Upload
others
View
6
Download
0
Embed Size (px)
ii
DAFTAR ISI
hal.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………...…………..….. I-1
1.2 Landasan Hukum ………………………………..………...……. I-2
1.3 Maksud dan Tujuan ………………………...……………...……. I-4
1.4 Sistematika Penulisan ……………………...…...………………. I-4
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organiasi Perangkat Daerah …...….. II-1
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ……………………….……….. II-17
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ……………...…………..... II-19
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah …………………………………………………...……….
II-24
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah ……………………………………..
III-1
3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih …………………………………………..
III-4
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra ……………………………… III-10
3.3.1 Kebijakan Pembangunan Perdagangan Nasional ............... III-1
3.3.2 Kebijakan Pembangunan Koperasi dan UMKM …...……. III-2
3.3.3 Kebijakan Energi Sumber Daya Mineral ...…..…..…...… III-3
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian
iii
Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) ….……………...………… III-16
3.5 3.1. Penentuan Isu-Isu Strategis ….…………………………..………. III-17
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah ……..... IV-1
4.2 4.2. Visi dan Misi …………………………………………………….. IV-3
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 4.3. Strategi ………………………………...………………………… V-1
5.2 4.4. Arah Kebijakan ………………………………………………….. V-2
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA
PENDANAAN
6.1 4.5. Program ………………………..………………………………… VI-1
6.2 4.6. Kegiatan ……………………….………………………………… VI-2
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAN BIDANG URUSAN ................... VII-1
BAB VIII PENUTUP .............................................................................................. VIII-1
iv
DAFTAR GAMBAR
hal.
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan
ESDM Kabupaten Karimun ...........................................................
II-16
v
DAFTAR TABEL
hal.
Tabel 2.1a Komposisi ASN sesuai Pangkat/Golongan ........................................... II-v
Tabel 2.1b Komposisi ASN Sesuai Tingkat Pendidikan ......................................... II-v
Tabel 2.1c Komposisi dan Kedudukan Pegawai dalam Organisasi ......................... II-18
Tabel 2.1d Komposisi Status dan Golongan Pegawai dalam Organisasi ................ II-18
Tabel 2.1e Komposisi Jenjang Pendidikan Tenaga Honorarium ............................ II-19
Tabel 2.2a Capaian Kinerja Pelayanan OPD periode 2011 – 2015 ......................... II-22
Tabel 2.2b Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi
Kabupaten Karimun 2011 – 2015 ..........................................................
II-22
Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Perindustrian,
Perdagangan, Koperasi dan UKM Periode 2014 s/d 2017 .....................
II-23
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan OPD ........................ IV-5
Tabel 5.1 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan .............................................. V-4
Tabel 6.1 Matrik Program Teknis dan Generik/Pendukung .................................. VI-1
Tabel 6.2 Matrik Program dan Indikasi Kegiatan ................................................. VI-2
Tabel 6.3 Rumusan Perencanaan Program Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM
dan ESDM Tahun 2016-2021 ................................................................
VI-8
Tabel 6.4 Rumusan Perencanaan Kegiatan Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM
dan ESDM Tahun 2016-2021 ...............................................................
VI-11
Tabel 7.1 Indikator Kinerja Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
2016-2021 ..............................................................................................
VII-4
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 I-1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional merupakan landasan hukum dibidang perencanaan pembangunan baik oleh
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Peraturan ini merupakan satu kesatuan tata
cara perencanaan pembangunan untuk menghasilkan rencana pembangunan jangka panjang,
jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggaraan pemerintahan
di pusat dan daerah dengan melibatkan masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
mengamanatkan bahwa perencanaan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien,
efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan, dan berwawasan lingkungan. Adapun
perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan kegiatan yang
melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan
pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam
suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu.
Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD) memuat Visi, Misi,
Tujuan, Sasaran Strategis, Program dan Kegiatan OPD, serta disusun sesuai dengan tugas dan
fungsi OPD dengan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Karimun tahun 2016 s/d 2021.
Dalam penyusunan dokumen Renstra, OPD perlu membangun komitmen dan
kesepakatan dari semua stakeholder melalui proses yang transparan, demokratis dan
akuntabel dengan memadukan pendekatan teknokratis, demokratis, partisipatif dan politis.
Perencanaan strategis instansi pemerintah merupakan integrasi antara keahlian sumber
daya manusia dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan dan
permasalahan daerah, nasional, dan global serta tetap berada dalam tatanan sistem manajemen
nasional. Oleh karena itu, perumusan Renstra OPD memperhatikan Renstra OPD sebelumnya
dan RPJMD Kabupaten tahun 2016-2021.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 I-2
Isi pokok dari dokumen Rencana Strategis Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
Menengah, dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun ini juga mengacu pada :
- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
- Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Karimun;
- Visi dan Misi Bupati-Wakil Bupati Kabupaten Karimun terpilih;
- Visi dan Misi Kementrian Lembaga terkait;
- Visi dan Misi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kepulauan Riau;
- Visi dan Misi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Kepulauan Riau;
- Visi dan Misi dari Dinas ESDM Propinsi Kepulauan Riau, dan;
- Isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat.
Dokumen ini nantinya akan menjadi acuan Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
Menengah, dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun khususnya dan bagi
stakeholder sektor perdagangan, koperasi, usaha kecil menengah, energi dan sumber daya
mineral pada umumnya.
1.2 Landasan Hukum
Berbagai peraturan perundang-undangan menjadi landasan hukum dalam penyusunan
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi
Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun, yaitu :
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten
Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota
Batam. (Lembaran Negara tahun 1999 Nomor 151); Tambahan Lembaran Negara
Repblik Indonesia Nomor 3902); yang telah diubah beberapa kali terakhir dengan
undang-undang nomor 34 tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan,
Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten
Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 I-3
4. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah
Daerah;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah,
Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta
Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
8. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 02 Tahun 2009 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2005 – 2025;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 06 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Karimun Tahun 2005 – 2025
10. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun Nomor 07 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Karimun;
11. Peraturan Bupati Karimun nomor 36 tahun 2016 tentang Susunan Organisasi dan
Uraian Dinas Daerah;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 08 tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah nomor 05 tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021;
13. Peraturan Bupati Karimun nomor 69 tahun 2017 tentang Penetapan Revisi Rencana
Strategis Organisasi Perangkat Daerah tahun 2018.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 I-4
1.3 Maksud Dan Tujuan
a. Maksud
Penyusunan Rencana Strategis dimaksudkan untuk menyiapkan dokumen rencana resmi
yang berisikan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan dari Dinas
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral
Kabupaten Karimun tahun 2016-2021, yang nantinya akan menjadi pedoman dalam
penyusunan program dan kegiatan pembangunan dengan mengakomodir berbagai
kepentingan dan aspirasi dari segenap lapisan masyarakat dan stakeholder sehingga lebih
memantapkan dalam pencapaian visi dan misi organisasi. Untuk mewujudkan visi misi
tersebut maka didalam Renstra juga disusun rencana kerja yang menuangkan
Program/Kegiatan yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman kerja selama 5 (lima)
tahun kedepan.
b. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan Renstra Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun sebagai berikut :
1. Sebagai pedoman bagi OPD dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi organisasi,
serta menjaga keberlanjutan kebijakan dan program kerja yang terukur meskipun
terjadi perubahan pimpinan organisasi.
2. Memberikan arah dan pedoman bagi organisasi dalam menjalankan Rencana Kerja
selama 5 (lima) tahun kedepan sehingga Program/Kegiatan yang disusun dapat
dilaksanakan secara berkelanjutan.
3. Memudahkan organisasi dalam melakukan kontrol terhadap capaian kinerja dan
meminimalkan kendala-kendala yang dihadapi dalam mencapai target yang
ditetapkan.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penyusunan dokumen Renstra Renstra Dinas Perdagangan, Koperasi,
Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun periode tahun
2016 – 2021 adalah sebagai berikut :
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 I-5
BAB I Pendahuluan
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat Daerah, fungsi Renstra
Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan
Renstra Perangkat Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat Daerah dengan RPJMD,
Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja Perangkat
Daerah.
BAB II Gambaran Pelayanan SKPD
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja
sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, mengemukakan capaian
program prioritas Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan
RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih
dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat Daerah ini.
BAB III Permasalahan dan Isu – Isu Strategis
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Perangkat Daerah
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya, mengemukakan tugas dan fungsi Perangkat
Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah
terpilih, mengemukakan faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari
pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah
ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra Perangkat Daerah
provinsi/kabupaten/kota, dan mengemukakan faktor-faktor penghambat dan pendorong dari
pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah
ditinjau dari implikasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS).
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 I-6
BAB IV Tujuan dan Sasaran
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah
Perangkat Daerah, pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Perangkat Daerah beserta
indikator kinerjanya.
BAB V Strategi dan Arah Kebijakan
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan
Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang.
BAB VI Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima tahun
mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD.
BAB VIII Penutup
Bab ini menjelaskan simpulan Revisi Rencana Strategis Perangkat Daerah.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-1
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Keberadaan Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber
Daya Mineral Kabupaten Karimun diatur dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten
Karimun nomor 7 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, dan
Peraturan Bupati Karimun nomor 36 tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Dan Uraian Tugas
Dinas Daerah, bahwa Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber
Daya Mineral Kabupaten Karimun bertugas membantu Bupati dan Wakil Bupati Karimun
dalam melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah di Bidang Perdagangan, Koperasi, Usaha
Kecil Menengah, dan Energi Sumber Daya Mineral.
Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya
Mineral Kabupaten Karimun mempunyai fungsi :
a. Merumuskan kebijakan teknis dan pelaksanaan koordinasi, pengendalian di bidang
Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM;
b. Melaksanakan teknis operasional dibidang Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM;
c. Melaksanakan pelayanan teknis administrasi ketatausahaan;
d. Melaksanakan kegiatan lain di bidang Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM sesuai
dengan kebijakan Bupati.
Secara spesifik tugas dan fungsi Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah,
dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun, berdasarkan Peraturan Bupati Karimun
Nomor 36 Tahun 2016 Tentang Susunan Organisasi Dan Uraian Tugas Dinas Daerah, dengan
ketentuan didalamnya sebagai berikut :
A. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengawasi, mengendalikan,
mengkoordinasikan dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-2
B. Kepala Bagian Sekretariat
Sekretariat (Sekretaris) mempunya tugas pokok melaksanakan pelayanan teknis dan
administrasi serta koordinasi pelaksanaan tugas dilingkungan Dinas.
Adapun uraian tugas Kepala Bagian Sekretariat sebagai berikut:
1. Merencanakan teknis pelayanan ketatausahaan Dinas;
2. Melaksanakan pelayanan ketatausahaan surat menyurat kepada seluruh unit organisasi
di lingkungan dan di luar dinas;
3. Mengelola urusan rumah tangga Dinas;
4. Mengelola keuangan Dinas;
5. Mengelola urusan kepegawaian di lingkungan Dinas;
6. Merumuskan perencanaan dan pelaporan kegiatan Dinas;
7. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh Kepala Dinas.
Sekretariat dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh:
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi;
3) Sub Bagian Keuangan dan Aset.
1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretaris dinas
dalam melaksanakan tugas pengelolaan teknis administrasi umum dinas dan
melaksanakan tugas pengelolaan kepegawaian di lingkungan dinas.
Uraian tugas sub bagian umum dan kepegawaian sebagai berikut :
a. Menyusun rencana teknis ketatausahaan dinas;
b. Menyusun surat menyurat dinas;
c. Melayani surat menyurat dinas;
d. Menyusun kearsipan surat menyurat dinas;
e. Melayani kerumahtanggan dinas;
f. Melayani perlengkapan dinas;
g. Menyusun rencana pengembangan karir pegawai di lingkungan dinas;
h. Melaksanakan pelayanan teknis administrasi kepegawaian dinas;
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-3
i. Memeriksa syarat-syarat kelayakan kenaikan pangkat pegawai dinas;
j. Mengusulkan kenaikan pangkat pegawai dinas kepada bagian kepegawaian daerah;
k. Mengusulkan tindakan pembinaan pegawai dinas;
l. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh sekretaris.
2) Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi
Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi mempunyai tugas membantu Sekretaris Dinas
dalam melaksanakan tugas perencanaan dan evaluasi kegiatan di lingkungan dinas.
Uraian tugas Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi sebagai berikut:
a. Menyusun bahan perumusan kebijakan, rencana program dan kegiatan serta
evaluasi pelaporan dinas;
b. Melaksankaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan rencana, program,
kegiatan dan anggaran;
c. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh sekretaris.
3) Sub Bagian Keuangan dan Aset
Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas membantu bagian sekretaris dinas
dalam melaksanakan tugas pengelolaan keuangan dan aset dinas.
Uraian tugas Sub Bagian Keuangan dan Aset sebagai berikut :
a. Menyusun rencana pengelolaan keuangan dan aset dinas;
b. Melaksanakan pengelolaan keuangan dan aset dinas;
c. Mengkoordinasikan pengelolaan keuangan dan aset dinas;
d. Menghimpun dan memeriksa keseluruhan bukti pengeluaran keuangan dinas;
e. Menyusun laporan keuangan dan aset dinas;
f. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh sekretaris.
C. Bidang Perdagangan
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-4
Bidang perdagangan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan perumus kebijakan
teknis di bidang sarana dan distribusi, barang kebutuhan pokok dan barang penting, bina
usaha, pelaku distribusi dan pemasaran produk pengembangan perdagangan luar negeri.
Uraian tugas Bidang perdagangan sebagai berikut :
1. Menyusun program kerja di Bidang Perdagangan;
2. Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis sarana distribusi, barang kebutuhan
pokok barang penting;
3. Menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis pengembangan perdagangan luar
negeri;
4. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan di bidang perdagangan;
5. Menyiapkan norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang perdagangan;
6. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas di bidang perdagangan;
7. Melakukan koordinasi dengan instansi lain dalam rangka pelaksanaan penataan,
pembinaan, pengembangan perdagangan dan pengembangan perdagangan luar negeri;
8. Melaksanakan tugas kedinasa lainnya di bidang perdagangan yang ditugaskan oleh
Kepala Dinas.
Bidang Perdagangan, membawahi :
1) Seksi Sarana Distribusi, barang kebutuhan pokok dan barang penting;
2) Seksi Bina Usaha, pelaku distribusi dan pemasaran produk;
3) Seksi Pengembangan Perdagangan Luar Negeri.
1) Seksi Sarana Distribusi, Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
Mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknik operasional
pelaksanaan saran distribusi dan logistik barang kebutuhan pokok dan barang penting.
Uraian tugas yang dimaksud, sebagai berikut:
a. Menyusun program kerja pada seksi sarana distribusi, barang kebutuhan pokok dan
barang penting;
b. Mengumpulkan dan mengolah bahan bahan perumusan kebijakan teknis sarana
distribusi, barang kebutuhan pokok dan barang penting;
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-5
c. Penyiapan perumusan pengembangan sarana distribusi, pengelolaan sarana
distribusi, kerjasama kebutuhan pokok dan barang penting, perdagangan antar pulau
dan perbatasan serta pengawasan sarana distribusi dan perdagangan antar pulau;
d. Penyiapan penyusunan norma, standard, prosedur dan kriteria dibidang
pengembangan sarana distribusi, pengelolaan sarana distribusi, kerjasama
kebutuhan pokok dan barang penting, perdagangan antar pulau dan perbatasan serta
pengawasan sarana distribusi dan perdagangan antar pulau;
e. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dibidang pengembangan
sarana distribusi, pengelolaan sarana distribusi, kerjasama kebutuhan pokok dan
barang penting, perdagangan antar pulau dan perbatasan serta pengawasan sarana
distribusi dan perdagangan antar pulau;
f. Penyiapan evaluasi dan pelaporan dibidang pengembangan sarana distribusi,
pengelolaan sarana distribusi, kerjasama kebutuhan pokok dan barang penting,
perdagangan antar pulau dan perbatasan serta pengawasan sarana distribusi dan
perdagangan antar pulau;
g. Pelaksanaan tugas lainnya di bidang sarana distribusi, barang kebutuhan pokok dan
barang penting oleh Kepala Bidang.
2) Seksi Bina Usaha, Pelaku Distribusi dan Pemasaran Produk
Mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis operasional
pelaksanaan tugas lingkup bina usaha, pelaku distribusi dan pemasaran produk.
Uraian tugas yang dimaksud, sebagai berikut :
a. Menyusun program kerja pada seksi bina usaha, pelaku distribusi dan pemasaran
produk;
b. Mengumpul dan mengolah bahan bahan perumusan kebijakan teknis bina usaha,
pelaku distribusi dan pemasaran produk, pupuk dan pestisida bersubsidi di daerah;
c. Menyiapkan bahan perumusan bina usaha, distribusi langsung dan tidak langsung
jasa perdagangan dan pemasaran produk, pupuk dan pestisida bersubsidi di
daerah;
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-6
d. Menyiapkan bahan penyusunan norma, standard, prosedur dan kriteria dibidang
bina usaha, distribusi langsung dan tidak langsung jasa perdagangan dan
pemasaran produk, pupuk dan pestisida bersubsidi di daerah;
e. Menyiapkan bahan pelaksanaan bimbingan teknis dibidang bina usaha, distribusi
langsung dan tidak langsung jasa perdagangan dan pemasaran produk, pupuk dan
pestisida bersubsidi di daerah;
f. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan dibidang bina usaha, distribusi
langsung dan tidak langsung jasa perdagangan dan pemasaran produk, pupuk dan
pestisida bersubsidi di daerah;
g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan kepala bidang.
3) Seksi Pengembangan Perdagangan Luar Negeri
Mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis operasional
pelaksanaan tugas lingkup perdagangan luar negeri.
Uraian tugas yang dimaksud, sebagai berikut:
a. Menyusun program kerja pada seksi pengembangan perdagangan luar negeri;
b. Mengumpul dan mengolah bahan-bahan perumusan kebijakan teknis
pengembangan perdagangan luar negeri;
c. Penyiapan perumusan pengembangan perdagangan luar negeri;
d. Penyiapan penyusunan norma, standard, prosedur dan kriteria di bidang
pengembangan perdagangan luar negeri;
e. Penyiapan penyelenggaraan promosi dagang melalui pameran dagang nasional,
pameran dagang lokal dan misi dagang bagi produk ekspor unggulan daerah dan
penyelenggaran kampanye pencitraan produk ekspor skala daerah provinsi (lintas
daerah kabupaten/kota);
f. Penyiapan evaluasi dan pelaporan dibidang pengembangan perdagangan luar
negeri;
g. Pelaksanaan tugas lainnnya di bidang pengembangan perdagangan luar negeri oleh
Kepala Bidang.
D. Bidang Pelayanan Kemetrologian
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-7
Bidang Pelayanan Kemetrologian mempunyai tugas pokok dalam melaksanakan
teknis operasional di bidang pelayanan kemetrologian.
Uraian tugas yang dimaksud sebagai berikut:
1. Menyusun rencana teknis operasional bidang pelayanan kemetrologian;
2. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional Bidang Pelayanan
Kemetrologian;
3. Pemantauan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan Bidang Pelayanan
Kemetrologian;
4. Menyiapkan norma, standar, prosedur dan kriteria di Bidang Pelayanan Kemetrologian;
5. Melakukan koordinasi dengan instansi lain dalam rangka pelaksanaan penataan,
pembinaan, pengembangan Bidang Pelayanan Kemetrologian;
6. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya di Bidang Pelayanan Kemetrologian, yang
ditugaskan oleh Kepala Dinas.
Bidang Pelayanan Kemetrologian, membawahi :
1) Seksi Pelayanan Tera/Tera Ulang
2) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemetrologian
3) Seksi Pengawasan Kemotrologian
1) Seksi Pelayanan Tera / Tera Ulang
Mempunyai tugas menyiapkan bahan penyususunan petunjuk teknis operasional
pelaksanaan tugas lingkup Pelayanan Tera/Tera Ulang
Uraian tugas yang dimaksud, sebagai berikut :
a. Menyusun program kerja pada seksi Pelayanan Tera/Tera Ulang;
b. Menumpulkan dan mengolah bahan-bahan perumusan kebijakan teknis seksi
Pelayanan Tera/Tera Ulang;
c. Penyiapan perumusan teknis pelayanan seksi Pelayanan Tera/Tera Ulang;
d. Menyiapkan penyusunan norma, standart, prosedur dan kriteria seksi Pelayanan
Tera/Tera Ulang;
e. Menyiapkan pelalksanaan pemberian bimbingan teknis seksi Pelayanan Tera/Tera
Ulang;
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-8
f. Menyelesaikan pengaduan/komplain yang diajukan wajib tera/pemilik UTTP dan
berkoordinasi dengan yang terkait seksi Pelayanan Tera/Tera Ulang;
g. Menyiapkan evaluasi dan pelaporan seksi Pelayanan Tera/Tera Ulang;
h. Melaksanakan tugas lainnya yang diperintahankan Kepala Bidang Pelayanan
Kemetrologian.
2) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemetrologian
Mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis operaasional
pelaksanaan tugas Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemetrologian.
Uraian tugas yang dimaksud, sebagai berikut :
a. Menyusun program kerja pada Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kemetrologian;
b. Mengumpulkan dan mengolah bahan-bahan perumusan Seksi Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kemetrologian;
c. Merencanakan dan menyiapkan peningkatan kemampuan SDM Penera dan SDM
Penunjang lainnya pada Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kemetrologian;
d. Penyiapan penyusunan norma, standart, prosedur dan kriteria Seksi Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kemetrologian.
e. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis/penyuluhan Seksi
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemetrologian;
f. Penyiapan evaluasi dan pelaporan Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kemetrologian;
g. Pelaksanaan tugas lainnya yang diperintahkan oleh Kepala Bidang Pelayanan
Kemetrologian.
3) Seksi Pengawasan Kemetrologian
Mempunyai tugas menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis operaasional
pelaksanaan tugas Pengawasan Kemetrologian.
Uraian tugas yang dimaksud, sebagai berikut :
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-9
a. Menyusun program kerja pada Seksi Pengawasan Kemetrologian;
b. Mengumpul dan mengolah bahan-bahan perumusan Seksi Pengawasan
Kemetrologian;
c. Penyiapan perumusan Seksi Pengawasan Kemetrologian.
d. Melakukan pengawasan terhadap UTTP, BDKT dan Satuan Ukuran pada Seksi
Pengawasan Kemetrologian;
e. Penyiapan penyusunan norma, standart, prosedur dan kriteria Seksi Pengawasan
Kemetrologian;
f. Penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis Seksi Pengawasan
Kemetrologian;
g. Penyiapan evaluasi dan pelaporan Seksi Pengawasan Kemetrologian;
h. Pelaksanaan tugas lainnya yang diperintahkan oleh Kepala Bidang Pelayanan
Kemetrologian di Seksi Pengawasan Kemetrologian.
E. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM)
Mempunyai tugas menyiapkan bahan dan perumusan kebijakan teknis, koordinasi
serta pembinaan kelembagaan di Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Uraian tugas yang dimaksud sebagai berikut :
1. Merumuskan perencanaan kebijakan teknis operasional, pengendalian pembinaan
kelembagaan koperasi;
2. Melaksanakan teknis operasional pembinaan dan pengembangan di Bidang Koperasi
dan Usaha Kecil Menengah;
3. Melaksanakan penataan koperasi, usaha kecil dan menengah;.
4. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi lain dalam rangka pelaksanaan
pembinaan kelebagaan koperasi.
5. Melaksanakan tugas lain sejenis yang ditugaskan oleh Kepala Dinas.
Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, membawahi :
1) Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi dan UKM.
2) Seksi Permodalan, Sarana dan Prasarana Koperasi/UKM, Jaringan Usaha dan
Pemasaran.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-10
3) Seksi Pengawasan Koperasi.
1) Seksi Kelembagaan dan Pengembangan Koperasi dan UKM
Mempunyai tugas merencanakan penyusunan kebijakan teknis kelembagaan,
pengembangan koperasi dan usaha kecil menengah.
Uraian tugas yang dimaksud, sebagai berikut :
a. Menyiapkan program kelembagaan, pengembangan koperasi dan usaha kecil
menengah;
b. Menyusun petunjuk dan pedoman teknis pelaksanaan pengendalian, pembinaan
Badan Hukum Koperasi;
c. Melakukan fasilitasi penataan kelembagaan koperasi;
d. Melaksanakan pemberian izin terhadap pengusaha di bidang koperas;
e. Melakukan pembinaa dan pengembangan kelembagaan di bidang koperasi;
f. Melakukan pembinaan personel koperasi;
g. Melakukan kordinasi dan kerja sama dengan instansi lain dalam rangka
pelaksanaan pengembangan usaha koperasi;
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Bidang.
2) Seksi Permodalan, Sarana dan Prasaranan Koperasi dan UKM, Jaringan Usaha
dan Pemasaran
Mempunyai tugas menyusun petunjuk teknis pelaksanaa fasilitasi dan perkreditan
pengembangan usaha dan pemasaran di bidang koperasi.
Uraian tugas yang dimaksud, sebagai berikut :
a. Menyusun petunjuk teknis pelaksanaan fasilitasi, penataan perkreditan,
pengendalian dan pemasaran;
b. Melakukan fasilitasi dan pemberian kredit terhadap pengembangan usaha kecil dan
menengah;
c. Meningkatkan pemasaran hasil-hasil UKM melalui berbagai media promosi
pameran dan prorgam peningkatan pemasaran lainnya;
d. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan instansi ain untuk mendukung
fasilitasi dan pemberian kredit pengembangan modal usaha;
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-11
e. Melaksanakan pengendalian, monitoring dan evaluasi pelaksanaan permodalan
yang dikucurkan melalui perkreditan;
f. Melaksanakan tugas lain sejenis yang ditugaskan oleh Kepala Bidang.
3) Seksi Pengawasan Koperasi
Melaksanakan tugas pokok pengawasan kegiatan perkoperasian.
Uraian tugas yang dimaksud, sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dan mengolah data sebagai bahan penyusunan program
pengawasan kegiatan perkoperasian;
b. Melaksanakan pengendalian terhadap pertumbuhan dan perkembangan
perkoperasian;
c. Melaksanakan pengawasan terhadap penyelenggaraan kehidupan perkoperasian;
d. Melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap koperasi simpan
pinjam/usaha simpan pinjam;
e. Melaksanakan pengawasan kerja sama antar koperasi serta badan usaha lainnya;
f. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi;
g. Melaksanakan tugas yang diberikan oleh kepala bidang sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
F. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas pokok menyusun
perencanaan dan petunjuk teknis penataan, pengelolaan, pembinaan, monitoring, evaluasi
dan pengembangan kegiatan / urusan energi dan sumber daya mineral yang menjadi
kewenangan daerah.
