang.
P
Kalau menurut mas pandangan figur orang
tua mas itu seperti apa ?
260
I Bagi aku orang tua ku nggak pernah
tanggung jawab sama aku.
P Gitu.
I Ya … sebenarnya aku itu juga pengen
144
265
hidup normal mbak, kayak orang lain gitu,
kan di rumah … kumpul bareng sama
keluarga, sebenarnya aku pengen namun
keadaan mbak yang nggak
memungkinkan.
P Pernah usaha mas ?
270
275
I Gimana ya mbak, aku dulu itu juga pernah
usaha jadi lebih baik biar diterima lagi,
kayak berhenti, nggak make’ narkoba,
cuman kadang itu aku terlalu banyak
masalah ya … bukan masalah keluarga
tapi masalah pribadi dan aku nggak punya
teman curhat gitu, ya udah makanya
pelarianku cuma ke narkoba itu doang
mbak.
P Emang narkoba bagi mas itu seperti apa ?
I Ya seperti temenku mbak. Informan menganggap
narkoba seperti
temannya.
280
P
Lha kalau habis nggunain itu rasanya
gimana ?
I Ya … rasanya mesti hilang.
P Ilang gimana ? Lupa ?
285
I Ya sebenarnya sih lupanya nggak
selamanya mungkin lupa sesaat.
P
Em … boleh diceritakan kenapa sampe
bisa di usir dari rumah ?
I Dari dulu sih gara – gara aku di usir dari
145
290
295
300
rumah itu ya kalau make’ sih keluargaku
emang tidak bisa nerima aku dulu.dulu
rencana bapakku aku mau di masukin ke
marinir, Tentara itu waktu setelah lulus
SMA, tapi nggak mau… aku mau kuliah,
ya udah dibiayain … tapi terus aku
berhenti … habis itu bapakku ngasih saran
lagi suruh masuk tentara, ya udah aku mau
gitukan, lha waktu itu pendaftaran kurang
dua minggu aku make narkoba itu ya udah
sudah lupa semuanya. Habis itu nggak
pernah ikut .. tatto gitu lho … ya udah aku
pengen, ya udah aku tattoo dan semenjak
itu .. tatto yang terakhir aku di usir dari
rumah.
P Usia berapa itu di usir dari rumah ?
305 I Sekitar usia 19 th lulus SMA.
P O … itu orang tua sudah cerai ya ?
I Sudah.
P Berati waktu itu ikut ayah ?
I Ya.
310
P
I
Trus waktu di usir pergi kemana ?
Aku keluar ke solo .. dulukan
315
kakakku yang perempuan suaminya kerja
di Pertamina solo sini, ya udah aku ikut
disini selama 2 tahun terus pindah ke
semarang, tapi aku tetap disini.
P Lalu disini tinggal sama siapa ?
146
I Sama istriku, cuman aku kadang nggak
pernah pulang … ya sudah hampir sebulan
ini aku nggak pernah pulang kerumah.
320 P Terus istrinya ?
I Ya nyariin terus … dia nggak tak anggap
lagi. Mungkin dia juga tau kok mbak …
dia dah nggak sependapat ma aku.
P Mas tau darimana ?
325
330
I Ya gimana ya mbak … ya mungkin
namanya cewekkan mesti pengen
diperhatiin, pengen belanja ma temen –
temennya atau apalah.lah akunya nggak
bisa nyukupin kebutuhannya, karena
setiap aku berantem mesti gara – gara
keadaan ekonomi keuangan terus gitu
terus. Aku juga maklumi mbak aku nggak
bisa bahagiain istriku.
P Istri mas sudah kerja ?
335 I Sudah di Batik Semar itu lho mbak.
P Sudah berapa lama ?
I Ya sudah satu tahun ini.
P
Mas biasa terbuka nggak kalau ada
masalah ?
340
I Aku suka curhat sama temanku. satu
perempuan tapi anggapanku sama istriku
itu dah beda banget gitu lho … makanya
kalau setiap aku curhat ma dia, mesti
istriku marah – marah.
AIS 12 Jika Informan curhat
terhadap masalah yg
dihadapi dengan salah
satu teman perempuan.
345 P Kenapa ?
147
350
I Ya itukan dulu teman baikku SMA .. ya
dulu sempet pernah pacaran ma dia ..habis
itu dah putus aku jadian ma istriku ini …
lha otomatis setiap aku mau curhat ma dia
gitukan, mesti istriku itu menganggapnya
lain.
P Memang mas nggak terbuka sama
istrinya?
355
I Gimana ya mbak aku slalu jujur malahan
tapi, kadang aku jujur dianggap salah …
pokoknya malah jadi serba salah gitu
mbak … sebenarnya aku nyesel mbak,
kalau aku dulu nurut sama orang tua ku ..
aku nggak mungkin kayak gini.
Informan sudah jujur
dengan istrinya, tapi
terkadang jujurnya
malah dianggap salah.
Jadi informan merasa
serba salah.
P Lalu cita – cita mas?
360
I Aku nggak punya cita – cita mbak .. dari
dulu gimana ya mbak … aku ikhlas kok
mbak, takdirku kayak gimana aku jalani.
P
Ada perassaan dendam nggak sama orang
tua?
365
370
I Aku nggak pernah dendam mbak .. malah
aku mendoakan yang baik, karena
mengingat mereka yang melahirkan aku,
bagiku ya udah hidupku aku jalani apa
adanyalah dan nggak pernah aku ambil
pusing. Masalahnya kalau orang hidup di
dunia semua itu pasti akan mati mbak.
Informan tidak punya
rasa dendam kepada
orang tuanya.
P
Kalau lagi kumpul sama teman, itu alasan
utama apa mas?
I Ya .. gimana ya mbak, kadang buat cari AIS 13 Informan berkumpul
148
375
kesibukan aja atau cari kesenangan gitu
lho.
kadang hanya untuk
mencari kesibukan dan
kesenangan.
P
Biasanya berapa jam mas kumpul sama
teman di jalanan gitu ?
380
I Ya .. kalau berapa jam sih kadang nggak
bisa di pastiin ya mbak, ya dari pagi
mungkin bisa sampai pagi lagi gitu sama
teman.
FAJ 5 Informan tidak tentu
berada dijalanan, dari
pagi sampai pagi lagi.
P
Itu kalau ngamen gitu sehari bisa dapat
berapa mas?
385
390
I Kalau aku sih nggak pernah ngitung
berapanya nggak pernah mikirin pasti
berapa jumlahnya ya mbak, yang penting
ya cukup buat aku makan, seneng –
seneng gitu aja, jadi nggak sepenuhnya
cari uang harus segini itu nggak.
P
Em … semisal kalau mas ada masalah ,
sedih dan susah, kebetulan teman mas juga
punnya masalah, sedih dan susah juga, lalu
tindakan mas gimana?
395
400
I Kalau aku ada masalah mending nggak
ikut ngumpul dulu, make narkoba dan
kalau teman ada masalah mungkin aku
bantu, apa masalahnya, kalau nggak bisa
aku bantu ya sudah nggak aku bantu,
nggak pernah aku ambil pusing gitu lho
mbak, toh suatu saat jika aku yang punya
masalah bisa ganti bantu.
AIS 15 Informan memilih
untuk tidak berkumpul
dengan teman saat
sedang sedih.
149
P
Kalau teman mas ada yang dipukuli orang,
sakit atau kena musibah .. mas gimana?
405
410
I Ya kalau ada teman yang dipukuli ya ikut
sakit hati mbak, namanya temankan mbak
bagiku teman itu penting .. teman itu
segalanya, terus kalau ada ada teman yang
kena musibah ya .. tak bantu walaupun
aku nggak pernah curhat juga sama temen
– temen di jalanan, tapi kalau di curhatin
ya di dengerin, ada yang minta saran ya di
kasih.
AIS 16 Bagi informan teman
adalah segalanya, dan
jika ada teman yang
terkena musibah maka
dibantu, jika teman yg
curhat maka
didengarkan dan
memberi saran jika
diminta.
415
P
Lalu bagaimana hubungan yang terjalin
dengan orangtua … Ayah mas?
I Hubungan dengan Ayah gimana ya mbak
… renggang sudah dua tahun nggak
pernah ketemu.
WIS 1 Hubungan dengan ayah
informan sekarang
renggang, 2thn tidak
ketemu.
P Kalau sama Ibu?
420
425
I Sama … nggak pernah ketemu ya . sama
ibu itu telfon – telfonan, terakhir mulai
september habis hari raya ini aku di suruh
kesana .. di suruh kesana … di suruh
ngurus usahanya, ya kalau Bapak sih aku
minta apa gitu kadang dikasih, tapi habis
itu paling aku jual atau gadein untuk
kebutuhanku.
WIS 2 Hubungan informan
dengan ibu tidak
ketemu, hanya lewat
telfon dan sehabis hari
raya informan disuruh
mengurus usaha rumah
makan.
P Kalau rasa kangen gitu ada nggak ?
430
I Ya … rasa kangen sih pasti ada mbak ..
gimana pun orangtua .. cuman gimana ya
mbak .. aku tu malu sendiri sudah
150
ngecewain mereka.
P
Orang tua punya pesen atau harapan nggak
buat mas?
435
I Ya punya mbak .. ya di suruh jadi tentara,
ya itu dari kecil sampe sekarang itu.
P
Kalau sama kakak atau saudara yang lain
hubungannya gimana?
440
I Ya Cuma itu tadi mbak, hubungan dengan
saudara lain nggak terlalu dekat .. tertentu.
Hubungan antara
informan dgn saudara
lain tidak begitu dekat.
P Kalau komunikasi?
I Jarang ketemu,komunikasi nggak pernah. Komunikasi tidak
pernah karena jarang
ketemu.
P Pernah ketemu di jalan?
445
I Nggak sering juga .. pernah iya .. tapi
jarang saudara yang deket ya itu tadi ..
satu yang malah sering cariin aku ..
lainnya nggak pernah mbak.
Ada 1 saudara yg dekat
dgn informan yaitu
kakaknya laki-laki yg
sudah meninggal krn
overdosis narkoba dan
stress.
P
Pengen tau kabar keadaan saudara lainnya
nggak?
450
I Ya gimana ya mbak ya .. sebenarnya
pengen tau banget, tapi … semua pada
sudah berkeluarga juga. Terakhir kumpul
bersama itu waktu kakakku yang kesatu
meninggal.
Informan ingin tau
kabar saudara yg
lainnya.
455
P
O .. kakaknya yang kesatu sudah
meninggal? Kenapa?
151
I Over dosis mbak, narkotika dan strees
P Kok bisa bagaimana ceritanya?
460
I Gimana ya mbak .. dulu waktu di
solo.mungkin mbak sudah pernah
mendengar Pertamina Nusantara Abadi?
P Ya .. terus?
465
I Itukan punya kakakku .. ya namanya orang
sukses biasa kalau make’ kayak gitu, itu
ceritanya waktu ke Jakarta mau ambil
minyak ke temennya itu diajak ke hotel
terus ke diskotik make’ waktu perjalanan
pulang itu dah kejang – kejang.
P Itu kejadiaanya?
470
475
I Udah lama mbak, mungkin kalau kakakku
masih hidup.aku nggak akan kayak gini
soalnya kakakku yang nomer satu itu dah
melebihi orang tuaku sendiri .. gimana ya
mbak aku sering dan selalu di manja, jadi
apapun kebutuhanku selalu di cukupi,
sampe yang terlarang pun di bolehin ..
Misalnya aku mau make nyabu gitu ..
tinggal bilang trus di kasih uang.
Informan menganggap
kakaknya yg nomer
satu melebihi orang tua
informan, apapun
kebutuhannya selalu
dicukupi, sampai obat
yg terlarangpun
dibolehin.
P Berarti mendukung?
480
485
I Ya nggak sepenuhnya .. juga, mesenin
juga … kalau makek jangan banyak –
banyak, di kontrol gitu ya udah ..
masalahnya aku juga tau mbak gimana
rasanya kalau lagi ketagihan sampai sakau,
maka dari itu kakak saya nggak tega kalau
152
liat adiknya sampai tersiksa.
P Lalu apa istri dari kakakmu tau?
I Tau mbak .. semua satu keluarga tau. Keluarga semua tau
jika informan memakai
narkoba.
490
P
Em .. kalau hubungan dengan tetangga
sekitar rumah ada omongan apa gitu ?
495
I Kalau ada masalah itu nggak pasti,
soalnya aku nggak pernah kumpul
tetangga .. karena biasanya tetangga itu
sukanya nggosip, ngomongin yang jelek-
jelek itu pasti dibelakangnya, kalau pas
ketemu langsung pasti pura-pura baik
didepannya.
WIS 8 Informan tidak pernah
kumpul dengan
tetangga, karena bagi
informan tetangga
kalau ngumpul hanya
gossip dan ngomong
dibelakang yg jelek-
jelek.
P Kalau tegur sapa?
I Jarang banget ..malah kayak nggak
pernah.
WIS 8 Informan jarang untuk
tegur sapa dengan
tetangga.
500
P
Kalau hubungan dengan orang sekitar
tempat mas bekerja, seperti sopir bus,
kernet, pedagang di dalam warung,
pedagang seperti asongan, seperti apa?
505
I Ya gimana ya mbak .. kadang kalau sopir
itu ada yang lebih baik dan da juga yang
nggak baik, hubungannya baik, biasa saja.
P Sopir yang baik itu seperti apa?
I Ya sopir yang baik itu kalau pas nyopir
mau berhenti kalau ada pengamen,
WIS 5
WIS 6
Hubungan yg terjalin
baik hanya dgn sopir
153
510
515
520
jalannya pelan……trus kalau nunggu
penumpang kadang dikasih uang makan,
sedangkan sopir yang nggak baik. Sama
juga dgn kernet Kadang kalau liat orang
ngamen busnya itu malah dikencengin,
ngebut .. kalau sama kernet semua baik,
biasa saja .. terus kalau sama pedagang
warung, pedagang asongan itu baik semua
bisa ngertiin kita, Makanya banyak orang
… ya sebagian orang mungkin nganggap
anak jalanan itu pasti sebelah mata. Tapi
sebagian orang juga nggak .. padahal
menurut aku tu orangnya baik–baik semua
mbak…..ikatan saudaranya malah lebih
kuat daripada keluarga sendiri.
WIS 7
dan kernet yg baik
apabila jika ada
pengamen jalannya bus
pelan, jika nunggu
penumpang dikasih
uang makan.
Hubungan yg terjalin
dgn pedagang warung
dan pedagang asongan
itu baik semua.
P O .. gitu .. contohnya seperti apa?
525
530
535
I Ya kalau ada teman yang terkena musibah,
entah kecelakaan atau apalah biasanya dan
sudah pasti pada ngumpulin uang semua
terus di jenguk , diberikan uangnya .. terus
ada teman yang berkelahi entah itu
pengamen atau bukan mungkin dipukulin,
rame – rame kesana, tanya ada apa
masalahnya, dibantu penyelesaiannya,
bahkan sampai damai juga. Terus semisal
belum makan itu pasti di tanyain , kalau
belum terus teman kita sudah dan punya
rejeki lebih mesti di beliin makanan ..
habis itu kadang kalau nggak ya kalau lagi
sepi, setoran, nggak ada, ngumpulin uang
WIS 4 Hubungan yg terjalin
dgn sesama anak
jalanan lebih kuat
dibandingkan dgn
keluarga sendiri, jika
sakit, terkena musibah
sudah pasti
mengumpulkan uang
dan menjenguk, jika
belum makan dan
punya rejeki lebih itu
akan dibeliin makanan,
jika sepi setoran maka
mengumpulkan uang
154
540
545
bareng trus buatmakan gitu, aku seneng
juga mbak, dijalanan itu ikatan
ssaudaranya lebih deket nglebihi saudara
kandung. Ibaratnya itu susah dan seneng
itu bisa ngrasain bareng, maka dari itu aku
seneng juga ada di jalanan walaupun
banyak orang yang mandangnya sebelah
mata gitu tapi aku nggak pernah mikirin
soal itu.
untuk makan bersama.
P Sudah berapa tahun di jalanan?
550
I
Aku sudah enam tahun di jalanan tapi
nggak terus – menerus juga, kadang dikost
aja nggak keluar … kalau aku dah cukup
buat makan dan seneng – seneng ya udah
.. dulu aku juga sempet ninggalin
dijalanan, selama dua tahun, setelah itu
balik lagi.
555
P
Waktu keluar ninggalin jalanan itu
ngapain?
I Dapat kerjaan di restoran café. Informan sempat
keluar dari jalanan dan
bekerja direstoran café.
P Lha terus keluar?
560
565
I Ceritanya begini, dulu itu bosku punya
adik kandung cewek, lha aku nggak tau
kalau adiknya itu suka dan naruh hati ma
aku, kakaknya yang menjadi bosku itu
akhirnya tau, ya udah hari itu juga aku
dipanggil terus dipecat gitu aja. Waktu itu
terus aku mikir. Masak aku nganggur,
155
560
nggak punya kerjaan buat makan buat apa
.. ya udah aku mutusin kembali lagi ke
jalanan, sebenarnya aku juga pengen mbak
hidup normal kayak orang – orang biasa
gitu … tapi nggak mungkin bisa mbak
rasanya itu berat banget mbak ninggalin
jalanan.
P Ada ketuanya nggak di jalanan?
I Di jalanan itu nggak ada ketuanya mbak. Dunia jalanan tidak
ada ketuanya.
565 P Kalau preman atau pengepul gitu?
570
I Nggak ada mbak sekarang ya mbak
makanya gini ya mbak, anak jalanan itu
orangnya nekat – nekat semua mbak, jadi
… sama satu lagi nggak ada rasa takut gitu
lho, yang pentingkan coba kalau aku
nggak nganggu ya jangan di ganggu gitu
lho.
P
Kalau semisal ada operasi seperti satpol
PP itu ada bahasa khusus nggak untuk
memberi tau yang lain?
575
580
I Kalau bahasa khusus, satau ku selama ini
nggak ada … Cuma ada bahasa tubuh .. ya
peraga gitu mbak .. jadi kalau semisal ada
operasi di salah satu banjo terus ada yang
lolos naik bis lagi, kalau waktu sampai
terminal ya dikasih tau pake bahasa tubuh
tangan kanan pegang tangan kiri erat,
kalau nggak gitu, dadakan ya siul mbak.
AIS 11 Tidak ada bahasa
khusus akan tetapi ada
bahasa tubuh jika ada
operasi satpol PP dgn
cara memberitau
menggunakan peraga
tangan kanan pegang
tangan kiri, atau siul.
P Em … kalau sampai ketangkap itu
156
biasanya suruh ngapain saja?
585
590
I Ya kalau ketangkep di beri peringatan
dulu, trus suruh ngepel .. suruh apa gitu,
tapi kalau kayak kemarin mau pemilu
itukan, apalgi hari raya pas ketangkep ya
udah nginep di sel dulu, baru ntar kalau
habis pemilu atau setelah hari raya selesai.
P
Ada perlakuan khusus nggak jika pas
ketangkep gwaktu operasi gitu?
I Itu psti ada mbak .. kalau ketangkep gitu
ya pasti dipukulin itu dah biasa mbak.
595 P Ngelawan nggak?
I Percuma mbak mau ngelawan sama aparat
yang pasti nggak mungkin menang.
P Ada perasaan dendam nggak?
I Nggak ada mbak.
600
P
Trus kalau pandangan mas sendiri
terhadap pedagang atau orang – orang
yang bekerja di sekitar terminal tirtonadi?
605
610
I Gimana ya mbak namanya di jalankan
sama – sama cari makan jadi .. gimana ya
mbak .. pokoknya itu di jalan itu jangan
sampai ganggu orang kayak gitu, kalau
nggak mau di ganggu ya jangan di ganggu
biasa sajalah, kalau di jalanan kayak misal
nya ngomong – ngomong jorok, ngomong
kasar itu sudah biasa, itu ibaratnya kayak
bercanda gitu .. jadi nggak bisa di masukin
ke hati, ntar misalnya bergurau gitukan, ku
Informan memandang
para pedagang atau
orang yg bekerja
disekitar terminal
sama-sama mencari
makan, jadi harus
saling bisa menghargai
satu sama lain.
157
615
620
marah, ngambek gitu, ntar ada temen–
temen lain pada bilang kamu nggak bisa di
ajak bergurau, ya udah pergi sana, ya gitu
mbak kalau di jalan .. nggak bisa di ajak
bergurau ya udah suruh pergi itu kan
sudah biasa mbak .. kadang sebagian
orang pada nggak tau dikira berantem,
marah beneran, padahal Cuma bercanda
dan itu sudah biasa juga .. tapi nggak
ringan tangan lho mbak .. saling
menghargai satu sama yang lainnya gitu.
625
P
Kalau semisal ngamen nggak di kasih
uang itu gimana?
630
I Ya kalau aku sendiri, pas lagi emosi nggak
di kasih ya udah pernah sampai tak
tonjokin penumpangnya, dulu sering ..
waktu lagi nggak kontrol gitu, jadi nggak
sadar ya itu dah biasa mbak.
Informan pernah
menonjok salah satu
penumpang disaat
informan emosi dan
tidak diberi uang
P Apa harapan dalam hidup ini?
635
640
I Harapan hidup ..aku pengen ya mbak ..
pengenku nggak banyak kok mbak, aku
pengen hidup normal, bahagia sama
istri,punya anak dah itu aja, aku tu di mata
istriku selalu direndahin gitu lho mbak,
makanya ya aku nggak enak mau pulang
mbak, dari tadi pagi istriku nyariin aku
suruh pulang gitu, malunya aku karna
nggak bawa uang.
DAJ 7 Harapan informan
dalam hidup adalah
ingin hidup normal,
bahagia dengan istri
dan mempunyai anak.
P
Tapi istri mas tau pekerjaan mas
Apa?
158
I Tau mbak, orang dulu kenalnya juga
waktu aku ngamen mbak.
645 P
Ya udah mas terima kasih waktunya ..
kalu saya butuh bantuan mas lagi, mas
masih mau membantu saya,
Assallamu’alaikum warrahmattulahi
wabbarakatuh.
650
I Iya mbak, wa’alaikum salam
warrahmattulahi wabbarakatuh.
159
HASIL WAWANCARA INFORMAN
Wawancara II
Nama : Y.P (L)
Usia : 19 tahun
Tempat : Warung Makan diTerminal Tirtonadi
Durasi : 60‟ (1 jam)
Keterangan
I : Informan
P : Peneliti
W II/Y.P (L).UMS. 21 JULI 2009
Baris Subjek Uraian Wawancara Klasifikasi Analisis
P Selamat siang.
I Siang mbak.
P Boleh kenalan, perkenalkan nama anda
mas?
5 I Nama saya Yudi Prihananto. DAJ 1 Nama informan Yudi
Prihananto
P Tanggal Lahir? Berusia ?
I 25 Maret 1990, sekarang usia saya 19th DAJ 1 Tanggal lahir 25 maret
1990, berusia 19th
.
P Alamat rumah lengkap?
10
I Palur Kulon RT 2.RW 2 Sukoharja,
Mojolaban, sekarang dah pindah.
DAJ 1 Alamat rumah Palur kulon
Rt02, Rw02 sukoharjo,
mojolaban.
P Dimana?
I Di minapadi, Nusukan dengan Ayah. DAJ 1 Sekarang informan
bertempat tinggal dengan
Ayah di minapadi,
160
nusukan.
P Nama Ayah dan Ibu?
I Trisno Sutopo dan Titik Priyati. DAJ 5 Nama ayah informan
Trisno sutopo, nama ibu
Titik Priyati.
15 P Punya saudara berapa ?
I Dua sama saya. DAJ 2 Informan anak kesatu dari
dua bersaudara.
P Mase no berapa?
I Nomor satu. Informan anak nomer satu
20
P Itu adi rumahnya palur .. terus sekarang
pindah. Kenapa?
I Lha ngene lho mbak kan critane pak‟ku
ku‟I padu karo adine, la tinimbang
ragathuk pak‟ku tak kon ngontrak neng
solo wae .. ngono, mudeng?
25 P Mudeng ..lha itu sudah berapa lama?
I Sekitar tujuh taunan i‟mbak. Informan pindah sudah 7th
P Ngontraknya di minapadi ?
I Ya ..
P Trus .. dijalanan sudah berapa lama?
30 I Enam taun i‟mbak. FAJ 4 Informan sudah 6th
brerada dijalanan
P Dari mulai taun?
I Mulai taun dua ribu empat apa dua ribu
lima…
P Riwayat pendidikannya?
35
I SD Palur, SMP mojolaban dua, SMA
Muhammadiyah tiga.
DAJ 4 Informan bersekolah SD
di palur, SMP
dimojolaban dan SMA
161
Muhammadiyah 3
surakarta.
P Trus adiknya?
I Adik saya perempuan. Adik informan perempuan
P Tinggal serumah juga to?
40
I Nggak .. adek ikut tinggal sama ibuk di
boyolali, kan pisahan, bapak sama Ibu
pisahan, Ibu di boyolali, Bapak di
Minanpadi.
Orang tua informan
bercerai, dan kemudian
menikah lagi, informan
tinggal bersama ayah dan
adik informan tinggal dgn
ibu.
P Udah lama pisahannya?
45 I Pisahan, cerainya.. dari aku SD kelas satu. Orang tua informan
bercerai saat informan
kelas satu SD.
P Orang tua tau nggak, kalau dijalanan.
I Bapak& ibu tiri tau,tapi ibu kandung tdktau Bapak informan tau kalau
informan berada dijalanan
dan ibu kandung informan
tidak tau.
P Em .. lha kalau tau dimarahin
Nggak?
50 I Nggak‟i.
P Sehari bisa dapat berapa?
I Ya .. dua puluh .. kadang dua lima.
P Trus uange buat apa?
55
I Kalau dua puluh lima ribu. Ya ... yang dua
puluh ribu buat simpenan, yang lima ribu
buat jajan, kalau dapat dua puluh ya ..yang
sepuluh ribu disimpen, yang sepuluh ribu
162
buat jajan.
60
P Biasanya dari jam berapa sampai jam
berapa?
I Dari jam Sembilan pagi sampai jam enam
sore.
FAJ 5 Informan berada dijalanan
mulai jam 9 pagi sampai
jam 6 sore(10 jam)
P Trus tau masalahnya kenapa bapak dan ibu
pisahan?
65 I Ya nggak tau masalahnya, aku masih kecil.
P Yang memutuskan ikut Bapak siapa?
