64
MAKALAH ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Dosen Pengajar : Dra. Ec. Sri Yunan Budiarsi, MS Disusun Oleh : Sandra F. Sethieawan 3203014186 Shiella 3203014195 Sharon Chang 3203014207 Stefanny Claudia 3203014226 Yolanda Novita 3203014293 Yohana Tania 3203014299 Apriliana Felixia Muda 3203014338 Merry Christiana 3203014351 Makalah Ini Dipresentasikan Pada Tanggal 5 Februari 2015 1

Makala Pengamen(1)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

pengantar manajemen widya Mandala

Citation preview

Page 1: Makala Pengamen(1)

MAKALAH

ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL

PERUSAHAAN

Dosen Pengajar : Dra. Ec. Sri Yunan Budiarsi, MS

Disusun Oleh :

Sandra F. Sethieawan 3203014186

Shiella 3203014195

Sharon Chang 3203014207

Stefanny Claudia 3203014226

Yolanda Novita 3203014293

Yohana Tania 3203014299

Apriliana Felixia Muda 3203014338

Merry Christiana 3203014351

Makalah Ini Dipresentasikan Pada Tanggal 5 Februari 2015

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen Semester 2

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

2015

1

Page 2: Makala Pengamen(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah Etika dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ini tepat waktu. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu Sri Yunan Budiarsi selaku Dosen mata kuliah Pengantar Manajemen yang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai pemahaman tentang Etika dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Surabaya, Februari 2015

Penulis

2

Page 3: Makala Pengamen(1)

BAB 1

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Bagi dunia Internasional maupun Nasional, bisnis merupakan aktivitas yang tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari. Tidak jenuh para pebisnis memajukan dan memperluas usahanya dalam rangka mencari keuntungan semaksimal mungkin. Mulai dari Negara adidaya hingga negara berkembang melakukan bisnis sebagai mata pencaharian mereka. Begitu pula dengan Indonesia yang tidak mau kalah bersaing dengan negara-negara maju lainnya.

Di Indonesia, perkembangan bisnis maju pesat seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi. Mulai dari bisnis secara tradisional maupun bisnis secara on-line. Bahkan pangsa pasar bisnis on-line lebih luas dan tentunya dapat memperoleh keuntungan yang maksimal walaupun tidak sedikit pula orang yang meragukan kualitas produk yang ditawarkan secara on-line. Namun, diantara bisnis-bisnis yang menghasilkan keuntungan, ternyata masih banyak para pebisnis yang mengacuhkan etika bisnis yang baik, seperti misalnya tidak memperhatikan kepuasan konsumen terhadap produk yang dijual. Sejatinya, etika bisnis harus tertanam dalam jiwa para pebisnis, karena dengan etika bisnis yang baik tidak hanya keuntungan saja yang didapatkan namun kepuasan dan keloyalitasan konsumenpun akan didapatkan pula. Untuk itu, para pebisnis harus mengetahui hal-hal apa saja yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan oleh seorang pebisnis.

Bisnis modern merupakan realitas yang amat kompleks. Banyak faktor turutmempengaruhi dan menentukan kegiatan bisnis. Antara lain faktor organisatoris manajerial, ilmiah teknologis, dan politik-sosial-kultural, Kompleksitas bisnis itu kegiatan sosial, bisnis dengan kompleksitas masyarakat modern sekarang. Sebagai kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas masyarakat modern itu. Semuan faktor yang membentuk kompleksitas bisnis modern sudah sering dipelajari dan dianalisis melalui pendekatan ilmiah, khususnya ilmu ekonomi dan teori manajemen sedangkan banyak perusahaan bisnis tidak mempunyai tanggung jawab, baik dengan keryawanya, lingkungan seperti membuang limbah dengan sembarangan. Hal inilah yang dapat menjadikan prusahaan itu tidak eksis, bahkan menjadi bangkrut, itu disebabkan mengindahkan hal –hal tersebut.

Dalam makalah ini, akan dijelaskan lebih lanjut mengenai etika bisnis dan tanggung jawab social perusahaan yang seharusnya dilakukan oleh para pebisnis atau pengusaha.

3

Page 4: Makala Pengamen(1)

1.2 Rumusan Masalah

1. bagaimana pengertian etika bisnis?2. apa saja yang mempengaruhi keputusan berbisnis?3. apa saja manfaat dari perusahaan yang melakukan etika binis?4. bagaimana tangguang jawab perusahaan terhadap sosial?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian etika bisnis.2. Untuk mengetahui apa saja yang mempengaruhi keputusan dalam berbisnis3. Untuk mengetahui manfaat dari perusahaan yang melakukan etika bisnis4. Untuk mengetahui tanggung jawab perusahaan terhadapt sosial

1.4 Manfaat

1. mengetahui pengertian etika bisnis.2. mengetahui apa saja yang mempengaruhi keputusan dalam berbisnis3. mengetahui manfaat dari perusahaan yang melakukan etika bisnis4. mengetahui tanggung jawab perusahaan terhadapt sosial

4

Page 5: Makala Pengamen(1)

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Etika

Etika adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berperilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaaan atau bisnis.

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencangkup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.

Etika di bagi menjadi 2, yaitu

1. Etika adalah sebuah isu besarEtika adalah isu besar merupakan gangguan-gungguan yang terjadi di dalam suatu organisasi, dimana banyaknya terjadi skadal yang menimpah eksekutif perusahaan, auditor independen, politikus, dan pembuatan peraturan, serta pemeganggang saham dan karyawan. Dalam beberpa kasus, eksekutif di perusahan publik telah membuat pernyataan yang keliru untuk meningkatkan harga saham, merusak kepercayaan publik terhadap integritas pasar keuangan. Pada umumnya, skandal yang terjadi dilakukan oleh sekelompok orang berprestasi yang bekerja sama, seperti halnya

2. Etika adalah isu personalEtika adalah isu personal merupakan pemahaman yang dapat berguna bagi individu untuk menilai dan mengambil keputusan dalam suatu malah yang sedang ditangani.

Tujuan etika adalah mengidentifikasi aturan-aturan yang mengatur perilaku orang dan “sesuatu” yang bernilai. Keputusan yang layak dipedomani oleh nilai-nilai yang melandasi individu.

Hal-Hal Yang Mempengaruhi Keputusan Bisnis

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu

untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi

5

Page 6: Makala Pengamen(1)

serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi,

diperlukan suatu landasan yang kokoh .

Ada beberapa kelompok yang dapat mempengaruhi kepentingan bisnis

diantaranya:

a.       Para pengusaha dan mitra usaha

b.      Perusahaan pemasok bahan baku

c.       Organisasi pekerja yang mewakili pekerja

d.      Pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha

e.       Bank penyandang dana perusahaan

f.        Investor penanam modal

g.      Masyarakat umum yanag dilayani

h.      Pelanggan yang membeli produk

Isu etika

Merupakan situasi, masalah, atau kesempatan dimana individu harus memilih

diantara beberapa tindakan yang harus dievaluasi secara moral baik atau tidaknya.

Bebrapa Isu Seputar Etika.Kreitner mengemukakan beberapa uraian tentang isu

seputar etika di masa kini yang sering kali dihadapi oleh perusahaan, antara lain

adalah :

1. Penggunaan obat-obatan terlarang

2. Pencurian oleh para pekerja atau korupsi

3. Konflik kepentingan

4. Pengawasan kualitas atau quality control

5. Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia

6. Penyelewengan dalam pencatatan keuangan

7. Penyalahgunaan penggunaan ase perusahaan

8. Pemecatan tenaga kerja

9. Polusi lingkungan

10. Cara bersaing dari perusahaan yang dianggap tidak etis

11. Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur

12. Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegang

kebijakan, dll.

6

Page 7: Makala Pengamen(1)

Persoalan Etika ( ethical issue)

Kebanyakan orang bersepakat bahwa semua nilai tersebut adalah

pedoman yang terpuji untuk berperilaku. Meski demikian, etika menjadi

persoalan yang kompleks ketika sebuah situasi mendikte bahwa satu nilai

berada diatas nilai lainnya. Persoalan etika (ethical issue) adalah sebuah

situasi, permasalahan atau peluang yang mana individu harus memilih diantara

beberapa tindakan yang harus dievaluasi secara moral salah atau benar.

Etika bisnis

Etika bisnis ialah suatu kode etik perilalku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaaan atau bisnis.

Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.

Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat. Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum.

Banyak pemimpin bisnis yang yakin bahwa yakin untuk menerapkap etika bisnis ini dalam perusahaannya, tetapi banyak juga manajer dan oraganisasinya harus sering berhadapan dengan dilema etika, dan isu-isu menjadi semakin kompleks.

Etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatannya sehari-hari. Hal ini dapat dipandang sebagai etika pergaulan bisnis. Seperti halnya manusia pribadi juga memilki etika pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan masyarakat umum juga memiliki etika pergaulan yaitu etika pergaulan bisnis.

Dengan hilangnya etika yang sangat umum saat ini, apakah yang dapat dilakukan untuk memulihkan kepercayaan kepada sistem pasar bebas dan pemimpin secara umum,? Pertama, mereka yang telah melanggar hukum harus dihukum sesuai dengan sesuai dengan kejahatannya. Banyak tindakan tidak bermoral dan tidak etis yang berada dalam hukum kita.

7

Page 8: Makala Pengamen(1)

Standar etis merupakan fundalmental

Mendefinisikan etika ( ethics) sebagai standar perilaku bermoral, yaitu perilaku yang diterima oleh masyarakat. Banyak yang memutuskan secara situasional apakah boleh untuk mencuri, berbohong, atau minum dan mengemudi. Mereka tampak berfikir bahwa apa yang benar adalah apapun yang terbaik bagi individu tersebut, bahwa setiap orang harus menentukan bagi dirinya sendiri perbedaan antara benar dan salah. Hal ini adalah jenis pemikiran yang telah menyebabkanskandal-skandal dalam pemerintah dan bisnis akhir-akhir ini.

Etika Dimulai dari kita Masing-masing

Hal yang sehat ketika mendiskusikan isu moral dan etis untuk ingat bahwa perilaku etis dimulai dengan diri kita. Kita dapat mengharapkan masyarakat untuk menjadi lebih bermoral dan etis kecuali kita sendiri sebagai individu berkomitmen untuk menjadi lebih bermoral dan etis.

Tujuan dari mengambi keputusan etis yang dilihat adalah memperlihatkan kepada kita pentingnya selalu ingat etika setiap kali membuat keputusan bisnis. Pilihannya tidaklah selalu mudah. Kadang-kadang, pemecahan yang wajar dari sudut pandang etis mempunyai kekurangan dari sudut pandangan pribadi atau professional.

            Dimensi etika dalam perusahaan

-          Etika adalah pandangan, kayakinan dan nilai akan sesuatu yang baik dan buruk, benar dan salah (griffin)

-          Etika perusahaan adalah standar kelayakan pengelolaan organisasi yang memenuhi criteria etika.

            Upaya perwujudan dan peningkatan etika perusahaan

-          Pelatihan etika

-          Advokasi etika

-          Kode etika

-          Keterlibatan public dalam etika perusahaan.

Prinsip dalam Etika Bisnis

Dalam etika bisnis berlaku prinsip-prinsip yang seharusnya dipatuhi oleh para

pelaku bisnis. Etika bisnis memiliki prinsip-prinsip yang harus ditempuh oleh

perusahaan untuk mencapai tujuannya dan harus dijadikan pedoman agar memiliki

standar baku yang mencegah timbulnya ketimpangan dalam memandang etika moral

sebagai standar kerja atau operasi perusahaan. Muslich (1998: 31-33) mengemukakan

prinsip-prinsip etika bisnis sebagai berikut:

8

Page 9: Makala Pengamen(1)

1.      Prinsip Otonomi

Yaitu kemampuan mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran

tentang apa yang baik untuk dilakukan dan bertanggung jawab secara moral

atas keputusan yang diambil.

2.      Prinsip Kejujuran

Bisnis tidak akan bertahan lama apabila tidak berlandaskan kejujuran

karena kejujuran merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis (missal, kejujuran

dalam pelaksanaan kontrak, kejujuran terhadap konsumen, kejujuran dalam

hubungan kerja dan lain-lain).

