32
HIPERTENSI Kelompok 5C

HIPERTENSI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ppt hipertensi

Citation preview

Slide 1

HIPERTENSI

Kelompok 5C

DEFINISI

JNC 7 (Joint National Committee 7) = Peningkatan tekanan darah dimana tekanan darah sistolik 140 mmHg atau tekanan darah diastolik 90 mmHg.

Klasifikasi (JNE 7)

KlasifikasiTD Sistolik (mmHg)TD Diastolik (mmHg)Normal< 120dan< 80Prehipertensi120-139atau80-89HIPERTENSI: TD Sistolik 140 atau TD diastolik 90Hipertensi grade 1140-159atau90-99Hipertensi grade 2 160atau 100

Selain berdasarkan grade-nya, hipertensi juga dibedakan berdasarkan etiologi:

Hipertensi primer/esensial (95% kasus): penyebabnya tidak diketahui.

Hipertensi sekunder (5% kasus): penyebabnya dapat diketahui.

Epidemiologi

Hipertensi merupakan suatu penyakit global dengan prevalensi yang tinggi. Sekitar 65 juta penduduk dewasa AS atau sekitar sepertiga penduduk dewasa mengalami hipertensi dan di seluruh dunia bisa mencapai 1 milyar penduduk. Terlebih lagi, seperempat populasi dewasa di AS tergolong prehipertensi. Prevalensinya juga meningkat pada usia tua. Lebih dari setengah populasi di atas 65 tahun di AS mengalami hipertensi.

Tidak ada prevalensi tepat secara nasional di Indonesia, hanya didapatkan variasi prevalensi berkisar antara 11-43%.

Patofisiologi

Diagnosis

Anamnesa: Tanyakan keluhan yang dialami penderita, meskipun banyak yang tidak memiliki keluhan.

Keluhan yang dapat muncul antara lain hypertensive headache (nyeri kepala biasanya di pagi hari dan terlokalisir di regio occipital), keluhan sistem kardiovaskuler seperti berdebar dan rasa sesak saat melakukan aktivitas dan keluhan tidak spesifik seperti mudah lelah

Riwayat lain yang penting untuk ditanyakan:

Durasi, onset usia, dan level tekanan darah sebelumnya

Terapi antihipertensi sebelumnya

Gejala yang mengindikasikan penyebab sekunder

Faktor lifestyle: intake lemak, garam, alkohol, rokok, aktivitas fisik, kenaikan berat badan

Riwayat disfungsi neurologis, gagal jantung, PJK

Pemakaian obat-obat yang meningkatkan tekanan darah: kontrasepsi oral, steroid, NSAID, dekongestan nasal

Keberadaan faktor resiko CVS

Yang dimaksud dengan faktor resiko sistem kardiovaskular adalah sebagai berikut:

Hipertensi

Merokok

Obesitas (IMT 30)

Inaktivitas fisik

Dislipidemia

Diabetes mellitus

Mikroalbuminemia atau perkiraan GFR < 60 ml/menit

Umur (> 55 tahun untuk laki-laki, 65 tahun untuk wanita)

Riwayat keluarga dengan penyakit jantung cardiovascular yang prematur (< 55 tahun untuk laki-laki, < 65 tahun untuk wanita)

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan tekanan darah.

Persiapan untuk pemeriksaan tekanan darah meliputi persiapan alat, yaitu manometer merkuri (gold standart) dengan manset yang sesuai (panjang 80% lingkar lengan, lebar 40% lingkar lengan) dan stetoskop.

JNC 7 merekomendasikan pengulangan pemeriksaan tekanan darah sekitar 5 menit setelah pemeriksaan pertama.

Sedangkan menurut American society of hypertension, diagnosis hipertensi dikonfirmasi setelah kunjungan berikutnya (1-4 minggu setelah pengukuran pertama), dengan kedua pengukuran tersebut harus tekanan darah sistolik 140 mmHg atautekanan darah diastolik 90 mmHg untuk menegakkan diagnosis.