I Yo ku dewe .. soale aku rattau gatok karo
mbok‟e. cedak‟e karo bapakku kawet cilek.
WIS 1
Informan lebih dekat
dengan Ayah daripada Ibu
P Itu berati sudah punya adik?
70 I Iya mbak.
P Trus?
I Trus ya bapak nikah lagi jadi aku punya
ibu tiri dan ibuk‟ku juga nikah lagi.
Bapak informan menikah
lagi, Ibu informan juga
menikah lagi.
P Lalu hubungannya?
75
I Ya sama Ibu tiri malah akur, sama ibu asli
kandung malah nggak akur.
WIS 2 Hubungan informan dgn
ibu tiri baik, tapi dgn ibu
kandung malah nggak
akur.
P Terus sudah punya saudara?
I Nggak mbak .. tapi kalau dari ibu kandung
ada satu.
Dari bapak informan tidak
mendapatkan saudara lagi,
dari ibu informan
mendapat 1 saudara.
80 P Pernah ketemu sama ibu kandung?
I Pernah.
163
P Kapan terakhir ketemu?
I Tiap bulan ktemu dgn Ibu,adik dirmah Ibu. Setiap bulan informan
bertemu dgn ibu
kandungnya.
P Dimana?
85
I Ya saya ke boyolali .. kalau kesana juga
nggak sering ketemu .. ketemupun nggak
ngomong banyak .. tujuane cuman ketemu
adik.
AIS 1 Informan sering ke
boyolali untuk ketemu
dengan adik kandungnya.
90
P Lha kenapa kok nggak ngomong apa
ngobrol sama ibu?
I Ya nggak pa–pa….dari dulu lebih deket
sama Bapak, daripada Ibu.
Informan lebih dekat dgn
Bapak dari pada dgn Ibu.
P Lha alasan turun ke jalanan itu kenapa?
I Kebutuhanku, ekonomi keluarga kurang. FAJ 2 Karena kebutuhan dan
ekonomi kurang yg
menjadi alasan informan
turun kejalanan.
95 P Dari siapa tau jalanan.
I Dari temen dulu, ya maen sama temen-
temen salah satu ada yang ke jalan, terus
coba–coba ikut, terus sampe sekarang gitu.
FIS 1
FIS 2
Informan tau mengenai
jalanan dari teman.
Awalnya informan
mencoba ikut kejalanan
dgn teman kemudian ikut
sampai sekarang.
100
P Lha sekarang temen yang ngajak ke jalan
juga masih?
I Temenku sudah pergi sekarang, ke
kalimantan.
Teman informan yg
mengajak turun kejalanan
pergi kekalimantan.
164
P Pertama kali ke jalan umur berapa?
I Umur tiga belas, SD kelas enam. Informan pertama kali
kejalanan pada usia 13th
kelas 6 SD.
105 P Lha terus membagi waktunya.
I Ya pulang sekolah, makan, belajar sebentar
baru keluar gitu.
P Terus dulu waktu ngamen pernah ketemu
teman sekolah nggak?
110
I Tiap hari, temen sekolah, kepala sekolah ,
guru sekolah , semua ketemu no.
P Terus ditanyain sama temen-temen?
115
I Ya ndak .. kalu sama gurune pernah, sama
kepala sekolahe „„kok ngamen nggo
ngopo‟‟
P terus jawab‟be ?
I Yo aku njawab‟be yo penak wae no mbak.
P Piye?
I Iki yo nggo mbayar njenengan‟ne pak.
120 P HaHaHaHa… lha terus bapak‟e kuwi?
I Ya ... cuma diam.
P Kalau dari teman?
I Teman nggak ada, eh … tapi ada pernah
sesekali tanya, aku ikut boleh ndak gitu?
125 P O .. malah ngomong kayak gitu?
I Ya .. terus tak jawab, nggak usah nanti
ikut-ikutan ke jalan, malah dimarahin
orangtuamu, aku gitu tok.
130
P Perasaan takut .. malu sebagai anak jalanan
itu gimana?
165
I Perasaanku tak gadek‟ke ok‟ mbak ..
P Mbok gadek‟ke ? Hehehehe sing penting?
I Sing penting yo ati seneng, ora nggawe
neko-neko mbak.
135
P Lha tadi ke jalan karna ikut-ikutan teman
berarti?
I Iya, ikut diajak teman. Informan kejalan karena
ikut teman.
P Terus perasaannya adi anak jalanan
gimana?
140
I Yo .. seneng mbak, maksud‟te yo dadi
nduwe konco akeh lah mbak .. lha ndisek
cilikanku koncone ra nduwe .. rapati nduwe
konco akeh, lha nek neng ndalan kan
konco-konco kan luweh akeh.
FAJ 6 Perasaan informan
menjadi anak jalanan
senang, karena
mempunyai teman
banyak.
145
P Waktu teman yang ngenalin jalan tadi ke
Kalimantan, mase tanya nggak, ke
Kalimantan ngapain?
I Nggak tanya.
P Terus?
150
I Ya saya bertahan di jalan sampai punya
teman banyak.
Informan tetap bertahan
dijalanan walaupun teman
yg pertama kali mengajak
kejalanan pergi
kekalimantan.
P Lha hubungan mas sama tetangga?
I Nggak pernah ngobrol dng tetangga,
karena kalau pulang tidur,mandi, tidur.
WIS 8 Informan tidak pernah
berhubungan dgn
tetangga, krn kalau pulang
Cuma tidur dan mandi.
166
155
P Di terminal sini ada preman atau
pengepulnya nggak to?
160
I Sekarang nggak ada, dulu ada taun dua ribu
lima masih ada tukang palak–palak gitu to,
sekarang sudah nggak ada….dah pada
tobat semua. Aku nggak pernah kena
P Lha kok bisa?
165
I Lha tiap mau dipalak, atau disuruh setor
aku pergi dulu .. tau ada orange aku pergi ..
tiap liat, ketemu orang‟e wah .. nyingker
dulu weh.
P Lha sekarang?
I Udah nggak ada .. Mati.
P Kalau ketua?
I Nggak ada ketua.
170
P Pernah berantem atau bertengkar gitu sama
teman jalanan lainnya?
175
I Nggak pernah i mbak, aku orange nggak
pernah berantem .. yang penting dia nggak
.. kowe ra nyenggol aku .. aku ra nyenggol
kowe.
WIS 4 Informan tidak pernah
berantem dgn teman.
P Kalau sama pedagang-pedagang itu?
I Ratau padu karo wong dodol, apik kabeh. WIS 7 Informan juga tdk pernah
berantem dgn para
pedagang.
P Kalau tegur sapa gitu?
180
I Ya paling karo wong dodol – dodol ngono
ka‟e gojek.
WIS 7 Informan sering bercanda
dgn para pedagang.
P O .. gojekan.
I Iyo .. paling gor unen – unenan ngono kae
167
wes biasa .. pendhak dino yo ketemu.
P Nek sopir bis?
185 I Kerep padune …
P Kerep?
190
I Iyo .. paling yo gor sopire muni-muni
ngono kae yo di bales di uneni genti, ngko
nek sopire misuh-misuh yo dibales di pisui
genti.
WIS 5 Informan sering
berantem(saling ngatain
dgn sopir bis)
P Nek kernete?
195
I Kernete ra tau mbak, apik-apik kabeh ..
ndelalah sing gawe urip nemok‟ke aku karo
sing apik-apik mbak, soale sopire ratau
gatok.
WIS 6 Hubungan informan dgn
kernet bis baik.
P Nek bahasa yang digunakan sehari–hari
sama orang tua? Bapak, Ibu gitu?
I Bahasane yak-yak‟an mbak .. koyo
ngomong karo kancane, ra tau boso wis.
AIS 7 Komunikasi Informan
dengan orang tua biasa,
seperti temanya.
200 P Neng dalam satu hari ngono yo omongan?
I Omongan terus, biasalah, kadang aku takon
wis mangan pak ? wis ngono tok.
Komunikasi yang terjalin
dgn Orang tua sering,
kadang informan bertanya
sudah makan/ belum.
P Bapak‟e kerjone opo?
205
I Nyablon neng solobaru .. nyablon pakaian
cah cilek-cilek o mbak, bongsone popok,
grito ngono kae di sablon.
DAJ 5 Pekerjaan Bapak informan
adalah nyablon pakaian
untuk bayi(popok, grito)
disolo baru.
P Pabrik, opo melu wong?
I Melu wong.
168
P Ibu?
210
I Ibuk anu .. momong, nyambut gawene
momong neng nggon tonggo sebelah, kan
nduwe anak yo gor kon momong kan sing
nduwe anak kuwi nyambut gawene ra
gatok ..
DAJ 5 Pekerjaan Ibu informan
sebagai pengasuh anak di
tetangga sebelah.
215 P Maksud‟te?
I Nyambut gawene dadi karim.
P opo kuwi?
I Kunti.
P Kunti sing piye to?
220 I Alah .. tetek-tetek ngono kae lo mbak.
P Sing piye?
I Alah .. yo dadi pelacur wis ngono wae
mudeng?
P Mudeng, wes suwe ibuk‟e kerjo?
225 I Wes yo rep rung taun.
P Nek karo ibuk tiri bahasane?
I Yo podo wae .. wong kene ra tau boso „ok
mbak-mbak.
AIS 7 Informan menggunakan
bahasa biasa(ngoko, tdk
bahasa jawa alus) kepada
orang tua.
P Neng mbendino yo omongan to?
230
I Yo omongan, nek lungo yo pamit, nek
muleh yo kulonuwun .. kulo nyuwun ..
ngono kae .. genah.
AIS 7 Komunikasi yg terjalin
antara informan dan orang
tua terjalin dgn baik.
P Hahahaha .. nek karo konco?
235
I Wah .. parah banget biasane, nek omongan
yo sak-sak‟e ok,neng karo konco sing
luweh tuwo yo kene rodok boso .. yo
AIS 8 Komunikasi yg terjalin
dgn teman sesama anak
jalanan baik, jika usianya
169
butuhe raketang sitik rodok eneng, nduwe
unggah – ungguh lah mbak.
lebih tua maka bahasanya
lebih sopan(punya aturan).
240
P Karo sing senior opo mung umure luweh
tuwo
I Yo akeh mbak.
P Eneng bahasa khusus pora nek ngobrol
karo konco?
245
I Ra eneng mbak .. koyo suku liyo wae mbak
nganggo boso khusus.
AIS 11 Tidak ada bahasa khusus
jika ngobrol dgn sesama
anak jalanan.
P Mungkin, nek eneng garuka‟an, Satpol PP
ngono kae lho.
250
I Yo paling yo nek sing omongan neng
ngisor karo neng jero bis, paling gor
duduhke tangan tok di cekel ngono tok wis
.. kono garuk‟an dadi kono gor cekelan
ngene tok wes mudeng opo kata “Damas”
AIS 11 Jika ada operasi mendadak
pemberitahuan dengan
bahasa tubuh.
P O .. dadi bahasa tubuh opo kata Damas?
255
I Iyo hok‟o, nganggo bahasa tubuh ngono
kuwi opo muni “Damas-damas”
P Tak kiro eneng kode, bahasa dewe ngono?
260
I Ra eneng mbak paling gojekan .. yo .. sopo
sing gelem sowan neng poltabes .. kae
neng sekar pace opo neng ndi ngono, mesti
ngomong ngono tok.
P Biasane nek garuka‟an kabeh katut dicekel
ngono kuwi pirang dino mas.
265
I Nek raeneng kasus yo paling setengah hari
neng kono wes di ulehke, ngono kuwi gor
di data tok
170
P Kasus‟e opo biasane?
270
I Yo kan eneng to mbak, enek sing
pengamen, nyopet .. eneng sing wong
pengamen ngene-ngonolah dek‟ekan aneh-
aneh.
P Nek ngono kuwi nganti pirang dino?
275
I Yo sedino mlebu disek, ko disidang, nek
lagi kecekel pertama paling anu .. langsung
muleh, nek kecekel bola-bali keno siding
terus kuwi ngko mlebu tahanan telung sasi.
P Telung sasi?
I Iyo .. kan wis enek pasale to,504,503..
P Em ..kalau ada teman kena musibah ?
280
I Ya dibantu semampu kita, dicarikan
bantuan keteman lain.
AIS 16 Informan membantu
semampunya jika teman
mengalami musibah
P Kowe wes tau kenek to?
I Wis.
P Pirang dino?
I Gor sedino tok „ok.
285 P Mergo opo?
I Yo kuwi mau eneng kasus, ngepasi to kan
ngepasi eneng sing lapor.
P He .. em.
290
I Lha bar kuwi terus .. wah iki dilebokke sek
ya le .. ngono, mboten saget wangsul niki
pak ? yo isoh .. sesuk .. sesuk metu.
P Bapakmu ngerti?
I Ngerti .. gor marani rono tok rapopo to .. ra
popo pak, tak balek disek butuh udud ra ?
171
295
yo butuh di tekokke udud dadi gor ngono
kuwi wis.
P Nek ngono kuwi di jotosi opo
dikamplengi?
300
I Yo ora mbak, nek neng gone kantore ora,
neng nek pas Damas kuwi kan paling do
arep dicekel mlayu, kan otomatis sing
nyekel yo munthuk ndase.
P Ha..ha..ha..ha..opo iyo.
I Iyo .. yo paling yo di bakbuk yoan.
305 P O .. ngono kuwi anyel ora ya?
I Yo anyel no .. tetep po, sing opo?
P Sing digebuk‟i mesti anyel ? koyo kowe
ngono kuwi, kowe ngerti koncomu di
gebuk ngono lho.
310
I Yo arep anyel, arep melok mbales yo ra
wani.
P Ho ..ho ..ho ..dadine?
315
I Dadi gor meneng wae, arep ngopo meneh
lha wong musuh – musuh wong sragam „ok
trimo mundur.
P Mending mundur?
I Heem .. aku tinimbang musuh wong
sragam prinsipku ngene mbak, ketimbang
musuh wong ndedet.
320 P Ho‟o.
I Mending musuh wong gali sak gali galine ,
karo gali aku malah wani malahan.
P Ha .. ha.. ha ..Hok‟o.
I Tenan .. aku prinsipku ngono mergane, lha
172
325
wong trimo mundur nek musuh wong
ndedet ok.
P Lha alesane ngopo?
I Musuh wong ndedet?
P Heem.
330
I Lha nek musuh wong ndedet lha lonto
ngko nek opo.golek opo wong ndedet ora
miker, nggagas mbales awak`e dewe kan ..
lha lonto mbayar uwong kan isoh.
P Em .. heem.
335
I Lha nek musuh gali paling musuh‟e kan
gor kuwi musuh anak buah-anak buahe
kuwi tok, lha nduwe musuh wong ndedet
ngono.
340
P Lha nek karo pedagang mau gojekan, nek
sopir yo kuwi mau ya?
I Ho‟ok, yo karo sopir paling gor kuwi
paling pisuan-pisuan nek ora yo eyel-
eyelan karo sopir.
345
P Nek kowe pengen opo ngono, ngomong
langsung karo konco-koncomu?
I Yo ngomong langsung wae no .. apa
adanya.
Jika ingin sesuatu
informan berkata apa
adanya.
P Nek karo wong sing lagi di kenal podo
ngamen kuwi?
350
I Yo nek wong karo sing lagi dikenal ..
diajeni disek, nek ketok‟e wonge Sak jero-
jero .. opo butuhe .. sak uneg-unegk‟e neng
ati tak omongke.
AIS 12 Jika dgn orang yg baru
dikenal maka informan
menghormati dulu, jika
sudah mengenal,tau baru
173
ngomong terbuka.
P O .. lha mergo opo?
355
360
365
I Yo wis wong‟e .. piye ya mbak ya wong-
wongane isoh dijak genta-genti mergone
dadi umpomo aku curhat karo kono .. kono
yo sok curhat karo aku umpomo .. ngene
weh, aku nduwe masalah karo si “A” lha
kono mesti ngewak‟I, umpomo kono
nduwe masalah karo si “B” aku yo sok
ngewak‟I, sak isoh ku lah, koyo kae pas
aku butuh duet kono yo pas ono mesti
njilehi, nek ra sok yo kon nggowo .. disauri
utang ra gelem.
P Omahe cedak karo kowe.
I Yo .. lumayan cedaklah.
P Tonggo berarti
I Iyo ho‟ok sih tonggolah.
370 P Wis suwe kenale?
I Wis suwe.
P Karo koncomu sing neng Kalimantan?
375
I Iyo .. soale koncoku sing neng Kalimantan
iki kan sing ngejak pertama yo kuwi,
kenalku pertama yo mung karo kuwi ok‟.
P Nek ngobrol karo wong, biasane kowe sak
akeh-akehe opo piye?
I Yo sak perlune wae, sak akeh-akehe koyo
neng ngebank wae.
380 P Nek ngumpul bareng ngono kuwi?
I Nek ngumpul bareng karo sak – sak‟e
wong rapopo neng nek masalah ngetok‟ke
AIS 12 Kalau sekedar kumpul
bareng dgn semua teman
174
uneg – uneng neng ati kuwiyo paling gor
karo kuwi tok.
banyak tidak apa-apa,
tetapi jika ada masalah
biasanya dgn yg paling
dekat/ dipercaya.
385
P Karo wong siji sing mbok anggep masmu
kuwi.
I Hok‟o wong siji kuwi sing tak anggep mas Informan terbuka terhadap
masalahnya dengan satu
orang yang dianggap
kakaknya.
390
P Sing marai kowe neng ndalan iki, sing
mbok pengen konco – konco koyo opo,
sing marai kowe dadi seneng ngono lho
ketok‟e.
I Yo wong kuwi mau.
P Em .. sing koyo piye?
395
I Yo sing wonge isoh diajak gentenan, yo
wongeisoh mudeng siji lan sijine ngono lho
mbak.
AIS 14 Informan menginginkan
teman yg bisa diajak
berbagi dan tau kondisi
temannya.
400
P Lha nek kowe lagi anyel ndelalah, lagi
nduwe masalah ngono kuwi, yo wis
pokek‟e pikiran atimu lagi sumpek ngono
kuwi, yo wis pokok‟e pikiran karo atimu
lagi sumpek ngono kuwi, nek ngumpul
bareng mbok ketokke konco-konco ora ?
405
I Aku nek lagi ngono kuwi ratau ngumpul
ok;.. paling lungo dolanan PS, nek lagi
sumpek atine paling dolanan PS.
AIS 15 Jika suasana hati sedang
senang atau sedih,
informan tdk ngumpul dgn
teman sesama anak
175
jalanan tetapi memilih
untuk main PS.
P Berarti ora ngumpul karo konco-konco?
410
I Ora .. lha ngko ketimbang dadi masalahkan
.. wong kan yo enek to mbak ora mudeng
iki lagi ngopo, lagi ngopo kan ramudeng ati
susah opo ati senengkan ora mudeng to po
arep ngerti bahasa hati.
P Mungkin .. berarti kowe pileh dolanan PS.
415
I Iyo .. pileh nglungani .. dolan dewe,
katimbang ngko seling surup malah gayeng
ko malahan.
P Nek koncomu tau eneng sing curhat pora
karo kowe pas atine sedih ngono?
I Yo ndelalah rung tau.
P Kowe .. dewe ra seneng takon to?
420
425
I Ora .. ora tau takok .. ngopo tekok wong
ngko nek raisoh ewak-ewak malah
pekewuh dewe, dadi maksud‟te raiso
mbantu masalahe kenekan malah pekewuh
to, aku wegah tekok-tekok ngono
kuwindak malah kon mbantu, ndak malah
bingung.
Teman informan tidak
pernah curhat terhadap
masalah yang dialami.
P Cita – citamu pengen dadi opo?
I Ra nduwe cita – cita‟i mbak. DAJ 3 Informan tidak punya cita-
cita.
P Nek hobimu?
430
I Hobiku Ps san .. kawet cilek senengane gor
dolanan PS, pokok‟e hobiku‟i gor dolanan
permainan-permainan ngono kuwi „ok.
DAJ 3 Hobi informan main PS
176
P Liyane kuwi?
I Nggak ada .. nggak ada mbak.
435
P Bapak karo Ibumu pernah nyeneni kowe
pora pas neng ndalan ngeneki.
I Blas ora tau.
P Nek pengenmu, harapan hidup kuwi piye?
440
I Yo nek pengenku‟i nyambut gawe tenang
wis ora neko-neko wis.
DAJ 7 Keinginan dan harapan
informan adalah bekerja
dgn tenang.
P Nyambut gawe?
I Heem .. kan pernah aku setaun mandek
ngamen njogo PS, yow is jane kan yo
gatok to mbak.
Informan pernah 1th
meninggalkan jalanan dan
bekerja dirental PS.
445 P Hok‟o.
I Senengane dolanan PS nyambut gawene
neng PS kan yo wes gatok.
P Iyo terus.
450
I Lha kuwi neng gandeng juraganku ra gatok
gor mendam-mndem, mendam-mendem PS
sane kukut yo wis.
Tetapi karena yg punya
rental rugi,bangkrut
kebanyakan hutang, jadi
informan kembali
kejalanan.
P Rugi?
455
I Hok‟o yo pokok‟e kakean utang, juragane
raiso nyaur utang .. lha nek milyar nyaure
ko ngendi.
P Utange isoh rong milyar?
I Hok‟o.
P Lha kuwi utang opo wae?
I Kuwi kan mergo disek‟i, karepe juraganku
177
460
465
ikan, kreditke barang-barang kuwi lho ..
lha barang dijupuk, isoh diguwak pisan
ping pindo, lha terus barang sing dijupuk
disek ketando-ketando, diutang wong ..
diutang wong nyaure raisoh lha baranganu
yo wes utange kakean, saiki mlebu neng
suroboyo.
P Neng nggon opo?
I Neng sel suroboyo kono.
P O .. dipenjoro?
470 I Hok‟o no.
P Ha .. ha .. ha ..
I Lha kan kecekel kokean utangkan mlayu.
P O .. raisoh nyaur?
475
I Raiso nyaur kan lungo neng suroboyo
kono, ndelalah kepetuk meneh .. terus
selesai.
P Kepetuk .. selesai piye?
I Yo .. selesai mlebu neng penjara kuwi mau.
P Neng kowe kerjo mau wis ono setaun ?
480 I Iyo .. setaun.
P Isoh nglumpuk duwit pora?
485
I Isoh .. nglumpuk duwit pitung atus ewu
..yo meluk urun nglebokke adiku SMP
kuwi kan yo raketang sitik meluk nguruni
mase.
Uang hasil kerja informan
adalah Rp700.000,00
digunakan untuk
membantu biaya
pendidikan adiknya.
P Ibukmu kandung ngerti?
I Ngerti .. karepe ora arep ditampani .. lha ..
neng aku karo pak‟ku sing tiri kuwi
178
490
ngomong, aku butuh‟e gor nguruni adiku
tok. kowe nek masalah buku arep anu
urusanmu aku yo mung ngomong ngono,
aku mung melok urun wis isohku sak mene
ngono tok wis.
P Sesasi pisan kowe rono?
495
I Hok‟o paling yo gor adik‟ku kan sok yo
moro njaluk ngomong ngono tok.
P Njaluk ngomong?
500
I Yo butuh‟e gor ngomong karo njaluk opo
ngono tok wis .. ngomong mas aku butuh
iki, butuh buku .. butuh opo aku kan kondo
pokok‟e nek pengen njalok buku, njalok
peralatan sekolah ngomongo moro neng
omah, ngono.
Informan ikut membantu
membiayai keperluan
sekolah adik kandungnya.
P Kerep yoan moro neng ngomah?
505
I Yo .. ra mesti suk sesasi ping pisan .. sesasi
ping pindo moro.
P Omahe ngendi?
I Kartosuro kidul monumen, boyolali.
510
P Nek omongan karo ibumu mesti yo kerep
nek dolan neng kono?
I Neng kono arang keemuane ok‟ mbak.
P Lha ibumu kandung kerjone opo?
515
I Ibuku kandung ramudeng malahan, ra tau
takok ok‟, ra tau omongan aku karo
ibuk‟ku.
AIS 1 Informan tidak pernah
bertanya dan bicara
kepada ibu kandung krn
jarang ketemu.
P Lha berarti neng kono ketemu?
I Ketemu adiku karo pakku tiri tok wis.
179
P Nek karo bapakmu tiri?
520
I Yo paling jagongan .. jagongan ra gatok
ngono kuwi.
P Akeh ra gatuk‟e.
I Iyo .. aku ratau gatok karo wong sing
dieloni anu .. opo adiku ok‟.
P Em .. mergone?
525
I Mergone ra tau ketemu, nek ketemu gor
sesasi pisan tok.
P Nek adimu karo kowe?
I Yo wes biasa koyo kakang-adi biasa ngono
kae.
530 P Dolan bareng?
535
I Yo paling dolan pisan, sesasi pisan tak jak
dolan neng PS san, neng ndi ngono butuhe
adiku pengen neng ndi tak turuti, lha kan
ketemu sesasi pisan mosok adine pengen
dolan neng kono karo mase ra dituruti lha
kan mesakke.
WIS 3 Hubungan antara
informan dgn adik
kandung terjalin baik,
walaupun jarang ketemu
tetapi informan sering
mengajak pergi bareng,
paling tidak 1bulan 1x.
P Tau crito-crito pora adimu adimu karo
kowe ngono?
540
I Ora tau‟i, keri-keri angger pengen yo
ngomong terus tak jak.
P Ibukmu ngerti nek lungo bareng neng ndi
ngono?
545
I Yo mudeng .. ora mudeng yo .. kan tetep
otomatis kan aku kan pamitan, buk lungo
sek neng kene karo iki karo adik‟e ngono
trus wis.
180
P Nek ibukmu kandung yo wis ndhuwe anak
meneh?
I Nduwe anak siji.
550 P Dadi adimu nduwe adi meneh?
555
I Heem ..neng yo tak anggep koyo adiku
dewe .. raketang bedo pak‟kan .. kan
biasane kan ono to mbak .. sing bedo pak
bedo mbok di bedak – bedakke, nek aku
ora ok, modelku yo butuhe ..opo .. kowe
laer ko nggon ibukku yo tak anggep adiku
dewe ngono wae
WIS 3 Informan mengganggap
adik tirinya sebagai adik
kandungnya juga (tidak
membeda-bedakan).
P Wedok po lanang?
I Lanang.
560 P SD?
I Ijek TK.
P Lha nek omongan slama iki karo ibuk
kandungmu?
I Yo jaranglah omongan.
565 P Ibukmu nakok‟i Bapakmu ora biasane?
I Ratau.