3.      Prinsip Keadilan

Bahwa tiap orang dalam berbisnis harus mendapat perlakuan yang

sesuai dengan haknya masing-masing, artinya tidak ada yang boleh dirugikan

haknya.

4.      Prinsip Saling Menguntungkan

Agar semua pihak berusaha untuk saling menguntungkan, demikian

pula untuk berbisnis yang kompetitif.

5.      Prinsip Integritas Moral

Prinsip ini merupakan dasar dalam berbisnis dimana para pelaku bisnis

dalam menjalankan usaha bisnis mereka harus menjaga nama baik perusahaan

agar tetap dipercaya dan merupakan perusahaan terbaik.

Di samping 5 prinsip diatas, dalam menciptakan etika bisnis ada beberapa hal

yang juga perlu diperhatikan, antara lain adalah:

1. Pengendalian diri

2. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)

3. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing

oleh pesatnya

4. perkembangan informasi dan teknologi

5. Menciptakan persaingan yang sehat

6. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”

9

Page 10: Makala Pengamen(1)

7. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi,

dan Komisi)

8. Mampu menyatakan yang benar itu benar

9. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat

dan golongan pengusaha ke bawah

10. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati

bersama

11. Kembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah

disepakati

12. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu

hokum positif yang berupa peraturan perundang-undangan.

Keterlibatan masyarakat dalam mengontrol etika bisnis

Upaya untuk menjamin perusahaan akan menjalankan kegiatannya secara

lebih beretika adalah dengan melibatkan publik dalam setiap kegiatan perusahaan

yang dianggap tidak beretika. Upaya ini akan mendorong perusahaan agar benar-

benar memperhatikan kepentingan publik, dan mencoba mengingatkan perusahaan

bahwa jika kegiatan tidak etis dilakukan, maka perusahaan akan menghadapi

konsekuensi logis berupa penilaian buruk dari masyarakat

Sistem Etika

Sistem etika merupakan sebuah pedoman yang digunakan untuk menjalankan dan menerapakan etika-etika yang sesuai dengan nilai dan norma.

Filosofi moral : prinsip-prinsip, aturan, dan nilai yang digunakan orang untuk memutuskan benar atau salah.

Universalisme : sistem etika yang menyatakan bahwa semua orang harus berpegang pada nilai tertentu yang dibutuhkan masyarakat.

Prinsip-prinsip Caux : prinsip etika yang ditetapkan oleh eksekutif internasional.

Egoisme : sistem etika yang menyatakan bahwa perilaku yang bisa diterima adalah yang dapat memaksimalkan kemanfaatan individu.

Utilitarianisme : sistem etika yang menyatakan bahwa sesuatu yang baik untuk jumlah yang besar harus menjadi perhatian pengambil keputusan.

Relativisme : filosofi yang mendasarkan perilaku etika pada opini dan perilaku yang relevan dengan orang lain.

10

Page 11: Makala Pengamen(1)

Etika kebijakan : Klasifikasi orang berdasarkan level pertimbangan moralnya.

Lingkungan Etika

Sarbanes-Oxley Act merupakan Suatu undang-undang yang dikeluarkan oleh kongres AS pada tahun 2002 untuk mewajibkan praktik akuntansi dan pelaporan yang ketat untuk membuat para manajer senior lebih bertanggung jawab dan juga meningkatkan dan menjaga keyakinan investor.

Salah satu konsekuensi dari peraturan tersebut adalah persyaratan untuk perusahaan dan para auditorny agar menyediakan laporan kepada pengguna laporan keuangan tentang keefektivan pengadilan internal selama proses pelaporan keuangan.

Etika tidak hanya dibentuk oleh hukun dan kebijakan individu. Etika juga bisa dipengaruhi oleh lingkungan kerja perusahaan.

Kesadaran akan eratnya kaitan antara keputusan dan kegiatannya dan dampaknya terhadap lingkungan alam. Suatu organisasi menjadi ramah lingkungan dengan :

Pendekatan hukum : mematuhi undang-undang tanpa memberi tantangan.

Pendekatan pasar : menghasilkan produk ramah lingkungan. Pendekatan stakeholder : menanggapi tuntutan karyawan, pemasok dan

masyarakat. Pendekatan aktivis : melestarikan bumi serta sumber-sumbernya.

Manfaat Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis dan memiliki tanggung jawab sosial

adalah:

1. Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa

hormat dari steakholder

2. Perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik dan memiliki tanggung

jawab social akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat

sekitar.

3. Perusahaan yang memiliki tanggung jawab social terhadap lingkungan akan

membantu dalam pembangunan daerah sekitar perusahaan

4. Menghindarkan dari konflik internal dan lingkungan sekitar perusahaan

5. Tanggung jawab social Secara tidak langsung Membantu dalam promosi

perusahaan

11

Page 12: Makala Pengamen(1)

6. Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan

sewaktu

berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang

semakin kompleks suatu perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh

yang merusak berkaitan dengan reputasi

7. Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social

dapat menambah uang dalam bisnis mereka

Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem

prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta

etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu

menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang,

karena :

Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan

terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.

Mampu meningkatkan motivasi pekerja.

Melindungi prinsip kebebasan berniaga

Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Tidak bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan

memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra

produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan

beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan

maupun nilai perusahaan. Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai

etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan

bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang

tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.

Perlu dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi

perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan semaksimal mungkin harus mempertahankan

karyawannya.

Untuk memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka

nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam manajemen

korporasi yakni dengan cara :

1.      Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)

2.      Memperkuat sistem pengawasan

12

Page 13: Makala Pengamen(1)

3.      Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus

Tanda bahaya

Menjaga perilaku etis secara konsisten adalah hal yang sangat menantang.Perilaku perusahaan yang tidak etis mungkin merupakan tanggung jawab dari orang-orang yang tidak etis, tetapi ini juga membuka adanya budaya organisasi yang tidak etis.Adanya faktor yang dapat menciptakan iklim kondusif untuk perilaku tidak etis, antara lain :

1. Penekanan yang berlebihan pada penerimaan jangka pendek daripada pertimbangan jangka panjang.

2. Gagal menetapkan kode etik yang tertulis.3. Keinginan untuk sederhana, solusi yang “cepat” untuk permasalahan yang etis.4. Keengganan membuat standart etika yang membebani biaya keuangan.5. Memandang etika hanya semata-mata sebagai isu hukum atau alat hubungan

publik.6. Tidak adanya aturan yang jelas untuk menangani masalah yang etis.7. Memenuhi permintaan pemegang saham dibandingkan dengan konsistuen

lainnya.

Telah dikatakan bahwa reputasi adalah asset yang sangat berharga.Karena, tujuannya adalah diri sendiri agar dilihat orang lainsebagai “orang yang bermoral” dan “manajer yang bermoral”, seseorang yang mempengaruhi orang lain untuk berperilaku etis. Ketika diri sendiri secara personal bermoral dan sebagai manajer bermoral, anda adalah pemimpin yang beretika sesungguhnya. Anda bias memiliki karakter personal yang kuat ketika member perhatian pada hal lain, dan tidak dianggap memiliki reputasi pemimpin beretika.

Standar Etis Perusahaan

Orang-orang seringkali menyerah pada apa yang mereka rasakan, merupakan suatu tekanan atau pilihan dari kekuatan lain. Untuk menciptakan budaya yang mendorong perilaku yang etis, manajer harus menjadi lebih etis dibandingkan orang lain. Mereka juga harus memimpin orang lain untuk berperilaku etis. IBM menggunakan panduan bagi tingkah laku bisnis yang mengharuskan pekerja menentukan apakah dibawah sorotan penuh dari pemeriksaan oleh rekan kerja mereka akan tetap nyaman dengan keputusannya. Ketakutan akan sorotan seperti itu dapat mengubah perilaku orang-orang lebih hebat dari beberapa budaya. Contoh : karena takut kehilangan muka, seringkali para eksekutive mengundurkan diri jika mereka ketahuan melakukan tindakan tidak etis.Sedangkan di Amerika Serikat, eksekutive dapat merespon dengan bersikap keras dan membela diri dengan mengatakan bahwa

13

Page 14: Makala Pengamen(1)

semua orang juga dapat melakukan tindakan tersebut atau tidak mengakui adanya tindakan yang salah dan tidak pernah berfikir untuk mengundurkan diri.

Kode Etik

Seringkali laporan keuangan hanya untuk diperlihatkan, namun ketika diaplikasikan dengan baik, mereka dapat mengubah iklim etika sebuah perusahan untuk lebih baik lagi dan mendorong perilaku etis. Para eksekutive akan memberikan perhatian lebih terhadap kode etik perusahaan ketika pemangku kepentingan (konsumen, investor, pemberi pinjaman, dan pemasok) berusaha mempengaruhi mereka, perhatian tersebut akan membantu menciptakan budaya etika yang kuat dan mempromosikan citra positif. Kebanyakan kode etik mencakup topik seperti perilaku pekerja, pemegang saham, pemasok, dan lain-lain. Kode etik dibuat oleh Departemen Hukum Organisasi. Dalam pembuatan kode etik efektif, dapat dilakukan dalam beberapa hal berikut :

1. Melibatkan orang—orang yang hidup di dalamnya dalam menuliskan pernyataan.

2. Fokus kepada situasi nyata kehidupan yang berkaitan dengan karyawan3. Pendek dan sederhana4. Menulis nilai-nilai serta membagi keyakinan agar orang dapat secara nyata

meyakininya.5. Para eksekutive berbicara dan menghidupkan pernyataan

Program Etika

Progam etika perusahaan biasanya memasukan kode etik formal yang mengartikulasikan harapan perusahaan yang berkaitan dengan etika.Progam etika dapat berupa : compliance-based (berbasis ketaatan) sampai integrity-based (berbasis integritas).

Program etika berbasis ketaatan merupakan mekanisme suatu perusahaan yang sengaja di desain oleh konsultan perusahaan untuk mencegah, menditeksi dan menghukum perusak hukum. Program berbasis ketaatan tersebut meningkatkan pengawasan serta pengendalian pada orang dan menetukan hukmannya. Program tersebuutdapat mengurangi perilaku illegal dan membantu sebuah perusahaan jauh dari pengadilan.

Program etika berbasis integritas merupakan mekanisme suatu perusahaan yang di desain untuk menanamkan tanggung jawab personal untuk perilaku etis.Jadi, mereka tidak hanya fokus dengan hukum, tatpi juga menanamkan tanggung jawab perilaku etis terhadap setiap individu.

14

Page 15: Makala Pengamen(1)

Mengajukan solusi moral

Mengidentifikasikan masalah moral den gan lengkap

Kenali smua dampak moran :ManfaatKerusakanPemenuhan hakPenolakan hak

Menemukan hasil ekonomiPertimbangan persyaratan legalMengevaluasi tugas etis

Mengajukan solusi moral

Proses Pengambilan Keputusan Etis

Ketika manejemen level atas memiliki komitmen personal untuk bertanggung jawab pada prilaku etis, program-program akan lebih baik apabila di integrasikan kedalam oprasional, berfikir, dan berprilaku.

Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan adalah pilihan antara alternatif yang didasarkan pada kriteria, dan beberapa perimbang tertentu yang dikerjakan oleh kebanyakan manajer.

Pengambilan keputusan dilakukan oleh seorang manajer dalam organisasi bisnis. Kegiatan pembuatan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik. Dalam mengambil suatu keputusan diperlukan pendekatanpendekatan etika bisnis agar dapat memberikan hasil yang sesuai dengan nilai-nilai etika yang ada di suatu wilayah.Membuat keputusan yang etis memerlukan :

1. Kesadaran moral menyadari bahwa masalah memiliki implikasi yang yang etis. Kesadaran moral dimulai dengan pertimbangan apakah sebuah keputusan memiliki percabangan yang akan merugikan karyawan, lingkunga, atau pemangku kepentingan lainnya. Kemudian tantangannya adalah mengaplikasi pertimbangan moral.

2. Pertimbangan moral

15

Page 16: Makala Pengamen(1)

memahami tindakan apa yang dapat dipertahankan secara moral. Pertimbangan moral selalu berhadapan dengan tindakan manusia, khususnya tindakan-tindakan mereka yang bebas dari segi benar atau salah. Tindakan-tindakan yang tidak bebas, yang perilakunya tidak dapat mengontrol, jarang dihubungkan dengan pertimbangan moral karena tidak dapt dianggap bertanggung jawab tentang yang tidak ia kehendaki.

