39
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ilmu sosial-budaya dasar merupakan salah satu mata kuliah yang termasuk mata kuliah umum yang diajarkan dilingkungan perguruan tinggi sesuai dengan namanya, mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar yang mendasari mata kuliah lainnya dalam lingkup ilmu-ilmu sosial dan huniora. Mata kuliah ini terdiri dari tiga unsur utama, yaitu satu unsur yang mendasar yaitu unsur religious dan dua unsure lainnya yaitu unsur individu- sosial, meliputi tema mengenai manusia makhluk individu, dan makhluk sosial. Unsur Religius adalah unsur yang mendasari hati nurani berserta akal, pikiran dan perbuatan. Unsur ini berupa perwujudan bentuk interaksi terhadap tuhan melalui agama. Agama yang diakui di Indonesia ada 4 yaitu Islam, Kristen (Nasrani), Hindu, dan Budha. Keempat agama ini yang mengatur maupun menjadi dasar pondasi diri umat-Nya.Dari keempat agama ini, terdapat suatu peraturan hidup beragamaan yang mengikat diri setiap manusia yaitu norma agama. Unsur kedua yaitu unsure individual. Unsur individual menyatakan manusia sebagai makhluk individu. Ilmu Sosial Budaya Dasar 1

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Embed Size (px)

DESCRIPTION

MAKALAH

Citation preview

Page 1: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu sosial-budaya dasar merupakan salah satu mata kuliah yang termasuk

mata kuliah umum yang diajarkan dilingkungan perguruan tinggi sesuai dengan

namanya, mata kuliah ini merupakan mata kuliah dasar yang mendasari mata kuliah

lainnya dalam lingkup ilmu-ilmu sosial dan huniora. Mata kuliah ini terdiri dari tiga

unsur utama, yaitu satu unsur yang mendasar yaitu unsur religious dan dua unsure

lainnya yaitu unsur individu-sosial, meliputi tema mengenai manusia makhluk

individu, dan makhluk sosial.

Unsur Religius adalah unsur yang mendasari hati nurani berserta akal,

pikiran dan perbuatan. Unsur ini berupa perwujudan bentuk interaksi terhadap tuhan

melalui agama. Agama yang diakui di Indonesia ada 4 yaitu Islam, Kristen

(Nasrani), Hindu, dan Budha. Keempat agama ini yang mengatur maupun menjadi

dasar pondasi diri umat-Nya.Dari keempat agama ini, terdapat suatu peraturan hidup

beragamaan yang mengikat diri setiap manusia yaitu norma agama.

Unsur kedua yaitu unsure individual. Unsur individual menyatakan manusia

sebagai makhluk individu. Pengertiannya yakni dalamkehidupan, manusia

diciptakan memiliki akal, perasaan dan kehendak. Ketiga dimensi ini terwujud

dalam kepribadian yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya. Selain itu dalam

bentuk jasmani manusia diciptakan berbeda-beda memilikin cirri khas yang

membedakannya dengan makhluk lainnya. Dari berbagai perbedaan tersebut,

manusia perlu mempelajari bagaimana cara berinteraksi dengan yang

lainnya.Karena selain diciptakan sebagai makhluk religious dan social, manusia juga

diciptakan sebagai makhluk social. Hal ini sudah tampak sejak manusia dilahirkan.

Disaat dalam keadaan yang tidak bias apa-apa, seorang bayi memsbutuhkan

pertolongan orang tua dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Unsur social adalah kemanusiaan, unsur ini meliputi tema mengenai manusia

makhluk budaya dan nilai kemanusiaan. Unsur ini melingkupi kajian-kajian berikut :

Ilmu Sosial Budaya Dasar 1

Page 2: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

a. Hakikat manusia sama.

b. Kebutuhan hidup manusia.

c. Sikap dan prilakku manusia.

d. Kehidupan manusiawi dan tidak manusiawi.

e. Upaya-upaya memanusiakan manusia.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk religius,

makhluk individu, dan makhluk sosial (zoon politicon)?

b. Bagaimana manusia dapat mengembangkan kepribadiannya sebagai

makhluk religius, makhluk individu, dan makhluk sosial (zoon

politicon) ?

c. Bagaimana menjadikan manusia sebagai makhluk religius, makhluk

individu, dan makhluk sosial (zoon politicon) yang beradap dalam

mempraktikkan pengetahuan akademisnya ?

d. Bagaimana cara memanusiakan manusia ?

1.3 Tujuan

a. Mengembangkan kepribadian manusia sebagai makhluk religius, dan makhluk

sosial(zoon politicon).

b. Mampu menanggapi secara kritis dan berwawasan luas terhadap masalah

sosial budaya.

c. Mampu menumbuhkan sikap kritis, peka, dan arif dalam memahami dan

memecahkan masalah sosial-budaya dengan landasan estetika, etika, moral,

dan hukum dalam kehidupan masyarakat.

d. Memberikan landasan pengetahuan dan wawasan yang luas serta keyakinan

kepada mahasiswa sebagai bekal hidup bermasyarakat, sebagai makhluk

beragama (religious), makhluk individu, dan makhluk sosial, yang beradap

dalam mempraktikan pengetahuannya dalam masyarakat.

Ilmu Sosial Budaya Dasar 2

Page 3: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Manusia Sebagai Makhluk Religius

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.

Kesempurnaan itu dibuktikan oleh akal, perasaan, dan kehendak yang

membedakannya dengan makhluk lain. Oleh karena itu, manusia sebagai makhluk

yang beragama (religious) memiliki perannya dalam bersyukur atas nikmat dan

kesempurnaan yang diberikan oleh Tuhan-nya. Wujud syukur tersebut dapat berupa

:

a. Kewajiban melaksanakan ibadah sesuai dengan agama-nya.

b. Perwujudan Akhlak yang baik sesuai dengan norma Agama.

Norma agama merupakan suatu bentuk peraturan yang diatur oleh Agama.

c. Berbagai macam perbuatan yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada

Tuhan-nya.

Selain interaksi kepada Tuhan berdasarkan perwujudan diatas, Tuhan juga

menunjuk manusia sebagai khalifah dibumi. Hal ini menunjukkan manusia sebagai

pemimpin di bumi,dan akan terjadi interaksi social dengan sesama manusia maupun

makhluk hidup lain. Sejak lahir manusia tidak dapat hidup sendiri dan membutuhkan

orang lain. Hal ini menunjukkan manusia sebagai makhluk social. Namun dalam

berinteraksi social manusia memiliki kepribadian tersendiri antara satu dan lainnya,

oleh karena itu manusia juga disebut sebagai makhluk individu.

