43
GIZI BAGI REMAJA KELOMPOK 2: DWI MEINITA SARI ELSA MEGA SURYANI MAULIDIANA FINANSA YUSUF QONI’ATUL MUNAWAROH

Gizi Pada Remaja-ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gizi

Citation preview

Page 1: Gizi Pada Remaja-ppt

GIZI BAGI REMAJA

KELOMPOK 2:DWI MEINITA SARIELSA MEGA SURYANIMAULIDIANA FINANSA YUSUFQONI’ATUL MUNAWAROH

Page 2: Gizi Pada Remaja-ppt

Remaja merupakan kelompok manusia yang berada diantara usia kanak-kanak dan dewasa

(Jones, 1997).

Gizi Remaja

Fase remaja dimulai saat anak secara seksual menjadi matang dan berakhir saat mencapai usia matang secara hukum diakui hak-haknya sebagai warga negara.

Remaja sering kali disebut adolescence (adolescere dalam bahasa latin) masa tumbuh dan berkembang untuk mencapai kematangan mental, emosional, sosial dan fisik (Hurlock, 1995).

Kebutuhan gizi pada remaja terdiri dari energi, protein, zinc, mineral, dan vitamin

Page 3: Gizi Pada Remaja-ppt

Pentingnya memperhatikan Masa Remaja

Kebutuhan energi dan zat gizi diusia remaja ditunjukkan untuk deposisi jaringan tubuhnya. Apalagi masa remaja merupakan masa transisi penting pertumbuhan dari anak-anak menuju dewasa.

Merupakan masa transisi antara anak-anak dan dewasaGizi Seimbang pada masa ini akan sangat menentukan kematangan mereka dimasa depan. Khususnya remaja

perempuan.Total kebutuhan energi dan zat gizi remaja lebih tinggi

dibandingkan dengan rentan usia sebelum dan sesudahnya. Karena umumnya memiliki aktivitas yang cukup banyak

masa remaja adalah saat terjadinya perubahan-perubahan cepat, sehingga asupan zat gizi remaja harus diperhatikan

benar agar mereka dapat tumbuh optimal.

Page 4: Gizi Pada Remaja-ppt

Periode Window of Opportunity

adalah kesempatan singkat untuk melakukan sesuatu yang menguntungkan.

Istilah ini digunakan dalam berbagai bidang ilmu, seperti astronomi, ekonomi, kedokteran, dan kesehatan masyarakat termasuk gizi.

Dibidang gizi periode Window of Oppurtunity‘hanya’ berkisar dari sebelum kehamilan sampai umur anak sekitar dua tahun. Jika calon ibu hamil kekurangan gizi dan berkelanjutan hingga hamil, janin pun akan kekurangan gizi. Hal ini dapat menimbulkan beban ganda masalah gizi, yakni anak kurang gizi, lambat berkembang, mudah sakit, kurang cerdas, serta ketika dewasa kegemukan dan berisiko terkena penyakit degenerative (Dedeh dkk, 2010 : 10).

Page 5: Gizi Pada Remaja-ppt

Penentuan kebutuhan gizi remaja: didasarkan pada Recommended Daily Allowances (RDA). RDA disusun

berdasarkan perkembangan kronologisnya, bukan kematangan.

Kebutuhan energi yang dibutuhkan oleh remaja putri memuncak pada usia 12 tahun (2.550 kkal), kemudian

menurun menjadi 2.200 kkal pada usia 18 tahun. Kebutuhan energi tersebut sebagian besar diperlukan untuk mempertahankan kebutuhan zat gizi di dalam

tubuh dan aktifitas fisik daripada untuk pertumbuhan.Menurut Soetjiningsih (2004), kebutuhan energi

bervariasi tergantung aktifitas fisik.

Kebutuhan Gizi Remaja

Page 6: Gizi Pada Remaja-ppt

Masa remaja menurut WHO adalah antara 10 –24 tahun.

sedangkan menurut Monks (1992) masa remaja berlangsung pada umur 12 sampai 21 tahun dengan pembagian masa remaja awal (12-15 tahun), masa remaja pertengahan (15-18 tahun) dan masa remaja akhir (18-21 tahun).

Page 7: Gizi Pada Remaja-ppt

Pemenuhan Gizi Remaja

Kecukupan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari dan proses metablisme tubuh.

untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari BB-nya.