P Terus anggepanmu kowe luweh mandang
ibukmu opo bapak mu?
570
575
I Nek anggepanku luweh mandang bapakku
.. pendak ndino ketemu .. nek mandang
ibuk‟ku .. jane aku .. jane pengen .. pengen
rono omongan karo ibuk‟ku, jane yo
pengen .. neng ibuk‟ku yo raau selo ok‟
yok‟an, saiki mben aku rono sok ono ..
ngono kuwi, lha kan malah aneh to mbak,
wis tiwas ngintikrono ra ono neng omah,
AIS 1 Informan sebenarnya
ingin ngomong, ngobrol
juga dgn ibu kandung, tapi
Ibu informan selalu sibuk
dan setiap datang kerumah
informan jarang ketemu
dengan ibu.
181
nek pas gor dolan-dolan tok eneng neng
omah.
580
P Pengenmu rencana masa depan hidupmu
iki piye?
I Iseh bingung aku masalah urip iki iseh
bingung.
P Bingung‟e ngopo?
585
I Yo bingung .. nggagas adine, nggangas iki
.. nggangas omah wis iseh mbulet .. iseh
rung isoh miker masa depan iki.
P Tapi niat?
590
I Niat eneng jane .. tapi .. mbuh‟I masa
depane piye yo ramudeng .. opo madesu
ramudeng.
P Masalah penampilan ngono kuwi?
I Yo nggagas .. sing penting rapi, resik
ngono penak di sawang.
Informan memperhatikan
penampilan pakaian yg
dipakai yg penting rapi
dan bersih.
P Liyane?
595
I Sing penting wis aku celeng-celeng wis iso
tuku omah ngono wis seneng atiku.
P Nggo tuku omah?
600
I Lha celenganku ngamen wis isoh go tuku
omah ki kan wis apik to, liyane aku opo
wis isoh .. sopo sing isoh.
P Iyo .. iki uwis berarti?
I Uwis tuku omah .. lha omahku palur kuwi
.. kuwi atas namaku.
P O .. sing karo om‟mu kuwi?
182
605 I Hok‟o.
P Mbok bayar dewe?
I Tak bayar dewe .. sing mbangun yo
mbangun aku dewe .. duit – duitku dewe.
610
P Dadi soko bapak-ibukmu cerai, terus kowe
ngamen ngono.
615
I Yo kuwi .. dadine duite kuwi tak nggo
nglebok-nglebokke adiku sekolah kuwi,
soko TK ngantianu yo urunlah, etungane
yo ra kabeh .. kabehe sing anu aku, yo ..
nguruni nganti adiku isoh smp koyo sakiki.
P O .. berati adimu wedok mau SMP?
I Yo .. adikku kandung SMP, nek sing bedo
pak lagi kelas TK nol besar.
P Lha terus niatmu sok?
620
I Yo nek wis nduwe bojo, mbalek neng
omahe dewe no, mosok nduwe omah dewe
arep ngontrak neng omahe wong.
P Om‟mu berarti wis berkeluarga berarti?
625
I Uwis. Lha kan aku sak durunge nganu kan
yo .. otomatis ngeki kabar karo omku disek
.. Om iki ngene .. ngene .. ngene kowe
raketang sitik celeng-celengono nggo tuku
omah dewe aku kan yo ngono.
630
P Neng wis tau ngomong sak durunge karo
om‟mu.
I Uwis.
P Terus om‟mu?
I Yo gampang .. ngono, gampang yo
urusanmu .. neng nek sukmben tak usit yo
183
635
urusanmu aku yo tak ngonok‟ke, lawong
kene omongan tenanan koyo
nyarinepenak‟e raumum, lha yo sok mben
nek tak usir yo .. urusanmu.
P Nek karo simbahmu sering ketemu pora?
640 I Wis ra ono ok‟
P Kabeh-kabehe, soko bapak lan ibu wis ra
ono?
I Wis gak ono. Kakek dari Bapak maupun
Ibu informan sudah
meninggal.
645
P Yo wis ngono wae ya .. sewaktu-waktu aku
pengen data meneh .. aku hubungi kowe
meneh.
I Nggeh mbak.
P Assalam‟muallaikum warroh mattullohi
wabbarokatuh.
650 I Waallaikum sallam
184
HASIL WAWANCARA INFORMAN
Wawancara III
Nama : W.O (L)
Usia : 22 tahun
Tempat : Kost – Kost an Anak Jalanan
Durasi :1 jam {enam puluh menit}
Keterangan
I : Informan
P : Peneliti
W III/W.O (L).UMS, 23 JULI 2009
Baris Subjek Uraian Wawancara Klasifikasi Analisis
P Selamat siang mas?
I Siang.
P Maaf mengganggu waktunya, bisa tau
namanya?
5 I Winarno mbak. DAJ 1 Nama informan Winarno
P Tempat tanggal lahir, dan usia?
I Surakarta 30 juli 87, sekarang 22 tahun. DAJ 1 Tempat tgl lahir,
Surakarta 30 juli 1987
P Alamat rumah?
10
I Cinderejo kidul RT 06,RW07 gilingan,
Surakarta.
DAJ 1 Alamat rumah Cinderejo
06/07 Gilingan, Surakarta.
P Em .. punya saudara berapa mas?
I Lima‟ i mbak, saya anak ke empat. DAJ 2 Informan anak ke-4 dari 5
bersaudara.
P Cita-citanya?
I Nggak punya cita-cita ok‟ mbak. DAJ 3 Informan tidak punya cita-
185
cita.
15 P Kalau hobi?
I Hobi bal-balan dan gitaran. DAJ 3 Hobi informan sepak bola
dan main gitar.
P Nama ayahnya?
I Sumarjono. DAJ 5 Nama Ayah informan
Sumarjono
P Nama ibuk?
20 I Siti Aminah. DAJ 5 Nama Ibu informan Siti
Aminah.
P Pekerjaan Ayah?
I Wiraswasta mbak?
P Wiraswasta?
I Sopir TRuk. DAJ 5 Pekerjaan Ayah informan
wiraswasta sbg sopir truk.
25 P Kalau ibuk‟e.
I Ibuk‟e dulu baby suster , sekarang ngrawat
cucu, putu, ibu rumah tangga mbak.
DAJ 5 Pekerjaan Ibu dulu baby
suster(pengasuh anak) tapi
sekarang sudah tidak.
P Bisa diceritakan sehari-hari mas?
I Bisa ha..ha..ha..ha..ha..
30 P Biasa aja mas .. dari pagi sampe pagi lagi.
I Sehari – hari ya.
P Ya.
I Pagi ngamen .. dari start jam delapan jam
setengah .. jam setengah sembilan mbak.
FAJ 5 Kegiatan informan dari
pagi jam 08:00/08 :30
mulai ngamen selesai
sampai jam 14 : 30/ 16 :00
Wib.
35 P Selesai jam berapa?
186
I Selesai ngamen jam empat .. kadang jam
setengah tiga sore.
P Trus pulangnya?
40
I Pulang kesini .. ke kost, tempate calon istri,
tapi sok tempate buk‟e .. kerumah gitu,
tidak tentu. Sering dikost tapi aku.
Informan lebih sering
pulang kekost daripada
pulang kerumah.
P Udah punya calon istri?
I Udah mbak.
P Udah lama pacarannya?
45 I Sudah , mau menikah mbak. Ha..ha..ha..
P O ..
I Jadi istriku bentar lagi mbak.
P O .. tapi orang tua tau semua.
I Tau semua.
50 P Sudah berapa lama dijalanan, org tua tau ?
I Dah 5 thn,orang tua tau ak pengamen jlnan FAJ 4 Informan sudah 5 taun
dijalanan, dan kedua
orang tua informan tau.
P Terus reaksi, responnya dari orangtua?
55
I Yo .. diem mbak ok‟ mbak .. lha apa ..
nyari kerja ya susah .. pegawe negri‟e
gajine kalah karo wong ngamen‟ne mbak.
P Apa iya .. emange seharian ngamen dapat
berapa to mas?
60
I Kadang aku keluar jam delapan pulang jam
empat dapat enam puluh Tujuh puluh.
minim empat puluh ..
P Itu bersih, apa buat beli apa?
I Bersih ...pulang yo dikek‟ke calon istri.
P Apa sudah punya anak?
187
I Belum mbak.
65 P Orang tua istri tau dijalanan, ngamen ?
I Tau semua .. ngijinin kok mbak, ngak apa-
apa, terserah yang penting halal. Ha..ha..ha
.. iya to mbak?
P Iya.
70 I Dari pada nyolong njipuk..
P Udah lama pacarannya?
I Lumayan mbak.. Udah tiga taun mbak.
P Riwayat pendidikan?
I SD sampe SMP di solo semua. DAJ 4 Informan bersekolah SD
dan SMP disolo.
75
P Terus penyebab mas jadi anak jalanan
kenapa?
I Stress mbak… Mabuk terus ko‟ mbak, tiap
hari mabuk, kumpul dgn teman kampung.
FAJ 2 Informan merasa Stres,
mabuk dan akhirnya
menjadi alasan untuk
kejalanan.
P Itu setiap kumpul temen pasti mabuk?
80 I Mabuk terus. Informan Setiap kumpul
dgn teman kampung selalu
mabuk terus hampir tiap
hari.
P Ada waktunya?
85
I Ya .. sore .. malam .. cuman setelah
ngamen ini malah berubah mbak.. Jarang
sekali mabuk, belum tentu seminggu itu
mabuk, kadang satu bulan sekali, setelah
ngamen malahan, sebelum ngamen dulu
mabuuuuuk.
Setelah ngamen kebiasaan
informan mabuk menjadi
jarang, hampir 1 bulan
lebih baru mabuk.
188
P Terus itu kejadiannya gimana setelah
sekolah lulus SMP ngapain?
90 I kerja mbak.
P Kerja?
I Ikut mase di Jakarta. Informan sempat kerja
ikut kakaknya dijakarta
jadi mandor bangunan
selama 4 bulan.
P O .. mas yang nomer berapa?
I Nomer dua.
95 P Sudah berkeluarga?
I Sudah.
P Kerja di?
I Mbangun .. anu pemborong.
P Ikut berapa taun mas?
100 I Empat bulan, jadi mandor bangunan.
P Em .. terus penyebab berhenti kerja dari
sana?
I Nggak boleh orang tua ok‟ mbak. Berhenti kerja di Jakarta
karena tidak boleh oleh
orang tua.
P O .. nggak boleh sama orang tua malahan?
105 I Kangen mbak, nggak boleh jauh disana.
P Trus, saudara adik mas?
I Cewek mbak.
P Terus kakak‟e mase?
I Cewek, cowok, cewek.
110
P Lha kenapa kok nggak boleh ke jakarta
lagi? Kan malah sudah mapan kerjane?
I Lha anu ok‟ mbak .. sing paling anu mbak Di dalam keluarga
189
115
220
.. digondeli mbak .. yang laine yang cewek
malah nggak pa – pa, kerja jauh – jauh
malah nggak pa – pa sama ibu nggak boleh
.. satu bulan saya disuruh pulang, saya
nggak mau dua bulan .. tiga bulan aku tetep
nggak mau , udah empat bulan, bapakku
sakit parah itu yo .. aku mau disusul ke
Jakarta, tapi nggak boleh mas‟se, yow is
terus bapak sakit parah lagi .. ya udah aku
dibolehin masku, aku pulang.
informan adalah anak yg
paling sayangi dan dekat
sehingga tdk boleh kerja
jauh, meskipun anak laki-
laki.
P Sakit apa bapak?
225
I Paru-paru udah lama mbak .. mau di mori
mbak, terus aku datang liat bapak, bapak
bisa bangun lagi, terus sehat.
P Hubungane mas‟se? termasuk anak yang
disayang sama orangtua, Ayah dan Ibu?
I Iya mbak .. hubungannya paling deket. WIS 1
WIS 2
Hubungan informan dgn
orang tua sangat dekat.
230
P Nek hubungane mas sama saudara kandung
lainnya?
I Ya biasa mbak.
P Yo sok dolan-dolan bareng? masih
hubungan nggak?
235 I Adik ragil perempuan.. sering main bareng
.
WIS 3 Hubungan yg terjalin dgn
adik kandung masih baik
shg masih sering maen,
pergi bersama.
P Ya. Masih sekolah adik‟e?
I Kelas satu SMA Muhammadiyah dua
surakarta.
190
P Setiap hari ketemu sama adik‟e?
240 I Nggak, jarang, aku pulang ke kost. Informan jarang pulang
kerumah dan memilih
pulang tinggal dikost.
P Dari pihak orangtua si calon istri mase
respon dan reaksinya gimana.
I Ya nggak papa.
P Punya saudara berapa istrinya mas‟se?
245 I Tiga.
P Yang pacare mas‟se?
I Nomer satu, masih punya adik dua.
P Masse juga pernah maen kesana?
I Sering mbak. Informan sering main
bahkan nginep kerumah
calon istri.
250
P Orang tua mas sama orang orang tua
pacare dah tau?
I Dah tau mbak .. orang aku juga sering
nginep situ.
P Kok yo nggak diresmiin wae.
255 I Nanti mbak .. habis bulan ini langsung.
P Mau nikah?
I Iya mbak.
P Terus dulu ceritanya kok sampe ke jalanan
itu karena apa?
260
I Ya .. pergaulan bebas ok‟ mbak .. liat
temen tu mau mabuk, mau apa itu bebas ..
dimana tempat tiap ketemu temen
kampung mabuk .. mabuk.
FAJ 2 Informan turun kejalan
karena pergaulan bebas
dari teman kampung yg
sering mabuk.
P Berarti mase juga gitu?
191
265
I Dulu saya ikut terus mbak .. tapi sekarang
tidak.
P Berhenti?
I Nggak berhenti tapi ya nggak sering paling
sebulan sekali.
270
P Tadi tau semua itu dari pergaulan teman
ya?
I Ya .. pergaulan teman.
P Terus .. kalau tau di jalanan itu dari siapa?
I Ya tau karena diajak teman. FIS 1 Informan tau jalanan dan
diajak oleh teman.
275 P Lha tanggepan awal mula dari teman apa?
I Ngajak terus .. akhirnya mau ikut terjun
masuk ke dalam pergaulan jalanan,
pergaulan bebas, ketangkep polisi.
Dari teman, akhirnya ikut,
masuk kejalanan.
P Pernah ketangkep polisi?
280 I Tau mbak.
P Gropyokan gitu?
I nggak ok‟ .. masalah narkoba ok‟ mbak ..
ha .. ha .. ha ..
Informan pernah
tertangkap polisi karena
kasus narkoba.
P Kok bisa kena?
285
I Lha dijalan mudah .. kenal narkoba kayak
gitu, banyak yang dijual bebas.
P Emange beli dimana?
I Di apotik mbak. Informan beli obat
terlarang sejenis pil
diapotik.
P Lha bentuknya apa?
290 I Ya kayak obat pil yang di jual bebas bisa Informan juga pernah
192
buat lupa, nggak sadar diri, kalau yang dari
perorangan itu ada .. tertutup mbak ..
jenisnya ganja.
memakai narkoba jenis
ganja yg didapat dari
perorangan secara
tertutup.
P Terus?
295
I Dulukan saya konsumsi kayak gitu ganja
utamanya dah ketangkep udah takut saya.
Setelah tertangkap
informan merasa takut.
P Berapa taun mas?
I Satu taun dipenjara .. taun dua ribu tujuh
awal sampe akhir bulan desember.
Informan 1th dipenjara thn
2007 awal sampai bulan
desember.
300 P Dari orang tua tau kalau di tahan?
I Tau.
P Nggak minta di bebasin dari pihak
keluarga?
305
310
I Dibebasin nggak bisa ok‟ mbak .. narkoba
itu sulit, nggak seperti kasus lainnya .. beda
kalau kasus lainnya kasih uang, habis itu
bisa lepas kalau narkoba itu .. bapak, ibu
saya sampe habis dua belas juta itu katanya
bisa keluar, tapi nyatanya nggak bisa
keluar.
Orang tua informan sudah
berusaha membebaskan
dgn membayar
Rp12.000.000,
Rp7.000.000 utk
membayar
polisi,Rp5.000.000 utk
membayar jaksa, tetapi
pada kenyataannya
informan tdk bisa
bebas/keluar dari penjara.
P Lha itu gimana kok nggak bisa keluar?
I Tujuh juta ke polisi sama jaksa disogok
bapak lima juta ndak bisa keluar .. tuntutan
saya satu tahun setengah, bonus potongan
193
315 masa tahanan setengah tahun.
P Itu terbukti?
I Terbukti makek‟ .. artis aja bisa masuk ok‟
mbak kalau narkoba itu.
P Itu semuanya?
320 I Ya pas operasi di panggung motor.
P Sama temen – temen juga?
I Sendiri ok‟ mbak.
P Lha temen – temen pada tau?
325
I Nggak ada yang tau .. saya itu mabuk mbak
dah fly mabuk .. tidur dibecak waktu
gebrekan saya nggak tau, bangun – bangun
dah di bangunin polisi, saya digeledah ..
tau, saya melarikan diri, saya ketangkep
bawa barang bukti.
Waktu tertangkap polisi
informan dalam keadaan
mabuk tak sadarkan diri
berada dibecak.
330 P Berapa ratus ribu itu mas ?
I Murah mbak .. lima puluh ribu dapet ganja. Dengan Rp 50.000
informan sudah
mendapatkan ganja.
P Orang tua tau pas make gitu?
I Tau.
P Lha terus?
335 I Ya sedih ok‟ mbak .. takut, kaget. Orang tua informan sedih,
takut dan kaget
mengetahui informan
tertangkap polisi.
P Kalau saudara yang lain?
I Nggak tau, taunya cuma ketangkep
gropyokan.
P Kalau mase tau jalanan dari temen .. ada
194
340 yang di idolakan nggak mas?
I Nggak ada dan nggak punya mbak.
P Kalau yang membuat mas tertarik di
jalanan apa?
345
I Ya .. bebas mbak .. kerja nggak diatur
orang nggak disuruh .. mau istirahat ya
istirahat .. mau kerja ya kerja.
FIS 3 Informan tertarik dijalan
krn bebas, dan kerja tdk
diatur.
P Perasaan jadi anak jalanan gimana?
I Bebas ok‟ mbak .. ya seneng. FAJ 6 Perasaan informan
menjadi anak jalanan
bebas dan merasa senang.
350
P Pernah ketemu teman sekolah dulu waktu
di jalanan?
I Pernah mbak.
P Ditanyain?
355
I Ya udah tak jawab wis biasa di jalanan
ngamen hidup di jalan .. guru sekolah dulu
dah pernah ok‟ mbak .. tapi aku dah lulus
P Terus?
360
I Ya ditanyain, kamu ngamen ? ya buk .. lha
kenapa ngamen ? nyari kerja susah .. nggak
ada kerja yang lain .. memang dipandang
jelek tapi yo sing penting hasile nggak
ngrugiin orang lain nggak kriminal.
Informan saat ngamen
pernah bertemu dgn
gurunya,tapi informan
sudah lulus dan informan
menjawab nyari kerja
susah, walau dipandang
jelek tapi hasilnya nggak
ngrugiin orang
lain/kriminal.
P Lha berarti lulus SMP langsung terjun ke
jalanan, terus orang tua?
195
365
I Orang tua nganjurin baik mbak .. saya aja
yang nakal, sejak SMP saya dah nakal .. ni
kaki saya, saya tattoo saya tutupi kaos kaki
itu .. setelah itu ketauan kelihatan guru,
gurunya kaget ha .. ha .. ha
SMP informan kaki
informan ditatto oleh
temannya.
P Itu tattoo selamanya ya?
370 I Iya mbak.
P Trus natto siapa?
I Temen saya mbak.
P Orang tua mas tau?
375
I Nggak tau .. saya dirumah pake panjang
terus .. taunya saya tabrakan, nggak sadar ..
orang tua tau kaget, kowe tattonan!!
Awalnya orang tua
informan tidak tau tentang
tattonya tapi akhirnya tau
saat informan tabrakan.
P Ha .. ha .. ha ..lha terus tanggapan orang
tuamu piye?
380
I Tanyain .. itu habis solat subuh, setelah
sadar dan ada dirumah .. dah sembuh ..
cuma masih muntah ae .. kuwi mbok tattoo
sikilmu?
P Terus?
I Ben, bacut aku .. tak tato yo ben.
385 P Nggak dimarahi?
390
I Nggak dimarahin .. cuma bilang malah
dadi ngono kuwi nik .. cuma gitu, nggak
pernah marah mbak orang tua saya .. saya
sekolah mau dilulusin dah kerjo, setelah
lulus SD saya itu mau disekolahin di bogor
mbak, sekolahin tentara itu lho, ikut om‟me
bilang bapak .. tapi saya nggak mau deh
Saat mengetahui kaki
informan ditatto orang tua
informan tidak marah,
malah setelah lulus SD
informan akan disekolahin
di bogor tentara ikut om.
196
gitu, ini telinga juga dah saya tindik.
P SMP?
395
I SD sudah saya tindik, SMP saya tattoo, ha
.. ha ..
Waktu bersekolah di SD
telinga informan sudah
ditindik.
P Dulu SMPnya mana?
I SMP Negeri tiga Surakarta,
mangkunegaran itu.
DAJ 4 SMP informan berada di
SMP N 3 mangkunegaran,
Surakarta.
400
P Kok masse nggak pengen sekolah lagi,
alesane opo ?
405
I Seneng pergaulan mbak .. lingkungan sini
dari dulu kan pergaulannya nakal semua
mbak, tiap hari mabuk terus .. disini
banyak orang mabuk dari orang tua sampe
anak kecil.
FAJ 1 Dari kecil, informan
tinggal dilingkungan yg
nakal (setiap hari mabuk)n
dari orang tua sampai
anak kecil.
P Lha kan walau di jalanan mas masih sering
pulang kerumah, trus tanggapan orang tua
gimana?
410
I Ya biasa mbak, masih tegur sapa .. tanya,
le .. kowe nduwe beras pora, duwe duwit
pora?
AIS 7 Walau kadang masih
pulang kerumah, orang tua
informan masih sering
memperhatikan dgn
bertanya punya beras atau
uang nggak.
P Terus?
415
I Nek ra nduwe njipuk‟o kuwi .. ha .. ha . ha
.. kalau anak – anak yang lain nggak
mungkin mbak .. ha .. ha .. ha .. tanyao
calon istriku mbak nek aku di tanyain, piye
Kadang orang tua
informan masih memberi
uang Rp 10.000 saat akan
berangkat ngamen.
197
420
.. ndedet pora ha .. ha ..kadang dikasih ..
aku sama orangtua mau berangkat di kasih
sepuluh ribu, nyo .. iki dienggo sangu ..
bapak ibukku suayang banget.
P Lha terus masse nggak pengen bales opo
ngono?
425
I Belum ok‟ mbak .. belum saat‟te, tar kalau
ada saat‟te juga bisa mbales mbak.
P Kalau saudara yang lain, kakak ?
I Dah pada kerja ok‟ mbak, dah pada rumah
tangga semua.
Semua kakak informan
sudah bekerja dan
berumah tangga semua.
P Tapi masih sering ketemu?
430 I Ketemu.
P Kalau ketemu ya tegur sapa juga to?
I Ya kalau nanyain saya ajakin berantem
semua ok mbak.
Informan masih ketemu
dgn kakak/ saudara
walaupun jika bertanya
malah diajak berantem
informan.
435
P O .. ha .. ha .. ha .. diajakin berantem
semua?
I Di rumah itu saya tukang ngruwet, paling
disayang,
P Tetep dibela terus?
440
I Di bela .. aku mbak, setelah pulang dari
penjara Hpnya kakakku, bapakku ..
kamera, sony ericcson, Samsung tak ambil
saya jual mbak .. ketauan bapakku marah –
marah sama saya .. ibuku cuma wis le ..
Setelah keluar dari
penjara, informan mencuri
HP sony ericcson kamera
dan samsung milik
bapaknya yg kemudian
198
445
anu .. ndelek‟o neng kono .. kalau di depan
orang banyak ibukku juga marahin mbak ..
kowe wis gede .. ngono .. ngono .. tapi di
belakang, wis kono wis .. wis .. ndang
mlayu‟o kono .. ndang ndelek.
dijual, walau bapak
informan marah tetapi ibu
informan membela.
P Ibuk‟e ngomong ngono kuwi.
450
I Iyow .. saya pergi dari rumah .. satu
minggu ibuk‟ku bingung nyariin aku saya
dibel suruh pulang tok mbak.
Informan pergi 1 minggu
dari rumah, kemudian ibu
informan mencarinya.
P Lha itu hasil jualan hp, uange buat apa?
455
I Mabuk .. tiap hari mabuk .. seneng sama
temen.
Uang mencuri digunakan
informan utk mabuk dan
senang-senang bersama
teman.
P Terus sama tetangga .. ada yang bilang
tentang mas nggak ?
460
I Ya biasa mbak .. sama tetangga tegur sapa,
kalau bilang gitu nggak ada mbak .. temen
dari kecil semua okk‟, jadi tau semua.
WIS 8 Hubungan yg terjalin
informan dgn tetangga
biasa baik, tegur sapa.
P Kalau hubungan mas dengan sopir, kernet
orang disekitar terminal gitu?
465
I Ya biasa mbak, paling ngobrol biasa pas
naik kernet‟te bilang mas narikine ojo
mekso – mekso, kadang ya sudah kenal ya
paling wis karepmu arep mbok kapak‟ke
penumpang ku sing penting numpak bis.
WIS 6 Hubungan yg terjalin dgn
kernet bis biasa
baik,kadang
mengingatkan saat akan
nariki uang kepenumpang
agar tdk memaksa.
P Kalau sama sopirnya?
470
I Ya biasa mbak .. sama kadang bisa mabuk
bareng.
WIS 5 Hubungan yg terjalin dgn
sopir bus baik dan biasa,
199
kadang mabuk bersama.
P Kalau sama pedagang kaki lima?
I Ya .. nggak i mbak, jarang beli juga,,
nggak kenal deket.
Hubungan yg terjalin dgn
pedagang kaki lima
disekitar terminal nggak
kenal dekat karena jarang
membeli makanan.
475
P Em .. sering cek – cok berantem nggak
sama sopir, kernet .. pedagang gitu?
I Nggak .. belum pernah mbak. Informan belum pernah
cek-cok/ berantem dgn
sopir, kernet dan
pedagang.
P Trus kalau pandangan mas dengan orang
yang baru di kenal gimana?