3. Karakter moralkekuatan dan ketekunan untuk bertindak sesuai dengan etika disamping tantangan.

Ciri-Ciri Keputusan Etis

            Keputusan etis yang mempunyai ciri antara lain :1.      Harus mempertimbangkan apa yang benar dan apa yang salah.2.      Harus mempertimbangkan mana yang baik dan mana yang buruk.3.      Harus memperimbangkan pikiran dan hati nurani dalam menentukan mana yang baik dan mana yang buruk karena fungsi dari etika sebagai alat pengawas.

Model pengambilan keputusana.     Model Keputusan Optimasi,merupakan suatu model pengambilan keputusan yang menguraikan bagaimana individu-individu menguraikan bagaimana seharusnya individu-individu berperilaku agar memaksimalkan suatu hasil.Langkah-langkah dalam model optimasi :1.      Memastikan pentingnya suatu keputusan2.      Mengenali kreteria keputusan3.      Memberikan prioritas / bobot pada kreteria keputasan yang diambil4.      Mengembangkan alternatif-alternatif keputusan5.      Mengevaluasi alternatif keputusan  6.       Memastikan alternatif keputusan yang terbaik

b.    Model Keputusan AlternatifModel keputusan umtuk membantu menjelaskan dan meramal perilaku-perilaku yang tidak rasional jika dipandang dibawah pengandaian-pengandaian optimasi.

c.     Model Cukup-Memuaskan,Suatu model pengambilan keputusan yang cara pengambilan keputusannya memilih pemecahan pertama cukup baik yaitu memuaskan dan cukup. Hakikat dari model cukup-memuaskan adalah cara menghadapi masalah-masalah yang rumit,menanggapi pengambilan keputusan dengan mengurangi atau mengecilkan masalah ke tingkatan yang mudah dipahami.Kemudian individu-individu dapat berperilaku rasional yang dinamakan rasionalitas berikat yang merupakan individu-individu mengambilkeputusan dengan merancang bangun model-model yang disederhanakan yang mengekstrak perwajahan yang mutlak diperlukan dari problem-problem tanpa menangkap semua kerumitan Salah

16

Page 17: Makala Pengamen(1)

satu aspek yang menarika dalam model cukup-memuaskan adalah alternatif-alternatif yang dipertimbangkan bersifat kritis dalam menentukan alternatif pilihan.

d.    Model Favorit Implisit,Suatu pengambilan keputusan secara implisit dengan memilih alternatif yang lebih disukai dan mengesampingkan evaluasi dari alternatif-alternatif yang lain.

e.     Model Intuitif,            Merupakan suatu proses yang diciptakan dalam pengalaman yang terbaik.

Faktor-faktor kita mengambil keputusan secara intuitif :1.    Mempunyai keyakinan2.    Mempunyai prseden yang sedikit3.    Mempunyai variabel-variabel yang kurang dapat diperkirakan secara ilmiah4.    .Mempunyai keterbatasan fakta5.    Tidakmempunyai pedoman yang jelas6.    Tidak mempunyai data analitis7.     Mempunyai argumentasi dengan beberapa alternatif pilihan yang terbaik8.     Kecepatan dalam mengambil keputusan ketika waktu yang tersedia terbatas

Kebiasan yang keliru pada para pembuat keputusan :1.      Berfokus pada keuntungan jangka pendek dan kepentingan pemegang saham.

Seringkali, dampak yang paling signifikan (pemegang saham, pemegang saham) dari suatu tindakan yang diusulkan adalah mereka bahwa permukaan di masa depan dan mereka dengan nonshareholder stakeholder pertama. Hanya setelah kelompok ini bereaksi terhadap pemegang saham menanggung biaya kesalahan. Obat untuk miopia ini adalah untuk memastikan cakrawala waktu yang cukup untuk analisis, dan untuk mempertimbangkan eksternalitas akun berdasarkan biaya-manfaat, meskipun dampaknya diukur awalnya oleh sekelompok nonshareholder.2.      Berfokus pada keuntungan jangka pendek dan pemegang saham

Seringkali, dampak yang paling signifikan (pemegang saham, pemegang saham) dari suatu tindakan yang diusulkan adalah mereka bahwa permukaan di masa depan dan mereka dengan nonshareholder stakeholder pertama. Hanya setelah kelompok ini bereaksi terhadap pemegang saham menanggung biaya kesalahan. Obat untuk miopia ini adalah untuk memastikan cakrawala waktu yang cukup untuk analisis, dan untuk mempertimbangkan eksternalitas akun berdasarkan biaya-manfaat, meskipun dampaknya diukur awalnya oleh sekelompok nonshareholder.3.      Berfokus hanya pada legalitas

banyak manajer yang hanya peduli dengan apakah suatu tindakan sesuai dengan aturan. Hukum, beranggapan bahwa  "Jika itu sesuai aturan hukum, berarti tindakannya etis."Sayangnya, banyak menemukan mereka perlu boikot pelanggan, menurunnya karyawan, meningkatkan peraturan pemerintah untuk menutupi celah-celah dan denda. Beberapa tidak peduli karena mereka hanya dimaksudkan untuk tinggal dengan perusahaan ini untuk waktu yang singkat4.      Keadilan yang terbatas

Kadang-kadang pengambil keputusan bersikap adil hanya untuk kelompok yang disukai. Dan mereka tak punya kemampuan mengendalikan opini umum dan ujung ujungnya  membayar untuk mengawasi mereka. Banyak eksekutif telah menunda masalah dan  mengabaikan atas resiko. Cara yang terbaik untuk menjamin suatu keputusan itu etis bila berlaku adil untuk semua pemangku kepentingan.

17

Page 18: Makala Pengamen(1)

5.      Pembatasan hak yang telitiPengambil keputusan seharusnya meneliti dampak terhadap hak seluruh pemangku kepentingan.6.      Konflik kepentingan

Perkiraan/prasangka  bukan satu-satunya alasan untuk menunjukkan penilaian tindakan yang diusulkan. Penghakiman dapat diliputi oleh konflik kepentingan --- kepentingan pribadi dari pembuat keputusan terhadap kepentingan terbaik perusahaan atau sekelompok pengambilan keputusan adalah penyimpangan  terhadap kepentingan terbaik perusahaan7.      Keterkaitan pemangku kepentingan

Seringkali pembuat keputusan gagal mengantisipasi bahwa apa yang mereka putuskan untuk satu kelompok akan mempengaruhi kelompok yang lain.8.      Kegagalan untuk mengidentifikasi semua kelompok stakeholder

Kebutuhan untuk mengidentifikasi semua stakeholder dan kelompok kepentingan sebelum mengevaluasi dampak dari masing-masing bukti diri. Namun, ini merupakan langkah yang diambil untuk diberikan berulang kali, dengan hasil bahwa isu-isu penting tidak diketahui. Sebuah pendekatan yang berguna untuk membantu masalah ini adalah untuk berspekulasi tentang bagaimana buruk itu bisa pergi dari tindakan yang diusulkan dan mencoba untuk menilai bagaimana media bereaksi. Hal ini sering mengarah pada identifikasi kelompok yang paling rentan stakeholder.9.      Kegagalan memberi peringkat pada kepentingan stakeholder

Kecenderungan untuk memperlakukan semua kepentingan stakeholders sama tingkat pentingnya. Namun, sering  memperlaakukan kepentingan yang mendesak yang paling penting. Mengabaikan ini tidak benar dan dapat menyebabkan keputusan kurang optimal dan tidak etis.10.  Meninggalkan kebaikan, kejujuran dan hak.

Seperti dijelaskan sebelumnya,, bahwa keputusan etis yang komprehensif tidak bisa dilakukan jika salah satu dari tiga aspek terlupakan.11.  Kegagalan mempertimbangkan motivasi untuk sebuah keputusan

Selama bertahun-tahun, pengusaha dan profesional yang tidak peduli tentang motivasi untuk tindakan, seperti consenquences dapat diterima. Sayangnya, banyak produsen telah kehilangan melihat kebutuhan untuk meningkatkan jaringan global untuk semua pengambilan manfaat (atau sebanyak mungkin) dan keputusan dibuat bahwa manfaat sendiri, atau hanya sedikit kurang beruntung pendek dan jangka panjang lainnya . Cupet ini, murni SEFT - pengambil keputusan organisasi yang berminat mewakili risiko tinggi untuk pemerintahan.12.  Kegagalan untuk memperhitungkan kebajikan yang seharusnya ditunjukkan

Anggota dewan, eksekutif dan akuntan profesional diharapkan untuk bertindak dengan itikad baik dan pembuangan kewajiban fidusia kepada orang-orang mengandalkan mereka. Mengabaikan kebajikan diharapkan dari mereka dapat menyebabkan ketidakjujuran, kurangnya integritas dalam penyusunan laporan, kegagalan untuk bertindak atas nama stakeholder, dan kegagalan untuk debit keberanian dalam menghadapi orang lain yang terlibat dalam tindakan tidak etis, atau meniup peluit bila diperlukan.

Isu-isu yang berkembang dalam pengambilan keputusana.     Memperbaiki pengambilan Keputusan yang etis .

Tiga kreteria keputusan yang etis :1.    Manfaat utilitarian

18

Page 19: Makala Pengamen(1)

2.    Fokus pada hak3.    Fokus pada keadilan

b.    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pengambilan Keputusan Etis :

1.      Tahap Perkembangan Moral,Sesustu penilaian dari kapasitas seseorang untuk menimbang-nimbang apakah yang secara besar, makin tinggi perkembangan moral seseorang makin kurang bergantung ia pada pengaruh-pengaruh luar dan makin cendurung berlaku etis.

2.      Lingkungan organisasi,            Merujuk ke persepsi karyawan mengenai pengharapan organissasional.

3.      Tempat Kedudukan Kendali,Hal ini tidak lepas dengan struktur organisasi. Keputusan Yang Etis Suatu Keharusan Mengapa keputusan yang etis suatu keharusan, karena setiap individu, maupun kelompok, lembaga, dihadapkan kepada pilihan-pilihan yang perlu dilakukan atau diambil, yang sewaktu-waktu sukar ditentukan. Secara tak terelakan manusia setiap saat mengambil keputusan dan memikul tanggungjawabnya. Yang kita butuhkan adalah pengambilan keputusan secara aktif bukan pasif membiarkan keputusan ditetapkan oleh orang lain.Dalam kasus tertentu keputusan perlu diambil secara aktif, dengan alasan telah dipertimbangkan secara matang, karena tidak baik menyerah kepada nasib. Keputusan Yang Dipengaruhi Tabiat Tabiat adalah susunan batin seseorang yang memberikan arah dan ketertiban kepada keinginan, kesukaan dan kebahagiaan. Susunan itu dibentuk oleh interaksi antara diri seseorang dengan lingkungan sosialnya. Tabiat tidak sama dengan watak. Watak adalah bentuk diri kita secara alamiah dan dibawa mulai dari lahir.Watak bersifat tetap.Sedangkan tabiat berkembang dan berubah sepanjang hidup kita. Watak adalah bahan mentah tabiat kita.Cara kita mengolah bahan mentah itu adalah tanggungjawab kita. Tabiat beda dengan kepribadian (personality). Seperti tabiat, kepribadian juga bersifat kontinuitas, tetapi dapat juga berkembang dan berubah.Namun kepribadian lebih luas.Tabiat hanya mengandung sifat-sifat moral dalam diri kita. Sedangkan keperibadian mengandung sifat emosional, mental dan sifat moral.Misalnya rasa rendah diri, pendiam. Faktor Yang Mempengaruhi Tabiat Adapun yang salah satu yang mempengaruhi tabiat antara lain : faktor pembawaan yakni sifat-sifat yang kita warisi dari bapak, ibu, nenek moyang. Faktor lingkungan sosial, keluarga dan kebudayaan. Yakni setiap masyarakat mempunyai pandangan setntang tabiat mana yang patut dihargai dan siapa yang patut dipercayai. faktor pengalaman dan hubungan kita dengan orang lain faktor keputusan dan perbuatan kita sendiri, motivasi perbuatan kita. Ada hubungan timbal balik antara tabiat dan perbuatan.Tabiat mempengaruhi perbuatan, perbuatan mempengaruhi tabiat. Contoh. Orang dengan tabiat jujur cenderung tidak berdusta. Orang yang berdusta cenderung tidak jujur. Faktor iman kita, yakni hubungan kita dengan Allah Tuhan Yang Maha Esa.Ajaran agama menjadi pengarah yang pokok dalam pembentukan tabiat kita Lingkungan Sosial Setiap masyarakat mempunyai adat yang terdiri dari nilai, norma, sistem hukum, dan aturan. Adat berfungsi sebagai tata kelakuan yang mengatur, mengendalikan, dan memberikan arah kepada kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat. Contoh lingkungan sosial ; Seorang Pegawai segan mencela atau