Pada remaja perempuan usia 10-12 tahun, kebutuhan energinya sebesar 50-60 kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kkal/kg BB/hari. Pada remaja laki-laki usia 10-12 tahun, kebutuhan energiya sebesar 55-60 kkal/kg BB/hari, sedangkan usia 13-18 tahun sebesar 45-55 kkal/kg BB/hari. (Dedeh dkk, 2010 :21).

Page 8: Gizi Pada Remaja-ppt

Energi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan, perkembangan, aktifitas otot, fungsi metabolik lainnya (menjaga suhu

tubuh, menyimpan lemak tubuh), dan untuk memperbaiki kerusakan jaringan

dan tulang disebabkan oleh karena sakit dan cedera.

Page 9: Gizi Pada Remaja-ppt

Nutrisi yang

diperlukan tubuh

Protein

Lemak

seng

vitamin

kalsium

Zat besi

serat

Karbohidrat

Page 10: Gizi Pada Remaja-ppt

Karbohidrat

Karbohidrat dikenal zat gizi makro sumber “bahan bakar” (energi) utama bagi tubuh.

Sumber karbohidrat utama dalam pola makanan Indonesia adalah beras. Di beberapa daerah, selain beras digunakan juga jagung, ubi, sagu, sukun dan lain-lain.

Dalam TGS, makanan sumber karbohidrat diletakkan sebagai dasar tumpeng (Dedeh dkk, 2010:35).

Page 11: Gizi Pada Remaja-ppt

Protein

Protein diperlukan untuk sebagian besar proses metabolic, terutama pertumbuhan, perkembangan, dan mainteen/merawat jaringan tubuh.

Makanan yang tinggi protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas.

Kelebihan protein memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen. B

atas yang dianjurkan untuk konsumsi protein adalah dua kali Angka Kecukupan Gizi (AKG) untuk protein. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI (WKNPG VI) tahun 1998 menganjurkan angka kecukupan gizi (AKG) protein untuk remaja 1,5 -2,0 gr/kg BB/hari. AKG protein remaja dan dewasa muda adalah 48-62 gr per hari untuk perempuan dan 55-66 gr per hari untuk laki-laki.

Page 12: Gizi Pada Remaja-ppt

Lemak

kebutuhan lemak sebaiknya seperempat dai kebutuhan enegi. Saat ini kebutuhan lemak ditentukan sebesar 20% dari kebutuhan energi. (Soekirman, 2006:20).

Lemak juga sebagai sumber asam lemak esensial yang diperlukan oleh pertumbuhan, sebagai sumber suplay energi yang berkadar tinggi, dan sebagai pengangkut vitamin yang larut dalam lemak.

Cara yang digunakan untuk mengurangi diet berlemak adalah dengan memanfaatkan aneka buah dan sayurdan produk padi-padian dan serelia : juga dengan memilih makanan rendah lemak dan daging tanpa lemak.

Page 13: Gizi Pada Remaja-ppt

Serat

Sera fungsinya pada tubuh adalah untuk melancarkan proses pengeluaran tubuh. Sumber yang baik dari diet,

misalnya: seluruh produk padi-padian, beberapa jenis buah dan sayur, kacang-kacangan kering, dan biji-bijian.

Bila kekurangan asupan mungkin menimbulkan absorpsi mineral berkurang. Meskipun serat bukan zat gizi tetapi keberadaan serat diperlukan sekali. Serat tidak dapat dicerna oleh manusia tetapi dapat dicerna oleh bakteri dan organism lain. Serat diperlukan untuk membentuk ‘bulk’ (volume) dalam usus (Soekirman, 2006: 31).

Page 14: Gizi Pada Remaja-ppt

Zat besi

Remaja adalah salah satu kelompok yang rawan terhadap defesiensi zat besi, dapat mengacu semua kelompok status sosial ekonomi, terutama yang berstatus ekonomi rendah.

Penyebab sebagian besar oleh karena ketidakcukupan asimilasi zat besi yang berasal dari diet, zat besi dari cadangan dalam tubuh dengan cepatnya pertumbuhan dan kehilangan zat besi.

Kebutuhan zat besi meningkat pada remaja oleh karena terjadi pertumbuhan yang meningkat ekspansi volume darah dan masa otot.

Peran zat besi penting untuk mengangkut oksigen dalam tubuh dan peran lainnya dalam pembentukan

Page 15: Gizi Pada Remaja-ppt

Kalsium

Pertumbuhan tinggi pada masa remaja mencapai 20 % pertumbuhan tingginya dewasa dan 40 % masa dewasa.