480
485
I Ya takut gimana juga itu mbak .. ya
soalnya orang liat itu pasti .. alah nggone
wong ndalan ki, wong rusak – rusak ..
padahal belum tentu semuanya mbak,
malah kadang bisa lebih sopan santun
punya unggah - ungguh masih berguna ..
orang dulu pertama kenal mbak‟e apa
langsung mbak? nggodo ngono?
AIS 6 Informan merasa takut
jika bertemu/ kenal dgn
orang yg baru dikenal
karena informan merasa
menganggap pandangan
yg diberikan org baru ttg
anak jalanan itu
buruk/rusak shg informan
malu.
P Nggak.
I Lha iya nggak .. orang kalau tanya juga
masih isin-isinan.
490
P Kalau ngomong gitu biasane ada aturannya
nggak.
I Ngomongan itu biasanya punya aturan .. Menurut Informan
200
nggak cuma omongan kotor .. jorok itu
belum pernah aku.
omongan itu harus punya
aturan nggak hanya
omongan kotor /jorok yg
informan belum pernah
ngomong.
495 P Bahasa yg digunakan setiap hari?
I Biasa bahasa jowo ngoko mbak. AIS 8 Bahasa yg digunakan
informan biasa bahasa
jawa ngoko.
P Kalau sama temen – temen mas?
500
I Biasa mbak .. aku senengane boso ok, jawa
alus, kulino ngajeni, semua ya suka sama
saya .. karna saya orang baik – baik semua
jadinya.
AIS 8 Bahasa yg digunakan
informan dgn teman yaitu
bahasa jawa halus.
P Ada bahasa khusus atau kode yang
digunakan sesama teman?
I Nggak ada bahasa khusus, tapi ada bahasa
tubuh, jadi peraga pegang tangan kanan ke
tangan kiri kita sendiri kepada teman saat
rasia.
AIS 11 Tidak ada bahasa/kode
khusus, tapi bahasa tubuh
peraga, pegang tangan
saat ada rasia.
505 P Kalau aturan ngamen itu ada nggak?
I Ya ada .. antri urutan itu lho mbak. dewe,
nentuin jatahe liat – liat jatahe liat – liat
jatahe bariki sopo .. aku ..kowe .. rian.
Aturan ngamen dijalanan
itu antri menurut urutan
yg datang.
P Tergantung berarti ya?
510
I Ya .. tergantung, menurut waktu .. jadi
yang datang duluan .. itu antri lha ya itu,
baru naik itu nggak boleh itu aturannya.
P Pernah cekcok mas?
I Ya pernah .. ada temen, tapi saya nggak
201
515 pernah ok‟ mbak.
P Kalau ada Satpol PP gitu, ada yang ngasih
tau kode-kodenan nggak mas?
I Ya ada temen sesama pengamen, kadang
kondektur yang tau, sopir becak itu.
Jika ada operasi satpol PP
sesama anak jalanan
memberi tau, kondektur
atau sopir becak yg
memberi tau jika belum
tau.
520 P Ngasih taunya gimana?
I Kasih tau.
P Ada bahasa isyarat?
525
I Nggak ada, kalau ketemu ya ngomong
langsung “Satpol PP” Damas .. Damas
gitu.. kalau nggak tadi bahasa tubuh/peraga
Memberitau saat ada
operasi bilang langsung
„SATPOL PP‟.. Damas..
Damas.
P Pernah ketangkep bareng-bareng nggak
mas?
I Pernah mbak.
P Itu biasanya diapain?
530 I Cuma ditanyain. Informan pernah
tertangkap waktu operasi
tapicuma ditanya, tdk
ditahan seperti kasus
NAPZA.
P Nginep?
535
I Nginep .. kalau yang bawa ganja, tapi kalau
yang biasa – biasa Cuma ditanyain, alamat
lengkap, sudah berkeluarga belum,
orangtua dimana, pekerjaan, disuruh jangan
202
ngamen, tinggalin ngamen.
P Lha terus tanggepane?
540
545
I Mau nanggepin gimana mbak, ya .. kalau
ketemu satpol PP sih dibilangin gitu ya ..
ya .. ya .. pak tapi trus dibelakang ya
ngamen lagi, lha mau kerja apa mbak
selain ngamen, lha kebutuhan dari
ngamenkan sendiri – sendiri mbak,
ngamenkan buat keluarga, buat kebutuhan
hidup, buat makan sehari-hari.
P Lha itu tadi sehari minimal dapat berapa
mas?
I Enam puluh .. lima puluh. Sehari waktu ngamen
informan mendapat uang
Rp60.000 / Rp50.000
P Biasane buat apa saja mas?
550
I Ya buat makan sama calon istri, kadang
ngasih adik keponakan.
Uang ngamen digunakan
informan untuk
makan,kadang diberikan
adik keponakan.
P Kalau hubungan mas sama pedagang,
sopir, kernet itu gimana mas?
I Biasa mbak.
555 P Pernah cek - cok, berantem gitu?
I Nggak ada dan nggak pernah mbak.
P Kalau mase mau ngomong .. ngungkapin
pikiran, kemauane gimana?
560
I Ya ngomong sama temen langsung, tapi ..
yo .. pake basa-basi dulu.
Jika ingin sesuatu
informan memakai basa-
basi dulu dgn teman.
203
P Kalau curhat gitu mase sama temen yang
bagaimana?
565
570
I Ya tertentu mbak .. ora wong sing kulino
wong wak-wak‟an ngono ra tak gagas ,
dadi sing kulino wong sing wis jadi sudah
berumah tangga mbak pengamen –
pengamen yang sudah berumah tangga
orange yang baik – baik itu lho mbak, kan
yo ada mbak .. pengamen yang mabuk,
maen, gitukan ada.
AIS 12 Informan curhat terhadap
masalah yg dihadapi
dengan teman yg dewasa,
mengerti, paham dan yg
sudah mempunyai
keluarga.
P Tiap hari mase ngumpul sama temen?
I Ya mbak. Setiap hari informan
berkumpul dengan teman.
P Itu ngapain aja kalau ngumpul?
I ngamen aja mbak.
575 P Habis ngamen?
I Udah mbak, paling ngumpul ngamen
ngobrol – ngobrol biasa, kadang makan
bareng terus pulang mbak.
Setelah ngamen informan
berkumpul dgn teman utk
ngobrol-ngobrol biasa,
kadang makan bareng
kemudian pulang.
P Nggak ada kegiatan lainnya?
580
I Di jalanan sama temen-temen mbak ..
nongkrong didepan toko-toko gitu.. trus
paling pulang cuma ganti celana .. ganti
baju .. balik ke jalan .. ngamen lagi.
DAJ 6 Kegiatan informan
dijalanan habis ngamen
nongkrong didepan took
ngobrol mateman, pulang
ganti celana, baju
kemudian ngamen lagi.
P Tapi waktu bujang itu orang tua dah tau?
585 I Tau .. ya orang tua nggak boleh sebenarnya Dari awal orang tua
204
590
turun ke jalanan, nggak boleh ngamen
suruh keluar .. saya itu nekat .. nekat ..
nekaaaat .. aku suruh dirumah .. dirumah
orang rumah nggak ada .. was ilang lagi ha
.. ha .. ha ..
informan sudah melarang
tidak boleh ngamen, tidak
boleh keluar rumah. Tapi
informan nekat keluar
rumah.
P Terus?
595
600
I Ya dicariin terus mbak .. pengamen
pengamen itu di tanyakin ibuk‟ku semua,
ditunggu – tunggu kok nggak keluar –
keluar itu, cuma ibu saya itu pengen
ketemu aku nuggu di terminal .. setelah
ketemu Cuma bilang “kowe muliho ..kowe
ndang mulih, nyo salin .. disuruh salin
ganti baju, terus dikek‟i duwit, wis ibu
kwatir ngko nek eneng opo – opo neng
ndalan.
Saat informan dilarang
keluar rumah untuk
ngamen dan akhirnya bisa
melarikan diri utk ngamen
lagi, Ibu informan kuatir
dan mencari keberadaan
informan, setelah bertemu
Ibu informan memberi
uang dan menyuruh
pulang utk ganti baju.
P Itu ibuk ya?
605
I Ya .. sayang banget ok‟ mbak sama saya
dari kecil, paling deket sama ibu‟ ngobrol,
curhat gitu dah biasa .. kalau temen ya
yang bisa diajak berfikir dewasa.
WIS 2 Informan paling dekat dgn
ibu sejak kecil,
ngobrol,curhat,dah biasa
seperti teman yg berfikir
dewasa sehingga ibu
sayang sekali dgn
informan.
P Kalau ngobrol sama pacare mas‟se?
610
I Ngobrolle yo tak jak rembug tuwo .. ha ..
ha .. ha ngono yo isih cilek .. lho mbak taun
kelahiran delapan tujuh ok‟ .. malah lebih
dewasa, soale dari kecil itu pergaulane
lebih dewasa sama aku ok‟, dah tau juga
205
aku mabuk gitu.
P Kalau kenal minuman keras itu dari kapan?
615
I Sudah dari kecil ok‟ mbak .. dari umur
sebelas taun.
Umur 11 thn informan
sudah mengenal minum-
minuman keras.
P Bapak sudah tau?
I Belum tau .. taunya waktu SMP kelas satu.
P Terus dimarahi?
620
I Nggak mbak, kalau ngrokok SMP saya
sudah berani ngrokok dirumah, aku bilang
terus terang sama bapak, “Aku ngrokok ..
daripada aku mendem ngono kae”
Sejak SMP informan
sudah berani merokok
dirumah.
P Terus jawabane dari bapak?
625
I Ya pertama dimarahin .. “durung isoh
golek dewe wae, melu – melu ngrokok, kan
bapak dah maklumi terusan” alah wong
lanang‟e .. mbok ben.
P Terus?
630
635
640
I Saya musuhan sama bapak, sampe
sekarang di biarin saja .. tapi ikatan
batinnya sayang banget sama saya mbak, .
kalau omongan itu biasa banget .. dibiarin
banget .. itu sejak SMP saya mau
disekolahin tentara saya nggak mau .. dah
sejak itu dibiarin dah sayang banget itu
sama bapak .. cuma bapak itu sayangnya
bapak nggak diliatin , lainnya saudara saya
dibiarin saja .. saya datang, pulang
kerumah, tidur gitu .. bangun – bangun
disebelah ada bantal saya udah ada yang
Informan mengaku bahwa
musuhan dgn bapaknya
sampai sekarang akan
tetapi ikatan batin
informan dgn bapaknya
sangat kuat sehingga
sayang banget, walaupun
sayang bapaknya itu tdk
diperlihatkan secara
langsung.
206
ngasih uang mbak.
P Lha berapa .. siapa yang naruh uang ?
645
I Ya bapak .. lima ribu sampe lima belas ribu
gitu kadang rokok .. bapak tau saya nggak
punya rokok ntar disiapin dilemari ..
disisain lah paling nggak dua, lima batang
gitu.
650
P Kalau pas lagi punya masalah, terus
kumpul temen itu mase gimana?
I Diem mbak .. paling ngamuk sama
penumpang yang nggak mau ngasih kalau
pas ngamen .. mukuli gitu aja mbak, kalau
pas ngumpul temen ya diem aja.
AIS 15 Jika informan mendapat
masalah dan kumpul dgn
teman, maka informan
diam dan melampiaskan
kepenumpang yg tdk
memberi uang dgn cara
dipukul secara pelan.
655 P Lha itu mukuline gimana?
660
I Ya paling mukul nggak keras kok mbak ..
pelan gitu dah puas, nggak sampe luka
apalagi berdarah itu soalnya ke bawa emosi
to mbak .. sini kepala lagi pusing ada
masalah .. ngamen baik – baik nggak di
kasih .. ya .. tambah jengkel to mestinya.
P Itu sama ngatain .. misui gitu nggak?
665
I Kalau saya nggak ok‟ mbak, nggak pernah
saya misui, ngomong kotor gitu ke
penumpang.
Informan tdk pernah
berkata kotor kepada
penumpang.
P Kalau pas dijalanan itu pasti ada susahnya
nggak? cerita sama teman juga nggak?
207
670
I Jarang mbak .. orang dijalan itu sueneng
terus, nggak ada susahnya .. nggak mikir
lainnya, kalau masalah dirumah ya dirumah
.. pokoknya dijalan kerja ngamen sama
teman, dah seneng… dapat uang.
Di jalan informan
merasakan jarang utk
susah, selalu senang
ngamen dgn teman dan
dpt uang.
P Ada temen yang pernah ngeluh nggak mas?
kayak ngamen sepi .. aku‟i during mangan
675
680
I Pernah mbak. Ya itu dah biasa mbak ..
sesama orang dah punya toleransi sendiri –
sendiri ngumpulin uang dari anak – anak
per @ seribu dibuat suruh beli makan dan
minum gitu .. sampe segitunya, kadang
orang lain itu aja yang mandang “ wong
ndalan kie elek,, alah isohe mong njaluk
ngene – ngene .. padahal wong ngomahan
rung karuan atine apik.
Jika ada teman yg ngeluh
krn sepi ngamennya, maka
informan mengumpulkan
uang per anak seribu utk
dibelikan makan dan
minum utk dimakan
bersama-sama.
685
P Kalau membantu teman itu liat – liat
nggak?
690
I Ya liat – liat orange dulu gimana mbak ..
kalau pasti orang ngamen baik ya di bantu,
hasil kita ngamen dapat berapa, ntar di
sisain buat dia .. ya dikasih rokok paling
nggak.
AIS 16 Informan jika membantu
melihat-lihat orangnya
apakah baik apa/ tidak.
P Punya keinginan lain selain ngamen ?
I Ada mbak pengen kerja bener di jakarta ..
ikut mas, kakak saya .. bantu parkir rumah
sakit disana.
DAJ 7 Keinginan informan ingin
bekerja yg bener dijakarta
ikut kakak bantu parkir
dirumah sakit.
695 P Yang kontraktor itu?
208
700
I Ya .. itu kakak yang satunya .. kontraktor
juga masih jalan, kan yo sambil bukak toko
besi, matreal juga .. lha aku ne punya cita –
cita nggak pengen ganggu keluarga ok‟
mbak .. pokoknya cara aku cari uang ya
begini, halal, yang penting aku aku nggak
ganggu mereka nggak nyampuri, ngrusui
duwitmu .. ndisik nyat ngrusui ha .. ha .. ha
..tapi saiki yo wis ora .. taubat.
Informan punya cita-cita
tidak ingin mengganggu
keluarga, mencari uang
dgn cara sendiri yg halal
dan tdk mencampuri
urusan.
705 P Terus dari orang tua?
I Ya mendukung mbak .. mendukung
keinginan saya, cuma saya juga belum siap
seratus persen lair.batin, biar begini dulu
aja mbak.
Dari orang tua mendukung
keinginan informan akan
tetapi informan yg belum
siap lair dan batin.
710
P Ya udah mas kalau gitu, mungkin kapan –
kapan jika saya membutuhkan mas, mas
mau lagi.
I Mau, gelem mbak aku.
715
P Ya terima kasih .. Selamat siang Asallam
mu‟allaikum warroh mattullohi
wabbarokatuh.
I Sama-sama wa‟allaikum sallam warroh
mattullohi wabbarokhatu.
209
HASIL WAWANCARA INFORMAN
Wawancara IV
Nama : H.S (L)
Usia : 25 tahun
Tempat : Kost – Kost an Anak Jalanan
Durasi : 1 jam (enam puluh menit)
Keterangan
I : Informan
P : Peneliti
W IV/H.S (L).UMS, 23 JULI 2009
Baris Subjek Uraian Wawancara Klasifikasi Analisis
P Selamat siang mas? boleh kenalan? nama
lengkapnya.
I Heru Setiawan. DAJ 1 Nama informan Heru
Setiawan
P Tempat tanggal lahir? Usia?
5
I Surakarta, dua puluh satu juli delapan
puluh empat, jadi usia sekarang 25th
DAJ 1 Tempat, tggl lahir
Surakarta 21 Juli 1984
P Punya saudara berapa mas?
I Dua, saya nomer satu, adik saya laki-laki
juga.
DAJ 2 Informan anak ke -1 dari
dua bersaudara.
10 P Adiknya masih sekolah?
I Sudah kerja ditoko peralatan rumah tangga
.. “Manis” Sargede.
Adik informan sudah
bekerja ditoko peralatan
rumah tangga “Manis”
sargede.
P Dah lama kerjanya?
I Sudah.
210
15 P Kalau nama ayah?
I … DAJ 5 Nama ayah informan lupa.
P Lupa to mas sama nama ayah sendiri ?
I Aku luama banget nggak ketemu ayah ok‟. Informan sudah lama
sekali tidak bertemu ayah.
P Lha? alamat rumah?
20
I Bibis baru RT nol tiga .. RW dua empat,
kelurahan nusukan, kecamatan banjarsari.
Alamat rumah informan
Bibis baru Rt03/Rw 24
nusukan, banjarsari
P Kok suwe ra ketemu bapak‟i ?
I Wis suwe .. kawet cilek ditinggal ok‟
mbak.
Dari kecil informan
ditinggal oleh ayahnya.
25 P Umur piro?
I Kelas telu SD. Informan ditinggal
ayahnya sejak kelas 3SD
P Berarti neng omah mbibis karo ibukmu?
I Hok‟o.
P Em .. kalau nama ibuk?
30 I Sumarni. DAJ 5 Nama Ibu informan
Sumarni
P Pekerjaannya?
I Pembantu rumah tangga. DAJ 5 Pekerjaan Ibu informan
sbg pembantu rumah
tangga
P Dah lama?
I Wis suwe.
35 P Pendidikan terakhir mas?
I SMP nggak lulus. DAJ 4 Pendidikan terakhir
informan SD, krn SMP
tidak lulus, kelas 3 keluar.
211
P SD nya?
I SD Kristen setabelan Surakarta. SD informan SD Kristen
Setabelan Surakarta.
P SMP nya?
40 I SMP Kristen siji. SMP informan SMP
Kristen 1 Surakarta.
P Tekan kelas piro?
I Telu.
P Lho berarti yo lulus?
I Ra lulus .. metu ok‟.ha .. ha .. ha..
45 P O .. lha ngopo?
I Kahanan ok‟ mbak. Informan tdk melanjutkan
sekolah krn keadaan
ekonomi.
P Lha ngomonge bapakmu lungone neng
ndi?
50
I Kerjo neng Jakarta … tapi yo akhire nduwe
bojo meneh ngono lho mbak.
Ayah informan pergi kerja
dijakarta tapi kemudian
punya istri lagi.
P Neng kawet cilek kowe wes ngerti ?
I Yo wes ngerti no …
P Berarti pisah .. pegat ngono ?
I Ora pegatan, gor pisah ngono tok ok‟.
55 P Berarti ora enek surat cerai ?
I Ora enek. Ayah informan tdk
menceraikan Ibu informan
akan tetapi nekat menikah
lagi.
P Bapakmu nekat nikah meneh malah.
I He em.
212
P Lha terus adikmu ?
60
I Yo tetep sekolah .. tekan STM, lulus terus
nyambut gawe neng manis kuwi.
Adik informan tetap
sekolah sampai dgn lulus
STM.
P Wes pirang taun adikmu nyambut gawe ?
I Sekitar limang taunan mbak.
P Neng ndalanan ngeneki kowe wis suwe ?
65
I Yo wis enem taunan mbak .. aku ndek ben
kerjo disek ok‟.
FAJ 4 Informan sudah 6thn
berada dijalanan
P Kerjo neng ndi ?
I Kerjo neng Jakarta, neng bengkel las. Informan sempat kerja
dahulu dijakarta 6bulan di
bengkel las dgn teman.
P Berarti sempet ketemu bapakmu ?
70 I Yo ora
P Lha neng kono karo sopo ?
I Yo karo konco – konco dijak ngono.
P Kuwi pirang taun neng jakarta ?
I Setengah taun tok ok‟ ha .. ha .. ha ..
75
P Setengah taun ? ha .. ha .. ha .. lha ra kuat
neng kono ngopo ?
I Yo ra betah mbak .. adoh. Informan tdk kuat krn
jauh maka informan
pulang kesolo.
P Terus cita – citamu jare pengen dadi opo ?
80
I Cita – cita ra nduwe ok mbak. Ha .. ha .. ha
..
DAJ 3 Informan tidak punya cita-
cita.
P Ora nduwe ?
I Yo maksud‟te ndek mben yo wis tau ..
pengen dadi ha .. ha .. ha ..
213
P Ha .. ha .. ha ..lha opo ?
85
I Yo maksud‟te sing layak ngono lho mbak ..
coro – corone .. yo karepku pengacara.
Tapi dahulu informan
punya cita-cita sebagai
pengacara.
P Neng terus ??
I Dadi pengacara tenan .. pengangguran
banyak acara.
90 P Nek hobimu ?
I Bal – balan .. sepak bola kuwi karo konco
– konco kampung.
DAJ 3 Hobi informan sepak bola.
P Lha mase pulange ?
I Yo mbibis baru itu pulang kerumah. Informan pulang kerumah
mbibis baru.
95
P Lha biasanya dari sampai rumah jam
berapa ?
I Aku ra mesti ok‟ .. aku sak karepku dewe..
nek muleh nang ngomah karo simbah,
FAJ 5 Informan tidak tentu jika
sudah berada dijalanan,
terserah informan sendiri,
tapi tetap pulang kerumah.
P Lha biasanya dapat berapa sehari ?
100
I Sehari .. ya nek umpomo fuul jam wolu
tekan jam papat minim sak sepi – sepine yo
telung puluh ewu resik.
FAJ 5 Informan mulai ngamen
dijalanan dari jam 08:00 –
16:00 Wib (9jam)
P Lha alasan dan cerita kok pengen dijalan
itu kenapa ?
105
I Yo .. kan bar lulus sekolah, kerjo neng
jakarta .. nganggur, kan yo isen to mbak
karo tonggo. Terus dijak koncoku kuwi ..
ayo meluk aku wae, isoh dienggo tuku –
tuku .. jajan, jak ngamen kuwi.
FIS 2
Setelah lulus sekolah
informan kerja
dijakarta,setelah keluar
kerja kemudian
nganggur,malu dgn
214
FIS 1
tetangga tdk kerja lalu
diajak teman ngamen
dijalanan.
110 P Terus perasaanne piye ?
I Pertama yo isen banget mbak. FAJ 6 Awal ikut terjun kejalanan
informan merasa malu.
P Pernah ketemu teman sekolah ?
I Sering mbak .. sering. Informan sering bertemu
dgn teman saat ngamen.
P Terus ditanyain apa ?
115 I Nggak ditanyain apa – apa mbak.
P Kalau sama tetangga – tetangga dah pada
tau ?
I Ya tau. Tetangga tau kalau
informan ngamen.
P Terus ?
120 I Ya dah biasa.
P Kalau dari ibu ?
I Yo wes ngerti .. biasa .. yo wes memang
golek gawean angel ok‟ gek tur neh
kahanane koyo ngene.
Ibu informan tau jika
informan ngamen.
125
P Lha terus waktu bapak pergi .. kan
ditinggal lama .. nggak pengen nyariin ?
I Nggak mbak ..
P Lha kenapa ?
130
I Wis wegah mbak .. hati ibu saya wis
tersiksa ok‟ .. yo maksud‟te ibuk‟ku .. sak
keluargaku nek go goro – goro bapak tok‟i
yo wis dadi koyo ngene .. umpomo ndek
mben ora pisahan .. yo ra mungkin dadi
AIS 7 Informan sudah tdk ingin
mencari Ayahnya karena
informan kasian kepada
Ibunya yg sudah terlanjur
sakit hati.
215
135
wong ndalanan, ra mungkin ibuk‟ku
kerjone koyo ngono.
Informan merasa bahwa
keadaan kehidupan ini
karena ayahnya
P Lha mbiyen bapakmu kerjone opo mas ?
140
I Ndek mben sopir truk .. pabrik bromo pitik
kuwi lho .. luar kotanan terus ngono lho
mbak .. paling muleh ngomah ki seminggu
pisan, kadang petang ndino.
DAJ 5 Pekerjaan ayah informan
sopir truk ayam bromo.
P Lha kowe ngerti bapakmu nikah soko
ngendi ?
145
I Soko sedulur – sedulur koyo lek‟ku, adik‟e
bapakku, ngerti nek neng jakarta nduwe
bojo meneh.
Informan tau Ayahnya
menikah lagi dari saudara
ayahnya.
P O .. sok kowe yo iseh ketemu karo lekmu
kuwi ?
I Iseh.
P Lha bapakmu asline ngendi ?
150 I Bapak mbibis, nek ibuk‟ku asline jogja. Ayah informan asli mbibis
dan ibuknya asli jogja.
P O .. lha nek hubunganmu karo simbah soko
bapakmu piye ?
155
I Aku nyat melu .. sak omah karo mbah
mbibis kok mbak .. dadi ibuk‟ku ki neng
adoh ngono lho karo aku, dadi sesasi pisan
bali, dadi aku karo adikku sing ngopeni
mbahku.
Informan tinggal bersama
nenek(dari tua Ayah) yg
berada dimbibis.
P Lha nek ibukmu tinggale ?
160
I Neng masjid sholikin kono kuwi lho mbak
.. dewek‟ke melu wong.
Ibu informan tinggal di
masjid sholikin dgn
majikannya.
216
P Wis suwe ?
I Wis suwe banget .. yo .. kuwi kawet aku
karo ibu pisahan karo bapakku kuwi.
165
P Lha berarti sing nyekolahke kowe nganti
SMP karo adikmu yo simbahmu kuwi ya ?
I Ibuk‟ku, tapi sing ngopeni tiap harine
simbahku, neng nek bayaran sekolah
dikirimi ibuk‟ku sesasi pisan nek adikku
butuh bayaran.
Ibu informan yg
membiayai sekolah adik
informan, tapi untuk biaya
makan sehari-hari oleh
nenek.
170 P Sering ketemu ibuk ?
I Kerep ketemu mbak.
P Setiap taun masih sering ngumpul bareng
keluarga karo lekmu ?
175
I Kerep .. paling neng wonogiri asline
simbahku.
Setiap taun masih kumpul
keluarga ditempat nenek
yg diwonogiri.
P Nek karo keluarga jogja ?
I Nek karo jogja malah jarang banget, nek
ibuk‟ku karo adik‟ku kerep banget setaun
pisan rono mbak, nek aku ratau.
Jika dgn keluarga dari
jogja malah jarang banget
ketemu dan kumpul.