19

Page 20: Makala Pengamen(1)

Denda dan penalti dari pemeri ntah

Administratif dan audit hukum dan investigasiPendidkan ulangTindakan perbaikanKekeliruan pemerintah

Penyebrangan konsumenKehilangan reputasiSinisme karyawanKehilangan moral karyawanPerputaran karyawanSisnisme pemerintahRegulasi pemerintah

mengkritik keputusan atasan karena tekanan ekonomi, ia takut kehilangan pekerjaan atau tidak dinaikkan pangkatnya.Yang terpenting adalah etika atau norma yang kita peroleh dari keluarga, seharusnya meresap ke dalam diri kita sebelum kita dihadapkan dan mampu menilai pengaruh lingkungan sosial. Hubungan Antara Tabiat Dan Lingkungan Sosial Etika atau norma dan nilai-nilai masyarakat akan merasap ke dalam diri kita. Hubungan kita dengan orang lain (sosial) turut serta membentuk identitas kita. Namun kepribadian kita bukan semata-mata dipengaruhui oleh masyarakat atau lingkungan sosial.Sebagai manusia yang mempunyai pikiran dan perasaan, bukan objek yang menenerima segala sesuatu.Tabiat memiliki identitas sendiri dan berdiri dalam lingkungannya.Memang kita dipengaruhi oleh lingkungan kita, tetapi kelakuan dan pandangan kita ikut serta melanjutkan dan mengubah lingkungan kita sendiri.

Biaya Level 3

Biaya Level 2

Biaya Level 1

Biaya kerusakan yang lebih sedikit, mendapat perhatian lebih dari eksekutif

Biaya kerusakan yang lebih besar, mendapat sedikit perhatia dari eksekutif

2.2 Tanggung Jawab Sosial perusahaan

Tanggung Jawab Sosial perusahaan (corporate social responsibility-CSR) adalah kewajiban terhadap masyarakat yang diasumsikan oleh bisnis. Tanggung jawab sosial itu merupakan kewajiaban sebuah perusahaan diluar dari tuntutan hukum dan pertimbangan ekonomi, untuk mengejar berbagai sasaran jangka panjang yang baik bagi masyarakat.

20

Page 21: Makala Pengamen(1)

Tanggung jawab sosial korporat merefleksikan pentingnya aspek sosial dan konsekuensi sosial dari kesuksesaan bisnis, serta terdiri atas berbagai kewajiban dan praktik yang me nunjukan tanggung jawab bisnis pada beberapa aspek sosial yang baik.Tanggun jawab sosial korporat dapat dikategorikan sebagai berikut,

1. Tanggung jawab ekonomiTanggung jawab ekonomi merupakan tanggung jawab yang digunakan untuk mengetahui baran dan jasa yang dibutuhkan masyarakat pada harga yang menguntungkan perusahaan dan memenuhi kewajiban bagi para investor.

2. Tanggung jawab hukumTanggung jawab hukum merupakan tanggung jawab yang digunakan untuk mentaati hukum lokal, negara, vederasi, dan internasional yang relevan.

3. Tanggung jawab etisTanggung jawab etis digunakan untuk memenuhi harapan sosial lainnya, tapi tidak tertulis seperti hukum.

4. Tanggung jawab filantropisTanggung jawab filantropis merupakan perilaku dan aktivitas tambahan yang dianggap baik oleh masyarakat dan didukung oleh nilai-nilai yang dianut perusahaan.

5. Pendidikan trasendenPendidikan trasenden merupakan pendidikan dengan lima sasaran yang lebih mulia menyeimbangkan kepentingan pribadi dengan tanggung jawab kepada orang lain.

Tanggung jawab sosial dapat dipandang dari 2 segi, yaitu pandangan klasik dan pandangan sosial ekonomi.

Pandangan klasikPandangan bahwa tanggung jawab sosial manajemen hanyalah memaksimalkan laba.

Pandangan sosial ekonomiPandangan bahwa tanggung jawab sosial manajemen bukan sekedar menghasilkan laba, tetapi juga mancakup, melindungi dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

21

Page 22: Makala Pengamen(1)

Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.

CSR berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan“, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.

1.1  Peranan Tanggug Jawab social Perusahaan sosial 

1.      Tanggung jawab terhadap Pelanggan

Tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan jauh lebih luas daripada hanya menyediakan barang atau jasa. Perusahaan mempunyai tanggung jawab ketika memproduksi dan menjual produknya, yang akan didiskusikan kemudian.

22

Tanggung jawab ekonomi

Tanggung jawab hukum

Tanggung jawab etis

Tanggung jawa

b filantropik

Melakukan apa yang diinginkan pemegang kepentingan global.

Menjadi warga korporat yang baik.

Melakukan apa yang diharapkan pemegang kepentingan global.

Menjadi etis.

Melakukan apa yang disyaratkan pemegang kepentingan global.

Mentaati hukum

Menjadi untung

Apa yang disyaratkan kapitalisme global

Page 23: Makala Pengamen(1)

-          Praktik tanggung jawab produksi

Produk sebaiknya dihasilkan dengan cara yang menjamin keselamatan pelanggan. Produk sebaiknya memiliki label peringatan yang semestinya guna mencegah kecelakaan yag dapat ditimbulkan dari penggunaan yang salah. Untuk beberapa produk, informasi mengenai efek samping yang mungkin terjadi perlu disediakan.

-          Praktik Tanggung Jawab Penjualan

Perusahaan perlu petunjuk yang membuat karyawan tidak berani menggunakan strategi penjualan yang terlalu agresif atau advertensi yamg menyesatkan dan juga memakai survei kepuasan pelanggan untuk meyakinkan bahwa pelanggan diperlakukan dengan semestinya oleh karyawan bagian penjualan.

-          Cara Perusahaan Menjamin Tanggung Jawab Sosial kepada Pelanggan

Perusahaan dapat menjamin tanggung jawab social kepada pelanggannya dengan beberapa tahap yaitu:

1.      Ciptakan kode etik. Perusahaan dapat menciptakan kode etik bisnis yang memberikan serangkaian petunjuk untuk kualitas produk, sekaligus sebagai petujuk bagaimana karyawan, pelanggan, dan pemilik seharusnya dipelihara.

2.      Pantaulah semua keluhan. Perusahaan harus yakin bahwa pelanggan mempunyai telephone yang dapat mereka hubungi apabila mereka mempunyai keluhan mengenai kualitas produk atau bagaimana mereka diperlakukan oleh para karyawan. Perusahaan dapat berusaha mencari sumber keluhan dan harus dapat menyakinkan bahwa problem tersebut tidak timbul lagi.

3.      Umpan balik pelanggan. Perusahaan dapat meminta pelanggan untuk memberikan umpan balik atas barang atau jasa yang mereka beli akhir-akhir ini, walaupun pelanggan tidak menghubungi untuk memberikan keluhan. Proses ini dapat mendeteksi beberapa masalah lain dengan kualitas produk atau cara perlakuan terhadap pelanggan.

-          Cara Konsumerisme Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan.

Tanggung jawab perusahaan terhadap pelanggan didorong tidak hanya oleh perusahaan, tetapi juga oleh sekelompok konsumen tertentu. Konsumerisme mewakili permintaan kolektif pelanggan dimana bisnis memenuhi kebutuhan mereka.

-          Cara Pemerintah Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan

Sebagai tambahan dari kode tanggung jawab perusahaan dan gelombang konsumerisme, pemerintah cenderung menjamin tanggung jawab kepada pelanggan dengan berbagai hukum atas keamanan produk, iklan,dan kompetisi industry.

2.      Tanggung Jawab terhadap Karyawan

Bisnis mempunyai sejumlah tanggung jawab terhadap karyawan. Pertama, mereka mempunyai tanggung jawab untuk menciptakan lapangan pekerjaan jika mereka ingin tumbuh. Perusahaan juga memiliki tanggung jawab terhadap karyawannya guna memastikan keselamatan mereka, perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain, dan peluang yang setara.

23

Page 24: Makala Pengamen(1)

-          Keselamatan Karyawan

Perusahaan memastikan bahwa tempat kerja aman bagi karyawan dengan memantau secara ketat proses produksi. Beberapa tindakan pencegahan adalah memeriksa mesin dan peralatan guna memastikan bahwa semuanya berfungsi dengan baik, mengharuskan digunakannya kacamata keselamatan atau peralatan lainnya yang dapat mencegah terjadinya cedera, dan menekankan tindakan pencegahan khusus dalam seminar-seminar pelatihan.

Perusahaan yang menciptakan lingkungan kerja yang aman mencegah terjadinya cedera dan meningkatkan moral karyawan. Banyak perusahaan saat ini mengidentifikasikan keselamatan tu di tempat kerja sebagai salah satu tujuan utamanya. Pemilik perusahaan mengakui bahwa perusahaan akan mengeluarkan biaya guna memenuhi tanggung jawab seperti keselamatan karyawan. Usaha perusahaan untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman mencerminkan biaya penting dalam menjalankan usaha.

-          Perlakuan yang semestinya oleh karyawan lain

Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan diperlakukan dengan semetinya oleh karyawan lain. Dua masalah utama berkaitan dengan perlakuan karyawan adalah keragaman dan pencegahan terjadinya pelecehan seksual.

Keregaman, tidak hanya terbatas pada jender dan suku. Karyawan dapat berasal dari latar belakang yang sepenuhnya berbeda dan memiliki keyakinan yang berbeda, sehingga dapat menimbulkan konflik ditempat kerja. Banyak perusahaan memcoba untuk mengintegrasikan karyawan dengan latar belakang yang berbeda agar mereka belajar bekerja sama guna mencapai tujuan bersama perusahaan sekalipun merka memiliki pandangan yang berbeda mengenai masalah-masalah di luar kerja. Banyak perusahaan merespons terhadap meningkatnya keregaman antar karyawan dengan menawarkan seminar mengenai keregaman, yang menginformasikan kepada karyawan mengenai keregaman budaya.

Pencegahan terjadinya pelecehan seksual. Masalah lain di tempat kerja adalah seksual(sexual harassment), yang melibatkan komentar atau tindakan yang bersifat seksual tidak di terima. Perusahaan cenderung mencegah pelecehan seksual dengan memberikan seminar mengenai hal tersebut.  Misalnya, seorang karyawan mungkin akan membuat suatu paksaan seksual terhadap karyawan lain dan menggunakan kepuasaan pribadi dalam perusahaan untuk menakuti status pekerjaan lain. Seperti, seminar deversitas. Seminar ini dapat menolong karyawan menyadari bagaimana suatu pernyataan atau perilaku mungkin dapat menyinggung perasaan karyawan lain. Seminar ini tidak hanya suatu tindakan tanggung jawab terhadap karyawan tetapi juga dapat memperbaiki produktivitas perusahaan dengan menolong karyawan merasa kerasan dan nyaman.

3.      Tanggung Jawab kepada Pemagang Saham (Investor)

Perusahaan bertanggung jawab untuk memuaskan pemiliknya(para pemegang saham). Karyawan dapat tergoda untuk membuat keputusan yang memuaskan kepentingan mereka sendiri dan bukannay kepentingan pemilik saham. Misalnya saja, bebrapa karyawan megambil uang perusahaan untuk kepentingan pribadinya dan  bukan kepentingan perusahaan. investor yang dikenal sebagai pedagang dalam telah

24

Page 25: Makala Pengamen(1)

memilihcara-cara tidak etis untuk meningkatkan kesehatan financial mereka sendiri. Perdangan dalam (insider trading) melibatkan orang dalam yang menggunakan informasi rahasia perusahaan untuk memperkaya diri sendiri atau keluarga dan teman-teman mereka. Sebuah kasus yang terjadi pada Martha Steward, meskipun Steward tidak pernah dituntut dengan perdagangan dalam, ia diputuskan bersalah karena otoritas yang menyelediki kemungkinan adanya perdagangan sejenis.