Uraian tugas yang dimaksud, sebagai berikut:
1. Membina, mengatur, mengarahkan dan membagi tugas dan menilai kinerja bawahan;
2. Mengkoordinasikan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan energi dan sumber daya
Mineral;
3. Menyusun konsep sasaran dan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian
sektor pemanfaatan langsung panas bumi dan menyusun konsep, sasaran dan petunjuk
pelaksanaan sektor migas khususnya BBM tertentu dan LPG serta kelistrikan daerah;
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-12
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program dan kegiatan
pemanfaatan langsung panas bumi, hilir migas, energi dan kelistrikan daerah;
5. Melakukan inventarisasi dan identifikasi data pemanfaatan langsung panas bumi, hilir
migas, energi dan kelistrikan daerah;
6. Melakukan koordinasi dengan instansi lain terkait dalam rangka pelaksanaan kegiatan
dan pengelolaan urusan energi dan sumber daya mineral;
7. Membuat laporan pelaksanaan kerja tahunan pada kegiatan bidang energi dan sumber
daya mineral;
8. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh pemimpin.
Bidang energi dan sumber daya mineral membawahi:
1) Seksi Pengelolaan Panas Bumi dan Sumber Daya Mineral
2) Seksi Hilir Migas
3) Seksi Energi dan Kelistrikan
1) Seksi Pengelolaan Panas Bumi dan Sumber Daya Mineral
Tugas pokok melakukan inventarisasi, perencanaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pengelolaan panas bumi dan sumber daya mineral yang menjadi
kewenangan daerah.
Uraian tugas yang dimaksud adalah :
a. Menyusun rencana dan rumusan kebijakan teknis yang berhubungan dengan
pengelolaan panas bumi dan sumber daya mineral;
b. Mengarahkan dan membagikan tugas kepada bawahan;
c. Melaksanakan penatausahaan dan pengelolaan panas bumi dan sumber daya
mineral;
d. Menyiapkan, menghimpun data/bahan dan melaksanakan koordinasi, konsultasi
dan rekonsiliasi pada kegiatan pengelolaan panas bumi dan sumber daya mineral;
e. Melakukan inventarisasi, penyelidikan, penelitian dan evaluasi dalam rangka
memperoleh data dan informasi pengembangan panas bumi serta melaksanakan
pengelolaan data dan/atau informasi potensi panas bumi dan sumber daya mineral;
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-13
f. Merencanakan kegiatan dan menyiapkan bahan evaluasi serta pelaporan
pelaksanaan urusan pengelolaan panas bumi dan sumber daya mineral;
g. Mengkonsultasikan, memberikan saran dan masukan kepada kepala bidang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam urusan pengelolaan panas bumi
dan sumber daya mineral;
h. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh pimpinan.
2) Seksi Hilir Minyak dan Gas
Mempunyai tugas melaksanakan inventarisasi, evaluasi, pemantauan / monitoring dan
koordinasi pelaksanaan kegiatan hilir migas yang menjadi kewenangan daerah.
Uraian tugas yang dimaksud, sebagai berikut :
a. Menyusun rencana dan rumusan kebijakan teknis yang berhubungan dengan
kegiatan hilir migas;
b. Mengarahkan dan membagikan tugas kepada bawahan;
c. Melakukan inventarisasi penyediaan / kebutuhan dan penyaluran migas kabupaten;
d. Melakukan evaluasi, pemantauan / monitoring terhadap pendistribusian bahan
bakar minyak dan gas di wilayah kabupaten;
e. Menyiapkan rekomendasi pembelian BBM jenis tertentu kepada pengguna sesuai
tugas yang diberikan bupati;
f. Melaporkan hasil-hasil kegiatan hilir migas kepada pimpinan;
g. Melakukan koordinasi dengan instansi lain dalam rangka pelaksanaan kegiatan hilir
migas;
h. Mengkonsultasikan, memberikan sasaran dan masukan kepada kepala Bidang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam urusan hilir migas;
i. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh pimpinan.
3) Seksi Energi dan Kelistrikan
Mempunyai tugas pokok menyusun perencanaan, inventarisasi dan pengembangan
energi dan kelistrikan yang menjadi kewenangan daerah.
Uraian tugas yang dimaksud, sebagai berikut :
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-14
a. Menyusun rencana dan rumusan kebijakan teknis yang berhubungan dengan
energi dan kelistrikan;
b. Mengarahkan dan menbagikan tugas kepada bawahan;
c. Melakukan pendataan dan inventarisasi kebutuhan penyediaan dan distribusi
kelistrikan daerah;
d. Mengelola perencanaan, pengendalian energi dan kelistrikan;
e. Melaksanakan koordinasi dengan instansi lain dalam rangka pelaksanaan
perencanaan pengendalian energi dan kelistrikan serta kerjasama pemanfaatan
energi;
f. Melaksanakan kerjasama pemanfaatan energi;
g. Mengkonsultasikan, memberikan saran dan masukan kepada kepala Bidang
tentang langkah-langkah yang perlu diambil dalam urusan energi dan kelistrikan;
h. Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh pimpinan.
G. Pelaksana Teknis Dinas
Pelaksana Teknis Dinas merupakan unsur pelaksana teknis operasional Dinas
Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral. Unit
pelaksana teknis dinas dipimpin oleh seorang kepala yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
H. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok jabatan fungsional, terdiri dari jumlah pegawai negeri sipil dalam jejang
jabatan fungsional tertentu berdasarkan bidang keahlian dan keterampilan tertentu.
Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas membantu pelaksanaan tugas dinas daerah.
Kelompok jabatan fungsional diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan. Kelompok jabatan fungsional dikoordinir oleh pejabat fungsional senior yang
ditunjuk oleh Bupati. Jenis jabatan fungsional dan jumlah pemegang jabatan pemegang
jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jenjang
jabatan fungsional serta kepangkatan diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-15
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun
Berdasarkan Peraturan Bupati Karimun Nomor 36 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi Dan Uraian Tugas Dinas Daerah
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-16
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
Sebagaimana Struktur Organisasi diatas, Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan Energi
Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun didukung oleh sumber daya yang masih dibawah
standar mengingat banyaknya tugas dan fungsi yang ada, sampai saat ini sumber daya yang ada
di Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagai berikut :
Tabel 2.1.a.
Komposisi ASN sesuai Pangkat/Golongan
No. Pangkat/Golongan Jumlah (Orang)
Golongan I 1
Golongan II 11
Golongan III 21
Golongan IV 5
Jumlah 38
Tabel 2.1.b.
Komposisi ASN Sesuai Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah (Orang)
1 S.3 0
2 S.2 5
3 S.1 15
4 D.3 7
5 SLTA 10
6 SLTP 0
7 SD 1
Jumlah 38
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-17
Tabel 2.1.c.
Komposisi dan Kedudukan Pegawai dalam Organisasi
No. Kedudukan dalam Organisasi Komposisi Pegawai
Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Kepala Dinas 1 - 1
2 Sekretaris - 1 1
2.1 Kepala Sub Bagian 1 1 2
3 Kepala Bidang 3 1 4
3.1 Kepala Seksi 7 4 11
4 Kepala UPT - - -
5 Kelompok Jabatan Fungsional - - -
6 Staf :
Aparatur Sipil Negara (ASN) 13 6 19
Honorarium Daerah 22 17 39
Honorarium Dinas 8 2 10
Petugas Perbantuan Penyuluhan KUKM 1 - 1
Jumlah Pegawai 56 32 88
Persentase Pegawai Berdasarkan Gender 63,64 % 36,36 % 100 %
Secara lengkap gambaran tentang kepegawaian pada Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha
Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral menurut Status Pangkat dan Golongan
adalah sebagaimana dtunjukkan pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.1.d.
Komposisi Status dan Golongan Pegawai dalam Organisasi
Status Kepegawaian Gol/
Ruang
Kepala
Dinas
Sekre-
taris
Kepala
Bidang
Kasi /
Kasubbag
Kepala
UPT
Fungsi-
onal Staf
Pembina Tk. I IV.b 1 1
Pembina IV.a 3
Penata Tkt I III.d 6
Penata III.c 1 4
Penata Muda Tkt I III.b 3 2
Penata Muda III.a 5
Pengatur Tkt I II.d 2
Pengatur II.c 6
Pengatur Muda Tkt I II.b 1
Pengatur II.a 2
Juru Tkt I I.d
Juru I.c 1
Juru Muda Tkt I I.b
Juru Muda I.a
Honorarium Daerah 39
Honorarium Kantor 10
Tenaga Pembantuan 1
Jumlah 1 1 4 13 69
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-18
Tabel 2.1.e
Komposisi Jenjang Pendidikan Tenaga Honorarium
Status Kepegawaian Tingkat Pendidikan Jenis Kelamin
S.1 Diploma SLTA SMP SD L P
Honorarium Daerah 7 4 25 1 2 22 17
Honorarium Dinas 5 5 8 2
Tenaga Pembantuan 1 1
Jumlah 8 4 30 1 7 31 19
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Kinerja merupakan pencapaian atas apa yang direncanakan baik oleh pribadi maupun
organisasi. Apabila pencapaian sesuai dengan apa yang direncanakan, maka dapat dikatakan
kinerja yang dilakukan terlaksana dengan baik. Apabila pencapaian melebihi dari apa yang
direncanakan, maka dapat dikatakan kinerjanya sangat baik. Sedangkan apabila pencapaiannya
tidak sesuai dengan apa yang direncanakan atau kurang dari apa yang direncanakan maka dapat
dikatakan kinerjanya kurang baik.
Aparatur pemerintah sebagai abdi negara dan abdi masyarakat yang mempunyai tugas
pokok yang antara lain tercermin dalam penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
pembangunan serta pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat atau disebut juga pelayanan
publik. Pelayanan publik dapat dinyatakan sebagai segala bentuk pelayanan sektor publik yang
dilaksanakan aparatur pemerintah dalam bentuk barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan ketentuan pelaksanaannya harus mengikuti peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Unsur organisasi yang menangani urusan Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
Menengah, dan Energi Sumber Daya Mineral, pada awalnya merupakan dua dinas terpisah
yakni Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Karimun yang menangani urusan Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan
Perdagangan, dan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Karimun yang menangani urusan
Pertambangan dan Energi. Sejak terbitnya Peraturan Daerah nomor 07 tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, kedua dinas ini dilebur menjadi satu Organisasi
Perangkat Daerah bernama Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Energi
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-19
Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun. Sedangkan urusan perindustrian dilebur bersama
dengan Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian Kabupaten Karimun.
Menjadi OPD baru, tidak mengurangi peran organisasi dalam meningkatkan
pembangunan bidang perdagangan, koperasi, usaha kecil menengah dan energi sumber daya
mineral. Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Energi Sumber Daya
Mineral Kabupaten Karimun membuat SOP (Standard Operational Procedure) sebagai standar
pelayanan minimal yang wajib ikuti dan dipenuhi oleh semua pemangku kepentingan dalam
organisasi. SOP ini terdapat disetiap bidang sesuai dengan bidang tugasnya.
Terbitnya Undang-undang RI nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
terdapat pembagian kewenangan antara pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota sehingga SOP yang lama perlu adanya perubahan menyesuaikan kewenangan
yang dimiliki organisasi saat ini.
2.3.1 Profil Kinerja Pelayanan OPD
Kinerja pelayanan publik dipengaruhi oleh faktor kemampuan lembaga dalam
mengenali dan merespon berbagai tuntutan yang berasal dari perubahan yang terjadi dalam
lingkungannya. Oleh karena itu, untuk memperoleh kinerja yang baik, lembaga pelayanan
publik harus memiliki kemampuan dalam melakukan adaptasi dengan lingkungannya dan
melakukan rekayasa terhadap lingkungan tersebut.
Didukung letak geografis pada Kabupaten Karimun yang strategis, ditunjang potensi
sumber daya alam dan sumber daya manusia, baik secara kuantitatif maupun kualitatif cukup
tersedia, maka Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Energi Sumber Daya
Mineral Kabupaten Karimun membagi pelayanan publik tersebut yang ditangani oleh masing-
masing bidang.
Sebagai OPD teknis, Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Energi
Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun memiliki beberapa jenis pelayanan langsung
dengan ke masyarakat yang dilaksanakan secara rutin setiap hari kerja, yakni :
1. Pelayanan Tera/Tera Ulang yang dilaksanakan oleh Bidang Kemetrologian.
Bentuk pelayanan berupa tera/tera ulang alat UTTP kepada wajib tera. Dari pelayanan
tersebut dipungut retribusi yang diatur dalam Peraturan Bupati Karimun Nomor 08 tahun
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-20
2016 tentang Perubahan Tarif Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang dalam Peraturan Daerah
nomor 09 tahun 2011 tentang Retribusi Daerah.
2. Pelayanan penerbitan rekomendasi pembelian Migas Subsidi (BBM) di Agen Minyak Tanah
(AMT) / Agen Premium Minyak Solar (APMS) bagi pengecer yang dilaksanakan oleh
Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral. Bentuk pelayanan berupa pemberian surat
rekomendasi pembelian BBM subsidi tidak dipungut biaya.
3. Pelayanan Izin (Surat Penunjukan Tempat Usaha (SPTU) yang dilaksanakan oleh Bidang
Perdagangan. Bentuk pelayanan berupa pemberian izin tempat usaha usaha bagi pedagang
kecil di komplek Pusat Jajanan Rakyat Tanjung Rambut, Costal Area. Dari pelayanan
tersebut dipungut retribusi yang diatur dalam Peraturan Daerah nomor 09 tahun 2011 tentang
Retribusi Daerah.
4. Pelayanan penerbitan rekomendasi pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman
Beralkohol (SIUP –MB) untuk penjual/pengecer yang dilaksanakan oleh Bidang
Perdagangan. Bentuk pelayanan berupa pemberian izin penjualan minuman beralkohol bagi
penjual/pengecer.
Selain pelayanan rutin, Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil Menengah dan
Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun melaksanakan pelayanan lainnya kepada
masyarakat yang dilaksanakan melalui beberapa jenis kegiatan di setiap Bidang. Pelayanan
tersebut menjadi penting karena berpengaruh besar terhadap capaian kinerja pelayanan OPD
secara menyeluruh dan dilaporkan dalam sebuah laporan kinerja.
Untuk mengetahui kinerja pelayanan Dinas Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil
Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral periode 2011 - 2015 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-21
Tabel 2.2 a
Capaian Kinerja Pelayanan OPD periode 2011 – 2015
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karimun 2011 - 2015
No. Indikator Kinerja Target Satuan
Target SKPD Realisasi capaian tahun ke- Capaian tahun ke- (%)
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 Koperasi Aktif 200 unit 20% 20% 20% 20% 20% - - 51 54 65 - - 15,4 16 19
Tabel 2.2.b
Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Karimun 2011 - 2015
No Indikator Kinerja Target Satuan
Target SKPD (%) tahun ke- Realisasi capaian tahun ke- Capaian tahun ke- (%)
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase Perusahaan Tambang yang menerapkan Good Mining Practices
% 88 78
2 Persentase pengguna APD pada Perusahaan
tambang. % 80 80
3 Persentase pemanfaatan hasil bahan galian
tambang di kab.Karimun % 51 52,27
4 Persentase Kawasan Perusahaan Tambang yang
telah di Rehabilitasi dan Reklamasi % 2 19,59
5 Persentase rumah Tangga Pengguna Listrik % 78 78,51
6 Rasio ketersediaan daya listrik di Kab.Karimun % 41,5 80
7 Persentase Rumah Tangga Miskin yang
mendapatkan Listrik % 33 23,97
Tabel 2.3
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-22
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM
Periode 2014 s/d 2017
NO. URAIAN TARGET PENDANAAN TAHUN (Rp) REALISASI PENDANAAN TAHUN (Rp) CAPAIAN PENDANAAN TAHUN (%)
2014 2015 2016 2017 2014 2015 2016 2017 2014 2015 2016 2017
1
BELANJA TIDAK LANGSUNG
1.1 BELANJA PEGAWAI
3,128,151,775.00 3,235,783,200.00 2,959,529,860.00 3,432,309,368.00 2,791,864,815.00 2,590,383,169.00 2,853,812,002.00 3,217,146,823.00 89.24 80.1 96.4 93.7
2
BELANJA LANGSUNG
2.1 BELANJA PEGAWAI
1,422,900,000.00 4,884,373,200.00 1,751,275,000.00 1,509,075,000.00 1,373,850,000.00 4,445,729,569.00 1,561,660,000.00 1,463,150,000.00 96.55 91 89.2 97
2.2 BELANJA BARANG
DAN JASA
7,863,227,150.00 6,476,498,239.00 5,624,648,500.00 4,472,431,400.00 7,552,958,210.00 6,167,541,032.00 5,476,215,673.00 4,286,985,091.00 96.05 95.2 97.4 95.9
2.3 BELANJA MODAL
728,207,500.00 2,563,746,300.00 1,950,922,000.00 212,879,500.00 493,504,500.00 802,425,600.00 1,471,759,091.00 210,779,500.00 67.76 31.3 75.4 99
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-23
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Rencana Strategis (Strategic Plan) adalah rencana langkah demi langkah yang setelah
lengkap pada akhirnya akan membawa institusi mencapai tujuan akhir sesuai dengan tujuan
yang tersirat dalam pernyataan Visi dan Misi. Sehingga untuk mencapai tujuan akhir tersebut
Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Energi Sumber Daya Mineral
Kabupaten Karimun harus melakukan analisis melalui metode SWOT (Strengths,
Opportunities, Weakness, Threats).
Metode analisis SWOT terdiri dari empat factor yakni Stengths (kekuatan),
Opportunities (peluang), Weakness (kelemahan) dan Threats (ancaman). Analisis SWOT
adalah indikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi organisasi dalam
menemukan solusi bagi penyelesaian permasalahan yang dihadapi organisasi dalam
menjalankan tugas dan fungsinya. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (Stengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).
Analisa SWOT dibutuhkan untuk menentukan strategi maupun kebijakan yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Energi Sumber Daya
Mineral Kabupaten Karimun untuk lima tahun kedepan. Dan hal tersebut harus disesuaikan
dengan kondisi sektor perdagangan, koperasi, usaha kecil menengah, dan energi sumber daya
mineral di Kabupaten Karimun yang selalu dinamis.
2.4.1 Analisa SWOT
Sebelum menganalisis SWOT, akan dijelaskan secara singkat permasalahan dan
hambatan umum yang timbul ketika organisasi menyelenggarakan tugas dan fungsinya dalam
menggerakan pembangunan daerah sebagaimana yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.
Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dan harus diselesaikan adalah :
1. Perlunya kepastian hukum seperti Peraturan Pemerintah terhadap Undang-Undang
nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Perlunya payung hukum petunjuk pelaksanaan yang jelas dan mengikat terhadap
program / kegiatan pasca terbitkannya Undang-Undang 23 tahun 2014.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-24
3. Perlunya mengusulkan pelimpahan sebagaian kewenangan dari pemerintah provinsi
kepada pemerintah kabupaten, dalam rangka mengoptimalkan kinerja organisasi.
Adanya permasalahan itu, bukan saja dapat berdampak terganggunya kinerja organisasi dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya tetapi juga dapat mengganggu proses pencapaian target
program secara nasional.
Adapun dampak umum yang berpotensi timbul terhadap pencapaian program secara nasional,
yakni :
1. Lemahnya pengawasan dan pembinaan usaha/kegiatan perdagangan, koperasi, UKM,
energi dan pengelolaan sumber daya mineral.
2. Sulitnya organisasi membuat kebijakan strategis mengingat hilangnya beberapa
kewenangan yang mana pada tahun-tahun sebelunya bisa digerakkan secara penuh.
3. Tidak tercapainya target yang telah ditetapkan.
4. Rendahnya persentase usulan program / kegiatan yang terealisasi.
A. Sektor Perdagangan dan Pelayanan Kemetrologian
Analisa SWOT sektor perdagangan antara lain:
Kekuatan :
1. Potensi sumber daya manusia yang cukup besar yang dapat diberdayakan secara
maksimal untuk menunjang pertumbuhan sektor perdagangan daerah.
2. Pemerintah Kabupaten Karimun konsisten mengembangkan potensi perdagangan antar
daerah dan antar negara.
3. Kawasan maritim yang berbatasan antar negara.
Kelemahan :
1. Hilangnya sebagaian kewenangan sektor perdagangan yang berdampak terhadap
penurunan fungsi pengawasan dan monitoring perdagangan.
2. Masih rendahnya profesionalisme pelaku usaha perdagangan.
3. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pasar tradisional.
4. Masih lemahnya sistem distribusi dan pengendalian harga.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-25
5. Kurangnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pemasaran produk unggulan
daerah.
6. Terbatasnya akses dan perluasan pasar produk ekspor serta belum berkembangnya
kerjasama perdagangan internasional.
7. Lemahnya daya saing dan belum optimalnya pengembangan mutu, desain dan merk
dagang beberapa produk.
8. Belum optimalnya pelaksanaan perlindungan konsumen dan pengawasan barang
beredar.
9. Terbatasnya kemampuan SDM pelaku usaha di sektor perdagangan khususnya Usaha
Dagang Kecil Menengah.
Peluang :
1. Adanya kebijakan pemerintah pusat dan provinsi yang konsisten mendukung
perkembangan perdagangan daerah.
2. Kebijakan pemerintah tentang MP3EI dan MP3ESB.
3. Terbukanya pasar luar negeri Kawasan Asean (MEA 2015) dan Pasar Global 2020.
4. Adanya rencana pemerintah untuk pengembangan kawasan pelabuhan sebagai gerbang
perdagangan domestik dan internasional.
5. Penerapan Undang Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
6. Permendag No. 70 tahun 2013 tentang Penataan Pasar Tradisional dan Toko Modern.
Ancaman :
1. Kesepakatan Masyarakat Ekonomi Asean 2015 dan Pasar Global 2020.
2. Beredarnya produk-produk impor yang belum ber-SNI.
3. Banyaknya produk sejenis produk lokal dari daerah lain yang berpotensi mematikan
industri kecil dan pemasaran produk lokal.
4. Masih rendahnya pengawasan barang dan jasa yang beredar.
B. Sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Analisa SWOT sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah antara lain:
Kekuatan :
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-26
1. Berbagai keterbatasan dalam mengakses sumber daya produktif menjadikan UKM
sebagai usaha yang mandiri, kukuh, dan fleksibel. Fleksibelitas koperasi dan UKM dari
satu sektor ke sektor lainnya, justru menjadi kekuatannya dalam kelangsungan hidup
dan mengembangkan usahanya.
2. KUKM merupakan wahana dan tumpuan utama yang paling menjanjikan bagi
penciptaan wirausaha baru. UKM merupakan tataran terdekat yang dapat dijangkau oleh
masyarakat yang ingin memulai berwirausaha.
3. KUKM mempunyai karakteristik keluasan daya tampung yang besar bagi perwujudan
aspirasi ekonomis masyarakat luas untuk memperoleh penghidupan.
4. KUKM mempunyai fleksibelitas dan ketahanan yang tinggi dalam mengantisipasi dan
menyesuaikan diri terhadap dinamika perubahan (perkembangan) pasar. Ini disebabkan
karena dominannya tumpuan pasar domestik, serta kuatnya akar pada penggunaan input
sumber daya dalam negeri.
5. KUKM tidak terpengaruh oleh fluktuasi mata uang asing, karena (terutama) masih
menggunakan bahan baku dalam negeri.
Kelemahan :
1. Masih rendahnya tingkat profesionalisme aparatur dan SDM perkoperasian dan Usaha
Kecil Menengah.
2. Rendahnya daya saing produk UMKM dalam menghadapi dampak globalisasi.
3. Kurangnya kesadaran pelaku usaha untuk memberikan informasi, data dan laporan
perkembangan usahanya.
4. Kurangnya inovasi dan diversifikasi produk.
5. Tidak adanya bantuan pinjaman dana bergulir sebagai modal usaha yang diprogramkan
pemerintah daerah untuk meningkatkan potensi wirausaha UMKM.
6. Belum optimalnya jaringan kerjasama antara pelaku usaha dengan pelaku usaha lainnya
dalam rangka peningkatan daya saing UMKM.
7. Terbatasnya produk berorientasi ekspor.
Peluang :
1. Semangat kerja aparatur cukup tinggi.
2. Besarnya potensi Koperasi, UKM, industri dan perdagangan yang dapat dikembangkan
menjadi kekuatan ekonomi
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-27
3. Adanya peraturan-peraturan yang memberikan kemudahan bagi pelaku koperasi dan
UMKM
4. Sumber daya alam tersedia memadai dan dapat dioptimalkan dalam rangka
mengembangkan potensi koperasi dan UMKM.
5. Meningkatnya kebutuhan barang dan jasa.
6. Jumlah pelaku usaha koperasi dan UMKM banyak dan terus bertambah.
7. Adanya perdagangan bebas.
Ancaman :
1. Lemahnya koordinasi dengan lintas instansi dan pemangku kepentingan lainnya dalam
meningkatkan potensi Koperasi dan UMKM.
2. Adanya pasar global, yang membuat persaingan semakin tajam.
3. Belum siapnya sumber daya manusia pelaku usaha dalam menghadapi pasar global.
4. Rendahnya mutu produksi UMKM atau standar mutu produk masih sangat labil.
5. Ketergantungan yang tinggi terhadap bahan baku impor dan penggunaan bahan baku
dalam negeri yang masih rendah.
6. Belum adanya produk hukum daerah yang menaungi eksistensi dan pengawasan
koperasi dan UMKM.
C. Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral
Analisa SWOT sektor Energi dan Sumber Daya Mineral antara lain:
Kekuatan :
1. Besarnya potensi pertambangan dan sumber daya mineral yang dimiliki daerah.
2. Kondisi geografis maritim yang membuka peluang jalur perdagangan internasional
sektor pertambangan.
Kelemahan :
1. Masih adanya penambangan yang belum melaksanakan Good Mining Practice dan
berwawasan lingkungan.
2. Masih belum sinkronnya beberapa legislasi lintas sektor (pertambangan, kehutanan,
lingkungan dan tata ruang) dan energi.
3. Masih belum memadai ketersediaan SDM yang memahami tentang permasalahan dan
perundang-undangan pertambangan dan energi.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
II-28
4. Belum optimalnya pembinaan dan pengawasan terhadap usaha pertambangan dan
energi.
5. Belum berkembangnya pengelolaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan di
Kabupaten Karimun.
Peluang :
1. Masih tersedianya sumber daya pertambangan, air tanah dan energi yang dapat
dikembangkan.
2. Meningkatnya kebutuhan masyarakat, industri, perdagangan dan jasa terhadap energi
listrik.
3. Adanya kebijakan pemerintah pusat dan propinsi tentang pertambangan dan energi.
Ancaman :
1. Hilanganya kewenangan pengawasan dan masih kurangnya SDM, sarana, prasarana dan
anggaran untuk melaksanakan monitoring dan pengawasan pertambangan dan energi.
2. Adanya kebijakan sektor ESDM yang kurang mendukung pengembangan usaha
pertambangan dan energi daerah.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-1
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DAERAH
Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
perencanaan pembangunan daerah karena dampaknya yang signifikan bagi daerah dengan
karakteristik bersifat penting, mendasar, mendesak, berjangka panjang, dan menentukan tujuan
penyelenggaraan pemerintahan daerah dimasa yang akan datang.
Upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan daerah telah dilakukan Pemerintah
Kabupaten Karimun melalui serangkaian kebijakan dan program serta sumber pendanaan
secara sinergis dan berkelanjutan. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat berbagai aspek
pembangunan yang telah mengalami kemajuan atau keberhasilan, namun di sisi lain terdapat
pula berbagai permasalahan dan tantangan yang masih dihadapi dan perlu ditangani melalui
serangkaian kebijakan dan program secara terencana, sinergis, dan berkelanjutan.