180 P Ora pengen nyambut gawe liyane ?
I Aku jane yo pengen mbak .. tapi durung
eneng sing nawari, mubeng – mubeng neng
bangunan ngono kae during eneng sing
mbutuhke.
Informan ingin bekerja
selain ngamen, tetapi
belum ada yg menawarkan
pekerjaan lagi setelah
mencari lowongan
pekerjaan.
185
P Lha koncomu sing ngajak kowe mbiyen
neng jakarta iseh ?
217
190
I Iseh .. iki malah anu .. neng kono nyopir
angkutan, ndek mben koncoku sing ngajak
aku ngamen kuwi wis ngajak kerjorono
malahan, lha yo saiki malah dadi sopir
angkot kuwi.
Teman informan yg
mengajak kejalanan itu
sekarang bekerja sebagai
sopir angkutan.
P Lha ngopo kowe ra rono yoan ?
I Adoh ok‟
195
P Lha kowe langsung tertarik wae pas diajak
neng ndalan kuwi.
I Iyo .. tinimbang nganggur, mesak‟ke
mbahku paribasan pengen arep njaluk jajan
mosok njaluk mbah‟e.
FAJ 2 Alasan informan berada
dijalanan karena daripada
nganggur dan tidak ingin
merepotkan neneknya.
P Neng mbah‟e ngerti nek neng ndalanan ?
200 I Ngerti kabeh mbak keluarga ki. Semua keluarga tau bahwa
informan berada dijalanan.
P Lha tanggepane ?
I Yo wis sing penting ora sing – sing.
P Nek tindik, tattoo kuwi kenal, ngerti kawet
kapan ?
205
I Yo iki kawet mulai terjun neng ndalan ..bar
muleh soko jakarta langsung neng nggone
koncoku.
Setelah pulang kerja dari
Jakarta, informan
menindik telinga dan
menatto tubuhnya.
P Lha ibuk‟mu ngerti ?
I Ngerti. Ibu informan tau jika
informan menindik dan
menatto tubuhnya.
210 P Lha terus tanggapane ?
I Yo pertama dilok‟ke mbak .. awak di orek Awal ibu informan tau
218
– orek. jika informan menatto
tubuhnya berkata „tubuh
kok di corat-coret.
P Terus jawabanmu ?
I Yo wis meneng wae.
215 P Lha simbahmu ?
I Yo podo ngelok‟kene .. tak jawab wis
bacut ok‟.
P Lha kowe mau neng ndalane ?
220
I Yo dijak koncoku bar aku neng jakarta
kuwi.
P Lha terus kowe pengen dadi koyo koncomu
kuwi yoan ?
I Pengen .. pengenku yo kerjo. Keinginan informan utk
ikut teman yg berada
dijalanan karena hanya
ingin bekerja.
225
P Pertama temenmu ngajak ke jalanan, kamu
juga langsung tertarik gitu ?
I He em .. pertama di jalanan ya sebentar
dulu satu jam sampe tiga jam dah cukup
buat jajan pulang .gitu .. lama – lama biasa.
Awal pertama dijalanan
itu hanya mampu bertahan
1jam sampai 3jam.
P Perasaanmu dijalanan gimana ?
230
235
I Yo jane aku .. perasaanku isen asline no
mbak neng gandeng kebiasaanku wis
ngene yowes cuek wae .. seumpomo tekan
saiki neng ndalan aku yo wis isen ok‟ .. ora
mungkin to mbak .. gandeng yo wis
kebiasaan saking suwene to mbak,
bersahabat dengan debu, hahahaha .. haha
FAJ 6 Perasaan informan
menjadi anak jalanan
malu,akan tetapi karena
sudah terbiasa menjadi
cuek.
219
.. kan wis biasa.
P Yang membuat sebab – alasan suka
dijalanan apa ?
240
I Yo maksudte bebas gitu lho mbak kalo
dijalanan .. temen- temen juga banyak.
FIS 3 Hal yg membuat tertarik
dijalanan karena bebas
dan mempunyai banyak
teman.
P Masih komunikasi sama teman yang
dijakarta ?
245
I Ini yang terakhir setahun dulu itu ya ..
omong – omongan katanya mau pulang,
tapi sampe sekarang belum.
Komunikasi dgn teman yg
dulu mengajak kejalanan
dan sudah bekerja
dijalanan masih baik.
P Itu teman ?
I Teman sekaligus, tetangga rumah satu
kampung.
250 P Kalau sama ibuk ketemunya ?
I Sebulan sekali. Informan ketemu Ibunya
1bulan sekali.
P Kalau pas dijalanan kan ketemu sama
sopir, kernet .. pedagang – pedagang yang
lain itu gimana hubungannya ?
255 I Ya .. biasa mbak.
P Sering berantem nggak ?
260
I nggak mbak, yo paling sing ngamen bar
miras ngono kan umpomo munggah
kadang ko gowo emosi mbak .. kadang ya
berantem masalah sepele.
WIS 5
WIS 6
Informan jarang berantem
dgn sopir/kernet, kadang
emosi karena masalah
sepele dan sambil
minuman keras.
P Sering nggak ?
220
I Ya kalau dulu sering, tapi sekarang jarang,
nggak ada mbak .. ngamen ya ngamen cari
uang ok‟.
Informan dulu sering
mabuk, tapi sekarang dah
jarang, karena ngamen
cari uang.
265 P Emang tiap hari miras ya ?
I Ya nggak .. maksudnya kalau dulu masih
bebas mau miras, tapi sekarang kalau
miras, ketahuan ya ditangkep sama
petugas.
Dulu miras masih bebas,
sekarang kalau ketahuan
petugas ditangkap.
270 P Pernah mas ?
I Aku belum pernah .. kalau aku pengen
minum ya .. habis ngamen selesai aja, baru
miras, soalnya bahaya banget ok‟mbak,
ketahuan petugas ditangkap.
Informan miras kalau
selesai ngamen, karena
kalau sekarang ketahuan
bahaya langsung
ditangkap petugas.
275 P Lha kalau ditangkep suruh ngapain ?
I Ya biasanya ya pakai aniaya juga disana. Jika ditangkap informan
mengaku dianiaya.
P Lha pengen mbales ?
I Yo jane niate pengen mbales, neng kono
petugas ok‟, arep dendam ora isoh.
280 P Kalau hubungan sama adeknya ?
I Ya baik – baik saja .. tiap hari ketemu. WIS 3 Hubungan informan dgn
adik kandung baik-baik
saja tiap hari ketemu.
P Sering komunikasi juga ?
285
I Ngobrol terus ok mbak .. tentang kerjaan,
adikku ya cari – cari informasi lowongan
kerja buat aku supaya aku bisa lepas dan
tidak dijalanan, dulu ada didaerah jaten
Informan sering ngobrol
dan meminta tolong
kepada adik kandungnya
mengenai lowongan
221
290
sopir truk .. lha itu critanya kalau
seumpama aku dikasih tau adikku sekarang
.. kesalahanku hari minggu aku baru kesana
tapi pas kesana nggak jadi .. katanya dah
dapat .. ya sudah nggak jadi, itu yang
nyariin adikku.
pekerjaan agar informan
tidak ngamen berada
dijalanan lagi.
P Lha terus sekarang sudah ada lagi ?
295
I Belum ada lagi .. ada tapi pakai ijazah
SMA.
P Lha adikmu bisa kerja di toko Manis itu
gimana ?
I Di bantu temannya mbak, ditarik dari
gereja.
Adik informan bekerja
ditoko Manis krn bantuan
teman dari gereja.
300
P Em .. ada kode khusus nggak kalau
ngomong sama teman di jalanan.
I Nggak ada. Tidak ada kode/bahasa
khusus saat berada
dijalanan.
P Kalau pas ada Satpol PP.
305
I Biasane nggak Satpol PP mbak, tapi polisi
anyaran.
Menurut informan bukan
satpol PP, tapi polisi yg
baru yg beroperasi dan
menagkap.
P Nakoni opo ?
I Yo digowo sek neng poltabes di data. Jika tertangkap dibawa
dipoltabes dan didata.
P Wis ngono tok ? sing galak ngono piye ?
310
I Kadang nendangi mbak .. moro tangan ..
nek nggetak‟e tetep nganggo.
Kalau untuk polisi baru yg
galak, kadang menendang
222
para anak jalanan.
P Pirang dino mas.
I Biasane yo gor umpomo kecekel jam
sewelas diulehke jam papat, kadang jam
limo, jam telu .. ora mesti mbak.
Jika berada dipoltabes itu
tidak mesti 1 hari. Kadang
8jam kemudian dilepas.
315 P Berarti di lebokke sel ?
I Yo ra dilebokke sel .. gor di data tok
kadang kon ngresik‟i kantor polisi, kon
njabuti suket.
Jika tertangkap tdk
dimasukkan kedlm sel,
akan tetapi didata dan
disuruh membersihkan
kantor, mencabuti rumput.
P Kowe pernah mas ?
320
I Aku durung pernah mbak .. aku wedi ok‟ ..
ha .. ha .. ha ..wedi loro ati dilok‟ke, misale
gor isohe ngamen tok misal krungu iki
eneng garuk‟an lho .. ngono wis sisan rasah
ngamen.
Informan belum pernah
tertangkap polisi karena
takut sakit hati. Jadi, jika
dengar ada operasi
garukan informan tdk lagi
mengamen dijalanan.
325
P Ngomong langsung to ? ora eneng kode ?
nek dadakan.
330
I Ora eneng kode, ngomong langsung lha
kan misale umpomone garukane soko
terminal disek, posisine ndelalah aku neng
ngemplak,kan soko terminal kuwi salah siji
mesti eneng sing lolos,ngko ngomong
ngono,ndelalahe pas kecekel ora eneng
sing ngandani yo .. bejo .. bejan, opo
peraga ketemu pegang tangan wis ngerti.
AIS 11 Tidak ada kode bahasa
khusus, akan tetapi misal
operasi dari terminal,
maka jika informan berada
dingemplak, pasti salah
satu teman informan ada
yg lolos dan memberitahu
informan.
P Neng kowe wis pernah ?
335 I Yo ndelalah durung pernah,ojo nganti.
223
P Lha nek ngamen ngono eneng aturane pora
?
340
I Eneng mbak .. sekolah wae eneng aturane
.. aturane antri mbak, sing eko disek yo
kuwi sing munggah bis ngamen.
Ada aturan ngamen
diterminal, yaitu antri urut
sesuai dgn yg awal datang.
P Kabeh bis mas ?
I Sing diutamak‟e bis sumber kencono
mbak.
Yang diutamakan untuk
ngamen itu bis sumber
kencono karena sudah
pasti banyak
penumpangnya.
P Lha ngopo ?
345
I Yo gor bis siji kuwi sing genah akeh
penumpange .. paling ora sak bis minim
kuwi petang ewu .. genah ajeg kuwi.
P Eneng preman ora ?
350
I Ora eneng mbak .. golek .. ngamen nggo
dewe.
Di sekitar terminal tidak
ada preman, ngamen
untuk diri sendiri.
P Nek pengen sesuatu .. ngomong opo
ngono, biasane piye karo konco.
I Yo gari ngomong langsung wae mbak. Jika ingin sesuatu
informan langsung bilang.
355
P Pernah kowe ngelokke koncoku yo nek
nduwe salah karo aku. Nek padu tau ora ?
I Yo tau mbak .. kadang sepele tok ngono
isoh dadi rame, padu, yo .. koyo antri
ngamen barang ngono kuwi.
P Nek narkoba ngono mas ?
360 I Aku ra kenal narkoba, tapi nek miras iyo Informan tidak memakai
224
mbak. narkoba, tetapi Miras.
P Kenal miras sejak kapan ?
I Dari kenal jalanan baru tau. Informan mengetahui
miras sejak berada
dijalanan baru.
P Ibukmu tau.
365
I Tau mbak, tapi yo tak jogo .. semisal
ibukku muleh sesuk yo .. dino iki ngko aku
ra mendem disek, tapi yo jane ngerti ibuk
nek gaene aku mendem.
Walaupun ibu informan
tau jika informan suka
minum-minuman keras,
informan menjaga agar
ibu tdk tau.
P Setiap hari to ?
370
I Nggak kadang – kadang aja, kalau diajak
teman gitu aja.
Informan minum-
minuman keras kadang-
kadang jika diajak oleh
teman.
P Kalau mau curhat itu biasane mas mmilih –
milih teman nggak, apa pas ngumpul
bareng gitu.
375
I Aku kalau curhat nggak pernah milih –
milih teman mbak, semua teman tak
curhatin seandainya punya keluhan atau
punya masalah nggak pernah tak
sembunyiin, malah tak critaiin semua.
AIS 12 Informan terbuka jika ada
masalah kepada semua
temannya, dan tdk pernah
milih-milih teman.
380 P Lha kenapa ?
385
I Lha aku takut .. kalau missal punya
masalah, cuma diem .. disimpen terus kan
bisa penuh nggak kuat .. akhirnya bisa
stress bahkan gila, kejadian itu tetanggaku
sendiri mbak.
Informan takut jika punya
masalah dipendam akan
stres bahkan kalau tdk
kuat akan gila.
225
P Em .. iya to ?
390
I Iya mbak, critanya itu tetangga orangnya
pendiem .. tiap ada dan punya masalah itu
disimpan terus .. lama – lama gila stress ..
tapi sekarang udah mendingan, dulu
ngamuk – ngamuk terus.
Informan bercerita
tetangganya yg stress
karena memendam
masalah yg dihadapi atau
tidak pernah cerita.
P Kok kamu tau penyebabnya itu ?
395
I Yo tau, soalnya dia itu kalau nggak diajak
bicara juga nggak bicara, jadi masalahnya
disimpen terus .. ya itu terakhir ceritanya
itu sepeda montornya di bawa temannya
terus ketilang polisi mokmen ngono ..
ndelalah koncone kuwi ora tanggung
jawab.
Tetangga informan
menjadi stress karena
mempunyai masalah
sepeda montornya dibawa
teman kemudian ketilang
polisi dan temannya
tersebut tdk bertanggung
jawab.
400 P Masalah‟e gor kuwi.
I Yo .. kuwi sing terakhir .. sak durung –
durunge yo ono .. tapi sak ngertiku kuwi
bingung kae jane gor seket ewu tok.
P Terus ?
405
410
I Lha kuwi bingung kae ngolek‟i STNK ne
sing nyekel pertama kuwi sopo ngono lo
mbak, kuwi nunggu mbok nganti rung
minggu, sidak‟e kecekel kuwi kenek‟e ora
skeet neng satus selawe, lha bar kuwi
muleh ki ngamuk.
P Ngerti – ngerti ngamuk ?
I Hok‟o ngamuk .. mbantingi opo – opo.
P Lha bapak – ibuk‟e ngerti ?
I Ngerti .. wong pas ngamuk kuwi ora Akhirnya teman informan
226
415
kelingan opo – opo, jenenge ku wae ra
kelingan, trus diobati disek ra mari .. mlebu
nang rumah sakit jiwa selama rung wulan
mbak.
yg stress diberi obat tapi
tidak sembuh dan masuk
rumah sakit jiwa selama 2
bulan.
420
P Berarti setiap masalah mbok critak‟ke
kabeh ya nek kumpul karo konco –
koncomu ?
I Iyo .. paribasan umpomoo aku lagi mumet,
sedih, susah, seneng ngono tak critake
kabeh mbak .. ora isin aku.
Semua masalah informan
diceritakan semua baik
perasaan hati sedang
sedih, susah maupun
senang.
425 P Lha terus tanggepane konco – koncomu ?
I Yo wis ngeki saran
ngene…ngene…ngene..
Tanggapan dari teman
informan yg
mendengarkan memberi
saran.
430
P Nek suasana hatimu lagi sedih .. susah,
benci, anyel ngono tetep ngumpul karo
konco – konco yoan ?
I Yo ngumpul no .. tetep ngumpul karo
konco, aku neng ngomah ki paling gor turu
tok sewengi.
AIS 15 Jika suasana hati informan
sedang sedih,susah, benci
informan tetap berkumpul
dgn teman sesama anak
jalanan.
P Liyane kuwi.
435
I Bar kuwi paling dolan – dolan karo
ngamen terus, lha mesakke ibuk‟ok ..
paribasan aku sekolah terus ngono, kan
rasane abot banget ngono lho mbak, ben
Informan merasa kasihan
dgn ibunya jika harus
terus bersekolah karena
biayanya,maka informan
227
440
adiku wae sing sekolah kuwi aku bar metu
sekolah terus ngamenkan mbendino
raketang sewu adikku yo tak sangoni, kan
aku terjun neng ndalan adiku iseh sekolah.
ngamen agar dpt
meringankan beban
ibunya, kadang informan
juga memberi uang saku
kpd adiknya.
445
P Kowe nek ngumpul biasane emang dah
wajib, kebutuhan opo cuman sak senenge
atimu ?
I Sak senenge atiku tur ajeg. Berkumpul dgn teman
adalah menurut suasana
hati informan dan sering.
P Kowe mileh – mileh konco pora nek neng
ndalan ?
I Ora, ngumpul .. yo .. ngumpul. Informan tdk memilih
teman saat berkumpul dgn
teman.
450
P Konco neng ndalan sing koyo piye sing
mbok pengeni ?
455
I Yo konco sing isoh ngerteni aku, tapi aku
ra mileh – mileh konco mba, kabeh tak
kumpuli neng ndalan , dadi seumpomo bar
kumpul karo iki, ngko karo kae .. dadi
kabeh, ora mileh – mileh.
AIS 14 Informan menginginkan
teman yg bisa mengerti
keadaan informan dan
semua teman dikumpuli,
tdk memilih teman.
P Em .. nek konco neng cedak omah ..
kampong , tonggo ngono ?
460
I Wonge individu ok‟ mbak, paribasan oleh
gawean ngono kuwi, ora tau ngomong karo
konco – konco gaene kumpul aku.
Teman diperkampungan
itu individu, tdk mau
memberi tau jika ada
lowongan pekerjaan baru.
P Lha ngopo ?
228
465
I Yo wis dipek, ditandangi dewe, paribasan
pendaftaran sekolahan ngono kuwikan tiap
taunkan eneng parkiran mbak, ngono kuwi
konco – konco yora dikandani, diayahi
dewe.
P Terus saran – saran soko koncomu nek
kowe lagi eneng masalah ngono piye ?
470 I Yo wis tak tompo sarane. Saran dari teman informan
jika ada masalah selalu
diterima.
P Lha kalau nggak tidur rumah, biasanya
tidur mana ?
475
I Dikost temen yang jauh .. biasanya diajak
maen dulu .. tar baru nawarin “ayo Ru turu
kostku wae” yo ge
lem ?
Jika tidak tidur dirumah,
informan tidur dikost
teman yg jauh.
P Simbahmu ngerti ?
480
I Yo ngerti, aku wis biasa nang omah, karo
keluarga ki .. dadi .. muleh ora muleh yo
wis biasa, umpomo nek ra muleh yo paling
turu neng nggone koncone.
Nenek informan sudah tau
kebiasaan informan jika
tidak pulang kerumah.
P Dari temanmu juga pernah curhat kekamu?
I Ya pernah.
P Biasanya masalah seperti apa ?
485
490
I Yo biasane nek koncoku sing cedak kuwi
curhate masalah umum tekan masalah
pribadi .. yo koyo aku, soale aku yo
ngomong karo koncoku, pokok‟e critane
kabeh ngko ndak daripada edan nduwe
masalah dipendem wae.
Teman informan jika
curhat dgn informan dari
masalah umum sampai yg
masalah pribadi.
229
P Kowe ora nduwe niatan nggolek‟i
bapakmu meneh ?
495
I Ora mbak .. ibuk‟ku tabah, sholate ndeles,
ibuk‟ku islam, bapakku kristen .. aku,
adikku Kristen.
Ibu informan orang yg
tabah, sholatnya rajin, Ibu
informan beragama islam,
sedang Ayah, informan
dan adiknya beragama
Kristen.
P Lha pas nikah ?
I Nikahnya, kata ibuk‟ku nikah islam. Pernikahan Ibu dan Ayah
informan dgn agama
islam.
P Kowe yo pendak dino minggu neng gereja
?
500 I Ora tau. Informan tdk pernah
kegereja.
P Kalau teman – teman dijalan kebanyakan
agamanya apa ?
I Islam.
P Hubungan dengan Ibu?
505
I Ya biasa ,, lumayan dekatlah, sejak
ditinggal Ayah, dan sebelum ibu bekerja
jadi pembantu rumah tangga itu. Setelah
bekerja ketemunya sebulan sekali, tapi
kadang aku yang ketempat kerjanya.
WIS 2 Hubungan Informan
dengan Ibu lumayan
dekat, setelah ditinggal
Ayahnya pergi kerja dan
tidak kembali.
510 P Pernah berantem dengan teman mas ?
I Pernah .. diserobot gitu .. tapi aku ya
ngomong wis ben lah, sewanci – wanci kan
yo isoh tak bales genti.
Informan pernah didahului
teman saat antri kepada
temannya, tapi informan
hanya diam dan berharap
230
suatu saat dpt balasan.
P Wo ?? hahaha .. malahan.
515
I Yo kan mbales‟e podo ngono lho mbak
ngko during wayahe wis munggah kan ora
tertib aturan jenenge.
P Kalau sama pedagang yang lain pernah
berantem nggak ?
520
525
I Nggak pernah .. tapi yo paling sing dodol
neng njero di barengi, kadang ko pas
nyebar dagangane .. kene pas nariki, kan
otomatiskan penumpange konsentrasine
dadi buyar, dadi tuku‟ik opo ngekk iki ..
kadang dilok‟ke karo pengamen, mbok keri
sek pak .. gentian.
WIS 7 Informan tidak pernah
berantem dgn pedagang
warung, akan tetapi
pedagang asongan yg
bersamaan saat berada di
bus yg menawarkan
daganganya,sehingga
membuat penumpang jadi
bingung jika memberi
uang.
P Terus liyane eneng sing melu omong ?
I Raeneng meneng.
P Nek karo kernet sopir yo tau cek cok ?
530 I yo pernah .. tapi jarang banget. WIS 5
WIS 6
Informan jarang pernah
cekcok kepada sopir dan
kernet bus.
P Nek karo penumpang liyane nek ra dikek‟i
?
I Yo wis rapo – po Jika penumpang tdk
memberi uang maka
dibiarkan informan.
P Ora nesu po anyel ?
535 I Yo ora .. lha paribasan aku ngamen – Informan tdk marah
231
540
ngamen dewe, munggah miduk bis, sak
karepku dewe, mosok ra dikek‟i arep nesu
– nesu paribasan ora eneng sing ngakon
ngono lho mbak, yen menurutku, tapi
mboh menurute cah – cah liyane.
kepada penumpang yg tdk
memberi, krn informan
tau diri kalau ngamen itu
atas kehendak sendiri,
bukan disuruh orang lain.
P Nek ngobrol sing di omongke opo ?
I Yo paling ngamene wingi entok
piro.
Obrolan yg sering
diomongin tentang
perolehan ngamen dapat
berapa.
P Pengenmu urip ki piye ?
545
I Pengenku kerjo sing nggenah ora neng
ndalan meneh, konco – koncoku yow is tak
tembungi .. alesane durung ono .. sing
digolek‟i nyopir.
DAJ 1 Keinginan informan
adalah bekerja yg layak,
dan meninggalkan jalanan
dan hidup lebih baik.
P Lha kowe ?
550
I Ora iso nyopir, arep kursus yo nganggo
duwit, tekan tuwo yo kanggo .. paribasan
angkot po taksi ngonokan tekan tuwo.
P Nek ibukmu dewe ngarepke dadi opo
ngono.
555
560
I Ora dadi opo – opo mbak, wis genah mbak
kan mergo lingkunganku mbak, cilek
ngono wis kenal mulai udud .. mendem ..
yo karepe ibuk‟ku mbiyen kan sekolah
ragate akeh, paribasan gajiane gor piro,
durung adik‟ku.
FAJ 2 Lingkungan informan
sudah tidak baik, sejak
kecil informan sudah
mengenal rokok, minuman
keras.
Keinginan Ibu informan
terus sekolah, tapi
informan tdk mau krn
biayanya banyak.
232
P Kowe karo bapakmu piye ?
565
I Anyel nganggo banget, upomo ketemu yo
ra tak anggep pak, tersiksa, suwe lho mbak,
kat aku umur 13 taun iki umur 25 taun,
berarti kan 12 taun.
WIS 1 Informan benci kepada
ayah informan, karena
tidak tanggung jawab
kepada Ibu,adik informan
dan informan.
P Nek adikmu ?
I Adik‟ku wonge resik ok mbak neng grejo
seminggu minim peng telu, muleh kerjo
ngono mbukak alkitab, aku ra tau.
Adik informan rajin
beribadah, minimal
seminggu 3 x pergi
kegereja.
570 P Ibukmu ?
I Ibuk‟ku biasa, agama mbebaske, pilihan
agama kuwi.
Ibu informan
membebaskan ttg pilihan
agama.
P Sering ketemu sama simbah dari ibu ?
575
I Jarang banget .. rumahnya juga jauh jogja ..
lagian mesti simbahku kono anyel no
mbak.
Informan jarang sekali
bertemu nenek dari Ibu,
karena rumahnya jauh dan
nenek dari ibu sudah
benci.
P Kenapa dulu nggak ke jogja saja ?
I Masalahe sejak lahir aku neng kene mbak
wis menyatu neng kampong kene.
Informan memilih tinggal
disolo, tdk dgn nenek dari
Ibu, krn sejak lahir sudah
berada disini.
580
P Terus .. tadikan taunya dari pakde ya kalau
bapakmu dah nikah lagi, lha itu ibukmu
gimana usahanya, apa sudah mencari dan
penyelesaian
233
nya ?
585
I Nggak mbak dibiarin saja, dulu awalnya
sudah pernah mencari kesana ke jakarta
sendirian, aku dititipin simbahku .. tapi ya
nggak ketemu.
Saat tau Ayah informan
menikah lagi, maka
awalny Ibu informan
mencari kejakarta tapi tdk
ketemu.
590
P Tanggapan yang muncul dari tetanggamu
piye ?
I Wis biasa gosip .. gosip. Tetangga informan suka
gossip.
P Kamu juga pernah kumpul sama
tetanggamu
595
I Sering mbak, baik hati semua bagiku
walaupun individu.
WIS 8 Informan sering ngumpul
dgn tetangga, walaupun
tetangga informan
individu.
P Pernah dikatain sama penumpang atau
orang di sekitar tentang pekerjaan mas ?
I Yo .. pernah mbak mosok mas‟se iseh
enom ngamen.
