Ilmu Obstetri 6562

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hrsj

Citation preview

Slide 1

OBSTETRIC GYNECOLOGYTIM UKMPPD UNIV MALHAYATIBANDAR LAMPUNG2015OBSTETRIC

OBSTETRIPersalinanKehamilan- ANC Perdarahan Trimester I Perdarahan Ante Partum Hipertensi Kehamilan Hiperemesis Gravidarum

Distosia Perdarahan Post Partum

ANTENATAL CAREAsuhan Standar ANC (7 T) : Timbang berat badan Ukur Tekanan darah Ukur Tinggi fundus Imunisasi Tetanus Toksoid lengkap Pemberian Tablet Fe ( min. 90 tablet selama kehamilan ) Tes terhadap PMS Temu wicara Imunisasi TT

AntigenIntervalLama PerlindunganTT 1Pada kunjungan pertama-TT 24 mgg setelah TT 13 tahun TT 36 bulan setelah TT25 tahunTT 41 tahun setelah TT310 tahunTT 51 tahun setelah TT425 tahun / seumur hidupPemeriksaan ObstetriDengan pemeriksaan Leopold: - Leopold 1: - Leopold 2: - Leopold 3: - Leopold 4

Menghitung usia kehamilan berdasarkan HPHTHPHT dihitung sebagai hari pertama mulai hamil, contoh : jika sekarang tanggal 25 november 2014 dan HPHTnya 25 oktober 2014, makan usia kehamilan adalah 4 mgg atau 1 bulan.HPHT pun bisa digunakan untuk HPL ( Hari perkiraan Lahir ) dengan rumus : (HPHT + 7) tanggal + (bulan 3) + (tahun+1) jika bulan tidak bisa di kurangi 3 maka : (HPHT + 7) + (bulan + 9) + tahun yang samaMenghitung usia kehamilan berdasarkan palpasi12 mgg= 1/3 di atas simpisis16 mgg = simpisis pusat20 mgg= 2/3 di atas simpisis24 mgg= setinggi pusat28 mgg= 1/3 di atas pusat34 mgg= pusat prosessus xifoideus36 mgg= setinggi prosessus xifoideus40 mgg= 2 jari di bawah prosessus xifoideusTINGGI FUNDUS & USIA GESTASI

Denyut Jantung Janin ( DJJ )Dapat didengar pada akhir bulan ke-VDengan doptone pada akhir bulan ke-IIIFrek. : 120-140x/menitPaling jelas terdengar di punggung anak dekat pada kepalaMenandakan : tanda pasti kehamilan, anak hidupDapat memperkirakan: presentasi anak, posisi anak, sikap anak, dan adanya anak kembarHis Raba his dalam kurun waktu 10 menitHis pada inpartu min. 2x dalam 10 menit, reguler dan intensitasnya meningkatHis pada inpartu fase aktif >3x dalam 10 menit dan durasinya 40 detik / lebihGerakan anak ( + ) dirasakan ibu : min 12x dalam 12 jamPerdarahan Trimester IAbortusKETMola Hidatidosa

ABORTUSDefinisi : Perdarahan dari uterus yang disertai dengan keluarnya sebagian atau seluruh hasil konsepsi pada usia kehamilan < 20-24 minggu dan atau Berat < 500gr

Abortus terbagi menjadi :Menurut terjadinya Abortus spontan Abortus provokatus: - medisinalis / therapeuticus / medisinalis: - criminalis Menurut Klinis

DIAGNOSISPERDARAHANSERVIKSBESAR UTERUSGEJALA LAINAbortusiminens

Sedikit-sedang

TertutupLunak

Sesuai usia kehamilan

Plano test (+) Kram ringan Uterus lunak

Abortusinsipiens

Sedang-banyak

TerbukaLunak

Sesuai atau lebih kecil

Kram sedang/kuat Uterus lunak

Abortusinkomplit

Sedikit-banyak

TerbukaLunak

usia kehamilan

Kram kuat . Keluar jaringanUterus lunak

Abortuskomplit

Sedikit-tidak ada

Tertutup/terbukaLunak

usia kehamilan

Sedikit/tanpa kramKeluar jaringan massa kehamilan (+/-) Uterus agak kenyal

Abortus SepticPerdarahan berbauLunakMembesar, nyeri tekanDemamLeukosistosisAbortus HabitualisMissed AbortusMissed AbortionKematian janin < 20 mgg, tapi tidak dikeluarkan selama 8 mgg.

Etiologi: diduga Hormon progesteron

GejalaDiawali dengan abortus imminens yang kemudian menghilang spontan atau setelah terapi. Gejala subyektif kehamilan menghilang, mammae mengendor, uterus mengecil, tes kehamilan (-). Sering disertai gangguan pembekuan darah karena hipofibrinogenemia.

Terapi Tergantung KU & kadar fibrinogen serta psikis ibu. Jika < 12 mgg DC, jika > 12 Mg infus oksitosin 10 IU/D5 500 cc atau Prostaglandin E Abortus HabitualisAbortus yang telah berulang dan berturut turut terjadi, sekurang kurangnya 3x berturut turutEtiologi : reaksi imunologik dan inkompetensi serviksPenanganan : inkompetensi serviks ( diberikan fiksasi pada serviks pada umur kehamilan 12 14 mgg dan jika kehamilan aterm dan bayi siap dilahirkan, fiksasi dilepas.KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU ( KET )Kehamilan Ektopik : kehamilan yang terjadi di luar kavum uteri, paling sering di tuba (90-95%) Kehamilan Ektopik Terganggu bila telah terjadi ruptur tuba dan memberikan gejala-gejala, antara lain :Nyeri perutAmenorrheaPerdarahan per vaginam (dapat juga tidak)Syok karena hipovolemia perdarahan (tergantung beratnya perdarahan)