II.2 Pengertian Manusia sebagai Makhluk Individu

Dalam Bahasa Latin individu berasa dari kata “Individuum”, artinya yang tidak

terbagi. Dalam Bahasa Inggris individu berasal dari kata “in” dan “divided”. Kata “in”

salah satunya mengandung pengertian tidak, sedangkan “devided” artinya terbagi. Jadi

individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki :

Ilmu Sosial Budaya Dasar 3

Page 4: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

(a) Unsur jasmani dan rohani

(b) Unsur fisik dan psikis

(c) Unsur raga dan jiwa

Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut

menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi makan seseorang tidak

disebut lagi sebagai individu.

Bila seseorang hanya tinggal raga, fisik, atau jasmaninya saja, maka dia tidak

dikatakan sebagai individu. Jadi, pengertian manusia sebagai makhluk individu

mengandung arti bahwa unsur yang ada dalam diri individu tidak terbagi,

merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sehingga sebutan individu

hanya tepat bagi manusia yang memiliki keutuhan jasmani dan rohaninya, keutuhan

fisik dan psikis serta keutuhan raga dan jiwanya.

Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri. Dari sekian banyak

manusia ternyata masing-masing memiliki keunikan yang tersendiri. Sekalipun seseorang

terlahir secara kembar, tidak ada yang persis sama.

Walaupun secara umum manusia memiliki perangkat fisik yang sama, namun

secara detail memiliki perbedaan-perbedaan. Sehingga kita dapat membedakan seseorang

dari lainnya.

Contohnya : Si Waru berbeda dengan Si Dadap, karena perbedaan fisik yang

mudah dikenali.

Contoh lainnya yaitu pada saat kita berada ditengah-tengah kerumunan orang,

kita dapat mengenali wajah seseorang yang telah kita kenal, sebaliknya pada hewan yang

sedang berkumpul sulit kita kenali satu hewan ditengah-tengah kerumunan hewan yang

sejenis.

Ciri seorang individu tidak hanya mudah dikenali lewat ciri fisik atau biologisnya.

Sifat, karakter, perangai, atau gaya dan selera orang yang berbeda-beda. Namun lewat ciri-

ciri fisik yang mudah dikenali.Ada orang yang gemuk, kurus, langsing, ada yang kulitnya

putih, cokelat, hitam, ada yang ramputnya lurus dan ikal. Dilihat dari sifat, perangai , atau

karakternya, ada orang yang periang, sabar, cerewet, atau lainnya.

Seorang individu adalah perpaduan antara faktor genotipe dan fenotipe. Faktor

genotipe adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor keturunan,

dibawa individu sejak lahir. Secara fisik seseorang memiliki kemiripan atau kesamaan ciri

Ilmu Sosial Budaya Dasar 4

Page 5: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

dari orang tuanya, kemiripan atau persamaan itu mungkin saja terjadi pada keseluruhan

penampilan fisiknya, bisa juga terjadi hanya pada bagian-bagian tubuh tertentu saja.

Kalau seorang individu memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dibawa

sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat yang dipengaruhi oleh faktor

lingkungan ( faktor fenotip). Faktor lingkungan yang berperan dalam pembentukan

karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah lingkungan merujuk pada lingkungan fisik

dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik seperti lingkungan alam sekitarnya, baik itu

lingkungan buatan(tempat tinggal) dan lingkungan. Sedangkan lingkungan yang bukan

buatan seperti kondisi alam geografis dan iklimnya.

Orang yang tinggal didaerah pantai memiliki sifat dan kebiasaan yang berbeda

dengan yang tinggal didaerah pegunungan.

Lingkungan sosial merujuk pada lingkungan dimana seorang individu melakukan

interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota keluarga, teman, dan

kelompok sosial lainnya yang lebih besar.

Seseorang yang sering bergaul dengan temannya yang berkerja sebagai

sopir atau kenek diterminal memiliki kebiasaan yang khas bagi kelompoknya.

Begitu pula orang yang berada dilingkungan sosial ataupun dipesantren, memiliki

kebiasaan yang khas pula bagi kelompoknya.

Krakteristik yang khas dari seseorang ini sering disebut dengan

“kepribadian”. Menurut Nursyid Sumaatmadja, “ kepribadian adalah

keseluruhan perilaku individu yang merupakan hasil interaksi antara potensi-

potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis) yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian

situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan peruatan serta reaksi mental

psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungannya.” Setiap orang

memiliki kepribadian yang membedakan dirinya dengan yang lain.

II.3 Manusia sebagai Makhluk Sosial

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat lepas dari pengaruh orang

lain. Ketika kita pergi kekampus, atau tempat lainnya tidak bisa seenaknya

berpakaian menurut kehendak kita sendiri. Hal itu dikarenakan kita harus tunduk

pada aturan dan kebiasaan yang wajar dimasyarakat.

Ilmu Sosial Budaya Dasar 5

Page 6: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Selama manusia hidup, kita tidak akan lepas dari pengaruh masyarakat,

rumah, sekolah dan lingkungan yang lebih besar dan tidak lepas dari pengaruh orang

lain. Oleh karena itu, manusia dikatakan sebagai makhluk sosial yaitu makhluk yang

didalam hidupnya tidak bisa melepaskan diri dari pengaruh manusia lain.

Dalam konteks sosial yang disebut masyarakat, setiap orang akan mengenal

orang lain oleh karena itu, perilaku manusia akan selalu terkait dengan orang lain.

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial juga dikarenakan pada diri

manusia ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adanya kebutuhan

sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Salah satu

contohnya kebutuhan untuk berteman dengan orang lain yang sering kali didasari

atas kesamaan ciri atau kepentingan lainnya. Dengan demikian akan terbentuk

kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat.

Seorang bayi membutuhkan pertolongan orang-orang disekelilingnya

(keluarga), karen bayi sama sekali tidak berdaya, ia tidak bisa mempertahankan

hidupnya tanpa bantuan orang lain.Berbeda dengan hewan, saat lahir bayi seperti

kucing dalam hitungan beberapa menit sudah dapat berjalan mengikuti induknya.

Hali ini dikarenakan hewan memiliki insting sejak lahir, sedangkan manusia melalui

proses belajar dan disertai akal sehingga pada saat bayi lapar ia menangis.