Kebutuhan kalsium pararel dengan pertumbuhan, dan meningkat dari 800 mg/hari menjadi 1200 mg/hari pada kedua jenis kelamin pada umur 11-19 tahun. Retensi kalsium pada remaja mencapai 200 mg/hari dan pada laki-laki antara 300-400 mg/hari.

Kebutuhan kalsium sangat tergantung pada jenis kelamin, umur fisiologis, dan ukuran tubuh.Kalsuim yang penting pada remaja untuk pembentukan dan pertumbuhan tulang sehingga tulang dapat terpenuhi.

Faktor utama yang mempengaruhi kalsium adalah kecukupan asupan vitamin baik dari diet maupun sinar matahari.

Page 16: Gizi Pada Remaja-ppt

Seng

Seng merupakan mineral mikro esensial. Seng diperlukan untuk sistem reproduksi, pertumbuhan janin, system pusat syaraf, dan fungsi kekebalan tubuh (Soekirman, 2006 : 32).

Seng didapatkan sebagai komponen sekitar 40 metaloenzim terlibat dalam proses metabolism, seperti sistesis protein, penyembuhan luka, pembentukan sel darah, fungsi imun, untuk pertumbuhan, dan pematangan seksual, terutama saat pubertas.

Page 17: Gizi Pada Remaja-ppt

Vitamin

1. Vitamin A Vitamin A merupakan nutrisi yang larut

dalam lemak, esensial untuk mata, tulang, pertumbuhan, pertumbuhan gigi, sel reproduksi dan intregitas system imun. Vitamin A masih merupakan masalah nutrisi utama yang berakibat kebutaan di Negara berkembang termasuk di Indonesia. Kelebihan asupan vitamin A menimbulkan teraogenitas, gejala toksisitas termasuk efek pada kulit dan tulang.

Page 18: Gizi Pada Remaja-ppt

Vitamin C Fungsi vitamin C dalam pembentukan kolagen, tulang

dan gigi, promasi absorpsi zat besi ; melindungi vitamin lain dan mineral dari oksidasi (antioksidan).

Rata-rata asupan vitamin C remaja laki-laki 121 mg/hari, dan pada gadis 80 mg/hari. Asupan ini termasuk lebih tinggi dari RDA, yakni 50 mg/hari untuk usia remaja 11-14 tahun, dan 60 mg/hari untuk usia 15-18 tahun.

Buah-buahan segar seperti jeruk, tomat, kentang, sayur hijau tua, dan strawberi yang dijus merupakan asupan vitamin C yang sangat baik.

Page 19: Gizi Pada Remaja-ppt

Vitamin E

Fungsinya sebagai: antioksidan sumber vitamin E yang baik

dalam diet, Diperoleh dari: minyak dan lemak sayur-sayuran, beberapa produk sereal, kacang-kacangan dan beberapa ikan laut.

Gejala defesiensi folat berupa ; lemah, pucat, perubahan neurologis, dan anemia.

Page 20: Gizi Pada Remaja-ppt

Tumpeng Gizi Seimbang

Page 21: Gizi Pada Remaja-ppt

Perilaku Dan Pola Makan Remaja

Di negara berkembang, sering terjadi gangguan perilaku makan seperti: anoreksia nervosa dan bulimia.

Pola makan remajatidak menentu yang memicu risiko terjadinya masalah nutrisi

Kebiasaan makan remaja:

Ngemil Telat makan Makan tidak

teratur Sering makan fast

food dibanding sayuran

Diet yang salah

Page 22: Gizi Pada Remaja-ppt

3.Ciri-ciri yang berkaitan dengan perilaku makan

a. mengabaikan makan pagi b. suka makanan jajan baik di sekolah

maupun di luar sekolah c. suka makanan-makanan ‘trend’ yang

biasanya rendah serat, tinggi garam/gula dan lemak (fast food, junk food)

d. diit yang tidak sehat (tidak makan

nasi, tidak makan malam, dll) e. makan tidak teratur

Page 23: Gizi Pada Remaja-ppt

MASALAH GIZI

1. Kurang Energi Protein (KEP)/Kurang energi kronis (KEK)

2.Anemia (usia 15-24 th) 24,6 % (Depkes 2002) ,

pada remaja putri lebih tinggi? 3.Obesitas 4.Pola makan tidak seimbang 5.Kebiasaan jajan (fast food, junk food dll) , tidak

makan pagiPada remaja hamil yang KEK dan anemia berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat < 2500 g (BBLR)

