Ikterik Obs Ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    1/42

    IKTERUS OBSTRUKTIF

    Presented by:

    ISTI LATIFAH

    J500 090101

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2013

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    2/42

    DEFINISI

    Kata ikterus (jaundice) berasal dari kata Perancis jaune

    yang berarti kuning

    Ikterus adalah perubahan warna kulit, sklera mata atau

    jaringan lainnya (membran mukosa) yang menjadikuning karena pewarnaan oleh bilirubin yang meningkat

    konsentrasinya dalam sirkulasi darah

    Ikterus obstruktif, disebabkan oleh obstruksi duktus

    biliaris atau kerusakan sel hati, kecepatan pembentukanbilirubin adalah normal, tapi bilirubin yang dibentuk tidak

    dapat lewat dari darah ke dalam usus

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    3/42

    ANATOMI SISTEM HEPATOBILIER

    Hepatobiliaris terdiri dari organ hepar dan

    apparatus biliaris

    Apparatus billiaris merupakan suatusystem yg terdiri atas vesica fellea, ductus

    hepaticus, ductus cysticus, dan ductus

    choledocus. Sistem biliaris secara luas dibagi menjadi

    dua komponen, jalur intra-hepatik dan

    ekstra-hepatik

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    4/42

    Unit sekresi hati (hepatosit dan sel epitel

    bilier, termasuk kelenjar peribilier), kanalikuli

    empedu, duktulus empedu (kanal Hearing),dan duktus biliaris intrahepatik membentuk

    saluran intrahepatik dimana duktus biliaris

    ekstrahepatik (kanan dan kiri), duktus

    hepatikus komunis, duktus sistikus, kandung

    empedu, dan duktus biliaris komunis

    merupakan komponen ekstrahepatik

    percabangan biliaris

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    5/42

    MEKANISME PENGALIRAN CAIRAN

    EMPEDU

    Hepatosit -> canaliculi billiaris -> ductus hepaticus dextraet sinistra -> ductus hepaticus communis -> ductuscysticus -> vesica fellea (empedu dipekatkan dan

    disimpan) -> jika ada makanan (lemak) dlm duodenum ->hormon CCK (CholeCitoKinin) -> kontraksi vesica felleadan relaksasi sphincter oddi -> ductus cysticus -> ductuscholedocus -> ampulla vater -> papilla duodeni major ->duodenum pars descendens

    Fungsi Garam Empedu- Mengemulsikan lemak- Membantu absorbs asam lemak, monogliserida dankolesterol

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    6/42

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    7/42

    Traktus biliaris dialiri vaskular kompleks

    pembuluh darah disebut pleksus vaskular

    peribilier. Pembuluh aferen pleksus iniberasal dari cabang arteri hepatika, dan

    pleksus ini mengalir kedalam sistem vena

    porta atau langsung kedalam sinusoid

    hepatikum

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    8/42

    PATOFISIOLOGI

    Ikterus pre-hepatik

    Ikterus hepatik

    Ikterus post-hepatik/ikterus obstruksi

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    9/42

    Ikterus pre-hepatik

    Ikterus jenis ini terjadi karena adanya kerusakan

    RBC atau intravaskular hemolisis, misalnya

    pada kasus anemia hemolitik menyebabkan

    terjadinya pembentukan bilirubin yang berlebih.

    Hal ini menyebabkan warna urin dan feses

    menjadi gelap. Ikterus yang disebabkan oleh

    hiperbilirubinemia tak terkonjugasi bersifatringan dan berwarna kuning pucat. Contoh

    kasus pada anjing adalah kejadian Leptospirosis

    oleh infeksi Leptospira grippotyphosa.

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    10/42

    Ikterus hepatik

    Disebut juga ikterus hepatoseluler.

    Disebabkan karena kerusakan sel

    parenkim hepar Penurunan penyerapan dan konjugasi

    bilirubin

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    11/42

    Presentasi Klinis

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    12/42

    Hasil Pemeriksaan Laboratorium

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    13/42

    Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan Penunjang

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    14/42

    Secara umum ikterik hepatik dapat dibagi

    menjadi 2 yaitu :

    1. Unconjugated hepatichyperbilirubinemia

    2. Conjugated hepatic hyperbilirubinemia

    (Ikterus parenkhimatosa)

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    15/42

    Unconjugated hepatic hyperbilirubinemia

    Etiologi : kelainan kogenital (Gilbert syndrome,

    Crigler-Najar syndrome)

    Patofisiologi : pemindahan bilirubin indirek dari

    darah ke sel-sel hepar atau konjugasi bilirubin

    indirek di dalam hepar terganggu.