Cooley memberi nama looking-glass self untuk melihat bahwa “seseorang

dipengaruhi oleh orang lain”. Nama demikian diberikan oleh karenanya ia melihat

analogi antara pembentukan diri seseorang dengan perilaku orang yang sedang

bercermin. Kalau cermin memantau apa yang terdapat didepannya, maka menurut

cooley “diri seseorang memantau apa yang dirasakan sebagai tanggapan

masyarakat terhadapnya.”

Cooley berpendapat bahwa looking-glass self terbentuk melalui tiga tahap yaitu :

i. Seseorang mempunyai presepsi mengenai pandangan orang lain

terhadapnya.

ii. Seseorang mempunyai presepsi mengenai penilaian orang lain terhadap

penampilannya.

iii. Seseorang mempunyai perasaan terhadap apa yang dirasakannya sebagai

penilaian orang lain terhadap itu.

Ilmu Sosial Budaya Dasar 6

Page 7: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Dari berbagai pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa, manusia

dikatakan sebagai makhluk sosial dikarenakan beberapa hal berikut :

1. Manusia tunduk pada aturan, serta norma sosial.

2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.

3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.

4. Potensi manusia akan berkembang bila hidup ditengah-tengah

manusia.

Sekilas kasus : mengenai jika seseorang tidak terjadinya interaksi yang

diungkap oleh Keller dan Calhoun (1989) mengisahkan kasus Anna yang

semenjak bayi dikurung ibunya dalam gudang selama lima tahun di California,

Amerika Serikat. Dari kasus tersebut terungkap bahwa anak yang ditemukan

tersebut tidak berperilaku sebagai manusia pada umumnya. Ia tidak dapat makan

sendiri dan mengunyah, serta tidak dapat tertawa maupun menangis. Ia juga tidak

dapat berdiri tegak, dan setelah berkomunikasi dengan masyarakat ia tidak dapat

bersosialisasi dengan wajar dan cenderung meninggal pada usia muda.

Salah satu teori peranan dikaitkan dengan sosialisasi terkait dengan

sosialisasi oleh teori George Herbert Mead. Dalam teorinya yang diuraikan dalam

buku Mind,Self, and Society (1972), Mead menguraikan “tahap-tahap

pengembangan secara bertahap melalui interaksi dengan anggota masyarakat

lain.”

Menurut Mead pengembangan diri manusia ini berlangsung melalui

beberapa tahap yaitu :

i. Play Stage

Seorang anak kecil mengamil peranan orang-orang yang berada disekitarnya

seperti orang tuanya, polisi, dokter. Hal ini sering kita amati anak-anak dilingkungan

sekitar kita, anak-anak kecil bermain menirukan peranan tersebut. Namun pada

tahap ini,sang anak belum memahami sepenuhnya isi peranan-peranan yang

ditirunya.

ii. Game Stage

Pada tahap ini anak tidak hanya mengetahui peranan yang harus

dijalankannya., tetapi telah mengetahui peranan yang harus dijalankan oleh orag lain

Ilmu Sosial Budaya Dasar 7

Page 8: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

dengan siapa ia berinteraksi. Contohnya Dalam suatu pertandingan bola anak sudah

memahami apa yang diinginkan orang lain darinya. Dan anak mengetahui peranan

orang lain seperti wasin maupun lawannya.

iii. Sosialisasi

Tahan sosialisasi ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Significant Other

Interaksi seorang anak biasanya terbatas pada sejumlah kecil orang lain

seperti mencangkup keluarga.

2. Generalized Others

Anak telah mampu berinteraksi dengan masyarakat dan mengambil

peranannya sendiri dan peran orang lain. Dari pandangan ini diketahui bahwa diri

seseorang terbentuk melalui interaksi dengan orang lain.

Dalam berinteraksi, tidak selamanya interaksi itu dapat berjalan dengan baik.

Adakalanya kita dihadapkan pada perbedaan-perbedaan maupun sifat negatif.

Manusia sebagai makhluk yang berhubungan dengan Lingkungan Hidup. Dalam

interaksi manusia sebagai makhluk sosial tidak lepas dari Lingkungan. Berkenaan

hubungan antara manusia dengan alam.

II. 4 Manusia Sebagai Makhluk yang Berhubungan dengan

Lingkungan Hidup

Tiga paham , yaitu paham determinisme, paham posibilisme, dan paham

optimisme teknologi. Tokoh paham determinisme itu antara lain Charles Darwin,

Friederich Ratzel, dan Elsworth Huntington. Sebagai makhluk yang tunduk

terhadap alam, alam sebagai faktor menentukan. Menurut Charles Darwin (1809-

1882) teori evolusinya, “makhluk hidup (tumbuh-tumbuhan, hewan, manusia),

secara berkesinambungan dari waktu ke waktu mengalami perkembangan.

Perjuangan hidup, seleksa alam, dan yang kuat akan bertahan hidup”.

Ratzel melihat bahwa “opulasi manusia dengan perkembangan

kebudayaannya ditentukan oleh kondisi alam”.

Ilmu Sosial Budaya Dasar 8

Page 9: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Huntington berpandangan bahwa “iklim sangat menentukan perkembangan

kebudayaan manusia.” Alam lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap

kehidupan manusia, tidak lagi dipandang sebagai faktor yang menentukan.

Perkembangan dan kemajuan IPTEK seperti kita alami dewasa ini memanfaatkan

alam lingkungan “posibilisme optimis teknologi”.

Manusia sebagai “makhluk yang beriman” sesuai dengan keyakinan agama

yang dianut masing-masing, adalah makhluk ciptaan ( Al Khalik Maha Pencipta )

yang juga menciptakan seluruh makhluk termasuk alam semesta.

Kembali kepada keluarga, menjadi tantangan dan tututan menciptakan

suasana yang serasi dalam membina anak-anak menjadi anggota masyarakat

(makhluk sosial) sesuai dengan karakter indonesia yang ber-Pancasila. Anak-anak

masa ini akan menjadi SDM pada masa mendatang.

II.4 Pengertian Masyarakat dan Ciri-cirinya

Masyarakat Bahasa Inggrisnya “Society”, dan komunitas Bahasa Inggrisnya

“Community”. Jadi, ciri atau unsur masyarakat adalah:

1. Kumpulan orang

2. Sudah terbentuk dengan lama

3. Sudah memiliki system social

4. Memiliki kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama

Krech, Crutchfield, dan Ballachey (1975: 308) mengemukakan definisi

masyarakat sebagai :

”a society is that it is an organized collectivity of interacting people whose

activies become centred around a set af common goals and who tend to share

common beliefs, attitudes, and action”.