Informan pernah dikatain
penumpang,” masak
masse masih muda
ngamen”
600 P Padu karo penumpang wis tau ?
605
I Pernah mbak ndek mben wis suwe banget
.. sepele ceritanya paribasan aku ngamen
nariki ngene ki disampluk ok‟ tanganku.
Disampluk ? terus ? Kan yo recehe sing
wis entok mau tibo kabeh .. kan yo anyel
..terus yo tak lok‟ke, “mbok ngajeni sitik
mas, benero aku ngamen yo .. aku wes
Informan pernah berantem
dgn penumpang, ceritanya
waktu mau meminta uang
tidak dikasih penumpang,
malah tangan informan
disampluk, kemudian
uang receh yg didapat dari
234
ngajeni kowe ok” terus wonge meneng
wae.
penumpang itu jatuh
semua, jadi informan
kesal dan berkata “ benar
aku Cuma pengamen, tapi
ya dihargai dikit,
penumpang tsbt hanya
diam.
610
P Em .. tak kiro mbok kampleng
genti ?
I Ra tau mbak .. ora wani, kasus malahan. Informan tdk pernah
menggunakan kekerasan
kepada penumpang.
P Kalau ada temanmu yang mendapat
musibah itu kamu gimana ?
615
620
I Kalau ada musibah, aku langsung
memberikan bantuan semaksimalnya, ya..
buat proposal, kemudian dimintakan
keteman-teman juga, kalau tidak punya
uang ya.. paling tidak kita berdoa untuk
kesembuhannya, atau menghiburnya..
paling tidak sakitnya dihati bisa berkurang.
AIS 16 Jika teman informan
mendapat musibah, maka
informan semaksimal
usahanya membantunya,
tidak hanya dgn uang, tapi
doa dan usaha untuk
menghibur hati temannya.
P Milih-milih teman tidak kalau bantu ?
625
I Aku kalau bantu tidak pernah milih-milih,,
walaupun orang / temanku tadi pernah
jahat dan benci sama aku, aku tidak peduli
tetep tak bantu dan aku tidak mengharap
balasan kalau membantu, aku ikhlas.
Informan tidak memilih-
milih teman jika
membantu, semua
dilakukan informan dgn
ikhlas tdk mengharap
balasan.
P Ya sudah, terimakasih waktunya .. kapan –
235
kapan disambung lagi ya.
630 I Ya mbak.
P Assalam‟muallaikum warrohmattullohi
wabbarokatu.
236
HASIL WAWANCARA INFORMAN
Wawancara V
Nama : A.P (L)
Usia : 30 tahun
Tempat : Tempat Parkiran Sepeda Motor Terminal Tirtonadi
Durasi : 60’ (1 jam)
Keterangan
P : Peneliti
I : Informan W V/ A.P (L) UMS, 24 Juli 2009
Baris Subjek Uraian Wawancara Klasifikasi Analisis
P Selamat sore mas?
I Sore juga
P Nama lengkapnya?
I Anton Pangadeas DAJ 1 Nama informan Anton
Pangadeas
5 P Alamat rumah?
I Blibis baru RT 03 / RW 24 Kelurahan
Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta
DAJ 1 Alamat rumah informan
Bibis baru rt3/24 nusukan,
banjarsari, Surakarta.
P Nama ayah?
I Karno Nelson Nadean DAJ 5 Nama Ayah informan
Karno Nelson Nadean.
10 P Nama Ibu?
I Nurinturus DAJ 5 Nama Ibu informan
Nurinturus.
P Berapa bersaudara?
I Tujuh, saya nomer empat DAJ 2 Informan anak ke 4 dari 7
bersaudara.
P Cita-cita?
237
15
I Ya…setiap orang pasti punya cita-citanya
dulu saya pengen jadi Pengacara
DAJ 3 Informan bercita-cita
menjadi Pengacara.
P Hobi?
I Main-main, jalan-jalan, main PS DAJ 3 Hobi informan main,
jalan-jalan, main PS.
P Kok bisa turun kejalan ceritanya gimana?
20
I Dulu ceritanya putus sekolah, cita-cita
kandas, ya udah ngamen buat cari uang.
FAJ 2 Penyebab menjadi anak
jalanan krn putus sekolah.
P Em….riwayat pendidikan?
I Saya cuma tamatan SD DAJ 4 Riwayat pendidikan
Informan tamatan SD.
P Usia mas sekarang?
25 I Usia Sekitar 30 tahun DAJ 1 Usia informan adalah 30th
P Kenapa putus sekolah?
I Lha itu ayah terus almarhum
Jadi istilahnya nggak ada yang ngebiayain
P O…dulu pekerjaan ayahnya apa?
30
I Ngurusin bis diterminal, penjagalah
didalam terminal bagian loket.
DAJ 5 Pekerjaan ayah informan
adalah penjaga loket bis
didalam terminal.
P Kalau pekerjaan Ibu?
35
I Ibu wiraswasta….jual pakaian bekas gitu
PKL dipinggiran jalan deket arah Pasar
Legi itu
DAJ 5 Pekerjaan ibu informan
adalah wiraswasta penjual
pakaian PKL dekat pasar
legi.
P Sudah berapa tahun dijalanan?
I Ya kira-kira sudah tujuh taun lebih FAJ 4 Informan sudah 7th
lebih
berada dijalanan.
P Sehari dapat berapa mas?
I Ya dua puluh ribu…tiga puluh…nggak
238
40
mesti tergantung sepi tidaknya, ada
tidaknya penumpang.
P Itu dari jam berapa sampai jam berapa?
I Ya dari jam sembilan pagi sampai jam
empat sore
FAJ 5 Informan berada dijalanan
dari jam 9 pagi sampai
jam 4 sore (8jam).
45
P Kegiatan lain selain ngamen diterminal ini
apa saja dari pagi sampai malem?
50
55
I Ya cuma itu saja….paling main-main,
nggak ada kegiatan lain, ya…dulu pernah
buat kurungan dari bambu, buat burung
nuri, burung sangkar burung Kenari, aku
setor ke pasar burung depok, kadang
diambil bakul-bakul itu…tapi karena
harganya menurun…sekarang sudah
nggak, itu juga karena semenjak tahun
2005 itukan hujan turun…hujan terus gitu,
harganya terus menurun, nggak sesuai juga
dengan modal sama tenaganya…ya
labanya sedikitlah…itu saya tekuni udah
satu tahun setengah
DAJ 6 Kegiatan lain informan
selain ngamen adalah
main-main, dulu membuat
kurungan burung sangkar
disetor di depok.
60
P Lha setelah tamat Sekolah Dasar itu…mas
berarti langsung terjun ke dunia jalanan?
I Merantau dulu aku
P Merantau kemana?
65
I Ke Jakarta ada tiga tahun, disana kerja
sama ada keluarga juga…anak dari bude,
kami hidupnya disana…bantu-bantu kerja
di bengkel, ya kadang-kadang nambal ban,
kadang ada yang ganti oli. Rencana mau
Setelah lulus SD informan
sempat merantau kejakarta
bekerja dibengkel
ditempat budenya, dan
subjek juga rencana akan
239
70
kembali kesana….ini baru ngumpulin uang
buat biaya kesana lagi.
kembali kesana yg
sekarang baru
mengumpulkan uang.
P Waktu terjun ke jalan itu mas taunya dari
mana?
75
80
I Ya awalnya iseng-iseng, ngumpul-
ngumpul, main-main sama teman.
Istilahnya itu kok pengen….orang-orang
itu kok pengen mandiri sendiri, cari uang
sendiri kok kayaknya nggak malu gitu,
sebenarnya hati kecilku, hati nurani ya
malu sebenarnya terjun kesitu, malu…tapi
kalau malu kenapa orang keadaan
juga…istilahnya kepepet.
FIS 1,
FIS 2,
FIS 3,
FIS 4
Informan mengetahui
dunia jalanan dari teman
yang awalnya hanya main-
main,yang membuat
tertarik kedunia jalanan
adalah informan
memandang mandiri cari
uang sendiri dan tidak
malu. Tidak ada teman yg
dijadikan idola oleh
informan.
P Dari orang tua, ibu mas tau?
I Ya tau aku ngamen,, aku orangnya jujur Orang tua Informan tau
jika pekerjaanya adalah
menjadi pengamen
jalanan.
P Terus tanggapan ibunya?
85
90
I Ya gimana kalau cari bisa kerja yang lain
saja. Ya aku ngaca…akunya ndablek,
istilahnya gimana ya enak gitu. Nggak
diatur kerjanya istilahnya bebas waktunya,
nggak tergantung dan ngejar
gajilah…kalau orang-orang yang kerja ikut
itukan mesti mikir kesitu…sebenarnya juga
mamak nggak boleh, cuma akunya ya
240
ndableik, bandel tadi.
P Trus faktor utama terjun kejalan itu apa?
95
I Ya dulu yang utama faktor ekonomi
keluarga saya itu kurang, dan miskin
apalagi setelah ayah meninggal
FAJ 3,
FAJ 7
Faktor ekonomi yang
kurang sehingga
menyebabkan informan
kedunia jalanan, faktor
lain karena ayahnya
meninggal dunia.
P Adiknya masih sekolah?
100
I Sudah lulus semua, adik kami dua cewek
dah diambil….dulu adik yang satu lulusan
SMK Sahid sini deket monumen pers
P Yang terakhir?
I Yang terakhir sekolah disana…di Medan
sejak kecil ikut sama budhe.
P Kalau kakak-kakaknya, saudara yang lain?
105
I Sopir semua, adik saya pas sopir taksi
bengawan
P Yang nomor enam?
I Ya itu di Jambi
P Mase tiap hari pulang kerumah?
110 I Ya pulang kerumah Informan setiap hari
pulang kerumah.
P Berarti tiap hari ketemu adik, kakak-kakak
dirumah?
115
I Nggak no…adik-adikku sudah punya
keluarga semua yang cowok itu. Jadi pada
ikut istri dan suaminya, yang nomor enam
kerja di Jambi di travel tiket pesawat
itu….yang nomor tujuh jualan pakaian.
Adik informan dan kakak
kandungnya sudah
menikah dan berkeluarga.
241
P Kalau kakaknya?
120
I Yang nomor satu sopir angkot, yang nomor
dua sopir bis kota Nusa itu…yang nomor
tiga sopir truk tronton nomor empat
saya…trus adik-adik saya.
P Mas nggak pengen jadi sopir juga?
125
130
I Ya mungkin karena nggak ada bakat dan
nggak menjiwai, pengenku dagang gitu
angan-anganku. Pengen dagang yang
sekiranya masih sepi, istilahnya masih
sedikit saingane, kan daerah sama masih
longgar…daerah-daerah Sumatra daerah
Jambi
DAJ 7 Informan mempunyai
keinginan/harapan untuk
berdagang didaerah yg
masih sedikit saingan dan
luas seperti daerah
sumatera dan jambi.
P Berarti dirumah?
I Berdua saja, saya dan ibu saya. Mas-mas
saya juga sudah menikah semua.
P Tapi masih sering ketemu?
135
I Sering, wong deket kok…istilahnya karena
pek nggo, dapat tetangga deket rumah.
P Em…..kalau sama tetangga pernah ngobrol
nggak?
I Iya sering, tegur sapa,, Tanya –tanya dah
biasa.
WIS 8 Informan sering ngobrol,
tegur sapa, Tanya dgn
tetangga.
140
P Ada obrolan khusus nggak dari teman-
teman? Ngumpul gitu?
I O…ya sering kalau setelah pulang kerja
gitu ngobrol-ngobrol biasalah
pokoknya,,dapat hasil berapa,curhat gitu
WIS 4 Hubungan yg terjalin dgn
teman sesama anak
jalanan dah biasa.
145 P Sama ibu?
242
I Sering juga, ibu membimbing, nasehatin
saya,kalau almhum ayah tidak begitu dekat
WIS 2
WIS 1
Informan sering
dibimbing dan dinasehati
oleh ibu.
P Kalau kumpul semua keluarga itu kapan?
150
I Itu waktu taun baru sama Natal, nanti adik-
adik saya yang diJambi juga pada pulang
ke Solo semua.
Informan masih seing
kumpul keluarga saat taun
baru dan natal.
P Kalau kakek nenek?
I Kakek nenek dari bapak dan ibu sudah
almarhum semua.
155 P Kalau budhe, tante gitu?
I Disini ada satu, tapi kebanyakan jauh-jauh
semua di Medan, Pekanbaru, terus Jambi
P Tapi masih sering kumpul?
160
I O…nggak jarang banget, komunikasinya
kan jauh juga…kumpul-kumpul paling pas
ada kalau ziarah-ziarah gitu…
Komunikasi dengan
keluarga baik dari ayah
maupun Ibu jarang, karena
jarak yang jauh.
P Lalu pindah ke Solo udah lama?
165
I Sudah, sejak tahun 1979 waktu saya masih
kecil umur 3 tahun, sama bapak suruh
pindah kesini karena disana gagal panen,
tanah tandus, makanya sulit, itu gagal
panen selama 2 tahun, jadi bapak dan aku
disini ibu disana suruh disini juga. Jadi
pengairan itu susah gitu, sampai sekarang.
Informan pindah ke Solo
sejak tahun 1979, saat
masih kecil, berumur 3
tahun.
170 P Kalau biaya adik sekolah biasanya
darimana?
I Dari ibu, abang-abang saya, ya kadang
kalau saya lagi ada, abang saya yang sopir
Biaya pendidikan adik
informan dari kakak
243
truk tronton. kadang informan juga
membantu.
P Itu ketemu terus tiap hari?
175
180
I Abangku yang sopir tronton itu dulu
ketemu terus tiap hari waktu masih jomblo
sering ngirimi uang aku dan ibuku
dirumah, sekarang ya sudah
berkeluarga…yang sopir taksi juga begitu
pulang kerumah kalau waktu natal itu tadi
sama istrinya.
WIS 3 Kakak informan sewaktu
belum punya isteri sering
memberi uang kepada
informan dan ibunya.
P Kalau ngamen disekitar terminal ini ada
premannya nggak to?
I O…nggak ada disini itu istilahnya saling
mengerti gitu aja.
Tidak ada preman
dilingkungan sekitar
terminal tirtonadi.
185
P Kalau ngamen disini ada aturannya nggak
to mas?
I Ya aturannya antri itu aj, baris urutan
datang yang awal tadi siapa, saling
mengerti dan menghargai.
Aturan ngamen
dilingkungan terminal
tirtonadi adalah antri
menurut urutan yg datang
terlebih dahulu.
190
P Kalau bahasa yang digunakan mas ke
orang tua, ibu mas itu apa,komunikasinya?
I Bahasa Medan,, sering sama Ibu dari kecil,
karena Ayahkan sedah meninggal.
AIS 7 Bahasa yg digunakan
kepada orang tua adalah
bahasa daerah yaitu
medan.komunikasi dengan
ibu.
P Kalau sama teman dan tetangga gitu?
244
195
I Sama teman biasa Jawa dah dari kecil
hampir tiga puluh tahun ok’…..
AIS 8 Bahasa yg digunakan dgn
teman adalah bahasa jawa.
P Kalau bahasa khusus ada nggak sesama
teman?
200
I Nggak ada….biasa semua bahasa Jawa
kasar
AIS 11 Tidak ada bahasa khusus
yg digunakan dgn teman
sesama anak jalanan.
P Kalau bahasa sama sopir, kernet gitu?
I Ya biasa kayak seperti teman sendiri,jawa.. AIS 9 Bahasa yg digunakan dgn
sopir sama dgn teman
sendiri
P Pernah cek-cok, berantem nggak?
205
210
I Nggak….nggak ada. Nggak pernah, baik
semua, soalnya kitakan datangnya baik,
diapun baik, istilahnya menjagalah satu
sama lain. Prinsip saya gitu, ibaratnya kan
kita naik bis nggak diundang, naik sendiri,
makanya kita juga harus baik, nanti
sopirnya pasti juga akan baik…makanya
harus koreksi diri.
WIS 5,
WIS 6
Informan mempunyai
hubungan yg baik dgn
sopir dan kernet bus.
P Kalau sama pedagang-pedagang itu?
I Sama juga, bagus, saling menghargai WIS 7 Informan menghargai dgn
para pedagang
P Kalau dengan orang baru yang datang gitu?
215
I Malah saya sambut, soalnya kan dia cari
nafkah. Seandainya kita kan naik bis
duluan malah diajak, biar tau aturan juga
dan kebiasaan.
AIS 6 Informan menyambut baik
dan memberi contoh,
aturan yg ada kepada
orang yg baru dikenal.
220
P Seberapa besar niat atau seberapa sering
mas untuk menjaga komunikasi hubungan
245
dengan keluarga.
I Ya kadang-kadang, nggak tiap
hari…sebulan sekalilah paling nggak…
P Lalu hasil ngamen buat apa?
225
I Buat makan, buat ngasih lebon sekarang
dulu nggak ada.
P Lebon itu apa mas?
I Lebon itu sejenis pinjaman tanpa jaminan
P Terus aturannya gimana?
230
I Lebon itu aturannya kalau ambil tiap hari
harus ngasih, ada bunganya juga…
P Paling sedikit berapa pinjamannya?
I Ya…ada lima ratus…empat
ratus…tergantung kebutuhan.
235 P Lha bunganya?
I Itu bunganya setiap seratus ribu sepuluh
ribu, berarti 10%. Itu juga tetangga sendiri,
itu juga karena terdesak kebutuhan.
240
P Kalau ada masalah gitu, terbuka sama siapa
kalau mau curhat?
245
I Kalau saya ngomong sama semua teman
terbuka langsung…nggak saya pilih-pilih,
kecuali curhat masalah pribadi saya pilih
ada teman istimewa khusus, bisa diajak
tukar pikiran gitu.
AIS 12 Informan memilih teman
istimewa yg bisa diajak
tukar pikiran jika akan
curhat masalah pribadi.
P Ada bahasa khusus nggak sama teman
kalau lagi kumpul?
I Ya kalau saya ada…kayak bahasa gaul gitu
kalau ngumpul
AIS 11 Jika ngumpul kadang
informan memakai
bahasa gaul.
246
250 P Semua teman tau?
I Nggak semua teman,tertentu aja. Adalah
yang tau maksud saya, tapi nggak tiap hari
Tidak semua teman tau
bahasa gaul, hanya yg tau
saja.
P Kalau kode khusus pas ada operasi gitu?
255
260
I Ya salah 1 nya itu tadi..ngomong pake
bahasa gaul,jadi misalgropyokan, ngomong
langsung “Ada foda Gofoprofoyokfaan”
jadi tinggal nambai sisipan da,di,du, apa fa,
fi, fu, tapi ya tertentu banget. Tapi yg
nggak bisa ya…ngomong langsung aja, klo
tdk peraga tangan kanan pegang tangan kiri
AIS 11 Bahasa khusus menurut
informan ya bahasa gaul
yg tidak semua teman tau,
dengan cara
menambahkan sisipan da,
di, du, atau fa, fi, fu.
P Kalau pas ketangkep itu suruh ngapain to
mas?
I Suruh ngepel
P Udah pernah?
265
I Udah kemarin waktu pemilihan Caleg itu
ama Yudhi itu sehari semalem nginep, tapi
kalau hari biasa gitu paling dah masuk ke
ke jeruji besi langsung dibawa ke
Pengadilan di sidang
270 P Trus keluarnya?
275
I Disidang kan dari Poltabes Manahan
dibawa ke Pengadilan, lha terus kami
disidang diberi tau “pokoknya selama
pemilihan Caleg ini jangan ngamen dulu,
lha nanti kalau ketangkep lagi hukumannya
1 bulan ditambah 15 hari, jadinya 45 hari.
P Itu pake kekerasan nggak mas?
I Nggak, karena kitakan nggak bersalah
247
280
pasalnya cuma mengganggu ketertiban itu
saja.
P Kalau waktu digropyok?
I Nggak…cuma disuruh masuk mobil saja.
P Ada perasaan benci, dendam nggak?
285
I Nggak ada, sifatku pemaan, cuma dalam
hati dongkol saja, kok bisa ketangkep gitu.
Sampai di sel gitu kan orang tua pikiran
kok nggak pulang, jadi repot, itu ada
suratnya ketangkep gitu.
P Orang tua tau waktu ketangkep?
290
I Tau saya bel, telfok kok…aku
ngomongnya ya “Mak tadi ada rasia sama
polisi penertiban sementara ada pemilihan
Caleg gitu, aku satu hari disini, sudah.
P Perasaan ibu gimana?
295
I Sedih banget…namanya nginep di sel
bukan ditempat teman, pasti ya dingin
banget, mau mandi, airnya keruh banget.
P Mas deket sama ibu?
300
I Anak paling deket sama ibu itu
aku…soalnya ya orang tua cuma tinggal
satu ya aku harus bisa membahagiakan
memang ini belum bisa, tapi aku sayang
banget.
WIS 2 Informan memunyai
hubangan yg sangat dekat
dgn ibunya.
P Pesen ibu itu apa?
305
I Ya hati-hati aja kalau kerja dijalanan,
nggak usah neko-neko, jujur, itu selalu
saya ingat terus.
P Kalau curhat sama ibu?
248
310
I Sering banget lebih dari teman, semuanya
pokoknya.
P Kalau lagi keadaan sedih, susah itu
biasanya pas ngumpul itu gimana?
315
I Ya diungkapin saja ke teman-teman sapa
tau ada solusi dari mereka malahan, kan
malah jadi tau juga kebiasaan kita.
AIS 15 Jika suasana hati informan
sedang sedih, susah
terkadang
mengungkapkan kepada
temannya.
P Kalau lagi benci, marah gitu?
I Aku tahan buat ngumpul aja, jadi pergi dari
teman-teman, aku malah ngisi TTS gitu.
AIS 15 Jika sedang marah, benci
informan tdk berkumpul
dan memilih mengisi TTS.
P Suka minum-minuman keras jika benci?
320
I Nggak itu jalan pintas sesaat buat dan bagi
saya….nambah masalah, alkohol itu bukan
jalan solusi, aku nggak pernah.
P Kalau diajak teman buat minum?
325
I Ya sekali, dua kali tak temenin, paling
banyak itu satu gelas tok udah, aku alasan
ada keperluan lalu pergi, jadi aku malah
menghindar baik, pamitan.
P Mas kenal narkoba nggak?
330
I Tau iya…tapi sama sekali belum pernah
nyoba…jangan sampe ikut
P Sekeluarga tau mas turun kejalan?
I Tau
P Tanggapannya?
335
I Ya biasa saja yang penting aku nggak
ngurusin kamu ok’, sekeluarga cuma aku
Dalam satu keluarga
hanya informan yang
249
sendiri yang turun kejalan. turun kejalanan, dan
semua keluarga tau.
P Pernah ketemu tetangga?
340
I Pernah, malu banget mau main
kerumahnya aja malu. Setaunya aku nggak
kerja kayak gini.
P Pernah berantem sama penumpang yang
nggak ngasih?
345
I Nggak pernah, jangan sampai, soalnya
tanduranku ya bagus ok’, aku saling jaga
sama semua teman juga gitu
Informan belum pernah
berantem dengan
penumpang jika tidak
dikasih uang.
P Suka duka dijalan?
350
I Banyak sukanya banyak kenalan teman
sana-sini, dukanya ya ketangkep itu, dulu
pernah saya didalem dipukuli kamtib
gitu…tapi ya pasrah saja, pake sabuk itu
waktu taun kemarin mau lemaran baju,
celana, dilepas gitu.
P Dendam nggak?
355
I Sama sekali nggak, aku tak pasrahin Tuhan
yang membalas.
P Kalau tau teman lagi kena musibah itu
gimana?
360
I Kalau saya memberitahu teman-teman
langsung ambil. Buat proposal mintain
bantuan buat meringankan beban, tapi ya
lihat-lihat orangnya, baik nggak….neko-
neko nggak gitu. Dulu ada teman kena
musibah masuk ke sel, kasusnya mencuri,
AIS 16 Informan membuat
proposal, memintakan
bantuan jika ada teman yg
terkena musibah untuk
meringankan beban.
250
365
tapi pas mabuk orangnya baik jadi dibantu,
ntah makanan, minuman dibantu
pokoknya.
P Perasaan Mas menjadi Pengamen jalanan ?
370
I Ya.. sebenarnya malu mbak, tapi mau
gimana lagi, belum dapat kerja lagi yang
baik dan halal.
FAJ 6 Perasaan informan
menjadi anak jalanan itu
malu.
P Ya udah mas terima kasih waktunya lain
kali ngobrol lagi.
I Ya.. sama-sama.
251
MA
TR
IKS
1 (
DA
J 2
)
Anak
keb
erap
akah
info
rman
dar
i ber
apa
ber
saud
ara
?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1. 2. 3. 4. 5.
A
YP
WO
HS
AP
“A
ku a
nak
keli
ma i
mbak
dari
lim
a s
audara
..”
( W
1/A
: 9
)
“Dua s
am
a s
aya
…”
(WII
/YP
: 16)”
“N
om
or
satu
…”
(W
II/Y
P:
18)
“L
ima‟
i m
bak,
saya
anak
ke e
mpat.
.” (
WII
I/W
O:1
2)
“D
ua,
saya
nom
er
satu
, adik
sa
ya
laki
-laki
ju
ga..
”
(WIV
/HS
:8-9
)
“Tuju
h, sa
ya n
om
er e
mp
at.
.” (
WV
/AP
: 13)
Anak
pal
ing b
un
gsu
/ te
rakhir
dar
i 5 b
ersa
ud
ara.
Anak
per
tam
a dar
i 2 b
ersa
udar
a
Info
rman
an
ak k
e4 d
ari
5
ber
saudar
a.
Info
rman
an
ak k
e1 d
ari
2
ber
saudar
a
Info
rman
an
ak k
eem
pat
dar
i 7
ber
saudar
a.
Kes
impula
n :
Pad
a P
engam
en J
alan
an,
dit
emukan
pen
elit
i bah
wa
mer
eka
mem
pun
yai
sau
dar
a, b
uk
an a
nak
tun
ggal
.
252
MA
TR
IKS
2 (
DA
J 3
)
Ap
akah
hobi
dan
cit
a-ci
ta i
nfo
rman
?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1. 2. 3.
4. 5.
A
YP
WO
HS
AP
“Hobik
u a
pa y
a m
bak
? h
a .
.ha .
. ke
tok`
e nggak
pun
ya h
obi
mbak
aku
..”