    Pemriksaan laboratorium :

    a. Bilirubin indirek serum dapat meninggi/normalb. Urobilinogen urine dan feses masih positif

    c. Bilirubin urine negatif

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    16/42

    Conjugated hepatic hyperbilirubinemia

    Etiologi : trauma hepatoselular, terbanyak karena sirosis hepatis baik

    karena virus hepatitis, obatobatan dan konsumsi alkohol berlebihan

    Patofisiologi :

    Peradangan dari sel-sel hepar

    hepar membengkak, menekankholangiole sehingga permiabilitas dari saluran empedu meningkat,

    Keutuhan saluran empedu terganggu karena nekrosis dari sel-sel

    heparbocornya bilirubin ke dalam darah. Kemampuan hepar

    untuk mengkonjugasi berkurang karena functio laesa dari sel-sel

    hepar. Pemeriksaan laboratorium :

    a. Bilirubin indirek dan direk dalam serum dapat meninggi/normal

    b. Urobilinogen urine dan feses masih positif

    c. Bilirubin urine positif

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    17/42

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    18/42

    Lanjutan.........

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    19/42

    Ikterus post hepatik/ikterus obstruktif

    Penyebab Ikterus Obstruktif :

    1. Intrahepatik

    2. Ekstrahepatik

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    20/42

    Ikterus Obstruktif Intrahepatik

    Ikterus obstruktif yang berhubungan dengan penyakit

    hepatoseluler, seperti Steatohepatitis, hepatitis virus

    akut A, hepatitis B atau dengan ikterus dan fibrosis,

    sirosis dekompensata serta hepatitis karena obat. Ikterus obstruktif yang berhubungan dengan

    duktopenia seperti sindrom Alagilles, kolestatik

    familial progresif tipe 1, non sindromic bile duct

    paucity, obat-obatan hepatotoksik, reaksi penolakan

    kronik setelah transplantasi hati dan stadium lanjut

    dari sirosis bilier primer

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    21/42

    Ikterus Obstruktif Ekstrahepatik

    Kolestasis yang berhubungan dengan

    kerusakan kandung empedu yaitu stadium

    lanjut sirosis bilier primer dan obat-obat

    hepatotoksik.

    Kolestasis yang berhubungan perubahan

    atau obstruksi traktus portal seperti batu

    duktus koledokus, striktur kandung empedu,sklerosis primer kolangitis, karsinoma

    pankreas dan pankreatitis kronik.

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    22/42

    Patofisiologi ikterus obstruktif juga belum

    diketahui dengan pasti. Berdasarkan

    gambaran histopatologik, diketahui bahwakarena proses inflamasi berkepanjangan

    yang menyebabkan duktus bilier

    ekstrahepatik mengalami kerusakan

    secara progresif.

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    23/42

    Efek patofisiologis yang nyata terlihat pada

    ikterus obstruktif adalah tidak adanya komponen

    garam empedu dan bilirubin dalam usus. Tidak

    adanya bilirubin dalam usus menyebabkan tinjapasien dengan ikterus obstruksi berwarna pucat.

    Tidak adanya garam empedu menimbulkan

    malabsorbsi lemak, sehingga timbul gejala

    steatorea dan defisiensi vitamin larut lemak

    seperti vitamin A, K, dan D.

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    24/42

    Temuan laboratorium yang menjadi

    karakteristik adalah peningkatan kadar

    akali fosfatase serum, suatu enzim yangterdapat di epitel duktus empedu dan

    membrane kanalikulus hepatosit. Terdapat

    isozim yang secara normal ditemukan

    dalam banyk jaringan lain seperti tulang,sehingga kadar yang meningkat tersebut

    perlu dipastikan berasal dari hati

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    25/42

    DIAGNOSIS

    Anamnesis

    Riwayat Penyakit Sekarang:

    riwayat timbulnya ikterus warna urin dan feses

    adakah rasa gatal di kulit

    keluhan saluran cerna (nyeri perut, nafsumakan berkurang)

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    26/42

    Riwayat Penyakit Dahulu:

    Pernahkah menderit keluhan serupa,

    kalau iya kapan? adanya kontak dengan pasien ikterus lain

    riwayat transfusi darah

    riwayat pemakaian obat-obatan, suntikan Riwayat tindakan pembedahan

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    27/42

    Riwayat Penyakit Keluarga:

    Apakah ada gejala ikterus pada saudara

    kandung yang lain

    Selain itu apakah ibu menderita infeksi

    virus seperti hepatitis, herpes,rubela atau

    infeksi lain

    Riwayat Pekerjaan dan Lingkungan:

    alkoholisme

    riwayat pekerjaan

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    28/42

    Temuan klinis dari anamnesis

    nyeri kuadran atas kanan dan gangguan

    pencernaanKolelitiasis

    Ikterik sementarabatu duktus biliaris

    Ikterik dengan nyeri dan demam kolangitis

    ikterik tanpa ada nyeri yang berhubungan

    dengan hilangnya berat badan

    keganasan/malignansi. Ikterik pasca kolesistektomi cedera kandung

    empedu

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    29/42

    Pemeriksaan Fisik

    Kandung empedu yang membesar

    menunjukkan adanya sumbatan pada

    saluran empedu bagian distal yang lebihsering disebabkan oleh tumor (dikenal

    hukum Courvoisier).

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    30/42

    Hukum Courvoisier

    Kandungempedu yang teraba pada ikterus tidak mungkin

    disebabkan oleh batu kandung empedu. Hal ini biasanya

    menunjukkan adanya striktur neoplastik tumor (tumor

    pankreas, ampula, duodenum, CBD), striktur pankreatitiskronis, atau limfadenopati portal.

    Pada pemeriksaan ditemukan nyeri tekan dengan punctum

    maksimum di daerah letak anatomik kandung empedu.

    Tanda murphy positif, apabila nyeri tekan bertambah

    sewaktu penderita menarik nafas panjang karena kandung

    empedu yang meradang tersentuh ujung jari tangan

    pemeriksaan dan pasien berhenti menarik napas. Murphys

    sign positif pada kolangitis, kolesistitis, koledokolelitiasis

    terinfeksi.

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    31/42

    Kriteria Ekstrahepatik IntrahepatikWarna tinja

    - pucat

    - kuning 79 %21% 26%74%Berat lahir (g) 322645 267865Usia saat tinja dempul (hari) 161,5

    2 minggu 3021 bulanGambaran hati

    - Normal

    - HepatomegaliKonsistensi normal

    Konsistensi padat

    Konsistensi keras

    13 %

    12

    63

    24

    47 %

    35

    47

    6

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    32/42

    Pemeriksaan Penunjang

    Biokimia / Hematologi

    Serum bilirubin dengan dominan fraksi terkonjugasi.

    Serum gamma glutamil transpeptidase (GGT) tingkat

    juga meningkat pada kolestasis. Secara umum, pasien dengan penyakit batu empedu

    memiliki hiperbilirubinemia kurang dibandingkan dengan

    obstruksi ekstra-hati.

    Serum bilirubin biasanya kurang dari 20 mg / dL. Alkali fosfatase mungkin meningkat hingga sepuluh kali

    dari normal.

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    33/42

    Lanjutan........

    Transaminase mungkin tiba-tiba naik sekitar sepuluh kali

    normal dan menurun dengan cepat setelah obstruksi

    teratasi.

    WBC tinggi pada kolangitis. Pada kanker pankreas dan obstruktif lainnya kanker,

    serum bilirubin akan naik menjadi 35 sampai 40 mg / dL.

    Alkaline phosphatase mungkin naik hingga sepuluh kali

    normal, tetapi transaminase mungkin tetap normal. Penanda tumor seperti CA 19-9, CEA dan CA-125

    biasanya meningkat pada kanker pankreas dan kanker

    cholangiocarcinoma peri-ampullary, tetapi tidak spesifik

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    34/42

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    35/42

    Ultrasonografi

    menunjukkan ukuran dari saluran-saluran

    empedu, dapat menentukan tingkat obstruksi,

    dapat mengidentifikasi penyebabnya dan

    memberikan informasi lainnya yang terkait denganpenyakit (misalnya metastase hati, batu empedu,

    perubahan parenkim hati). Hal ini juga akan

    menunjukkan batu di kantong empedu dan saluran

    empedu yang membesar. Hal ini juga dapat

    menunjukkan tumor, kista, atau abses di pankreas,

    hati, dan struktur sekitarnya.

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    36/42

    Computed tomography (CT scan)

    abdomen memberikan visualisasi yang

    sangat baik dari hati, kandung empedu,

    pankreas, ginjal, dan retroperitoneum. Hal

    ini dapat membedakan antara obstruksi

    intra dan ekstra-hati dengan akurasi

    95%. Namun, CT mungkin tidak

    mendefinisikan obstruksi lengkapdisebabkan oleh batu empedu kecil,

    tumor, atau striktur.

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    37/42

    Lanjutan....