Unsur masyarakat berdasarkan definisi diatas yaitu :

1. Kolektivitas interaksi manusia yang terorganisasi

2. Kegiatannya terarah pada sejumlah tujuan yang sama

3. Memiliki kecendrungan untuk memiliki keyakinan, sikap, dan

Ilmu Sosial Budaya Dasar 9

Page 10: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

tindakan yang sama.

Fairchild,et al.(1980:300) memberikan batasan masyarakat sebagai berikut :

“society is a group human beings cooperating in the pursuit of several of

their major interest, in vaiably including self maintenance and self-perpetuation.

The concept of society includes continuity, complex associational relationships, and

a composition including tepresentatives of fundamental humas types, spesifically

men, women and children.”

Unsur masyarakat menurut definisi diatas yaitu :

1. Kelompok manusia

2. Adanya keterpaduan atau kesatuan diri berlandaskan kepentingan

utama.

3. Adanya pertahanan dan kekekalan diri

4. adanya kesinambungan

5. Adanya hubungan yang pelik diantara anggotanya.

Menurut Horton dan Hunt (1982 : 47) :

“ a society is a relatively independents, self-perpetuating human group who

accupy territory, share a culture, and have most of their associations within this

group.”

Unsur masyarakat menurut konsep horton dan hunt yaitu :

1. Kelompok manusia.

2. Yang sedikit banyak memiliki kebebasan dan bersifat kekal.

3. Menempati suatu kawasan.

4. Memiliki kebudayaan.

5. Memiliki hubungan dalam kelompok yang bersangkutan.

Berdasarkan pengamatan dan penghayatan kita setuju bahwa manusia sejak

lahir hingga mati akan selalu terikat dengan masyarakat. Sepanjang hayat dikandung

badan, kita tudak akan lepas dari masyarakat , mencari nafkah, serta menerima

pengaruh dari llingkungan sosial yang disebut masyarakat. Didalam konteks sosial

Ilmu Sosial Budaya Dasar 10

Page 11: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

tersebut ia akan mengenal orang lain, dan yang paling utama mengenal diri sendiri

selaku anggota masyarakat.

II.4.1. Pengertian Masyarakat Setempat (Comunity) atau Komunitas dan

ciri-cirinya

Community is adaptasi sub-group many of the characteristic of society, but

on adaptasi smaller scale, and with less extensive anf coordinated common interest.

Implicit in the cocept of “comunity” is adaptasi territorial area, adaptasi

considerable degree of interpersonal acquaintance and contact, and some special

basic of coherence that sparates it from neighbouring groups. The community has

more limited self sufficiency than society, but within those limits has closer

association and deeper sympathy.

Dalam pengertian ini, community (masyarakat setempat) atau komunitas

merupakan bagian kelompok dari masyarakat (society) dalam lingkup yang lebih

kecil, serta mereka lebih terikat oleh tempat (teritorial).

Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekanto, Istilah community dapat

diterjemahkan sebagai “masyarakat setempat” istilah mana menunjuk pada warga-

warga sebuah desa, sebuah kota, suku atau suatu bangsa.

Apabila anggota-anggota suatu kelompok, baik kelompok besar atau kecil,

hidup bersama sedemikian rupa sehingga mereka merasakan bahwa kelompok

tersebut dapat memenuhi kepentingan-kepentingan hidup utama, maka kelompok

tadi dapat disebut masyarakat setempat. Intinya mereka menjalin hubungan sosial

(social relationship).

Dapat disimpulkan bahwa masyarakat setempat ( community ) adalah suatu

wilayah kehidupan sosial yang ditandai oleh suatu derajat hubungan sosial yang

tertentu. Dasar-dasar dari masyarakat setempat adalah lokalitas dan perasaan

masyarakat setempat.

Jadi unsur pertama dari komunitas ialah adanya wilayah atau lokalitas.

Unsur yang kedua dari komunitas adalah perasaan saling ketergantungan

atau saling membutuhkan.

Perasaan bersama antara anggota masyarakat setempat tersebut diatas

disebut community sentiment memiliki unsur:

Ilmu Sosial Budaya Dasar 11

Page 12: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

1. Seperasaan

2. Sepenanggungan

3. Saling Memerlukan

Unsur seperasaan muncul karena anggota komunitas memosisikan dirinya

sebagai bagian dari kelompok lain yang lebih besar. Mereka menganggap dirinya

sebagai “kami” ketimbang dengan “saya”. Umpamanya “tujuan kami”, “kelompok

kami”, atau “perasaan kami”.

Unsur sepenanggungan muncul karena setiap anggota masyarakat setempat

sadar akan peranannya dalam kelompok.

Unsur saling memerlukan muncul karena setiap anggota dari komunitas

tidak bisa memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan anggota lainnya. Ada saling

ketergantungan untuk memenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya.

Pengertian masyarakat (society) jelas berbeda dengan pengertian

masyarakat setempat (community) atau komunitas. Pengertian masyarakat (society)

sifatnya lebih umum dan lebih luas, sedangkan pengertian masyarakat setempat

(community) lebih terbatas dan juga dibatasi oleh are kawasannya, serta jumlah

warganya. Namun ditinjau dari aktivitas hubungannya, lebih erat pada masyarakat

setempat (community) daripada masyarakat (society), dan persatuannya juga lebih

erat.

II.5 MASYARAKAT DESA DAN KOTA

Kita sering mendengar jenis-jenis masyarakat, seperti masyarakat desa dan

masyarakat kota. Desa dan Kota memiliki perbedaan baik secara fisik maupun

secara sosial.

Sebuah Desa seringkali ditandai dengan kehidupan yang tenang, jauh dari

hikuk pikuk keramaian, penduduknya ramah-tamah, saling mengenal satu sama lain,

mata pencahariaan penduduknya kebanyakan sebagai petani, atau nelayan.

Orang di desa mempunyai hubungan yang lebih erat dan mendalam antar

sesama warganya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok, atas dasar

kekeluargaan. Penduduk masyarakat desa pada umumnya hidup dari pertanian

Ilmu Sosial Budaya Dasar 12

Page 13: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

ataunelayan, meskipun pekerjaan yang lain pun ada seperti tukang kayu atau tukang

batu. Sering ditemukan bukti, ketika musim bertani datang, mereka yang bekerja di

luar pertanian kembali bertani. Mereka bekerja diluar pertanian hanya untuk

sementara saja, ketika pekerjaan bertani sedang tidak dilakukan, mereka melakukan

pekerjaan di luar pertanian.