Permasalahan-permasalahan pembangunan bidang perdagangan, koperasi dan usaha kecil
menengah dan energi sumber daya mineral akan diuraikan untuk mengetahui faktor-faktor yang
menjadi pendorong munculnya permasalahan tersebut.
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah
Seiring terbitnya Undang-Undang 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
menjadikan Pemerintah Kabupaten Karimun melakukan perombakan terhadap beberapa
Perangkat daerah strategis yang pada awalnya berdiri sendiri mengikuti struktur kementerian
masing-masing. Perombakan itu lebih dominan disebabkan adanya urusan kewenangan yang
tadinya dimiliki oleh daerah diserahkan kepada pemerintah pusat dan pemerintah propinsi.
Hingga terbitnya Peraturan Daerah nomor 07 tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah, disusun kembali organisasi pemerintahan yang didalamnya terdiri
dari bidang-bidang teknis yang diharapkan dapat tetap menopang kelancaran pemerintahan
dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Sebagaimana Dinas Perdagangan,
Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral adalah gabungan dari dua
OPD strategis yakni Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan;
dan Dinas Pertambangan dan Energi.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-2
Permasalahan Umum OPD
Selama ini ditemui beberapa hambatan atau kendala umum yang dihadapi dalam
pelaksanaan kegiatan dan program dalam rangka menunjang tercapainya sasaran yang telah
ditetapkan, antara lain :
1. Masih kurang optimal koordinasi antar bidang dalam menyusun perencanaan kegiatan;
2. Masih belum optimalnya kemampuan sumber daya manusia dalam pelaksanaan kegiatan
dan masih adanya jabatan struktural yang belum terisi sehingga kinerja organisasi juga
kurang maksimal;
3. Keterbatasan alokasi anggaran organisasi sehingga belum semua indikator kinerja didukung
oleh kegiatan yang teranggarkan;
4. Dukungan sarana dan prasarana dinas yang masih belum mencukupi kebutuhan yang
sesungguhnya;
5. Masih kurang lengkapnya dukungan data faktual guna memenuhi indikator target sasaran
organisasi, mengakibatkan pengukuran kinerja kurang maksimal;
6. Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan lintas sektor terkait, swasta
maupun lembaga.
Suatu permasalahan pada dasarnya timbul akibat sesuatu yang terjadi tidak sesuai dengan
harapan atau rencana yang telah ditetapkan. Dalam setiap pelaksanaan kegiatan pasti akan
menemui suatu masalah, kendala dan hambatan sehingga perlu adanya upaya untuk mengatasi
setiap permasalahan yang timbul. Beberapa alternatif pemecahan masalah terhadap kendala dan
hambatan tersebut antara lain :
1. Perangkat Daerah harus memahami dan bisa mengukur indikator kenerjanya masing-
masing dan memprioritaskan kegiatan yang mendukung pencapaian indikatornya;
2. Sangat diperlukan suatu perndanaan kegiatan yang sistematis, terkoordinir dan
komprehensif;
3. Kualitas SDM selalu ditingkatkan melalui pembinaan, bimbingan teknis, pendidikan dan
pelatihan;
4. Pengusulan anggaran/dana untuk setiap kegiatan harus sesuai dengan kebutuhan dan
didukung oleh dasar hukum serta argumentasi yang representatif;
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-3
5. Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana penunjang kegiatan sangat diperlukan, untuk itu
perlu juga adanya perencanaan yang baik terhadap fasilitas, sarana dan prasarana penunjang
dan mengupayakan pemenuhan kebutuhan sarana prasarana secara bertahap sesuai dengan
kemampuan anggaran yang tersedia;
6. Adanya koordinasi yang baik dengan instansi dan lintas sektor terkait, swasta maupun
lembaga, dengan harapan pelaksanaan koordinasi dapat terlaksana dengan baik.
Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan yang
belum didayagunakan secara optimal, kelemahan yang tidak diatasi, peluang yang tidak
dimanfaatkan, dan ancaman yang tidak diantisipasi. Untuk mendapatkan gambaran awal
bagaimana permasalahan infrastruktur dapat dipecahkan dan diselesaikan dengan baik, tiap-
tiap permasalahan juga diidentifikasi faktor-faktor penentu keberhasilannya dimasa datang.
Faktor-faktor penentu keberhasilan adalah faktor kritis, hasil kinerja, dan faktor-faktor lainnya
yang memiliki daya ungkit yang tinggi dalam memecahkan permasalahan pembangunan atau
dalam mewujudkan keberhasilan penyelenggaraan urusan pemerintahan.
Menyikapi berbagai perkembangan pembangunan perdagangan, koperasi, usaha kecil
menengah dan energi sumber daya mineral khususnya dalam upaya pencapaian visi dan misi
yang direncanakan, diperlukan upaya kerja keras dari pemerintah dan masyarakat. Berbagai
upaya yang akan dilakukan organisasi pada tahun-tahun yang akan datang diharapkan lebih
fokus pada program maupun kegiatan yang mempunyai daya ungkit pencapaian target. Oleh
karena itu, perkembangan pembangunan perdagangan, koperasi, usaha kecil menengah dan
energi sumber daya mineral di Kabupaten Karimun dihasilkan melalui evaluasi terhadap
indikator makro dan kinerja pembangunan secara umum, yang kemudian menjadi dasar dalam
menentukan isu–isu strategis yang akan menjadi rujukan utama dalam menentukan prioritas
pembangunan perdagangan, koperasi, usaha kecil menengah dan energi sumber daya mineral
Kabupaten Karimun tahun 2016-2021.
Permasalahan Sektor Bidang
Adapun dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Dinas Perdagangan, Koperasi
Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral banyak menemukan berbagai kendala
atau hambatan yang berpotensi menjadi masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut :
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-4
A. Bidang Perdagangan dan Pelayanan Kemetrologian
1. Terbatasnya kewenangan dalam upaya pengawasan, penanggulangan gejolak harga dan
kelangkaan bahan pokok.
2. Kabupaten Karimun dalam memenuhi kebutuhan pokok masyarakat sebagian besar masih
didatangkan dari luar daerah atau impor. Tingginya ketergantungan distribusi bahan pokok
penting dan strategis serta disparitas harga memerlukan efisiensi perdagangan melalui
kelancaran arus distribusi bahan pokok masyarakat.
3. Terbatasnya jumlah dan fasilitas pasar tradisional yang memenuhi syarat sehingga perlu
peningkatan sarana dan prasarana untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
4. Kurang lancarnya pasokan bahan pokok menjelang hari-hari besar keagamaan, adanya
bencana alam dan anomali cuaca dapat memicu kenaikan harga/tingkat inflasi sehingga
harus diantisipasi dengan baik.
5. Peranan pengguna alat UTTP merupakan hasil akhir dalam menentukan jumlah, ukuran,
takaran, dan timbangan sehingga komoditi yang diserahkan dapat dipercaya konsumen baik
dalam maupun luar negeri
6. Terbatasnya jumlah SDM teknis metrologi. Sejalan dengan kemajuan teknologi dimana
terdapat berbagai alat Ukur, Timbang, Takar dan Perlengkapannya (UTTP) yang digunakan
pelaku usaha perdagangan dengan tingkat kesulitan tera yang berbeda diperlukan SDM
yang profesional dan ketersediaan alat kerja yang terkalibrasi dan bersertifikasi.
B. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
1. Kurangnya partisipasi anggota terhadap pengembangan koperasi
2. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang koperasi
3. Terbatasnya kemampuan pelaku usaha Koperasi, UKM dalam mengakses permodalan,
memanfaatkan peluang pasar dan kemampuan SDM
4. Terbatasnya daya saing produk KUMKM
5. Belum adanya sistem informasi dan data base Koperasi, UKM yang akurat
C. Bidang Energi Sumber Daya Mineral
1. Masih perlunya peningkatan rasio elektrifikasi, terutama wilayah hinterland yang jauh
dari jangkauan listrik PLN.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-5
2. Perlunya pengembangan sumber energi listrik alternatif dari potensi energi baru
terbarukan seperti air, surya, dan gelombang arus laut.
3. Masyarakat belum memahami tentang keselamatan listrik, banyak dijumpai instalatur
liar dan peralatan/material listrik non SNI.
4. Pembangunan pembangkit listrik terkendala kesulitan dalam pengadaan lahan dan
pembangunan jaringan listrik terkendala pada jauhnya jarak ke lokasi pemukiman dan
lahan kawasan hutan.
5. Belum efisiennya konservasi energi, yang ditandai dengan masih rendahnya budaya
hemat energi dan kemampuan SDM yang masih terbatas.
6. Belum optimalnya pengelolaan pemanfaatan potensi panas bumi sebagai potensi
sumber daya alam yang dimiliki daerah.
7. Belum optimalnya pengembangan sumber bahan bakar yang berasal dari
pengembangan potensi energi baru terbarukan disebabkan karena rendahnya kesadaran
dan pengetahuan akan pemanfaatan serta pengoperasian energi baru terbarukan.
8. Belum berjalannya program konversi minyak tanah menjadi gas subsidi (LPG 3 kg).
Banyak dijumpai gas LPG 3 kg yang datang dari daerah lain dengan harga yang tidak
standar.
9. Produk bahan bakar nabati (biofuel), biomassa dan biogas belum digalakkan.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.2.1 Visi
Visi amatlah penting dalam suatu kebijakan pembangunan mengingat visi adalah rumusan
umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Dengan adanya
visi, maka segala sumber daya dapat digunakan secara terarah guna mewujudkan kondisi akhir
yang dicita-citakan melalui serangkaian tahapan perjalanan. Oleh karena itu, visi pembangunan
mempunyai berbagai fungsi antara lain adalah (i) sebagai arah bagi semua kebijakan
pembangunan, (ii) sebagai tujuan dan sasaran akhir yang hendak dicapai oleh kebijakan
pembangunan, (iii) sebagai acuan dalam penyusunan program dan anggaran pembangunan, dan
(iv) sebagai sarana untuk melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap semua kebijakan
pembangunan.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-6
Lebih jauh, visi pembangunan dapat menjadi prantara yang berfungsi sebagai pedoman
perilaku pembangunan, sebagai alat pemersatu masyarakat dalam pembangunan, dan sebagai
sarana pengendali sosial dalam pembangunan. Jadi, penentuan visi pembangunan dengan misi
dan strategi pencapaiannya amatlah penting agar proses pembangunan dapat dilaksanakan
dengan arah dan kebijakan yang jelas. Berhubung dengan itu, untuk menjawab permasalahan
dan isu strategis daerah ke depan, maka Visi pembangunan Kabupaten Karimun untuk jangka
waktu 2016-2021 adalah sebagai berikut :
”TERWUJUDNYA KABUPATEN KARIMUN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN
EKONOMI BERBASIS MARITIM YANG TERDEPAN BERLANDASKAN IMAN DAN
TAQWA”
Secara konseptual visi pembangunan Kabupaten Karimun tahun 2016-2021, mengarah
pada mendukung tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-
2019. Pengertian dari masing-masing kata kunci yang terkandung dalam Visi tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Pusat Pertumbuhan
Memiliki arti bahwa Kabupaten Karimun sebagai kawasan strategi nasional, berbentuk
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB), yang memerankan dirinya
sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi bagi wilayah lain didalam kabupaten dan antar
daerah sekelilingnya. Sebagai lokomotif penggerak, maka pusat pertumbuhan ini
memerankan fungsinya melalui pemusatan kegiatan industri manufaktur dan perdagangan
serta peningkatan nilai tambah bagi komoditas unggulan lokal.
2. Berbasis Maritim
Menandaskan kehendak untuk mengoptimalkan rahmat yang dimiliki Kabupaten karimun,
yaitu sumber daya kelautan dan perikanan yang unggul, baik dalam bentuk barang (seperti
produk perikanan) maupun jasa (seperti alur pelayaran) mulai dari hulu hingga hilirnya,
mulai dari sektor primer hingga tersier, sebagai modal guna mewujudkan rakyat yang
semakin sejahtera.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-7
3. Terdepan
Merujuk pada dua hal, pertama adalah posisi geostrategis Kabupaten Karimun yang
menjadi kawasan perbatasan negara, berbatasan laut dengan negara Singapura dan
Malaysia. Menggunakan pengertian dan kacamata posisi geostrategis ini, maka “terdepan”
juga menandaskan makna bahwa kasawan perbatasan negara tidak lagi menjadi halaman
belakang, melainkan harus menjadi beranda depan negara yang representatif dak aktraktif.
Hal ini dimulai dari Kabupaten Karimun. Kedua “Terdepan” juga merujuk pada kondisi
yang lebih maju yang hendak diukir oleh pemerintahan daerah pada periode lima tahun
mendatang, khususnya kemajuan dalam bidang ekonomi, infrastruktur, sosial budaya,
lingkungan hidup dan reformasi birokrasi.
4. Berlandaskan Iman dan Taqwa
Memiliki arti bahwa membangun daerah dilakukan dengan tetap mengedepankan upaya
untuk membangun manusianya, khususnya dari sisi akhlak dan moral yang bersumber pada
nilai-nilai agama. Membangun manusia yang sehat, cerdas dan terampil adalah perlu tetapi
belum cukup untuk mewujudkan manusia seutuhnya jika tidak diiringi dengan membangun
akhlak yang baik dan moral yang terjunjung. Upaya ini menjadi semakin menemukan
konteksnya ketika interaksi antar bangsa dan budaya menjadi semakin intens, pertukaran
informasi menjadi semakin terbuka, sehingga nilai-nilai agama diharapkan dapat menjadi
penapis dari berbagai pengaruh negatif, sekaligus memperkukuh insan yang berakhlak
karimah.
3.2.2 Misi
Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Karimun 2016-2021 tersebut, maka
ditempuh melalui tujuh misi pembangunan sebagai berikut:
1. Mengembangkan pusat pertumbuhan yang handal dan berdaya saing melalui
kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. (TERDEPAN DALAM DAYA
SAING).
2. Membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh berbasis sumber daya maritim dan
pertanian. (TERDEPAN DALAM BIDANG EKONOMI).
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-8
3. Memperkuat konektivitas antar wilayah dan pemerataan pembangunan. (TERDEPAN
DALAM INFRASTRUKTUR).
4. Membangun sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan kompetitif serta
menjawab kebutuhan daerah. (TERDEPAN DI BIDANG PENDIDIKAN DAN
KESEHATAN).
5. Menjaga fungsi dan kelestarian lingkungan hidup. (TERDEPAN DALAM
MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP).
6. Membangun masyarakat yang berbudaya berlandaskan iman dan taqwa.
(TERDEPAN DALAM BUDAYA DAN KEAGAMAAN).
7. Mewujudkan birokrasi yang profesional, bersih, dan melayani (TERDEPAN DALAM
PELAYANAN BIROKRASI)
Adapun Penjelasan konsep dari masing-masing Misi adalah sebagai berikut:
a. Mengembangkan pusat pertumbuhan yang handal dan berdaya saing melalui
kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas.
Dimaksudkan untuk mengoptimalkan keberadaan kawasan perdagangan bebas dan
pelabuhan bebas sehingga Kabupaten Karimun dapat menjelma menjadi pusat
pertumbuhan yang handal dan berdaya saing bagi kawasan di sekitarnya. “Handal”
dimaksudkan sebagai pusat pertumbuhan yang dapat mengemban fungsinya
dengan baik, yaitu i) menjadi pusat kegiatan industri manufaktur dan perdagangan,
ii) meningkatkan nilai tambah produk komoditas unggulan yang berasal dari desadesa,
wilayah-wilayah tertinggal, dan kawasan perbatasan, iii) melancarkan
distribusi pemasaran baik nasional maupun global, iv) menjadi lokomotif
pendorong bagi kawasan-kawasan di sekitarnya melalui efek pengganda (multiplier
effect)/spread effect yang dihasilkan. “Berdaya saing” dimaksudkan bahwa pusat
pertumbuhan di Kabupaten Karimun haruslah menjelma menjadi pusat
pertumbuhan dengan kinerja yang unggul dibanding Kawasan Strategis Nasional
sejenis, serta atraktif bagi investasi. “Berdaya saing” juga mengimplikasikan bahwa
pusat kegiatan industri manufaktur dan perdagangan yang dikembangkan adalah
pusat yang memiliki penciri/karakter/kekhasan, yaitu adalah pusat industri
manufaktur maritim.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-9
b. Membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh berbasis sumber daya maritim dan
pertanian.
“Ekonomi kerakyatan yang tangguh” dimaksudkan sebagai jenis-jenis aktivitas
ekonomi yang digeluti oleh sebagian besar masyarakat, dengan skala usaha dari
mikro hingga menengah, yang dapat i) memberikan penghidupan yang layak bagi
para pelakunya, ii) memberikan lapangan pekerjaan bagi angkatan kerja di
lingkungan sekitarnya, serta iii) memiliki ketahanan terhadap berbagai gejolak
ekonomi yang mungkin timbul. “Berbasis sumber daya maritim” dimaksudkan
sebagai jenis-jenis aktivitas ekonomi yang menggunakan sumber daya pesisir,
kelautan, dan perikanan sebagai modalnya. Sumber daya yang dimanfaatkan dapat
dalam bentuk barang (seperti ikan hasil tangkapan), ataupun dalam bentuk jasa
(seperti transportasi, pariwisata). Sektor yang digerakkan mencakup sektor primer
(perikanan tangkap dan budidaya), sektor sekunder (usaha pengolahan), dan sektor
tersier (sektor jasa-jasa). “Pertanian” yang dimaksud khususnya adalah subsektor
perikanan, perkebunan, dan pertanian pangan. Tiga subsektor ini memiliki orientasi
yang berbeda-beda, orientasi peningkatan adalah untuk subsektor perikanan dan
perkebunan mengingat kedua subsektor ini telah teruji sebagai subsektor utama yang
menghasilkan produktivitas bagi masyarakat, sedangkan orientasi untuk
mempertahankan adalah untuk subsektor pertanian tanaman pangan mengingat
meskipun secara luasan dan produksi subsektor ini relatif kecil, dan bahkan terus
mengalami penurunan, namun mempertahankannya menjadi penting sebagai
bagian dari upaya menguatkan ketahanan pangan.
c. Memperkuat konektivitas antar wilayah dan pemerataan pembangunan.
“Konektivitas” dimaksudkan sebagai segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
memperlancar arus keluar-masuk orang, barang, jasa, dan informasi. Untuk itu, sarana dan
prasarana yang utama dikembangkan adalah pada sektorperhubungan, transportasi, dan
komunikasi. Konektivitas yang kuat adalahkonektivitas yang tanpa kendala yang pada
gilirannya akan meningkatkanperekonomian wilayah. “Antar wilayah” yang dimaksudkan
adalah memperkuatkonektivitas antar pulau dalam satu kabupaten, antar wilayah dalam
satu pulau,antar kabupaten, dan antar negara. Khusus untuk konektivitas antar negara,
yangdiperkuat adalah Kabupaten Karimun sebagai pintu gerbang internasional.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-10
“Pemerataan pembangunan” yang dimaksud adalah penyediaan sarana danprasarana
pelayanan publik (khususnya pendidikan, kesehatan, dan administrasipemerintahan) yang
tersedia secara merata antar pulau dan antar wilayah dalamsatu pulau. Dengan pemerataan
itu, maka tidak ada lagi kesenjangan pemberianpelayanan publik karena faktor lokasi
geografis. Selain itu, “pemerataanpembangunan” juga dimaksud untuk memperkuat Pusat
Kegiatan Lokal (PKL) diluar Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Tanjung Balai Karimun
sehingga pertumbuhan dapat lebih tersebar dan merata.
d. Membangun sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan kompetitif
sertamenjawab kebutuhan daerah.
“Sumber daya manusia yang sehat, cerdas” adalah sumber daya manusia yangsecara fisik
jasmani sehat, serta memiliki penguasaan ilmu, pengetahuan, danketerampilan. Untuk itu,
dua sektor utama yang paling berperan gunamembangunnya adalah sektor kesehatan dan
pendidikan. “Kompetitif”dimaksudkan sebagai sumber daya manusia yang dapat bersaing
dengan angkatan kerja pendatang, khususnya pada posisi-posisi yang membutuhkan
keterampilan sedang hingga tinggi. Dengan semakin terbukanya Kabupaten Karimun,
ditambah lagi dengan pemberlakukan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada akhir 2015,
maka membangun daya saing angkatan kerja lokal menjadi semakin mutlak untuk
dikedepankan.“Menjawab kebutuhan daerah” dimaksudkan sebagai standar kualifikasi
angkatan kerja yang dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja dari sektor-sektor yang
berkembang dan akan dikembangkan di Kabupaten Karimun. Diantara sektor-sektor
tersebut, penekanan khusus perlu diberikan pada kebutuhan dari sektor industri
manufaktur, perikanan, perkebunan, dan pertanian tanaman pangan. Termasuk dari
“menjawab kebutuhan daerah” adalah berkembangnya wirausahawan-wirausahawan yang
mampu menciptakan lapangan pekerjaannya sendiri baik pada sektor industri pengolahan,
perikanan, perkebunan, maupun pertanian tanaman pangan.
e. Menjaga fungsi dan kelestarian lingkungan hidup.
Yang dimaksudkan dari misi ini adalah bahwa Kabupaten Karimun tidak hendak
melaksanakan upaya-upaya konservasi secara ekstrem, namun sepanjang fungsi
lingkungan hidup tidak terganggu dan tetap terjaga, maka aktivitas pembangunan dapat
tetap dijalankan. Jadi, titik tekan kelestarian adalah kelestarian pada fungsi lingkungan
hidup, bukan pada entitasnya. Dalam upaya melestarikan fungsi ini,termasuk diantaranya
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-11
adalah memastikan bahwa semua jenis aktivitas ekonomi pada sektor industri, perikanan,
perkebunan, dan pertanian tanaman pangan adalah aktivitas- aktivitas ekonomi yang ramah
lingkungan dengan dampak yang terkelola. Fungsi-fungsi lingkunagn hidup ini menjadi
mutlak untuk dilestarikan mengingat pembangunan tidak akan bisa dilaksanakan secara
berkelanjutan tanpanya, ditambah lagi karakteristik Kabupaten Karimun sebagai pulau-
pulau kecil yang memiliki kerentanan ekologis yang lebih dibanding pada pulau-pulau
besar.
f. Membangun masyarakat yang berbudaya berlandaskan iman dan taqwa
“Masyarakat yang berbudaya” adalah masyarakat yang tidak meninggalkanidentitas
luhurnya sebagai warga dari kebudayaan setempat, senantiasa menjagadan mengamalkan
kearifan-kearifan tradisional yang diturunkan dari generasi kegenerasi, mengekspresikan
kekayaan budayanya melalui aktivitas-aktivitas danbenda-benda budaya. Dan budaya
setempat yang dimaksud adalah budaya Melayuyang menjadi karakter, namun dengan
tetap menghargai keberadaan budayabudaya lain yang hadir, sebagai perwujudan akan
pluralisme dan heterogenitasmasyarakat Kabupaten Karimun.“Berlandaskan Iman dan
Taqwa” dimaksudkansebagai upaya untuk meletakkan nilai – nilai agama sebagai landasan
dalamkehidupan masyarakat. Landasan iman dan taqwa ini tercermin dari sikap danprilaku
masyarakat yang berakhlak mulia, suasana kehidupan yang agamis dankehidupan antar
umat beragama yang harmonis. Masyarakat yang berbudaya berlandaskan iman dan taqwa
ini diharapkan menjadi filter dan benteng terhadaparus masuk informasi dan budaya dari
luar yang bersifat negatif, sehinggamasyarakat Kabupaten Karimun tetap teguh dan
menjadi masyarakat yangberkarakter.
g. Mewujudkan birokrasi yang profesional, bersih, dan melayani.
“Birokrasi yang profesional, bersih, dan melayani” adalah birokrasi yang sesuaidengan
sasaran dari agenda nasional tentang reformasi birokrasi. “Profesional”adalah birokrasi
yang memiliki kapasitas dan akuntabilitas yang tinggi, “bersih"adalah birokrasi yang bebas
dari praktek-praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme,“melayani" adalah birokrasi yang
senantiasa memberikan pelayanan publik yangberkualitas. Birokrasi yang bersih adalah
birokrasi yang berakhlak, sehinggarumusan ini melengkapi rumusan misi sebelumnya
tentang masyarakat yangberakhlak. Birokrasi yang profesional dan melayani adalah jenis
birokrasi yang mutlak dibutuhkan ketika Kabupaten Karimun hendak menjelma menjadi
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-12
pusatpertumbuhan yang handal dan berdaya saing, mengingat birokrasi menjadi satufaktor
penentu atraktif tidaknya berinvestasi dan menjalankan usaha di kabupaten ini.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Pokok-pokok Kebijakan Nasional yang terkait dengan kegiatan Dinas Perdagangan,
Koperasi, UKM dan ESDM Kabupaten Karimun meliputi :
3.3.1 Kebijakan Pembangunan Perdagangan Nasional
1. Perdagangan Dalam Negeri
Arah kebijakan perdagangan dalam negeri dalam lima tahun ke depan sesuai dengan
RPJMN 2015-2019 adalah adalah “meningkatkan aktivitas perdagangan dalam
negeri yang lebih efisien dan berkeadilan” melalui :
a. Pembenahan sistem distribusi bahan pokok dan sistem logistik rantai suplai agar
lebih efisien dan lebih andal serta pemberian insentif perdagangan domestik
sehingga dapat mendorong peningkatan produktivitas ekonomi dan mengurangi
kesenjangan antar wilayah.
b. Pembenahan iklim usaha perdagangan yang lebih kondusif.
c. Penguatan perlindungan konsumen dan standarisasi produk lokal di pusat dan di
daerah.
2. Perdagangan Luar Negeri
Arah kebijakan perdagangan luar negeri dalam lima tahun ke depan sesuai dengan yang
tertuang RPJMN 2015-2019 adalah “meningkatkan daya saing produk ekspor non
migas dan jasa” melalui :
a. Peningkatkan nilai tambah yang lebih tinggi dan peningkatan kualitas agar lebih
kompetitif di pasar internasional
b. Pengoptimalan upaya pengamanan perdagangan guna mendukung pertumbuhan
ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Arah kebijakan pembangunan Perdagangan Nasional ke depan secara konsisten
akan mengacu kepada arah pembangunan dalam RPJMN 2015-2019. Arah kebijakan
perdagangan dijabarkan menjadi 8 (delapan) pokok pikiran, yaitu:
1. Mengamankan pangsa ekspor di pasar utama
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-13
2. Memperluas pangsa pasar ekspor di pasar prospektif dan hubungan perdagangan
internasional
3. Meningkatkan diversifikasi produk ekspor
4. Mengamankan pasar domestik untuk meningkatkan daya saing produk nasional
5. Meningkatkan aksesibilitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM)
6. Meningkatkan perlindungan konsumen
7. Meningkatkan efesiensi sistem distribusi dan logistik
8. Meningkatkan fasilitasi dan iklim usaha perdagangan
3.3.2 Kebijakan Pembangunan Koperasi dan UMKM
Merujuk pada arah kebijakan nasional dan di bidang UMKM dan koperasi tahun
2015-2019, maka kebijakan yang dilaksanakan oleh Kementerian Koperasi dan UKM pada
tahun 2015-2019 diarahkan untuk : meningkatkan produktivitas, kelayakan dan nilai
tambah Koperasi dan UMKM sehingga mampu tumbuh ke skala yang lebih besar (“naik
kelas”) dan berdaya saing.
