20
PRESENTASI KASUS HIPERTENSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepanitraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Dalam RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Disusun Oleh : Budi Kusumah 20090310158 Diajukan Kepada : dr. Hj. Niarna Lusi, Sp.PD ILMU PENYAKIT DALAM RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Hipertensi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hipertensi

Citation preview

PRESENTASI KASUSHIPERTENSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat MengikutiUjian Kepanitraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit DalamRS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun Oleh :Budi Kusumah20090310158

Diajukan Kepada :dr. Hj. Niarna Lusi, Sp.PD

ILMU PENYAKIT DALAMRS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTAFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA2013

RHESUS

I. IDENTITASNama : Ny. MurjiyemAgama : IslamUmur : 63 TahunPekerjaan : Ibu Rumah TanggaJenis Kelamin : PerempuanTanggal masuk RS : 27 September 2013Alamat : Nogosari lorTanggal Pemeriksaan : 27 September 2013

II. ANAMNESISa. Keluhan Utama : Pusing

b. Keluhan Tambahan : Kadang-kadang mual

c. Riwayat Penyakit Sekarang : Seorang wanita datang ke rumah sakit karena akan dilakukan pro chemotherapy karsinona mamae. Pasien mengeluh akhir-akhir ini sering merasa pusing dan terkadang nyeri dada, Pasien mengaku juga mengeluhkan mual. tidak ada batuk, tidak ada demam, . Buang air kecil dan buang air besar tidak ada keluhan dan juga pasien sudah manapouse

d. Riwayat Penyakit Dahulu : Ca mamae, Hipertensi, Penyakit ginjal (-)

e. Riwayat Penyakit Keluarga :Tidak ada keluarga yang mengeluhkan keluhan seperti pasien.

f. Riwayat Personal Sosial :Pasien seorang ibu rumah tangga yang jarang beraktivitas.III. PEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum : BaikKesadaran : ComposmentisTanda Vital Tekanan darah : 170/100 mmHg Nadi : 80 kali/menit Respirasi : 24 kali/menit Suhu : 36,5 derajat celcius

Pemeriksaan Kepala Bentuk kapala: normochepal, simetris Mata: CA (-/-), SI (-/-), pupil isokor, edema palpebra (-/-), ptosis (-/-) Hidung : nafas cuping hidung (-/-), deformitas (-/-), rhinore (-/-) Mulut dan faring : tepi hiperemis (-), bibir kering (-)

Pemeriksaan leher Kelenjar tiroid : tidak membesar Kelenjar lnn : tidak membesar, nyeri (-) JVP : tidak meningkat

Pemeriksaan DadaPulmoKananKiri

DepanBelakangDepanBelakang

Inspeksi : Simetris Ketinggalan gerak (-) Retraksi interkostal (-)Inspeksi : Simetris Ketinggalan gerak (-) Retraksi interkostal (-)Inspeksi : Simetris Ketinggalan gerak (-) Retraksi interkostal (-)Inspeksi : Simetris Ketinggalan gerak (-) Retraksi interkostal (-)

Palpasi :Apex : VF normal ka = kiPalpasi :Apex : VF normal ka = kiPalpasi :Apex : VF normal ka = kiPalpasi :Apex : VF normal ka = ki

Perkusi : Apeks sampai basal : sonorPerkusi : Apek sampai basal : sonorPerkusi : Apek sampai basal : sonorPerkusi : Apek sampai basal : sonor

Auskultasi : Vesikuler (+) N Ronki (-) Wheezing (-)Auskultasi : Vesikuler (+) N Ronki (-) Wheezing (-)Auskultasi : Vesikuler (+) N Ronki (-) Wheezing (-)Auskultasi : Vesikuler (+) N Ronki (-) Wheezing (-)

CorInspeksi : letak ictus cordis tidak tampakPalpasi : -Perkusi : -Auskultasi: suara jantung reguler, suara tambahan S3 (-), S4 (-), Gallop (-), Bising (-)

Pemeriksaan abdomenInspeksi: dinding perut sama tinggi dengan dinding dada, tidak ada tanda peradangan, scar (-)Auskultasi : peristaltik usus (+) normalPalpasi : distensi (-), nyeri tekan epigastrik (+), defans muskular (-), turgor baik, hepar tidak teraba, lien tidak terabaPerkusi : tympani