Pekerjaan bertani biasanya dilakukan bersama-sama antara anggota

masyarakat desa lainnya. Hal itu mereka lakukan, karena biasnya satu keluarga tidak

cukup melakukan pekerjaan tersebut. Sebagai akibat dari kerja sama ini, timbullah

kebiasaan dalam masyarakat yang namanya gotong-gotong royong. Oleh karena itu,

pada masyarakat desa, jarang dijumpai pekerjaan berdasarkan keahlian, akan tetapi

biasanya pekerjaan didasarkan pada usia (karena kekuatan fisiknya) dan jenis

kelamin.

Desa mengalami perubahan, sehingga unsur-unsur kota masuk didalamnya.

Begitu pula kota, meskipun disebut sebuah kota, ciri-ciri atau kebiasaan desa masih

ada yang melekat didalamnya.

Sebuah kota sering kali ditandai dengan kehidupan yang ramai, wilayahnya

yang luas, banyak penduduknya, hubungan yang tidak erat satu sama lain, dan mata

pencaharian penduduknya bermacam-macam.

Menurut Soerjono Soekamto, “masyarakat kota dan desa memiliki

perhatian yang berbeda, khususnya perhatian terhadap keperluan hidup”. Didesa

yang diutamakan adalah perhatian khusus terhadap keperluan pokok. Lain dengan

pandangan orang kota, mereka melihat selain kebutuhan pokok, pandangan

masyarakat sekitarnya sangat mereka perhatikan. Misalnya menurut orang kota

makanan sebagai alat memenuhi kebutuhan sosial, sedangkan bagi orang desa

makanan hanya sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan biologis.

Pembagian kerja (division of labor) pada masyarakat kota sudah sangat

terspesialisasi. Begitu pula jenis profesi pekerjaan sudah sangat banyak macam

(heterogen). Dari sudut keahlian (spesialisasi), seseorang mendalami pekerjaan pada

satu jenis keahlian yang lebih spesifik, seperti Dokter spesialis, tentara, polisi dan

lainnya.Ada saling ketergantungan yang tinggi antara anggota masyarakat yang satu

dengan yang lainnya karena perbedaan pekerjaan(heterogenitas pekerjaan) menurut

Emile Durkheim disebut dengan solidaritas organis (organic solidarity).

Ilmu Sosial Budaya Dasar 13

Page 14: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Di sisi lain masyarakat Desa memiliki jenis pekerjaan yang sama, seperti

bertani, berladang atau nelayan.Kehidupan orang desa yang sebagian besar memiliki

jenis pekerjaan yang sama (homogen). Saling ketergantungan pada masyarakat

didesa disebabkan oleh karena adanya persamaan dalam idang pekerjaan menurut

Emile Durkheim disebut dengan solidaritas mekanis (mechanic solidarity).

Ferdinand Tonnies mengemukakan pembagian masyarakat dengan sebutan

gemainschaft dan geselschaft. Masyarakat gemainschaf disebut juga paguyuban

adalah kelompok masyarakat dimana anggotanya sangat terikat secara emosional

dengan yang lainnya. Sedangkan masyarakat geselschaft atau patembeyan adalah

ikatan-ikatan diantara anggotanya kurang kuat dan bersifat rasional. Paguyuban

cenderung sebagai refleksi masyarakat desa, sedangkan patembeyan refleksi

masyarakat kota.

II.6 Interaksi Sosial dan Pelapisan Sosial

Manusia berinteraksi dengan sesamanya dalam krhidupan untuk

menghasilkan pergaulan hidup dalam suatu kelompok sosial.Bentuk umum proses

sosial adalah interaksi sosial, karena interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan

sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan orang perorangan dengan

sekelompok manusia yang menjadi syarat utama terjadinya aktivitas sosial.

Berikut akan dibahas bagaimana interaksi sosial :

1. Interaksi Sosial

Interaksi adalah proses dimana orang-orang berkomunikasi saling

mempengaruhi dalam pikiran dan tindakan. Ada beberapa pengertian interaksi sosial

yang ada dilingkungan masyarakat, diantaranya :

Menurut H.Booner dalam bukunya, Social Psychology. Memberikan

rumusan interaksi sosial, bahwa : “interaksi sosial adalah hubungan antara dua

individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah,

atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaiknya.”

Menurut Gillin (1954) yang menyatakan bahwa “interaksi sosial

Ilmu Sosial Budaya Dasar 14

Page 15: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

adalah hubungan-hubungan antara orang-orang secara individual, antarkelompok

orang, dan orang perorang dengan kelompok.”

Interaksi sosial merupakan hubungan timbal-balik antara individu

dengan individu, antara kelompok dengan kelompok, dan antara individu dengan

kelompok.

(a) Interaksi Sosial sebagai Faktor Utama dalam Kehidupan

Apabila dua orang bertemu, interaksi dimulai : pada saat itu mereka

saling menegur, berjabat tangan, saling berbicara atau bahkan mungkin berkelahi.

Adapun faktor-faktor yang mendasari berlangsungnya interaksi sosial:

1) Faktor Imitasi

Imitasi dapat membawa seseorang untuk memenuhi kaidah-kaidah yang

berlaku. Faktor ini diuraikan oleh Gabriel Tarde yang beranggapan bahwa seluruh

kegidupan sosial itu sebenarnya berdasarkan pada faktor imitasi.

2) Faktor Sugesti

Yang dimaksud sugesti ialah pengaruh psikis, baik yang datang dari dirinya

sendiri maupun dari orang lain yang pada umumnya diterima tanpa adanya daya

kritik. Karena dalam psikologi sugesti dibedakan adanya :

Autosugesti, yaitu sugesti tehadap diri sendiri yang datang dari dirinya

sendiri.

Heterosugesti, yaitu sugesti yang datang dari orang lain.

Dari pernyataan diatas dapat dibedakan pengertian sugesti dan imitasi dalam

hubungannya, yaitu bahwa dalam imitasi orang yang satu mengikuti salah satu

dirinya, sedangkan pada sugesti seseorang memberikan pandangan atau sikap dari

dirinya, lalu diterima oleh oranglain diluarnya.

3) Faktor Identifikasi

Identfikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi identik(sama)

dengan orang lain, baik secara lahiriah maupun batiniah.

4) Faktor Simpati

Ilmu Sosial Budaya Dasar 15

Page 16: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Simpati adalah perasaan tertariknya orang yang satu terhadap orang yang

lain. Simpati timbul tidak atas dasar logis rasional, melainkan berdasarkan penilaian

perasaan seperti juga pada proses identifikasi.