Arah kebijakan tersebut akan dilaksanakan melalui lima strategi sebagaimana dituangkan
dalam RPJMN tahun 2015-2019 yaitu :
1. peningkatan kualitas sumber daya manusia
2. peningkatan akses pembiayaan dan perluasan skema pembiayaan
3. peningkatan nilai tambah produk dan jangkauan pemasaran
4. penguatan kelembagaan usaha
5. kemudahan, kepastian dan perlindungan usaha.
Kelima strategi tersebut dilaksanakan melalui beberapa langkah strategis yang disusun
berdasarkan Dimensi Pembangunan yang dituangkan di dalam RPJMN 2015-2019 yaitu:
1. Dimensi Pembangunan Manusia
2. Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan
3. Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-14
3.3.3 Kebijakan Energi Sumber Daya Mineral
Arah kebijakan Kementerian ESDM, yaitu :
1. Optimalisasi produksi energi fosil
2. Peningkatan alokasi energi domestik
3. Peningkatan akses dan infrastruktur energi
4. Diversifikasi energi
5. Konservasi energi dan pengurangan emisi
6. Peningkatan nilai tambah mineral dan pengawasan pertambangan
7. Rasionalisasi subsidi dan harga energi yang lebih terarah
8. Menciptakan iklim investasi yang kondusif
9. Kebijakan lainnnya: Mengoptimalkan penerimaan negara, peningkatan litbang,
peningkatan pelayanan kegeologian, dan peningkatan manajemen dan kompetensi
SDM.
Pokok-pokok Kebijakan Kementerian ESDM, yaitu :
1. Arah Kebijakan Energi, Minyak dan Gas Bumi
a. Perlu peningkatan kualitas informasi untuk wilayah kerja yang ditawarkan melalui
perbaikan ketersediaan data antara lain data geofisika dan geologi.
b. Perlu diperbaiki sistem birokrasi dan informasi serta kemitraan dilingkungan
ESDM disamping koordinasi antar institusi untuk mengatasi permasalahan-
permasalahan fiskal, perizinan, tanah, tumpang tindih lahan, lingkungan,
permasalahan desentralisasi dan lain-lain.
2. Arah Kebijakan Energi Terbarukan
a. Pengembangan energi terbarukan difokuskan pada energi biomassa, tenaga surya,
tenaga arus laut, tenaga angin, tenaga panas bumi, air dan bahan bakar nabati.
b. Pengaturan dan pemberlakuan harga khusus untuk energi terbarukan.
3. Arah Kebijakan Pertambangan
a. Pengawasan pertambangan dalam rangka mengurangi Penambangan Tanpa Izin
(PeTI) dan mewujudkan good mining practices.
b. Kegiatan pertambangan membutuhkan SDM yang berkualitas dan memiliki
kemampuan.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-15
Prioritas program pembangunan daerah dengan tema atau program unggulan (dedicated)
Kepala Daerah dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah
pada tahun rencana. Program prioritas harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik,
bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi,
memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian
visi/misi daerah. Bagi program prioritas, menjadi tanggung jawab bersama Kepala OPD dengan
Kepala Daerah pada tingkat kebijakan. Suatu urusan dapat menjadi prioritas I tergantung tujuan
dan sasaranpembangunan dan bagaimana strategi pencapaiannya. Suatu urusan
pemerintahandaerah dapat menjadi strategis di satu tahun atau periode dan sebaliknya, menjadi
operasional di periode berikutnya.
Pada periode 2016-2021 prioritas I Kabupaten Karimun adalah :
Misi I, Mewujudkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di luar Kawasan Perdagangan
Bebas dan Belabuhan Bebas
Program prioritas pada misi I antara lain :
1. Pengembangan infrastruktur utama kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas
(jalan, pelabuhan, bandar udara, listik dan air bersih).
Misi II, Membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh berbasis sumber daya maritim
dan pertanian.
Program prioritas pada misi II antara lain :
1. Pembinaan penyediaan kemudahan usaha bagi petani dan nelayan
2. Pengembangan usaha agribisnis pedesaan
3. Revitalisasi dan peningkatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah
4. Pengembangan produk UMKM sebagai komoditas ekspor melalui standardisasi,
sertifikasi, dan penguatan jaringan pasar
5. Integrasi industri-industri besar dengan UMKM lokal
6. Penciptaan wirausaha baru melalui pembentukan inkubator bisnis dan mendorong
pengembangan ekonomi kreatif
7. Pengembangan Kawasan Ekonomi baru Coastal Area
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-16
Misi III, Memperkuat konektivitas antar wilayah dan pemerataan pembangunan.
Program prioritas pada misi III antara lain :
1. Pemerataan penyediaan pelayanan dasar (listrik, air bersih dan telekomunikasi)
Misi VII, Mewujudkan birokrasi yang profesional, bersih, dan melayani.
Program prioritas pada misi VII antara lain :
1. Pendayagunaan dan peningkatan kualitas aparatur pemerintah berbasis revolusi Mental.
2. Peningkatan kualitas dan standarisasi pelayanan publik
3. Menerapkan sistem pengaduan masyarakat yang mudah diakses dan penanganan
pengaduannya dapat dimonitor oleh pelapor.
Untuk mewujudkan visi, misi dan prioritas pembangunan tersebut juga dijunjung selogan
“BERSIH” yaitu; Beriman, Sehat, Indah dan Harmonis. Bersih dalam hal ini baik secara
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, baik bersih dalam dimensi lahir maupun batin.
dimana untuk menuju pembangunan ekonomi yang berkelanjutan sebagai pusat pertumbuhan
ekonomi baru yang terdepan pasti memiliki dampak lingkungan baik fisik maupun sosial,
sehigga Kabupaten Karimun harus dibawa untuk mempersiapkan diri baik secara fisik, sosial
maupun landasan spiritual.
Untuk melaksanakan slogan tersebut maka telah ditetapkan pula 4 (empat) azam sebagai
motor penggerak pembangunan Kabupaten Karimun, yaitu:
Azam Peningkatan Iman dan Taqwa
Dimaksudkan sebagai upaya untuk menanamkan sikap mental berbudi luhur dan
berakhlak mulia serta memiliki sandaran vertikal yang kokoh sehinggga pelaksanaan
pembangunan akan lebih terarah dan bertanggung jawab.
Azam Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Dimaksudkan sebagai upaya untuk menyiapkan SDM yang berkualitas, sehingga mampu
menggali dan mengembangkan asset dan potensi yang ada.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-17
Azam Pembangunan Ekonomi yang Berdimensi Kerakyatan
Dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
masyarakat, antara lain melalui peningkatan sarana dan prasarana produksi, sehingga
pertumbuhan ekonomi berlangsung secara sinergis dengan pemerataan pendapatan.
Azam Pengembangan Seni dan Budaya
Dimaksudkan sebagai upaya menggali khazanah budaya Melayu yang merupakan ciri
khas daerah sehingga mampu mempertahankan kepribadian dengan nilai luhur bangsa dari
pengaruh dan tantangan yang datang dari luar.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
(KLHS)
3.4.1. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Karimun 2011-2031
Sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 07 tahun
2012 tentang Rencana Tata Ruang Tata Wilayah Kabupaten Karimun 2011 – 2031, tata ruang
merupakan perwujudan dari struktur ruang dan pola ruang. Penelaahan rencana tata ruang
bertujuan untuk melihat kerangka pemanfaatan ruang daerah dalam 5 (lima) tahun mendatang.
Prosesnya adalah dengan melihat dan menelaah kedalaman rencana pada masing-masing
bagian dari rencana struktur ruang dan rencana pola ruang yang termaktub dalam indikasi
program pemanfaatan ruang baik tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten. Program
pemanfaatan ruang adalah program yang disusun dalam rangka mewujudkan rencana tata ruang
yang bersifat indikatif, melalui sinkronisasi program sectoral dan kewilayahan baik di pusat
maupun di daerah secara terpadu.
3.4.2 Rencana Struktur Ruang
Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana
dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
hierarkis memiliki hubungan fungsional. Pada penyusunannya, Rencana Struktur Ruang
Kabupaten Karimun sepenuhnya harus merujuk Rencana Struktur Ruang Provinsi Kepulauan
Riau dan Rencana Struktur Ruang Nasional (RTRWN).
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-18
Hal-hal yang sudah ditetapkan dalam Struktur Ruang RTRWN yang harus dicantumkan
dalam Rencana Struktur Ruang Kabupaten Karimun meliputi:
1. Pusat-pusat kegiatan kabupaten, meliputi :
a. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang telah ditetapkan
dalam RTRW Provinsi; dan
b. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK)
2. PPK meliputi :
a. Tanjung Balai Karimun sebagai PKW;
b. Meral, Tanjung Batu, dan Moro sebagai PKL; dan
c. Tebing, Darussalam, Buru, Tanjung Berlian, Sebele, Sungai Buluh, Sawang dan Durai
sebagai PPK.
3. Sistem Jaringan Prasarana Utama, meliputi :
a. Jaringan transportasi darat berupa jaringan jalan dan jembatan;
b. Jaringan Transportasi Laut; dan
c. Jaringan Transportasi Udara.
3.4.3 Telaah Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)
Menelaah pada Kajian Lingkungan Hidup Strategis Kabupaten Karimu, terdapat beberapa hasil
identifikasi isu-isu kunci pembangunan berkelanjutan yang harus diperhatikan dalam pengelolaan dan
pembangunan wilayah perbatasan dalam mendukung peningkatan perekonomian daerah sektor
perdagangan, koperasi, usaha kecil menengah dan energi sumber daya mineral.
Terkait dengan isu lingkungan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya adalah
pemanfaatan sumberdaya khususnya kelautan dengan memperhatikan daya dukung dan tampung yang
terbatas, keterbatasan ketersediaan air tanah dan air permukaan sebagai sumber air baku, infrastruktur
dasar belum tersedia secara merata. Peningkatan fungsi PKW Tanjung Balai Karimun, dan fungsi PKL
Meral harus memperhatikan infrastrukur dasar dengan menjaga daerah resapan air dan kelestarian
lingkungan khusunya Meral, peningkatan fungsi PKL Meral melalui pemanfaatan sumber air baku di
Pongkar dan penataan poembangunan permukiman di kawasan industri.
Peningkatan Jalan harus memperhatikan peningkatan koordinasi dan sinkronisasi dalam penataan
permukiman, daerah resapan air, daerah milik jalan, pemanfaatan jalan, dan bagian-bagian jalan sesuai
dengan fungsinya. Isu kelembagaaan berupa pelayanan sektor perdagangan, koperasi UKM dan ESDM
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
III-19
dan peningkatan kualitas usaha mikro kecil lokal. Peningkatan kualitas perdagangan prioritas pada
ekspor produk unggulan daerah dan pengembangan kawasan ekonomi baru.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum dapat
diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi
keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap.
Dapat dirumuskan bahwa isu strategis pembangunan daerah Kabupaten Karimun sektor
perdagangan, koperasi usaha kecil menengah dan energi sumber daya mineral, sebagai berikut:
1. Kawasan industri dengan pelayanan terintegrasi;
2. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK);
3. Kawasan pertanian dan perikanan yang potensial;
4. Peningkatan daya beli masyarakat;
5. Pengembangan komoditi unggulan dari sektor pertanian dan perikanan;
6. Peningkatan industri potensi lokal melalui pengembangan koperasi dan usaha kecil
menengah;
7. Pengembangan dan pemanfaatan potensi energi baru terbarukan.
Untuk menjawab isu-isu strategis tersebut diperlukan kerja nyata dari OPD sebagai
intansi teknis dan pihak lain yang berkompeten. Namun demikian, berbagai masalah
perkembangan kebijakan dan tantangan baru di bidang perdagangan, koperasi dan Usaha Kecil
Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral berdampak perlunya penyesuaian dan
penyempurnaan Rencana Strategis (Renstra) agar dapat menjawab perubahan dan tantangan
pembangunan.
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
4.1.1 Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari misi diatas adalah sebagai berikut :
Misi I : Mewujudkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di luar Kawasan
Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas
Tujuan :
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi di sekitar kawasan perdagangan bebas
dan pelabuhan bebas
Misi II : Membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh berbasis sumber daya
maritim dan pertanian.
Tujuan :
Mewujudkan pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan yang
mandiri dan lestari
Mewujudkan pertanian yang menunjang ketahanan pangan
Mengembangkan kewirausahaan masyarakat
Misi III : Memperkuat konektivitas antar wilayah dan pemerataan pembangunan
Tujuan :
Meningkatkan pemerataan infrastruktur dasar dan telekomunikasi
Misi VII : Mewujudkan birokrasi yang professional, bersih dan melayani
Tujuan :
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
IV-2
4.1.2 Sasaran
Dalam menentukan sasaran, Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan ESDM Kabupaten Karimun tetap mengacu pada sasaran pemerintah
kabupaten, baik yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Daerah Jangka Menengah
(RPJMD) maupun Rencana Kinerja Tahunan Kabupaten Karimun, dengan beberapa
penyesuaian yang perlu dilakukan sesuai dengan kondisi dan kegiatan yang dapat
dilaksanakan di Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan ESDM
Kabupaten Karimun, yakni sebagai berikut :
Misi I
Mewujudkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di luar Kawasan Perdagangan Bebas dan
Belabuhan Bebas.
Sasaran :
Meningkatnya aktivitas ekonomi dipusat pertumbuhan ekonomi baru
Misi II
Membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh berbasis sumber daya maritim dan
pertanian.
Sasaran :
Memantapkan Kewirausahaan Petani dan Nelayan
Misi III
Memperkuat konektivitas antar wilayah dan pemerataan pembangunan
Sasaran :
Meningkatnya Pemerataan Infrastruktur Dasar
Misi VII
Mewujudkan birokrasi yang professional, bersih dan melayani
Sasaran :
Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas pemerintah
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
IV-3
4.2 Visi dan Misi
4.2.1 Visi
Visi adalah pandangan kedepan, kemana dan bagaimana instansi Pemerintah harus
dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif serta produktif.
Visi merupakan suatu gambaran yang menatang tentang kedaan masa depan berisikan cita-cita
dan citra yang ingin diwujudkan oleh Instansi Pemerintah. Penetapan Visi sebagai bagian
perencanaan strategik merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan organisasi, Visi tidak
hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi selanjutnya.
Sebagai instansi daerah Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
ESDM Kabupaten Karimun merupakan ujung tombak Perekonomian dari pemerintah daerah.
Karena itu Visi Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan ESDM Kabupaten
Karimun mengacu sepenuhnya pada visi Pemerintah Kabupaten Karimun, dengan tetap
memperhatikan lingkungan strategis yang dapat mempengaruhi eksistensi organisasi.
Visi Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan ESDM Kabupaten Karimun
adalah sama dengan Visi Kabupaten Karimun yaitu :
”Terwujudnya Kabupaten Karimun Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Berbasis
Maritim yang Terdepan Berlandaskan Iman dan Taqwa”
4.2.2 Misi
Untuk mewujudkan Visi dilakukan melalui upaya-upaya yang dirumuskan
menjadi sebuah misi. Tahun 2016–2021 Misi Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha
Kecil Menengah dan ESDM Kabupaten Karimun diambil dari Misi ke I, II, III dan VII
Misi Kabupaten Karimun, yaitu :
1. Mengembangkan pusat pertumbuhan yang handal dan berdaya saing melalui
kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. (Misi I)
2. Membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh berbasis sumber daya maritim dan
pertanian. (Terdapan Dalam Bidang Ekonomi). Misi II
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
IV-4
3. Memperkuat konektivitas antar wilayah dan pemerataan pembangunan (Terdepan
dalam Infrastruktur). Misi III
4. Mewujudkan Birokrasi yang propvesional, bersih, dan melayani (Terdepan Dalam
Pelayanan Birokrasi) Misi VII
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
IV-5
Tabel IV.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan OPD
No.
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Data Capaian pada Tahun
Awal Perencanaan
(2016)
Target Kinerja Sasaran pada tahun Ke-
1 (2017) 2 (2018) 3 (2019) 4 (2020) 5 (2021)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Berbasis Maritime dan Pertanian
Memantapkan Kewirausahaan Petani dan Nelayan
1 Nilai Kredit Yang Tersalurkan Untuk Petani Dan Nelayan (Rp)
- 1.000.000.000,- 1.000.000.000,- 1.000.000.000,-
1.000.000.000,-
1.000.000.000,-
2 Persentase Petani Dan Nelayan Yang Menerima Kredit
- 5% 5% 5% 5% 5%
2 Mewujudkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di Luar KPBPB
Meningkatnya aktivitas ekonomi dipusat pertumbuhan ekonomi baru
3 Nilai Ekspor (US$)
472,176,265.- 472,176,265.- 472,176,265.- 472,176,265.- 472,176,265.- 472,176,265.-
3 Mewujudkan KUMKM yang berkualitas, produktif, mandiri dan berdaya saing
Berkembangnya ekonomi kerakyatan berbasis maritim dan pertanian
4 Persentase Koperasi Aktif
16% 19% 22% 25% 28% 28%
5 Persentase Pertumbuhan Pelaku Usaha Mikro
38% 40% 41% 43% 45% 48%
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
IV-6
4 Mengembangkan akses pasar, iklim usaha, daya saing, perlindungan konsumen dan pengamanan pasar dalam negeri
Meningkatnya kawasan pasar yang tertib, nyaman dan berwawasan lingkungan
6 Jumlah Pengembangan Pasar Tradisional
9 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit
7 Persentase UTTP yang bertanda tera sah yang berlaku
80% 83% 85% 87% 89% 92%
5 Tercapainya pengawasan internal yang efektif dan akuntabel dalam penyelenggaraan pemerintahan
Penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan
8 Persentase rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 100%
9 Persentase rekomendasi hasil pengawasan Internal yang ditindaklanjuti
100% 100% 100% 100% 100% 100%
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
IV-7
2017 2018 2019 2020 2021 Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)
1 2 6 7 8 9 10 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1. Persentase peningkatan Nilai
Ekspor (%)
2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 1. Persentase Peningkatan
Pelaku Usaha Ekspor-
Impor (%)
12 15 17 19 21
2. Persentase Pelaku Usaha
Ekspor Impor yang dibina
(%)
12 15 17 19 21
1. Jumlah pasar berkualitas baik
(unit)
1 1 1 1 1 1. Jumlah bahan pokok
yang dipantau (jenis)
19 19 19 19 19
2. Persentase Kenaikan Retribusi
SektorPelayanan Perdagangan
(%)
7 7 7 7 7 2. Jumlah ketersediaan stok
bahan pokok (jenis)
54 54 54 54 54
2. Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
1. Jumlah inventaris aset
tanah untuk
pembangunan sarana
perekonomian (persil)
1 1 1 1 1
3. Program Perdagangan
Dalam Negeri
1. Jumlah Sarana
perekonomian yang
dibangun (unit)
1 1 1 1 1
1. Persentase UTTP yang
bertanda tera sah yang berlaku
(%)
1 1 1 1 1
2. Persentase Kenaikan Nilai
Retribusi Sektor Pelayanan
Kemetrologian (%)
20 20 20 20 20
3. Jumlah kasus pelanggaran
UTTP (kasus)
< 20 < 20 < 20 < 20 < 20
4. Meningkatkan
sistem distribusi dan
usaha perdagangan
1. Jumlah pelaku usaha
perdagangan dan umum yang
dibina (orang)
50 50 50 50 50 1. Program Pembinaan
Pedagang Kaki Lima dan
Asongan
1. Persentase pertumbuhan
pedagang kaki lima dan
asongan
0 0 17 298 19 328 21 361 23 397
5. Meningkatkan
kualitas pelayanan
dan mewujudkan
pasar yang baik
1. Direktori Jenis Usaha
Perdagangan (database)
1 1 1 1 1 1. Program Pengembangan
Perdagangan Dalam Negeri
1. Jumlah distributor lokal
bahan pokok (unit)
2 0 0 550 2 605 2 666 2 732
1. Persentase Koperasi Aktif (%) 1 1 1 1 1 1. Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
1. Jumlah Perluasan akses
KUKM ke pembiayaan
dan layanan keuangan
lainnya (unit)
100 176 100 4,083 100 4,266 100 4,692 100 5,162
2. Persentase pertumbuhan
pelaku usaha mikro (%)
40 41 43 45 48 2. Program Penguatan
Kelembagaan Koperasi
1.Jumlah koperasi yang
diawasi dan ditingkatkan
kualitas kelembagaan
dan usahanya (unit)
50 0 50 1,451 50 1,596 50 1,756 50 1,931
TABEL 6.3
Rumusan Perencanaan Program
Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral
Tahun 2016-2021
INDIKATOR PROGRAMTUJUAN 2017 2018 2019 2020 2021
T A R G E T K I N E R J A P E N D A N A A N
12
No. SASARAN STRATEGIS SASARAN PROGRAM INDIKATOR SASARAN PROGRAMTARGET
3 4 5
PROGRAM
11
2.
1.
3.
Meningkatnya KUMKM
berkualitas
Meningkatkan
Pembinaan dan
Peran Koperasi dan
UMKM
6.
Meningkatkan
perdagangan luar
negeri yang
berkualitas
Pengintegrasian dan
Perluasan Pasar
Dalam Negeri
Peningkatan Iklim
Usaha Perdagangan
yang kondusif
Terciptanya Sistem
Perdagangan yang tertib
Meningkatnya kawasan
pasar yang tertib,
nyaman dan
berwawasan lingkungan
Meningkatnya daya
saing dan perluasan
pasar ekspor
Meningkatnya
Pembinaan Pengelolaan
Pasar, Pedagang Kaki
Lima dan Informal
Teridentifikasinya
legalitas tempat usaha
Jumlah wajib tera/ tera
ulang (unit)
1. 2,500 2,800 4,529 3,058 4,937 2,367 2,500 3,458 2,700 4,154
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
1.
Program Perlindungan
Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan
1.
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
1.
3. Jumlah KSP/USP yang
dimonitoring (unit)
100 100 100 100 100 3. Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
1. Jumlah Koperasi Aktif
(unit)
338 1,100 339 1,933 340 1,903 341 2,339 342 2,303
1. Persentase KUKM yang di bina 1. Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
1. Jumlah debitur kredit
KUKM yang diawasi
50 800 50 889 50 978 50 1,076 50 1,183
2. Persentase Tenaga penyuluh
yang di bina (%)
100 100 100 100 100 2. Program Penciptaan Iklim
Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif
1. Jumlah sarana KUKM
yang dibangun
1 3,500 0 0 0 0 1 3,500 0 0
3. Persentase Peningkatan Usaha
Mikro (%)
10 10 10 10 10 3.Program Peningkatan
Penghidupan Berkelanjutan
Berbasis Usaha Mikro
1. Jumlah Usaha Mikro
(UMi)
210 200 210 417 210 459 210 505 210 555
1. Persentase produk usaha
kecil/mikro unggulan yang
dipromosikan (%)
8 13 13 13 13 1. Program Program
Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi
1. Peningkatan jenis produk
unggulan yang
dipromosikan (jenis)
75 263 80 276 90 289 100 304 120 319
2. Jumlah pameran / promosi
produk daerah yang
dilaksanakan (kali)
7 7 7 7 7 2. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Fasilitas Umum
1. Jumlah sarana promosi
yang dibangun
4 250 4 275 4 303 4 333 4 366
9. 1. Program Penataan
Peraturan Perundang-
Undangan
1. Jumlah Produk Hukum
Daerah yang diterbitkan
(peraturan)
0 0 1 200 0 0 0 0 0 0
1. Kuota BBM bersubsidi
(kiloliter)72,327 73,050 73,781
74,519 75,264
2. Rasio Elektrifikasi (%)80 82 84 86 88
3. Rasio energi baru
terbarukan (EBT) (%)31 32 33 34 35
1. Kapasitas pembangkit listrik
(PLTD/PLTU) yang beroperasi
melayani masyarakat (unit)
1. Program Pembinaan dan
Pengembangan ESDM
1.
2. Jumlah Pemanfaatan Langsung
Panas Bumi (unit)
1 1 1 1 1
3. Jumlah dan kapasitas
pembangkit listrik EBT yang
beroperasi (unit)
2 2 2 2 2 2. Program Kebijakan Subsidi
Listrik Tepat Sasaran
1. Persentase penerima
listrik subsidi >20 330 >19.5 363 >19 399 >18.5 439 >18 483
1. Persentase temuan BPK yang
ditindaklanjuti (%)
100 100 100 100 100 1. Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
1. Nilai AKIP OPD >60 370 >70 390 >75 394 >75 398 >80 403
2. Persentase Temuan
Inspektorat Daerah yang
ditindaklanjuti (%)
100 100 100 100 100 1. Persentase usulan
masyarakat yang
terakomodir dalam
dokumen perencanaan
5 5 5 5 5
3. Persentase pemenuhan
laporan perencanaan, capaian
kinerja, keuangan dan aset
100 100 100 100 100 2. Persentase usulan OPD
yang terakomodir dalam
APBD Propinsi
5 5 5 5 5
4. Persentase pelaporan
dokumen perencanaan yang
tepat waktu
100 100 100 100 100 3. Jumlah Program
Pemerintah Pusat yang
dilaksanakan OPD
1 1 1 1 1
750 1,301 1,266 1,543 1,732
260 286 315 346 381
667 17 983 17 8070 17 894 17
Meningkatnya KUMKM
berkualitas
Meningkatkan
Pembinaan dan
Peran Koperasi dan
UMKM
6.
7. Mewujudkan
KUMKM yang
berkualitas,
produktif, mandiri
dan berdaya saing
Meningkatnya Kualitas
SDM Wira Usaha
KUMKM
Mewujudkan produk
unggulan daerah
yang berdaya saing
Meningkatnya
Pertumbuhan KUMKM
8.
11.
10.
Mendorong
Optimalisasi
pengelolaan
pemanfaatan energi
Meningkatnya akses
masyarakat terhadap
layanan energi
11.
Mendorong
peningkatan
data/informasi bagi
perencanaan
pembangunan
Meningkatnya Data/
Informasi Pemerataan
Infrastruktur Dasar
Meningkatnya
capaian kinerja
program dan
evaluasi
perencanaan dan
keuangan OPD
Mewujudkan
Reformasi Birokrasi
OPD
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
OPD
100100100100100Persentase pemutakhiran data
informasi OPD (%)
1Meningkatnya
pengelolaan dan
kualitas layanan
data/informasi
Jumlah aset kelistrikan
yang terpelihara
17
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
2.
Program Pengembangan
Data/Informasi
1.