Page 24: Gizi Pada Remaja-ppt

Permasalahan gizi pada remaja

Remaja mengalami anemia

Remaja Overweight

Remaja Kurang Energi Kronis

Anoreksia Bulimenia

PERMASALAHAN

Page 25: Gizi Pada Remaja-ppt

Kekurangan zat besi

Sel darah merah mudah pecah

Kekurangan

vitamin B12 dan

asam folat

Page 26: Gizi Pada Remaja-ppt

Menurunkan daya tahan

tubuh

Menurunkan aktivitas remaja

berkaitan dengan kerja fisik dan

prestasi belajar

Menurunkan kebugaran

(menghambat prestasi olahraga dan produktivitas

Akibat terjadinya anemia pada remaja

Page 27: Gizi Pada Remaja-ppt

Overweight

genetik

kesehatan

Obat-obatan

Lingkungan

psikologis

Kegemukan merupakan dampak dari terjadinya kelebihan asupan energi dibandingkan dengan yang diperlukan tubuh, sehingga kelebihan asupan energi tersebut disimpan dalam bentuk lemak. Makanan cepat saji atau fast food mengandung energi, lemak dan karbohidrat yang tinggi. Apabila asupan karbohidrat dan lemak berlebih, maka karbohidrat akan disimpan sebagai glikogen dalam jumlah terbatas, sedangkan lemak akan disimpan sebagai lemak tubuh. Tubuh memiliki kemampuan menyimpan lemak yang tidak terbatas, sehingga jika konsumsi lemak tinggi maka resiko terjadinya kegemukan semakin besar (Soegih dan Wiramihardja, 2009).

Page 28: Gizi Pada Remaja-ppt

Kurang energi kronis merupakan keadaan dimana seseorang menderita kurang asupan gizi energi dan protein yang berlangsung lama atau menahun. Seseorang dikatakan menderita risiko kurang energi kronis bilamana lingkar lengan atas LLA <23,5 cm. Kurang energi kronis mengacu pada lebih rendahnya masukan energi, dibandingkan besarnya energi yang dibutuhkan yang berlangsung pada periode tertentu, bulan hingga tahun(Syahnimar, 2004).

Menurut Gibson (2005) dalam pengukuran LLA dapat melihat perubahan secara pararel dalam masa otot sehingga bermanfaat untuk mendiagnosis pada saat kekurangan gizi. Hasil pengukuran lingkar lengan atas (LLA) ada dua kemungkinan yaitu kurang dari 23,5 cm atau sama dengan 23,5 cm. Apabila hasil pengukuran < 23,5 cm berarti berisiko BBLR dan ≥ 23,5 cm berarti tidak berisiko BBLR (Lubis, 2003).

Anoreksia dan Bulimia merupakan kelainan pola makan yang lebih sering terjadi pada perempuan. Kelainan ini merupakan gangguan makan yang menyiksa/bentuk penyiksaan diri sendiri yang dihasilkan ketakutan tubuh akan menjadi gemuk setelah makan dan ketakutan mental ini terpancar melalui penyiksaan fisik. Angkanya meningkat selama dekade terakhir, 1 dari 100 remaja perempuan umur antara 16-18 tahun menderita anoreksia. Perbandingan dengan remaja laki-laki 10 : 1 (sidiartha, Soetijinigsih,2009)

Page 29: Gizi Pada Remaja-ppt

Penanggulangan Masalah  Gizi pada Remaja

  Peran pemerintah untuk program gizi masyarakat

Program edukasi gizi Program suplementasi gizi program fortifikasi bahan makanan

Page 30: Gizi Pada Remaja-ppt

Fortifikasi

Fortifikasi adalah penambahan zat gizi tertentu ke dalam bahan makanan dengan tujuan agar masyarakat terhindar dari defisiensi (kekurangan) zat gizi tersebut.

Page 31: Gizi Pada Remaja-ppt

Suplementasi

Suplementasi adalah penambahan satu atau lebih unsur pada keadaan yang biasa terjadi. Suplementasi gizi adalah satu atau lebih zat gizi yang ditambahkan ke konsumsi makanan sehari-hari dengan harapan terpenuhi kebutuhan

Page 32: Gizi Pada Remaja-ppt

Anemia karena Defisiensi Zat Besi 

Prinsip dasar dalam pencegahan anemia karena defisiensi zat besi adalah memastikan konsumsi zat besi secara teratur untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan meningkatkan kandungan serta biovailabilitas (ketersediaan hayati) zat besi dalam makanan.