Tanpa adanya pemahaman yang sama tentang maksud dan tujuan masing-

masing pelaku, suatu interaksi sosial tidak akan berjalan dengan baik. Dalam bahasa

lain, Max Webber mengemukakan bahwa interaksi sosial selalu menyangkut

sejumlah pelaku yang saling mempengaruhi. Dengan demikian, hubungan para

pelaku tersebut terlihat secara nyata dalam bentuk tindakan tertentu.

(b) Syarat-syarat Terjadinya Interaksi

Untuk terjadinya suatu interaksi sosial diperlukan adanya syarat-syarat yang

harus dipenuhi yaitu :

1) Adanya Kontak Sosial (Social Contact)

Kata kontak berasal dari Bahasa Latin “Con” yang artinya bersama-sama,

dan “Tanga” yang berarti menyentuh. Jadi secara harfiah kontak berarti “bersama-

sama menyentuh”. Sebagai gejala sosial kontak tidak perlu terjadi dengan saling

menyentuh saja, oleh karena itu orang dapat mengadakan hubungan dengan orang

lain tanpa harus terjadi kontak secara fisik.

Kontak sosial ada yang bersifat positif dan ada pula yang bersifat negatif.

Kontak sosial yang bersifat positif mengarahkan pada suatu kerja sama, sedangkan

kontak yang bersifat negatif dapat mengarahkan seseorang pada suatu pertentangan

bahkan dapat menyebabkan tidak terjadinya interaksi sosial.

2) Adanya Komunikasi

Seseorang memberikan tafsiran pada tingkah laku atau perasaan-perasaan

orang lain dalam bentuk pembicaraan, gerak-gerik badan, atau sikap-sikap tertentu.

Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari

satu pihak ke pihak lain sehingga terjadi pengertian sama. Dalam komunikasi

terdapat dua pihak yang terlibat, pihak yang menyampaikan pesan disebut

komunikator dan pihak lain menerima pesan disebut komunikasi.

Selain itu kontak sosial dapat terjadi dan berlangsung dalam tiga bentuk

yaitu :

Antara Orang Perorangan

Ilmu Sosial Budaya Dasar 16

Page 17: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Anak kecil mempelajari kebiasaan dalam keluarganya. Proses yang demikian

terjadi melalui Socialization, yaitu suatu proses dimana anggota masyarakat baru

mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat dimana dia menjadi anggota.

Antara Orang Perorangan dengan suatu Kelompok atau Sebaliknya

Antara Kelompok Manusia dengan KelompoknManusia lain.

Perlu diingat bahwa terjadinya suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung

dari tindakan, akan tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial

dapat pula bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang

mengadakan kontak hubungan langsung bertemu dan bertatap muka, sebaliknya

kontak sekunder memerlukan perantara.

(c) Bentuk-bentuk Interaksi Sosial

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),

persaingan (competition), dan pertentangan (confluct).

Gillin and Gillin pernah mengadakan pertolongan yang lebih luas lagi.

Menurut mereka ada dua macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya

interaksi sosial, yaitu:

(a) Proses Asosiatif, terbagi dalam tiga bentuk khusu yaitu okomodasi,

asimilasi, dan akulturasi.

(b) Proses Disosiatif, mencakup persaingan yang meliputi “contravntion” dan

pertentangan pertikaian.

Adapun interaksi yang pokok proses-proses adalah:

1) BENTUK INTERAKSI ASOSIATIF

Kerja sama ( Cooperation )

Beberapa orang sosiolog menganggap bahwa posisi merupakan bentuk

interaksi sosial yang pokok, sebaliknya sosiolog lainnya menggap mereka bahwa

kerja sama merupakan proses utama. Golongan yang terakhir tersebut

memahamkan keja sama, untuk menggambarkan sebagian besar bentuk interaksi

sosial, atas dasar bahwa segala macam bentuk interaksi tersebut dapat dijumpai pada

semua kelompok manusia.

Ilmu Sosial Budaya Dasar 17

Page 18: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Kerja sama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap

kelompoknya dan kelompok lainnya. Sehubungan dengan pelaksanaan kerja sama

ada tiga bentuk kerja sama yaitu:

Bargaining, Pelaksaan perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa

antara dua organisasi atau lebih.

Cooperation, proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan

atau pelaksanaan politik dalam suatu organisasi, sebagai salah satu cara

untuk menghindari terjadinya keguncangan dalam stabilitas organisasi yang

bersangkutan.

Coalition, kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai

tujuan yang sama.

Akomodasi (Accomodation)

Istilah akomodasi digunakan untuk menunjuk pada suatu keadaan dan nilai-

nilai yang berlaku di masyarakat.

Adapun bentuk-bentuk akomodasi :

Coercion,yaitu suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan karena

adanya paksaan.

Compromise, suatu bentuk akomodasi dimana pihak yang terlibat masing-

masing mengurangi tuntutannya,agar tercapai suatu penyelesaian terhadap

perselisihan yang ada.

Arbitration, suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak yang

berhadapan, tidak sanggup untuk mencapainya sendiri.

Mediation, hampir menyerupai arbitration diundang pihak ketiga yang

netral dalam soal perselisishan yang ada.

Conciliation, suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak yang

berselisih, bagi tercapainya suatu persetujuan bersama.

Tolerantion, bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formil bentuknya.

Stelemate, merupakan suatu akomodasi dimana pihakyang berkepentingan

mempunyai yang seimbang, berhenti pada titik tertentu dalam melakukan

pertentangannya.

Ilmu Sosial Budaya Dasar 18

Page 19: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Adjudication, perselisihan perkara atau sengketa di pengadilan.

2) BENTUK INTERAKSI DISOSIATIF

Persaingan (Competition)

Persaingan adalah bentuk interaksi yang dilakukan oleh individu atau

kelompok yang bersaing untuk mendapatkan keuntungan tertentu bagi dirinya

dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada tanpa

menggunakan kekerasan.

Kontraversi (Contravention)

Kontravensi bentuk interaksi yang berbeda antara persaingan dan

pertentangan. Kontraversi di tandai oleh adanya ketidak pastian terhadap diri

seorang, perasaan tidak suka yang disembunyikan dan kebencian terhadap

kepribadian orang, akan tetapi gejala-gejala tersebut tidak sampai menjadi

pertentangan atau pertikaian.

Pertentangan (Conflict)

Pertentangan adalah suatu bentuk interaksi individu atau kelompok sosial

yang berusaha untuk mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak lain disertai

ancaman atau kekerasan.

Pertentangan memiliki bentuk-bentuk yang khusus, antara lain:

Pertentangan pribadi, pertentangan antar-individu.

Pertentangan rasional, pertentangan yang timbul akibat perbedaan ras.