5. Persentase pelaporan
dokumen keuangan dan aset
yang tepat waktu
100 100 100 100 100 3. Program Penataan dan
Penyempurnaan Kebijakan
Sistem dan Prosedur
Pengawasan
1. Jumlah Dokumen SPM 0 0 1/150 150 0 0 1/150 150 0 0
4. Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
1. Realisasi Pemenuhan
Rencana Pelayanan
Administrasi Perkantoran
(%)
100 3,526 100 3,905 100 4,296 100 4,725 100 5,198
5. Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
1. Persentase Rata-rata
Capaian Kinerja ASN
98 300 98 1,980 98 2,178 98 1,755 98 1,930
6. Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
1. Persentase Tingkat
Disiplin Pegawai
99 200 99 645 99 435 99 387 99 133
7. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
1. Persentase Realisasi
Pemenuhan terhadap
sarana dan prasarana
aparatur
84 1,500 86 2,993 88 2,217 90 1,944 92 1,973
8. Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
1. Jumlah sarana Teknologi
Informasi untuk publikasi
informasi/promosi
kinerja OPD
0 0 1 175 1 110 1 121 1 133
9. Program Dana Alokasi
Khusus (DAK)
1. Jumlah Program Kegiatan
DAK yang dilaksanakan
OPD
1 1,260 0 0 0 0 0 0 0 0
11. Meningkatnya
capaian kinerja
program dan
evaluasi
perencanaan dan
keuangan OPD
Mewujudkan
Reformasi Birokrasi
OPD
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
OPD
2017 2018 2019 2020 2021 Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)
1 2 6 7 8 9 10 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1. Persentase peningkatan Nilai
Ekspor (%)
2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 1. Diseminasi Peraturan Perundang-
undangan perdagangan luar negeri
0 0 25 200 25 220 25 242 25 266
APBD IIDalam
Daerah
2. Sosialisasi Kebijakan
penyederhanaan prosedur dan
dokumen ekspor impor
0 0 35 170 35 187 35 206 35 226
APBD IIDalam
Daerah
3. Pendataan pelaku usaha Ekspor-
Impor Kabupaten Karimun
0 0 35 150 35 165 35 182 35 200
APBD IIDalam
Daerah
4. Koordinasi, Konsultasi dan
Penyusunan Laporan Realisasi
Ekspor-Impor
0 0 1 170 1 187 1 206 1 226
APBD IIDalam/ Luar
Daerah
5. Misi Dagang Dalam/Luar Negeri 1 1 330 1 363 1 399 1 439APBD II Luar Daerah
6. Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM
Pelaku Usaha tentang pemenuhan
pasar Ekspor-Impor
0 0 0 0 35 200 35 220 35 242
APBD IIDalam/ Luar
Daerah
1. Jumlah pasar berkualitas baik
(unit)
1 1 1 1 1 1. Pemantauan dan Publikasi Harga 0 200 54 350 54 385 54 424 54 466
APBD IIDalam
Daerah
2. Persentase Kenaikan Retribusi
Sektor Perdagangan (%)
7 7 7 7 7 2. Pemantauan Ketersediaan stok
bahan kebutuhan pokok di
distributor
0 0 26 200 26 220 26 242 26 266
APBD IIDalam
Daerah
3. Peningkatan Sistem dan Jaringan
Informasi Perdagangan (Pengadaan
Video Tron / Papan Informasi Harga)
0 0 1 233 1 256 1 282 1 310
APBD IIDalam
Daerah
4. Pemasangan Paving Block Pasar 0 0 1 268 0 295 0 324 0 357APBD I APBD II
APBN
Dalam
Daerah
5. Pembangunan / Revitalisasi Pasar 1 2,000 1 2,500 1 2,750 1 3,025 1 3,328 APBD I APBD II
APBN
Dalam
Daerah
6. Revitalisasi Komplek Pusat Jajan 1 0 1 3,000 1 3,300 1 3,630 1 3,993
APBD I APBD II
APBN
Dalam
Daerah
7. Pembangunan Pasar Tradisional
Dusun 1 Desa Sei Buluh Kec. Ungar
0 0 1 5,000 0 - 0 - 0 -
APBD I APBD II
APBN
Dalam
Daerah
8. Pembangunan Pasar Tradisional
Desa Pangke Kec. Meral Barat
0 0 1 5,000 0 - 0 - 0 -
APBD I APBD II
APBN
Dalam
Daerah
1. Perencanaan Pengadaan Tanah
untuk pembangunan Sarana
Perekonomian
1 70 0 0 0 0 0 0 0 0
APBD IIDalam
Daerah
1.
5 11 12Jumlah dokumen pelaku usaha
ekspor-impor yang mengikuti
sosialisasi
Jumlah dokumen Pelaku Usaha
Ekspor-Impor
2. Pengintegrasian dan
Perluasan Pasar
Dalam Negeri
Meningkatnya kawasan
pasar yang tertib,
nyaman dan
berwawasan lingkungan
Jumlah dokumen Realisasi
perdagangan ekspor impor
Jumlah pelaksanaan misi dagang
Jumlah dokumen pelaku usaha
ekspor-impor yang mengikuti
sosialisasi
3 4
Jumlah sarana perekonomian yang
berkualitas baik
Jumlah laporan perencanaan
pembebasan lahan
Jumlah pelaku usaha ekspor-impor
yang dilatih
Jumlah bahan pokok yang dipantau
Jumlah ketersediaan stok bahan
pokok
Jumlah papan publikasi yang
dipasang
Jumlah pasar yang direvitalisasi
Meningkatkan
perdagangan luar
negeri yang
berkualitas
Meningkatnya daya
saing dan perluasan
pasar ekspor
T A R G E T K I N E R J A D A N P E N D A N A A N
2017 2018 2019 2020 2021
Tahun 2016-2021Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral
Sumber
DanaLokasiNo. TUJUAN SASARAN STRATEGIS SASARAN PROGRAM INDIKATOR SASARAN KEGIATAN
TARGETKEGIATANPROGRAM INDIKATOR KEGIATAN
Rumusan Perencanaan KegiatanTABEL 6.4
Jumlah pasar yang direvitalisasi
Jumlah sarana perekonomian yang
dibangun
Jumlah sarana perekonomian yang
dibangun
Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
1.
2.
3.
2. Pelaksanaan dan Penyerahan Hasil
Pengadaan Tanah untuk
Pembangunan Sarana Perekonomian
0 0 1 370 0 0 0 0 0 0
APBD IIDalam
Daerah
4. Program Perdagangan Dalam
Negeri
1. Pengembangan Sarana Distribusi
Perdagangan dan kapasitas Logistik
Perdagangan
1 6,000 0 0 0 0 0 0 0 0
APBNDalam
Daerah
1. Persentase UTTP yang bertanda
tera sah yang berlaku (%)
1 1 1 1 1 1. Pendataan jenis dagang dan usaha di
Kabupaten Karimun
1 153 1 168 1 185 1 204 1 224
APBD IIDalam
Daerah
2. Persentase Kenaikan Nilai
Retribusi Sektor Pelayanan
Kemetrologian (%)
20 20 20 20 20 2. Bazar Hari Besar Keagamaan 3 208 3 229 3 251 3 277 3 304
APBD IIDalam
Daerah
3. Jumlah kasus pelanggaran
UTTP (kasus)
< 20 < 20 < 20 < 20 < 20 3. Operasi Pasar 0 0 12 380 12 418 12 460 12 506APBD II
Dalam
Daerah
4. Sosialisasi Peraturan Perundang-
undangan tentang perdagangan
0 0 50 200 50 220 50 242 50 266.2
APBD IIDalam
Daerah
1. Persentase penambahan potensi
UTTP (%)
2 2 2 2 2APBD II
Dalam
Daerah
2 Jumlah alat-alat ukur, takar,
timbang dan perlengkapannya
(UTTP) yang bertanda tera sah
yang berlaku (unit)
2500 2550 2601 2653 2706
APBD IIDalam
Daerah
6. Pengawasan Alat-alat Ukur , Takar,
Timbang dan Perlengkapannya
(UTTP) dan Barang Dalam Keadaan
Terbungkus (BDKT) di Kab. Karimun
2500 200 2550 220 2601 242 2653 266 2706 293
APBD IIDalam
Daerah
7. Pemutakhiran data UTTP se Kab.
Karimun
0 0 0 0 0 0 5000 250 0 0APBD II
Dalam
Daerah
8. Sosialisasi Alat-alat Ukur, Takar,
Timbang dan Perlengkapannya
(UTTP) yang Wajib Tera/ Tera Ulang
dan BDKT di Kabupaten Karimun
50 130 50 143 50 157 50 173 50 190
APBD IIDalam
Daerah
9. Penyuluhan tentang alat-alat UTTP
dan BDKT dan Penggunaan satuan
ukuran
100 150 100 136 100 150 100 165 100 181
APBD IIDalam
Daerah
10. Penyuluhan Pemakaian Takaran bagi
Pengecer BBM di Kabupaten
Karimun
50 150 50 165 50 182 50 200 0 220
APBD IIDalam
Daerah
11. Sertifikasi ISO Sistem Pelayanan
Kemetrologian (ISO 9001 / ISO
17025)
0 0 0 0 1 250 0 0 1 250
APBD IIDalam/ Luar
Daerah
Meningkatkan sistem
distribusi dan usaha
perdagangan
1. Jumlah pelaku usaha
perdagangan dan umum yang
dibina (orang)
50 50 50 50 50 1. Pendataan Pedagang Kaki Lima dan
Informal
0 0 1 150 0 0 0 182 0 0
APBD IIDalam
Daerah
2. Pembinaan dan Pemberdayaan
Pedagang kaki lima dan Informal
0 0 0 0 40 150 0 0 40 165
APBD IIDalam
Daerah
3. Peningkatan Sistem Keamanan dan
Ketertiban Pedagang Kaki Lima
1 150 0 0 0 0 0 0
APBD IIDalam
Daerah
Jumlah pelaksanaan bazar (kali)
Peningkatan Iklim
Usaha Perdagangan
yang kondusif
Terciptanya Sistem
Perdagangan yang tertib
Jumlah pelaku usaha memahami
tentang peraturan perundangan
Pelayanan Tera/Tera Ulang Alat-Alat
Ukur, Takar, Timbang dan
Perlengkapannya (UTTP) di Kab.
Karimun
Meningkatnya
Pembinaan Pengelolaan
Pasar, Pedagang Kaki
Lima dan Informal
5.
2. Pengintegrasian dan
Perluasan Pasar
Dalam Negeri
Meningkatnya kawasan
pasar yang tertib,
nyaman dan
berwawasan lingkungan
Jumlah persil lahan
Jumlah sarana yang dibangun
385 423.5
Jumlah dokumen Direktori jenis
usaha/dagang yang berizin (dok)
Jumlah lingkungan perdagangan yang
tertib dan aman
Jumlah pelaksanaan operasi pasar
(kec)
512.44
Jumlah dokumen direktori Pedagang
Kaki Lima
Jumlah wajib tera/ tera ulang yang
memiliki alat ukuran dan BDKT yang
diawasi (unit)
Jumlah UTTP yang bertanda tera sah
dan masih berlaku
Jumlah pedagang/pelaku
usaha/pelajar yang dibina
Jumlah jenis sertifikasi mutu
pelayanan yang dimiliki (jenis)
350
Jumlah pedagang Kaki Lima yang
dibina (orang)
465.85
Program Perlindungan
Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan
Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
Program Pembinaan
Pedagang Kaki Lima dan
Asongan
3.
5.
6.
Meningkatkan
kualitas pelayanan
dan mewujudkan
pasar yang baik
1. Direktori Jenis Usaha
Perdagangan (database)
1 1 1 1 1 1. Pelatihan manajemen pengelolaan
pasar bagi petugas pengelola pasar
0 0 20 350 0 385 0 423.5 20 465.85
APBD II
Luar Daerah
2. Pendataan Gudang bahan pokok,
barang dan jasa di Kab. Karimun
0 0 50 200 50 220 50 242 50 266
APBD IIDalam
Daerah
3. Pelatihan manajemen perdagangan
bagi pedagang tradisional
0 0 30 255 30 280.5 30 309 30 339
APBD IIDalam
Daerah
4. Diseminasi Peraturan perundang-
undangan tentang perdagangan
dalam negeri
0 0 0 - 50 200 50 220 50 242
APBD IIDalam
Daerah
5. Verifikasi dan IdentifikasiToko
Modern dan Tempat Penjualan
Minuman Beralkohol
0 0 1 300 1 330 0 0 363
APBD IIDalam
Daerah
1. Persentase Koperasi Aktif (%) 1 1 1 1 1 1. Pendidikan dan latihan keterampilan
teknis produksi Olahan Hasil Laut
Bagi UMKM
0 0 17 315 17 347 17 381 17 419
APBD II
2. Workshop peran lembaga penjamin
kredit KUKM bagi Koperasi dan UKM
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
3. Temu bisnis bagi pelaksana /
pembina koperasi dan UKM
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
4. Bimtek pengelolaan usaha simpan
pinjam, pola tanggung renteng,
pendamping bagi KSP / USP
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
5. Pelatihan Pemasaran dan
Pembiayaan Produk Ekspor bagi
UMKM
0 0 25 200 25 220 25 242 25 266
APBD II
6. Pendidikan dan latihan keterampilan
teknis dan manajemen bagi KUMKM
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
7. Bimtek penyusunan program
kegiatan dan pelaksanaan kinerja
koperasi
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
8. Temu Bisnis Bagi Pelaku Usaha
KUMKM
0 0 20 380 20 418 20 460 20 506
APBD II
9. Bimtek Peningkatan Usaha dan
Manajemen Pengusaha Mikro Kecil
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
Teridentifikasinya
legalitas tempat usaha
Meningkatkan
Pembinaan dan
Peran Koperasi dan
UMKM
Meningkatnya KUMKM
berkualitas
Jumlah pelaku, pengelola, tenaga
penyuluh/pembina koperasi UKM
yang dibina
Jumlah pelaku KUKM yang difasilitasi
workshop
Jumlah pelaku/pembina KUKM yang
mengikuti temu bisnis
Jumlah pelaku, pengelola, tenaga
penyuluh/pembina koperasi UKM
yang mengikuti pelatihan dan
bimbingan
Jumlah dokumen Direktori pertokoan
dan Tempat Usaha (dok)
Jumlah pelaku usaha perdagangan
yang dibina
Jumlah pergudangan, pertokoan dan
waralaba yang teridentifikasi
Jumlah pedagang/umum yang telah
mengikuti sosialisasi dan pembinaan
Jumlah pengelola pasar yang dibinaProgram Pengembangan
Perdagangan Dalam Negeri
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
7.
8.
10. Pelatihan Strategi Pemasaran Bagi
UMKM
0 0 40 232 40 255 40 281 40 309
APBD II
11. Pameran Promosi Produk KUMKM 0 0 25 307 25 338 25 371 25 409
APBD II
12. Pendidikan dan latihan keterampilan
teknis produksi Olahan
0 0 25 380 25 418 25 460 25 506
APBD II
13. Sosialisasi proses izin usaha mikro
kecil
12 176 0 0 0 0 0 0 0 0
APBD II
14. Sosialisasi Proses Pelaksanaan
penerbitan IUMK bagi Kasi paten
dan Pengelola Lapangan Koperasi se
Kab. Karimun
0 0 0 205 0 0 0 0 0 0
APBD II
15. Sarana promosi dan pemasaran hasil
produk pelaku UMKM
0 0 1/12 224 1/12 246 1/12 271 1/12 298
APBD II
16. Monitoring dan Evaluasi Penerima
dan Pemanfaatan Penguatan
Permodalan bagi Koperasi dan UKM
0 230 38 253 38 278 38 306 38 337
APBD II
2. Persentase pertumbuhan
pelaku usaha mikro (%)
40 41 43 45 48 1 Sosialisi peraturan perundang-
undangan tentang KUKM
0 0 30 203 30 223 30 246 30 270
APBD II
2 Diklat teknis perkoperasian bagi
pengurus dan koperasi baru
0 0 30 185 30 204 30 224 30 246
APBD II
3 Pelatihan standarisasi kompetensi
kerja nasional indonesia koperasi
jasa keuangan (Skkni-Kjk) bagi
koperasi dan pembina
0 0 35 243 35 267 35 294 35 323
APBD II
4 Pelatihan Strategi dan Manajemen
bagi Pengurus Koperasi Simpan
Pinjam Khusus Perempuan
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
3. Jumlah KSP/USP yang
dimonitoring (unit)
100 100 100 100 100 1. On the Job Training (OJT) bagi
pengurus koperasi dan pembina
kabupaten
17 300 17 330 17 363 17 399 17 439
APBD II
2. Bimtek Penilaian kesehatan Koperasi
bagi pembina dan pengelola
0 0 25 350 25 385 25 424 25 466
APBD II
3. Pelatihan peningkatan kapasitas
tingkat lanjut 2 perkoperasian bagi
penyuluh dan pembina
21 300 21 330 21 363 21 399 21 439
APBD II
4. Pelatihan Manajemen Permodalan
Koperasi Bagi Pengurus Koperasi
21 300 21 330 21 363 21 399 21 439
APBD II
5. Pelatihan Manajemen Bisnis Bagi
Koperasi dan UKM
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266APBD II
6. Sosialisasi Peraturan Perkoperasian 60 203 0 0 60 246 0 0APBD II
Meningkatkan
Pembinaan dan
Peran Koperasi dan
UMKM
Meningkatnya KUMKM
berkualitas
Jumlah peserta
Jumlah tenaga penyuluh/pembina
koperasi yang mengikuti pelatihan
Jumlah pelaku, pengelola, tenaga
penyuluh/pembina koperasi UKM
yang mengikuti pelatihan dan
bimbingan
Sarana (tempat)promosi produk
unggulan yang dilaksanakan
Jumlah peserta
Jumlah pengurus KUKM yang dibina
Jumlah peserta UMKM
Jumlah Sosialisasi
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
Program Penguatan
Kelembagaan Koperasi
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
8.
9.
10.
7. Diklat Pengawasan bagi Pengawas
koperasi Se- Kabupaten Karimun
40 200 40 220 40 242 40 266 40 293
APBD II
1. Persentase KUKM yang di bina 1. Monitoring dan Evaluasi Penerima
dan Pemanfaatan Perkuatan
pemodalan bagi KSP/USP koperasi
dan UKM
38 200 38 220 38 242 38 266 38 293
APBD II
2. Pembinaan dan Pemberdayaan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
12 300 12 360 12 396 12 436 12 479
APBD II
3. Pelatihan strategi pengembangan
usaha KUKM
25 200 25 220 25 242 25 266 25 293
APBD II
4. Pelatihan Peningkatan Kapasitas
Tingkat Lanjut Perkoperasian Bagi
Penyuluh dan Pembina
50 300 21 360 21 396 21 436 21 479
APBD II
2. Persentase Tenaga penyuluh
yang di bina (%)
100 100 100 100 100 12. Program Penciptaan Iklim
Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif
1. Pembangunan gedung, workshop
koperasi, UKM beserta peralatan
meubeler
1 3,500 0 3,850 0 4,235 0 4,659 0 5,124
APBD II
3. Persentase Peningkatan Usaha
Mikro (%)
10 10 10 10 10 13. Program Peningkatan
Penghidupan Berkelanjutan
Berbasis Usaha Mikro
1. Workshop entrepreneur Motivation
bagi pengurus koperasi dan pelaku
UKM
25 200 25 232 25 255 25 281 25 309
APBD II
2. Magang Pengrajin Batik 0 0 25 185 20 204 20 224 20 246 APBD II
1. Persentase produk usaha
kecil/mikro unggulan yang
dipromosikan (%)
8 13 13 13 13 1. Pameran Promosi Kabupaten/Kota
di Provinsi Kepri (MTQ)
75 300 80 400 90 420 100 441 120 463
APBD II
2. Pameran Produk Unggulan Daerah 75 0 80 290 90 319 100 351 120 386APBD II
3. Pameran Promosi Kabupaten/kota
dalam rangka Hari Koperasi Nasional
75 0 80 336 90 369.6 100 407 120 447
APBD II
4. Promosi dan Perluasan Pemasaran
Produk KUKM
75 0 80 387 90 425.7 100 468 120 515
APBD II
5. Pameran Investrade di Pulau
Sumatera
75 0 80 285 90 313.5 100 345 120 379APBD II
6. Pekan Raya Produk Kerajinan
Karimun
1 200 1 220 1 242 1 266 1 293APBD II
2. Jumlah pameran / promosi
produk daerah yang
dilaksanakan (kali)
7 7 7 7 7 15. Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Fasilitas
Umum
1. Pembangunan Sarana dan Prasarana
penunjang Pelaksanaan MTQ
Tingkat Provinsi Kepulauan Riau
1 250 1 275 1 303 1 333 1 366
APBD II
16. Program Penataan Peraturan
Perundang-Undangan
1. Penyusunan Rancangan Peraturan
Bupati tentang Pengawasan
Koperasi
0 0 1 200 0 0 0 0 0 0
APBD II
1. Pendataan dan koordinasi
kebutuhan penyediaan dan
distribusi kelistrikan daerah.
1 150 1 150 1 165 1 182 1 200
APBD II
2. Inventarisasi dan Pendataan
Kebutuhan penyaluran Migas
Kabupaten
1 150 1 150 1 165 1 182 1 200
APBD II
3. Inventarisasi dan Pendataan Potensi
Pemanfaatan langsung Panas Bumi
1 150 1 150 1 165 1 182 1 200
APBD II
4. Survey Potensi Cadangan Energi
Panas Bumi
0 150 1 150 1 165 1 182 1 200
APBD II
5. Studi Perbandingan Pemanfaatan
Langsung Panas Bumi
0 150 2 300 2 330 2 363 2 399
APBD II
100 100
Jumlah Dokumen Laporan Migas
Jumlah Dokumen Pemanfaatan
langsung panas bumi
Program Pengembangan
Data/Informasi
100
Mewujudkan produk
unggulan daerah
yang berdaya saing
Berkembangnya
ekonomi kerakyatan
berbasis maritim dan
pertanian
Mendorong
peningkatan
data/informasi bagi
perencanaan
pembangunan
Meningkatnya Data/
Informasi Pemerataan
Infrastruktur Dasar
Meningkatnya
pengelolaan dan
kualitas layanan
data/informasi
1 Persentase pemutakhiran data
informasi OPD (%)
100 100
Mewujudkan
KUMKM yang
berkualitas,
produktif, mandiri
dan berdaya saing
Meningkatnya Kualitas
SDM Wira Usaha
KUMKM
Jumlah pelaku KUKM yang dibina
Jumlah pembinaan KUKM (kec)
Jumlah sarana KUKM yang dibangun
Jumlah peserta
Jumlah kegiatan monitoring terhadap
para debitur kredit
Jumlah penyuluh/pembina yang
mendapat pelatihan tingkat lanjut
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
Jumlah pengurus/pelaku KUKM yang
dibina
Jumlah peserta yang dibina
Volume promosi produk usaha
kecil/mikro unggulan
Jumlah produk unggulan daerah
Volume promosi produk usaha
kecil/mikro unggulan
Volume promosi produk usaha
kecil/mikro unggulan
Jumlah produk unggulan daerah
Jumlah even promosi kreativitas
kerajinan
Jumlah sarana promosi yang
dibangun/diadakan
Jumlah draft rancangan produk
hukum
Jumlah Dokumen Laporan Energi
Kelistrikan
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
10.
11.
14.
17.
6. DED Pembangunan Pemanfaatan
Langsung Panas Bumi di Desa
Tanjung Hutan Kecamatan Buru
0 0 1 150 1 165 1 182 1 200
APBD II
7. Pedataan Desa Belum Berlistrik 0 0 1 101 1 111 0 122 1 334APBD II
8. Penyusunan Profil Dinas 0 0 1/50 150 0 0 1/50 150 0 0
APBD II
9. Koordinasi dan Monitoring Distribusi
Migas Kabupaten Karimun 0 0 12 300 12 330 12 363 12 399 APBD II
1. Kapasitas pembangkit listrik
(PLTD/PLTU) yang beroperasi
melayani masyarakat (unit)
1. Pemeliharaan Jaringan Listrik 0 0 1 251 0 0 1 250 0 0
APBD I APBD II
APBN
2. Jumlah dan kapasitas
pembangkit listrik EBT yang
beroperasi (unit)
2 2 2 2 2 2. Operasional Genset Portable 0 0 2 256 2 282 2 310 2 341
3. Jumlah Pemanfaatan Langsung
Panas Bumi (unit)
1 1 1 1 1 3. Pemeliharaan Penerangan Jalan
Umum (PJU) Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS)
0 0 13 150 13 165 13 182 13 200
APBD I APBD II
APBN
4. Pembuatan dan Pemasangan Patok
Pada Titik Lokasi Sumber Panas
Bumi di Kec. Buru
0 0 7 50 0 0 0 0 0 0
APBD I APBD II
APBN
5. Monitoring Panas Bumi di Desa
Tanjung Hutan Kec. Buru
0 0 7 200 7 220 7 242 7 266 APBD II
6. Pembangunan Jaringan Listrik 0 5 Km 3,000 5 Km 3300 5 Km 3630 5 Km 3993APBD I APBN
7. Pengadaan Lampu Penerangan Jalan
Umum (PJU)
0 20 unit 300 20 unit 330 20 unit 363 20 unit 399
APBD I APBN
8. Pemasangan Instalasi Listrik Gedung
Perkantoran Dinas
0 1 Gedung 200 1 Gedung 220 1 Gedung 242 1 Gedung 266APBD I APBD II
APBN
9. Pengadaan Jasa Konsultansi
Perencanaan DED Bidang
Pengembangan ESDM
0 2 110 2 121 2 133 2 146
APBD I APBD II
APBN
19. Program Kebijakan Subsidi
Listrik Tepat Sasaran
1. Pendataan Pelaksanaan Kebijakaan
Subsidi Listrik Tepat Sasaran
>20 0 >19.5 150 >19 165 >18.5 182 >18 200
APBD II
1. Persentase temuan BPK yang
ditindaklanjuti (%)
100 100 100 100 100 1. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Kegiatan Dinas
1/12 180 1/12 198 1/12 218 1/12 240 1/12 264
APBD II
2. Penyusunan Laporan Keuangan dan
Aset
1/12 30 1/12 33 1/12 36 1/12 40 1/12
44 APBD II
3. Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
1/10 30 1/10 33 1/10 36 1/10 40
1/10
44
APBD II
4. Pengukuran Indikator Kinerja OPD 1/15 200 1/15 200 1/15 200 1/15 200 1/15 200APBD II
2. Persentase Temuan Inspektorat
Daerah yang ditindaklanjuti (%)
100 100 100 100 100 1. Penyusunan/Revisi Rencana
Strategis (Renstra) OPD
1/10 30 0 0 0 0 0 0 1/15 44
APBD II
3. Persentase pemenuhan laporan
perencanaan, capaian kinerja,
keuangan dan aset
100 100 100 100 100 2. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) 1/10 30 1/15 33 1/15 36 1/15 40 1/15 44
APBD II
Jumlah Dokumen laporan
perencanaan
Program Pengembangan
Data/Informasi
Jumlah laporan perencanaan
(dok/buku)
Meningkatnya akses
masyarakat terhadap
layanan energi
Mewujudkan
Reformasi Birokrasi
OPD
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
OPD
Mendorong
Optimalisasi
pengelolaan
pemanfaatan energi
Meningkatnya
capaian kinerja
program dan
evaluasi
perencanaan dan
keuangan OPD
Jumlah patok yang dipasang
Jumlah minitoring
Program Pembinaan dan
Pengembangan ESDM
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Jumlah Dokumen
Jumlah buku penyajian
data/informasi OPD
Jumlah koordinasi dan minitoring
Migas (12 bulan)
Jumlah Laporan (dok/buku)
Jumlah pelaksanaan monitoring
kegiatan
Jumlah jaringan/instalasi listrik yang
terpelihara
Jumlah genset yang
dirawat/operasikan
Jumlah PJU - LTS yang dipelihara
Persentase masyarakat penerima
listrik subsidi PLN (%)
18.