Konflik dalm usaha untuk memastikan Tanggung jawab. Mengaitkan kompemsasi karyawan dengan kinerja perusahaan dapat menyelesaikan sebagian dari konflik kepentingan tetapi menciptakan masalah lainnya. Terdapat banyak kasus perusahaan yang menyesatkan investor potensial maupun investor yang ada saat ini dengan sengaja tidak menyebutkan informasi relevan yang dapat membuat saham mereka menjadi jatuh. Selain itu, terdapat banyak kasus perusahaan yang menerbitkan estimasi pendapatan dan laba yang terlau dibesar-besarkan. Ketika perusahaan menyesatkan investor dengan menciptakan pandangan yang terlalu optimistis terhadap kinerja potensialnya, perusahaan dapat menyebabkan investor membayar terlau banyak untuk saham perusahaan. Harga saham tersebut kemungkinan besar akan turun ketika kondisi kuangan perusahaan yang sebenarnya terlihat.

Investor menjadi lebih curiga terhadap laporan keuangan perusahaan sekarang ketika mereka menyadari bahwa beberapa perusahaan mungkin terlibat dalam pelaporan yangtidak etis. Beberapa perusahaan telah mengambi inisiatif untuk mengurangi kecurigaan dengan menyediakan laporan keuangan yang lebih lengkap yang juga lebih dapat dipahami dan dapat diinterprestasikan dengan lebih mudah.

Bagaimana Pemegang Saham Memastikan Tanggung Jawab. Pemegang saham untuk mempengaruhi kebijakan manejemen perusahaan. Pemegang saham telah sangat aktif khususnya ketika mereka tidak puas dengan gaji ekskutif perusahaan atau kebijakan lainnya.

Pemegang saham yang paling aktif adalah investor institusional (institusional  investors), atau lembaga keuangan yang membeli sejumlah besar saham. Jika satu investor institusional  yakin bahwa perusahaan dikelola dengan buruk, maka investor tersebut dapat mencoba untuk eksekutif perusahaan dan menyatakan ketidakpuasannya. Investor tersebut juga dapat mencoba berkolaburasi dengan investor institusional lain yang juga memiliki sejumlah besar saham perusahaan. Hal ini memberikan kekuasaan yang lebih besar untuk melakukan negosiasi karena eksekutif perusahaan kemungkinan besar akan mendengarkan investor institusional yang secara kolektif memiliki sejumlah besar saham perusahaan. Investor institusional tidak mencoba mendikte bagaimana perusahaan seharusnya dikelola. Melainkan, mereka mencoba untuk memastikan bahwa menejer perusahaan mengambil keputusan kepentingan seluruh pemegang saham.

4.      Tanggung Jawab terhadap Kreditor

Perusahaan bertanggung jawab untuk memenuhi kewajiban keuangannya kepada kreditor. Jika suatu perusahaan mengalami masalah keuangan dan tidak mampu memenuhi kewajibannya, maka perusahaan tersebut harus menginformasikan hal ini kepada kreditornya. Suatu perusahaan memiliki insentif yang kuat untuk memenuhi tanggung jawabnya terhadap kreditor. Jika perusahaan tidak membayar utangnya kepada kreditor, perusahaan tesebut dapat dipaksa pailit.

25

Page 26: Makala Pengamen(1)

5.      Tanggung Jawab terhadap lingkungan

Kualitas lingkungan adalah kebaikan public, dimana setiap orang menikmatinya tanpa peduli siapa yng membayar untuknya. Jika suatu produk yang dihasilkan suatu perusahaan tentunya membawa dampak negative tehadap lingkungan (pencemaran lingkunga) seperti, polusi udara, tanah dan air. Dapat dijelaskan sebagai berikut:

-          Polusi udara

Beberapa proses produksi menimbulkan polusi udara yang sangat berbahaya bagi lingkungan masyarakat karena bias menimbulkan penyakit dan saluran pernapasan. Contonya seperti, polusinya  kendaraan, produksi bahan bakar dan baja.

Suatu perusahaan tentunya mempunyai tujuan untuk menghasilkan suatu produknya  yang baik dengan begitu mereka berusaha agar yang dihasilkan tidak membahayakan lingkungan, contoh pada perusahaan otomotif dan baaja telah mengurangi polusi udara dengan mengubah proses produksinya sehingga lebih sedikit karbon dioksida yang dilepaskan ke udara.

Peranan pemerintah dalam mencegah polusi udara. Pemerintah juga terlibat dalam memberlakukan pedoman tertentu yang mengharuskan perusahaan untuk membatasi jumlah karbon dioksida yang ditimbulkan olehproses produksi. Pada tahun 1970, Environmental Protection Agency(EPA), diciptakan untuk mengembangkan dan memberlakukan standar polusi.

-          Polusi Tanah

Tanah telah terpolusi oleh limbah yang beracun yangn tida dihasilkan dari beberapa proses produksi. Akibatnya tanah akan rusak tidak subur dan akan berdampak buruk bagi pertanian.

Dengan begitu perusahaan harus mempunyai suatu strategi yang mengarah pada pencegahan terhadap polusi tanah. Misalkan, perusahaan merevisi produksi dan pengemasan guna mengurangi jumlah limbah. Perusahaan juga harus menyimpan limbah beracunnya ditempat yang khusus untuk limbah beracun dan perusahaan juga bias mendaur ulang membatasi penggunaan bahan baku yang pada akhirnya akan menjadi limbah padat. Ada banyak perusahaan yang memiliki program lingkungan yang didesain untuk mengurangi kerusakan lingkuperngan. Contoh, perusahaan Homestake Mining Company mengakui bahwa operasi penambangannnya merusak tanah, sehingga perusahaan tersebut mengelurkan uang untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan.

-          Polusi Air / Pencemaran Air

Pencemaran air mengacu pada perubahan fisik, biologi, kimia dan kondisi badan air yang akan mengganggu keseimbangan ekosistem.Seperti jenis polusi, hasil polusi air bila jumlah besar limbah yang berasal dari berbagai sumber polutan tidak dapat lagi ditampung oleh ekosistem alam.

26

Page 27: Makala Pengamen(1)

Sebenarnya ada alasan tertentu yang berada di belakang apa yang menyebabkan pencemaran air. Namun, penting untuk membiasakan diri dengan dua kategori utama pencemaran air, polusi beberapa datang langsung dari lokasi tertentu seseorang. Jenis polusi disebut pencemaran sumber titik seperti pipa air tercemar limbah yang mengalir ke sungai dan lahan pertanian. Sementara itu, polusi sumber non-titik adalah polusi yang berasal dari daerah-daerah besar seperti bensin dan kotoran lain dari jalan raya yang masuk ke danau dan sungai. Salah satu penyebab utama pencemaran air yang telah menyebabkan masalah kesehatan lingkungan yang serius dan merupakan polutan yang berasal dari bahan kimia dan proses industri. Ketika pabrik-pabrik dan produsen menuangkan bahan kimia dan limbah ternak langsung ke sungai dan sungai, air menjadi beracun dan tingkat oksigen yang habis menyebabkan banyak organisme air mati. Limbah ini termasuk pelarut dan zat-zat beracun. Sebagian besar limbah tidak biodegradable. tanaman Power, pabrik kertas, kilang, pabrik-pabrik mobil membuang sampah ke sungai. Jadi suatu perusahaan sangat berperan penting dalam menengani masalah tersebut dengan melakukan penilitian dan strategi untuk mencegah terjadinya polusi air. Jadi pad prinsipnya perusahaan harus melakukan ada dua cara untuk menanggulangi pencemaran, yaitu penanggulangan non-teknis dan secara teknis.  Penanggulangan secara non-teknis yaitu usaha untuk mengurangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan perundang-undangan yang dapat merencanakan,mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industri dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. Peraturan perundangan ini hendaknya dapat smemberikan gambaran secara jelas tentang kegiatan industri yang akan dilaksanakan, misalnya AMDAL, pengaturan dan pengawasan kegiatan, serta menanamkan perilaku disiplin. Sedangkan penanggulangan secara teknis bersumber kepada industri terhadap perlakuan buangannya, misalnya dengan mengubah proses, mengelola limbah atau menambah alat bantu yang dapat mengurangi pencemaran.

6.      Tanggung Jawab terhadap Komunitas

Suatu perusahaan ketika  mendirikan basisnya di  suatu komunitas, maka perusahaan tersebut menjadi bagian dari komunitas itu dan mengandalkan komunitas tersebut sebagai pelanggan dan karyawannya. Perusahaan mendemonstrasikan acara-acara local atau memberikan sumbangan ke yayasan local, misalkan perusahaaan yang telah mendonasikan dana ke unversitas-universitas.

Untuk perusahaan multinasional, komunitas perusahaan adalah lingkungan internasionalnya. Ada banyak perusahaan yang terlibat dengan bisnis internasionalnya misalnya sumbangan-sumbangan untuk bencana alam, seperti tsunami, gempa.

Konflik dengan memaksimalkan tanggung jawab sosial, keputusan para manajer perusahaan yang memaksimalkan tanggung jawab sosial dapat konflik dengan memaksimalkan nilai perusahaan. Biaya yang melibatkan dalam mencapai tujuan akan harus dibebankan kepada pelanggan. Jadi, kecerendungan memaksimalkan tanggung jawab sosial terhadap komunitas akan mengurangi kemampuan perusahaan menyediakan produk dengan harga wajar kepada konsumen. Sebagai konsekuensi, masyarakat dan pemegang saham biasa mendapat keuntungan dari mendukung sosial tersebut. Apabila suatu perusahaan dapat mengidentifikasikan secara tepat suatu gerakan sosial yang ada hubungannya dengan bisnisnya, maka dapat secara bersamaan memberikan konstribusi kepada masyarakat dan memaksimalkan ni lai perusahaan. Misalnya, suatu manufaktur sepatu dapat mensponsori lomba lari.

27

Page 28: Makala Pengamen(1)

1.2     Bentuk-bentuk Tanggung  Jawab Sosial suatu Bisnis

Pelaksanaan tanggung jawab sosial suatu bisnis adalah merupakan penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis. Dengan semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis, maka bararti akan semakin meningkat pelaksanaan praktik bisnis etik dalam masyarakat. Dengan pelaksanaan etika bisnis maka kepentingan masyarakat banyak akan terlindung dari praktik bisnis yang merugikan kepentingan masyarakat banyak.

Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial suatu bisnis yang dapat atau telah dilakukan oleh beberapa pengusaha.

1.2.1  Pelaksanaan Hubungan Industri Pancasila (HIP)

Banyak pengusaha yang telah menyusun dan melaksanakan hubungan industry pancasila ini dalam bentuk yang sering dikenal sebagai Kesepakatan Kerja Bersama (KKB). KKB ini merupakan sebuah pedoman tentang hubungan antara pengusaha dengan para pekerja atau karyawan perusahaan yang biasanya dituangkan dalam sebuah buku. Dalam KKB ini diadakan berbagai ketentuan tentang hak-hak serta kewajiban  karyawan. Hak-hak karyawan meliputi hak atas gaji maupun bentuk-bentuk lain yang berupa kesejahteraan baik moril maupun materil baginya sedangkan kewajiban karyawan yaitu melksanakan tugas pekerjaan yang ditugaskannya bagi masing-masing karyawan yang bersangkutan sesuai dengan jabatan yang dipikulnya.

2.             Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Banyak pengusaha yang pada saat ini telah melakukan AMDAL ini dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya. Wujud nyata dari amdal ini tercermin dalam pelaksanaan pengolahan limbah industry sedemikian rupa sehingga limbah tersebut menjadi tidak mengganggu lingkungan. Proses produksi yang dilakukan oleh suatu bisnis tidak jarang akan menimbulkan pencemaran lingkungan atau polusi, baik polusi tanah, air dan udara. Dalam hal ini masih banyak pula pengusaha yang belum menyadari akan tanggung jawabnya terhadap pengolahan limbah industry ini. Hal ini pada umumnya disebabkan karena kurangnya kesadaran pengusaha terhadap pencemaran lingkungannya.