Cara Diagnosa Hipertensi

Beberapa kali kunjungan (minimal 3 kali) dan diambil harga rata-rata dari sistolik dan diastoliknya

Bisa satu kali kunjungan, tetapi tekanan darah sistolik 200 mmHg atau/dan diastolik 120 mmHg dan pasien dalam keadaan sadar serta rileks 5 menit sebelum pengukuran

Bisa satu kali kunjungan, tetapi didapatkan riwayat hipertensi yang jelas

Tidak merokok dan minum kopi minimal 30 menit sebelum pengukuran

Manset harus menutupi minimal 80% lingkar lengan atas

Temuan klinis yang penting untuk mencari kemungkinan penyebab sekunder dan kerusakan organ target dari hipertensi

MANAJEMEN/PENGOBATAN

Non farmakologi Modified Lifestyle

Farmakologi

Modified Lifestyle

Alkohol

Rokok

Kopi

Garam Natrium

Berat badan

Olahraga

Stres

Buah-buahan/sayuran

Intervensi gaya hidup

Obat Anti Hipertensi

Golongan ObatTidak Direkomendasi/Efek sampingRenin Angiotensin InhibitorACE inhibitorAngiotensi 2 Reseptor BlockerRenin inhibitor Batuk Kehamilan Hiperkalemia Hiponatremia Gangguan fungsi ginjal cek ureum kreatinin berkala2. Adrenergik BlockerBeta blockerAlfa blockerSentralPerifer Bradikardia, AV block, CHF, Asma, PPOK Lemas, hipotensi ortostatik Mulut kering, sedasi, jgn sampai putus obat (tensi bisa naik mendadak) jgn berikan pada CVD Sekresi asam lambung naik,3. Antagonis Kalsium (Calcium channel blocker) DihidropiridinNon dihidropiridin Bradikardia, AV block, CHF Nifedipin jgn digunakan

Lanjutan

Golongan ObatTidak direkomendasi/Efek Samping4. DiuretikGolongan thiazidLoop diuretikHemat kalium Hipokalemia Hiponatremia Gangguan fungsi hati Gout5. Vasodilator Direct Jangan digunakan kecuali Nitropruside (hipertensi emergency)

Pengobatan Hipertensi JNC 7

HIPERTENSI KRISIS

Definisi Menurut T.Mudwal

Hipertensi krisis adalah suatu keadaan dimana tekanan darah harus diturunkan dengan cepat untuk menghindarkan perburukan keadaan pasien

Hipertensi emergency adalah suatu keadaan dimana tekanan darah harus diturunkan dalam tempo paling lama 2 jam dengan target turunnya tekanan darah sebanyak 25% dari MAP

Hipertensi Urgency adalah suatu keadaan dimana tekanan darah harus diturunkan paling lama 24 jam dengan target turunnya tekanan darah 25% dari MAP

Manifestasi klinis

NeurologiSakit kepala, hilang/kabur penglihatan, kejang, gangguan kesadaran (somnolen, spoor, koma).MataFunduskopi berupa perdarahan retina, eksudat retina, edema papil.KardiovaskularNyeri dada, edema paruGinjalAzotemia, proteinuria, oliguria

Faktor Resiko

Penderita hipertensi yang tidak meminum obat atau minum obat anti hipertensi tidak teratur.

Kehamilan

Penggunaan NAPZA

Penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka berat, phaeochromocytoma, penyakit kolagen, penyakit vascular, trauma kepala.

Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal.

Pengobatan Hipertensi Krisis

Furosemid injeksi 1 ampul

Captopril 25 mg sublingual (jika pasien sadar), cek tensi tiap setengah jam, pemberian captopril sublinguan dapat diulang s/d 4x

Diltiazem injeksi bolus IV 0,25 mg/kgBB (10mg-12,5mg). Berikan diltiazem injeksi 5-10mg tiap 1 jam atau 1 ampul diltiazem (50mg) dimasukkan dalam infus cairan 250cc dan berikan selama 6 jam. Bila tensi tidak turun dalam tempo setengah ja, naikkan tetesan infus menjadi 4 jam

Lanjutan

Apabila telah tercapai target tetesan diltiazem dapat diperlambat, misalnya 1 ampul diltiazem dengan cairan infus 250cc selama 12 jam

Captopril oral 2x25mg atau 3x25mg. Captopril jgn diberikan bila kadar kalium darah >5,5. Berikan obat anti hipertensi lain, termasuk juga hitrin (alfa blocker) dengtan dosis langsung 2x1 mg atau 2x2 mg

Setelah 2 jampertama, cek tensi tiap jam. Bila sistolik >200 atau dan diastolik >120 berikan captopril sublingual. Bila tetap tinggi tetesan diltiazem dapat dinaikkan kembali dan obat oral ditambah lagi