20.
21.
17.
4. Persentase pelaporan dokumen
perencanaan yang tepat waktu
100 100 100 100 100 3. Peningkatan Data Perencanaan OPD 0 100 1/5 110 1/5 121 1/5 133 1/5 146
APBD II
4. Sosialisasi/Publikasi Kegiatan OPD
melalui Pameran dan Pawai Daerah
0 100 1 110 1 121 1 133 1 146
APBD II
5. Persentase pelaporan dokumen
keuangan dan aset yang tepat
waktu
100 100 100 100 100 23. Program Penataan dan
Penyempurnaan Kebijakan
Sistem dan Prosedur
Pengawasan
1. Penyusunan dan Penetapan Standar
Pelayanan Minimal OPD
0 0 1/100 100 1/100 100 0 0 0 0
APBD II
1. Peningkatan Pelayanan Administrasi
Umum dan Operasional Perkantoran
12 2,500 12 2,750 12 3,025 12 3,328 12 3,660
APBD II
2. Pelayanan Administrasi Operasional
Perkantoran Pengelolaan Costal
Area
12 700 12 770 12 847 12 932 12 1,025
APBD II
3. Peningkatan Pelayanan Administrasi
Umum dan Operasional Perkantoran
Dewan Kerajinan Nasional Daerah
(Dekranasda)
12 450 12 495 12 545 12 599 12 659
APBD II
1. Pendidikan dan Pelatihan SDM
Aparatur
10 150 10 165 10 182 10 200 10 220
APBD II
2. Pelatihan Pengelolaan Pemanfaatan
Panas Bumi
0 0 5 150 5 165 0 0 0 0APBD II
3. Pelatihan Energi dan
Ketenagalistrikan
0 0 5 150 5 165 0 0 0 0APBD II
4. Pelatihan Hilir Minyak dan Gas
(Migas)
0 0 5 200 5 220 0 0 0 0APBD II
5. Pendidikan dan Pelatihan SDM
Aparatur bidang Perdagangan
0 0 8 370 8 407 8 448 8 492
APBD II
6. Pelatihan Peningkatan SDM
aparatur tentang Pemenuhan pasar
Ekspor dan Impor
0 0 8 150 8 165 8 182 8 200
APBD II
7. Diklat teknis dan fungsional di
bidang Kemetrologiaan
5 150 5 165 5 182 5 200 5 220
APBD II
8. Workshop Peningkatan Sumber
Daya Manusia tentang pemahaman
ketentuan-ketentuan di bidang
perdagangan
0 0 30 150 30 165 30 182 30 200
APBD II
9. Koordinasi dan knowledge sharing
tentang Kemetrologian (Direktorat
Metrologi, Balai Standardisasi
Metrologi Legal Regional I dan
Lembaga Metrologi lain)
0 0 4 250 4 275 4 303 4 333
APBD II
1. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari
Tertentu
90 0 0 0 90 325 0 0 0 0APBD II
2. Pengadaan Pakaian Dinas 90 0 90 325 0 0 0 0 0 0 APBD II
3. Pengadaan Pakaian Kerja
Kemetrologian dan Perlengkapannya
14 0 14 100 14 110 14 121 14 133
APBD II
4. Training Motivasi dan Team
Building Aparatur
70 0 70 220 0 0 70 266 0 0APBD II
1. Pengadaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
10 200 10 200 10 200 10 200 10 200.00
APBD II
2. Pengandaan Mebeleur Kantor 10 200 10 200 10 200 10 200 10 200.00 APBD II
3. Pengandaan Mebeleur Kantor
Kemetrologian
10 200 0 0 0 0 0 0 0 - APBD II
Jumlah pakaian kerja yang tersedia
Jumlah aparatur yang mendapat
motivasi
Jumlah Koordinasi yang dilaksanakan
Jumlah meubeliur yang tersedia
Jumlah Dokumen SPM
Jumlah laporan perencanaan
(dok/buku)
Jumlah sosialisasi
Mewujudkan
Reformasi Birokrasi
OPD
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
OPD
Meningkatnya
capaian kinerja
program dan
evaluasi
perencanaan dan
keuangan OPD
Jumlah pelayanan administrasi
perkantoran
Jumlah peralatan dan perlengkapan
kantor yang tersedia
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
21.
24.
25.
26.
27.
4. Pengadaan Partisi Kantor Jumlah partisi yang terpasang 1 200 1 200 1 200 1 200 1 200 APBD II
5. Pengadaan Partisi Kantor
Kemetrologian
1 200 1 200 1 200 1 200 1 200 APBD II
6. Pengadaan Peralatan Standar
Kemetrologian dan Perlengkapannya
25 250 25 275 25 500 25 550 25 605APBD I APBD II
APBN
7. Pengadaan Peralatan Pengukuran
dan Pengujian Teknis Pendukung
Kegiatan ESDM
0 0 3 150 3 165 3 182 3 200
APBD II
Pengadaan Partisi Ruangan Kantor
Kemetrologian
1 200 1 200 1 200 1 200 1 200 APBD II
8. Pengadaan Kendaraan Operasional
dinas
0 0 4 (roda 4 =2,
roda 2 = 2)
1,500 3(roda 4 =1,
roda 2 = 2)
500 3(roda 2 =3) 100 0 0
APBD II
9. Pemeliharaan/Renovasi Gedung
Dinas dan Pelayanan Kemetrologian
0 0 1 300 1 330 1 363 1 399
APBD II
Pembuatan Database dan Website
Dinas
0 0 1 75 0 0 0 0 0 0
APBD II
Pembiayaan Operasional dan
Pengelolaan Website Dinas
0 0 12 100 12 110 12 121 12 133APBD II
Pembangunan / Revitalisasi Sarana
dan Prasarana Sektor Perdagangan,
Koperasi, UKM dan ESDM
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
APBN
Revitalisasi Pasar Teluk Uma
Kecamatan Tebing dan
Pendampingan Fisik DAK 2015
(Tahap Penyelesaian Perkerjaan)
1 70,679,500.00 0 0 0 0 0 0 0 0
APBN
Pendampingan pelaksanaan
program kegiatan Perdagangan,
Koperasi, UKM dan ESDM
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
APBD II
Jumlah website
Jumlah pengelolaan website
Jumlah sarana prasarana
perekonomian yang
dibangun/revitalisasi
Persentase peralatan ukur / uji
standar kemetrologian yang tersedia
Jumlah peralatan ukur / uji yang
tersedia
Jumlah kendaraan operasional
Jumlah partisi yang terpasang
Jumlah partisi yang terpasang
Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
Program Dana Alokasi
Khusus (DAK)
Jumlah Pendampingan yang
dilaksanakan
Jumlah sarana prasarana
perekonomian yang
dibangun/revitalisasi
Jumlah Gedung yang berkualitas baik
Mewujudkan
Reformasi Birokrasi
OPD
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
OPD
Meningkatnya
capaian kinerja
program dan
evaluasi
perencanaan dan
keuangan OPD
Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
29.
27.
28.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
V-1
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang
bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
Strategi harus dijadikan salah satu rujukan. Rumusan strategi berupa pernyataan yang menjelaskan
bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai dan waktu pelaksanaannyanya harus sejalan dengan
serangkaian arah kebijakan.
5.1 Strategi
Strategi merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi. Satu strategi dapat terhubung dengan pencapaian satu sasaran. Dalam
hal beberapa sasaran terjalin dengan satu tema, satu strategi dapat dirumuskan untuk mencapai
gabungan beberapa sasaran tersebut.
Strategi dalam Renstra Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun 2016-2021, adalah langkah-langkah upaya
yang ditempuh untuk mewujudkan visi dan misi serta tujuan. Untuk itu langkah upaya yang
perlu dilakukan adalah:
1. Menyediakan infrastruktur yang maju dan modern untuk menunjang sektor industri
perdagangan dan pasar.
2. Membangun kawasan industri maju dan modern yang berbasis industri kecil dan menengah.
3. Mengembangkan industri pedesaan dengan mengembangkan sentra-sentra komoditi
unggulan yang berwawasan lingkungan berdasarkan potensi sumber daya alam dan manusia
yang unggul, kreatif, inovatif dan menunju kemandirian.
4. Mengembangkan infrastruktur energi untuk menunjang aktivitas dan perekonomian
masyarakat.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap aktifitas pertambangan dalam rangka
terwujudnya pertambangan yang berwawasan lingkungan.
Untuk mengimplementasikan strategi dalam rangka mencapai sasaran dan tujuan yang telah
telah ditetapkan, maka perlu dirumuskan kebijakan-kebijakan strategis yang menjadi pedoman
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
V-2
bagi perumusan dan operasionalisasi program lima tahun dari Renstra Dinas Perdagangan,
Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral. Kebijakan strategis
sebagaimana tersebut, adalah :
1. Mengembangkan sektor industri yang dapat menciptakan struktur ekonomi yang kuat
dengan menggunakan teknologi tepat guna serta memfaatkan sumber daya lokal yang ada
sehingga mempunyai value added dan meningkatkan daya beli masyarakat.
2. Meningkatkan penataan manajemen usaha baik dalam segi keuangan, pemasaran dan
organisasi agar dapat meningkatkan efisiensi, usaha, daya saing dan perluasan pasar.
3. Mengembangkan mekanisme pasar yang berkeadilan dengan memberikan akses yang lebih
luas kepada masyarakat.
4. Mengarahkan pembangunan sektor perdagangan dan peningkatan pengetahuan produsen
mengenai pasar dalam dan luar negeri, sehingga dapat meningkatkan daya saing.
5. Menyediakan sistem informasi harga bahan pokok agar konsumen dapat memperoleh
informasi yang baik dan akurat tentang perkembangan harga barang dan jasa yang beredar
di pasar modern maupun di pasar tradisional.
6. Menginventarisir data kelembagaan usaha perdagangan guna menciptakan penataan dan
penertiban para pelaku usaha perdagangan kecil dan menengah yang ada di Kabupaten
Karimun.
7. Meningkatkan sistem perlindungan konsumen melalui peneraan dan pengawasaan
penggunaan alat-alat ukur, timbang dan takar; dan barang dalam keadaan terbungkus
sehingga tercipta sistem perdagangan yang tertib dan berkeadilan.
8. Melaksanakan koordinasi dan penyampaian usulan kepada pemerintah provinsi dan pusat
dalam rangka pembangunan infrastrukstur energi daerah.
9. Melaksanakan koordinasi dan penyampaian laporan dasar kegiatan tambang di daerah
kepada pemerintah provinsi dan pusat dalam rangka meningkatkan pengawasan
pertambangan.
5.2 Arah Kebijakan
Arah kebijakan adalah pedoman untuk mengarahkan rumusan strategi yang dipilih agar
lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran dari waktu ke waktu selama 5 (lima) tahun.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
V-3
Rumusan arah kebijakan merasionalkan pilihan strategi agar memiliki fokus dan sesuai dengan
pengaturan pelaksanaannya.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
V-4
Tabel 5.1
TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN
VISI : “ TERWUJUDNYA KABUPATEN KARIMUN SEBAGAI PUSAT PERTUMBUHAN EKONOMI BERBASIS MARITIM YANG TERDEPAN BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA “
MISI I : Mewujudkan Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di luar Kawasan Perdagangan Bebas dan Belabuhan Bebas
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Mewujudkan Pertumbuhan
Ekonomi Di Luar Kawasan
Perdagangan Bebas Dan
Pelabuhan Bebas
Meningkatnya Aktivitas Ekonomi
Dipusat Pertumbuhan Ekonomi Baru
Pengembangan Kemitraan antara Pemerintah Daerah,
KPBPB, Dan Pelaku Usaha di Luar KPBPB dalam Rangka
Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Mendorong Kemitraan Antara Pemerintah
Daerah, KPBPB, Dan Pelaku Usaha Dalam
KPBPB Dalam Rangka Menumbuhkan
Perekonomian disekitar KPBPB
MISI II : Membangun Ekonomi Kerakyatan Yang Tangguh Berbasis Sumber Daya Maritim Dan Pertanian
Mengembangkan
Kewirausahaan Masyarakat
1. Mengembangkan
Kewirausahaan Masyarakat
Memantapkan Kewirausahaan Petani
Dan Nelayan
Meningkatkan fungsi pengawasan dan pembinaan
Koperasi
Melakukan Arahan, Binaan, dan Membuka
peluang pengembangan bagi pengurus
Koperasi
Penciptaan Produk Turunan Baru Dan Unggulan Melakukan Arahan, Binaan, Dan Membuka
Informasi Pengolahan Produk Pertanian dan
Perikanan
Peningkatan Akses Terhadap Teknologi Dan Informasi
Pengolahan
Membuka Informasi yang Luas Bagi
Pengembangan Pengolahan Produk Pertanian
dan Perikanan Melalui pemanfaatan IT
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
V-5
Peningkatan Pembangunan, Fungsi Pengawasan dan
Akses Pasar
Melakukan Kerjasama Dengan Negara
Konsumen
Membangun/revitalisasi Pusat Perekonomian
Daerah
Meningkatkan Perlindungan Konsumen dan
Pengamanan Perdagangan
Melakukan Kerjasama Perdagangan antar
Daerah
Menghubungkan Pelaku Usaha Yakni
Produsen Dengan Konsumen Dalam Daerah,
Luar Provinsi, Dan Mancanegara
Peningkatan kualitas SDM yang telaten dan berjiwa
wirausaha
Melakukan Pembinaan Dan Punyuluhan Pada
Pelaku UMKM
Meningkatkan Kemampuan Dan Pengetahuan
pelaku UMKM Melalui Pelatihan Dan Magang
Misi III : Memperkuat konektivitas antar wilayah dan pemerataan pembangunan
Meningkatnya Pemerataan
Infrastruktur Dasar
Meningkatnya akses masyarakat
terhadap layanan energi listrik
Perluasan cakupan wilayah penyediaan listrik bagi
masyarakat terutama untuk pulau-pulau dan desa-
desa terpencil
Menguatkan koordinasi pembagian peran
daerah, provinsi dan pusat dalam penyediaan
listrik
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
V-6
Memperluas cakupan wilayah penyediaan
listrik untuk pulau-pulau dan desa-desa
terpencil
Menyusun masterplan pembangunan layanan
listrik
Meningkatnya penggunaan energi
listrik yang bersumber dari potensi
energi alternatif dan terbarukan
Peningkatan pemanfaatan aneka energi baru
terbarukan untuk pembangkit listrik
Menerapkan kebijakan harga dan insentif yang
tepat untuk mendorong investasi di bidang
energi baru terbarukan
Meningkatkan pemanfaatan aneka energi baru
terbarukan untuk pembangkit listrik melalui
kerjasama dengan pihak swasta
Mengidentifikasi energi terbarukan yang dapat
dimanfaatkan dan dikembangkan terutama
pada daerah-daerah yang terpencil dan masih
sulit untuk dijangkau oleh jaringan distribusi
listrik
Membangun infrastruktur kelistrikan yang
bersumber dari energi terbarukan dikhususkan
pada daerah-daerah yang terpencil dan masih
sulit untuk dijangkau oleh jaringan distribusi
listrik
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
V-7
Misi VII : Mewujudkan birokrasi yang professional, bersih dan melayani
Meningkatkan transparansi
dan akuntabilitas
pemerintahan
Meningkatnya transparansi dan
akuntabilitas pemerintah
Peningkatan pengawasan pengelolaan keuangan
daerah
Meningkatkan pengawasan pengelolaan
keuangan daerah berbasis e-planning dan e-
budgeting
Peningkatan kualitas SDM aparatur dan kelembagaan
pengelolaan keuangan daerah
Mengadakan pelatihan bagi aparatur pengelola
keuangan daerah secara bertahap dan
berkelanjutan
Peningkatan kualitas sistem pengelolaan keuangan
daerah
Meningkatkan kualitas sistem perencanaan
dan penganggaran, serta sistem manajemen
pengelolaan keuangan daerah
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021
V-8
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VI-1
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
SERTA PENDANAAN
Cara untuk mencapai tujuan dan sasaran merupakan rencana yang menyeluruh dan
terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi penetapan kebijakan dan program
operasional. Untuk itu diperlukan strategi yang tepat melalui program dan kegiatan yang
sistematis dalam upaya merealisasikan visi dan misi yang telah ditetapkan.
6.1 Program
Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terintegral yang
dilaksanakan oleh organisasi guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui
kebijakan organisasi. Kebijakan organisasi tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk
program yang terangkum dalam uraian sebagai berikut :
Tabel 6.1
Matrik Program Teknis dan Generik/Pendukung
I. PROGRAM TEKNIS :
1 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
2 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
3 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
4 Program Perdagangan Dalam Negeri
5 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
6 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
7 Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri
8 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
9 Program Penguatan Kelembagaan Koperasi
10 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
11 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
12 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
13 Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro
14 Program Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
15 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Umum
16 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VI-2
17 Program Pengembangan Data/Informasi
18 Program Pembinaan dan Pengembangan ESDM
19 Program Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran
20 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
21 Program Dana Alokasi Khusus (DAK)
22 Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
23 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
II. PROGRAM GENERIK/PENDUKUNG :
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
5 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
6.2 Kegiatan
Kegiatan merupakan tindakan nyata Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
ESDM Kabupaten Karimun dalam jangka waktu tertentu yang dilaksanakan sesuai dengan
rencana strategis organisasi dan tertuang dalam formulir Rencana Kerja Program Tahunan
(RKPT 2016 – 2021).
Tabel 6.2
Matrik Program dan Indikasi Kegiatan
PROGRAM INDIKASI KEGIATAN
1 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor
1 Diseminasi Peraturan Perundang-undangan Perdagangan Luar Negeri
2 Sosialisasi Kebijakan Penyederhanaan Prosedur dan Dokumen Ekspor Impor
3 Pendataan pelaku usaha Ekspor-Impor Kabupaten Karimun
4 Koordinasi, Konsultasi dan Penyusunan Laporan Realisasi Ekspor-Impor
5 Misi Dagang Dalam/Luar Negeri
6 Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM Pelaku Usaha tentang pemenuhan pasar Ekspor-Impor
2 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
7 Pemantauan dan Publikasi Harga
8 Pemantauan Ketersediaan stok bahan kebutuhan pokok di distributor
9 Peningkatan Sistem dan Jaringan Informasi Perdagangan (Pengadaan Video Tron / Papan Informasi Harga)
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VI-3
10 Pemasangan Paving Block Pasar
11 Pembangunan / Revitalisasi Pasar
12 Revitalisasi Komplek Pusat Jajan
3 Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
13 Perencanaan Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Sarana Perekonomian
14 Pelaksanaan dan Penyerahan Hasil Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Sarana Perekonomian
4 Program Perdagangan Dalam Negeri
15 Pengembangan Sarana Distribusi Perdagangan dan Kapasitas Logistik Perdagangan
5 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
16 Pendataan Jenis Dagang dan Usaha di Kabupaten Karimun
17 Bazar Hari Besar Keagamaan
18 Operasi Pasar
19 Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan tentang Perdagangan
20 Pelayanan Tera/Tera Ulang Alat-Alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) di Kab. Karimun
21 Pengawasan Alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) dan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) di Kab. Karimun
22 Pemutakhiran data UTTP se Kab. Karimun
23 Sosialisasi Alat-alat Ukur , Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) yang Wajib Tera/ Tera Ulang dan BDKT di Kabupaten Karimun
24 Penyuluhan tentang alat-alat UTTP dan BDKT dan Penggunaan Satuan Ukuran
25 Penyuluhan Pemakaian Takaran bagi Pengecer BBM di Kabupaten Karimun
26 Sertifikasi Sistem Pelayanan Kemetrologian (ISO 9001 / ISO 17025)
27 Koordinasi dan Monitoring Distribusi Migas Kabupaten Karimun
6 Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
28 Inventarisasi dan Strukturalisasi Data Pedagang Kaki Lima dan Informal
29 Pembinaan dan Pemberdayaan Pedagang kaki lima dan Informal
30 Peningkatan Sistem Keamanan dan Ketertiban Pedagang Kaki Lima
7 Program Pengembangan Perdagangan Dalam Negeri
31 Pelatihan Manajemen Pengelolaan Pasar bagi Petugas Pengelola Pasar
32 Pendataan Gudang Bahan Pokok, Barang dan Jasa di Kabupaten Karimun
33 Pelatihan Manajemen Perdagangan bagi Pedagang Tradisional
34 Diseminasi Peraturan perundang-undangan tentang perdagangan dalam negeri
35 Verifikasi dan Identifikasi Toko Modern dan Tempat Penjualan Minuman Beralkohol
8 Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
36 Pendidikan dan Latihan Keterampilan Teknis Produksi Olahan Hasil Laut Bagi UMKM
37 Workshop Peran Lembaga Penjamin Kredit KUKM bagi Koperasi dan UKM
38 Temu Bisnis bagi Pelaksana / Pembina Koperasi dan UKM
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VI-4
39 Bimtek pengelolaan usaha simpan pinjam, pola tanggung renteng, pendamping bagi KSP/USP
40 Pelatihan Pemasaran dan Pembiayaan Produk Ekspor bagi UMKM
41 Pendidikan dan latihan keterampilan teknis dan manajemen bagi KUMKM
42 Bimtek penyusunan program kegiatan dan pelaksanaan kinerja koperasi
43 Temu Bisnis Bagi Pelaku Usaha KUMKM
44 Bimtek Peningkatan Usaha dan Manajemen Pengusaha Mikro Kecil
45 Pelatihan Strategi Pemasaran Bagi UMKM
46 Pameran Promosi Produk KUMKM
47 Sosialisasi proses izin usaha mikro kecil
48 Sosialisasi Proses Pelaksanaan penerbitan IUMK bagi Kasi paten dan Pengelola Lapangan Koperasi se Kab. Karimun
49 Sarana promosi dan pemasaran hasil produk UMKM
50 Monitoring dan Evaluasi Penerima dan Pemanfaatan Penguatan Permodalan bagi Koperasi dan UKM
9 Program Penguatan Kelembagaan Koperasi
51 Sosialisi peraturan perundang-undangan tentang KUKM
52 Diklat teknis perkoperasian bagi pengurus dan koperasi baru
53 Pelatihan standarisasi kompetensi kerja nasional indonesia koperasi jasa keuangan (Skkni-Kjk) bagi koperasi dan pembina
54 Pelatihan Strategi dan Manajemen bagi Pengurus Koperasi Simpan Pinjam Khusus Perempuan
10 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
55 On the Job Training (OJT) bagi pengurus koperasi dan pembina kabupaten
56 Bimtek Penilaian kesehatan Koperasi bagi pembina dan pengelola
57 Pelatihan peningkatan kapasitas perkoperasian bagi penyuluh dan pembina
58 Pelatihan Manajemen Permodalan Koperasi Bagi Pengurus Koperasi
59 Pelatihan Manajemen Bisnis Bagi Koperasi dan UKM
60 Sosialisasi Peraturan Perkoperasian
61 Diklat Pengawasan bagi Pengawas koperasi Se- Kabupaten Karimun
11 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
62 Pembinaan dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
63 Pelatihan Strategi Pengembangan Usaha KUKM
64 Pelatihan Peningkatan Kapasitas Tingkat Lanjut Perkoperasian Bagi Penyuluh dan Pembina
12 Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif
65 Pembangunan gedung, workshop koperasi, UKM beserta peralatan meubeler
13 67 Workshop entrepreneur Motivation bagi pengurus koperasi dan pelaku UKM
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VI-5
Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro
68 Magang Pengrajin Batik
14 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
69 Pameran Promosi Kabupaten/Kota di Provinsi Kepri (MTQ)
70 Pameran Produk Unggulan Daerah
71 Pameran Promosi Kabupaten/kota dalam rangka Hari Koperasi Nasional
72 Promosi dan Perluasan Pemasaran Produk KUKM
73 Pameran Investrade
74 Pekan Raya Produk Kerajinan Karimun
15 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Fasilitas Umum
75 Pembangunan Sarana dan Prasarana penunjang Pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Kepulauan Riau
16 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
76 Penyusunan Rancangan Peraturan Bupati tentang Pengawasan Koperasi
17 Program Pengembangan Data/Informasi
77 Pendataan dan koordinasi kebutuhan penyediaan dan distribusi kelistrikan daerah.
78 Inventarisasi dan Pendataan Kebutuhan penyaluran Migas Kabupaten
79 Inventarisasi dan Pendataan Potensi Pemanfaatan langsung Panas Bumi
80 Survey Potensi Cadangan Energi Panas Bumi
81 Studi Perbandingan Pemanfaatan Langsung Panas Bumi
82 DED Pembangunan Pemanfaatan Langsung Panas Bumi di Desa Tanjung Hutan Kecamatan Buru
83 Pedataan Desa Belum Berlistrik
84 Penyusunan Profil Dinas
18 Program Pembinaan dan Pengembangan ESDM
85 Pemeliharaan Jaringan Listrik
87 Pembangunan Jaringan Listrik
88 Operasional Genset Portable
89 Pemeliharaan Penerangan Jalan Umum (PJU) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
90 Pembuatan dan Pemasangan Patok Pada Titik Lokasi Sumber Panas Bumi di Kec. Buru
91 Monitoring Panas Bumi di Desa Tanjung Hutan Kec. Buru
92 Pengadaan Lampu Penerangan Jalan Umum (PJU)
93 Pemasangan Instalasi Listrik Gedung
94 Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan DED Bidang Pengembangan ESDM
19 Program Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran
95 Pendataan Pelaksanaan Kebijakaan Subsidi Listrik Tepat Sasaran
20 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
96 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan Dinas
97 Penyusunan Laporan Keuangan dan Aset
98 Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
99 Pengukuran Indikator Kinerja OPD
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VI-6
21 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
100 Penyusunan/Revisi Rencana Strategis (Renstra) OPD
101 Penyusunan Rencana Kerja (Renja)
102 Peningkatan Data Perencanaan OPD
103 Sosialisasi/Publikasi Kegiatan OPD melalui Pameran danPawai Daerah
22 Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
104 Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal OPD
23 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
105 Peningkatan Pelayanan Administrasi Umum dan Operasional Perkantoran
106 Pelayanan Administrasi Operasional Perkantoran Pengelolaan Costal Area
107 Peningkatan Pelayanan Administrasi Umum dan Operasional Perkantoran Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)
24 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
108 Pendidikan dan Pelatihan SDM Aparatur
109 Pelatihan Pengelolaan Pemanfaatan Panas Bumi
110 Pelatihan Energi dan Ketenagalistrikan
111 Pelatihan Hilir Minyak dan Gas (Migas)
112 Pendidikan dan Pelatihan SDM Aparatur bidang Perdagangan
113 Pelatihan Peningkatan SDM aparatur tentang Pemenuhan pasar Ekspor-Impor
114 Diklat teknis dan fungsional di bidang Kemetrologiaan
115 Workshop Peningkatan Sumber Daya Manusia tentang pemahaman ketentuan-ketentuan di bidang perdagangan
116 Koordinasi dan knowledge sharing tentang Kemetrologian (Direktorat Metrologi, Balai Standardisasi Metrologi Legal Regional I dan Lembaga Metrologi lain)
25 Program Peningkatan Disiplin Aparatur
117 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu
118 Pengadaan Pakaian Dinas
119 Pengadaan Pakaian Kerja Kemetrologian dan Perlengkapannya
120 Training Motivasi dan Team Building Aparatur
26 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
121 Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
122 Pengandaan Mebeleur Kantor
123 Pengadaan Partisi Kantor
124 Pengandaan Mebeleur Kantor Kemetrologian
125 Pengadaan Partisi Kantor Kemetrologian
126 Pengadaan Peralatan Standar Kemetrologian dan Perlengkapannya
127 Pengadaan Peralatan Pengukuran dan Pengujian Teknis Pendukung Kegiatan ESDM
128 Pengadaan Kendaraan Operasional Dinas
129 Pemeliharaan/Renovasi Gedung Dinas dan Pelayanan Kemetrologian
27 130 Pembuatan Database dan Website Dinas
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VI-7
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
131 Pembiayaan Operasional dan Pengelolaan Website Dinas
28 Program Dana Alokasi Khusus (DAK)
132 Pembangunan dan peningkatan fisik Sarana dan Prasarana Sektor Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM
133 Revitalisasi Pasar Teluk Uma Kecamatan Tebing dan Pendamping Fisik DAK 2015 (tahap penyelesaian pekerjaan)
134 Pendampingan pelaksanaan program kegiatan Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM
Program dan kegiatan sebagaimana dijelaskan di atas diharapkan dapat menjawab
tantangan dan tanggung jawab Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun dalam andil membangun perekonomian
masyarakat dan menerapkan good governance di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Karimun.