3.   Penerapan prinsip Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)

Penerapan prinsip K3 ini telah banyak dilaksanakan pula oleh pengusaha kita. Ada beberapa perusahaan telah memperoleh penghargaan yang berupa “ ZERO ACCIDENT ’’. Perusahaan yang memperoleh penghargaan ini bararti telah menjalankan proses produksinya sedemikian lama tanpa mengalami kecelakaan kerja bagi karyawannya. Hal ini merupakan prestasi yang cukup bagus dalam menjaga kesehatan dan keselamatan kerja. Guna menjalankan pekerjaannya baik berupa topi pengaman, masker, maupun pakaian kerja khusus dan sebagainya.

4.    Perkebunan Inti Rakyat (PIR)

28

Page 29: Makala Pengamen(1)

Pelaksanaan program pemerintah yang berupa PIR di mana dalam hal ini Perkebunan Besar yang biasanya adalah milik negara merupakan intinya yang akan menjadi motor penggerak pembangunan perkebunan rakyat di sekitarnya yang merupakan plasma. Perkebunan rakyat di sekitar yang merupakan plasma ini akan mendukung kelancaran pemasokan bahan baku bagi nakan terjadi saling membantu antara perusahaan rakyat yang pada umumnya kecil. Dengan demikian maka pembangunan bangsa akan berjalan secara seimbang dan saling menompang.

5.    System Bapak Angkat- Anak Angkat

Pelaksanaan system ini juga banyak membantu kelancaran proses pembangunan bangsa serta keterkaitan industry maupun  ketrkaitan kepentingan masyarakat banyak. Praktik tersebut tentu saja juga tidak mudah untuk dilaksanakan karena diperlukan kesadaran yang tinggi dari pengusaha besar yang harus bersedia untuk membantu perkembangan bagi pengusaha kecil yang seringkali banyak menimbulkan persoalan bagi pengusaha besar yang menjadi bapak angkat.

            1.3 Klasifikasi Aspek Pendorong Tanggung Jawab Sosial

              Pelaksanaan tanggumg jawab sosial yang harus dilaksanakan oleh suatu perusahaan menuntut diperlakukan oleh suatu perusahaan menuntut diperlakukannya etika bisnis. Perusahaan yang tidak memperhatikan kepentingan umum dan kemudian menimbulkan gangguan lingkungan akan dianggap sebagai bisnis yang tidak etis. Dorongan pelaksanaan etika bisnis itu pada umumnya datang dari luar yaitu dari lingkungan masyarakat. Hal ini disebabkan karena pelaksanaan tanggung jawab sosial oleh suatu bisnis tidak lepas dari beban biaya yang kadang-kadang cukup besar jumlahnya. Dengan demikian maka secara interen pelaksanaannya akan terbentur pada pertimbangan untung rugi yang pada umumnya mendominir dan menjadi ciri dari suatu bisnis.

            1.4 Dorongan Tanggung Jawab Sosial

Masalah-masalah sosial yang mendorong suatu bisnis melksanakan tanggung jawab sosialnya dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam yaitu:

Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan

Pada umumnya kegiatan-kegiatan itern yang terjadi di dalam perusahaan menimbulkan bentuk-bentuk hubungan kedinasan yang sangat kaku, keras, zakeliyk, biokratik, dan otoriter. Prosedur administrasi yang panjang dan berbelit-belit serta jenjang wewenang / tanggung jawab dalam struktur organisasi seringkali menimbulkan tekangan batin bagi pelaksana maupun pihak-pihak lain yang berhubungan dengan bisnis tersebut. Hubungan kemanusiaan lalu menjadi kaku, hubungan ini menimbulkan suasana hubungan kerja yang kurang manusiawi diantara mereka dalam perusahaan itu sendiri.

Hubungan yang kurang manusiawi sering pula terjadi antara perusahaan dengan pihak luar yang berhubungan dengannya.

29

Page 30: Makala Pengamen(1)

-          Manfaat Penerapan Manejemen Orientasi Kemanusiaan

Penerapan menejemen orientasi kemanusiaan akan menimbulkan hubungan yang serasi selaras dan seimbang diantara para petugas atau karyawan dalam perusahaan tersebut maupun antara perusahaan dengan pihak lain diluar perusahaan.

Secara terinci manfaat tersebut dapat berupa sebagai berikut.

a.       Moral kerja karyawan akan meningkat dan kemudian akan mendorong semangat kerja sehingga produksivitas kerja pun akan meningkat pula.

b.      Partisipasi bawahan akan muncul dan menimbulkan rasa handarbeni/memiliki dari para bawahan sehingga akan tercipta manajemen partisipatif.

c.       Hubungan kerja yang baik dan menyenangkan akan membawa kenyamanan kerja sehingga absensi karyawan akan berkurang.

d.      Rasa percaya diri dari para karyawan juga akan terbentuk dan hal ini akan mempertinggi mutu/kualitas produksinya.

e.       Kepercayaan masyarakat dan konsumen akan meningkat dan hal ini merupakan modal dasar bagi perkembangan  selanjutnya dari perusahaan yang bersangkutan. Kepercayaan konsumen akan dicerminkan dalam bentuk “Brand loyalty” atau dengan istilah lain perusahaan tersebut memperoleh “patronage motive” dari para pembelinya, yaitu citra atau nama baik yang diberikan oleh konsumen kepada produsen.

-          Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.

dengan lingkungan alam sekitarnya. Kegiatan bisnis seringkali menimbulkan gangguan ekologi. Hutang-hutang banyak ditebang untuk industri untuk perkayuan, tanah menjadi gundul yang banyak menimbulkan bencana banjir di banyak tempat, ular juga banyak diburu untuk industry kulit, dan banyak hewan- hewan yang diburu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sehingga populasinya akan berkurang. Maka dari itu praktik-pratik semacam itu harus dilakukan pelestarian lingkungan hidup.

Di samping hal-hal seperti itu ekologi banyak pula menyangkut masalah polusi. Pabrik-pabrik sering membuang limbah industrinya yang sangat mengganggu masyarakat sekitarnya. Populasi dapat meliputi polusi tanah, udara dan air.

-          Penghematan Energi

Energy berasal dari sumber daya alam telah banyak terkuras oleh kegiatan bisnis seperti misalnya, batu bara, minyak dan gas di mana energy macam itu tergolong energy yang tidak dapat direprodusikan lagi. Oleh karena itu maka pemikiran penghematan penggunaan energy macam itu perlu segera digiatkan. Berbagi cara haruslah diupayakan agar segera diciptakan penggantinya, misalnya dengan pembangunan energy tenaga surya serta tenaga nuklir yang tidak pernah akan habis. Pemanfaatan energy air, angin serta laut yang perlu ditingkatkan penggunaan-penggunaannya, sebab energy ini merupakan energy yang abadi.

Banyak pihak-pihak yang masih bersantai-santai seraya memboroskan penggunaan energinya tanpa memikirkan bahwa energi tersebut terutama jenis yang

30

Page 31: Makala Pengamen(1)

unrenewable akan habis di masa depan. Pemakaian yng boros tersebut akan mempercepat habisnya energy yang dimilikinya itu. Jadi masalah energi ini memang merupakan masalah kita bersama dan haruslah kita pandang sebagai masalah sosial. Khususnya bagi kita di Indonesia  banyak energi yang sudah kita eksplorasikan dan bahkan banyak energi yang sudah kita eksplorasikan dan bahkan banyak energi yang sudah yang sudah mengkhawatirkan cadangannya. Kebutuhan energi kita akan semakin membengkak karena gerak laju pembangunan kita tentu saja akan membutuhkan banyak energi.

Oleh karena itulah maka tamhpaknya masalah energi ini telah merupakan tantangan sosial maupun tantangan bisnis di masa depan. Kita telah melihat bahwa banyak sumber-sumber atau sumur-sumur minyak bumi telah dicari dan dieksploitasikan akan tetapi tampaknya semua itu belum cukup untuk mengimbangi lonjakan kebutuhannya. Hal ini ditandai oleh naiknya harga minyak yang miskipun secara lambat tetapi pasti akan terjadi kenaikan harga minyak tersebut. Adapun penanganan masalah energi ini pada umumnya dapat dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:

    Problem jangka pendek

   Problem jangka panjang

Problem jangka pendek menyangkut penghematan pemakaian energi serta konservasi sumber alam tersebut agar dapat lebih awet dan dapat bertahan cukup lama. Beberapa program penghematan telah banyak telah dilakukan. Beberapa negara telah mencoba untuk mengeluarkan peraturan tentang batas minimal penumpang mobil pribadi minimal dua orang penumpang. Kesemua itu dimaksudkan agar terjadi penghematan pemakaian energi mereka. upaya lainnya yang juga telah diuji coba pada awal di Indonesia terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya yaitu penerapan hai kerja yang lebih pendek perminggunya. Hal ini dimaksudkan agar terjadi penghematan energy yang selama ini telah dirasakannya sebagai akibat dari perpendekan jam kerja atau hari kerja per miggu itu. Mudah-mudahan uji coba kita di 2 kota tersebut dapat membuahkan hasil terutama dalam hal penghematan energi kita.

           Penanganan energi dalam jangka panjang meliputi 2 macam masalah yaitu:

-          Penciptaan sumber-sumber energi alternative/pengganti

-          Koordinasi antara tujuan-tujuan sosial dengan bertambahnya kebutuhan energi.

Terhadap masalah kita melihat bahwa sumber-sumber energi baru sebagai pengganti minyak dan gas bumi telah banyak dilakukan, misalnya energi tenaga surya, tenaga air, tenaga angin, laut dan gambut serta sampah. Untuk keperluan ini tentu saja diperlakukan daya dan dana yang cukup besar untuk keperluan Research & Development dan tentu saja pemerintah harus banyak berperan dalam hal ini. Masalah kedua dalam problem jangka panjang ini adalah masalah yang banyak mengalami kesulitan. Hal ini karena masalah koordinasi merupakan problem yang biasanya mengganggu kelancaran suatu program. Seringkali terjadinya adanya tumpang tindih antara kegiatan yang satu dengan kegiatan yang lain. Yang satu menyalahkan yang lain dan yang lain menuduh yang lain dan seterusnya. Masalah ini dapat ditempuh dengan beberapa cara misalnya saja dengan mengatur penambahan alat-alat transportasi umum dengan kualitas yang cukup bagus dan memproduksikannya dalm

31

Page 32: Makala Pengamen(1)

jumlah yang lebih banyak dari pada kendaraan pribadi. Dengan upaya ini maka kebutuhan masyarakat akan transportasi umum tidak harus dipenuhi dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti yang selama ini terjadi. Penyediaan alat transportasi umum yang bagus dan dalam jumlah serta kualitas pengaturannya yang nyaman akan menekan kebutuhan transportasi pribadi yang notabene lebih boros energy dari pada kendaraan umum. Tranportasi umum jelas akan lebih hemat dalam pemakaian energy maupun dalam hal biaya yang lain.

-          Partisipasi pembangunan bangsa

Kesadaran masyarakat bisnis terhadap suksesnya pembangunan bangsa adalah sangat diperlukan adanya kesadaran pabrik-pabrik rokok untuk tidak menerapkan teknologi pada karya yang banyak menyerap tenaga kerja adalah merupakan upaya yang perlu digiatkan. Penggunaan teknologi pada modal yang lebih banyak menggunakan mesin-mesin memang akan lebih efisien, akan tetapi hal tersebut tentu saja kurang membantu program pemerintah dalam hal mengatasi problem minciptkan kesempatan kerja bagi masyrakatdan bangsanya. Kasediaan para konglomerat Indonesia untuk menyediakan untuk menyerahkan sebagian saham-sahamnya kepada Koperasi-Koperasi yang ada di seluruh Indonesia sebagai upaya untuk membantu mempercepat pengembangan usaha Koperasi tersebut adalah juga merupakan contohyang nyata akan hal itu. Hal ini terjadi pada awal tahun 1990-an.

-          Gerakan Konsumerisme

Gerakan konsumerisme ini telah berkembang di negeri barat sejak tahun 1960-an. Sebagai hasil dari gerakan ini adalah diberlakukannya Undang-Undang Perlindungan Konsumen yang meliputi bermacam-macam aspek mulai dari perlindungan atas pratik penjualan paksa yang tidak etis sampai pada pemberian izin lisensi bagi para petugas reparasi alat – alat rumah tangga misalnya.