(W
1/A
:
13-1
4)
“N
ggak
tau
aku
ci
ta
–
cita
ku…
(W1/A
::
28)
” H
obik
u P
s sa
n .
. ka
wet
cil
ek s
enen
gane
gor
dola
nan P
S,
poko
k‟e
hobik
u‟i
gor
dola
nan per
main
an
-per
main
an ngono
kuw
i „o
k.
(WII
/YP
: 430
-432)”
“
Ra
nduw
e ci
ta
–
cita
‟i
mbak.
…”
(W
II/Y
P:
428)
“H
obi
bal-
bala
n
dan
git
ara
n..”
(WII
I/W
O:1
6),
”
Nggak
punya
cit
a-c
ita o
k‟ m
bak.
(W
III/
WO
:14)
“
B
al
–
bala
n
..
sepak
bola
ku
wi
karo
ko
nco
–
konco
kam
pong”
(W
IV/H
S:9
1-9
2)
Cit
a –
cit
a r
a n
duw
e ok
mbak.
Ha .. ha .. ha.”
(W
IV/H
S:7
9)
“Main
-main
, ja
lan
-jala
n,
main
P
S”
(W
V/A
P:
18),
“Ya…
seti
ap o
rang p
ast
i punya
cit
a-c
itanya
dulu
saya
pen
gen
jadi
Pen
gaca
ra (
WV
/AP
: 15
-16)
Info
rman
tid
ak m
empun
yai
Hobi
dan
tid
ak t
au c
ita-
cita
nya.
Hobi
info
rman
mai
n P
S d
an
Info
rman
tid
ak p
un
ya
cita
-cit
a.
Hobi
info
rman
sep
ak b
ola
dan
mai
n g
itar
dan
Info
rman
tid
ak
pun
ya
cita
-cit
a.
Hobi
info
rman
sep
ak b
ola
dan
Info
rman
tid
ak p
un
ya
cita
-cit
a.
Hobi
info
rman
mai
n, ja
lan
-
jala
n, m
ain P
S d
an I
nfo
rman
ber
cita
-cit
a m
enja
di
Pen
gac
ara.
Kes
impula
n :
Hobi
pen
gam
en J
alan
an a
dal
ah b
erm
ain P
S, S
epak
Bola
dan
mai
n-m
ain, se
dan
gkan
1 d
ianta
ra 4
info
rman
mem
pun
yai
cita
-cit
a m
enja
di
pen
gac
ara,
yan
g l
ain t
idak
mem
pun
yai
cit
a-ci
ta.
253
MA
TR
IKS
3 (
DA
J 4
)
Apak
ah P
endid
ikan
ter
akhir
yan
g d
imil
iki
Info
rman
?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1. 2. 3.
4. 5.
A
YP
WO
HS
AP
“Aku
SD
nya
, SD
Neg
eri
1 B
ata
m .
. tr
us
SM
P j
uga S
MP
N1
Bata
m, sa
mpai
SM
A..”
(W
1/A
: 3
4-3
5)
“SD
Palu
r, S
MP
mojo
lab
an d
ua, SM
A M
uham
mad
iyah t
iga..”
..(W
II/Y
P:
35
-36)
“SD
sam
pe
SM
P d
i so
lo s
emua
.” (
WII
I/W
O:7
4)
“SM
P n
ggak
lulu
s..”
(W
IV/H
S:3
6)
“Say
a cu
ma
tam
atan
SD
” (W
V/A
P:
23)
Pen
did
ikan
ter
akhir
info
rman
adal
ah S
MA
.
Pen
did
ikan
ter
akhir
info
rman
adal
ah S
MA
.
Pen
did
ikan
ter
akhir
info
rman
adal
ah S
MP
.
Pen
did
ikan
ter
akhir
info
rman
adal
ah S
D.
Pen
did
ikan
ter
akhir
info
rman
adal
ah S
D
Kes
impula
n :
Pen
did
ikan
ter
akhir
pen
gam
en j
alan
an a
da
3 m
acam
yan
g d
item
ui
Pen
elit
i, y
aitu
dua
tam
atan
SD
, sa
tu t
amat
an S
MP
dan
dua
adal
ah S
MA
254
MA
TR
IKS
4 (
FA
J 2
)
Apak
ah P
enyeb
ab I
nfo
rman
men
jadi
Anak
jal
anan
?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1. 2.
3.
4. 5.
A
YP
WO
HS
AP
“.L
ha i
tu l
ho m
bak
… d
ari
kec
il s
am
pe
bes
ar
aku
bel
um
per
nah m
erasa
kan k
asi
h s
aya
ng d
ari
ora
ng t
ua m
bak,
jadi
aku
kej
ala
nan.”
(W
1/A
:62
-64)
“Keb
utu
hanku
, ek
ono
mi
kelu
arg
a k
ura
ng..”
: ..(W
II/Y
P:
94)
“Str
ess
mbak…
M
abuk
teru
s ko
‟ m
bak,
ti
ap hari
m
abuk,
kum
pul
den
gan
te
man
kam
pung..butu
h
uang
untu
k hid
up
mandir
i” (
WII
I/W
O:7
7-7
8)
“Iy
o
..
tinim
bang
nganggur,
m
esak‟
ke
mbahku
pa
ribasa
n
pen
gen
are
p
nja
luk
jaja
n
moso
k nja
luk
mbah‟e
..”
(WIV
/HS
:196
-198)
“D
ulu
ce
rita
nya
putu
s se
kola
h,
cita
-cit
a ka
nda
s, ya
udah
ngam
en b
uat
cari
uang..
”
(WV
/AP
: 20
-21)
Sej
ak
kec
il
Info
rman
m
eras
a
tidak
per
nah
m
eras
akan
kas
ih
sayan
g d
ari
ora
ng t
ua.
Ekonom
i kel
uar
ga
info
rman
kura
ng.
Str
es kar
ena
seti
ap har
i m
abuk
kum
pul
den
gan
tem
an k
ampung,
butu
h u
ang u
ntu
k h
idup.
Ala
san
info
rman
ber
ada
dij
alan
an
kar
ena
dar
ipad
a
ngan
ggu
r dan
ti
dak
in
gin
mer
epotk
an n
enek
nya.
Pen
yeb
ab m
enja
di
anak
ja
lanan
kar
ena
putu
s se
kola
h
dan
mem
butu
hkan
uan
g.
Kes
impula
n :
Pen
elit
i m
enem
ukan
F
akto
r pen
yeb
ab m
enja
di
anak
jal
anan
, 4 d
ianta
ra 5
ad
alah
kar
ena
kead
aan e
konom
i yan
g k
ura
ng
sert
a konfl
ik, m
asal
ah d
alam
kel
uar
ga.
255
MA
TR
IKS
5 (
FA
J 4
)
Ber
apa
lam
a I
nfo
rman
sudah
m
enja
di
Anak
Jal
anan
(ber
ada
di
Jala
nan
) ?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2.
3.
4. 5.
A
YP
WO
HS
AP
” E
nam
tahun m
bak
ngam
en, hid
up d
i ja
lanan”
..(W
1/A
:58)
“Enam
taun i
‟mbak.
.”(W
II/Y
P:3
0)
“D
ah
5
tahunan,
ora
ng
tua
tau
sem
ua
aku
pen
gam
en
jala
nan”
(WII
I/W
O:5
1)
“Y
o w
is e
nem
taunan m
bak
..”(
WIV
/HS
:65)
“Y
a k
ira
-kir
a s
udah t
uju
h t
aun l
ebih
..”
(WV
/AP
: 37)
Sudah
6 t
ahun m
engam
en d
an
hid
up d
ijal
anan
.
Sudah
6 t
ahun m
engam
en d
an
hid
up d
ijal
anan
.
Info
rman
su
dah
5
ta
hun
men
jadi
pen
gam
en j
alan
an d
an
ora
ng t
ua
tau.
6
tahun
Info
rman
ber
ada
dan
men
jadi
anak
jal
anan
.
7 t
ahun l
ebih
info
rman
ber
ada
dij
alan
an.
Kes
impula
n :
Dar
i 5 i
nfo
rman
yan
g d
iper
ole
h P
enel
iti,
mak
a te
rdap
at 1
ora
ng s
udah
5ta
hun d
i Ja
lanan
, 1 o
ran
g s
udah
7 t
ahu
n l
ebih
dan
3 o
ran
g s
udah
6 t
ahu
n.
256
MA
TR
IKS
6 (
FA
J 5
)
Ber
apa
lam
a w
aktu
yan
g d
igunak
an i
nfo
rman
saa
t ber
ada
di
Jala
nan
?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2. 3.
4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
Ya .
. ka
lau b
erapa j
am
sih
kadang n
ggak
bis
a d
i p
ast
iin y
a
mbak,
ya d
ari
pagi
mun
gki
n b
isa s
am
pai
pagi
lagi
git
u s
am
a
tem
an...(
W1/A
:379
-382)
“D
ari
ja
m
Sem
bil
an
pagi
sam
pa
i ja
m
enam
sore
”(W
II/Y
P:6
1-6
2)
“P
agi
ngam
en .
. dari
sta
rt j
am
del
apan
jam
set
enga
h .
. ja
m
sete
ngah s
embil
an m
bak.
”(W
III/
WO
:33
-34)
“Aku
ra m
esti
ok‟
..
aku
sak
kare
pku
dew
e..
nek
mu
leh n
ang
ngom
ah
karo
si
mbah,..”
(WIV
/HS
:97
-98)
“Seh
ari
..
ya
nek
um
pom
o fu
ul
jam
w
olu
te
kan ja
m papat
min
im sa
k se
pi
–
sepin
e yo
tel
ung p
ulu
h e
wu r
esik
. ,..”
(WIV
/HS
:100
-103)
“Y
a
dari
ja
m
sem
bil
an
pagi
sam
pai
jam
em
pat
sore
.”(W
V/A
P:
43
-44)
Info
rman
ti
dak
te
ntu
ber
ada
dij
alan
an,
dar
i pag
i sa
mpai
pag
i
lagi.
Info
rman
ber
ada
dij
alan
an
mula
i ja
m 9
pag
i sa
mpai
jam
6
sore
(10 j
am)
Keg
iata
n
info
rman
dar
i pag
i
jam
08:0
0/0
8:3
0 m
ula
i ngam
en
sele
sai
sam
pai
jam
14 :
30/
16
:00 W
ib.
Info
rman
tid
ak t
entu
jik
a su
dah
ber
ada
dij
alan
an,
ters
erah
info
rman
se
ndir
i,
tapi
teta
p
pula
ng
ker
um
ah.
Info
rman
mula
i ngam
en
dij
alan
an
dar
i
jam
08:0
0 –
16:0
0 W
ib (
9ja
m)
Info
rman
ber
ada
dij
alan
an d
ari
jam
9 p
agi
sam
pai
jam
4 s
ore
(8ja
m).
Kes
impula
n :
Dar
i 5 i
nfo
rman
yan
g d
iper
ole
h P
enel
iti,
mak
a in
form
an y
ang t
idak
pula
ng k
erum
ah b
erad
a dij
alan
an m
inim
8ja
m
257
MA
TR
IKS
7 (
FA
J 6
)
Bag
aim
ana
Per
asaa
n m
enja
di
Anak
Jal
anan
?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2.
3. 4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
” P
erasa
anku
bia
sa a
ja m
bak
… y
a k
adang b
anya
k te
man a
da
yang s
ali
ng m
enja
tuhka
n g
ituka
n, ta
pi
bag
iku s
ela
ma k
ita b
aik
”..(
W1/A
:201
-204)
“.Y
o .
. se
nen
g m
bak,
ma
ksud‟t
e yo
dadi
nduw
e ko
nco
ake
h l
ah
mbak
.. l
ha n
dis
ek c
ilik
anku
konco
ne
ra n
duw
e .. r
apati
nduw
e
konco
ake
h,
lha n
ek n
eng n
dala
n k
an k
onco
-kon
co k
an l
uw
eh
ake
h..”
(WII
/YP
:30)
“B
ebas
ok‟
mbak
.. y
a s
enen
g.”
(WII
I/W
O:3
48)
“.P
erta
ma
yo i
sen b
anget
mbak
..”(
WIV
/HS
:111)
„Ya.. se
ben
arn
ya m
alu
m
bak,
ta
pi
mau
gim
ana
la
gi,
bel
um
dapat
kerj
a l
agi
yang b
aik
dan h
ala
l.”
(WV
/AP
: 368
-370)
Per
asaa
n
info
rman
bia
sa
saat
men
jadi
anak
ja
lanan
, se
lam
a
kit
a bai
k m
aka
tem
an k
ita
juga
bai
k.
Per
asaa
n
info
rman
m
enja
di
anak
ja
lanan
se
nan
g,
kar
ena
mem
pun
yai
tem
an b
anyak
.
Per
asaa
n
info
rman
m
enja
di
anak
jal
anan
beb
as d
an m
eras
a
senan
g
Aw
al
ikut
terj
un
kej
alan
an
info
rman
mer
asa
mal
u.
Per
asaa
n
info
rman
m
enja
di
anak
jal
anan
itu
mal
u.
Kes
impula
n :
Ada
Per
asaa
n b
iasa
, se
nan
g d
an b
ahkan
mal
u s
aat
men
jadi
Anak
Jal
anan
.
258
MA
TR
IKS
8 (
FIS
1)
Dar
iman
a ta
hu m
engen
ai d
unia
jal
anan
?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2.
3. 4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
” aku
bin
gung m
au ng
apain
la
gi,
ya
…
ada te
men
ya
ng
ngaja
k ke
jala
nan s
am
pe
seka
rang”
..(W
1/A
:179
-181)
“.D
ari
tem
en d
ulu
, ya
maen
sam
a t
emen
-tem
en s
ala
h s
atu
ada
yang ke
ja
lan,
teru
s co
ba
–co
ba ik
ut,
te
rus
sam
pe
seka
rang
git
u.(
WII
/YP
:96
-98)
“Y
a t
au k
are
na d
iaja
k te
man.”
(WII
I/W
O:2
74)
“T
erus
dij
ak
konco
ku k
uw
i .. a
yo m
eluk
aku
wae,
iso
h d
ienggo
tuku
– t
uku
.. ja
jan, ja
k ngam
en k
uw
i.”(
WIV
/HS
:107
-109)
„Ya a
waln
ya i
seng
-ise
ng,
ngum
pul-
ngum
pul,
main
-main
sam
a
tem
an.”
(WV
/AP
: 73
-74)
Info
rman
tau
dan
dia
jak
ber
ada
dij
alan
an d
ari
tem
an.
Info
rman
tau
men
gen
ai j
alan
an
dar
i te
man
.
Info
rman
tau
jal
anan
dan
dia
jak
ole
h t
eman
.
dia
jak t
eman
ngam
en d
ijal
anan
.
Info
rman
m
enget
ahui
dunia
jala
nan
dar
i te
man
yan
g
awal
nya
han
ya
mai
n-m
ain,
Kes
impula
n :
Sem
ua
Info
rman
men
get
ahui
dan
ber
ada
di
Jala
nan
dar
i te
man
nya.
259
MA
TR
IKS
9 (
AIS
1)
Bag
aim
ana
Kom
unik
asi
yan
g t
erja
lin d
engan
Ora
ng t
ua
?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2. 3.
4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
” N
ggak
per
nah m
bak
kom
unik
asi
, ja
rang.”
(W
1/A
:231)
“Dari
kec
il s
ih b
iasa
aja
, ya
… j
ara
ng m
bak
pali
ng k
ala
u
ibuku
cum
a n
gasi
h u
an
g,
teru
s nta
r per
gi
lagi
dah g
itu.
Dari
dulu
kan a
ku g
itu …
sej
ak
tinggal
dis
ini
.. b
apakk
u
data
ng n
gasi
h u
ang ,
tapi
seka
rang s
udah j
ara
ng s
ekali
mem
ber
i uan
g.
(W1/A
:231)
“B
ahasa
ne
yak-
yak‟
an
m
bak
..
koyo
ngom
ong
karo
kanca
ne,
ra t
au b
oso
wis
..(W
II/Y
P:1
97
-198)
“Y
a
bia
sa
mbak,
m
asi
h
tegur
sapa
..
tanya
, le
..
kow
e
nduw
e ber
as
pora
, duw
e duw
it p
ora
?”
(WII
I/W
O:4
10
-412)
“W
is w
egah m
ba
k .. h
ati
ibu s
aya
wis
ter
siks
a o
k‟ .
. yo
maks
ud‟t
e ib
uk‟
ku .
. sa
k ke
luarg
aku
nek
go g
oro
– g
oro
bapak
tok‟
i yo
wis
dadi
koyo
ngen
e .. u
mpo
mo n
dek
mb
en
ora
pis
ah
an .. yo
ra
m
ungki
n dadi
wong nd
ala
nan,
ra
mungki
n i
buk‟
ku k
erjo
ne
koyo
ngono.
(WIV
/HS
:129
-139)
“Bahasa
Med
an,, s
erin
g s
am
a I
bu d
ari
kec
il,
kare
na b
apak
kan s
edah m
enin
ggal.
”(W
V/A
P:
192
-193)
Kom
unik
asi
info
rman
d
engan
ora
ng t
ua
jara
ng s
ejak
kec
il.
Kom
unik
asi
Info
rman
den
gan
ora
ng
tua
bia
sa,
seper
ti
tem
anya.
Wal
au
kad
ang
mas
ih
pula
ng
ker
um
ah,
ora
ng
tua
info
rman
mas
ih
seri
ng
mem
per
hat
ikan
dgn b
erta
nya
pun
ya
ber
as a
tau
uan
g n
ggak
.
Info
rman
su
dah
ti
dak
per
nah
kom
unik
asi
den
gan
A
yah
nya
kar
ena
per
gi
seja
k
tidak
kem
bal
i dar
i kec
il.
Sed
angkan
den
gan
Ib
un
ya
jara
ng
kar
ena
Ibun
ya
bek
erja
se
bag
ai
pem
ban
tu
rum
ah
tangga
yg
pula
ng s
ebula
n s
ekal
i.
Bah
asa
yg d
igunak
an k
epad
a
ora
ng t
ua
adal
ah b
ahas
a dae
rah
yai
tu
med
an.k
om
unik
asi
den
gan
ibu.
260
Kes
impula
n :
Kom
unik
asi
Info
rman
ter
jali
n d
an d
apat
ter
jadi
den
gan
bai
k k
aren
a in
tensi
tas
ket
emu d
an k
ondis
i di
dal
am k
eluar
ga.
261
MA
TR
IKS
10 (
AIS
11)
Adak
ah b
ahas
a khusu
s at
au k
ode
kode
yan
g d
igun
akan
saa
t b
erte
mu d
engan
ses
ama
anak
jal
anan
jik
a ad
a ra
sia
men
dad
ak ?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2.
3. 4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
” K
ala
u b
ahasa
khusu
s, s
ata
u k
u s
elam
a i
ni
nggak
ada …
Cum
a a
da b
ahasa
tubuh .
. ya
per
aga g
itu m
bak
.. j
adi
kala
u
sem
isal
ada o
per
asi
di
sala
h s
atu
banjo
ter
us
ada y
ang l
olo
s
naik
bis
la
gi,
ka
lau w
akt
u sa
mpai
term
inal
ya dik
asi
h ta
u
pake
bahasa
tu
buh ta
ngan ka
nan p
egang ta
ng
an ki
ri er
at,
kala
u n
ggak
git
u, dadaka
n y
a s
iul
mbak.
”.(
W1/A
:575
-582)
“Y
o p
ali
ng y
o n
ek s
ing o
mongan n
eng n
gis
or
karo
nen
g j
ero
bis
, pali
ng g
or
duduhke
tangan t
ok
di
ceke
l ngono t
ok
wis
..
kono
garu
k‟an
dadi
kono
gor
ceke
lan
ngen
e to
k w
es
muden
g..(W
II/Y
P:2
48
-252)
“N
ggak
ada
bahasa
kh
usu
s,
tapi
ada
bahasa
tu
buh,
jadi
per
aga
peg
ang
tangan
kanan
ke
tangan
kiri
ki
ta
sendir
i
kepada t
eman s
aat
rasi
a.”
(WII
I/W
O:5
03
-504)
“O
ra
enen
g
kode,
ng
om
ong
langsu
ng
lha
kan
m
isale
um
pom
one
garu
kan
e so
ko t
erm
ina
l dis
ek,
posi
sine
ndel
ala
h
aku
nen
g n
gem
pla
k,ka
n s
oko
ter
min
al
kuw
i sa
lah
sij
i m
esti
enen
g s
ing l
olo
s,ngko
ngom
ong n
gono,n
del
ala
he
pas
kece
kel
ora
en
eng
sing
ngandani
yo
..
bej
o
..
bej
an,
opo
per
aga
kete
mu p
egang t
angan w
is n
ger
ti..”(
WIV
/HS
:327
-334)
„Ya
sala
h
1
nya
it
u
tadi.
.ngom
ong
pake
baha
sa
gaul,
jadi
mis
alg
ropyo
kan,
ngo
mong
langsu
ng
“A
da
foda
Gofo
pro
foyo
kfaan”
jadi
tinggal
nam
bai
sisi
pan d
a,d
i,du,
apa
fa,
fi,
fu,
tapi
ya
tert
entu
banget
. T
api
yg
ngg
ak
bis
a
ya…
ngom
ong
langsu
ng
aja
, kl
o
tdk
per
aga
tanga
n
kanan
peg
ang t
angan k
iri”
(WV
/AP
: 259
-260)
Tid
ak a
da
bah
asa
khusu
s ak
an
teta
pi
ada
bah
asa
tubuh j
ika
ada
oper
asi
satp
ol
PP
dgn
cara
mem
ber
itau
m
enggunak
an
per
aga
tan
gan
kan
an
peg
ang
tangan
kir
i, a
tau s
iul.
Jika
ada
oper
asi
men
dad
ak
pem
ber
itah
uan
d
engan
b
ahas
a
tubuh.
Tid
ak a
da
bah
asa/
kode
khusu
s,
tapi
bah
asa
tubuh
per
aga,
peg
ang t
angan
saa
t ad
a ra
sia.
Tid
ak a
da
kode
bah
asa
khusu
s,
akan
te
tapi
mis
al
oper
asi
dar
i
term
inal
, m
aka
jika
info
rman
ber
ada
din
gem
pla
k,
pas
ti s
alah
satu
te
man
in
form
an
ada
yg
lolo
s dan
m
emb
erit
ahu
info
rman
.
Bah
asa
khusu
s m
enuru
t
info
rman
ya
bah
asa
gau
l yg
tidak
sem
ua
tem
an t
au,
den
gan
cara
m
enam
bah
kan
si
sipan
da,
di,
du,
atau
fa
, fi
, fu
. K
alau
tidak
m
emak
ai
bah
asa
tunuh/
262
per
aga
den
gan
ta
ngan
kan
an
mem
egan
g t
angan
kir
i.
Kes
impula
n :
Ada
bah
asa
tubuh y
ang d
igun
akan
saa
t ad
a ra
sia
yai
tu t
angan
kan
an m
emeg
ang t
angan
kir
i.
263
MA
TR
IKS
11 (
AIS
12)
Apak
ah a
nak
jal
anan
ber
sifa
t te
rbuka
den
gan
sia
pap
un t
erhad
ap m
asal
ah a
tau k
ein
gin
an y
ang d
imil
iki?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2.
3.
4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
“Aku
su
ka
curh
at
sam
a
tem
anku
. sa
tu
per
empuan..”
(W1/A
:340
-341)
“.N
ek n
gum
pul
bare
ng k
aro
sak
– s
ak‟
e w
ong r
apopo n
eng
nek
masa
lah n
get
ok‟
ke u
neg
– u
nen
g n
eng a
ti k
uw
iyo p
ali
ng
gor
karo
ku
wi
tok.
(W
II/Y
P:3
81
-384)
“Ya t
erte
ntu
mbak
.. o
ra w
ong s
ing k
uli
no w
ong w
ak-w
ak‟
an
ngono ra
ta
k gagas
, d
adi
sing ku
lino w
ong si
ng w
is ja
di
sudah ber
um
ah ta
ngga
mbak
pen
gam
en – pen
gam
en ya
ng
sudah b
erum
ah t
angga o
range
yang b
aik
– b
aik
itu
lho m
bak,
kan y
o a
da m
ba
k .. p
engam
en y
ang m
abu
k, m
aen
, git
uka
n
ada. (W
III/
WO
:563
-570)
“Aku
kala
u c
urh
at
ngga
k per
nah m
ilih
– m
ilih
tem
an m
bak,
sem
ua te
man ta
k cu
rha
tin se
andain
ya punya
ke
luhan ata
u
punya
m
asa
lah
nggak
per
nah
tak
sem
bun
yiin
, m
ala
h
tak
crit
aii
n s
emua.
(WIV
/HS
:375
-379)
“Kala
u
saya
ngom
on
g
sam
a
sem
ua
te
man
terb
uka
langsu
ng…
nggak
saya
pil
ih-p
ilih
, ke
cuali
cu
rhat
masa
lah
pri
ba
di
saya
pil
ih ada te
man is
tim
ewa kh
usu
s, bis
a dia
jak
tuka
r pik
iran g
itu.”
(W
V/A
P:
241
-245)
Jika
Info
rman
cu
rhat
te
rhad
ap
mas
alah
yg
dih
adap
i den
gan
sala
h s
atu t
eman
per
emp
uan
.
Apab
ila
seked
ar k
um
pul
bar
eng
dgn s
emu
a te
man
ban
yak
tid
ak
apa-
apa,
tet
api
jika
ada
mas
alah
bia
san
ya
dgn yg pal
ing dek
at/
dip
erca
ya.
Info
rman
cu
rhat
te
rhad
ap
mas
alah
yg
dih
adap
i den
gan
tem
an
yg
dew
asa,
m
enger
ti,
pah
am
dan
yg
su
dah
mem
pun
yai
kel
uar
ga.
Info
rman
te
rbuk
a ji
ka
ada
mas
alah
kep
ada
sem
ua
tem
ann
ya,
dan
td
k
per
nah
mil
ih-m
ilih
tem
an.
Info
rman
m
emil
ih
tem
an
isti
mew
a yg
bis
a dia
jak
tukar
pik
iran
ji
ka
akan
cu
rhat
mas
alah
pri
bad
i.
Kes
impula
n :
Set
iap p
erm
asal
ahan
yan
g d
iala
mi
pad
a A
nak
Jal
anan
, se
lalu
curh
at k
epad
a te
man
dek
at, ora
ng y
ang l
ebih
dew
asa
dan
bis
a dia
jak t
ukar
pik
iran
.