Pertentangan kelas sosial, pertentangan yang disebabkan oleh perbedaan

kepentingan antara kelas sosial.

Pertentangan polotik, biasanya terjadi diantara partai-partai politi untuk

memperoleh kekuasaan negara.

II.7 STRAFIKASI SOSIAL DALAM KEHIDUPAN

MASYARAKAT

Setiap individu adalah anggota dari suatu kelompok. Tetapi tidak setiap

warga dari suatu masyarakat hanya menjadi anggota dari suatu kelompok tertentu, ia

Ilmu Sosial Budaya Dasar 19

Page 20: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

bisa menjadi anggota lebih dari satu kelompok sosial. Berkaitan dengan penempatan

dalam kelompok sosial, maka individu memiliki kemampuan untuk:

1) Menempatkan diri

2) Ditempatkan oleh orang lain dalam suatu lapisan sosial ekonomi tertentu.

(Laporan Penelitian, 1992: 6)

Penempatan seseorang dalam lapisan sosial ekonomi tertentu merupakan

pembahasan stratifikasi sosial. Dalam kaitannya dengan stratifikasi sosial Max

Weber menjelaskan stratifikasi sosial dalam tiga dimensi, yaitu:

1) Dimensi kekayaan.

2) Dimensi kekuasaan.

3) Dimensi prestise.

Ketiga dimensi dari Webber lebih memadai untuk digunakan dalam

pembahasan ini, karena dianggap lebih komprehensif dibandingkan dengan

pendahulunya Karl Marx yang hanya melihat stratifikasi dari sudut ekonomi

(economic determinant).

Lebih jauh Webber dalam “Class, Status, Party” menjelaskan bahwa, sesuatu

disebut kelas apabila:

1) Sejumlah orang sama-sama memiliki suatu komponen tertentu yang

merupakan sumber dalam kesempatan hidup (life chance) mereka.

2) Komponen ini secara eksklusif tercermin dalam kepentingan ekonomi

berupa pemilikan benda-benda dan kesempatan untuk memperolah

pendapatan.

3) Hal itu terliahat dalam kondisi komoditas atau pasar tenaga kerja.

Berbeda dengan kelas, kelompok status merupakan komunitas. Bila

kelompok kelas ditentukan oleh situasi kelas, maka kelompok status di tentukan oleh

situassi status. Situasi status yaitu setiap komponen tipikal dari kehidupan (nasib)

manusia (life fate of man) yang ditentukan oleh penilaian sosial, baik positif,

Ilmu Sosial Budaya Dasar 20

Page 21: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

negatif, atau yang terkhusus terhadap kehormatan (honor). Kelompok kelas tidak

selalu berkaitan dengan status. Mereka yang termasuk dalam pemilik kelompok

kelas belum tentu dalam kelompok status mendapat kehormatan yang tinggi

dibanding bukan pemilik. Demikian pula, pemilikndan bukan pemilik dapat masuk

dalam kelompok status yang sama.

Pada setiap kelompok status, kehormatan status dapat dicerminkan dari gaya

hidup (life style) orang-orang yang menjadi anggotanya. Berbicara tentang gaya

hidup (life style) sangat erat kaitannya dengan tulisan yang dikemukakan oleh

Melvin Tumin dalam “Consequences of Ratification Life Style”. Bahwa gaya hidup

(life style) dan peluang hidup (life chance) merupakan konsekuensi dari stra tifikasi

sosial.

Istilah gaya hidup merujuk kepada perbedaan karakteristik dari sekelompok

status (status group), dimana keanggotaan dalam kelompok status didasarkan pada

tingkat kehormatan yang dapat diperbandingkan. Jadi kelompok status dapat

mempengaruhi gaya hidup seseorang.

Sedangkan peluang hidup (Life Chance) ditandai oleh perbedaan kelas

ekonomi yang keanggotaannya ditandai oleh peranan individu dalam produksi.

Dengan menguasai sumber produksi(ekonomi) akan menentukan sejauh mana

peluang individu untuk mendapatkan pendidikan, jasa, barang dan lainnya.

Pengertian gaya hidup dalam beberapa hal pengertiannya sama dengan kultur

(culture). Tetapi gaya hidup dapat juga disebut subkultur(subculture), yaitu gaya

hidup yang berbeda dari yang lainnya dalam kerangka budaya pada umumnya.

Peter I.M.Nas dan Marrie V.Sande memberikan pengertian gaya hidup seperti

berikut :

“Life style is more less conscious constructed but transitory frame of

reference, created in relative liberty in relation to certain structural determinants to

strengthen the individual identity of force communication, which open possibility

for interacting persons to follow a particular valued paterns of behavior and to

attach spesific meaning to all sorts of objects and expressions.” (1982).

Pengertian Nas tersebut diatas lebih mengisyaratkan bahwa gaya hidup itu

bentukan individu sebagai ekspresi kebebasannya dalam membentuk cara hidup dan

orientasi masyarakat. Tetapi dalam kenyataannya gaya hidup seseorang besar sekali

Ilmu Sosial Budaya Dasar 21

Page 22: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

dipengaruhi oleh nilai dan norma yang berada disekelilingnya terutama pada

masyarakat yang masih ketat normanya.

Tumin mengemukakan bahwa gaya hidup yang sama belum tentu

mencerminkan gambaran sosioekonomi yang sama. Gaya hidup dari dua

pendekatan atau dua arah berbeda yaitu :

1) Dengan mempertanyakan gaya hidup dari mereka yang memiliki posisi

sosioekonomi yang sama.

2) Ciri-ciri sosioekonomi yang bagaimana dari mereka yang memiliki gaya

hidup yang sama. Studi gaya hidup akan tetap relevan dalam lapangan

sosiologi, karena lewat studi ini dapat digunakan sebagai :

(a) Indikator untuk menentukan dimana tingkat seseorang berada.

(b) Sebagai penghargaan atas konsekuensi dari adanya ketidaksamaan

dengan yang lainnya. Dimana untuk mencapai rumah atau tempat

tinggal tertentu debedakan oleh pendapatan, pendidikan atau

pekerjaan.

(c) Sebagai teknik untuk menetapkan keabsahan tingkat kehormatan

seseorang mencari bentuk atau cara untuk pengabsahan bahwa dia

telah berada pada level atau status yang baru.

Gaya hidup menyangkut banyak dimensi kehidupan, tetapi Nas dan Sande

berusaha membuat suatu pengelompokan demensi gaya hidup dalam lima kelompok

yaitu :

1) Dimensi Morfologis

Dimensi morfologis merujuk kepada lingkungan dan aspek geografis.