Pemeriksaan Genitalia : -

Pemeriksaan ekstremitasSuperior : pucat (-/-), hiperpigmentasi (-/-), palmar eritem (-/-), edem (-/-), hangat (+/+), CR < 2 detikInferior : edem (-/-), akral hangat (+/+)

IV. PEMERIKSAAN LABORATORIUMAL : 7,6Hb : 10Hmt : 29AT : 156

V. PEMERIKSAAN EKGIskemik di bagian inferiorVI. KESIMPULANA. Anamnesis Pusing, mual Pasien mempunyai riwayat hipertensi dan ca mamaeB. Pemeriksaan Fisik Hipertensi stage 2C. Pemeriksaan Laboratorium AL, AT, HB, HMT dalam batas normalD. Pemeriksaan EKG ST depresi pada lead III, AVFVII. DIAGNOSIS Hipertensi stage II Suspek IHD Dyspepsia VIII. PENATALAKSANAANCaptopril 2x25mgAmlodipin 1x5mgOndanzentronRanitidineDiet rendah garamUsulan pemeriksaan tambahan : ECHO, ro Thorak, kolesterol, trigeseride, LDL dan HDL IX. PERTANYAAN1. Obat apa yang sesuai dengan keadaan pasien2. Faktor resiko apa yang terdapat pada pasien untuk kasus hipertensinya3. Adakah Hubungan antara hipertesi dengan kedidaknormalan pada ekgnya

TINJAUAN PUSTAKAA. HIPERTENSI1. DEFINISIHipertensi adalah tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih atau sama dengan 90 mmHg atau mengkonsumsi obat anti hipertensiHipertensi yang diderita seseorang erat kaitanya dengan tekanan sistolik dan diastolik atau keduanya secara terus menerus. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan pada arteri bila jantung berkontraksi, sedangkan tekanan darah diastolik berkaitan dengan tekanan arteri pada saat jantung relaksasi diantara dua denyut jantung. Dari hasil pengukuran tekanan sistolik memiliki nilai yang lebih besar dari tekanan diastolik. Dari difinisi-difinisi diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik lebih dari 140/90 mmHg, dimana sudah dilakukan pengukuran tekanan darah minimal dua kali untuk memastikan keadaan tersebut dan hipertensi dapat menimbulkan resiko terhadap penyakit stroke, gagal jantung, serangan jantung, dan kerusakan ginjal.2. ETIOLOGIBerdasarkan etiologinya, hipertensi dibagi atas hipertensi esensial dan hipertensi sekunder 1) Hipertensi esensial, juga disebut hipertensi primer atau idiopatik, adalah hipertensi yang tidak jelas etiologinya. Lebih dari 90% kasus hipertensi termasuk dalam kelompok ini. Kelainan hemodinamik utama pada hipertensi esensial adalah peningkatan resistensi perifer. Penyebab hipertensi esensial adalah mulitifaktor, terdiri dari faktor genetik dan lingkungan. Faktor keturunan bersifat poligenik dan terlihat dari adanya riwayat penyakit kardiovaskuler dari keluarga. Faktor predisposisi genetik ini dapat berupa sensitivitas pada natrium, kepekaan terhadap stress, peningkatan reaktivitas vascular (terhadap vasokonstriktor), dan resistensi insulin. Paling sedikit ada 3 faktor lingkungan yang dapat menyebabkan hipertensi yakni, makan garam (natrium) berlebihan, stress psikis, dan obesitas.2) Hipertensi sekunder. Prevalensinya hanya sekitar 5-8 % dari seluruh penderita hipertensi. Hipertensi ini dapat disebabkan oleh penyakit ginjal (hipertensi renal), penyakit endokrin (hipertensi endokrin), obat, dan lain-lain. Hipertensi renal dapat berupa:a. Hipertensi renovaskular, adalah hipertensi akibat lesi pada arteri ginjal sehingga menyebabkan hipoperfusi ginjal.b. Hipertensi akibat lesi pada parenkim ginjal menimbulkan gangguan fungsi ginjal.3. KLASIFIKASI

Menurut JNC (Joint National Committee On Prevention, Detection, Evaluation, And The Treatment Of High Blood Pressure), klasifikasi tekanan darah pada orang dewasa dibagi menjadi normal, prahipertensi, hipertensi derajat 1, hipertensi derajat 2.Tabel 1. Klasifikasi Tekanan Darah menurut JNC 7Klasifikasi Tekanan DarahTDS (mmHg)TDD(mmHg)

Normal< 120