264
MA
TR
IKS
12 (
AIS
15)
Apak
ah a
da
pen
gar
uh j
ika
suas
ana
hat
i se
dan
g s
enan
g a
tau s
edih
untu
k t
etap
ber
kum
pu
l den
gan
tem
an s
esam
a an
ak j
alan
an ?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2.
3. 4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
” K
ala
u a
ku s
edang s
edih
,, m
endin
g n
ggak
ikut
ngum
pul
dulu
,
make
nark
oba”
..(W
1/A
:395
-396)
“A
ku n
ek l
agi
ngono k
uw
i ra
tau
ngum
pul
ok;
.. p
ali
ng l
ungo
dola
nan
PS,
nek
la
gi
sum
pek
ati
ne
pali
ng
dola
nan
PS.
(WII
/YP
:403
-405)
“D
iem
mbak
.. p
ali
ng n
gam
uk
sam
a p
enum
pang
yan
g n
ggak
mau n
gasi
h k
ala
u p
as
ngam
en .
. m
uku
li g
itu a
ja m
ba
k, k
ala
u
pas
ngum
pul
tem
en y
a d
iem
aja
.”(W
III/
WO
:651
-654)
“Y
o
ngum
pul
no
..
tete
p
ngum
pul
karo
ko
nco
, aku
nen
g
ngom
ah k
i pali
ng g
or
turu
tok
sew
engi.
”(W
IV/H
S:4
31
-433)
„Aku
tahan
buat
ngum
pul
aja
, ja
di
per
gi
dari
tem
an
-tem
an,
aku
mala
h n
gis
i T
TS g
itu.”
(WV
/AP
: 317
-318 )
Info
rman
m
emil
ih
untu
k
tidak
ber
kum
pul
den
gan
te
man
sa
at
sedan
g s
edih
.
Jika
suas
ana
hat
i se
dan
g s
enan
g
atau
se
dih
, in
form
an
tdk
ngum
pul
dgn
tem
an
sesa
ma
anak
ja
lan
an
teta
pi
mem
ilih
untu
k m
ain P
S.
Jika
info
rman
m
endap
at
mas
alah
dan
kum
pul
dgn
tem
an,
mak
a in
form
an
dia
m
dan
m
elam
pia
skan
kep
enum
pan
g yg td
k m
ember
i
uan
g d
gn c
ara
dip
ukul
seca
ra
pel
an.
Jika
suas
ana
hat
i in
form
an
sedan
g
sedih
,su
sah,
ben
ci
info
rman
te
tap ber
kum
pul
dgn
tem
an s
esam
a an
ak j
alan
an.
Jika
sedan
g
mar
ah,
ben
ci
info
rman
td
k
ber
kum
pul
dan
mem
ilih
men
gis
i T
TS
.
Kes
impula
n :
Jik
a A
nak
Jal
ana
sedan
g s
edih
, m
aka
mer
eka
mem
ilih
untu
k t
idak
ber
kum
pul
den
gan
tem
an s
esam
a an
ak j
alan
an
dah
ulu
.
265
MA
TR
IKS
13 (
AIS
16)
Bag
aim
ana
jika
ada
tem
an s
esam
a an
ak j
alan
an a
tau o
ran
g l
ain y
ang m
end
apat
musi
bah
dan
mem
inta
ban
tuan
?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2.
3. 4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
” bagik
u t
eman i
tu p
enti
ng .
. te
man i
tu s
egala
nya
, te
rus
kala
u
ada
ada
tem
an
yang
ke
na
musi
bah
ya
..
tak
bantu
(W1/A
:407
-409)
“Ya d
ibantu
sem
am
pu k
ita,
dic
ari
kan b
antu
an k
etem
an l
ain
.
(WII
/YP
:279
-280)
“Ya l
iat
– l
iat
ora
nge
dulu
gim
ana m
bak
.. k
ala
u p
ast
i ora
ng
ngam
en b
aik
ya
di
bantu
, hasi
l ki
ta n
gam
en d
apat
ber
apa,
nta
r di
sisa
in
buat
dia
..
ya
dik
asi
h
roko
k pa
ling
nggak.
(WII
I/W
O:6
86
-690)
” K
ala
u
ada
musi
bah,
aku
la
ngsu
ng
mem
ber
ikan
bantu
an
sem
aks
imaln
ya,
ya..
buat
pro
posa
l,
kem
udia
n
dim
inta
kan
kete
man-t
eman j
uga,
kala
u t
idak
punya
uang y
a.. p
ali
ng t
idak
kita
ber
doa
untu
k ke
sem
buhannya
, ata
u
men
ghib
urn
ya..
pali
ng ti
dak
saki
tnya
dih
ati
bis
a ber
kura
ng
(W
IV/H
S:6
15
-
621)
“K
ala
u
saya
m
emb
erit
ahu
tem
an
-tem
an
lang
sung
am
bil
.
Buat
pro
posa
l m
inta
in b
antu
an b
uat
mer
inga
nka
n b
eban,
tapi
ya l
ihat-
lihat
ora
ngnya
, baik
nggak…
.nek
o-n
eko n
gg
ak
git
u.
(WV
/AP
: 358
-362)
Bag
i in
form
an
tem
an
adal
ah
segal
anya,
dan
ji
ka
ada
tem
an
yan
g
terk
ena
musi
bah
m
aka
dib
antu
,
Info
rman
m
emban
tu
sem
ampun
ya
jika
tem
an
men
gal
ami
musi
bah
Info
rman
ji
ka
mem
ban
tu
mel
ihat
-lih
at
ora
ngn
ya
apak
ah
bai
k a
pa/
tid
ak.
Jika
tem
an in
form
an m
endap
at
musi
bah
, m
aka
info
rman
sem
aksi
mal
usa
han
ya
mem
ban
tun
ya,
tid
ak h
anya
dgn
uan
g,
tapi
do
a dan
usa
ha
untu
k
men
ghib
u h
ati
tem
ann
ya.
Info
rman
m
embu
at
pro
posa
l,
mem
inta
kan
ban
tuan
ji
ka
ada
tem
an
yg
terk
ena
musi
bah
untu
k m
erin
gan
kan
beb
an.
Kes
impula
n :
Jik
a ad
a te
man
yan
g t
erken
a m
usi
bah
, m
aka
anak
jal
anan
mem
ban
tu s
emak
sim
al a
gar
beb
an y
an
g d
iras
akan
tem
an
ters
ebut
ber
ku
ran
g.
266
MA
TR
IKS
14 (
WIS
1)
Bag
aim
ana
hubun
gan
yang t
erja
lin s
elam
a in
i den
gan
ayah
?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2. 3.
4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
” H
ubungan d
engan A
yah g
imana y
a m
bak
… r
enggan
g s
udah
dua t
ahun n
ggak
per
nah k
etem
u..
(W1/A
: 416
-418
)
“so
ale
aku
ratt
au g
ato
k ka
ro m
bok‟
e. c
eda
k‟e
karo
bapakk
u
kaw
et c
ilek
. (W
II/Y
P:
67
-68)
“Iy
a m
bak
.. h
ubungannya
pali
ng d
eket
.”(W
III/
WO
:229)
“A
nye
l nganggo b
anget
, upom
o k
etem
u y
o r
a t
ak
anggep
pa
k,
ters
iksa
,”(W
IV/H
S:5
62
-563)
„kala
u a
lmhum
aya
h t
ida
k beg
itu d
ekat”
(WV
/AP
: 147
)
Hubungan
den
gan
ay
ah
info
rman
se
kar
ang
ren
ggan
g,
2th
n t
idak
ket
emu.
Info
rman
le
bih
dek
at
den
gan
Ayah
dar
ipad
a Ib
u
Hubungan
info
rman
dgn
ora
ng
tua
sangat
dek
at.
Info
rman
b
enci
kep
ada
ayah
info
rman
, kar
ena
tidak
tanggun
g
jaw
ab
kep
ada
Ibu,a
dik
in
form
an
dan
info
rman
.
Hubungan
yan
g
terj
alin
den
gan
A
yah
ti
dak
beg
itu
dek
at.
Kes
impula
n :
Hubungan
yan
g t
erja
lin d
engan
Ayah
ada
yan
g b
aik, dek
at, sa
ngat
dek
at b
ahkan
ren
ggan
g d
an b
enci
, se
mua
kar
ena
inte
nsi
tas
seri
ng k
etem
u.
267
MA
TR
IKS
15 (
WIS
2)
Bag
aim
ana
hubun
gan
yang t
erja
lin s
elam
a in
i den
gan
Ibu ?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2.
3.
4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
”.
Sam
a …
nggak
per
nah k
etem
u y
a .
sam
a i
bu i
tu t
elfo
n –
telf
onan
,.(W
1/A
: 420
-421)
“Y
a s
am
a I
bu t
iri
mala
h a
kur,
sam
a i
bu a
sli
kandun
g m
ala
h
nggak
aku
r. (
WII
/YP
: 75
-76)
“Iy
a m
bak
.. h
ubungannya
pali
ng d
eket
.”(W
III/
WO
:229)
Ya
bia
sa
,,
lum
aya
n
dek
atl
ah,
seja
k dit
inggal
Aya
h,
dan
sebel
um
ibu b
eker
ja j
adi
pem
bantu
rum
ah
tangg
a i
tu.
Set
elah
bek
erja
kete
munya
se
bula
n
seka
li,
tapi
kada
ng
aku
ya
ng
kete
mpat
kerj
anya
.”(W
IV/H
S:5
05
-509)
„Anak
pali
ng d
eket
sam
a i
bu i
tu a
ku…
soaln
ya y
a o
rang t
ua
cum
a t
inggal
satu
ya a
ku h
aru
s bis
a m
embahagia
kan m
emang
ini
bel
um
bis
a,
tapi
aku
saya
ng b
anget
.kala
u a
lmhum
aya
h
tidak
beg
itu d
ekat”
(WV
/AP
: 299
-303)
Hubungan
in
form
an
den
gan
ibu t
idak
ket
emu,
han
ya
lew
at
telf
on.
Hubungan
in
form
an
dgn
ibu
tiri
bai
k,
tapi
dgn
ibu k
andung
mal
ah n
ggak
akur.
Hubungan
info
rman
dgn
ora
ng
tua
sangat
dek
at.
Hubungan
In
form
an
den
gan
Ibu
lum
ayan
dek
at,
sete
lah
dit
inggal
A
yah
nya
per
gi
ker
ja
dan
tid
ak k
embal
i.
Info
rman
mem
un
yai
hu
ban
gan
yg s
angat
dek
at d
gn i
bun
ya.
Kes
impula
n :
Hubungan
yan
g t
erja
lin d
engan
Ibu a
da
yan
g b
aik, d
ekat
, ti
dak
beg
itu d
ekat
bah
kan
ser
ing b
erte
ngkar
.
268
MA
TR
IKS
16 (
WIS
5)
Bag
aim
ana
hubun
gan
yang t
erja
lin s
elam
a in
i den
gan
sopir
bus?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2 3.
4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
” Y
a s
opir
yang b
aik
itu
ka
lau p
as
nyo
pir
mau b
erhen
ti k
ala
u
ada
pen
gam
en,
jala
nnya
pel
an…
…tr
us
kala
u
nunggu
pen
um
pang
kadang
dik
asi
h
uang
maka
n,
seda
ngka
n
sopir
yang n
ggak
baik
. (W
1/A
:507
-511)
„.Iy
o .
. pali
ng y
o g
or
sopir
e m
uni-
muni
ngono k
ae
yo d
i bale
s
di
unen
i gen
ti,
ngko
n
ek so
pir
e m
isuh
-mis
uh yo
dib
ale
s di
pis
ui
gen
ti...(
WII
/YP
:187 -
189)
“Y
a
bia
sa
mbak
..
sam
a
kadang
bis
a
mabuk
bare
ng.”
(WII
I/W
O:4
69
-470)
“yo p
ernah .. ta
pi
jara
ng b
anget
. “
. (W
IV/H
S:5
30)
. N
ggak…
.nggak
ada.
Nggak
per
nah,
baik
se
mua,
soaln
ya
kita
kan d
ata
ngnya
baik
, dia
pun b
aik
, is
tila
hnya
men
jagala
h
satu
sam
a l
ain
. P
rinsi
p s
aya
git
u,
ibara
tnya
kan k
ita n
aik
bis
nggak
diu
ndang,
naik
sen
dir
i, m
aka
nya
kit
a j
uga h
aru
s baik
,
nanti
sopir
nya
past
i ju
ga a
kan b
aik
…m
aka
nya
haru
s ko
reks
i
dir
i.”
(WV
/AP
: 204
-211)
Hubungan
yg
terj
alin
bai
k
han
ya
dgn s
opir
yan
g b
aik.
Info
rman
se
rin
g
ber
ante
m(s
alin
g
ngat
ain
dgn
sopir
bis
)
Hubungan
yg t
erja
lin d
gn s
opir
bus
bai
k
dan
bia
sa,
kad
ang
mab
uk b
ersa
ma.
Info
rman
jar
ang p
ernah
cek
cok
kep
ada
sopir
Info
rman
mem
pun
yai
hu
bungan
yg b
aik d
gn s
opir
Kes
impula
n :
Hubungan
yan
g t
erja
lin d
engan
sopir
bus
adal
ah b
aik.
269
MA
TR
IKS
17 (
WIS
6)
Bag
aim
ana
hubun
gan
yang t
erja
lin s
elam
a in
i den
gan
ker
net
bus?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1.
2.
3.
4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
”. k
ala
u s
am
a k
ernet
sem
ua b
aik
, bia
sa s
aja
.(W
1/A
: 514
-515)
“K
ernet
e ra
tau m
bak,
apik
-apik
kabeh
... (
WII
/YP
: 92)
Ya b
iasa
mbak,
pali
ng n
gobro
l bia
sa p
as
naik
ker
net
‟te
bil
ang
mas
nari
kine
ojo
mek
so –
mek
so,
kadang
ya
sud
ah k
enal
ya
pali
ng w
is k
are
pm
u a
rep m
bok
kapa
k‟ke
pen
um
pang k
u s
ing
pen
ting n
um
pak
bis
.”(W
III/
WO
:462
-467
)
“yo p
ernah .. ta
pi
jara
ng b
anget
. “
WIV
/HS
:530)
„Nggak…
.nggak
ada.
Nggak
per
nah,
baik
se
mua,
soaln
ya
kita
kan d
ata
ngnya
baik
, dia
pun b
aik
, is
tila
hnya
men
jagala
h
satu
sam
a l
ain
.”(W
V/A
P:
204
-207)
Hubungan
yg
terj
alin
bai
k
han
ya
dgn k
ernet
yg b
aik
.
Hubungan
info
rman
dgn
ker
net
bis
bai
k.
Hubungan
yg
terj
alin
dgn
ker
net
bis
bia
sa
bai
k,k
adan
g
men
gin
gat
kan
sa
at
akan
nar
iki
uan
g
kep
enum
pan
g
agar
td
k
mem
aksa
.
Info
rman
jar
ang p
ernah
cek
cok
kep
ada
ker
net
bus.
Info
rman
mem
pun
yai
hubungan
yg
bai
k
dgn
sopir
d
an
ker
net
bus.
Kes
impula
n :
Hubungan
yan
g t
erja
lin d
engan
ker
net
bus
adal
ah b
aik, ja
ran
g b
eran
tem
.
270
MA
TR
IKS
18 (
WIS
8)
Bag
aim
ana
hubun
gan
yang t
erja
lin s
elam
a in
i den
gan
tet
angg
a dit
empat
tin
ggal
nya
?
No.
Na
ma I
nfo
rman
K
uti
pan
M
ak
na
1. 2.
3.
4.
5.
A
YP
WO
HS
AP
” Ja
rang b
anget
..m
ala
h k
aya
k ngga
k per
nah
...(
W1/A
: )
“.N
ggak
per
nah n
gobro
l dng t
etangga,
kare
na k
ala
u p
ula
ng
tidur,
mandi,
tid
ur.
(W
II/Y
P:
153
-154)
“.Y
a b
iasa
mbak
.. s
am
a t
etangga t
egur
sapa,
kala
u b
ilang
git
u n
ggak
ada m
ba
k .. t
emen
dari
kec
il s
emua o
kk‟,
jadi
tau
sem
ua.”
(WII
I/W
O:)
“Ser
ing
mbak,
baik
hati
se
mua
bagik
u
wala
upun
indiv
idu
.”(W
IV/H
S:5
62
-563)
„Iya
ser
ing,
tegur
sapa,,
Tanya
–ta
nya
dah b
iasa
.”(W
V/A
P:
137
-138)
Info
rman
ja
ran
g
untu
k
tegur
sapa
den
gan
tet
angga.
Info
rman
ti
dak
per
nah
ber
hubun
gan
dgn t
etan
gga,
krn
kal
au
pula
ng
Cum
a ti
dur
dan
man
di.
Hubungan
yg t
erja
lin i
nfo
rman
dgn te
tan
gga
bia
sa bai
k,
tegur
sapa.
Info
rman
se
rin
g
ngum
pul
dgn
teta
ngga,
w
alau
pun
teta
ngga
info
rman
indiv
idu.
Info
rman
ser
ing n
gobro
l, t
egur
sapa,
Tan
ya
dgn t
etan
gga.
Kes
impula
n :
Hubungan
yan
g t
erja
lin d
engan
tet
angga
adal
ah j
aran
g t
egu
r sa
pa,
tid
ak p
ern
ah b
erhu
bungan
, d
an a
da
juga
yan
g b
aik.
271
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : ............................................................................................
Jenis Kelamin : ............................................................................................
TTL : ............................................................................................
Usia : ............................................................................................
Pendidikan Terakhir : ............................................................................................
Pekerjaan :.............................................................................................
Lama Bekerja :.............................................................................................
Status : ............................................................................................
Alamat : ............................................................................................
Nama suami/istri (bila telah menikah : ....................................................................
Jumlah anak (bila telah menikah) : ....................................................................
Surakarta, 2009
(.......................................)
272
SURAT KESEDIAAN MENJADI INFORMAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan penuh rasa hormat, pada kesempatan kali ini saya mengharapkan
kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian yang saya lakukan. Penelitian ini
merupakan penelitian untuk pengambilan data dalam skripsi saya, guna untuk memenuhi
syarat untuk menjadi Sarjana Psikologi.
Pada dasarnya setiap pertanyaan yang saya ungkapkan merupakan peristiwa dan
pengalaman yang pernah anda alami sebelumnya. Sehingga Saya sangat mengharapkan
kepada saudara untuk menjadi rekan dalam penelitian kali ini, dan selama pengambilan
data ini berlangsung dengan penuh rasa hormat saya menginginkan saudara
mengungkapkan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan kondisi yang pernah saudara alami.
Saudara tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab setiap pertanyaan, sebab kerahasiaan
identitas dan jawaban saudara sepenuhnya dijamin oleh etika akademik penelitian.
Atas partisipasi dan kesediaan saudara, saya ucapkan banyak terima kasih.
Semoga setiap informasi yang saudara berikan dalam penelitian ini akan sangat berguna,
tidak hanya berguna pada penelitian kali ini saja. Melainkan juga akan sangat bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang Psikologi. Amien.......
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Informan,
Surakarta , 2009
(...........................................)
273
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : ............................................................................................
Jenis Kelamin : ............................................................................................
TTL : ............................................................................................
Usia : ............................................................................................
Pendidikan Terakhir : ............................................................................................
Pekerjaan :.............................................................................................
Lama Bekerja :.............................................................................................
Status : ............................................................................................
Alamat : ............................................................................................
Nama suami/istri (bila telah menikah : ....................................................................
Jumlah anak (bila telah menikah) : ....................................................................
Surakarta, 2009
(.......................................)
274
SURAT KESEDIAAN MENJADI INFORMAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan penuh rasa hormat, pada kesempatan kali ini saya mengharapkan
kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian yang saya lakukan. Penelitian ini
merupakan penelitian untuk pengambilan data dalam skripsi saya, guna untuk memenuhi
syarat untuk menjadi Sarjana Psikologi.
Pada dasarnya setiap pertanyaan yang saya ungkapkan merupakan peristiwa dan
pengalaman yang pernah anda alami sebelumnya. Sehingga Saya sangat mengharapkan
kepada saudara untuk menjadi rekan dalam penelitian kali ini, dan selama pengambilan
data ini berlangsung dengan penuh rasa hormat saya menginginkan saudara
mengungkapkan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan kondisi yang pernah saudara alami.
Saudara tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab setiap pertanyaan, sebab kerahasiaan
identitas dan jawaban saudara sepenuhnya dijamin oleh etika akademik penelitian.
Atas partisipasi dan kesediaan saudara, saya ucapkan banyak terima kasih.
Semoga setiap informasi yang saudara berikan dalam penelitian ini akan sangat berguna,
tidak hanya berguna pada penelitian kali ini saja. Melainkan juga akan sangat bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang Psikologi. Amien.......
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Informan,
Surakarta , 2009
(...........................................)
275
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : ............................................................................................
Jenis Kelamin : ............................................................................................
TTL : ............................................................................................
Usia : ............................................................................................
Pendidikan Terakhir : ............................................................................................
Pekerjaan :.............................................................................................
Lama Bekerja :.............................................................................................
Status : ............................................................................................
Alamat : ............................................................................................
Nama suami/istri (bila telah menikah : ....................................................................
Jumlah anak (bila telah menikah) : ....................................................................
Surakarta, 2009
(.......................................)
276
SURAT KESEDIAAN MENJADI INFORMAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan penuh rasa hormat, pada kesempatan kali ini saya mengharapkan
kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian yang saya lakukan. Penelitian ini
merupakan penelitian untuk pengambilan data dalam skripsi saya, guna untuk memenuhi
syarat untuk menjadi Sarjana Psikologi.
Pada dasarnya setiap pertanyaan yang saya ungkapkan merupakan peristiwa dan
pengalaman yang pernah anda alami sebelumnya. Sehingga Saya sangat mengharapkan
kepada saudara untuk menjadi rekan dalam penelitian kali ini, dan selama pengambilan
data ini berlangsung dengan penuh rasa hormat saya menginginkan saudara
mengungkapkan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan kondisi yang pernah saudara alami.
Saudara tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab setiap pertanyaan, sebab kerahasiaan
identitas dan jawaban saudara sepenuhnya dijamin oleh etika akademik penelitian.
Atas partisipasi dan kesediaan saudara, saya ucapkan banyak terima kasih.
Semoga setiap informasi yang saudara berikan dalam penelitian ini akan sangat berguna,
tidak hanya berguna pada penelitian kali ini saja. Melainkan juga akan sangat bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang Psikologi. Amien.......
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Informan,
Surakarta , 2009
(...........................................)
277
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : ............................................................................................
Jenis Kelamin : ............................................................................................
TTL : ............................................................................................
Usia : ............................................................................................
Pendidikan Terakhir : ............................................................................................
Pekerjaan :.............................................................................................
Lama Bekerja :.............................................................................................
Status : ............................................................................................
Alamat : ............................................................................................
Nama suami/istri (bila telah menikah : ....................................................................
Jumlah anak (bila telah menikah) : ....................................................................
Surakarta, 2009
(.......................................)
278
SURAT KESEDIAAN MENJADI INFORMAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan penuh rasa hormat, pada kesempatan kali ini saya mengharapkan
kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian yang saya lakukan. Penelitian ini
merupakan penelitian untuk pengambilan data dalam skripsi saya, guna untuk memenuhi
syarat untuk menjadi Sarjana Psikologi.
Pada dasarnya setiap pertanyaan yang saya ungkapkan merupakan peristiwa dan
pengalaman yang pernah anda alami sebelumnya. Sehingga Saya sangat mengharapkan
kepada saudara untuk menjadi rekan dalam penelitian kali ini, dan selama pengambilan
data ini berlangsung dengan penuh rasa hormat saya menginginkan saudara
mengungkapkan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan kondisi yang pernah saudara alami.
Saudara tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab setiap pertanyaan, sebab kerahasiaan
identitas dan jawaban saudara sepenuhnya dijamin oleh etika akademik penelitian.
Atas partisipasi dan kesediaan saudara, saya ucapkan banyak terima kasih.
Semoga setiap informasi yang saudara berikan dalam penelitian ini akan sangat berguna,
tidak hanya berguna pada penelitian kali ini saja. Melainkan juga akan sangat bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang Psikologi. Amien.......
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Informan,
Surakarta , 2009
(...........................................)
279
IDENTITAS DIRI
Nama Lengkap : ............................................................................................
Jenis Kelamin : ............................................................................................
TTL : ............................................................................................
Usia : ............................................................................................
Pendidikan Terakhir : ............................................................................................
Pekerjaan :.............................................................................................
Lama Bekerja :.............................................................................................
Status : ............................................................................................
Alamat : ............................................................................................
Nama suami/istri (bila telah menikah : ....................................................................
Jumlah anak (bila telah menikah) : ....................................................................
Surakarta, 2009
(.......................................)
280
SURAT KESEDIAAN MENJADI INFORMAN
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan penuh rasa hormat, pada kesempatan kali ini saya mengharapkan
kesediaan saudara untuk berpartisipasi dalam penelitian yang saya lakukan. Penelitian ini
merupakan penelitian untuk pengambilan data dalam skripsi saya, guna untuk memenuhi
syarat untuk menjadi Sarjana Psikologi.
Pada dasarnya setiap pertanyaan yang saya ungkapkan merupakan peristiwa dan
pengalaman yang pernah anda alami sebelumnya. Sehingga Saya sangat mengharapkan
kepada saudara untuk menjadi rekan dalam penelitian kali ini, dan selama pengambilan
data ini berlangsung dengan penuh rasa hormat saya menginginkan saudara
mengungkapkan sejujur-jujurnya dan sesuai dengan kondisi yang pernah saudara alami.
Saudara tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab setiap pertanyaan, sebab kerahasiaan
identitas dan jawaban saudara sepenuhnya dijamin oleh etika akademik penelitian.
Atas partisipasi dan kesediaan saudara, saya ucapkan banyak terima kasih.
Semoga setiap informasi yang saudara berikan dalam penelitian ini akan sangat berguna,
tidak hanya berguna pada penelitian kali ini saja. Melainkan juga akan sangat bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang Psikologi. Amien.......
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Informan,
Surakarta , 2009
(...........................................)
281
Gambar Informan I
Gambar Informan II
282
Gambar Informan III
Gambar Informan IV
283
Gambar Informan II dan IV
Gambar Informan V
284
Tempat berkumpul para Informan
Tempat berkumpul para Informan