Di bawah ini, disajikan Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok
Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan
Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun dengan target kinerja yang akan dicapai
setiap tahunnya.
2017 2018 2019 2020 2021 Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)
1 2 6 7 8 9 10 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1. Persentase peningkatan Nilai
Ekspor (%)
2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 1. Persentase Peningkatan
Pelaku Usaha Ekspor-
Impor (%)
12 15 17 19 21
2. Persentase Pelaku Usaha
Ekspor Impor yang dibina
(%)
12 15 17 19 21
1. Jumlah pasar berkualitas baik
(unit)
1 1 1 1 1 1. Jumlah bahan pokok
yang dipantau (jenis)
19 19 19 19 19
2. Persentase Kenaikan Retribusi
SektorPelayanan Perdagangan
(%)
7 7 7 7 7 2. Jumlah ketersediaan stok
bahan pokok (jenis)
54 54 54 54 54
2. Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
1. Jumlah inventaris aset
tanah untuk
pembangunan sarana
perekonomian (persil)
1 1 1 1 1
3. Program Perdagangan
Dalam Negeri
1. Jumlah Sarana
perekonomian yang
dibangun (unit)
1 1 1 1 1
1. Persentase UTTP yang
bertanda tera sah yang berlaku
(%)
1 1 1 1 1
2. Persentase Kenaikan Nilai
Retribusi Sektor Pelayanan
Kemetrologian (%)
20 20 20 20 20
3. Jumlah kasus pelanggaran
UTTP (kasus)
< 20 < 20 < 20 < 20 < 20
4. Meningkatkan
sistem distribusi dan
usaha perdagangan
1. Jumlah pelaku usaha
perdagangan dan umum yang
dibina (orang)
50 50 50 50 50 1. Program Pembinaan
Pedagang Kaki Lima dan
Asongan
1. Persentase pertumbuhan
pedagang kaki lima dan
asongan
0 0 17 298 19 328 21 361 23 397
5. Meningkatkan
kualitas pelayanan
dan mewujudkan
pasar yang baik
1. Direktori Jenis Usaha
Perdagangan (database)
1 1 1 1 1 1. Program Pengembangan
Perdagangan Dalam Negeri
1. Jumlah distributor lokal
bahan pokok (unit)
2 0 0 550 2 605 2 666 2 732
1. Persentase Koperasi Aktif (%) 1 1 1 1 1 1. Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
1. Jumlah Perluasan akses
KUKM ke pembiayaan
dan layanan keuangan
lainnya (unit)
100 176 100 4,083 100 4,266 100 4,692 100 5,162
2. Persentase pertumbuhan
pelaku usaha mikro (%)
40 41 43 45 48 2. Program Penguatan
Kelembagaan Koperasi
1.Jumlah koperasi yang
diawasi dan ditingkatkan
kualitas kelembagaan
dan usahanya (unit)
50 0 50 1,451 50 1,596 50 1,756 50 1,931
TABEL 6.3
Rumusan Perencanaan Program
Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral
Tahun 2016-2021
INDIKATOR PROGRAMTUJUAN 2017 2018 2019 2020 2021
T A R G E T K I N E R J A P E N D A N A A N
12
No. SASARAN STRATEGIS SASARAN PROGRAM INDIKATOR SASARAN PROGRAMTARGET
3 4 5
PROGRAM
11
2.
1.
3.
Meningkatnya KUMKM
berkualitas
Meningkatkan
Pembinaan dan
Peran Koperasi dan
UMKM
6.
Meningkatkan
perdagangan luar
negeri yang
berkualitas
Pengintegrasian dan
Perluasan Pasar
Dalam Negeri
Peningkatan Iklim
Usaha Perdagangan
yang kondusif
Terciptanya Sistem
Perdagangan yang tertib
Meningkatnya kawasan
pasar yang tertib,
nyaman dan
berwawasan lingkungan
Meningkatnya daya
saing dan perluasan
pasar ekspor
Meningkatnya
Pembinaan Pengelolaan
Pasar, Pedagang Kaki
Lima dan Informal
Teridentifikasinya
legalitas tempat usaha
Jumlah wajib tera/ tera
ulang (unit)
1. 2,500 2,800 4,529 3,058 4,937 2,367 2,500 3,458 2,700 4,154
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
1.
Program Perlindungan
Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan
1.
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan
Dalam Negeri
1.
3. Jumlah KSP/USP yang
dimonitoring (unit)
100 100 100 100 100 3. Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
1. Jumlah Koperasi Aktif
(unit)
338 1,100 339 1,933 340 1,903 341 2,339 342 2,303
1. Persentase KUKM yang di bina 1. Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
1. Jumlah debitur kredit
KUKM yang diawasi
50 800 50 889 50 978 50 1,076 50 1,183
2. Persentase Tenaga penyuluh
yang di bina (%)
100 100 100 100 100 2. Program Penciptaan Iklim
Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif
1. Jumlah sarana KUKM
yang dibangun
1 3,500 0 0 0 0 1 3,500 0 0
3. Persentase Peningkatan Usaha
Mikro (%)
10 10 10 10 10 3.Program Peningkatan
Penghidupan Berkelanjutan
Berbasis Usaha Mikro
1. Jumlah Usaha Mikro
(UMi)
210 200 210 417 210 459 210 505 210 555
1. Persentase produk usaha
kecil/mikro unggulan yang
dipromosikan (%)
8 13 13 13 13 1. Program Program
Peningkatan Promosi dan
Kerjasama Investasi
1. Peningkatan jenis produk
unggulan yang
dipromosikan (jenis)
75 263 80 276 90 289 100 304 120 319
2. Jumlah pameran / promosi
produk daerah yang
dilaksanakan (kali)
7 7 7 7 7 2. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Fasilitas Umum
1. Jumlah sarana promosi
yang dibangun
4 250 4 275 4 303 4 333 4 366
9. 1. Program Penataan
Peraturan Perundang-
Undangan
1. Jumlah Produk Hukum
Daerah yang diterbitkan
(peraturan)
0 0 1 200 0 0 0 0 0 0
1. Kuota BBM bersubsidi
(kiloliter)72,327 73,050 73,781
74,519 75,264
2. Rasio Elektrifikasi (%)80 82 84 86 88
3. Rasio energi baru
terbarukan (EBT) (%)31 32 33 34 35
1. Kapasitas pembangkit listrik
(PLTD/PLTU) yang beroperasi
melayani masyarakat (unit)
1. Program Pembinaan dan
Pengembangan ESDM
1.
2. Jumlah Pemanfaatan Langsung
Panas Bumi (unit)
1 1 1 1 1
3. Jumlah dan kapasitas
pembangkit listrik EBT yang
beroperasi (unit)
2 2 2 2 2 2. Program Kebijakan Subsidi
Listrik Tepat Sasaran
1. Persentase penerima
listrik subsidi >20 330 >19.5 363 >19 399 >18.5 439 >18 483
1. Persentase temuan BPK yang
ditindaklanjuti (%)
100 100 100 100 100 1. Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
1. Nilai AKIP OPD >60 370 >70 390 >75 394 >75 398 >80 403
2. Persentase Temuan
Inspektorat Daerah yang
ditindaklanjuti (%)
100 100 100 100 100 1. Persentase usulan
masyarakat yang
terakomodir dalam
dokumen perencanaan
5 5 5 5 5
3. Persentase pemenuhan
laporan perencanaan, capaian
kinerja, keuangan dan aset
100 100 100 100 100 2. Persentase usulan OPD
yang terakomodir dalam
APBD Propinsi
5 5 5 5 5
4. Persentase pelaporan
dokumen perencanaan yang
tepat waktu
100 100 100 100 100 3. Jumlah Program
Pemerintah Pusat yang
dilaksanakan OPD
1 1 1 1 1
750 1,301 1,266 1,543 1,732
260 286 315 346 381
667 17 983 17 8070 17 894 17
Meningkatnya KUMKM
berkualitas
Meningkatkan
Pembinaan dan
Peran Koperasi dan
UMKM
6.
7. Mewujudkan
KUMKM yang
berkualitas,
produktif, mandiri
dan berdaya saing
Meningkatnya Kualitas
SDM Wira Usaha
KUMKM
Mewujudkan produk
unggulan daerah
yang berdaya saing
Meningkatnya
Pertumbuhan KUMKM
8.
11.
10.
Mendorong
Optimalisasi
pengelolaan
pemanfaatan energi
Meningkatnya akses
masyarakat terhadap
layanan energi
11.
Mendorong
peningkatan
data/informasi bagi
perencanaan
pembangunan
Meningkatnya Data/
Informasi Pemerataan
Infrastruktur Dasar
Meningkatnya
capaian kinerja
program dan
evaluasi
perencanaan dan
keuangan OPD
Mewujudkan
Reformasi Birokrasi
OPD
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
OPD
100100100100100Persentase pemutakhiran data
informasi OPD (%)
1Meningkatnya
pengelolaan dan
kualitas layanan
data/informasi
Jumlah aset kelistrikan
yang terpelihara
17
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
2.
Program Pengembangan
Data/Informasi
1.
5. Persentase pelaporan
dokumen keuangan dan aset
yang tepat waktu
100 100 100 100 100 3. Program Penataan dan
Penyempurnaan Kebijakan
Sistem dan Prosedur
Pengawasan
1. Jumlah Dokumen SPM 0 0 1/150 150 0 0 1/150 150 0 0
4. Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
1. Realisasi Pemenuhan
Rencana Pelayanan
Administrasi Perkantoran
(%)
100 3,526 100 3,905 100 4,296 100 4,725 100 5,198
5. Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
1. Persentase Rata-rata
Capaian Kinerja ASN
98 300 98 1,980 98 2,178 98 1,755 98 1,930
6. Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
1. Persentase Tingkat
Disiplin Pegawai
99 200 99 645 99 435 99 387 99 133
7. Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana
Aparatur
1. Persentase Realisasi
Pemenuhan terhadap
sarana dan prasarana
aparatur
84 1,500 86 2,993 88 2,217 90 1,944 92 1,973
8. Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
1. Jumlah sarana Teknologi
Informasi untuk publikasi
informasi/promosi
kinerja OPD
0 0 1 175 1 110 1 121 1 133
9. Program Dana Alokasi
Khusus (DAK)
1. Jumlah Program Kegiatan
DAK yang dilaksanakan
OPD
1 1,260 0 0 0 0 0 0 0 0
11. Meningkatnya
capaian kinerja
program dan
evaluasi
perencanaan dan
keuangan OPD
Mewujudkan
Reformasi Birokrasi
OPD
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
OPD
2017 2018 2019 2020 2021 Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta) Target Rp. (juta)
1 2 6 7 8 9 10 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
1. Persentase peningkatan Nilai
Ekspor (%)
2.5 2.5 2.5 2.5 2.5 1. Diseminasi Peraturan Perundang-
undangan perdagangan luar negeri
0 0 25 200 25 220 25 242 25 266
APBD IIDalam
Daerah
2. Sosialisasi Kebijakan
penyederhanaan prosedur dan
dokumen ekspor impor
0 0 35 170 35 187 35 206 35 226
APBD IIDalam
Daerah
3. Pendataan pelaku usaha Ekspor-
Impor Kabupaten Karimun
0 0 35 150 35 165 35 182 35 200
APBD IIDalam
Daerah
4. Koordinasi, Konsultasi dan
Penyusunan Laporan Realisasi
Ekspor-Impor
0 0 1 170 1 187 1 206 1 226
APBD IIDalam/ Luar
Daerah
5. Misi Dagang Dalam/Luar Negeri 1 1 330 1 363 1 399 1 439APBD II Luar Daerah
6. Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM
Pelaku Usaha tentang pemenuhan
pasar Ekspor-Impor
0 0 0 0 35 200 35 220 35 242
APBD IIDalam/ Luar
Daerah
1. Jumlah pasar berkualitas baik
(unit)
1 1 1 1 1 1. Pemantauan dan Publikasi Harga 0 200 54 350 54 385 54 424 54 466
APBD IIDalam
Daerah
2. Persentase Kenaikan Retribusi
Sektor Perdagangan (%)
7 7 7 7 7 2. Pemantauan Ketersediaan stok
bahan kebutuhan pokok di
distributor
0 0 26 200 26 220 26 242 26 266
APBD IIDalam
Daerah
3. Peningkatan Sistem dan Jaringan
Informasi Perdagangan (Pengadaan
Video Tron / Papan Informasi Harga)
0 0 1 233 1 256 1 282 1 310
APBD IIDalam
Daerah
4. Pemasangan Paving Block Pasar 0 0 1 268 0 295 0 324 0 357APBD I APBD II
APBN
Dalam
Daerah
5. Pembangunan / Revitalisasi Pasar 1 2,000 1 2,500 1 2,750 1 3,025 1 3,328 APBD I APBD II
APBN
Dalam
Daerah
6. Revitalisasi Komplek Pusat Jajan 1 0 1 3,000 1 3,300 1 3,630 1 3,993
APBD I APBD II
APBN
Dalam
Daerah
7. Pembangunan Pasar Tradisional
Dusun 1 Desa Sei Buluh Kec. Ungar
0 0 1 5,000 0 - 0 - 0 -
APBD I APBD II
APBN
Dalam
Daerah
8. Pembangunan Pasar Tradisional
Desa Pangke Kec. Meral Barat
0 0 1 5,000 0 - 0 - 0 -
APBD I APBD II
APBN
Dalam
Daerah
1. Perencanaan Pengadaan Tanah
untuk pembangunan Sarana
Perekonomian
1 70 0 0 0 0 0 0 0 0
APBD IIDalam
Daerah
1.
5 11 12Jumlah dokumen pelaku usaha
ekspor-impor yang mengikuti
sosialisasi
Jumlah dokumen Pelaku Usaha
Ekspor-Impor
2. Pengintegrasian dan
Perluasan Pasar
Dalam Negeri
Meningkatnya kawasan
pasar yang tertib,
nyaman dan
berwawasan lingkungan
Jumlah dokumen Realisasi
perdagangan ekspor impor
Jumlah pelaksanaan misi dagang
Jumlah dokumen pelaku usaha
ekspor-impor yang mengikuti
sosialisasi
3 4
Jumlah sarana perekonomian yang
berkualitas baik
Jumlah laporan perencanaan
pembebasan lahan
Jumlah pelaku usaha ekspor-impor
yang dilatih
Jumlah bahan pokok yang dipantau
Jumlah ketersediaan stok bahan
pokok
Jumlah papan publikasi yang
dipasang
Jumlah pasar yang direvitalisasi
Meningkatkan
perdagangan luar
negeri yang
berkualitas
Meningkatnya daya
saing dan perluasan
pasar ekspor
T A R G E T K I N E R J A D A N P E N D A N A A N
2017 2018 2019 2020 2021
Tahun 2016-2021Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral
Sumber
DanaLokasiNo. TUJUAN SASARAN STRATEGIS SASARAN PROGRAM INDIKATOR SASARAN KEGIATAN
TARGETKEGIATANPROGRAM INDIKATOR KEGIATAN
Rumusan Perencanaan KegiatanTABEL 6.4
Jumlah pasar yang direvitalisasi
Jumlah sarana perekonomian yang
dibangun
Jumlah sarana perekonomian yang
dibangun
Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
Program Peningkatan
Efisiensi Perdagangan Dalam
Negeri
Program Peningkatan dan
Pengembangan Ekspor
1.
2.
3.
2. Pelaksanaan dan Penyerahan Hasil
Pengadaan Tanah untuk
Pembangunan Sarana Perekonomian
0 0 1 370 0 0 0 0 0 0
APBD IIDalam
Daerah
4. Program Perdagangan Dalam
Negeri
1. Pengembangan Sarana Distribusi
Perdagangan dan kapasitas Logistik
Perdagangan
1 6,000 0 0 0 0 0 0 0 0
APBNDalam
Daerah
1. Persentase UTTP yang bertanda
tera sah yang berlaku (%)
1 1 1 1 1 1. Pendataan jenis dagang dan usaha di
Kabupaten Karimun
1 153 1 168 1 185 1 204 1 224
APBD IIDalam
Daerah
2. Persentase Kenaikan Nilai
Retribusi Sektor Pelayanan
Kemetrologian (%)
20 20 20 20 20 2. Bazar Hari Besar Keagamaan 3 208 3 229 3 251 3 277 3 304
APBD IIDalam
Daerah
3. Jumlah kasus pelanggaran
UTTP (kasus)
< 20 < 20 < 20 < 20 < 20 3. Operasi Pasar 0 0 12 380 12 418 12 460 12 506APBD II
Dalam
Daerah
4. Sosialisasi Peraturan Perundang-
undangan tentang perdagangan
0 0 50 200 50 220 50 242 50 266.2
APBD IIDalam
Daerah
1. Persentase penambahan potensi
UTTP (%)
2 2 2 2 2APBD II
Dalam
Daerah
2 Jumlah alat-alat ukur, takar,
timbang dan perlengkapannya
(UTTP) yang bertanda tera sah
yang berlaku (unit)
2500 2550 2601 2653 2706
APBD IIDalam
Daerah
6. Pengawasan Alat-alat Ukur , Takar,
Timbang dan Perlengkapannya
(UTTP) dan Barang Dalam Keadaan
Terbungkus (BDKT) di Kab. Karimun
2500 200 2550 220 2601 242 2653 266 2706 293
APBD IIDalam
Daerah
7. Pemutakhiran data UTTP se Kab.
Karimun
0 0 0 0 0 0 5000 250 0 0APBD II
Dalam
Daerah
8. Sosialisasi Alat-alat Ukur, Takar,
Timbang dan Perlengkapannya
(UTTP) yang Wajib Tera/ Tera Ulang
dan BDKT di Kabupaten Karimun
50 130 50 143 50 157 50 173 50 190
APBD IIDalam
Daerah
9. Penyuluhan tentang alat-alat UTTP
dan BDKT dan Penggunaan satuan
ukuran
100 150 100 136 100 150 100 165 100 181
APBD IIDalam
Daerah
10. Penyuluhan Pemakaian Takaran bagi
Pengecer BBM di Kabupaten
Karimun
50 150 50 165 50 182 50 200 0 220
APBD IIDalam
Daerah
11. Sertifikasi ISO Sistem Pelayanan
Kemetrologian (ISO 9001 / ISO
17025)
0 0 0 0 1 250 0 0 1 250
APBD IIDalam/ Luar
Daerah
Meningkatkan sistem
distribusi dan usaha
perdagangan
1. Jumlah pelaku usaha
perdagangan dan umum yang
dibina (orang)
50 50 50 50 50 1. Pendataan Pedagang Kaki Lima dan
Informal
0 0 1 150 0 0 0 182 0 0
APBD IIDalam
Daerah
2. Pembinaan dan Pemberdayaan
Pedagang kaki lima dan Informal
0 0 0 0 40 150 0 0 40 165
APBD IIDalam
Daerah
3. Peningkatan Sistem Keamanan dan
Ketertiban Pedagang Kaki Lima
1 150 0 0 0 0 0 0
APBD IIDalam
Daerah
Jumlah pelaksanaan bazar (kali)
Peningkatan Iklim
Usaha Perdagangan
yang kondusif
Terciptanya Sistem
Perdagangan yang tertib
Jumlah pelaku usaha memahami
tentang peraturan perundangan
Pelayanan Tera/Tera Ulang Alat-Alat
Ukur, Takar, Timbang dan
Perlengkapannya (UTTP) di Kab.
Karimun
Meningkatnya
Pembinaan Pengelolaan
Pasar, Pedagang Kaki
Lima dan Informal
5.
2. Pengintegrasian dan
Perluasan Pasar
Dalam Negeri
Meningkatnya kawasan
pasar yang tertib,
nyaman dan
berwawasan lingkungan
Jumlah persil lahan
Jumlah sarana yang dibangun
385 423.5
Jumlah dokumen Direktori jenis
usaha/dagang yang berizin (dok)
Jumlah lingkungan perdagangan yang
tertib dan aman
Jumlah pelaksanaan operasi pasar
(kec)
512.44
Jumlah dokumen direktori Pedagang
Kaki Lima
Jumlah wajib tera/ tera ulang yang
memiliki alat ukuran dan BDKT yang
diawasi (unit)
Jumlah UTTP yang bertanda tera sah
dan masih berlaku
Jumlah pedagang/pelaku
usaha/pelajar yang dibina
Jumlah jenis sertifikasi mutu
pelayanan yang dimiliki (jenis)
350
Jumlah pedagang Kaki Lima yang
dibina (orang)
465.85
Program Perlindungan
Konsumen dan Pengamanan
Perdagangan
Program Penataan
Penguasaan, Pemilikan,
Penggunaan dan
Pemanfaatan Tanah
Program Pembinaan
Pedagang Kaki Lima dan
Asongan
3.
5.
6.
Meningkatkan
kualitas pelayanan
dan mewujudkan
pasar yang baik
1. Direktori Jenis Usaha
Perdagangan (database)
1 1 1 1 1 1. Pelatihan manajemen pengelolaan
pasar bagi petugas pengelola pasar
0 0 20 350 0 385 0 423.5 20 465.85
APBD II
Luar Daerah
2. Pendataan Gudang bahan pokok,
barang dan jasa di Kab. Karimun
0 0 50 200 50 220 50 242 50 266
APBD IIDalam
Daerah
3. Pelatihan manajemen perdagangan
bagi pedagang tradisional
0 0 30 255 30 280.5 30 309 30 339
APBD IIDalam
Daerah
4. Diseminasi Peraturan perundang-
undangan tentang perdagangan
dalam negeri
0 0 0 - 50 200 50 220 50 242
APBD IIDalam
Daerah
5. Verifikasi dan IdentifikasiToko
Modern dan Tempat Penjualan
Minuman Beralkohol
0 0 1 300 1 330 0 0 363
APBD IIDalam
Daerah
1. Persentase Koperasi Aktif (%) 1 1 1 1 1 1. Pendidikan dan latihan keterampilan
teknis produksi Olahan Hasil Laut
Bagi UMKM
0 0 17 315 17 347 17 381 17 419
APBD II
2. Workshop peran lembaga penjamin
kredit KUKM bagi Koperasi dan UKM
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
3. Temu bisnis bagi pelaksana /
pembina koperasi dan UKM
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
4. Bimtek pengelolaan usaha simpan
pinjam, pola tanggung renteng,
pendamping bagi KSP / USP
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
5. Pelatihan Pemasaran dan
Pembiayaan Produk Ekspor bagi
UMKM
0 0 25 200 25 220 25 242 25 266
APBD II
6. Pendidikan dan latihan keterampilan
teknis dan manajemen bagi KUMKM
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
7. Bimtek penyusunan program
kegiatan dan pelaksanaan kinerja
koperasi
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
8. Temu Bisnis Bagi Pelaku Usaha
KUMKM
0 0 20 380 20 418 20 460 20 506
APBD II
9. Bimtek Peningkatan Usaha dan
Manajemen Pengusaha Mikro Kecil
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
Teridentifikasinya
legalitas tempat usaha
Meningkatkan
Pembinaan dan
Peran Koperasi dan
UMKM
Meningkatnya KUMKM
berkualitas
Jumlah pelaku, pengelola, tenaga
penyuluh/pembina koperasi UKM
yang dibina
Jumlah pelaku KUKM yang difasilitasi
workshop
Jumlah pelaku/pembina KUKM yang
mengikuti temu bisnis
Jumlah pelaku, pengelola, tenaga
penyuluh/pembina koperasi UKM
yang mengikuti pelatihan dan
bimbingan
Jumlah dokumen Direktori pertokoan
dan Tempat Usaha (dok)
Jumlah pelaku usaha perdagangan
yang dibina
Jumlah pergudangan, pertokoan dan
waralaba yang teridentifikasi
Jumlah pedagang/umum yang telah
mengikuti sosialisasi dan pembinaan
Jumlah pengelola pasar yang dibinaProgram Pengembangan
Perdagangan Dalam Negeri
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
7.
8.