    Endoscopic Retrograde (ERCP)

    Percutaneous Transhepatic

    Cholangiography (PTC) Magnetic resonance cholangio-

    pancreatography (MRCP)

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    38/42

    TERAPI

    Pengobatan ikterus obstruktifterapi

    penyebabnya terlebih dahulu

    Jika penyebabnya adalah sumbatan bilierekstra-hepatik biasanya membutuhkan

    tindakan pembedahan

    ekstraksi batu empedu di duktus, atauinsersi stent, dan drainase via kateter

    untuk striktura (sering keganasan) atau

    daerah penyempitan sebagian

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    39/42

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    40/42

    KOMPLIKASI IKTERUS OBSTRUKTIF

    1. kerusakan hati (nekrosis hepatoselular, proliferasi sel-

    sel epitelial duktulus biliaris, aktivasi sel-sel stelat

    yang diikuti dengan fibrosis hati )

    2. Gangguan metabolisme lemak.3. Kerusakan mukosa lambung akut dalam bentuk erosi

    atau ulkus

    4. Gangguan fungsi ginjal akut

    5. Sepsis6. Gangguan hemostasis (memperberat terjadinya

    perdarahan yang diakibatkan oleh adanya kerusakan

    mukosa lambung akut)

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    41/42

    DAFTAR PUSTAKA

    Sulaiman, Ali. Pendekatan Klinis pada Pasien Ikterus. Dalam : Aru W Sudoyo et al. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta

    : Pnerbitan IPD FKUI, 2007. h. 420-423

    Guyton, Arthur C dan John E hall. Fisiologi Gastrointestinal. Dalam : Irawati Setiawan (Editor Bahasa Indonesia) Buku Ajar Fisiologi

    Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC, 2007. h. 1108-1109

    Anderson, Paul D. 2008.Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta : EGC

    Guyton, Arthur C dan John E hall. Fisiologi Gastrointestinal. Dalam : Irawati Setiawan (Editor Bahasa Indonesia) Buku Ajar Fisiologi

    Kedokteran Edisi 9. Jakarta: EGC, 1997. h. 1108-1109

    Baron D. N. Kapita Selekta Patologi Klinik Edisi 4. Jakarta : EGC

    Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I, ed. V, Prof. dr. H. Ali Sulaiman, Ph.D, Sp.PD-KGEH, Interna Publishing. Benchimol EI, Walsh CM, Ling SC. Early diagnosis of neonatal cholestatic jaundice: test at 2 weeks. In: Clinical Review Canadian Family

    Physician Vol. 55. Canada; 2009. p.1185-1189

    Kadumbo, UN dr. 2000. Diagnosis and Management of Malignant Obstructive Jaundice. Junior Registrar in General Surgery Institute of

    Continued Health Education University of Zimbabwe.

    Schwarz SM. Pediatric biliary atresia. [online]. Updated Juni 2011. [cited September 2011]. Available from URL:

    http://emedicine.medscape.com/article/927029-overview

    Reksoprodjo S. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Jakarta : Binarupa Aksara. 2000. Hlm 76-77.4.

    Samsuhidajat R, De Jong W. Buku ajar Ilmu bedah Edisi 2. Jakarta : EGC.2004. hlm 198-200.

    Malhi H, Gores GJ, Malhi H, Gores GJ. Review article: the modern diagnosis and therapy of cholangiocarcinoma. [Review] [78 refs].Alimentary Pharmacology & Therapeutics 2006; 23(9):1287-1296.

    C D BriggsM Peterson. Investigation and management of obstructive jaundice. Surgery 25[2], 74-80. 2007

    Abdeldayem H, Ghoneim E, Rafei AA, Gabal AA. 2007. Obstructive jaundice promotes intestinal-barrier dysfunction and bacterial

    translocation: experimental study. Hepatol Int 1:444 --448

    Clarke DL, Pillay Y, Anderson F, Thompson SR. 2006. The current standard of care in the periprocedural management of the patient with

    obstructive jaundice. Ann R Coll Surg Engl 88:610-616

    Makmun D. 2005. Gastroduodenal mucosal integrity and influencing factors. The Indonesian Journal of Gastroenterology Hepatology and

    Digestive Endoscopy 6:75-79.

    Mizumoto S, Harada K, Takano S, Misumi A, Akagi M. 1986. Mechanism of acute gastric mucosal lesion accompanying obstructive

    jaundicerole of bile acids in plasma. Gastroenterol Jap 21:6-16. Giannini EG, Testa R, Savarino V. 2005. Liver enzyme alteration: a guide for clinicians. CMAJ 172(3):367-379

  • 8/13/2019 Ikterik Obs Ppt

    42/42

    TERIM K SIH