2) Hubungan Sosial dan Jaringan Kerja

Dimensi ini dibedakan atas tiga bidang yaitu :

(a) Pengkapsulan : Keterikatan pada lingkungan, suku, etnis, dan

keeratan diberbagai bidang.

(b) Segregasi : Tidak menekankan pada satu kegiatan saja, tetapi pada

beberapa kegiatan tanpa adanya keterikatan yang akrab

Ilmu Sosial Budaya Dasar 22

Page 23: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

atau emosional.

(c) Isolasi : tanpa ada keterikatan yang mendalam pada idang

apapun.

3) Penekanan Bidang Kehidupan (Domain)

Seseorang dapat menekankan kehidupannya pada suatu bidang tertentu yang

menjadi prioritasnya.

4) Makna Gaya Hidup (Domain)

Penilaian atau pemaknaan terhadap bidang-bidang kehidupan.

5) Dimensi Simbolik (Style)

Simbol-simbol yang digunakan dalam hidupnya. Dimensi-dimensi gaya

hidup dibentuk dalam rangka menjalin hubungan sosial dengan individu atau

kelompok lain.

Masalah penilaian dalam hubungan sosial ini dijelaskan pula oleh Robert

K.Merton dan Allice Kitt Rossi. Bahwa adanya kelompok-kelompok sosial dalam

stratifikasi karena adanya hubungan antara :

(a) Kesesuaian penilaian seseorang yang berada pada kelompok tersebut dengan

orang lain yang berada pada kelompok yang sama terhadap sesuatu yang

penting bagi kelangsungan sistem yang mereka kembangkan.

(b) Atau juga masalah kesesuaian individu terhadap penilaian yang diberikan

antara orang yang berada pada kelompok yang berbeda.

(R.Bendix & Lipset, 1966:510-515).

Individu yang berada pada stratifikasi bahwa akan meniru gaya hidup yang

dikembangkan kelompok stratifikasi sosial atasnya. Keberhasilan peniruan ini

tergantung pada :

Kemampuan orang yang meniru.

Penerimaan kelompok luar yang dijadikan kelompok acuan.

Dalam posisi individu sudah keluar dari keanggotaan suatu

kelompokan dan belum diterima sebagai anggota kelompok yang

diacu, maka ia berada pada posisi pinggiran atau marginal man.

Ilmu Sosial Budaya Dasar 23

Page 24: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Seorang individu yang hubungan sosial dengan kelompoknya sudah pudar, ia

mengorientasikan dirinya pada kelompok lain, maka ia mencari acuan dari norma

dan kebiasaan yang berkembang pada individu anggota kelompok baru tersebut.

Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan yaitu :

Pertama : Apabila ia dapat mengafiliasikan dirinya dengan kelompok

acuan dengan baik, ia akan berhasil.

Kedua : Apabila kemungkinan diatas tidak terjadi (kurang mampu atau

struktur kelompoknya ketat), maka ia akan kehilangan akar

sosialnya (socially rootles).

BAB III

Ilmu Sosial Budaya Dasar 24

Page 25: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Mata kuliah ini terdiri dari tiga unsur utama, yaitu satu unsur yang mendasar

yaitu unsur religious dan dua unsure lainnya yaitu unsur individu-sosial, meliputi

tema mengenai manusia makhluk individu, dan makhluk sosial.

Unsur Religius adalah unsur yang mendasari hati nurani berserta akal, pikiran dan

perbuatan. Unsur ini berupa perwujudan bentuk interaksi terhadap tuhan melalui

agama. Agama yang diakui di Indonesia ada 4 yaitu Islam, Kristen (Nasrani),

Hindu, dan Budha. Keempat agama ini yang mengatur maupun menjadi dasar

pondasi diri umat-Nya.Dari keempat agama ini, terdapat suatu peraturan hidup

beragamaan yang mengikat diri setiap manusia yaitu norma agama. Wujud rasa

Syukur terhadap Tuhan-nya dapat berupa :

a. Kewajiban melaksanakan ibadah sesuai dengan agama-nya.

b. Perwujudan Akhlak yang baik sesuai dengan norma Agama.

Norma agama merupakan suatu bentuk peraturan yang diatur oleh Agama.

c. Berbagai macam perbuatan yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada

Tuhan-nya.

Jadi individu artinya tidak terbagi, atau suatu kesatuan.

Manusia sebagai makhluk individu memiliki :

1. Unsur jasmani dan rohani

2. Unsur fisik dan psikis

3. Unsur raga dan jiwa

Krakteristik yang khas dari seseorang ini sering disebut dengan

“kepribadian”. “ kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu yang

merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi biopsikofisikal (fisik dan psikis)

yang terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap

pada tindakan dan peruatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat

Ilmu Sosial Budaya Dasar 25

Page 26: ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

rangsangan dari lingkungannya.” Setiap orang memiliki kepribadian yang

membedakan dirinya dengan yang lain.

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial dikarenakan pada diri manusia

ada dorongan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adanya kebutuhan sosial

(social need) untuk hidup berkelompok dengan orang lain. Salah satu contohnya

kebutuhan untuk berteman dengan orang lain yang sering kali didasari atas

kesamaan ciri atau kepentingan lainnya. Dengan demikian akan terbentuk

kelompok-kelompok sosial dalam masyarakat. manusia dikatakan sebagai makhluk

sosial dikarenakan beberapa hal berikut :

1. Manusia tunduk pada aturan, serta norma sosial.

2. Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.

3. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain.

4. Potensi manusia akan berkembang bila hidup ditengah-tengah manusia.

Didalam keluarga, menjadi tantangan dan tututan menciptakan suasana yang

serasi dalam membina anak-anak menjadi anggota masyarakat (makhluk sosial)

sesuai dengan karakter indonesia yang ber-Pancasila. Anak-anak masa ini akan

menjadi SDM pada masa mendatang.

Masyarakat Bahasa Inggrisnya “Society”, dan komunitas Bahasa Inggrisnya

“Community”. Jadi, ciri atau unsur masyarakat adalah:

1) Kumpulan orang

2) Sudah terbentuk dengan lama

3) Sudah memiliki system social

Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa kerja sama (cooperation),

persaingan (competition), dan pertentangan (confluct).

Untuk dapat memanusiakan manusia, ketiga unsure religious, individu, dan

social yang terdapat didalam diri manusia harus mengalami kesetaraan dan diberi

pemahaman mendalam terkait peraturan yang mengikat baik berupa norma agama

maupun norma social dan hokum serta kesusilaan.

Ilmu Sosial Budaya Dasar 26