Page 33: Gizi Pada Remaja-ppt

pendekatan utama pada anemia Penyediaan suplemen zat besi Fortifikasi bahan pangan yang biasa

dikonsumsi dengan zat besi Edukasi gizi pendekatan berbasis hortikultur untuk

memperbaiki ketersediaan hayati zat besi pada bahan pangan yang umum

Page 34: Gizi Pada Remaja-ppt

Supelementasi zat besi

Di Negara berkembang tempat anemia defisiensi besi menjadi persoalan yang prevalen, tindakan yang tepat mungkin berupa suplementasi zat besi secara menyeluruh bagi anak-anak, remaja dan dewasa

Ferrous Gluconate      

Polysaccharide-Iron Complex / IPC  

Food-grade ferric sodium EDTA (Ferrazone)           

Page 35: Gizi Pada Remaja-ppt

Fortifikasi zat besi

Bahan pangan yang dijadikan fortifikan dan pembawa harus aman dan efektif

Jenis bahan pangan yang berhasil dijadikan pembawa bagi fortifikasi pangan adalah gandum, roti, tepung susu, garam, susu formula bayi

Page 36: Gizi Pada Remaja-ppt

Edukasi gizi

Meningkatkan konsumsi bahan pangan yang kaya akan zat besi seperti kacang-kacangan, sayuran hijau, jenis sayuran lainnya, dan daging.

Mendorong konsumsi secara teratur bahan pangan yang kaya akan vitamin C seperti jeruk sitrus, jambu, dan kiwi.

Meningkatkan penambahan bahan pangan yang kaya akan zat besi pada makanan tambahan bagi bayi.

Menyarankan untuk tidak mengonsumsi bahan pangan yang dapat menghambat absorbsi besi, khususnya bagi wanita dan anak-anak. Seperti Kalsium fosfat (susu, keju), asam vitat (sereal dan kacang-kacangan), dan polifenol (teh, kopi, kakao, dan anggur merah).

Page 37: Gizi Pada Remaja-ppt

Pendekatan Agrikultural dan Hortikultural

Strategi horticultural untuk mendorong produksi buah dan sayuran yang kaya akan zat besi merupakan komponen penting dalam pendekatan jangka panjang untuk mengendalikan dan mencegah anemia karena defisiensi zat besi di Negara  berkembang

Page 38: Gizi Pada Remaja-ppt

Obesitas

Penanganancitra tubuh yang

positif dan percaya diri

Page 39: Gizi Pada Remaja-ppt

Remaja yang mengalami masalah gizi, akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia (SDM) dimana dapat berakibat pada hilangnya generasi muda (loss generation) serta berdampak pada keadaan perekonomian bangsa (loss economic) di masa mendatang.

Page 40: Gizi Pada Remaja-ppt

Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) yang berisi 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang (PDGS)

1. Makanlah aneka ragam makanan.2. Makanlah makanan untuk memenuhi

kecukupan energi. 3. Makanlah makanan sumber karbohidrat

setengah dari kebutuhan energi. 4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai

seperempat dari kecukupan energi. 5. Gunakan garam beryodium.6. Makanlah makanan sumber zat besi.7. Berikan ASI saja pada bayi sampai 6 bulan

dan tambahkan MP-ASI sesudahnya.

Page 41: Gizi Pada Remaja-ppt

8. Biasakan makan pagi.9. Minumlah air bersih yang aman dan

cukup jumlahnya.10. Lakukan aktivitas fisik secara teratur.11. Hindari minum-minuman beralkohol.12. Makanlah makanan yang aman bagi

kesehatan.13. Bacalah label pada makanan yang

dikemas         

Page 42: Gizi Pada Remaja-ppt

DANKE

Page 43: Gizi Pada Remaja-ppt

Tambahan Pertanyaan 1. erni : overweight menderita batu empedu, ada permasalahan

dikeluarga kalau kurus tapi menderita, bagaimana? 2. arifa : anoreksia kenapa di negara berkembang? 3. suhar : anemia kekuarangan zat besi, namun sering menggunakan

suplemen apa tdk ada efek? 4. agus : terkait dg kebutuhan air, hubungannya dengan aktifitas

dengan permasalahan sprti dehidrasi dan kalau kebanyakan air bagaimana?

5. nafizatus : kalsium, sangat tergantung dengan fisiologis dan umur bagaimana hubungannya

6. ipradit : KEK itu bagaimana ? 7. aulia : kecukupan energi bisa dilihat dengan berat badannya,

misalnya tubuhnya kecil cenderung bawah bb nya, apa ada efeknya 8.