Tujuan yang tekandung dalam gerakan konsumerisme ini mencakup beberapa macam antara lain:

1.         Memperoleh perhatian dan tindakan nyata oleh kalangan bisnis     tehadap keluhan-keluhan konsumen atas praktik bisnisnya.

2.         Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realities dan mendidik serta  tidak menyesatkan masyarakat.

3.      Diselenggarakannya panel diskusi secara periodik antara wakil-wakil konsumen (dalam hal ini YLKI misalnya) dengan para pengusaha.

4.          Perbaikan servis/pelayanan purna jual yang lebih baik serta mengurangi kejengkelan/frustasi konsumen atas pemakaian barang-barang yang telah dibelinya.

5.          Terselenggaranya kegiataan “Public Relation” atau “PR” yang lebih menitik beratkan pada pelayanan dengan sasaran kepuasan konsumen dan tidak hanya promosi semata-mata. Kegiataan PR ini dewasa ini telah berkembang pula di indonesia terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan medan misalnya.

Sehubungan dengan hal ini dapatlah kita kutip pernyataan dari seorang tokoh yang cukup terkenal di dunia yaitu presiden john F. Kennedy pada tahun 1962 yang

32

Page 33: Makala Pengamen(1)

tertuang dalam journal of business, December 1969, pp. 25-29 yang menyatakan bahwa hak-hak konsumen adalah berupa :

1.              Konsumen memiliki hak atas keselamatan

2.              Konsumen memiliki hak untuk memperoleh informasi

3.              Konsumen memiliki hak untuk memilih

4.              Konsumen memiliki hak untuk didengarkan.

Perlindungan konsumen yang dilaksanakan pasca 1962 pada umumnya didasarkan pada hak-hak konsumen tersebut. Kesemua itu merupakan pedoman dasar bagi pelaksanaan bisnis yang menjamin hak-hak konsumen.

Mengelola Tanggung Jawab Sosial dari Perusahaan

4 strategi dalam tanggung jawab sosial menurut Kreitner antara lain adalah :1. Reaktif

Cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial. 2. Defensif

Cenderung membela diri dalam menghindari tanggung jawab sosial.3. Akomodatif

Melakukan tanggung jawab sosial untuk menghindari tekanan dari masyarakat.4. Proaktif

Mengambil inisiatif dalam tanggung jawab sosial, membentuk model industri yang bertanggung jawab sosial.

Manfaat Tanggung Jawab Sosial

Pada dasarnya tanggung jawab sosial akan memberikan manfaat dalam jangka panjang bagi semua pihak yang terkait, dalam hal ini adalah perusahaan, masyarakat, dan pemerintah.1. Manfaat bagi Perusahaan

Munculnya citra positif dari masyarakat akan kehadiran perusahaan di lingkungannya.

Kegiatan perusahaan dalam jangka panjang akan dianggap sebagai kontribusi yang positif bagi masyarakat.

Selain membantu perekonomian masyarakat, perusahaan juga akan dianggap bersama masyarakat membantu dalam mewujudkan keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang.

2. Manfaat bagi Masyarakat Masyarakat akan memiliki pandangan baru bahwa hubungan antara

masyarakat dan dunia bisnis perlu diarahkan untuk kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak.

33

Page 34: Makala Pengamen(1)

Hubungan masyarakat dan dunia bisnis tak lagi dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang tereksploitasi tetapi hubungan kemitraan dalam membangun masyarakat lingkungan yang lebih baik, tidak hanya di sektor perekonomian tetapi juga dalam sektor sosial, pembangunan, dll.

3. Manfaat bagi pemerintah Pemerintah pada akhirnya tidak hanya berfungsi sebagai wasit yang

menetapkan aturan main dalam hubungan masyarakat dengan dunia bisnis, dan memberikan sanksi bagi pihak yang melanggarnya.

Pemerintah sebagai pihak yang mendapat legitimasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik akan mendapat partner dalam mewujudkannya.

Sebagian tugas pemerintah dapat dijalankan oleh anggota masyarakat, dalam hal ini perusahaan atau organisasi bisnis.

34

Page 35: Makala Pengamen(1)

Pandangan yang Bertentangan

Dua pandangan dasar yang saling bertentangan menggambarkan prinsip yang menjadi pedoman, tanggung jawab majerial. Pedoman pertama yang dipegang manajer adalah sebagai agen pemegang saham untuk memaksimalkan nilai sebuah perusahaan. Pedoman kedua, berbeda dengan prespektif maksimalisasi keuntungan, manajer seharusnya termotivasi oleh prinsip alasan moral.

Pendukung CSR beragumentasi bahwa oraganisasi memiliki tanggung jawab yang luas melebihi produksi barang dan jasa.Sebagai masyarakat, oraganisasi seharusnya aktif berpatisipasi dalam komunitas dan lingkungan yang lebih luas.

Rekonsiliasi

Memaksimakan keuntungan dan tanggung jawab social perusahaan seringkali dianggap dua hal yang antagonis, yang menimbulkan kebijjakan yang bertentangan. Contohnya, perusahaan coca-cola merancang 70 proyek donasi untuk menyediakan air bersih di 40 negara. Proyek ini membuat citra perusahaan semakin mengkilap dan menjawab complain yang menyatakan bahwa perusahaan terlalu banyak menggunakan air di dunia untuk menghasilkan berbagai minuman di dunia. Dari perspektif aktif, perencana strategis coca-cola, telah mengidentifikasi kekurangan air sebagai resiko strategis.Dari prespektif nilai, air merupakan inti dari etis kita, sehingga tanggung jawab penggunaannya sangat penting.

Baru-baru ini, perhatian juga ditekankan pada kemungkinan keunggulan bersaing dari tindakan tanggung jawab sosial. Dupon telah menggabungkan lingkungan dengan bisnisnya Dalam acara untuk memenangkan kompetisi. Pertama, perusahaan berusaha mengurangi polusi. Usaha ini diharapkan dapat memberikan keuntungan dimasa dating sehingga mengsyaratkan pesaing untuk lebih berusaha dalam persaingan. Selain itu, mengurangi emisi sejalan dengan usaha untuk mengurangi limbah dan menggunakan energy yang tidak perlu, menghemat uang perusahaan dan secara langsung memberikan manfaat untuk karyawan level bawah. Kedua, DuPont telah mengembangkan produk berkelanjutan, artinyamerekatidakmenggunakansumberdayadaribumi.

Hubungan yang nyata antara kinerja tanggung jawab social dan kinerja keuangan korporat sangat komplek, organisasi yang secara social bertanggung jawab tidak mesti lebih atau kurang sukses dalam hal keuangan. Tetapi, fakta yang secara terakumulasi menunjukkan bahwa tanggung jawab social berhubungan dengan kinerja keuangan yang lebih baik. Beberapa keunggulan jelas.Contoh, tindakan tanggung jawab social dapat memiliki manfaat jangka panjang. Perusahaan data menghindari regulasi yang tidak perlu dan berbiaya bila perusahaan bertanggung jawab secara sosial. Kejujuran dan keadilan mungkin dapat memberikan keuntungan pada suara hati, reputasi personal, dan citra masyarakat terhadap perusahaan. Selain itu, permasalahan social dapat menawarkan

35

Page 36: Makala Pengamen(1)

peluang bisnis, dan keuntungan bias diperoleh dari usaha sistematik dan giat mengatasi masalah. Perusahaan dapat menganalisis biaya manfaat untuk mengidentifikasi tindakan yang dapat memaksimalkan keuntungan dan sekaligus dapat memuaskan permintaan untuk tanggung jawab social korporat dari berbagai kepentingan dengan kata lain, manajer dapat memperlakukan CSR sebagaimana memperlakukan keputusan investasi.

Organisasi bisa mengidentifikasi isu-isu social sebagai bagian dari pemindaian lingkungan dan analisis SWOT, yang kemudian memilih isu yang strategis. Pendekatan ini tidak hanya menuntut pilihan yang dilakukan secara hati-hati untuk dicapai, tetapi juga memonitor hasil apabila organisasi isu yang lain. Contohnya Microsoft yang berkontribusi berupa uang, perlengkapan, dan sukarelawan untuk memberikan kuliah di AACC. Dengan cara ini, Microsoft menggunakan kekuatannya untuk menghadapi ancaman lingkungan (kekurangan pekerja teknologi informasi). Pencapaian tersebut, dapat diukur dalam sejumlah program pelatihan yang sesuai dengan standart Microsoft dan sejumlah pekerja teknologi informasi yang telah menyelesaikan program tersebut. Jadi, perusahaan memberikan manfaat kepada komunitas dan menyempatkan reputasinya sembari memperluas pasar produk - produknya.

Lingkungan alam dan keberlanjutan

Keberlanjutan adalah faktor sentral dalam daya saing jangka panjang. Banyak perusahaan melakukan inovasi untuk efisiensi, pengendalian polusi dan pengendalian terbarukan. Dan beberapa perusahaan meyakini bahwa keberlanjutan adalah kunci memicu inovasi. Beberapa perusahaan yang berkembang sekarang ikut berperan dalam merusak ekosistem sistem-sistem abad industry menjalankan suatu aliran linier berupa ekstraksi, produksi, penjualan pemanfaatan dan pembuangan yang oleh sebagian orang disebut pendekatan. Banyak bisnis yang mulai memasukkan nilai-nilai lingkungan ke dalam strategi bersaing serta desain dan pemrosesan produk. Hal ini dilakukan untuk megupayakan go green dan untuk memenuhi permintaan konsumen, bereaksi terhadap tindakan pesaing dan menciptakan keunggulan bersaing.

Cukup banyak kini perusahaan memiliki program yang ambil bagian pelaksanaan kegiatan peduli lingkungan (go green), mulai dari perusahaan industry elektronik, misalnya General Electric dan Braun, perlengkapan olah raga seperti Nike dan Adidas, serta tidak ketinggalan industry otomotif yakni Toyota Motor Manufactur mengeluarkan produk mobil eco car dan Honda Civic Hybrid yang berlomba-lomba meluncurkan produk mobil dengan konsep yang menggunakan teknologi ramah lingkungan dan sekaligus irit bahan bakar atau memakai bahan bakar terbarukan (non-fosil).

Termasuk dunia bisnis perbankan seperti Bank of America, dan produk layanan bank nasional BNI bertemakan lingkungan go green yang memadukan bisnis perbankan dengan berwawasan lingkungan, serta 3M meluncurkan program yang memiliki konsep a Pollution Prevention Pays (perhatiannya terhadap pencegahan polusi), banyak perusahaan lainnya baik secara diam-diam maupun terbuka aktif melaksanakan program peduli

36

Page 37: Makala Pengamen(1)

lingkungan. Misalnya McDonald’s restaurant dan minuman ringan Coca Cola di negara-negara maju yang sekarang mempopulerkan konsep ‘turned green’, yaitu selama ini menggunakan kemasan plastik (plastic bags) asal bahan cukup berbahaya terhadap kesehatan jika kemasan tersebut larut akibat menampung makanan/minuman yang panas, dan apalagi limbah plastic itu dibakar karena terbuat dari polymer akan menimbulkan asap yang bermasalah. Sekarang bahan kemasan plastic tersebut yang dianjurkan terbuat dari bahan kimia bersifat lebih ramah lingkungan (environmentally friendly) yaitu jenis terbuat dari nano komposit polymer, termasuk kertas tisu, dan hingga drink tray (wadah minuman) terbuat bahan-bahan yang diproduksi dari hasil mendaur ulang (recycle material) tetapi tetap aman.

Masyarakat yang beresiko

Dalam pemprosesan produk dapat menyebabkan cedera, kerugian dan bahaya pada orang lain maupun lingkungan. Resiko di masyarakat modern adalah bahaya dari berlebihnya produksi dan penggunaan SDA yang tidak berkelanjutan.

Resiko polusi perindustrian yaitu polusi udara, asap, pemanasan global, penipisan lapisan ozon, hujan asam, limbah beracun, kerusakan nuklir dan produk yang merusak.