10. Pelatihan Strategi Pemasaran Bagi
UMKM
0 0 40 232 40 255 40 281 40 309
APBD II
11. Pameran Promosi Produk KUMKM 0 0 25 307 25 338 25 371 25 409
APBD II
12. Pendidikan dan latihan keterampilan
teknis produksi Olahan
0 0 25 380 25 418 25 460 25 506
APBD II
13. Sosialisasi proses izin usaha mikro
kecil
12 176 0 0 0 0 0 0 0 0
APBD II
14. Sosialisasi Proses Pelaksanaan
penerbitan IUMK bagi Kasi paten
dan Pengelola Lapangan Koperasi se
Kab. Karimun
0 0 0 205 0 0 0 0 0 0
APBD II
15. Sarana promosi dan pemasaran hasil
produk pelaku UMKM
0 0 1/12 224 1/12 246 1/12 271 1/12 298
APBD II
16. Monitoring dan Evaluasi Penerima
dan Pemanfaatan Penguatan
Permodalan bagi Koperasi dan UKM
0 230 38 253 38 278 38 306 38 337
APBD II
2. Persentase pertumbuhan
pelaku usaha mikro (%)
40 41 43 45 48 1 Sosialisi peraturan perundang-
undangan tentang KUKM
0 0 30 203 30 223 30 246 30 270
APBD II
2 Diklat teknis perkoperasian bagi
pengurus dan koperasi baru
0 0 30 185 30 204 30 224 30 246
APBD II
3 Pelatihan standarisasi kompetensi
kerja nasional indonesia koperasi
jasa keuangan (Skkni-Kjk) bagi
koperasi dan pembina
0 0 35 243 35 267 35 294 35 323
APBD II
4 Pelatihan Strategi dan Manajemen
bagi Pengurus Koperasi Simpan
Pinjam Khusus Perempuan
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266
APBD II
3. Jumlah KSP/USP yang
dimonitoring (unit)
100 100 100 100 100 1. On the Job Training (OJT) bagi
pengurus koperasi dan pembina
kabupaten
17 300 17 330 17 363 17 399 17 439
APBD II
2. Bimtek Penilaian kesehatan Koperasi
bagi pembina dan pengelola
0 0 25 350 25 385 25 424 25 466
APBD II
3. Pelatihan peningkatan kapasitas
tingkat lanjut 2 perkoperasian bagi
penyuluh dan pembina
21 300 21 330 21 363 21 399 21 439
APBD II
4. Pelatihan Manajemen Permodalan
Koperasi Bagi Pengurus Koperasi
21 300 21 330 21 363 21 399 21 439
APBD II
5. Pelatihan Manajemen Bisnis Bagi
Koperasi dan UKM
0 0 30 200 30 220 30 242 30 266APBD II
6. Sosialisasi Peraturan Perkoperasian 60 203 0 0 60 246 0 0APBD II
Meningkatkan
Pembinaan dan
Peran Koperasi dan
UMKM
Meningkatnya KUMKM
berkualitas
Jumlah peserta
Jumlah tenaga penyuluh/pembina
koperasi yang mengikuti pelatihan
Jumlah pelaku, pengelola, tenaga
penyuluh/pembina koperasi UKM
yang mengikuti pelatihan dan
bimbingan
Sarana (tempat)promosi produk
unggulan yang dilaksanakan
Jumlah peserta
Jumlah pengurus KUKM yang dibina
Jumlah peserta UMKM
Jumlah Sosialisasi
Program Pengembangan
Sistem Pendukung Usaha
Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah
Program Penguatan
Kelembagaan Koperasi
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
8.
9.
10.
7. Diklat Pengawasan bagi Pengawas
koperasi Se- Kabupaten Karimun
40 200 40 220 40 242 40 266 40 293
APBD II
1. Persentase KUKM yang di bina 1. Monitoring dan Evaluasi Penerima
dan Pemanfaatan Perkuatan
pemodalan bagi KSP/USP koperasi
dan UKM
38 200 38 220 38 242 38 266 38 293
APBD II
2. Pembinaan dan Pemberdayaan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
12 300 12 360 12 396 12 436 12 479
APBD II
3. Pelatihan strategi pengembangan
usaha KUKM
25 200 25 220 25 242 25 266 25 293
APBD II
4. Pelatihan Peningkatan Kapasitas
Tingkat Lanjut Perkoperasian Bagi
Penyuluh dan Pembina
50 300 21 360 21 396 21 436 21 479
APBD II
2. Persentase Tenaga penyuluh
yang di bina (%)
100 100 100 100 100 12. Program Penciptaan Iklim
Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif
1. Pembangunan gedung, workshop
koperasi, UKM beserta peralatan
meubeler
1 3,500 0 3,850 0 4,235 0 4,659 0 5,124
APBD II
3. Persentase Peningkatan Usaha
Mikro (%)
10 10 10 10 10 13. Program Peningkatan
Penghidupan Berkelanjutan
Berbasis Usaha Mikro
1. Workshop entrepreneur Motivation
bagi pengurus koperasi dan pelaku
UKM
25 200 25 232 25 255 25 281 25 309
APBD II
2. Magang Pengrajin Batik 0 0 25 185 20 204 20 224 20 246 APBD II
1. Persentase produk usaha
kecil/mikro unggulan yang
dipromosikan (%)
8 13 13 13 13 1. Pameran Promosi Kabupaten/Kota
di Provinsi Kepri (MTQ)
75 300 80 400 90 420 100 441 120 463
APBD II
2. Pameran Produk Unggulan Daerah 75 0 80 290 90 319 100 351 120 386APBD II
3. Pameran Promosi Kabupaten/kota
dalam rangka Hari Koperasi Nasional
75 0 80 336 90 369.6 100 407 120 447
APBD II
4. Promosi dan Perluasan Pemasaran
Produk KUKM
75 0 80 387 90 425.7 100 468 120 515
APBD II
5. Pameran Investrade di Pulau
Sumatera
75 0 80 285 90 313.5 100 345 120 379APBD II
6. Pekan Raya Produk Kerajinan
Karimun
1 200 1 220 1 242 1 266 1 293APBD II
2. Jumlah pameran / promosi
produk daerah yang
dilaksanakan (kali)
7 7 7 7 7 15. Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Fasilitas
Umum
1. Pembangunan Sarana dan Prasarana
penunjang Pelaksanaan MTQ
Tingkat Provinsi Kepulauan Riau
1 250 1 275 1 303 1 333 1 366
APBD II
16. Program Penataan Peraturan
Perundang-Undangan
1. Penyusunan Rancangan Peraturan
Bupati tentang Pengawasan
Koperasi
0 0 1 200 0 0 0 0 0 0
APBD II
1. Pendataan dan koordinasi
kebutuhan penyediaan dan
distribusi kelistrikan daerah.
1 150 1 150 1 165 1 182 1 200
APBD II
2. Inventarisasi dan Pendataan
Kebutuhan penyaluran Migas
Kabupaten
1 150 1 150 1 165 1 182 1 200
APBD II
3. Inventarisasi dan Pendataan Potensi
Pemanfaatan langsung Panas Bumi
1 150 1 150 1 165 1 182 1 200
APBD II
4. Survey Potensi Cadangan Energi
Panas Bumi
0 150 1 150 1 165 1 182 1 200
APBD II
5. Studi Perbandingan Pemanfaatan
Langsung Panas Bumi
0 150 2 300 2 330 2 363 2 399
APBD II
100 100
Jumlah Dokumen Laporan Migas
Jumlah Dokumen Pemanfaatan
langsung panas bumi
Program Pengembangan
Data/Informasi
100
Mewujudkan produk
unggulan daerah
yang berdaya saing
Berkembangnya
ekonomi kerakyatan
berbasis maritim dan
pertanian
Mendorong
peningkatan
data/informasi bagi
perencanaan
pembangunan
Meningkatnya Data/
Informasi Pemerataan
Infrastruktur Dasar
Meningkatnya
pengelolaan dan
kualitas layanan
data/informasi
1 Persentase pemutakhiran data
informasi OPD (%)
100 100
Mewujudkan
KUMKM yang
berkualitas,
produktif, mandiri
dan berdaya saing
Meningkatnya Kualitas
SDM Wira Usaha
KUMKM
Jumlah pelaku KUKM yang dibina
Jumlah pembinaan KUKM (kec)
Jumlah sarana KUKM yang dibangun
Jumlah peserta
Jumlah kegiatan monitoring terhadap
para debitur kredit
Jumlah penyuluh/pembina yang
mendapat pelatihan tingkat lanjut
Program Peningkatan
Promosi dan Kerjasama
Investasi
Jumlah pengurus/pelaku KUKM yang
dibina
Jumlah peserta yang dibina
Volume promosi produk usaha
kecil/mikro unggulan
Jumlah produk unggulan daerah
Volume promosi produk usaha
kecil/mikro unggulan
Volume promosi produk usaha
kecil/mikro unggulan
Jumlah produk unggulan daerah
Jumlah even promosi kreativitas
kerajinan
Jumlah sarana promosi yang
dibangun/diadakan
Jumlah draft rancangan produk
hukum
Jumlah Dokumen Laporan Energi
Kelistrikan
Program Peningkatan
Kualitas Kelembagaan
Koperasi
Program Pengembangan
Kewirausahaan dan
Keunggulan Kompetitif
Usaha Kecil Menengah
10.
11.
14.
17.
6. DED Pembangunan Pemanfaatan
Langsung Panas Bumi di Desa
Tanjung Hutan Kecamatan Buru
0 0 1 150 1 165 1 182 1 200
APBD II
7. Pedataan Desa Belum Berlistrik 0 0 1 101 1 111 0 122 1 334APBD II
8. Penyusunan Profil Dinas 0 0 1/50 150 0 0 1/50 150 0 0
APBD II
9. Koordinasi dan Monitoring Distribusi
Migas Kabupaten Karimun 0 0 12 300 12 330 12 363 12 399 APBD II
1. Kapasitas pembangkit listrik
(PLTD/PLTU) yang beroperasi
melayani masyarakat (unit)
1. Pemeliharaan Jaringan Listrik 0 0 1 251 0 0 1 250 0 0
APBD I APBD II
APBN
2. Jumlah dan kapasitas
pembangkit listrik EBT yang
beroperasi (unit)
2 2 2 2 2 2. Operasional Genset Portable 0 0 2 256 2 282 2 310 2 341
3. Jumlah Pemanfaatan Langsung
Panas Bumi (unit)
1 1 1 1 1 3. Pemeliharaan Penerangan Jalan
Umum (PJU) Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS)
0 0 13 150 13 165 13 182 13 200
APBD I APBD II
APBN
4. Pembuatan dan Pemasangan Patok
Pada Titik Lokasi Sumber Panas
Bumi di Kec. Buru
0 0 7 50 0 0 0 0 0 0
APBD I APBD II
APBN
5. Monitoring Panas Bumi di Desa
Tanjung Hutan Kec. Buru
0 0 7 200 7 220 7 242 7 266 APBD II
6. Pembangunan Jaringan Listrik 0 5 Km 3,000 5 Km 3300 5 Km 3630 5 Km 3993APBD I APBN
7. Pengadaan Lampu Penerangan Jalan
Umum (PJU)
0 20 unit 300 20 unit 330 20 unit 363 20 unit 399
APBD I APBN
8. Pemasangan Instalasi Listrik Gedung
Perkantoran Dinas
0 1 Gedung 200 1 Gedung 220 1 Gedung 242 1 Gedung 266APBD I APBD II
APBN
9. Pengadaan Jasa Konsultansi
Perencanaan DED Bidang
Pengembangan ESDM
0 2 110 2 121 2 133 2 146
APBD I APBD II
APBN
19. Program Kebijakan Subsidi
Listrik Tepat Sasaran
1. Pendataan Pelaksanaan Kebijakaan
Subsidi Listrik Tepat Sasaran
>20 0 >19.5 150 >19 165 >18.5 182 >18 200
APBD II
1. Persentase temuan BPK yang
ditindaklanjuti (%)
100 100 100 100 100 1. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
Kegiatan Dinas
1/12 180 1/12 198 1/12 218 1/12 240 1/12 264
APBD II
2. Penyusunan Laporan Keuangan dan
Aset
1/12 30 1/12 33 1/12 36 1/12 40 1/12
44 APBD II
3. Penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
1/10 30 1/10 33 1/10 36 1/10 40
1/10
44
APBD II
4. Pengukuran Indikator Kinerja OPD 1/15 200 1/15 200 1/15 200 1/15 200 1/15 200APBD II
2. Persentase Temuan Inspektorat
Daerah yang ditindaklanjuti (%)
100 100 100 100 100 1. Penyusunan/Revisi Rencana
Strategis (Renstra) OPD
1/10 30 0 0 0 0 0 0 1/15 44
APBD II
3. Persentase pemenuhan laporan
perencanaan, capaian kinerja,
keuangan dan aset
100 100 100 100 100 2. Penyusunan Rencana Kerja (Renja) 1/10 30 1/15 33 1/15 36 1/15 40 1/15 44
APBD II
Jumlah Dokumen laporan
perencanaan
Program Pengembangan
Data/Informasi
Jumlah laporan perencanaan
(dok/buku)
Meningkatnya akses
masyarakat terhadap
layanan energi
Mewujudkan
Reformasi Birokrasi
OPD
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
OPD
Mendorong
Optimalisasi
pengelolaan
pemanfaatan energi
Meningkatnya
capaian kinerja
program dan
evaluasi
perencanaan dan
keuangan OPD
Jumlah patok yang dipasang
Jumlah minitoring
Program Pembinaan dan
Pengembangan ESDM
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Jumlah Dokumen
Jumlah buku penyajian
data/informasi OPD
Jumlah koordinasi dan minitoring
Migas (12 bulan)
Jumlah Laporan (dok/buku)
Jumlah pelaksanaan monitoring
kegiatan
Jumlah jaringan/instalasi listrik yang
terpelihara
Jumlah genset yang
dirawat/operasikan
Jumlah PJU - LTS yang dipelihara
Persentase masyarakat penerima
listrik subsidi PLN (%)
18.
20.
21.
17.
4. Persentase pelaporan dokumen
perencanaan yang tepat waktu
100 100 100 100 100 3. Peningkatan Data Perencanaan OPD 0 100 1/5 110 1/5 121 1/5 133 1/5 146
APBD II
4. Sosialisasi/Publikasi Kegiatan OPD
melalui Pameran dan Pawai Daerah
0 100 1 110 1 121 1 133 1 146
APBD II
5. Persentase pelaporan dokumen
keuangan dan aset yang tepat
waktu
100 100 100 100 100 23. Program Penataan dan
Penyempurnaan Kebijakan
Sistem dan Prosedur
Pengawasan
1. Penyusunan dan Penetapan Standar
Pelayanan Minimal OPD
0 0 1/100 100 1/100 100 0 0 0 0
APBD II
1. Peningkatan Pelayanan Administrasi
Umum dan Operasional Perkantoran
12 2,500 12 2,750 12 3,025 12 3,328 12 3,660
APBD II
2. Pelayanan Administrasi Operasional
Perkantoran Pengelolaan Costal
Area
12 700 12 770 12 847 12 932 12 1,025
APBD II
3. Peningkatan Pelayanan Administrasi
Umum dan Operasional Perkantoran
Dewan Kerajinan Nasional Daerah
(Dekranasda)
12 450 12 495 12 545 12 599 12 659
APBD II
1. Pendidikan dan Pelatihan SDM
Aparatur
10 150 10 165 10 182 10 200 10 220
APBD II
2. Pelatihan Pengelolaan Pemanfaatan
Panas Bumi
0 0 5 150 5 165 0 0 0 0APBD II
3. Pelatihan Energi dan
Ketenagalistrikan
0 0 5 150 5 165 0 0 0 0APBD II
4. Pelatihan Hilir Minyak dan Gas
(Migas)
0 0 5 200 5 220 0 0 0 0APBD II
5. Pendidikan dan Pelatihan SDM
Aparatur bidang Perdagangan
0 0 8 370 8 407 8 448 8 492
APBD II
6. Pelatihan Peningkatan SDM
aparatur tentang Pemenuhan pasar
Ekspor dan Impor
0 0 8 150 8 165 8 182 8 200
APBD II
7. Diklat teknis dan fungsional di
bidang Kemetrologiaan
5 150 5 165 5 182 5 200 5 220
APBD II
8. Workshop Peningkatan Sumber
Daya Manusia tentang pemahaman
ketentuan-ketentuan di bidang
perdagangan
0 0 30 150 30 165 30 182 30 200
APBD II
9. Koordinasi dan knowledge sharing
tentang Kemetrologian (Direktorat
Metrologi, Balai Standardisasi
Metrologi Legal Regional I dan
Lembaga Metrologi lain)
0 0 4 250 4 275 4 303 4 333
APBD II
1. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari
Tertentu
90 0 0 0 90 325 0 0 0 0APBD II
2. Pengadaan Pakaian Dinas 90 0 90 325 0 0 0 0 0 0 APBD II
3. Pengadaan Pakaian Kerja
Kemetrologian dan Perlengkapannya
14 0 14 100 14 110 14 121 14 133
APBD II
4. Training Motivasi dan Team
Building Aparatur
70 0 70 220 0 0 70 266 0 0APBD II
1. Pengadaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor
10 200 10 200 10 200 10 200 10 200.00
APBD II
2. Pengandaan Mebeleur Kantor 10 200 10 200 10 200 10 200 10 200.00 APBD II
3. Pengandaan Mebeleur Kantor
Kemetrologian
10 200 0 0 0 0 0 0 0 - APBD II
Jumlah pakaian kerja yang tersedia
Jumlah aparatur yang mendapat
motivasi
Jumlah Koordinasi yang dilaksanakan
Jumlah meubeliur yang tersedia
Jumlah Dokumen SPM
Jumlah laporan perencanaan
(dok/buku)
Jumlah sosialisasi
Mewujudkan
Reformasi Birokrasi
OPD
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
OPD
Meningkatnya
capaian kinerja
program dan
evaluasi
perencanaan dan
keuangan OPD
Jumlah pelayanan administrasi
perkantoran
Jumlah peralatan dan perlengkapan
kantor yang tersedia
Program Perencanaan
Pembangunan Daerah
Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya
Aparatur
Program Peningkatan
Disiplin Aparatur
Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
21.
24.
25.
26.
27.
4. Pengadaan Partisi Kantor Jumlah partisi yang terpasang 1 200 1 200 1 200 1 200 1 200 APBD II
5. Pengadaan Partisi Kantor
Kemetrologian
1 200 1 200 1 200 1 200 1 200 APBD II
6. Pengadaan Peralatan Standar
Kemetrologian dan Perlengkapannya
25 250 25 275 25 500 25 550 25 605APBD I APBD II
APBN
7. Pengadaan Peralatan Pengukuran
dan Pengujian Teknis Pendukung
Kegiatan ESDM
0 0 3 150 3 165 3 182 3 200
APBD II
Pengadaan Partisi Ruangan Kantor
Kemetrologian
1 200 1 200 1 200 1 200 1 200 APBD II
8. Pengadaan Kendaraan Operasional
dinas
0 0 4 (roda 4 =2,
roda 2 = 2)
1,500 3(roda 4 =1,
roda 2 = 2)
500 3(roda 2 =3) 100 0 0
APBD II
9. Pemeliharaan/Renovasi Gedung
Dinas dan Pelayanan Kemetrologian
0 0 1 300 1 330 1 363 1 399
APBD II
Pembuatan Database dan Website
Dinas
0 0 1 75 0 0 0 0 0 0
APBD II
Pembiayaan Operasional dan
Pengelolaan Website Dinas
0 0 12 100 12 110 12 121 12 133APBD II
Pembangunan / Revitalisasi Sarana
dan Prasarana Sektor Perdagangan,
Koperasi, UKM dan ESDM
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
APBN
Revitalisasi Pasar Teluk Uma
Kecamatan Tebing dan
Pendampingan Fisik DAK 2015
(Tahap Penyelesaian Perkerjaan)
1 70,679,500.00 0 0 0 0 0 0 0 0
APBN
Pendampingan pelaksanaan
program kegiatan Perdagangan,
Koperasi, UKM dan ESDM
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
APBD II
Jumlah website
Jumlah pengelolaan website
Jumlah sarana prasarana
perekonomian yang
dibangun/revitalisasi
Persentase peralatan ukur / uji
standar kemetrologian yang tersedia
Jumlah peralatan ukur / uji yang
tersedia
Jumlah kendaraan operasional
Jumlah partisi yang terpasang
Jumlah partisi yang terpasang
Program Optimalisasi
Pemanfaatan Teknologi
Informasi
Program Dana Alokasi
Khusus (DAK)
Jumlah Pendampingan yang
dilaksanakan
Jumlah sarana prasarana
perekonomian yang
dibangun/revitalisasi
Jumlah Gedung yang berkualitas baik
Mewujudkan
Reformasi Birokrasi
OPD
Meningkatnya
Akuntabilitas Kinerja
OPD
Meningkatnya
capaian kinerja
program dan
evaluasi
perencanaan dan
keuangan OPD
Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
29.
27.
28.
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VII-1
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator Kinerja adalah alat ukur spesifik secara kuantitatif dan/atau kualitatif untuk
masukan, proses, keluaran, hasil, manfaat dan/atau dampak yang menggambarkan tingkat
capaian kinerja suatu program atau kegiatan. Sasaran adalah target atau hasil yang diharapkan
dari suatu program atau keluaran yang diharapkan dari suatu kegiatan. Tujuan dan sasaran
adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan ytingkat prioritas tertinggi dalam
perencanaan pembangunan jangka menengah daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar
penyusunan arsitektur kinerja OPD selama lima tahun. Indikator merupakan alat ukur yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi keadaan suatu kegiatan atau organisasi yang
menunjukkan sejauh mana posisi suatu kegiatan atau organisasi tersebut berada dalam
mencapai tujuannya. Indikator kinerja Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah
dan Energi Sumber Daya Mineral secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
dalam 5 (lima) tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD untuk tahun 2016-2021.
Rencana Strategis Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi
Sumber Daya Mineral Tahun 2016-2021 merupakan dokumen perencanaan strategis jangka
menengah (lima tahunan) yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program,
dan indikasi kegiatan yang disusun dengan penyesuaian-penyesuaian terkini sesuai dengan
tantangan, kendala, potensi, peraturan perundang-undangan, tugas dan fungsi OPD serta
berpedoman pada RPJMD Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 yang telah ditetapkan melalui
Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 08 tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Daerah nomor 05 tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD) Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021.
Pada periode tahun 2016-2021 mendatang, Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun berusaha untuk mewujudkan
citra kelembagaan melalui penetapan Visinya, yaitu ”Terwujudnya Kabupaten Karimun
Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Berbasis Maritim yang Terdepan Berlandaskan Iman
dan Taqwa”
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VII-2
Sebagai upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan pula
misi, yaitu :
1. Misi I : Mengembangkan pusat pertumbuhan yang handal dan berdaya saing melalui
kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. (TERDEPAN DALAM DAYA
SAING).
2. Misi II : Membangun ekonomi kerakyatan yang tangguh berbasis sumber daya maritim dan
pertanian. (TERDEPAN DALAM BIDANG EKONOMI).
3. Misi III : Memperkuat konektivitas antar wilayah dan pemerataan pembangunan.
(TERDEPAN DALAM INFRASTRUKTUR).
4. Misi VII : Mewujudkan birokrasi yang profesional, bersih, dan melayani (TERDEPAN
DALAM PELAYANAN BIROKRASI)
Selanjutnya, dalam rangka menjembatani pencapaian Visi dan Misi 2016-2021 tersebut
ditetapkan Tujuan dan Sasaran, yang dijabarkan dalam Arah Kebijakan, Program dan Indikasi
Kegiatan yang masing-masing memiliki target kinerja yang harus dilaksanakan. Dengan
demikian, telah terbangun suatu koridor yang akan memberikan arahan dalam penyelenggaraan
tugas pokok dan fungsi Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi
Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun selama peride 2016-2021.
Pada akhirnya, diharapkan melalui keberadaan dan fungsi Rencana Strategis Dinas ini,
penyelenggara tugas pokok dan fungsi organisasi dapat berlangsung secara efektif, efisien dan
optimal, sehingga tercapailah suatu kondisi yang dicita-citakan sesuai dengan visi yang telah
ditetapkan.
Indikator kinerja Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi
Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun selama peride 2016-2021 yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD seperti tercantum di bawah ini :
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VII-3
TABEL 7.1
Indikator Kinerja
Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 2016-2021
NO INDIKATOR Satuan
Kondisi Kinerja pada awal periode
RPJMD
Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerja pada akhir
periode RPJMD 2017 2018 2019 2020 2021
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Nilai Ekspor US$ 472,176,265.- 472,176,265.- 472,176,265.- 472,176,265.- 472,176,265.- 472,176,265.- 2.360.881.325,-
2 Nilai kredit yang tersalurkan untuk petani dan nelayan
Rp - 2.000.000.000,- 2.000.000.000,- 2.000.000.000,- 2.000.000.000,- 2.000.000.000,- 10.000.000.000,-
3 Persentase petani dan nelayan yang menerima kredit
% - 65 70 75 80 85 85
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VII-4
Sebagai tolak ukur untuk mengukur kinerja Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun periode tahun 2016-2021,
maka ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi prioritas setiap tahunnya.
Tabel 7.2
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM dan ESDM Kabupaten Karimun
Tahun 2016 – 2021
NO. SASARAN INDIKATOR SASARAN PENJELASAN
1 Memantapkan Kewirausahaan
Petani dan Nelayan
Nilai Kredit yang tersalurkan
untuk petani dan nelayan
Realisasi capaian Nilai Kredit
Petani dan Nelayan dari
perbankan pada tahun n
2 Persentase Petani dan
nelayan Yang Menerima
Kredit
% = (Jumlah Petani Nelayan
penerima kredit dibagi
jumlah petani nelayan) x 100
3 Meningkatnya aktivitas ekonomi
dipusat pertumbuhan ekonomi
baru
Nilai Ekspor (US$) Realisasi capain Nilai Ekspor
Kabupaten Karimun pada tahun n
4 Berkembangnya ekonomi
kerakyatan berbasis maritim dan
pertanian
Persentase Koperasi Aktif % = (Jumlah Koperasi yang aktif
dibagi jumlah koperasi) x 100
5 Persentase pertumbuhan
pelaku Usaha Mikro
% = (Jumlah Pelaku Usaha Mikro
yang tumbuh dibagi jumlah
usaha mikro) x 100
6 Meningkatnya kawasan pasar
yang tertib, nyaman dan
berwawasan lingkungan
Jumlah Pengembangan
Pasar Tradisional
Jumlah pasar yang dibangun pada
tahun n
7 Persentase UTTP yang
bertanda tera sah yang
berlaku
% = (Jumlah UTTP yang bertanda
tera sah dibagi Jumlah UTTP)
x 100
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VII-5
8 Penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan
Persentase rekomendasi
BPK yang ditindaklanjuti
% = (Jumlah temuan BPK RI
yang ditindaklanjutidibagi
Jumlah temuan BPK RI) x 100
9 Persentase rekomendasi
hasil pengawasan Internal
yang ditindaklanjuti
% = (Jumlah rekomendasi hasil
pengawasan internal yang
ditindaklanjuti dibagi Jumlah
rekomendasi pengawasan
internal) x 100
Revisi Rencana Strategis Tahun 2016 – 2021 VIII-1
BAB VIII
PENUTUP
Revisi Rencana Strategis (Renstra) Dinas Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil
Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021
merupakan acuan bagi seluruh jajaran Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah
dan Energi Sumber Daya Mineral Kabupaten Karimun dalam melaksanakan program dan
kegiatan selama 5 (lima) tahun ke depan.
Adanya perubahan terhadap Susunan Organisasi dan Tugas Dinas Daerah dan adanya
Revisi RPJMD Kabupaten Karimun 2016-2021 menjadikan dokumen perencanaan strategis
OPD perlu disesuaikan dan disempurnakan kembali pada seluruh BAB.
Keseluruhan isi Revisi Renstra Tahun 2016-2021 ini merupakan satu kesatuan yang
dalam pelaksanaannya diperlukan koordinasi dan kerja sama yang sinergis dari semua pihak
terkait guna tercapainya target yang telah ditetapkan.
Dengan dilandasi semangat dan komitmen yang tinggi, dokumen revisi Renstra Dinas
Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Energi Sumber Daya Mineral
Kabupaten Karimun Tahun 2016-2021 ini dapat disusun dan diharapkan sebagai pedoman
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi OPD dalam melaksanakan Visi dan Misi
Kabupaten Karimun.