Diagnosis :Nyeri pada palpasi perut, perut tegangNyeri goyang portioUrine b-hCG (+)Kuldosentesis (+) : darah pada kavum douglas (warna merah tua, tidak membeku setelah diambilUSGDiagnosis pasti : laparotomiTatalaksana :Atasi ShockPenghentian perdarahan segera laparotomi salpingektomi (memotong bagian tuba yang terganggu)

HIPERTENSI DALAM KEHAMILANHipertensi Gestasional :Didapatkan desakan darah 140/90 mmHg untuk pertama kalinya pada kehamilan, tidak disertai dengan proteinuria dan desakan darah kembali normal < 12 minggu pasca persalinan.Preeklamsi :Kriteria minimum: Desakan darah 140/ 90 mmHg setelah umur kehamilan 20 minggu, disertei dengan proteinuria 300 mg/24 jam atau dipstick 1+Eklamsi :Kejang-kejang pada preeklamsi disertai komaHipertensi kronik dengan superimposed preeklamsi :Timbulnya proteinuria 300 mg/ 24 jam pada wanita hamil yang sudah mengalami hipertensi sebelumnya. Proteinuria hanya timbul setelah kehamilan 20 minggu.Hipertensi kronik :Ditemukannya desakan darah 140/ 90 mmHg, sebelum kehamilan atau sebelum kehamilan 20 minggu dan tidak menghilang setelah 12 minggu pasca persalinan.AbnormalitasRinganBeratTekanan darah diastolik 24 jam pertama Atonia Uteri Ruptur Uteri Robekan cervix / jalan lahir Retensio plasenta Inversio Uteri Gangguan Koagulan Sisa plasenta InfeksiGejala dan tanda yang selalu adaGejala dan tanda yang Kadang-kadang adaDiagnosiskemungkinanUterus tidak berkontraksi dan lembekTidak ada penonjolan uterus supra simfisisPerdarahan setelah anak lahir (perdarahan pascapersalinan dini)Syok

Atonia uteriPerdarahan segera setelah bayi lahir Darah segar Uterus kontraksi baikPlasenta lengkap Teraba diskontinuitas portio atau dinding vaginaPucatLemah MenggigilPresyokRobekan jalan lahirPlasenta belum lahir setelah 30 menitPerdarahan segera Uterus kontraksi baikTali pusat putus akibat traksi berlebihanInversio uteri akibat tarikanPerdarahan lanjutanRetensio plasentaSub-involusi uterusNyeri tekan perut bawahPerdarahan post partum lanjutAnemiaDemam (bila terinfeksi)Sisa fragmen plasenta / Endometritis (terinfeksi)Tidak terdapat penonjolan suprasimfisis ataupun pada perut bawahUterus tidak teraba saat palpasiLumen vagina terisi massa kenyal dengan penampakan plasenta bagian fetal dan tali pusat (bila belum lepas)Neurogenik syokPucat dan limbungInversio UteriATONIA UTERIKegagalan serabut-serabut otot miometrium uterus untuk berkontraksi dan memendekFaktor resiko : overdistensi uterus (gemeli, makrosomia, polihidramnion, paritas tinggi), umur terlalu muda/tua, multipara dengan jarak kelahiran pendek, partus lama, malnutrisi, penanganan salah dalam melahirkan plasentaGejala :Kontraksi uterus lemah/tidak berkontraksi, lunakPerdarahan per vaginam warna merah tuaFundus uteri tinggiTanda-tanda syokPencegahan : manajemen aktif kala III dengan oksitosin injeksi 10U IMRuptur UteriSpontan - Karena dindingnya lemah seperti pada luka SC, luka myoma-enukleasi, hypoplasia uteri- Karena bagian depan tidak maju seperti malposisi/malpresentasi, CPD- CampuranViolent- Trauma- Karena pertolongan versi dan ekstraksi, ekspressi.Gejala :- His berhenti- Bagian anak mudah diraba- BJ anak tidak ada- Syok- Nyeri yang hebat ketika kontraksi yang kuat- Jika lama, seluruh perut akan nyeri dan membesarPenatalaksanaan- Histerektomi

Operatif pada Inversio UteriSecara Abdominal: - Haultain: - HuntingtonSecara Vaginal: - Kuster ( fornix posterior ): - Spinelli ( fornix anterior )Ruptur PerineumKlasifikasi robekan perineum1.Laserasi epitel vagina/laserasi pada kulit perineum saja 2.Laserasi mencapai otot perineum dengan sfingter ani baik 3. kerusakan pada otot sfingter ani: 3a: robekan < 50% sfingter ani eksterna 3b: robekan > 50% sfingter ani ekterna 3c: robekan juga meliputi sfingter ani interna 4. robekan sampai ke anus

Retensio PlasentaRetensio plasenta dikatakan jika > sesudah bayi lahir.Terbagi menjadi :- Plasenta acreta- Plasenta increta- Plasenta percretaPenatalakasanaan :- Bimanual plasenta- Histerektomi ( selagi mempersiap untuk Op, kita lakukan kompresi bimanualEndometritisEndometritis: inflamasi atau iritasi endometriumAkibat infeksi, seperti chlamydia, gonorrhea, tuberculosis, atau bakteri normal vaginaSering terjadi setelah abortus atau kelahiran (terutama persalinan lama atau SC), atau prosedur yang melibatkan uterus (histeroskopi, IUD)Gejala: distensi abdomen, perdarahan pervaginam, keputihan, demam, nyeri perut bawahTerapi: antibiotik