Indocement adalah perusahaan pertama di Indonesia yang berhasil menyelesaikan Proyek Mekanisme Pambangunan Bersih CDM (Clean Development Mechanism) berupa proyek bahan bakar alternatif, yang bertujuan mengurangi emisi karbondiokasida (CO2) menggunakan bahan bakar alternatif sebagai pengganti bahan bakar fosil dalam proses produksi semen. Bahan bakar alternative yang digunakan antara lain seperti bio-fuels, serta bahan bakar yang memiliki emisi CO2 netral seperti sekam padi, sawit, dan lain-lain. Pada tahun 2007, PT. Indocement telah mengembangkan Perkebunan Jarak Pagar seluas 170 hektar lahan bekas tambang batu kapur, yang bertujuan untuk merevitalisasi lahan tersebut. PT. Indocement telah mempekerjakan masyarakat sekitar untuk merawat dan memanen perkebunan tersebut. Beliau juga menambahkan bahwa penghargaan tersebut merupakan yang kedua dianugerahkan kepada PT. Indocement setelah pada 2010 lalu menerima penghargaan “Indonesia Green Award” untuk kategori “Green CSR (Corporate Social Responsibility)” dan “Green Manufacture”.

Manajemen eksosentris

Menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kualitas kehidupan di seluruh dunia untuk pemangku kepentingan organisasi.

Pertumbuhan berkelanjutan adalah pertumbuhan dan pembangunan ekonomi yang memenuhi kebutuhan organisasi tanpa merusak generasi masa depan.

Konsep pertumbuhan berkelanjutan menawarkan :

1. Kerangka bagi organisasi untuk menggunakan dalam berkomunikasi

37

Page 38: Makala Pengamen(1)

2. Sebuah perencanaan dan pedoman strategi3. Alat untuk mengevaluasi dan meningkatkan kemampuan untuk berkompetisi

Daripada menggunakan model produk siliniear “mengambil-membuat-membuang”, model produksi yang lebih berkelanjutan mengaplikasikan pendekatan sirkular “meminjam-menggunakan-mengembalikan”. Model prduksi linear melibatkan kerusakan yang cukup membahayakan. Sedangkan di model kedua yang mengaplikasikan pendekatan sirkular lebih ramah secara ekologi dan menguatkan. Dalam bentuk yang ideal, pendekatan keberlanjutan mengekstraksi energy dan bahan baku tanpa kerusakan.

Beberapa hasil riset menunjukan hubungan positif antara kinerja lingkungan korporat dan profitabilitas. Perusahaan dapat mengintegrasikan praktik hijau dengan strategi dalam berbagai cara.

CONTOH KASUS DI INDONESIA

Di sektor MIGAS, Masalah kebijakan tambang migas di Indonesia : Minyak dan Gas

Bumi (Migas), diyakini banyak kalangan sebagai komoditi tulang punggung ekonomi

Indonesia hingga kini. Dilihat dari angka-angka, Migas memang berkontribusi paling

tinggi dibanding sektor lain pada pendapatan negara. Oleh karena itu, semua mata jadi

tertutup, dan kita tidak dapat melihat berbagai masalah yang terjadi dalam penambangan

migas. Akibatnya, Pertamina sebagai satu-satunya pemegang hak atas Migas di Indonesia

bersama para kontraktornya leluasa berbuat sewenang-wenang atas kekayaan alam

Indonesia.

Kesalahan utama kebijakan dan orientasi pertambangan di Indonesia bermula dari UU No

1 tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing yang diikuti penandatanganan kontrak

karya (KK) generasi I antara pemerintah Indonesia dengan Freeport McMoran . Disusul

dengan UU No 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan. Sejak

saat itu, Indonesia memilih politik hukum pertambangan yang berorientasi pada kekuatan

modal besar dan eksploitatif. Dampak susulannya adalah keluarnya berbagai regulasi

pemerintah yang berpihak pada kepentingan pemodal. Dari kebijaakan-kebijakannya

sendiri, akhirnya pemerintah terjebak dalam posisi lebih rendah dibanding posisi pemodal

yang disayanginya. Akibatnya, pemerintah tidak bisa bertindak tegas terhadap perusahaan

pertambangan yang seharusnya patut untuk ditindak.

Sejak tahun 1967 hingga saat ini, pemerintah yang diwakili oleh Departemen

Pertambangan dan Energi, (kini Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral) seolah

merasa bangga jika berhasil mengeluarkan izin pertambangan sebanyak mungkin. Tidak

38

Page 39: Makala Pengamen(1)

heran jika sampai dengan tahun 1999 pemerintah telah “berhasil” memberikan izin

sebanyak 908 izin pertambangan yang terdiri dari kontrak karya (KK), Kontrak karya

Batu Bara (KKB) dan Kuasa Pertambangan (KP), dengan total luas konsesi

84.152.875,92 Ha atau hampir separuh dari luas total daratan Indonesia . Jumlah tersebut

belum termasuk perijinan untuk kategori bahan galian C yang perizinannya dikeluarkan

oleh pemerintah daerah berupa SIPD. Walaupun baru sebagian kecil dari perusahaan yang

memiliki izin itu melakukan kegiatan eksploitasi, namun dampaknya sudah terasa

menguatirkan.

Berbagai kasus korupsi di dunia pertambangan belum satupun yang diusut tuntas.

Eufemisme justru sering digunakan untuk menyelamatkan Pertamina dari tuduhan

korupsi seperti kasus mis-manajemen yang diungkap pada Habibie. Selain masalah

korupsi, banyak masalah lain yang juga belum terungkap dalam penambangan Migas.

Misal saja, hak menguasai negara yang diberikan secara mutlak pada PERTAMINA,

proses lahirnya Production Sharing Contract (Kontrak Bagi Hasil/PSC) antara

PERTAMINA dengan perusahaan multinasional, rencana investasi yang diatur oleh

perusahaan multinasional.

Di sisi lain, perkembangan RUU Migas UU Migas No. 44 Prp tahun 1960, kini sedang

disiapkan penggantinya oleh pemerintah. Rancangan UU ini sempat menjadi

kontroversial, karena terjadi perbedaan pandangan yang tajam antara pemerintah dan

DPR-RI saat itu. Perdebatan yang mengemuka saat itu berkisar pada peran Pertamina, dan

kepentingan ekonomi negara.

Production Sharing Contrac (Kontrak Bagi Hasil/PSC) Dalam usulan RUU Migas,

pemerintah berkeinginan mengganti PSC dengan Kontrak Kerjasama, yang menyerupai

Kontrak Karya dalam pertambangan umum. Padahal semua tahu model Kontrak

Kerjasama ala Kontrak Karya, telah nyata-nyata merugikan bangsa yang dikeruk hasil

alamnya oleh perusahaan tambang. Perdebatan menjadi tereduksi oleh bingkai

penglihatan sistem kontrak, yang sangat diharapkan oleh investor.

Liberalisasi distribusi dan pemasaran migas, Pemerintah lewat RUU Migas berjanji untuk

mengikis habis monopoli di PERTAMINA. Namun yang ditawarkan adalah membuka

suatu kesempatan bagi perusahaan swasta lain untuk ikut berkompetisi dalam distribusi

dan pemasaran migas. Sepintas ide ini cukup menarik. Namun ancaman di balik itu

sungguh sangat mengerikan. Saat ini yang paling siap untuk berkompetisi adalah

perushaan-perusahaan multinasional seperti Mobil Oil, Shell, Caltex, Texaco, Unocal,

Vico, Total dan lain sebagainya. Karena mereka yang paling siap, maka mereka yang

39

Page 40: Makala Pengamen(1)

akan merebut pangsa pasar distribusi dan pemasaran migas di Indonesia. Maka yang akan

terjadi adalah bergantinya Monopoli Pertamina pada Oligopoli perusahaan multinasional.

Ancaman besarnya modal yang akan masuk pada industri migas di Indonesia, juga

menjadi tidak mendapatkan perhatian pemerintah. Padahal, dilihat dari rencana investasi

yang sedang disiapkan oleh perusahaan multinasional dan campur tangan mereka lewat

lembaga-lembaga keuangan internasional dalam kebijakan negara, adalah ancaman serius

yang patut diperhatikan semua pihak. Perang saudara di Angola adalah satu contoh

terparah akan betapa buruknya intervensi perusahaan multinasional pada keutuhan

negara.

Isu lingkungan hidup merupakan isu yang sangat marjinal di kalangan politisi dan

pemerintah. Seolah-olah aktivitas industri migas dilakukan di wilayah hampa kepemilikan

dan kebal polusi. Padahal berbagai kasus menunjukan isu ini menjadi pemicu lahirnya

perlawanan rakyat, seperti kasus Aceh, Riau dan Kaltim. Kasus Mobil Oil yang sudah

lama disengketakan orang Aceh, masih juga belum cukup jadi referensi bagi pengambil

kebijakan untuk mengubah susbstansi dan perilaku kebijakan. Negara secara semena-

mena mereduksi perlawanan rakyat atas ketidakadilan menjadi persoalan perimbangan

keuangan semata. Kontrak karya pertambangan yang berada dikawasan hutan lindung

telah mencapai 17,669 juta ha atau 37,5 % dari total luas lahan kontrak karya seluas

47,059 juta ha. Kontribusi kerusakan hutan sejak tahun 1996 meningkat 2 juta ha per

tahun.

40

Page 41: Makala Pengamen(1)

BAB III

PENUTUP

3.1.      KESIMPULAN

Etika bisnis suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan

norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan

perusahaaan atau berusaha. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-

cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan

individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.

Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan

istilah Tanggung Jawab Social Perusahaan adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan

oleh perusahaan(sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggung jawab

mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. CSR dapat

dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan

cara manajemen dampak (minimimalisasi dampak negatif dan maksimalisasi dampak positif)

terhadap seluruh pemangku kepentingannya

Adapun manfaat perusahaan berperilaku etis dan memiliki tanggung jawab sosial

adalah:

1.      Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari

steakholder

2.      Perusahaan yang memiliki etika bisnis yang baik dan memiliki tanggung jawab social akan

mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat sekitar.

3.      Perusahaan yang memiliki tanggung jawab social terhadap lingkungan akan membantu

dalam pembangunan daerah sekitar perusahaan

4.      Menghindarkan dari konflik internal dan lingkungan sekitar perusahaan

5.      Tanggung jawab social Secara tidak langsung Membantu dalam promosi perusahaan

6.      Kerangka kerja yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu

berhadapan dengan rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin komplek

7.      Suatau perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan

reputasi

8.      Banyak perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social dapat

menambah uang dalam bisnis mereka.

41

Page 42: Makala Pengamen(1)

Selain etika, yang tidak kalah penting adalah tanggung jawab perusahaan, yaitu

kepada lingkungan, karyawan, pelanggan, investor dan masyarakat sekitarnya, Sehingga akan

terbentuk suatu hubungan yang saling menguntungkan satu sama lain

3.2.      SARAN

Dengan ini penulis meminta kritik dan sarannya dan juga semoga dalam dunia kerja,

etika dan tanggung jawab social ini dapat benar – benar diterapkan oleh perusahaan

Penulis juga minta maaf apabila ada penulisan yang salah dan tidak dimengerti,

karena penulis masih dalam tahap pembelajaran.

42

Page 43: Makala Pengamen(1)

Daftar Pustaka

Bateman, Thomas S. dan Snell, Scott A. 2014. Kepemimpinan dan kerja sama dalam dunia yang kompetitif. Jakarta: Salemba Empat.

http://rosadyruslan-humas.blogspot.com/2008/12/green-marleting-comcept.html

https://books.google.co.id/books?id=vpB47XGPQYIC&pg=PA198&lpg=PA198&dq=kode+etik+tanda+bahaya+dalam+perusahaan&source=bl&ots=FJxwkLtqor&sig=gjSJEbJhycQd8sxNtMSnJQewSjo&hl=en&sa=X&ei=FY_PVMmnM4K0mwXu3YKQBg&redir_esc=y#v=onepage&q=kode%20etik%20tanda%20bahaya%20dalam%20perusahaan&f=false

https://tedyjindol.wordpress.com/2012/10/15/tanggung-jawab-sosial-perusahaan-corporate-social-responsibility-csr/

http://mengenalekonomi.blogspot.com/2014/03/etika-bisnis-membuat-keputusan-bisinis.html

http://blogmhs.uki.ac.id/natalia/lecture/christian-ethics/prinsip-dan-proses-pengambilan-keputusan-etis/

43